Perancangan Pola Batik Solo dengan...

18
2 1. Pendahuluan Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. Selama berabad-abad, dunia mengenal batik berasal dari Indonesia [1] . Begitu banyak macam batik yang ada di Indonesia, dengan motif yang beraneka ragam. Salah satunya motif batik Solo yang berasal dari lingkungan keraton, yang memiliki makna dan filosofi yang dalam pada tiap ornamen hiasnya. Dahulu kala motif ini hanya digunakan dan dibuat oleh kalangan keraton saja. Seiring perkembangan zaman motif-motif yang ada dapat dikenakan oleh semua orang. Namun dalam perkembangannya ada pihak yang kurang paham dengan makna yang ada pada motif batiknya, melakukan perubahan maupun penambahan gambar corak yang membuat makna yang terkandung pada corak aslinya menjadi hilang. Maka perlu adanya sebuah tindakkan yang dilakukan untuk mengembalikan arti dan filosofi pada setiap motif batik yang ada. Terlebih di era yang sudah modern ini, banyak orang yang belum tahu dengan makna ataupun arti yang tersirat pada tiap motif batik yang ada. Dari sinilah perlu diadakan penelitian untuk menciptakan inovasi baru dimana motif batik tetap mengandung filosofi aslinya, dikemas pada format yang baru sesuai dengan era yang lebih modern kini. Maka dipilihlah pixel-art sebagai format baru untuk batik yang akan dirancang. Pixel-art merupakan sebuah seni digital yang dibuat dengan bantuan komputer. Tersusun dari sebuah titik-titik kecil, menyatu dan membentuk sebuah gambar. Banyak orang awam kurang paham dengan hal ini dan tidak memperhatikannya. Lantas dimana pixel-art dapat dijumpai. Sejujurnya semua hal yang biasa dilihat pada layar televisi, komputer, layar handphone atau gadget lainnya yang memiliki layar display gambar adalah pixel-art. Berdasarkan latar belakang tersebut maka diangkatlah penelitian ini, dengan maksud membuat sebuah inovasi baru dalam bidang grafis, yang erat hubungannya dengan unsur seni dan hasil budaya. Dari banyaknya hasil budaya, batik Solo diambil sebagai objek utama. Karena batik Solo memiliki makna dan filosofi pada tiap motifnya. Sedangkan pixel-art yang merupakan salah satu dari karya seni yang sering di jumpai, namun keberadaannya sering tidak diperhatikan oleh khalayak umum. Pada penelitian ini dilakukan perancangan pattern motif Batik Solo, dalam bentuk pixel-art tanpa mengurangi dan menghilangkan arti dari tiap corak hias dan ornamen yang ada. Harapan dari penelitian ini budaya batik semakin dikenal dan digandrumi oleh masyarakat yang lebih luas, dan seni pixel atau yang lebih sering dikenal dengan pixel-art mendapatkan perhatian yang lebih di khalayak pada umumnya. Dengan cara menggabungkan kedua unsur ini menjadi satu. 2. Tinjauan Pustaka Penelitian Sebelumnya Pada penelitian sebelumnya ada Perancangan typeface menggunakan karakter motif batik Jogjaoleh Cindy Purnamasari yang mengabungkan unsur

Transcript of Perancangan Pola Batik Solo dengan...

Page 1: Perancangan Pola Batik Solo dengan Pixel-Artrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2458/2/T1_692008007_Full... · Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. ... Corak

2

1. Pendahuluan

Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. Selama

berabad-abad, dunia mengenal batik berasal dari Indonesia[1]

. Begitu banyak

macam batik yang ada di Indonesia, dengan motif yang beraneka ragam. Salah

satunya motif batik Solo yang berasal dari lingkungan keraton, yang memiliki

makna dan filosofi yang dalam pada tiap ornamen hiasnya. Dahulu kala motif ini

hanya digunakan dan dibuat oleh kalangan keraton saja. Seiring perkembangan

zaman motif-motif yang ada dapat dikenakan oleh semua orang. Namun dalam

perkembangannya ada pihak yang kurang paham dengan makna yang ada pada

motif batiknya, melakukan perubahan maupun penambahan gambar corak yang

membuat makna yang terkandung pada corak aslinya menjadi hilang. Maka perlu

adanya sebuah tindakkan yang dilakukan untuk mengembalikan arti dan filosofi

pada setiap motif batik yang ada. Terlebih di era yang sudah modern ini, banyak

orang yang belum tahu dengan makna ataupun arti yang tersirat pada tiap motif

batik yang ada. Dari sinilah perlu diadakan penelitian untuk menciptakan inovasi

baru dimana motif batik tetap mengandung filosofi aslinya, dikemas pada format

yang baru sesuai dengan era yang lebih modern kini. Maka dipilihlah pixel-art

sebagai format baru untuk batik yang akan dirancang. Pixel-art merupakan sebuah

seni digital yang dibuat dengan bantuan komputer. Tersusun dari sebuah titik-titik

kecil, menyatu dan membentuk sebuah gambar. Banyak orang awam kurang

paham dengan hal ini dan tidak memperhatikannya. Lantas dimana pixel-art dapat

dijumpai. Sejujurnya semua hal yang biasa dilihat pada layar televisi, komputer,

layar handphone atau gadget lainnya yang memiliki layar display gambar adalah

pixel-art.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka diangkatlah penelitian ini, dengan

maksud membuat sebuah inovasi baru dalam bidang grafis, yang erat

hubungannya dengan unsur seni dan hasil budaya. Dari banyaknya hasil budaya,

batik Solo diambil sebagai objek utama. Karena batik Solo memiliki makna dan

filosofi pada tiap motifnya. Sedangkan pixel-art yang merupakan salah satu dari

karya seni yang sering di jumpai, namun keberadaannya sering tidak diperhatikan

oleh khalayak umum. Pada penelitian ini dilakukan perancangan pattern motif

Batik Solo, dalam bentuk pixel-art tanpa mengurangi dan menghilangkan arti dari

tiap corak hias dan ornamen yang ada. Harapan dari penelitian ini budaya batik

semakin dikenal dan digandrumi oleh masyarakat yang lebih luas, dan seni pixel

atau yang lebih sering dikenal dengan pixel-art mendapatkan perhatian yang lebih

di khalayak pada umumnya. Dengan cara menggabungkan kedua unsur ini

menjadi satu.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian Sebelumnya

Pada penelitian sebelumnya ada “Perancangan typeface menggunakan

karakter motif batik Jogja” oleh Cindy Purnamasari yang mengabungkan unsur

Page 2: Perancangan Pola Batik Solo dengan Pixel-Artrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2458/2/T1_692008007_Full... · Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. ... Corak

3

batik dengan ilmu tentang typografi untuk membuat sebuah typeface yang baru[2]

.

Ada pula yang membahas tentang bagaimana cara membuat batik dengan cara

yang sudah ada. Pada tahun 2011, Vicky Romario Utomo dari Universitas Kristen

Petra melakukan penelitian “Perancangan Modul Pembelajaran Batik Klasik Jawa

Timur Untuk Anak SD oleh KIBAS” yang membuat buku modul dengan ilustrasi

sebagai hasil akhir dari penelitiannya[3]

. Dari beberapa temuan inilah diangkatnya

judul “Perancangan PIXEL-ART pada motif Batik Solo dengan Proses Pengolahan

Digital” karena belum adanya penelitian batik yang disinambungkan dengan

pixel-art.

Batik

Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan

menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya

diproses dengan cara tertentu [4]

. Secara Etimologi, kata batik berasal dari bahasa

Jawa. Terdiri dari kata “amba” yang berarti lebar, luas, kain: dan “titik” yang

berarti titik atau matik (membuat titik) yang kemudian berkembang menjadi

istilah “batik”, yang berarti menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu

pada kain yang luas dan lebar. Ada dua poin utama yang harus diperhatikan dalam

perancangan batik. Poin pertama adalah warna, melalui warna dapat diketahui ciri

sebuah motik batik. Warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu pada

sebuah motif. Poin kedua adalah garis, garis membentuk corak dan motif batik

sehingga menjadi gambar-gambar yang indah sesuai yang diharapkan. Tanpa

garis-garis yang saling berpadu, tidaklah mungkin terbentuk pola-pola batik yang

indah.

Batik sendiri dibedakan oleh banyak hal. Dilihat dari ragam coraknya batik

dibagi menjadi tiga bagian: batik keraton, batik pesisir, dan batik pedalaman.

Batik keraton adalah batik yang berasal dari daerah keraton, ciri batik keraton

memiliki ragam khusus, hiasannya bersifat simbolis, berlatarkan budaya Hindu,

Budha, dan Islam. Warna-warna yang digunakan cenderung netral atau kalem.

Batik pesisir adalah batik yang berasal dari daerah pesisir atau pinggiran pantai

tempat biasanya orang asing berlabuh. Memiliki ragam hias natural kebanyakan

dipengaruhi oleh berbagai budaya asing, warna yang digunakan sangat beraneka

ragam dan biasanya mencolok. Sedangkan batik pedalaman adalah batik yang

berasal dari daerah pedalaman, batik ini biasanya sangat terkenal di daerah

masing-masing, tetapi sering dianggap bukan batik. Bahkan sering disebut bukan

batik, karena corak dan warnanya keluar dari aturan corak dan warna batik.

Berdasarkan bentuknya batik juga dibedakan menjadi tiga golongan yaitu

batik dengan corak hias geometris, batik dengan corak hias nongeometris, dan

batik dengan corak hias khusus. Ketiganya memiliki perbedaan masing-masing.

Corak hias geometris adalah corak hias yang mengandung unsur-unsur garis dan

bangun (seperti garis miring, bujur sangkar, persegi panjang, trapesium, belah

ketupat, jajaran genjang, lingkaran, dll) yang disusun secara berulang-ulang

membentuk satu kesatuan corak. Corak ini cocok untuk digunakan sebagai desain

pattern. Corak hias nongeometris adalah corak hias dengan susunan yang tidak

teratur, pola ini tidak dapat diukur secara pasti. Sedangkan corak hias khusus

Page 3: Perancangan Pola Batik Solo dengan Pixel-Artrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2458/2/T1_692008007_Full... · Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. ... Corak

4

hampir sama dengan corak hias nongeometris. Corak hias khusus ini

diperuntukkan bagi batik diluar keraton (pesisir dan pedalaman).

Berdasarkan bentuknya corak geometris dan nongeometris memiliki

berbagai macam bentuk dasar. Corak geometris secara garis besar memiliki

bentuk utama ceplokan, ganggong, parang, dan banji. Corak ceplokan memiliki

ciri bentuk lingkaran dan oval. Corak ganggong memiliki bentuk hampir sama

dengan ceplokan. Biasanya pada corak ganggong terdapat isen yang terdiri dari

seberkas garis yang panjangnya tidak sama. Isen sendiri merupakan motif yang

berfungsi sebagai pengisi bidang kosong dalam batik. Untuk garis yang paling

panjang biasanya berbentuk tanda +. Corak parang merupakan corak yang terdiri

atas lebih dari satu ragam rias yang tersusun membentuk garis-garis sejajar

dengan sudut 45o. Corak banji berdasar pada ornamen swastika, dibentuk atau

disusun dengan menghubungkan swastika pada garis-garis, sehingga membentuk

sebuah corak. Corak nongeometris biasanya memiliki bentuk utama semen, lung-

lungan, buketan, pinggiran, dan dinamis. Tiap coraknya memiliki khas masing-

masing. Seperti corak semen mempunyai ragam rias utama berupa meru, suatu

gubahan yang menyerupai gunung. Meru berasal dari nama gunung Mahameru.

Hakikat meru adalah lambang gunung atau tempat tumbuh-tumbuhan bertunas

(bersemi) hingga corak ini disebut semen yang berasal dari kata dasar semi. Corak

lung-lungan mempunyai ragam hias serupa dengan corak semen. Berbeda dengan

corak semen, ragam hias corak lung-lungan tidak selalu lengkap dan tidak

mengandung ragam hias meru. Corak buketan dikenali lewat rangkain bunga atau

kelopak bunga dengan kupu-kupu, burung, atau berbagai bentuk dan jenis satwa

kecil yang mengelilinginya. Corak pinggiran terdiri atas ragam hias yang biasa

digunakan untuk hiasan pinggir atau hiasan pembatas antara bidang yang

memiliki hiasan dan bidang kosong pada pola batik. Corak dinamis adalah corak-

corak yang masih dapat dibedakan antara unsur-unsur coraknya, tetapi ornamen di

dalamnya tidak lagi berupa ornamen-ornamen tradisonal. Corak ini merupakan

peralihan corak batik klasik dan modern.

Pixel-Art

Kata pixel-art berasal dari dua suku kata pixel dan art. Pixel merupakan unit

terkecil dari sebuah gambar pada layar televisi atau komputer[5]

. Art ( dalam

bahasa Indonesia : seni) adalah pembuatan hal-hal seperti lukisan atau gambar,

atau hal lain yang dibuat [6]

. Pixel-art sendiri merupakan salah satu jenis dari seni

digital. Sampai sekarang tiap orang memiliki definisi yang berbeda beda tentang

pixel-art. Jika dilihat dari berbagai faktanya pixel-art merupakan jenis grafis yang

dikembangkan dengan software raster image editor (MS Paint, Photoshop, GIMP,

dll). Untuk membuat gambar yang berupa garis solid, pixel demi pixel dengan

warna yang terbatas pada grafik komputer.

Pixel-art awalnya digunakan pada grafik game klasik pada komputer yang

masih terdiri dari pixel hitam dan pixel putih. Ambil salah satu contohnya adalah

game “Space Invader” tahun 1978 yang dibuat oleh Midway. Satu dari game

simpel yang hanya menggunakan tone hitam dan putih. Seiring perkembangan

hardware komputer, grafiknya pun mulai berkembang. Pada tahun 1986 nintendo

Page 4: Perancangan Pola Batik Solo dengan Pixel-Artrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2458/2/T1_692008007_Full... · Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. ... Corak

5

mengembangkan game Kid Icarus. Game yang dimainkan pada console NES

(Nintendo Entertainment System) ini memiliki jumlah warna maksimal 25 yang

bisa ditampilkan pada layar monitor. Lalu pada tahun 1991, dikeluarkanlah “The

Legend of Zelda : A Link to The Past”. Yang dapat dimainkan pada SNES (Super

Nintendo Entertainment System). Didukung dengan 15-bit color, yang memiliki

256 warna maksimal. Sampai kini pixel-art masih banyak ditemui pada permainan

pada console game (GBC, GBA, NDS, dll). Bukan hanya digunakan untuk game

saja. Pixel-art juga merambah pengaplikasiannya pada media cetak. Seperti

poster, adverting, t-shirt, action-figure, dll. Salah satu contohnya desain kaos

dengan corak pixel-art yang dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Kaos dengan corak pixel-art[7]

3. Metode Penelitian

Metode Proses Desain

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini mengadaptasi model

proses desain yang digunakan Giesecke Frederick dalam mendesain.

Menggunakan pendekatan yang terorganisir dan teratur atas masalah yang ada[8]

.

Proses desain melalui kelima proses tahapan seperti yang ditunjukan pada

Gambar. 2 , tetapi jika ada suatu tahapan yang terbukti tidak memuaskan dapat

kembali ke tahapan yang kurang dan kembali mengulangi prosedur tersebut.

Page 5: Perancangan Pola Batik Solo dengan Pixel-Artrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2458/2/T1_692008007_Full... · Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. ... Corak

6

Gambar 2 Diagram Proses Desain [8]

Tahap pertama yang dilakukan adalah Identifikasi Masalah. Dalam tahap ini

ditemukan masalah berupa banyaknya desain batik yang beredar di pasaran tidak

sesuai dengan aturan desain batik pada awalnya, sehingga membuat makna dan

filosofi yang ada pada corak pembentuk ragam motifnya menjadi tidak sesuai.

Masuk tahap berikutnya konsep dan gagasan yang akan dibuat, pada tahap ini

diambil gagasan untuk merancang batik Solo yang memiliki makna dan arti pada

motifnya dengan pixel-art sebagai bentuk baru dari inovasi ini. Kompromi

Terhadap Masalah kemudian dilakukan, di tahap ini dicarilah data-data yang

berhubungan dengan batik keraton Solo dengan mengadakan surve ke museum

batik Danar Hadi untuk mencari tahu ciri-ciri dari batik Solo, kemudian

didapatkan data-data tentang motif Batik Solo yang digunakan untuk perancangan

ini . Setelah itu pembuatan model dan prototype dikerjakan, dari data yang telah

didapat kemudian dibuatlah rancangan sketsa baru tanpa mengurangi inti dari tiap

motif yang ada. Kemudian dibuatlah desain pixel dari motif yang ada, dengan

mengikuti sketsa yang telah dibuat untuk mendapatkan desain yang baru. Tahap

terakhir yang dilakukan adalah gambar produksi atau gambar kerja. Tahap

terakhir pada proses ini desain yang telah dirancang telah jadi dan siap digunakan

dalam bentuk pattern batik pixel-art. Ditahap ini pattern yang telah dibuat

diimplementasikan pada buku katalog dan sample material sebagai contoh dan

memberikan gambaran untuk nantinya dapat diproduksi pada media lain yang

diinginkan.

Page 6: Perancangan Pola Batik Solo dengan Pixel-Artrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2458/2/T1_692008007_Full... · Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. ... Corak

7

Analisis Kebutuhan

Dalam penelitian ini yang menjadi kebutuhan utama perancangan batik pixel

adalah data tentang batik Solo. Data tersebut menjadikan fokus utama jadi atau

tidaknya hasil akhir dari penelitian ini. Data yang dibutuhkan berupa motif batik

berserta dengan makna dari masing-masing gambar motifnya, supaya desain baru

yang dirancang tetap mengandung filosofi batik aslinya. Untuk mendapatkan data

yang diperlukan maka diadakanlah kunjungan untuk observasi di Museum Danar

Hadi.

Metode Perancangan Batik Pixel-Art

Dalam perancangan batik pixel ini, langkah-langkah kerja desain

mengadaptasi cara membuat pixel-art[9]

. Dimulai dengan langkah pertama

merancang batik yang ingin dibuat, dengan menggambar sketsa dari pola batik

yang telah didapatkan. Selanjutnya, setelah langkah pertama selesai, bentuk utama

dari sketsa mulai dibangun. Dilangkah ini dilakukan pembuatan pixel yang

mengacu pada pola yang sebelumnya sudah dibuat. Langkah terakhir mulai

diberikan warna pada pixel yang telah dibuat. Detail pada pixel pun dapat

ditambahkan pada proses ini. Agar pixel yang dibuat menjadi lebih baik.

Motif Batik Solo

1. Dodot Alasan

Dodot Alasan merupakan salah satu motif batik keraton Solo yang

digunakan oleh para raja untuk menolak bala. Dodot Alasan ini memiliki

ciri khas corak binatang pada motifnya seperti yang dapat dilihat pada

Gambar 3.

Gambar 3 Motif Dodot Alasan

2. Grompol

Grompol berarti berkumpul atau bersatu. Motif ini melambangkan harapan

pemakai dapat berkumpul bersama semua sanak saudara dan tamu-tamu.

Juga berkumpulnya semua hal yang baik seperti rejeki, kebahagiaan,

kerukunan hidup, ketenteraman untuk keluarga. Motif ini memiliki ciri

gambar titik-titik yang melingkar seperti berkumpul seperti yang dapat

dilihat pada Gambar 4.

Page 7: Perancangan Pola Batik Solo dengan Pixel-Artrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2458/2/T1_692008007_Full... · Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. ... Corak

8

Gambar 4 Motif Grompol

3. Nitik Cakar

Nitik Cakar memiliki filosofi agar setelah berumah tangga keturunannya

nanti dapat mencari nafkah sendiri atau hidup mandiri. Motif ini memiliki

ciri gambar garis-garis yang menyerupai dengan cakar ayam seperti yang

dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Motif Nitik Cakar

4. Parang Cantel

Motif Parang Cantel biasanya digunakan oleh para remaja putri. Maksud

yang tersirat pada motif ini agar dilancarkan dan cepat mendapatkan

jodoh. Ciri utama dari motif ini adanya gambar berupa cantelan (kait) pada

motifnya seperti yang dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Motif Parang Canthel

5. Parang Pamor

Motif Parang Pamor berasal dari kata pamor yang berarti memancarkan

cahaya atau bersinar. Ciri khas dari motif ini adalah warna coraknya yang

terang dan ada lukisan keris yang menempel pada motif parang-nya

seperti yang dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Motif Parang Pamor

Page 8: Perancangan Pola Batik Solo dengan Pixel-Artrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2458/2/T1_692008007_Full... · Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. ... Corak

9

6. Parang Rusak

Parang Rusak diciptakan oleh Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan

Mataram. Konon, sang raja sering bertapa di sepanjang pesisir selatan

pulau Jawa yang dipenuhi oleh jajaran pegunungan yang terlihat seperti

pereng (tebing). Akhirnya, ia menamai tempat bertapanya dengan pereng

yang kemudian berubah menjadi parang. Di salah satu tempat bertapa

tersebut, ada bagian yang terdiri dari tebing-tebing atau pereng yang rusak

karena terkikis deburan ombak laut selatan, sehingga lahirlah ilham untuk

menciptakan motif batik yang diberi nama Parang Rusak. Ciri utama dari

motif ini adalah kotak yang disusun miring 45o. Dengan perpaduan isen-

isen lereng bentuk panjang berjajar disusun miring 45o. Dan diantara

lereng yang di berjajar tersebut disisipi dengan motif lereng yang rusak

seperti yang dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Motif Parang Rusak

7. Satria Wibawa

Satria Wibawa merupakan jenis batik ceplokan segi-empat dengan titik

pusat ditengah. Dalam ajaran Jawa motif ini melambangkan kekuasaan

raja, menunjukkan kewibawaan, watak yang bijaksana seperti yang dapat

dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9 Motif Satria Wibawa

8. Sidoluhur

Motif Sidoluhur juga salah satu motif yang sering dipakai pada saat akad

nikah. Motif ini diciptakan dengan harapan bahwa pemakainya akan

memiliki posisi tinggi di masyarakat dan menjadi sosok yang baik dari

masyarakat. Ciri utama dari motif ini adalah warna bidang isen-nya yang

cenderung gelap seperti yang dapat dilihat pada Gambar 10.

Page 9: Perancangan Pola Batik Solo dengan Pixel-Artrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2458/2/T1_692008007_Full... · Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. ... Corak

10

Gambar 10 Motif Sidoluhur

9. Sidomulyo

Motif Sidomulyo adalah salah satu motif yang sering dipakai pada saat

akad nikah. Motif ini diciptakan dengan harapan bahwa hidup akan

menjadi kaya, baik secara fisik maupun spiritual. Ciri utama dari motif ini

adalah warna bidang isen-nya yang cerah seperti yang dapat dilihat pada

Gambar 11.

Gambar 11 Motif Sidomulyo

10. Slobok

Slobok berasal dari bahasa jawa lobok yang yang berarti longgar. Motif ini

sering digunakan saat menghadiri pemakaman. Makna dari kata longgar

disini agar keluarga yang ditinggalkan diberi kelonggaran hatinya untuk

melepaskan yang telah tiada. Ciri dari motif ini adalah bangun segiempat

yang dibagi dua, dimana salah satu bagiannya sengaja tidak diisi atau

kosong seperti yang dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12 Motif Slobok

11. Truntum

Truntum berasal dari kata tentrem yang berarti tenteram. Motif ini

diciptakan oleh istri raja yang sedang dilupakan karena Raja mempunyai

kekasih baru. Untuk melupakan kepedihan hati, sang Ratu mulai membatik

dengan motif bintang kecil dilangit . Kain ini juga biasa digunakan orang

tua pengantin pada saat pesta pernikahan yang melambangkan harapan

agar orang tua mampu menuntun atau memberi contoh kepada putra-

Page 10: Perancangan Pola Batik Solo dengan Pixel-Artrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2458/2/T1_692008007_Full... · Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. ... Corak

11

putrinya dalam memasuki kehidupan berumah tangga dan mencapai

ketenteraman hidup seperti yang dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13 Motif Truntum

12. Wora Wari Rumpuk

Motif Wora Wari Rumpuk memiliki arti berupa doa dari orang tua untuk

anak-anak, agar terus menerus memberkati oleh Tuhan. Konon, ciri dari

motif ini diambil dari bentuk utama tempat orang berdoa seperti yang

dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14 Motif Wora Wari Rumpuk

13. Yuyu Sekandang

Yuyu Sekandang merupakan motif yang digunakan oleh ibu hamil. Motif

ini memiliki arti agar sang ibu diberikan anak yang banyak seperti yuyu

(kepiting kecil yang hidup disungai). Pada motif ini digambarkan dengan

garis-garis yang saling berhubungan satu sama lain membentuk sebuah

bangun segiempat kecil-kecil seperti yang dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 15 Motif Yuyu Sekandang

Warna Motif Batik Solo

Motif batik Solo terdiri dari 3 warna utama, yaitu krem, cokelat, dan biru

indigo. Adapun pemilihan yang digunakan menggunakan warna tanah dengan

makna agar pemakainya dapat membumi atau ingat darimana mereka berasal.

Sedangkan dalam proses pembuatannya warna-warna ini sering berubah-ubah,

sebab pada jaman dahulu kala pembuatannya masih secara tradisional sehingga

Page 11: Perancangan Pola Batik Solo dengan Pixel-Artrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2458/2/T1_692008007_Full... · Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. ... Corak

12

tidak ada warna pakem yang harus digunakan pada pembuatan tiap batik. Sampai

kini pun belum ada aturan warna pakem yang digunakan untuk memproduksi

batik, warna yang digunakan pada motifnya biasanya mengikuti permintaan pasar.

Dan untuk batik yang digunakan kalangan keraton untuk acara-acara penting,

dalam pembuatannya beracuan pada literatur batik klasik peninggalan raja-raja

sebelumnya.

4. Hasil Desain

Pattern Batik Pixel

Hasil dari penelitian ini berupa pola atau pattern batik pixel. Desain pola

batik pixel yang dibuat serupa dengan motif aslinya, yang membedakan antara

motif asli dan batik pixel ini selain proses dan cara pembuatannya adalah bentuk

ornamennya. Desain baru yang dibuat semuanya terdiri dari bangun kotak-kotak

dimana pada tampilan layar monitor gambar ini sering disebut dengan nama dot.

Gambar 16 Desain Pola Batik Pixel Dodot Alasan

Desain pola batik pixel Dodot Alasan pada Gambar 16 merupakan desain

pola baru yang memiliki panjang lebih daripada desain pola batik lainnya. Hal ini

dikarenakan perulangan geometris pada pola ini jatuh pada sisi panjang motifnya.

Gambar 17 Desain Pola Batik Pixel Grompol, Nitik Cakar, dan Wora Wari Rumpuk

Desain untuk pola batik pixel Grompol, Nitik Cakar, dan Wora Wari

Rumpuk disusun secara rapi dan simetris, baik dari sisi atas/bawah maupun

kanan/kiri. Desain dengan pola yang tersusun rapi ini dapat dilihat pada Gambar

17.

Page 12: Perancangan Pola Batik Solo dengan Pixel-Artrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2458/2/T1_692008007_Full... · Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. ... Corak

13

Gambar 18 Desain Pola Batik Pixel Parang Canthel, Parang Pamor, dan Parang Rusak

Pada pola batik pixel Parang Canthel, Parang Pamor, dan Parang Rusak

disusun rapi dengan kemiringan 45o. Motif-motif ini dibuat sesuai dengan aturan

perancangan batik motif parang pada umumnya. Desain dengan alur yang rapi ini

dapat yang dilihat pada Gambar 18.

Gambar 19 Desain Pola Batik Pixel Satria Wibawa, Sidoluhur, dan Sidomulyo

Desain Pola batik pixel Satria Wibawa, Sidoluhur, dan Sidomulyo seperti

pada gambar 19 merupakan batik dengan pola yang komplek. Pada motif

Sidoluhur dan Sidomulyo tidak banyak perbedaan yang signifikan, karena pada

dasarnya perbedaan dari kedua motif batik ini hanya pada warnanya saja.

Gambar 20 Desain Pola Batik Pixel Slobok, Truntum, dan Yuyu Sekandang

Tiga pola terakhir merupakan desain dengan pola termudah diantara motif

yang lain. Pada motif Slobok dan Truntum mungkin terlihat sedikit komplek,

tetapi ornamen pengisi pola ini terbilang cukup sederhana dari pada motif-motif

sebelumnya. Sedangkan untuk pola Yuyu Sekandang hanya terdiri dari garis

vertikal dan horisontal saja. Ketiga pola batik ini dapat dilihat pada Gambar 20.

Page 13: Perancangan Pola Batik Solo dengan Pixel-Artrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2458/2/T1_692008007_Full... · Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. ... Corak

14

Implementasi Desain

Implementasi dari 13 pattern yang telah dirancang disajikan dalam bentuk

buku katalog Batik Pixel yang dibuat untuk menjelaskan makna dari tiap

motifnya. Sekaligus sebagai contoh penerapan pattern yang telah dibuat dalam

bentuk perulangan gambar layaknya kain batik pada umumnya. Ada pula motif

kartu kecil yang berfungsi sebagai ensiklopedia batik mini yang dibuat seukuran

kartu nama, dengan konten gambar pattern dan penjelasan singkat tiap

gambarnya. Untuk tampilan dari buku katalog dan kartu ensiklopedia batik pixel

ini dapat dilihat pada Gambar 21.

Gambar 21 Desain Buku Katalog dan Kartu Ensiklopedia

5. Pembahasan Desain

Motif Nongeometris pada Pattern Batik Pixel

Motif nongeometris kebanyaknya berdiri sendiri dan biasanya tidak

memiliki bagian perpotongan baik secara vertikal, horisontal, ataupun diagonal

seperti bangun geometris pada umumnya. Hal inilah yang sulit diimplementasikan

pada bentuk pattern, dimana pola yang sudah dibuat akan diulang-ulang secara

berjajar hingga membentuk sebuah gambaran motif yang diinginkan. Ornamen

motif-motif seperti ini sering disebut dengan nama ragam hias batik. Terlebih

pada ornamen ragam hias nongeometris, kebanyakkan memiliki gambar bentuk

yang rumit, sulit untuk dirancang dengan pixel-art.Salah satu contohnya adalah

motif Pakis pada batik Buketan yang dapat dilihat pada Gambar 22.

Page 14: Perancangan Pola Batik Solo dengan Pixel-Artrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2458/2/T1_692008007_Full... · Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. ... Corak

15

Gambar 22 Pixel-art Buketan

Corak Lung-lungan pada Batik Pixel

Sama hal dengan masalah yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya.

Corak lung-lungan memiliki ciri yang hampir sama dengan corak semen. Hanya

saja corak lung-lungan tidak serumit bentuk dari corak semen. Corak lung-lungan

biasanya digambarkan dengan garis lengkung kecil. Meski merupakan salah satu

jenis corak nongeometris, motif ini sering menjadi kombinasi corak gabungan,

untuk mengisi ornamen kosong pada motif batik geometris. Salah satu contohnya

batik dengan motif Sidomukti.

Gambar 23 Motif Sidomukti

Jika diperhatikan pada Gambar 23, corak lung-lungan pada motif batik

sidomukti tersebut sudah merupakan bagian komplek yang sangat kecil sebagai

ornamen isen-isen batik. Apabila di-pixel-kan hal yang terjadi adalah perubahan

bentuk yang sangat siknifikan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 24.

Page 15: Perancangan Pola Batik Solo dengan Pixel-Artrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2458/2/T1_692008007_Full... · Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. ... Corak

16

Gambar 24 Pixel-art Sidomukti

Hal ini tidak bisa diterapkan pada perancangan pixel-art. Sebab dengan

perubahan bentuk corak lung-lungan pada batik pixel membuat corak tersebut

bukan lagi menjadi bagian dari motif batik Sidomukti. Karena perubahan bentuk

total dari corak lung-lungan, yang tadinya merupakan ornamen kecil dan

komplek. Menjadi motif bukan lung-lungan saat di-pixel-kan. Membuat makna

dari batik tersebut berubah.

Perbandingan Desain Asli dan Desain Pixel-Art

Dilihat dari segi bentuk motifnya, untuk desain asli terlihat halus namun

banyak gambar yang kurang rapi pada pengulangan motifnya. Sedangkan untuk

desain pixel-art terlihat lebih kaku dan rapi dengan bentuk motif yang terlihat

kotak-kotak. Perbandingan antara dua desain ini dapat dilihat pada Gambar 25.

Gambar 25 Perbandingan Desain Asli dan Desain Pixel-art

6. Pengujian Desain

Pengujian desain ini dilakukan untuk mengetahui layak atau tidak desain

batik pixel yang telah dirancang. Pengujian desain menggunakan metode

pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pada pengujian kualitatif motif batik pixel

akan ditunjukan kepada pihak yang dekat dan tahu dengan batik keraton Solo.

Page 16: Perancangan Pola Batik Solo dengan Pixel-Artrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2458/2/T1_692008007_Full... · Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. ... Corak

17

Untuk pengujian kuantitatif, motif batik pixel akan ditunjukkan kepada

masyarakat umum dalam jumlah tertentu agar dapat menilai motif batik yang

telah dibuat.

Pengujian Kualitatif

Pengujian kualitatif adalah pengujian pertama yang dilakukan, untuk

mengetahui baik atau tidak desain batik pixel yang telah dirancang. Pada

pengujian ini hasil akhir dari desain yang telah dibuat, ditunjukan kepada pihak

yang dekat dan mengerti tentang batik. Pada pengujian ini dipilihlah Bapak Edi

Pratik, yang masih memiliki kerabat dengan keraton Solo sekaligus seniman dan

pemerhati kebudayaan.

Hasil dari perancangan ini dinilai baik oleh Bapak Edi Pratik, dan

dijelaskannya perlu adanya inovasi-inovasi seperti perancangan batik pixel ini

untuk terus mengembangkan budaya di era yang terus berkembang ini agar

budaya warisan nenek moyang tidak hilang dan dilupakan.

Selain pengujian kualitas gambar motif, dilakukan juga pengujian pra-

produksi. Maksud dari pengujian pra-produksi ini untuk mengetahui bisa atau

tidak batik pixel ini untuk di produksi, untuk itu dilakukanlah wawancara dengan

Bapak Yahmanto selaku Kabag. Engraving di PT. Daya Manunggal Salatiga.

Adapun pemilihan responden untuk pengujian produksi ini dikarenakan PT. Daya

Manunggal merupakan satu dari banyak pabrik di Indonesia yang mengekspor

textile hingga keluar negeri. Setelah menunjukkan batik pixel yang telah

dirancang, Bapak Yahmanto mengatakan bahwa batik pixel ini dapat diproduksi

di pabrik.

Pengujian Kuantitatif

Pada pengujian kuantitatif dilakukan dengan cara pengisian kuisoner.

Responden yang dilibatkan dalam pengujian ini adalah 30 orang mahasiswa.

Responden yang dipilih sengaja diambil dari kalangan mahasiswa, sebab

mahasiswa cenderung berfikir lebih kritis dalam mengambil keputusan pada

umumnya.

Pengisian kuisioner dilakukan dengan menunjukkan desain batik pixel yang

telah dirancang pada responden, dan membandingkannya dengan corak batik

aslinya. Aspek yang dinilai pada pengujian ini adalah gambar motif yang telah

dirancang, kecocokan warna dengan batik aslinya, dan perulangan pola pada motif

batik pixel. Kuisioner yang diberikan bertujuan untuk menilai tanggapan para

responden terhadap desain yang telah dibuat. Hasil persentase penilaian kuisioner

yang telah diisi 30 responden pada tiap motif secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel

1.

Page 17: Perancangan Pola Batik Solo dengan Pixel-Artrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2458/2/T1_692008007_Full... · Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. ... Corak

18

Tabel 1 Tabel Hasil Pengisian Kuisioner Batik Pixel

no. nama motif Aspek Point

sangat baik baik kurang baik tidak baik

1 Dodot Alasan

gambar motif 47% 50% 3% 0%

kecocokan warna 13% 70% 17% 0%

perulangan motif 24% 70% 3% 3%

2 Grompol

gambar motif 47% 43% 10% 0%

kecocokan warna 37% 50% 13% 0%

perulangan motif 57% 40% 3% 0%

3 Nitik Cakar

gambar motif 40% 53% 7% 0%

kecocokan warna 23% 50% 27% 0%

perulangan motif 33% 67% 0% 0%

4 Parang Cantel

gambar motif 27% 57% 13% 3%

kecocokan warna 33% 40% 27% 0%

perulangan motif 17% 73% 10% 0%

5 Parang Pamor

gambar motif 27% 57% 17% 0%

kecocokan warna 7% 53% 37% 3%

perulangan motif 30% 60% 7% 3%

6 Parang Rusak

gambar motif 40% 50% 10% 0%

kecocokan warna 30% 60% 10% 0%

perulangan motif 57% 40% 3% 0%

7 Satria Wibawa

gambar motif 30% 63% 7% 0%

kecocokan warna 27% 63% 10% 0%

perulangan motif 27% 73% 0% 0%

8 Sidomulyo

gambar motif 53% 37% 10% 0%

kecocokan warna 56% 37% 7% 0%

perulangan motif 47% 50% 3% 0%

9 Sidoluhur

gambar motif 26% 67% 7% 0%

kecocokan warna 27% 63% 10% 0%

perulangan motif 30% 63% 7% 0%

10 Slobok

gambar motif 20% 63% 17% 0%

kecocokan warna 17% 66% 17% 0%

perulangan motif 13% 77% 7% 3%

11 Truntum

gambar motif 57% 40% 3% 0%

kecocokan warna 53% 37% 10% 0%

perulangan motif 53% 34% 13% 0%

12 Wora Wari Rumpuk

gambar motif 23% 67% 7% 3%

kecocokan warna 37% 57% 7% 0%

perulangan motif 37% 60% 3% 0%

13 Yuyu Sekandang

gambar motif 43% 40% 17% 0%

kecocokan warna 30% 67% 3% 0%

perulangan motif 27% 53% 20% 0%

Total keseluruhan 33,9% 55,4% 10,2% 0,5%

Dapat dilihat pada Tabel 1 untuk motif Dodot Alasan baik dari gambar

motif, kecocokan warna serta perulangan motif banyak dinilai baik oleh para

responden. Pada motif Grompol hampir sama dengan motif Dodot Alasan, untuk

semua aspek kurang dari 13% yang menilai kurang baik. Nitik Cakar dan Parang

Cantel tidak berbeda jauh, namun 27% responden menilai kecocokan warnanya

kurang baik. Sedangkan pada motif Parang Pamor 37% responden banyak yang

kurang cocok dengan warna yang digunakan. Pada motif Parang Rusak

didominasi oleh respon baik, khusus pada aspek perulangan motif 73% responden

menilai sangat baik. Motif Satria Wibawa, Sidomulyo, dan Sidoluhur juga banyak

yang merespon baik untuk setiap aspeknya, kurang dari 10% responden yang

menilai kurang baik. Motif Slobok masih banyak dinilai baik, tetapi pada gambar

motif dan kecocokan warna 17% responden menilai kurang baik. Hasil yang

bagus ditunjukan pada motif Truntum yang lebih dari 50% responden menilai

sangat baik untuk ketiga aspeknya. Motif Wora-wari Rumpuk didominasi oleh

respon baik, dan untuk motif Yuyu Sekandang cenderung dinilai baik, tetapi pada

perulangan motifnya 20% responden menilai kurang baik. Secara keseluruhan

setengah lebih dari responden menilai batik pixel yang dirancang baik.

Page 18: Perancangan Pola Batik Solo dengan Pixel-Artrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2458/2/T1_692008007_Full... · Batik sudah lama dikenal sebagai warisan budaya Nusantara. ... Corak

19

7. Simpulan

Setelah merancang pixel-art pada motif batik Solo dengan proses

pengolahan digital ini dapat diambil kesimpulan tidak semua batik Solo dapat

dibuat pixel-art. Beberapa motif batik solo memiliki ornamen hias yang rumit dan

detail. Dikarenakan perancangan ini berfokus pada motif batik Solo, maka desain

yang telah dibuat harus mengikuti aturan dari batik Solo. Sehingga ada aturan-

aturan perancangan yang dilakukan pada pembuatan desainnya, baik gambar

motif ataupun warna yang digunakan.

Salah satu ciri yang dimiliki dari batik Solo adalah adanya corak lung-

lungan pada beberapa motif tertentu. Dimana pada perancangannya corak ini tidak

dapat dibuat pixel-art, gambar coraknya yang kecil membuat corak mengalami

reduksi dan berubah bentuk tidak seperti gambar aslinya. Perubahan bentuk itu

membuat batik yang didesain tidak lagi mengandung makna serta filosofi batik

Solo.

8. Daftar Pustaka

1. Wulandari, Ari. 2011.batik nusantara:makna filosofis, cara pembuatan dan

industri batik. Yogjakarta : Penerbit Andi.

2. Purnamasari, Cindy. 2009. Perancangan typeface beserta aplikasi medianya

dengan menggunakan karakter motif batik Jogja. http://dewey.petra.ac.id

(diakses pada tanggal 20 Maret 2012).

3. Utomo, Vicky Romario. 2011. Perancangan Modul Pembelajaran Batik

Klasik Jawa Timur Untuk Anak SD oleh KIBAS. http://dewey.petra.ac.id

(diakses pada tanggal 20 Maret 2012).

4. Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa. 2008 . batik.

http://bahasa.kemdiknas.go.id (diakses tanggal 29 Februari 2012).

5. Cambridge University Press. 2011 . pixel. http://dictionary.cambridge.org

(diakses pada tanggal 29 Februari 2012).

6. Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa. 2008 . seni.

http://bahasa.kemdiknas.go.id (diakses tanggal 29 Februari 2012).

7. Pixelcute. 2009. PIXEL BARONG BALI. http://www.gantibaju.com (diakses

tanggal 20 Juni 2012).

8. Frederick E., Giesecke, Mitchell, Spencer,dkk. 2000. TECHNICAL

DRAWING, Eleventh Edition. Prentice Hall: Upper Saddle River.

9. Hanson-White, Alex. 2007. Pixel Artist’s Beginner Booklet chapter. 5. Pixel

Artist’s Beginner Booklet, 1-3. http://finalredemption.com (diakses pada

tanggal 29 Februari 2012).