'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data...

51
'l 2006 .t JICA ra) \t/

Transcript of 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data...

Page 1: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

'l

2006

.tJICA

ra)\t/

Page 2: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

DAFTAR ISI

BAGIAN II

HASIL AI{AUSIS

Hasil Analisis2.1. KoreksiTopograf2.2. Penutupan Lahan2.3. Perubahan Lahan diTaman Nasional Gunung Halimun Salak ......2.4. Perubahan Lahan di Koridor .........................2.5. Perubahan Lahan di Desa .............................

BAGIAN III

KESITPULAI DASARAII

Kesimpulan dan Saran ................................

Pustaka .,.......,.........,..

88I27

3037

45

Page 3: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Tabel 1.1.

Tabel 1.2.

Tabel2,1.

Tabel 2.2.

Tabel2.3.

7abel2.4.

Tabel 2.5.

Tabel2.6.

Tabel 2,7.

Tabel 2.8.

Tabel2.9.

Tabel 2.10.

Tabel2.11.

'label2.l2.

Tabel2.13.

Tabel2.14.

Tabel2.15.

DAFTAR TABEL

Tanggal pengambilan data Landsat ...... ............_..._......... ISampel set untuk PIF dengan nilaitreshold yang ditentukan berdasarkanobservasi interaktif 7

Rekapitulasi penutupan lahan tahun 19Bg .........._............. 10

Rekapitulasi penutupan lahan tahun 1990 ..................... ................................ iO

Rekapitulasi penutupan lahan tahun 1991 ....................... t3

Rekapitulasi penutupan lahan tahun 1992 ...... ................................................. 13

Rekapitulasi penutupan lahan tahun 1993 ................................................. ............. 16

Rekapitulasi penutupan lahan tahun 1994 ............................................................... t6Rekapitulasi penutupan lahan tahun 1995 ............................. ................................. 19

Rekapitulasi penutupan lahan tahun 1997 .................................................... j9

Rekapitulasi penutupan lahan tahun 1998 ............................. ................................ 22

Rekapitulasi penutupan lahan tahun 2001 ................. .. 22

Rekapitulasi penutupan lahan tahun 2003 ........................ 2s

Rekapitulasi penutupan lahan tahun 2004 _.___._............... 25

Rekapitulasi deforestasi 1989 - 2004 ____.__.... .................... 28

Perubahan penutupan lahan 1989 - 2004 . . ................. 29

Prosentase perubahan penutupan lahan 1989 - 2004 ............. ............................. 29

Page 4: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Gambar 1.1.

Gamba.1.2.

Gambar 2.1.

Gambar 2.2.

Gambar 2.3,

Gambar 2.4,

Gambar 2.5.

Gambar 2.6.

Gambar 2.7.

Gambar 2.8.

Gambar 2.9.

Gambar 2.10.

Gambar 2.11.

Gambar 2.12.

Gambar 2.13.

Gambar 2.14.

Gambar 2.15.

Gambar 2.16.

Gambar 2.17.

Gambar 2.18,

Gambar 2.19.

Gambar 2.20.

Gambar 2.21.

Gambar 2.22.

Gambar 2.23.

Gambat 2.24.

Gambar 2.25.

Gambar 2.26.

Gafibat 2.27.

Gambar 2,28,

Gambar 2.29.

Gamba.2.30.

Gambar 2.31,

DAFTAR GAMBAR

Quicklook data landsat yang digunakan

Perbandingan penutupan lahan sekitar koridor tahun 1991 - 1992 ................

Kondisi p€nutupan lahan sekitar koridor tahun 1993 ........ .

Deforestasi yang terjadi sekitar koridor tahun 1993 .. .. ... ............... ... ....

Perubahan penutupan lahan antara tahun 1994 - 1995

Kondisi penutupan lahan sekitar koridor tahun 1997 ........................... ...

Deforestasiyang terjadisekitar koridor tahun 1997 ....... ...Perubahan penutupan lahan antara tahun 1989 - 1999

Kondisi penutupan lahan sekitar koridor tahun 2001 ........ ....Deforestasiyang tedadi sekitar koridor tahun 2001 ....................................

Perubahan penutupan :ahan antara tahun 2003 - 2004 ..... . .....-..---.---.--.---.---.-

Perubahan luasan hutan pada desa dengan luasan hutan pada tahun 1989antara 100 - 200 hektar ........ ....

Perubahan luasan hutan pada desa dengan luasan hutan pada tahun 1989antara 200 - 300 hekLar ................. ...

3

Diagram alir Pengolahan data landsal

Tampilan citra sesudah dan sebelum koretcsi topografi ...............................

Penulupan lahan [ahun 1989 ...........

Penirtupan lahantahun 1990 .............................

Penutupan lahan tahun 1991 ... .. .. ... ..

Penutupan lahan tahun 1992

Penutdpan lahan tahun 1993 ... . ... ... ..

Penutupan|ahantahun1994.................................................................................. 17

Penutupan lahan tahun 1995 ........................................................................... 18

Penutupan lahan tahun 1997 ...............-.............. .. . . . ......... 20

Penutupan lahan tahun 1998 ............................ ................ ... 21

Penutupan lahan tahun 2001 ......................................................................... 23

Penutupan lahan tahun 2003 ............................................................................. 24

Penutupan|ahantahun2004...............................................................-...-..............26

Perubahan luasan hutan 1989 - 2004 ........................ 27

Perubahan luasan Semak, Lahan Pertanian dan Terbangun 1989 - 2004 ....... 27

Perubahan penutupan lahan dikoridorantara tahun 1983 - 1989 ................... 30

Kondisi penutupanlahansekitarkoridor1989.........-......................................... 30

Pembukaan hutan sekitar koridor yang terjadi tahun 1990 ............ ............ . 31

Deforestad yang terjadi di sekitar koridor yang terjadi hingga tahun 1990 .... 31

8

9

11

'12

14

15

32

33

33

34

34

35

35

36

36

38

3S

Page 5: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Gambar 2.32. Perubahan luasan hutan pada desa dengan luasan hutan pada tahun 1989antara 300 500 hektar ... _..._......... 40

Gambar 2.33. Perubahan luasan hutan pada desa dengan luasan hutan pada tahun 1989antara 500- 1000 hektar ..................-...-.......-............................------.---.--.----------- 42

Gambar 2.34. Perubahan luasan hutan pada desa dengan luasan hutan pada tahun 1989antara 1000 - 2000 hektat -..--..-....................................-...-................... 43

Gambar 2.35. Perubahan luasan hutan pada desa dengan luasan hutan pada tahun 1989antara 2000 - 6000 hektar 44

Page 6: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use d tand Cover ChangeGununs Halimun salak llational Park 1989 - 2004

I iMETODOLOGI

1.1. Material

Jenis data spasial yang digunakan dalam studi ini terdiri atas data vektor dan data raster.

Data vektor yang digunakan antara lain: data batas taman nasional, sungai, jalan, dan

batas administrasi dan topograll. Sedangkan data raster yang digunakan meliputi data

citra satelit Landsat dan dala Diqikl Elevation Model (DEM) yang diperoleh dari S/,uffle

Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom).

Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1.,

sedangkan gu,bklooknya disajikan pada Gambar 1.1.

Tabel 1.1. Tanggal pengambilan data Landsat

(1). 14 Juli 1983

(2). 6 Juli 1989

(3). 11 Sept€mber 1990

(4). 25 [4ei1991

27 Mei 1*2

{6). 19 Septernber 1993

(7). 22 Septembe. 1gg4

(8). 5 Juni 1995

(9). 28 Juli 1997

(10). 16 Agushrs 19SB

('11).27Aguslus 19sg

{12).22 Desember 2001

(q.nANm2(14). 10 Januari 2003

(15). 23 Juli2004

Support€d by jlCA and D€panment of Forestry, lndonesia 1-

Page 7: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Useand Land CoYer ChaflgeG!.ung Haiimun Salak Nztional Park 1989 -2004

SuDporred by JICA a1d Deputmenr of Foresry. lndones.a

Page 8: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use and Land CoYe. ChangeGunung Halimun Salak Natioial Park 1989 -2004

SLpDorred by JICA and DepdEnenr of Foreso'y. lndonesE

Page 9: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use and Lrnd cover ch geGunung Halimun Salak l{atio.ral hrk 1949 - 20fi

Gambar'!.1. Quiddook data Landsat yang digunakan

Kualitas data Landsat multiwaktu yang diperoleh beftUam, pada beberapa tahun tutupanawarrhaze sangat dominan, seperti data tahun 1998. 1999. 2002, dan zOU. Sedangkandata tahun 1983, 1990, 1991, 1992, 1993, 1991, 1*\ 1W7,2001 dan 2003 memitikikualitas daE yang lebih bagus, dengan tr.rtr.-rpan awan fang lebih rendah.

1.2. Peralatan

Peralatan yang digunakan pada peflelitian ini adafah seperangkat kompute( GPS danperangkat lunak pengolah data raster/image yaitu ERDAS lmagine versi 9.0, danpergolah dala berbasis vektor yaitu Arc\fiew versi 3-2-

1.3. Pengolahan data

Analisis komparasi mulli waktu data Landsat pada prinsipnya ada dua meloda, yaitupreclassification dan posf classifrcdion. Preclassifialion dilakukan denganmenggunakan perbandingan nilai Digital Number secara langsung, sedangkan pos,classification membandingkan data multiwaktu, setelah data landsat seca.a individualdiklasifikasikan. Untuk metoda pe4assification data hndsat multiwaktu sebaiknyadinormalkan terlebih dahulq, sedangkan Iuf]'tuk pos't classill@tion, tidak perlu dilakukannormalisasiwalaupun hasil akan lebih baik bila proses normalisasi dilakukan.

Sopponed by ,lCA and Deparsn€rr o, F6e5Ey, lndon6i. 3-

Page 10: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Useand Land CoYer Ch.ngeGunung Halimun Salak l.lational Prrk 1989 - 2004

Pada penelitian ini, walapun analisis menggunakanimage tetap dilakukan untuk meningkatkan akurasianalisis disajikan pada Gambar 1.2.

post c/ass/rcaflb,r, namun norrna{isasiinterpretasi.. Proses pengolahan dan

LANDSAT1983 - 2004

PRE-PROCESSING

PROCESSING

t",@/ check /

Pre-Processing

1). Geometric conection2). Normalize/Radiometric (RelativeRadiomeiric Normrlization)3). Topographic conection (Minnaertfunction)4). Subset to boundary

LANDSAT1983 - 2004Normalized

{co.recled)

Selecl trainingalea

l..j, ]

I SupeMsedc'assificaironI (l\ra{mum Likelihood MethodrI

Gambar 1.2. Diagram alir pengolahan data Landsat

1.3,1. Pre-Processing

a) Geofietric correctioo

Korcksi geometri merupakan proses memproyeksikan data peta ke dalam suatu sistemproyeksi peta tertentu. Dalam proses proyeksi ini menggunakan sistem koordinai UTM(Universal Tnnsvetse MercatoD. Untuk menghasilkan tingkat akurasi yang baik, makageometic co-rcgista o, dilakukan dengan R[rSE (root mea, sgaare ero4 0.25-0.5 pixelatau hampir 1 pixel. Dalam studi ini, Landsat 2003 (atau 2001) dikoreksi terlebih dahulu

Supported b/ rlCA and D€paronent of Fores6-y, lndonesia +

Page 11: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Useand Lind Coyer ChangeGunung Halimln Salak National Park 1989 - 2004

ke proyeksi UTM. Selanjutnya Landsat 2003 (atau 2AO1) yang telah terkoreksj dijadikanacuan (reference) untuk data lainnya. Penggunaan daia Landsat tahun 2003 dar/atau2001 sebagai acuan, dikarenakan kondisi data tersebut yang paling baik (cioadless)diantara data-data yang ada.

b) Radiometric correction

Metode normalized Rdiometic yang digunakan dalam studi ini adalah metodepseudoinvaiant feature (PlF) yang dikembangkan oleh Schot el al (1988) dan Salvaggio(1993). Peudoinvaiant Fealrres merupakan ob.iek-objek ya.g tidak mengatamiperubahan dari satu data image dengan data jmage lainnya seperti objek-objek yang tidaktergantung pada musim dan siklus biotogi. Perbedaan kecerahan (brght ess) dari objekinvariant tersebutdiasumsikan sebagai fungsi linear.

ll = rrr; S. - 6,,

d ! 1al i! be-],an!r lelah di-fo.nra lze Lrtk b.r.J k

drg ta irniber rtk .ar! k

Schott el al (1988) menggunakan .asio band 4 dan band 2 untuk membedakan lahanletbateun (builtupluhan' dar, ar darj vegetasi. Setelah membatasi teature lahanterbangun/urban, digunakan persamaan regresi linear untsk melihat hubungan antarasubjek image dan reference image (bard by bard). Reference image yang digunakandalam studi ini adalah data Landsat 2003. mengingat kondisinya yang retatif cukup baikdibandingkan dengan data lainnya.

Pemilihan sample set6Pseudoinvaiant feature (PlFs) dipilih melalui irisan (intersection) dari ratio band 4 danband 2 dengan band 4. Operasi logis dari irisan tersebut sbbi

I Band art! -.\ - r \anJ(Banda r-\'Bdnd:

Dimana t1 dan 1, adalah thrcshotd value untuk builtup dan air (dan awan, bila ada)

-1,

s

Pse utJoi.t,ta.le.i Set I Pt S )

Sizn.3r De,]aslP,S Lf,:!e r€i.r.nc. -Pr5;nag. s: br.k

-ata-,ata r..€a^;:

F'S iiEqe rsf,.ie..e ..,lS irE!e s:b,e!

lJ

Koeiisi:n tlaisi.rnas

Slrr: r;: = 'r, "nre-.e.r i =r?_ ,rr *c

Supported by JICA and Depar$hent of Fd6ey, Indoneria

Page 12: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use and tand CoYer ChangeGl]nung Halimun Salak National Park '1989 - 2004

c) Topographic correction

Untuk mengurangi kesalahan akibat topogBfi (topographic e,rbco, maka dilakukankoreksi dengan menggunakan data srrface zenit angte (s/ope), surface azimut angle

laspecl, solar zenit angle, dan solar azimut atgle. Topognphic coneclion dila}d)kandengan menggunakan persamaan Non-Lambetjan Model (Minnaei funclion\ sbb.

/ cos e = L, cost r cos( .

Dimana

-/, : Digitalnunber(DN)sebelumdikoreksialavohseb-edbrigh.,r.ess..l]he!1,, : Digilal numtrer (DN) yarE telah dikoreksi e$a to,!/:!raIt ltopogral nomalizei) alan

orndl ize d btighhe s s t d lues

cor i : cosirc dai efctite tncidence angle (p$sa a \ l)..,r's : cosine da,i exrtanc? d,?g/e atau kemiringan permukaan (srdrc" nanlal zenith

angleislory ofthe terrain surface)

k : lt]1naet 0 stdr, (pere.waar 2)

cosi = cos4 cosq, + sind, sin d,, cos(1, d,,).............(I)DimaraI : ll.lPctive in idence angle

0" : Slape ofthe tcrftlin surface (flrface nonnal zrnith angl€)

0! . Sun elention (sol1y zenith dnsle)

d, Aspe.t dngte lsuftce azin thi

d" : Sun,lznnurh (solt ari,,t th angle)

Persamaan Non-Lambertian Model:1- cos e = Z, cosr i cos* e

log(I cos e) F r;l.E g(cos I cos e) {2)

Dengan menggunakan bentuk linear dari persamaan diatasyailu:y= Yva6Dimana, ! log (1.cos e)

x log (cos i cox e)

b log L"

Supported by JICA and D€parrrnent o{ Forestr/, lndorcsia 6

Page 13: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use d L..d Cover ChangeGrnunE Halrmun $bk Nauonal hrk 1989 - 200.

Tabel1.2. Sampel set untuk PIF dengan nilai th.esho{d yang ditentukan berdasarkanobsewasi inae.aktif

t1 Ukuran1983

1989

1990

1992

1993

1994

1995

1998

2001

2042

2003*)2c04

1.30

1.50

1.60

1.74

0.70

1.40

1.50

1.60

1.50

160

1.30

100

0.85

0.85

0.90

40 -7040 - 100

40-8025 B0

40-8040-9030 70

50 - 100

30-8040- 100

50, 110

40 - 100

50-B040- 100

3l) 100

12 038

31,444

54,7 45

67,544

88,403

65,395

B0'199

56,959

61,466

87 642

85,494

72,722

85,494

90 639

' Nilai threshold yang djgunakao untuk menghilangkan nilai ptxet awan dalan irnage

1.3.2. Landcover classification

Klasifikasi penggunaanlpenulupan lahan dilakukan dergan menggunakan meiodesupervised dengan maximum likelihood classificaror. Tipe penggunaan/penutupan lahandibagi menjadi beberapa klas yaitu:

1. Hutan alam2. Hutan tanaman3- Kebun campuran4. Kebun teh5. Kebun karei6. Semak belukar7. Rufltput8. Sawah (lahan basah)9. Ladang (lahan ke nngluptancl)10. Lahan terbuka (barelard)1 1. Lahan terbangun/pemukjman12. Badan air13. Awao (no data)

Data hasil groundcheck akan digunakan sebagai acuan dalam melakukan klasifikasitersebut. Selain itu. akan dilakukan pula a@rracy assessr?erl terhadap hasil klasifikasiberdasarkan data grourdcreck. Hasil klasifikasi diharapkan memiliki nilai akurasi e0%.

Supported b/ JICA and Deparrmenr of Forestry, h&nesia 1

Page 14: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use ind L.nd CoYer ChangeGununs Haiimun Sahk Mdon Park 1989 ,2004

.'il HASIL ANALISIS

2.1. Koreksi Topografi

Topografi Taman Nasional Halimun Salak CfNGHS) beryariasi dari tandai hingga sangatcuram, sehingga dalam proses interpretasi harus dilakukan koreksi topografi. KoreksitopogEfi dimaksudkan untuk mengurangi efek bayangan (menurunkan nilai DN). Koreksitopografi dilakukan dengan menggunakan Konstanta Minnaert {Minn@tt Constan\, (,.rkup

efeKif untuk menghilar€kan pengaruh topograll. Namun untuk daerah dengankemiringan yang crrram (>4O%) koreksi topograli menimbulkan nilainilai digital number(DN) yang beriebihan. Pada kasus tersebd pedu dilakukan koreksi lanjutan terhadapnilai digital yang berlebihan- Perbandingan secara visualdisajikan peda Gambar 2.'1.

(a) Citua tah$ 2003 sesudatr koreksi(b) Citra iahun 2m3 sebelum koreksi

Nilai DN yang berlebihan akan berpengaruh pada proses interpretasi, sehingga untukmengoreksi areal yang berlebihan digunakan data lain misalnya data IKONOS danjudgement dari peneliti.

2.2. Penutupan Lahan

a) Penutupan lahan tahun 1989

Penutupan lahan tahun 1989 didominasi olei| autan alam (7a.29%1, diikuti oleh 6emakbelukar (4.96%), kebun campuran (2.98%) dan Hutan tanaman (2.73oi6). Distribusi spasiatdisajikan pada cambar 2.2,

Gambar2.1. Tampilan citra sesudah dan sebelum koreksi topografi.

Supponed by ,lCA and D€partment oI Foressy, lndorEsh 8

Page 15: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

,g

E

E

o

I

"I ,'

&'!:::

".i-z

:.

:

:

: :ll lrLt, D! ui

:

i'!

g

E_q

!f

o_

-: iiN

', l

a

.!.;,

, , ,:

l

9z!a!E

-: or

.

Page 16: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Useand Land Cove. Chang€Gunung Lalim,in salak Muonal hrr 198e - 200,

Tabel 2.1. Rekapitulasi penutupan lahan tahun 1989

Penutupan Lahan Luas (ha) %

HutanHulan ianamanKobun campuranKebun kareiKebun lehSemak

RumputSawah

Ladang

Lahan kosong

Lahan terbangun

Badan air

No data

84066.39 78292S34.C'9 2.i33198.24 2.98

2194.29322 56

2040.30

5328.27 4.961311.48 1.22

2781.72 2.59

4999.95 4.66

2'16.S9 0200.020.01

000

16.56

9.81

081Total '107381.16 100.00

b) Penutupan lahan tahun 1990

Penutupan lahan tahun 1989 djdominasi oleh hlrtan atam (77.0990), diikuti oleh semakbelukar (5.13%). Pada tahun ini luas sawah meningkat tajam dari 2.59o/o di tahun 1989menjadi5.30/o ditahun '1990 (Iabel 2"2). Distribusi spasial disajikan pada Gambar2.3

Tabei 2.2. Rekapitulasi perutupan lahan iahun'1990

Penutupal Lahan Luas (ha) %

Hutan

Hutaf tanamanKebun campulanKebun kar€tKebln tehSemak

RumpulSawah

Ladang

Lahan kosongLahan terbangunBadan airNodrta

82778.58 77 A9

Total 1073a1 16 100.00

I/@J463S.41 4.3240s8.06 3.82

0635s03.41 5.13467.55 0.445687.1 5 30

672.3

864

1214.37496 98

1.13

0.46

25.65 A.O2

0010.81 0.00

c) Penutupan lahan tahun 1991

Penutupan lahan tahun 1991 didomlnasi olehbelukar (5.53o/o). Pada tahun ini luas sawahDistribusi spasial disajikan pada Gambar 2.4.

hnrtan alam (75.88yo), diiklri oleh semakmasih orkup tinggi (5.16010) (Iabel 2.3).

Supported by JICA and D€paron€nt oa Fo.esry, lndonesia 10

Page 17: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

.!

=

E

E

o

9

ffi2,.'....

rEt t!-a

It=-rl=,l-I

.t:,

a

! :[i:!

o

-c-q

o

4

ci

oE

o1

{

-l

il

g;':i.'.

UT :

oi .

lc

Page 18: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

.!

=

E

o

I

;

! :ii t] |!3ilt:

t,t=+ I.: .:

I

:::

,

za

a,

a

a

a.

5

-q

I

(\

IIE

I

{

i'

:E=-EE!

-lo

Page 19: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Useand Land Cover ChangeGununs Halimun glak NationalPark 1989 - 2004

Tabel 2.3. Rekapitulasi

Penulupan Lahan

penutupan lahan tahun '1991

Hulan

Hutaa ianam€nKebun campuranKebun karetKebun lehSemak

RumputSawah

Ladang

Lahan kosongLghan lerbangunBadan alrNo dala

81480.783020.586109.742243.U

651.51

5941.17

569.25

5538.331453.50

324.4539 78

7.830.90

75,8B

2815.69

2.W0.615530.53

5.161.35

0.30

0040.01

0.00100 00

d) Penutupan lahan tahun 1992

Penutupan lahan tahun 1992 didominasioleh hutan alam, namun luasannya menurun daritahun sebelunya (74.75%). Semak belukar masih cukup luas (5.53o/o). pada tahun iniluas sawah masih cukup tinggi (5.160/0). Lahan terbangun darj tahun ke tahun semakinbertamhah. Pada tahun '1992, luas lahan terbangln sebesar 39.8 ha (O.O4yo) (fabel2.4).Distribusi spasial disajikan pada Gambar 2.5.

Tabel 2.4. Rekapitulasi penutupan lahan tahun 1992

Penutupan Lahan Luas (ha)

Total 107381 16

HutanHutafl tanamanKebun campuranKebun karetKetlun tehSemakRumputSawahLadangLahan kosongLahan terbangunBadan airNo dala

80263.534417.65

756.002365.83

s91.4489S3.97799.17

5051.79456.U64.0816.O2

099

74.754.11o.702.200.92

o.742.984.700.430060.01

000Totai 107341 1A 100 00

e) Penutupan lahan tahun 1993

Pada tahun 1993 hutan alam maslh dominan, hanya luasannya lebih keci) dari tahijnsebelumnya. Pada tahun '1993, luas tutupan hutan sebesar 73_12 o/o Sawah menuruntajam dibandingkan tahun sebelumnya digantikan oteh luasan ladang yang naik secarasignifikan. Lahan terbangun naik secara gradual dari tahun sebelumnya (Tabel 2.5)Distribusi spasial disajikan pada cambar 2.6.

Supported byllCAand Departmeflt of ForesEy, lndonesia 13

Page 20: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

.q

!a

E

o

I

w:

t l;::l::iii::::i..id:,i'-;rdrri

,

l,

N

c-q

oc.L

i..-.".

:

l'l

I

'.1

-, 4;,!5!E

:1 r!

':'i''.lr-,

'...

Page 21: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

,!

E

E

o

I

l

i....

E:a.!:ll!l!Ll!B il

.'1"

a

i lt:

.:

I ir' ,

ac1-q

f

rC;. "i

: -,: E'o

;l

:

Sd

U;

5l

li

l(

Page 22: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Us€and Land Corer ChangeGunung Haljmun Salak Natjonal Plrk 1989'2004

Tabel 2.5. Rekapitulasi penutupan lahan tahun 1993

Penuiupan Lahan Luas (ha) o/o

Hutan

Hutaa tanaman

Kebun carnpuran

Kebun karelKebun leh

Semak

RumputSalYah

Ladang

Lahan kosong

Lahan terbangunBadan air

No data

78519.964437.76

3698.646125.40605.07

5697.18605.61

n60.175247.18464.8594.6823.8

1.08

73.123.76

3.44

5.700.565.31

0.56

2.10

4.89

4.430.09

0.02000

Total 107381.16 100.00

e) Penutupan lahan tahun 1994

Penqtupan hutan tahun 1994 menurun dibandingkan dengan tahun sebelumoya, namunmasih menjadi penutupan lahan dominan (70.92olo). Luas ladang masih lebih tinggi daripenggunaan lahan sawah. Lahan terbangun pada tahun ini naik cukup tajam, menjadi0.31% dari0.09 70 tahun 1993 Oabel2.6). Distibusi spasial disajikan pada Gambar2.7.

Tabel 2.6. Rekapitulasi pendupan lahan tahun 1994

Penutupan Lahan Luas (h4 %

Hutan

Hutan taBmanKebun campuran

Kebun karetKebun teh

Semak

RumputSawah

Ladang

Lahan kosong

Lahan terbangunBadan airNo dals

Total 107381.16 100.00

0 Penutupan lahan tahun 1995

Penulupan lahan hulan terus menurun. Pada tahun 1995 hutan mencakup area seluas69.650/0, lebih kecil dar; tahun sebelumnya. Perlanian lahan sawah relatif tetap,sedangkan Ladang naik cukup berarti. Pada tahun 1995 ladang menc€kup area seluas9.97olo (Tabel2.7). Distibusi spasial disajikan pada Gambar2.8.

76156.29 7A 92

401S.04

084

5265 4.905678 37 5.29

898,47

53'12.79

1018.M 0.952243075246.731205.82

332.31

3.69108

2.49

4891.12

0.31

0.000.00

Suppor(ed by llCA a.d Deparrtte.t of Foresr-y, Indonesia 16

Page 23: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

=

E

o

I

it!rr :

rE :,

s,'i:

9.;:i

J:t=--1.i,

:.

Ia

=

=:3i?

1

l!:

a 1':,t i;..r

'l ll afrIr i

g

-q

Coici

E

:

-.r.ii'

::

:i

-.iaa

!E

i:!=

_16

Page 24: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

.E

E

E

o

I

E

::-

&:'[.t llt

-1,.

1

2

:1:

i i!t-,r:

i.

g

.E

ocd

cici

E

U

-5

f

15

Page 25: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use and Land Cover ChanseGunung Halimun Salak NationalPark 1989 - 2004

Tabel 2.7. Rekapitulasi

Ponulupan Lahan

penutupan lahan tahun 1995

Luas(ha) %Hulan

Hutan tafamanKebun camp!ran(ebun karetKebun teh

Semak

RumputSawah

Ladang

Lahan kosong

Lahan terbangun

Badan airNo data

747 .76

2133.N6861.72

1594.35

1366.56

6300 1B

228 332534.94

10706 94497.34

349.56

4.86

69.651996.40

i.481.21

5.87

4212.&9.970.46

0.33

0.000.00

100.00

g) Penutupan lahan tahun '1997

Penutqpan lahan hqtan secaE gradual menurun daritahun €ebelumnya, walaupun masih

mendorninasi. Tutupan lahan tahun 1997 sebesar 67.36%. Pertanian lahan sawah relatifstabil, sedangkan ladang menurun. Luasan lahan terbangun terus bertambahdibandingkan dengan tahun sebelumnya (Tabel 2.8). Disribusi spasial disajikan pada

Gambar 2.9.

Tabel 2.8. Rekapitulasi penLrtupab lahan tahun 1997

Penutupan Lahan Luas (ha)

Hutan

Hutan lanamanKebun campuranKebun karetKebun tehSemak

Rumput

Sawah

Ladang

Lahan kosong

Lahan tedangunBadan 6irNo daia

Total 107381.16 100.00

Tolel 107381 16

%

72336.15

414€.31

465l.715930.1

1301.761648.N

947.61

2308.59

5746.32

448.56

12 692.16

67 36

4.33

1217.12O,BB

5.35

1.21

0420.01

000

h) Penutupan lahan tahun 1998

Luasan tufupan hutan teaus menurun.sedangkan luasan semak belukar danPerkebunan karet, kebun campuran juqapada Gambar 2.'10.

Pada tahun 1999 luasan hutan tnggal 65.120,/0,

lahan terbangun terus meningkat (Tabel 2.9).secara gradual naik. Distribusi spasial disajikan

Support€d by llCA and Deparoent of Foresry, lndonesaa -19-

Page 26: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

.E

=

E

o

I

4.i..

a1

Z

.ii;? z.

.'; i.r'

.,;1:i::

:

is! lili i {,i iri

1::':! :

t-

-q

o

Ioi.i

"o

tl,.i!'

U:hi

!E

r!le

Page 27: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

E

,r

E

q

.,./\t:

:.ir- rr ir

I.-" 1"

:

ta:

4

,i.il iiI 1l

. -.'.'r'

I

ffi$''

, rl:, l: i

l

.!!

o_

Ei

.(

E

;3198

il (,

Page 28: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use and Land Cover Ch,ngeGununs Halimun Salak Nasonal Park 1989 - 2004

Tabel 2.9. Rekapitulasi penutupab lahan tahun '1998

Ponutupan Lahan Luas (ha) %

Hutan

Hutan tanaman

Kebun campuran

Kebun karelKebun teh

Semak

Rumput

Sawah

Ladang

Lahan kosong

Lahan terbangun

Badan akNo data

Total 107380.26 100 00

i) Penutupan lahan tahun 2001

Penutupan lahan pada tahun 2001 lebih rendah dari tahun sebe{umnya, namun masih

dominan (62.49%). Penurunan hutan tersebut diikuti dengan peningkatan secara gradual

luasan semak belukar. Pada tahun ini luas semak belukar mencapai 11.360/0- Demikian

juga dengan lahan terbangun nampak mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya

(0.7%) (Tabel 2.10). Distribusi spasial disaiikan pada Gambar 2.11.

Tabel 2.10, Rekapitulasi penutupan lahan tahun 2001

63923.3442t8.7547 42.28

6163.21207.26

10428.93

964.82cf.2.8

5830.381204 ?fi614.52

26.462 IF,

65.12

3924.42

5.i 41.129.71

0901.92

5.431.12

0.57

0.020.00

Penutupan Lahan Luas (ha)

Hutan

Hulan lanam?nKebun campuranKebun karelKebun teh

Semak

Rumput

Sawah

LadangLahan kosong

Lahan terbangun

Badan airNo data

67100.045725.98

6365.72743.83

788 85121W.32

912.81

4945.14

5299.7 4

477.54754.n

486216

62.49

5.932.56

0.7311.36

0.91

4614.940.M0.700.00

000

Total 107M.26 100.00

j) Penutupan lahan tahun 2003

Tutupan lahan hutan maslh dominan, namun liJtupan semakin menurun. Pada iahi]n2003 tutupan hutan mencapai 58.24yo, lebih rendah darj tahun sebelumnya (62.49%).

Sebaliknya luas ladang meningkat cukup tinggi, menjadi 6.43% dari 4.94% pada tahun

sebelumnya (Tabel 2.1'l). Distribusi spasialnya disaiikan pada Gambat 2.12.

Supported by JICA and D€paffinent of Foresry, lndonesia

Page 29: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

=

E

o

I

1! ti

&,'-!

i,

', --'1.

j

I

.::

zz

:2

:-Ht Et

oN

-qc

c

-oE

&

frl+l

;,

:tiJ

JtTII

i::,]

!i.,,:

Page 30: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

.!

E

E

o

I

-i"a

:

,..)

;1

'<a :'

-c-q

:,

o-

(.i

..i

E

0

UJ

UT

ri

Page 31: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use and Land Cover ChangeGunurg l-ralhun salak NaooFal hrt 1989 -2004

Tabel 2.11. Rekapitulasi penutupan lahan tahun 2003

Penutupan Lahan Luas {ha) %Hutan

Hutan tanamaflKebun campuran

Kebun karelKebun iehSemak

Rumput

Sawah

Ladang

Lahan koslngLahan terbangunBadan air

No data

62537.542fi5.719634.68

4591.82611.62

11835.54

590.582895.396905.43

2620.71

844 653.96216

8.242.158974.282.43

11 A2

0.552.706.432440.79

0.000.00

Total 147330.17 100.00

k) Penutupan lahan tahun 2004

Dibandingkan dengan tahun 2003, luasafl hdan pada tahun 2004 sedikit mengalafiipenurunan. Pada iahun ini luas tutupan hutan 58.19%. Namun semak belukar mencapai15.26010, mingkat kurang lebih 4olo dari tahun sebelumnya (Tabel2-12). Distribusi spasiatdisajikan pada Gambar 2.13.

Tabel 2.12. Rekapitulasi penutupan lahan tahun 2004

Penulupan Lahan Luas (ha)

Hutan

Hutan tanarmnKebun campuranKebun karctKebun tehSemak

RumpulSawah

LadangLahan kosongLahan lerbangunBadan airNo data

1473ff.17 100.00

6248A 2539B6.2B

47M.625531.4

2648.971mm.03

824.76

n58.846365.88

5m.8874.825.38216

58 19

3.71

4.385152.47

0.772.76

5.93

0.550.81

0.02

000

Supported by JICA and Department o{ Forestry, lndonesia t5

Page 32: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

.e

s

o

I

!iieg

.i,

:,t ::

! :ll:ii l,d. tl

l.F l,rt'

i

az:.?z

-c

-q

o

(I

*,n::

I

'i.i

IE

{"

tjll.:

r.i

;U,:

U]

!.!

li

J(

:

Page 33: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Useand Land CoYer ChangeGunung Halimun Snlak National Pirk 1989 - 2004

2.3. Perubahan lahan di Taman NasionalGunung Halimun Satak

a) Penutupan Hutan

Luas hutan alam di Taman Nasional Gunung Halimun Salak secara grErdual menutun,sadangkan hutan tanaman relatif stabil dengan fluktuasi naik dan turun tidak signifikan(Gambar 2.'14) Se,ama periode 1998-2001, hutan alam berkurang 25 o/a, atau bed.uzngsebesar 22 dbu hekiar (Tabel 2.13 dan Tabel 2.14). Penurunan ini diikuti dengankenaikan semak belukar, Iadang dan lahan terbangun. Hal ini menjadi indikasi bahwaproses konversi hutan terutama untuk tujuan pemanenan kayu, pertarjian danpembangunan perumahan (Gambar 2. r5)

I

f

I

l

90000

80000

70000

60000

50000

40000

30000

20000

10000

0

18000

16000

14000

12000

10000

8000

6000

4000

2000

0

TAHUN

Gamba.2.14. Perubahan luasan hutan 1989 - 2004

--.- SenEk Sar,\ah Ladang Lahan terbangun,

I949 19C0

TA}IUNGambar 2.15. Perubahan luasan semak, lahan pertanian dan terbangun i989 - 2004

Bila diteliti berdasarkan periode perubahan, maka proses kehilangan hutan alam banyakteriadi pada periode tahun 2001 sampai dengan 2003 (Tabel 2.13) Kemungkinanperistjwa inj berkaitan dengan proses implementasi otonomidaerah, dimana pada saat jtu

terjadi ketidaktentuan hukum.

1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1997 1998 2AA1 2AA3 2AA4

2AA1 2@3 2004

Supported by JICA and Department o{ Fd6E/, lndonesia -27-

Page 34: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use and Land Coy€r ChanEeGunung Ft limun Sahk Mt ooai Park 1989 - 2004

Tab€l 2.13. Rekapitulasi deforcsrasi 19@ - 2W4

I{o. Peniod€ lrtrrestasi (ha}

I'10

11

198S1990

199G1991

IWl.t9a21992-1993

13931994'19941995

1gSF19S7

1997-1998

199&2001

2fo1-2!0,32003-2004

1287.81

1n7.N12'17.25

17 43.57

23f;3.67

1360.53

2Tt2.fi2638.62

3111.15

&7.7997551

S'rppofted ry nCA and D+arhrent oJ For€sr/, Ldonesia -2*

Page 35: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

=

E

o

I

I

d6NN-NN6N-i^idi

u,

qcq.-:<:nn.c-.cqqul 9

c!\.!..1 qq..!-c?\q(]

q9claqqcq\.:a2\cq

o--djts<t=.d-Nts@'

I(q.!qr--$Qqa?!ta?.-:

\q=lo').-1 u2aeq\--\

914 a2 1\.-\qaq.2

^idiotdidi..i+di6-NR

n.\]q1--c2=i - qcqIq

;cd-ddN-6ioi<rio;@.rT, N'r_.?6

9q9\=t.!.2n\qcqq

E g; E br! oJ.i3 = __:90

5E:::EEEEFFEatYa a jifi)

+

xtsN

g5

qtHg

lo:

s

r?.?qnqoocqq.qan

so q() ^i @_ N-(o

q\\.q9(?9nn>\9

!No+N--_ N_@N_

o@,t.i@oi-iuioN++

N-L,)[email protected] 6i <'d

atcqc2!'\.29.q.q1n(29

o+<@--d 6iqt-j

@@{o-cdN.d@oo-i

r).ers@odi<oNoi+

<- c\i <t .j .j <i .i o_

@oocd.d6idi-id(jGiei

cd<:uid d-_Nrj-_-

otsdidrin6-iN<*dor <-.D@ o ..i (i

(qc2<t--91q,-:=tq\9

N-<$6.6'-.

cf! =E q: E k

c o o; 6:.=t!or! = ^;.tg o* i€ E- c.SsaaeitrYsPF*;;9e9 3P3 EI6,S

o3s*EA

tsd(j-<oidi-d+d,

oo.q--o@d+ojN.D-dc.i (i lo--

t::

ia

ab

q

t-z

-1gl:t

5i

z

IlE

fl

el

U

-5

l

15

Page 36: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

L.nd Use and tand Coyer ChngeGunuf,g Fl.alimun Sahk tlatiohal Park 1989 - 2004

2.4. Perubahan lahan di Koridor

Gambar 2,16. Perubahan penutupan lahan di Koridor antara tahun 1983 - 1989

Pada tahun 1989, tidak banyak teriadi perubahan pada penutupan lahan di kawasankoridor Salak - Halimun. Hal i,i dapat diihat pada kedua citra di atas, yaitu data yangdiambil pada tahun 1983 dan 1989, dim€na tutupan disekitar koridor masih relatif sama.Walaupun dem;kian dapat dilihat bahwa hutan yarE berada agak ke timur ko Jor teiahsedikit terputus dan ditutupi oleh semak belukar.

Hasil klasilikasi penggunaan/penutupan lahan pada tahun '1989 di wilayah koridorkawasan TNGHS digambarkan pada gambar di bawah ini.

II:lTI:uIT_lEr

=-I

6 Juli 1989

Gambar2.17. Kondisi penutupan l€han sekitar Koridor tahun 1989

Berdasarkan gambar di ataskorjdor masih sangat baik.

dapat dilihat balwaDi sebelah utara

pada tahun 1989, hltan di wilayahkoridor, hutan berbatasan dengan

Supported b/ JICA and D€F trnent of ForerEy, lnd6rE*r i0-

Page 37: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use znd L.nd CoYer ChanSeGununs Halimur thk Mrioflal P.* 1989 - 20@l

perkebunan teh dan ladang, sedangkan di bagian selatan koridor berbatasan denganhutan tanaman dan semak beluker

Gambar 2-18. Pembukaan hutan sekita, Ko.idor yang terjad, tahun 1990

Perubahan tutupan hutan di wilayah koador mulai terlihat pada tahun 1990, dimana terjadipenebangan hutan seluas t 35 Ha. Penebangan ini hampir memutus koridor yangmenghubungkan antara G. Salak dan G- Halimun-

Gambar 2.19. Deforestasi yang terjadi di sekitar Koridor yang terjadi hingga tahun 1990

Penebangan yang terjadi pada tahun 1990 diduga dilakukan oleh Perhutani, karenaberdasarkan peta kawasan yang diperoleh dari Badan Planologi Kehutanan (BAPLAN),lokasi tersebut temasuk ke dalam hutan produksi/produksi terbatas (sebelum ditetapkan

Supported by JICA and Depaftmenr o{ For6!'y. lndorlesia il-

Page 38: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use and Lrnd Cover ChargeGunung Halimun Sahk National Plrk 1989 - 2004

sebagai kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak dengan SK Na. 175 Tahun2003). Selain itu, lokasi tersebut juga termasuk ke dalam lembar peta Pefiutani No.36-XXXIX-26 yang termasuk ke dalam Unit lll KPH Sukabumi.

Gambar2.20. Perbandingan penutupan lahan sekitar Koridor tahun 1991 - 1992

Berdasarkan data Landsat tahun 1991 dan 1992 di atas, dapat diljhat bahwa datamkjsaran tahun 1990 sampai 1992 tidak terjadi penebangan hutan yang signifikan,sebagaimana yang terjadi pada lahun 1990. Area yang telah dibuka pada tahunsebelumnya (tahun 1990), telah sedikit demi sedikit diumbuhi oleh semak belukar.

Walaupun demikian, dapat dilihat bahwa teiadi sedikit pembukaan lahan di bsgian baratd€ri koridor Halimun - Salak (seluas 15.2 Ha). Pembukaan hutan tersebut semakinmeluas di tahun berikutnya, sebagaimana ditunjukkan oleh data Landsat dibawah ini.

Gambar 2.2t. Kondisi penutupan

Hasil klasjrikasi penutupan lahan diatas menunjukkanpada awal tahun 1992, semakin meluas di tahun 1993.akhir tahun 1993 adalah seluas + 22.5 Ha.

bahwa hutan yang telah dibukaAreal baru yang ditebang hingga

iortahun'1991 - 1gg2

lahan sekitar Koridor tahun 1993

Supported by llCA and Department of ForesEy, ;ndorcsia 3l

Page 39: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use and tind Cover ChangeGunung Halimun Sahk National Prrk 1989 - 2004

Dapat dilihat bahwa perubahan penutupan hutan yang terjadi di koridor Halimun - Salakhingga tahun 1993, banyak teriadi dari arah selaian koridor.

Gambat 2.22. Deforestasi yang terjadi sekitar Koridor tahun 1993

Gambar 2.23. Perubahan penutupan lahan antara tahun 1994 - 1995

Tahun 1994, tidak terjadi penebangan hutan yang signifikan d, area koridor Halimun -Salak, tetapi penebangan kembali terjadi tahun 1995. Penebangan hutan tahun 1995 diarea koridor mencapail '13.5 Ha.

Supported b/ JICA a"d D€partmen! ot For6cy, lndon€sia 33

Page 40: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use and Land CoYer ChangeGunuhg Halimun glak l.i.tional hrk 1989 -2004

Gambar 2.24. Kondjsi penutupan lahan sekitar Ko.idor tahun '1997

Data Landsat yang diambil pada tanggal 28 Juli 1997, menunjukkan bahwa terjadikembali penebangan hutan seluas + 43 Ha. Penebangan ini mengakibatkan tutupanhutan di kawasan koridor Halimun - Salak menjadi semakin sempit.

ia

Gambar 2.25. Deforestasi yang terjadi sekitar Koridor tahun '1997

Supported by JICA and Depanment o{ Fore6ry, lndo.resia 34-

Page 41: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Useand Land Cover ChangeGLru.g -alrun Salak \rroral Pa.k'989 r00-

Gambar 2.26. Perubahan penutupan lahan antara tahun '1998 - 1999

Tahun 1998, Udak terjadi per,'tbukaan lahan yang signifikan. Beberapa areal ya|g teiahdibuka pada beberapa tahun sebelumnya mulai ditumbLlhi oleh semak belukar atau alang-alang Penebangan hutan mulal terjadi kembali pada tahln 1999 dengan luas mencapai+ 19.5 Ha.

Gambat2.27. Kondisi penutupan lahan sekiiar Koridor tahun 200'l

Perubahan tutupan lahan di kawasan korldor Haltrnun - Salak terlihat semakin jelas pada

data Landsat dengan wakt! pengambtlan 22 Desember 2001. Pada daia tahun 2001 inidapat dlketahui bahwa terjadi penebangan hLrlan yang cukup luas, yaitu mencapai Iuas 149.6 iia

-':" '-"'.'i 'rt

Supporred by llCA and Departmen. of Foreslry, lndonesla

Page 42: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use and Lihd Cove. ChangeGunung Halimun Salak Mdonal P.rk'1989 - 2004

Ga.nbar 2.28. Deforestasi yang terjadi sekitar Koridor tahun 2OO1

Berdasarkan hasil klasifikasi penutupan lahan dari data Landsat dibawah ini (tahun 2003dan 2004), dapat diketahui bahwa seielah iahun 2001, 6dak teiadi lagi penebangan hutanyang signifikan, tetapi perubahan lahan banyak teiadi dari perubahan tutupan semak ataukebun menjadi tutupan lain seperti: lahan pertanian dan lahan terbuka.

Gambar 2.29. Perubahan penutupan lahan antara tahun 2003 - 2004

Supported by JrcA and Deparrmeit o, Fdeso'y, lndo.i€sii 3G

Page 43: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use and Land Cov€r Changecuntrfl8 Halimun salak National &rk 1989 - 2004

Berdasarkan data Landsat tahun 2004, dapat dilihat bahwa areal hutan yang telah terbukapada tahun-tahun sebelumnya ielah ditutupi oleh semak belukar dan alang-alang,

sehingga tidak terlihat lagi sebagai lahan terbuka (da, Lardsaf bertrarna fiErah)

Dikeluarkannya SK ftrenHut No. 175 Tahun 2003 mengenai Taman Nasional Gn. Halimun

Salak dlmana kawasan taman nasional menjadi luas, yang semula seluas 140.000 Ha(SK MenHut No. 282 Tahun 1992) menjadi i 113.357 Ha (SK MenHui No. 175 Tahun

2003), dimungkinkan telah mengu.angi penebangan hutan yarg selama initerjadi, karelrahutan yang semula merupakan kawasan hutan produksi menjadi kawasan tamannasiona

2.5. Perubahan lahan di desa

Dalam analisis penelitian ini terdapat 98 desa yang termasuk di dalarn kawasan Taman

Nasional. Untuk mempermudah membahas perubahan lahan per desa maka desadikelompokkan berdasarkan luasan hutan yang dimiliki pada tahun 1989.

a) Desa dengan luasan hutan 100- 200 hektarTerdapat 15 desa yang masuk ke dalam ketompok ini. Sebagian besar hutan

mengalamii penurunan yang cepat kecuali desa Kuta Jaya, Creruk, Pasir Jaya,Sukaharja, Cipelang dan Tugu Jaya.Ke enam desa ini .elatif stabil luasan hutannya(Gambar 2.30.). lrungkin disebabkan ke enam desa ini sebelum pefluasan termasukke dalam Hutan Lindung G. Salak, wilayah kerja Perum Perhutani.

b) Desa dengan luasan hutan 200 - 300 hektarTerdapat 8 desa yang masuk ke dalam kelompok ini. Sebagian besar mengaiamipenurunan yang tajam kecuali Desa Cisaat dan Sukakersa. Mungkn disebabkan

kedua desa ini sebelum pe.luasan Taman Nasional terletak di HLrtan Ljndufig G.

Salak, yang masuk ke dalam pengelolaan Perum Perhutani (Gambar 2,31.)

Supported by llCA and Departmeot ot ForesEy, lndonesia 37

Page 44: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use and Land Cov€r Chang€Gununs Halimun sahk Nationalh* 1989 " 2004

DESAPASIRHAUR

DESACURUGBITUNG

DESA GIRIJAYA

DESABANJARSARI

s 2004

2003

2001

1998l

1997:1995

1994

1993 -1992

1991 l

2* 300 350

at!o

fiI

xDESA CISAAT

DESAPANGRADIN

DESASUKAKERSA

DESACIHAI\4BALI

100 150 2N

LUAS (Ha)

Gambar 2.30. Perubahan luasan hutan pada desa dengan luasanhutan pada tahun 1989 antara l0O -200 hektar

Supported by llCA and Deparfnent of Fde6try, ltrdoEsia

Page 45: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use and L.nd Cover ChangeGunung Halimun Sahk National Park 198s - 20Oa

DESA CILEBANG

DESA C1JERUK

DESAGUNUNGPICUNG

DESAPAS]RNANGKA

DESA PASIR.]AYA

DESA SUKAHARJA

DESA CIPEIANG

DESA C KELAT

DESA TUGUJAYA

DESAKARANGCOMBONG

OESAMARGALAKSANA

820042003

B 2001

r 1994

1997

r 1995

1994

E 1993

1992

199'1

8',l990* 1989

I

0 50 100 150 4n 250

LllAs lHa)

Gambar 2.31. Perubahan luasan hutan pada desa dengan luasanhutan pada tahun 1989 antara 200 - 300 hekiar

c) Desa dengan luasan hutan 30O-500 heKarSeluruh desa yang masuk dalam kategori ini mengalami penurunan luasan hutanyang cepat terkeqrali Desa Gn Bunder. Walaupun mengalami penurunan, prosespenurunannya tidak terlalu cepat. Hal ini mungkin disebabkan desa ini tenrrasiik di

Supported by jlCA and Department of Fo.estry. lndonesia 3r-

Page 46: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use and Land Cover Chafl8eGunung Halimun sahk Nhtional Park 1989 - 2004

dalam Wanawsata Gn Bunder yangtermasuk di dalam Hutan Lindung Gn-

dikelola oleh Perum Perhutani danSalak (Gambar 2-32.)

sebagian

aulo

DESA SUKAJAYA

DESA GUM]NGBUADER

DESA CIKARAI.]G

DESq TAPOSSATU

DESq FARIAI\G

TTESA SOBAiIG

DE,AMEXARNANGKA

DESA

DESA

stxAMt_t_YA

OESA CIBUNAN

DESA

PASIFMADAN]G

DESA

.20042003

2001

1998

1997

1995 l

1994. i

1es3 ]

1ee2 I

1ee1 ..1

r 1990 I

r 1989 |r--- lo 100 200 300 400 500

LUAS ([ta)

Gambar 2.32. Perubahan luasan hutan pada desa dengan luasanhutan pada tahun 1989 antara 300 - 500 hektar

II

rsI

S'rpported by JICA and D€part rHr o{ For6E . lodon€.ia -4{l"

Page 47: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use and Land CoverChangeGunung Halimun Salak National Pnrk 1989 - 2004

d) Desa dengan luasan hutan 500 - 1000 hektarTerdapat 15 desa yang pada tahun 1989 memiliki luas hutan berkisar dari 50O - 1000hektar. Pada tahun 2004 sebanyak 6 desa, luasan huiannya sudah lurun di bawah500 hekiar yaitu Hegar Manah, Citujah, Lebak sangka, Cikate, cn Malang dan GnGede- Sedangkan yang masih cukup tinggi adalah Desa Taman sari- Desa Tamansari sebelum perluasan termasuk ke dalam Wana wisata dan Hutan Lindung Gn

Salak, yang dikelola di bawah Perum Perhutani (Gambar 2.33.).

e) Desa dengan luasan hutan 1000 - 2000 heKarTerdapat 13 desa yang termasuk dalam kategofi ini. Pada tahun 2004 yang masihmempunyai luasan hutan di atas 10OO hektar adalah Desa Bantar karet, irajasari,Kujangsari, Mekaiaya, Ciparay, Cikiray dan Sitimulya. Bila dilihat pola perubahan

hutannya, Desa Ciki.ay dan Desa Bantarkaret yang peRibahannya gradual (Gambar2.34.). Ke dua desa ini, sebagian besar sudah menjadi bagian dai Taman Nasionat.

0 Desa dengan luasan hutan 2000 - 6000 hektarTerdapat 13 desa yang termasuk dalam kategori ini. Sebagian besar {qasan desamengalami penurunan gradual, kecuali Citorek dan Simarasa. Desa Citorek terietakdi Enclave dan sebagian di dalam kawasan hukn produksi Perhqtani. SedaflgkanSirnarasa sebagian temasuk di dalam hutan produksi Perum Perhutani. Prosekehilangan hulan yang cepat di desa Simarasa terjadi pada periode 2fi1-2$4. DiDesa Citorek proses deforestasi secara konsisten terjadisejak 1989 (Gambar2.35.).

SuDporred by JICA and Dep&tmenr of For€ss-y, lndoneea 11

Page 48: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use ahd tand CoYer Changecununs Halimun Sahk NationalPark t9S9 " 2004

DESA C]DAFf,J

DESA TAMANSARI

DESAGUNIJTIGGEDE

DESA PULOSARI

DESA JATAKE

DESA PIJRASARI

DESA CIASII-IAN

DESACILEIJT.IGSING

DESAGUNUI]GIVIA LA'{G

DESA CIKATE

OESALEBAKSAhlcKA

DESAPA RA KA I\-SALA K

DESA CASMARA

DESA CITT]JAH

DESAFEAFMANlAH

a 20c,42003

r 2001r 1998. 1997

11995i:i 1994r 1993

1992I 99't

r 1990E 1989

o 200 400 600 aoo 10oo

L(IAS (Fh)

Gambar 2,33. Perubahan luasan fMtan pada desa dengan luasan

hutan p€da tahun 1989 antara 500 - 1000 hektar

Supponed by JICA and Deparan6r oa Fd6:rI, lndorsi!

Page 49: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Use and tand Cover ChangeGunung Halimln Salak National Park 1989 " 2004

DESA SITL|\ALYA

EIESA OKIRAY

ESA qPARAY

DESA OCADAS

DESAI\,EXAR,AYA

DESAKUJAhIGSARI

Uj DESA TVIAJASARIo

DESABANTARKARET

DESAKA BAT.DIJI.]GA N

H2O04 l2003

EIESAGUNL'IGSARI

ESA CILEUKSA

DESASlflDAt\lcL-AYA

ESALEEA KGEDOiIG

r 2001

a 1998

1997

i199s i

1994

E 1993

1992

199'1

tr 1990

&e 1989

luasan hutan pada desa dengan luasantahun 1989 antara 1000 - 2000 hektar

1000 1500

LLAS (t-b)

Gambar 2.34. Perubahan

hutan pada

Supported by JICA and DQartmsr of Foresry. lndonesE ,13

Page 50: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

Land Us€ aM L.nd Cover ChangeGunung Halimun Salak Mtional Park 1989 -2004

DESA N,4ALASARI

DESA OUSUL

EA CITORE<

ESA CISARLIA

ffiA LEBAKSITU

II

DESA SIRhARESM

{flj ffiA S|R\ARASAo

OESA CIFE.'TE.]Y

DBACISUI\GSANG

DESA SIRIAGALIH

DESAGII-IAMERA$lG

DESqRJRWA&qKTI

.E2OM2003

s 2001

r 1998

1997 l

ll 1995 I

1994

tr 1993

-1992

1991

r 1990

1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

LLAS (Fb)

Gambar 2.35. Perubahan luasan hutan pada desa dengan luasan hutanpada tahun '1 989 ar*ara 2000 - 6000 nekar

SupporGd by JICA and D€parori€nr o, For€so'/. lndorEsia

Page 51: 'l · Radat Topognphic Mapplrg (SRTM) yang memiliki resolusi spasial 90 m (1 pixel = gom). Data citra satelit Landsat multi waktu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1., sedangkan

LEnd Useand tand CoYer ChangeGununs Halimun Salak National Park 1989 - 2004

III KESIMPULAN DAN SARAN

Secara gradual penutupan hutan di Taman Nasional Halimun mengalamipenurunan. Pada periode 1989 - 2004, dipe*irakan terlah teriadi deforestasi

sebesar 25 yo, atau berkuGng sebes€r 22 ribu hekta. Deforestasi tersebut diikuti

dengan kanaikan secara konsisten semak belukar, ladang dan perumahan.

Proses deforestasi lebih banyak leriadi pada periode 2001 - 2003. Faktor yang

mungkin berkorelasi dengan fakia deforcstasi ini adalah peralihan implementasi

otonomi daerah yang menyebabkan terjadinya ketidakpastian hukum yang

berlaku.

Analisis lebih dalam proses deforestasi tiap desa menunjukkan bahwa posesdeforestasi suatu desa lambat dapat dikaitkan dengan status fungsi hutan desa

tersebut. Desa yang terletak pada kawasan hutan lindung (G. Salak) relat'fmempunyaj laju deforestasi yang lebih .endah.

Dari analisis perubahan tutupan lahan tersebut dapat diidentifikasi hutan yang

tidak berubah dari tahun 1989 - 2004, sehingga batas huian tersebut dapatdigunakan sebagai acuan untuk menentukan Zona Inii (Core Zone) TamanNasional Halimun dan Salak.

2.

1.

3.

IV PUSTAKA

Civco, D.L., 2002. A Comparjson of Land Use and Land Cover Change Detection

Methods. ln Proc. ASPRS-ACSM Annual Conference and FIG XXllCongress, 22 - 26 April 2002.

Yang, X. and C.P. Lo, 2000. Relatjve Radiometric No.malization Perrormance for CirangeDetection from Mulli-Date Satellite lmages. In Photogrammetric Engineering

& Remote Sensing, Vol. 66. No. 8, August 2000, pp. 967-980.

Smith, J. A., T. L. Lin, and K. J. Ransgn, 1980. The Lambertian Assumplion and LandsaiData. Photogrammetac Engineering and Remote Sensing, Vol. 46, No. g,

September 1980, pp. 1183 - 1189.

Supported by JICA and Dep tment ot Foresry, Indonesia