LABLINGGGG+2

download LABLINGGGG+2

of 13

Transcript of LABLINGGGG+2

  • 8/4/2019 LABLINGGGG+2

    1/13

    Analisa zat padat

    A.ZAT PADAT DALAM AIR

    A.1. DASAR TEORI

    Dalam air ditemui dua kelompok zat, yaitu zat terlarut seperti garam dan molekul

    organis dan zat padat tersusupensi dan koloidal seperti tanah liat, kwarts.

    Perbedaan antara kedua kelompok zat yang ada dalam air cukup jelas dalam praktek

    namun kadang kadang batasan itu tidak dapat dipastikan secara definitive. Dalamkenyataan suatu molekul organis polimer tetap bersifat zat yang terlarut walaupun

    panjangnya lebih dari 10 micrometer,sedangkan beberapa jenis zat koloid mempunyai

    sifat dapat bereaksi seperti zat-zat padat terlarut.

    Analisa zat padat dalam air sangat penting untuk penentuan komponen atau kualitas

    air secara lengkap.Zat padat dalam keadaan suspensi dibagi menjadi 2:

    a.Partikel tersuspensi koloid

    Jenis partikel koloid tersebut adalah penyebab kekeruhan dalam air yang

    disebabkan oleh penyimpangan sinar yang nenembus suspensi tersebut.Partikel-

    partikel koloid tidak terlihat secara visual sedangkan larutannya yang terdiri dari ion-

    ion dan molekul-molekul tidak pernah keruh.Larutan menjadi keruh bila terjadi

    pengendapan(presipitasi) yang merupakan keadaan kejenuhan dari suatu senyawa

    kimia.

    b.Partikel tersuspensi biasa

    partikel-partikel tersuspensi biasa mempunyai ukuran lebih besar dari partikel

    koloid dan dapat menghalangi sinar yang akan menembus suspensi,sehingga suspense

    tidak dapat dikatakan keruh.

    Seperti halnya ion-ion dan molekul-molekul(zat yang terlarut), zat padat koloidal dan

    zat padat tersuspensi dapat bersifat inorganic( tanah liat, koartskwarts) dan organis(protein, sisa tanaman dan ganggang, bakteri).

  • 8/4/2019 LABLINGGGG+2

    2/13

  • 8/4/2019 LABLINGGGG+2

    3/13

    5.gelas beker

    A.2. PROSEDUR

    Ada bebarapa cara untuk memisahkan zat tersusupensi dari larutannya seperti cara

    pengendapan, cara menggunakan mesin pusing dan dengan menggunaan filter. Cara

    menggunakan mesin pusing tergantung dari kecaepatan putaran dan lama berputarnya mesin,

    yang digunakan untuk mengendapkan partikel partikel dengan diameter tertentu. Dalam cara

    pemissahan zat tersusupensi dari larutannya dengan menggunakan filter. Jenis filter harus

    dipilih sesuai dengan pemegang filter/corongnya. Sebelum anailsa perlu penimbangan

    beratnya beker gelas yang telahdikeringkan pada suhu 105 C lalu didinginkan 15 menit dalam

    desikator

    d. filter membrane

    terbuat dari semacam bahan plastic seperti selulosa asetat dan mempunyai lubang

    lubang pori dengan ukuran tertentu dan sama besarnya. Ukuran lubang pori adalah 0,20m

    atau 0.45m tergantung dari spesifikasinya. Filter membrane digunakan untuk

    menyaring/menahan zat koloid yang terkandung dalamlarutan yang lolos darifilter kertas.

    Diameter filter membrane (2-5 cm) lebih kecil dari filter kertas, namun harganya jauh lebih

    tinggi. Filter membrane ini tidak menyisakan sisa pembakaran.

    Filter jenis ini selalu dipakai untuk menyaring bakteri-bakteri pada analisa

    mikrobiologi;jaringan persegi empat pada bagian muka filter(untuk memudahkan perhitungan

    jumlah bakteri) dan ada juga filter membrane yang sudah steril.

    Suspensi yang mengandung zat koloid dapat lolos dari filter kertas dan masih terus.

    Zat koloid akan tertahan seluruhnya oleh filter membran, dan air lolos biasanya keruh.

    B.ANALISIS ZAT PADAT TOTAL(TS)

    B.1.DASAR TEORI

    B.1.1.Definisi :

    Total soilid adalah jumlah total suspended solid (TSS) dan total dissolved solid (TDS).

    B.1.2.Prinsip Analisis:

    Sampel dalam cawan diuapkan dan dikeringkan dalam oven pada suhu 105 C sampai

    beratnya kontan. Berat residu di dalam cawan adalah zat padat total.

    B.1.3.Gangguan :

  • 8/4/2019 LABLINGGGG+2

    4/13

    Partikel yang besar(tidak homogen dengan lainnya) yang mengembang atau tenggelam

    aharus dihilangkan. Minyak dan lemak turut dianalisa, perlu dicampur hingga merata dengan

    blender sebelum analisa.

    Garam yang telah mengendap akibat penguapan dalam oven sangat higroskopis, maka

    penimbangan zat padat harus dilakukan dengan cepat.

    B.1.4.Ketelitian

    Bilamana sampel mengandung zat tersuspensi tinggi,maka penyimpangan baku yang relative

    adalah 5 sampai 20 %.Bilamana sampel mengandung zat tersuspensi yang tidak dapat

    mengendap yaitu tetap tersebar secara merata dalam larutan , maka penyimpangan baku yang

    relative hanya 2-5 % atau kurang lebih 4 mg/l, tergantung kepekatan timbangan.sebelum

    analisa bagian air yang diteliti harus homogeny ( zat resusupensi diratakan) supaya sampel

    representative.

    B.1.5. pengambilan dan pengawetan sampel

    Sampel harus respentatif dengan cara pengambilannya yang benar, sampel harus

    dikocok,sehinggan zat zat yang terkandungdi dalmnya tersebar merata dan homogeny.

    Sampel dapat di awetkan beberapa hari tanpa mempengaruhi hasil analisa, namun sebaiknya

    sampel tersebut disimpan dalam kulkas. Pula harus diperhatikan bahwa setelah beberapa hari

    zat padat organis dapat terlarut sedangkan zat padat koloid dapat membentuk partikel

    partikel yang lebih besar.

    Analisa lumpur(misalnya lumpur aktip) harus dianalisa segera.

    B.2 ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN

    a. Cawan penguapan, diameter 90mm, kpasitas 100 ml, terbuat poerselin /platina

    b. Oven untuk pemansan 105 C

    c. Desikator

    d. Timbangan analitis kapasitas200 gram, ketelitian 0,1 mg

    B.3. PROSEDUR

    1. Cawan penguap kososng yang telah dibersihkan, dipanaskan pada 105C dalam

    ovenselama 1 jam. Apabila akan dilanjutkan untuk analisa zat tersuspensi organis,

    cawan dipanaskan pada 550 C,selama 1 jam.

  • 8/4/2019 LABLINGGGG+2

    5/13

    2. Dinginkan selama 15 menit dalam desikator, lalu ditimbang cawan yang keluar dari

    furnace pada 550 Cditurunkan dulu panasnya dalam oven pada 105 C sebelum

    didinginkan dalam desikator.

    3. Sampel dikocok merata, lalu dituangkan dalam cawan. Volume sampel diatur

    sehingga erat residu anatar 25-250 mg.

    4. Masukkan cawan berisis sampel ke oven, suhu 98 C untuk mencegah percikan akibat

    didihan airdi dalam cawan. Namun bila volume sampel kecil dan dinding cawan

    cukup tinggi maka langka ini tidak perlu.

    5. Teruskan pengeringan dalam oven, dengan suhu 103-105 C selama 1 jam.

    6. Dinginkan cawan yang berisi residu zat padat trersebut dalam desikator sebelum di

    timbang.

    7. Ulangi langkah 5 & 6, sampai didapat berat yang konstan atau berkurang berat lebih

    kecil 4% berat semula/0,5 mg. biasanya pemanasan 1-2 jam sudah cukup. Awas

    garam yang sudah mengendap sangat higroskopis, sehingga penimbanganharus

    dikerjakan dengan cepat.

    8. Agar hasil analisa lebih teliti dibuat duplikat.

    PERHITUNGAN

    c

    xbaTS

    1000)( =

    Keterangan

    a=berat cawan dan residu setelah pemanasan 105C

    b =berat cawan mula-mula setelah pemanasan 105C

    c= volume sampel.

    C. ANALISA ZAT (PADAT)ORGANIS /ANORGANIK

    C.1.DASAR TEORI

    C.1.1.Definisi

    Berat residu yang tertinggal dalam cawan sesudah pembakaran yaitu zat padat

    anorganik. Zat padat organis adalah zat padat total dikurangi zat padat anorganik

  • 8/4/2019 LABLINGGGG+2

    6/13

    C.1.2.Prinsip Analisa

    Bila zat padat total yang ditetapkan sesuai dengan metode yang diuraikan

    sebelumnya, lalu resudu hasil analisa dipanaskan dalam suhu 550C,maka bagian yang

    terbakar disebut residu volatile / zat padat organis dan bagian yang tersisa disebut

    residu terikat/zat padat anorganik. Residu volatile sebenarnya terdiri dari zat organis

    yang terurai akibat pembakaran , dan sedikit anorganik dan air Kristal yang terurai.

    C.1.3.Gangguan

    Gangguan seperti terurainya zat-zat organic sebelum pembakaran(waktu

    penyimpanan)dan hilangnya air Kristal dari zat anorganik selama pembakaran seperti

    juga beberapa reaksi kimia lainnya akibat suhu tinggi. Namun gangguan ini tidak

    terlalu berpengaruh terhadap analisa. Penyerapan kelembapan udara adalah gangguanyang lebih besar bagi analisa zat padat organic dan anorganik.

    C.2. ALAT DAN BAHAN

    a. Cawan penguapan, diameter 90mm, kpasitas 100 ml, terbuat poerselin /platina

    b. Furnace,untuk pembakaran 550C

    c. Desikator, oven

    d. Timbangan analitis

    C.3. PROSEDUR

    1. Cawan penguap (kosong) harus dikeringkan dahulu pada suhu 550 C.

    2. Residu yang dihasilkan dengan metoda zat padat total, dipanaskan dalam furnacesuhu 550C selama 15-20 menit. Lalu, pindahkan dulu cawan dengan residu ke

    dalam oven pada suhu 105C, baru kemudian didinginkan ked alam desikator

    selama 30-60 menit, setelah itu ditimbang.

    3. Agar hasil analisa teliti, harap dibuat duplikat.

    PERHITUNGAN

    c

    xbaanorganispadatzat 1000)()(

    = mg/l

  • 8/4/2019 LABLINGGGG+2

    7/13

    Keterangan

    a=berat cawan dan residu setelah pemanasan 550C

    b =berat cawan mula-mula setelah pemanasan 550C

    c= volume sampel.

    lmgc

    xadorganispadatzat /

    1000)()(

    =

    Keterangan

    d=berat cawan dan residu setelah pembakaran 550C namun sesudah pemanasan 105

    C, cawan sebelumnya telah dibakar 550C(mg)

    a =berat cawan mula-mula setelah pembakaran 550C

    c= volume sampel.(ml)

    D.ANALISIS ZAT PADAT TERSUSPENSI

    D.1. DASAR TEORI

    D.1.1.Definisi:

    Adalah zat yang berbentuk padatan yang mengapung dalam air(suspended) dengan

    ukuran partikel 1-2m.

    Prinsip Analisa

    Bila zat padat dalam sampel dipisahkan dengan filter kertas atau filter fiberglass lalu

    zat padat yang tertahan pada filter dikeringkan pada suhu kurang lebih 105C. maka

    berat residu setelah pengeringan adalah zata padat tersupensi.

    D.1.2.Gangguan :

    Tersumbatnya lubang-lubang filter akibat TSS sehingga filtrasi memakan waktu lama.

    Dalam hal ini sampel dapat disaring dengan bejana pengisap dan pompa vacuum. Hal

  • 8/4/2019 LABLINGGGG+2

    8/13

    itu menyebabkan air terperangkap lebih banyak sehinggga membutuhkan waktu

    pengeringan lebih lama.

    D.2.ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN

    a. Cawan penguapan, diameter 90mm, kpasitas 100 ml, terbuat poerselin /platina

    b. Furnace,untuk pembakaran 550C

    c. Desikator, oven

    d. Timbangan analitis

    e. Cawan gooch, kapasitas 25 ml.

    f. Filter kertas/filter fiberglass

    g. Bejana isap kapasitas 500ml-1000ml serta pompa vacuum

    D.3. PROSEDUR

    Dengan filter kertas:

    1. Panaskan filter kertas dalam oven dengan suhu 105 C selama 1 jam. Dinginkan

    dalam desikator selama 15 menit, lalu timbang. Pemanasan perlu diulang untuk

    mendapatkan berat yang konstan atau minimal 0,5 mg

    2. Sampel yang sudah dikocok merata, sebanyak 100ml dipindahkan dengan pipet ke

    dalam alat penyaringan cawan Gooch yang sudah ada filter kertas di dalamny,lalu

    saring dengan system vacuum.

    3. Filter kertas diambil dari alat penyaring dengan hati-hati, lalu ditempatkan di atas

    jarring-jaring yang diletakkan pada cawan (bila memakai cawan Gooch , filterbeserta cawan Gooch) dimasukkan dalam oven dengan suhu 105 C selama 1 jam.

    Dinginkan dalam desikator , lalu ditimbang. Ulangi pemanasan dan penimbangan

    sampai berat konstan sehingga minimal 0,5 mg biasanya dalam waktu 1-2 jam.

    4. Lakukan duplikasi agar lebih teliti.

    PERHITUNGAN

    cxbaTSS 1000)(

    = mg/l

  • 8/4/2019 LABLINGGGG+2

    9/13

    Keterangan

    a=berat cawan dan residu setelah pemanasan 105C

    b =berat cawan mula-mula setelah pemanasan 105C

    c= volume sampel.

    E. ANALISA ZAT (PADAT) TERSUSUPENSI ORGANIK/ANORGANIK

    E.1.DASAR TEORI

    E.1.1.Definisi:

    Zat padat yang habis terbakar pada suhu 550 C. sedangkan zat padat tersuspensi

    organic adalah residu yang tersisa pada pembakaran.

    E.1.2.Prinsip analisa:

    Apabila zat padat tersusupensi yang ditetapkan sesuai pada bagian 1 di atas, di bakar

    pada suhu 550 C, maka bagian yang habis terbakar dinyatakan sebagai zat padat

    tersusupensi organis dan residu yang tersisa, dinyatakan sebagai zat padat

    tersusupensi anorganik.

    E.1.3.Gangguan:

    Gangguan seperti terurainya zat-zat organic sebelum pembakaran(waktu

    penyimpanan)dan hilangnya air Kristal dari zat anorganik selama pembakaran seperti

    juga beberapa reaksi kimia lainnya akibat suhu tinggi. Namun gangguan ini tidak

    terlalu berpengaruh terhadap analisa. Penyerapan kelembapan udara adalah gangguan

    yang lebih besar bagi analisa zat padat organic dan anorganik.

    E.1.4.Ketelitian:

    Bilamana sampel mengandung zat tersuspensi tinggi,maka penyimpangan baku yang relative

    adalah 5 sampai 20 %.Bilamana sampel mengandung zat tersuspensi yang tidak dapat

    mengendap yaitu tetap tersebar secara merata dalam larutan , maka penyimpangan baku yang

    relative hanya 2-5 % atau kurang lebih 4 mg/l, tergantung kepekatan timbangan.sebelum

    analisa bagian air yang diteliti harus homogeny ( zat resusupensi diratakan) supaya sampel

    representative.

  • 8/4/2019 LABLINGGGG+2

    10/13

    E.1.5.Pengambilandan pengawetan sampel:

    Sampel harus respentatif dengan cara pengambilannya yang benar, sampel harus

    dikocok,sehinggan zat zat yang terkandungdi dalmnya tersebar merata dan homogeny.

    Sampel dapat di awetkan beberapa hari tanpa mempengaruhi hasil analisa, namun sebaiknyasampel tersebut disimpan dalam kulkas. Pula harus diperhatikan bahwa setelah beberapa hari

    zat padat organis dapat terlarut sedangkan zat padat koloid dapat membentuk partikel

    partikel yang lebih besar.

    Analisa lumpur(misalnya lumpur aktip) harus dianalisa segera.

    E.2.ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN

    a. Alat alat yang digunakan untuk analisa zat padat tersusupensi

    b. Furnace,untuk pembakaran 550 C

    E.3. PROSEDUR

    1. Setelah penentuan zat padat tersuspensi, sebagai diuraikan dalam bagian D di atas,

    filter serta lapisan zat padatnya diletakan diatas jarring jarring yang dipasang

    diatas cawan porselin/platina.bila menggunakan cawan gooch, filter bersifat fiber

    glass tetap pada cawan gooch. Kemudian dibakar pada furnace pada suhu 550 C

    selama 10 20 menit. Setelah itu dipindahkan dalam oven pada suhu 105 C

    selama 30 menit sebelum didinginkan dalam desikator selama 15 menit setelah

    itu ditimbang dengan cepat

    2. Filter fiber glass tidak ikut terbakar, sehingga hasil pembakaran dapat ditimbang

    langsung. Filter kertas khusus akan ikut terbakar habis tanpa sisa pembakaran,

    oleh karena itu tidak harus diketahui beratnya terlebih dahulu.

    3. Agar supaya hasil analisa teliti, harap dibuat duplikat.

    PERHITUNGAN

    c

    xbaikTSSanorgan

    1000)( =

    Keterangan

    a=berat cawan dan residu setelah pemanasan 105C

    b =berat cawan mula-mula setelah pemanasan 105C

  • 8/4/2019 LABLINGGGG+2

    11/13

    c= volume sampel.

    F. ANALISA ZAT PADAT TERLARUT

    F.1.DASAR TEORI

    F.1.1.definisi

    Dalam air ditemui dua kelompok zat, yaitu zat terlarut seperti garam dan molekul organis dan

    zat padat tersusupensi dan koloidal seperti tanah liat, kwarts.

    Perbedaan antara kedua kelompok zat yang ada dalam air cukup jelas dalam praktek

    namun kadang kadang batasan itu tidak dapat dipastikan secara definitive. Dalam

    kenyataan suatu molekul organis polimer tetap bersifat zat yang terlarut walaupun

    panjangnya lebih dari 10 micrometer,sedangkan beberapa jenis zat koloid mempunyai

    sifat dapat bereaksi seperti zat-zat padat terlarut.

    F.1.2.prinsip analisa

    Zat padat terlarut yaitu zat yanglolos filter pada analisa zat tersusupensi sehinggaanalisa zat padat terlarut merupakan lanjutan analisa zat tersuspensi. Larutan yang

    mengandung zat terlarut yang lolos filter 10 m tersebut, kemudian diuapkan dan

    dikeringkan pada suhu 105 C. Residu yang tertinggal adalah zat padat terlarut yang

    merupakan garam-garam yang terlarut dan juga sedikit zat padat koloid.

    F.1.3. Gangguan

    Air yang mengandung kadar mineral tinggi seperti kalsium, magnesium, klorida, dan

    sulfat dapat bersifat higroskopis sehingga memerlukan pemanasan yang lama,

    pendinginan dalam desikator dengan baik dan penimbangan segera dan dilakukan

    dengan cepat.

    F.1.4. Bilamana sampel mengandung zat tersuspensi tinggi,maka penyimpangan baku yang

    relative adalah 5 sampai 20 %.Bilamana sampel mengandung zat tersuspensi yang tidak

    dapat mengendap yaitu tetap tersebar secara merata dalam larutan , maka penyimpangan baku

    yang relative hanya 2-5 % atau kurang lebih 4 mg/l, tergantung kepekatan

    timbangan.sebelum analisa bagian air yang diteliti harus homogeny ( zat resusupensi

    diratakan) supaya sampel representative.

    F.1.5. pengambilan dan pengawetan sampel

  • 8/4/2019 LABLINGGGG+2

    12/13

    Sampel harus respentatif dengan cara pengambilannya yang benar, sampel harus

    dikocok,sehinggan zat zat yang terkandungdi dalmnya tersebar merata dan homogeny.

    Sampel dapat di awetkan beberapa hari tanpa mempengaruhi hasil analisa, namun sebaiknya

    sampel tersebut disimpan dalam kulkas. Pula harus diperhatikan bahwa setelah beberapa hari

    zat padat organis dapat terlarut sedangkan zat padat koloid dapat membentuk partikelpartikel yang lebih besar.

    Analisa lumpur(misalnya lumpur aktip) harus dianalisa segera.

    F.2. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN

    1. cawan Gooch dengan kapasitas 25 mL

    2. Filter kertas biasa atau filter fiber glass

    3. Bejana hisap kapasitas 500 mL / 1000 mL

    F.3. PROSEDUR

    1. Cawan penguapan, yang telah dibersihkan dipanaskan dalam furnace pada suhu 550C

    selama 1 jam. Kemudian dipindahkan dalam oven dengan suhu 105C, dinginkan dalam

    desikator sampai waktu akan digunakan, timbang segera bila akan digunakan.

    2. Sampel yang lolos dari filter kertas dituangkan dalam cawan penguapan. Volume sampel

    diatur sehingga akan dihasilkan tidak lebih dari 200 mg zat padat terlarut.

    3. Cawan yang berisi sampel tersebut, diuapkan dan dikeringkan dalam oven pada suhu 105C

    sampai semua air telah menguap. Ulangi pemanasan dalam oven dan penimbangan sampai

    diperoleh berat yang konstan

    PERHITUNGAN

    c

    xbaTDS

    1000)( =

    Keterangan

    a=berat cawan dan residu setelah pemanasan 105C

    b =berat cawan mula-mula setelah pemanasan 105C

    c= volume sampel.

  • 8/4/2019 LABLINGGGG+2

    13/13

    DAFTAR PUSTAKA

    Standart of Methods for the Examination of Water and Wastewater. APHA, AWWA,

    WPCF,

    15th. Washington. 1980