Labskills Papsmear
-
Upload
septian-widyantoro -
Category
Documents
-
view
31 -
download
3
description
Transcript of Labskills Papsmear
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN PAYUDARADAN DIAGNOSIS DINI KANKER PAYUDARA
( S A D A R I )
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan payudara
secara baik dan benar
SASARAN PEMBELAJARAN :
Setelah mendapat pelatihan keterampilan, mahasiswa
diharapkan :
1. Mampu menyebutkan kapan dan siapa saja yang
harus melakukan pemeriksaan payudara resiko
tinggi
2. Mampu melakukan sadari (pemeriksaan
payudara sendiri) dan mengajarkannya ke
masyarakat
3. Mampu menyebutkan apa yang harus
dicari/dilacak pada pemeriksaan sadari
4. Mampu melakukan inspeksi dan palpasi untuk
mendiagnosis dini kanker payudara
MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN :
1. Buku panduan peserta skill lab
2. Boneka manekin dewasa
UPKM FK-UNMUL 2012 1
PENDAHULUAN
Alasan yang paling banyak ditemukan dimana
dokter diminta untuk memeriksa payudara seorang
wanita adalah dalam hubungannya dangan tumor.
Tumor payudara hampir selalu memberi kesan
menakutkan bagi wanita. Bahkan banyak para pakar
sependapat bahwa setiap nodul pada payudara
dianggap sebagai kanker terutama pada wanita
golongan risiko tinggi walaupun kemungkinan tumor
jinak tidak dapat diabaikan. Pendapat ini dapat
dipahami, mengingat insiden kanker payudara tinggi
tidak hanya di negara sedang berkembang tetapi juga di
negara maju. Di Indonesia kanker payudara berada
pada urutan ke dua dari jenis kanker yang ada dan lebih
kurang 60 - 80% ditemukan pada stadium lanjut yang
berakibat fatal.
Kanker payudara (seperti juga semua jenis
kanker lainnya) terjadi karena transformasi sel-sel (kode
gen) yang tadinya normal dan kemudian berubah
menjadi sel kanker. Perubahan dalam bahan genetik sel
ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen,
yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi
(penyinaran). Bahkan gangguan fisik menahun pun bisa
UPKM FK-UNMUL 2012 2
membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu
keganasan. Tapi tidak berarti semua sel memiliki
kepekaan yang sama terhadap keganasan, karena juga
dipengaruhi kondisi sel tubuh mereka sendiri.
Tingkat pertumbuhan atau stadium kanker
payudara ditentukan tumor, penyebaran pada kelenjar
getah bening di daerah ketiak ataupun supraklavikuler
dan organ lain misalnya paru, hati dan tulang. Semakin
kecil tumor, kemungkinan penyebaran tumor semakin
kecil dan tindakan bedah kuratif dapat diharapkan
walaupun sifatnya "sulit diramalkan" karena
kemungkinan mikrometastasis tidak dapat diabaikan.
Oleh sebab itu penanggulangan kanker payudara
dewasa ini diprioritaskan pada upaya menemukan
kanker pada ukuran sekecil mungkin.
Oleh karena ukuran tumor umumnya
berpengaruh terhadap prognosis, maka penanggulangan
diprioritaskan pada upaya menemukan tumor ini dalam
ukuran kecil asimptomatik dengan cara: (1) pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) dan (2) pemeriksaan
payudara secara klinik (SARANIK) oleh dokter, bidan
ataupun paramedis yang terlatih. Apabila pada kedua
pemeriksaan ini ditemukan nodul, maka pemeriksaan
UPKM FK-UNMUL 2012 3
dilanjutkan dengan (3) sitologi biopsi aspirasi
dengan/tanpa (4) mammografi ataupun (5) biopsi bedah.
Prosedur, teknik dan peralatan sitologi biopsi aspirasi
sangat sederhana dan murah dengan ketepatan
diagnosis yang tinggi.
Kebanyakan dari wanita-wanita yang
memeriksakan payudaranya ternyata tidak menderita
kanker payudara, tetapi biasanya mereka datang ke
dokter untuk mendapatkan kepastian apakah mereka
menderita kanker payudara atau tidak. Jika tidak ada
tanda tanda-tanda penyakit, pasien diberi instruksi
tentang teknik memeriksa payudara sendiri (SADARI).
GEJALA KLINIS KANKER PAYUDARA
Gejala kanker payudara dapat berupa benjolan
pada payudara, erosi atau eksema puting susu atau
perdarahan pada puting. Umumnya berupa benjolan
yang berukuran kecil dan tidak nyeri, benjolan makin
lama makin membesar, menimbulkan perubahan pada
kulit payudara atau pada puting susu. Kulit atau puting
susu mengalami retraksi (tertarik ke dalam), berwarna
merah muda atau kecoklatan sampai menjadi oedema
hingga terlihat seperti kulit jeruk (peau d’orange), adanya
UPKM FK-UNMUL 2012 4
nodul satelit pada kulit payudara, mengerut atau timbul
borok (ulkus) pada payudara. Kemudian timbul
pembesaran kelenjar getah bening ketiak, bengkak pada
lengan.
Gambar 1. Gejala-gejala klinis kanker payudara
TEKNIK PEMERIKSAAN PAYUDARA
Pasien dalam posisi duduk, pemeriksa berdiri
didepan pasien dan dilakukan inspeksi pada payudara
pada waktu tangan pasien berada di samping, pada
waktu ia bertolak pinggang, pada waktu ía menekan
pinggangnya, pada waktu tangannya berada di atas
UPKM FK-UNMUL 2012 5
kepala, dan pada waktu kedua tangannya
menggenggam dan kemudian ditarik.
Gerakan-gerakan ini akan menyebabkan tonjolan
akan tampak jelas dipermukaan. Lesi yang letaknya di
dalam dapat menyebabkan kontraksi payudara di
bawahnya ketika ia mengkontraksikan otot-ototnya.
Pasien disuruh meluruskan Iengannya ke depan, dan
kemudian bersandar ke depan untuk melihat adanya
retraksi dengan payudara dalam keadaan tergantung.
Daerah yang mengandung kelenjar limfe juga
harus diperiksa yaitu daerah servikal, supraklavikular,
infrakiavikular, dan aksilar. Masing-masing daerah ini
dipalpasi dengan teliti. Dengan menggunakan bantalan
jari, setiap kelenjar limfe yang mungkin teraba diperiksa.
Nodus yang lebih tinggi dan lebih dalam hanya dapat
dipalpasi dengan menggunakan tekanan yang agak
kuat. Pasien perlu diberi tahu tentang hal ini
sebelumnya.
Seluruh payudara dipalpasi. Pasien disuruh
berbaring telentang dengan bantal diletakkan di bawah
bahu pada sisi payudara yang akan diperiksa. Dengan
demikian memungkinkan payudara jatuh ke depan pada
otot pektoralis mayor. Efeknya dapat ditambah dengan
UPKM FK-UNMUL 2012 6
menyuruh pasien melakukan abduksi lengan ketika
tangannya pada sisi tersebut diletakkan di bawah
kepala. Gerakan ini membuat otot pektoralis mayor
menjadi dasar yang keras dimana payudara dapat
dipalpasi.
Seluruh payudara sebaiknya dipalpasi dengan
menggunakan permukaan palmar jari-jari untuk
menekan otot dengan lembut. Palpasi dilakukan pada
seluruh payudara secara lembut menggerakkan dalam
bentuk lingkaran dengan ukuran yang mengecil sampai
seluruh payudara diperiksa. Daerah yang meragukan
dapat diperiksa kembali.
Setelah seluruh payudara diperiksa, areola
mammae diinspeksi untuk melihat adanya tanda-tanda
retraksi atau perubahan menyeluruh pada papilla
mammae. lnspeksi dilakukan dengan teliti pada papilla
mammae, setelah itu baru dipalpasi untuk mencari
adanya massa. Periksa apakah ada sekret yang keluar
dari papilla. Cairan jernih yang keluar dalam jumlah kecil
tidak berarti, sedangkan sekret yang berdarah harus
diselidiki. Setiap kelainan positif perlu dicatat untuk
dievaluasi lebih lanjut. Payudara sebelahnya juga
diperiksa dengan cara yang sama.
UPKM FK-UNMUL 2012 7
Selanjutnya payudara diperiksa pada pasien
dalam posisi tegak. Payudara disangga pada telapak
tangan pemeriksa dan ditekan ke dinding dada.
Gunakan satu tangan di bawah payudara untuk
menyangganya dan yang lain untuk meraba payudara
yang terletak pada tangan pemeriksa. Setiap bagaimana
payudara diperiksa. Sebagian besar dan kelainan tidak
bersifat ganas, namun penting untuk membandingkan
bagian yang diperiksa dengan bagian yang sama pada
payudara sebelahnya.
Satu hal yang paling penting yang dapat
membantu anda dalam melakukan pemeriksaan adalah
pengalaman. Hanya pengalaman yang mengajarkan
anda mengetahui yang ganas (maligna) dan yang jinak
(benigna) dengan hanya melakukan palpasi. Hal ini
hanya dapat diperoleh selama Anda belajar di Fakultas
Kedokteran dan selama mengikuti kepaniteraan di
bangsal.
MEMERIKSA PAYUDARA SENDIRI
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
diindikasikan untuk diperiksa secara rutin setiap bulan,
dimulai sejak umur 20 tahun. Pemeriksaaan ini dilakukan
UPKM FK-UNMUL 2012 8
pada periode waktu seminggu setelah menstruasi. Pada
pasien yang sedang mengalami menstruasi,
pemeriksaan dilakukan segera setelah menstruasi
selesai. Jika proses menstruasi telah berhenti, maka
pemeriksaan dilakukan kurang lebih pada hari yang
sama setiap bulannya. The American Cancer Society
telah membuat pamflet untuk membantu para wanita
Amerika memeriksa payudaranya. Pemeriksaan
dilakukan sendiri pada saat mandi, bercermin, dan
berbaring.
Gambar 3. Pemeriksaan Payudara Sendiri
Pada waktu mandi
Payudara diperiksa pada waktu sedang mandi
(bath or shower) , tangan lebih mudah digerakkan pada
kulit yang basah. Telapak tangan digerakkan dengan
lembut ke setiap bagian dan masing-masing payudara.
Tangan kanan digunakan untuk memeriksa payudara kiri
dan tangan kiri untuk memeriksa payudara kanan. Yang
UPKM FK-UNMUL 2012 9
diperiksa adalah adanya gumpalan, simpul yang keras
atau penebalan.
Pada waktu bercermin
Perhatikan payudara dengan lengan disamping
badan. Selanjutnya, angkatlah tangan di atas kepala,
cari setiap perubahan bentuk dan masing-masing
payudara, pembengkakan, kulit yang cekung, atau
perubahan-perubahan pada papilla mammae.
Kemudian, telapak tangan diletakkan pada pinggang dan
tekan ke bawah dengan kuat untuk memfleksikan otot
dinding dada.
Gambar 4. Teknik Pemeriksaan Payudara
UPKM FK-UNMUL 2012 10
Payudara kiri dan kanan tidak akan tepat sama
kedudukannya, walaupun beberapa wanita memang
mempunyai payudara yang tepat sama. lnspeksi yang
benar dan teratur akan menunjukkan apakah payudara
normal sehingga dapat memberikan rasa percaya diri
pada pemeriksaan yang dilakukan sendiri.
Pada waktu berbaring
Untuk memeriksa payudara kanan, letakkan
bantal atau handuk yang
dilipat di bawah bahu kanan.
Tangan kanan diletakkan di
belakang kepala untuk
menyokong jaringan payudara
agar lebih tinggi dan dada.
Dengan tangan kiri dan posisi
jari tangan yang dirapatkan,
lakukan gerakan melingkar dengan tekanan yang lembut
sesuai dengan arah jarum jam.
UPKM FK-UNMUL 2012 11
Gerakan dimulai pada bagian atas paling luar
dan payudara kanan di jam 12, kemudian digerakkan ke
jam 1, gerakan diteruskan
sampai kembali ke jam 12.
Tonjolan dan jaringan yang
keras pada lengkung bawah
dan masing-masing payudara
adalah normal. Kemudian
gerakan dipindah sejauh 1 inci
ke arah papilla mammae, tetap
secara melingkar untuk memeriksa setiap bagian dan
payudara termasuk papilla mammae.
Pemeriksaan ini paling sedikit membutuhkan 3
gerakan melingkar. Ulangi
prosedur yang sama pada
payudara kiri dengan meletakkan
bantal di bawah bahu kiri dan
tangan kanan di belakang
kepala. Kemudian, peraslah
secara lembut papilla mammae
dan masing-masing payudara
dengan ibu jan dan jari telunjuk. Setiap sekret, jernih
atau berdarah segera diperiksakan ke tenaga medis.
UPKM FK-UNMUL 2012 12
DAFTAR PUSTAKA
1. Questions and Answers About the Pap Test.
CANCER FACTS National Cancer Institute National
Institutes of Health (NIH).
2. Nealon, T.F.& Nealon, W.H. Payudara dalam
Keterampilan Pokok Ilmu Bedah. Edisi IV. Alih
bahasa Winata, I & Pendit, B.U. EGC. 1996.
UPKM FK-UNMUL 2012 13
Checklist PenilaianPEMERIKSAAN PAYUDARA
No. Aspek Yang DinilaiSkor
1 2 3
A. PERSIAPAN PEMERIKSAAN
1.Ucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Mintalah penderita untuk duduk3. Ciptakan suasana yang menyenangkan
4.Tanyakan identitas lengkap penderita dan keluhan utamanya
5.
Jelaskan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan pada penderita (termasuk bahwa penderita sendiri yang bertindak sebagai pemeriksa)
6.Pemeriksa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
B. MELAKUKAN PEMERIKSAAN SADARI
1.Berdiri di depan cermin dengan posisia. Kedua tangan menekan punggungb. Kedua tangan diangkat lurus keatas
2.
Inspeksi yang diperhatikan adalah :a. Apakah kedua payudara simetri
(jarak kedua puting susu ke garis tengah tubuh sama kiri dan kanan
b. Apakah ada retraksi papillac. Apakah ada perubahan warna kulit
payudarad. Apakah ada benjolan, cekkan atau
kulit seperti kulit jeruk di payudara
UPKM FK-UNMUL 2012 14
3.
Palpasi :a. Memencet paipal dengan ibu jari
dan telunjuk untuk melihat apakah ada keluar cairan
b. Periksa semua kelengkapan alat
C. MELAKUKAN PEMERIKSAAN
1.
Inspeksi : perhatikan
a. Simetris
b. Retraksi papilla
c. Dimpling
d. Peau de’orange
e. Warna kulit/pelebaran vena
f. Ulkus
g. Lecet pada areola mamma
h. Benjolan
i. Satelit
2.
Palpasi
a. Lokasi
b. Ukuran/jumlah tumor
c. Konsistensi
d. Perlengketan ke jaringan sekitar
e. Permukaan tumor
(licin/berbenjol)
f. Nyeri
g. Pembesaran kelenjar axilla,
supra dan infraklavikuler
UPKM FK-UNMUL 2012 15
KETERAMPILAN PEMERIKSAANPENGAMBILAN SAMPEL DAN PEMBUATAN PAP
SMEAR
Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu melakukan pengambilan sampel dan
pembuatan Pap Smear secara baik, benar dan efisien.
Kompetesi Khusus
Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa:
1. Dapat melakukan persiapan alat dan bahan
dengan benar
2. Dapat memberikan penjelasan pada penderita
atau keluarganya tentang apa yang akan
dilakukan, alat yang dipakai, bagaimana
melakukan, apa manfaatnya, serta jaminan atas
aspek keamanan dan kerahasiaan data penderita
3. Dapat menjelaskan kepada penderita atau
keluarganya tentang hak-hak penderita, misalnya
tentang hak penderita untuk menolak tindakan
yang akan dilakukan tanpa kehilangan hak atas
pelayanan
4. Dapat melakukan pengambilan sampel Pap
Smear dengan benar
UPKM FK-UNMUL 2012 16
5. Dapat melakukan pembuatan spesimen Pap
Smear secara benar dan tepat
Persiapan Alat dan Bahan
— Air mengalir
— Spatula Ayre
— Sabun cair
— Pinsil kaca (marker)
— Larutan antiseptic
— Spekulum
— Lap
— Alkohol 95%
— Larutan hipoklorit
— Kaca benda (object glass)
— Lap bersih atau tissue
— Baskom berisi larutan klorin 0,5%
— Handuk kecil atau tissue
— Sarung tangan steril
— Formulir pemeriksaan
— Tempat sampah non-medis
— Tempat sampah medis
UPKM FK-UNMUL 2012 17
PENDAHULUAN
Pemeriksaan Pap Smear merupakan prosedur
klinik untuk memeriksa sel yang berasal dan serviks.
Pemeriksaaan mi adalah pemeriksaan yang aman dan
murah, pertama kali ditemukan oleh Dr. George
Papanicolou. Tujuan utama dari pemeriksaan ini untuk
menilai adanya perubahan sel yang abnormal yang
mungkin berasal dan kanker serviks atau sebelum
berkembang menjadi kanker (lesi prakanker).
Didalam deteksi dini kanker serviks, ditekankan
adanya modalitas utama yang diperlukan untuk menjaga
keakuratan pemeriksaan Pap smear yaitu keterampilan
dalam pengambilan sampel, pembuatan, fiksasi dan
pengiriman spesimen ke laboratorium Patologi Anatomi.
Agar prosedur tersebut dapat dihayati secara mendalam,
juga perlu dipahami latar belakang anatomi, histologi,
serta penyebab kanker serviks.
UPKM FK-UNMUL 2012 18
a. Anatomi Alat Reproduksi Wanita
Gambar 1. Anatomi Alat Reproduksi Wanita
b. Histologi Daerah Perbatasan Leher Rahim
Secara histologis, leher rahim dilapisi oleh satu
lapis sel epitel kolumner yang biasa disebut dengan sel
endoserviks dan kelenjar, sedangkan mulut rahim
(ektoserviks) dilapisi epitel berlapis pipih dan jaringan
ikat di bawahnya . Tempat pertemuan kedua jenis epitel
tersebut dinamakan squamo columnair junction (SCJ).
Daerah inilah yang harus diperhatikan secara khusus di
dalam pengambilan spesimen Pap Smear mengingat
hampir seluruh keganasan serviks berasal dan daerah
perbatasan ini.
UPKM FK-UNMUL 2012 19
Dilain pihak akibat rangsangan dan peradangan,
sel-sel endoserviks dapat berubah menjadi sel-sel
metaplastik. Sehingga sediaan Pap Smear yang adekuat
harus mengandung sel-sel epitel skuamosa, sel-sel
endoserviks dan atau sel metaplastik.
Gambar 2. Gambaran histologis pada berbagai tingkat sel kanker serviks
SYARAT PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN
PAP SMEAR
Dalam penggunaan Pap Smear untuk deteksi
dini lesi prakanker dan kanker serviks, agar
mendapatkan interpretasi yang akurat diperlukan syarat-
syarat sebagai berikut:
UPKM FK-UNMUL 2012 20
1. Bahan pemeriksaan harus berasal dari portio
serviks (sediaan servikal) dan mukosa endoserviks
(sediaan endoservikal)
2. Pengambilan Pap Smear dapat dilakukan setiap
waktu di luar masa haid yaltu sesudah hari sikius
haid ke tujuh sampai masa premenstruasi.
3. Apabila penderita mengalami gejala perdarahan di
luar masa haid dan dicuriigai disebabkan oleh
kanker serviks maka sediaan Pap Smear harus
dibuat saat itu juga.
4. Alat-alat yang digunakan sedapat mungkin yang
memenuhi syarat untuk menghindari hasil
pemeriksaan negatif palsu.
BAHAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR
Bahan pemeriksaan Pap smear terdiri atas sekret
vagina, sekret servikal (ektoserviks), sekret endoservikal
(endoserviks), sekret endometrial dan forniks posterior.
Setiap sekret mempunyai manfaat penggunaan yang
khas, dimana untuk pemeriksaan tertentu sediaan Pap
Smear yang di baca harus berasal dan lokasi tertentu
pula.
UPKM FK-UNMUL 2012 21
Gambar 3. Bahan sediaan servikal dan mukosa endoserviks
Misalnya untuk memeriksa interpretasi hormonal
maka bahan sediaan yang diperiksa haruslah berasal
dan dinding lateral vagina sepertiga bagian atas karena
bagian tersebut paling sensitif terhadap pengaruh
hormon. Begitu pula untuk deteksi dini kanker leher
rahim maka bahan sediaan diambil pada permukaan
UPKM FK-UNMUL 2012 22
mukosa endoserviks dan daerah squamo-columnar
junction.
Dalam sesi pembelajaran ini bahan pemeriksaan
yang diajarkan adalah sekret endoservikal, yang diambil
dengan menghapus permukaan mukosa endoserviks
dan daerah squamocolumnar junction (SCJ). Kegunaan
dengan memeriksa sekret ini adalah:
1. Untuk mendiagnosis dan deteksi dini lesi prakenker
(dysplasia) dan kanker serviks, dimana predileksi
kankfr serviks paling senng dijumpai di daerah
squamo columnar junction (SCJ).
2. Untuk diagnosis penyakit infeksi yang terdapat di
dalam endoserviks.
TEKNIK MENGAMBIL BAHAN SEDIAAN PAP SMEAR
1. Masukkan spatula Ayre ke dalam kanalis
endoserviks sedalam 1 atau 2 cm dari orifisium
uteri eksternum
UPKM FK-UNMUL 2012 23
A B
Keterangan :— Gambar A : Cara mengambil sekret
seperti ini tepat, karena daerah squamo columnar junction terapus dan sel endoservikal akan dijumpai.
— Alat : Spatula Ayre modifikasi
— Gambar B : Cara mengambil sekret seperti ini kurang tepat dan hasilnya akan kurang memadai, karena seringkali sel endoservikal tidak dijumpai.
— Alat : Spatula Ayre standar
2. Putarlah alat tersebut secara melingkar 360 derajat
urituk menghapus permukaan mukosa endoserviks
dan daerah squamo columnar junction.
UPKM FK-UNMUL 2012 24
3. Oleskan sekret yang di dapat pada gelas obyek
secukupnya
4. Fiksasi segera
sediaan yang telah
dibuat dengan cairan
fiksasi alkohol 95%
atau hair spray.
5. Setelah selesai
difiksasi minimal 30
menit, sediaan siap dikirim ke laboratorium patologi
Anatomi.
MENYIAPKAN PASIEN
1. Sapalah pasien atau keluarganya dengan ramah dan
perkenalkan diri, serta tanyakan keadaannya,
kemudian pasien dipersilakan duduk.
2. Berikan informasi umum pada pasien atau
keluarganya tentang pengambilan Pap smear, tujuan
dan manfaat untuk keadaan pasien.
3. Berikan jaminan tentang keamanan atas tindakan
yang anda lakukan serta jaminan tentang
kerahasiaan yang diperlukan pasien kepada pasien
atau keluarganya.
UPKM FK-UNMUL 2012 25
4. Mintalah kesediaan pasien untuk pengambilan Pap
smear, namun barengi dengan penjelasan tentang
hak-hak pasien atau keluarganya, misalnya tentang
hak menolak tindakan pengambilan Pap smear
tanpa kehilangan hak akan pelayanan lain.
5. Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih
dan melepas pakaian dalam.
6. Persilahkan pasien untuk berbaring di ranjang
ginekologi dan mengatur pasien pada posisi lithotomi
7. Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada
bagian yang akan diperiksa.
PENGAMBILAN SAMPEL DAN PEMBUATAN PAP
SMEAR
1. Siapkan peralatan dan
bahan
2. Cuci tangan aseptik
dengan langkah
seperti pada cuci
tangan rutin dengan
menuangkan kira-kira 5 ml larutan antiseptik pada
tangan dan mengeringkan dengan mengangin-
anginkan
3. Pasang sarung tangan steril
UPKM FK-UNMUL 2012 26
4. Pemeriksa duduk pada kursi yang telah disediakan,
menghadap ke aspekus genitalis
5. Lakukan periksa pandang (inspeksi) pada daerah
vulva dan perineum
6. Ambil spekulum dengan tangan kanan, masukkan
ujung telunjuk kiri pada introitus vagina (agar
terbuka), masukkan ujung spekulum dengan arah
sejajar introitus (yakinkan bahwa tidak ada bagian
yang terjepit) dan dorong bilah spekulum ke dalam
lumen vagina
7. Setelah masuk setengah panjang bilah, putar
spekulum 90 derajat hingga tangkainya ke arah
bawah. Atur bilah atas dan bawah dengan membuka
kunci pengatur bilah atas bawah (hingga masing-
UPKM FK-UNMUL 2012 27
masing bila menyentuh dinding atas dan bawah
vagina)
8. Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina dan
serviks tampak jelas (perhatikan ukuran dan wama
porsio, dinding dan sekret vagina dan forniks.
9. Jika sekret vagina ditemukan banyak, bersihkan
secara hati-hati (supaya pengambilan epitel tidak
terganggu)
10. Pengambilan sampel pertama kali dilakukan pada
porsio diusahakan di daerah squamo-columnair
junction. Sampel diambil dengan menggunakan
spatula Ayre yang diputar 360°.
Gambar . Pengambilan bahan sediaan dengan spatula Ayre
11. Oleskan sampel pada gelas objek diusahakan tidak
terlalu tebal/terlalu tipis
UPKM FK-UNMUL 2012 28
12. Sampel segera difiksasi sebelum mengering. Fiksasi
ini dapat menggunakan spray yang disemprotkan
dari jarak 20 — 25 cm, atau dengan merendam pada
wadah yang mengandung etilalkohol 95% selama 15
menit yang kemudian dibiarkan mengering kemudian
diberi label
Gambar . Pembuatan sediaan apusan
13. Setelah pemeriksaan selesai, lepaskan pengungkit
dan pengatur jarak bilah, kemudian keluarkan
spekulum
14. Letakkan spekulum pada tempat yang telah
disediakan
Beritahukan pada ibu bahwa pemeriksaan sudah
selesal dan persilahkan ibu untuk mengambil tempat
duduk
UPKM FK-UNMUL 2012 29
15. Masukkan tangan yang masih bersarung tangan
kedalam baskom berisi larutan klorin 0,5%,
gosokkan kedua tangan untuk membersihkan
bercak-bercak darah yang menempel pada sarung
tangan
16. Lepaskan sarung tangan.
PENGIRIMAN SPESIMEN
Dalam melakukan pengiriman spesimen Pap-
Smear, pengirim harus menuliskan secara lengkap surat
pengantar pemeriksaan laboratorium yang
berisi:
a. Tanggal pengiriman
b. Tanggal dan jam pengambilan spesimen
c. Data penderita (nama, umur, jenis kelamin,
alamat, nomor rekam medik)
d. Identitas pengirim
e. Jenis spesimen : Pap Smear
f. Pemeniksaan laboratorium yang diminta
g. Transport media / pengawet yang digunakan :
Alkohol 95% atau hair spray
h. Keterangan klinis: Riwayat KB, jumlah anak,
keluhan
UPKM FK-UNMUL 2012 30
DAFTAR ACUAN
1. Questions and Answers About the Pap Test.
CANCER FACTS National Cancer Institute
National Institutes of Health (NIH).
2. ACOG Technical Bulletin : Cervical Cytology :
Evaluation and Management of Abnormalities. No.
183, Aug 1993.
3. Krebs, HB. Premalignant lesions of the cerviks. In :
Copeland, U, Jarrel, JF. Text book of gynecology
2uid ed. Philadelphia : WB. Saunders Compan;
2000, p.1238.
4. MIAC, J.L. Penuntun Diagnistik Praktis Sitologi
Hormonal Apusan Pap. Bagian Sitologi
Departemen Patologi Anatomi RSPAD Gatot
Subroto, Jakarta. 1995.
UPKM FK-UNMUL 2012 31
CHECKLIST KETRAMPILANPENGAMBILAN SAMPEL DAN PEMBUATAN PAP
SMEAR
No Aspek Yang DinilaiSkor
1 2 3
A. Persetujuan Pemeriksaan
1.Jelaskanlah tentang prosedur pemeriksaan
2.Jelaskanlah tentang tujuan pemeriksaan
3.
Jelaskanlah bahwa proses pemeriksaan mungkin akan menimbulkan perasaan khawatir atau kurang menyenangkan tetapi pemeriksa berusaha menghindarkan hal tersebut
4.Pastikan bahwa pasien telah mengerti prosedur dan tujuan pemeriksaan
5.Mintakan persetujuan lisan untuk melakukan pemeriksaan
6.Jelaskanlah tentang prosedur pemeriksaan
B. Persiapan Pasien
7.Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan melepas pakaian dalam
8.Persilahkan pasien untuk berbaring di ranjang ginekologi
9. Atur pasien pada posisi litotomi
10.Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada bagian yang akan diperiksa
UPKM FK-UNMUL 2012 32
C. Persiapan Pemeriksa
11. Persiapkan alat dan bahan
12. Cuci tangan aseptik
13. Pasang sarung tangan steril
14.Pemeriksa duduk pada kursi yang telah disediakan, menghadap ke aspekus genitalis
D. Pengambilan Sampel dan Pembuatan Pap-Smear
15.Lakukan periksa pandang (inspeksi) pada daerah vulva dan perineum
16.Ambil spekulum dan masukkan bilahnya ke dalam lumen vagina dengan dituntun jari tangan
17.Putar spekulum 90 derajat dan buka kunci pengatur bilah atas bawah
18.Lihat lumen vagina dan serviks (perhatikan ukuran dan wama porsio, dinding dan secret vagina dan forniks
19.Bersihkan jika secret vagina ditemukan banyak
20.
Ambil sampel dengan menggunakan spatula Ayre yang diputar 360°, dengan mengusahakan pengambilan pertama pada porsio di daerah transformation zone
21.Oleskan sampel pada gelas objek dan diusahakan tidak terlalu tebal/terlalu tipis
UPKM FK-UNMUL 2012 33
22.
Segera fiksasi sampel sebelum mengering dengan menggunakan spray atau merendam pada wadah yang mengandung etilalkohol 95% dan biarkan mengering
23. Beri label pada spesimen
24.
Setelah pemeriksaan selesai, lepaskan spekulum dan sarung tangan serta letakkan pada tempat yang telah disediakan
25.
Beritahukan pada pasien bahwa pemeriksaan sudah selesai dan persilahkan ibu untuk mengambil tempat duduk
26.Kumpulkan semua peralatan dan lakukan dekontaminasi
27. Buang sampah pada tempatnya
28.Cuci tangan dengan sabun di air mengalir dan keringkan dengan handuk yang bersih
D. Pengiriman Spesimen dan Rencana Lanjutan
29.Catat tindakan Pap-Smear dan hasil pemeriksaan fisik sementara pada rekam medis
30.
Buat pengantar pemeriksaan pemeriksaan ke laboratorium patologi anatomi, dengan menuliskan secara lengkap surat pengantarnya
31. Buat jadwal kunjungan ulang
32. Persilahkan ibu ke ruang tunggu (apabila pemeriksaan selesai) atau ke ruang tindakan (untuk proses / tindakan
UPKM FK-UNMUL 2012 34
lanjutan)
UPKM FK-UNMUL 2012 35