KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI...

35
1 KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) AHLI REKAYASA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG A. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Pelatihan Berdasarkan kompetensi perlu diselenggarakan karena adanya ”Kesenjangan Kompetensi” (Competency Gap). Apabila tidak ada kesenjangan kompetensi sebenarnya tidak perlu pelatihan dan dapat mengikuti uji kompetensi, kecuali apabila terjadi perubahan penerapan metode pelaksanaan tugas baru sesuai tuntutan perkembangan pengalaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi atau untuk penyegaran kembali. Pada dasarnya tugas Manajemen Mutu Pelatihan Berdasarkan Kompetensi adalah untuk memenuhi tuntutan ”Kompetensi Yang Diinginkan” atau upaya memperkecil, bila perlu menghilangkan ”Kesenjangan Kompetensi” (Competency Gap) yaitu perbedaan kompetensi yang ada dengan kompetensi yang diinginkan dalam hal ini tuntutan yang harus dicapai dinyatakan ”Kompetensi Minimal” seperti digambarkan dalam matrik di bawah ini :

Transcript of KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI...

Page 1: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

1

KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

(KPBK)

AHLI REKAYASA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

A. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Pelatihan Berdasarkan kompetensi perlu diselenggarakan karena adanya

”Kesenjangan Kompetensi” (Competency Gap). Apabila tidak ada

kesenjangan kompetensi sebenarnya tidak perlu pelatihan dan dapat

mengikuti uji kompetensi, kecuali apabila terjadi perubahan penerapan

metode pelaksanaan tugas baru sesuai tuntutan perkembangan

pengalaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi atau untuk

penyegaran kembali.

Pada dasarnya tugas Manajemen Mutu Pelatihan Berdasarkan

Kompetensi adalah untuk memenuhi tuntutan ”Kompetensi Yang

Diinginkan” atau upaya memperkecil, bila perlu menghilangkan

”Kesenjangan Kompetensi” (Competency Gap) yaitu perbedaan kompetensi

yang ada dengan kompetensi yang diinginkan dalam hal ini tuntutan yang

harus dicapai dinyatakan ”Kompetensi Minimal” seperti digambarkan

dalam matrik di bawah ini :

Page 2: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

2

Permasalahan atau persoalannya adalah sudah adakah rincian

kompetensi suatu tugas pekerjaan/ jabatan sebagai alat tolok ukur untuk

mengukur kesenjangan kompetensi dan perangkat lainnya untuk

melakukan Pelatihan Berdasarkan Kompetensi.

Untuk mendapatkan tolok ukur yang akan dipergunakan mengukur

kesenjangan kompetensi maupun penyusunan Standar Kompetensi

Jabatan dapat dilakukan analisis kompetensi jabatan dengan metodologi

tertentu.

Dalam hal tertentu memang diperlukan pencapaian nilai kompetensi

100% yaitu apabila tugas/pekerjaannya mengandung risiko sangat tinggi,

misalnya pilot pesawat terbang atau ahli bedah, perencanaan dan

pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang sangat panjang dan

sebagainya.

Namun karena masih banyaknya hambatan, perbedaan persepsi, kendala

dan hal-hal lain serta mengingat masih dalam tahap transisi, maka pada

kondisi tertentu tingkat pencapaian yang dianggap berhasil sementara

dapat ditentukan dibawah 100%, misalnya minimal 75% yang makin

lama makin dinaikkan.

Dengan uraian diatas perlu kiranya segera ada perubahan persepsi

bahwa pelatihan tidak sekedar melaksanakan kursus, target sekian,

realisasi sekian, tetapi diperlukan suatu pengelolaan melalui suatu proses

sebagai ”Benang Merah” yang merupakan mata rantai yang tidak dapat

dipisahkan maupun dilompati.

b. Dasar Hukum Penyusunan Kurikulum Pelatihan

Salah satu unsur proses yang sangat menentukan keberhasilan

pencapaian tujuan Pelatihan adalah tersedianya Kurikulum Pelatihan

Berbasis Kompetensi yang disusun mengacu pada Standar Kompetensi

Kerja.

Penyusunan Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi (KPBK) untuk

pemangku jabatan kerja dilingkungan sektor jasa konstruksi berdasarkan

: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2009, tentang

Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa

Page 3: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

3

Konstruksi, lampiran II Pedoman Penyusunan Kurikulum Pelatihan

Berbasis Kompetensi Kerja Jasa Konstruksi.

Pengertian Kurikulum menurut Permen PU Nomor : 14/PRT/M/2009,

Tentang Pedoman Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa

Konstruksi pasal 1, butir 3 sebagai berikut: Kurikulum Pelatihan adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pelatihan tertentu.

c. Penyusunan Kurikulum Mengacu SKK

Penyusunan Kurikulum dan Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi

dilakukan dengan mentransformasi unsur-unsur Standar Kompetensi

Kerja menjadi unsur-unsur Mata atau Materi Pelatihan, dengan uraian

sebagai berikut :

a. Judul Unit Kompetensi merepresentasi Judul Mata Materi Pelatihan.

b. Judul Elemen Kompetensi merepresentasi Judul Silabus Pelatihan

dirumuskan menjadi Bab Materi/Modul Pelatihan.

c. Judul Kriteria Unjuk Kerja (KUK) merepresentasi Judul Sub Silabus

Materi Pelatihan dirumuskan menjadi Sub Bab Materi/Modul

Pelatihan.

Adapun tahapan utama proses penyusunan kurikulum adalah :

a. Strategi Pencapaian Tujuan Kompetensi

Strategi pencapaian tujuan kompetensi dalam pembuatan kerangka

silabus/sub silabus berdasarkan identifikasi dan analisis serta kajian

posisi Indikator Unjuk Kerja/Keberhasilan (IUK) masing-masing

Kriteria Unjuk Kerja (KUK) terhadap Aspek Kompetensi, Tingkat

Kinerja, dan Dimensi Kompetensi.

b. Identifikasi dan analisis Kompetensi

Identifikasi dan analisis kompetensi mengacu pada judul Unit

Kompetensi, Elemen Kompetensi, Kriteria Unjuk Kerja. Setiap Kriteria

Unjuk Kerja dianalisis persyaratan kompetensinya untuk

mengungkapkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap

kerja, kemudian dirangkum dan dirumuskan silabus dan sub

silabusnya.

Page 4: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

4

c. Strategi pencapaian tujuan pembelajaran dikembangkan berdasarkan

rumusan silabus/sub silabus, kemudian dikaji dan ditetapkan :

a) Kegiatan pembelajaran Teori (T) dan/atau Praktek (P)

b) Metodologi dan media pembelajaran

c) Waktu Pembelajaran

Waktu pembelajaran dihitung dari masing-masing Kriteria Unjuk Kerja,

melalui cara mengukur perkiraan waktu pembelajaran yang dibutuhkan

berdasarkan kajian Indikator Unjuk Kerja/Keberhasilan (IUK) dan fakta

peserta pelatihan, dengan mempertimbangkan beberapa variabel seperti

pengalaman kerja, latar belakang, tingkat dan mutu pendidikan formal

yang disesuaikan dengan sosial budaya tenaga kerja.

Secara matriks dapat digambarkan sebagai berikut :

Eleme

n

Kompe

tensi /

Kriteri

a

Unjuk

Kerja

Indika

tor

Unjuk

Kerja

(IUK)

Persya

ratan

Kompe

tensi

Unsur

Kompet

ensi

Dimensi

Kompetensi

Sila

bus

Pembela

jaran

Metode

/ Media

Pembel

ajaran

Waktu

Pembelaj

aran

(Menit)

P K S I I

I

I

I

I

I

V V T P T P

J

m

l

1.

1.1 1.1.1

Dari hasil identifikasi silabus, strategi pencapaian tujuan pelatihan dan

pembelajaran dapat dituangkan dalam format Kurikulum Pelatihan

Berdasarkan Kompetensi.

B. TUJUAN PELATIHAN

Perumusan tujuan pelatihan mengacu kepada pencapaian minimal

kompetensi yang ditentukan dengan indikator kompetensi yaitu : Dalam

kondisi tertentu (K) mampu melakukan suatu pekerjaan (X), sesuai volume,

Page 5: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

5

dimensi dan estetika yang ditentukan (Y), dengan kualitas sesuai standar

mutu/spesifikasi (Z), dan selesai dalam tempo yang ditentukan (T).

Penetapan waktu dan metodologi Pelatihan dapat disesuaikan dengan

variabel-variabel kondisi peserta pelatihan dan tersedianya prasarana dan

sarana pelaksanaan Pelatihan, namun yang pasti dan paling penting tetap

berpegang teguh kepada tercapainya tujuan pelatihan yang sudah

ditentukan.

Tujuan Pelatihan dirumuskan sebagai berikut :

a. Tujuan Umum Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan mampu : menginterpretasikan seluruh item

yang terdapat dalam setiap unit kompetensi

b. Tujuan Khusus Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan mampu dan mau :

C. PERSYARATAN PESERTA PELATIHAN

a. Persyaratan Peserta

Peserta adalah tenaga kerja konstruksi yang memiliki :

a. Sikap, perilaku, dan potensi yang meliputi :

1) Moral yang baik;

1. Menerapkan Peraturan Perundang-Undangan Terkait Pekerjaan

Konstruksi dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

dan Lingkungan (SMK3L)

2. Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

3. Mengevaluasi Kondisi Lingkungan (Site) di Lokasi Rencana Gedung

sesuai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

4. Membuat Rancang Bangun Konstruksi berdasarkan Desain Arsitektur

5. Merancang Persyaratan Teknis Konstruksi Bangunan Gedung

6. Membuat Metode Kerja Pekerjaan Konstruksi Terkait Rekayasa Desain

Konstruksi

7. Menyusun Standar Quality Control Hasil Rekayasa Konstruksi

8. Melakukan Rekayasa Ulang Konstruksi

9. Membuat Laporan Pekerjaan Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung

Page 6: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

6

2) Dedikasi dan loyalitas terhadap tugas dan organisasi;

3) Kemampuan menjaga reputasi diri dan perusahaannya;

4) Jasmani dan rohani yang sehat;

5) Motivasi yang tinggi untuk meningkatkan

kompetensi/profesional;

b. Berijazah serendah-rendahnya S1 Teknik Sipil, DIV Konstruksi

Bangunan Gedung/Konstruksi Bangunan Sipil

c. Pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun di Bidang pekerjaan

konstruksi

b. Seleksi Peserta

Seleksi dilakukan untuk menjamin peserta Pelatihan akan

ditempatkan pada posisi atau peran sesuai kompetensi yang didapat

dari pelatihan.

D. LAMA PELATIHAN

Berdasarkan hasil analisis dan kajian posisi Indikator Unjuk

Kerja/Keberhasilan (IUK) telah dihitung kebutuhan waktu pembelajaran di

klas dalam menit, kemudian diformulasikan ke dalam jam pelajaran @ 45

menit menjadi sebagai berikut :

1. Mata Pelatihan Kompetensi = 53,5 jam pelajaran.

2. Praktek/Studi Kasus = 31,5 jam pelajaran

3. Evaluasi/Ujian = 8,0 jam pelajaran

Jumlah = 93,0 jam pelajaran

E. MATA PELATIHAN : Ahli Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung

NO

Unit

Kompetensi/Elemen

Kompetensi

Mata

Pelatihan/Silabus

Jam Pelatihan

(mnt atau JPL)

Teori Praktek Jumlah

1 Menerapkan

Peraturan

Perundang-undangan

Terkait Pekerjaan

1. Penerapan

Menerapkan

Peraturan

Perundang-

180 45 180

4 jpl 1 jpl 5 jpl

Page 7: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

7

Konstruksi dan

Sistem Manajemen

Keselamatan dan

Kesehatan Kerja

serta Lingkungan

(SMK3L)

undangan

Terkait

Pekerjaan

Konstruksi dan

Sistem

Manajemen

Keselamatan

dan Kesehatan

Kerja serta

Lingkungan

(SMK3L

1.1 Membuat

Ringkasan

Peraturan

Perundang-

undangan terkait

dengan pekerjaan

Konstruksi

1.1 ........................................................................................................................ P

embuatan

Ringkasan

Peraturan

Perundang-

undangan

45 - 45

1.2 Menyusun

rencana

penanggulangan

terhadap potensi

bahaya dan

resiko

keselamatan dan

kesehatan kerja

serta pencemaran

lingkungan

1.2 ........................................................................................................................ P

enyusunan

Rencana

Penanggulanagn

45 45 90

1.3 Melaksanakan

Sistem

Manajemen

Keselamatan dan

Kesehatan Kerja

dan Lingkungan

(SMK3- L)

1.3 ........................................................................................................................ M

elaksanakan

SMK3-L

45 - 45

Page 8: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

8

3. Mengevaluasi

Kondisi Lingkungan

(Site) di Lokasi

Rencana Gedung

sesuai Analisis

Mengenai Dampak

Lingkungan (AMDAL)

Evaluasi Kondisi

Lingkungan (Site)

di Lokasi Rencana

Gedung

270 90 360

6 2 8

1.4 Mengevaluasi

pelaksanaan

Sistem

Manajemen

Keselamatan dan

Kesehatan Kerja

dan Lingkungan

(SMK3-L)

1.4 ........................................................................................................................ E

valuasi

Pelaksanaan

SMK3-L

45 - 45

2. Melakukan

Komunikasi di

Tempat Kerja

Komunikasi di

Tempat Kerja

90 90

2

JPL - 2 JPL

2.1 Menginterpretasi

kan informasi

dan langkah kerja

yang diterima

terkait dengan

pelaksanaan

pekerjaan

Interpretasi

informasi dan

langkah kerja yang

diterima

30 - 30

2.2 Mengomunikasik

an instruksi kerja

kepada pihak

terkait

Komunikasi

Instruksi kerja

30 - 20

2.3 Melaksanakan

koordinasi

dengan pihak-

pihak terkait

Koordinasi dengan

pihak-pihak terkait

30

-

30

Page 9: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

9

3.1 Melakukan

tinjauan ke

lapangan

Tinjauan Lapangan

135 - 135

3.2 Melakukan

verifikasi data

hasil survei

Verifikasi Data

Survei

45 - 45

3.3 Melakukan

analisis data

untuk pekerjaan

perencanaan

Analisis Data 90 90 180

4. Membuat Rancang

Bangun Konstruksi

berdasarkan Desain

Arsitektur

Pembuatan

Rancang Bangun

Konstruksi

295 160 450

6.5 3.5 10

4.1 Melakukan

konsultasi desain

dengan pihak

terkait

Konsultasi desain

dengan pihak

terkait

45 -

45

4.2 Menyiapkan

desain konstruksi

Persiapan desain

konstruksi

45 - 45

4.3 Melakukan

perancangan dan

kajian teknologi

untuk konstruksi

bangunan atas

dan bangunan

bawah

Perancangan dan

kajian teknologi

65 - 65

4.4 Merancang

pelengkap

bangunan

Perancangan

Pelengkap

Bangunan

70 90 160

Page 10: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

10

4.5 Membuat gambar

desain dan

gambar detail

Pembuatan Gambar

desain

70 70 140

5. Merancang

Persyaratan Teknis

Konstruksi Bangunan

Gedung

Perancangan

Persyaratan Teknis

konstruksi

315 135 450

7 3 10

5.1 Menyiapkan

pelak-

sanaan pengukur-

an, pematokan

dan pemasangan

bouwplank profil

saluran

Persiapan pelak-

sanaan pengukur-

an, pematokan dan

pemasangan

bouwplank profil

saluran

45 - 45

5.2 Mengevaluasi

gambar rencana

dan gambar kerja

Evaluasi Gambar

rencana dan

Gambar Kerja

180 135 315

5.3 Menyusun

spesifikasi teknis

Penyusunan

Spesifikasi Teknis

90 - 90

6. Membuat Metode

Kerja Pekerjaan

Konstruksi Terkait

Rekayasa Desain

Konstruksi

Membuat Metode

Kerja Pekerjaan

Konstruksi

340 180 520

7,5 4 11,5

6.1 Menginventarisir

data dan kondisi

lapangan

Inventarisir Data

dan kondisi

lapangan

135 45 180

Page 11: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

11

6.2 Merancang

beberapa alternatif

metode kerja

sesuai dengan

desain struktur

Perancangan

alternatif metode

kerja

70 45 135

6.3 Menetapkan

metode kerja yang

paling efisien

Penetapan Metode

Kerja

135 90 225

7. Menyusun Standar

Quality Control

Hasil Rekayasa

Konstruksi

Penyusunan

Quality Control

380 180 630

8,4 4 8,4

7.1 Menyiapkan

kelengkapan

dokumen untuk

melakukan quality

control

Persiapan

kelengkapan

dokumen

60 45 90

7.2 Menetapkan target

mutu yang sesuai

dengan spesifikasi

teknis

Penetapan Target

Mutu

60 45 90

7.3 Merancang

langkah

pemeriksaan dan

penetapan

penanggung jawab

Perancangan

langkah

pemeriksaan dan

penetapan

penanggung jawab

60

45 90

7.4 Menyusun

pedoman

pelaksanaan

pemeriksaan mutu

(quality control)

Penyusunan

Pedoman

pelaksanaan Quality

Control

60 45 90

Page 12: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

12

8. Melakukan Rekayasa

Ulang Konstruksi

Rekayasa Ulang

Konstruksi

270 180 450

6 4 10

8.1 Mengidentifikasi

kendala di

lapangan

Identifikasi Kendala

di Lapangan

90 90 180

8.2 Merancang

beberapa rekayasa

ulang Konstruksi

untuk

menanggulangi

kendala di

lapangan

Perancangan

rekayasa ulang

konstruksi

90 45 135

8.3 Mengevaluasi

rancangan

rekayasa ulang

konstruksi

Evaluasi Rancangan

Rekaya Ulang

90

45 135

9 Membuat Laporan

Pekerjaan Rekayasa

Konstruksi

Bangunan Gedung

Pembuatan

Laporan Pekerjaan

270 90 360

6 2 8

9.1 Menginventarisir

data untuk

pembuatan

laporan

Inventaris data

untuk pembuatan

laporan

75 15 90

9.2 Menyusun

Laporan Akhir

sesuai dengan

format standar

Penyusunan

Laporan Akhir

105

75 180

9.3 Melaksanakan

serah terima

laporan akhir

kepada unsur

Pelaksanaan serah

terima laporan

akhir

90 - 90

Page 13: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

13

terkait

Jumlah jam Pelajaran Kompetensi

Inti

Menit 2410 1060 3465

JPL 53,5 23,5 77

IV Studi

Kasus/Praktek

Studi

Kasus/Praktek

Kegiatan

Teori Praktek Jumlah

1. Studi Kasus Studi Kasus 8 - 8

2. Peninjauan

Lapangan

Peninjauan

lapangan

8

Jumlah jam Pelajaran

Studi Kasus / Peninjauan Lapangan

8 8 16

V Studi

Kasus/Praktek

Studi

Kasus/Praktek

1. Evaluasi 8 - 8

Jumlah jam Pelajaran Evaluasi 8 - 8

F. HASIL BELAJAR

Struktur uraian materi mata pelatihan mengacu analisis dan kajian posisi

IUK, dikembang kan sebagai berikut :

Unit Kompetensi direpresentasikan sebagai : judul materi mata Pelatihan

dan dirumuskan sebagai Tujuan Pembelajaran Umum

Elemen Kompetensi sebagai judul : Silabus dirumuskan menjadi : Tujuan

Pembelajaran Khusus berfungsi sebagai Kriteria Penilaian,

direpresentasikan sebagai Silabus Materi Pelatihan

Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dirumuskan sebagai : Indikator hasil

pelatihan, dapat direpresentasikan sebagai Sub Silabus Materi Pelatihan.

Page 14: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

14

Uraian detail materi pelatihan berupa modul atau audio visual selalu

mengacu kepada hasil analisia dan kajian posisi Indikator Unjuk

Kerja/Keberhasilan yang relevan.

1. Mata Pelatihan (Unit Kompetensi)

1.1 Judul Materi/Modul : Penerapan Peraturan Perundang-undangan

Terkait Pekerjaan Konstruksi dan Sistem Manajemen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (SMK3L)

merepresentasikan kompetensi Menerapkan Peraturan Perundang-

undangan Terkait Pekerjaan Konstruksi dan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (SMK3L)

Tujuan Pembelajaran Umum:

Selesai mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan

untuk Menerapkan Peraturan Perundang-undangan Terkait

Pekerjaan Konstruksi dan Sistem Manajemen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (SMK3L)

Tujuan Pembelajaran Khusus:

1) Kemampuan dalam membuat ringkasan peraturan perundang-

undangan terkait dengan pekerjaan Konstruksi yang berlaku

sebagai sub silabus : Pembuatan ringkasan peraturan

perundang-undangan

Indikator mampu:

1.1 Mengidentifikasi peraturan perundang-undangan yang

terkait dengan pekerjaan konstruksi sesuai dengan hirarki

dan jenisnya

1.2 Memilih peraturan perundang-undangan yang berlaku

terkait pekerjaan konstruksi dipilih

1.3 Merangkum peraturan perundang-undangan terkait

pekerjaan konstruksi dirangkum,

2) Kemampuan dalam menerapkan program keselamatan dan

kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) sebagai sub silabus :

penerapan program K3L

Indikator mampu:

Page 15: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

15

2.1 Memeriksa kondisi dan situasi lingkungan tempat kerja

dengan teliti terhadap potensi bahaya kecelakaan dan

kesehatan kerja serta pencemaran lingkungan.

2.2 Mengevaluasi potensi b ahaya kecelakaan dan kesehatan

kerja serta pencemaran lingkungan dengan cermat

berdasarkan kondisi dan situasi lingkungan kerja

2.3 Membuat program untuk mengatasi kemungkinan

terjadinya bahaya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

serta pencemaran lingkungan untuk ditetapkan

3) Kemampuan dalam mengevaluasi penerapan pelaksanaan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan sebagai sub

silabus : Evaluasi penerapan pelaksanaan K3L

Indikator mampu:

3.1 Menyiapkan peraturan ketenagakerjaan dan ketentuan

SMK3-L secara cermat.

3.2 Mengantisifasi bahaya dan risiko yang mungkin timbul

ditempat kerja dengan cermat.

3.3 Merancang prosedur kerja dengan memperhatikan SMK3-

L.

3.4 Membuat rekomendasi Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat

Pengaman Kerja (APK) sesuai metode kerja yang dipilih

secara cermat

4) Kemampuan dalam mengevaluasi penerapan pelaksanaan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan sebagai sub

silabus : Evaluasi penerapan K3L,

Indikator mampu:

4.1 Memonitor kegiatan pelaksanaan SMK3-L secara terus

menerus selama proyek berlangsung

4.2 Mengkaji pelaksanaan SMK3-L konsistennya dalam proyek

4.3 Memperbaiki ketidaksesuaian dalam penerapan SMK3-L

sepanjang waktu proyek

Page 16: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

16

1.2 Judul Materi/Modul : Komunikasi di Tempat Kerja

merepresentasikan k Kompetensi: Melakukan Komunikasi di Tempat

Kerja

Tujuan Pembelajaran Umum:

Selesai mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan

untuk Melakukan Komunikasi dan Kerjasama ditempat kerja

Tujuan Pembelajaran Khusus:

1) Kemampuan dalam Menginterpretasikan informasi dan

langkah kerja yang diterima terkait dengan pelaksanaan

pekerjaan yang berlaku sebagai sub silabus dari

Interpretasikan informasi dan langkah kerja yang

diterima

Indikator mampu:

1.1. Mengidentifikasi informasi dan langkah kerja dengan

cermat.

1.2. Membuat informasi dan langkah kerja dalam bentuk

daftar simak (check list).

1.3. Memeriksa daftar simak informasi dan langkah kerja

kesesuaiannya dengan kondisi lapangan untuk

menghindari kesalahan pekerjaan.

1.4 Membuat langkah kerja berdasarkan daftar simak dan

kondisi lapangan.

1.5 Mentranformasikan langkah kerja menjadi instruksi

kerja.

2) Kemampuan dalam Mengomunikasikan instruksi kerja

kepada pihak terkait sebagai sub silabus dari Komunikasi

instruksi kerja kepada pihak terkait

Indikator mampu:

2.1 Mengoordeinasikan Instruksi kerja pada pihak terkait.

2.2 Mengevaluasi masukan tentang pelaksanaan instruksi

kerja dari bawahan untuk mendapatkan

pemecahannya.

Page 17: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

17

2.3 Memonitor instruksi kerja pelaksanaannya untuk

memastikan tujuannya sesuai rencana.

3) Kemampuan dalam Mengawasi pelaksanaan penerapan

informasi dan kerjasama di tempat kerja sebagai sub

silabus dari Pengawasan pelaksanaan penerapan informasi

dan kerjasama

Indikator mampu:

3.1 Membuat rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan

dengan pihak terkait

3.2 Melakukan koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan

pihak terkait sesuai jadwal.

3.3 Mengevaluasi hasil koordinasi pelaksanaan pekerjaan

kesesuaiannya dengan rencana semula

1.3 Judul Materi/Modul: Evaluasi Kondisi Lingkungan (Site) di Lokasi

Rencana Gedung sesuai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

(AMDAL) merepresentasikan kompetensi Mengevaluasi Kondisi

Lingkungan (Site) di Lokasi Rencana Gedung sesuai Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Tujuan Pembelajaran Umum.

Selesai mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan

untuk Mengevaluasi Kondisi Lingkungan (Site) di Lokasi

Rencana Gedung sesuai Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan (AMDAL)

Tujuan Pembelajaran Khusus:

1) Kemampuan dalam Melakukan tinjauan ke lapangan ,

sebagai sub silabus dari Tinjauan ke lapangan

Indikator mampu:

1.1. Membuat rencana survei lapangan dibuat sesuai dengan

jadwal induk.

1.2. Menyiapkan sumber daya dan laporan AMDAL untuk

keperluan survei ke lapangan disiapkan sesuai dengan

rencana.

1.3. Melaksanakan survei ke lapangan sesuai dengan

rencana.

Page 18: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

18

1.4 Menginventarisisr hasil survei awal di lapangan sesuai

dengan kebutuhan

2) Kemampuan dalam Melakukan verifikasi data hasil survei

sebagai sub silabus dari Verifikasi data hasil survei

Indikator mampu:

2.1 Memeriksa hasil pengukuran topografi, uji tanah dan

data gempa kelengkapannya.

2.2 Menabulasi data lapangan sesuai dengan kebutuhan.

2.3 Mendokumentasikan data hasil survei di lapangan untuk

keperluan perencanaan.

3) Kemampuan dalam Melakukan analisis data untuk

pekerjaan perencanaan sebagai sub silabus dari Analisis

Data

Indikator mampu:

3.1 Mengidentifikasi peta topografi, hasil uji tanah, dan data

gempa.

3.2 Mengkaji data hasil analisis dengan spesifikasi teknis.

3.3 Merekomendasikan data hasil analisis sebagai data

untuk perencanaan.

1.4 Judul Materi/Modul: Pembuatan Rancang Bangun Konstruksi

berdasarkan Desain Arsitektur, merepresentasikan kompetensi

Membuat Rancang Bangun Konstruksi berdasarkan Desain

Arsitektur

Tujuan Pembelajaran Umum:

Selesai mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan

untuk Membuat rancang bangun konstruksi berdasarkan desain

arsitektur

.

Tujuan Pembelajaran Khusus:

1) Kemampuan dalam Melakukan konsultasi desain dengan

pihak terkait sebagai sub silabus dari Konsultasi Desain

Indikator mampu:

Page 19: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

19

1.1 Menginventarisir kebutuhan pemilik sebagai data untuk

perencanaan gedung.

1.2 Memeriksa gambar arsitektur dan kelengkapannya secara

teliti sesuai dengan permintaan pemilik.

1.3 Merekomendasikan perubahan gambar arsitektur jika

terdapat perubahan rencana.

1.4 Memberikan usulan dan pertimbangan kepada pemilik

sesuai dengan budget yang tersedia.

1.5 Mencatat hasil konsultasi sebagai bahan perencanaan.

2) Kemampuan dalam Menyiapkan desain konstruksi sebagai

sub silabus dari Persiapan desain konstruksi

Indikator mampu:

2.1 Mengidentifikasi gambar arsitektur sebagai dasar gambar

desain untuk perhitungan konstruksi.

2.2 Menginventarisasi peraturan dan standar perhitungan

desain sebagai acuan perhitungan.

2.3 Mengidentifikasi material pembentuk bangunan sebagai

dasar perhitungan beban.

3) Kemampuan dalam Melakukan perancangan dan kajian

teknologi untuk konstruksi bangunan atas dan bangunan

bawah sebagai sub silabus dari Perancangan dan kajian

teknologi untuk konstruksi bangunan atas dan bangunan

bawah

Indikator mampu:

3.1 Membuat gambar draft konstruksi bangunan atas dibuat

berdasarkan gambar arsitektur.

3.2 Mengidentifikasi gaya yang bekerja pada bangunan atas

sebagai dasar perhitungan.

3.3 Konstruksi bangunan atas dihitung dengan program

aplikasi konstruksi.

3.4 Menetapkan dimensi dan bentuk konstruksi bangunan

atas

Page 20: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

20

3.5 Memeriksa fleksibilitas konstruksi dan deformasi total

sesuai persyaratan

3.6 Mengidentifikasi bentuk bangunan bawah (basement dan

pondasi ) sebagai dasar menentukan jenis pondasi

3.7 Mengidentifikasi gaya yang bekerja pada pondasi sebagai

dasar perhitungan

3.8 Mengkaji teknologi konstruksi bangunan bawah dengan

memperhatikan kondisi lingkungan.

4) Kemampuan dalam Merancang pelengkap bangunan sebagai

sub silabus dari Perancangan Pelengkap Bangunan

Indikator mampu:

4.1 Mengidentifikasi pelengkap bangunan pada gambar

arsitek dan spesifikasi teknis untuk bahan rancangan

kapasitas

4.2 Mensurvey pelengkap bangunan ketersediaannya di

pasaran

4.3 Merancang pelengkap bangunan sesuai dengan gambar

arsitek

5) Kemampuan dalam Membuat gambar desain dan gambar

detail sebagai sub silabus dari Gambar desain dan Gambar

detail

Indikator mampu:

5.1 Menginvertarisasi gambar arsitektur, dan spesifikasi

teknis sebagai bahan penyusunan dokumen dan gambar

detail.

5.2 Melakukan kajian hasil perhitungan dan gambar

arsitektur sebagai dasar pembuatan gambar desain.

5.3 Menganalisis hasil inventarisasi gambar desain, dan

spesifikasi teknik sebagai dasar pembuatan gambar detail.

5.4 Memeriksa gambar detail yang telah dibuat kembali

kesesuaiannya sebagai dokumentasi pekerjaan dan

dokumen lelang.

Page 21: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

21

1.5 Judul Materi/Modul : Perancangan Persyaratan Teknis Konstruksi

Bangunan Gedung merepresentasikan kompetensi Merancang

Persyaratan Teknis Konstruksi Bangunan Gedung

Tujuan Pembelajaran Umum.

Selesai mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan

untuk Merancang Persyaratan Teknis Konstruksi Bangunan

Gedung

Tujuan Pembelajaran Khusus

1) Kemampuan dalam Mengidentifikasi standar mutu pekerjaan

dan bahan dari dalam dan luar negeri yang relevan sebagai

sub silabus dari Identifikasi Standar Mutu Pekerjaan Dan

Bahan dari Dalam dan Luar Negeri yang Relevan

Indikator mampu:

1.1 Menginvertarisasi standar mutu pekerjaan dan bahan

yang dibutuhkan sesuai dengan pekerjaan yang akan

dilaksanakan.

1.2 Memeriksa standar mutu pekerjaan dan bahan yang

dibutuhkan kelengkapannya.

1.3 Melengkapi standar mutu pekerjaan dan bahan yang

belum ada dengan standar luar negeri yang relevan.

1.4 Menetapkan standar mutu pekerjaan dan bahan yang

akan digunakan.

2) Kemampuan dalam Mengevaluasi gambar rencana dan

gambar kerja sebagai sub silabus dari Evaluasi Gambar

Rencana Dan Gambar Kerja

Indikator mampu:

2.1 Menginvertarisasi gambar rencana dan gambar kerja

kelengkapannya.

2.2 Memeriksa gambar rencana dan gambar kerja sesuai

dengan permintaan pemilik pekerjaan.

2.3 Mengevaluasi gambar rencana dan gambar kerja

kesesuaiannya.

Page 22: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

22

2.4 Membuat rekomendasi perbaikan terhadap ketidaksesuaian

gambar rencana dan gambar kerja.

3) Kemampuan dalam Menyusun spesifikasi teknis sebagai sub

silabus dari Penyusunan Spesifikasi Teknis.

Indikator mampu:

3.1 Mengidentifikasi butir – butir pekerjaan berdasarkan

gambar arsitektur dan gambar kerja.

3.2 Membuat s pesifikasi teknis berdasarkan standar yang

telah ditetapkan.

3.3 Mendokumentasikan spesifikasi teknis untuk keperluan

dokumen lelang dan pelaksanaan pekerjaan.

1.6 Judul Materi/Modul: Pembuatan Metode Kerja Pekerjaan

Konstruksi Terkait Rekayasa Desain Konstruksi merepresentasikan

kompetensi Membuat Metode Kerja Pekerjaan Konstruksi Terkait

Rekayasa Desain Konstruksi.

Tujuan Pembelajaran Umum:

Selesai mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan

untuk Membuat Metode Kerja Pekerjaan Konstruksi Terkait

Rekayasa Desain Konstruksi

Tujuan Pembelajaran Khusus:

1. Kemampuan dalam Menginventarisir data dan kondisi lapangan

sebagai sub silabus dari Inventarisasi data dan kondisi

lapangan

Indikator mampu:

1.1 Mengidentifikasi gambar desain dan gambar detail

1.2 Memeriksa kondisi topografi, geologi, dan lingkungannya

1.3 Melakukan kajian hasil identifikasi sebagai bahan

membuat metode kerja.

2) Kemampuan dalam Perancangan beberapa alternatif metode

kerja sesuai dengan desain struktur sebagai sub silabus dari

Merancang beberapa alternatif metode kerja sesuai dengan

desain struktur

Page 23: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

23

Indikator mampu:

1.1 Membuat urutan kerja sesuai dengan jenis pekerjaan.

1.2 Merancang alternatif metode kerja sesuai kondisi

lapangan.

1.3 Melakukan kajian alternatif metode kerja berdasarkan

aspek biaya, mutu dan waktu (BMW).

3) Kemampuan dalam Penetapan metode kerja yang paling

efisien sebagai sub silabus dari Menetapkan metode kerja

yang paling efisien

Indikator mampu:

1.1 Memilih metode kerja hasil kajian terhadap BMW yang

paling efisien.

1.2 Menentukan jenis peralatan, bahan, dan tenaga kerja,

serta waktu pelaksanaan sesuai dengan metode kerja yang

dipilih.

1.3 Mendokumentasikan metode kerja yang dipilih, sebagai

bahan dokumen lelang dan atau dalam pelaksanaan

pekerjaan.

1.7 Judul Materi/Modul: Penyusunan Standar Quality Control Hasil

Rekayasa Konstruksi merepresentasikan kompetensi Menyusun

Standar Quality Control Hasil Rekayasa Konstruksi

Tujuan Pembelajaran Umum:

Selesai mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan

untuk Menyusun Standar Quality Control Hasil Rekayasa

Konstruksi

Tujuan Pembelajaran Khusus:

1) Kemampuan dalam Persiapan kelengkapan dokumen

untuk melakukan quality control sebagai sub silabus dari

Menyiapkan kelengkapan dokumen untuk melakukan

quality control

Indikator mampu:

Page 24: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

24

1.1 Mengidentifikasi data lingkup pekerjaan dan standar

mutu sesuai kebutuhan.

1.2 Memilih data lingkup pekerjaan dan standar mutu

sebagai dasar penyusunan quality control.

1.3 Membuat data lingkup pekerjaan dan standar mutu pada

format standar

2) Kemampuan dalam Penetapan target mutu yang sesuai

dengan spesifikasi teknis sebagai sub silabus dari

Menetapkan target mutu yang sesuai dengan spesifikasi

teknis

Indikator mampu:

2.1 Mengidentifikasi target mutu setiap item pekerjaan

dengan cermat.

2.2 Menentukan pencapaian target mutu berdasarkan kriteria

yang terdapat dalam dokumen kontrak.

2.3 Membuat pencapaian target mutu pada setiap item

pekerjaan pada format yang telah ditetapkan

3) Kemampuan dalam Perancangan langkah pemeriksaan dan

penetapan penanggung jawab sebagai sub silabus dari

Merancang langkah pemeriksaan dan penetapan

penanggung jawab

Indikator mampu:

3.1 Mengidentifikasi jadwal rencana pengujian sesuai jenis

pekerjaan.

3.2 Membuat jadwal inspeksi dan tes pada tahap

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan

berdasarkan jenis pekerjaan

3.3 Menetapkan kriteria penanggung jawab tugas inspeksi

dan tes berdasarkan kompetensi.

4) Kemampuan dalam Penyusunan pedoman pelaksanaan

pemeriksaan mutu (quality control) sebagai sub silabus dari

Page 25: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

25

Menyusun pedoman pelaksanaan pemeriksaan mutu

(quality control)

Indikator mampu :

4.1 Menyiapkan prosedur pemeriksaan mutu sesuai dengan

standar rujukan.

4.2 Membuat pedoman pelaksanaan pemeriksaan mutu

sesuai dengan prosedur.

4.3 Mengonsultasikan pedoman pemeriksaan mutu yang

telah dibuat dengan pihak terkait.

4.4 Menetapkan pedoman pemeriksaan mutu yang telah

dibuat sesuai dengan standar yang berlaku

1.8 Judul Materi/Modul: Rekayasa Ulang Konstruksi

merepresentasikan kompetensi Melakukan Rekayasa Ulang

Konstruksi

Tujuan Pembelajaran Umum:

Selesai mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan

untuk Melakukan Rekayasa Ulang Konstruksi

Tujuan Pembelajaran Khusus:

1) Kemampuan dalam Identifikasi kendala di lapangan sebagai

sub silabus dari Mengidentifikasi kendala di lapangan

Indikator mampu:

1.1 Menginventarisasi kendala yang terdapat di lapangan

sebagai acuan dalam merekayasa ulang konstruksi.

1.2 Mengidentifikasi penyebab timbulnya kendala sebagai

dasar untuk perbaikan ulang.

1.3 Melakukan kajian teknologi sebagai bahan acuan dalam

melakukan rekayasa ulang konstruksi.

2) Kemampuan dalam Perancangan beberapa rekayasa ulang

Konstruksi untuk menanggulangi kendala di lapangan

sebagai sub silabus dari Merancang beberapa rekayasa ulang

Konstruksi untuk menanggulangi kendala di lapangan

Page 26: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

26

Indikator mampu:

2.1 Mengidentifikasi potensi untuk menanggulangi kendala

sebagai sumber perbaikan.

2.2 Membuat solusi untuk menanggulangi kendala sesuai

kajian teknologi

2.3 Menginventarisasi beberapa metode penanggulangan

kendala sebagai pilihan alternatif

2.4 Merekomendasikan metode alternatif rancangan

penanggulangan kepada pihak terkait untuk

menanggulangi kendala yang terjadi di lapangan

3) Kemampuan dalam Evaluasi rancangan rekayasa ulang

konstruksi sebagai sub silabus dari Mengevaluasi rancangan

rekayasa ulang konstruksi

Indikator mampu:

3.1 Melakukan kajian ekonomi dan lingkungan terhadap

rancangan rekayasa ulang sesuai dengan metode alternatif

yang diajukan.

3.2 Memilih rekayasa ulang yang tepat untuk menanggulangi

kendala di lapangan sesuai dengan hasil kajian.

3.3 Melakukan kajian rancangan rekayasa ulang konstruksi

dengan kondisi lapangan.

1.9 Judul Materi/Modul: Pembuatan Laporan Pekerjaan

merepresentasikan kompetensi Membuat Laporan Pekerjaan

Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung

Tujuan Pembelajaran Umum:

Selesai mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan

untuk Membuat Laporan Pekerjaan Rekayasa Konstruksi

Bangunan Gedung

Tujuan Pembelajaran Khusus:

1) Kemampuan dalam Inventarisasi data untuk pembuatan

laporan sebagai sub silabus dari Menginventarisasi data

untuk pembuatan laporan

Page 27: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

27

Indikator mampu:

1.1 Mengidentifikasi data untuk menyusun laporan

rekayasa konstruksi

1.2 Menganalisis data untuk menyusun laporan rekayasa

konstruksi

1.3 Melakukan validasi data untuk menyusun laporan

rekayasa konstruksi

2) Kemampuan dalam Penyusunan laporan akhir sesuai

dengan format standar sebagai sub silabus dari

Menyusun laporan akhir sesuai dengan format standar

Indikator mampu:

2.1 Mengelompokan data untuk menyusun laporan

rekayasa konstruksi sesuai jenis pekerjaan.

2.2 Membuat data dan dokumentasi untuk laporan akhir

(dalam bentuk draft) pekerjaan sesuai ketentuan.

2.3 Memeriksa kembali draft laporan akhir

3) Kemampuan dalam Pelaksanaan serah terima laporan

akhir kepada unsur terkait sebagai sub silabus dari

Melaksanakan serah terima laporan akhir kepada unsur

terkait

Indikator mampu:

3.1 Menetapkan draft laporan akhir sebagai laporan akhir

3.2 Menyerahkan laporan akhir kepada pihak terkait

3.3 Menyiapkan berita acara serah terima pekerjaan akhir

sesuai ketentuan.

G. STRATEGI PEMBELAJARAN

a. Metodologi Pencapaian Tujuan Pelatihan

Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya

perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka metodologi

pencapaian tujuan pelatihan perlu disesuaikan sehingga lebih efektif,

antara lain : Participatory Training, E Training, Multimedia Based

Training, Distance Training atau metodologi lainnya yang tepat.

Page 28: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

28

Untuk mengembangkan metodologi pelatihan tersebut diatas perlu

didukung dengan materi pelatihan berupa modul atau media audio

visual dengan pola pembelajaran mandiri (self instructional).

b. Metodologi Pencapaian Tujuan Pembelajaran

Metodologi pembelajaran untuk mencapai tujuan Pelatihan disesuaikan

dengan teknik pembelajaran teori maupun praktek.

1. Strategi Pembelajaran teori:

Proses pembelajaran teori disesuaikan dengan urutan materi

Pelatihan :

1) Metodologi

(a) Ceramah/Diskusi

(b) Loka Karya Terstruktur/Terencana atau seminar.

(c) Peragaan/ Demontrasi/ Visualisasi/ Simulasi

(d) Widya karya dan lain-lain

2) Media/bahan

(a) OHT+OHP atau LCD+Lap top.

(b) Papan tulis lengkap flipchart dan alat tulis.

(c) Materi pembelajaran.

(d) Ruang kelas lengkap dengan perlengkapannya

2. Strategi Pelaksanaan Praktek

Strategi pelaksanaan praktek terdiri dari :

1) Strategi pelaksanaan praktek (khususnya tenaga ahli) dilakukan

dengan memberikan gambaran nyata apa yang dijelaskan dalam

pembelajaran teori dengan menunjukan, mendemonstrasikan,

memperagakan secara visual antara lain menggunakan :

a) Wall diagram.

b) Gambar-gambar visualisasi.

c) Alat peraga.

d) Alat demonstrasi.

2) Strategi pelaksanaan praktek (khususnya tenaga terampil)

dilakukan dengan praktek langsung di lapangan atau tempat

kerja (OJT/OJE = On The Job Training / On The Job Experience),

baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan

Page 29: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

29

pekerjaan, mengacu pedoman OJE, termasuk melakukan

penilaian hasilnya.

Pelaksanaan praktek ini didukung prasarana dan sarana yang

disediakan oleh Lembaga Pelatihan antara lain:

a) Peralatan dan perlengkapan

b) Bahan/material praktek

c) Areal praktek : Pada lokasi proyek atau Lembaga Pelatihan

d) Waktu: Sesuai kebutuhan/dalam hari/minggu/bulan

c. Widyaiswara/Instruktur/Fasilitator

1. Harus mengacu SKJF dan KDBK yang relevan.

2. Harus menguasai teknis substansi yang diajarkan.

3. Harus mempunyai sertifikat TOT (Training of Trainer) atau

sejenisnya.

4. Dalam memberikan materi Pelatihan,

Widyaiswara/instruktur/fasilitator dapat berinovasi dan

berimprovisasi dengan metodologi yang tepat.

d. Penyelenggaraan

Penyelenggara harus konsisten dan disiplin dalam mencapai tujuan

Pelatihan yang telah ditentukan.

e. Referensi

1. SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia),.

2. Kurikulum Pelatihan Berbasid Kompetensi (KPBK).

3. Standar Operation Prosedur (SOP) terkait dan sesuai.

4. Materi pelatihan.

H. PENILAIAN HASIL

Evaluasi terhadap program Pelatihan jasa konstruksi dilakukan melalui

penilaian terhadap peserta, kinerja penyelenggara, widyaiswara, dan pasca

Pelatihan.

a. Evaluasi Peserta

Penilaian terhadap peserta meliputi 2 (dua) aspek yaitu :

1. Aspek sikap dan perilaku dengan bobot 30%;

Page 30: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

30

2. Aspek akademis/penguasaan materi dengan bobot 70%.

Nilai terendah adalah 0 (nol) sedangkan nilai tetinggi adalah 100

(seratus) .

1. Aspek Sikap dan Perilaku

a. Unsur yang dinilai mengenai aspek dan perilaku serta bobotnya

adalah sebagai berikut;

1) Disiplin ………………………………………10%

2) Kerjasama …………………………………..10%

3) Prakarsa ……………………………………..10%

Indikator yang dinilai dari masing-masing unsur aspek sikap

dan perilaku kepemimpinan adalah sebagai berikut :

1) Disiplin

Disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan peserta terhadap

seluruh ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara.

Indikator disiplin adalah :

a) Kerapihan ;

b) Ketepatan hadir dalam setiap kegiatan Pelatihan;

c) Kesungguhan mengikuti setiap kegiatan;

d) Kejujuran dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas.

2) Kerjasama

Kerjasama adalah kemampuan untuk berkoordinasi dalam

menyelesaikan tugas secara tim, serta mampu meyakinkan

dan mempertemukan gagasan.

Indikator kerjasama adalah :

a) Kontribusi dalam penyelesaian tugas bersama;

b) Membina keutuhan dan kekompakan kelompok;

c) Tidak mendikte atau mendominasi kelompok;

d) Mau menerima pendapat orang lain.

3) Prakarsa.

Prakarsa adalah kemampuan untuk mengajukan gagasan

yang bermanfaat bagi kepentingan kelompok atau

kepentingan yang lebih luas.

a) Membantu membuat iklim Pelatihan yang mengarahkan;

Page 31: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

31

b) Mampu membuat saran demi kelancaran Pelatihan;

c) Aktif mengajukan pertanyaan yang relevan;

d) Mampu mengendalikan diri, waktu, situasi, dan

lingkungan.

b. Penilaian

Penilaian terhadap sikap dan perilaku peserta dilakukan

berdasarkan pengamatan yang cermat oleh widyaiswara,

penyelenggara, pembimbing, pendamping, pengamat dan lain-

lain pihak yang secara fungsional bertanggungjawab dalam

proses belajar mengajar selama Pelatihan berlangsung baik

kegiatan di dalam maupun di luar kelas, meliputi:

1) Kegiatan belajar di kelas;

2) Kegiatan harian di asrama;

3) Diskusi, penyusunan kertas kerja/tugas-tugas, dan seminar;

2. Aspek Akademis/Penguasaan Materi

a. Unsur yang dinilai mengenai aspek penguasaan materi dan

bobotnya adalah sebagai berikut:

1) Hasil ujian akhir = 40%;

2) Kertas Kerja Kelompok (KKK) = 20%;

3) Seminar = 10%

Jumlah = 70%.

Nilai aspek akademis/penguasaan materi merupakan

penjumlahan nilai bobot hasil ujian akhir, kertas kerja

perorangan (KKK), dan nilai seminar (presentasi) dengan

ketentuan :

1) Ujian akhir

Ujian akhir terutama difokuskan pada aspek kemampuan

kognitif dan bersifat komprehensif, dilakukan setelah

seluruh mata pelatihan dalam kurikulum Pelatihan

diberikan.

Penyiapan soal ujian akhir, penyelenggaraan ujian, koreksi,

dan penilaiannya dilakukan oleh Tim Penilai.

Page 32: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

32

2) Penilaian terhadap kualitas dan penguasaan materi KKK.

KKK adalah karya tulis yang ditulis oleh setiap kelompok

berupa kertas ilmiah dari bidang Keahlian sesuai tugas

yang akan diembannya. Nilai KKK diberikan oleh

widyaiswara dan atau pembimbing pada saat pendalaman

dan penyajian dalam seminar yang meliputi indikator

sebagai berikut:

(1) Identifikasi masalah;

(2) Analisis masalah;

(3) Sistimatika penulisan.

3) Penilaian terhadap seminar (presentasi) yang meliputi

indikator sebagai berikut :

(1) Efektifitas teknik presentasi;

(2) Penguasaan materi

3. Evaluasi Akhir

a. Evaluasi akhir dilakukan untuk menentukan kualifikasi

kelulusan peserta, oleh suatu Tim Evaluasi terdiri dari:

1) Kepala Lembaga Pelatihan

2) Penanggung jawab harian program Pelatihan yang berjalan;

3) Seorang penjabat fungsional instansi penyelenggara;

4) Penanggung jawab evaluasi program Pelatihan.

Kepala lembaga pelatihan bertindak selaku ketua tim evaluasi

akhir.

b. Evaluasi akhir dilakukan dengan memperhatikan hasil evaluasi

terhadap aspek sikap dan perilaku serta aspek akademis/

penguasaan materi.

c. Nilai sikap dan perilaku serta nilai akademis/ penguasaan

materi direkapitulasi dengan pembobotan masing-masing

sehingga menghasilkan nilai akhir.

4. Kualifikasi kelulusan

Kualifikasi kelulusan peserta ditetapkan sebagai berikut:

a. Sangat memuaskan (skor : 92,5 – 100);

b. Memuaskan (skor : 85,0 – 92,4);

c. Baik sekali (skor : 77,5 – 84,9);

Page 33: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

33

d. Baik (skor : 70,0 – 77,4);

e. Tidak lulus (skor : di bawah 70,0).

Apabila nilai rata-rata akhir yang dicapai peserta kurang dari 70

dinyatakan tidak lulus. Ketidakhadiran peserta melebihi 5% dari

keseluruhan jumlah jampel (dari sejak pembukaan sampai dengan

penutupan) dinyatakan gugur.

b. Evaluasi Terhadap Materi Pelatihan

Penilaian terhadap materi pelatihan meliputi unsur-unsur sebagai

berikut :

1. Keterkaitan materi dengan tugas

2. Tingkat manfaat materi

3. Kualitas materi

4. Tingkat kesulitan materi

5. Media pendukung (ilustrasi, transparansi, gambar dsb)

6. Waktu/durasi penyajian materi

Penilaian terhadap materi pelatihan dilakukan oleh peserta pelatihan,

terhadap materi Pelatihan/modul pelatihan.

Hasil penilaian diolah oleh penyelenggara dan disampaikan ke PUSBIN-

KPK sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas Kurikulum

Pelatihan yang akan datang.

c. Evaluasi Widyaiswara/Instruktur/Fasilitator

Aspek yang dinilai dari widyaiswara adalah sebagai berikut

1. Pencapaian tujuan instruksional;

2. Sistematika penyajian;

3. Kemampuan menyajikan/memfasilitasi sesuai program Pelatihan;

4. Ketepatan waktu dan kehadiran;

5. Penguasaan metode dan sarana Pelatihan;

6. Sikap dan perilaku;

7. Cara menjawab pertanyaan dari peserta;

8. Penguasaan bahasa;

9. Pemberian motivasi kepada peserta;

10. Penguasaan materi;

11. Kerapihan berpakaian;

Page 34: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

34

12. Kerjasama antar widyaiswara (dalam tim).

Penilaian terhadap widyaiswara/instruktur/fasilitator dilakukan oleh

peserta dan penyelenggaran pelatihan. Hasil diolah dan disampaikan

oleh penyelenggaran kepada setiap widyaiswara sebagai masukan bagi

yang bersangkutan untuk peningkatan kualitas masing-masing

widyaiswara pada masa yang akan datang.

d. Evaluasi Kinerja Penyelenggara

Aspek yang dinilai terhadap kinerja penyelenggara antara lain sebagai

berikut:

1. Efektivitas penyelenggara;

2. Kesiapan dan ketersediaan sarana Pelatihan;

3. Kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana;

4. Kebersihan kelas, asrama, kafetaria, toilet;

5. Ketersediaan dan kelengkapan bahan Pelatihan;

6. Ketersediaan fasilitas olah raga, kesehatan dan ibadah;

7. Pelayanan terhadap peserta dan widyaiswara;

8. Administrasi Pelatihan yang meliputi:

a. Sejauhmana penata usahaan Pelatihan telah dilaksanakan

dengan baik

b. Tersusunnya seluruh dokumen dan bahan-bahan Pelatihan

dalam satu file.

Penilaian terhadap kinerja penyelenggara dilakukan oleh widyaiswara

dan peserta. Hasil penilaian diolah dan disimpulkan oleh penyelenggara

sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan program pelatihan yang

akan datang dan bahan akreditasi lembaga pelatihan.

e. Sertifikat

1. Kepada peserta Pelatihan yang telah menyelesaikan seluruh

program dengan baik sesuai dengan kriteria penilaian pada Bab

Evaluasi, diberikan Sertifikat Pelatihan.

2. Kepada Pengajar yang telah menyelesaikan tugasnya dengan meraih

prestasi tinggi berdasarkan hasil penilaian peserta pelatihan,

diberikan Piagam.

Page 35: KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI …binakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_e1cef88abaa3aaf333c38af1... · ... perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang

35

3. Kepada Unit Pelaksana Pelatihan (UPD) yang menunjukkan prestasi

tinggi berdasarkan penilaian peserta dan Tim dari PUSBIN-KPK,

diberikan Piagam.

I. LEMBAGA PELAKSANA PELATIHAN

Pelatihan Berdasarkan Kompetensi dilaksanakan oleh Lembaga

Pelatihan/Diklat yang terakreditasi.