KUSMADI
-
Upload
yelius-jeye-wardane -
Category
Documents
-
view
194 -
download
0
Transcript of KUSMADI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XIOB SMK BUDI UTOMO LUBUKLINGGAU DENGAN
METODE SQ3R DIIKUTI ROLLING COGNITIVE
OlehKusmadi
NIM 4105075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
( STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU2010
1
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XIOB SMK BUDI UTOMO LUBUKLINGGAU DENGAN
METODE SQ3R DIIKUTI ROLLING COGNITIVE
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Persyaratandalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OlehKusmadi
Nim 4105075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
( STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU2010
2
Lembar Persetujuan
Naskah Skripsi oleh Kusmadi NIM 4105075 ini Telah disetujui Pembimbing untuk diajukan kepada
Tim Penguji
Pembimbing Utama,
Ahmad Amin, M. Si.
Pembimbing Pembantu,
Juniyanto, S. Pd.
Mengetahui,Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam,
H. M. Rudy Hartoyo, M. Pd.
3
Moto:
Seorang manusia tanpa tujuan
seperti sebuah kapal tanpa
kemudi.
Jangan duduk jika dapat berdiri,
jangan berdiri jika dapat berjalan,
jangan berjalan jika dapat berlari.
Everthing is built in both
paradigma and reality
Manfaat dalam hidup adalah
memanfaatkan hidupmu
sedemikian rupa sehingga manfaat
tersebut melebihi usiamu.
Persembahan:
Bak dan umak yang
membimbing sampai aku
seperti ini.
Saudara-saudaraku (Kak ulah,
Yuk Eva, Tia, Surya , Ani,
Diman dan Sibungsu Rahma)
4
terimakasih atas nasihatnya
dan do’anye.
My dosenku pak Budi, pak Jun
yang baik hati, pak Amin do’
ain moga aku jadi dosen juga
pak.
Kance-kanceku Ari, Kak Tan
agek aku nyusul pule kak do’ai
nya.
Buat my Honey moga kita
dijadikan Allah keluarga yang
sakinah nantinya.
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Kusmadi
NPM : 4105075
Program Studi : Pendidikan Fisika
Jurusan : MIPA
5
Semester : XI ( Sebelas )
Judul karya Ilmiah/Skripsi : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa
Kelas XIOB SMK Budi Utomo Lubuklinggau
dengan Metode SQ3R diikuti Rolling Cognitive.
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah/ skripsi dengan judul tersebut diatas
adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kaidah dan etika yang
berlaku dalam masyarakat ilmiah. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
resiko ataupun sanksi yang dijatuhkan pada saya apabila dikemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau plagiat dalam karya ilmiah/
skripsi atau ada kalim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Lubuklinggau, 04 Desember 2010 Yang membuat pernyataan
KUSMADI NIM: 4105075
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
KekuasaaNya, sehingga penulis masih diberikan kekuatan dalam menyelesaikan
skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas
XIOB SMK Budi Utomo Lubuklinggau dengan Metode SQ3R diikuti Rolling
6
Cognitive.” skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar strata satu pada program studi Pendidikan Fisika, Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP-PGRI) Lubuklinggau.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah berjasa dan memberikan bantuan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, antara lain kepada :
1. Bapak H. M. Lukman Nawi, M. Pd. Selaku ketua STKIP-PGRI
Lubuklinggau yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menempuh dan menyelesaikan pendidikan di STKIP-PGRI Lubuklinggau.
2. Bapak H. M. Rudi Hartoyo, M.Pd. Selaku ketua Jurusan MIPA.
3. Bapak A. Budi Mulyanto, M.Pd. Selaku ketua Program Studi Pendidikan
Fisika dan dosen pembimbing akademik.
4. Bapak A. Amin, M.Si. Selaku pembimbing utama yang telah bersedia
meluangkan waktu memberikan bimbingan dan motivasi sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan ini.
5. Bapak Juniyanto, M.Pd. Selaku pembimbing pendamping yang berkat
arahanya saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu yang tak dapat kubalas.
7. Bapak Drs. Zaprizoni selaku kepala sekolah SMK Budi Utomo
Lubuklinggau yang banyak memberikan arahan sehingga aku dapat
meningkatkan keprofesionalanku.
Atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan saya ucapkan
terimakasih.
7
Lubuklinggau, Desember 2010
Penulis
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam II siklus tiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa pada proses pembelajaran fisika dikelas XIOB SMK Budi Utomo Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2010/2011. Dengan menerapkan metode SQ3R diikuti Rolling Cognitive. Instrument yang digunakan adalah lembar observasi guru, siswa dan lembar tes. Analisa data untuk lembar observasi menggunakan rumus rata-rata skor, skor tertinggi, skor terendah selisih skor, dan kisaran tiap kriteria, sedangkan analisa data lembar observasi menggunakan rumus ketuntasan belajar klasikal. Hasil penelitian yang diperoleh untuk siklus I pada aktivitas guru diperoleh rata-rata skor pengamatan 26, 5 dengan kriteria baik, untuk aktivitas siswa diperoleh rata-rata skor pengamatan 25,5 dengan kriteria cukup dan ketuntasan yang dicapai sebesar 65,38 (Belum tuntas). Pada siklus ke II diperoleh rata-rata hasil
8
pengamatan untuk aktivitas guru 30,5 dengan kategori baik dan untuk aktivitas siswa diperoleh rata-rata pengamatan 30,5 dengan kategori baik dan persentase yang dicapai adalah 88,41 (Tuntas). Dengan demikian penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe SQ3R diikuti Rolling Cognitive dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar siswa kelas XIOB SMK Budi Utomo Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2010/2011.
Kata kunci: SQ3R diikuti Rolling Cognitive, hasil belajar.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................... i
HALAMAN JUDUL................................................................................. i i
PERSETUJUAN......................................................................................... ii
MOTTO...................................................................................................... iii
PERNYATAAN......................................................................................... iv
KATA PENGANTAR................................................................................ v
ABSTRAK.................................................................................................. vii
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
9
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... ix
DAFTAR TABEL....................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................... 1B. Rumusan Masalah...................................................................... 5C. Tujuan Penelitian........................................................................ 5D. Manfaat Penelitian..................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................... 7
A. Hakekat Belajar.......................................................................... 7 B. Pembelajaran.............................................................................. 8 C. Aktivitas Belajar (Keaktifan Belajar)......................................... 8 D. Pembelajaran Fisika Metode SQ3R............................................ 9 E. Hasil Belajar .............................................................................. 12 F. Materi.......................................................................................... 13
1. Suhu....................................................................................... 13 2. Kalor...................................................................................... 17
BAB III METODELOGI PENELITIAN............................................... 22
A. Jenis Penelitian........................................................................... 22B. Rencana Penelitian .................................................................... 23C. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 23
1. Lembar Observasi................................................................. 232. Lembar Tes........................................................................... 24
D. Teknik Analisis Data.................................................................. 24E. Indikator..................................................................................... 25F. Prosedur Penelitian..................................................................... 26
1. Siklus I.................................................................................. 26a. Refleksi Awal................................................................... 26b. Perencanaan...................................................................... 26c. Tahap Tindakan................................................................. 27d. Tahap Refleksi.................................................................. 27
2. Siklus II................................................................................. 27a. Perencanaan....................................................................... 28b. tahap tindakan................................................................... 28c. Tahap Refleksi.................................................................. 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................... 29
A. Hasil........................................................................................... 29 1. Siklus I................................................................................... 29
2. Siklus II.................................................................................. 38 3. Pembahasan............................................................................ 41BAB V SIMPULAN DAN SARAN........................................................... 44
10
A. Simpulan.................................................................................... 44B. Saran........................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 46
LAMPIRAN................................................................................................ 48
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
LAMPIRAN A
Lampiran 1. Silabus.................................................................................... 48
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1................................... 52
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2................................... 54
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3.................................. 56
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4................................... 58
Lampiran 6. Kisi-Kisi Penulisan Soal......................................................... 63
Lampiran 7. Soal Postes Siklus I................................................................ 64
Lampiran 8. Kunci Jawaban Siklus I.......................................................... 65
Lampiran 9. Indikator Lembar Observasi Siswa........................................ 69
11
Lampiran 10. Indikator Lembar Observasi Siswa...................................... 72
Lampiran 11. Kisi-Kisi Soal Postes II........................................................ 75
Lampiran 12 . Soal Postes Siklus I............................................................. 77
Lampiran 13. Kunci Jawaban Siklus I........................................................ 78
LAMPIRAN B
Lampiran 14. Hasil Analisa Siklus I........................................................... 80
Lampiran 15. Analisa Data Tes Siklus I.................................................... 81
Lampiran 16. Hasil Analisa Siklus II.......................................................... 82
Lampiran 17. Analisa Data Nilai Tes Siklus II........................................... 83
Lampiran 18. Lembar Observasi Guru Siklus I.......................................... 84
Lampiran 19. Lembar Observasi Guru Siklus I.......................................... 86
Lampiran 20. Lembar Observasi Guru Siklus I.......................................... 88
Lampiran 21. Lembar Observasi Siswa Siklus I......................................... 90
Lampiran 22. Lembar Observasi Siswa Siklus I......................................... 92
Lampiran 23. Lembar Observasi Siswa Siklus I......................................... 94
Lampiran 24. Lembar Observasi Siswa Siklus I......................................... 96
Lampiran 25. Lembar observasi Siswa Siklus I.......................................... 98
Lampiran 26. Analisa Data Hasil Observasi Guru Siklus I....................... 100
Lampiran 27. Analisa Data Hasil Observasi Siswa Siklus I...................... 102
Lampiran 28. Lembar Observasi Guru Siklus II......................................... 104
Lampiran 29. Lembar Observasi Guru Siklus II......................................... 106
Lampiran 30. Lembar Observasi Guru Siklus II......................................... 108
Lampiran 31. Lembar Observasi Guru Siklus II......................................... 110
Lampiran 32. Lembar Observasi Siswa Siklus II....................................... 112
Lampiran 33. Lembar Observasi Siswa Siklus II....................................... 114
Lampiran 34. Lembar Observasi Siswa Siklus II....................................... 116
Lampiran 35. Lembar Observasi Siswa Siklus II....................................... 118
Lampiran 36. Analisa Data Hasil Observasi Guru Siklus II ...................... 120
Lampiran 37. Analisa Data Hasil Observasi Siswa Siklus II ..................... 122
Lampiran 38. Nama- nama Peserta Kelompok SQ3R diikuti Rolling
12
Cognitive..................................................................................................... 124
Lampiran 39. Lembar Jawaban Postes I dan II........................................... 125
LAMPIRAN C
Lampiran 40. Surat- Surat Penelitian.......................................................... 130
LAMPIRAN D
Lampiran 41. Foto-Foto Penelitian............................................................. 136
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Nilai rata-rata Ulangan Kelas XI SMK Budi Utomo
Lubuklinggau.............................................................................................. 3
Tabel 4.1. Analisa Terhadap Aktivitas Guru Siklus I................................ 29
Tabel 4.2 Analisa Terhadap Aktivitas Siswa Siklus I................................. 31
Tabel 4.3 Analisa Terhadap Aktivitas Guru Siklus II................................. 38
Tabel 4.4 Analisa Terhadap Aktivitas Siswa Disiklus II............................ 39
Tabel 4.5 Peningkatan Aktivitas Guru, Aktivitas Siswa
dan hasil belajar siklus I dan II................................................................... 41
13
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha dasar untuk menumbuh kembangkan potensi
sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan menfasilitasi
kegiatan belajar mereka. Tujuan pendidikan mengantarkan siswa pada
perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar
dapat hidup mandiri sebagai individu dan mahluk sosial, untuk dapat
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas maka dibutuhkan
pelaksanaan pendidikan yang berkualitas, adanya isu tentang pelaksanaan
14
pendidikan yang belum memperlihatkan mutu pendidikan mengakibatkan
pendidikan harus berbenah diri. Menurut semiawan dalam ani (2008:1)
“Dalam meningkatkan mutu pendidikan dapat dicapai melalui dua strategi
antara lain peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi pendidikan
keterampilan dalam segi mental maupun fisik yang berbasis luas dan
peningkatan pendidikan secara khusus yang berbasis akademik.”
Mutu pendidikan berkenaan sejauh mana suatu produk dapat
memenuhi kriteria standar dan rujukan tertentu yang dirumuskan melalui hasil
belajar, mutu pendidikan dalam KBM dipengaruhi oleh banyak hal antara lain
input (siswa), guru, materi, metode mengajar, penilaian, sarana dan prasarana,
serta sistem administrasi.
Seiring dengan pesatnya perkembangan sains dan teknologi maka
kualitas pendidikan dibidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(MIPA) harus terus ditingkatkan karena MIPA merupakan ilmu dasar yang
sangat menunjang perkembangan IPTEK, fisika merupakan bagian dari ilmu
pengetahuan alam idealnya, menjadi mata pelajaran yang menarik dan
disenangi oleh siswa dengan baik, namun fakta dilapangan justru menunjukan
hal yang masih jauh dari kondisi ideal seperti yang diharapkan, hingga saat ini
fisika masih menjadi pelajaran yang kurang disenangi oleh sebagian siswa
disekolah menengah.
Berdasarkan pengamatan selama mengajar di SMK Budi Utomo
Lubuklinggau kelas XI Otomotif B belum mencapai hasil belajar fisika yang
diinginkan. Rendahnya pencapaian hasil belajar fisika terjadi karena adanya
15
faktor-faktor yang menjadi pemicu terhambatnya proses belajar mengajar
fisika antara lain: Kelas XIOB merupakan kelas klasikal dengan jumlah murid
yaitu 26 orang siswa, dimana karakteristik siswa yang ada didalamnya
merupakan siswa yang sering ribut, dengan tingkat perbandingan perbedaan
kemampuan siswa yang cukup tinggi, berdasarkan pengamatan mengajar
selama ini dirasakan bahwa dalam proses belajar fisika guru masih
mendominasi metode pembelajaran dengan metode ceramah (lecture methode)
yaitu suatu penyampaian informasi bahan pengajaran dalam bentuk penjelasan
dan penuturan secara lisan, hakikat mengajar menurut pandangan ini adalah
penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa. Siswa dipandang objek pasif
menerima bahan ajar, dan guru merasakan bahwa metode ini paling tepat
digunakan untuk menyampaikan informasi pada kelas yang besar.
Berdasarkan hasil belajar, bahwasanya hasil belajar fisika belum mencapai
tingkat keberhasilan yang diinginkan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata
ulangan harian siswa kelas XI SMK Budi Utomo Lubuklinggau Tahun
Pelajaran 2010/2011 seperti pada tabel 1.1
Tabel 1.1Nilai rata-rata ulangan harian kelas XI SMK Budi Utomo:
No Kelas Nilai rata-rata ulangan harian
1 XIOA 5,54
2 XIOB 5,03
Berdasarkan tabel 1.1 diatas penulis melihat bahwa kelas XIOB adalah
kelas yang nilai rata-rata ulangannya paling rendah, serta hasil pengamatan
16
yang penulis lakukan selama mengajar menyimpulkan bahwa minat belajar
siswa untuk mengulang kembali pelajaran dirumah sangat kurang, sebab pada
waktu diberi pertanyaan yang telah lalu banyak siswa yang tidak bisa
menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini dikarenakan kurangnya minat dan
motivasi belajar siswa mengenai pelajaran fisika yang sulit dipahami, serta
kurang beragamnya metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru sewaktu
mengajar.
Selama ini guru yang mengajar bidang studi fisika masih
menggunakan metode ceramah khususnya pada konsep pokok bahasan suhu
dan kalor. Guru tidak pernah memvariasikan metode mengajar serta
menggunakan fasilitas yang tersedia disekolah, padahal fasilitas yang tersedia
salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar. Selain itu, pada saat
diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atas materi yang telah
dijelaskan oleh guru, siswa tidak berminat untuk bertanya. Hal ini tentu saja
menimbulkan pertanyaan apakah siswa telah paham pada materi yang telah
diajarkan ataukah sebaliknya siswa sama sekali tidak mengerti pada materi
yang diajarkan.
Berdasarkan dari permasalahan diatas perlu adanya perbaikan maka
penulis beralternatif menggunakan Metode Survey, Question, Read, Recite,
Review (SQ3R) diikuti Roling Cognitive, sebagai upaya untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Metode ini memiliki
beberapa keunggulan lebih memberikan pemahaman yang luas tentang materi
yang terdapat pada buku teks, siswa menjadi pembaca yang aktif dan terarah
17
langsung pada intisari materi, dapat diterapkan pada semua mata pelajaran,
lebih efisienya waktu karena pemahaman materi lebih cepat. Metode SQ3R
merupakan kiat yang secara sepesifik untuk memahami pokok bahasan,
metode ini dirancang oleh Francis. P. Robinson dari Ohio University. Dengan
menambahkan Rolling Cognitive metode ini dapat dilakukan dengan langkah-
langkah yaitu:
1. Menginformasikan materi pelajaran yang harus dipelajari siswa dirumah.
2. Sebelum memulai pelajaran guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok.
3. Siswa mempelajari materi dengan menerapkan metode SQ3R.
4. Proses Rolling Cognitive.
Metode ini pernah digunakan Anggraini Heni (2009) Universitas
Jambi dalam penelitiannya yang berjudul. “Upaya Meningkatkan Aktivitas
dan Hasil Belajar Fisika Siswa Menggunakan Metode SQ3R Diikuti Rolling
Cognitive di SMP Negeri 2 Lubuklinggau.” Perbedaan dengan penelitian yang
akan diteliti dimana penulis akan menerapkan di SMK dengan memberi judul
penelitian: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XIOB
SMK Budi Utomo Lubuklinggau Dengan Metode SQ3R diikuti Rolling
Cognitive.”
B. Rumusan masalah
Berdasarkan pendahuluan yang telah dikemukakan maka perumusan
masalah adalah sebagai berikut:
18
1. Apakah metode SQ3R diikuti Roling Cognitive yang digunakan pada
pembelajaran fisika pada pokok bahasan suhu dan kalor dapat
meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas XIOB SMK Budi Utomo
Lubuklinggau tahun pelajaran 2010/2011?
2. Bagaimanakah aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran fisika
dikelas XIOB SMK Budi Uomo Lubuklinggau tahun pelajaran 2010/2011?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah metode SQ3R
diikuti Rolling Cognitive dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika
siswa kelas XIOB SMK Budi Utomo Lubuklinggau tahun pelajaran
2010/2011.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam perbaikan
pendidikan serta upaya peningkatan profesionalisme diri sebagai
pendidik.
2. Penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dan dapat dijadikan acuan bagi
pembelajaran fisika.
3. Menambah wawasan guru dalam memilih metode pembelajaran yang
tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
19
4. Dengan dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini siswa lebih
bersemangat dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritik
1. Hakekat Belajar
Kegiatan belajar dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah
adalah kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar
yang dialami anak didik. Menurut Slameto (2003:2) mengemukakan bahwa
“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
20
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi.”
Masih sejalan dengan pendapat diatas Hamalik Oemar (2005:36)
mengatakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan
melalui pengalaman.”
Menurut Daryanto (2009:2) mengemukakan bahwa “Belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”
Mencermati dari beberapa pendapat diatas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan sikap dan
tingkah laku individu sebagai hasil dari suatu pengalaman yang diterima
individu tersebut dengan lingkungannya.
2. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar
dilakukan pihak guru sebagai pendidik sedangkan belajar dilakukan oleh
peserta didik atau murid. Corey dalam Sagala (2008:61) mengemukakan
bahwa “Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang
secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah
laku tertentu dalam kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap
situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.”
21
Menurut Oemar (2005:55) bahwa “Pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, materil, fasilitas,
perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan.”
3. Aktivitas Belajar ( Keaktifan Belajar)
Pelaksanan kegiatan belajar mengajar adalah salah satu hal yang
perlu diperhatikan, karena pada dasarnya berhasil atau tidaknya peserta
didik dalam belajar tergantung pada aktivitas belajar. Aktivitas belajar dapat
diartikan sebagai salah satu perbuatan baik jasmani maupun rohani yang
menghendaki gerakan dan fungsi otot-otot individu. Aktivitas yang baik
perlu dikembangkan dalam suasana pengajaran sehingga dapat mendorong
timbulnya perubahan aktivitas positif dengan melakukan aktivitas positif
dapat mendorong perubahan tingkah laku.
Menurut Sudjana dalam Heni (2009:10) indikator keaktifan siswa
dapat dilihat dari beberapa segi yaitu:
“1) Keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan dan permasalahannya, 2) Keinginan dan keberanian serta kesempatan berpatisipasi dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar, 3) Penampilan berbagai usaha belajar dan menyelesaikan kegiatan belajar mengajar, 4) Keluasan atau kebebasan melakukan hal tersebut diatas tanpa tekanan guru atau pihak lain ( kemandirian belajar).”
4. Pembelajaran Fisika metode SQ3R
Keberhasilan belajar juga ditentukan oleh cara atau metode belajar
yang digunakan. Menurut Daryanto (2009:389) mengemukakan bahwa
“Metode mengajar adalah sejumlah keterampilan yang memungkinkan
terselenggaranya kegiatan belajar mengajar secara aktif dan efisiens.”
22
Pembelajaran SQ3R merupakan pembelajaran strategi membaca
yang dapat mengembangkan metode kognitif siswa yaitu dengan
menugaskan siswa untuk membaca bahan belajar secara sesama, cermat
dengan sintak. Survey dengan mencermati teks bacaan dengan mencatat
menandai kata kunci, question, dengan membuat pertanyaan tentang bahan
bacaan.
Muhibbinsyah dalam Sagala (2008:59) mengemukakan bahwa
“Metode membaca buku teks tersebut bersifat praktis dan dapat
diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar untuk semua mata
pelajaran.”
Adapun langkah-langkah metode SQ3R diikuti Rolling cognitive
menurut Heni (2009:11) sebagai berikut:
a. Guru menginformasikan materi pelajaran yang harus dipelajari siswa
dirumah sebelum pelajaran dimulai guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok.
b. Siswa mempelajari materi dengan menerapkan metode SQ3R. Menurut
Idri (2009:124) metode SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan dari
langkah-langkah pembelajaran yang meliputi:
1) Survey, dilakukan dengan memeriksa judul atau sub judul yang
dalam bab untuk memperoleh gambaran secara umum gagasan yang
dikembangkan dalam bab itu, Survey diartikan memeriksa, meneliti
atau mengidentifikasi tujuannya agar siswa megetahui panjangnya
materi pelajaran.
23
2) Question, tahapan ini dimulai dengan membaca sunguh-sungguh,
judul pertama dirubah menjadi pertanyaan. Cara ini akan memperkuat
rasa ingin tahu yang memperkuat pemahaman pengajuan pemahaman
pertanyaan akan membantu arah kegiatan membaca sehingga
pemahaman akan lebih cepat diperoleh.
3) Read, masing-masing bagian atau paragraph yang ada dalam bab
dibaca secara seksama dengan tujuan mencari jawaban dari
pertanyaan yang diajukan.
4) Recite, setelah selesai membaca suatu paragraph atau suatu bagian
dari bab hendaklah buku ditutup dan dicoba untuk mengungkapkan
jawaban dari pertanyaan sebagi gagasan pokok. Dari bagian itu
dengan menggunakan kata-kata sendiri hendaklah langkah-langkah
kedua, ketiga, keempat diulang untuk bagian atau paragraph
selanjutnya sampai seluruh bab selesai dibaca.
5) Review, jika seluruh buku teks atau bagian ditugaskan telah selesai
dibaca melalui proses survey, question, read, recite maka langkah
selanjutnya melihat catatan hasil pemahaman secara seksama untuk
melihat kembali hubungan antar gagasan yang ada, kemudian
memerikasa kembali pemahaman anda dengan cara mengungkapkan
secara lisan masing-masing judul atau bab bahasan.
c. Langkah keempat proses Rolling Cognitive.
1) Siswa secara berkelompok menuliskan hasil reviewnya kelembar
kertas manila, karton yang ditempel kedinding ataupun papan tulis.
24
Adapun kelompok tersebut dibentuk berdasarkan nilai akademik
siswa.
2) Siswa kelompok pertama mendatangi kelompok kedua, ketiga dan
seterusnya untuk membaca hasil review kelompok-kelompok tersebut
dan menuliskan komentar pada kertas manila pada karton, kelompok
kedua mendatangi kelompok pertama, ketiga dan seterusnya, sampai
semua kelompok telah memberikan komentar pada kelompok lainya.
3) Secara berurutan siswa pada kelompok pertama mempresentasikan
hasil reviewnya dan menjawab pertanyaan atau keberatan dari
kelompok yang lain dan seterusnya dilanjutkan untuk kelompok
berikutnya.
4) Guru memberikan komentar dan kesimpulan untuk masing-masing
kelompok.
Adapun keunggulan dan kelemahan metode SQ3R menurut Sagala
dalam Heni ( 2009:13) adalah sebagai berikut:
1. Keunggulan metode SQ3R:
a. Lebih memberikan pemahaman yang luas tentang materi yang terdapat
pada buku teks.
b. Siswa menjadi pembaca yang aktif dan terarah langsung pada intisari
materi.
c. Dapat diterapkan pada semua mata pelajaran.
d. Lebih efisienya waktu karena pemahaman materi lebih cepat.
2. Kelemahan Metode SQ3R:
25
Membutuhkan ketekunan dalam membaca suatu materi, sedangkan
dalam metode ini siswa harus dapat membaca dan memahami apa yang
dibacanya dengan cepat, karena makin cepat ia membaca makin banyak
yang ia pelajari. Padahal tidak semua siswa dapat membaca dan memahami
teks dengan cepat.
5. Hasil Belajar
Menurut Slameto dalam Heni (2009:15) bahwa “Hasil belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman sendiri.” Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan
untuk menentukan tingkatan keberhasilan siswa dalam mengetahui dan
memahami suatu mata pelajaran, biasanya dinyatakan dengan nilai yang
berupa huruf atau angka-angka.
Menurut Abdurahman dalam Suantak (2007:16) “Hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh oleh anak setelah melalui kegiatan belajar
mengajar.” Hasil belajar merupakan tolak ukur berhasil tidaknya proses
belajar mengajar, hasil belajar siswa adalah produk yang menekankan tingkat
penguasaan tujuan oleh siswa baik dari segi kualitas maupun kuantitas,
keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil karena prestasi belajar
didapat dengan mengukur hasil belajar.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk merubah tingkah laku setelah
melalui kegiatan belajar mengajar. Hasil belajar dapat memberikan suatu
26
informasi kepada guru, orang tua dan siswa tentang tingkat kemampuan atau
keberhasilan dalam belajar. Pada penelitian ini hasil belajar yang dimaksud
adalah hasil dari penilaian terhadap kegiatan siswa dalam menyelesaikan
tugas-tugas yang berupa nilai setelah dilakukan tes pada setiap akhir siklus.
6. Materi Suhu dan kalor
a. Suhu.
Menurut Supiyanto (2006:140) bahwa “Suhu didefinisikan sebagai
ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda atau sistem.” Benda yang
panas memiliki suhu yang tinggi, sedangkan benda yang yang dingin
memiliki suhu yang rendah. Pada hakikatnya suhu adalah ukuran energi
kinetik rata- rata yang dimiliki oleh molekul-molekul suatu benda.
Menurut Efrizon ( 2007: 60 ) “Suhu menunjukan aktifitas-aktifitas
molekul suatu zat, apabila molekul zat bergerak secara cepat, suhu zat akan
tinggi, apabila zat bergerak lambat suhu akan rendah.” Suhu
menggambarkan derajat panas dinginya suatu zat. Apabila suhu zat tinggi,
berarti zat itu lebih panas dari pada zat lain yang suhunya lebih rendah.
1) Jenis-jenis termometer
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu ialah termometer.
Ada bermacam termometer, tetapi yang paling umum digunakan ialah
termometer kaca yang berisi zat cair tertentu.
a) Termometer gelas
Termometer gelas adalah alat ukur suhu berupa tabung kaca
berongga yang disegel yang berisi cairan tertentu. Termometer ini
27
mengukur suhu karena volume cairan didalamnya bereaksi ketika
menerima atau memberikan kalor. Zat cair yang digunakan dalam
termometer ini ialah raksa dan alkohol.
b) Termometer Nongelas
Termometer nongelas merupakan alat pengukur suhu yang
bukan tabung kaca. Termometer jenis ini memanfaatkan bermacam zat
cair sebagai standar perubahan suhu.
2) Skala suhu
Setiap termometer mempunyai berbagai macam skala. Skala
suatu termometer dibuat dengan menentukan titik tetap, yaitu titik tetap
bawah dan titik tetap atas. Untuk termometer yang umum digunakan saat
ini, titik tetap bawah adalah titik tetap lebur es murni dan ditandai angka
0. Sedangkan titik tetap atas adalah suhu uap air yang mendidih pada
tekanan 1 atm dan ditandai angka 100.
Skala suhu relatif merupakan skala suhu yang mengacu pada
titik lebur es dan titik didih air sehingga pengukuran suhu dapat bersifat
relatif.
a) Skala Celcius
Diusulkan pertama kali oleh astronom swedia bernama
Anders Celcius. Celcius memilih 0 sebagai titik tetap bawah dan 100
sebagai titik tetap atas.
b) Skala Fahrenheit
28
Skala ini umumnya di gunakan di Amerika. Skala ini
diciptakan oleh fisikawan Jerman Gabriel Fahrenheit pada tahun
1714. Pada skala ini, air adalah titik lebur es adalah 32, sedangkan
titik didih 212. Efrizon menyatakan skala Celcius dan Fahrenheit
dapat dihubungkan dengan persamaan:
tc = {tF ─ 32 }
atau
tF = tC + 32
Keterangan:
tC : Skala Celcius (0C)
tF : Skala Fahreinheit (0F)
c) Skala Reamur
Pada skala ini, lebur es adalah 0 derajat dan titik didih air
80 derajat. Jadi antara titik tetap atas dan titik tetap bawah terdapat
80 skala atau satu derajat sama dengan 1/80 perubahan suhu yang
terjadi antara es melebur dengan air mendidih pada tekanan atmosfer.
Sampai saat ini skala suhu mutlak dikenal ada dua skala yaitu skala
Kelvin dan skala Rankine.
d) Skala Kelvin
Skala Kelvin diusulkan oleh ilmuwan bernama William
Thomson, ilmuwan ini juga dikenal sebagai Lord Kelvin sehingga
29
skala suhu yang diusulkanya disebut skala Kelvin. Skala suhu yang
ditetapkan berdasarkan teori kinetik partikel. Semakin cepat molekul
yang bergerak, semakin tinggi suhu zat partikel suatu zat tidak lagi
mengalami gerakan dan sebaliknya. Pada suhu tertentu, partikel
suatu zat tidak lagi mengalami gerakan dan keadaan ini
didefinisikan oleh Kelvin sebagai nol derajat mutlak.
Derajat suhu 0 K setara dengan 2730C sehingga 00C akan
setara dengan 273 K atau tepatnya 273,15 K. Jadi, pada skala
Kelvin es melebur pada suhu 273 K dan air mendidih pada suhu
373K. Skala Kelvin mempunyai tingkat skala yang sama dengan
Celcius, yaitu 100 skala sehingga kedua skala mempunyai
hubungan:
T = t + 273
atau
t = T- 273
Keterangan :
T = Skala Kelvin ( K)
t = Skala Celcius ( 0C)
e) Skala Rankine
Sampai saat ini skala mutlak yang digunakan di Amerika
Serikat dan Inggris ialah skala Rankine. Skala suhu ini diusulkan
oleh W.J.M Rankine di mana suhu 0 mutlaknya setara dengan –460
F sehingga terjadilah hubungan:
30
tR = tF + 460
atau
tF = tR ─ 460
Keterangan:
tR : Skala Reamur (0R)
tF : Skala Fahreinheit (0F)
b. Kalor
Menurut Siswanto (2007:138) “Kalor adalah energi panas yang
merambat dari benda yang suhunya tinggi kebenda yang suhunya rendah.”
1) Satuan kalor
Kalor energi yang berpindah sehingga satuan kalor sama dengan
satuan energi, yaitu Joule. Satu kalori adalah jumlah energi yang
dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 gram air sebanyak 10C. Jika
dilakukan penyetaraan maka 1 Joule setara dengan 0,24 kalori. Selain
Joule dan kalori, elektron Volt yang disingkat eV juga digunakan
sebagai satuan. Satu elekronvolt setara dengan 1,602 x 10-19 Joule.
2) Kalor mempengaruhi suhu benda
Ketika air mulai dipanaskan dalam panci, kalor yang diterima
sedikit dan suhunya meningkat sedikit. Setelah diberikan kalor terus
menerus, ternyata suhu air bertambah sampai air mencapai titik
didihnya. Hal ini menunjukan bahwa kalor mempengaruhi suhu air,
Sehingga persamaanya adalah:
Q ∆T
31
Keterangan:
Q = Energi Kalor ( Joule)
∆T = Kenaikan Suhu ( K)
3) Kalor jenis dan kapasitas kalor
Menurut Siswanto (2007:140) menyatakan “Kalor jenis adalah
banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan atau melepaskan suhu
tiap satu kilogram massa suatu zat sebesar 1 0C.” Sifat khas suatu zat
yang menggambarkan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan
suhu 1 kg zat sebesar 10C. Secara matematis menurut Siswanto Kalor
jenis dapat dituliskan sebagai berikut:
c =
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk
menaikan suhu zat sebesar 10C.
C = m.c
Dengan:
Q = Jumlah kalor (Joule)
m = massa zat (kg)
c = Kalor jenis (J/kg.0C)
C = Kapasitas kalor (J/0C)
T = Suhu ( 0C)
4) Asas Black
Menurut Siswanto (2007:141) “Azas Black menyatakan bahwa
jika dua buah benda yang berbeda suhunya dicampur maka benda yang
32
suhunya lebih tinggi akan melepas kalor yang jumlahnya sama dengan
kalor yang diserap oleh benda yang suhunya lebih rendah.” Secara
matematis Azas Black ditulis:
Qlepas = Qterima
Q lepas = Kalor yang melepas ( Joule)
Q terima = Kalor yang diterima ( Joule)
5) Perubahan wujud zat.
Benda-benda di alam ditemukan dalam tiga wujud utama, yaitu
padat, cair, dan gas. Suatu zat dapat berubah wujud melalui proses
tertentu. Menyublin adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi gas,
misal kapur barus yang dibiarkan di alam terbuka. Melebur adalah
perubahan wujud dari cair menjadi padat seperti air yang didinginkan.
Menguap adalah perubahan wujud dari gas menjadi cair. Mengembun
adalah perubahan wujud gas menjadi cair.
6) Kalor lebur dan kalor beku
a) Kalor lebur
Efrizon (2007:68) menyatakan “Jumlah kalor yang dibutuhkan
untuk meleburkan 1 kg zat padat menjadi zat cair pada titik leburnya
disebut dengan kalor lebur.” Kalor yang dilepaskan pada saat 1 kg zat
cair membeku menjadi 1 kg menjadi zat padat pada titik bekunya
disebut kalor beku. Jika m kg zat membutuhkan kalor sebesar Q untuk
melebur, kalor lebur zat tersebut L sehingga persamaannya menurut
Umar dapat ditulis sebagai berikut:
33
L =
atau
Q = m.L
Dengan:
L = Kalor lebur zat (J/kg)
m = massa benda (kg)
b) Kalor uap
Efrizon (2007:68) menyatakan “Banyaknya kalor yang
dibutuhkan untuk menguapkan 1 kg zat pada titik didihnya adalah
kalor uap.” Secara matematis menguapkan m kg zat pada titik didihnya
membutuhkan Q sebesar:
U = Dengan: U = Kalor uap (J/kg)
7) Perpindahan kalor
a) Perpindahan kalor secara konduksi
Menurut Siswanto ( 2009: 153) “Konduksi adalah perpindahan
kalor melalui zat perantara tanpa diikuti perpindahan bagian-bagian zat
tersebut.” Jumlah kalor yang berpindah melalui zat tiap sekon disebut
laju perpindahan kalor. Laju perpindahan kalor secara konduksi
dipengaruhi oleh panjang penampang, luas penampang, perbedaan suhu
ujung-ujung penampangdan jenis bahan. Konduksi dapat disimpulkan
adalah perpindahan kalor dari daerah bersuhu tinggi kedaerah bersuhu
rendah melalui medium yang bersinggungan secara langsung.
34
b) Perpindahan kalor secara radiasi
Proses perpindahan kalor dari matahari kebumi tanpa zat
perantara ini dinamakan proses perpindahan kalor secara radiasi atau
pancaran. Radiasi dinyatakan oleh supiyanto (2006:164) adalah
“Perpindahan energi kalor dalam bentuk gelombang elektron
magnetik.” Energi kalor yang sampai kebumi terjadi secara radiasi atau
pancaran tanpa melalui zat perantara.
Laju perpindahan kalor radiasi yang dipancarkan suatu
permukaan bergantung pada suhu mutlak dan sifat permukaan pemancar
kalor.
c) Perpindahan kalor secara konveksi
Supiyanto (2006:164) menyatakan “Konveksi adalah
perpindahan kalor yang disertai perpindahan partikel-partikel zat.”
Terdapat dua jenis konveksi yaitu konveksi alami dan konveksi paksa.paa
konveksi alami, pergerakan atau aliran energi kalor terjadi akibat
perbedaan massa jenis, sedangkan konveksi paksa aliran panas dipaksa
dialirkan ketempat yang dituju dengan bantuan tertentu misalnya dengan
kipas angin dan blower.
B. Hipotesis
Hipotesis tindakan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah:
35
1. Hasil belajar fisika kelas XIOB SMK Budi Utomo Lubuklinggau akan
meningkat dengan penggunaan metode SQ3R diikuti Rolling Cognitive
2. Aktivitas belajar siswa akan meningkat dengan kegiatan belajar
menggunakan metode SQ3R diikuti Rolling Cognitive pada pokok
bahasan suhu dan kalor.
BAB IIIMETODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Arikunto
(2009:3) menyatakan bahwa “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam kelas yang sama.”
Aqib (2009:13) juga mengemukakan bahwa “Penelitian tindakan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja
dimunculkan dan terjadi didalam kelas.” Menurut Kasbollah dalam Ani
36
(2008:30) “Penelitian tindakan kelas adalah jenis penelitian untuk
memperbaiki pembelajaran dikelas.” Ada tiga kata yang membentuk
pengertian penelitian tindakan kelas:
1. Penelitian, kegiatan mengamati suatu objek menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat
dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan, suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas, sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran
yang sama dari guru.
Dari ketiga defenisi tersebut, maka yang dimaksud Penelitian
tindakan kelas pada penelitian ini adalah suatu usaha guru yang dilakukan
untuk memperbaiki kondisi dan praktik belajar secara berkesinambungan yang
bersifat reflektif yang didasari oleh adanya suatu permasalahan.
B. Rencana Penelitian
1. Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa kelas
XIOB SMK Budi Utomo Lubuklinggau tahun pelajaran 2010/2011 yang
berjumlah 26 orang yang terdiri dari semua laki-laki.
2. Waktu Lamanya Tindakan
Waktu lamanya tindakan adalah dua siklus.
37
3. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di SMK Budi Utomo Lubuklinggau.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan
instrument penelitian sebagai berikut:
1. Lembar observasi (Lembar Pengamatan)
Menurut Arikunto (2009:127) “Observasi adalah kegiatan
pengamatan (pengambilan data) untuk memotret beberapa jauh efek
tindakan telah mencapai sasaran.” Teknik pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan terhadap suatu objek dalam suatu periode tertentu
dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal yang diamati.
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi
(Pengamatan) guru dan observasi ( Pengamatan) siswa. Lembar observasi
guru digunakan untuk mengamati aktivitas guru dalam mengajar
menggunakan metode SQ3R diikuti rolling cognitive. Lembar observasi
siswa digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam proses belajar
dengan menggunakan metode SQ3R diikuti rolling cognitive.
2. Lembar Tes
Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada
tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada kelompok atau seorang murid.
Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran
berlangsung. Lembar tes umumnya digunakan untuk mengukur prestasi
38
belajar pada ranah kognitif, lembar tes yang digunakan dalam penelitian ini
berisi soal-soal yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa
setelah siswa mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan metode
SQ3R diikuti Rolling Cognitive.
D. Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh dari hasil observasi dan tes akan dianalisa secara
deskriftif.
1. Lembar observasi.
Data dari hasil observasi untuk pengamatan aktivitas guru dan
siswa dalam proses mengajar dengan menerapkan metode SQ3R diikuti
rolling cognitive yang diperoleh dengan menggunakan lembar observasi
guru dan siswa, akan dianalisis dengan menggunakan persamaan Sudjana
dalam Ani (2008:36) adalah sebagai berikut:
a. Rata-Rata Skor =
b. Skor Tertinggi = Jumlah Butir Aspek Pengamatan x Skor Tertinggi
c. Skor Terendah = Jumlah Butir Aspek Pengamatan x Skor Terendah
d. Selisih skor = Skor tertinggi – skor terendah
e. Kisaran nilai setiap kreteria =
2. Analisis data tes
Data nilai tes siswa dianalisis dengan menggunakan rumus
ketuntasan belajar klasikal, yaitu:
39
Ketuntasan Belajar Klasikal
Keterangan:
KB = Pesentase ketuntasan belajar kalsikal
NS = Jumlah siswa mencapai nilai 6,5 keatas
N = Jumlah seluruh siswa
E. Indikator Keberhasilan
Indikator yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan tindakan
yang dilakukan adalah tahap keberhasilan oleh siswa. Keberhasilan ini dapat
dihitung berdasarkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal
mengenai materi tersebut. Menurut Parmin dalam Heni (2009:35) indikator
keberhasilan siswa adalah sebagai berikut:
“1. Seorang siswa dikatakan berhasil apabila daya serapnya sekurang-kurangnya 65%. 2. Suatu kelas dikatakan berhasil apabila sekurang-kurangnya 85% dikelas tersebut telah mencapai daya serap 65%.”
Bila kedua kriteria ini terpenuhi, maka pemantapan penguasaan materi
pelajaran dengan menggunakan metode SQ3R diikuti Rolling Cognitive dapat
dijadikan usaha dalam meningkatkan hasil belajar fisika, khususnya pada
konsep suhu dan kalor.
F. Prosedur Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan merupakan suatu penelitian tindakan
kelas (PTK) digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu
40
pembelajaran fisika di kelas XIOB SMK Budi Utomo Lubuklinggau, penelitian
ini dilakukan dalam dua siklus dengan tahapan penelitian tindakan kelas yang
terdiri dari empat tahapan antara lain: Perencanaan (Planning), Pelaksanaan
tindakan (Action), Observasi (Observation) dan Refleksi (Reflection).
1. Siklus I
a. Refleksi awal
Dilakukan untuk mengetahui keadaan kelas XIOB meliputi
keadaan aktivitas siswa dari segi kognitif siswa, hal ini dilakukan dengan
melihat hasil ulangan harian mereka materi suhu dan kalor.
b. Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan kegiatan, yang dilakukan adalah
sebagi berikut:
1) Membuat rencana pembelajaran.
2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru.
3) Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa, yang harus disiapkan
siswa antara lain: Siswa menyiapkan peralatan belajar.
c. Tahap Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan ini adalah melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan perencanaan. Secara umum tahap
pelaksanaan tindakan ini antara lain:
1) Membuat suasana belajar sebaik mungkin.
2) Memberikan semangat dan memotivasi siswa untuk belajar.
41
3) Melakukan evaluasi, data diperoleh dari hasil tes akan dianalisa
secara deskriptif.
4) Merefeksi pelaksanaan tindakan untuk melakukan perbaikan pada
kegiatan pembelajaran pada siklus berikutnya.
d. Tahap Refleksi (Reflection)
Refleksi dilakukan berdasarkan observasi terhadap seluruh
kegiatan pembelajaran. Refleksi bertujuan untuk mengkaji kegiatan yang
sudah dilakukan pada proses pembelajaran dengan metode SQ3R diikuti
rolling cognitive. Hasil refleksi digunakan untuk menyusun perencanaan
di siklus ke II.
2. Siklus II
Siklus ke II merupakan tindak lanjut siklus I, pada tahap siklus ke
II dilakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan dilakukan kegiatan: Membuat aspek
lembar observasi guru, membuat aspek lembar observasi siswa membuat
kisi-kisi butir soal, dan membuat soal postes serta kunci soal postes.
b. Tahap tindakan
Pada tahap ini dilaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat pada siklus I, berdasarkan hasil refleksi
dari siklus I pelaksanaan tindakan siklus ke II sama dengan perencanaan
tindakan siklus I, proses pembelajaran masih dilakukan oleh guru dan
42
siswa, sedangkan pelaksanaan observasi dilakukan oleh peneliti, rekan
guru, kepala SMK Budi Utomo Lubuklinggau, dan dosen pembimbing.
c. Tahap refleksi
Tahap refleksi pada siklus ke II dilakukan berdasarkan hasil
observasi terhadap seluruh kegiatan pembelajaran pada siklus ke II,
refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penerapan metode
pembelajaran kooperatif SQ3R diikuti rolling cognitive telah dilakukan
guru dan siswa, serta bagaimankah peningkatan hasil belajar yang
diperoleh setelah menerapkan metode SQ3R diikuti rolling cognitive.
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menerapkan metode
pembelajaran SQ3R diikuti Rolling Cognitive pada proses pembelajaran fisika
dikelas XIOB SMK Budi Utomo Lubuklinggau yang dilaksanakan dalam II
siklus pada pokok bahasan suhu dan kalor diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Siklus 1
a. Deskripsi Observasi Terhadap aktivitas Guru
Untuk mengetahui aktivitas guru dalam menerapkan metode SQ3R
diikuti Rolling Cognitive dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi guru yang dilakukan oleh Empat Orang Pengamat (Observer)
43
adapun keempat orang tersebut adalah : Peneliti sendiri ( Observer I ),
Vina Fitriyanti, S. Pd ( Observer II ) selaku teman sejawat, Drs. Zaprizoni
( Observer III) selaku kepala SMK Budi Utomo Lubuklinggau dan
Juniyanto, S.Pd. ( Observer IV) selaku dosen pembimbing skripsi. Hasil
analisa terhadap aktivitas guru disajikan pada tabel 4.1
Tabel 4. 1Analisa terhadap aktivitas guru siklus I
No Pengamat Skor1 Pengamat I 272 Pengamat II 263 Pengamat III 284 Pengamat IV 25
Total Skor 106Rata- rata Skor 26,5Kriteria Baik
Tabel 4.1. Menunjukan bahwa aktivitas guru selama proses
mengajar dalam menerapkan metode SQ3R diikuti Rolling Cognitive
termasuk kriteria baik, namun dari beberapa aspek lembar observasi yang
diamati pada lampiran 18 sampai 21 untuk aktivitas guru selama
menerapkan metode pembelajaran SQ3R diikuti Rolling Cognitive terdapat
beberapa aspek yang dilakukan guru secara baik dengan kriteria penilaian
baik, tetapi masih ada beberapa aspek yang belum dilakukan guru secara
baik dengan kriteria penilaian cukup antara lain:
1. Guru menjelaskan tujuan pengajaran.
2. Guru membimbing kelompok melakukan metode SQ3R.
3. Guru membimbing Rolling Cognitive.
4. Guru membantu siswa menyimpulkan materi.
44
5. Guru menjelaskan tata cara SQ3R.
6. Guru memberikan penghargaan .
Sedangkan untuk kategori kurang terdapat pada aspek :
1. Guru membimbing kelompok melakukan metode SQ3R.
2. Guru menjelaskan tata cara SQ3R.
b. Deskripsi observasi terhadap aktivitas siswa
Hasil analisa data observasi yang dilakukan oleh empat pengamat
pada aktivitas pembelajaran siswa dengan menerapkan metode SQ3R diikuti
Rolling Cognitive disajikan pada tabel 4.2
Tabel 4. 2Hasil Analisa Data Observasi Terhadap Aktivitas Siswa Siklus I
No Pengamat Skor1 Pengamat I 262 Pengamat II 253 Pengamat III 274 Pengamat IV 24
Total skor 102Rata-rata skor 25,5Kriteria Cukup
Tabel 4.2. Menunjukan bahwa aktivitas siswa pada proses
pembelajaran dengan menerapkan metode SQ3R diikuti Rolling Cognitive
termasuk dalam kriteria cukup dengan rata-rata skor pengamat 25,5. Hal ini
menunjukan bahwa dalam proses penerapan metode pembelajaran SQ3R
diikuti Rolling Cognitive belum dilaksanakan dengan baik.
45
Dari Sebelas aspek pengamatan aktivitas siswa dengan menerapakan
metode SQ3R diikuti Rolling Cognitive yang terdapat pada lampiran 22
sampai 26. Enam diantaranya termasuk dalam kategori cukup dan 1
diantaranya termasuk dalam kategori kurang, adapun kategori cukup antara
lain :
1. Siswa menanggapi motivasi yang disampaikan guru.
2. Siswa menyimak tata cara SQ3R.
3. Siswa melakukan SQ3R memberi tanggapan, penjelasan dan aktif
mengeluarkan pendapat selama proses belajar kelompok berlangsung
(pengamat I).
4. Siswa menyimpulkan materi ajar.
5. Siswa melakukan Rolling Cognitive.
6. Siswa memperoleh penghargaan.
Adapun aspek-aspek aktivitas siswa yang termasuk kurang antara
lain :
Siswa melakukan SQ3R memberi tanggapan, penjelasan dan aktif
mengeluarkan pendapat selama proses belajar SQ3R berlangsung (pengamat
II ).
c. Deskripsi hasil belajar siswa
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah
penerapan metode SQ3R Diikuti rolling cognitive. Maka dilakukan penilaian
berupa postes yang terdiri dari soal-soal essay. Nilai postes ini kemudian
46
dianalisa menggunakan rumus ketuntasan hasil belajar klasikal. Berdasarkan
jumlah siswa yang memperoleh nilai 6,5 keatas dihitung nilai ketuntasan
belajar klasikal.
Dari hasil postes siswa setelah penerapan metode SQ3R diikuti
Rolling Cognitive pada siklus I, diperoleh ketuntasan belajar sebesar 65,38
% atau sebanyak 17 siswa dari 26 siswa. Terdapat pada lampiran 12,
berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa kegiatan belajar mengajar
dengan menerapakan metode SQ3R diikuti Rolling Cognitive belum
mengalami ketuntasan belajar secara klasikal. Belum tercapainya ketuntasan
belajar klasikal setelah penerapan metode SQ3R diikuti Rolling Cognitive
pada siklus I ini, dikarenakan belum dilaksanakanya beberapa aspek
aktivitas guru dan siswa secara baik.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga diperoleh
ketuntasan belajar klasikal maka dibutuhkan perbaikan-perbaikan aktivitas
guru dan siswa pada proses kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan
metode pembelajaran SQ3R diikuti Rolling Cognitive.
d. Refleksi siklus I
Dari hasil analisa data lembar observasi guru dan observasi siswa
pada siklus I, diketahui bahwa dalam menerapakan metode pembelajaran
koopereatif SQ3R diikuti Rolling Cognitive ada beberapa aspek aktivitas
guru dan siswa yang belum dilaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat masih
ada beberapa aspek pengamatan aktivitas guru dan siswa yang termasuk
dalam kategori cukup dan kurang. Dalam pelaksanaan siklus II aspek-aspek
47
pengamatan pada aktivitas guru dan siswa disiklus I akan dicoba untuk
diperbaiki, agar penerapan metode SQ3R diikuti Rolling Cognitive dapat
berjalan dengan maksimal disiklus II. Adapun beberapa aspek yang harus
diperbaiki pada pelaksanaan aktivitas guru dan siswa disiklus I antara lain:
a. Aspek pengamatan aktivitas guru dalam kategori cukup antara lain :
1. Berdasarkan anggapan Vina Fitriyanti, S. Pd. (Observer II, Sumber:
Lampiran 19) Bahwa aspek guru memberitahukan, menjelaskan tujuan
pengajaran, dalam proses pelaksanaan pembelajaran berikutnya aspek
ini diperbaiki dengan cara guru tidak hanya memberitahukan dan
menjelaskan tujuan pengajaran tetapi juga menuliskan tujuan
pengajaran, hal ini penting dilakukan guru karena dalam KBM siswa
tidak hanya dituntut untuk mengetahui tujuan pengajaran tetapi juga
mengingat tujuan pengajaran yang akan dilaksanakan, sehingga dalam
proses mengajar tidak menyimpang jauh dari tujuan.
2. Guru membimbing siswa mengerjakan SQ3R diikuti Rolling Cognitive
(Hanya membimbing 2-4 kelompok) harus diperbaiki menurut Bapak
Juniyanto, S. Pd. (Observer IV) dengan cara guru lebih merata dalam
memberikan bimbingan, bukan saja guru hanya membimbing
kelompok yang antusias dalam belajar, tetapi guru juga membimbing
kelompok yang anggotanya kurang antusias dalam belajar hal ini dapat
dilakukan oleh guru dengan cara memberikan pujian pada kelompok–
kelompok yang anggotanya aktif terlibat dalam mengerjakan SQ3R,
sehingga kelompok yang lain merasa termotivasi untuk mengikuti
48
menyelesaikan SQ3R diikuti Rolling Cognitivenya keterlibatan
kelompok sangat penting dalam membangun kerja tim dan
menumbuhkan rasa tanggung jawab setiap anggotanya.
3. Guru membimbing siswa dalam Rolling Cognitive yang telah
mengerjakan SQ3R diikuti Rolling Cognitive penting artinya sejauh
mana kelompok bekerjasama dalam mengerjakan SQ3R. disiklus I
guru kurang mampu melibatkan seluruh kelompok dalam kerja tim, hal
ini disebabkan karena guru hanya meminta kelompok untuk menjawab
pertanyaan secara volunteer. Dari hasil pengamatan pada aspek ini
terlihat bahwa beberapa perwakilan kelompok terlihat aktif,
sedangkan beberapa kelompok yang lain kurang aktif sehingga untuk
mengaktifkan seluruh kelompok guru hendaknya meminta perwakilan
kelompok agar bertanggung jawab terhadap kelompoknya.
4. Menurut Drs. Zaprizoni (Observer III) guru harus meminta siswa
untuk menyebutkan kembali serta menyimpulkan materi ajar.
Menyimpulkan materi ajar penting artinya untuk meringkas konsep-
konsep penting yang telah dipelajari, dalam pelaksanaannya guru
hendaknya mengarahkan siswa dalam menyimpulkan materi yang
telah dipelajari. Hal ini penting dilakukan guru mengetahui sejauh
mana siswa mampu mengetahui konsep-konsep penting yang telah
mereka pelajari dan memungkinkan dengan adanya keterlibatan siswa
dalam menyimpulkan materi ajar, maka siswa akan lebih mampu untuk
49
mengingat konsep-konsep yang telah dipelajari, sehingga pada siklus
II hendaknya guru terlibat dalam menyimpulkan materi.
5. Menurut Juniyanto, S.Pd. (Observer IV) guru menjelaskan aturan
SQ3R diikuti Rolling Cognitive, pada pelaksanaan siklus I guru
dianggap kurang mampu mengelola pembentukan kelompok hal ini
terlihat dari kurang tertibnya siswa melakukan kegiatan SQ3R yang
diikuti Rolling Cognitive. Dari 6 kelompok terlihat 3 kelompok terlihat
bingung dalam melakukan SQ3R, sehingga dalam siklus II guru lebih
terperinci dalam menjelaskan aturan SQ3R diikuti Rolling Cognitive.
6. Guru memberikan penghargaan (Hanya 1 kelompok yang diberi
penghargaan oleh guru). Ciri dari pembelajaran kooperatif tidak
dikehendaki ada kompetisi pada siswa, namun bagaimana siswa
mampu bekerjasama dan bertanggung jawab dalam sebuah team.
Struktur penghargaan dalam pembelajaran kooperatif dimaksudkan
untuk memotivasi tim untuk bekerja sama, tim-tim tersebut termotivasi
jika mampu memperoleh penghargaan dari guru pada siklus I hanya
satu tim yang memperoleh penghargaan dari guru pada siklus II. Guru
harus lebih memotivasi tim yang lain agar mendapat penghargaan.
Sedangkan untuk aspek aktivitas siswa beberapa aspek yang dicoba
diperbaiki pada siklus II antara lain adalah:
1. Siswa menanggapi motivasi dari guru. Pada siklus ini hanya kira–kira
50% siswa yang termotivasi, sehingga untuk aspek ini pada siklus ke II
50
akan diperbaiki dengan cara guru lebih memotivasi pada hal yang lebih
diketahui siswa.
2. Siswa melakukan SQ3R aktif mengeluarkan pendapat selama proses
belajar berlangsung. Pada siklus I kelompok yang terlihat aktif
melakukan survey, question, read, recite and review selama proses
belajar berlangsung hanya 2-4 kelompok, kelompok yang lain tidak
terlihat melakukan hal tersebut, tugas untuk menyelesaikan SQ3R hanya
dilimpahkan satu orang anggota, aspek ini harus diperbaiki pada siklus
berikutnya dengan cara guru lebih memberikan penjelasan kepada siswa
bahwa inti belajar kelompok adalah kebersamaan, tugas untuk
menyelesaikan SQ3R adalah tugas bersama, menjadi tanggung jawab
bersama, dimana masing-masing anggota memiliki peran yang sama.
3. Siswa menyimpulkan materi ajar. Pada siklus ini hanya 2-4 kelompok
yang menyimpulkan materi yang telah di pelajari, hal ini
memperlihatkan bahwa kelompok yang lain belum mampu menarik
konsep-konsep penting dari materi-materi yang telah dipelajari. Faktor
ini juga didukung oleh guru yang kurang membimbing dan mengarahkan
siswa dalam mengambil kesimpulan. Guru cenderung menyimpulkan
sendiri materi yang telah dipelajari. Untuk siklus II aspek ini harus
diperbaiki oleh guru maupun siswa guru harus mengarahkan siswa untuk
mengambil kesimpulan dengan pertanyaan-pertanyaan yang
mengarahkan siswa mendapatkan penghargaan dari guru sebagai tim
super. Pada siklus I kelompok yang memperoleh penghargaan dari guru
51
hanya satu kelompok, untuk siklus II diperbaiki dengan cara guru harus
mampu memotivasi kelompok lain agar lebih semangat dalam bekerja
dan memperoleh penghargaan, penghargaan bukanlah salah satu
kompetisi dari siswa yang harus diperebutkan tetapi salah satu bentuk
motivasi agar kelompok atau tim siswa memiliki dorongan dalam
bekerja, dengan adanya kelompok yang mendapatkan penghargaan
sebagai tim super menunjukan bahwa tiap anggota kelompok yang ada
didalamnya telah bekerja dan belajar dengan sungguh-sungguh.
Adanya perbaikan pada aspek kegiatan belajar mengajar
menerapkan metode SQ3R diikuti rolling cognitive diharapkan mampu
meningkatkan hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus ke II.
2. Siklus II
a. Deskripsi observasi terhadap aktivitas guru
Pada proses belajar mengajar menerapkan metode SQ3R diikuti
Rolling Cognitive disiklus ke II. Hasil analisa data observasi untuk aktivitas
guru disiklus ke II disajikan pada tabel 4.3
Tabel 4.3Hasil analisa data observasi terhadap aktivitas siswa siklus II
No Pengamat Skor1 Pengamat I 312 Pengamat II 30
3 Pengamat III 334 Pengamat IV 28
Total Skor 122Rata- rata skor 30,5kriteria Baik
52
Tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa pada proses pelaksanaan KBM
dengan menerapkan metode SQ3R diikuti Rolling Cognitive disiklus Ke II
telah menunjukan peningkatan pada aktivitas guru, dengan nilai rata-rata
skor pengamatan aktivitas guru adalah 30,5 dengan kriteria baik berdasarkan
sebelas aspek pengamatan yang terdapat pada lampiran 28 sampai 31, yang
digunakan untuk melihat aktivitas guru dalam menerapkan metode
pembelajaran kooperatif SQ3R diikuti Rolling Cognitive, dalam kategori
baik. Hal ini memperlihatkan bahwa guru telah mampu menerapkan metode
SQ3R diikuti Rolling Cognitive secara lebih baik, walaupun demikian masih
terdapat beberapa aspek yang belum dilaksanakan dengan baik oleh guru
dengan kategori cukup antara lain:
1. Guru memotivasi siswa.
2. Guru menyajikan materi pelajaran.
3. Guru membimbing siswa mengerjakan metode SQ3R diikuti Rolling
Cognitive.
b. Deskripsi observasi terhadap aktivitas siswa
Analisa data aktivitas siswa pada proses pembelajaran fisika dengan
menerapkan metode SQ3R diikuti Rolling Cognitive disiklus ke II disajikan
pada tabel 4.4
Tabel 4.4Hasil analisa data observasi terhadap aktivitas siswa siklus II
No Pengamat Skor1 Pengamat I 312 Pengamat II 303 Pengamat III 29
53
4 Pengamat IV 32Total Skor 61Rata- rata skor 30,5Kriteria Baik
Dari tabel 4.4 diketahui bahwa rata-rata skor pengamatan untuk
aktivitas siswa pada proses pembelajaran dengan menerapkan metode SQ3R
diikuti Rolling Cognitive adalah 30,5 dengan kriteria baik.
Berdasarkan 11 aspek yang yang diamati pada aktivitas siswa,
menunjukan bahwa 8 aspek telah dapat dilakukan dengan kriteria baik,
sedangkan 3 diantaranya dengan kriteria cukup. Adapun aspek tersebut
antara lain :
1. Siswa menyimak guru menjelaskan materi berikutnya.
2. Siswa menanggapi motivasi yang disampaikan oleh guru.
3. Siswa melakukan Rolling Cognitive.
c. Deskripsi nilai akhir siswa
Pembelajaran fisika pada konsep kerja ilmiah dengan menerapkan
metode SQ3R diikuti Rolling Cognitive disiklus ke II memperlihatkan
peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Pada siklus ke II
diperoleh persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 88,48% atau
sebanyak 23 orang siswa tuntas belajar dari 26 orang. Hal ini menunjukan
bahwa pembelajaran fisika dengan menerapkan metode SQ3R diikuti
Rolling Cognitive telah mampu meningkatkan hasil belajar siswa dari siklus
I ke siklus II, serta penerapan metode pembelajaran kooperatif ini telah
mampu mencapai ketuntasan belajar secara klasikal.
54
d. Refleksi siklus ke II
Pada proses pembelajaran fisika menerapkan metode SQ3R diikuti
rolling cognitive disiklus ke II telah memperlihatkan peningkatan baik pada
aktivitas siswa, aktivitas guru dan hasil belajar.
Dari beberapa aspek pengamatan yang digunakan untuk melihat
aktivitas guru dan siswa pada proses penerapan metode SQ3R diikuti Rolling
Cognitive disiklus ke II sebagian besar telah dilaksanakan secara maksimal
dengan kategori baik, namun masih ada beberapa aspek pengamatan untuk
aktivitas guru dan siswa yang belum terlaksana secara maksimal dengan
kategori cukup.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus
pada proses Pembelajaran fisika dengan menerapkan metode SQ3R diikuti
Rolling Cognitive pada materi suhu dan kalor dengan subjek penelitian guru
dan siswa kelas XIOB SMK Budi utomo Lubuklinggau dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dan meningkatkan aktivitas guru dan siswa pada proses
pembelajaran fisika, hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan aktivitas
guru, aktivitas siswa, dan peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke
siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5Peningkatan Aktivitas guru, Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar Siklus
I dan IINo Pengamatan Rata-rata nilai Kenaikan
55
Siklus I Siklus II1 Aktivitas Guru 26,50 30,50 4,002 Aktivitas Siswa 25,50 30,50 5,003 Hasil Belajar 65,38% 88,48% 23,10%
Hasil analisa data, untuk data observasi aktivitas guru pada proses
pembelajaran fisika dengan menerapkan metode SQ3R diikuti Rolling
Cognitive telah mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dengan rata-
rata skor pengamatan aktivitas guru dari 26,5 menjadi 30,5 atau meningkat
4,00 dengan kategori penilaian aktivitas guru baik. Rata-rata skor
pengamatan aktivitas siswa mengalami kenaikan dari 25,5 menjadi 30,5
meningkat 5,00 dengan kategori baik. Analisa data ketuntasan hasil belajar
siswa memperlihatkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I
ke siklus II dengan persentase ketuntasan hasil belajar 65,38% pada siklus I,
meningkat menjadi 88,48% pada siklus ke II dengan presentase peningkatan
23,10% hal ini memperlihatkan bahwa penerapan metode SQ3R diikuti
Rolling Cognitive telah mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Peningkatan hasil belajar terjadi Karena adanya peningkatan aktivitas siswa
dan aktivitas guru pada proses belajar mengajar menerapkan metode SQ3R
diikuti Rolling Cognitive.
Pada akhir proses pembelajaran fisika dengan menerapkan metode
SQ3R diikuti Rolling Cognitive pokok bahasan suhu dan kalor, secara
maksimal telah mampu meningkatkan hasil belajar, hal ini dapat dilihat dari
adanya peningkatan aktivitas siswa dengan menerapkan metode
pembelajaran SQ3R diikuti Rolling Cognitive dari siklus I Ke siklus II,
56
aktivitas siswa dalam KBM sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa,
adanya peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan metode
pembelajaran SQ3R diikuti Rolling Cognitive tidak terlepas dari aktivitas
siswa, pada proses belajar mengajar yang terjadi dengan menerapkan metode
tersebut, siswa bersemangat dan antusias dalam belajar adanya unsur
kebersamaan dan kekompakan dalam kelompok untuk menuntaskan tugas
belajar juga terlihat pada proses belajar mengajar dengan menerapkan
metode SQ3R diikuti Rolling Cognitive. Didalaam kelompok masing-masing
siswa aktif dalam berdiskusi untuk menuntaskan tugas belajar hal ini sejalan
dengan teori Salvin dalam Ani (2008:52) menyatakan “Didalam
pembelajaran kooperatif siswa akan lebih mudah menemukan dan
memahami suatu konsep yang sulit jika siswa saling mendiskusikan konsep
tersebut dengan siswa lainya.”
Didalam proses pembelajaran kooperatif metode SQ3R diikuti
Rolling Cognitive, siswa termotivasi karena adanya Rolling Cognitive yang
mereka lakukan, Rolling Cognitive ini memberikan suatu tanggung jawab
tersendiri bagi masing-masing siswa untuk menyumbangkan point tertinggi
bagi kelompoknya, sehingga untuk mampu menyumbangkan point tertinggi
bagi kelompok mereka, siswa lebih bersemangat untuk menguasai bahan
yang diajarkan, dan dengan adanya Rolling Cognitive siswa lebih mengingat
bahan pembelajaran yang telah dipelajari.
57
BAB VSIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil penelitian tindakan kelas ini dapat ditarik kesimpulan
antara lain:
1. Penggunaan metode belajar SQ3R diikuti Rolling Cognitive pada mata
pelajaran fisika kelas XIOB SMK Budi Utomo Lubuklinggau dapat
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi suhu, dan kalor.
Hasil penelitian yang diperoleh untuk siklus I pada aktivitas guru
diperoleh rata-rata skor pengamatan 26, 5 dengan kriteria baik, untuk
aktivitas siswa diperoleh rata-rata skor pengamatan 25,5 dengan kriteria
cukup dan ketuntasan yang dicapai sebesar 65,38 (Belum tuntas). Pada
58
siklus ke II diperoleh rata-rata hasil pengamatan untuk aktivitas guru 30,5
dengan kategori baik dan untuk aktivitas siswa diperoleh rata-rata
pengamatan 30,5 dengan kategori baik dan persentase yang dicapai adalah
88,41 (Tuntas), dengan demikian metode belajar SQ3R diikuti rolling
cognitive dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa pokok bahasan
suhu dan kalor.
2. Penggunaan metode belajar SQ3R diikuti Rolling cognitive pada mata
pelajaran fisika kelas XIOB SMK Budi Utomo Lubuklinggau dapat
meningkatkan aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam proses belajar
mengajar.
B. Saran
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, ini
penulis menyarankan:
1. Penelitian ini masih terbatas pada hasil belajar dan aktivitas belajar siswa,
diharapkan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap motivasi
belajar dan minat belajar siswa.
2. Diharapkan kepada guru fisika agar dapat menggunakan metode belajar
SQ3R diikuti Rolling Cognitive sebagai variasi dalam mengajar.
59
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama widia.
Arikunto Suharsimi, Dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:BumiAksara.
Anggraeni Heni. 2009.Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Menggunakan Metode Survey, Question, Read, Recite,Review (SQ3R) diikuti Rolling Cognitive dikelas V114 SMP Negeri 2 Lubuklinggau. Skripsi tidak diterbitkan. Jambi: Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Jambi.
Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: Publisher.
Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Purwanto. 2006. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Surakarta: Pustaka Pelajar.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka cipta.
60
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Jawa Timur: Media Buana Pustaka.
Shaffat, Idri. 2009. Optimized Learning Strategy. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Slameto . 2001. Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta.
Supiyanto. 2006. Fisika untuk SMA / MA Kelas X. Jakarta : Phibeta.
Siswanto. 2009. Kompetensi Fisika Kelas X untuk SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional.
Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: Alfa Beta.
Suantak. 2007. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA PGRI 2 Lubuklinggau Melalui Pembelajaran Terbalik ( Recirocal Teaching).Skripsi tidak diterbitkan . Lubuklinggau: Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendiikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP-PGRI) Lubuklinggau.
Tasma Ani.2008. Penerapan Model Pembelajaran Koperatiif Tipe Team Game Tournamen (TGT) pada Proses Pembelajaran Biologi dikelas V11 A SMP Negeri 17 Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2007/2008 dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi tidak diterbitkan. Bengkulu: Program studi pendidikan Biologi Jurusan pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan alam fakultas keguruan dan ilmu pendidikan.
Umar, Efrizon. 2007. Fisika dan Kecakapan Hidup. Jakarta: Ganeca Exaact.
61
LAMPIRAN
62
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1
Satuan Pendidikan : SMK Budi Utomo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas /semester : XI / Gazal
Sub Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
1. STANDAR KOMPETISI
7. Menerapkan konsep suhu dan kalor
63
II. KOMPETISI DASAR
7.1 Menguasai konsep suhu dan kalor
III. INDIKATOR
1 .Sifat termometrik bahan diidentifikasi.
2. Macam-macam skala thermometer diidentifikasi.
3. Perpindahkan kalor secara konveksi, konduksi dibandingkan
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pada peristiwa perpindahan kalor
diidentifikasi
5. Cara mengurangi perpindahankalor didemonstrasikan
1V. MATERI
Suhu dan kalor
V. METODE PEMBELAJARAN
Metode SQ3R diikuti Rolling Cognitive.
VI. SUMBER BELAJAR
1. Buku fisika keas X SMA jilid I penerbit Phibeta
2. Buku fisika kelas X SMA jilid I penerbit Ganeca Exaact
3. Buku Fisika SMA kelas X jilid IB penerbit Erlangga
4. Buku fisika SMA/MA siap UN fisika penerbit Erlangga.
VII. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
a. Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan menyampaikan informasi yang akan
dipelajari
2. Guru menuliskan pokok bahasan dan sub pokok bahasan pada papan
tulis.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yamg harus dicapai dengan
metode yang akan digunakan.
b. Kegiatan Inti
1. Guru membagi siswa dengan beberapa kelompok.
2. Guru dan siswa melakukan survey terhadap materi yang akan
dipelajari.
64
3. Guru memberi petunjuk atau contoh kepada siswa untuk menyusun
pertanyaan yang jelas, singkat mengenai materi.
4. Guru menugaskan siswa membaca secara aktif untuk mendapatkan
jawaban dari pertanyaan yang telah disusun sebelumnya
5. Guru menyuruh siswa menyebutkan jawaban atas pertanyaan yang
telah tersusun dan melatih siswa untuk tidak membuka catatan.
6. Guru memberi penjelasan teri secara singkat dan berurut kepada
siswa.
7. Guru bersama siswa meninjau ulang selruh pertanyaan dan jawaban
secara singkat.
8. Guru menugaskan siswa dari masing-masing kelompok menuliskan
hasil reviewnya pada kertas karton atau manila yang telah tertempel
di dinding.
9. Guru menugaskan siswa mendatangi kelompok lain untuk
memberikan komentar atas hasil revewnya.
10. Guru menugaskan siswa dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil revewnya dan menjawab pertanyaan atau
keberatan dari kelompok lain.
11. Guru memberikan komentar dan kesimpulan untuk masing-masing
kelompok.
c. Penutup
1. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
2. Guru memberi tugas pekerjaan rumah kepada siswa
3. Guru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya
Lubuklinggau, Oktober 2010
Peneliti
Kusmadi
65
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2
Satuan Pendidikan : SMK Budi Utomo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas /semester : XI / Gazal
SUB Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
I. STANDAR KOMPETISI
7. Menerapkan konsep suhu dan kalor
1. KOMPETISI DASAR
7.1 Menguasai konsep suhu dan kalor
66
111. INDIKATOR
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pada peristiwa perpindahan kalor
diidentifikasi.
2. Cara mengurangi perpindahankalor didemonstrasikan.
1V. MATERI
Suhu dan kalor
V. METODE PEMBELAJARAN
Metode SQ3R diikuti Rolling Cognitive.
VI. SUMBER BELAJAR
1. Buku fisika keas X SMA jilid I penerbit Phibeta
2. Buku fisika kelas X SMA jilid I penerbit Ganeca Exaact
3. Buku Fisika SMA kelas X jilid IB penerbit Erlangga
4. Buku fisika SMA/MA siap UN fisika penerbit Erlangga.
VII. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
a. Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan menyampaikan informasi yang
akan dipelajari.
2. Guru menuliskan pokok bahasan dan sub pokok bahasan pada papan
tulis.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yamg harus dicapai
dengan metode yang akan digunakan.
b. Kegiatan Inti
1. Guru dan siswa melakukan survey terhadap materi yang akan
dipelajari.
2. Guru memberi petunjuk atau contoh kepada siswa untuk menyusun
pertanyaan yang jelas, singkat mengenai materi.
3. Guru menugaskan siswa membaca secara aktif untuk mendapatkan
jawaban dari pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.
4. Guru menyuruh siswa menyebutkan jawaban atas pertanyaan yang
telah tersusun dan melatih siswa untuk tidak membuka catatan.
67
5. Guru memberi penjelasan teri secara singkat dan berurut kepada
siswa.
6. Guru bersama siswa meninjau ulang selruh pertanyaan dan jawaban
secara singkat.
7. Guru menugaskan siswa dari masing-masing kelompok menuliskan
hasil reviewnya pada kertas karton atau manila yang telah tertempel
di dinding.
8. Guru menugaskan siswa mendatangi kelompok lain untuk
memberikan komentar atas hasil revewnya.
9. Guru menugaskan siswa dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil revewnya dan menjawab pertanyaan atau
keberatan dari kelompok lain.
10. Guru memberikan komentar dan kesimpulan untuk masing-masing
kelompok.
c. Penutup
1) Guru membimbing siswa membuat kesimpulan materi pelajaran.
2) Guru memberi tugas pekerjaan rumah kepada siswa.
3) Guru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya.
Lubuklinggau, Oktober 2010
Peneliti
Kusmadi
68
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3
Satuan Pendidikan : SMK Budi Utomo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas /semester : XI / Gazal
SUB Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor
Alokasi Waktu :
II. STANDAR KOMPETISI
7. Menerapkan konsep suhu dan kalor
III.KOMPETISI DASAR
7.2 menguasai pengaruh kalor terhadap zat
111. INDIKATOR
1. Pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda dibuktikan
69
2. Azas black diformulasikan secara kuantitatif
3. Peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya dijelasakan dengan
mengemukakan contoh
1V. MATERI
Pengaruh kalor terhadap zat
V. METODE PEMBELAJARAN
Metode SQ3R diikuti rolling cognitive
VI. SUMBER BELAJAR
1. Buku fisika keas X SMA jilid I penerbit Phibeta
2. Buku fisika kelas X SMA jilid I penerbit Ganeca Exaact
3. Buku Fisika SMA kelas X jilid IB penerbit Erlangga
4. Buku fisika SMA/MA siap UN fisika penerbit Erlangga.
VII. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
a. Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan menyampaikan informasi yang
akan dipelajari
2. Guru menuliskan pokok bahasan dan sub pokok bahasan pada papan
tulis.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yamg harus dicapai dengan
metode yang akan digunakan.
b. Kegiatan inti.
1. Guru dan siswa melakukan survey terhadap materi yang akan dipelajari
2. Guru memberi petunjuk atau contoh kepada siswa untuk menyusun
pertanyaan yang jelas, singkat mengenai materi
3. Guru menugaskan siswa membaca secara aktif untuk mendapatkan
jawaban dari pertanyaan yang telah disusun sebelumnya
4. Guru menyuruh siswa menyebutkan jawaban atas pertanyaan yang telah
tersusun dan melatih siswa untuk tidak membuka catatan.
5. Guru memberi penjelasan teri secara singkat dan berurut kepada siswa
6. Guru bersama siswa meninjau ulang selruh pertanyaan dan jawaban
secara singkat
70
7. Guru menugaskan siswa dari masing-masing kelompok menuliskan
hasil reviewnya pada kertas karton atau manila yang telah tertempel di
dinding
8. Guru menugaskan siswa mendatangi kelompok lain untuk memberikan
komentar atas hasil revewnya
9. Guru menugaskan siswa dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil revewnya dan menjawab pertanyaan atau
keberatan dari kelompok lain
10. Guru memberikan komentar dan kesimpulan untuk masing-masing
kelompok.
c. Penutup
1. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan materi pelajaran.
2. Guru memberi tugas pekerjaan rumah kepada siswa.
3. Guru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya.
Lubuklinggau, Oktober 2010
Peneliti
Kusmadi
71
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 4
Satuan Pendidikan : SMK Budi Utomo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas /semester : XI / Gazal
Sub Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor
Alokasi Waktu :
I. STANDAR KOMPETISI
7. Menerapkan konsep suhu dan kalor
II. KOMPETISI DASAR
7.2 menguasai pengaruh kalor terhadap zat
72
111. INDIKATOR
1 Peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya dijelasakan dengan
mengemukakan contoh dalam kehidupan sehari-hari.
2. Perubahan wujud dianalisa secara kuantitatif.
3. Pemuaian panjang dan volume pada berbagai zat dijelaskan secara
kuantitatif.
1V. MATERI
Pengaruh kalor terhadap zat
V. METODE PEMBELAJARAN
Metode SQ3R diikuti rolling cognitive
VI. SUMBER BELAJAR
1. Buku fisika keas X SMA jilid I penerbit Phibeta
2. Buku fisika kelas X SMA jilid I penerbit Ganeca Exaact
3. Buku Fisika SMA kelas X jilid IB penerbit Erlangga
4. Buku fisika SMA/MA siap UN fisika penerbit Erlangga.
VII. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
a. Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan menyampaikan informasi yang akan
dipelajari.
2. Guru menuliskan pokok bahasan dan sub pokok bahasan pada papan
tulis.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yamg harus dicapai dengan
metode yang akan digunakan.
b. Kegiatan Inti
1. Guru dan siswa melakukan survey terhadap materi yang akan dipelajari.
2. Guru memberi petunjuk atau contoh kepada siswa untuk menyusun
pertanyaan yang jelas, singkat mengenai materi.
73
3. Guru menugaskan siswa membaca secara aktif untuk mendapatkan
jawaban dari pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.
4. Guru menyuruh siswa menyebutkan jawaban atas pertanyaan yang telah
tersusun dan melatih siswa untuk tidak membuka catatan.
5. Guru memberi penjelasan teri secara singkat dan berurut kepada siswa
6. Guru bersama siswa meninjau ulang selruh pertanyaan dan jawaban
secara singkat.
7. Guru menugaskan siswa dari masing-masing kelompok menuliskan
hasil reviewnya pada kertas karton atau manila yang telah tertempel di
dinding.
8. Guru menugaskan siswa mendatangi kelompok lain untuk memberikan
komentar atas hasil revewnya
9. Guru menugaskan siswa dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil revewnya dan menjawab pertanyaan atau
keberatan dari kelompok lain.
10. Guru memberikan komentar dan kesimpulan untuk masing-masing
kelompok.
c. Penutup
1. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan materi pelajaran.
2. Guru memberi tugas pekerjaan rumah kepada siswa.
3. Guru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya.
Lubuklinggau, Oktober 2010
Peneliti
Kusmadi
74
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 5
Satuan Pendidikan : SMK Budi Utomo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas /semester : XI / Gazal
SUB Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
I. STANDAR KOMPETISI
7. Menerapkan konsep suhu dan kalor
II. KOMPETISI DASAR
7.3 mengukur suhu dan kalor
111. INDIKATOR
75
1. Thermometer digunakan untuk mengukur suhu berbagai benda
2. Calorimeter digunakan dalam menentukan besarnya kalor yang dilepas
atau yang diterima
1V. MATERI
Pengukuran suhu dan kalor
V. METODE PEMBELAJARAN
Metode SQ3R diikuti rolling cognitive
VI. SUMBER BELAJAR
1. Buku fisika keas X SMA jilid I penerbit Phibeta
2. Buku fisika kelas X SMA jilid I penerbit Ganeca Exaact
3. Buku Fisika SMA kelas X jilid IB penerbit Erlangga
4. Buku fisika SMA/MA siap UN fisika penerbit Erlangga.
VII. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
a. pendahuluan
1. guru membuka pelajaran dengan menyampaikan informasi yang akan
dipelajari
2. guru menuliskan pokok bahasan dan sub pokok bahasan pada papan
tulis.
3. guru menyampaikan tujuan pembelajaran yamg harus dicapai dengan
metode yang akan digunakan.
b. Kegiatan inti
1. Guru dan siswa melakukan survey terhadap materi yang akan dipelajari.
2. Guru memberi petunjuk atau contoh kepada siswa untuk menyusun
pertanyaan yang jelas, singkat mengenai materi.
3. Guru menugaskan siswa membaca secara aktif untuk mendapatkan
jawaban dari pertanyaan yang telah disusun sebelumnya
4. Guru menyuruh siswa menyebutkan jawaban atas pertanyaan yang telah
tersusun dan melatih siswa untuk tidak membuka catatan.
5. Guru memberi penjelasan teri secara singkat dan berurut kepada siswa
6. Guru bersama siswa meninjau ulang seluruh pertanyaan dan jawaban
secara singkat.
76
7. Guru menugaskan siswa dari masing-masing kelompok menuliskan hasil
reviewnya pada kertas karton atau manila yang telah tertempel di dinding
8. Guru menugaskan siswa mendatangi kelompok lain untuk memberikan
komentar atas hasil revewnya.
9. Guru menugaskan siswa dari masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil revewnya dan menjawab pertanyaan atau keberatan dari kelompok
lain.
10. Guru memberikan komentar dan kesimpulan untuk masing-masing
kelompok.
c. Penutup
1. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan materi pelajaran.
2. Guru memberi tugas pekerjaan rumah kepada siswa.
3. Guru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya.
Lubuklinggau, Oktober 2010
Peneliti
Kusmadi
Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 6
Satuan Pendidikan : SMK Budi Utomo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas /semester : XI / Gazal
SUB Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
III.STANDAR KOMPETISI
7. Menerapkan konsep suhu dan kalor
IV. KOMPETISI DASAR
7.3 Mengukur Suhu dan Kalor
77
7.4 Menghitung Kalor
111. INDIKATOR
1. Kalorimeter digunakan dalam menentukan besarnya kalor yang dilepas
atau yang diterima.
2. Kalor jenis dan kapasitaskalor dirumuskan dan diterapkan dalam
penghitungan.
3. Hukum kekekalan energi digunakan dalam perhitungan kalor.
1V. MATERI
Pengukuran suhu dan kalor, kapasitas kalor dan hukum kekekalan energi.
V. METODE PEMBELAJARAN
Metode SQ3R diikuti rolling cognitive.
VI. SUMBER BELAJAR
1. Buku fisika keas X SMA jilid I penerbit Phibeta.
2. Buku fisika kelas X SMA jilid I penerbit Ganeca Exaact.
3. Buku Fisika SMA kelas X jilid IB penerbit Erlangga.
4. Buku fisika SMA/MA siap UN fisika penerbit Erlangga.
VII. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
a. Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan menyampaikan informasi yang akan
dipelajari.
2. Guru menuliskan pokok bahasan dan sub pokok bahasan pada papan
tulis.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yamg harus dicapai dengan
metode yang akan digunakan.
b. Kegiatan inti
1. Guru dan siswa melakukan survey terhadap materi yang akan
dipelajari.
2. Guru memberi petunjuk atau contoh kepada siswa untuk menyusun
pertanyaan yang jelas, singkat mengenai materi
78
3. Guru menugaskan siswa membaca secara aktif untuk mendapatkan
jawaban dari pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.
4. Guru menyuruh siswa menyebutkan jawaban atas pertanyaan yang
telah tersusun dan melatih siswa untuk tidak membuka catatan.
5. Guru memberi penjelasan teri secara singkat dan berurut kepada siswa
6. Guru bersama siswa meninjau ulang selruh pertanyaan dan jawaban
secara singkat.
7. Guru menugaskan siswa dari masing-masing kelompok menuliskan
hasil reviewnya pada kertas karton atau manila yang telah tertempel di
dinding.
8. Guru menugaskan siswa mendatangi kelompok lain untuk memberikan
komentar atas hasil revewnya.
9. Guru menugaskan siswa dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil revewnya dan menjawab pertanyaan atau
keberatan dari kelompok lain.
10. Guru memberikan komentar dan kesimpulan untuk masing-masing
kelompok.
c. Penutup
1. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan materi pelajaran.
2. Guru memberi tugas pekerjaan rumah kepada siswa.
3. Guru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya.
Lubuklinggau, Oktober 2010
Peneliti
Kusmadi
79
Lampiran 9
SOAL POSTES
Siklus I
Satuan Pendidikan : SMK Budi UtomoMata Pelajaran : Fisika Kelas : XI / GazalMateri : Suhu dan KalorWaktu :Petunjuk:
1. Bacalah soal dengan teliti.2. Jawablah pertanyaan singkat dan tepat. 3. Dilarang berkerjasama.4. Dilarang menggunakan alat bantu seperti hp, tabel logaritma, kalkulator
dan lainya.Soal.
80
1. Pada termometer skala X titik beku air diberi angka 200 X dan titik didih air diberi angka 1600 X. a. Apabila suatu benda suhunya 30 0C, berapakah suhu benda tersebut bila
diukur dengan termometer skala X.d. Pada skala berapakah termometer menunjukan hasil yang sama.
2. Suhu suatu benda menunjukan angka 303 k. tentukan suhu benda tersebut bila diukur dengan termometer a. Skala Fahreinheitb.Skala Celciusc. Skala Reamur
3. Berapakah kalor yang dilepaskan pada pendinginan 4 kg air dari 100 0C menjadi 25 0C. Kalor jenis air 4200 J/ kg.K
4. Seorang siswa ingi membuat es teh dari 0,5 liter air the pada suhu 30 0C, berapa banyakah es pada suhu 0 0C ditambahkan agar menjadi es the pada suhu 5 0C
( kalor jenis es = 0,5 kal / g. 0C, kalor lebur es 80 kal /g;kalor jenis air 1 kal /g. 0C )
5. Sebuah lampu pijar 15 W mempunyai filamen yang panjangnya 0,2 m dan diameternya 6 x 10-5 m, apabila dianggap banyak radiasi dari filamen itu setar dengan 80% radiasi benda hitam sempurana pada suhu yang sama, Berapakah suhu filamen itu. tetapan Stefan- Boltzman 5,7 x10-8 w/ m2. K4.
Lampiran 10
KUNCI JAWABAN POSTES SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMK Budi Utomo
Mata pelajaran : Fisika
Kelas : XI
Materi : Suhu dan Kalor
Kunci Jawaban
81
1. Diketahui: = ……………………(5)
=
a). = C
= ……………….(5)
=
= = 42
= 42 + 20 =
b). Kedua skala sama, maka = ………….(5)
=
=
Termometer sama – 50o
2. Diketahui: = 303 K…………..(5)
a).
= ……………(5)
b).
82
= …………(5)
c).
=
= =
3. Diketahui: m = 4 kg
= 100 …………………..(10)
= 25 = 100 – 25 = 75
C = 4200 J/kgK
Kalor yang dilepaskan
Q = m C …………………..(10)
= (4) (4200) (75)
= J
4.Diketahui:
= 0,5 L = …………………(10)
= 1000 kg/
= . = 1000 ( ) = 0,5 kg
= 30
= 0
83
= 5
= 0,5 kal/g
= 80 kal/g
=1 kal/g
500 (1) (30 – 5) = (L+ )
12500 = ( 80 + 1 ( 5 – 0 ))
12500 = .85
=147 gr…………….(10)
5.Dketahui:
= 15 W………………(10)
= 0,2 m
= m
= 80 % = 0,8
=
Luas permukaan bidang………………….(10)
A =
= ( ) (0,2)
= 1,2
Laju kalor yang dipancarkan :
84
15= 0,8
15=
=
T = 1718,9 k 1719 k……………………(10)
Lampiran 11
HASIL ANALISIS POSTES SIKLUS I
Mata Pelajaran : Fisika Bentuk Soal : Essay
Kelas / Smt : XI / Gazal Jumlah Soal : 5 Soal
Tahun Pelajaran : 2010 /2011 Jumlah Siswa : 26 Siswa
No Nis Nama SiswaSkor yang diperoleh Jum
lalahskor
KeteranganTuntas Belum
1 2 3 4 515 15 20 20 30
1 1592 Andrika Saputra 15 10 10 10 15 60 √2 1593 Anggi ariandi 15 10 10 15 15 65 √3 1596 Asep Saputra 15 15 7 0 30 67 √4 1601 Fredi Setiawan 10 15 0 5 30 60 √5 1602 Ganda Roma 10 10 5 15 10 50 √6 1610 Iriwansyah Okto 10 10 16 20 10 66 √7 1612 M. Sarimun 10 5 20 20 10 65 √8 1614 Muhammad Usrin 5 5 10 20 30 70 √9 1616 Nopriadi 15 5 15 10 30 75 √10 1617 Ngadiman 10 10 10 10 10 50 √
85
11 1619 Panca Muharto 15 8 15 20 10 68 √12 1621 Rahmat Setiohadi 10 15 10 10 0 45 √13 1623 Rian Hidayat 10 10 10 20 15 65 √
14 1625 Reli 15 15 10 20 10 70 √15 1629 Rio Bastian 10 5 10 5 10 40 √16 1631 Robert 5 15 15 20 10 65 √17 1634 Samsul Bahri 10 10 10 8 30 68 √18 1636 Silahudin 15 12 20 20 0 67 √19 1640 Wardaniansyah 15 15 20 10 9 69 √20 1643 Wismoyo .A 15 15 10 10 5 55 √21 1644 Hadi Purwito 10 5 10 5 20 50 √22 1648 Juliyanto 15 15 6 10 20 66 √23 1744 Fentri Doni Saputra 15 15 5 10 30 70 √24 1749 Sultan Eriyadi 15 15 10 20 5 75 √25 1723 Saparudin 10 10 5 5 20 50 √26 1750 Yudhi Hendra .S 15 15 10 20 5 65 √
Jumlah Skor 315 290 299 318 389 1586
Jumlah Skor Maksimum% Skor Tercapai
Lampiran 12
ANALISA DATA NILAI TES SIKLUS I
A. Untuk data nilai postes siswa dianalisa dengan menggunakan rumus
Ketuntasan Belajr Klasikal, yaitu:
Ketuntasan Belajar Klasikal = X 100 %
Keterangan :
NS = Jumlah Siswa Yang Mencapai Nilai ≥ 6,5
N = Jumlah Seluruh siswa
Maka Untuk Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus I :
Diketahui : NS = 17 Orang
N = 26 Orang
Maka,
86
Ketuntasan Belajar Klasikal = X 100 %
= X 100 %
= 65,38 %
Nilai Rata-Rata = = 60,80
Tidak Tuntas = X 100 %
= 34, 61
Lampiran 13
INDIKATOR LEMBAR OBSERVASI GURU
1. Guru memotivasi siswa
B (3) : Jika motivasi guru sesuai dengan bahan ajar
C ( 2) : Jika motivasi guru kurang sesuai dengan bahan ajar
K (1) : Jika motivasi guru tidak sesuai dengan bahan ajar
2. Guru menjelaskan tujuan pengajaran
B (3) : Jika guru menuliskan memberitahukan, dan menjelaskan tujuan
pengajaran
C (2) : Jika guru memberitahukan, dan menjelaskan tujuan pengajaran.
K (1) : Jika guru mberitahukan tanpa menjelaskan dan menuliskan tujuan
pengajaran.
87
3. Guru menyajikan materi pokok yang dipelajari
B (3) : Jika guru menyajikan materi pokok secara sistematik , dan sesuai
tujuan pengajaran.
C (2) : Jika guru menyajikan materi pokok kurang sistematik , dan kurang
sesuai dengan tujuan pengajaran.
K (1) : Jika guru menyajikan materi pokok tidak sistematik , dan tidak sesuai
dengan tujuan pengajaran.
4. Guru membagi kelompok yang anggotanya heterogen
B (3) : Jika masing –masing kelompok memiliki anggota yang memiliki
kemampuan bervarias.
C ( 2) : Jika masing –masing kelompok memiliki anggota yang memiliki
kemampuan kurang bervarias.
K (1) : Jika masing –masing kelompok memiliki anggota yang memiliki
kemampuan yang tidak bervarias.
5. Guru menjelaskan tata cara SQ3R
B (3) : Jika guru memberitahukan, menuliskan dan menjelaskan tata cara
SQ3R.
C (2) : Jika guru memberitahukan, dan menjelaskan dan tidak menuliskan tata
cara metode SQ3R.
K (1) : Jika guru mberitahukan tanpa menjelaskan dan menuliskan tata cara
SQ3R.
6. Guru membimbing kelompok untuk melakukan SQ3R
88
B ( 3) : Jika guru membimbing 4-6 kelompok.
C (2) : Jika guru membimbing 2-4 kelompok.
K (1) : Jika guru membimbing < 2 kelompok.
7. Siswa melakukan rolling cognitive
B ( 3) : Jika guru aktif membimbing rolling cognitive
C (2) : Jika guru kurang aktif membimbing rolling cognitive
K (1) : Jika guru tidak aktif membimbing rolling cognitive
8. Guru membantu siswa menyimpulkan materi ajar
B (3) : Jika guru membantu menyimpulkan materi ajar.
C (2) : Jika guru kurang membantu menyimpulkan materi ajar.
K ( 1) : Jika guru tidak membantu menyimpulkan materi ajar.
9. Guru memberi pekerjaan rumah.
B (3) : Guru memberi pekerjaan rumah.
C ( 2) ; Guru jarang memberi pekerjaan rumah.
K (1) : Guru tidak memberi pekerjaan rumah.
10. Guru menginformasikan materi berikutnya.
B (3) : Guru slalu menginformasikan materi selanjutnya.
C (2) : Guru jarang menginformasikan materi selanjutnya.
K (1) : Guru tidak menginformasikan materi selanjutnya.
11. Guru memberikan penghargaan
B (3) : Jika lebih dari satu kelompok yang memperoleh penghargaan.
C (2) : Jika hanya satu kelompok yang memperoleh penghargaan.
K (1) : Jika tidak ada kelompok yang memperoleh penghargaan.
89
Lampiran14
INDIKATOR LEMBAR OBSERVASI SISWA
1. Siswa menanggapi motivasi yang diajukan
B (3) : Jika lebih dari 10 orang yang menanggapi
C (2) ; Jika kurang dari 10 orang yang menanggapi.
K (1) : Jika tidak ada siswa menanggapi motivasi.
2. Siswa memahami tujua pengajaran.
B (3) : Jika lebih dari 10 orang yang memahami tujuan pengajaran
C (2) : Jika kurang dari 10 orang yang memahami tujuan pengajaran
K (1) : Jika tidak ada siswa yang memahami tujuan pembelajaran
3. Siswa menyimak materi yang disampaikan oleh guru.
B (3) : Jika lebih dari 10 orang yang menyimak penyampaian mteri oleh guru.
90
C (2) : Jika kurang dari 10 orang yang menyimak penyampaian mteri oleh
guru.
K (1) : Jika tidak ada siswa menanggapi penyampaian mteri oleh guru.
4. Siswa membentuk kelompok kooperatif
B (3) : Jika 4-6 kelompok kooperatif siswa dibentuk dengan tertib.
C (2) : Jika 2-4 kelompok kooperatif siswa dibentuk dengan tertib.
K (1) : Jika < 2 kelompok kooperatif siswa dibentuk dengan tertib.
5. Siswa menyimak tata cara melakukan SQ3R.
B (3) : Jika 4-6 kelompok menyimak tata cara melakukan SQ3R.
C (2) : Jika 2-4 kelompok menyimak tata cara melakukan SQ3R.
K (1) : Jika < 2 kelompok menyimak tata cara melakukan SQ3R.
6. Siswa melakukan metode SQ3R
B (3) : Jika 4-6 kelompok melakukan SQ3R dengan tertib.
C (2) : Jika 2- 4 kelompok melakukan SQ3R dengan tertib.
K (1) : Jika < 2 kelompok melakukan SQ3R dengan tertib
7. Siswa melakukan rolling cognitive.
B (3) : Jika 4-6 kelompok melakukan rolling cognitive dengan tertib.
C (2) : Jika 2-4 kelompok melakukan rolling cognitive dengan tertib.
K (1) : jika < 2 kelompok melakukan rolling cognitive dengan tertib.
8. Siswa menyimpulkan materi bahan ajar.
B (3) : Jika 4-6 kelompok menyimpulkan materi pembelajaran.
C (2) : Jika 2-4kelompok menyimpulkan materi pembelajaran.
K (1) : Jika < 2 kelompok menyimpulkan materi pembelajaran.
91
9. . Siswa melakukan pekerjaan rumah.
B (3) : Siswa mengerjakan pekerjaan rumah.
C ( 2) ; Siswa jarang mengerjakan pekerjaan rumah.
K (1) : Siswa tidak mengerjakan pekerjaan rumah
10. Siswa menyimak pennjelasan materi berikutnya.
B (3) : Siswa slalu menyimak informasi materi selanjutnya.
C (2) : Siswa jarang menyimak informasi materi selanjutnya.
K (1) : Siswa tidak menyimak informasi materi selanjutnya.
11. Siswa memperoleh penghargaan
B (3) : Jika lebih dari satu kelompok yang memperoleh penghargaan sebagai
kelompok super dari guru.
C (2) : Jika hanya satu kelompok yang memperoleh penghargaan.
K (1) : Jika tidak ada kelompok yang memperoleh penghargaan.
92
Lampiran 15
LEMBAR OBSERVASI GURU
Hari / Tanggal :
Nama Observer : Kusmadi
Nama sekolah : SMK Budi Utomo Lubuklinggau
Kelas / Smt : XI OB / Ganjil
Jabatan : Guru Bidang Studi ( Peneliti)
Siklus : I (Satu )
Konsep : Suhu dan Kalor
No Aspek yang diamati
Kriteria Penilaian
B (3) C (2) K (1)
1
2
3
Guru memotivasi siswa
Guru menuliskan dan menjelaskan tujuan
pengajaran
Guru menyajikan informasi tentang pokok
materi yang dipelajari
√
√
√
93
4
5
6
7
8
9
10
11
Guru membagi siswa kedalam kelompok
kooperatif yang homogen
Guru menjelaskan tata cara SQ3R
Guru membimbing siswa mengerjakan
metode SQ3R
Guru membimbing siswa melakukan
rolling cognitive
Guru membantu siswa menyimpulkan
materi
Guru memberi pekerjaan rumah
Guru menginformasikan materi untuk
pertemuan berikutnya
Guru memberikan penghargaan
√
√
√
√
√
√
√
√
Saran Dan Tanggapan Observer:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan : B = Baik = 3 Pengamat I ( observer I)
C = Cukup = 2
K = Kurang = 1 Kusmadi
94
Lampiran 16
LEMBAR OBSERVASI GURU
Hari / Tanggal :
Nama Observer : Vina Fitriyanti, S. Pd.
Nama sekolah : SMK Budi Utomo Lubuklinggau
Kelas / Smt : XIOB / Ganjil
Jabatan : Guru Bidang Studi ( Teman Sejawat)
Siklus : I (Satu )
Konsep : Suhu dan Kalor
No Aspek yang diamati
Kriteria Penilaian
B (3) C (2) K (1)
1
2
Guru memotivasi siswa
Guru menuliskan dan menjelaskan tujuan
pengajaran
√
√
95
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Guru menyajikan informasi tentang pokok
materi yang dipelajari
Guru membagi siswa kedalam kelompok
kooperatif yang homogen
Guru menjelaskan tata cara SQ3R
Guru membimbing siswa mengerjakan
metode SQ3R
Guru membimbing siswa melakukan
rolling cognitive
Guru membantu siswa menyimpulkan
materi
Guru memberi pekerjaan rumah
Guru menginformasikan materi untuk
pertemuan berikutnya
Guru memberikan penghargaan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Saran Dan Tanggapan Observer:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan : B = Baik = 3 Pengamat II ( Observer II)
C = Cukup = 2
96
K = Kurang = 1 Vina Fitriyanti, S. Pd.
Lampiran 17
LEMBAR OBSERVASI GURU
Hari/ Tanggal :
Nama Observer : Drs. Zaprizoni
Nama sekolah : SMK Budi Utomo Lubuklinggau
Kelas / Smt : XIOB / Ganjil
Jabatan : Kepala Sekolah
Siklus : I (Satu )
Konsep : Suhu dan Kalor
No Aspek yang diamati
Kriteria Penilaian
B (3) C (2) K (1)
1
2
3
Guru memotivasi siswa
Guru menuliskan dan menjelaskan tujuan
pengajaran
Guru menyajikan informasi tentang pokok
materi yang dipelajari
√
√
√
97
4
5
6
7
8
9
10
11
Guru membagi siswa kedalam kelompok
kooperatif yang homogen
Guru menjelaskan tata cara SQ3R
Guru membimbing siswa mengerjakan
metode SQ3R
Guru membimbing siswa melakukan
rolling cognitive
Guru membantu siswa menyimpulkan
materi
Guru memberi pekerjaan rumah
Guru menginformasikan materi untuk
pertemuan berikutnya
Guru memberikan penghargaan
√
√
√
√
√
√
√
√
Saran Dan Tanggapan Observer:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan : B = Baik = 3 Pengamat / Observer
C = Cukup = 2
K = Kurang = 1 Drs, Zaprizoni
98
Lampiran 18
LEMBAR OBSERVASI GURU
Hari / Tanggal :
Nama Observer : Juniyanto, S. Pd.
Nama sekolah : SMK Budi Utomo Lubuklinggau
Kelas / Smt : XIOB / Ganjil
Jabatan : Dosen Pembimbing
Siklus : I (Satu )
Konsep : Suhu dan Kalor
No Aspek yang diamati
Kriteria Penilaian
B (3) C (2) K (1)
1
2
3
Guru memotivasi siswa
Guru menuliskan dan menjelaskan tujuan
pengajaran
Guru menyajikan informasi tentang pokok
materi yang dipelajari
√
√
√
99
4
5
6
7
8
9
10
11
Guru membagi siswa kedalam kelompok
kooperatif yang homogen
Guru menjelaskan tata cara SQ3R
Guru membimbing siswa mengerjakan
metode SQ3R
Guru membimbing siswa melakukan
rolling cognitive
Guru membantu siswa menyimpulkan
materi
Guru memberi pekerjaan rumah
Guru menginformasikan materi untuk
pertemuan berikutnya
Guru memberikan penghargaan
√
√
√
√
√
√
√
√
Saran Dan Tanggapan Observer:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan : B = Baik = 3 Pengamat / Observer
C = Cukup = 2
K = Kurang = 1 Juniyanto, S. Pd.
100
Lampiran 19
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari Tanggal :
Nama Observer : Kusmadi
Nama sekolah : SMK Budi Utomo Lubuklinggau
Kelas / Smt : XI OB / Ganjil
Jabatan : Guru Bidang Studi ( Peneliti)
Siklus : I (Satu )
Konsep : Suhu dan Kalor
No Aspek yang diamati
Kriteria Penilaian
B (3) C (2) K (1)
1
2
3
Siswa menanggapi motivasi yang
disampaikan oleh guru
Siswa memahami tujuan pengajaran
Siswa menyimak penyampaian informasi
oleh guru
√
√
√
101
4
5
6
7
8
9
10
11
Siswa membentuk kelompok kooperatif
Siswa menyimak tata cara SQ3R serta
melakukanya
Siswa melakukan survey, question, read,
recite dan review
Siswa melakukan rolling cognitive
Siswa menyimpulkan materi ajar
Siswa mebuat pekerjaan rumah
Siswa menyimak guru menjelaskan materi
berikutnya
Siswa memperoleh penghargaan.
√
√
√
√
√
√
√
Saran Dan Tanggapan Observer:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan : B = Baik = 3 Pengamat I ( observer I)
C = Cukup = 2
K = Kurang = 1 Kusmadi
102
Lampiran 20
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari Tanggal :
Nama Observer : Vina Fitriyanti, S. Pd.
Nama sekolah : SMK Budi Utomo Lubuklinggau
Kelas / Smt : XI OB / Ganjil
Jabatan : Guru Bidang Studi ( Teman Sejawat)
Siklus : I (Satu )
Konsep : Suhu dan Kalor
No Aspek yang diamati
Kriteria Penilaian
B (3) C (2) K (1)
1
2
Siswa menanggapi motivasi yang
disampaikan oleh guru
Siswa memahami tujuan pengajaran √
√
103
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Siswa menyimak penyampaian informasi
oleh guru
Siswa membentuk kelompok kooperatif
Siswa menyimak tata cara SQ3R serta
melakukanya
Siswa melakukan survey, question, read,
recite dan review
Siswa melakukan rolling cognitive
Siswa menyimpulkan materi ajar
Siswa mebuat pekerjaan rumah
Siswa menyimak guru menjelaskan materi
berikutnya
Siswa memperoleh penghargaan.
√
√
√
√
√
√
√
√
Saran Dan Tanggapan Observer:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan : B = Baik = 3 Pengamat II ( Observer II)
C = Cukup = 2
K = Kurang = 1 Vina Fitriyanti, S. Pd.
104
Lampiran 21
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari Tanggal :
Nama Observer : Drs. Zaprizoni
Nama sekolah : SMK Budi Utomo Lubuklinggau
Kelas / Smt : XIOB / Ganjil
Jabatan : Kepala Sekolah
Siklus : I (Satu )
Konsep : Suhu dan Kalor
No Aspek yang diamati
Kriteria Penilaian
B (3) C (2) K (1)
1
2
Siswa menanggapi motivasi yang
disampaikan oleh guru
Siswa memahami tujuan pengajaran
105
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Siswa menyimak penyampaian informasi
oleh guru
Siswa membentuk kelompok kooperatif
Siswa menyimak tata cara SQ3R serta
melakukanya
Siswa melakukan survey, question, read,
recite dan review
Siswa melakukan rolling cognitive
Siswa menyimpulkan materi ajar
Siswa mebuat pekerjaan rumah
Siswa menyimak guru menjelaskan materi
berikutnya
Siswa memperoleh penghargaan.
Saran Dan Tanggapan Observer:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan : B = Baik = 3 Pengamat / Observer
C = Cukup = 2
K = Kurang = 1 Drs, Zaprizoni
106
Lampiran 22
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari / Tanggal :
Nama Observer : Juniyanto, S. Pd.
Nama sekolah : SMK Budi Utomo Lubuklinggau
Kelas / Smt : XIOB / Ganjil
Jabatan : Dosen Pembimbing
Siklus : I (Satu )
Konsep : Suhu dan Kalor
No Aspek yang diamati
Kriteria Penilaian
B (3) C (2) K (1)
1
2
Siswa menanggapi motivasi yang
disampaikan oleh guru
Siswa memahami tujuan pengajaran
107
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Siswa menyimak penyampaian informasi
oleh guru
Siswa membentuk kelompok kooperatif
Siswa menyimak tata cara SQ3R serta
melakukanya
Siswa melakukan survey, question, read,
recite dan review
Siswa melakukan rolling cognitive
Siswa menyimpulkan materi ajar
Siswa mebuat pekerjaan rumah
Siswa menyimak guru menjelaskan materi
berikutnya
Siswa memperoleh penghargaan.
Saran Dan Tanggapan Observer:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan : B = Baik = 3 Pengamat / Observer
C = Cukup = 2
K = Kurang = 1 Juniyanto, S. Pd.
108
Lampiran 23
ANALISA DATA HASIL OBSERVASI GURU
SIKLUS I
1. Skor Observasi
a. Observasi Guru
Observer I = 27
109
Observer II = 26
Observer iii = 28
Observer iv = 25 +
Jumlah = 106
Rata-Rata Skor = 106 /4 = 26,5
2. Kriteria Penilaian :
1) Kriteria Penilaian Untuk Observasi Guru :
Jumlah Butir Observasi = 11
Skor Tertinggi Untuk Tiap Butir Pengamatan = 3
Skor terendah untuk tiap butir pengamatan = 1
Skor Tertinggi Observasi = Jumlah Butir Aspek Pengamatan x Skor
Tertinggi Tiap Aspek Pengamatan
= 11 x 3 = 33
Skor Terendah Observasi = Jumlah Butir Aspek Pengamatan x Skor
Terendah Tiap Butir Aspek Pengamatan
= 11 x 1 = 11
Selisih Skor = 33 – 11 = 22
Kisaran Nilai Untuk Tiap Kriteria = Jumlah Skor Tertinggi Observasi
/ Jumlah Kriteria = 22 / 3 = 7
Kategori Penilaian
11 – 18 = Kurang
19 - 25 = Cukup
26 – 33 = Baik
110
Jadi Skor Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I Termasuk Dalam
Kategori Baik.
Lampiran 24
ANALISA DATA HASIL OBSERVASI SISWA
SIKLUS I
1. Skor Observasi Siswa
a. Observasi siswa
111
Observer I = 26
Observer II = 25
Observer III = 27
Observer IV = 24 +
Jumlah =
Rata-rata skor = 102 /2 = 25,5
2. Kriteria Penilaian :
a. Kriteria Penilaian Untuk Observasi Guru :
Jumlah Butir Observasi = 11
Skor Tertinggi Untuk Tiap Butir Pengamatan = 3
Skor Terendah Untuk tiap Butir Pengamatan = 1
Skor Tertinggi Observasi = Jumlah Butir Aspek Pengamatan x Skor
Tertinggi Tiap Aspek Pengamatan = 11 x 3 = 33
Skor Terendah Observasi = jumlah butir aspek pengamatan x skor terendah
Tiap Butir Aspek Pengamatan = 11 x 1 = 11
Selisih Skor = 33 - 11
= 22
Kisaran Nilai Untuk Tiap Kriteria = Jumlah Skor Tertinggi Observasi /
Jumlah Kriteria = 22 / 3 = 7
Kategori Penilaian
11 – 18 = Kurang
19 - 25 = Cukup
112
26 – 33 = Baik
Jadi Skor Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I Termasuk Dalam Kategori
Baik
Lampiran 26
SOAL POSTES
Siklus II
Satuan pendidikan : SMK Budi UtomoMata Pelajaran : Fisika Kelas : XI / GazalMateri : Suhu dan Kalor
Petunjuk:1. Bacalah soal dengan teliti2. Jawablah pertanyaan singkat dan tepat 3. Dilarang berkerjasama4. Dilarang menggunakan alat bantu seperti hp, tabel logaritma, kalkulator
dan lainya.Soal.1. Suatu zat cair suhunya diukur dengan tiga buah termometer sekaligus , yaitu
Celcius, Reamur, dan Fahreinheit. Jumlah suhu ketiga termometer adalah 122. Suhu yang ditunjuk oleh thermometer Reamur adalah…
2. Apabila angka yang ditunjukan oleh thermometer Fahreinheit lima kali angka yang ditunjukan thermometer Celcius, maka suhu benda tersebut adalah….
3. Gas oksigen bertekanan 1 atm digunakan untuk mengisi tanki yang volumenya 50 dm, sampai bertekanan 100 atm. Volume gas oksigen yang diperlukan adalah……m.
113
4. Sepotong tembaga yang massanya 80 g, dipanaskan hingga 110 0C, selanjutnya dimasukan kedalam bejana berisi 150 g, alcohol dan suhunya 25 0C. jika diketahui kalor jenis tembaga 400 J/ kg. K dan kalor jenis alkohol 2400 J/ kg. K, suhu akhir campuran adalah…
5. Sebuah bejana gelas yang massanya 80 g berisi 500 g air bersuhu 28 0C. sebanyak 300 g alluminium yang suhunya 80 0C dimasukan kedalam bejana tersebut. Apabila suhu akhir campuran 46 0C, maka kalor jenis alluminium adalah…J/ kg. K (c air =4200 J/ kg. K, c gelas = 840 J/kg. K )
LAMPIRAN 27
KUNCI JAWABAN POSTES SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SMK Budi Utomo
Mata pelajaran : Fisika
Kelas : X I / Ganjil
Materi : Suhu dan Kalor
Kunci jawaban
Jawab :
1. Diketahui: …………… (5)
…………..(10)
114
2. Diketahui: F = 5 C………………..(5)
= 5 . (F – 32)
9F = 25F – 80016F= 800F = F……………….(5)
3. Diketahui: = 1 atm= 50 = 100 atm………………….(10)
Berdasarkan hukum boyle :=
(1) =100 (50) = 5000 = 5 ………………….(10)
4.Diketahui: = 80 g = 0,08 kg
= 110= 150 g = 0,15 kg = 25
= 400 J/kg K= 2400 J/kg K……………………(10)
Persamaan azaz black
0,008.400.( - ) = 0,15. 2400 ( - ) 32 (110 - ) = 360 ( - 25)
3520 - 32 = 360 - 9000 12520 = 392
= …………….(10)
5.Dketahui:
= 80 g = 0,08 kg………………………(10)= 500 g = 0,50 kg = 300 g = 0,30 kg = 28
= 80
115
= 46 = 4200 J/kg K = 840 JGunakan azaz black
…………..(10)0,3 . (80 – 46) = 0,08 . 840 (46 – 28)
+ 0,5 . 4200 (46 – 28) 10,2 = 1209,6 + 37800 10,2 = 39009,6 = 3824,5 3825 J/kg K…………….(10)
Lampiran 28HASIL ANALISIS POSTES SIKLUS II
Mata Pelajaran : Fisika Bentuk Soal : EssayKelas / Smt : XI / Gazal Jumlah Soal : 5 Soal Tahun Pelajaran : 2010 /2011 Jumlah Siswa : 26 Siswa
No Nis Nama SiswaSkor yang diperoleh Jum
lahskor
KeteranganTuntas Belum
Tuntas1 2 3 4 515 15 20 20 30
1 1592 Andrika Saputra 12 4 10 20 20 66 √2 1593 Anggi ariandi 14 15 13 15 10 67 √3 1596 Asep Saputra 15 12 10 20 10 67 √4 1601 Fredi Setiawan 15 15 10 20 5 65 √5 1602 Ganda Roma 10 10 20 15 5 60 √6 1610 Iriwansyah Okto 10 10 20 5 20 65 √7 1612 M. Sarimun 15 15 20 10 5 65 √8 1614 Muhammad Usrin 15 15 20 20 20 90 √9 1616 Nopriadi 15 15 10 10 20 70 √10 1617 Ngadiman 15 15 10 16 10 66 √11 1619 Panca Muharto 15 10 10 10 10 65 √12 1621 Rahmat Setiohadi 15 15 10 20 6 66 √13 1623 Rian Hidayat 15 10 20 20 0 65 √14 1625 Reli 12 15 15 20 10 72 √15 1629 Rio Bastian 15 15 16 10 10 66 √
116
16 1631 Robert 10 10 20 20 5 65 √17 1634 Samsul Bahri 15 15 10 18 10 68 √18 1636 Silahudin 15 15 20 20 10 80 √19 1640 Wardaniansyah 15 15 10 18 10 68 √20 1643 Wismoyo .A 15 15 10 20 10 70 √21 1644 Hadi Purwito 15 15 10 15 10 65 √22 1648 Juliyanto 15 10 20 20 10 75 √23 1744 Fentri Doni Saputra 15 15 10 10 30 80 √24 1749 Sultan Eriyadi 15 15 10 17 10 67 √25 1723 Saparudin 10 15 15 5 5 50 √26 1750 Yudhi Hendra .S 15 15 5 5 10 50 √
Jumlah Skor 363 326 348 278 281 1753
Jumlah Skor Maksimum% Skor Tercapai
Lampiran 29.
ANALISA DATA NILAI TES SIKLUS II
A. Untuk data nilai postes siswa dianalisa dengan menggunakan rumus
Ketuntasan Belajar Klasikal, yaitu:
Ketuntasan Belajar Klasikal = X 100 %
Keterangan :
NS = Jumlah Siswa Yang Mencapai Nilai ≥ 6,5
N = Jumlah Seluruh siswa
Maka Untuk Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus I :
Diketahui : NS = 23 Orang
N = 26 Orang
Maka,
Ketuntasan Belajar Klasikal = X 100 %
117
= X 100 %
= 88,48 %
Nilai Rata-Rata = = 67,42
Tidak Tuntas = X 100 %
= 11,54 %
Lampiran 30
LEMBAR OBSERVASI GURU
Hari / Tanggal :
Nama Observer : Kusmadi
Nama sekolah : SMK Budi Utomo Lubuklinggau
Kelas / Smt : XI OB / Ganjil
Jabatan : Guru Bidang Studi ( Peneliti)
Siklus : I (Satu )
Konsep : Suhu dan Kalor
No Aspek yang diamati
Kriteria Penilaian
B (3) C (2) K (1)
12
3
4
Guru memotivasi siswaGuru menuliskan dan menjelaskan tujuan pengajaran Guru menyajikan informasi tentang pokok materi yang dipelajariGuru membagi siswa kedalam kelompok kooperatif yang homogen
118
56
7
8
910
11
Guru menjelaskan tata cara SQ3R Guru membimbing siswa mengerjakan metode SQ3RGuru membimbing siswa melakukan rolling cognitiveGuru membantu siswa menyimpulkan materiGuru memberi pekerjaan rumahGuru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnyaGuru memberikan penghargaan
Saran Dan Tanggapan Observer:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan : B = Baik = 3 Pengamat I ( observer I)
C = Cukup = 2
K = Kurang = 1 Kusmadi
119
Lampiran 31
LEMBAR OBSERVASI GURU
Hari / Tanggal :
Nama Observer : Vina Fitriyanti, S. Pd.
Nama sekolah : SMK Budi Utomo Lubuklinggau
Kelas / Smt : XIOB / Ganjil
Jabatan : Guru Bidang Studi ( Teman Sejawat)
Siklus : I (Satu )
Konsep : Suhu dan Kalor
No Aspek yang diamati
Kriteria Penilaian
B (3) C (2) K (1)
12
3
Guru memotivasi siswaGuru menuliskan dan menjelaskan tujuan pengajaran Guru menyajikan informasi tentang pokok materi yang dipelajari
120
4
56
7
8
910
11
Guru membagi siswa kedalam kelompok kooperatif yang homogen Guru menjelaskan tata cara SQ3RGuru membimbing siswa mengerjakan metode SQ3RGuru membimbing siswa melakukan rolling cognitiveGuru membantu siswa menyimpulkan materiGuru memberi pekerjaan rumahGuru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnyaGuru memberikan penghargaan
Saran Dan Tanggapan Observer:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan : B = Baik = 3 Pengamat II ( Observer II)
C = Cukup = 2
K = Kurang = 1 Vina Fitriyanti, S. Pd.
121
Lampiran 32
LEMBAR OBSERVASI GURU
Hari/ Tanggal :
Nama Observer : Drs. Zaprizoni
Nama sekolah : SMK Budi Utomo Lubuklinggau
Kelas / Smt : XIOB / Ganjil
Jabatan : Kepala Sekolah
Siklus : I (Satu )
Konsep : Suhu dan Kalor
No Aspek yang diamati
Kriteria Penilaian
B (3) C (2) K (1)
12
3
4
Guru memotivasi siswaGuru menuliskan dan menjelaskan tujuan pengajaran Guru menyajikan informasi tentang pokok materi yang dipelajariGuru membagi siswa kedalam kelompok kooperatif yang homogen
122
56
7
8
910
11
Guru menjelaskan tata cara SQ3RGuru membimbing siswa mengerjakan metode SQ3RGuru membimbing siswa melakukan rolling cognitiveGuru membantu siswa menyimpulkan materiGuru memberi pekerjaan rumahGuru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnyaGuru memberikan penghargaan
Saran Dan Tanggapan Observer:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan : B = Baik = 3 Pengamat / Observer
C = Cukup = 2
K = Kurang = 1 Drs, Zaprizoni
123
Lampiran 33
LEMBAR OBSERVASI GURU
Hari / Tanggal :
Nama Observer : Juniyanto, S. Pd.
Nama sekolah : SMK Budi Utomo Lubuklinggau
Kelas / Smt : XIOB / Ganjil
Jabatan : Dosen Pembimbing
Siklus : I (Satu )
Konsep : Suhu dan Kalor
No Aspek yang diamati
Kriteria Penilaian
B (3) C (2) K (1)
12
3
4
Guru memotivasi siswaGuru menuliskan dan menjelaskan tujuan pengajaran Guru menyajikan informasi tentang pokok materi yang dipelajariGuru membagi siswa kedalam kelompok kooperatif yang homogen
124
56
7
8
910
11
Guru menjelaskan tata cara SQ3RGuru membimbing siswa mengerjakan metode SQ3RGuru membimbing siswa melakukan rolling cognitiveGuru membantu siswa menyimpulkan materiGuru memberi pekerjaan rumahGuru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnyaGuru memberikan penghargaan
Saran Dan Tanggapan Observer:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan : B = Baik = 3 Pengamat / Observer
C = Cukup = 2
K = Kurang = 1 Juniyanto, S. Pd.
125
Lampiran 34
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari Tanggal :
Nama Observer : Kusmadi
Nama sekolah : SMK Budi Utomo Lubuklinggau
Kelas / Smt : XI OB / Ganjil
Jabatan : Guru Bidang Studi ( Peneliti)
Siklus : I (Satu )
Konsep : Suhu dan Kalor
No Aspek yang diamati
Kriteria Penilaian
B (3) C (2) K (1)
1
2
3
Siswa menanggapi motivasi yang
disampaikan oleh guru
Siswa memahami tujuan pengajaran
Siswa menyimak penyampaian informasi
126
4
5
6
7
8
9
10
11
oleh guru
Siswa membentuk kelompok kooperatif
Siswa menyimak tata cara SQ3R serta
melakukanya
Siswa melakukan survey, question, read,
recite dan review
Siswa melakukan rolling cognitive
Siswa menyimpulkan materi ajar
Siswa mebuat pekerjaan rumah
Siswa menyimak guru menjelaskan materi
berikutnya
Siswa memperoleh penghargaan.
Saran Dan Tanggapan Observer:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan : B = Baik = 3 Pengamat I ( observer I)
C = Cukup = 2
K = Kurang = 1 Kusmadi
127
Lampiran 35
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari Tanggal :
Nama Observer : Vina Fitriyanti, S. Pd.
Nama sekolah : SMK Budi Utomo Lubuklinggau
Kelas / Smt : XI OB / Ganjil
Jabatan : Guru Bidang Studi ( Teman Sejawat)
Siklus : I (Satu )
Konsep : Suhu dan Kalor
No Aspek yang diamati
Kriteria Penilaian
B (3) C (2) K (1)
1
2
Siswa menanggapi motivasi yang
disampaikan oleh guru
Siswa memahami tujuan pengajaran √
√
128
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Siswa menyimak penyampaian informasi
oleh guru
Siswa membentuk kelompok kooperatif
Siswa menyimak tata cara SQ3R serta
melakukanya
Siswa melakukan survey, question, read,
recite dan review
Siswa melakukan rolling cognitive
Siswa menyimpulkan materi ajar
Siswa mebuat pekerjaan rumah
Siswa menyimak guru menjelaskan materi
berikutnya
Siswa memperoleh penghargaan.
√
√
√
√
√
√
√
√
Saran Dan Tanggapan Observer:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan : B = Baik = 3 Pengamat II ( Observer II)
C = Cukup = 2
K = Kurang = 1 Vina Fitriyanti, S. Pd.
129
Lampiran 36
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari Tanggal :
Nama Observer : Drs. Zaprizoni
Nama sekolah : SMK Budi Utomo Lubuklinggau
Kelas / Smt : XIOB / Ganjil
Jabatan : Kepala Sekolah
Siklus : I (Satu )
Konsep : Suhu dan Kalor
No Aspek yang diamati
Kriteria Penilaian
B (3) C (2) K (1)
1
2
Siswa menanggapi motivasi yang
disampaikan oleh guru
Siswa memahami tujuan pengajaran
130
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Siswa menyimak penyampaian informasi
oleh guru
Siswa membentuk kelompok kooperatif
Siswa menyimak tata cara SQ3R serta
melakukanya
Siswa melakukan survey, question, read,
recite dan review
Siswa melakukan rolling cognitive
Siswa menyimpulkan materi ajar
Siswa mebuat pekerjaan rumah
Siswa menyimak guru menjelaskan materi
berikutnya
Siswa memperoleh penghargaan.
Saran Dan Tanggapan Observer:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan : B = Baik = 3 Pengamat / Observer
C = Cukup = 2
K = Kurang = 1 Drs, Zaprizoni
131
Lampiran 37
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari / Tanggal :
Nama Observer : Juniyanto, S. Pd.
Nama sekolah : SMK Budi Utomo Lubuklinggau
Kelas / Smt : XIOB / Ganjil
Jabatan : Dosen Pembimbing
Siklus : I (Satu )
Konsep : Suhu dan Kalor
No Aspek yang diamati
Kriteria Penilaian
B (3) C (2) K (1)
1
2
Siswa menanggapi motivasi yang
disampaikan oleh guru
Siswa memahami tujuan pengajaran
132
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Siswa menyimak penyampaian informasi
oleh guru
Siswa membentuk kelompok kooperatif
Siswa menyimak tata cara SQ3R serta
melakukanya
Siswa melakukan survey, question, read,
recite dan review
Siswa melakukan rolling cognitive
Siswa menyimpulkan materi ajar
Siswa mebuat pekerjaan rumah
Siswa menyimak guru menjelaskan materi
berikutnya
Siswa memperoleh penghargaan.
Saran Dan Tanggapan Observer:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Keterangan : B = Baik = 3 Pengamat / Observer
C = Cukup = 2
K = Kurang = 1 Juniyanto, S. Pd.
133
Lampiran 38
ANALISA DATA HASIL OBSERVASI GURU
SIKLUS II
1. Skor Observasi
a. Observasi Guru
Observer I = 31
Observer II = 30
Observer III = 33
Observer IV = 28 +
Jumlah = 122
Rata-Rata Skor = 122 /4 = 30,5
2. Kriteria Penilaian :
134
2) Kriteria Penilaian Untuk Observasi Guru :
Jumlah Butir Observasi = 11
Skor Tertinggi Untuk Tiap Butir Pengamatan = 3
Skor terendah untuk tiap butir pengamatan = 1
Skor Tertinggi Observasi = Jumlah Butir Aspek Pengamatan x Skor
Tertinggi Tiap Aspek Pengamatan
= 11 x 3 = 33
Skor Terendah Observasi = Jumlah Butir Aspek Pengamatan x Skor
Terendah Tiap Butir Aspek Pengamatan
= 11 x 1 = 11
Selisih Skor = 33 - 11
= 22
Kisaran Nilai Untuk Tiap Kriteria = Jumlah Skor Tertinggi Observasi
/ Jumlah Kriteria = 22 / 3 = 7
Kategori Penilaian
11 – 18 = Kurang
19 - 25 = Cukup
26 – 33 = Baik
Jadi skor observasi aktivitas guru pada siklus II termasuk dalam
kategori baik.
135
Lampiran 39
ANALISA DATA HASIL OBSERVASI SISWA
SIKLUS II
1. Skor Observasi Siswa
a. Observasi siswa
Observer I = 31
Observer II = 30
Observer III = 29
Observer IV = 32 +
Jumlah = 122
Rata-Rata Skor = 122 /4 = 30,5
2. Kriteria Penilaian :
136
a. Kriteria Penilaian Untuk Observasi Guru :
Jumlah Butir Observasi = 11
Skor Tertinggi Untuk Tiap Butir Pengamatan = 3
Skor Terendah Untuk tiap Butir Pengamatan = 1
Skor Tertinggi Observasi = Jumlah Butir Aspek Pengamatan x Skor
Tertinggi Tiap Aspek Pengamatan = 11 x 3 = 33
Skor Terendah Observasi = jumlah butir aspek pengamatan x skor terendah
Tiap Butir Aspek Pengamatan = 11 x 1 = 11
Selisih Skor = 33 - 11
= 22
Kisaran Nilai Untuk Tiap Kriteria = Jumlah Skor Tertinggi Observasi /
Jumlah Kriteria = 22 / 3 = 7
Kategori Penilaian
11 – 18 = Kurang
19 - 25 = Cukup
26 – 33 = Baik
Jadi skor observasi aktivitas guru pada siklus II termasuk dalam kategori
baik
137
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAUStatus : “ Terakreditasi” No : 024/BAN-Pt/Ak-IX/SI/I/2006
Alamat : Jl. Mayor Toha Kel. Air Kuti Telp.(0733) 451432 Lubuklinggau
SURAT KETERANGANNomor : …. / E.20/ STKIP-PGRI/2011
Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa skripsi mahasiswa
sebagai berikut:
Nama : Kusmadi
NPM : 4105075
Program Studi : Pendidikan Fisika
Alamat : Kel. Siring Agung Rt.O2 No.12 Lubuklinggau
Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa
Kelas XIOB SMK Budi Utomo Lubuklinggau
dengan Metode SQ3R diikuti Rolling Cognitive
Telah diperiksa/diteliti dan sesuai dengan pedoman penulisan skripsi yang
berlaku, maka skripsi yang bersangkutan dapat diperbanyak/dijilid.
138
Lubuklinggau, Februari 2011Mengetahui PemeriksaPembantu Ketua Bidang Akademik, Ka. UPT Litbang,
J. Albert Barus, M. Pd. Y. Satinem, M. Pd.
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAUStatus : “ Terakreditasi”
Alamat : Jl. Mayor Toha Kel. Air Kuti Telp.(0733) 451432 Lubuklinggau
PERSETUJUAN JUDUL SKRIPSI
Kepada Yth : Ketua Jurusan Pendidikan MIPA
STKIP-PGRI Lubuklinggau
Berdasarkan hasil analisis team pembimbing skripsi dari 3 judul yang diajukan oleh mahasiswa, maka kami menyetujui judul skripsi dari mahasiswa dibawah ini:
Nama : KusmadiNPM : 4105075Jurusan : Pendidikan MIPAProgram Studi : Pendidikan Fisika Semester : IX ( Sembilan )
Dengan judul skripsi:
139
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XIOB SMK BUDI UTOMO LUBUKLINGGAU DENGAN METODE SQ3R DIIKUTI ROLLING COGNITIVE
Demikian, atas perhatian dan kerjasam yang baik diucapkan terimakasih.
Pembimbing Utama, Pembantu Pembimbing
Ahmad Amin, M. Si. Juniyanto, S.Pd.
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAUStatus : “ Terakreditasi” No : 024/BAN-Pt/Ak-IX/SI/I/2006
NO:028/ BAN-PT / AK-IX/I/2006Alamat : Jl. Mayor Toha Kel. Air Kuti Telp.(0733) 451432 Lubuklinggau
MOHON BIMBINGAN SKRIPSINomor : …. / E.20/ STKIP-PGRI/2010
Kepada.Yth : 1. Ahmad Amin, M. Si. 2. Juniyanto, S.Pd. Dosen pembimbing skripsi STKIP-PGRI Lubuklinggau
Dengan hormat, sehubungan ditetapkanya saudara sebagi pembimbing skripsi dari mahasiswa;
Nama : KusmadiNPM : 4105075Jurusan : MIPAProgram Studi : Pendidikan Fisika Sks yang ditempuh : 153 SKS
Mohon saudara untuk menetapkan salah satu diantara judul skripsi yang diajukan mahasiswa tersebut sebagai berikut;
140
1. Upaya Meningkatkan Mutu Proses dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Budi Utomo Kota Lubuklinggau Melalui Pembelajaran Fisika Pada Konsep Gerak Dengan Media Kartu Kerja.
2.Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XIOB SMK Budi Utomo Lubuklinggau Dengan Metode SQ3R Diikuti Rolling Cognitive
3. Penerapan Teori Belajar Mengajar Balperin Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Pemecahan Soal Fisika Siswa Kelas X SMA Budi Utomo Kota Lubuklinggau
Pembimbing Utama : Ahmad Amin, M. Si. Pembantu Pembimbing : Juniyanto, S.Pd. Demikian, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terimakasih.
Lubuklinggau, Mei 2010 Ketua Jurusan MIPA,
Drs. Rudi Hartoyo, M. Pd.
Tembusan: 1. Yth. Ketua STKIP-PGRI Lubuklinggau2. Kasubag Litbang/ PPL
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAUStatus : “ Terakreditasi”
Alamat : Jl. Mayor Toha Kel. Air Kuti Telp.(0733) 451432 Lubuklinggau
Nomor : …. / E.21 / STKIP-PGRI/2010 Lubuklinggau, 15 Oktober 2010Lamp : -Perihal : Permohonan izin penelitian
Kepada Yth : Ibu. Kepala Dinas Pendidikan
Kota Lubuklinggau Di –Kota lubuklinggau
Dengan hormat, kami beritahukan bahwa mahasiswa STKIP-PGRI Lubuklinggau:
Nama : KusmadiNPM : 4105075Jurusan : Pendidikan MIPAProgram Studi : Pendidikan Fisika
141
Semester : XI ( Sebelas )
Bermaksud akan mengadakan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XIOB SMK Budi Utomo Lubuklinggau dengan Metode SQ3R diikuti Rolling CognitiveSehubungan dengan hal tersebut diatas, kami mohon bantuan Saudara untuk memberikan izin kepada mahasiswa yang bersangkutan untuk mengadakan penelitian sehubungan dengan penulisan skripsi tersebut. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 20 Oktober 2010 s.d. 25 November 2010 di SMK Budi Utomo Lubuklinggau.Demikian, atas perhatian dan bantuan diucapkan terimakasih.
Ketua,
H. M. Lukman Nawi, M. Pd.Tembusan :
1. Koordinator Kopertis Wil. II Palembang di Palembang2. Ketua YPLP- PT PGRI Propinsi Sumatera Selatan di Palembang3. Kepala SMK Budi Utomo Lubuklinggau
142