Kurikulum Madin

29
I. PENDAHULUAN Pendidikan Islam atau menggunakan therminologi tradisional dinamakan “pendidikan diniyah” mempunyai sejarah panjang. Dalam pengertian seluas-luasnya, pendidikan Islam berkembang seiring dengan kemunculan Islam itu sendiri. Dalam konteks masyarakat Arab, dimana Islam lahir dan pertama kali berkembang, kedatangan Islam lengkap dengan usaha-usaha pendidikan merupakan transformasi besar. Sebab, masyarakat pra-Islam pada dasarnya tidak mempunyai sistem pendidikan formal. Lahirnya, usaha-usaha pendidikam Islam ini dimotivasi oleh adanya perintah untuk melaksanakan pendalaman ajaran islam (tafaqqu fi al- din),sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an, surat at-Taubah 122: “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya ke medan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (At-Taubah 122) Pada awal perkembangannya, pendidikan Islam yang berlangsung dapat dikatakan bersifat non-formal, dan itupun lebih berkaitan dengan upaya-upaya dakwah islamiyah. Dalam kaitan itulah dapat dipahami, kenapa proses pendidikan Islam pertama kali berlangsung di rumah sahabat tertentu, yang paling terkenal adalah Dar al- arqam. Tetapi ketika masyarakat islam mulai terbentuk, maka pendidikan diselenggarakan di mesjid. Proses pendidikan pada 1

Transcript of Kurikulum Madin

Page 1: Kurikulum Madin

I. PENDAHULUAN

Pendidikan Islam atau menggunakan therminologi tradisional dinamakan “pendidikan

diniyah” mempunyai sejarah panjang. Dalam pengertian seluas-luasnya, pendidikan Islam

berkembang seiring dengan kemunculan Islam itu sendiri. Dalam konteks masyarakat Arab,

dimana Islam lahir dan pertama kali berkembang, kedatangan Islam lengkap dengan usaha-usaha

pendidikan merupakan transformasi besar. Sebab, masyarakat pra-Islam pada dasarnya tidak

mempunyai sistem pendidikan formal. Lahirnya, usaha-usaha pendidikam Islam ini dimotivasi

oleh adanya perintah untuk melaksanakan pendalaman ajaran islam (tafaqqu fi al-

din),sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an, surat at-Taubah 122:

“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya ke medan perang.

Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk

memperdalam tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka

telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (At-Taubah 122)

Pada awal perkembangannya, pendidikan Islam yang berlangsung dapat dikatakan

bersifat non-formal, dan itupun lebih berkaitan dengan upaya-upaya dakwah islamiyah. Dalam

kaitan itulah dapat dipahami, kenapa proses pendidikan Islam pertama kali berlangsung di rumah

sahabat tertentu, yang paling terkenal  adalah Dar al-arqam. Tetapi ketika masyarakat islam

mulai terbentuk, maka pendidikan diselenggarakan di mesjid. Proses pendidikan pada tempat ini

dilakukan dalam halaqah (lingkaran belajar). Pendidikan formal (klasikal) baru muncul, yakni

dengan lahirnya madrasah. Dan madrasah pertama didirikan oleh Wasir Nidham al-Mulk tahun

1064 M, yang kemudian dikenal dengan madrasah Nizham al-Mulk. Model sistem pendidikan

madrasi inilah yang kemudian menyebar dan berkembang di seluruh masyarakat Islam, termasuk

di Indonesia.

Di Indonesia, Pada awalnya, para pendiri (the founding father) Pondok Pesantren, kiyai,

ulama, masyayekh, dan asatid membangun dan mengembangkan lembaga ini secara khusus

sebagai lembaga TAFAKUH FIDDIN (pendalaman ilmu-ilmu keislaman) bagi santri dan

masyarakat sekitarnya, untuk menyebarluaskan ajaran-ajaran Islam, ahlu al Sunnah wa al

Jamaah (madzhab sunni) dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan sekaligus

1

Page 2: Kurikulum Madin

mempertahankan khazanah tradisi keilmuan, karena itu pendidikan diniyah (pondok pesantren)

sebagai institusi yang memberikan doktrin sunni terhadap para santri khususnya, masyarakat

Indonesia pada umumnya .

Pendidikan Diniyah pada saat itu masih bersifat non formal yang dilaksanakan; di surau,

di langgar, di masjid, dan tempat-tempat lain yang sejenis untuk melakukan telaah kitab-kitab

kuning (kitab klasik) karya para ulama salafi (klasik) yang dikarang pada abad ke 9-14 masehi.

Dengan metode pembelajaran; sorogan, motonan, dan sejenisnya yang berlangsung dan

dilakukan secara individual dan bersifat personal antara kyai dengan para santri.

Ketika  jumlah santri mengalami perkembangan pesat di pondok pesantren, pendidikan

diniyah mulai diarahkan pada sistem pendidikan Madrasi (klasikal) dimana sistem ini

dipengaruhi oleh sistem Madrasah di Timur Tengah atau Mesir yang dibawa para kiyai, atau

ulama, yang pernah belajar di negara-negara tersebut.

Secara empirik, pendidikan diniyah, yang diselenggarakan oleh umat islam meliputi;

pendidikan diniyah secara klasikal (pendidikan diniyah salafiyah) dan pendidikan diniyah

takmiliyah. Pendidikan diniyah klasikal merupakan pendidikan diniyah yang mengkhususkan

(takhasus) pada kajian-kajian keislaman yang bersumber pada kitab-kitab kuning, dan

berlangsung secara mandiri dan pada umumnya diselenggarakan di ponsok pesantren.

Pendidikan diniyah takmiliyah adalah pendidikan diniyah yang diselenggarakan umat Islam

untuk menyempurnakan pendidikan agama islam bagi siswa yang belajar di pendidikan dasar

dan pendidikan menengah.

II. PENGGESERAN PENDIDIKAN DINIYAH DI INDONESIA

Dalam konteks pendidikan nasional Indonesia, sistem Madrasi Salafiyah ini belum

mendapatkan pengakuan dari pemerintah sehingga para lulusannya tidak mendapatkan

pengakuan dan melanjutkan ke pendidikan umum yang sederajat. Upaya memecahkan persoalan

ini, sejak tanggal 24 maret 1975, madrasah memiliki dasar juridis yang kuat dengan lahirnya

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TIGA  MENTERI; Menteri Agama, Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan, dan Menteri Dalam Negeri tahun 1975 yang memiliki tujuan untuk

meningkatkan mutu pendidikan pada Madrasah dengan cara melakukan perubahan kurikulum

2

Page 3: Kurikulum Madin

Madrasah yang berbanding 30% ilmu agama dan 70% pengetahuan umum. Dengan demikian

secara legal dan formal ada  pengakuan dari pemerintah bahwa ijazah dan lulusan madrasah

memiliki nilai yang sama dengan ijazah dan lulusan sekolah umum yang setingkat.

Dengan berlakunya SKB 3 Menteri diatas maka terjadi pula penggeseran dan perubahan

dalam skala masif (besar-besaran)  di lingkungan madrasah diniyah baik yang ada di dalam dan

di luar pondok pesantren menjadi Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah.  Perubahan ini,

disatu pihak dapat bermanfaat bagi peserta didik karena ada pengakuan bagi lulusannya; tetapi

sangat merugikan pada pendalaman ilmu-ilmu keislaman di Pondok Pesantren maupun di

Madrasah Diniyah. Sebab, dalam jangka panjang, kajian kitab-kitab kuning yang menjadi

sumber ajaran-ajaran Islam mulai tidak diminati oleh para santri, dan posisi Madrasah Diniyah

menjadi pelengkap (takmiliyah/sekunder). Di Jawa Timur pada tahun 1995 terjadi perubahan

orientasi belajar santri terhadap kajian keilmuan di pesantren dimana para santri yang mengkaji

ilmu keagamaan sebesar 51, 50% dan mengkaji ilmu keagamaan disertai ilmu pengetahuan dan

ketrampilan sebesar 48,50%. Tahun 1997 para santri yang belajar ilmu agama 33,20% dan

mengkaji ilmu agama disertai ilmu pengetahuan umum dan ketrampilan 66,80%. Pada tahun

2010 perlu dilakukan penelitian secara mendalam tentang minta santri terhadap kajian ilmu-ilmu

agama.

III.   DASAR PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DINIYAH

Baik pendidikan diniyah klasikal maupun pendidikan diniyah takmiliyah dalam konteks

Sistem Pendidikan Nasional termasuk kategori pendidikan nonformal. Dalam Sistem Pendidikan

Nasional, semua aktivitas pendidikan termasuk pendidikan diniyah merupakan sub-sistem dari

sistem pendidikan nasional. Apabila pendidikan diniyah akan ditempatkan sebagai pendidikan

formal, maka perlu diperhatikan dasar-dasar hukum sebagai berikut :

1. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 55 Tahun 2007  Tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan

Keagamaan

5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru

3

Page 4: Kurikulum Madin

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 72 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Kompetensi Lulusan Untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan

Pendidikan No. 22 dan 23 Tahun 2006

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI  Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

IV. PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DINIYAH DI MASA DEPAN

Dewasa ini,dunia ditandai oleh perubahan-perubahan yang sangat cepat dan bersifat

global. Hal itu diakibatkan oleh perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat, terutama

dalam bidang komunikasi dan elektronika. Perkembangan dalam bidang ini  telah mengakibatkan

revolusi informasi. Sejumlah besar informasi, hampir mengenai semua bidang kehidupan dan

semua tempat telah terhimpun, terolah, tersimpan, dan tersebarkan. yang   setiap saat informasi

tersebut dapat diakses, dibaca, serta disaksikan oleh setiap orang, terutama melalui internet,

media cetak, dan televisi. Revolusi informasi telah mengakibatkan dunia menjadi semakin

terbuka, menghilangkan batas-batas geografis, administratif—yuridis, politis, dan sosial budaya.

Masyarakat global, masyarakat teknologis, ataupun masyarakat informasi yang bersifat terbuka,

berubah sangat cepat dalam memberikan tuntutan, tantangan, bahkan ancaman-ancaman baru.

Pada abad sekarang ini, manusia-manusia dituntut berusaha tahu banyak (“knowing

much”), berbuat banyak (“doing much”), mencapai keunggulan (“being exellence”), menjalin

hubungan dan kerja sama dengan orang lain (“being sociable”), serta berusaha memegang teguh

niai-niIai moral (“being morally”). Manusia “unggul, bermoral, dan pekerja keras” inilah yang

menjadi tuntutan dan masyarakat global. Manusia-manusia seperti ini akan mampu berkompetisi,

bukan saja dengan sesama warga dalam suatu daerah,wilayah, ataupun negara, melainkan juga

dengan warga negara dan bangsa lainnya.

4

Page 5: Kurikulum Madin

V.  STANDAR PENDIDIKAN DINIYAH

Pengembangan pendidikan diniyah dalam era globalisasi harus berpijak pada tiga pilar

utama. Pertama, pilar filosofis merupakan pilar yang dijadikan pijakan bahwa Pendidikan

Diniyah adalah FADLU ‘AIN untuk dipertahankan sebagai lembaga pendidikan TAFAQQUH

FIDDIN melalui sumber pembelajaran pada kitab-kitab kuning yang merupakan ide. cita-cita

dan simbul keagungan dari pondok pesantren. Kedua, pilar sosiologis adalah pilar yang dijadikan

dasar pemikiran bahwa pendidikan diniyah tidak berada dalam ruang kosong (vacuum space),

tetapi ia bagian dari sistem sosial yang lebih luas untuk memberikan layanan pendidikan sesuai

dengan kebutuhan dan tuntunan masyarakatnya. Pilar ini memerlukan refleksi secara mendalam

agar eksistensi pendidikan diniyah tidak sekedar sebagai pelengkap (supplement), tetapi

diharapkan madrasah diniyah menjadi pilihan utama (primer), bagi masyarakat dimana pada

saatnya pendidikan diniyah ini setara kualitasnya dengan satuan pendidikan lain. Terakhir, pilar

yuridis merupakan pilar bahwa pendidikan di Indonesia berlaku sistem pendidikan nasional,

artinya, jenis dan satuan pendidikan apapun harus tunduk pada regulasi pendidikan yang tertuang

dalam peraturan perundang-undangan pendidikan sebagimana dasar hukum diatas.

Standard Pendidikan Diniyah agar memiliki eksistensi yang mampu merespon

perkembangan global maka perlu adanya langkah-langkah strategis yang diambil oleh para

pengelola pendidikan diniyah yang menggabungkan antara yang tradisionalitas (kajian kitab-

kitab kuning) yang menjadi sumber spiritual para santri dengan modernitas (kajian-kajian

keilmuan umum), “al-muhafadhotu’ala al-qadim al-shaleh wa al-akhdu al-jadidi al-ashlah”

yang mempersiapkan para santri memiliki daya tahan dan daya suai terhadap tuntutan terhadap

kebutuhan kehidupan masyarakat global.

A. Standar Kelembagaan Madrasah Diniyah

1.      Pendidikan Diniyah Dasar

a.      Madrasah diniyah ula sederajat Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar terdiri atas 6 (enam)

tingkat selama 6 (enam) tahun

b.     Madrasah Diniyah Wustha sederajat madrasah tsanawiyah/sekolah menengah pertama

terdiri dari atas 3 (ayat) tingkat selama 3 (tiga) tahun

5

Page 6: Kurikulum Madin

2.      Pendidikan Diniyah Menengah 

Madradah diniyah ulya sederajat madrasah aliyah/sekolah menengah atas yang terdiri atas

3 (tiga) tingkat selama 3 (tiga) tahun.

B. Standar Pendidikan Guru/Ustadz  

1.      Pendidikan Madrasah Diniyah Ula

a.      Kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1);

b.      Latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan SD/MI, kependidikan lain, atau

psikologi.

c.      Kompetensi profesional pendidik merupakan kemampuan guru dalam pengetahuan bidang

ilmu-ilmu keislaman yang ditulis para ulama timur-tengah abad 8 dan seterusnya, yang

lazim dinamakan Kitab Kuning (kitab klasik)

2.      Pendidik Madrasah Diniyah Wustho

a.      Kualifikasi akademik pendidikan minimum Diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)

b.      Latar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan pelajaran

yang diajarkan

c.      Kompetensi profesional pendidik merupakan kemampuan guru dalam pengetahan bidang

ilmu-ilmu keislaman yang ditulis para ulama timur-tengah abad 9 dan seterusnya yang

lazim dinamakan Kitab Kuning (kitab klasik)

3.      Pendidik Madrasah Diniyah Ulya

a.      Kualifikasi pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1);

b.      Latar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata

pelajaran yang diajarkan

c.      Kompetensi profesional pendidik yang merupakan kemampuan guru dalam pengetahuan

bidang ilmu-ilmu keislaman yang ditulis para ulama timur-tengah abad 9 dan seterusnya.

C. Standar Isi Madrasah Diniyah 

Standar Isi Pendidikan Diniyah Dasar

Standar isi secara keseluruhan mencakup :

6

Page 7: Kurikulum Madin

a.     Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan

kurikulum  pada tingkat satuan pendidikan

b.     Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah,

c.     Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan

bedasarkan panduan penyusunan kuikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar

isi; dan

d.     Kalender akademik untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang

pendidiklan dasar dan menengah

1.     Kerangka Dasar  Kurikulum

a.     Kelompok mata pelajaran jenjang pendidikan Diniyah dasar dan menengah, meliputi;

b.     Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Keagamaan

c.     Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan

d.     Kelompok Mata Pelajaran Estetika

2. Struktur Kurikulum Madrasah Diniyah Ula

a.      Struktur kurikulum Madrasah Diniyah Ula meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh

dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I sampai kelas VI.

K O M P O N E N KELAS DAN ALOKASI WAKTU

I II III IV V VI

A. MATA PELAJARAN

  1 Ilmu Tauhid 2 4 4 4 6 6

  2 Ilmu Fiqh 4 4 6 6 6 6

  3 Qira’atu al-Qur’an/Ilmu Tajwid 4 4 4 6 6 6

  4 Ilmu Akhlak 2 2 2 2 2 2

  5 Tarikhu al-Islam - 2 2 2 2 2

  6 Bahasa Arab 4 4 2 2 4 6

  7 Sharaf 2 2 4 2 2 2

  8 Nahwu - - 4 4 4 4

  9 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2

  10 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4

  11 Matematika 5 5 5 5 5 5

7

Page 8: Kurikulum Madin

12 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 4 4 4

B. MUATAN LOKAL            

1 Arab Pego 2 - - - - -

2 Imla’ 2 2 2 2 2 2

3 Tahajji Wa Tahsimul Al-Khal 2 2 2 2 2 2

Keterangan :

1. Arab Pego hanya disajikan di kelas I

2. Mata pelajaran umum merupakan kurikulum minimal.

3. Penyusunan kurikulum muatan lokal berdasar pada kebijaksanaan madrasah

diniyah masing-masing

3. Struktur Kurikulum Madrasah Diniyah Wustha

No Mata PelajaranKelas/Semester

JmlhI II III

A.        PENDIDIKAN DASAR KEAGAMAAN ISLAM

1 Al-Qur’an 3 3 3 3 3 3 18

2 Hadits 3 3 3 3 3 3 18

3 Fiqih 3 3 3 3 3 3 18

4 Tauhid 2 2 2 2 2 2 12

5 Akhlak 2 2 2 2 2 2 12

6 Tarikh Islam 2 2 2 2 2 2 12

7 Bahasa dan Sastra Arab 3 3 3 3 3 3 18

Total 108

B.        PENDIDIKAN DASAR UMUM

1 Bahasa dan Sastra Indonesia 2 2 2 2 2 2 24

2 Matematika 2 2 2 2 2 2 24

3 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 24

4 Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2 2 2 2 24

5 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2 24

Total 60

C.       

PENGEMBANGAN KEILMUAN ISLAM

8

Page 9: Kurikulum Madin

1 Ushul Fikh 2 2 2 2 2 2 12

Total 12

D.       MUATAN LOKAL**

1 …………………………….. 2 2 2 2 2 2 12

2 ……………………………. 2 2 2 2 2 2 12

Total 24

Beban Belajar (Kredit) 34 34 34 34 34 34 204

Mata Pelajaran 12 12 12 12 12 12 72

Kitab-Kitab Maraji’ (Kitab-Kitab Sumber Mata Pelajaran)

NO

MATA PELAJARAN

ILMU – ILMU

KEISLAMANKITAB  -  KITAB   MARAJI’   (Pilihan)

KELAS I

  1 Ilmu Tauhid Zadul Mubtadi’ Sullamud Diyanah Tauhid (tulisan)

  2 Ilmu Akhlaq Alala Nadmul Akhlaq

  3 Ilmu Fiqh Adzkarus Sholah Fasholatan Hidayatul Mubtadi’

  4 Qira’atu al-Qur’an Qira’ati/Tartila/At-

Tartil/Iqro

Al-Qolam Annahdiyah/

Qur’ani

  5 Tarikhu al-Islam Tarikh Nabi

(pego)

  6 Bahasa Arab Madarijut Ta’lim

Lughat Arobiyah

Juz 1

  7 Tahajji wa Tahsinu al-

Khat

Qawaidul Khot

Juz 1

Tahsinul Khot

  8 Arab Pego

KELAS II

  1 Ilmu Tauhid Zadul Mubtadi’

9

Page 10: Kurikulum Madin

Juz II

  2 Ilmu Akhlaq al Muntakhabat

Juz 1

Nadzmul Mathlab

  3 Ilmu Fiqh Matan Safinatus

Sholah

Mabadi’ Juz 1

  4 Qira’atu al-Qur’an Qira’ti al Qolam Iqra’/Annahdiyah

  5 Ilmu Tajwid Hidayatus Sibyan

  6 Tarikhu al-Islam Tarikh Nabi 

(Pegon)

  7 Bahasa Arab Madarijut Ta’lim

Lugat Arobiyah

Juz 2

Ro’sun Sirah

  8 Tahsinu al-Khat Qawaidu al-Khot Tahsinu al-Khot

KELAS III

  1 Ilmu Tauhid Aqidatul Awam Matan Ibrohim al

Bajuri

Sullamuddiyanah

  2 Ilmu Akhlaq al Muntakhabat

Juz 2

Tambihul

Muta’allim

Alala/washoya

  3 Ilmu Fiqh Tuhfatul

Mubtadi’in

Mabadi’ Juz  2

  4 Qira’atu al-Qur’an Qisharul

Mufassholat

  5 Ilmu Tajwid Tuhfatul Athfal Tanwirul Qari Syifaul Jinan

  6 Tarikhu al-Islam Khulashoh Nurul

Yaqin Juz 1

  7 Bahasa Arab Madarijud durus al

Arobiyah Juz 1

Ta’limul Lughat al

Arobiyah

Mabadi’

Muhawarah lil

Athfal

  8 Tahsinu al-Khat Qawaidul Khot Tahsinul Khot

  9 Sharaf Amsilatut

Tashrifiyah Istilahi

10

Page 11: Kurikulum Madin

KELAS IV

  1 Ilmu Tauhid Tijanuddarori Aqidatul

Islamiyah

  2 Ilmu Akhlaq Taisirul Khollaq Akhlaqul

Banin/Banat

  3 Ilmu Fiqh Safinatun Naja Mabadi’ Fiqhiyah

Juz 3

  4 Qira’atu al-Qur’an Juz Amma

(melanjutkan)

  5 Ilmu Tajwid Nadzm Jazariyah

  6 Tarikhu al-Islam Khulashah Nurul

Yaqin Juz 1

  7 Ilmu Nahwu Al Awamil

  8 Sharaf Amsilatut

Tasrifiyah

(Lughowi)

  9 Bahasa Arab Madarijud Durus

al Arobiyah 2

KELAS V

  1 Ilmu Tauhid Khoridatul

Bahiyah

Aqidatul

Islamiyah

  2 Ilmu Akhlaq Tahliyah

wattarghib

Akhlaqul

Banin/Banat

  3 Ilmu Fiqh Tanwirul Hija

  4 Tarikhu al-Islam Khulasoh Nurul

Yaqin Juz 2

  5 Ilmu Nahwu Matan al

Ajurumiyah

al Fushulul

Fikriyah

  6 Sharaf Al Maqsud

  7 Bahasa Arab Madarijud Durus

al Arobiyah Juz 3

11

Page 12: Kurikulum Madin

  8 Imla’ Qawaidul Imla’ Qawaidurrosmiya

h

KELAS VI

  1 Ilmu Tauhid Jawahirul

Kalamiyah

Maslahul Abid

  2 Ilmu Akhlaq Ta’limul

Muta’allim

Adabul Alim wal

Muta’allim

  3 Ilmu Fiqh Sullamut Taufiq

  4 Hadits Arba’in Nawawi

  5 Tarikhu al-Islam Khulashah Nurul

Yaqin Juz 3

  6 Ilmu Nahwu Al Imrithi

  7 Bahasa Arab Madarijud Durus

al Arobiyah Juz 4

  8 Imla’ Qawaidul Imla’ Qawaidurrosmiya

h

3. Struktur Kurikulum Madrasah Diniyah Wustho

Struktur kurikulum Madarasah Diniyah Wustho meliputi substansi pembelajaran yang

ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai dari kelas VII sampai dengan

IX. Standar kurikulum disusun bedasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi

mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut;

Struktur Kurikulum Madrasah Diniyah Wustho disajikan sebagai berikut;

K O M P O N E N KELAS DAN ALOKASI WAKTU

VII VIII IX

A. MATA PELAJARAN      

  1 Ilmu Tauhid 2 2 2

  2 Ilmu Fiqh 4 4 4

  3 Ilmu Tafsir 2 2 2

  4 Tafsir 2 2 2

  5 Hadits 2 2 2

12

Page 13: Kurikulum Madin

  6 Mustholah Hadits 2 2 2

  7 Akhlaq 2 2 2

  8 Bahasa Arab 3 3 2

  9 Nahwu 4 4 4

  10 Sharaf 2 2 2

  11 Tarikh Islam 2 2 2

  12 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

  13 Bahasa Indonesia 4 4 4

  14 Matematika 4 4 4

  15 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4

16 Bahasa Inggris 2 2 2

   

B. MUATAN LOKAL

  17    Ushul Fiqh - - 2

  18    Balaghah - - 2

  19    Qowaidu Al- Fiqhiyyah - - 2

Keterangan;

1.     Mata pelajaran umum bersifat kurikulum minimal.

2.      Penyusunan kurikulum muatan lokal berdasar pada kebijaksanaan madrasah diniyah

masing-masing

Kitab-Kitab Maraji’ (Kitab-kitab kuning sumber mata pelajaran)

MATA   PELAJARAN   ILMU-

ILMU KEISLAMAN

KITAB – KITAB  MARAJI’ (Pilihan)

KELAS I

  1 Ilmu Tauhid Al Jawahir Al Kalamiyah

  2 Ilmu Fiqh Matan Taqrib

  3 Akhlaq Adabud Dun-ya waddin, Mauidotul Mu’minin

  4 Ilmu Tafsir Qowaid Asasiyah

  5 Tafsir Al Jalalain

  6 Hadits Bulugh Al Maram

13

Page 14: Kurikulum Madin

  7 Mustholah Hadits Qowaid Asasiyah Sayid Maliki

  8 Bahasa Arab Talimul Lughah Al Arobiyah I Tamrinat

  9 Nahwu Mutammimah

10 Shorof Al Maqsud

11 Tarikh Islam Durusud Tarikh al Islami dan Tarikhul Khulafa’

12 Qowaid Al Fiqhiyyah Mabadi’ Awwaliyyah

KELAS II

  1 Tauhid Jauhar At Tauhid

  2 Fiqh Fath Al Qarib

  3 Tafsir Al Jalalain

  4 Hadits Bulugh Al Maram

  5 Mustholah Hadits Minhah Al Mughits

  6 Ilmu Tafsir Zubdah Al Itqan dan Takhbir

  7 Bahasa Arab Talimul Lughah Al Arobiyah II Tamrinat

  8 Nahwu Al Fiyah Ibnu Malik

  9 Akhlaq Adabud Dunya waddin

10 Tarikh Islam Durusud Tarikh al Islami dan Tarikhul Khulafa’

11 Qowaid Al Fiqhiyyah Mabadi’ Awwaliyyah

KELAS III

  1 Tauhid Kifayah Al Awam

  2 Fiqh Fath Al Qarib

  3 Tafsir Al Jalalain

  4 Hadits Bulugh Al Maram

  5 Usul Fiqh Al Waraqat

  6 Mustholah Hadits Taqrirat As Saniyah

  7 Ilmu Tafsir Zubdah Al Itqan dan Takhbir

  8 Bahasa Arab Talimul Lughah Al Arobiyah III Tamrinat

  9 Balaghah Syarh Syaikh Yasin (nama kitab di cari)

10 Nahwu Al Fiyah Ibnu Malik

11 Akhlaq Adabud Dun-ya waddin

12 Tarikh Islam Durusud Tarikh al Islami dan Tarikhul Khulafa’

14

Page 15: Kurikulum Madin

13 Qowaid Al Fiqhiyyah Mabadi’ Awwaliyyah

4. Struktur Kurikulum Madrasah Diniyah Ulya

Struktur kurikulum Madrasah Diniyah Ulya meliputi substansi pembelajaran yang

ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai dari kelas X sampai dengan

XII. Kurikulum disusun bedasarkan standar kompetensi mata pelajaran.

Struktur Kurikulum Madrasah Diniyah Ulya

K O M P O N E N KELAS DAN ALOKASI WAKTU

I II III

A. MATA PELAJARAN

  1 Tauhid 2 2 2

  2 Fiqh 6 4 4

  3 Usul Fiqh 4 4 2

  4 Qowaidul Fiqhiyah 2 - -

  5 Ulumul Qur’an - - 2

  6 Tafsir 4 4 4

  7 Hadits 4 2 4

  8 Mustholah Hadist 2 2 2

  9 Tasawuf - 2 4

  10 Bahasa Arab - - 2

  11 Balaghoh 4 2 2

  12 Tarikh Tasyri’ 4 2 2

  13 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

  14 Bahasa Indonesia 4 4 4

  15 Matematika 5 5 5

  16 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4

  17 Seni dan Budaya 2 2 2

  18 Bahasa Inggris 2 2 2

B. MUATAN LOKAL

1      Mantiq 2 2 -

15

Page 16: Kurikulum Madin

2      Faraidi - 2 -

3      Ilmu Arudl - - 2

4      Thariqut Tadris - - 2

5      Falaq 2 2 2

Keterangan;

1.      Mata pelajaran umum merupakan kurikulum minimal (standard)

2.      Penyusunan kurikulum muatan lokal berdasar pada kebijaksanaan madrasah diniyah

masing-masing

Kitab-Kitab Maraji’ (Kitab-Kitab Kuning Sumber Mata Pelajaran

MATA PELAJARAN ILMU-ILMU KEISLAMAN KITAB-KITAB PILIHAN

KELAS I

  1 TAUHID Ummul Barohin

  2 TAFSIR Jalalain dan Rowa’iul Bayan 1

  3 HADITS Jami’us Soghir, Riyadus Sholihin dan Tajridus Shorih

  4 USHUL FIQH Jam’ul Jawami’, Lubbul Ushul dan Gayatul Wushul

  5 MUSTHOLAH Thol’atul Anwar, At-Taqrib Wat-Taisir dan Qowaidul Asasi

  6 FIQH Fathul Mu’in, Minhajut Tholibin dan Nihayatuz Zain

  7 TARIKH

TASYRI’

Tarikh Wat-Tasyri’ dan Syari’atullah Al Kholidah

  8 BALAGHAH Jawahirul Maknun, Al Balaghatul Wadlihah dan Jawahirul

Balaghah

  9 FALAQ Fathul Ro’uf Al Mannan, Badi’atul Mitsal, Durusul Falakiyah dan

Sullamun Nayyiroin

KELAS II

1 TAUHID Hushunul Hamidiyah

2 TAFSIR Jalalain (meneruskan) dan Rowa’iul Bayan 2

3 HADITS Jami’us Soghir, Bulughul Marom, Riyadhus Sholihin dan Tajridis

Shorih

4 USHUL FIQH Jam’ul Jawami’, Ghayatul Wushul dan Lubbul Ushul

5 MUSTHOLAH Manhalul Lathif dan Ushulul Hadits

6 FIQH Fathul Mu’in, Minhajut Tholibin dan Nihayatul Zain

16

Page 17: Kurikulum Madin

7 TARIKH

TASYRI’

Tarikh WatTasyri’ dan Syari’atullah Al Kholidah

8 BALAGHAH Jawahirul Maknun, Jawahirul Balaghah dan Al Balaghatul

Wadlihah

9 MANTIQ Idlohul Mubham dan Isaghuji

10 TASAWUF Syarhul Al-Hikam dan Al-Hikam

11 FALAQ Fathul Ro’uf Al Mannan, Badi’atul Mitsal, Durusul Falakiyah dan

Sullamun Nayyiroin

12 ILMU ARUDL Mukhtasorus Syafi dan Ahdas Sabil

13 FARAIDL Iddatul Faridl dan Matnur Rahabiyah

KELAS III

1 TAUHID Hushunul Hamidiyah

2 TAFSIR Jalalain dan Rowa’iul Bayan 2

3 HADITS Jami’us Shoghir, Riyadus Sholihin dan Tajridis Shorih

4 USUL FIQH Jam’ul Jawami’, Ghayatul Wushul dan Lubbul Ushul

5 MUSTHOLAH Ushulul Hadits dan Ushulul Hadits

6 FIQH Fathul Mu’in, Mahalli dan Rohmatul Ummah

7 TARIKH

TASYRI’

Tarikh Wat-Tasyri’ dan Syari’atullah Al Kholidah

8 QOWAIDUL

FIQHIYAH

Faroidul Bahiyah

9 BALAGHAH Jawahirul Maknun, Jawahirul Balaghah dan Al Balahghatul

Wadlihah

10 TASAWUF Syarhul Hikam, Iqodhul Himam, Al Madkhol Fi Ulumit Tasawwuf

dan Al-Hikam

11 ULUMUL

QUR’AN

Al Itqon, Zubdatul Itqon dan Mabahis fi Ulumil Qur’an

12 BAHASA ARAB Insya’

13 FALAQ Fathul Ro’uf Al Mannan, Badi’atul Mitsal, Durusul Falakiyah dan

Sullamun Nayyiroin

14 FARAIDL Iddatul Faridl dan Matnur Rahabiyah

17

Page 18: Kurikulum Madin

KURIKULUM MADRASAH DINIYAH WUSTHO SMPIT AL-GHAZALI PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 1434 -1435 H/ 2013-2014 M

KELAS VII MADRASAH DINIYAH WUSTHO

NO PELAJARAN PEDOMAN

   KITAB

ALOKASI METODE PEMBELAJARAN TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN

GURU MURID

1. FIQIH  Fathul Qorib 1  3 JAM 

1.Membaca Makna 

2.Ceramah

3.Memberi tugas siswa untuk 

membaca    kembali makna 

4.Memberi tugas Praktek

1.Menulis Makna

2.Mendengarkan Penjelasan

3.Membaca kembali

4.Menerjemahkan

5. Mempraktekan materi

1.Kelengkapan makna kitab siswa

2.Pemahaman terhadap Materi

3.Kemampuan siswa untuk membaca kembali 

makna

2. HADIST Muhtar Al 

hadits

2 JAM 

1.Membaca Makna 

2.Ceramah

3. Memberi tugas hafalan

1.Menulis Makna

2.Mendengarkan Penjelasan

3.Menghafalkan Hadits-hadits 

pilhan 

1.Kelengkapan makna kitab siswa

2.Pemahaman terhadap Materi

3.Siswa dapat hafal 40 Hadits

3. AHLAQ Ta'lim 

Muta'allim

1 JAM

1.Membaca Makna 

2.Memberi tugas siswa untuk 

membaca kembali makna  

1.Menulis Makna

2.Mendengarkan Penjelasan

1. Kelengkapan makna kitab siswa

2.Mempraktekan dalam kehidupan sehari hari

3.Mengamalkan  dalam lingkungan 

kehidupan  

   sehari – hari

4. NAHWU Alfiyah 

1/Wadlih

3 JAM

1.Membaca Makna 

2.Ceramah

3.Memberi tugas siswa untuk 

membaca makna , 

penjelasannya hafalan

1.Menulis Makna jawa

2.Mendengarkan Penjelasan

3.Menulis Penjelasan

4.Membaca kembali makna dan  

menjelaskannya

5. Menghafal Nadhom

1.Kelengkapan Tulisan siswa

2.Pemahaman terhadap Materi

3.Siswa dapat memahami kaidah-kaidah 

Nahwu

18

Page 19: Kurikulum Madin

5. MUSTHOLAH Qowaidul 

Asasiyah

1 JAM 1.Membaca Makna 

2.Ceramah

1.Menulis Makna

2.Mendengarkan Penjelasan

1.Kelengkapan makna kitab siswa

2.Pemahaman terhadap Materi

6. TATBIQ Fathul Qorib  1 JAM

1. Memberi tugas membaca 

dengan ma'na

2. Memberi tugas terjemah 

3. Memberi tugas Menjelaskan 

4. Tanya Jawab

1. Membaca dengan ma'na jawa

2. menterjemahkan 

3. menjelaskan

4. Tanya Jawab

1. Siswa dapat membaca dengan benar 

2. Siswa dapat memahami lafadz dengan 

benar

3. Siswa dapat memahami qoidah nahwiyah 

    dan sorfiyah

19

Tim Penyusun,

…………………………………………

Palangka Raya,    Juni 2013

Kepala SD Islam Terpadu Al-Furqan

DR. TUTUT SHOLIHAH, M.PdNIP. 19581121 198503 2 001

Page 20: Kurikulum Madin

20