Kutipan Kak - Pembuatan Peta Daerah Rawan Banjir

4
LATAR BELAKANG a. Gambaran Umum Banjir merupakan bencana yang diakibatkan perubahan hidroklimatologi yang sering terjadi di wilayah Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis BNPB, sejak tahun 1815 hingga tahun 2015 telah terjadi 18.518 kejadian bencana, dimana 31,68 % diantaranya adalah banjir dan 2,42 % adalah banjir yang disertai tanah longsor. Hal yang menarik, bahwa kebanyakan kejadian tersebut terjadi sejak tahun 1990an dan kemudian semakin bertambah. Hanya terdapat 48 kejadian banjir pada periode 1815 sampai 1990. Namun pada periode 1991-2000 terjadi 99 kejadian banjir, pada periode 2001-2010 terjadi 3288 kejadian banjir dan pada periode 2011-2015 telah terjadi 2431 kejadian banjir. Bagi DAS Citarum Hulu, banjir merupakan permasalahan menahun yang sudah ditangani sejak tahun 1960an. Studi JICA menyebutkan bahwa seiring dengan pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir di wilayah ini, banjir mengalami penurunan signifikan dari tahun 1994 seluas 3500 Ha menjadi 1400 Ha pada akhir tahun 2007. Namun hal mencengangkan terjadi ketika tahun 2010 terjadi ledakan luas banjir di DAS Citarum Hulu menjadi lebih dari 9000 Ha. Meskipun pada tahun-tahun selanjutnya besar banjir tidak sebesar tahun 2010, bencana banjir tetaplah mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit moril maupun materil yang harus ditanggung masyarakat. BBWS Citarum sebagai Pemangku Kepentingan (Stakeholder) pemerintahj terkait pengelolaan SDA di Wilayah Sungai Citarum melihat bahwa penanganan banjir di WS ini tidak hanya harus dilakukan dengan membangun maupun O & P berbagai infrastruktur pengendalian banjir, namun juga kebijakan yang seharusnya didasarkan pada sistem database yang mencukupi, sehingga kerugian dan resiko yang ditimbulkan akibat banjir dapat dikurangi dan atau diantisipasi serta mempermudah dalam pengambilan keputusan dalam penanganan atau pengendalian banjir di Wilayah Sungai Citarum.

description

kutipan kerangka acuan kerja pemetaan banjir 2015

Transcript of Kutipan Kak - Pembuatan Peta Daerah Rawan Banjir

Page 1: Kutipan Kak - Pembuatan Peta Daerah Rawan Banjir

LATAR BELAKANG

a. Gambaran Umum

Banjir merupakan bencana yang diakibatkan perubahan hidroklimatologi yang sering terjadi di wilayah Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis BNPB, sejak tahun 1815 hingga tahun 2015 telah terjadi 18.518 kejadian bencana, dimana 31,68 % diantaranya adalah banjir dan 2,42 % adalah banjir yang disertai tanah longsor. Hal yang menarik, bahwa kebanyakan kejadian tersebut terjadi sejak tahun 1990an dan kemudian semakin bertambah. Hanya terdapat 48 kejadian banjir pada periode 1815 sampai 1990. Namun pada periode 1991-2000 terjadi 99 kejadian banjir, pada periode 2001-2010 terjadi 3288 kejadian banjir dan pada periode 2011-2015 telah terjadi 2431 kejadian banjir. Bagi DAS Citarum Hulu, banjir merupakan permasalahan menahun yang sudah ditangani sejak tahun 1960an. Studi JICA menyebutkan bahwa seiring dengan pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir di wilayah ini, banjir mengalami penurunan signifikan dari tahun 1994 seluas 3500 Ha menjadi 1400 Ha pada akhir tahun 2007. Namun hal mencengangkan terjadi ketika tahun 2010 terjadi ledakan luas banjir di DAS Citarum Hulu menjadi lebih dari 9000 Ha. Meskipun pada tahun-tahun selanjutnya besar banjir tidak sebesar tahun 2010, bencana banjir tetaplah mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit moril maupun materil yang harus ditanggung masyarakat.

BBWS Citarum sebagai Pemangku Kepentingan (Stakeholder) pemerintahj terkait pengelolaan SDA di Wilayah Sungai Citarum melihat bahwa penanganan banjir di WS ini tidak hanya harus dilakukan dengan membangun maupun O & P berbagai infrastruktur pengendalian banjir, namun juga kebijakan yang seharusnya didasarkan pada sistem database yang mencukupi, sehingga kerugian dan resiko yang ditimbulkan akibat banjir dapat dikurangi dan atau diantisipasi serta mempermudah dalam pengambilan keputusan dalam penanganan atau pengendalian banjir di Wilayah Sungai Citarum.

b. Permasalahan

Pengendalian banjir di Wilayah Sungai Citarum khususnya di DAS Citarum menjadi perhatian khusus, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Propinsi, Kabupaten dan Pemangku Kepentingan lainnya dalam kurun 5 tahun terakhir ini. Pengendalian banjir melalui pembangunan infrastruktur dan kegiatan fisik lainnya sudah dilaksanakan secara optimal dengan berbagai langkah yang ditempuh. Namun demikian, bencana banjir tetap terjadi sehingga memerlukan antisipasi dan pengendalian resiko akibat banjir. Antisipasi dan pengendalian resiko tersebut dapat ditempuh dengan pembuatan peta banjir.

Page 2: Kutipan Kak - Pembuatan Peta Daerah Rawan Banjir

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dilaksanakan pekerjaan ini adalah pembuatan peta rawan banjir di WS Citarum khususnya DAS Citarum dan DAS lainnya yang akan ditentukan kemudian sebagai bahan dalam antisipasi dan pengendalian resiko bencana akibat banjir dan bahan pertimbangan dalam penyusunan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan pengendalian banjir di WS Citarum.

Tujuan dilaksanakan pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan lokasi-lokasi di WS Citarum khususnya DAS Citarum dalam skala desa yang memiliki resiko terkena banjir, meliputi lama, tinggi frekuensi, luas dan nilai kerugian (dampak sosial dan ekonomi).

SASARAN

Sasaran dari pekerjaan ini adalah:a) Tersusunnya peta rawan banjir berdasarkan data terakhirb) Tersusunnya data lokasi yang terkena rawan banjirc) Tersusunnya resiko banjir yang meliputi: lama, tinggi, frekuensi, luas dan nilai kerugian

(dampak sosial dan ekonomi)

RUANG LINGKUP

a. Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan ini merupakan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan yang sangat mendasar, sehingga peserta lelang harus mengembangkan metodologi. Adapun ruang lingkup pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:

1) Persiapana. Mobilisasi sumber daya yang terkait dengan pekerjaanb. Menyusun rencana kerja dan laporanc. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait

2) Meng-identifikasi dan meng-inventarisasi data histori dan study yang terkait dengan banjir di WS Citarum

3) Meng-identifikasi dan meng-inventarisir kegiatan fisik penanganan banjir di WS Citarum4) Meng-identifikasi dan meng-inventarisir data sosial ekonomi wilayah yang terkena banjir5) Merumuskan fungsi kerugian akibat banjir secara cepat6) Menganalisa data hidrologi di WS Citarum7) Menganalisa data histori tinggi muka air sungai orde-1 di WS Citarum

Page 3: Kutipan Kak - Pembuatan Peta Daerah Rawan Banjir

8) Menganalisa hubungan data hidrologi, data tinggi muka air, data luas, lama/tinggi genangan, dan data kegiatan fisik penanganan banjir secara tabular dan spasial

9) Menyusun peta rawan banjir

LOKASI KEGIATAN

Lokasi pekerjaan terletak di WS Citarum khususnya di DAS Citarum dan 1 DAS lainnya bila diperlukan.

DATA DAN FASILITAS PENUNJANG