L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until...

20
Lembar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah diuji dan dinilai oleh Panitia Penguji pada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada Tanggal 29 Desember 2016 Panitia Penguji Usulan Penelitian Skripsi adalah: Ketua : Dr. dr. I Made Muliarta, M.Kes NIP. 19760126 200312 1 001 Anggota : Dr. dr. Susy Purnawati M.KK NIP. 19680929 199903 2 001

Transcript of L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until...

Page 1: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

Lembar Penetapan Panitia Penguji

Skripsi ini telah diuji dan dinilai oleh Panitia Penguji

pada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

pada Tanggal 29 Desember 2016

Panitia Penguji Usulan Penelitian Skripsi adalah:

Ketua : Dr. dr. I Made Muliarta, M.Kes

NIP. 19760126 200312 1 001

Anggota : Dr. dr. Susy Purnawati M.KK

NIP. 19680929 199903 2 001

Page 2: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah diitulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin

atau meniru tulisan orang lain sebagai hasil pemikira saya sendiri, maka gelar dan

ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Denpasar, 29 Desember 2016

Yang menyatakan,

Materai

Rp 6000,-

Dewa Ayu Sri Agung Suandewi

Page 3: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

ABSTRAK

HUBUNGAN IMT (INDEKS MASSA TUBUH), AKTIVITAS FISIK,

DAN DURASI DIABETES DENGAN KEKUATAN OTOT GENGGAM

PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI RUMAH SAKIT UMUM

PUSAT SANGLAH DENPASAR

Diabetes Melitus (DM) merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia.

Salah satu komplikasi kronis pada DMT2 adalah gangguan sistem

muskuloskeletal. Pasien dengan komplikasi tersebut akan mengalami disabilitas

dalam kehidupannya sehari-hari. Fungsi dari sistem muskuloskeletal dapat

diketahui melalui kekuatan otot genggam seseorang yang diukur menggunakan

handgrip dynamometer. Kekuatan otot seseorang dipengaruhi oleh status

antopometri yang dapat diukur dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT),

aktivitas fisik, dan durasi DMT2.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

gambaran karakteristik umum dan hubungan IMT, aktivitas fisik, dan durasi

DMT2 dengan kekuatan otot genggam pada pasien DMT2 di RSUP Sanglah,

Denpasar.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, menggunakan

metode studi kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang yang

dilaksanakan di Poliklinik Diabetes Centre di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah,

mulai bulan Maret sampai September 2016. Teknik pengambilan sampel

menggunakan consecutive sampling dengan total jumlah sampel yang memenuhi

kriteria sebanyak 61 sampel. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan

dilakukan uji univariat dan bivariat dengan perangkat lunak pengolah statistik

berupa uji korelasi untuk menentukan hubungan antar variabel.

Hasil uji korelasi antara IMT dengan kekuatan otot didapatkan memiliki

nilai korelasi (r) -0,236 dengan nilai signifikansi p = 0,067. Hasil uji korelasi

antara aktivitas fisik dengan kekuatan otot didapatkan memiliki nilai r = 0,340

dengan nilai p = 0,007. Hasil uji korelasi antara durasi DMT2 dengan kekuatan

otot didapatkan memiliki dengan nilai r = -0,257 dan nilai p = 0,045.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

hubungan antara IMT dan kekuatan otot pada pasien DMT2, terdapat hubungan

positif cukup kuat yang bermakna antara variabel aktivitas fisik dengan tingkat

kekuatan otot genggam, dan terdapat hubungan negatif lemah yang bermakna

antara variabel durasi DMT2 dengan tingkat kekuatan otot genggam di RSUP

Sanglah Denpasar

Kata kunci: Diabetes Melitus Tipe 2, kekuatan otot genggam, kemandirian

fungsional, IMT, aktifitas fisik, durasi DMT2

Page 4: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

ABSTRACT

Correlation Between Body Mass Index (Bmi), Physical Activity, And

Duration Of Diabetes With Handgrip Strength Among Type Ii Diabetic

Patients In Sanglah General Hospital Denpasar

Diabetes mellitus (DM) is a worldwide health problem. One of the chronic

complications in type 2 diabetes is the musculoskeletal system disorder. Patient

with this complication will suffer disabilities in their daily life. The function of the

musculoskeletal system can be measured from their handgrip strength using

handgrip dynamometer. The muscle strength of a person is affected by the status

of anthropometry that can be measured using the Body Mass Index (BMI),

physical activity, and the duration DMT2.The aim of this study is to describe the

general characteristics and the relationships of BMI, physical activity, and the

duration of type 2 diabetes with the handgrip strength in patients with type 2

diabetes in Sanglah Hospital, Denpasar.

This research is an analytic observational study, using a quantitative study

with cross sectional design conducted at the Diabetes Centre Clinic at Sanglah

General Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique

using consecutive sampling by the total number of samples that meet the criteria

as much as 61 samples. The results of the study are presented in tabular form and

performed univariate and bivariate statistical processing software in the form of

correlation to determine the relationship between variables.

Results of correlation between BMI with muscle strength found to have a

correlation value (r) -0.236 with a significance value of p = 0.067. Results of

correlation between physical activity with muscle strength has a value of r = 0,340

with p = 0.007, respectively. Results of correlation between duration of type 2

diabetes with muscle strength found to have a value of r = -0.257 and p = 0.045.

Based on these results it can be concluded that there is no relationship

between BMI and muscle strength, there is a significant medium positive

relationship between the variables of physical activity at the level of muscle

strength, and significant weak negative associations between the variable duration

of type 2 diabetes with the level of muscle strength in patients with type 2

diabetes at Sanglah Hospital

Keywords: Type 2 Diabetes Mellitus, handgrip muscle strength, functional

independence, BMI, physical activity, duration of type 2 diabetes

Page 5: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

RINGKASAN

Hubungan IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan Kekuatan Otot Genggam

pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah

Denpasar. Dewa Ayu Sri Agung Suandewi, Fakultas Kedokteran Program Studi

Pendidikan Dokter Universitas Udayana.

Diabetes Melitus (DM) merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia.

Salah satu komplikasi kronis pada DMT2 adalah gangguan sistem

muskuloskeletal. Pasien dengan komplikasi tersebut akan mengalami disabilitas

dalam kehidupannya sehari-hari. Fungsi dari sistem muskuloskeletal dapat

diketahui melalui kekuatan otot genggam seseorang yang diukur menggunakan

handgrip dynamometer. Kekuatan otot seseorang dipengaruhi oleh status

antopometri yang dapat diukur dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT),

aktivitas fisik, dan durasi DMT2.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

gambaran karakteristik umum dan hubungan IMT, aktivitas fisik, dan durasi

DMT2 dengan kekuatan otot genggam pada pasien DMT2 di RSUP Sanglah,

Denpasar.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, menggunakan

metode studi kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional yang

dilaksanakan di Poliklinik Diabetes Centre di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah,

mulai bulan Maret sampai September 2016. Teknik pengambilan sampel

menggunakan consecutive sampling dengan total jumlah sampel yang memenuhi

kriteria sebanyak 61 sampel. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan

dilakukan uji univariat dan bivariat dengan perangkat lunak pengolah statistik

berupa uji korelasi untuk menentukan hubungan antar variabel.

Dari hasil uji statistik didapatkan hasil pengukuran tingkat kekuatan otot

genggam, sebesar 36 orang sampel (59,0%) sampel memiliki kekuatan otot

kurang, sebanyak 25 orang sampel (41,0%) memiliki kekuatan otot sedang, dan

tidak ada sampel yang memiliki kekuatan otot tinggi. Rata-rata sampel memiliki

kekuatan otot 21,26 kg dengan kekuatan otot minimum adalah 13 kg dan

maksimum adalah 33,0 kg.Hasil uji korelasi antara IMT dengan kekuatan otot

didapatkan memiliki nilai korelasi (r) -0,236 dengan nilai signifikansi p = 0,067.

Hasil uji korelasi antara aktivitas fisik dengan kekuatan otot didapatkan memiliki

nilai r = 0.340 dengan nilai p = 0,007. Hasil uji korelasi antara durasi DMT2

dengan kekuatan otot didapatkan memiliki dengan nilai r = -0.257 dan nilai p =

0.045.

Lemahnya kekuatan otot pada pasien DMT2 diakibatkan karena

hiperglikemi yang lama, insufisiensi vaskular dan neuropati, DMT2 dengan

kontrol glikemik yang buruk, obesitas dan tidak melakukan aktivitas fisik rutin.

Pengukuran terhadap kekuatan genggaman pada pasien DMT2 penting dilakukan

karena dapat digunakan untuk pengobatan dan rehabilitasi, menjadi dasar dalam

menetapkan tindakan, dan memonitor perkembangan kebugaran yang berfokus

pada perbaikan kualitas musKuloskeletal.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

hubungan antara IMT dan kekuatan otot pada pasien DMT2. Terdapat hubungan

positif cukup kuat yang bermakna antara variabel aktivitas fisik dengan tingkat

Page 6: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

kekuatan otot genggam, dan terdapat hubungan negatif lemah yang bermakna

antara variabel durasi DMT2 dengan tingkat kekuatan otot genggam di RSUP

Sanglah Denpasar. Kekuatan otot

Terkait pengembangan penelitian selanjutnya, harus dipikirkan untuk

meningkatkan jumlah sampel penelitian dan memilih sampel yang memiliki

karakteristik yang lebih heterogen sehingga hubungan kedua variabel terkait

memiliki tingkat kemaknaan yang bermakna sehingga dapat digeneralisasi ke

populasi umum. Pasien DMT2 di Poliklinik Diabetic Centre RSUP Sanglah

Denpasar juga harus lebih diberikan KIE untuk menjaga kekuatan otot dan

dimotivasi untuk melakukan aktivitas fisik dan gaya hidup yang lebih sehat untuk

menjaga kekuatan otot untuk meningkatkan kualitas hidup.

Page 7: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

SUMMARY

Correlation Between Body Mass Index (BMI), Physical Activity, and

Duration Of Diabetes With Handgrip Strength Among Type II Diabetic

Patient In Sanglah General Hospital Denpasar Dewa Ayu Sri Agung

Suandewi, Faculty of Medicine, Medical Education Program, Udayana

University.

Diabetes mellitus (DM) is a worldwide health problem. One of the chronic

complications in type 2 diabetes is the musculoskeletal system disorder. Patient

with this complication will suffer disabilities in their daily life. The function of the

musculoskeletal system can be measured from their handgrip strength using

handgrip dynamometer. The muscle strength of a person is affected by the status

of anthropometry that can be measured using the Body Mass Index (BMI),

physical activity, and the duration DMT2.The aim of this study is to describe the

general characteristics and the relationships of BMI, physical activity, and the

duration of type 2 diabetes with the handgrip strength in patients with type 2

diabetes in Sanglah Hospital, Denpasar.

This research is an analytic observational study, using a quantitative study

with cross sectional design conducted at the Diabetes Centre at Sanglah General

Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using

consecutive sampling by the total number of samples that meet the criteria as

much as 61 samples. The results of the study are presented in tabular form and

performed univariate and bivariate statistical processing software in the form of

correlation to determine the relationship between variables.

Statistical tests of handgrip muscle strength showed that 36 samples (59.0%) had

lower muscle strength, as many as 25 samples (41.0%) had moderate muscle

strength, and no samples that have the strong muscle strength. The mean of

muscle strength is 21.26 kg with minimum muscle strength was 13 kg and the

maximum is 33.0 kg. Results of correlation between BMI with muscle strength

found to have a correlation value (r) -0.234 with a significance value of p = 0.067.

Results of correlation between physical activity with muscle strength has a value

of r = 0.340 with p = 0.01, respectively. Results of correlation between duration of

type 2 diabetes with muscle strength found to have a value of r = -0.257 and p =

0.04.

Weak muscle strength in patient with type 2 diabetes caused by long-

standing hyperglycemia, vascular insufficiency and neuropathy, poor glycemic

control, obesity and inactive physical activity. Measurement of grip strength in

patients with type 2 diabetes is important because it can be used for treatment and

rehabilitation, the basis in determining the actions and monitor the progress of

fitness that focuses on improving the musculoskeletal quality.

Based on these results it can be concluded that there is no relationship

between BMI and muscle strength, there is a significant medium positive

relationship between the variables of physical activity at the level of muscle

strength, and significant weak negative associations between the variable duration

of type 2 diabetes with the level of muscle strength in patients with type 2

diabetes at Sanglah Hospital

Page 8: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

Related to the development of further research, should be considered to

increasing the number of samples and select the sample that has more variable

characteristics so that relations between the two related variables have a

significance level that can be generalized to the general population. Diabetic

patients with type 2 diabetes at the Diabetic Center in Sanglah General Hospital

should also be given education to maintain muscle strength and motivated to

conduct an active physical activity and a healthy lifestyle to maintain muscle

strength to improve the quality of life.

Page 9: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

KATA PENGANTAR

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke

hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas

asung kerta wara nugraha-Nya/kurnia-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada Dr. dr. Susy Purnawati M.KK, pembimbing utama

yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan,

dan saran selama penulis skripsi ini, serta membantu dalam proses pengumpulan

sampel penelitian.

Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana

Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD yang telah memberikan kesempatan

dan fasilitas untuk mengikuti menyelesaikan pendidikan Program S1 di

Universitas Udayana. Ucapan terimakasih ini juga ditujukan kepada Dekan

Fakultas Kedoteran Universitas Udayana yang dijabat oleh Prof. Dr. dr. Putu

Astawa, Sp.OT(K), M.Kes, atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk

mengikuti pendidikan program S1. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada

Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Udayana yang dijabat oleh Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra, Sp. S(K) atas

kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program S1

pada PSPD FK Universitas Udayana. Ucapan terimaksih penulis sampaikan

kepada Dr. dr. I Made Muliarta, M.Kes selaku penguji yang telah memberikan

masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga skripsi ini dapat terwujud

seperti ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada dr. Made Ratna

Saraswati, SpPD-KEMD, FINASIM, dari bagian SMF Penyakit Dalam atas ijin

beliau untuk melakukan penelitian dan petugas di Poliklinik Diabetes Center

RSUP Sanglah yang telah membantu dalam proses pengumpulan sampel

penelitian. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak staf dan

Poliklinik Diabetic Centre yang telah membantu penulis dalam serangkaian

proses penelitian

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan yang

berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga Ida Sang Hyang Widhi

Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita

semua.

Denpasar, Desember 2016

Penulis

Page 10: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

xii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ............................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .................................................... iv

ABSTRAK ........................................................................................................... v

ABSTRACT ........................................................................................................ vi

RINGKASAN .................................................................................................... vii

SUMMARY ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ xi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv

DAFTAR SINGKATAN, DAN TANDA ......................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 6

2.1 Diabetes Melitus Tipe 2 ........................................................................ 6

2.2 Kekuatan Otot .................................................................................... 12

2.3 Faktor yang Berpengaruh pada Kekuatan Otot ................................... 14

2.3.1 Umur .......................................................................................... 14

2.3.2 Tingkat Kemandirian Fungsional ............................................... 15

2.3.3 Indeks Massa Tubuh .................................................................. 15

2.3.4 Aktivitas Fisik ............................................................................ 16

Page 11: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

xiii

2.4 Kekuatan Otot Pada Pasien DMT2 ..................................................... 16

2.5 Kekuatan Otot dengan IMT ................................................................ 18

BAB III KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN .............. 20

3.1 Kerangka Konsep ................................................................................ 20

3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................. 21

BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 22

4.1 Rancangan Penelitian .......................................................................... 22

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 22

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 22

4.3.1 Populasi Target........................................................................... 22

4.3.2 Populasi Terjangkau ................................................................... 22

4.3.3 Sampel ........................................................................................ 22

4.3.3.1 Kriteria Inklusi ............................................................... 23

4.3.3.2 Kriteria Eksklusi............................................................. 23

4.3.4 Besar Sampel .............................................................................. 23

4.3.5 Teknik Penentuan Sampel .......................................................... 24

4.4 Variabel Penelitian .............................................................................. 24

4.4.1 Identifikasi Variabel ................................................................... 24

4.4.2 Definisi Operasional Variabel .................................................... 24

4.5 Cara dan Alat Pengumpulan Data ....................................................... 26

4.5.1 Data Primer ................................................................................ 26

4.5.2 Data Sekunder ............................................................................ 27

4.5.3 Instrumen Penelitian................................................................... 27

4.6 Prosedur Penelitian.............................................................................. 27

4.7 Analisis Data Penelitian ...................................................................... 30

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 32

5.1 Gambaran karakteristik sampel penelitian .......................................... 32

Page 12: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

xiv

5.2 Hubungan IMT, Aktivitas Fisik, dan Durasi DMT2 dengan Kekuatan

Otot Genggam ..................................................................................... 39

5.2.1. IMT dengan Kekuatan Otot Genggam ...................................... 40

5.2.2. Aktivitas Fisik dengan Kekuatan Otot Genggam...................... 44

5.2.3. Durasi dengan Kekuatan Otot Genggam................................... 47

5.3 Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 50

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 52

6.1 Simpulan ............................................................................................. 52

6.2 Saran .................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 54

LAMPIRAN ....................................................................................................... 59

Page 13: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahapan DMT2 ................................................................................ 8

Tabel 2.2 Klasifikasi IMT pada orang Asia ..................................................... 16

Tabel 5.1 Karakteristik Pasien DMT2 berdasarkan Usia, jenis Kelamin,

Tingkat Pendidikan, Status Pekerjaan dan Jumlah Komplikasi ...... 33

Tabel 5.2 Tingkat Kemandirian Fungsional Pada Pasien DMT2 .................... 38

Tabel 5.3 Uji Uji Normalitas Sebaran Data dengan Kolmogorov-Smirnov .... 39

Tabel 5.4 Hubungan IMT, Aktivitas Fisik, dan Durasi dengan Kekuatan Otot

Genggam Pasien DMT2. ................................................................. 40

Tabel 5.5 Gambaran Indeks Massa Tubuh Pasien DMT2. .............................. 40

Tabel 5.6 Gambaran Kekuatan Otot Genggam pada Penderita DMT2 ........... 42

Tabel 5.7 Tingkat Aktivitas Fisik pada Pasien DMT2. .................................... 45

Page 14: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

xvi

DAFTAR SINGKATAN, DAN TANDA

SINGKATAN

DM : Diabetes Melitus

WHO : World Health Organization

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

ADA : American Diabetes Association

DMT2 : Diabetes Melitus Tipe 2

DKA : Diabetes Ketoasidosis

IMT : Indeks Massa Tubuh

RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat

BADL : Basic Activities of Daily Living

CDC : Center of Disease Prevention

TANDA

≥ : menyatakan lebih dari sama dengan

≤ : menyatakan kurang dari sama dengan

% : menyatakan bilangan dalam bentuk persen

Page 15: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Responden .................................................. 59

Lampiran 2. Kuesioner Biodata Penelitian ...................................................... 60

Lampiran 3. Kuesioner Aktivitas Fisik Baecke Bahasa Inggris ...................... 61

Lampiran 3. Kuesioner Aktivitas Fisik Baecke Bahasa Indonesia .................. 62

Lampiran 5. Tabel Data Lengkap Penelitian.................................................... 70

Lampiran 6. Hasil Pengolahan Data ................................................................ 75

Page 16: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Pada

tahun 2014 prevalensi global DM diperkirakan mencapai 9% pada orang dewasa

diatas umur 18 tahun. Pada tahun 2012 diperkirakan sebanyak 1,5 juta kematian

langsung yang diakibatkan oleh DM. World Health Organization (WHO)

memproyeksikan DM akan menjadi penyebab kematian nomor 7 di dunia pada tahun

2030 (WHO, 2014).

Prevalensi DM di Indonesia menurut WHO pada tahun 2000 adalah sebanyak

8.426.000 orang yang akan meningkat menjadi 21.257.000 orang sesuai proyeksi

pada tahun 2030. Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) prevalensi DM

Provinsi Bali adalah sebanyak 1,3% dari populasi total (RISKESDAS, 2013). Dari

populasi DM total, 85%-90% individu mengalami Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2)

(PERKENI, 2015).

DMT2 disebabkan oleh adanya resistensi insulin yang kemudian berkembang

menjadi defek sekresi insulin (Powers, 2015). DMT2 merupakan penyakit kronis

dengan berbagai komplikasi yang dapat berupa komplikasi akut (diabetes

ketoasidosis (DKA), hipoglikemi, status hiperglikemi hiperosmolar, dan asidosis

laktat) serta komplikasi kronis (makrovaskular dan mikrovaskular) (PERKENI, 2015;

Masharani dan German 2011). Durasi DMT2 yang lama akan menyebabkan berbagai

Page 17: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

2

komplikasi kronis antara lain adalah neuropati dan gangguan sistem muskuloskeletal.

Pasien dengan komplikasi tersebut akan mengalami disabilitas dalam kehidupannya

sehari-hari (Shambhuvani dkk., 2015). Fungsi dari sistem muskuloskeletal dapat

diukur dengan mengetahui kekuatan otot seseorang (Kim dkk., 2014).

Kekuatan otot rangka yang optimal sangat penting untuk fungsi fisik, dan

rendahnya kekuatan otot merupakan prediktor untuk pembatasan aktifitas fisik

(Ezema dkk., 2012). Orang tua dengan DMT2 memiliki kecenderungan untuk

mengalami penurunan kualitas otot (Hatef dkk., 2014). Kualitas otot didefinisikan

sebagai kekuatan otot per unit regional massa otot, secara signifikan lebih rendah

pada pria dan wanita dengan DMT2 dibandingkan mereka yang tanpa DMT2 pada

ekstremitas atas dan bawah (Park dkk., 2007). Pada DMT2 juga dijumpai penurunan

kekuatan otot, kualitas, dan massa otot yang pesat pada tungkai bawah (Gin dkk.,

2009). Durasi DMT2 yang lama (≥ 6 tahun) dan kontrol glikemik yang buruk (HbA1c

> 8,0%) juga dikaitkan dengan kualitas otot yang buruk (Shambhuvani dkk., 2015;

Park, 2006). Kekuatan otot juga dapat dipengaruhi oleh tingkat aktivitas fisik dan

status nutrisi. Status nutrisi dapat diukur menggunakan antopometri tubuh seseorang

(Ambartana, 2010; Ryoto, 2012; Setiawan dan Setiowati, 2014). Pengukuran

antopometri yang umumnya dilakukan terkait kekuatan otot adalah pengukuran IMT

(Indeks Massa Tubuh). IMT juga merupakan salah satu faktor resiko pada pasien

DMT2 (Shambhuvani dkk., 2015).

Kekuatan otot dapat diketahui dengan melakukan pengukuran terhadap

kekuatan genggaman menggunakan handgrip dynamometer (Robert dkk., 2011).

Hubungan antar kekuatan genggaman dan IMT masih belum jelas (Liao, 2010).

Page 18: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

3

Terdapat perbedaan pada kepustakaan yang membahas hubungan antara IMT dengan

kekuatan otot genggam. Banyak peneliti yang mengatakan terdapat hubungan positif

antara IMT dengan kekuatan genggaman pada semua jenis kelamin dan umur,

sebagian mengatakan terdapat hubungan negatif, sebagian mengatakan tidak adanya

hubungan antara IMT dengan kekuatan genggaman (Ryoto, 2012; Massy-Westropp

dkk., 2011).

Belum terdapat data mengenai hubungan IMT, aktivitas fisik, dan durasi

dengan kekuatan otot genggam pada pasien DMT2 di Bali sehingga penulis tertarik

untuk melakukan penelitian analitik mengenai hubungan IMT, aktivitas fisik, dan

durasi dengan kekuatan otot terhadap pasien DMT2 di Rumah Sakit Umum Pusat

(RSUP) Sanglah. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi studi pendahuluan terkait

hubungan IMT, aktivitas fisik, dan durasi dengan status kekuatan otot pada pasien

DMT2, sehingga dapat dianalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kekuatan

otot pada pasien DMT2 dan dilakukan pencegahan terhadap faktor–faktor yang dapat

menyebabkan disabilitas fisik.

1.2. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas dapat dibuat rumusan

masalah sebagai berikut yaitu :

1.2.1. Bagaimanakah hubungan IMT dengan kekuatan otot genggam pada pasien

DMT2 di RSUP Sanglah?

1.2.2. Bagaimanakah hubungan antara aktivitas fisik dengan kekuatan otot genggam

pada pasien DMT2 di RSUP Sanglah?

Page 19: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

4

1.2.3. Bagaimanakah hubungan antara durasi DMT2 dengan kekuatan otot genggam

pada pasien DMT2 di RSUP Sanglah?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran karakteristik umum dan kekuatan otot genggam pasien

DMT2 di RSUP Sanglah.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan kekuatan otot

genggam pada pasien DMT2 di RSUP Sanglah.

1.3.2.2 Untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan kekuatan

otot genggam pada pasien DMT2 di RSUP Sanglah.

1.3.2.3 Untuk mengetahui hubungan antara durasi DMT2 dengan kekuatan

otot genggam pada pasien DMT2 di RSUP Sanglah.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bidang Ilmiah

Pengetahuan mengenai hubungan IMT dengan kekuatan otot pada pasien

DMT2 di RSUP Sanglah dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya untuk

penatalaksanaan DMT2 dan komplikasinya secara lebih optimal.

Page 20: L embar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ini telah …...Ge neral Hospital, started on March until September 2016. The sampling technique using consecutive sampling by the total number

5

1.4.2 Manfaat Bidang Klinis

Sebagai bahan evaluasi bagi pemberi layanan kesehatan terkait dengan

penatalaksanaan pasien DMT2 sehingga, dapat lebih kritis dalam menilai

adanya suatu kegagalan fungsi fisiologis tubuh.

1.4.3 Manfaat Bidang Sosial

Membantu menurunkan morbiditas dan mortalitas dalam penatalaksanaan

pasien DMT2.