Web viewDaerah atau kawasan perdagangan bebas terjadi jika sekelompok negara sepakat untuk...
Transcript of Web viewDaerah atau kawasan perdagangan bebas terjadi jika sekelompok negara sepakat untuk...
Page
1
BAB 2
KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Kompetensi Dasar
3.2. Menganalisis kerjasama ekonomi internasional
4.2. Menyajikan hasil analisis kerjasama ekonomi internasional
Materi Pokok
Kerjasama Internasional
• Pengertian kerjasama ekonomi internasional
• Manfaat kerjasama ekonomi internasional
• Bentuk-bentuk kerjasama ekonomi
• Lembaga-lembaga ekonomi Internasional
• Globalisasi Ekonomi
PETA KONSEP
Membahas
1
Kerja sama ekonomi Internasional
Bentuk kerja sama
Kerjasama ekonomi regional
Kerjasama ekonomi internasional
Globalisasi ekonomi
Dampak kerjasama ekonomi
Bilateral Regional Internasional Multilateral
Positif Negatif
ASEAN ME EFTA COMECON
Lembaga Internasional
ECOSOC GATT ITO UNESCO UNINDO IMF IBRD IFC IDB
Lembaga khusus
OECD CGI OPEC AFTA NAFTA
Perdagangan bebas
Pengaruh Globalisasi
Page
2
KATA KUNCI
Daerah perdagangan
bebas
Bentuk kerjasama
antarnegara
Perdagangan bebas
Perserikatan Pabean Kerjasama ekonomi
regional
Pengaruh globalisasi
Kesatuan ekonomi Kerjasama ekonomi
internasional
Dampak kerjasama antar
negara
Pasar bersama Globalisasi ekonomi
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan dapat
Menjelaskan pengertian kerja sama ekonomi internasional
Mendeskripsikan tentang integrasi ekonomi
Mendeskripsikan tujuan kerja sama ekonomi internasional
Menyebutkan manfaat kerja sama ekonomi internasional
Mendeskripsikan lembaga-lembaga ekonomi internasional
Mendeskripsikan bentuk kerja sama ekonomi regional
Mendeskripsikan lembaga-lembaga khusus
Mendeskripsikan dampak kerja sama antar negara bagi perekonomian Indonesia
Mendeskripsikan globalisasi ekonomi
Mendeskripsikan pengaruh globalisasi terhadap perekonomian nasional
Mendeskripsikan dampak globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
2
Page
3
Pengertian kerjasama ekonomi internasional
Hubungan kerja sama antar negara dapat mempercepat proses perkembangan
ekonomi. Hai ini sangat dirasakan sekali pentingnya bagi negara-negara yang sedang
berkembang seperti Indonesia. Kerja sama negara-negara maju dapat membahas
masalah-masalah bidang tertentu. Terjalinnya hubungan antara satu negara dengan
negara lainnya melalui kesepakatan untuk mencapai tujuan. Kerja sama ekonomi
internasional mempunyai cakupan yang lebih luas daripada perdagangan
internasional. Dengan demikian kerja sama ekonomi internasional adalah bentuk
hubungan yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan negara-negara di dunia. Kerja
sama internasional, yang meliputi kerja sama di bidang politik, sosial, pertahanan
keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar negeri masing-
masing.
Dari pengertian kerja sama internasional, maka setiap negara yang
mengadakan kerja sama dengan negara lain pasti mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Mencukupi Kebutuhan dalam Negeri. Tidak ada negara yang memiliki semua
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan warga negaranya. Bagi negara yang
memiliki kelebihan suatu produk tertentu dapat menjual ke negara lain sehingga
semua negara dapat memperoleh barang yang dibutuhkan.
2. Memperluas Lapangan Kerja. Kerja sama ekonomi internasional membuat
ketercukupan sumber-sumber produksi yang semula tidak dimiliki oleh suatu
negara. Oleh karena ketercukupan sumber-sumber produksi maka proses
produksi bisa berjalan. Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja.
3. Meningkatkan Produktivitas dalam Negeri. Dengan melakukan kerja sama
ekonomi dengan negara lain, suatu negara bisa memperoleh bahan produksi yang
belum dimiliki. Sumber-sumber produksi yang tidak terdapat di dalam negeri bisa
diimpor dari luar negeri. Dengan demikian, produksi di dalam negeri menjadi lebih
lancar sehingga produktivitasnya meningkat.
4. Meningkatkan Pendapatan Negara melalui Ekspor. Ekspor dilakukan apabila
harga di luar negeri lebih tinggi daripada di dalam negeri. Oleh karena itu, ekspor
dapat meningkatkan pendapatan karena perolehan penjualan meningkat.
3
Page
4
5. Memperkuat Rasa Persahabatan. Dengan melakukan kerja sama ekonomi
internasional, jalinan persahabatan negara-negara yang terlibat menjadi semakin
baik. Hal ini karena adanya kesadaran bahwa mereka saling membutuhkan.
Tidak satupun negara yang dapat berdiri sendiri tanpa kerja sama dengan negara
lain. Kerja sama ekonomi ini meliputi:
Integrasi Ekonomi
Integrasi ekonomi terjadi apabila beberapa negara yang berada dalam satu
wilayah memutuskan untuk menciptakan perdagangan bebas di antara sesama negara
anggota dan dan menetapkan tarif yang sama terhadap impor barang-barang produksi
negara-negara lain yang yang bukan merupakan anggota. Beberapa jenis integrasi
ekonomi yang terdapat saat ini diantaranya adalag daerah perdagangan bebas (free
trade area), perserikatan pabean (customs union), dan kesatuan ekonomi (econimic
union). Berbagai jenis integrasi ekonomi tersebut akan dibahas di bawah ini.
a. Daerah Perdagangan Bebas
Daerah atau kawasan perdagangan bebas terjadi jika sekelompok negara sepakat
untuk menghapuskan berbagai hambatan perdagangan, seperti tarif dan kuota,
antar sesama negara anggota. Meskipun demikian masing masing negara tetap
memiliki dan memberlakukan berbagai hambatan terhadap negara-negara bukan
anggota kawasan tersebut.
Contoh daerah perdagangan bebes adalah The European Free Trade Area
( EFTA ) yang dibentuk tahun 1960 dan menghasilkan konvensi stock-holm.
Konvensi tersebut menciptakan Daerah Perdagangan Bebas Eropa antar tujuh
negara, yaitu Austria, Denmark, Nurwegia, Portugal, Swedia, Swiss, dan Inggris.
Hambatan antar negara ini dapat dihilangkan secara bertahap dalam tahun 1960
sampai dengan tahun 1966. Setelah itu Finlandia bergabung pada tahun 1961 dan
Islandia tahun 1977.
Di wilayah Asia Tenggara, negara-negara ASEAN mencetuskan kawasan
perdagangan bebas yang dikenal dengan nama ASEAN Free Trade Area (AFTA).
AFTA dibentuk pada awal tahun 1993 oleh tujuh negara anggota ASEAN, yaitu
Indonesia, Singapura, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Vietnam. Anggotanya
kemudian bertambah dengan masuknya Laos, Kamboja, dam Myanmar.
4
Page
5
Keringanan yang diterapkan antar sesama anggota misalnya adalah penurunan
tarif dan bea masuk dari negara-negara sesama anggota AFTA. Misalnya Indonesia
akan memberikan tarif bea masuk yang lebih rendah terhadap impor radio buatan
Malaysia dibandingkan terhadap impor radio dari Cina (bukan anggota AFTA).
b. Perserikatan Pabean ( Custom unions)
Pada perserikatan pabean, antar sesama negara anggota memberlakukan
ketentuan perdagangan bebas dan tarif bea masuk serta kuota yang seragam
terhadap impor dari negara-negara bukan anggota. Misalnya negara X,Y, dan Z
membentuk perserikatan pabean. Perdagangan diantara ketiga negara tersebut
akan berlangsung secara bebas atau tidak ada bambatan baik berupa tarif
maupun kuota. Manum jika negara X,Y, dan Z mengimpor produk tertentu dari
negara di luar anggota , maka ketiganya akan memberlakukan tarf yang seragam
terhadap produk tersebut.
c. Pasar Bersama (Common Market)
Dalam integrasi ekonomi terbentuk pasar bersama , sesama negara anggota
mempunyai kebebasan secara penuh untuk memindahkan faktor-faktor produksi,
khususnya modal dan tenaga kerja, serta membentuk kawasan perdagangan
bebas dan menyeragamkan peraturan tarif bea masuk,
Contoh bentuk kerja sama ini adalah Masyarakat Eropa (ME) atau European
Community (EC). ME didirikan pada tahun 1958 oleh Jerman Barat ( sekarang
Jerman ), Perancis, Belgia, Italia, Luksemburg, dan Belanda. Saat ini anggotanya
bertambah lagi dengan masuknya negara Inggris, Yunani, Spanyol, Portugal,
Irlandia, dan Denmark. Nama European Community ini juga berubah menjadi
European Union(EU)
d. Kesatuan Ekonomi ( Economic Union )
Negara-negara yang membentuk kerja sama kesatuan ekonomi (Economic Union)
memiliki kebijakan ekonomi tunggal atau serupa, termasuk kebijakan moneter,
pajak, maupun perdagangan. Sampai saat ini hanya (Economic Union) yang
mengarah pada bentuk kerja sama ini. Hal ini misalnya ditandai dengan
diberlakukannya mata uang tunggal untuk kawasan tersebut yang dinamakan
European Currency Unit (ECU) atau Euro.
5
Page
6
Tujuan Kerja Sama Ekonomi Internasional
Kerja sama ekonomi internasional dapat berjalan dengan harmonis apabila tiap
negara yang terlibat dapat menikmati keuntungannya. Selain itu, kerja sama tersebut
juga harus didasari rasa ingin membantu negara lain. Mereka yang terlibat dalam kerja
sama ekonomi internasional harus memahami tujuan diadakannya kerja sama
tersebut.
Secara rinci, kerja sama ekonomi internasional bertujuan sebagai berikut.
a. Mencukupi Kebutuhan dalam Negeri
Tidak ada negara yang memiliki semua barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan warga negaranya. Bagi negara yang memiliki kelebihan suatu produk
tertentu dapat menjual ke negara lain sehingga semua negara dapat memperoleh
barang yang dibutuhkan.
b. Memperluas Lapangan Kerja
Kerja sama ekonomi internasional membuat ketercukupan sumber-sumber
produksi yang semula tidak dimiliki oleh suatu negara. Oleh karena ketercukupan
sumber-sumber produksi maka proses produksi bisa berjalan. Hal ini dapat
menciptakan lapangan kerja.
c. Meningkatkan Produktivitas dalam Negeri
Dengan melakukan kerja sama ekonomi dengan negara lain, suatu negara bisa
memperoleh bahan produksi yang belum dimiliki. Sumber-sumber produksi yang
tidak terdapat di dalam negeri bisa diimpor dari luar negeri. Dengan demikian,
produksi di dalam negeri menjadi lebih lancar sehingga produktivitasnya
meningkat.
d. Memperkuat Rasa Persahabatan
Dengan melakukan kerja sama ekonomi internasional, jalinan persahabatan
negara-negara yang terlibat menjadi semakin baik. Hal ini karena adanya
kesadaran bahwa mereka saling membutuhkan.
e. Meningkatkan Pendapatan Negara melalui Ekspor
Ekspor dilakukan apabila harga di luar negeri lebih tinggi daripada di dalam negeri.
Oleh karena itu, ekspor dapat meningkatkan pendapatan karena perolehan
penjualan barang meningkat.
6
Page
7
Manfaat kerjasama ekonomi internasional
- Memenuhi kebutuhan dalam negeri
- Peningkatan mutu produk
- Menambah devisa negara
- Terjadinya perluasan pasar
- Menambah lapangan kerja
- Adanya spesialisasi produk
- Mendorong kemajuan iptek
- Meningkatan persahabatan atau hubungan antar negara.
- Meningkatkan daya saing negara di dunia internasional.
Bentuk-bentuk kerjasama ekonomi
Kerja sama ekonomi internasional dapat dilakukan melalui dua cara pendekatan
(sudut pandang), yaitu:
1. Menurut ruang lingkup kerja sama
a. Kerja sama Bilateral
Pertemuan Presiden Yudhoyono dengan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, membahas rencana kerjasama dalam bidang pendidikan, ekonomi dan militer.Sumber :kemendagri.go.id
7
Page
8
Kerja sama bilateral, yang dikoordinasikan oleh Bagian Kerja Sama
Bilateral, lazimnya dapat dilaksanakan antara Indonesia dan suatu negara
yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia dan keduanya telah
menandatangani “Persetujuan” atau Agreement, yang akan menjadi payung
bagi semua bentuk kerja sama bilateral. Kerja sama bilateral dalam bidang
pendidikan, pemuda dan olahraga dituangkan dalam Nota Kesepahaman atau
Memorandum of Understanding (MOU), yang diikuti dengan kesepakatan
pelaksanaannya yang dituangkan dalam “Pengaturan Pelaksanaan” atau
Implementational Arrangements bersama Rencana Aksinya ( Action Plan ).
b. Kerja sama Regional
Kerja sama regional pada dasarnya berkenaan dengan kerja sama
antarnegara-negara di Asia Tenggara yang dalam bidang pendidikan, ilmu
pengetahuan dan kebudayaan dimulai pada tahun 1965 ketika SEAMEO
( South-East Asia Ministers of Education Organization ) dibentuk dengan lima
negara anggota, yaitu Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Sekarang anggota SEAMEO telah bertambah lima , yaitu Brunei Darussalam,
Myanmar , Kamboja, Laos , dan Vietnam . Di samping itu, organisasi ini
memiliki enam associate members : Australia , Belanda, Kanada, Jerman,
Perancis, dan Selandia Baru. Selain itu, ada satu affiliate member, yaitu
Norwegia. Sekretariat SEAMEO, yang disebut SEAMES ( South-East Asia
Ministers of Education Secretariat ), yang berkantor di Bangkok , dipimpin
oleh seorang Direktur dengan masa bakti 3 (tiga) tahun, yang direkrut dari
negara-negara anggota secara bergiliran.
c. Kerja sama Multilateral
Kerja sama multilateral, yang dikoordinasikan oleh Bagian Kerja Sama
Multilateral, berurusan dengan kerja sama dengan badan-badan dunia yang
melibatkan sejumlah negara. Dalam melaksanakan program-program
pendidikan, pemuda dan olahraga yang memerlukan bantuan teknis asing,
Depdiknas bekerja sama dengan ADB ( Asian Development Bank ), WB
( World Bank ), dan IDB ( Islamic Development Bank ) melalui program
8
Page
9
kemitraan. Kerja sama dengan badan-badan dunia ini dapat berupa
pemberian hibah atau pinjaman, untuk mendukung program-program yang
dilaksanakan di dalam negeri maupun di luar negeri, seperti pelatihan jangka
pendek dan pendidikan pascasarjana. Kedua bentuk kerja sama ini
memerlukan persiapan yang melibatkan berbagai instansi terkait, terutama
BAPPENAS, DEPKEU, DEPLU, dan Sekretariat Negara, serta perwakilan badan-
badan dunia terkait. Di samping itu, kerja sama multilateral juga dapat
dilakukan dengan badan-badan dunia lain, seperti UNICEF dan UNESCO.
d. Kerja sama antarregional
Adalah kerja sama yang dilakukan oleh negara dalam suatu kawasan
dengan negara-negara yang ada dalam kawasan lain, seperti antara ASEAN
dengan Masyarakat Ekonomi Eropa
e. Kerja sama internasional
Adalah kerja sama yang dilakukan dalam rangka forum Perserikatan
Bangsa Bangsa, seperti ILO, GATT, UNDP, dan Bank Dunia.
2. Menurut bidang kerja sama
Bidang-bidang kerja sama internasional sangatlah beragam, Akan tetapi yang
umum dikenal adalah sebagai berikut:
a. Bidang keuangan
Kerja sama bidang keuangan ini antara lain lerja sama dalam sektor
perbankan seperti (Bank Dunia atau Bank Pembanguna Asia), sektor lalu
lintas pembayaran internasional (seperti IMF) serta sektor pembiayaan
pembangunan (seperi IGGI)
b. Bidang produksi
Kerja sama bidang produksi ini dilakukan oleh beberapa negara untuk
mengatur kegiatan produksi barang-barang sejenis seperti kerja sama dalam
kerangka OPEC
c. Bidang perdagangan
9
Page
10
Kerja sama bidang perdagangan tidak hanya berkaitan dengan pengaturan
jumlah dan jenis barang yang diperdagangkan, akan tetapi juga berkaitan
dengan masalah tarif, bea masuk, pajak ekspor,dan sebagainya. Kerja sama
ini antara lain dilakukan dalam kerangka GATT / WTO.
Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO di Bali Nusa Dua Convention Center ma ,Kerja sama WTO harus saling menguntungkanSumber: google.com
d. Bidang perburuhan
Kerja sama yang dilakukan dalam rangka meningkatkan standar hidup pekerja
di negara-negara anggota, melalui wadah ILO
Tugas
1. Jelaskan mengapa kerja sama ekonomi antarnegara dapat meningkatkan
perekonomian dalam negeri!
2. Jelaskan keuntungan bagi negara berkembang yang terlibat dalam kerja sama
ekonomi antarnegara!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan integrasi ekonomi, dan sebutkan jenis-jenisnya.
4. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk kerjasama antarnegara ! Berikan
contonhnya
10
Page
11
Lembaga-lembaga ekonomi Internasional
a. ECOSOC
Dewan ekonomi dan sosial PBB ( Economic and Social Council = ECOSOC ) adalah
badan PBB yang khusus memperhatikan masalah ekonomi . Dewan itu bertugas:
- Melaksanaka kegiatan-kegiatan ekonomi dansosial di bawah naungan PBB
- Menyelenggarakan Konferensi Internasional tentang masalah ekonomi sosial dan
kebudayaan
- Memupuk rasa hormat menghormati hak asasi manusia
- Menyelesaikan masalah-masalah internasional dalam bidang ekonomi,sosial dan
pendidikan
Untuk memperlancar pekerjaan tersebut dibentuklah komisi-komisi khusus:
ECE : Economic Commission for Europe (Jenewa, 1947)
ESCAP : Economic and Social Commission for Asia and Pasific (dulu bernama
ECAFF/ for Asia and the Fat East, Bangkok 1947)
ECLA : Economic Commission for Latin Amerika ( Santiago, 1946 )
ECA : Economic Commission for Africa ( Addis Abeba, 1958 )
b. GATT (General Agreement on Tariffs and Trade)
Tata perdagangan internasional yang berlaku sekarang terutama berdasarkan
perjanjian umum tentang Tarif dan Perdagangan (General Agreement on Tariffs and
Trade/GATT), yang pokok-pokoknya disepakati di Jenewa pada tahun 1947.
GATT adalah suatu konvensi (persetujuan internasional) yang diadakan dengan
maksud untuk mengurangi/menghilangkan rintangan atau hambatan perdagangan
internasional, khususnya tarif bea masuk yang tinggi. Jalan yang ditempuh adalah
dengan mengadakan perundingan-perundingan antar negara secara bertahap dapat
mengurangi tarif bea masuk atas dasar saling menguntungkan. Dalam hal ini yang
menjadi terkenal adalah Kennedy Round (1964- 1967), yaitu suatu rangkaian atau
deretan perundingan internasional atas prakarsa Amerika Serikat, yang mendorong
kearah perdagangan bebas dengan mengurangi pintu bea masuk timbal balik antara
Amerika Serikat dengan negara-negara lain.
Dalam melaksanakan kegiatannya, lembaga ini menerapkan tiga prinsip utama yaitu:
11
Page
12
- Most favoured Nation (MFN)
Prinsip ini memuat ketentuan bahwa suatu negara yang memberikan perlakuan
istimewa kepada negara partner dagangnya, hendaknya juga memberikan
perlakuan istimewa kepada negara lain yang melakukan perdagangan negara
tersebut. Perlakuan yang sama hendaknya terwujud dalam bentuk tarif impor,
pajak ekspor dan pungutan lainnya. Prinsip tersebut bertujuan agar semangat
perdagangan bebas dapat dinikmati oleh seluruh negara yang melakukan
hubungan dagang. Tujuan lain dari penerapan prinsip tersebut adalah agar
tercipta suasana perdagangan bersifat multilateral yang kooperatif dari pada
suasana perdagangan yang bersifat bilateral.
- Reciprocity
Prinsip ini mengandung makna bahwa penurunan atau penghapusan tarif oleh
suatu negara hendaklah dilakukan setelah melalui perundingan dengan negara
partner dagangnya. Ini berarti bahwa penurunan atau penghapusan tarifnoleh
suatu negara untuk komoditi tertentu hendaklah dilakukan dengan
penurunan/pengurangan tarif untuk komoditi yang sama olrh negara lain.
- Non discrimination
Berdasarkan prinsip tersebut , setiap barang impor yang telah masuk ke pasaran
domestik suatu negara, harus diperlakukan sama dengan barang domestik.
Barang impor dan barang domestik mempunyai hak sama dalam melakukan
persaingan termasuk pajak
c. ITO (International Trade Organization)
Organisasi ini merupakan organisasi perdagangan internasional untuk kemajuan
perdagangan internasional. Dalam persetujuan yang ditandatangani oleh 53 negara di
Havana pada tahun 1948, tercipta suatu perdaganga internasional yang dapat
membatasi atau mengadakan peraturan yang sifatnya menghambat lancarnya
pertukaran barang-barang internasional. Persetujuan itu untuk mempercepat
kemajuan perdagangan internasional.
d. UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization)
12
Page
13
UNESCO didirikan di Paris tahun 1946. Tujuannya adalah untuk mengkoordinir
kerja sama internasional di bidang pendidikan, pers, radio, film, pemberantasan buta
huruf, dan lain-lain. Indonesia telah dibantu antara lain dalam usaha pembaruan
pendidikan, pengadaan buku paket, dan lain-lain.
e. UNINDO (United Nations Industrial Development Organization)
Organisasi ini didirikan di Vienna tahun 1967 dan bertujuan memajukan
perkembangan industridi negara-negara berkembang, antara lain melalui bantuan
teknis , program-program latihan , penelitian, dan penyediaan informasi.
f. IMF (International Monetary Fund)
Dana Moneter Internasional ( International Monetary Fund ) didirikan pada tahun
1945 sesudak konferensi di Bretton Woods, USA, dengan maksud untuk melancarkan
kembali tata pembayaran internasional yang kacau balau akibat perang dunia.
Tujuan utama IMF adalah:
1) Memperlancar kerja sama internasional di bidang keuangan/moneter;
2) Memperlancar perdagangan internasional;
3) Mengusahakan stabilitas valuta dan kurs konversi;
4) Memperlancar llalu lintas pembayaran multilateral;
5) Membantu negara-negara yang mengalami defisit (sementara) dalam neraca
pembayaran dengan kredit jangka pendek;
6) Memmbantu negara-negara anggota untuk mengatasi ketidak seimbangan
struktur neraca pembayaran.
Hampir semua negara ( kecuali negara komunis) telah menjadi anggota IMF.
Kelompok intinya masih terdiri dari Kelompok 10, yaitu sepuluh negara kaya dan maju:
Amerikat Serikat, Kanada, Jerman, Perancis, Belgia, Belanda, Italia, Swedia, Inggris,
dan Jepang. Negara-negara tersebut menyatakan bersedia untuk membantu negara-
negara lain yang mengalami kesulitan pembayaran internasional melalui IMF.
g. IBRD (International Bank of Reconstruction and Development)
IBRD atau sering disebut Bank Dunia berdiri tanggal 27 Desember 1945 di
Washington DC. Indonesia ikut menjadi anggota Bank Dunia pada tahun 1954. Bank
13
Page
14
Dunia dibentuk untuk memberikan kredit jangka panjang kepada negara – negara
anggota. Terutama untuk memberi jaminan atas kredit-kredit yang diberikan pihak
lain. Dalam menjalankan kewajibannya mengadakan kerja sama dengan IMF, IBRD
mengumpulkan dana dari anggota –anggotanya yang kemudian meminjamkannya
kepada para anggotanya yang membutuhkan. Pinjaman tersebut digunakan untuk
pembangunan negara yang sedang berkembang dan negara yang mengalami
kerusakan karena perang.
h. IFC (International Finance Corporation)
IFC merupakan bagian dari Bank Dunia. IFC bertugas memberikan bantuan modal
kepada pengusaha-pengusaha swasta yang dijamin pemerintahannya serta membantu
menyalurkan investasi luar negeri ke negara-negara sedang berkembang. IFC berdiri
pada tanggal 24 Juli 1956 dan pusatnya di Washington, Amerika Serikat.
IFC bertujuan:
1) Membantu penambahan modal yang sudah tersedia dan tidak memberikan
modak secara keseluruhan;
2) Membantu memberikan kredit dengan bentuk jaminan jangka panjang bagi
pengusaha swasta.
i. IDB (Islamic Development Bank)
Bank Pembangunan Islam didirikan 3 April 1975 dengan tujuan utamanya
membantu dan menggalakkan pembangunan ekonomi dan sosial di negara-negara
Islam baik secara individu maupun kolektif, berupa pinjaman yang di berikan dengan
syarat yang ingan.
Bentuk Kerja Sama Ekonomi Regional
a. ASEAN (Association of South East Asia Nations)
ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. Negara-negara anggota
ASEAN saat ini adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei
Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam. Umumnya , negara-negara di
Asia Tenggara menghasilkan bahan-bahan baku, terutama minyak bumi, kopra, karet,
teh, dan sebagainya yang dikonsumsi oleh sebagian negara-negara maju. Kerja sama
14
Page
15
antar negara penyedia bahan baku dimaksudkan untuk menghindarkan pengaturan
harga oleh negara pembeli (konsumen).
Kerja sama antara negara-negara ASEAN mendorong terbentuknya berbagai kerja
sama lainnya, seperti organisasi ahli ekonomi, ahli teknik, ahli pertanian, dan
sebagainya.
Tujuan ASEAN antara lain:
1) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan kebudayaan di Asia Tenggara;
2) Mendorong perkembangan perdamaian dan kestabilan di Asia Tenggara;
3) Menciptakan kerja sama yang aktif di bidang sosial, ekonomi, kebudayaan,
teknologi, dan administrasi;
4) Menyelenggarakan usaha-usaha yang aktif untuk mempercepat hasil industri dan
pertanian yang lebih baik
5) Mendirikan industri dan memperluas perdagangan termasuk perdagangan
internasional.
Persoalan penting dalam lingkungan ASEAN sendiri adalah bahwa adanya
perbedaan yang tajam dalam tingkat perkembangan dan kekuatan ekonomi antar
sesama anggota ASEAN. Oleh karena itu dewasa ini sedang di tempuh jalan untuk
saling memberikan preferensi secara bertahap, produk demi produk.
b. ME ( Masyarakat Ekonomi atau European Community)
Organisasi ini didirikan dengan tujuan membentuk psaran bersama untuk
batubara dan baja antara Jerman dan Perancis. Melalui perjanjian Roma, organisasi
tersebut dijadikan kerja sama regional (Uni) di bidang ekonomi dan moneter yang
meliputi Perancis, Jerman, Belgia, Nederland, dan Luxemburg. Pada tahun 1973,
Denmark, Inggris. Dan Irlandia masuk menjadi anggota ME, diikuti Yunani (1980)
c. EFTA (European Free Trade Area)
EFTA didirikam tahun 1959 sebagai lembaga kerja sama ekonomi antar negara-
negara Eropa yang tidak termasuk ME, yaitu Austria, Swiss, Denmark, Inggris, Swedia,
dan Portugal.
15
Page
16
d. COMECON (East European Cuoncil for Mutual Economic Assistance)
Organisasi ini terbentuk sebagai lembaga kerja sama ekonomi yang didirikan
antara negara-negara komunis, yaitu Rusia, Jerman Timur, Polandia, Hungaria,
Rumania, Bulgaria, dan Cekoslovakia.
LEMBAGA-LEMBAGA KHUSUS
Lembaga-lembaga yang akan dibahas di sini adalah OECD, CGI, OPEC, AFTA dan NAFTA
a. OECD (Organization for Economic Cooperation and Development)
OECD adalah organisasi untuk kerja sama pembangunan ekonomi yang didirikan
di Paris pada tanggal 4 Desember 1960. Tujuan semula OECD adalah membantu
memajukan produksi, kesempatan kerja, dan pendapatan nasional negara-negara
anggotanya ( Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang). Lama-kelamaan OECD berkembang
menjadi suatu organisasi penelitian ilmiah dan perundingan mengenai masalah-
masalah ekonomi konjunktur dan inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan bantuan
internasional. Saat ini anggota OECD adalah negara-negara ME, USA, Jepang, Kanada,
Astria, Finlandia, Yunani, Islandia, Norwegia, Portugal, Spanyol, Swedia, Swiss, dan
Turki. Setiap eman bulan sekali organisasi ini menerbitkan Economic Outookdisertai
laporan dan peninjauan perkembangan ekonomi dunia dan negara-negara
anggotanya.
b. CGI (Consultative Group on Indonesia)
CGI atau dulu di kenal dikenal dengan IGGI (Inter Gavernmental Group on
Indonesia) dibentuk pada tahun 1966-1967 untuk menyelesaikan masalah utang
piutang Indonesia. Kelompok ini berkembang menjadi lembaga kerja sama yang
membantu Indonesia melaksanakan pembangunan dan melakukan stabilisasi, dengan
cara memberikan bantuan pangan dan non pangan serta kredit dengan syarat lunak.
Indonesia sudah menerima bantuan IGGI bermilyar-milyar dollar USA. Negara-negara
anggota IGGI adalah Belanda, Belgia, Jerman Barat, Luxemburg, Perancis, Italia,
Jepang, dan Amerika Serikat.
16
Page
17
c. OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)
OPEC didirikan pada tahun 1960 untuk mengatur pemasaran minyak tanah serta
menetapkan harga yang seragam. Pada tahun 1970 , OPEC mulai menyadari bahwa
produknya sangat dibutuhkan oleh negara-negara industri sebagai sumber energi dan
mulai berusaha menaikkan harga minyaknya. Negara-negara anggota OPEC adalah
Iran, Irak, Libya, Saudi Arabia, kuwait, Aljazair, Gabon, Persatuan Emirat Arab, Negeria,
Qatar, Venezuela, Equator, dan Indonesia.
Sebagai wadah kerja sama negara penghasil dan pengekspor minyak . organisasi
ini bertujuan:
- Menghimpun negara-negara penghasil dan pengekspor minyak
- Menghindarkan persaingan diantara sesama negara anggota OPEC
- Berusaha memenuhi kebutuhan minyak dunia
- Menjaga kestabilan harga minyak di pasar internasional dengan jalan
mengadakan kerja sama dengan negara- negara non OPEC seperti Rakyat Cina,
Inggris, Nurwegia, Malaysia, dan Brunei Darussalam
d. AFTA (Asean Free Trade Area)
Pada tahun 1993, negara-negara yang tergabung ke dalam ASEAN membentuk
Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (Asean Free Trade Area =AFTA) dengan
menerapkan Sistem Preferensi Tarif Efektif bersama (Common Effetive Prefferential
Tariff=CEPT).
e. NAFTA (North American Free Trade Agreement)
NAFTA merupakan perjanjian perdagangan bebas antara Amerika Serikat, Kanada,
dan Meksiko. Tujuannya adalah menghapus hambatan perdagangan, menciptakan
persaingan yang wajar, serta meningkatkan kesempatan investasi antarnegara
anggota dan merupakan dasar untuk kerja sama regional dan multilateraldi masa
mendatang. Ada delapan bidang kegiatan utama NAFTA yaitu tarif, produk pertanian,
otomotif, komputer dan elektronik, energi dan petrokimia, jasa-jasa keuangan,
tekstil,serta transportasi
17
Page
18
DAMPAK KERJASAMA ANTARNEGARA BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA
1. Dampak Positif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian Negara
a. Meningkatkan Keuangan Negara
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat memberikan banyak manfaat bagi
Indonesia, salah satunya di bidang keuangan. Melalui kerja sama ini Indonesia
memperoleh bantuan berupa pinjaman keuangan dengan syarat lunak yang
digunakan untuk pembangunan. Dengan demikian, adanya pinjaman
keuangan otomatis dapat meningkatkan keuangan negara.
b. Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
Kerja sama ekonomi dapat menciptakan persaingan yang sehat di antara
negara-negara anggota. Persaingan yang sehat ini dapat dilakukan dengan
meningkatkan kemampuan produsen tiap negara dalam menghasilkan
produk-produk yang mampu bersaing dengan negara-negara lain.
Keberhasilan bersaing suatu negara ditingkat regional dan internasional pada
gilirannya akan meningkatkan perekonomian negara yang bersangkutan.
c. Meningkatkan Investasi
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik bagi para
investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Banyaknya investor yang
mau menginvestasikan modalnya di Indonesia dapat menjadi peluang bagi
Indonesia untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan Indonesia.
Selain itu, banyaknya investasi dapat juga menambah lapangan kerja baru,
sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.
d. Menambah Devisa Negara
Kerja sama ekonomi antarnegara khususnya di bidang perdagangan dapat
meningkatkan devisa negara. Devisa diperoleh dari kegiatan ekspor barang.
Semakin luas pasar akan semakin banyak devisa yang diperoleh negara,
sehingga dapat memperlancar pembangunan negara.
e. Memperkuat Posisi Perdagangan
Persaingan dagang di tingkat internasional sangat berat. Hal ini disebabkan
adanya berbagai aturan dan hambatan perdagangan di setiap negara. Untuk
itu perlu adanya kerja sama ekonomi. Sehingga dalam kerja sama tersebut
perlu dibuat aturan per-dagangan yang menguntungkan negara-negara
18
Page
19
anggotanya. Dengan demikian adanya aturan tersebut dapat memperlancar
kegiatan ekspor dan impor dan menciptakan perdagangan yang saling
menguntungkan. Akibatnya posisi perdagangan dalam negeri semakin kuat.
2. Dampak Negatif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian
Negara
a. Ketergantungan dengan Negara Lain
Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri dapat membuat Indonesia selalu
tergantung pada bantuan negara lain. Hal ini akan menyebabkan Indonesia
tidak dapat menggembangkan pembangunan yang lebih baik.
b. Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Indonesia
Sikap ketergantungan yang semakin dalam pada negara lain, dapat
menyebabkan negara lain berpeluang melakukan campur tangan pada
kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Jika
kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah mendapat campur tangan
negara lain, hal ini dapat merugikan rakyat.
c. Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia
Alih teknologi yang timbul dari kerja sama ekonomi antarnegara memberi
peluang masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Jika hal ini terjadi tenaga
kerja Indonesia menjadi tersingkir dan dampak-nya terjadi banyaknya
pengangguran.
d. Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif
Barang-barang impor yang masuk ke Indonesia mendorong masyarakat untuk
mencoba dan memakai produk-produk impor. Hal ini akan mendorong
munculnya pola hidup konsumtif.
Dampak Kerja Sama Ekonomi Internasional Bagi Indonesia Indonesia sedang
melaksanakan pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Dalam melaksanakan pembangunan konomi tersebut, Indonesia
memerlukan bantuan dari negara-negara maju. Bantuan yang datang dari negara maju
dapat berupa modal, teknologi, sumber produksi yang tidak dimiliki oleh Indonesia,
maupun tenaga ahli. Hubungan ekonomi yang dilakukan Indonesia dengan negara lain
sangat luas. Ada yang berbentuk kerja sama ekonomi, baik yang bersifat regional
19
Page
20
maupun internasional, ada yang di bawah naungan PBB maupun tidak. Kerja sama
ekonomi internasional mempunyai beberapa dampak bagi negara yang melakukan.
Bagi Indonesia, dampak yang diterima dengan adanya kerja sama internasional di
antaranya sebagai berikut.
a. Lapangan pekerjaan menjadi semakin luas. Ini terjadi karena dengan adanya kerja
sama ekonomi internasional dapat membuka proyek-proyek baru.
b. Negara mendapatkan pajak dari perusahaan asing yang menanamkan modalnya
di Indonesia.
c. Indonesia bisa memperoleh transfer teknologi dari negara yang menanamkan
modalnya di Indonesia.
d. Dengan masuknya teknologi modern dari luar, Indonesia dapat meningkatkan
efisiensi dalam melakukan produksi suatu barang sehingga harga tersebut bisa
menjadi murah.
e. Jika Indonesia dapat memproduksi barang-barang yang semula di impor (karena
ada kerja sama ekonomi dengan negara maju), Indonesia dapat
menghematdevisa.
GLOBALISASI EKONOMI
1. Pengertian Globalisasi
Sebelum kita membicarakan globalisasi ada baiknya kita memahami terlebih
dahulu pengertian globalisasi. Globalisasi berasal dari kata global yang berarti
keseluruhan. Globalisasi berarti proses masuknya sesuatu ke lingkup dunia. Sifat
perubahan yang menyeluruh menjadi ciri khas dari globalisasi.
Globalisasi merupakan kondisi obyektif yang harus dihadapi sesuai dengan
keragaman yang ada di masyarakat. Hal itu mengakibatkan perbedaan tanggapan atau
pengertian globalisasi sesuai dengan keragaman disiplin ilmu yang ada.
Setiap pembicaraan tentang globalisasi aspek perekonomian telah menjadi pusat
pokok pembicaraan, karena pasar bebas tanpa hambatan semakin identik dengan
globalisasi yang dimaksud. Satu negara dengan negara lainnya semakin saling
tergantung dan membutuhkan satu samalain di bidang ekonomi dan perdagangan
internasional.
20
Page
21
Globalisasi ekonomi merupakan suatu gejala dari kegiatan perekonomian dunia
yang bergerak secara luas dengan semakin mudahnya hubungan antar negara di
dunia tanpa batas. Secara internasional, kekuatandan strategi suatu negara akan
berpengaruh besar ke negara lain. Apa yang terjadi di satu belahan dunia dapat
dengan segera diketahui dan segera dirasakan oleh masyarakat di belahan dunia
lainnya.
Konsekuensinya proses globalisasi perekonomian dunia sangat besar artinya
terhadap negara manapun. Kegiatan apapun yang dilakukan suatu negara tidak dapat
lagi didasarkan atas ukuran lokal, tetapi harus dilaksanakan melalui standar
internasional. Proses globalisasi yang telahterjadi menimbulkan perubahan dalam
struktur perekonomian dunia. Perubahan-perubahan tersebut mempunyai pengaruh
yang sangat mendasar terhadap berbagai faktor produksi dalam perekonomian dunia.
Usaha-usaha pembangunan suatu negara tidak mungkin dilakukan secara terpisah
dengan negara lain, melainkan harus tergabung dengan berbagai tingkat integrasi
ekonomi dalam suatu kawasan agar dapat meningkatkan kemampuannya. Dengan
demikian negara-negara tersebut harus bersama-sama menghadapi persaingan global
yang sedang berlangsung.
2. Perdagangan Bebas
Alasan utama pendukung perdagangan bebas adalah bahwa perdagangan bebas
menunjang alokasi sumber daya yang lebih efisien dan mendorong peningkatan taraf
hidup. Usaha untuk memperlancar perdagangan antar bangsa secara bebas dilakukan
antara lain oleh organisasi seperti EU, AFTA, dan NAFTA serta APEC (forum kerja sama
Asia Pasifik)
Kawasan Asia Pasifik bukan hanya terdiri dari negara-negara yang masuk kategori
negara termakmur di dunia seperti Jepang, Amerika Serikat dan Kanada, tetapi jug
negara-negara industri baru seperti Taiwan, Hongkong, Singapura, dan Korea Selatan.
Sementara itu di kelompok lain ada negara –negara sedang berkembang seperti RRC,
Indonesia, Filipina, Thailand, dan Malaysia.
Dari sisi lain kelompok negara selatan yang termasuk dalam lingkungan Forum
Kerja sama Asia Pasifik (APEC) yang sedang mengalami laju pertumbuhan yang dinamis
bergabung dengan negara-negara industri maju di dunia. Penggabungan itu
21
Page
22
diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap perluasan perekonomian dunia
dan mendukung sistem perdagangan internasional yang terbuka. Langkah-langkah ke
arah itu telah mulai dirintis dengan mengurangi hambatan perdagangan dan investasi
sehingga lalu lintas barang dan jasa, modal, penduduk, dan investasi akan dapat
dilakukanbersama secara lebih bebas, sebagaimana yang terjadi dalam ME
(Masyarakat Eropa). Bukan suatu hal yang mustahil langkah kearah pembentukan
kawasan perdagangan bebas Asia Pasifik jauh lebih dominan dibanding dengan
perdagangan bebas ASEAN (AFTA) dan perdagangan bebas Amerika (NAFTA).
Dalam salah satu pertemuan para kepala negara APEC telah dikeluarkan pernyataan
tentang pandangan ekonomi (economic vision statement) bersama dalam menghadapi
perubahan ekonomi regional maupun global yang berlangsung secara cepat. Kawasan
Asia Pasifik akan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,
melaksanakan perekonomian yang terbuka, mendukung sistem perdagangan
internasional yang lebih bebas, serta mempunyai pendangan yang sama terhadap
usaha-usaha untuk mempertahankan dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan
menciptakan masa depan yang stabil serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Asia Pasifik.
3. Pengaruh Globalisai terhadap perekonomian Nasional
Telah terjadi kemajuan pesat di bidang teknologi, komunikasi, dan transportasi
dalam beberapa dasawarsa terakhir. Suatu peristiwa yang terjadi di negara tertentu ,
seperti olah raga raga, kecelakaan, bencana alam, peperangan , dan lain-lain akan
diketahui pula oleh setiap orang di negara, daerah, atau pedesaan manapun juga.
Begitu pula dengan arus barang, jasa, modal, lalu lintas manusia dan perpindahan
perusahaan atau industri akan dengan mudah dapat terlaksana dengan seketika.
Negara manapun akan berada dalam kondisimterisolir bila tidak mengalami kemajuan
yang berarti dalam bidang teknologi, informasi, komunikasi, dan transportasi.
Perkembangan suatu negara dewasa ini telah semakin terkait dengan perubahan
yang terjadi di dalam negara lain. Keterkaitan atau interdependensi antar negara
itulah yang telah menimbulkan proses globalisasi yang semakin kuat, sehingga secara
tidak langsung dunia ini seakan-akan telah menjadi satu dan tidak terpecah-pecah lagi.
Beragam teknologi canggih yang muncul menjadikan batas negara semakin kabur,
karena apa yang terjadi pada suatu belahan bumi dapat dengan segera diketahui oleh
22
Page
23
masyarakat di belahan bumi lainnya. Revolusi teknologi informasi sangat
memungkinkan hal yang demikian.
Indonesia sebagai negara yang ekonominya bersifat terbuka dan sangat
mengandalkan ekspor sebagai penggerak ekonomi dan pembangunan nasional,
mempunyai kepentingan untuk tetap mempertahankan sistem perdagangan antar
negara secara multilateral yang bebas, terbuka, dan adil bagi seluruh pelakunya.
Keadaan itu dapat dicapai melalui perundingan-perundindan perdagangan secara
multilateral, regional, maupun bilateral selain terus melakukan promosi dan panetrasi
pasar,
Perkembangan pemasaran ke arah strategi ekspor menunjukkan adanya
kemampuan adaptasi sebagian perusahaan nasional untuk meraih peluang pasar
global. Kemajuan ekspor menjadi basis bagi dunia usaha nasional untuk melangkah ke
tahap pengembangan bisnis internasional secara lebih maju. Oleh karena itu badan
usaha melakukan dua terobosan baik dari sudut pemasaran maupun dari sudut
kemampuan perusahaan.
a. Perusahaan harus mmemiliki dan mengembangkan sistem informasi pemasaran
yang kuat dan efektif untuk memantau kegiatan lingkungan pasar agar dapat
mengelompokkan dan menargetkan pasar secara tepat atau dengan perkataan
lain memiliki perspektif global.
b. Perusahaan harus fleksibel dalam mengantisipasi pasar global. Peralihan atau
perubahan skala ekonomi mengharuskan perubahan investasidan teknologi agar
dapat menciptakan gagasan-gagasan ekonomi. Fleksibelitas itu bisa dicapai
melalui kemampuan tingkat teknologi perusahaan, penyesuaian secara cepat dan
tepat baik kualitas, kemasan, maupun kuantitas produk untuk dapat diterima
secara global.
Peluang pasar global kini tidak hanya bisa diraih oleh bisnis berskalabesar, tetapi
juga oleh bisnis berskala kecil. Dalam kondisi demikian dunia usaha nasional yang
berorientasi global bisa ikut menikmati peluang pasar secara tepat bagi produk yang
ditawarkannya.
23
Page
24
Dampak Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas
Dengan adanya proses globalisasi dan perdagangan bebas akan berpengaruh
terhadap perekonomian setiap negara termasuk Indonesia. Indonesia pada prinsipnya
harus siap menghadapi berlakunya perdagangan bebas.
Dampak Positif
1. Mendorong pengusaha untuk lebih maju karena kan bersaing di tingkat regional
maupun internasional.
2. Memperluas penciptaan kesempatan kerja yang dapat meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat.
3. Meningkatkan kegiatan ekonomi melalui investasi langsung, usaha patungan, dan
kredit.
4. Meningkatkan devisa negara melalui peningkatan perdagangan internasional.
5. Dapat membuka peluang baru berupa tersebarnya pasar yang berskala lebih luas.
Sumber blogspot.com
Pengaruh globalisasi ekonomi salah satunya memperluas lapangan kerja
Dampak Negatif
1. Persaingan yang tidak seimbang antara negara maju dan negara berkembang,
dapat menghambat perkembangan ekonomi nasional.
2. Akibat persaingan yang tidak seimbang, negara berkembang semakin ketinggalan
dan tergantung kepada negara-negara maju.
3. Masuknya teknologi canggih yang sebetulnya belum dibutuhkan negara
berkembang.
24
Page
25
Untuk menghindari dampak negatif bagi negara berkembang, prinsip kemitraan
dan saling menghormati harus benar-benar ditegakkan.
CINTA EKONOMI
Sri Mulyani Indrawati
Situs Tokoh Indonesia.com menyebutnya sebagai tokoh ekonomi Indonesia yang
cerdas, jelita, serta berpikiran kritis, lugas, dan jernih. Setahun setelah menjabat
sebagai Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas kabinet Indonesia Bersatu, mantan
Executive Director IMF ini dipercaya menjadi Menteri Keuangan RI menggantikan Jusuf
Anwar dalam reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu per 7 Desember2005.
Sebagai menteri keuangan, beliaulah yang bertanggung jawab menjaga keuangan
negara agar sehat dan dapat dipertanggungjawabkan, termasuk mengurusi neraca
pembayaran Indonesia.
Alumni Fakultas Ekonomi UI ini merupakan tokoh Indonesia yang cukup dikenal di
dunia internasional, sebelum mmenjadi menteri, ia sudah lebih dahulu go
internasional dengan berkarir di IMF serta beberapa kali menjadi konsultan di USAID.
Ekonom yang gemar mempelajari psikologi ini merupakan wanita Indonesia pertama
kali menduduki posisi direktur eksekutif di IMF.
Kini, sebagai menteri negara yang mengurus keuangan , ibu dari tiga anak ini
sedang giat-giatnya mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif di Indonesia
demi menarik investor asing yang sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi di Indonesia,
25
Page
26
RANGKUMAN
1. Kerja sama internasional adalah kerja sama antara negara-negara yang dapat
mempercepat proses perkembangan ekonomi
2. Kerja sama ekonomi dalam kerja sama internasional meliputi sistem daerah
perdagangan bebas, perserikatan pabean, pasar bersama, serta perserikatan
ekonomi yang penuh
3. Bentuk kerja sama antar negara terdiri dari kerja sama bilateral, multilateral, dan
regional
4. Badan-badan dan lembaga-lembaga kerja sama internasional antara lain: ECOSOC
(ECE, ESCAP, ECLA, ECA), ILO,FAO, WHO, UNICEF, IFC, GATT, ITO, WORLD BANK,
UNESCO, UNINDO, IMF, IBRD, IDB.
5. Bentuk kerja sama ekonomi regional seperti : ASEAN, ME, EFTA, COMECON
6. Lembaga-lembaga khusus kerja sama internasional seperti: OECD, IGGI, OPEC,
AFTA, NAFTA.
7. Globalisasi adalah keseluruhan pada setiap perubahan yang terjadi dan kondisi
secara obyektif yang harus dihadapi sesuai dengan keragaman yang ada pada
masyarkat.
8. Globalisasi ekonomi merupakan suatu gejala dari kegiatan perekonomian dunia
yang bergerak secara luas dengan berjalannya hubungan antar negara di dunia
tanpa batas, sehingga secara internasional antar negara yang memiliki kekuatan
dan strategi di bidang ekonomi akan saling berhubungan dan menimbulkan sifat
keterkaitan / ketergantungan
26