L A K I P TAHUN 2020 - kemkes.go.id
Transcript of L A K I P TAHUN 2020 - kemkes.go.id
L A K I P
TAHUN 2020
Kementerian Kesehatan RIDirektorat Jenderal Pelayanan KesehatanBalai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar
Aku
ntabili
tas
Kin
erja
Pemer
inta
han
ii
KATA PENGANTAR
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan (LAKIP) Balai
Kesehatan Mata Masyarakat Makassar Tahun 2020 wajib dilaksanakan sesuai dengan
Inpres Nomor 7 Tahun 1999. Pedoman yang dipakai dalam penulisan laporan LAKIP
merujuk pada Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1100/Menkes/SK/VII/2003,
tanggal 31 Juli 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja di Lingkungan Kementrian Kesehatan RI dan Rencana Strategik Balai Kesehatan
Mata Masyarakat Makassar Tahun 2020 – 2024 yang didalamnya tercantum visi dan
misi Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar.
LAKIP Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar Tahun 2020 merupakan
gambaran hasil yang dicapai berdasarkan kinerja kegiatan masing-masing program
yang dilaksanakan di wilayah kerja BKMM Makassar dan sesuai dengan Tupoksi
yang meliputi pelayanan kesehatan mata dengan kegiatan dalam gedung dan luar
gedung.
Beberapa sasaran yang belum tercapai menggambarkan belum terfokusnya
kegiatan yang dilaksanakan di Tahun 2020 yang sesuai dengan pedoman yang tertuang
dalam Rencana Strategik disebabkan karena BKMM Makassar mengalami masa
transisi dari masa penggabungan dengan RS Tajuddin Khalik dan menjadi Rumah
Sakit Khusus Mata Makassar. Pada Tahun 2021 kekurangan tersebut akan
diperbaiki dengan peningkatan kinerja di lingkungan Balai Kesehatan Mata
Masyarakat Makassar yang berubah Menjadi Rumah Sakit Mata Makassar.
Kepala,
Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar
dr. Asnadah, MARS
NIP. 196512292000122001
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas kinerja ini secara garis besar berisikan informasi rencana kinerja
dan capaian kinerja selama Tahun 2020. Rencana kinerja 2020 dan Penetapan Kinerja
2020 merupakan kinerja yang ingin dicapai selama Tahun 2020 dengan mengacu pada
tugas pokok dan fungsi serta Rencana Strategis Bisnis Tahun 2020-2024. Laporan
Akuntabilitas Kinerja Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar merupakan bentuk
pertanggungjawaban kinerja dalam melaksanakan program sesuai Tupoksi kepada
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dan seluruh pihak
yang berkepentingan baik langsung maupun tidak langsung.Secara keseluruhan kinerja
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Makassar, seiring dengan realisasi
anggaran menurun dari tahun sebelumnya yaitu Tahun 2020 sebesar 35,93% dari
jumlah anggaran sebesar Rp.32,132.803.000 dari anggaran semula Rp.64.921.259
sedangkanTahun 2019 sebesar 53,17% dari anggaran sebesar Rp
61.760.504.000,sedangkan realisasi penerimaan PBP BLU Tahun 2020 sebesar
Rp.3.492.393.716 turun sebesar 96,5% pemutusan kerja sama dengan BPJS dan situasi
COVIC 19. Capaian target masing-masing indicator sebagai berikut:
1. Realisasi Utiliti Peralatan Kesehatan sebesar 0,92 % dengan capaian sebesar
5,4 % dan realisasi anggaran sebesar 30%
2. % POBO sebesar 14,39% dengan capaian sebesar 31,97% dan realisasi
anggaran sebesar 27,50 %
3. Pendapatan PNBP Badan Layanan Umum sebesar Rp.3.492.393.716 dengan
capaian 13,43 % dengan realisasi anggaran sebesar 27,50%
4. Jumlah KSO tercapai sebesar 2 dengan capaian 200% dan realisasi anggaran
sebesar 37,77%
5. Waktu Tunggu Rawat Jalan tercapai 35,22 Menit dengan capaian sebesar
100% dengan realisasi anggaran sebesar 45,44%
6. Indeks Kepuasan Pasien tercapai sebesar 0 % dengan capaian sebesar 0% dan
realisasi anggaran sebesar 26,30%
7. Komplain yang Ditindaklanjuti tercapai sebesar 100 dengan capaian 100% dan
realisasi anggaran sebesar 26,30 %
8. Angka Infeksi Endofthalmitis pasca operasi katarak tidak ada dengan capaian
sebesar 100 % dan realisasi anggaran sebesar 26,30%
iii
9. Incidence Katarak tercapai sebesar 6 8 , 1 7 % dengan capaian sebesar 100% dan
realisasi anggaran sebesar 26,30 %
10. Incidence Glaukoma tercapai sebesar 52,07% dengan capaian sebesar 100%
dan realisasi anggaran sebesar 26,30 %
11. Jumlah operasi katarak tercapai sebesar 51,57% dengan capaian sebesar 68,76%
dan realisasi anggaran sebesar 26,05%
12. Waktu Tunggu Operasi elektif rata-rata 1 hari dengan capaian sebesar 100 % dan
realisasi anggaran sebesar 23,65 %
13. Peningkatan Jenis Pelayanan Unggulan sebesar 50% dengan capaian sebesar 151%
dan realisasi anggaran sebesar 23,65%
14. MOU dengan institusi pendidikan capaiannya sebesar 20% dengan capaian 40%
dan realisasi anggaran sebesar 37,77%
15. Jenis Pelayanan Sub-Spesialistik sebesar 26,66% dengan capaian sebesar 80,78%
dan realisasi anggaran sebesar 23,65%
16. Infeksi Daerah Operasi tidak ada dengan capaian 100% dan realisasi anggaran
sebesar 26,30%
17. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional s e b e s a r 9 4 , 2 5 % d e n g a n
c a p a i a n sebesar 1 0 0 % d an r ealisasi anggaran sebesar 18,32%
18. Emergency Respon Time tidak ada pasien IGD karena pelayanan IGD tertutup
akibat penggabungan BKMM Makassar Ke RS Tajuddin awal tahun
19. Pengembalian Rekam Medik 1 x 24 Jam sebesar 100 % dengan capaian 100%
dan realisasi anggaran sebesar 55,36 %
20. Jumlah Fasyankes Jejaring sebanyak 0 dengan capaian 0 % dan rea l i s as i
anggaran sebesar 1,1%
21. Terpenuhinya Persyaratan Perizinan RSK Mata sebanyak 100%
dengan capaian 100% dan realisasi anggaran sebesar 29,37 %
22. Akreditasi Kars sebesar 0% dengan capaian 0% dan realisasi anggaran sebesar
24,08%
iv
23. Penerapan Patien Safety tercapai sebesar 100% dengan capaian sebesar 100%
dan realisasi anggaran sebesar 24,08%
24. Indeks Budaya Berkinerja sebesar 100% dengan capaian sebesar 100% dan
realisasi anggaran sebesar 12,45%
25. Tersusunya sistem manajemen SDM sebesar 100 % dengan capaian sebesar
100% dan realisasi anggaran sebesar 12,45 %
26. Road Map IT terimplementasi sebesar 33,33% dengan capaian sebesar 111%
dan realisasi anggaran 0%
v
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan ...................................................................................... 1
C. Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................................... 2
D. Sistematika ................................................................................................... 3
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Kerja ........................................................................................ 8
B. Perjanjian Kinerja ......................................................................................... 9
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi .......................................................................... 15
B. Sumber Daya ................................................................................................ 64
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ......................................................................................................... 68
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Latar belakang pembentukan Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM)
berdasarkan adanya masalah kesehatan mata masyarakat, maka pendekatan yang diterapkan
dalam penyelenggaraan pelayanan Balai Kesehatan Mata Masyarakat adalah pendekatan
Primary Health Care di bidang kesehatan mata. Dalam jenjang pelayanan kesehatan mata
dan rujukan kesehatan mata, maka posisi BKMM berada pada tingkat pelayanan
kesehatan sekunder dan tersier.
BKMM Sul – Sel dibentuk sejak tahun 1991 sesuai keputusan Menkes RI No.
350 a/Menkes/SK/VI/1991 tanggal 20 Juni 1991 melaksanakan pelayanan kesehatan mata
dan wilayah Kerjanya mencakup seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yang
mencakup 24 Kabupaten dan Kota.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1652/MENKES/PER/XII/2005 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Kesehatan
Mata Masyarakat yang mana didalamnya BKMM mempunyai Tugas melaksanakan
pelayanan,pendidikan dan pelatihan teknis,penelitian dan pengembangan,serta peningkatan
kemitraan di bidang kesehatan mata masyarakat yang mana pada Tahun 2011 Terjadinya
Perubahan yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.2353/MENKES/PER/XI/2011 Tentang Perubahan Atas PERMENKES
No.1652/MENKES/PER/XII/2005 Yang mana kedudukan BKMM sebagai Unit Pelaksana
Teknis di Lingkungan Kementrian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan yang berganti menjadi dan secara
administrative dibina oleh secretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dan secara
teknis fungsional dibina oleh Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan,yang mana
direktorat Bina Upaya Kesehatan berganti menjadi Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih
dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, pada pasal 3 dinyatakan bahwa asas-asas umum
penyelenggaraan negara meliputi azas kepastian hukum, azas keterbukaan, azas
profesionalitas, azas proporsionalitas dan azas akuntabilitas.
Penyusunan Laporan akuntabilitas Kinerja Balai Kesehatan Mata Masyarakat
Makassar merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan mengacu
pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1100/Menkes/SK/VII/2003 tentang Petunjuk
2
Pelaksanaan Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian
Kesehatan.
C. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Makassar sebagai Unit Pelaksana Teknis
milik Kementrian Kesehatan RI yang menyelenggarakan pelayanan dan kegiatan di bidang
kesehatan mata. Kegiatan dan pelayanan yang dilakukan meliputi Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) bidang kesehatan mata.
Pelayanan UKM meliputi Safari Katarak dan eye camp, Upaya promosi kesehatan mata,
skrining, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan kesehatan mata.
Pelayanan UKP yang dilakukan meliputi pemeriksaan & pengobatan spesialistik mata
laboratorium, farmasi dan penunjang diagnostik. dilaksanakan BKMM Makassar baik
dalam gedung maupun luar gedung.
BKMM Sul – Sel mempunyai tugas mempunyai Tugas melaksanakan pelayanan,pendidikan
dan pelatihan teknis,penelitian dan pengembangan,serta peningkatan kemitraan di bidang
kesehatan mata masyarakat.Untuk meningkatkan kesehatan mata masyarakat, melalui upaya
penanggulangan penyakit mata secara menyeluruh beserta sistim rujukannya dengan
berorientasi pada masyarakat dan kelayakan kemampuan ekonominya. Untuk
menyelenggarakan tugasnya BKMM Makassar mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana dan program pelayanan Kesehatan Mata Masyarakat.
b. Perencanaan,koordinasi,pelaksanaan dan evaluasi pencegahan timbulnya gangguan
kesehatan mata masyarakat
c. Perencanaan,koordinasi,pelaksanaan dan evaluasi pengeobatan mata masyarakat.
d. Perencanaan,koordinasi,pelaksanaan dan evaluasi Pelayanan penunjang di bidang
kesehatan Mata Masyarakat.
e. Perencanaan,koordinasi,pelaksanaan dan evaluasi Pemulihan dan peningkatan fungsi
penglihatan dan kebutaan.
f. Pengamatan terhadap masalah kesehatan mata masyarakat.
g. Perencanaan,koordinasi,pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan rujukan kesehatan
mata masyarakat
h. Perencanaan,koordinasi,pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan pelatihan tenaga
kesehatan di bidang kesehatan mata masyarakat.
j. Perencanaan,koordinasi,pelaksanaan dan evaluasi Pelaksanaan kemitraan dan
sosialisasi kesehatan mata masyarakat.
k. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan BKMM
3
Adapun struktur organisasi dan pejabat struktural di lingkungan Balai Kesehatan Mata
masyarakat Makassar sampai dengan bulan oktober 2020 adalah sebagai berikut :
D. SISTIMATIKA
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Kesehatan Mata Masyarakat
Makassar adalah sebagai berikut :
Bab I.
Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud dan tujuan
penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi, serta sistimatika penulisan laporan.
Bab II. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan tentang rencana strategic yang memuat
visi, misi dan tujuan, sasaran, kebijakan operasinal, dan program kegiatan di BKMM
Makassar. Perencanaan Kinerja Tahunan di BKMM yang meliputi program
Keperintahan yang Baik dan Program Upaya Kesehatan Masyarakat.
Bab. III. Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan tentang hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis
akuntabilitas kinerja, termasuk didalamnya menguraikan secara sistimatis keberhasilan dan
kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah
antisipatif yang akan diambil.
Bab IV. Penutup, mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,
permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja di Balai Kesehatan Mata
Masyarakat Makassar serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun
selanjutnya.
4
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator
kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran
strategis. Dalam rencana kinerja di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Propinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020, dengan berpedoman pada Rencana Strategis yang ada di Kementerian
Kesehatan dan dijabarkan dalam bentuk program kegiatan di satuan kerja.
Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan sasaran program kegiatan
yang ingin dicapai selama kurung waktu 5 tahun sebagaimana yang ditetapkan dalam
Rencana Strategis di Balai kesehatan Mata Masyarakat Propinsi Sulawesi Selatan sebagai
berikut :
MATRIKS KINERJA BKMM MAKASSAR TAHUN 2020 – 2024
Perspektif
Sasaran Strategis
Key
Performance Indicators
PIC
Target
BASE
LINE
2020 2021 2022 2023 2024
FINANSI
AL
Terwujudnya
efisiensi
Pelayanan
% Utilisasi
Peralatan
Kesehatan
Sie
Penunjang
15% 17% 20% 25% 30% 40%
% POBO
(Perbandingan
Pendapatan
Operasional
dengan Biaya
Operasional)
Sub Bag TU/
Wadir Keuangan
65% 67% 69% 71% 73% 75%
Pendapatan BLU
Sub Bag TU 25 M 30 M 35 M 40M 45M 50M
Terwujudny a Public Private Partnership
Jumlah KSO Sie Kemitraan/Kepala/ Direktur
N/A 1 1 2 2 2
STAKEH
OLDER Terwujudny a Kepuasan Stakeholder
% Waktu Tunggu rawat jalan
Sie Pelayanan ≤ 60' ≤ 55' ≤50' ≤50 ≤ 45" ≤ 40'
Indeks Kepuasan Pasien
Kepala BKMM
60% 63% 65% 65% 67% 70%
% Komplain
yang
ditindaklanjuti
Kepala
BKMM
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Angka Infeksi Endopthalmitis
Sie.Pelayanan / Wadir Medik & Keperawatan
≤ 2 /1000 ≤ 2 /1000
≤ 2 /
1000 ≤ 2 / 1000
≤ 2 / 1000
≤ 2 / 1000
Incidenci katarak
Sie.Pelayanan / Wadir Medik & Keperawatan
≤ 25 /
1000
≤ 25 /
1000
≤ 25 /
1000
≤ 25 / 1000
≤ 25 / 1000
≤ 25 / 1000
5
Waktu tunggu
operasi elektif
Sie.Pelayanan / Wadir Medik & Keperawatan
1 Min ggu
1
migg
u
≤ 4
hari
≤ 3
hari
≤ 2
hari
≤ 2
Hari
Incidence
glaukoma
Sie.Pelayanan / Wadir Medik & Keperawatan
≤ 26 /
1000
≤ 26 /
1000
≤ 26 /
1000
≤ 26 / 1000
≤ 26 / 1000
≤ 26 / 1000
Jumlah
Operasi
katarak
(surgical
cataract rate)
Sie.Pelayanan / Wadir
Medik &
Keperawatan
75% 75% 75% 75% 75% 75%
PROSES BISNIS
INTERN
AL
Terwujudny a rumah sakit khusus mata rujukan unggulan
% Peningkatan jenis pelayanan unggulan
Sie Pelayanan 33% 33% 33% 67% 89% 100%
Terwujudny a
Pusat wahana
Pendidikan,
Pelatihan dan
Penelitian
Kesehatan
Mata
% MOU
dengan
institusi
pendidikan
Sie
Kemitraan
30% 50% 60% 80% 90% 100%
Terwujudny
a peningkatan
jenis
pelayanan
sub-
spesialistik
dan pelayanan
penunjang
% Jenis pelayanan sub- spesialistik
Sie Pelayanan 20% 33% 53% 67% 87% 100%
IDO (Infeksi Daerah Operasi)
Sie. Pelayanan/ Wadir Medik & Pelayanan
< 2 < 2 < 2 < 2 < 2 < 2
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional
Kepala/ Direktur
90% 95% 100% 100% 100% 100%
Emergency Response Time
Sie. Pelayanan/ Wadir Medik & Pelayanan
<120
menit
<120
menit <120
menit <120
menit <120
menit <120
menit
Pengembalian Rekam medis dalam waktu 1x24 jam
Subbag TU/ Wadir Administrasi
& Umum
100 %
100%
100% 100% 100% 100%
Terwujudny a
peningkatan
pelayanan
jejaring
Jumlah fasyankes jejaring
Sie
Kemitraan
26 19 % 38 % 58 % 77 % 100 %
Terwujudny
a transformasi
mutu
pelayanan
yang
terakreditasi
% Akreditasi KARS
Kepala BKMM
30% 30% 50% 70% 90% 100%
% Penerapan Patient Safety
Sie Pelayanan 5% 10% 15% 20% 25% 30%
PEMBEL AJARAN
DAN PERTUM
BUHAN
Terwujudny a Budaya Berkinerja
Indeks Budaya Berkinerja
Kepala BKMM
5% 10% 15% 20% 25% 30%
6
Terwujudny a manajemen SDM yang ekselen
%
Tersusunnya
sistem
manajemen
SDM
Sub Bag TU 10% 35% 50% 80% 90% 100%
Terwujudny a sarana dan prasarana yang handal RSK Mata Kelas A Unggulan
% Kelengkapan sarana dan prasarana RSK Mata Kelas A
Sie Penunjang
30% 50% 70% 80% 90% 100%
Terwujudnya system ICT yang terintegrasi
% Road map ICT terimplementasi
Sub Bag TU 20% 30% 50% 65% 80% 100%
A. PERENCANAAN KINERJA
Rencana strategi Bisnis disusun sebagai pedoman bagi pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi selama 1-5 tahun secara sistematis, terarah dan terpadu. Perencanaan ini
memperhitungkan analisis situasi, kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman serta isu-isu
strategis. Rencana strategi ini memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
program, sesuai dengan tupoksi BKMM Makassar dengan mempertimbangkan
kemampuan.
BKMM Makassar sebagaimana diatur dalam Kepmenkes
No.1652/MENKES/PER/XII/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Kesehatan Mata
Masyarakat, merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
BKMM Makassar mempunyai wilayah kerja tiga belas provinsi yaitu Sul-Sel, Sul-Bar,
Sul-Teng, Sul-Tra, SuLut, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Maluku Utara, Maluku, Papua, Papua barat. Dengan adanya wilayah
kerja yang luas menempatkan BKMM Makassar sebagai pusat rujukan kesehatan Mata
masyarakat. Untuk itu BKMM Makassar membuat rencana strategis bisnis sebagai pedoman
bagi manajemen dalam mengimplementasikan program pengembangan yang diperlukan.
1. VISI
Visi BKMM Makassar adalah Menjadi Rumah Sakit khusus Mata Kelas A Unggulan
Pada Tahun 2024
2. Misi
Untuk mencapai Visi tersebut di atas ditetapkan misi sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan mata yang paripurna
2. Melaksanakan Kegiatan pendidikan,pelatihan dan penelitian kesehatan mata
3. Menyelenggarakan pelayanan unggulan katarak,glaucoma dan kelainan repraksi
7
3. TUJUAN
Setelah menganalisa berbagai faktor, baik internal (kekuatan dan kelemahan)
maupun eksternal (peluang dan ancaman), maka BKMM Makassar mempunyai proses
untuk dapat dirubah dari Balai Kesehatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
menjadi Balai Kesehatan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BKMM
PPK-BLU). Maka dirumuskan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mewujudkan misi pertama “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan mata
yang paripurna” maka ditetapkan tujuan sebagai berikut:
a. Tercapainya pelayanan yang efektif, efisien, bermutu, responsive dan
transparan serta terjangkau bagi masyarakat.
b. Meningkatkan kualitas SDM.
c. Meningkatkan sarana dan prasarana yang lengkap, berkualitas dan modern sesuai
perkembangan IPTEK.
d. Terlaksananya sistem pengelolaan dan pelaporan keuangan dan barang milik
negara yang akuntable.
e. Meningkatkan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) bagi masyarakat.
2. Untuk mewujudkan misi kedua “Melaksanakan Kegiatan pendidikan,pelatihan dan
penelitian kesehatan mata” maka ditetapkan tujuan yaitu Terlaksananya Pendidikan
dan Pelatihan serta penelitian di bidang kesehatan mata
3. Untuk mewujudkan misi ketiga “Menyelenggarakan pelayanan unggulan
katarak,glaucoma dan kelainan repraksi” maka ditetapkan tujuan yaitu
Terlaksananya Pelayanan Unggulan katarak,glaucoma dan pelayanan repraksi yang
efektif,efesien bermutu dan terjangkau.
B. PERJANJIAN KINERJA
Perencanaan kinerja dibawah ini merupakan dasar bagi Balai Kesehatan Mata Masyarakat
untuk melaksanakan program dan kegiatan sebagai wujud dari kinerja yang nyata
.Perencanaan kinerja dan capaian kinerja di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar
pada Tahun 2019 yang lalu adalah sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
Realisasi
2019
Capaian
2019
1 Terwujudnya
Efesiensi
Pelayanan
1 % Utilisasi
Peralatan
Kesehatan
30% 15,3% 51%
2 % POBO 65% 86,8% 133%
3 Pendapatan
BLU
56 M 36.171.686.079
M
64,46%
2 Terwujudnya
Public
Private
4 Jumlah KSO 2 2 100%
8
Parnership
3 Terwujudnya
Kepuasan
Stakeholders
5 % Waktu
Rawat jalan
< 45
Menit
36,4 Menit 100%
6 Indeks
kepuasan
Pasien
75% 84,2% 112%
7 % Komplain
yang
ditindaki
80% 100% 125%
8 Angka
Infeksi
Endofthalmiti
s pasca
operasi
katarak
< 2 % 0 100%
9 Incidensi
katarak
>26% 54,3% 100%
10 Incidensi
glaucoma
>25% 36,7% 100%
11 Jumlah
Operasi
Katarak
(surgical
katarak rate)
>75% 84,4% 100%
12 Waktu
Tunggu
operasi
elektif
<2hari 1 hari 100%
13 % kontribusi
pengurangan
backlog
katarak
Indonesia
Timur
10% 3,27% 33%
4 Terwujudnya
Rumah Sakit
khusus mata
rujukan
unggulan
14 %
Peningkatan
jenis
Pelayanan
unggulan
89% 55,55% 62,42%
5 Terwujudnya
Pusat wahana
Pendidikan,p
elatihan dan
penelitian
kesehatan
mata
15 % MOU
dengan
institusi
pendidikan
90% 80% 88,88%
6 Terwujudnya
peningkatan
jenis
pelayanan
sub
spesialistik
dan
pelayanan
16 %Jenis
Pelayanan
sub-
spesialistik
87% 33,33% 38,31%
9
penunjang
17 IDO (infeksi
Daerah
operasi)
<2 0 100%
18 ISK (Infeksi
Saluran
Kemih)
<4,7 0 100%
19 IAD (Infeksi
Saluran
darah)
<3,5 0 100%
20 Kepatuhan
penggunaan
Formularium
nasional
>90% 94,4% 100%
21 Emergensi
respon Time
<120
menit
60 Menit 100%
22 Pengembalia
n rekam
Medik 1 X 24
jam
100% 100% 100%
7 Terwujudnya
Peningkatan
pelayanan
jejaring
23 Jumlah
fasyankes
jejaring
6
fasyankes
13 fasyankes 216%
8 Terwujudnya
transpormasi
mutu
pelayanan
yang
terakreditasi
24 %
Terpenuhinya
persyaratan
perizinan
RSK Mata
100% 100% 100%
25 % Akreditasi
KARS
100% 100% 100%
26 % Penerapan
Pasien Safety
>30% 100% 100%
27 % Penerapan
DPJP
50% 100% 200%
28 % kegiatan
advokasi ke
supra system
>90 100% 100%
29 %standar
Pelayanan
Medik
80% 100% 125%
9 Terwujudnya
Budaya
berkinerja
30 Indeks
budaya
Berkinerja
50% 100% 200%
10 Terwujudnya
Manajemen
SDM yang
ekselent
31 %
Tersusunnya
system
manajemen
SDM
>80% 100% 100%
11 Terwujudnya
sarana dan
prasarana
yang handal
RSK Mata
32 %
Kelengkapan
sarana dan
prasarana
RSK Mata
>90% 100% 100%
10
12 Terwujudnya
Sistem ICT
yang
terintegrasi
33 % road map
ICT
terimplement
asi
>90% 91% 100%
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola.
Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk: (1) meningkatkan akuntabilitas,
transparansi, dan kinerja aparatur; (2) sebagai wujud nyata komitmen antara penerima
amanah dengan pemberi amanah; (3) sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; (4) menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar
evaluasi kinerja aparatur; dan (5) sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan
sanksi.
Perjanjian kinerja BKMM untuk Tahun 2020 sebagai berikut:
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
1 Terwujudnya
Efesiensi Pelayanan
1 % Utilisasi
Peralatan
Kesehatan
17% 0.92% 54%
2 % POBO 45% 14,39% 31,97%
3 Pendapatan
BLU
26 M 3.492.393.716M 13,43%
2 Terwujudnya Public
Private Parnership
4 Jumlah KSO 1 2 200 %
3 Terwujudnya
Kepuasan
Stakeholders
5 % Waktu
Rawat jalan
< 55
Menit
35,22Menit 100%
6 Indeks
kepuasan
Pasien
63% 0% 0%
7 % Komplain
yang ditindaki
100% 100% 100%
8 Angka Infeksi
Endofthalmitis
pasca operasi
katarak
< 2 % 0 100%
9 Incidensi
katarak
>26% 68,17% 100%
10 Incidensi
glaucoma
>25% 52,07% 100%
11 Jumlah Operasi
Katarak
(surgical
katarak rate)
>75% 51,57% 68,76%
12 Waktu Tunggu
operasi elektif
1
minggu
1 hari 100%
4 Terwujudnya
Rumah Sakit khusus
mata rujukan
13 % Peningkatan
jenis Pelayanan
unggulan
33% 50% 151%
11
unggulan
5 Terwujudnya Pusat
wahana
Pendidikan,pelatihan
dan penelitian
kesehatan mata
14 % MOU
dengan institusi
pendidikan
50% 20% 40%
6 Terwujudnya
peningkatan jenis
pelayanan sub
spesialistik dan
pelayanan
penunjang
15 %Jenis
Pelayanan sub-
spesialistik
33% 26,66 % 80,78%
16 IDO (infeksi
Daerah operasi)
<2 0 100%
17 Kepatuhan
penggunaan
Formularium
nasional
<95% 94,25% 100%
18 Emergensi
respon Time
<120
menit
Tidak ada
Pasien
N/A
19 Pengembalian
rekam Medik 1
X 24 jam
100% 100% 100%
7 Terwujudnya
Peningkatan
pelayanan jejaring
20 Jumlah
fasyankes
jejaring
6
fasyankes
0 fasyankes 0 %
8 Terwujudnya
transpormasi mutu
pelayanan yang
terakreditasi
21 % Akreditasi
KARS
<30% 0 % 0%
22 % Penerapan
Pasien Safety
10% 100% 100%
9 Terwujudnya
Budaya berkinerja
23 Indeks budaya
Berkinerja
50% 80% 100%
10 Terwujudnya
Manajemen SDM
yang ekselent
24 % Tersusunnya
system
manajemen
SDM
35% 100% 100%
11 Terwujudnya sarana
dan prasarana yang
handal RSK Mata
25 % Kelengkapan
sarana dan
prasarana RSK
Mata
>50% 100% 100%
12 Terwujudnya Sistem
ICT yang
terintegrasi
26 % road map
ICT
terimplementasi
>30% 33,3% 100%
Jumlah Anggaran : Rp.74.462.281.000,-
12
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran tingkat capaian kinerja Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar
Tahun 2020 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi
masing-masing indikator kinerja sasaran.Tingkat capaian kinerja masing-masing indikator
tersebut disajikan pada tabel Pengukuran Kinerja Sasaran.
Tahun 2020 merupakan Tahun Pertama pelaksanaan dan rencana strategis bisnis
Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar Tahun 2020 – 2024. Adapun pengukuran
kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana
tingkat capaian (target) pada setiap indikator kegiatan di dalam Perjanjian Kinerja
Tahunan, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing- masing
indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut
masing-masing indikator sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan
program/kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna.
Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran
kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Balai Kesehatan Mata Masyarakat
Makassar khususnya dibandingkan dengan target yang ingin dicapai dan sudah ditetapkan
di awal tahun. Manfaat pengukuran kinerja antara lain unrtuk memberikan gambaran
kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan program dan kegiatan
dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra Balai
dan Penetapan Kinerja.
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Balai Kesehatan
Mata Masyarakat Makassar dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam waktu 1
(satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran perlu ditinjau indikator-indikator Balai
Kesehatan Mata Masyarakat Makassar adalah sebagai berikut :
13
1. TERWUJUDNYA EFESIENSI PELAYANAN
Uraian Kinerja dari sasaran kegiatan tersebut diuraikan pada indikator sebagai
berikut :
1. Utilisasi Peralatan kesehatan
Sasaran indicator Utilisasi Peralatan kesehatan bertujuan untuk efesiensi layanan
dalam bentuk optimalisasi pemanfaatan peralatan kesehatan yang digunakan untuk
mendukung asuhan klinik DPJP sebagi alat penunjang diagnostic dalam upaya
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.
adapun target dan hasil yang dicapai sebagai berikut:
NO
Indikator
Output Target Realisasi Capaian
1 Persentase Utilisasi
Peralatan kesehatan
17 % 0.92 % 5,4%
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut : No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1
Pemeliharaan Alkes 12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
2 Pengadaan Alkes 31 unit 1 unit 0 1.248.443.000 1.280.000
10
3 Pengembangan SDM 7 org 0 0 262.969.000 0 0
a. Kondisi yang dicapai
Utilisasi peralatan kesehatan selama tahun 2020 sangat menunjang DPJP dalam
rangka penentuan diagnose Pasien serta dalam melaksanakan tindakan terhadap
pasien menurun karena jumlah pasien berkurang. Mengingat Anggaran BKMM
selama Tahun 2020 bersumber dari PNBP BLU maka pengadaan alat alat
kesehatan dibatasi sedangkan pegembangan SDM tidak terlaksana karena
mendahulukan kegiatan yang prioritas dulu.Sedangkan pemeliharaan alat yang
terlaksana yaitu pemeliharan alat kesehatan yang dikembalikan ke BKMM
Makassar dari Rumah Sakit Tajuddin yang anggarannya berasal dari tambahan
dari Rupiah Murni
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
1. Tahun 2020 jumlah kunjungan yang menurun akibat pemutusan kerjasama
BJPS akibat penundaan pengeluaran sertifikasi KARS dan tindakan yang
dilaksanakan oleh Tim medis semakin menurun jumlahnya.
2. Adanya Pemindahan sebagian alat kesehatan BKMM Makassar ke Tajuddin
Khalik sehingga tidak terdeteksi penggunaan alat kesehatan tersebut.
3. Adanya PMK tentang penggabungan BKMM Makassar ke RSK Tajuddin
Chalid Yang mengakibatkan terjadi masa transisi BKMM yang kemudian
akhir tahun muncul PMK baru BKMM Makassar menjadi Rumah Sakit Mata
Makassar
c. Usul pemecahan masalah
1. Dengan adanya PMK BKMM Makassar menjadi Rumah sakit Mata
Makassar Perlu dikembangkan kembali kerjasama dengan BPJS sehingga
penggunaan alat menjadi tinggi karena selama ini konsumen yang paling
banyak menggunakan fasilitas di BKMM adalah Pasien BPJS.
14
2. Peningkatan Pemeliharaan peralatan kesehatan tersebut
3. Pengadaan Kembali alat alat kesehatan yang baru untuk menunjang kembali
pelayanan di Rumah sakit mata makassar.
d. Anggaran
Untuk mendukung indikator persentasi utilisasi peralatan kesehatan tersedia
anggaran sebesar Rp 3.637.984.000.,- dengan realisasi sebesar Rp1.091.809.041.,-
atau sebesar 30 %.
2. Rasio POBO
Salah satu penilaian terhadap satuan kerja yang menerapkan pengelolaan keuangan
badan layanan umum (PK-BLU) yakni penilaian terhadap rasio POBO yang
merupakan salah satu indikator penilaian terhadap satker PK-BLU yang
dinyatakan kondisi keuangannya termasuk kategori sehat. Rasio POBO yaitu hasil
biaya pendapatan Badan Layanan Umum selama setahun dibagi dengan beban
operasinal selama tahun anggaran dikali konstanta. Pendapatan dan Belanja
operasional BKMM Makassar sebagai berikut:
Pendapatan Operasional Rp..3.500.265.956-
Belanja Operasional Rp. 24.307.932.439
Berdasarkan data tersebut maka pencapaian POBO pada Tahun 2020 sebesar
14,39%. Dibandingkan dengan capaian indicator kinerja tahun sebelumnya,
capaian POBO Tahun 2020 lebih rendah dari Tahun sebelumya,.BKMM Makassar
sejak ditetapkan menjadi Satker BLU telah mengalami peningkatan pendapatan
yang bersumber dari PNBP t e t a p i s e j a k a d a P M K 6 0 t e n t a n g
p e n g g a b u n g a n B K M M k e R u m a h S a k i t T a j u d d i n d a n
P e m b e r h e n t i a n K e r j a s a m a B P J S m e m p e n g a r u h i
P e n d a p a t a n B K M M , adapun rasio POBO yang ditetapkan yaitu :
NO
Indikator Output
Target Realisasi Capaian
1 % POBO (perbandingan
pendapatan operasional dengan
biaya operasional)
45 % 14,39% 31.97%
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar (RKAKL) tahun 2020 dengan target
dan realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Angg
aaaran
an
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1
Pemeliharaan
Alkes
12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
2 Pengadaan BHMP 1 Tahun 1 Tahun 100 5.241.268.000 1.008.400.094 19,24
3 Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
a. Kondisi yang dicapai
Dengan adanya pemeliharaan alkes,pengadaan Obat BMHP serta pengembangan
SDM berdampak pada pendapatan operasional pada Tahun 2020 sebesar Rp.
15
3.500.265.956,-sedangkan realisasi belanja operasional yang termasuk rupiah
murni dan PNBP sebesar Rp. 24.307.932.439,- jadi rasio POBO sebesar
14,39%. jika dibandingkan dengan target capaian kinerja sebesar 4 5 % m a k a
rasio POBO terhadap realisasi capaian tersebut lebih rendah dari target yaitu
31,97 %.Capaian Jumlah Pendapatan Yang Kurang Akibat turunnya kunjungan.
b. Permasalahan
Jumlah Pendapatan untuk Tahun 2020 menurun sehingga Pengeluaran
pembelanjaan dibatasi akibat pemutusan kerjasama BPJS sehingga banyak
kegiatan kegiatan yang direncanakan di RKA KL tidak terlaksana karena anggaran
terbanyak dari PNBP BLU
c. Usul pemecahan masalah
Untuk mengatasi masalah tersebut diharapkan tahun 2021 kerjasama dengan BPJS
dapat terlaksana kembali melakukan koordinasi dengan eselon satu sebagai
pengampu BKMM Makassar yang dalam ini terkait BKMM Makassar sudah
berubah menjadi RS Mata Makassar
d. Anggaran
Untuk mendukung indikator POBO dengan 3 kegiatan tersebut tersedia anggaran
sebesar Rp7.630.809.000,- dengan realisasi sebesar
Rp 2.098.929.135.,- atau sebesar 27,50 %.
3. Pendapatan BLU
Realisasi Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak Badan Layanan Umum
BKMM Makassar per 31 Desember 2020 sebanyak Rp.3.492.393.716,-yang
dimana menurun dibanding tahun sebelumnya.
BKMM Makassar sejak ditetapkan menjadi Satker BLU telah mengalami
peningkatan pendapatan yang bersumber dari PNBP disamping pendanaan dari
rupiah murni, namun Tahun 2020 target tidak tercapai akibat pemutusan kerjasama
dengan BPJS yang mana konsumen terbesar di BKMM adalah perserta dari BPJS
dan adanya PMK 60 tentang Penggabungan BKMM Makassar ke RS Tajuddin
Khalik. adapun target dan capaian Pendapatan yang ditetapkan yaitu :
NO
Indikator
Output Target Realisasi Capaian
1 Pendapatan PNBP 26 M
23 M
3.492.393.716 13,43 %
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar (RKAKL) tahun 2019 dengan target
dan realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1
11
1
Pemeliharaan
Alkes
12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
2 Pengadaan BHMP 1 Tahun 1 Tahun 100 5.241.268.000 1.008.400.094 19,24
3 Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
Pemeliharaan
Alkes
12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
2 Pengadaan BHMP 1 Tahun 1 Tahun 100 5.241.268.000 1.008.400.094 19,24
3 Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
1
Pemeliharaan
Alkes
12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
2 Pengadaan BHMP 1 Tahun 1 Tahun 100 5.241.268.000 1.008.400.094 19,24
3 Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
16
a. Kondisi yang dicapai
Dengan adanya pemeliharaan alkes , Obat BMHP dan peningkatan SDM
berdampak pada pendapatan pada Tahun 2020 sebesar Rp.3.492.393.716 jika
dibandingkan dengan target capaian kinerja sebesar 26 M m a k a realisasi
capaian tersebut lebih rendah dari target yaitu hanya 13,43% .Pendapatan BLU
menurun sekali disbanding tahun tahun sebelumnya karena BKMM dalam masa
transisi yang mana ada PMK Penggabungan ke RS Tajuddin sehingga upaya
upaya untuk meningkatkan pendapatan tidak terlaksana dengan baik.
b. Permasalahan
1.Pemutusan kerja sama dengan BPJS yang berdampak banyak terhadap
pendapatan BKMM yang mana konsumen terbanyak di BKMM adalah peserta
BPJS yang dapat mempengaruhi perhitungan besaran presentasi Pendapatan
PNBP BLU BKMM Makassar
2.Adanya Pemindahan Alat kesehatan ke RSK Tajuddin chalid dan Sumber daya
Manusia (pegawai) yang mana selama ini merupakan alat kesehatan yang masih
produktif dan SDM yang produktif yang menambah item pendapatan di
BKMM
c. Usul pemecahan masalah
Untuk mengatasi masalah tersebut diharapkan tahun 2021 kerjasama dengan BPJS
dapat terlaksana kembali melakukan koordinasi dengan eselon satu sebagai
Pengampu RS Mata Makassar dalam hal ini Dirjen yankes kemenkes dan sudah
adanya perpindahan kembali alat alat kesehatan BKMM yang dipindahkan ke
RSK Tajuddin Yang mana masih terdaftar sebagai BMN BKMM Makassar
sehingga Pelayanan kesehatan mata di RS Mata Makassar kembali dan melebihi
pelayanan waktu sebagai Balai Kesehatan sehingga pendapatan juga meningkat
kembali.
d. Anggaran
Untuk mendukung indikator POBO dengan 3 kegiatan tersebut tersedia anggaran
sebesar Rp7.630.809.000,- dengan realisasi sebesar
Rp 2.098.929.135.,- atau sebesar 27,50 %.
2. TERWUJUDNYA PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP
4. JUMLAH KSO
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien maupun masyarakat yang datang
berobat di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar perlu adanya peningkatan
kerjasama dengan pihak lain seperti instansi pemerintah,swasta dan atau pihak lain
yang bertujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, adapun target dan
hasil yang dicapai sebagai berikut:
NO
Indikator Output
Target Realisasi Capaian
1 Jumlah KSO 1 2 200%
17
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut : No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
2 Advokasi
dan
sosialisasi
program
7 kali 0 kali 0 77.306.000 0 0
3 Penguatan
Jejaring/
koordinasi/S
afari katarak
10 kali 18 kali 180 158.760.000 157.758.220 99,36
4 Penyebaran
Informasi
kesehatan Mata
5 keg 1 keg 20 68.000.000 3.899.638 5,7
5 Penyuluhan dan screening
21 kali 0 kali 0 97.600.000 0 0
a. Kondisi yang dicapai
KSO dengan instansi pemerintah,swasta dan pihak lain dilaksanakan dengan
adanya surat perjanjian dengan Rumah Sakit Islam Faisal dan Palang
MerahIndonesia Propinsi Sulawesi Selatan dalam rangka pelayanan Pemulasaran
Jenasah ,Radiologi dan Bank Darah untuk kelancaran pelayanan kesehatan mata
Di BKMM Makassar
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
1. Belum ada perpanjangan kerja sama di atas kertas dengan instansi kesehatan
lainnya walaupun program program dengan instansi tersebut sudah berjalan
sebelumnya karena masa Transisi BKMM Makassar.
2. Anggaran Program program yang menunjang indicator ini kebanyakan
bersumber dari PNBP BLU yang mana terjadi penurunan pendapatan di tahun
2020 ini sehingga program program tersebut tidak terlaksanakan.
c. Usul pemecahan masalah
Perlu Adanya Penambahan Program program baru yang menunjang kerjasama
dengan instansi dalam rangka pelaksanaan misi BKMM Makassar sebagai tempat
pelayanan kesehatan mata yang paripurna dan bermutu dan memaksimalkan
sumber sumber pendapatan atau jenis jenis pelayanan yang mempengaruhi
peningkatan pendapatan.
d. Anggaran
Untuk mendukung indicator persentasi KSO dengan institusi lain tersedia
angggaran sebesar Rp.427.962.000,- dengan realisasi sebesar Rp.161.657,858,-
atau sebesar 37,77 %.
18
3. TERWUJUDNYA KEPUASAN STAKEHOLDER
5. WAKTU TUNGGU RAWAT JALAN
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien maupun masyarakat yang datang
berobat di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar perlu adanya pengukuran
mutu pelayanan yakni kecepatan dan ketepatan petugas di BKMM Makassar
dalam memberikan pelayanan, adapun target dan hasil yang dicapai sebagai
berikut:
NO
Indikator Output
Target Realisasi Capaian
1 Persentase waktu
tunggu rawat jalan
≤ 45 menit 35,22 menit 100 %
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1
Perpanjangan domain Website
1 keg 1 keg 100 6.000.000 3.899.638 64,99
2 Pemeliharaan
Alkes
12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
3 Sosialisasi
Pendaftaran
on line
1 keg 1 keg 100 18.000.000 2.310.000 12,83
4 Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
a. Kondisi yang dicapai
Waktu Tunggu Rawat Jalan adalah Waktu yang diperlukan mulai dari pasien
mendaftar sampai dengan dilayani oleh dokter poliklinik. yaitu pencatatan setiap
waktu pasien dilayani mulai dari loket pendaftaran, loket poliklinik dan mulai
dilayani oleh dokter poliklinik. Peningkatan Skill Petugas kesehatan dan
pemeliharaan alat alat yang ada di Ruang Poli dapat mempermudah diagnose
pasien serta melalui promosi di media Website sehingga masyarakat lebih tahu
akan program pelayanan kesehatan mata yang berkualitas dan pendaftaran serta
registrasi on line sehingga waktu yang diperlukan untuk pelayanan pasien di poli
semakin sedikit.
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
1. Pemahaman pasien dan keluarga pasien tentang alur pelayanan di BKMM
Makassar masih kurang
2. Masih adanya Pasien yang belum Registrasi on line
19
c. Usul pemecahan masalah
1. Peningkatan Sosialisasi tentang alur pelayanan sehingga waktu tunggu
pelayanan dapat diminimalkan.
2. Peningkatan Peran Security dalam pemberian pemahaman kepada keluarga
pasien.
3. Sosialisasi registrasi on line
4. Menambah loket pendaftaran
5. Menambah ruang pemeriksaan
d. Anggaran
Untuk mendukung indikator persentasi waktu tunggu rawat jalan tersedia
anggaran sebesar Rp.2.413.541.000,- dengan realisasi sebesar Rp.1.096.738.679,-
atau sebesar 45.44%
6.INDEKS KEPUASAN PASIEN
Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap jasa
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh BKMM . Kepuasan pelanggan dapat
dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan
pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survey kepuasan pelanggan
untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM). Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan
sesuai dengan metode dan ketentuan sebagimana diatur dalam pedoman umum
penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat unit layanan instansi pemerintah.
Dari hasil pengukuran survey kepuasan pelanggan tahun 2020 diperoleh
hasil sebagai berikut:
`NO
Indikator Output
Target Realisasi Capaian
1 Kepuasan pelanggan 63% 0 % %
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Pemeliharaan
Alkes
12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
2 Pengadaan Alkes 31 unit 1 unit 0 1.248.443.000 1.280.000
10
3
Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
4 Satpam,
Cleaning
servis,Sanita
ri dan
laundry
12 bln 12 bln 100 1.128.332.000 531.796.000 47.13
5 Pengadaan BHMP
1 Tahun 1 Tahun 100 5.241.268.000 1.008.400.094 19,24
20
a. Kondisi yang dicapai
Tidak terlaksana
Sejak ditetapkan menjadi Badan layanan umum (BLU), BKMM Makassar telah
melakukan survey kepuasan pelanggan dengan metode clasiffield random
sampling terhadap pasien. Dari hasil survey didapatkan IKM sebesar
84,2 % .
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
1. Kegiatan kegiatan yang mendukung indicator ini tidak terlaksana seperti
Pengadaan Alat Kesehatan dan Pengembangan SDM dan pemindahan alat alat
kesehatan Ke RSK Tajuddin yang mana sangat menunjang dalam pelayanan
ke pasien sehingga dapat meningkatkan rasa kepuasan pasien dalam pelayanan
di BKMM.
2. Anggaran dari kegiatan kegiatan yang menunjang indicator ini kebanyakan
bersumber dari PNBP BLU yang mana realisasi sampai akhir Tahun tidak
mencapai target.
c. Usul pemecahan masalah
1. Berkoordinasi dengan Kemenkes dalam hal ini Dirjend pelayanan kesehatan
supaya pelayanan di BKMM Makassar dapat kembali berjalan yang
mempengaruhi pendapatan kembali normal sehingga dapat menambah alat
alat kesehatan yang urgen dalam rangka penegakan diagnose yang tepat
kepada pelanggan.
1. Berkoordinasi dengan pihak BPJS sehingga BKMM Makassar dapat melayani
kembali pasien BPJS yang sangat mempengaruhi kunjungan di BKMM
Makassar
d. Anggaran
Untuk mendukung indikator indeks kepuasan pasien tersedia anggaran sebesar
Rp. 10.007.584.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 2.632.005.135,- atau
sebesar 26,3%
7. KOMPLAIN YANG DITINDAK LANJUTI
Sebagai pelayanan publik Balai Kesehatan mata Masyarakat Makassar, tetap
mengutamakan kepentingan untuk pasien walaupun disadari bahwa masih
terdapat kekurangan dalam pemberian pelayanan tersebut, oleh karena itu
penanganan terhadap complain dari pasien menjadi salah satu indicator penting
adapun sasaran yang ingin di capai sebagai berikut :
NO
Indikator Output
Target Realisasi Capaian
1 Komplain Yang
Ditindak lanjuti
100 % 100% 100%
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
21
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1
Pemeliharaan
Alkes
12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
2 Pengadaan Alkes 31 unit 1 unit 0 1.248.443.000 1.280.000
10
3
Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
4 Satpam,
Cleaning
servis,Sanita
ri dan
laundry
12 bln 12 bln 100 1.128.332.000 531.796.000 47.13
5 Pengadaan BHMP
1 Tahun 1 Tahun 100 5.241.268.000 1.008.400.094 19,24
6 Pengadaan alat perkantoran
56 unit 1 unit 1,7 415.475.000 5.360.405 1,29
a. Kondisi yang dicapai
Penanganan pengaduan/komplain adalah jumlah pengaduan/komplain yang
dilaporkan ke unit pengelola pelayanan pelanggan dan telah direspon/ditindaklanjuti
oleh manajemen rumah sakit dalam periode satu tahun, dibandingkan dengan jumlah
semua pengaduan/komplain yang dilaporkan dalam periode tahun yang sama. Balai
Kesehatan Mata Masyarakat Makassar telah menyediakan Alur Pengaduan,kotak
saran dan SMS center sebagai bentuk keseriusan dalam menanggapi complain dari
pasien dan dari semua complain yang masuk telah ditindaklanjuti dengan melibatkan
Satuan Pengawas Internal (SPI) pada tahun 2020.
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
Komplain Yang paling banyak masuk yaitu dari peserta BPJS yang
mempertanyakan kerjasama BKMM dengan BPJS dan jam pelayanan yang
dibatasi akibat situasi kondisi COVIC
c. Usul pemecahan masalah
1. Telah ditindaklanjuti dengan pembuatan kebijakan Kepala BKMM dalam hal
pelayanan pasien tersebut
2. Sudah ada Panduan dan SPO pengaduan serta sosialisasi alur pengaduan
tersebut di ruang pelayanan.
d. Anggaran
Untuk mendukung indikator complain ini tersedia anggaran sebesar
Rp.10.423,059.000,- dengan realisasi sebesar Rp.2.637.365.540,- atau sebesar
25.30 %.
22
8.Angka Infeksi Endofthalmitis Pasca Operasi Katarak
Untuk menunjang mutu pelayanan kepada pasien agar lebih optimal, maka perlu
pengukuran terhadap kejadian endofhalmitis pasca operasi katarak di BKMM
Makassar hasil pengukuran selama TA 2020 sebagai berikut :
NO
Indikator Output
Target Realisasi Capaian
1 Angka Infeksi Endopthalmitis
Pasca Operasi Katarak
< 2 0 100%
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Pemeliharaan
Alkes
12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
2 Pengadaan Alkes 31 unit 1 unit 0 1.248.443.000 1.280.000
10
3
Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
4 Satpam,
Cleaning
servis,Sanita
ri dan
laundry
12 bln 12 bln 100 1.128.332.000 531.796.000 47.13
5 Pengadaan BHMP
1 Tahun 1 Tahun 100 5.241.268.000 1.008.400.094 19,24
a. Kondisi yang dicapai
Sasaran dari indikator ini adalah tercapai efektifiatas dan keselamatan pasien agar
tidak terjadi endoptahlmitis pasca operasi katarak. Endopthalmitis adalah kejadian
infeksi pada mata pasca operasi katarak yang menyebabkan
kebutaan permanen yang ditandai dengan adanya pembengkakan pada kornea dan
bersifat purulent. Hasil pengukuran yang diambil dari sample secara acak yakni
pasien yang telah operasi katarak dengan hasil pemantauan selama 3 hari
berturut-turut dan dari sampel yang diambil tidak ditemukan infeksi.dari jumlah
operasi.Selama Tahun 2020 kejadian endopthalmitis tidak ada karena adanya
kegiatan kegiatan yang dilakukan di BKMM yang sangat menunjang sehingga
tidak pernah ada kejadian endopthalmitis.
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
Sebagai satker BLU yang menuntut akan tingginya pendapatan dan operasi
katarak merupakan core revenue ,selama Tahun 2020 operasi menurun karena
selama ini yang menjadi pelanggan terbanyak adalah peserta BPJS yang tidak
23
sebanding tahun tahun sebelumnya dan pengaruh Situasi kondisi COVIC yang
mana menyebabkan jumlah kunjungan menurun.
c. Usul pemecahan masalah
1. Melakukan kerja sama kembali dengan BPJS kesehatan sehingga peserta
BPJS dapat terlayani kembali di BKMM Makassar (RS Mata Makassar)
2. Prinsip sterilasasi alat dan ruangan perlu dijaga terus untuk
meminimalisir terjadinya infeksi pasca operasi katarak
2. Penambahan alat kesehatan untuk operasi katarak
3. Penyuluhan tentang hal hal yang harus dilakukan sebelum operasi dan sesudah
operasi (perawatan pre dan pasca operasi) tetap dilaksanakan
d. Anggaran
Untuk mendukung indikator in i tersedia anggaran sebesar Rp.10.007.584.000,-
dengan realisasi sebesar Rp.2.632.005.135,- atau sebesar 26,3%.
9. Incidence katarak
Katarak adalah lensa mata yang menjadi keruh sehingga cahaya tidak dapat
menembusnya bervariasi sesuai tingkatannya dari sedikit sampai keburaman total,
biasanya berlangsung perlahan-lahan menyebabkan kehilangan penglihatan dan
berpotensi membutakan jika katarak terlalu tebal. Kondisi ini biasanya
mempengaruhi kedua mata, tapi hampir selalu satu mata dipengaruhi lebih awal dari
yang lain, Indikator ini menargetkan pencapaian ≥ 26 %, Pada Tahun 2020 hasil
yang didapatkan sebagai berikut:
NO
Kegiatan Output
Target Realisasi Capaian
1 Persentase incidence katarak ≥ 26 % 68,17 % 100%
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Pemeliharaan
Alkes
12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
2 Pengadaan Alkes 31 unit 1 unit 0 1.248.443.000 1.280.000
10
3
Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
4 Satpam,
Cleaning
servis,Sanita
ri dan
laundry
12 bln 12 bln 100 1.128.332.000 531.796.000 47.13
5 Pengadaan BHMP
1 Tahun 1 Tahun 100 5.241.268.000 1.008.400.094 19,24
a. Kondisi yang dicapai
Sasaran dari indikator ini adalah efektifitas dan mutu pelayanan yakni jumlah
pasien baru yang diperiksa dengan diagnose katarak dalam 1 tahun. Perhitungan
24
besaran insiden katarak dengan melihat jumlah kunjungan pasien mata dengan
kasus baru penyakit katarak. Hasil capain terhadap incidence katarak yakni
68,17 %, jika dibandingkan dengan target ≥ 26 % maka hasil capaian
sebesar 100 %.
Tingginya kasus baru penyakit katarak oleh karena b e r t a m b a h n y a U s i a
H a r a p a n H i d u p dan penggunaan alat dan bahan untuk operasi katarak yang
diatas dari Pesaing disekitaran BKMM dalam hal ini BHP Premium dibanding
dengan klinik swasta, peningkatan kualitas SDM seperti tenaga dokter spesialis
mata dan perawat serta pemeliharaan alat yang berkesinambungan selama
tahun 2020.
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
Kurangnya Anggaran untuk pemeliharaan alat dan kegiatan kegiatan yang lain
karena menurunnya pendapatan selama tahun 2020 yang mana sumbernya dari
menurunnya kunjungan selama tahun 2020 akibat pemutusan kerja sama dengan
BPJS sehingga mengalami gangguan dalam pelayan.
c. Usul pemecahan masalah
1. Menyusun prioritas alat alat kesehatan yang lebih duluan dilakukan
pemeliharaan dan memprioritaskan kegiatan kegiatan yang menunjang
langsung pelayanan
2. Perlu adanya usulan advokasi ke BPJS tentang kelanjutan Kerjasama
d. Anggaran
Untuk mendukung indikator in i tersedia anggaran sebesar Rp.10.007.584.000,-
dengan realisasi sebesar Rp.2.632.005.135,- atau sebesar 26,3%.
10. Incidence glaukoma
Glaukoma adalah penyakit mata dimana tekanan cairan dalam bola mata menjadi
terlalu tinggi, sehingga merusak serat lembut saraf optik yang membawa sinyal
penglihatan dari mata ke otak. Kerusakan ini tidak dapat disembuhkan dan dapat
menyebabkan kebutaan pada tahapan yang parah. Indikator Incidence Glaukoma
untuk Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut :
NO
Indikator Output
Target Realisasi Capaian
1 Persentase incidence glaukoma >25 % 52,07 % 100%
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut : No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Pemeliharaan
Alkes
12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
2 Pengadaan Alkes 31 unit 1 unit 0 1.248.443.000 1.280.000
10
3
Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
25
4 Satpam,
Cleaning
servis,Sanita
ri dan
laundry
12 bln 12 bln 100 1.128.332.000 531.796.000 47.13
5 Pengadaan BHMP
1 Tahun 1 Tahun 100 5.241.268.000 1.008.400.094 19,24
a. Kondisi yang dicapai
Sasaran dari indikator ini adalah tercapai efektifitas dan mutu layanan terhadap
pengukuran penyakit glaucoma. Hasil pencapaian indicator incidence glaucoma
sebesar 52,07 %.
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
Kurangnya pengetahuan dari pasien akan gejala yang timbul dari glaucoma bila
umur diatas 40 tahun.
c. Usul pemecahan masalah
Perlu adanya penyuluhan tentang glaucoma kepada masyarakat dan perlu deteksi
dini dengan pemeriksaan tekanan bola mata bagi yang berumur diatas
40 tahun
d. Anggaran
Untuk mendukung indikator in i tersedia anggaran sebesar Rp.10.007.584.000,-
dengan realisasi sebesar Rp.2.632.005.135,- atau sebesar 26,3%.
11. Jumlah operasi katarak (surgical catarak rate)
Katarak merupakan lebih dekat sebagai penyakit degenerative oleh karena terkait
dengan factor usia harapan hidup. Salah satu pengukuran penyakit yakni
persentase incidence katarak. Katarak adalah lensa mata yang menjadi keruh,
sehingga cahaya tidak dapat menembusnya, bervariasi sesuai tingkatannya dari sedikit
sampai keburaman total. Untuk Indikator surgical cataract rate Tahun
2020 target dan capaian dapat dilihat pada tabel berikut:
NO
Kegiatan Output
Target Realisasi Capaian
1 Jumlah Operasi katarak dalam
setahun
≥ 75 % 51,57 % 68.76 %
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Pemeliharaan
Alkes
12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
2 Pengadaan Alkes 31 unit 1 unit 0 1.248.443.000 1.280.000
10
26
3
Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
4 Satpam,
Cleaning
servis,Sanita
ri dan
laundry
12 bln 12 bln 100 1.128.332.000 531.796.000 47.13
5 Pengadaan BHMP
1 Tahun 1 Tahun 100 5.241.268.000 1.008.400.094 19,24
6 Kegiatan Safari katarak dan eye camp
2 prop 0 0 59.940.000 0 0
7 Evaluasi kegiatan safari katarak
3 prop 0 0 34.340.000 0 0
a. Kondisi yang dicapai
Sasaran dari indikator ini adalah tercapai efektifitas pelayanan sehingga pasien
dapat terlayani secara akurat.
Jumlah operasi katarak di BKMM Makassar Tahun 2020 menurun dibanding
tahun 2019 tetapi dalam hal pelayanan kepada pasien cepat terlayani jika
dibandingkan dengan sarana kesehatan lain.Adapun hasil cakupan operasi
katarak selama Tahun 2020 dan Tahun 2019 Dapat dilihat pada tabel berikut :
Jumlah Operasi Katarak Perjenis Tindakan Operasi Di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar Tahun 2019 dan
Tahun 2020
NO JENIS OPERASI JUMLAH TAHUN 2019
JUMLAH TAHUN 2020
1 Feco + IOL 2527 101 2 Feco 20 0 3 Ecce + IOL 2 0 4 Ecce 2 1 5 Sics + IOL 0 0 6 Sics 1 0 7 ICCE 5 0 8 Iris Claw 0 0 9 Fiksasi sclera/IOL
sekunder 2
2557 104
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
1. Menurunnya jumlah operasi katarak dalam sehari k a r e n a j u m l a h
k u n j u n g a n m e n u r u n a k i b a t p e m u t u s a n k e r j a s a m a
d e n g a n B P J S .
27
2. Sering terjadi penundaan operasi akibat situasi kondisi covic dari pasien
untuk pelaksanaan operasi.
3. Pada Triwulan ke 2 Tahun 2020 tidak ada operasi katarak akibat situasi
kondisi covic 19
c. Usul pemecahan masalah
1. Perlu advokasi ke BPJS dan instansi terkait dalam hal kelanjutan kerjasama
dengan BPJS untuk tahun yang akan datang.
2. Perlu pengaturan dan pengawasan yang ketat dalam pelaksanaan kegiatan
operasi katarak dalam mengatur pasien yang akan dioperasi dengan
menggunakan prinsip sterilisasi dan patient safety serta keamanan petugas
dalam situasi kondisi COVIC 19.
3. Perlu informasi dari petugas untuk pasien dan keluarga sebelum dilakukan
tindakan operasi katarak
d. Anggaran
Untuk mendukung indikator Jumlah Operasi katarak Katarak pasien tersedia
angggaran sebesar Rp.10.101.864.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
2.632.004.135,- atau sebesar 26,05 %.
12. WAKTU TUNGGU OPERASI ELEKTIF
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien maupun masyarakat yang datang
berobat di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar perlu adanya pengukuran
mutu pelayanan yakni kecepatan dan ketepatan petugas di BKMM Makassar
dalam memberikan pelayanan khususnya dalam pelayanan operasi, adapun target
dan hasil yang dicapai sebagai berikut:
NO
Indikator Output
Target Realisasi Capaian
1 Persentase waktu tunggu
operasi
≤ 7 hari 1 hari 100 %
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut : No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Pemeliharaan
Alkes
12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
2 Pengadaan Alkes 31 unit 1 unit 0 1.248.443.000 1.280.000
10
3
Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
4 Pengadaan BHMP
1 Tahun 1 Tahun 100 5.241.268.000 1.008.400.094 19,24
28
a. Kondisi yang dicapai
Waktu Tunggu Operasi elektif adalah Jumlah kumulatif Waktu tunggu operasi
yang terencana dari seluruh pasien yang dioperasi tenggang waktu sejak pasien
masuk dengan rencana operasi sampai dengan operasi dilaksanakan
Dengan menurunnya jumlah kunjungan terutama pasien pelayanan JKN melalui
BPJS,yang mana banyak kasus maka terjadi penurunan jumlah operasi di
BKMM. Penurunana jumlah operasi sebagai Hal ini terjadi oleh karena
Pemutusan kerja sama BPJS yang mana selama ini merupakan pengunjung
terbanyak di BKMM Makassar sehingga waktu tunggu yang diperlukan pasien
untuk operasi hanya sehari selang waktu dari kunjungan poli pasien ditunjang
oleh peningkatan kualitas SDM dan sarana prasarana di BKMM Makassar.
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
1. Penyesuaian diri pasien dan petugas terhadap Situasi Kondisi COVIC 19
yang berpengaruh terhadap persiapan Pasien dalam pelaksanaan operasi
2. Pengambahan Tindakan terhadap pasien seperti pemeriksaan swab yang
mana pasien masih belum menerima sepenuhnya.
c. Usul pemecahan masalah
1. Perlu Penyesuain diri pasien dan petugas yang menangani kegiatan operasi
ini
2. Peningkatan Peran Petugas dalam pemberian pemahaman kepada pasien dan
keluarga pasien.
d. Anggaran
Untuk mendukung indikator persentasi waktu tunggu rawat jalan tersedia
anggaran sebesar Rp.8.879.252.000,- dengan realisasi sebesar Rp.2.100.209.135,-
atau sebesar 23,65 %.
4. TERWUJUDNYA RUMAH SAKIT KHUSUS MATA
RUJUKAN UNGGULAN
13.PENINGKATAN JENIS PELAYANAN UNGGULAN
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien maupun masyarakat yang datang
berobat di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar perlu adanya peningkatan
jenis pelayanan unggulan dalam memberikan pelayanan, adapun target dan hasil
yang dicapai sebagai berikut:
NO
Indikator
Output
Target Realisasi Capaian
1 Persentase peningkatan
jenis pelayanan unggulan
33 %
(8)
50%
(4)
151 %
29
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Pemeliharaan
Alkes
12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
2 Pengadaan Alkes 31 unit 1 unit 0 1.248.443.000 1.280.000
10
3
Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
4 Pengadaan BHMP
1 Tahun 1 Tahun 100 5.241.268.000 1.008.400.094 19,24
a. Kondisi yang dicapai
Persentasi Peningkatan jenis pelayanan unggulan yang mana dalam hal ini sub-
sub spesialis berkurang karena pemindahan tenaga dokter spesialis ke RSK
Tajuddin Chalid yang merupakan imbas dari penyatuan BKMM Makassar dengan
RSK Tajuddin chalid (Sub Spesialis Glaukoma) dan tidak ada penambahan
tenaga dokter spesialis selama tahun 2020 dan kegiatan peningkatan SDM tidak
terlaksana.Kondisi BKMM Makassar adalah ada Sub Spesialistik yang ada yaitu
Katarak,Pediatrik,Repraksi Low Vision dan Opthalmologi Komunitas dari 8 sub
spesialitik (Retina,Glaukoma,Tumor,
Infeksi immunologi)
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
1. Pada Tahun 2020 Status BKMM Makassar yang Transisi sehingga tidak
memungkinkan peningkatan pelayanan sub sub spesialis kesehatan mata
(Penambahan tenaga dan kegiatan Pengembangan SDM tidak terlaksana)
dan adanya PMK tentang penyatuan BKMM Makassar dengan RSK
Tajuddin Chalid
2. Berkurangnya SDM dalam hal ini tenaga yang langsung berhubungan
dengan kegiatan ini yakni dokter spesialis yang menangani jenis pelayanan
unggulan ini
c. Usul pemecahan masalah
1. Perlu Advokasi ke Kementerian Kesehatan dan Instansi terkait terhadap
pengembangan SDM BKMM Makassar dalam rangka pemenuhan SDM yang
melayani pelayanan unggulan sehingga pelayanan unggulan di bkmm
bertambah
2. Penambahan SDM yang menangani pelayanan unggulan ini (kerjasama
dengan bagian mata UNHAS)
3. Kegiatan Pengembangan SDM harus dilaksanakan.
d. Anggaran
Untuk mendukung indicator persentasi jenis pelayanan unggulan tersedia
angggaran sebesar Rp.8.879.252.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.2.100.309.135,- atau sebesar 23,65%.
30
5. TERWUJUDNYA PUSAT WAHANA PENDIDIKAN,PELATIHAN DAN
PENELITIAN KESEHATAN MATA
14.PERSENTASI MOU DENGAN INSTITUSI PENDIDIKAN
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien maupun masyarakat yang datang
berobat di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar perlu adanya peningkatan
kerjasama dengan institusi pendidikan dalam rangka terwujudnya misi BKMM
sebagai pusat pendidikan,pelatihan dan penelitian kesehatan mata, adapun target
dan hasil yang dicapai sebagai berikut:
NO
Indikator Output
Target Realisasi Capaian
1 Persentase MOU dengan
institusi Pendidikan
50 %
(10)
20%
( 2)
40 %
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1
Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
2 Advokasi dan
sosialisasi
program
7 kali 0 0 77.306.000 0 0
3 Penguatan
Jejaring/
koordinasi/Saf
ari katarak
10 kali 18 kali 180 158.760.000 157.758.220 99,36
4 Penyebaran
Informasi kesehatan
Mata
5 keg 1 keg 20 68.000.000 3.899.638 5,7
5 Penyuluhan dan screening
21 kali 0 kali 0 97.600.000 0 0
a. Kondisi yang dicapai
MOU dengan institusi pendidikan yang terlaksana 2020 yaitu adanya kerjasama
dengan institusi pendidikan yang ada di Sulawesi Selatan yaitu tinggal STIKES
Mega Resky dan UMI , tidak ada penambahan yang terjadi penurunan jumlah
institusi pendidikan karena keadaan Transisi BKMM Makassar dengan adanya
PMK penggabungan BKMM Mks ke Tajuddin Khalid
31
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
1. Keadaan transisi BKMM Makassar akibat PMK penggabungan BKMM
Makassar ke RS Tajuddin sehingga institusi-institusi yang biasa kerjasama
dengan BKMM Makassar menunda pelaksanaan MOU tersebut
c. Usul pemecahan masalah
1. Melanjutkan kembali MOU dengan institusi pendidikan dengan adanya PMK
83 tentang BKMM Makassar menjadi RS Mata Makassar rangka pelaksanaan
misi RS Mata Makassar sebagai wahana pendidikan,pelatihan dan penelitan
di Bidang kesehatan mata.
2. Perlu dilaksanakan MONEV kerjasama dengan institusi yang terjalin selama
ini
3. Penambahan SDM yang menangani kegiatan ini.
d. Anggaran
Untuk mendukung indicator persentasi MOU dengan institusi lain tersedia
angggaran sebesar Rp.427.962.000,- dengan realisasi sebesar Rp.161.657.808,-
atau sebesar 37,77 %.
6. TERWUJUDNYA PENINGKATAN JENIS PELAYANAN
SUB SPESIALISTIK DAN PELAYANAN PENUNJANG
15.PERSENTASI JENIS PELAYANAN SUB SPESIALISTIK
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien maupun masyarakat yang datang
berobat di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar perlu adanya peningkatan
jenis pelayanan sub spesialistik dalam memberikan pelayanan, adapun target dan
hasil yang dicapai sebagai berikut:
NO
Indikator
Output
Target Realisasi Capaian
1 Persentase jenis
pelayanan sub
spesialistik
33 %
15
26,66 %
4
80,78%
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Pemeliharaan
Alkes
12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
2 Pengadaan Alkes 31 unit 1 unit 0 1.248.443.000 1.280.000
10
32
3
Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
4 Pengadaan BHMP
1 Tahun 1 Tahun 100 5.241.268.000 1.008.400.094 19,24
a. Kondisi yang dicapai
Persentasi Peningkatan jenis pelayanan sub spesialistik yang mana dalam hal ini
sub-sub spesialis berkurang karena pemindahan tenaga dokter spesialis ke tempat
lain yang merupakan imbas dari rencana penyatuan BKMM Makassar dengan
RSK Tajuddin chalid (Sub Spesialis Glaukoma dan retina ) dan selama tahun
2020 tidak ada penambahan tenaga SDM yang melayani jenis pelayanan Sub
Spealis keadaan BKMM Makassar dalam masa transisi hanya melayani sub
spesialisti sesuai dengan SDM yang ada Di BKMM Makassar,tidak melakukan
kegiatan kerjasama dengan SDM Sub Spesialistik yang selama tahun tahun
sebelumnya terlaksana.
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
1. Pada Tahun 2020 Status BKMM Makassar yang masih transisi sehingga
tidak memungkinkan peningkatan pelayanan sub sub spesialis kesehatan
mata dan adanya penyatuan BKMM Makassar dengan RSK Tajuddin Chalid
2. Berkurangnya SDM dalam hal ini tenaga yang langsung berhubungan
dengan kegiatan ini yakni dokter spesialis yang menangani jenis pelayanan
unggulan ini dan tidak melaksanakan kegiatan kerja sama dengan dokter
spesialistik mata yang lain.
c. Usul pemecahan masalah
1. Perlu Advokasi ke Kementerian Kesehatan dan Instansi terkait dalam rangka
pemenuhan SDM BKMM Makassar apalagi dengan berubahnya status
menjadi Rumah sakit Mata Makassar
2. Penambahan SDM yang menangani pelayanan unggulan ini (kerjasama
dengan bagian mata UNHAS)
d. Anggaran
Untuk mendukung indicator persentasi jenis sub spesialistik tersedia angggaran
sebesar Rp.8.879.252.000,- dengan realisasi sebesar Rp.2.100.309.135,- atau
sebesar 23,65%.
16. Angka Infeksi Daerah Operasi
Untuk menunjang mutu pelayanan kepada pasien agar lebih optimal, maka perlu
pengukuran terhadap kejadian infeksi daerah pasca operasi katarak di BKMM
Makassar hasil pengukuran selama TA 2020 sebagai berikut :
NO
Indikator Output
Target Realisasi Capaian
1 Angka Infeksi daerah
Pasca operasi
<2 0 100 %
33
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Pemeliharaan
Alkes
12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
2 Pengadaan Alkes 31 unit 1 unit 0 1.248.443.000 1.280.000
10
3
Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
4 Pengadaan BHMP
1 Tahun 1 Tahun 100 5.241.268.000 1.008.400.094 19,24
5 Satpam,
Cleaning
servis,Sanita
ri dan
laundry
12 bln 12 bln 100 1.128.332.000 531.796.000 47.13
a. Kondisi yang dicapai
Sasaran dari indikator ini adalah tercapai efektifiatas dan keselamatan pasien agar
tidak terjadi infeksi daerah operasi pasca operasi. IDO adalah kejadian infeksi
y a n g t e r j a d i pada daerah insisidaerah operasi mata pasca operasi yang
ditandai dengan keluarnya cairan purulen dari luka insisi yang ditegakkan oleh
dokter yang memeriksa/dokter bedah
Selama Tahun 2020 kejadian Infeksi daerah operasi tidak ada karena adanya
kegiatan kegiatan yang dilakukan di BKMM Makassar yang sangat menunjang
sehingga tidak pernah ada kejadian infeksi daerah operasi.
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
Sebagai satker BLU yang menuntut akan tingginya pendapatan dan operasi
merupakan core revenue ,selama Tahun 2020 operasi menurun drastis karena
selama ini yang menjadi pelanggan terbanyak adanya peserta BPJS yang tidak
sebanding tahun tahun sebelumnya sehingga banyak kegiatan yang tidak
terlaksana maksimal
c. Usul pemecahan masalah
1. Prinsip sterilasasi alat dan ruangan perlu dijaga terus untuk
meminimalisir terjadinya infeksi pasca operasi
2. Penambahan alat kesehatan untuk operasi
3. Penyuluhan tentang hal hal yang harus dilakukan sebelum operasi dan
sesudah operasi (perawatan pre dan pasca operasi)
d. Anggaran
Untuk mendukung indikator infeksi daerah operasi tersedia anggaran sebesar
Rp. 10.007.584.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 2.632.005.135,- atau sebesar
26,3%
34
17. Kepatuhan penggunaan formularium nasional
Untuk meningkatkan pelayanan yang ditunjang dengan ketersediaan obat-obatan
dan bahan habis pakai untuk pelayanan kepada pasien khususnya pasien BPJS,
Maka ditargetkan indicator pencapaian sebesar < 95 % tahun 2020.
Hasil capaian indicator dapat dilihat pada tabel berikut :
NO
Indikator
Output
Target Realisasi Capaian
1 Kepatuhan Penggunaan
Formularium nasional
<95% 94,25% 100 %
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
AnggaranBalai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target
dan realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
2 Pengadaan BHMP
1 Tahun 1 Tahun 100 5.241.268.000 1.008.400.094 19,24
a. Kondisi yang dicapai
Sasaran dari indikator ini adalah tercapai efektifitas dan kelamatan pasien dengan
penggunaan obat-obatan yang masuk daftar formularium nasional Kepatuhan
penggunaan Formularium RS adalah kepatuhan staf medis / DPJP dalam
membuat resep obat berdasarkan daftar obat yang digunakan di BKMM Mkassar.
Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar menyediakan obat-obatan terutama
yang masuk formularium nasional melalui pengadaan langsung di E Katalog.
Dari hasil capaian terhadap penggunaan formularium nasional sebesar 100 %.
Adapun kegiatan penyediaan obat-obatan dan Bahan habis Pakai di BKMM
Makassar tahun 2020 dilaksanakan dengan memperhatikan skala prioritas dengan
kondisi situasi COVIC 19 sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang ada
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
1. Kurangnya stok obat untuk pelayanan terutama obat-obatan generic yang
pembeliannya melalui E catalog.
2. Kurangnya Anggaran yang tersedia untuk pembelian obat yang mana
pembelian obat dan BHP disesuaikan setiap bulan yang betul betul
dibutuhkan sekali mengingat pendapat BKMM Makassar menurun jadi
berdampak pada ketersediaan obat di BKMM Makassar.
3.Perencanaan obat dan BHP yang selama ini setahun dilaksanakan setiap bulan
disesuaikan dengan kondisi kunjungan pasien yang turun drastic akibat
pemutusan kerja sama dengan BPJS dan situasi kondisi COVIC 19.
35
c. Usul pemecahan masalah
1. Diperlukan perencanaan yang baik akan kebutuhan obat dalam sebulan dengan
mempertimbangkan atau disesuaikan jumlah kunjungan pasien yang turun
agar kontinuitas stok obat terjaga
2. Usulan kepada pemerintah pusat agar obat tetes mata dapat
dimasukkan dalam daftar formularium nasional
d. Anggaran
Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini yakni Rp.5.504.237.000,- dan
terealisasi sebanyak Rp.1.008.400.094,- atau sebesar 18,32%.
18. Emergency Response Time (ERT)
Emergency Respon Time (ERT) adalah kecepatan pelayanan pasien digawat
darurat sejak pasien datang sampai mendapatkan pelayanan. Target dan
capaian indicator Emergency Respon Time (ERT) Untuk Tahun 2020 dapat
dilihat pada tabel berikut :
NO
Indikator Output
Target Realisasi Capaian
1 Emergency Response Time <120 menit Tidak ada
Pasien
N/A %
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
Kegiatan
Keluaran Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
0 0 0
a. Kondisi yang dicapai
Sasaran dari indicator ini adalah keselamatan pasien dan terwujudnya ketepatan
waktu pelayanan di ruang gawat darurat yaitu jumlah kumulatif waktu yang
diperlukan pasien sejak datang sampai dengan dilayani pasien olah petugas
triage per jumlah seluruh pasien yang dilayani.Perhitungan ERT yang
didapatkan yakni 60 menit mulai dari pasien datang sampai dilakukan layani
oleh petugas triage di ruang gawat darurat,sedangkan tahun 2020 tidak ada
pasien IGD di BKMM Makassar karena ditutupnya pelayanan IGD akibat PMK
60 tentang penggabungan BKMM Makssar ke RS Tajuddin khalik dan baru
akhir Tahun baru ada terbit PMK tentang RS Mata Makassar
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
1. Tertutupnya Pelayanan IGD di BKMM Makassar akibat PMK tentang
Penggabungan BKMM Makassar ke RS Tajuddin Khalid.
2. PMK tentang RS Mata Makassar terbit akhir Tahun sehingga tidak
memungkinkan lagi pembukaan pelayanan IGD kembali
36
c. Usul pemecahan masalah
1. Membuka Kembali Pelayanan IGD Di RS Mata Makassar sehingga pasien
pasien yang selama ini tidak terlayani dapat kembali dilayani.
d. Anggaran
Untuk mendukung indikator emergency respon time anggaran sebesar Rp,- dengan
realisasi sebesar Rp.,- atau sebesar %.
19. Pengembalian rekam medik 1 x 24 jam
Waktu Pengembalian Rekam Medik adalah rata-rata jumlah rekam medik yang
dikembalikan dari poliklinik ke pengelola rekam medik dalam waktu ≤ 24 jam
setelah pasien pulang. Target dan capaian indicator pengembalian rekam
medik Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut :
N
O
Indikator
Output
Target Realisasi Capaian
1 Pengembalian rekam Medik 100% 100% 100 %
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Ang
gara
n
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Pengadaan
keperluan
Perkantoran
1 tahun 1 tahun 100 115.010.000 100.336.059 87,24
2 Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
3 Pemeliharaan gedung
3 keg 3 keg 100 246.280.000 245.303.000 99,6
a. Kondisi yang dicapai
Sasaran indicator ini adalah keselamatan dan kesinambungan pelayanan yang
tergambar dalam tanggung jawab pemberi pelayanan dalam pengembalian rekam
medis tepat waktu ,Petugas rekam medic yang mengelola kartu status pasien
pada saat pendaftaran sampai pasien selesai diperiksa. Hasil perhitungan kegiatan
pengembalian rekam medic 1 x 24 jam di BKMM Makassar tergambar bahwa
semua kartu status yang selesai dipakai, dilakukan penyimpanan berdasarkan
nomor urut dan jenis pelayanan didalam rak kartu status dengan rapi sebelum
melewati 24 jam pelayanan dengan memaksimalkan sarana prasrana yang tersedia
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
- Kurangnya tenaga rekam medic dalam mengelola kartu status
- Sarana Prasarana yang kurang memadai
c. Usul pemecahan masalah
37
Pengusulan penambahan tenaga kontrak yang menangani rekam medic sehingga
beban kerja menjadi berkurang dan penambahan sarana prasarana di Ruang
rekam Medik
d. Anggaran
Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini yaitu sebesar Rp.624.259.000,
dengan realisasi sebesar Rp345.639.059 atau sebesar 55,36 %
7. TERWUJUDNYA PENINGKATAN PELAYANAN JEJARING
20. Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Jejaring
Salah tugas pokok dan fungsi dari Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar
yakni kegiatan pelayanan luar gedung yang merupakan program upaya kesehatan
masyarakat untuk menjangkau dan memberikan pelayanan kepada masyarakat
khususnya diwilayah kerja BKMM Makassar .Target dan capaian indikator
tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
NO
Indikator
Output
Target Realisasi Capaian
1 Jumlah Fasyankes jejaring 6 0 0 %
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Kegiatan Safari katarak dan eye camp
2 prop 0 0 59.940.000 0 0
2 Evaluasi kegiatan safari katarak
3 prop 0 0 34.340.000 0 0
3 Penyebaran
Informasi kesehatan
Mata
5 keg 1 keg 20 68.000.000 3.899.638 5,7
4 Penyuluhan dan screening
21 kali 0 kali 0 97.600.000 0 0
5 Advokasi dan
sosialisasi
program
7 kali 0 0 77.306.000 0 0
a. Kondisi yang dicapai
Indikator Jumlah fasilitas Pelayanan Kesehatan jejaring tidak terlaksana pada
Tahun 2020 dan kegiatan yang menunjang indicator ini juga tidak terlaksana
dengan baik mengingat status transisi BKMM Makassar yg terjadi.
38
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
1. Status Transisi BKMM Makassar akibat penggabungan ke TAJUDDIN khalid
2. Kurangnya anggaran untuk kegiatan y a n g m e n u n j a n g i n d i c a t o r
i n i K a r e n a b e r s u m b e r d a r i a n g g a r a n P N B P B L U y a n g
m a n a k e a d a a n B K M M M a k a s s a r p a d a t a h u n i n i t i d a k
m e n u n j a n g
c. Usul pemecahan masalah
1. Dengan Adanya Perubahan Status menjadi RS Mata Makassar pada akhir
tahun 2020 diharapkan kegiatan indicator ini dapat terlaksana di tahun 2021
ini
2. Usulan tambahan anggaran untuk memenuhi target pelaksanaan kegiatan
penunjang indicator ini.
3. Peningkatan Advokasi dan sosialisasi ke stakeholder tentang program
penanggulangan kebutaan dan Tupoksi RS Mata Makassar
d. Anggaran
Anggaran yang dialokasikan untuk capaian indicator ini yaitu sebesar
Rp.337.186.000,- dan realisasi sebesar Rp.3,899.638,- atau realisasi anggaran
sebesar 1,1 %.
8. TERWUJUDNYA TRANSFORMASI MUTU PELAYANAN YANG TERAKREDITASI
21.Persentase Akreditasi KARS
Persentase Akreditasi KARS merupakan sasaran strategis terwujudnya
tranformasi mutu pelayanan yang terakreditasi yaitu proses persyaratan pelayanan
yang dipenuhi oleh Rumah sakit dengan penetapan standar nasional yang
ditetapkan oleh lembaga Akreditasi rumah sakit Nasional. Target dan capaian
indikator tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
NO
Indikator
Output
Target Realisasi Capaian
1 Persentase Akreditasi
KARS
100% 0% 0%
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Pemeliharaan
Alkes
12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
2 Pengadaan Alkes 31 unit 1 unit 0 1.248.443.000 1.280.000
10
3
Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
4 Pengadaan BHMP
1 Tahun 1 Tahun 100 5.241.268.000 1.008.400.094 19,24
39
5 Kegiatan manajemen mutu KAP dan Pengembangan infrastuktur Balai
1 keg 1 keg 100 50.000.000 48.537.000 97,07
6 Peningkatan kelembagaan Balai
3 keg 3 keg 100 322.110.000 79.404.000 24,65
a. Kondisi yang dicapai
Kegiatan akreditasi KARS pada tahun 2020 tidak ada karena status Transisi
BKMM Makassar dan pada tahun kemarin Kegiatan pemenuhan persyaratan
akreditasi KARS telah dijalankan dengan persuratan ke lembaga KARS,
pembimbingan dari survivor KARS,pemenuhan dokumen KARS,advokasi ke
komite KARS,mengirimkan dokumen ke aplikasi SISMADAV KARS kemudian
SURVEY ke BKMM Makassar oleh TIM Survior KARS pada akhir bulan
Desember 2018.Tetapi sampai sekarang sertifikat KARS belum dikeluarkan Oleh
Badan akreditasi Rumah sakit.
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi yaitu pada awal tahun status Transisi Penggabungan
BKMM Makassar ke RS Tajuddin Khalid dan akhir tahun menjadi Rumah
Sakit Mata Makassar
c. Usul pemecahan masalah
Karena Perubahan Status sudah jadi RS Mata Makassar maka pada tahun
tahun yang akan dating Perlu kegiatan ini dilaksankan kembali dengan
advokasi ke Kementerian Kesehatan dan instansi yang terkait tentang
Akreditasi KARS Ini.
d. Anggaran
Untuk mendukung indicator akreditasi KARS ini tersedia angggaran sebesar
Rp.9.251.362.000,- dengan realisasi sebesar Rp.2.228.150.135,- atau sebesar
24,08%.
22. Presentase Penerapan Patient Safety
Penerapan patient safety di BKMM Makassar sesuai standar KARS meliputi:
kepatuhan penggunaan gelang identitas di ruang tindakan invasive,kepatuhan
penggunaan SBARS saat hand over pasien shift antar petugas,penerapan time out
secara verbal di ruang tindakan,Audit kebersihan tangan petugas dan peserta
didik,kelengkapan penilaian pengisian ulang resiko jatuh pasien dan pembuatan
resuma medis sesuai SPO dan tepat waktu. Adapun target dan pencapaian patient
safety tahun 2020 sebagai berikut :
NO
Indikator Output
Target Realisasi Capaian
1 Persentase Penerapan
Pasient safety
10% 100% 100%
40
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Pemeliharaan
Alkes
12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
2 Pengadaan Alkes 31 unit 1 unit 0 1.248.443.000 1.280.000
10
3
Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
4 Pengadaan BHMP
1 Tahun 1 Tahun 100 5.241.268.000 1.008.400.094 19,24
5 Kegiatan manajemen mutu KAP dan Pengembangan infrastuktur Balai
1 keg 1 keg 100 50.000.000 48.537.000 97,07
6 Peningkatan kelembagaan Balai
3 keg 3 keg 100 322.110.000 79.404.000 24,65
a. Kondisi yang dicapai
Sasaran dari indikator ini adalah Efektivitas, keselamatan pasien serta
tercapainya penerapan patient safety di BKMM Makassar,yang meliputi
:sudah adanya kebijakan kepala dalam hal ini Panduan dan SPO tentang
pasien safety dan sudah disosialisakan dan diimplementasikan pada
pelayanan serta adanya pembentukan TIM SAFETY PASien Dan
pembentukan TUGUS COVIC 19 menyesuaikan dengan situasi kondisi
COVIC 19 .
b . Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
1. Untuk penerapan patient safety masih kurang tenaga
2. Komunikasi dengan pasien terkendala karena pasien sudah tua yang
alat dengar dalam hal ini fungsi telinga sudah berkurang dan
pengaruh bahasa
3.Situasi Kondisi COVIC c.Usul pemecahan masalah
Perlu adanya penambahan tenaga sehingga penerapan patient safety di
BKMM dapat terlaksana dengan baik dan perlu ada komunikasi yang efektif
antara petugas dan pasien /keluarga pasien ditambah lagi dengan situasi
kondisi COVIC 19
d. Anggaran
Untuk mendukung indicator persentasi jenis pelayanan unggulan tersedia
angggaran sebesar Rp.9.251.362,000,- dengan realisasi sebesar
Rp.2.228.150.135,- atau sebesar 24,08 %.
41
8.TERWUJUDNYA BUDAYA BERKINERJA
23. Indeks Budaya berkinerja
Sasaran Indeks budaya berkinerja yaitu efektifitas,efesiensi dan kesinambungan
pelayanan yang tergambar dari budaya berkinerja dari petugas dalam melaksanakan
Tupoksi sesuai target dan standar yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 1
tahun di BKMM Makassar ,adapun target dan capaian untuk indicator budaya
berkinerja tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut:
NO
Indikator Output
Target Realisasi Capaian
1 Indeks Budaya berkinerja 50% 100 % 100%
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
2 Kegiatan manajemen mutu KAP dan Pengembangan infrastuktur Balai
1 keg 1 keg 100 50.000.000 48.537.000 97,07
3 Daya Tahan Tubuh Pegawai
4 bln 4 bln 100 135.090.000 134.971.500 99,9
4 Pembayaran remunerasi
1 Tahun 1 Tahun 100 9.395.998.000 2.042.868.381 21,74
a. Kondisi yang dicapai
Sasaran dari indikator ini adalah adanya efektifitas dan kesinambungan pelayanan
dengan tergambar budaya berkinerja para pegawai BKMM Makassar yang
semakin solid yaitu tugas dan fungsinya sesuai target dan standar yang telah
ditetapkan dalam sasaran kenerja pegawai. Yang mana setiap pegawai selain
mengerjakan tugas pokok ditambah dengan tugas –tugas tambahan yang lain
sesuai dengan dengan tata nilai dalam penerapan visi misi BKMM Makassar
yaitu MATA : Melayani dengan Adil,Tulus dan Akurat,yang mana ada
kegiatan kegiatan yang menunjang indicator ini tidak terlaksana sesuai target
karena mendahulukan kegiatan yang dapat meningkatkan pendapatan BLU
BKMM karena anggaran selama ini bersumber dari PNBP BLU.
b. Usul pemecahan masalah
Diperlukan pengembangan item item kegiatan yang dapat meningkatkan
pendapatan sehingga kegiatan kegiatan yang sudah direncanakan dapat terlaksana
sesuai target seperti peningkatan SDM,kegiatan Daya tahan tubuh,penerimaan
remunerasi dapat terlaksana sehingga memotivasi pegawai dalam melaksanakan
42
Tufoksi masing masing yang dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan mata di
BKMM Makassar dan advokasi ke BPJS mengenai Kerja sama .
c. Anggaran
Anggaran yang dialokasikan untuk pencapaian indicator ini sebesar
Rp.9.844.057.000,- dan realisasi sebesar Rp1,226.376.881- atau sebesar 12,45 %.
9. TERWUJUDNYA MANAJEMEN SDM YANG EKSELENT
24. PERSENTASE TERSUSUNNYA SISTEM MANAJEMEN SDM
Sasaran dari indikator ini adalah adanya efektifitas dan kesinambungan
pelayanan dengan tergambar adanya tata kelola SDM yairu mengidentifikasi
kebutuhan tata kelola SDM,merencanakan dan membuat kebutuhan tata kelola
SDM,melaksanakan sosialisasi tata kelola SDM dan mengimplementasikan tata
kelola SDM serta MONEV .Adapun target dan capaian sistim manajemen SDM
BKMM dapat di lihat pada tabel berikut :
NO
Indikator Output
Target Realisasi Capaian
1 Persentase terususunnya
system manajemen SDM
35 %
100 %
100 %
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
2 Kegiatan manajemen mutu KAP dan Pengembangan infrastuktur Balai
1 keg 1 keg 100 50.000.000 48.537.000 97,07
3 Daya Tahan Tubuh Pegawai
4 bln 4 bln 100 135.090.000 134.971.500 99,9
4 Pembayaran remunerasi
1 Tahun 1 Tahun 100 9.395.998.000 2.042.868.381 21,74
a. Kondisi yang dicapai
Penerapan sistem manajemen SDM di BKMM telah dilaksanakan meliputi adanya
kebijakan kepala yaitu Panduan dan SOP yang berkaitan dengan tata kelola SDM
di BKMM Makassar
b. Usul pemecahan masalah
Diperlukan analisa ratio pegawai yang lebih akurat terhadap jumlah pegawai
dengan jumlah beban kerja yang ada di BKMM Makassar.
43
c. Anggaran
Anggaran yang dialokasikan untuk pencapaian indicator ini sebesar Rp
9.844.057.000,- dan realisasi sebesar Rp. 1.226.376.881- atau sebesar 12,45 %
9.TERWUJUDNYA SARANA DAN PRASRANA YANG HANDAL RSK MATA
25. Persentase Kelengkapan Sarana Dan Prasarana RSK Mata
Sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan di BKMM Makassar sangat
diperlukan, hal ini sejalan dengan tuntutan akan peningkatan pelayanan kepada
masyarakat. dengan melihat potensi yang dimiliki saat ini dan jumlah kunjungan
pasien mata maka perlu kelengkapan sarana dan prasarana sebagai Rumah Sakit
Mata. Target dan capaian indicator kelengkapan sarpras Tahun 2020 dapat dilihat
pada tabel berikut:
NO
Indikator
Output
Target Realisasi Capaian
1 Persentase Kelengkapan
sarana dan prasarana yang
handal RSK Mata
Pelayanan Medik
50% 100% 100%
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Pemeliharaan
Alkes
12 Bulan 12 Bulan 100 2.126.572.000
1.090.529.041 51,28
2 Pengadaan Alkes 31 unit 1 unit 0 1.248.443.000 1.280.000
10
3
Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
4 Pengadaan BHMP
1 Tahun 1 Tahun 100 5.241.268.000 1.008.400.094 19,24
5 Kegiatan manajemen mutu KAP dan Pengembangan infrastuktur Balai
1 keg 1 keg 100 50.000.000 48.537.000 97,07
6 Peningkatan kelembagaan Balai
3 keg 3 keg 100 322.110.000 79.404.000 24,65
a. Kondisi yang dicapai
Kegiatan pemenuhan sarana dan prasarana RSK Mata seperti yang tercantum
dalam renstra BKMM 2020-2024 yaitu kelengkapan sarana dan prasarana RSK
Mata kelas A seperti yang meliputi rawat inap,rawat jalan, IGD, Instalasi
Penunjang (laboratorium,Gizi),Ruang administrasi,ruang medic dan
perawatan,ruang pertemuan,pelataran parkir,pengelolaan sampah(incinerator)
IPAL dan data peralatan Medic telah ada di BKMM Makassar sesuai
perencanaan.
44
b. Permasalahan
Kendala yang dihadapi yaitu belum terealisasinya BKMM Makassar menjadi
Rumah Sakit khusus Mata Makassar pada awal tahun
c. Usul pemecahan masalah
Perlu advokasi ke Kementerian Kesehatan dan instansi yang terkait tentang
perubahan BKMM Makassar menjadi RSK Mata pada akhir Tahun
d. Anggaran
Untuk mendukung indicator persentasi jenis pelayanan unggulan tersedia
angggaran sebesar Rp.9.251.362.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.2.228.150.135,- atau sebesar 24,08 %.
1. TERWUJUDNYA SISTEM ICT YANG TERINTEGRASI
26. Persentase Road Map ICT Terimplementasi
Road map ICT adalah sistim perencana sarana ICT yang meliputi pengembangan
software, pengadaan hardware, pengadaan jaringan yang terintegrasi guna
mendukung mutu layanan. Target dan capaian Indikator road map ICT yang
terimplementasi dapat dilihat pada tabel berikut :
NO
Indikator
Output
Target Realisasi Capaian
1 Persentase Road map ICT
terimplementasi
30% 33,33 % 111 %
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran
Balai Kesehatan Mata Masyarakat (RKAKL) Tahun 2020 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No
Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Target
Capaian
%
Alokasi
Realisasi
%
1 Pengadaan
alat
Perkantoran
56 unit 0 0 415.475.000 0 0
2 Pengembangan SDM
7 org 0 0 262.969.000 0 0
a. Kondisi yang dicapai
Dari hasil capaian kegiatan ICT guna membantu pelayanan yakni tersedianya
aplikasi pendaftaran sistim online, Absensi Online,SIM RS yang maksimal
penggunaannya dan program BKMM menuju rumah sakit mata serta kegiatan
pengadaan alat perkantoran yang tidak terlaksana yang mana sangat menunjang
indicator ini,Tersedianya tenaga IT yang dimiliki akan memudahkan
pengembangan sistim yang telah ada, dan tidak memerlukan anggaran yang
besar. Tersedianya sarana jaringan untuk SIM RS seperti LAN dan computer
sehingga klient dapat dengan mudah diakses . Kegiatan Pengembangan Software
45
sebagai Rumah Sakit sudah terlaksana namun belum didukung dengan pengadaan
hardware dan pengembangan jaringan pada Tahun 2020 (kegiatan tidak
terlaksana)karena kurang anggaran yang bersumber dari PNBP BLU.
c. Permasalahan
Kendala yang dihadapi antara lain :
1.Masih kurang SDM IT khususnya programer
2.Masih kurangnya minat dari beberapa pegawai untuk mendukung
kelancaran program berbasis IT.
3.Tidak terlaksananya pengadaan alat perkantoran akibat minimnya anggaran
yang tersedia.
d. Usul pemecahan masalah
Perlu adanya pelatihan tentang pengoperasian aplikasi berbasis IT dan tidak
terlalu rumit dan penambahan tenaga IT khususnya tenaga programmer serta
pengadaaan alat perkantoran yang menunjang indicator ini.
e. Anggaran
Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini yaitu sebesar Rp.678.444.000,-
dengan realisasi sebesar Rp.0 atau sebesar 0 %.
B. SUMBER DAYA
a). Sumber Daya Manusia
Dalam rangka menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Balai
Kesehatan Mata Masyarakat Provinsi Sulawesi Selatan sampai akhir Tahun
2019 didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak orang Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan pegawai kontrak sebanyak 11 orang
Latar belakang pendidikan PNS dan CPNS bervariasi mulai Diploma (D3)
hingga Strata II (S2). Rekapitulasi pegawai (PNS dan CPNS) berdasarkan
pendidikan disajikan pada Tabel berikut .
Distribusi Pegawai Menurut Jabatan dan Golongan Di BKMM Makassar Tahun 2020
NO URAIAN JAN
2020
TAMBAH KURANG DES
2020
A MENURUT
JABATAN
1 Struktural Eselon III 1 0 0 1 Eselon IV 2 2 0 4 2 Fungsional 49 0 6 43 3 UMUM 26 0 6 20 JUMLAH 78 2 12 68
B MENURUT
GOLONGAN
Golongan IV 14 0 5 9 Golongan III 52 0 5 47 Golongan II 10 0 0 10
46
Golongan I 2 0 0 2 JUMLAH 78 0 10 68
C MENURUT
PENDIDIKAN
S3 0 0 0 0 S2 19 0 5 14 S1 23 0 2 21 D IV 3 0 0 3 D III 26 0 0 26 SMA 5 0 3 2 SD 2 0 0 2 JUMLAH 78 5 0 68
b). Sumber Daya Anggaran
Dalam melaksanaan tugas dan fungsinya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat perlu dukungan sumber daya anggaran yang
bersumber APBN. Pada tahun 2020 anggaran yang bersumber dari APBN
dalam hal ini Rupiah Murni yaitu hanya gaji Pegawai negeri karena status
BKMM Makassar sebagai BLU Mandiri diawal tahun tapi bulan oktober
ada penambahan dari rupiah murni sebanyak 3,5 M mengalami penurunan
seiring dengan meningkatnya anggaran yang bersumber dari PNBP BLU
sementara kebutuhan anggaran yang dibutuhkan untuk meningkatkan
cakupan program penanggulangan kebutaan dan program pengembangan
yakni kesehatan Mata semakin meningkat .Sejak terjadinya pemutusan
kerjasama dengan BPJS yang merupakan sumber utama pendapatan di
BKMM Makassar yang sangat mempegaruhi ketersediaan anggaran Di
BKMM Makassar .Realisasi Belanja pada Satker Balai Kesehatan Mata
Masyarakat Makassar tahun 2020 sebesar 35.93% dari jumlah anggaran
sebesar Rp 32.132.803.000 dari anggaran semula Rp 64.921,259 sedangkan
tahun 2019 sebesar 53,17% dari anggaran sebesar Rp.61.760.504.00o,
menurun jika dibanding realisasi pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2019.
sedangkan Realisasi Penerimaan PNBP/BLU Tahun 2020 sebesar Rp
3.492.393.716 menurun dibandingkan Tahun 2019 sebesar
Rp.36.171.686.079 turun sebesar 96,5% akibat dari pemutusan kerja sama
BPJS,status transisi BKMM dan situasi kondisi COVIC 19 . Realisasi
Anggaran berdasarkan Sumber anggaran yaitu dari rupiah murni sebanyak
Rp.7.772.573.209,- dari anggaran pagu sebesar Rp.8.642.808.000 atau
sebanyak 89,93% dan anggaran yang bersumber dari PNBP BLU sebanyak
Rp.3.772.827.861, dari pagu anggaran sebesar Rp.23.489.995.000 atau
sebesar 16,06% dari Pagu sebelum revisi Rp.59.778.451.000,-
Target dan Realisasi Pendapatan BKMM Makassar 2014 -2020
47
NO TAHUN TARGET PENDAPATAN
( Rp)
REALISASI
PENDAPATAN (Rp)
1 2014 16.692.960.000,-
22.941.063.828,-
2 2015 28.000.000.000,-
31.482.393.710,-
3 2016 41.622.397.000,-
43.500.899.050,-
4 2017 50.629.705.000,-
56.843.288.900,-
5 2018 52.982.955.000,- 53.233.623.845,-
6
2019 56.115.165.000,- 36.171.686.079,-
7 2020 59.778.451.000;- 3.492.393.716,-
BKMM MAKASSAR
LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2020 DAN 2019
(Dalam Rupiah)
TA 2019
ANGGARAN REALISASI REALISASI
A PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 23,489,995,000 3,492,393,716 14.87 36,173,052,381
JUMLAH PENDAPATAN 23,489,995,000 3,492,393,716 14.87 36,173,052,381
B BELANJA B.2.
Belanja Pegawai B.3 5,142,808,000 4,483,028,657 87.17 5,305,508,266
Belanja Barang B.4 25,326,077,000 7,055,732,008 27.86 27,533,544,806
Belanja Modal B.5 1,663,918,000 6,640,405 0.40 -
Belanja Bantuan Sosial B.6 - - 0.00 -
JUMLAH BELANJA 32,132,803,000 11,545,401,070 35.93 32,839,053,072
C SURPLUS (DEFISIT)
Surplus (Defisit) ( A-B ) (8,053,007,354) 3,333,999,309
32,132,803,000 11,545,401,070 35.93 32,839,053,072
URAIAN
SILPA (SIKPA)
% thd AnggCATATANTA 2020
48
I.NERACA BKMM MAKASSAR
NERACA PER 31 DESEMBER 2020 DAN 2019
(Dalam Rupiah)
CATATAN 2020 2019
Kas pada Badan Layanan Umum C.1 51,859,426,946 42,139,861,091.00 Investasi Jangka Pendek-Badan Layanan Umum C.2 - 10,000,000,000.00 Piutang dari Kegiatan Operasional BLU C.3 8,517,000 648,000.00
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang dari Kegiatan
Operasional BLUC.4 (42,585) (3,240.00)
Persediaan C.5 9,903,828,057 10,018,855,103.00 Jumlah Aset Lancar 61,771,729,418 62,159,360,954
Tanah C.6 27,621,380,000 27,621,380,000 Peralatan dan Mesin C.7 74,639,695,661 74,633,055,256 Gedung dan Bangunan C.8 31,435,188,000 31,435,188,000 Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.9 521,867,000 521,867,000 Aset Tetap Lainnya C.10 - - Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.11 (64,171,560,643) (51,122,919,014) Jumlah Aset Tetap 70,046,570,018 83,088,571,242
ASET LAINNYAAset Tidak Berwujud C.12 48,895,000 48,895,000 Aset Lain-Lain C.13 10,243,704,079 10,243,704,079 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.14 (10,258,055,479) (10,188,968,279) Jumlah Aset Lainnya 34,543,600 103,630,800
JUMLAH ASET 131,852,843,036 145,351,562,996
Utang kepada Pihak Ketiga C.15 45,967,332 31,784,107 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 45,967,332 31,784,107
45,967,332 31,784,107
Ekuitas C.17 131,806,875,704 145,319,778,889 JUMLAH EKUITAS 131,806,875,704 145,319,778,889
131,852,843,036 145,351,562,996
URAIAN
KEWAJIBAN
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
ASET
ASET TETAP
ASET LANCAR
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS
49
III. LAPORAN ARUS KAS BKMM MAKASSAR
LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 dan 2019
(Dalam Rupiah)
CAT 2020 2019
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Arus Masuk Kas:
Pendapatan dari Alokasi APBN D.1 7,772,573,209 5,305,508,266
Pendapatan dari Jasa Layanan kepada Masyarakat D.2 1,497,542,686 34,729,318,476
Pendapatan dari Hibah D.3 -
Pendapatan Usaha Lainnya D.4 1,994,851,030 1,443,192,982
Pendapatan PNBP Umum D.5 - 540,923
11,264,966,925 41,478,560,647
Arus Keluar Kas:
Pembayaran Pegawai D.5 7,262,227,038 21,170,768,195
Pembayaran Barang D.6 764,324,230 1,544,730,784
Pembayaran Jasa D.7 1,080,677,510 1,786,479,828
Pembayaran Barang Menghasilkan Persediaan D.8 572,626,732 5,122,677,110
Pembayaran Pemeliharaan D.9 1,375,075,042 931,851,748
Pembayaran Perjalanan Dinas D.10 463,406,113 2,160,105,407
Pembayaran Barang dan Jasa Kekhususan BLU D.11 20,424,000 122,440,000
Pembayaran Barang untuk Dijual/Diserahkan D.12 - -
Penyetoran PNBP ke Kas Negara D.13 540,923
11,538,760,665 32,839,593,995
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI (273,793,740) 8,638,966,652
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Arus Masuk Kas:
Penjualan atas Tanah D.14
Penjualan atas Peralatan dan Mesin D.15 - -
- -
Arus Keluar Kas:
Perolehan atas Peralatan dan Mesin D.16 6,640,405 -
Perolehan atas Gedung dan Bangunan D.17 -
6,640,405 -
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS INVESTASI (6,640,405) -
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Arus Masuk Kas:
Penerimaan Pengembalian Setoran Ke Kas Negara D.18 - -
- -
Arus Keluar Kas:
Penyetoran ke Kas Negara D.19 - -
- -
KENAIKAN / PENURUNAN KAS (280,434,145) 8,638,966,652
Penyesuaian atas Selisih Kurs D.20 - -
Koreksi Saldo Kas D.21 - -
Saldo Awal Kas 52,139,861,091 43,500,894,439
Koreksi Saldo Awal D.22 - -
51,859,426,946 52,139,861,091
URAIAN
Jumlah Keluar Kas
Jumlah Masuk Kas
SALDO AKHIR KAS
Jumlah Arus Masuk Kas
Jumlah Arus Keluar Kas
Jumlah Arus Keluar Kas
Jumlah Arus Masuk Kas
50
V. LAPORAN OPERASIONAL BKMM MAKASSAR
LAPORAN OPERASIONAL UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 dan 2019
(Dalam Rupiah)
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
CAT 2020 2019
Pendapatan Alokasi APBN E.1 7,772,573,209 5,305,508,266
Pendapatan Jasa Layanan dari Masyarakat E.2 1,505,414,926 26,454,652,776
Pendapatan Jasa Layanan dari Entitas Lain E.3 - -
Pendapatan Hibah BLU E.4 - 614,995,750
Pendapatan Hasil Kerjasama BLU E.5 - -
Pendapatan BLU Lainnya E.6 1,994,851,030 1,443,192,982
Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah E.7
Pendapatan Anggaran Lain-Lain E.8
11,272,839,165 33,818,349,774
Beban Pegawai E.9 7,267,941,466 21,170,768,195
Beban Persediaan E.10 500,395,045 5,790,305,991
Beban Barang dan Jasa E.11 1,873,894,537 2,719,962,907
Beban Pemeliharaan E.12 1,084,523,864 3,402,860,869
Beban Perjalanan Dinas E.13 463,406,113 2,160,105,407
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat E.14 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi E.15 13,117,728,829 13,463,649,447
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih E.16 42,585 (41,373,329)
24,307,932,439 48,666,279,487
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL(13,035,093,274) (14,847,929,713)
Surplus (Defisit) Penjualan Aset Nonlancar
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar E.17 - -
Beban Pelepasan Aset Non Lancar E.18 - -
Jumlah Surplus Penjualan Aset Nonlancar - -
Surplus (Defisit) Penjualan Aset Nonlancar
Pendapatan Kegiatan Non Operasional Lainnya E.19 25,453,072 45,860,023
Beban Kegiatan Non Operasional Lainnya E.20 372,224,928 93,624,069 SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON
OPERASIONAL (346,771,856) (47,764,046)
SURPLUS (DEFISIT) - LAPORAN OPERASIONAL (13,381,865,130) (14,895,693,759)
URAIAN
BEBAN OPERASIONAL
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL
KEGIATAN NON OPERASIONAL
KEGIATAN OPERASIONAL
JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN OPERASIONAL
51
V. LAPORAN EKUITAS
BKMM MAKASSAR LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019
(Dalam Rupiah)
URAIAN CAT 2020 2019
EKUITAS AWAL F.1 145,319,778,889 147,614,604,838
SURPLUS/DEFISIT LO F.2 (21,154,438,339) (20,200,661,102) KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI
EKUITASF.3
- 12,600,867,810
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN F.3.1
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR F.3.2
PENYESUAIAN NILAI ASET F.3.3 - -
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN F.3.4 - -
SELISIH REVALUASI ASET TETAP F.3.5 - 13,129,487,000
KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASIF.3.6 - (528,619,190)
KOREKSI LAIN-LAIN F.3.7 - -
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS F.4 7,772,573,209 5,304,967,343
KENAIKAN / PENURUNAN EKUITAS F.5 (13,381,865,130) (2,294,825,949)
EKUITAS AKHIR F.6 131,937,913,759 145,319,778,889
- -
52
VI. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH BKMM MAKASSAR
LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019
(Dalam Rupiah)
c). Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan pendukung yang penting dalam pelayanan
kesehatan terutama kegiatan dalam gedung maupun luar gedung yang telah
dilaksanakan. Tentunya dengan bertambahnya sarana dan prasarana yang
memadai bertujuan memberikan kemudahan pelayanan dan peningkatan
kualitas pelayanan serta meningkatkan tuntutan dari masyarakat tentang
pentingnya peningkatan kualitas pelayanan dari aspek sarana dan prasarana.
Tetapi Tahun 2020 banyak kegiatan pengadaan sarana dan prasarana tidak
jalan karena kondisi anggaran BKMM Makssar tidak memadai akibat
pemutusan kerja sama dengan BPJS dan adanya pemindahan alat alat
kesehatan Ke RSK Tajuddin Chalid yang pengembalian Ke BKMM
Makassar terjadi akhir tahun.Nilai aset dari sarana dan prasarana yang
dapat dilaporkan sebagai barang milik negara Tahun 2020 sebagai berikut :
1. BMN intrakomptable yaitu : Posisi Per 1 Januari 2020
Penambahan
Pengurangan
Posisi 31 Desember 2020
Rp.144.455.194.355,-
Rp. 6.640.405,-
Rp.-,-
Rp. 144.461,834.740,-
2.
BMN Extrakomptable yaitu :
Posisi Per 1 Januari 2020
Rp. 99.324.959,- Penambahan
Pengurangan
Posisi 31 Desember 2020
Rp.-,-
Rp-,-
Rp. 99.324.959,-
CAT 2020 2019
SALDO ANGGARAN LEBIH (SAL AWAL) G.1 52,139,861,091 43,500,894,439
PENGGUNAAN SAL G.2 - -
Sub Total G.3 52,139,861,091 43,500,894,439
G.4 (8,053,007,354) 3,333,999,309
Penyesuaian SiKPA / SiLPA G.5 - -
Penyesuaian Transaksi BLU dengan BUN 7,772,573,209 5,304,967,343
Pendapatan Alokasi APBN G.6 7,772,573,209 5,305,508,266
Penyetoran PNBP ke Kas Negara G.7 - (540,923)
Penyetoran Surplus BLU Ke Kas Negara G.8 - -
G.9 (280,434,145) 8,638,966,652
Sub TotalSub Total G.10 51,859,426,946 52,139,861,091
51,859,426,946 52,139,861,091
URAIAN
SISA LEBIH /KURANG PEMBAYARAN
SISA LEBIH /KURANG PEMBAYARAN
SALDO ANGGARAN LEBIH AKHIR
53
3. BMN gabungan Intra dan Extrakomptable
Posisi Per 1 Januari 2020 Rp.144.550.519.334,-
Penambahan Rp. 6.640.405
Pengurangan Rp.-,- Posisi 31 Desember 2020 Rp.144.557.159.739,-
54
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Pencapaian kinerja BKMM Makassar tahun 2020 dalam meningkatkan
dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas-tugas teknis dapat dilihat melalui hasil
pengukuran pencapaian target indicator kinerja yang mendukung sasaran program
Pembinaan Upaya Kesehatan sesuai Rencana Strategis Bisnis BKMM Makassar Tahun
2020-2024.
Pada umumnya kinerja pelaksanaan kegiatan berdasarkan penilaian terhadap
indicator kinerja mengalami penurunan dibandingkan tahun tahun sebelumnya dan
ada beberapa tidak mencapai target yang telah direncanakan, adapun masalah- masalah
yang dihadapi oleh BKMM Makassar antara lain status transisi BKMM Makassar
yang mana pada awal tahun bergabung dengan RS Tajuddin Khalid dan akhir tahun
berubah menjadi RS Mata Makassar, menurunnya anggaran yang tersedia karena
pemutusan kerja sama dengan BPJS dan Kondisi Situasi COVIC 19.
Diharapkan laporan Akuntabilitas kinerja ini dapat digunakan sebagai
pertanggung jawaban dan peningkatan kinerja BKMM Makassar tahun yang akan
datang, dan agar Lakip ini dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian program
Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Tahun 2020.