Kurikulum Madin
Transcript of Kurikulum Madin
I. PENDAHULUAN
Pendidikan Islam atau menggunakan therminologi tradisional dinamakan “pendidikan
diniyah” mempunyai sejarah panjang. Dalam pengertian seluas-luasnya, pendidikan Islam
berkembang seiring dengan kemunculan Islam itu sendiri. Dalam konteks masyarakat Arab,
dimana Islam lahir dan pertama kali berkembang, kedatangan Islam lengkap dengan usaha-usaha
pendidikan merupakan transformasi besar. Sebab, masyarakat pra-Islam pada dasarnya tidak
mempunyai sistem pendidikan formal. Lahirnya, usaha-usaha pendidikam Islam ini dimotivasi
oleh adanya perintah untuk melaksanakan pendalaman ajaran islam (tafaqqu fi al-
din),sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an, surat at-Taubah 122:
“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya ke medan perang.
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka
telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (At-Taubah 122)
Pada awal perkembangannya, pendidikan Islam yang berlangsung dapat dikatakan
bersifat non-formal, dan itupun lebih berkaitan dengan upaya-upaya dakwah islamiyah. Dalam
kaitan itulah dapat dipahami, kenapa proses pendidikan Islam pertama kali berlangsung di rumah
sahabat tertentu, yang paling terkenal adalah Dar al-arqam. Tetapi ketika masyarakat islam
mulai terbentuk, maka pendidikan diselenggarakan di mesjid. Proses pendidikan pada tempat ini
dilakukan dalam halaqah (lingkaran belajar). Pendidikan formal (klasikal) baru muncul, yakni
dengan lahirnya madrasah. Dan madrasah pertama didirikan oleh Wasir Nidham al-Mulk tahun
1064 M, yang kemudian dikenal dengan madrasah Nizham al-Mulk. Model sistem pendidikan
madrasi inilah yang kemudian menyebar dan berkembang di seluruh masyarakat Islam, termasuk
di Indonesia.
Di Indonesia, Pada awalnya, para pendiri (the founding father) Pondok Pesantren, kiyai,
ulama, masyayekh, dan asatid membangun dan mengembangkan lembaga ini secara khusus
sebagai lembaga TAFAKUH FIDDIN (pendalaman ilmu-ilmu keislaman) bagi santri dan
masyarakat sekitarnya, untuk menyebarluaskan ajaran-ajaran Islam, ahlu al Sunnah wa al
Jamaah (madzhab sunni) dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan sekaligus
1
mempertahankan khazanah tradisi keilmuan, karena itu pendidikan diniyah (pondok pesantren)
sebagai institusi yang memberikan doktrin sunni terhadap para santri khususnya, masyarakat
Indonesia pada umumnya .
Pendidikan Diniyah pada saat itu masih bersifat non formal yang dilaksanakan; di surau,
di langgar, di masjid, dan tempat-tempat lain yang sejenis untuk melakukan telaah kitab-kitab
kuning (kitab klasik) karya para ulama salafi (klasik) yang dikarang pada abad ke 9-14 masehi.
Dengan metode pembelajaran; sorogan, motonan, dan sejenisnya yang berlangsung dan
dilakukan secara individual dan bersifat personal antara kyai dengan para santri.
Ketika jumlah santri mengalami perkembangan pesat di pondok pesantren, pendidikan
diniyah mulai diarahkan pada sistem pendidikan Madrasi (klasikal) dimana sistem ini
dipengaruhi oleh sistem Madrasah di Timur Tengah atau Mesir yang dibawa para kiyai, atau
ulama, yang pernah belajar di negara-negara tersebut.
Secara empirik, pendidikan diniyah, yang diselenggarakan oleh umat islam meliputi;
pendidikan diniyah secara klasikal (pendidikan diniyah salafiyah) dan pendidikan diniyah
takmiliyah. Pendidikan diniyah klasikal merupakan pendidikan diniyah yang mengkhususkan
(takhasus) pada kajian-kajian keislaman yang bersumber pada kitab-kitab kuning, dan
berlangsung secara mandiri dan pada umumnya diselenggarakan di ponsok pesantren.
Pendidikan diniyah takmiliyah adalah pendidikan diniyah yang diselenggarakan umat Islam
untuk menyempurnakan pendidikan agama islam bagi siswa yang belajar di pendidikan dasar
dan pendidikan menengah.
II. PENGGESERAN PENDIDIKAN DINIYAH DI INDONESIA
Dalam konteks pendidikan nasional Indonesia, sistem Madrasi Salafiyah ini belum
mendapatkan pengakuan dari pemerintah sehingga para lulusannya tidak mendapatkan
pengakuan dan melanjutkan ke pendidikan umum yang sederajat. Upaya memecahkan persoalan
ini, sejak tanggal 24 maret 1975, madrasah memiliki dasar juridis yang kuat dengan lahirnya
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TIGA MENTERI; Menteri Agama, Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan, dan Menteri Dalam Negeri tahun 1975 yang memiliki tujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan pada Madrasah dengan cara melakukan perubahan kurikulum
2
Madrasah yang berbanding 30% ilmu agama dan 70% pengetahuan umum. Dengan demikian
secara legal dan formal ada pengakuan dari pemerintah bahwa ijazah dan lulusan madrasah
memiliki nilai yang sama dengan ijazah dan lulusan sekolah umum yang setingkat.
Dengan berlakunya SKB 3 Menteri diatas maka terjadi pula penggeseran dan perubahan
dalam skala masif (besar-besaran) di lingkungan madrasah diniyah baik yang ada di dalam dan
di luar pondok pesantren menjadi Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah. Perubahan ini,
disatu pihak dapat bermanfaat bagi peserta didik karena ada pengakuan bagi lulusannya; tetapi
sangat merugikan pada pendalaman ilmu-ilmu keislaman di Pondok Pesantren maupun di
Madrasah Diniyah. Sebab, dalam jangka panjang, kajian kitab-kitab kuning yang menjadi
sumber ajaran-ajaran Islam mulai tidak diminati oleh para santri, dan posisi Madrasah Diniyah
menjadi pelengkap (takmiliyah/sekunder). Di Jawa Timur pada tahun 1995 terjadi perubahan
orientasi belajar santri terhadap kajian keilmuan di pesantren dimana para santri yang mengkaji
ilmu keagamaan sebesar 51, 50% dan mengkaji ilmu keagamaan disertai ilmu pengetahuan dan
ketrampilan sebesar 48,50%. Tahun 1997 para santri yang belajar ilmu agama 33,20% dan
mengkaji ilmu agama disertai ilmu pengetahuan umum dan ketrampilan 66,80%. Pada tahun
2010 perlu dilakukan penelitian secara mendalam tentang minta santri terhadap kajian ilmu-ilmu
agama.
III. DASAR PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DINIYAH
Baik pendidikan diniyah klasikal maupun pendidikan diniyah takmiliyah dalam konteks
Sistem Pendidikan Nasional termasuk kategori pendidikan nonformal. Dalam Sistem Pendidikan
Nasional, semua aktivitas pendidikan termasuk pendidikan diniyah merupakan sub-sistem dari
sistem pendidikan nasional. Apabila pendidikan diniyah akan ditempatkan sebagai pendidikan
formal, maka perlu diperhatikan dasar-dasar hukum sebagai berikut :
1. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru
3
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 72 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Kompetensi Lulusan Untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan
Pendidikan No. 22 dan 23 Tahun 2006
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
IV. PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DINIYAH DI MASA DEPAN
Dewasa ini,dunia ditandai oleh perubahan-perubahan yang sangat cepat dan bersifat
global. Hal itu diakibatkan oleh perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat, terutama
dalam bidang komunikasi dan elektronika. Perkembangan dalam bidang ini telah mengakibatkan
revolusi informasi. Sejumlah besar informasi, hampir mengenai semua bidang kehidupan dan
semua tempat telah terhimpun, terolah, tersimpan, dan tersebarkan. yang setiap saat informasi
tersebut dapat diakses, dibaca, serta disaksikan oleh setiap orang, terutama melalui internet,
media cetak, dan televisi. Revolusi informasi telah mengakibatkan dunia menjadi semakin
terbuka, menghilangkan batas-batas geografis, administratif—yuridis, politis, dan sosial budaya.
Masyarakat global, masyarakat teknologis, ataupun masyarakat informasi yang bersifat terbuka,
berubah sangat cepat dalam memberikan tuntutan, tantangan, bahkan ancaman-ancaman baru.
Pada abad sekarang ini, manusia-manusia dituntut berusaha tahu banyak (“knowing
much”), berbuat banyak (“doing much”), mencapai keunggulan (“being exellence”), menjalin
hubungan dan kerja sama dengan orang lain (“being sociable”), serta berusaha memegang teguh
niai-niIai moral (“being morally”). Manusia “unggul, bermoral, dan pekerja keras” inilah yang
menjadi tuntutan dan masyarakat global. Manusia-manusia seperti ini akan mampu berkompetisi,
bukan saja dengan sesama warga dalam suatu daerah,wilayah, ataupun negara, melainkan juga
dengan warga negara dan bangsa lainnya.
4
V. STANDAR PENDIDIKAN DINIYAH
Pengembangan pendidikan diniyah dalam era globalisasi harus berpijak pada tiga pilar
utama. Pertama, pilar filosofis merupakan pilar yang dijadikan pijakan bahwa Pendidikan
Diniyah adalah FADLU ‘AIN untuk dipertahankan sebagai lembaga pendidikan TAFAQQUH
FIDDIN melalui sumber pembelajaran pada kitab-kitab kuning yang merupakan ide. cita-cita
dan simbul keagungan dari pondok pesantren. Kedua, pilar sosiologis adalah pilar yang dijadikan
dasar pemikiran bahwa pendidikan diniyah tidak berada dalam ruang kosong (vacuum space),
tetapi ia bagian dari sistem sosial yang lebih luas untuk memberikan layanan pendidikan sesuai
dengan kebutuhan dan tuntunan masyarakatnya. Pilar ini memerlukan refleksi secara mendalam
agar eksistensi pendidikan diniyah tidak sekedar sebagai pelengkap (supplement), tetapi
diharapkan madrasah diniyah menjadi pilihan utama (primer), bagi masyarakat dimana pada
saatnya pendidikan diniyah ini setara kualitasnya dengan satuan pendidikan lain. Terakhir, pilar
yuridis merupakan pilar bahwa pendidikan di Indonesia berlaku sistem pendidikan nasional,
artinya, jenis dan satuan pendidikan apapun harus tunduk pada regulasi pendidikan yang tertuang
dalam peraturan perundang-undangan pendidikan sebagimana dasar hukum diatas.
Standard Pendidikan Diniyah agar memiliki eksistensi yang mampu merespon
perkembangan global maka perlu adanya langkah-langkah strategis yang diambil oleh para
pengelola pendidikan diniyah yang menggabungkan antara yang tradisionalitas (kajian kitab-
kitab kuning) yang menjadi sumber spiritual para santri dengan modernitas (kajian-kajian
keilmuan umum), “al-muhafadhotu’ala al-qadim al-shaleh wa al-akhdu al-jadidi al-ashlah”
yang mempersiapkan para santri memiliki daya tahan dan daya suai terhadap tuntutan terhadap
kebutuhan kehidupan masyarakat global.
A. Standar Kelembagaan Madrasah Diniyah
1. Pendidikan Diniyah Dasar
a. Madrasah diniyah ula sederajat Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar terdiri atas 6 (enam)
tingkat selama 6 (enam) tahun
b. Madrasah Diniyah Wustha sederajat madrasah tsanawiyah/sekolah menengah pertama
terdiri dari atas 3 (ayat) tingkat selama 3 (tiga) tahun
5
2. Pendidikan Diniyah Menengah
Madradah diniyah ulya sederajat madrasah aliyah/sekolah menengah atas yang terdiri atas
3 (tiga) tingkat selama 3 (tiga) tahun.
B. Standar Pendidikan Guru/Ustadz
1. Pendidikan Madrasah Diniyah Ula
a. Kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1);
b. Latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan SD/MI, kependidikan lain, atau
psikologi.
c. Kompetensi profesional pendidik merupakan kemampuan guru dalam pengetahuan bidang
ilmu-ilmu keislaman yang ditulis para ulama timur-tengah abad 8 dan seterusnya, yang
lazim dinamakan Kitab Kuning (kitab klasik)
2. Pendidik Madrasah Diniyah Wustho
a. Kualifikasi akademik pendidikan minimum Diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)
b. Latar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan pelajaran
yang diajarkan
c. Kompetensi profesional pendidik merupakan kemampuan guru dalam pengetahan bidang
ilmu-ilmu keislaman yang ditulis para ulama timur-tengah abad 9 dan seterusnya yang
lazim dinamakan Kitab Kuning (kitab klasik)
3. Pendidik Madrasah Diniyah Ulya
a. Kualifikasi pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1);
b. Latar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan
c. Kompetensi profesional pendidik yang merupakan kemampuan guru dalam pengetahuan
bidang ilmu-ilmu keislaman yang ditulis para ulama timur-tengah abad 9 dan seterusnya.
C. Standar Isi Madrasah Diniyah
Standar Isi Pendidikan Diniyah Dasar
Standar isi secara keseluruhan mencakup :
6
a. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan
b. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah,
c. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan
bedasarkan panduan penyusunan kuikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar
isi; dan
d. Kalender akademik untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang
pendidiklan dasar dan menengah
1. Kerangka Dasar Kurikulum
a. Kelompok mata pelajaran jenjang pendidikan Diniyah dasar dan menengah, meliputi;
b. Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Keagamaan
c. Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan
d. Kelompok Mata Pelajaran Estetika
2. Struktur Kurikulum Madrasah Diniyah Ula
a. Struktur kurikulum Madrasah Diniyah Ula meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I sampai kelas VI.
K O M P O N E N KELAS DAN ALOKASI WAKTU
I II III IV V VI
A. MATA PELAJARAN
1 Ilmu Tauhid 2 4 4 4 6 6
2 Ilmu Fiqh 4 4 6 6 6 6
3 Qira’atu al-Qur’an/Ilmu Tajwid 4 4 4 6 6 6
4 Ilmu Akhlak 2 2 2 2 2 2
5 Tarikhu al-Islam - 2 2 2 2 2
6 Bahasa Arab 4 4 2 2 4 6
7 Sharaf 2 2 4 2 2 2
8 Nahwu - - 4 4 4 4
9 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
10 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
11 Matematika 5 5 5 5 5 5
7
12 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 4 4 4
B. MUATAN LOKAL
1 Arab Pego 2 - - - - -
2 Imla’ 2 2 2 2 2 2
3 Tahajji Wa Tahsimul Al-Khal 2 2 2 2 2 2
Keterangan :
1. Arab Pego hanya disajikan di kelas I
2. Mata pelajaran umum merupakan kurikulum minimal.
3. Penyusunan kurikulum muatan lokal berdasar pada kebijaksanaan madrasah
diniyah masing-masing
3. Struktur Kurikulum Madrasah Diniyah Wustha
No Mata PelajaranKelas/Semester
JmlhI II III
A. PENDIDIKAN DASAR KEAGAMAAN ISLAM
1 Al-Qur’an 3 3 3 3 3 3 18
2 Hadits 3 3 3 3 3 3 18
3 Fiqih 3 3 3 3 3 3 18
4 Tauhid 2 2 2 2 2 2 12
5 Akhlak 2 2 2 2 2 2 12
6 Tarikh Islam 2 2 2 2 2 2 12
7 Bahasa dan Sastra Arab 3 3 3 3 3 3 18
Total 108
B. PENDIDIKAN DASAR UMUM
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 2 2 2 2 2 2 24
2 Matematika 2 2 2 2 2 2 24
3 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 24
4 Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2 2 2 2 24
5 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2 24
Total 60
C.
PENGEMBANGAN KEILMUAN ISLAM
8
1 Ushul Fikh 2 2 2 2 2 2 12
Total 12
D. MUATAN LOKAL**
1 …………………………….. 2 2 2 2 2 2 12
2 ……………………………. 2 2 2 2 2 2 12
Total 24
Beban Belajar (Kredit) 34 34 34 34 34 34 204
Mata Pelajaran 12 12 12 12 12 12 72
Kitab-Kitab Maraji’ (Kitab-Kitab Sumber Mata Pelajaran)
NO
MATA PELAJARAN
ILMU – ILMU
KEISLAMANKITAB - KITAB MARAJI’ (Pilihan)
KELAS I
1 Ilmu Tauhid Zadul Mubtadi’ Sullamud Diyanah Tauhid (tulisan)
2 Ilmu Akhlaq Alala Nadmul Akhlaq
3 Ilmu Fiqh Adzkarus Sholah Fasholatan Hidayatul Mubtadi’
4 Qira’atu al-Qur’an Qira’ati/Tartila/At-
Tartil/Iqro
Al-Qolam Annahdiyah/
Qur’ani
5 Tarikhu al-Islam Tarikh Nabi
(pego)
6 Bahasa Arab Madarijut Ta’lim
Lughat Arobiyah
Juz 1
7 Tahajji wa Tahsinu al-
Khat
Qawaidul Khot
Juz 1
Tahsinul Khot
8 Arab Pego
KELAS II
1 Ilmu Tauhid Zadul Mubtadi’
9
Juz II
2 Ilmu Akhlaq al Muntakhabat
Juz 1
Nadzmul Mathlab
3 Ilmu Fiqh Matan Safinatus
Sholah
Mabadi’ Juz 1
4 Qira’atu al-Qur’an Qira’ti al Qolam Iqra’/Annahdiyah
5 Ilmu Tajwid Hidayatus Sibyan
6 Tarikhu al-Islam Tarikh Nabi
(Pegon)
7 Bahasa Arab Madarijut Ta’lim
Lugat Arobiyah
Juz 2
Ro’sun Sirah
8 Tahsinu al-Khat Qawaidu al-Khot Tahsinu al-Khot
KELAS III
1 Ilmu Tauhid Aqidatul Awam Matan Ibrohim al
Bajuri
Sullamuddiyanah
2 Ilmu Akhlaq al Muntakhabat
Juz 2
Tambihul
Muta’allim
Alala/washoya
3 Ilmu Fiqh Tuhfatul
Mubtadi’in
Mabadi’ Juz 2
4 Qira’atu al-Qur’an Qisharul
Mufassholat
5 Ilmu Tajwid Tuhfatul Athfal Tanwirul Qari Syifaul Jinan
6 Tarikhu al-Islam Khulashoh Nurul
Yaqin Juz 1
7 Bahasa Arab Madarijud durus al
Arobiyah Juz 1
Ta’limul Lughat al
Arobiyah
Mabadi’
Muhawarah lil
Athfal
8 Tahsinu al-Khat Qawaidul Khot Tahsinul Khot
9 Sharaf Amsilatut
Tashrifiyah Istilahi
10
KELAS IV
1 Ilmu Tauhid Tijanuddarori Aqidatul
Islamiyah
2 Ilmu Akhlaq Taisirul Khollaq Akhlaqul
Banin/Banat
3 Ilmu Fiqh Safinatun Naja Mabadi’ Fiqhiyah
Juz 3
4 Qira’atu al-Qur’an Juz Amma
(melanjutkan)
5 Ilmu Tajwid Nadzm Jazariyah
6 Tarikhu al-Islam Khulashah Nurul
Yaqin Juz 1
7 Ilmu Nahwu Al Awamil
8 Sharaf Amsilatut
Tasrifiyah
(Lughowi)
9 Bahasa Arab Madarijud Durus
al Arobiyah 2
KELAS V
1 Ilmu Tauhid Khoridatul
Bahiyah
Aqidatul
Islamiyah
2 Ilmu Akhlaq Tahliyah
wattarghib
Akhlaqul
Banin/Banat
3 Ilmu Fiqh Tanwirul Hija
4 Tarikhu al-Islam Khulasoh Nurul
Yaqin Juz 2
5 Ilmu Nahwu Matan al
Ajurumiyah
al Fushulul
Fikriyah
6 Sharaf Al Maqsud
7 Bahasa Arab Madarijud Durus
al Arobiyah Juz 3
11
8 Imla’ Qawaidul Imla’ Qawaidurrosmiya
h
KELAS VI
1 Ilmu Tauhid Jawahirul
Kalamiyah
Maslahul Abid
2 Ilmu Akhlaq Ta’limul
Muta’allim
Adabul Alim wal
Muta’allim
3 Ilmu Fiqh Sullamut Taufiq
4 Hadits Arba’in Nawawi
5 Tarikhu al-Islam Khulashah Nurul
Yaqin Juz 3
6 Ilmu Nahwu Al Imrithi
7 Bahasa Arab Madarijud Durus
al Arobiyah Juz 4
8 Imla’ Qawaidul Imla’ Qawaidurrosmiya
h
3. Struktur Kurikulum Madrasah Diniyah Wustho
Struktur kurikulum Madarasah Diniyah Wustho meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai dari kelas VII sampai dengan
IX. Standar kurikulum disusun bedasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi
mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut;
Struktur Kurikulum Madrasah Diniyah Wustho disajikan sebagai berikut;
K O M P O N E N KELAS DAN ALOKASI WAKTU
VII VIII IX
A. MATA PELAJARAN
1 Ilmu Tauhid 2 2 2
2 Ilmu Fiqh 4 4 4
3 Ilmu Tafsir 2 2 2
4 Tafsir 2 2 2
5 Hadits 2 2 2
12
6 Mustholah Hadits 2 2 2
7 Akhlaq 2 2 2
8 Bahasa Arab 3 3 2
9 Nahwu 4 4 4
10 Sharaf 2 2 2
11 Tarikh Islam 2 2 2
12 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
13 Bahasa Indonesia 4 4 4
14 Matematika 4 4 4
15 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
16 Bahasa Inggris 2 2 2
B. MUATAN LOKAL
17 Ushul Fiqh - - 2
18 Balaghah - - 2
19 Qowaidu Al- Fiqhiyyah - - 2
Keterangan;
1. Mata pelajaran umum bersifat kurikulum minimal.
2. Penyusunan kurikulum muatan lokal berdasar pada kebijaksanaan madrasah diniyah
masing-masing
Kitab-Kitab Maraji’ (Kitab-kitab kuning sumber mata pelajaran)
MATA PELAJARAN ILMU-
ILMU KEISLAMAN
KITAB – KITAB MARAJI’ (Pilihan)
KELAS I
1 Ilmu Tauhid Al Jawahir Al Kalamiyah
2 Ilmu Fiqh Matan Taqrib
3 Akhlaq Adabud Dun-ya waddin, Mauidotul Mu’minin
4 Ilmu Tafsir Qowaid Asasiyah
5 Tafsir Al Jalalain
6 Hadits Bulugh Al Maram
13
7 Mustholah Hadits Qowaid Asasiyah Sayid Maliki
8 Bahasa Arab Talimul Lughah Al Arobiyah I Tamrinat
9 Nahwu Mutammimah
10 Shorof Al Maqsud
11 Tarikh Islam Durusud Tarikh al Islami dan Tarikhul Khulafa’
12 Qowaid Al Fiqhiyyah Mabadi’ Awwaliyyah
KELAS II
1 Tauhid Jauhar At Tauhid
2 Fiqh Fath Al Qarib
3 Tafsir Al Jalalain
4 Hadits Bulugh Al Maram
5 Mustholah Hadits Minhah Al Mughits
6 Ilmu Tafsir Zubdah Al Itqan dan Takhbir
7 Bahasa Arab Talimul Lughah Al Arobiyah II Tamrinat
8 Nahwu Al Fiyah Ibnu Malik
9 Akhlaq Adabud Dunya waddin
10 Tarikh Islam Durusud Tarikh al Islami dan Tarikhul Khulafa’
11 Qowaid Al Fiqhiyyah Mabadi’ Awwaliyyah
KELAS III
1 Tauhid Kifayah Al Awam
2 Fiqh Fath Al Qarib
3 Tafsir Al Jalalain
4 Hadits Bulugh Al Maram
5 Usul Fiqh Al Waraqat
6 Mustholah Hadits Taqrirat As Saniyah
7 Ilmu Tafsir Zubdah Al Itqan dan Takhbir
8 Bahasa Arab Talimul Lughah Al Arobiyah III Tamrinat
9 Balaghah Syarh Syaikh Yasin (nama kitab di cari)
10 Nahwu Al Fiyah Ibnu Malik
11 Akhlaq Adabud Dun-ya waddin
12 Tarikh Islam Durusud Tarikh al Islami dan Tarikhul Khulafa’
14
13 Qowaid Al Fiqhiyyah Mabadi’ Awwaliyyah
4. Struktur Kurikulum Madrasah Diniyah Ulya
Struktur kurikulum Madrasah Diniyah Ulya meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai dari kelas X sampai dengan
XII. Kurikulum disusun bedasarkan standar kompetensi mata pelajaran.
Struktur Kurikulum Madrasah Diniyah Ulya
K O M P O N E N KELAS DAN ALOKASI WAKTU
I II III
A. MATA PELAJARAN
1 Tauhid 2 2 2
2 Fiqh 6 4 4
3 Usul Fiqh 4 4 2
4 Qowaidul Fiqhiyah 2 - -
5 Ulumul Qur’an - - 2
6 Tafsir 4 4 4
7 Hadits 4 2 4
8 Mustholah Hadist 2 2 2
9 Tasawuf - 2 4
10 Bahasa Arab - - 2
11 Balaghoh 4 2 2
12 Tarikh Tasyri’ 4 2 2
13 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
14 Bahasa Indonesia 4 4 4
15 Matematika 5 5 5
16 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
17 Seni dan Budaya 2 2 2
18 Bahasa Inggris 2 2 2
B. MUATAN LOKAL
1 Mantiq 2 2 -
15
2 Faraidi - 2 -
3 Ilmu Arudl - - 2
4 Thariqut Tadris - - 2
5 Falaq 2 2 2
Keterangan;
1. Mata pelajaran umum merupakan kurikulum minimal (standard)
2. Penyusunan kurikulum muatan lokal berdasar pada kebijaksanaan madrasah diniyah
masing-masing
Kitab-Kitab Maraji’ (Kitab-Kitab Kuning Sumber Mata Pelajaran
MATA PELAJARAN ILMU-ILMU KEISLAMAN KITAB-KITAB PILIHAN
KELAS I
1 TAUHID Ummul Barohin
2 TAFSIR Jalalain dan Rowa’iul Bayan 1
3 HADITS Jami’us Soghir, Riyadus Sholihin dan Tajridus Shorih
4 USHUL FIQH Jam’ul Jawami’, Lubbul Ushul dan Gayatul Wushul
5 MUSTHOLAH Thol’atul Anwar, At-Taqrib Wat-Taisir dan Qowaidul Asasi
6 FIQH Fathul Mu’in, Minhajut Tholibin dan Nihayatuz Zain
7 TARIKH
TASYRI’
Tarikh Wat-Tasyri’ dan Syari’atullah Al Kholidah
8 BALAGHAH Jawahirul Maknun, Al Balaghatul Wadlihah dan Jawahirul
Balaghah
9 FALAQ Fathul Ro’uf Al Mannan, Badi’atul Mitsal, Durusul Falakiyah dan
Sullamun Nayyiroin
KELAS II
1 TAUHID Hushunul Hamidiyah
2 TAFSIR Jalalain (meneruskan) dan Rowa’iul Bayan 2
3 HADITS Jami’us Soghir, Bulughul Marom, Riyadhus Sholihin dan Tajridis
Shorih
4 USHUL FIQH Jam’ul Jawami’, Ghayatul Wushul dan Lubbul Ushul
5 MUSTHOLAH Manhalul Lathif dan Ushulul Hadits
6 FIQH Fathul Mu’in, Minhajut Tholibin dan Nihayatul Zain
16
7 TARIKH
TASYRI’
Tarikh WatTasyri’ dan Syari’atullah Al Kholidah
8 BALAGHAH Jawahirul Maknun, Jawahirul Balaghah dan Al Balaghatul
Wadlihah
9 MANTIQ Idlohul Mubham dan Isaghuji
10 TASAWUF Syarhul Al-Hikam dan Al-Hikam
11 FALAQ Fathul Ro’uf Al Mannan, Badi’atul Mitsal, Durusul Falakiyah dan
Sullamun Nayyiroin
12 ILMU ARUDL Mukhtasorus Syafi dan Ahdas Sabil
13 FARAIDL Iddatul Faridl dan Matnur Rahabiyah
KELAS III
1 TAUHID Hushunul Hamidiyah
2 TAFSIR Jalalain dan Rowa’iul Bayan 2
3 HADITS Jami’us Shoghir, Riyadus Sholihin dan Tajridis Shorih
4 USUL FIQH Jam’ul Jawami’, Ghayatul Wushul dan Lubbul Ushul
5 MUSTHOLAH Ushulul Hadits dan Ushulul Hadits
6 FIQH Fathul Mu’in, Mahalli dan Rohmatul Ummah
7 TARIKH
TASYRI’
Tarikh Wat-Tasyri’ dan Syari’atullah Al Kholidah
8 QOWAIDUL
FIQHIYAH
Faroidul Bahiyah
9 BALAGHAH Jawahirul Maknun, Jawahirul Balaghah dan Al Balahghatul
Wadlihah
10 TASAWUF Syarhul Hikam, Iqodhul Himam, Al Madkhol Fi Ulumit Tasawwuf
dan Al-Hikam
11 ULUMUL
QUR’AN
Al Itqon, Zubdatul Itqon dan Mabahis fi Ulumil Qur’an
12 BAHASA ARAB Insya’
13 FALAQ Fathul Ro’uf Al Mannan, Badi’atul Mitsal, Durusul Falakiyah dan
Sullamun Nayyiroin
14 FARAIDL Iddatul Faridl dan Matnur Rahabiyah
17
KURIKULUM MADRASAH DINIYAH WUSTHO SMPIT AL-GHAZALI PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 1434 -1435 H/ 2013-2014 M
KELAS VII MADRASAH DINIYAH WUSTHO
NO PELAJARAN PEDOMAN
KITAB
ALOKASI METODE PEMBELAJARAN TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN
GURU MURID
1. FIQIH Fathul Qorib 1 3 JAM
1.Membaca Makna
2.Ceramah
3.Memberi tugas siswa untuk
membaca kembali makna
4.Memberi tugas Praktek
1.Menulis Makna
2.Mendengarkan Penjelasan
3.Membaca kembali
4.Menerjemahkan
5. Mempraktekan materi
1.Kelengkapan makna kitab siswa
2.Pemahaman terhadap Materi
3.Kemampuan siswa untuk membaca kembali
makna
2. HADIST Muhtar Al
hadits
2 JAM
1.Membaca Makna
2.Ceramah
3. Memberi tugas hafalan
1.Menulis Makna
2.Mendengarkan Penjelasan
3.Menghafalkan Hadits-hadits
pilhan
1.Kelengkapan makna kitab siswa
2.Pemahaman terhadap Materi
3.Siswa dapat hafal 40 Hadits
3. AHLAQ Ta'lim
Muta'allim
1 JAM
1.Membaca Makna
2.Memberi tugas siswa untuk
membaca kembali makna
1.Menulis Makna
2.Mendengarkan Penjelasan
1. Kelengkapan makna kitab siswa
2.Mempraktekan dalam kehidupan sehari hari
3.Mengamalkan dalam lingkungan
kehidupan
sehari – hari
4. NAHWU Alfiyah
1/Wadlih
3 JAM
1.Membaca Makna
2.Ceramah
3.Memberi tugas siswa untuk
membaca makna ,
penjelasannya hafalan
1.Menulis Makna jawa
2.Mendengarkan Penjelasan
3.Menulis Penjelasan
4.Membaca kembali makna dan
menjelaskannya
5. Menghafal Nadhom
1.Kelengkapan Tulisan siswa
2.Pemahaman terhadap Materi
3.Siswa dapat memahami kaidah-kaidah
Nahwu
18
5. MUSTHOLAH Qowaidul
Asasiyah
1 JAM 1.Membaca Makna
2.Ceramah
1.Menulis Makna
2.Mendengarkan Penjelasan
1.Kelengkapan makna kitab siswa
2.Pemahaman terhadap Materi
6. TATBIQ Fathul Qorib 1 JAM
1. Memberi tugas membaca
dengan ma'na
2. Memberi tugas terjemah
3. Memberi tugas Menjelaskan
4. Tanya Jawab
1. Membaca dengan ma'na jawa
2. menterjemahkan
3. menjelaskan
4. Tanya Jawab
1. Siswa dapat membaca dengan benar
2. Siswa dapat memahami lafadz dengan
benar
3. Siswa dapat memahami qoidah nahwiyah
dan sorfiyah
19
Tim Penyusun,
…………………………………………
Palangka Raya, Juni 2013
Kepala SD Islam Terpadu Al-Furqan
DR. TUTUT SHOLIHAH, M.PdNIP. 19581121 198503 2 001
20