Kurt lewin

26
KURT LEWIN (Teori Medan (Field Theory) & teori konflik) Kurt Lewin lahir pada tanggal 9 September 1890 disuatu desa kecil di Prusia, daerah dosen. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara, Lewin menyelesaikan sekolah menengahnya di Berlin tahun 1905 kemudian ia masuk Universitas di Freiburg dengan maksud belajar ilmu kedokteran, tetapi ia segera melepaskan idenya ini dan setelah satu semester belajar psikologi pada universitas di sana. Setelah meraih gelar doktornya pada tahun 1914, Lewin bertugas di ketentaraan Jerman selama empat tahun. Pada akhir perang ia kembali ke Berlin sebagai instruktur dan asisten penelitian pada lembaga Psikologi. Lewin menghabiskan sisa sisa hidupnya di Amerika Serikat. Ia adalah profesor dalam bidang psikologi anak-anak pada Universitas Cornell selama dua tahun (1933-1935) sebelum dipanggil ke Universitas negeri Iowa sebagai profesor psikologi pada Badan Kesejahteraan Anak. Pada tahun 1945, Lewin menerima pengangkatan sebagai profesor dan direktur Pusat Penelitian untuk dinamika kelompok di Institut Teknologi Massachussetts. Pada waktu yang sama, ia menjadi direktur dari Commission of Community Interrelation of The Amerika Jewish Congress, yang aktif melakukan penelitian tentang masalah masalah kemasyarakatan. Ia meninggal secara mendadak karena serangan jantung di Newton Ville, Massachussetts, pada tanggal 9 Februari 1947 pada usia 56 tahun. Konsep Utama Teori Lewin Bagi Lewin, teori medan bukan suatu sistem psikologi baru yang terbatas pada suatu isi yang khas: teori medan merupakan sekumpulan konsep dengan dimana seseorang dapat menggambarkan kenyataan psikologis. Konsep konsep ini harus cukup luas untuk dapat diterapkan dalam semua bentuk tingkah laku, dan sekaligus juga cukup spesifik untuk menggambarkan orang tertentu dalam suatu situasi konkret. Lewin juga menggolongkan teori medan sebagai “suatu metode untuk menganalisis hubungan hubungan kausal dan untuk membangun konstruk-konstruk ilmiah” Ciri ciri utama dari teori Lewin, yaitu : Tingkah laku adalah suatu fungsi dari medan yang ada pada waktu tingkah laku itu terjadi Analisis mulai dengan situasi sebagai keseluruhan dari mana bagian bagian komponennya dipisahkan Orang yang kongkret dalam situasi yang kongkret dapat digambarkan secara matematis.

description

 

Transcript of Kurt lewin

Page 1: Kurt lewin

KURT LEWIN (Teori Medan (Field Theory) & teori konflik)

Kurt Lewin lahir pada tanggal 9 September 1890 disuatu desa kecil di Prusia, daerah dosen. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara, Lewin menyelesaikan sekolah menengahnya di Berlin tahun 1905 kemudian ia masuk Universitas di Freiburg dengan maksud belajar ilmu kedokteran, tetapi ia segera melepaskan idenya ini dan setelah satu semester belajar psikologi pada universitas di sana. Setelah meraih gelar doktornya pada tahun 1914, Lewin bertugas di ketentaraan Jerman

selama empat tahun. Pada akhir perang ia kembali ke Berlin sebagai instruktur dan asisten penelitian pada lembaga Psikologi.

Lewin menghabiskan sisa sisa hidupnya di Amerika Serikat. Ia adalah profesor dalam bidang psikologi anak-anak pada Universitas Cornell selama dua tahun (1933-1935) sebelum dipanggil ke Universitas negeri Iowa sebagai profesor psikologi pada Badan Kesejahteraan Anak. Pada tahun 1945, Lewin menerima pengangkatan sebagai profesor dan direktur Pusat Penelitian untuk dinamika kelompok di Institut Teknologi Massachussetts. Pada waktu yang sama, ia menjadi direktur dari Commission of Community Interrelation of The Amerika Jewish Congress, yang aktif melakukan penelitian tentang masalah masalah kemasyarakatan. Ia meninggal secara mendadak karena serangan jantung di Newton Ville, Massachussetts, pada tanggal 9 Februari 1947 pada usia 56 tahun.

Konsep Utama Teori Lewin

Bagi Lewin, teori medan bukan suatu sistem psikologi baru yang terbatas pada suatu isi yang khas: teori medan merupakan sekumpulan konsep dengan dimana seseorang dapat menggambarkan kenyataan psikologis. Konsep konsep ini harus cukup luas untuk dapat diterapkan dalam semua bentuk tingkah laku, dan sekaligus juga cukup spesifik untuk menggambarkan orang tertentu dalam suatu situasi konkret. Lewin juga menggolongkan teori medan sebagai “suatu metode untuk menganalisis hubungan hubungan kausal dan untuk membangun konstruk-konstruk ilmiah”

Ciri ciri utama dari teori Lewin, yaitu :

Tingkah laku adalah suatu fungsi dari medan yang ada pada waktu tingkah laku itu terjadi

Analisis mulai dengan situasi sebagai keseluruhan dari mana bagian bagian komponennya dipisahkan

Orang yang kongkret dalam situasi yang kongkret dapat digambarkan secara matematis.

Konsep konsep teori medan telah diterapkan Lewin dalam berbagai gejala psikologis dan sosiologis, termasuk tingkah laku bayi dan anak anak , masa adolsen , keterbelakangan mental, masalah masalah kelompok minoritas, perbedaan perbedan karakter nasional dan dinamika kelompok.

Dibawah ini kita akan membahas Teori Lewin tentang struktur, dinamika dan perkembangan kepribadian yang dikaitkan dengan lingkungan psikologis, karena orang orang dan lingkungannya merupakan bagiab bagian ruang kehidupan (life

Page 2: Kurt lewin

space) yang saling tergantung satu sama lain. Life space digunakan Lewin sebagai istilah untuk keseluruhan medan psikologis.

Struktur Kepribadian

Menurut Lewin sebaiknya menggambarkan pribadi itu dengan menggunakan definisi konsep-konsep struktural secara spasial. Dengan cara ini , Lewin berusaha mematematisasikan konsep-konsepnya sejak dari permulaan. Matematika Lewin bersifat non-motris dan menggambarkan hubungan-hubungan spasial dengan istilah-istilah yang berbeda. Pada dasarnya matematika Lewin merupakan jenis matematika untuk menggambarkan interkoneksi dan interkomunikasi antara bidang bidang spasial dengan tidak memperhatikan ukuran dan bentuknya.

Pemisahan pribadi dari yang lain-lainnya di dunia dilakukan dengan menggambarkan suatu figur yang tertutup. Batas dari figur menggambarkan batas batas dari entitas yang dikenal sebagai pribadi. Segala sesuatu yang terdapat dalam batas itu adalah P (pribadi): sedangkan segala sesuatu yang terdapat di luar batas itu adalah non-P.

Selanjutnya untuk melukiskan kenyataan psikologis ialah menggambar suatu figur tertutup lain yang lebih besar dari pribadi dan yang melingkupnya. Bentuk dan ukuran figur yang melingkupi ini tidak penting asalkan ia memenuhi dia syarat yakni lebih besar dari pribadi dan melingkupimya. Figur yang baru ini tidak boleh memotong bagian dari batas lingkaran yang menggambarkan pribadi.

Lingkaran dalam elips ini bukan sekedar suatu ilustrasi atau alat peraga, melainkan sungguh-sungguh merupakan suatu penggambaran yang tepat tentang konsep-konsep struktural yang paling umum dalam teori Lewin, yakni pribadi, lingkungan psikologis dan ruang hidup.

Ruang HidupRuang hidup mengandung semua kemungkinan fakta yang dapat menentukan

tingkah laku individu. Ruang hidup meliputi segala sesuatu yang harus diketahui untuk memahami tingkah laku kongkret manusia individual dalam suatu lingkungan psikologis tertentu pada saat tertentu. Tingkah laku adalah fungsi dari ruang hidup.

Secara matematis : TL = f( RH)

Fakta fakta non psikologis dapat dan sungguh sungguh mengubah fakta fakta psikologis. Fakta fakta dalam lingkungan psikologis dapat juga menghasilkan perubahan perubahan dalam dunia fisik. Ada komunikasi dua arah antara ruang hidup dan dunia luar bersifat dapat ditembus (permeability), tetapi dunia fisik (luar) tidak dapat berhubungan langsung dengan pribadi karena suatu fakta harus ada dalam lingkungan psikologis sebelum mempengaruhi/dipengaruhi oleh pribadi.

Lingkungan PsikologisMeskipun pribadi dikelilingi oleh lingkungan psikologisnya, namun ia bukanlah

bagian atau termasuk dalam lingkungan tersebut. Lingkungan Psikologis berhenti pada batas pinggir elips, Tetapi batas antara pribadi dan lingkungan juga bersifat dapat ditembus. Hal ini berarti fakta fakta lingkungan dapat mempengaruhi pribadi.

Secara matematis : P = f (LP)

Page 3: Kurt lewin

Dan fakta fakta pribadi dapat mempengaruhi lingkungan.

Secara matematis : LP = f (LP)

PribadiMenurut Lewin, pribadi adalah heterogen, terbagi menjadi bagian bagian yang

terpisah meskipun saling berhubungan dan saling bergantung. Daerah dalam personal dibagi menjadi sel sel. Sel sel yang berdekatan dengan daerah konseptual motor disebut sel sel periferal ;p; sel sel dalam pusat lingkaran disebut sel sel sentral,s.

Sistem motor bertidak sebagai suatu kesatuan karena biasanya lahannya dapat melakukan suatu tindakan pada satu saat. Begitu pula dengan sistem perseptual artinya orang hanya dapat memperhatikan dan mempersepsikan satu hal pada satu saat. Bagian bagian tersebut mengadakan komunikasi dan interdependen; tidak bisa berdiri sendiri.

Dinamika KepribadianKonsep-konsep dinamika pokok dari Lewin yakni kebutuhan energi psikis,

tegangan , kekuatan atau vektor dan valensi. Konstruk konstruk dinamik ini menentukan lokomosi khusus dari individu dan cara ia mengatur struktur lingkungannya, Lokomosi dan perubahan perunahan struktur berfungsi mereduksikan tegangan dengan cara memuaskan kebutuhan. Suatu tegangan dapat direduksikan dan keseimbanagan dipulihkan oleh suatu lokomosi substitusi. Proses ini menuntut bahwa dua kebutuhan erat bergantungan satu sama lain sehingga pemiasan salah satu kebutuhan adalah melepaskan tegangan dari sistem kebutuhan lainnya.

Akhirnya, tegangan dapat direduksikan dengan lokomosi lokomosi murni khayalan. Seseorang yang berkhayal bahwa ia telah melakukan suatu perbuatan yang sulit atau menempati suatu jabatan yang tinggi mendapat semacam kepuasan semu dari sekedar berkhayal tentang keberhasilan.

Dinamika kepribadian menrut Kurt Lewin:

EnerjiMenurut Lewin manusia adalah system energi yang kompleks. Energi muncul

dari perbedaan tegangan antar sel atau antar region. Tetapi ketidakseimbangan dalam tegangan juga bias terjadi antar region di system lingkungan psikologis.

TeganganTegangan ada dua yaitu tegangan yang cenderung menjadi seimbang dan

cenderung untuk menekan bondaris system yang mewadahinya.Kebutuhan

Menurut Lewin kebutuhan itu mencakup pengertian motif, keinginan dan dorongan. Menurut Lewin kebutuhan ada yang bersifat spesifik yang jumlahnya tak terhingga, sebanyak keinginan spesifik manusia.

Tindakan (Action)

Disini dibutuhkan dua konsep dalam tindakan yang bertujuan didaerah lingkungan psikologis.

Valensi

Page 4: Kurt lewin

Adalah nilai region dari lingkungan psikologis bagi pribadi. Region dengan valensi positif dapat mengurangi tegangan pribadi, akantetapi region dengan valensi negative dapat meningkatkan tegangan pribadi (rasa takut).

Vektor

Tingkah laku atau gerak seseorang akan terjadi kalau ada kekuatan yang cukup yang mendorongnya. Meminjam dari matematika dan fisika, Lewin menyebut kekuatan itu dengan nama Vektor. Vektor digambar dalam ujud panah, merupakan kekuatan psikologis yang mengenai seseorang, cenderung membuatnya bergerak ke arah tertentu. Arah dan kekuatan vektor adalah fungsi dari valensi positif dan negatif dari satu atau lebih region dalam lingkungan psikologis. Jadi kalau satu region mempunyai valensi positif (misalnya berisi makanan yang diinginkan), vektor yang mengarahkan ke region itu mengenai lingkaran pribadi. Kalau region yang kedua valensinya negatif (berisi anjing yang menakutkan), vektor lain yang mengenai lingkaran pribadi mendorong menjauhi region anjing. Jika beberapa vektor positif mengenai dia, misalnya, jika orang payah – dan lapar – dan makanan harus disiapkan, atau orang harus hadir dalam pertemuan penting – dan tidak punya waktu untuk makan siang, hasil gerakannya merupakan jumlah dari semua vektor. Situasi itu Bering melibatkan konflik, topik yang penelitiannya dimulai oleh Lewin dan menjadi topik yang sangat Iuas dari Miller dan Dollard.

Lokomosi

Lingkaran pribadi dapat pindah dari satu tempat ketempat lain di dalam daerah lingkungan psikologis. Pribadi pindah ke region yang menyediakan pemuasan kebutuhan pribadi-dalam, atau menjauhi region yang menimbulkan tegangan pribadi-dalam. Perpindahan lingkaran pribadi itu disebut lokomosi (locomotion). Lokomosi bisa berupa gerak fisik, atau perubahan fokus perhatian. Dalam kenyataan sebagian besar lokomosi yang sangat menarik perhatian psikolog berhubungan dengan perubahan fokus persepsi dan proses atensi.

Event

Lewin menggambarkan dinamika jiwa dalam bentuk gerakan atau aksi di daerah ruang hidup, dalam bentuk peristiwa atau event. Telah dijelaskan di depan, bahwa peristiwa (event) adalah hasil interaksi antara dua atau Iebih fakta balk di daerah pribadi maupun di daerah lingkungan. Komunikasi (hubungan antar sel atau region) dan lokomosi (gerak pribadi) adalah peristiwa, karena keduanya melibatkan dua fakta atau lebih. Ada tiga prinsip yang menjadi prasyarat terjadinya suatu peristiwa; keterhubungan (related¬ness), kenyataan (concretness), kekinian (contemporary), sebagai berikut:

Keterhubungan: Dua atau lebih fakta berinteraksi, kalau antar fakta itu terdapat hubungan-hubungan tertentu, mulai dari hubungan sebab akibat yang jelas, sampai hubungan persamaan atau perbedaan yang secara rasional tidak penting.

Kenyataan: Fakta harus nyata-nyata ada dalam ruang hidup. Fakta potensial atau peluang yang tidak sedang eksis tidak dapat mempengaruhi event masa kini. Fakta di luar lingkungan psikologis tidak berpengaruh, kecuali mereka masuk ke ruang hidup.

Page 5: Kurt lewin

Kekinian: Fakta harus kontemporer. Hanya fakta masa kini yang menghasilkan tingkahlaku masa kini. Fakta yang sudah tidak eksis tidak dapat menciptakan event masa kini. Fakta peristiwa nyata di masa lalu atau peristiwa potensial masa mendatang tidak dapat menentukan tingkahlaku saat ini, tetapi sikap, perasaan, dan fikiran mengenai masa Ialu dan masa mendatang adalah bagian dari ruang hidup sekarang dar mungkin dapat mempengaruhi tingkahlaku. Jadi, ruang hidup sekarang harus mewakili isi psikologi masa lalu, sekarang, dan masa mendatang.

Konflik

Konflik terjadi di daerah lingkungan psikologis. Lewin mendefinisikar konflik sebagai situasi di mana seseorang menerima kekuatan-kekuatan yang sama besar tetapi arahnya berlawanan. Vektor-vektor yang mengenai pribadi, mendorong pribadi ke arah tetentu dengan kekuatan tertentu. Kombinasi dari arah dan kekuatan itu disebut jumlah kekuatan (resultant force), yang menjadi kecenderungan lokomosi pribadi (lokomosi psikologikal atau fisikal). Ada beberapa jenis kekuatan, yang bertindak seperti vektor, yakni:

Kekuatan pendorong (driving force): menggerakkan, memicu terjadinya lokomosi ke arah yang ditunjuk oleh kekuatan itu.

Kekuatan penghambat (restraining force): halangan fisik atau sosia menahan terjadinya lokomosi, mempengaruhi dampak dari kekuatan pendorong

Kekuatan kebutuhan pribadi (forces corresponding to a persons needs): menggambarkan keinginan pribadi untuk mengerjakan sesuatu.

Kekuatan pengaruh (induced force): menggambarkan keinginan dari orang lain (misalnya orang tua atau teman) yang masuk menjadi region lingkungan psikologis.

Kekuatan non manusia (impersonal force): bukan keinginan pribadi tetap¬juga bu kan keinginan orang lain. Ini adalah kekuatan atau tuntutan da¬fakta atau objek.

Konflik tipe 1:

Konflik yang sederhana terjadi kalau hanya ada dua kekuatan berlawana¬yang mengenai individu. Konflik semacam ini disebut konflik tipe 1 (Gambar-15a). Ada tiga macam konflik tipe 1:

Konflik mendekat-mendekat, dua kekuatan mendorong ke arah yang berlawanan, misalnya orang dihadapkan pada dua pilihan yang sama¬sama disenanginya.

Konflik menjauh-menjauh, dua kekuatan menghambat ke arah yang yang berlawanan, misalnya orang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama tidak disenanginya.

Konflik mendekat-menjauh, dua kekuatan mendorong dan menghambat muncul dari satu tujuan, misalnya orang dihadapkan pada pilihan sekaligus mengandung unsur yang disenangi dan tidak disenanginya.

Konflik tipe 2:

Konflik yang kompleks bisa melibatkan lebih dari dua kekuatan. Konflik yang sangat kompleks dapat membuat orang menjadi diam, terpaku atau terperangkap oleh berbagai kekuatan dan kepentingan sehingga dia tidak dapat menentukan pilihan, adalah konflik tipe 2.

Konflik tipe 3

Page 6: Kurt lewin

Orang berusaha mengatasi kekuatan-kekuatan penghambat, sehingga konflik menjadi terbuka,ditandai sikap kemarahan,agresi,pemberontakan atau sebaliknya penyerahan diri yang neorotik. Pertentangan antar kebutuhan pribadi-dalam, konflik antar pengaruh,dan pertentangan antar kebutuhan dengan pengaruh,menimbulkan pelampiasan usaha untuk mengalahkan kekuatan penghambat.

Tingkat Realita

Konsep realita menurut Lewin adalah realita berisi lokomosi aktual,dan tak-tak realita berisi lokomosi imajinasi. Realita dan tak realita adalah suatu kontinum dari ekstrim realita sampai ekstrim tak realita. Lokomosi mempunyai tingkat realita dan tak realita berbeda-beda.

Menstuktur Lingkungan

Lingkungan psikologi adalah konsep yang sangat mudah berubah. Dinamika dari lingkungan dapat berubah dengan 3 cara yakni:

Perubahan valensi : Region bisa berubah secara kuantitatif-valensinya semakin positif atau semakin negatif,atau berubah secara kualitatif dari positif menjadi negatif atau sebaliknya region baru bisa muncul dan region lama bisa hilang.

Perubahan vektor : Vektor mungkin dapat berubah dalam kekuatan dan arahnya.Perubahan Bondaris : Bondaris mungkin menjadi semakin permeabel atau semakin

tidak permeabel,mungkin muncul sebagai bondaris atau tidak muncul sebagai bondaris.

Mempertahankan Keseimbangan

Dalam sistem reduksi tegangan,tujuan dari proses psikologis adalah mempertahankan pribadi dalam keadaan seimbang. Yang paling umum dan paling efektif untuk mengembalikan keseimbangan adalah melalui lokomosi dalam lingkungan psikologis,memindah pribadi ke region tempat objek yang bervalensi positif(yang memberi kepuasan). Tapi kalau region yang diinginkan mempunyai bondaris yang tak permeabel tegangan terkadang dapat dikurangi(dan keseimbangan dapat diperoleh)dengan melakukan lokomosi pengganti,pindah ke region yang dapat memberi kepuasan lain(yang bondarisnya permeabel) ternyata dapat menghilangkan tegangan dari system kebutuhan semula.

Kecenderungan mencapai keseimbangan itu tidak berarti membuat diri seimbang sempurna,tetapi menyeimbangkan semua tegangan dalam daerah pribadi-dalam. Lewin menjelaskan bahwa dalam sistem yang kompleks menjadi seimbang bukan berarti hilangnya tegangan,tetapi mempeoleh keseimbangan dari tegangan internal. Tujuan utama dari perkembangan psikologis adalah menciptakan semacam struktur internal yang menjamin keseimbangan psikologis bukan membuat bebas tegangan.

Perkembangan Kepribadian Menurut Lewin hakekat Perkembangan Kepribadian itu adalah :

DiferensiasiYaitu semakin bertambah usia, maka region region dalam pribadi seseorang

dalam LP-nya akan semakin bertambah. Begitu pula dengan kecakapan kecakapan/ keterampilan keterampilannya.

Page 7: Kurt lewin

Contoh : orang dewasa lebih pandai menyembunyikan isi hatinya daripada anak-anak (region anak lebih mudah ditembus).

Perubahan dalam variasi tingkah lakunyaPerubahan dalam organisasi dan struktur tingkah lakunya lebih kompleks.Bertambah luas arena aktivitas

contoh: Anak kecil terikat oleh masa kini sedangkan orang dewasa terikat oleh masa kini, masa lampau dan masa depan.

Perubahan dalam realitas. Dapat membedakan yang khayal dan yang nyata, pola berpikir meningkat, contohnya dari pola berpikir assosiasi menjadi pola berpikir abstrak. Ba8. Tokoh - Tokoh Psikologi

Pandangan dasar Psikologi Gestalt menyatakan bahwa gejala Psikologi terjadi pada suatu medan/lapangan (field) yang merupakan suatu sistem yang saling tergantung (interdependent) yang meliputi persepsi dan pengalaman masa lampau. Dalam hal ini unsur-unsur individu dari medan (field) tidak dapat dipahami tanpa mengetahui medan tersebut sebagai suatu keseluruhan.

Latar Belakang Psikodinamika

Teori lapangan (Field Theory) atau dinamakan juga Teori Psikodinamika, sering

dikira orang hanya dikemukakan oleh Kurt Lewin saja. Hal ini tidak benar, karena

selain Lewin ada tokoh-tokoh lain yang juga mengemukakan Teori Lapangan

seperti Tolman (1932), Wheeler (1940), Lashley (1929) dan Brunswik (1949).

Kelebihan Kurt Lewin atas tokoh-tokoh lainnya adalah bahwa Lewinlah yang paling

jauh mengembangkan teori Lapangan ini sehingga ia dikenal sebagai tokoh yang

paling terkemuka. Teori Lapangan Kurt Lewin sangat dipengaruhi oleh aliran

Psikologi Gestalt.Oleh karena itu tidak mengherankan jika teori lapangan dari Kurt

Lewin juga sangat mengutamakan keseluruhan daripada elemen atau bagian

dalam studinya tentang jiwa manusia.

Salah satu ciri yang terpenting dari teori lapangan adalah bahwa teori ini

menggunakan metode konstruktif.Metode konstruktif, atau disebut juga metode

Page 8: Kurt lewin

“genetik” adalah metode yang digunakan Lewin sebagai metode

“klasifikasi”.Metode klasifikasi menurut Lewin mempunyai kelemahan karena

hanya mengelompokkan obyek studi berdasarkan persamaan-persamaannya saja.

Sifat dinamis ini ada pada metode konstruktif yang mengklasifikasikan obyek-

obyek studinya berdasarkan hubungan antara satu obyek dengan obyek lainnya.

Ini adalah konsekuensi pertama dari penggunaan metode konstruktif dalam teori

lapangan. Dengan “dinamis” dimaksudkan bahwa teori lapangan harus dapat

mengungkapkan forces (daya, kekuatan) yang mendorong suatu tingkah laku.

Konsekuensi kedua dari metode konstruktif yang menjadi ciri teori lapangan

adalah bahwa cara pendekatan yang digunakan dalam teori lapangan selalu harus

psikologis. Semua konsep harus didefinisikan secara operasional. Akan tetapi,

berbeda dari behaviorisme, definisi operasional dalam teori lapangan tidak

obyektif melainkan subyektif.

Ketiga, analisis dalam teori lapangan harus berawal dari situasi sebagai

keseluruhan, tidak dimulai dari elemen-elemen yang berdiri sendiri-sendiri. Dari

awal yang menyeluruh itu barulah dapat dilakukan analisis terhadap masing-

masing elemen atau bagian dari situasi secara khusus.

Keempat, tingkah laku harus dianalisis dalam “lapangan” di saat di mana

tingkah laku terjadi. Cara pendekatannya tidak perlu historis, jadi tidak perlu

menghubungkan dengan masa lalu seperti psikoanalisis, tetapi harus tetap

sistematis.

Konsekuensi kelima adalah bahwa bahasa yang digunakan dalam teori

lapangan harus eksak dan logis, jadi harus berupa bahasa matematik. Tetapi

bahasa matematik tidak hanya kuantitatif. Bahasa matematik menurut Lewin bisa

juga kualitatif. Dalam hubungan ini ia meminjam istilah-istilah dari geometri,

khususnya tipologi (cabang geometri yang menganalisis posisi) untuk

menerangkan peristiwa-peristiwa Psikologik.

Konsep – Konsep Dasar Teori Lapangan

Metode konstruktif memerlukan konstruk-konstruk yaitu pengertian yang

mencakup serangkaian konsep. Dengan kata lain, konstruk adalah elemen dari

teori lapangan, sedangkan konsep adalah elemen dari konstruk, konstruk yang

terpenting dari teori lapangan tentunya adalah lapangan itu sendiri, yang dalam

psikologinya diartikan sebagai lapangan kehidupan (life space)

Lapangan Kehidupan

Lapangan kehidupan dari seorang individu terdiri dari orang itu sendiri dan

lingkungan kejiwaan (psikologi) yang ada padanya. Demikian pula lapangan

Page 9: Kurt lewin

kehidupan suatu kelompok adalah kelompok itu sendiri ditambah dengan

lingkungan tempat kelompok itu berada pada suatu saat tertentu.

Jelaslah bahwa dalam konstruk yang paling dasar tentang lapangan

kehidupan ini Lewin hanya memperhitungkan hal-hal yang ada bagi individu

atau kelompok (subyek) belum tentu ada secara obyektif, sedangkan ada yang

secara obyektif belum tentu ada secara subyektif. Disinilah tampak bahwa kurt

Lewin lebih mementingkan deskripsi yang subyektif.

Ada atau tidak adanya sesuatu bagi subyek harus dibuktikan dengan ada

atau tidak adanya pengaruh dari sesuatu itu terhadap subyek yang

bersangkutan. Ibu, teman, dan kebutuhan adalah contoh hal-hal yang

berpengaruh pada subyek. Oleh karena itu, hal-hal tersebut ada dalam

lapangan kehidupan subyek yang bersangkutan. Sebaliknya, bencana alam di

negara lain atau perubahan posisi dari bintang-bintang tertentu dilangit tidak

berpengaruh pada subyek, sehingga tidak pada lapangan kehadapan subyek.

Ruang hidup (alwisol, 2004) merupakan gabungan antara daerah pribadi dan

daerah lingkungan psikologis, yang secara matematis dapat dirumuskan dalam

formula sebagai berikut:

Rh = ( P + E)

Keterangan:

Rh = Ruang Hidup

P = Daerah Pribadi

E = Daerah lingkungan psikologis

Tingkah laku dan Lokomosi

Tingkah laku menurut Lewin adalah lokomosi yang berarti perubahan atau

gerakan pada lapangan kehidupan. Misalnya, seorang pegawai pergi dari

kantornya (wilayah kerja) kerumah sakit (wilayah kesehatan) untuk

memeriksakan diri ke dokter, maka pegawai itu melakukan lokomosi.Namun,

kalau perpindahan itu terjadi pada waktu pegawai tersebut seorang pingsan di

kantor dan di gotong ke rumah sakit, maka itu bukanlah lokomosi atau tingkah

laku

Lokomosi dapat terjadi karena ada “ komunikasi” antara dua wilayah dalam

lapangan kehidupan seseorang.Komunikasi antara 2 wilayah itu menimbulkan

ketegangan pada salah satu wilayah dan ketegangan menimbulkan kebutuhan

dan kebutuhan inilah yang menyebabkan tingkah laku.

Daya (Force)

Daya ini didefinisikan sebagai suatu hal yang menyebabkan perubahan.

Page 10: Kurt lewin

Perubahan dapat terjadi jika pada suatu wilayah ada valensi tertentu. Valensi

dapat bersifat negative atau positif tergantung pada daya tarik atau daya tolak

yang ada pada wilayah tersebut. Kalau suatu wilayah mempunyai valensi positif

maka ia akan menarik daya-daya dari wilayah-wilayah lain untu bergerak

menuju arahnya.Sebaliknya, jika valensi yang ada pada suatu wilayah negatif ,

maka daya-daya yang ada akan menghindar atau menjauhi wilayah.

Berbicara tentang daya, Kurt Lewin membagi-bagi daya dalam beberapa jenis:

Daya Mendorong

Daya yang Menghambat

Daya yang Berasal dari kebutuhan sendiri

Daya yang berasal dari orang lain

Daya yang impersonal

Ketegangan

Meredakan ketegangan tidak berarti bahwa ketegangan itu harus hilang

sama sekali (dalam keadaan nol), melainkan ketegangan itu disebarkan secara

merata dari satu wilayah ke wilayah lain dalam lapang kehidupan.

Faktor yang penting yang dapat menurunkan ketegangan adalah tembusan,

yaitu sampai berapa jauh batas-batas suatu wilayah dapat ditembus oleh

adanya dari wilayah-wilayah lain disekitarnya

Substitusi lebih dimungkinkan jika antara dua wilayah yang bersangkutan

terdapat banyak persamaan. Selain itu, substitusi lebih mudah terjadi pada

orang-orang dengan lapang kehidupan yang cukup berdiferensiasi, berkembang

dan bercabang-cabang , asalkan batas-batas wilayah yang ada dalam lapang

kehidupan yang bersangkutan masih cukup tertembus oleh daya-daya yang

akan masuk.

Faktor lain yang juga berpengaruh adalah kejenuhan,kalau kebutuhan-

kebutuhan yang mendasari daya itu sudah dipuaskan sampai jenuh, maka

ketegangan itu akan berkurang dengan sendirinya

Penerapan Teori Lewin

Diatas telah diuraikan konsep-konsep dalam teori Lewin selanjutnya meninjau

bagaimana penerapan teori-teori pada gejala kejiwaan yang kongkret. Dua contoh

gejala kejiwaan akan dikemukakan dibawah ini, yaitu “konflik” dan “tingkah laku

agresif”.

Konflik

Konflik adalah suatu keadaan dimana ada daya-daya saling bertentangan

arah’ tetapi dalam kadar kekuatan yang kira-kira sama.

Ada tiga macam konflik yaitu:

Page 11: Kurt lewin

a. Konflik mendekat-mendekat (approach-approach conflict) yaitu orang

berada diantara dua valensi (nilai) positif yang sama kuat.

Contohnya: seorang artis harus memilih prfvesinya sebagai bintang

sinotron atau melanjutkan pendidikannya sebagai mahasiwa kedokteran.

b. Konflik menjauh-menjauh (avoidance-avoidance conflict ) yaitu orang –

berada diantara dua valensi negatif yang sama kuat.

Contohnya: seorang yang terjebak di gedung lantai 10 yang kebakaran. Ia

harus memilih lewat tangga darurat dengan waktu yang cukup lama

(tidak sempat sampai ke lantai satu) atau loncat dengan resiko akan mati.

c. Konflik mendekat-menjauh (approach-avoidance conflict) yaitu seseorang

menghadapi valensi positif dan negatife pada jurusan yang sama.

Contoh: anak meminta dan sayang kepada orang tua karena orang tua

memberi, tetapi anak juga membenci orang tua karena orang tua serba

melarang.(Sarwono, 2002)

Tingkah laku Agresif

Dalam eksperimennya, Kurt Lewin, dkk ( Lewin, Lippit, White, 1939, dalam

Sarwono, 2004) menemukan bahwa dalam kelompok anak laki-laki yang diberi

tugas-tugas tertentu dibawah pimpinan seorang pemimpin yang demokratis

tampak perilaku agresif yang sedang, sedangkan pemimpin yang otoriter

tampak perilaku agresi yang tinggi atau malahan sangat rendah.

Dalam kelompok demokratis daya-daya berimbang antara yang mendorong

dan menghambat agresivitas sehingga mencapai tingkat yang sedang. Dalam

kelompok yang otoriter, tingkah laku agresif meningkat tinggi apabila perasaan

kebersamaan berkurang/ mengendor. Atau sebaliknya ada daya penekan yang

begitu besar yang menghambat daya dorong tingkah laku agresif sehingga

agresif tidak muncul.

Teori-Teori Lapangan dalam Psikologi

Teori dari Kurt Lewin danggap lebih manusiawi sehingga banyak ahli psikologi

sosial yang tertarik dan mengembangkan lebih lanjut teori dari Kurt Lewin. Berikut

ini akan dijelaskan 4 teori lapangan yang diterapkan psikologi sosial, yaitu :

Teori tentang hubungan interpersonal (antarmanusia) dari Heider

(1958)

Berbeda dengan Lewin yang menggunakan istilah-istilah khusus, Heider

menggunakan istilah sehari-hari yang digunakan orang awam sehingga

psikologi Heider disebut psikologi common sense (logika berfikir sehari-hari).

Common sense merupakan hal yang mengatur tingkah laku orang terhadap

orang lain dan juga banyak mengandung kebenaran.

Page 12: Kurt lewin

Heider mengemukakan bahwa tingkah laku interpersonal dapat diuraikan

kedalam 10 aspek yaitu:

Mengamati orang lain

Pengamatan terhadap orang sebenarnya tidak berbeda dari pengamatan

terhadap objek-objek lainnya (seperti meja, mobil, pohon, dll). Orang yang

diamati disini memiliki kemampuan emosi, kehendak, keinginan , yang tidak

terdapat pada benda mati. Seseorang (P) yang mengamati orang lain (O) tahu

bahwaO tersebut juga mengamati P kembali. Dalam pengalaman timbal balik

tersebut, baik O maupun P menghadapi dua pengalaman, yaitu pengalaman

fenomenal dan pengalaman kausal. Pengalaman fenomenal adalah segala

sesuatu yang terjadi dalam hubungan orang dengan lingkungannya, sedangkan

pengalaman kausal orang yang bersangkutan mencoba menganalisis faktor-

faktor/ kondisi-kondisi yang mendasari pengalaman fenomenal.

Orang lain sebagai pengamat

Dalam pengamatan terhadap lingkungannya, termasuk terhadap orang lain

(O), seseorang (P) menyadari bahwa O juga mengamati P. Pengetahuan ini

berpengaruh terhadap P dalam berbagai hal, yaitu tindakan, harapan, dan sifat-

sifatnya. Misalnya, kalau Nanha melihat Lina senang pada tindakannya, maka

Nanha akan membuat tindakan itu lagi, tetapi kalau Lina tidak senang, Nanha

akan menghindari tindakan tersebut.

Analisis yang naïf terhadap tindakan orang lain

Dalam menginterpretasikan perilaku orang lain dilakukan analisis secara

sederhana (naïf) dan dalam sifat itu dicari sifat-sifat bawaan (dispotitional

properties) dari orang yang sedang diamati tersebut. Sifat-sifat bawaan adalah

faktor-faktor yang mendasari perilaku seorang yang tidak berubah-ubah

(permanen) seperti intelegensi.

Kaulitas personal dan impersonal

Dalam kausalitas personal, seseorang (P) dengan sengaja menghasilkan

objek lain (X) tujuan P pada X adalah tetap (equifinality) dan untuk mencapai

tujuan itu, seseorang (P) mengubah-ubah tindakannya kalau ia menghadapi

situasi yang berbeda-beda. Disini faktor yang penting adalah faktor motivasi.

Dalam kausalitas impersonal, seseorang (P) tidak dengan sengaja

menghasilkan objek lain (X). X yang dihasilkan seseorang (P) bisa bermacam-

macam (multifinality) tergantung pada situasi yang dihadapinya. Motivasi disini

tidak berpengaruh karena daya lingkungan yang lebih menentukan.

Hasrat dan Kesenangan

Page 13: Kurt lewin

Hasrat (desire) adalah sesuatu yang harus ada terlebih dahulu sebelum

timbul percobaan (trying). Dengan kata lain, hasrat merupakan prakondisi dari

percobaan, sedangkan kesenangan (pleasure) adalah pengalaman yang timbul

akibat (setelah) percobaan.

Sentimen

Perasaan yang timbul dalam diri seseorang(P) kepada orang lain (O) atau

benda-benda lain (X). Sentimen ada 2 macam yaitu positif dan negatif yang

dinamai oleh Heider suka (like) dan tidak suka (dislike).Pengaruh dari dua

jenis sentimen ini terhadap hubungan interpersonal adalah bahwa ia dapat

menimbulkan atau menghambat pembentukan unit (Unit information) dan

keadaan berimbang (balance stale)

Keharusan dan Nilai

Keharusan adalah hal-hal yang dituntut oleh lingkungan (Bukan untuk

orang lain) untuk dilakukan seseorang (P). jadi, keharusan bersifat

impersonal.Nilai juga bersifat impersonal.Nilai menurut Heider hanya

menyangkut segi positif dari suatu hal.Jadi, kalau suatu hal dianggap bernilai

oleh seseorang, maka seseorang menganggap hal tersebut positif.

Permintaan dan Perintah

Permintaan (request) dan perintah (Command) masing-masing

didasarkan pada sentimen dan kekuasaan.permintaan dasarnya adalah

sentimen positif. Sebaliknya perintah didasarkan pada kekuasaan seseorang

terhadap orang lain

Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan disini adalah apabila orang lain melakukan apa yang diminta

atau diperintahkan seseorang.Sebaliknya, apabila orang lain tidak

melakukan apa yang diminta seseorang maka akan merugikan seseorang

tersebut.

Reaksi terhadap Pengalaman Orang Lain

Persepsi terhadap pengalaman orang lain menimbulkan reaksi oleh

psikologi common sense disebut emosi. Emosi ada 2 yaitu concordant dan

discordant. Emosi yang concordant dikatakan oleh Heider sebagai ungkapan

perasaan simpati yang sejati (terkait dengan perasaan-perasaan orang

lain).Emosi discordant kebalikan dari emosi concordant yaitu berupa isi hati

dan kegembiraan yang jahil

Komentar Tentang Heider

Heider telah mengemukakan teori yang cukup berbobot khususnya yang

menyangkut teori atributif (teori sifat) dan teori keseimbangan (balanced

Page 14: Kurt lewin

Theory).Sekalipun Heider berusaha menerangkan hubungan Interpersonal

dengan teorinya tersebut, tetapi sebagian besar dari teorinya itu hanya

menerangkan tentang persepsi.

Teori Lapangan tentang Kekuasaan dari Cartwright (1959)

Menurutnya definisi kekuasaan berbunyi dalam rangka mengubah X

menjadi Y.pada waktu tertentu sama dengan kekuatan maksimum dari

daya-daya yang dapat dihasilkan oleh A ke jurusan tersebut (X ke Y) pada

waktu tersebut.

Kekuatan maksimum dari daya yang dapat dihasilkan A merupakan

selisih antara seluruh daya yang ada pada A dikurangi dengan daya tolak

yang datang dari B kearah yang berlawanan (dari Y menuju X). Istilah daya

diambil dari perbendaharaan istilah Kurt Lewin, tetapi Cartwright memberi

arti tersendiri pada istilah itu yang didasarkannya pada 7 istilah “primitive”

yaitu:

Pelaku (agent)

Tindakan Pelaku (Act of Agent)

Lokus (locus)

Hubungan langsung (Direct Joining)

Dasar Motif (Motive Base)

Besaran (magnitude)

Waktu (Time)

Berdasarkan ke-7 istilah primitif tersebut Cartwright merumuskan daya

terdiri dari tindakan pelaku, dasar motif, sepasang lokus yang berhubungan

langsung besaran, dan waktu. Daya inilah yang membentuk kekuasaan.

Jelaslah bahwa kekuasaan A atas B terjadi, jika A dapat, menggerakkan daya

dari lokus X ke lokus Y dalam lapang kehidupan B.

Kelebihan Cartwright:

Kurang jelas dalam mendefinisikan istilah-istilah primitif

Kurang jelas mendefinisikan arti “kekuasaan”

Kekurangan Cartwright:

Teorinya berhasil merangsang berkembangnya teori French (1956) yang

mempelajari kekuasaan dalam system social

Teori Kekuasaan Sosial oleh French

Teori yang dikembangkan French terutama membahas proses pengaruh

dalam kelompok.

Page 15: Kurt lewin

Proses pengaruh mempengaruhi menurut French melibatkan 3 pola relasi

dalam kelompok yaitu:

Hubungan kekuasaan antar anggota kelompok

Pola komunikasi dalam kelompok

Hubungan antar pendapat dalam kelompok

Dengan demikian, walaupun namanya teori kekuasaan sosial namun teori

French tidak secara eksplisit membicarakan kekuasaan sosial.

Model yang dikembangkan oleh French untuk menerangkan perubahan

pendapat didasarkan pada teori Lewin tentang keseimbangan semu (quasi –

stationery equilibrium). Digambarkan suatu garis pendapat yang dua

dimensional daripada garis itulah terjadi pergeseran-pergeseran daya

(force).Daya dapat dipaksakan dari A ke B disebut pengaruh sosial (social

influence).Jumlah kekuatan dari daya-daya disebut kekuasaan (power). Jadi

kekuasaan A atas B sebanding dengan kekuatan daya-daya yang ada yang

dapat dipaksakan A kepada B dalam lapang kehidupan B. Selanjutnya French

mendefinisikan kekuasaan dalam arti yang kurang lebih sama dengan definisi

Cartwright.Rumusnya:

Kekuasaan (A atas B) = Daya A – Daya Perlawanan B

Teori Tentang Kerjasama dan Persaingan oleh Deutch (1949)

Pusat perhatian teori ini adalah pengaruh dan kerjasama dan persaingan

dalam kelompok kecil.

Perbedaan kerjasama dan persaingan menurut Deutch terletak pada sifat

wilayah-wilayah tujuan pada kedua situasi tersebut. Dalam situasi kerjasama,

wilayah yang menjadi tujuan dari seorang anggota kelompok atau sub

kelompok hanya dapat dimasuki oleh individu atau oleh sub-sub kelompok yang

bersangkutan jika individu-individu lain atau sub kelompok lain juga bisa

memasuki wilayah tujuan itu. Wilayah-wilayah tujuan dari anggota-anggota

kelompok itu dikatakan sebagai saling menunjang.

Dalam situasi persaingan, jika seseorang individu atau suatu sub kelompok

sudah memasuki wilayah tujuan, maka individu-individu atau sub-sub kelompok

yang lain tidak akan bisa mencapai wilayah tujuan mereka masing-

masing.Hubungan antara wilayah-wilayah tujuan anggota-anggota kelompok

dinamakan saling menghambat.

Meskipun teori Deutsch memberikan konsep yang tajam dan jelas tentang

situasi kerjasama dan persaingan sehingga dapat dijadikan dasar untuk

penelitian, namun hipotesis yang diajukan hanya didasarkan pada suatu

penelitian terhadap sebuah kelompok kecil yang sangat khusus sifatnya, yaitu

Page 16: Kurt lewin

kelompok yang terdiri dari 5 orang mahasiswa yang diminta untuk

menyelesaikan tugas-tugas tertentu.

Kelebihan dan Kekurangan Teori Lapangan

Kelebihan

Penelitian psikologi sosial dapat dilakukan dengan metode eksperimental

dan dapat dilakukan dalam laboratorium.

Kelemahan

Kurt Lewin tidak menyajikan teorinya secara sistematis.

Banyak konsep dan konstruk tidak didefinisikan secara jelas sehingga memberi

arti yang kabur.

Teori ini terlalu bersibuk diri dengan aspek-aspek yang mendalam dari

kepribadian sehingga agak mengabaikan tingkah laku motoris yang “overt”

(nampak dari luar)

Penggunaan konsep-konsep topologi telah menyimpang dari arti sebenarnya

(penyalahgunaan topologi).

Kurt Lewin lahir di Prusia tahun 1890. Belajar di Universitas Freiberg, Munich, Berlin dan mendapat gelar doctor di Universitas Berlin pada tahun 1914. Tahun 1926, Lewin diangkat menjadi Guru Besar dalam ilmu Filsafat dan Psikologi. Diusianya yang singkat, dia telah memulai suatu aliran baru dalam psikologi yang disebut Topological Psycology atau Field-Psychology. Aliran ini menegaskan bahwa, guna menyelediki tingkah laku manusia dengan sebaik-baiknya, haruslah diingat bahwa manusia itu hidup dalam suatu lapangan kekuatan-kekuatan fisis maupun psikisyang senantiasa berubah-ubah menurut situasi kehidupannya.Kurt Lewin mengadakan penyelidikan-penyelidikan mengenai peranan “suasana kelompok” terhadap prestasi kerja dan efisiensi pekerjaan kelompok itu. Eksperiman yang terkenal dari Lewin yaitu lippit dan white (1939-1940) yang bertujuan untuk meneliti pengaruh atau peranan dari 3 macam pimpinan terhadap suasana dan cara kerja kelompok. Hasil eksperimennya diketahui bahwa cara dalm kepemimpinan ada 3, daiantaranya : Otoriter adalah pemimpin menentukan segala-galanya yang akan dibuat kelompok. Demokratis dimana kegiatan, tujuan umum, dan cara-cara kerja kelompok dimusyawarahkan bersama. Laissez-Faire adalah pemimpin yang acuh tak acuh dan menyerahkan penentuan segala cara dan tujuan kegiatan serta cara-cara pelaksanaannya adalah kepada anggota kelompok itu sendiri.

Hasil-hasil eksperimen yang dilakukan menyatakan bahwa cara-cara kepemimpinan yang berlainan itu mempunyai pengaru-pengaruh yang berlainan pula terhadap suasana kerja kelompok, cara-cara bertingkah laku dan cara kerja kelompok dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.

Dinamika Kepribadian

Page 17: Kurt lewin

1. EnerjiMenurut Lewin manusia adalah system energi yang kompleks. Energi muncul dari perbedaan tegangan antar sel atau antar region. Tetapi ketidakseimbangan dalam tegangan juga bias terjadi antar region di system lingkungan psikologis.2. TeganganTegangan ada dua yaitu tegangan yang cenderung menjadi seimbang dan cenderung untuk menekan bondaris system yang mewadahinya.3. KebutuhanMenurut Lewin kebutuhan itu mencakup pengertian motif, keinginan dan dorongan. Menurut Lewin kebutuhan ada yang bersifat spesifik yang jumlahnya tak terhingga, sebanyak keinginan spesifik manusia.

Tindakan (Action)Disini dibutuhkan dua konsep dalam tindakan yang bertujuan didaerah lingkungan psikologis.

ValensiAdalah nilai region dari lingkungan psikologis bagi pribadi. Region dengan valensi positif dapat mengurangi tegangan pribadi, akantetapi region dengan valensi negative dapat meningkatkan tegangan pribadi (rasa takut).

VektorTingkah laku atau gerak seseorang akan terjadi kalau ada kekuatan yang cukup yang mendorongnya. Meminjam dari matematika dan fisika, Lewin menyebut kekuatan itu dengan nama Vektor. Vektor digambar dalam ujud panah, merupakan kekuatan psikologis yang mengenai seseorang, cenderung membuatnya bergerak ke arah tertentu. Arah dan kekuatan vektor adalah fungsi dari valensi positif dan negatif dari satu atau lebih region dalam lingkungan psikologis. Jadi kalau satu region mempunyai valensi positif (misalnya berisi makanan yang diinginkan), vektor yang mengarahkan ke region itu mengenai lingkaran pribadi. Kalau region yang kedua valensinya negatif (berisi anjing yang menakutkan), vektor lain yang mengenai lingkaran pribadi mendorong menjauhi region anjing. Jika beberapa vektor positif mengenai dia, misalnya, jika orang payah – dan lapar – dan makanan harus disiapkan, atau orang harus hadir dalam pertemuan penting – dan tidak punya waktu untuk makan siang, hasil gerakannya merupakan jumlah dari semua vektor. Situasi itu Bering melibatkan konflik, topik yang penelitiannya dimulai oleh Lewin dan menjadi topik yang sangat Iuas dari Miller dan Dollard.

LokomosiLingkaran pribadi dapat pindah dari satu tempat ketempat lain di dalam daerah lingkungan psikologis. Pribadi pindah ke region yang menyediakan pemuasan kebutuhan pribadi-dalam, atau menjauhi region yang menimbulkan tegangan pribadi-dalam. Perpindahan lingkaran pribadi itu disebut lokomosi (locomotion). Lokomosi bisa berupa gerak fisik, atau perubahan fokus perhatian. Dalam kenyataan sebagian besar lokomosi yang sangat menarik perhatian psikolog berhubungan dengan perubahan fokus persepsi dan proses atensi.

EventLewin menggambarkan dinamika jiwa dalam bentuk gerakan atau aksi di daerah ruang hidup, dalam bentuk peristiwa atau event. Telah dijelaskan di depan, bahwa peristiwa (event) adalah hasil interaksi antara dua atau Iebih fakta balk di daerah pribadi maupun di daerah lingkungan. Komunikasi (hubungan antar sel atau region) dan lokomosi (gerak pribadi) adalah peristiwa, karena keduanya melibatkan dua fakta atau lebih. Ada tiga prinsip yang menjadi prasyarat terjadinya suatu peristiwa; keterhubungan (related¬ness), kenyataan (concretness), kekinian (contemporary), sebagai berikut:

Page 18: Kurt lewin

1. Keterhubungan: Dua atau lebih fakta berinteraksi, kalau antar fakta itu terdapat hubungan-hubungan tertentu, mulai dari hubungan sebab akibat yang jelas, sampai hubungan persamaan atau perbedaan yang secara rasional tidak penting.2. Kenyataan: Fakta harus nyata-nyata ada dalam ruang hidup. Fakta potensial atau peluang yang tidak sedang eksis tidak dapat mempengaruhi event masa kini. Fakta di luar lingkungan psikologis tidak berpengaruh, kecuali mereka masuk ke ruang hidup.3. Kekinian: Fakta harus kontemporer. Hanya fakta masa kini yang menghasilkan tingkahlaku masa kini. Fakta yang sudah tidak eksis tidak dapat menciptakan event masa kini. Fakta peristiwa nyata di masa lalu atau peristiwa potensial masa mendatang tidak dapat menentukan tingkahlaku saat ini, tetapi sikap, perasaan, dan fikiran mengenai masa Ialu dan masa mendatang adalah bagian dari ruang hidup sekarang dar mungkin dapat mempengaruhi tingkahlaku. Jadi, ruang hidup sekarang harus mewakili isi psikologi masa lalu, sekarang, dan masa mendatang.

Event digambarkan dalam suau topografi yang melibatkan unsur-unsur ruang hidup, valensi, vektor, region, dan permeabilitas bondaris. Pada ilustrasi berikut (Gambar 14a, 14b, dan 14c) dicontohkan event seorang anak yang menginginkan permen yang dijual di sebuah toko. Hanya tergambar 3 vektor yang terlibat dalam event itu. Pada kasus yang sebenarnya, variabel yanc terlibat dalam suatu peristiwa bisa sangat banyak sehingga topografi menjad” ilustrasi yang sangat kompleks.

Gambar 14 aAnak Menginginkan Permen yang Dijual di Toko

Gambar 14 bAyah Memberi Uang untuk Membeli Permen

Gambar 14cAyah Menolak Memberi Uang, Anak Meminjam Uang Temannya.

KonflikKonflik terjadi di daerah lingkungan psikologis. Lewin mendefinisikar konflik sebagai situasi di mana seseorang menerima kekuatan-kekuatan yang sama besar tetapi arahnya berlawanan. Vektor-vektor yang mengenai pribadi, mendorong pribadi ke arah tetentu dengan kekuatan tertentu. Kombinasi dari arah dan kekuatan itu disebut jumlah kekuatan (resultant force), yang menjadi kecenderungan lokomosi pribadi (lokomosi psikologikal atau fisikal). Ada beberapa jenis kekuatan, yang bertindak seperti vektor, yakni:1. Kekuatan pendorong (driving force): menggerakkan, memicu terjadinya lokomosi ke arah yang ditunjuk oleh kekuatan itu.2. Kekuatan penghambat (restraining force): halangan fisik atau sosia menahan terjadinya lokomosi, mempengaruhi dampak dari kekuatan pendorong3. Kekuatan kebutuhan pribadi (forces corresponding to a persons needs): menggambarkan keinginan pribadi untuk mengerjakan sesuatu.4. Kekuatan pengaruh (induced force): menggambarkan keinginan dari orang lain (misalnya orang tua atau teman) yang masuk menjadi region lingkungan psikologis.5. Kekuatan non manusia (impersonal force): bukan keinginan pribadi tetap¬juga bu kan keinginan orang lain. Ini adalah kekuatan atau tuntutan da¬fakta atau objek.

Konflik tipe 1:Konflik yang sederhana terjadi kalau hanya ada dua kekuatan berlawana¬yang mengenai individu. Konflik semacam ini disebut konflik tipe 1 (Gambar-15a). Ada tiga macam konflik tipe 1:1. Konflik mendekat-mendekat, dua kekuatan mendorong ke arah yang berlawanan, misalnya orang dihadapkan pada dua pilihan yang sama¬sama disenanginya.2. Konflik menjauh-menjauh, dua kekuatan menghambat ke arah yang yang

Page 19: Kurt lewin

berlawanan, misalnya orang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama tidak disenanginya.3. Konflik mendekat-menjauh, dua kekuatan mendorong dan menghambat muncul dari satu tujuan, misalnya orang dihadapkan pada pilihan sekaligus mengandung unsur yang disenangi dan tidak disenanginya.

Konflik tipe 2:Konflik yang kompleks bisa melibatkan lebih dari dua kekuatan. Konflik yang sangat kompleks dapat membuat orang menjadi diam, terpaku atau terperangkap oleh berbagai kekuatan dan kepentingan sehingga dia tidak dapat menentukan pilihan, adalah konflik tipe 2 (Gambar 15b).

Gambar 15 aKonflik Tipe 1

Gambar 15 bKonflik Tipe 2

Konflik tipe 3

Orang berusaha mengatasi kekuatan-kekuatan penghambat,sehingga konflik menjadi terbuka,ditandai sikap kemarahan,agresi,pemberontakan atau sebaliknya penyerahan diri yang neorotik. Pertentangan antar kebutuhan pribadi-dalam,konflik antar pengaruh,dan pertentangan antar kebutuhan dengan pengaruh,menimbulkan pelampiasan usaha untuk mengalahkan kekuatan penghambat.

Tingkat RealitaKonsep realita menurut Lewin adalah realita berisi lokomosi aktual,dan tak-tak realita berisi lokomosi imajinasi. Realita dan tak realita adalah suatu kontinum dari ekstrim realita sampai ekstrim tak realita. Lokomosi mempunyai tingkat realita dan tak realita berbeda-beda.

Menstuktur LingkunganLingkungan psikologi adalah konsep yang sangat mudah berubah. Dinamika dari lingkungan dapat berubah dengan 3 cara yakni: Perubahan valensi : Region bisa berubah secara kuantitatif-valensinya semakin positif atau semakin negatif,atau berubah secara kualitatif dari positif menjadi negatif atau sebaliknya region baru bisa muncul dan region lama bisa hilang. Perubahan vektor : Vektor mungkin dapat berubah dalam kekuatan dan arahnya. Perubahan Bondaris : Bondaris mungkin menjadi semakin permeabel atau semakin tidak permeabel,mungkin muncul sebagai bondaris atau tidak muncul sebagai bondaris.

Mempertahankan KeseimbanganDalam sistem reduksi tegangan,tujuan dari proses psikologis adalah mempertahankan pribadi dalam keadaan seimbang. Yang paling umum dan paling efektif untuk mengembalikan keseimbangan adalah melalui lokomosi dalam lingkungan psikologis,memindah pribadi ke region tempat objek yang bervalensi positif(yang memberi kepuasan). Tapi kalau region yang diinginkan mempunyai bondaris yang tak permeabel tegangan terkadang dapat dikurangi(dan keseimbangan dapat diperoleh)dengan melakukan lokomosi pengganti,pindah ke region yang dapat memberi kepuasan lain(yang bondarisnya permeabel) ternyata dapat menghilangkan tegangan dari system kebutuhan semula.Kecenderungan mencapai keseimbangan itu tidak berarti membuat diri seimbang sempurna,tetapi menyeimbangkan semua tegangan dalam daerah pribadi-dalam. Lewin menjelaskan bahwa dalam sistem yang kompleks menjadi seimbang bukan

Page 20: Kurt lewin

berarti hilangnya tegangan,tetapi mempeoleh keseimbangan dari tegangan internal. Tujuan utama dari perkembangan psikologis adalah menciptakan semacam struktur internal yang menjamin keseimbangan psikologis bukan membuat bebas tegangan.

PERKEMBANGAN KEPRIBADIANTeori lewin murni psikologis, sehingga ketika membahas perkembangan beliau tidak melibatkan diri dengan isu yang menjadi intrik pakar lain, yaitu isu keturunan dan lingkungan. Lewin tidak menolak peran keturunan dan kemasakan dalam perkembangan individu. Perkembangan bagi lewin adalah sesuatu yang kongkrit dan kontinyu, usia dan tahapan perkembangan dianggap tidak membantu memahami perkembangan psikologis.

PERUBAHAN TINGKAH LAKUMenurut lewin, sejumlah perubahan tingkah laku yang penting terjadi sepanjang perkembangan. Tingkahlaku menjadi semakin terorganisir,hirarkis, realistis, dan efektif.

DIFERENSIASI DAN INTEGRASIDiferensiasi adalah peningkatan jumlah bagian-bagian dari keseluruhan. Bertambahnya diferensiasi akan menciptakan bondaris-bondaris yang baru. Kekuatan bondaris semakin meningkat bersamaan pertambahan usia.Konsep saling ketergantungan yang terorganisir ( organizational interdependence ) menjelaskan bagaimana daerah pribadi-dalam dan daerah lingkungan psikologis yang semakin terdeferensiasi dan semakin otonom, dapat bekerja sama menghasilkan tingkahlaku yang integrative. Subtujuan membentuk tujuan semu sementara, yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, dan memperoleh kepuasan dari pencapaian tinggi itu.

REGRESILewin menemukan dua macam gerak mundur perkembangan; Regresi yaitu kembali ke bentuk tingkahlaku yang lebih primitive Retrogresi yaitu kembali kebentuk tingkahlaku lebih awal dalam sejarah kehidupan manusiaMenurut Lewin, frustasi menjadi salah satu factor terpenting penyebab regresi.

APLIKASI

ZEIGARNIK EFFECTBanyak penelitian dari Lewin dan murid-muridnya, yang semula di maksudkan untuk meneliti hipotisis dari teori itu, akhirnya di pakai untuk mengembangkan asumsi-asumsi dari teori medan. Salah satu fenomena penelitian itu, adalah penelitian yang di lakukan oleh zeigarnik.Temuan zeigernik oleh Lewin kemudian di kembangkan menjadi asumsi-asumsi berikut;Asumsi 1 : Maksud-tujuan (intention ) untuk mencapai tujuan tertentu berhubungan dengan tegangan dalam suatu system pribadi.Asumsi 2 : Ketika tujuan tercapai, tegangan ( yang meningkat lebih besar dari nol ) dari system yang terkait dengan tujuan itu menjadi reaksi (menjadi nol ).Asumsi 3 : Tegangan untuk mencapai tujuan ( yang belum tercapai ) akan memperkuat tenaga untuk beraksi menuju tujuan itu.Asumsu 3A : Kekuatan orang untuk mengingat tujuan ( yang belum tercapai ) tergantung kepada tegangan dari system tujuan itu.

PSIKOLOGI SOSIALTeori yang semula di maksudkan sebagai teori kepribadian, ternyata justru berkembang di ranah psikologi social. Sejak kematian Lewin, tidak ada kemajuan

Page 21: Kurt lewin

yang berarti dalam hal teori kepribadian. Pendukung setianya banyak mengembangkan rintisanya dalam penelitiannya dalam proses-proses kelompok, penelitian tentang dinamika kelompok,encounter grup, dan ketegangan antara ras.

EVALUASISebagai teori kepribadian, teori Lewin memang tidak utuh karena tidak membahas tentang psikopatologi dan psikoterapi. Namun pemakaian konsep matematika dalam teorinya membuat berbagai fenomena psikis dapat di ringkas ke dalam peristilahan yang tepat.Kritik terhadap teori Lewin:1. Penggambaran tipologis dan vaktorial tidak mengungkapkan sesuatu yang baru tentang tingkahlaku.2. Lewin tidak mengelaborasi pengaruh lingkungan luar atau lingkungan objektif.3. Lewin kurang memperhatikan sejarah individu pada masa lalu sebagai penentu tingkahlaku.4. Lewin menyalahgunakan konsep ilmu alam dan konsep matematika.