KURIKULUM KALIBARU 3 BARU
-
Upload
nawang-wulan -
Category
Documents
-
view
114 -
download
2
Transcript of KURIKULUM KALIBARU 3 BARU
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan
otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan
pendidikan. Pengelolaan yang semula bersifat sentralistik berubah
menjadi desentralistik. Penerapan desentralisasi pengelolaan pen-
didikan adalah dengan diberikannya wewenang kepada sekolah un-
tuk menyusun kurikulum. Hal itu juga mengacu pada Undang-Un-
dang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pen-
didikan nasional serta Pasal 35 tentang standar nasional pen-
didikan. Selain itu, juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang
pendidikan yang memacu keberhasilan pendidikan nasional agar
dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-negara maju.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan da-
pat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilak-
sanakan. Bukti nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini
adalah diberikannya kewenangan kepada sekolah untuk mengam-
bil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti
dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun
pelaksanaannya di sek olah.
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari
sentralisasi ke desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan
pembaruan pada beberapa aspek pendidikan, termasuk di
dalamnya adalah Kurikulum. Dalam kaitan ini Kurikulum Sekolah
Dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran baru sehingga ikut
mengalami perubahan kebijakan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 1
pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tertentu ini
meliputi tujuan Pendidikan Nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu Kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Berdasarkan
Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada
semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah apa
yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan. Dengan demikian guru diharapkan menjadi
lebih mengenal dengan baik dan lebih merasa memiliki kurikulum
tersebut. Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan
merupakan keharusan agar kurikulum selalu sesuai dengan
tuntutan kebutuhan.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional
pendidikan terdiri atas standar isi, proses, standar kompetensi lulu-
san, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar
nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk (a) belajar untuk
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) belajar
untuk memahami dan menghayati; (c) belajar untuk mampu melak-
sanakan dan berbuat secara efektif; (d) belajar untuk hidup
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 2
bersama dan berguna untuk orang lain; dan (e) belajar untuk mem-
bangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.
Untuk menyikapi harapan itu, SD Negeri Kalibaru 3 dengan
sungguh-sungguh menciptakan pengelolaan pendidikan yang
diawali dengan pembuatan atau penyusunan Kurikulum yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah.
Dengan desentralisasi Kurikulum terutama pada
pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang didukung oleh manajemen berbasis sekolah, memungkinkan
tiap-tiap sekolah merancang dan mengembangkan pembelajaran
yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan
sekolah, dan kondisi daerah masing-masing. Atas dasar pemikiran
itu dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum SD Negeri
Kalibaru 3, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.
Pengembangan Kurikulum ini mengacu pada standar isi yang
dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Negeri Kalibaru 3,
Kecamatan Cilodong Kota Depok, dikembangkan sebagai
perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas
unsur sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan
supervisi Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok serta dengan
bimbingan nara sumber dari Tim Bimbingan Teknis Pengembangan
KTSP Pendidikan Dasar, Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas,
Jakarta.
Kurikulum adalah jantungnya pendidikan (curriculum is the
heart of education). Oleh karena itu, sudah seharusnya kurikulum,
saat ini, memberikan perhatian yang lebih besar pada pendidikan
budaya dan karakter bangsa dibandingkan kurikulum masa se-
belumnya. Pendapat yang dikemukakan para pemuka masyarakat,
ahli pendidikan, para pemerhati pendidikan dan anggota
masyarakat lainnya di berbagai media massa, seminar, dan sarase-
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 3
han yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional pada
awal tahun 2010 menggambarkan adanya kebutuhan masyarakat
yang kuat akan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Apalagi
jika dikaji, bahwa kebutuhan itu, secara imperatif, adalah sebagai
kualitas manusia Indonesia yang dirumuskan dalam Tujuan Pen-
didikan Nasional.
B. Tujuan Pengembangan KTSP
Penyusunan Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 bertujuan agar
dapat menjadi acuan bagi semua komponen yang terlibat dalam
pengelolaan dan peningkatan mutu pendidikan dalam tahun
pelajaran 2011-2012 yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
serta kedudukan setiap komponen yang terlibat di dalamnya.
Selain itu, penyusunan Kurikulum ini bertujauan agar setiap
komponen yang ada di SD Negeri Kalibaru 3 memiliki persepsi yang
sama dan sinergi dalam mewujudkan visi, misi yang telah menjadi
kesepakatan bersama sehingga peserta didiknya menjadi siswa
yang berkompeten, terdidik, mempunyai rasa kebangsaan serta
cinta tanah air yang tinggi, berbudaya dan berakhlak mulia serta
diakui keberadaannya oleh masyarakat seiring dengan
perkembangan kemajuan pembangunan sumber daya manusia
yang berkualitas.
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 dikembangkan oleh sekolah
dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan
dan standar isi serta panduan penyusunan Kurikulum yang dibuat
oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
berikut.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 4
1. Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, Dan
Kepentingan Peserta Didik Dan Lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
2. Beragam Dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan
jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama,
suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan
gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
Kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara
terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan
yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, Dan Seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara
dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi Kurikulum
mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 5
4. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, Dan Sen Relevan Dengan Kebutuhan
Kehidupan
Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin
relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di
dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia
kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional merupakan
keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi Kurikulum mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar
semua jenjang pendidikan.
6. Belajar Sepanjang Hayat
Pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang
hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, non formal dan informal, dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang Antara Kepentingan Nasional Dan Kepentingan
Daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus
saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto
Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 6
Dalam pelaksanaannya, kurikulum dilaksanakan dengan
prinsip sebagai berikut :
1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi,
perkembangan, dan kondisi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini, peserta
didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang
bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan
menyenangkan.
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan
kelima pilar belajar, yaitu:
(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara
efektif,
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain,
dan
(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri,
melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan.
3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta
didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan,
pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi,
tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap
memerhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta
didik yang berdimensi ketuhanan, keindividuan, kesosialan,
dan moral.
4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan
peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan
menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip ing
ngarsa sung tulada, ing madia mangun karsa, tut wuri
handayani (di depan memberikan contoh dan teladan, di
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 7
tengah membangun semangat dan prakarsa, di belakang
memberikan daya dan kekuatan).
5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar
dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar dengan prinsip alam
takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar, dan
berkembang di masyarakat, lingkungan sekitar, serta
lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh,
dan teladan).
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan
kondisi alam, sosial, dan budaya serta kekayaan daerah
untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan
kajian secara optimal.
7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen
kompetensi mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai
antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
Selain itu, pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan perlu sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan
Satuan Pendidikan (SKL-SP). Adapun Standar Kompetensi Lulusan
Satuan Pendidikan (SKL-SP) selengkapnya adalah:
1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
tahap perkembangan anak.
2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam
lingkungannya.
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras,
dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya.
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar
secara logis, kritis, dan kreatif.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 8
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan
kreatif dengan bimbingan guru/pendidik.
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan
menyadari potensinya.
8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah
sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan
sosial di lingkungan sekitar.
10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap
lingkungan.
11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap
bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.
12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan
seni dan budaya lokal.
13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar,
aman, dan memanfaatkan waktu luang.
14. Berkomunikasi secara jelas dan santun.
15. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan
menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman
sebaya.
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.
17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara,
membaca, menulis, dan berhitung.
D. Landasan
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal
1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2),
(3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat
(1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 9
Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal
1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6);
Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2),
(3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal
13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat
(1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2),
(3); Pasal 20.
3. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
4. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan
5. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007
tentangpelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23 tahun 2006
6. Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan
7. Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses
8. Permendiknas Nomor 12,13,16 dan 18 tahun 2007 tentang
standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
9. Inpres nomor 1 tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan prio-
ritas pembangunan nasional
10. Inpres nomor 6 tahun 2009 tentang pengembangan ekonomi
kreatif
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 10
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dirumuskan
mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut.
1. Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan un-
tuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
B. Visi SD Negeri Kalibaru 3
Visi SD Negeri Kalibaru 3, Kecamatan Cilodong, Kota Depok
dirumuskan sebagai berikut.
Terwujudnya siswa cerdas berkarakter budaya bangsa,
trampil, disiplin, bertanggungjawab dan mandiri dilandasi ketak-
waan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
C. Misi Sekolah
Dalam rangka mewujudkan visi di atas, misi yang akan diemban
oleh SD Negeri Kalibaru 3 sebagai berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan dengan mengembangkan kecer-
dasan majemuk (multifle intelgentia).
b. Melaksanakan pengembangan kurikulum yang menginte-
grasikan nilai karakter bangsa.
c. Membiasakan pendidik dan peserta didik berperilaku yang baik
sesuai dengan norma agama.
d. Meningkatkan kompetensi pendidik dan peserta didik.
e. Menciptakan suasana sekolah yang ramah,ceria dan kondusif.
f. Menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif,
menyenangkan, dan berkualitas.
g. Mengembangkan bakat, minat, dan potensi siswa secara
maksimal melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 11
h. Mengembangkan dan membiasakan perilaku disiplin warga
sekolah.
D. Tujuan SD Negeri Kalibaru 3
Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 yaitu meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti pendidikan
lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai oleh SD Negeri
Kalibaru 3 Kecamatan Cilodong Kota Depok adalah sebagai
berikut :
1. Siswa beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa dan berakhlak mulia.
2. Siswa sehat jasmani dan rohani
3. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, ke-
mampuan, dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan
pada jenjang yang lebih tinggi
4. Siswa mengenal dan mencintai bangsa,
masyarakat dan kebudayaannya
5. Siswa kreatif, terampil, dan bekerja untuk dapat
mengembangkan diri secara terus menerus.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 12
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SD NEGERI KALIBARU 3
A. KERANGKA DASAR
1. Kelompok Mata Pelajaran
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata
pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban
belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan.
Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian
integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima
kelompok mata pelajaran sebagai berikut :
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Kelompok mata pelajaran estetika
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui
muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan
dalam PP 19/2005 Pasal 7.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 13
Struktur kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan
selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur
kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran
dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 memuat 8 mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel
3. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas
dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran
yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.
2) Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang
harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan
atau dibimbing guru yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.
3) Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan ”IPA Terpadu”
dan ”IPS Terpadu”.
4) Pembelajaran pada Kelas I–III dilaksanakan melalui pendekatan
tematik, sedangkan pada Kelas IV–VI dilaksanakan melalui
pendekatan mata pelajaran.
Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta
didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 14
dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel
berikut :
No.
Kelompok MataPelajaran
Cakupan
1 Agama dan Akhlak Mu-
lia
Kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia. Akhlak mulia men-
cakup etika, budi pekerti, atau moral
sebagai perwujudan dari pendidikan
agama.
2 Kewarganegaraan dan
Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewargane-
garaan dan kepribadian dimaksudkan
untuk peningkatan kesadaran dan
wawasan peserta didik akan status,
hak, dan kewajiban dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta peningkatan kuali-
tas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk
wawasan kebangsaan, jiwa, dan pa-
triotisme bela negara, penghargaan
terhadap hak-hak asasi manusia, ke-
majemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta
perilaku antikorupsi, kolusi, dan
nepotisme.
3 Mata pelajaran ilmu Kelompok Ilmu Pengetahuan dan
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 15
pengetahuan dan
teknologi
Teknologi pada jenjang SD/MI/SDLB
dimaksudkan untuk mengenal,
menyikapi, dan mengapresiasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta
menanamkan kebiasaan berpikir dan
berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif,
dan mandiri
4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika di-
maksudkan untuk meningkatkan sen-
sitivitas, kemampuan mengekspre-
sikan, dan kemampuan mengapresi-
asi keindahan dan harmoni. Kemam-
puan mengapresiasi dan mengek-
spresikan keindahan serta harmoni,
mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual se-
hingga mampu menikmati dan men-
syukuri hidup maupun dalam kehidu-
pan masyarakat sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang har-
monis.
5 Jasmani, olahraga, dan
kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga, dan kesehatan pada jen-
jang SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta
menanamkan sportivitas dan ke-
sadaran hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk ke-
sadaran, sikap, dan perilaku hidup
sehat yang bersifat individual
ataupun yang bersifat kolektif ke-
masyarakatan seperti keterbatasan
dan perilaku seksual bebas, kecand-
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 16
uan narkoba, HIV / AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan penyakit
lain yang potensial untuk mewabah.
Tabel 1 : Kelompok mata pelajaran dan cakupan kelompok mata pelajaran
Berdasarkan cakupan kelompok mata pelajaran tersebut, dapat
dipaparkan tujuan pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut :
a. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
b. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak, dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, serta meningkatkan kualitas dirinya sebagai manu-
sia.
c. Mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan
teknologi serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku
ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri.
2. STRUKTUR KURIKULUM SD NEGERI KALIBARU 3
Adapun muatan kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 seperti
ketentuan tersebut tersusun dalam tabel berikut :
No Komponen Alokasi Waktu / Minggu Kelas
A Mata Pelajaran 1 2 3 4 5 61 Pendidikan Agama
TE
MA
TIK
TE
MA
TIK
TE
MA
TIK
3 3 3
2Pendidikan Kewarganegaraan
2 2 2
3 Bahasa Indonesia 5 5 54 Matematika 5 5 55 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 46 Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3
7Seni Budaya dan Keterampilan
4 4 4
8Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
4 4 4
B Mulok a. Bahasa Sunda 2 2 2
b. Bahasa Inggris 2 2 2
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 17
JUMLAH 26 27 28 36 36 36 C
Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*)
D
Pembiasaan 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*)
*)Ekuivalen 1 jam pelajaran
Keterangan :
1. 1 jam pelajaran alokasi waktu 35 menit
2. Kelas 1, 2, dan 3 pendekatan tematik dengan pembagian
alokasi waktunya sebagai berikut.
3. Pengembangan diri dan pembiasaan masing-masing 2 jam
pelajaran.
B. MUATAN KURIKULUM
1. Pendidikan Agama
a. Tujuan
Pendidikan Agama di SD Negeri Kalibaru 3 bertujuan
untuk mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan
berakhlak mulia, yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin
beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,
bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas
sekolah.
b. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama meliputi aspek-aspek
sebagai berikut :
1)Al-Qur’an dan Hadits
2)Aqidah
3)Akhlak
4)Fiqih
5)Tarikh dan Kebudayaan Islam
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan,
keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan
Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia,
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 18
hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia
dengan alam sekitarnya.
c. Standar Isi
Kelengkapan Standar isi dapat dilihat dalam
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah
dikodifikasikan.
2. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
a. Tujuan
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam
menanggapi isu kewarganegaraan
2) Berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab,
serta bertindak secara cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, serta anti-
korupsi
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk
membentuk diri berdasarkan karakter masyarakat
Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lain
4) Berinteraksi dengan bangsa lain dalam
percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
b. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi
aspek-aspek antara lain sebagai berikut.
1) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup
rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, merasa bangga
sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam
pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 19
2) Norma-norma untuk mencapai suatu keadilan
yang berlaku baik dalam sistem hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia maupun norma-norma di dunia
internasional dapat dijunjung tinggi, dihormati, dan
dilaksanakan
3) Hak asasi manusia meliputi hak dan kewajiban
anak, hak dan kewajiban masyarakat, instrumen nasional
dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan, dan
perlindungan HAM.
c. Standar Isi
Kelengkapan Standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.
3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
a. Tujuan
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai
dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis
2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
3) Memahami bahasa Indonesia dan
menggunakannya dengan baik dan benar untuk berbagai
tujuan
4) Menggunakan bahasa Indonsia untuk
meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan
emosional dan sosial
5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk
memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti serta
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa
6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia
sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia
b. Ruang Lingkup
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 20
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi
komponen kemampuan berbahasa, dan kemampuan bersastra
yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1) mendengarkan
2) berbicara
3) membaca
4) menulis
Pada akhir pendidikan peserta didik telah membaca
sekurang-kurangnya sembilan buku sastra dan nonsastra.
c. Standar isi
Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.
4. Mata Pelajaran Matematika
a. Tujuan
Tujuan mata pelajaran matematika adalah agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma,
secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan
masalah
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,
menyusun bukti atau menjelaskan gagasan, dan pernyataan
matematika
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan
model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,
atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 21
minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah.
b. Ruang Lingkup
Mata pelajaran matematika meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
1) bilangan
2) geometri dan pengukuran
3) pengolahan data
c. Standar Isi
Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.
5. Mata Pelajaran IPA
a. Tujuan
Tujuan mata pelajaran IPA adalah agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1) Memperoleh keyakinan pada kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan
alam ciptaan-Nya.
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-
konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan
kesadaran tentang adanya hubungan yang saling
memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat
4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki
alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat
keputusan
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan aktif dalam
memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan
segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 22
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan
IPA sebagai dasar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan
selanjutnya
b. Ruang Lingkup
Mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1) Makhluk hidup dan proses
kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan
interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.
2) Benda/materi, sifat-sifat dan
kegunaanya meliputi cair, padat dan gas.
3) Energi dan perubahannya
meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan
pesawat sederhana.
4) Bumi dan alam semesta
meliputi tanah, tata surya, dan benda langit lainnya.
c. Standar Isi
Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.
6. Mata Pelajaran IPS
a. Tujuan
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan keritis,
rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan sosial.
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan
berkompetisi dalam masyakarakat yang majemuk di tingkat
lokal, nasional, dan global.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 23
b. Ruang Lingkup
Mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1) manusia, tempat, dan lingkungan
2) waktu, keberlanjutan, dan perubahan
3) sistem sosial dan budaya
4) perilaku ekonomi dan kesejahteraan
c. Standar Isi
Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.
7. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan
a. Tujuan
Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan
ketrampilan
2) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan
keterampilan
3) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya, dan
keterampilan
4) Menampilkan peranserta dalam seni budaya dan
keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun global
5) Menampilkan sikap nasionalisme yang tinggi melalui lagu
nasional dan daerah.
b. Ruang Lingkup
Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan meliputi aspek-
aspek sebagai berikut
1) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah
vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik
2) Seni tari mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah
tubuh tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 24
3) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai
dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung,
ukiran, cetak- mencetak, dan sebagainya
4) Seni drama mencakup keterampilan pementasan dengan
memadukan seni musik, seni tari, dan seni peran
5) Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup (life
skills) yang meliputi keterampilan personal, keterampilan
sosial, keterampilan vokasional, dan keterampilan akademik
c. Standar Isi
Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.
8. Mata Pelajaran Penjas dan Orkes
a. Tujuan
Penjas, olah raga, dan kesehatan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta
pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olah
raga yang terpilih
2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis
yang lebih baik
3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4) Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui
internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan
jasmani,olah raga dan kesehatan
5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung
jawab, bekerja sama, percaya diri, dan demokratis
6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan
diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olah raga di
lingkungan bersih sebagai informasi untuk mencapai
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 25
pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
b. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan
meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1) Permainan dan olah raga meliputi olah raga tradisional,
permainan eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor,
nonlokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, roundes,
kipperes, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis
lapangan, bulu tangkis, dan bela diri serta aktivitas lainnya.
2) Aktivitas pengembangan meliputi mekanika sikap tubuh
komponen kebugaran jasmani dan bentuk postur tubuh serta
aktivitas lainnya
3) Aktivitas senam meliputi ketangkasan sederhana,
ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, senam
lantai, serta aktivitas lainnya
4) Aktivitas ritmik meliputi gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan
senam aerobik, serta aktivitas lainnya.
5) Aktivitas air meliputi : permainan di air, keselamatan air,
keterampilan bergerak di air, renang, dan aktivitas lainnya.
6) Pendidikan luar kelas meliputi karya wisata, pengenalan
lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung.
7) Kesehatan meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan
perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang
sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat,
mencegah dan merawat cedera, mengatur waktu istirahat
yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P 3 K dan UKS.
Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri dan secara
implisit masuk ke dalam semua aspek.
c. Standar Isi
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 26
Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.
C. MUATAN LOKAL
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengem-
bangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi
daerah, termasuk keunggulan daerah dalam hal ini Jawa Barat, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang
ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Muatan Lokal yang dipilih SD Negeri Kalibaru 3 ditetapkan
berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan daerah, serta
ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran
pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa
kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan
lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain
inovasi, kreatif, berfikir kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian,
dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain
kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan,
dan kerjasama.
Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut
diintegrasikan di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan
supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap dan perilaku dalam
kehidupan sehari-hari.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan
pendidikan harus mengembangkan standar kompetensi (SK) dan
kompetensi dasar (KD) untuk setiap muatan lokal yang
diselenggarakan.
Muatan lokal wajib yang dilaksanakan di SD Negeri Kalibaru 3
Kota Depok adalah Bahasa Sunda dan muatan lokal pilihan Bahasa
Inggris dengan meliputi aspek mendengar, berbicara, membaca, dan
menulis. Nilai-nilai yang ditanamkan di dalam muatan lokal:
No. Mata Pelajaran Nilai-nilai Indikator
1 Bahasa Sunda Kejujuran Berterus terang
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 27
No. Mata Pelajaran Nilai-nilai Indikator
Keramahan Disiplin Menghargai orang
lain Konsisten pada
aturan Keberanian Etos kerja Mandiri Kreatif dan
inovatif Mencintai
lingkungan Berpikir positif Tanggung jawab
Sesuai antara perkataan dengan perbuatan
Memberikan layanan yang terbaik
Mentaati aturan atau konsisten
2 Budaya Daerah Semangat Mengenal potensi diri Menciptakan peluang
3 Budidaya Tana-man
Perbuatan/tindakan Menciptakan peluang
4 Bahasa Inggris Cermin kepribadian
Cinta tanah air Kesantunan
Tutur kata Komunikasi Menghargai
D. PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI
Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan pelak-
sanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui
pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah yaitu melalui
hal-hal berikut.
1. Kegiatan rutin sekolah
Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta
didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat. Contoh
kegiatan ini adalah upacara pada hari besar kenegaraan,
pemeriksaan kebersihan badan (kuku, telinga, rambut, dan lain-
lain) setiap hari Senin, beribadah bersama atau shalat bersama
setiap dhuhur (bagi yang beragama Islam), berdoa waktu mulai dan
selesai pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru, tenaga
kependidikan, atau teman.
2. Kegiatan spontan
Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara
spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 28
saat guru dan tenaga kependidikan yang lain mengetahui adanya
perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi
pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan
sikap yang kurang baik maka pada saat itu juga guru harus
melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan
tindakan yang tidak baik itu. Contoh kegiatan itu: membuang
sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga
mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak sopan,
mencuri, berpakaian tidak senonoh.
Kegiatan spontan berlaku untuk perilaku dan sikap peserta
didik yang tidak baik dan yang baik sehingga perlu dipuji, misalnya:
memperoleh nilai tinggi, menolong orang lain, memperoleh prestasi
dalam olah raga atau kesenian, berani menentang atau
mengkoreksi perilaku teman yang tidak terpuji.
3. Keteladanan
Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga
kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap
tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan
bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru dan tenaga
kependidikan yang lain menghendaki agar peserta didik
berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa maka guru dan tenaga kependidikan yang lain
adalah orang yang pertama dan utama memberikan contoh
berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai itu. Misalnya,
berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras,
bertutur kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap peserta
didik, jujur, menjaga kebersihan.
4. Pengkondisian
Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan
karakter bangsa maka sekolah dikondisikan sebagai pendukung
kegiatan itu. Sekolah harus mencerminkan kehidupan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa yang diinginkan. Misalnya, toilet yang
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 29
selalu bersih, bak sampah ada di berbagai tempat dan selalu
dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan
teratur.
Jenis Pengemban-gan Diri
Nilai-nilai yang ditanamkan
Strategi
A. Bimbingan Penyuluhan dan Bimbingan Konseling (BP/BK)
Kemandirian Percaya diri Kerjasama Tekun Demokratis Peduli sosial Komunikatif Jujur
Pembentukan karakter/kepribadian
Pemberian motivasi
Bimbingan karier
B. Kepramukaan Demokratis Disiplin Kerjasama Kebangsaan Toleransi Peduli Cinta damai Kerja keras
Latihan terprogram (kepemimpinan, berorganisasi)
C. UKS dan D Peduli Toleransi Disiplin Tekun
Latihan terprogram
D. Klinik Olimpiade Komunikatif Rasa ingin tahu Ulet Senang
membaca Menghargai
prestasi Jujur
Pembinaan rutin Mengikuti
perlombaan Pameran/pekan
ilmiah Publikasi ilmiah
secara internal
E. Olahraga
Sportifitas Menghargai
prestasi Ulet Cinta damai Disiplin Jujur
Melalui latihan rutin (antara lain: bola voli, basket, tenis meja, badminton, pencak silat, outbond)
Perlombaan olahraga
F. Kerohanian
Religius Jujur
Beribadah rutin Peringatan hari
besar agama
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 30
Jenis Pengemban-gan Diri
Nilai-nilai yang ditanamkan
Strategi
Kegiatan keagamaan
G. Senibudaya/Sanggar seni
Disiplin Jujur Peduli budaya Peduli sosial Cinta tanah air Semangat
kebangsaan
Latihan rutin Mengikuti vokal
grup Berkompetisi
internal dan eksternal
Pagelaran seni
E. PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN
KARAKTER BANGSA
1. Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa
Prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan
budaya dan karakter bangsa:
a. berkelanjutan
b. melalui semua mata pelajaran (saling menguatkan), muatan
lokal, kepribadian, dan budaya sekolah
c. nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan
d. dilaksanakan melalui proses belajar aktif
Berkelanjutan mengandung makna bahwa proses
pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa adalah
sebuah proses panjang dimulai dari awal peserta didik masuk
sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Sejatinya, proses
tersebut dimulai dari kelas satu SD atau tahun pertama dan
berlangsung paling tidak sampai kelas 9 atau kelas terakhir SMP.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa di SMA adalah kelanjutan
dari proses yang telah terjadi selama 9 tahun.
Melalui semua mata pelajaran, muatan lokal,
kepribadian, dan budaya sekolah mensyaratkan bahwa proses
pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan
melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan kurikuler
dan ekstra kurikuler. Gambar 1 berikut ini memperlihatkan
pengembangan nilai-nilai tersebut melalui keempat jalur tadi:
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 31
Gambar 1. Pengembangan Nilai-nilai
Pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
melalui berbagai mata pelajaran yang telah ditetapkan dalam
Standar Isi (SI), digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2: Pengembangan Nilai-nilai Budaya dan Karakter Bangsa Melalui Setiap Mata Pelajaran
Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan mengandung
makna bahwa materi nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
bukanlah bahan ajar biasa. Artinya, nilai-nilai tersebut tidak
dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika
mengajarkan suatu konsep, teori, prosedur, atau pun fakta seperti
dalam mata pelajaran agama, bahasa Indonesia, PKn, IPA, IPS,
matematika, pendidikan jasmani dan kesehatan, seni, ketrampilan,
dan sebagainya.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 32
NILAI
MATA PELAJARAN
BUDAYA SEKOLAH
MUATAN LOKAL
KEPRIBADIAN
Materi pelajaran biasa digunakan sebagai bahan atau media
untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
Oleh karena itu guru tidak perlu mengubah pokok bahasan yang
sudah ada tetapi menggunakan materi pokok bahasan itu untuk
mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
Konsekuensi dari prinsip ini nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa tidak ditanyakan dalam ulangan ataupun ujian. Walaupun
demikian, peserta didik perlu mengetahui pengertian dari suatu
nilai yang sedang mereka tumbuhkan pada diri mereka. Mereka
tidak boleh berada dalam posisi tidak tahu dan tidak paham makna
sebuah nilai.
Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara
aktif. Prinsip ini menyatakan bahwa proses pendidikan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa dilakukan oleh peserta didik bukan
oleh guru. Guru menerapkan prinsip ”tut wuri handayani” dalam
setiap perilaku yang ditunjukkan peserta didik.
Diawali dengan perkenalan terhadap pengertian nilai yang
dikembangkan maka guru menuntun peserta didik agar secara aktif
(tanpa mengatakan hal ini kepada peserta didik) menumbuhkan
nilai-nilai budaya dan karakter pada diri mereka melalui berbagai
kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, dan tugas-tugas di
luar sekolah.
Nilai-nilai pendidikan budaya dan karakater bangsa
dikembangkan dalam setiap pokok bahasan dalam mata pelajaran.
Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus. Pengembangan
nilai-nilai tersebut dalam silabus ditempuh melalui cara-cara
berikut ini:
a. mengkaji SK dan KD untuk menentukan apakah nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa yang tercantum di atas sudah
tercakup didalamnya
b. menggunakan tabel yang memperlihatkan keterkaitan antara
SK/KD dengan nilai dan indikator
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 33
c. mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam
tabel tersebut ke dalam silabus
d. mengembangkan RPP berdasarkan silabus yang sudah disusun
Pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
dilakukan melalui berbagai kegiatan belajar di kelas, di sekolah
atau di luar sekolah melalui kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan
lain yang dirancang sekolah.
Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
NILAI DESKRIPSI
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 34
NILAI DESKRIPSI
11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat /Komunikatif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Penilaian pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter
didasarkan pada indikator. Sebagai contoh, indikator untuk nilai
jujur di suatu semester dirumuskan dengan “mengatakan
dengan sesungguhnya perasaan dirinya mengenai apa yang
dilihat/diamati/ dipelajari/dirasakan” maka guru mengamati
(melalui berbagai cara) apakah yang dikatakan seorang peserta
didik itu jujur mewakili perasaan dirinya. Mungkin saja peserta didik
menyatakan perasaannya itu secara lisan tetapi dapat juga
dilakukan secara tertulis atau bahkan dengan bahasa tubuh.
Perasaan yang dinyatakan itu mungkin saja memiliki gradasi dari
perasaan yang tidak berbeda dengan perasaan umum teman
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 35
sekelasnya sampai bahkan kepada yang bertentangan dengan
perasaan umum teman sekelasnya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan,
dan sebagainya guru dapat memberikan
kesimpulannya/pertimbangan tentang pencapaian suatu indikator
atau bahkan suatu nilai. Kesimpulan/pertimbangan tersebut dapat
dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut:
BT = Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan
tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT= Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai
memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang
dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).
MB= Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah
memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan
dalam indikator dan mulai konsisten).
MK= Membudaya (apabila peserta didik terus menerus
memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator
secara konsisten)
Untuk mengetahui bahwa suatu SD Negeri Kalibaru 3
telah melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan
budaya dan karakter bangsa, maka ditetapkan indikator
sekolah dan kelas antara lain seperti di bawah ini :
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
INDIKATORKELAS
Religius Suatu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Merayakan hari-hari besar keagamaan
Menyelenggarakan ibadah rutin
Berdoa sebelum dan sesudah pela-jaran.
Jujur Perilaku yang didasarkan
Menyediakan fasilitas tempat temuan barang
Menyerahkan barang temuan
Tranparansi
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 36
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
INDIKATORKELAS
pada kebenaran, menghindari perilaku yang salah, dan menjadikan dirinya menjadi orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
hilang Tranparansi
laporan sekolah secara berkala
Menyediakan papan pengumuman permohonan maaf
laporan kelas secara berkala
Mengakui kekeliruan
Tidak menyontek
Toleransi Suatu tindakan dan sikap yang menghargai pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari pendapat, sikap, dan tindakan dirinya.
Memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh warga sekolah tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi.
Memberikan perlakuan yang sama terhadap masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dan kelompok masyarakat yang berkebutuhan khusus
Memberikan pelayanan yang sama terhadap seluruh warga kelas tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi.
Memberikan pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus
Bekerja dalam kelompok yang heterogen
Disiplin Suatu tindakan tertib dan aptuh pada berbagai ketentuan dan peraturan yang harus dilaksanakannya.
Memiliki catatan kehadiran
Memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang paling disiplin
Memiliki tata tertib sekolah
Hadir tepat waktu Mematuhi aturan
Kerja Keras Suatu upaya yang diperlihatkan untuk selalu menggunakan waktu yang tersedia untuk suatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya
Memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang bekerja keras dalam meningkatkan prestasi sekolah
Menciptakan suasana sekolah
Pantang menyerah
Memiliki etos kerja
Memiliki daya tahan kerja
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 37
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
INDIKATORKELAS
sehingga pekerjaan yang dilakukan selesai pada waktunya
yang menantang dan memacu untuk bekerja keras
Kreatif Berpikir untuk menghasilkan suatu cara atau produk baru dari apa yang telah dimiliki
Menciptakan situasi yang bisa menumbuhkan daya kreatif, berpikir dan bertindak.
Memberikan fasilitas warga sekolah untuk memamerkan dan memasarkan hasil karya kreatif mereka.
Menciptakan barang tidak bernilai menjadi bernilai
Memberikan nilai tambah barang
Mandiri kemampuan melakukan pekerjaan sendiri dengan kemampuan yang telah dimilikinya
Memberdayakan potensi sekolah
Membangun fasilitas sekolah dengan kemampuan yang dimiliki sekolah.
Percaya diri Mampu
mengerjakan tugas dan menyelesaikannya secara individual
Demokratis Sikap dan tindakan yang menilai tinggi hak dan kewajiban dirinya dan orang lain dalam kedudukan yang sama
Melibatkan warga sekolah dalam setiap pengambilan keputusan
Menciptakan suasana sekolah yang menerima perbedaan.
Pemilihan kepengurusan sekolah secara terbuka
Mengambil keputusan secara bersama
Seluruh produk kebijakan melalui musyawarah dan mufakat
Mengimplementasikan model-model pembelajaran yang dialogis
Rasa Ingin Tahu
Suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui apa yang dipelajarinya secara lebih mendalam dan meluas dalam berbagai aspek terkait.
Menyediakan media komunikasi (media cetak/media elektronik) bagi warga sekolah.
Memfasilitasi warga sekolah untuk bereksplorasi dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.
Senang mencari informasi
Eksplorasi lingkungan secara terprogram
Tersedia media komunikasi (media cetak/media elektronik)
Semangat Kebangsaan
suatu cara berpikir, bertin-dak, dan wawasan yang
Melakukan upacara rutin sekolah
Melakukan
Bekerja sama dengan teman sekelas tanpa memandang
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 38
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
INDIKATORKELAS
menempatkan kepentingan bangsa dan ne-gara di atas ke-pentingan diri dan kelom-poknya.
upacara hari-hari besar nasional
Menyelenggarakan peringatan hari kepahlawanan nasional.
perbedaan Mendiskusikan
hari-hari besar nasional
Cinta Tanah Air
suatu sikap yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
Menggunakan produk buatan dalam negeri
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Menayangkan film tentang masyarakat, wilayah, dan flora dan fauna Indonesia
Memajangkan: Foto Presiden dan wakil Presiden, Bendera Negara, Lambang negara, Peta Indonesia, Gambar kehidupan masyarakat Indonesia,
Menggunakan produk buatan dalam negeri
Menghargai Prestasi
suatu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
Memberikan penghargaan atas hasil prestasi kepada warga sekolah
Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi
Memberikan penghargaan atas hasil karya siswa
Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi
Bersahabat suatu tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain.
Suasana sekolah yang memudahkan terjadinya interaksi antar warga sekolah
Berkomunikasi dengan bahasa yang santun
Saling menghargai dan menjaga kehormatan
Pergaulan dengan cinta kasih dan rela berkorban
Seting kelas yang memudahkan terjadinya interaksi siswa
Pembelajaran yang dialogis
Guru mendengarkan keluhan-keluhan siswa
Cinta Damai
suatu sikap dan tindakan yang selalu menyebabkan orang lain
Menciptakan suasana yang damai
Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti
Menciptakan suasana kelas yang damai
Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 39
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
INDIKATORKELAS
senang dan dirinya diterima dengan baik oleh orang lain, masyarakat dan bangsa
kekerasan Membiasakan
perilaku warga sekolah yang tidak bias gender
Perilaku seluruh warga sekolah yang penuh kasih sayang
kekerasan Pembelajaran
yang tidak bias gender
Kekerabatan di kelas yang penuh kasih sayang
Gemar Membaca
suatu kebiasaan yang selalu menyediakan waktu untuk membaca bahan bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
Tidak terdapat tumpukan buku yang berdebu
Frekuensi kunjungan perpustakaan
Tidak terdapat tumpukan buku yang berdebu
Frekuensi kunjungan perpustakaan
Peduli Lingkungan
suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Memelihara lingkungan sekolah
Tersedia tempat pembuangan sampah
Hemat enerji Membuat biopori
Memelihara lingkungan kelas
Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam kelas
Hemat enerji
Peduli Sosial
suatu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan bantuan untuk membantu orang lain dan masyarakat dalam meringankan kesulitan yang mereka hadapi.
Berempati kepada sesama warga sekolah
Melakukan aksi sosial
Menyisihkan sebagian haknya untuk orang lain
Berempati kepada sesama teman kelas
Melakukan aksi sosial
Membangun kerukunan warga kelas
Tanggungja
wab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis.
Melakukan tugas tanpa disuruh
Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalh dalam lingkup terdekat
Pelaksanaan tugas piket secara teratur.
Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah
Mengajukan usul pemecahan masalah
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 40
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
INDIKATORKELAS
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME
Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas
Menghargai diri sendiri/ tahu potensi diri sendiri
Sikap dan perilaku yang mencerminkan penghargaan seseorang terhadap dirinya sendiri maupun kepada orang lain dengan memahami kelebihan dan kekurangannya.
Memiliki kesadaran akan keragaman dan batas-batas kemampuan diri
Tidak bergantung pada orang lain
Melakukan tugas dengan kemampuan sendiri
Keterbukaan
Sikap dan perilaku yang mencerminkan adanya keterusterangan terhadap apa yang dipikirkan, diinginkan, diketahui serta kesediaan menerima saran dan kritik orang lain, keterbukaan, keikhlasan.
Berbicara apa adanya
Mengemukakan pendapat
Terbuka terhadap pendapat orang lain
Mau mempertimbangkan saran pihak lain
Mengakui kesalahan diri sendiri dan berupaya memperbaiki
Berterus terang dalam mengemukakan pendapat
Cinta dan kasih sayang
Sikap dan perilaku yang mencerminkan adanya unsur memberi perhatian, perlindungan, penghormatan, tanggungjawab, dan pengorbanan terhadap orang yang dicintai dan dikasihi.
Memiliki kepedulian dan keinginan membantu mereka yang membutuhkan
Ikut merasakan penderitaan orang lain
Memelihara hubungan baik sewajarnya diantara sesama
Belajar kelompok Mengumpulkan
dana sosial Bersikap ramah
Tatakrama dan sopan santun
Sikap dan perilaku sopan santun dalam bertindak dan bertuturkata terhadap orang tanpa menyinggung/menyakiti serta menghargai tata cara yang berlaku
Memberi salam bila bertemu
Berbicara dengan menggunakan tutur kata yang santun
Minta izin kepada guru bila meninggalkan ruang/kegiatan
Berbicara dengan menggunakan tutur kata yang santun
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 41
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
INDIKATORKELAS
sesuai dengan norma, budaya, dan adat istiadat.
Rasa malu Sikap dan perilaku yang menunjukkan tidak enak hati, hina, rendah karena berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nurani, norma dan aturan.Perasaan seseorang berupa rasa tidak enak, tercela, disisihkan, aib, hina, dan perasaan yang tidak menggembirakan lainnya, sebagai akibat dari sikap dan prilakunya yang menyimpang dari norma dan aturan, atau merasa tidak mampu berbuat dan menyelesaikan masalah
Memelihara kehormatan diri pribadi dan lingkungan sekolah
Tidak membicarakan yang jelek tentang orang lain
Memelihara penampilan sesopan mungkin
Berbusana dengan rapi sesuai aturan
Bertutur kata dan berperilaku yang santun
Kebersamaan dan gotong royong
Sikap dan perilaku seseorang yang mencerminkan adanya kesadaran dan kemauan untuk bersama-sama, saling membantu dan saling memberi tanpa pamrih
Melakukan tugas-tugas piket
Memberi kontribusi dalam mengerjakan tugas kelompok
Memprakarsai kerjasama dalam kelompok
Melaksanakan piket kelas
Kerja baktidi ruang kelas
Berbagi peran sebagai pengurus kelas
Saling menghormati
Sikap dan perilaku untuk menghargai dalam hubungan antar individu dan kelompok berdasarkan norma dan tatacara yang berlaku
Menghormati guru Menghormati
orang yang lebih tua
Memberi kesempatan kepada pihak lain yang lebih berhak
Memperhatikan dan mendengarkan pembelajaran dari guru
Menghormati sesama teman di dalam kelas
Berperilaku dan bertutur santun sesamanya
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 42
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
INDIKATORKELAS
Menjunjung tinggi sportifitas
Menghargai prestasi orang lainMentaati peraturanBerani berbuat berani bertanggung jawab
Berani mengakui kesalahan dan mengakui kebenaran orang lain
Menerima kelebihan dan kekurangan orang lain,
Mengakui keku-rangan diri,
Taat aturan dan bertanggung jawab.
F. PELAKSANAAN PROGRAM PEMBIASAAN DAN KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER
Kegiatan ini disesuaikan dengan minat dan bakat peserta didik
yang terdiri atas:
1. Pramuka
Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan,
teoleransi, kerjasama, cinta tanah air, jujur, religius, kreatif,
mandiri, kerja keras, demokrasi, rasa ingin tahu, peduli lungkun-
gan, semangat kebangsaan, tanggung jawab, cinta damai, komu-
nikatif, peduli social. Kegiatan Pramuka dilaksanakan pada hari
Sabtu.
2. Komputer
Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, cinta tanah air,
kerja keras, rasa ingin tahu, tanggung jawab, komunikatif, berani
me nanggung resiko. Kegiatan Komputer dilaksanakan pada hari
Sabtu
3. Bimbingan Olimpiade MIPA
Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, tol-
eransi, cinta tanah air, jujur, kreatif, mandiri, kerja keras, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, tanggung jawab, komunikatif, komit-
men,ulet, menghargai akan prestasi. Kegiatan Olimpiade
dilaksanakan pada hari Sabtu.
4. Seni dan Budaya (Seni Vokal,Seni Tari, Seni Musik, Seni
Lukis)
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 43
Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan,
cinta tanah air, jujur, kreatif, mandir, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, tanggung jawab, komunikatif, komitmen,ulet,
menghargai akan prestasi, inovatif. Kegiatan Seni dan Budaya
dilaksanakan pada hari Sabtu.
5. Dokter Kecil
Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan,
cinta tanah air, jujur, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, semangat ke-
bangsaan, tanggung jawab, komunikatif, komitmen,ulet, peduli
sosial dan peduli lingkungan. Kegiatan Dokter Kecil dilaksanakan
pada hari Sabtu.
6. Bimbingan Konseling
Bimbingan dan Konseling dilaksanakan guru kelas yang
terdiri dari :
a. Bimbingan Karir
b. Bimbingan Sosial
c. Bimbingan Individu
d. Bimbingan Pembelajaran
7. Pembiasaan
a. Rutin
1) Upacara Bendera
2) Sholat Dzhur bersama
3) Berbaris setiap masuk ke dalam kelas
b. Keteladanan
1) Selalu berpakaian rapi
2) Selalu mengucapkan salam bila bertemu guru atau tamu
3) Budaya antri
c. Spontan
1) Membuang sampah pada tempatnya
2) Senyum Sapa Salam
G. BEBAN BELAJAR
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 44
Beban belajar yang digunakan ialah sistem paket sebagaimana
tertera dalam struktur Kurikulum berikut ini :
KelasSatuan jam
pembelajaran/menit
Jumlah jam per minggu
Minggu efektif
Waktu
I 35 26 34 - 38 884 - 988
II 35 27 34 - 38 918-1026
III 35 28 34 - 38 952 -1064
IV 35 36 34 - 38 1224-1368
V 35 36 34 - 38 1224-1368
VI 35 36 34 - 38 1224-1368
Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
maksimum 40 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.
H. Penilaian
Penilaian hasil belajar merupakan suatu kegiatan pendidikan
yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian
kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses
pembelajaran. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang
tepercaya yang menjadi dasar pengambilan keputusan. Keputusan
tersebut berhubungan dengan keberhasilan peserta didik dalam
mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian hasil belajar merupakan
salah satu pilar dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
Data yang diperoleh pendidik selama pembelajaran
berlangsung dapat dikumpulkan melalui prosedur dan mekanisme
penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau hasil belajar yang akan
dinilai. Oleh sebab itu, penilaian hasil belajar lebih merupakan proses
pengumpulan dan penggunaan informasi oleh pendidik untuk
memberikan keputusan tentang hasil belajar peserta didik
berdasarkan tahapan belajarnya. Dari proses ini, diperoleh
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 45
potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tercantum dalam
Standar Isi (SI).
Penilaian hasil belajar merupakan suatu proses yang dilakukan
melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian,
pengumpulan informasi, pengolahan, dan penggunaan informasi, baik
untuk tindak lanjut bagi perbaikan kualitas pembelajaran maupun
untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Penilaian hasil
belajar dilaksanakan melalui berbagai teknik, seperti tes tertulis yang
digunakan untuk mengukur aspek kognitif, tes praktik untuk
mengukur aspek keterampilan, dan observasi atau pengamatan untuk
menilai aspek afektif.
1. Prinsip Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1)Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang
mencerminkan kemampuan yang diukur.
2)Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan
kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3)Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan
peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan
latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan jender.
4)Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu
komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5)Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan.
6)Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh
pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 46
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7)Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan
bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8)Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan, bukan didasarkan
pada posisi peserta didik di dalam kelompoknya.
9)Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawab baik
dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya
2. Fungsi Penilaian
Penilaian memiliki fungsi sebagai berikut.
1) Menggambarkan penguasaan peserta didik dalam pencapaian
kompetensi.
2) Membantu peserta didik memahami dirinya, membuat
keputusan tentang langkah berikutnya, menyelesaikan
masalah, baik untuk perencanaan program pembelajaran,
pengembangan kepribadian, maupun untuk penjurusan
(sebagai bimbingan).
3) Menemukan kesulitan belajar, kemungkinan prestasi yang bisa
dikembangkan peserta didik, dan menjadi alat diagnostik untuk
membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu
mengikuti remedial atau pengayaan.
4) Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran
yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran
berikutnya.
5) Mengendalikan kemajuan perkembangan peserta didik.
6) Memotivasi peserta didik untuk meningkatkan prestasi
belajarnya.
3. Jenis- Jenis Penilaian
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 47
20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan, jenis
penilaian adalah sebagai berikut
1) Ulangan Harian
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara peri-
odik untuk mengukur proses pencapaian kompetensi peserta
didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD)
dalam proses pembelajaran.
2) Ulangan Tengah Semester
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
3) Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik di akhir semester ganjil. Cakupan ulangan meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada
semester tersebut.
4) Ulangan Kenaikan Kelas
Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan
pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD
pada semester tersebut.
5) Ujian Sekolah
Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan
pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar
dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 48
pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata
pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek
kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam
POS Ujian Sekolah.
6) Ujian Nasional
Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran
tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar
Nasional Pendidikan.
Tabel Jenis-jenis Penilaian
PenilaiJenis
PenilaianUnsur yang
terlibatRuang lingkup
materi
Pendidik Ulangan Harian (Penilaian proses akhir KD)
Pendidik KD
Pendidik (koordinasi satuan pendidikan)
Ulangan Tengah Semester (Penilaian akhir beberapa KD atau akhir sebuah SK)
Pendidik(Internal/pengendalian mutu)
Beberapa KD atau SK
Ulangan Akhir Semester Ganjil (komprehensif, seluruh kompetensi dalam satu semester)
Pendidik,
Dapat berupa beberapa KD atau SK
Ulangan Kenaikan Kelas/ akhir semester genap
Pendidik SKL yang dipelajari pada tahun yang bersangkutan
Satuan Pendidikan
- Ujian Sekolah
- Penilaian akhir
- Sekolah.(Internal/pengendalian mutu).
- Mata pelajaran kelompok iptek yang tidak diujikan dalam UN. Aspek kognitif agama dan akhlak mulia serta kewarganegaraan dan kepribadian.
- Aspek afektif agama
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 49
PenilaiJenis
PenilaianUnsur yang
terlibatRuang lingkup
materi
akhlak dan kepribadian.
- Rapat dewan pendidik
dan akhlak mulia serta kewarganegaraan dan kepribadian.
Pemerintah
Ujian Nasional (UN) Pemerintah Seluruh SKL Ujian Nasional
4. Teknik Penilaian
Berbagai teknik penilaian dapat dilakukan untuk
mengumpulkan informasi kemajuan belajar peserta didik, baik
yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar,
sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai. Penilaian kompe-
tensi dilakukan melalui pengukuran indikator-indikator pada setiap
kompetensi dasar. Dalam penilaian hasil belajar oleh pendidik da-
pat digunakan berbagai teknik penilaian di antaranya adalah: tes
(tes tertulis, tes lisan, tes kinerja/tes praktik), observasi dan penu-
gasan baik perorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas
rumah dan/atau proyek, produk dan portofolio, penilaian afektif.
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan menggunakan tes
tertulis. Tes Tertulis merupakan tes di mana soal dan jawaban
yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam
menjawab soal, peserta didik tidak selalu merespons dalam
bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain
seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain
sebagainya.
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
1) tes objektif terdiri atas:
a) pilihan ganda
b) asosiasi pilihan ganda
c) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
d) menjodohkan
e) sebab-akibat
2) tes uraian terdiri atas:
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 50
a) isian atau melengkapi
b) jawaban singkat atau pendek
c) uraian terstruktur
d) uraian bebas
e) esai
Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu
dipertimbangkan hal-hal berikut.
a) Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup
materi yang akan diujikan;
b) Materi, misalnya kesesuaian soal dengan standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pencapaian
kompetensi;
c) Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus
jelas dan tegas;
d) Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan
kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda dan sesuai
dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.
5. Prosedur dan Mekanisme Penilaian
1)Proses Penilaian
a)Penilaian hasil belajar oleh pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan
kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan
efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian ini dilaksanakan
dalam bentuk penugasan, ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan
kelas. Berbagai macam ulangan dilaksanakan dengan
menggunakan teknik dan bentuk instrumen yang sesuai
dengan kebutuhan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a)
menilai pencapaian kompetensi peserta didik, (b) bahan
penyusunan laporan hasil belajar, dan (c) memperbaiki
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 51
proses pembelajaran. Penilaian dilakukan dengan
menggunakan berbagai bentuk instrumen baik tes maupun
nontes atau penugasan yang dikembangkan sesuai dengan
karateristik kelompok mata pelajaran.
Penilaian yang dilakukan oleh pendidik harus terencana,
terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. Dengan
penilaian ini, diharapkan pendidik dapat (a) mengetahui
kompetensi yang telah dicapai peserta didik, (b)
meningkatkan motivasi belajar peserta didik, (c)
mengantarkan peserta didik mencapai kompetensi yang telah
ditentukan, (d) memperbaiki strategi pembelajaran, dan (e)
meningkatkan akuntabilitas sekolah.
Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan
ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah
koordinasi satuan pendidikan.
b)Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan
untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada
semua mata pelajaran. Penilaian ini meliputi:
Penilaian akhir untuk kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
diputuskan melalui rapat dewan pendidik. Penilaian akhir
ini digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk
menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan
dan harus mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik
oleh pendidik;
Ujian Sekolah dilaksanakan oleh sekolah dengan
berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
dan Prosedur Operasi Standar yang ditetapkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan yang ditetapkan setiap tahun
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 52
pelajaran. Mata pelajaran yang diujikan melalui Ujian
Sekolah adalah semua mata pelajaran pada kelompok ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak dinilai melalui Ujian
Nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik untuk
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian. Ujian Sekolah juga merupakan salah satu
persyaratan untuk menentukan kelulusan peserta didik
dari satuan pendidikan.
c)Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk
menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada
mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dilakukan dalam bentuk
Ujian Nasional (UN). Pemerintah menugaskan Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) untuk menyelenggarakan UN,
dan dalam penyelenggaraannya BSNP bekerja sama dengan
instansi terkait di lingkungan Pemerintah, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan.
Ujian Nasional didukung oleh sistem yang menjamin
mutu kerahasiaan soal yang digunakan dan pelaksanaan
yang aman, jujur, adil, dan akuntabel. Hasil UN digunakan
sebagai salah satu pertimbangan untuk (a) pemetaan mutu
program dan/atau satuan pendidikan, (b) dasar seleksi masuk
jenjang pendidikan berikutnya, (c) penentuan kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan, dan (d) pembinaan dan
pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan.
Kriteria kelulusan UN dikembangkan oleh BSNP dan
ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Peserta UN
memperoleh Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN)
yang diterbitkan oleh satuan pendidikan penyelenggara UN.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 53
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah setelah (a)
menyelesaikan seluruh program pembelajaran, (b)
memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan,
(c) lulus ujian sekolah/madrasah dan (d) lulus ujian nasional.
2)Mekanisme Penilaian
Sistem penilaian meliputi kegiatan perancangan dan
pelaksanaan penilaian, analisis dan tindak lanjut hasil
penilaian, serta pelaporan penilaian.
Mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik
digambarkan pada bagan berikut:
a) Perencanaan Penilaian
Perencanaan penilaian mencakup penyusunan kisi-kisi
yang memuat indikator dan strategi penilaian. Strategi
penilaian meliputi pemilihan teknik penilaian dan bentuk
instrumen penilaian.
o Perencanaan penilaian oleh pendidik
Secara teknis kegiatan pada tahap perencanaan penilaian
oleh pendidik sebagai berikut:
Menjelang awal tahun pelajaran, guru mata pelajaran
sejenis pada satuan pendidikan (KKG) melakukan :
(1) pengembangan indikator pencapaian KD,
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 54
Perencanaan Perencanaan PenilaianPenilaian
Perencanaan Perencanaan PenilaianPenilaian
Pelaksanaan Pelaksanaan PenilaianPenilaian
Pelaksanaan Pelaksanaan PenilaianPenilaian
Analisis Hasil Analisis Hasil PenilaianPenilaian
Analisis Hasil Analisis Hasil PenilaianPenilaian
Tindak lanjut Tindak lanjut HasilHasil
PenilaianPenilaian
Tindak lanjut Tindak lanjut HasilHasil
PenilaianPenilaian
Pelaporan Pelaporan HasilHasil
PenilaianPenilaian
Pelaporan Pelaporan HasilHasil
PenilaianPenilaian
(2) penyusunan rancangan penilaian (teknik dan
bentuk penilaian) yang sesuai,
(3) pembuatan rancangan program remedial dan
pengayaan setiap KD,
(4) penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
masing-masing mata pelajaran untuk ulangan
harian (setiap KD) dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik antara lain kemampuan
rata-rata peserta didik/intake, dan kondisi satuan
pendidikan yang meliputi daya dukung, kualifikasi
dan kompetensi guru, fasilitas sarana dan
prasarana, dan sebagainya.
Pada awal semester pendidik menginformasikan KKM
ulangan harian dan silabus mata pelajaran yang di
dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian
kepada peserta didik.
Pendidik mengembangkan indikator penilaian, kisi-kisi,
instrumen penilaian untuk berbagai teknik penilaian
baik tes, pengamatan, maupun penugasan, dan
pedoman penskoran.
o Perencanaan penilaian oleh satuan pendidikan
Perencanaan penilaian oleh satuan pendidikan meliputi
kegiatan sebagai berikut:
Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan
melakukan:
(1) pendataan KKM setiap mata pelajaran
(2) penentuan kriteria kenaikan kelas bagi satuan
pendidikan yang menggunakan sistem paket atau
penetapan kriteria program pembelajaran untuk
satuan pendidikan yang melaksanakan Sistem
Kredit Semester.
(3) penentuan kriteria nilai akhir kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 55
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok
mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan,
dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh
pendidik
(4) penentuan kriteria kenaikan kelas dan kelulusan
ujian sekolah
(5) koordinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan ulangan kenaikan kelas
Membentuk tim untuk menyusun instrumen penilaian
untuk ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ulangan kenaikan kelas dan ujian sekolah
yang meliputi:
(1) pengembangan kisi-kisi penulisan soal,
(2) penyusunan butir soal sesuai dengan indikator dan
bentuk soal, serta mengikuti kaidah penulisan butir
soal,
(3) penelaahan butir soal secara kualitatif, dilakukan
oleh pendidik lain (bukan penyusun butir soal)
pengampu mata pelajaran yang sama dengan mata
pelajaran yang butir soalnya ditelaah,
(4) perakitan butir-butir soal menjadi perangkat tes
o Perencanaan Penilaian oleh Pemerintah
Perencanaan penilaian oleh pemerintah meliputi kegiatan
sebagai berikut:
(1) Mengembangkan SKL untuk mata pelajaran yang
diujikan dalam UN;
(2) Menyusun dan menetapkan spesifikasi tes UN
berdasarkan SKL;
(3) Mengembangkan dan memvalidasi perangkat tes UN;
(4) Menentukan kriteria kelulusan UN.
b) Pelaksanaan penilaian
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 56
Pelaksanaan penilaian harus berlangsung dalam suasana
kondusif, tenang dan nyaman dengan menerapkan prinsip
valid, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh,
menggunakan acuan criteria, dan akuntabel.
o Pelaksanaan penilaian oleh pendidik
Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap ini
meliputi:
Melaksanakan penilaian dengan menggunakan instrumen
yang telah dikembangkan;
Memeriksa hasil pekerjaan peserta didik mengacu pada
pedoman penskoran, untuk mengetahui kemajuan hasil
belajar dan kesulitan belajar peserta didik;
Hasil pekerjaan peserta didik untuk setiap penilaian
dikembalikan kepada masing-masing peserta didik disertai
balikan/komentar yang mendidik misalnya, mengenai
kekuatan dan kelemahannya. Ini merupakan informasi
yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk (a)
mengetahui kemajuan hasil belajarnya, (b) mengetahui
kompetensi yang belum dan yang sudah dicapainya, (c)
memotivasi diri untuk belajar lebih baik, dan (d)
memperbaiki strategi belajarnya.
o Pelaksanaan penilaian oleh satuan pendidikan
Pelaksanaan penilaian oleh satuan pendidikan meliputi
kegiatan berikut:
Melaksanakan koordinasi ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas;
Melakukan penilaian akhir untuk mata pelajaran pada
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, dan
jasmani, olahraga, dan kesehatan;
Menyelenggarakan ujian sekolah untuk semua mata
pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan dan
teknologi yang tidak diujikan di ujian nasional, serta
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 57
aspek kognitif dan/atau psikomotor untuk mata
pelajaran dalam kelompok agama dan akhlak mulia,
serta kewarganegaraan dan kepribadian.
Penyelenggaraan ujian sekolah mengacu pada Prosedur
Operasi Standar Ujian Sekolah (POS-US) yang diterbitkan
oleh BSNP.
o Pelaksanaan penilaian oleh pemerintah
Pelaksanaan penilaian oleh pemerintah merupakan
kegiatan pengelolaan dan pengendalian pelaksanaan UN
mengacu Permendiknas tentang Ujian Nasional dan
Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional (POS-UN) yang
diterbitkan oleh BSNP.
c) Analisis hasil penilaian
(1) Analisis hasil penilaian oleh pendidik
Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap analisis
adalah menganalisis hasil penilaian ulangan harian
menggunakan acuan kriteria yang telah ditetapkan yaitu
KKM. Analisis ini bermanfaat untuk dua tujuan, yaitu (1)
untuk menentukan apakah peserta didik telah mencapai
KKM dan dapat melanjutkan mengikuti pembelajaran KD
berikutnya atau peserta didik belum mencapai KKM dan
masih memerlukan analisis diagnostik oleh pendidik
sebagai dasar bagi pemberian remedial, dan (2) untuk
mendapatkan umpan balik bagi pendidik dalam rangka
perbaikan kualitas pembelajaran.
(2) Analisis hasil penilaian oleh satuan pendidikan
Kegiatan analisis hasil penilaian oleh satuan pendidikan
meliputi:
Menentukan nilai akhir untuk setiap mata pelajaran
yang diperoleh dari akumulasi nilai ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester dan penugasan.
Bobot masing-masing penilaian ditetapkan sekolah dan
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 58
dapat bervariasi antar mata pelajaran sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran
Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan
menentukan nilai akhir akhlak dan kepribadian peserta
didik (sanagt baik, baik, kurang baik) berdasarkan hasil
penilaian/pengamatan guru yang dilaporkan oleh guru
agama dan guru kewarganegaraan.
Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan
menetapkan dapat tidaknya peserta didik naik kelas
berdasarkan kriteria kenaikan kelas yang telah
ditetapkan;
Menganalisis hasil ujian sekolah dengan
membandingkan hasil ujian sekolah masing-masing
peserta didik dengan batas kelulusan ujian sekolah
yang telah ditentukan;
Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan
menetapkan peserta didik yang lulus dari satuan
pendidikan sesuai dengan kriteria kelulusan yang telah
ditetapkan yaitu
menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir
untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok
mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
lulus ujian sekolah/madrasah.
lulus UN.
(3) Analisis hasil penilaian oleh pemerintah
Kegiatan analisis hasil penilaian oleh pemerintah yaitu
menganalisis hasil UN setiap satuan pendidikan untuk
pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan,
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 59
pembinaan, dan pemberian bantuan kepada satuan
pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
d) Tindak lanjut hasil penilaian
Analisis hasil penilaian yang telah dilakukan perlu ditindak
lanjuti.
(1) Tindak lanjut oleh pendidik
Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik sebagai tindak
lanjut hasil analisis meliputi:
Pelaksanaan program remedial untuk peserta didik yang
belum tuntas (nilai ulangan harian belum mencapai
KKM) dan memberikan kegiatan pengayaan bagi peserta
didik yang telah tuntas lebih awal;
Pengadministrasian semua hasil penilaian yang telah
dilaksanakan.
(2) Tindak lanjut oleh satuan pendidikan
Kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan sebagai
tindak lanjut hasil analisis meliputi:
Menyiapkan laporan hasil belajar (rapor) peserta didik;
Satuan pendidikan penyelenggara ujian menerbitkan
ijazah bagi peserta didik yang lulus dari satuan
pendidikan sesuai dengan kriteria kelulusan.
(3) Tindak lanjut oleh pemerintah
Tindak lanjut hasil penilaian yang dilakukan oleh
pemerintah adalah:
Membuat peta mutu satuan pendidikan berdasarkan
hasil UN;
Menyusun peringkat hasil UN secara Nasional, Provinsi,
dan Kabupaten/Kota.
e) Pelaporan hasil penilaian
Pelaporan hasil penilaian disajikan dalam bentuk profil hasil
belajar peserta didik.
(1) Pelaporan hasil penilaian oleh pendidik
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 60
Pada tahap pelaporan hasil penilaian, pendidik melakukan
kegiatan sebagai berikut:
(a)Menghitung/menetapkan nilai mata pelajaran dari
berbagai macam penilaian (tugas-tugas, ulangan tengah
semester, dan ulangan akhir semester atau ulangan
kenaikan kelas);
(b)Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran dari setiap
peserta didik pada setiap akhir semester kepada
pimpinan satuan pendidikan melalui wali kelas atau
wakil bidang akademik dalam bentuk satu nilai prestasi
belajar sebagai cerminan kompetensi utuh mata
pelajaran dan dilengkapi dengan deskripsi singkat;
(c)Memberi masukan hasil penilaian akhlak peserta didik
kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian
kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan
sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir
semester akhlak dan kepribadian peserta didik;
(2) Pelaporan hasil penilaian oleh satuan pendidikan
Kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan dalam
tahap pelaporan:
(a)Melaporkan hasil penilaian untuk semua mata pelajaran
pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali
peserta didik dalam bentuk Laporan Hasil Belajar
(rapor). Bagi orang tua laporan ini dapat dimanfaatkan
untuk membantu dan memotivasi anaknya untuk
belajar;
(b)Melaporkan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan lengkap dengan nilai yang dicapai kepada
orangtua/walinya;
(c)Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan
pendidikan setiap tahun kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
(3) Pelaporan hasil penilaian oleh pemerintah
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 61
Pemerintah menyampaikan laporan hasil analisis UN
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
f) Pelaporan hasil penilaian
Kegiatan pelaporan hasil penilaian diawali dengan
melakukan interpretasi hasil penilaian meliputi ulangan
harian, tugas, ulangan tengah semester dan ulangan akhir
semester, selanjutnya menyusun laporan hasil penilaian.
Laporan hasil penilaian dilakukan sebagai bentuk
akuntabilitas publik. Komponen-komponen yang perlu
diperhatikan dalam menyusun hasil penilaian meliputi:
bentuk laporan, isi laporan, administrasi dan pelaporan,
leger, buku Laporan (Rapor), transkrip, paspor keterampilan
(Skill Passport ), ijazah, dan sertifikat Kompetensi.
1) Interpretasi Hasil Penilaian
Penilaian dilakukan untuk menentukan apakah peserta
didik telah berhasil menguasai suatu kompetensi mengacu
pada indikator yang telah dikembangkan. Penilaian dilakukan
pada waktu pembelajaran atau setelah pembelajaran
berlangsung. Penilaian pencapaian sebuah indikator dapat
dijaring dengan berbagai jenis penilaian berikut ini:.
a)Ulangan Harian
Guru mendiagnosis hasil ulangan harian peserta
didik sebagai dasar untuk menentukan bentuk kegiatan
remedial. Kegiatan dapat berupa tatap muka dengan
guru atau diberi kesempatan untuk belajar sendiri,
kemudian dilakukan penilaian dengan cara: menjawab
pertanyaan, membuat rangkuman pelajaran, atau
mengerjakan tugas pengumpulan data. Waktu remedial
diatur berdasarkan kesepakatan antara peserta didik
dengan guru, dapat dilaksanakan di luar jam efektif.
Remedial hanya diberikan untuk KD yang belum tuntas.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 62
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap
Kompetensi Dasar (KD) diberikan skor 0% - 100%. KKM
ideal pencapaian masing-masing KD adalah lebih besar
atau sama dengan 75%, tetapi sekolah dapat
menetapkan KKM di bawah KKM ideal dengan catatan
harus ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai
KKM ideal (misalnya: mulai dari 50%). Pertimbangan
yang digunakan sekolah dalam menentukan KKM di
sekolahnya adalah tingkat kemampuan akademis rata-
rata peserta didik dan ketersediaan daya dukung guru
serta sarana dan prasarana. Dalam setiap KD,
pencapaian KKM merupakan syarat bagi peserta didik
untuk melanjutkan mengikuti proses pembelajaran
untuk KD berikutnya. Apabila perolehan nilai peserta
didik pada satu KD masih di bawah KKM, maka peserta
didik yang bersangkutan belum menuntaskan KD
tersebut dan harus mengikuti remedial. Nilai ulangan
harian ini tidak harus diperhitungkan dalam penentuan
nilai raport.
b)Tugas, Ulangan Tengah Semester dan Ulangan
Akhir Semester
Hasil ulangan tengah semester, hasil ulangan akhir
semester dan nilai tugas diakumulasi menjadi satu nilai
yang ditulis dalam rapot yang mencerminkan
kompetensi utuh peserta didik dalam mata pelajaran
yang bersangkutan. Kriteria kenaikan kelas diputuskan
oleh rapat dewan guru.
2) Pelaporan Hasil Penilaian
a)Laporan Sebagai Akuntabilitas Publik
KTSP dirancang dan dilaksanakan dalam kerangka
manajemen berbasis sekolah, di mana peran-serta
masyarakat di bidang pendidikan tidak hanya terbatas
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 63
pada dukungan dana saja, tetapi juga di bidang akademik.
Unsur penting dalam manajemen berbasis sekolah adalah
partisipasi masyarakat, transparansi, dan akuntabilitas
publik. Atas dasar itu, laporan kemajuan hasil belajar
peserta didik dibuat sebagai pertanggungjawaban
lembaga sekolah kepada orang tua/wali peserta didik,
komite sekolah, masyarakat, dan instansi terkait lainnya.
Laporan kemajuan hasil belajar peserta didik merupakan
sarana komunikasi dan sarana kerja sama antara sekolah,
orang tua, dan masyarakat yang bermanfaat baik bagi
kemajuan belajar peserta didik maupun pengembangan
sekolah.
Pelaporan hasil belajar hendaknya:
(a) Merinci hasil belajar peserta didik berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan, dikaitkan dengan
penilaian yang bermanfaat bagi pengembangan peserta
didik.
(b) Memberikan informasi yang jelas, komprehensif,
dan akurat.
(c) Menjamin informasi yang akurat dan tepat waktu
bagi orang tua, dan secepatnya diketahui bilamana
anaknya bermasalah dalam belajar.
b)Bentuk Laporan
Laporan kemajuan belajar peserta didik dapat
disajikan dalam data kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif disajikan dalam angka (skor), misalnya seorang
peserta didik mendapat nilai 6 (enam) pada mata
pelajaran matematika. Baik peserta didik maupun orang
tua yang kurang memahami makna angka tersebut dapat
berkonsultasi dengan guru dan melihat buku nilai. Hal ini
perlu dilakukan agar orang tua dapat menindaklanjuti,
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 64
apakah anaknya perlu dibantu dalam bidang aritmetika,
aljabar, geometri, statistika, atau hal lain.
Agar peran serta masyarakat semakin meningkat,
bentuk laporan harus disajikan dalam bentuk yang lebih
komunikatif (memuat catatan guru/deskripsi), sehingga
“profil” atau tingkat kemajuan belajar peserta didik
mudah terbaca dan dapat dipahami oleh orang tua atau
pihak yang berkepentingan (stakeholder).
Dari laporan tersebut, orangtua dapat
mengidentifikasi kompetensi apa saja yang belum
dikuasai anaknya. Berdasarkan laporan tersebut,
orangtua/wali dapat menentukan jenis bantuan apa yang
diperlukan anaknya, sedangkan di pihak anak, yang
bersangkutan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan
dirinya serta aspek mana yang perlu ditingkatkan.
c)Isi Laporan
Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban
akurat atas pertanyaan berikut:
(1) Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara
akademik, fisik, sosial dan emosional?
(2) Sejauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di
sekolah?
(3) Kemampuan/kompetensi apa yang sudah dan belum
dikuasai dengan baik?
(4) Apa yang harus orang tua lakukan untuk membantu dan
mengembangkan anak lebih lanjut?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, informasi yang
diberikan kepada orang tua hendaknya:
(1) Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
(2) Menitikberatkan kekuatan dan apa yang telah dicapai
anak.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 65
(3) Memberikan perhatian pada pengembangan dan
pembelajaran anak.
(4) Berkaitan erat dengan hasil belajar yang harus dicapai
dalam kurikulum.
(5) Berisi informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar.
I. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis
kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni
menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan
peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta
didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.
Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas
ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam
menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria
tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian.
Pada acuan norma, kurva normal sering digunakan untuk
menentukan ketuntasan belajar peserta didik jika diperoleh hasil
rata-rata kurang memuaskan. Nilai akhir sering dikonversi dari
kurva normal untuk mendapatkan sejumlah peserta didik yang
melebihi nilai 6,0 sesuai proporsi kurva. Acuan kriteria
mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat
terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi
yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah
melampaui kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan
pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki
karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 66
MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan
KKM.
Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat
pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka
maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria
ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan
mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari
kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian
ditingkatkan secara bertahap.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik,
peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu pihak-
pihak yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak
untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan
sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh
peserta didik dan atau orang tuanya. Kriteria ketuntasan minimal
harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai
acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta didik.
2. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal
1)sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi
peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang
diikuti. Setiap kompetensi dasar dapat diketahui
ketercapaiannya berdasarkan KKM yang ditetapkan. Pendidik
harus memberikan respon yang tepat terhadap pencapaian
kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan remedial
atau layanan pengayaan;
2) sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri
mengikuti penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar
(KD) dan indikator ditetapkan KKM yang harus dicapai dan
dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik diharapkan dapat
mempersiapkan diri dalam mengikuti penilaian agar mencapai
nilai melebihi KKM. Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai,
peserta didik harus mengetahui KD-KD yang belum tuntas dan
perlu perbaikan;
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 67
3)dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam
melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan
di sekolah. Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program
kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM
sebagai tolok ukur. Oleh karena itu hasil pencapaian KD
berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu dianalisis untuk
mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap mata
pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan dalam
proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana-prasarana
belajar di sekolah;
4)merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta
didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat.
Keberhasilan pencapaian KKM merupakan upaya yang harus
dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik, pimpinan
satuan pendidikan, dan orang tua. Pendidik melakukan upaya
pencapaian KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran
dan penilaian. Peserta didik melakukan upaya pencapaian KKM
dengan proaktif mengikuti kegiatan pembelajaran serta
mengerjakan tugas-tugas yang telah didesain pendidik. Orang
tua dapat membantu dengan memberikan motivasi dan
dukungan penuh bagi putra-putrinya dalam mengikuti
pembelajaran. Sedangkan pimpinan satuan pendidikan
berupaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk
mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian
di sekolah;
5)merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian
kompetensi tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus
berupaya semaksimal mungkin untuk melampaui KKM yang
ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah
satu tolok ukur kinerja satuan pendidikan dalam
menyelenggarakan program pendidikan. Satuan pendidikan
dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara bertanggung
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 68
jawab dapat menjadi tolok ukur kualitas mutu pendidikan bagi
masyarakat.
3. Prinsip Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal perlu mempertimbangkan
beberapa ketentuan sebagai berikut:
1)Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan
yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau
kuantitatif. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui
professional judgement oleh pendidik dengan
mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman
pendidik mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Sedangkan
metode kuantitatif dilakukan dengan rentang angka yang
disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan;
2)Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui
analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator
dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan
intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi
dasar dan standar kompetensi
3)Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD)
merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam
Kompetensi Dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah
mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu apabila yang
bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal
yang telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD
tersebut;
4)Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)
merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang
terdapat dalam SK tersebut;
5)Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-
rata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester
atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam
Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik;
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 69
6) Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk
membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH),
Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir
Semester (UAS). Soal ulangan ataupun tugas-tugas harus
mampu mencerminkan/menampilkan pencapaian indikator
yang diujikan. Dengan demikian pendidik tidak perlu
melakukan pembobotan seluruh hasil ulangan, karena
semuanya memiliki hasil yang setara;
7)Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan
adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.
4. Langkah-langkah Penetapan KKM
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran. Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:
1) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran
dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu
kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan
skema sebagai berikut:
Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga
KKM mata pelajaran;
2) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan
patokan guru dalam melakukan penilaian;
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 70
KKMIndikator
KKMIndikator
KKMKD
KKMKD
KKMSK
KKMSK
KKMMP
KKMMP
3) KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas
pendidikan;
4) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.
5. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria
ketuntasan minimal adalah:
1) Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator,
kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus
dicapai oleh peserta didik. Suatu indikator dikatakan memiliki
tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya
didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlah kondisi
sebagai berikut:
a) guru yang memahami dengan benar kompetensi yang
harus dibelajarkan pada peserta didik;
b)guru yang kreatif dan inovatif dengan metode
pembelajaran yang bervariasi;
c) guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan
sesuai bidang yang diajarkan;
d)peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi;
e) peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep;
f) peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam
penyelesaian tugas/pekerjaan;
g)waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut
karena memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang
tinggi, sehingga dalam proses pembelajarannya
memerlukan pengulangan/latihan;
h) tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi
agar peserta didik dapat mencapai ketuntasan belajar.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 71
2) Kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing
sekolah.
a) Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan
tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik
seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk
proses pembelajaran;
b)Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian
stakeholders sekolah.
Contoh:
SK 3. : Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia,
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan
industri
KD 3.3 : Menjelaskan keseimbangan dan faktor-faktor
yang mempengaruhi pergeseran arah
keseimbangan dengan melakukan percobaan
Indikator : Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu,
konsentrasi, tekanan, dan volume pada pergeseran
keseimbangan melalui percobaan.
Daya dukung untuk Indikator ini tinggi apabila sekolah
mempunyai sarana prasarana yang cukup untuk melakukan
percobaan, dan guru mampu menyajikan pembelajaran
dengan baik. Tetapi daya dukungnya rendah apabila sekolah
tidak mempunyai sarana untuk melakukan percobaan atau
guru tidak mampu menyajikan pembelajaran dengan baik.
3) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di
sekolah yang bersangkutan
Penetapan intake dapat didasarkan pada hasil seleksi pada
saat penerimaan peserta didik baru, Nilai Ujian
Nasional/Sekolah, rapor, tes seleksi masuk atau psikotes;
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 72
sedangkan penetapan intake berdasarkan kemampuan
peserta didik di kelas sebelumnya.
6. Analisis Kriteria Ketuntasan Minimal
Pencapaian kriteria ketuntasan minimal perlu dianalisis untuk
dapat ditindaklanjuti sesuai dengan hasil yang diperoleh. Tindak
lanjut diperlukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan
dalam pelaksanaan pembelajaran maupun penilaian. Hasil analisis
juga dijadikan sebagai bahan pertimbangan penetapan KKM pada
semester atau tahun pembelajaran berikutnya.
Analisis pencapaian kriteria ketuntasan minimal bertujuan
untuk mengetahui tingkat ketercapaian KKM yang telah ditetapkan.
Setelah selesai melaksanakan penilaian setiap KD harus dilakukan
analisis pencapaian KKM. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
melakukan analisis rata-rata hasil pencapaian peserta didik kelas I
s/d VI terhadap KKM yang telah ditetapkan pada setiap mata
pelajaran.
Manfaat hasil analisis adalah sebagai dasar untuk
meningkatkan kriteria ketuntasan minimal pada semester atau
tahun pembelajaran berikutnya. Analisis pencapaian kriteria
ketuntasan minimal dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data
perolehan nilai setiap peserta didik per mata pelajaran.
7. Kriteria Ketuntasan Minimal SDN Kalibaru 3
Kriteria Ketuntasan Minimal SD Negeri Kalibaru 3 Tahun pela-
jaran 2011/2012 adalah sebagai berikut :
No Mata PelajaranKriteria
Angka Huruf
1 Pendidikan Agama 75 % Tujuh Puluh Lima Persen
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 % Tujuh Puluh Lima Persen
3 Bahasa Indonesia 75 % Tujuh Puluh Lima Persen
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 73
No Mata PelajaranKriteria
Angka Huruf
4 Matematika 75 % Tujuh Puluh Lima Persen
5 Ilmu Pengetahuan Alam 75 % Tujuh Puluh Lima Persen
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 % Tujuh Puluh Persen
7 Seni Budaya dan Keterampilan 70 % Tujuh Puluh Persen
8 Penjas dan Orkes 70 % Tujuh Puluh Persen
9 Mulok
a. Bahasa Sunda 70 % Tujuh Puluh Persen
b. Bahasa Inggris 70 % Tujuh Puluh Persen
c. Komputer 70 % Tujuh Puluh Persen
10. Pengembangan Diri Minimal
B
Minimal B
J. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
1. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran berdasarkan criteria kenaikan kelas sebagai berikut :
a. Siswa dinyatakan naik kelas setelah
menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua
semester di kelas yang diikuti.
b. Tidak terdapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) pada seluruh mata pelajaran yang diajarkan.
c. Nilai Kepribadian (pengembangan diri) minimal B.
2. Kriteria Kelulusan
Mengacu standar penilaian yang dikembangkan oleh BSNP PP
19/2005 Pasal 72 Ayat 1 dan standar penilaian sekolah, yaitu
peserta didik dinyatakan lulus apabila:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari semester
1 sampai dengan semester 2.
b. Memperoleh nilai minimal baik untuk seluruh kelompok mata
pelajaran Agama Islam, Kewarganegaraan, Matematika, IPA, IPS,
Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Keterampilan, Penjas Orkes,
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 74
Bahasa Inggris, dan Keterampilan Komputer sesuai dengan
standar kelulusan minimal.
c. Lulus ujian sekolah.
3. Penanganan siswa yang tidak naik kelas dan yang tidak
lulus
a. Bagi siswa yang tidak naik kelas mengulang di kelas yang
bersangkutan
b. dengan penanganan khusus.
c. Bagi yang tidak lulus diikutsertakan program paket A atau men-
gulang kembali di tingkat yang sama.
K. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (Life Skill Education)
Pendidikan kecakapan hidup dalam pengembangannya
terintegrasi dengan semua mata pelajaran. Aspek kecakapan hidup
yang dikembangkan meliputi kecakapan pribadi, kecakapan sosial,
kecakapan akademik.
Rincian aspek kecakapan hidup yang dikembangkan antara lain:
1. Kecakapan Pribadi (Personal)
a. Memberi salam dan bersalaman kepada teman, dan guru
b. Membaca doa sebelum dan sesudah belajar
c. Opsih setiap hari sebelum masuk sekolah
2. Kecakapan Sosial
a. Menjenguk teman yang sedang sakit
b. Mengadakan kerja bakti membersihkan sampah
c. Menghargai pendapat teman dalam kegiatan belajar di kelas
3. Kecakapan Akademik
a. Meningkatkan pembinaan lomba siswa berprestasi
b. Mengikuti PORSENI
c. Mengadakan wajib membaca buku
d. Menerapkan pembelajaran aktif dan bermakna.
2.
L. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN GLOBAL DAN LOKAL
1. Pendidikan berbasis Keunggulan Global
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 75
Menyikapi tantangan era globalisasi yang makin besar, arus
informasi makin cepat dan persaingan makin kuat, sekolah perlu
mempersiapkan berbagai kegiatan yang ikut bersaing dalam era
tersebut sejak dini. Kegiatan tersebut antara lain:
a. meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris
b. meningkatan Pembelajaran keterampilan komputer
c. memperkenalkan internet kepada siswa kelas 5 dan 6
d. meningkatkan pemahaman kitab suci masing-masing agama
kepada siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6
e. memberikan pemahaman dampak informasi dari media
f. menanamkan dan meningkatkan rasa kebangsaan yang
berwawasan nasional
2. Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal
SD Negeri Kalibaru 3 termasuk daerah perkotaan. Untuk
menyikapi tantangan yang dihadapi saat ini serta untuk
melestarikan keunggulan daerah terutama pada icon kota
belimbing, peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan
pendidikan berwawasan lokal sebagai berikut :
PROGRAM KEUNGGULAN LOKALSD NEGERI KALIBARU 3
Keterampilan lokal dan global SD Negeri Kalibaru 3 adalah
Holtikultura / Tanaman Hias dan Pemanfaatan Barang Barang
Bekas.
PROGRAM KETERAMPILAN LOKAL SD NEGERI KALIBARU 3
KELAS MATERI SEMESTER 1 MATERI SEMESTER 2
I Memperkenalkan macam-
macam tanaman hortikul-
tura dan tanaman hias
Mengenal bahan-bahan
atau material yang digu-
nakan untuk menanam
tanaman holtikultura dan
Memperkenalkan cara
penanaman dan pemeli-
haraan tanaman holtikul-
tura dan tanaman hias
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 76
KELAS MATERI SEMESTER 1 MATERI SEMESTER 2
tanaman hias
II Memperkenalkan macam-
macam tanaman holtikul-
tura dan tanaman hias
Mengenal bahan-bahan
atau material yang digu-
nakan untuk menanam
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Memperkenalkan cara
penanaman dan pemeli-
haraan tanaman holtikul-
tura dan tanaman hias
III Memperkenalkan macam-
macam tanaman hortikul-
tura dan tanaman hias
Mengenal bahan-bahan
atau material yang digu-
nakan untuk menanam
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Memperkenalkan cara
penanaman dan pemeli-
haraan tanaman hortikul-
tura dan tanaman hias
IV Mengidentifikasi jenis-jenis
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Menceritakan cara
menanam, memelihara
dan memanfaatkan
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Mengidentifikasi jenis-jenis
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Menanam, memelihara dan
memanfaatkan jenis
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
V Mengidentifikasi jenis-jenis
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Menceritakan cara
menanam, memelihara
dan memanfaatkan
tanaman holtikultura dan
Mengidentifikasi jenis-jenis
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Menanam, memelihara dan
memanfaatkan jenis
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 77
KELAS MATERI SEMESTER 1 MATERI SEMESTER 2
tanaman hias
VI Mengidentifikasi jenis-jenis
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Menceritakan cara
menanam, memelihara
dan memanfaatkan
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Mengidentifikasi jenis-jenis
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Menanam, memelihara dan
memanfaatkan jenis
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
KELAS MATERI
I
Memperkenalkan bahan-bahan organik dan non organik
Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan jenis bahannya
II
Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan jenis bahannya.
Membuat karya dari barang bekas berupa tempat peralatan tulis secara sederhana
III
Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan jenis bahannya.
Membuat karya dari barang bekas berupa tempat peralatan tulis.
Memberi hiasan pada hasil karya
IV
Mengumpulkan kertas-kertas bekas
Membuat bubur kertas
Memberikan pewarnaan pada bubur kertas
Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang
V
Mengumpulkan kertas-kertas bekas
Membuat bubur kertas
Memberikan pewarnaan pada bubur kertas
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 78
Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang
VI
Mengumpulkan kertas-kertas bekas
Membuat bubur kertas dengan pewarnaan
Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang
Membuat hasil karya dari bahan kertas daur ulang
Mengemas hasil karya
Berlatih memasarkan hasil karya
Dengan adanya program perintisan sekolah hijau, SD Negeri
Kalibaru 3, akan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai
potensi ekonomi dan kesehatan dengan membudidayakan
tanaman, seperti apotek hidup, dapur hidup, taman buah.
Sedangkan keunggulan global melaksanakan pelatihan
berkomunikasi dalam bentuk penggunaan internet, English For
Tourist.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada setiap jenjang
diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap
tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pengajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembela-
jaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan
lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran ter-
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 79
masuk muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengemban-
gan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimak-
sud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar se-
mester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pen-
didikan Nasional dan / atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten /
Kota dan / atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan
hari libur khusus.
Sekolah Negeri Kalibaru 3 bila memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Demikian
juga bila memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu se-
cara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif dan waktu pembe-
lajaran efektif.
Hari libur umum / nasional atau penetapan libur serentak untuk jen-
jang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat / Provinsi / Kabupaten / Kota. Permulaan tahun pelajaran adalah
waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran
pada setiap satuan pendidikan.
B. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan be-
rakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pen-
didikan Nasional dan / atau Keputusan Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat
Kabupaten / Kota dan / atau organisasi penyelenggara pendidikan
dapat menetapkan hari libur khusus.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 80
3. Pemerintah pusat / provinsi / kabupaten / kota dapat menetapkan
hari libur serempak untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh
masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu seba-
gaimana tersebut pada dokumen standar isi dengan memerhatikan
ketentuan dari pemerintah / pemerintah daerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum.
6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah
210 (dua ratus sepuluh) hari, sesuai dengan kurikulum yang
berlaku.
7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan
dalam proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas I – III (dengan
model pembelajaran tematik) adalah 26 – 28 jam pelajaran, sedan-
gkan untuk kelas IV – VI adalah 36 jam pelajaran.
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka kalender pendidikan SD
Negeri Kalibaru 3 adalah seperti berikut :
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembela-
jaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan men-
cakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembela-
jaran efektif dan hari libur.
ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIFKALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 81
BULAN SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU JUMLAH
JULI 2 2 1 1 1 1 8
AGUSTUS 2 2 3 3 2 2 16
SEPTEMBER 4 4 4 4 4 5 25
OKTOBER 4 4 4 3 2 3 20
NOPEMBER 4 4 4 3 5 3 23
DESEMBER 2 2 2 2 2 2 12
JANUARI 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 18 18 18 16 16 16 107
ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013
BULAN SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU JUMLAH
JANUARI 3 4 4 3 3 3 20
FEBRUARI 4 4 4 4 4 4 24
MARET 2 2 2 3 3 4 16
APRIL 4 5 4 4 4 3 24
MEI 3 3 4 4 5 3 22
JUNI 2 2 2 2 2 2 12
JULI - - - - - - -
JUMLAH 18 20 20 20 21 19 118
Keterangan :
- Jumlah jam belajar per tahun = 34 – 38 minggu
- Hari Senin – Jum’at : Sholat Dzuhur Berjama’ah
- Hari Sabtu : Kegiatan Pengembangan Diri
- Hari Jum’at : Olahraga Massal / Jumat Bersih
ANALISIS JUMLAH JAM BELAJAR EFEKTIF
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/2013
BULAN SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU JUMLAH
JULI 2 2 1 1 1 1 8
AGUSTUS 2 2 3 3 3 2 15
SEPTEMBER 4 4 4 4 4 5 25
OKTOBER 2 2 2 1 1 1 9
NOPEMBER 4 4 4 3 5 3 23
DESEMBER 1 1 1 1 1 2 7
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 82
JANUARI 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 15 15 15 13 15 14 87
ANALISIS JUMLAH JAM BELAJAR EFEKTIF
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013
BULAN SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU JUMLAH
JANUARI 3 4 4 3 3 3 20
FEBRUARI 4 4 4 4 4 4 24
MARET 2 2 2 2 2 3 13
APRIL 4 5 4 4 4 3 24
MEI 3 3 4 4 5 3 22
JUNI 1 - - - - - 1
JULI 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 17 18 18 17 18 16 104
SEMESTER I
TANGGAL KEGIATAN16 - 18 Juli 2012 Hari pertama masuk sekolah19-21 Juli 2012 Libur Awal Ramadhan 1433 H17 Agustus 2012 Libur Hari Proklamasi kemerdekaan RI19 Agst – 26 Agus 2012 Libur Sekitar Hari Raya Idul Fitri 1433 H19-20 Agust 2012 Hari raya Idul Fitri 1433 H.8-13 Oktober 2012 Perkiraan UTS Semester I15-20 Oktober 2012 Perkiraan Jedah Tengah Semester26 Oktober 2012 Libur Hari Raya Idul Adha1433 H15 November 2012 Libur Tahun Baru 1434 H10-15 Desember 2012 Perkiraan Ulangan Akhir Semester I22 Desember 2012 Pembagian raport25 Desember 2012 Libur Hari Natal
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 83
24 Des 2012 - 6 Jan 2013 Libur Semester I
SEMESTER II
TANGGAL KEGIATAN7 Januari 2013 Hari pertama masuk sekolah24 Januari 2013 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW.10 Februari 2013 Libur Tahun Baru Imlek 256412 Maret 2013 Libur Hari Raya Nyepi11-16 Maret 2013 Perkiraan UTS Semester II18-23 Maret 2013 Perkiraan Jedah Tengah Semester29 Maret 2013 Libur Wafat Isa Al Masih9 Mei 2013 Libur Kenaikan Isa Al Masih25 Mei 2013 Hari Raya Waisak3-8 Juni 2013 Perkiraan Ulangan Kenaikan Kelas22 Juni 2013 Pembagian Raport24 Juni - 14 Juli 2013 Libur Akhir tahun Pelajaran
Depok, 18 Juli 2012Kepala SD Negeri Kalibaru 3
Dra. Hj. Suryati, MMNIP. 195904171978032006
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 84
JULI 2012 AGUSTUS 2012 SEPTEMBER 2012 OKTOBER 2012
MNG
SN
N SLS RB KMS JMT SBT MNG
SN
N SLS RB KMS JMT SBT MNG
SN
N SLS RB KMS JMT SBT MNG
SN
N
SL
S
R
B
KM
S
JM
T
SB
T
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 1 1 2 3 4 5 6
8 9 10 11 12 13 14 5 6 7 8 9 10 11 2 3 4 5 6 7 8 7 8 9
1
0 11 12 13
15 16 17 18 19 20 21 12 13 14 15 16 17 18 9 10 11 12 13 14 15 14 15 16
1
7 18 19 20
22 23 24 25 26 27 28 19 20 21 22 23 24 25 16 17 18 19 20 21 22 21 22 23
2
4 25 26 27
29 30 31 26 27 28 29 30 31 23 24 25 26 27 28 29 28 29 30
3
1
30
NOVEMBER 2012 DESEMBER 2012 JANUARI 2013 FEBRUARI 2013
MNG
SN
N SLS RB KMS JMT SBT MNG
SN
N SLS RB KMS JMT SBT MNG
SN
N SLS RB KMS JMT SBT MNG
SN
N
SL
S
R
B
KM
S
JM
T
SB
T
1 2 3 1 1 2 3 4 5 1 2
4 5 6 7 8 9 10 2 3 4 5 6 7 8 6 7 8 9 10 11 12 3 4 5 6 7 8 9
11 12 13 14 15 16 17 9 10 11 12 13 14 15 13 14 15 16 17 18 19 10 11 12
1
3 14 15 16
18 19 20 21 22 23 24 16 17 18 19 20 21 22 20 21 22 23 24 25 26 17 18 19
2
0 21 22 23
25 26 27 28 29 30 23 24 25 26 27 28 29 27 28 29 30 31 24 25 26
2
7 28
30 31
MARET 2013 APRIL 2013 MEI 2013 JUNI 2013
MNG
SN
N SLS RB KMS JMT SBT MNG
SN
N SLS RB KMS JMT SBT MNG
SN
N SLS RB KMS JMT SBT MNG
SN
N
SL
S
R
B
KM
S
JM
T
SB
T
1 2 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1
3 4 5 6 7 8 9 7 8 9 10 11 12 13 5 6 7 8 9 10 11 2 3 4 5 6 7 8
10 11 12 13 14 15 16 14 15 16 17 18 19 20 12 13 14 15 16 17 18 9 10 11
1
2 13 14 15
17 18 19 20 21 22 23 21 22 23 24 25 26 27 19 20 21 22 23 24 25 16 17 18
1
9 20 21 22
24 25 26 27 28 29 30 28 29 30 26 27 28 29 30 31 23 24 25
2
6 27 28 29
31 30
72
JULI 2013
MNG SNN SLS RB KMS JMT SBT
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30
73
BAB V
PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP
A. Pedoman Pengembangan Silabus
1. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi , kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar.
2. Prinsip Pengembangan Silabus
a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam sil-
abus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keil-
muan.
b. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian ma-
teri dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, in-
telektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
c. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi.
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.
e. Memadai
Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran,
sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang
pencapaian kompetensi dasar.
f. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran,
sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan
74
ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan
peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di
sekolah dan kebutuhan masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif, psikomotor).
3. Unit Waktu Silabus
a. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi
waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyeleng-
garaan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
b. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disedi-
akan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran
lain yang sekelompok.
c. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan peng-
galan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia
pada struktur kurikulum.
4. Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru
secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau
beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(KKG ) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
a. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang
bersangkutan mampu mengenali karakteristik siswa, kondisi
sekolah dan lingkungannya.
b. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat
melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka
pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok
75
guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan
digunakan oleh sekolah tersebut.
c. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI,
menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata
pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru
yang terkait.
d. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara
mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain
melalui forum KKG /PKG untuk bersama-sama mengembangkan
silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup
KKG /PKG setempat.
e. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan
silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para
guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.
5. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan
memperhatikan hal-hal berikut: :
1)urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau
tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan
yang ada di SI;
2) keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar
dalam mata pelajaran;
3) keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar
antarmata pelajaran.
b. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang
pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
1)potensi peserta didik;
2)relevansi dengan karakteristik daerah,
3)tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spritual peserta didik;
76
4)kebermanfaatan bagi peserta didik;
5)struktur keilmuan;
6)aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
7)relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
lingkungan; dan
8)alokasi waktu.
c. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik
melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang
dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.
Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu
dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan
kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
1)Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan
kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat
melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
2)Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang
harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk
mencapai kompetensi dasar.
3)Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan
hierarki konsep materi pembelajaran.
4)Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
mengandung dua unsur yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik
dan materi.
d. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
77
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi
dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik
peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah
dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur
dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar
untuk menyusun alat penilaian.
Kata kerja operasional (KKO) Indikator dimulai dari
tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks,
dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).
Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan
teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja
operasional indikator.
e. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik
dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan
menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun
lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil
karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan
portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses
dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penilaian.
1)Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2)Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa
yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang
terhadap kelompoknya.
78
3)Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang
berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator
ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan
kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta
untuk mengetahui kesulitan siswa.
4)Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran
berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan
program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi
kriteria ketuntasan.
5)Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman
belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya,
jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi
lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses
misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil
melakukan observasi lapangan.
f. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar
didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata
pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah
kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan
tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata
untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh
peserta didik yang beragam.
g. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media
cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam,
sosial, dan budaya.
79
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
B. Pedoman Umum Pengembangan RPP
1. Pengertian
Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:
”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber
belajar, dan penilaian hasil belajar”.
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai
KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
2. Komponen RPP
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap
pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan
pendidikan.
Komponen RPP adalah:
a. Identitas mata pelajaran, meliputi:
1) satuan pendidikan,
2) kelas,
3) semester,
4) program studi,
5) mata pelajaran atau tema pelajaran,
6) jumlah pertemuan.
80
b. standar kompetensi, merupakan kualifikasi kemampuan minimal
peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap
kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
c. kompetensi dasar, adalah sejumlah kemampuan yang harus
dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai
rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
d. indikator pencapaian kompetensi, adalah perilaku yang dapat
diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata
pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
e. tujuan pembelajaran, menggambarkan proses dan hasil belajar
yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan
kompetensi dasar.
f. materi ajar, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi.
g. alokasi waktu, ditentukan sesuai dengan keperluan untuk penca-
paian KD dan beban belajar.
h. metode pembelajaran, digunakan oleh guru untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah
ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan
situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap
indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata
pelajaran.
i. kegiatan pembelajaran :
1) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi
dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi
81
aktif dalam proses pembelajaran.
2) Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspira-
tif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, mi-
nat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Ke-
giatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui pro-
ses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
3) Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk ran-
gkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan
tindaklanjut.
j. Penilaian hasil belajar. Prosedur dan instrumen penilaian proses
dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kom-
petensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
k. Sumber belajar. Penentuan sumber belajar didasarkan pada
standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
3. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin,
kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar,
bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik
untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
kemandirian, dan semangat belajar.
c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses
82
pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam
berbagai bentuk tulisan.
d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi.
e. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan
keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan
sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP
disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik,
keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan
keragaman budaya.
f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi
informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan
efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
4. Langkah-langkah Penyusunan RPP
Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan
Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-
langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap
komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun
semua merupakan suatu kesatuan. Penjelasan tiap-tiap komponen
adalah sebagai berikut.
a. Mencantumkan Identitas
Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.
Hal yang perlu diperhatikan adalah :
1) RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
83
2) Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari
silabus. (Standar kompetensi – Kompetensi Dasar – Indikator
adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan)
3) Indikator merupakan:
ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran
bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar
penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
satuan pendidikan, dan potensi daerah.
rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur
dan/atau dapat diobservasi.
digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
4) Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi
dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya
pertemuan (contoh: 2 x 45 menit). Karena itu, waktu untuk
mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam
satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi
dasarnya.
b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran.
Misalnya:
Kegiatan pembelajaran: ”Mendapat informasi tentang sistem
peredaran darah pada manusia”.
Tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan
pembelajaran, misalnya peserta didik dapat:
1) mendeskripsikan mekanisme peredaran darah pada
manusia.
2) menyebutkan bagian-bagian jantung.
3) merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh teman-teman sekelasnya.
84
4) mengulang kembali informasi tentang peredaran darah
yang telah disampaikan oleh guru.
Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada
baiknya tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu
pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat memberikan hasil.
c. Menetukan Materi Pembelajaran
Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu
dari indikator.
Contoh:
Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan.
Materi pembelajaran:
Ciri-Ciri Kehidupan:
Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas,
bernapas, dan ekskresi.
d. Menentukan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat
pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran,
bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang
dipilih.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran
dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran
peserta didik:
1) Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan
proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan
masalah, dan sebagainya.
2) Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri,
observasi, tanya jawab, e-learning dan sebagainya.
e. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran
1) Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan
langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya,
langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
85
Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur
kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
a) Kegiatan Pendahuluan
Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik
pada materi yang akan dibelajarkan, dengan cara
menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi,
membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi
dan sebagainya.
Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada
peserta didik tentang materi yang akan diajarkan.
Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat
mempelajari gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan
berkaitan dengan gempa bumi, dsb.
Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan
kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa
penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara
garis besar.
Pembagian kelompok belajar dan penjelasan
mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai
dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).
b) Kegiatan Inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik
untuk dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata
(frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut
disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat
menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan
pada tujuan pembelajaran dan indikator.
Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan
Lembaran Kerja Siswa (LKS), baik yang berjenis cetak atau
noncetak. Khusus untuk pembelajaran berbasis ICT yang
online dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta
didik harus dirumuskan detil mengenai waktu akses dan
86
alamat website yang jelas. Termasuk alternatif yang harus
ditempuh jika koneksi mengalami kegagalan.
c) Kegiatan Penutup
Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat
rangkuman/simpulan.
Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat
dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta
peserta didik untuk mengulang kembali simpulan yang telah
disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil
± 25% peserta didik sebagai sampelnya.
Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran,
dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas
sebagai bagian remidi/pengayaan.
2) Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam
bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik
model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks
sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak
harus ada dalam setiap pertemuan.
f. Memilih Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada
dalam silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup
sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan.
Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa
langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya,
sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP
harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya.
Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks
tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu. Jika menggunakan
bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder
penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat
website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran.
g. Menentukan Penilaian
87
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan
instrumen yang dipakai.
88
BAB VI
PENUTUP
Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) ini, maka SD Negeri Kalibaru 3 telah memiliki acuan un-
tuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran
2012/2013.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini diharapkan dapat dilak-
sanakan dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di SD
Negeri Kalibaru 3 menjadi lebih menyenangkan, menantang, mencer-
daskan, dan sesuai dengan keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik
setempat.
Di samping itu, sementara para guru menerapkan KTSP ini, mereka
diharapkan dapat melakukan evaluasi secara informal terhadap dokumen
KTSP maupun pelaksanaannya. Evaluasi tersebut diharapkan paling
sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut :
1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KTSP ini cukup lengkap
dan dapat dicapai ?
2. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta peri-
laku) yang tertulis cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah dan
kebutuhan peserta didik?
3. Sejauh mana kemampuan siswa (pemahaman, keterampilan, dan sikap
serta perilaku) yang diharapkan dapat dicapai ?
4. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan
yang diharapkan ?
5. Sejauh mana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat men-
gungkap secara jelas perkembangan kemampuan yang diharapkan
dari siswa ?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin
terkumpulkan secara bertahap dari waktu ke waktu oleh para guru seba-
gai pengembang sekaligus pelaksana KTSP, sebaiknya didokumentasikan
dengan baik sehingga menjadi masukan berharga bagi penyempurnaan
KTSP di kemudian hari.
89
Selain itu, berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman,
keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna
mengetahui sejauh mana visi yang telah dirumuskan dapat dicapai guna
menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut.
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari
para guru, kepala sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan meru-
pakan kunci utama bagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan.
Harapan kami, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
kami susun ini telah memenuhi syarat sehingga seluruh kegiatan yang
kami rencanakan dapat berjalan dengan lancar. Kami juga sangat meng-
harapkan dukungan dari semua pihak, khususnya para guru, karyawan,
peserta didik, dan wali murid agar proses pembelajaran dapat berjalan
dengan maksimal. Semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
ini dapat menjadi sarana bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pe-
serta didik secara lahiriah maupun batiniah.
90
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006. “Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas. 2006. “Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta : Depdiknas. _____. 2006.
PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas
Peraturan Pemerintah nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941)
Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta : Depdiknas._____. 2006.
Permendiknas Nomor 24/2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses h. Jakarta : Depdiknas
Permendiknas nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru, h. Jakarta : Depdiknas
Permendiknas nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Guru. h. Jakarta : Depdiknas
Permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. h. Jakarta : Depdiknas
Permendiknas No. 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan
Permendiknas No 30 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Permendiknas No. 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan
91
Peraturan Daerah Kota Depok nomor 16 tahun 2003 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah tahun 2003 Nomor 34)
Peraturan Daerah Kota Depok nomor 01 Tahun 2011 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja daerah Tahun Anggaran 2011 (Lembaran daerah Tahun 2011 Nomor 01)
Peraturan Daerah Kota Depok nomor 08 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas
UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia . Jakarta : Depdiknas Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4586.
92