Lab
Click here to load reader
-
Upload
ivan-kurniawan -
Category
Documents
-
view
136 -
download
3
Transcript of Lab
BAB V
LABORATORIUM
5.1. Program Kerja Laboratorium
Pabrik Pupuk Kaltim mempunyai Biro Laboratorium yang berfungsi untuk
memberikan dukungan kepada Departemen Operasi dalam bentuk data analissa laboratorium
agar pabrik dapat beroperasi dengan lancer. Laboratorium ini merupakan sub departemen
yang berada di bawah Departemen Teknologi. Sub departemen laboratorium ini terbagi
menjadi:
1. Laboratorim Pusat
Bagian ini mempunyai tugas pokok melakukan analisa non rutin dan penelitian
laboratorium untuk membantu memecahkan masalah pabrik , pemantauan lingkungan
dan penelitian.
2. Laboratorium Kontrol
Bertungas untuk mendukung kegiatan operasi dan evaluasi pabrik sehari-hari.
5.1.1. Laboratorium Pusat
5.1.1.1. Laboratorium Analisa Air dan Lingkungan
Laboratorium ini secara rutin melakukan :
1. Analisa lengkap terhadap raw water yang meliputi distilat, raw condensate,
dan air demin.
2. Analisa yang meiputi kualitas proses water seperti BFW, sweet cooling
water, dan steam condensate.
3. Analisa terhadap pencemaran lingkungan yang meliputi air laut dan air
buangan pabrik.
4. Analisa mikrobiologi, yaitu menganalisa total bakteri yang ada di sweet
cooling water.
5.1.1.2. Laboratorium Gas dan Lube Oil
Laboratorium ini secara rutin bertugas menganalisa:
1. Gas bumi dari SKG pertamina yang digunakan untuk proses dan fuel gas.
2. Gas outlet methanator
3. Larutan Benfield
5.1.1.3. Laboratorium Quality Control
Laboratorium ini bertugas untuk:
1. Melakukan analisa terhadap bahan kimia yang digunakan pabrik
2. Melakukan analisa terhadap kualitas hasil produksi ammonia dan urea
5.1.1.4. Laboratorium Invetory
Laboratorium ini bertugas mempersiapkan dan menstandarisasi semua keperluan
reagen laboratorium control maupun pusat setiap saat, juga bertugas menyediakan peralatan
yang diperlukan laboratorium.
5.1.1.5. Laboratorium Pelayanan Jasa
Laboratorium ini bertugas untuk mengaanalisa jika ada permintaan dari pabrik
selain PKT.
5.1.2. Laboratorium Kontrol
Laboratorium control bertugas untuk:
1. Secara rutin setiap periode sesuai jadwal yang telah ditentukan dengan
mengadakan analisa pembantu terhadap proses maupun hasil produksi
dipabrik utilita, ammonia, dan urea.
2. Secara non rutin di luar jadwal yang telah ditentukan melakukan analisa
terhadap semua permintaan departemen operasi pada saat pabrik utilitas,
ammonia, dan urea beroperasi tidak normal.
3. Secara rutin setiao hari malaporkan semua hasil analisa kepada departemen
operasi.
5.2. Alat-alat Laboratorium
Alat-alat uang ada dilaboratorium adalah:
1. Water Bath
Untuk mengeringkan urea yang dihasilkan dari reaktor
2. Gas Kromatografi
Untuk menganalisa komposisi gas yang masuk atau keluar suatu unit alat
proses.
3. Aquatitrator Karl-Fischer
Untuk menganalisa kadar air dalam suatu bahan.
4. pH Meter
Untuk menganalisa derajat keasaman.
5. Orsatmeter
Untuk menganalisa kadar CO2 dan O2 dari suatu campuran gas (dalam
%mol)
6. Spectrophotometer
Untuk menganalisa kadar ammonia dan biuret.
7. Kjektec
Untuk menganalisa kadar nitrogen
5.3. Prosedur Analisa
5.3.1. Analisa Gas Bumi
Analisa gas bumi dilakukan dengan menganalisa kandungan CO2, methane, ethane,
propane, n dan i buthane, n dan I penthane, hexane, nitrogen, sulfur, specific gravity, GHV,
dan LHV. Analisa gas bumi dilakukan dengan menggunakan metode Gas Kromatografi.
Sedangkan untuk analisa kadar sulfur yang terdapat pada gas bumi, menggunakan metode
Spectrofotometri pada panjang gelombang 677 nm dan larutan blanko yang digunakan adalah
Na2S.9H2O atau ZnS.
5.3.2. Analisa CO2
Untuk menganalisa kadar CO2 digunakan metode:
1. Gas Chromatography
2. ORSTAT
Gas CO2 dihitung berdasarkan jumlah gas yang diserap oleh larutan KOH 40-46%.
5.3.3. Analisa Ammonia
Parameter yang dianalisa adalah:
1. Kandungan Air (metode SNI-06.0045)
2. Kandungan Oil (metode British Standard)
3. Kandungan Fe (APHA-315-B-80)
5.3.4 Analisa Urea
Parameter yang dianalisa adalah:
1. Kandungan Air
Metode yang digunakan adalh metode Kart Fischer. Prinsip dari metode ini
adalah mendispersikan sampel ke dalam methanol, kemudian dititrasi
dengan larutan Karl Fischer. Kandungan air berdasarkan jumlah larutan Karl
Fischer yang digunakan untuk titrasi.
2. Kandungan Biuret
Metode yang digunakan adalah spektrofotometri dengan menggunakan
Spectofotometer UV Visible. Laruta blanko yang digunakan adalah KNa
Tartrat, dan KNa Tartrat+CuSO4.
3. Kandungan N2
Metode yang digunakan adalah metode Kjehdahl.