(L - 3) Resonansi Listrik.docx

5
Nama : Gayu Diafebri Irwandanu No. Reg : 5315127308 P. Studi : Pendidikan Teknik Mesin Percobaan : Resonansi Listrik (L – 3) Waktu : Jum’at / 15.00 – 17.00 Partner : Agung Bayu Dwi Cahyo Kusumo Laporan Praktikum Fisika Dasar

Transcript of (L - 3) Resonansi Listrik.docx

Page 1: (L - 3) Resonansi Listrik.docx

Nama : Gayu Diafebri Irwandanu

No. Reg : 5315127308

P. Studi : Pendidikan Teknik Mesin

Percobaan : Resonansi Listrik (L – 3)

Waktu : Jum’at / 15.00 – 17.00

Partner : Agung Bayu Dwi Cahyo Kusumo

Laporan Praktikum Fisika Dasar

Page 2: (L - 3) Resonansi Listrik.docx

Resonansi Listrik

(Percobaan L – 3)

A. Tujuan Percobaan

Menentukan besarnya tahanan dan induksi diri sebuah kumparan pemadam.

B. Kerangka teori

Impedansi dari rangkaian bolak balik dari rangkaian seri L-R-C tergantung pada

frekuensi, karena reaktansi induktif langsung dan reaktansi kapasitif berbanding terbalik

dengan frekuensi. Bila sebuah sumber arus dengan tegangan pada ujung – ujungnya tetap

tetapi frekuensinya berubah – ubah, dihubungkan dalam rangkaian, maka arus I akan

berubah – ubah sesuai dengan frekuensi. Arus I menjadi maksimum pada saat impedansi Z

minimum.

Frekuensi dimana arus I menjadi maksimum dinamakan frekuensi resonansi fo. Pada

saat ini impedansi Z sama dengan tahanan R dan reaktansi induktif (XL) sama besar dengan

reaktansi kapasitif (XC). Sehingga :

I=VZ

=VR→2. f o. L=

12. f o .C

→L=4.π 2 f o2.C

Dimana :

I = Besarnya arus efektif

V = Tegangan arus bolak balik dalam volt

R = Tahanan, dalam Ω

L = Induksi diri pada induktor, dalam Henry

C = Kapasitas dari kapasitor, dalam Farad

fo = Frekuensi arus bolak balik

C. Alat – alat yang diperlukan

2

Page 3: (L - 3) Resonansi Listrik.docx

1. Kumparan pemadam, terdiri atas induktor dan tahanan jadi satu

2. Kapasitor yang dapat diubah – ubah kapasitasnya

3. Ampermeter AC

4. Sumber arus

5. Kabel – kabel penghubung

D. Jalannya Percobaan

1. Membuat rangkaian seperti gambar, dengan tidak menghubungkan dengan sumber

arus terlebih dahulu.

2. Periksa sekali lagi rangkaian tersebut, kemudian tanyakan pada asisten

3. Menghubungkan dengan sumber arus melalui trafo. Atur tegangan untuk 6 volt

4. Mengubah – ubah harga C, sehingga memperoleh harga I maksimum

Mengubah harga C dimulai dengan 0,01 Fd, seterusnya sampai 20 Fd

5. Bila sudah dapat I maksimum, ulangi beberapa kali dengan menambah dan

mengulangi C

6. Mencatat pengamatan I maksimum, kapasitas dan tegangan

7. Mengulangi percobaan di atas dengan tegangan 9 volt dan 12 volt. Hasil Perhitungan

ketiga percobaan dibuat rata – rata.

Keterangan : fo diambil frekuensi arus bolak balik = 50 Hz

E. Pertanyaan

1. Hitunglah besarnya tahanan dari kumparan pemadam, serta perhitungan ralatnya.

Jawab : (perhitungan tertulis dalam laporan sementara)

2. Hitunglah besarnya induksi diri dari kumparan pemadam, serta perhitungan ralatnya.

Jawab : (perhitungan tertulis dalam laporan sementara)

3. Jabarkan rumus bahwa dalam keadaan resonansi maka Z=R

Jawab :

Ketika resonansi, Arus (I) maksimum dan Z minimum. Dimana Z menjadi sama

dengan R dan reaktansi induktif (XL) sama dengan reaktansi kapasitif (XC), yaitu

Imaks=VZ

=VR

Sehingga dalam resonansi Z = R

4. Jabarkanlah rumus bahwa pada keadaan resonansi maka XL=XC

Jawab :

3

Page 4: (L - 3) Resonansi Listrik.docx

Dari persamaan L=4.π2 f o2.C dapat diambil bahwa, L=2 π f o X L dan kemudian

C= 12πfXc

, kemudian persamaan ini di masukkan ke rumus kedua,

L= 1C→ωX L=

11ωX L

, sehingga X L=XC

5. Terangkan kenapa dalam keadaan diatas disebut resonansi ?

Jawab :

Dalam keadaan diatas disebut resonansi karena sesuai dalam kemungkinan ketiga

dalam rangkaian seri arus bolak balik , yaitu reaktansi induktif sama dengan reaktansi

kapasitif →X L=XC, dalam keadaan ini, sudut fase (φ ¿ adalah nol, dan

mengakibatkan impedansi rangkaian sama dengan hambatan rangkaian atau Z = R,

sehingga tegangan sefase dengan arus, dan sifat induktif saling meniadakan dengan

sifat kapasitif . Pada akhirnya terciptalah besar arus maksimum dan rangkaian yang

bersifat resistif.

4