Kurikulum baru (2013)

57
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan 1

Transcript of Kurikulum baru (2013)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal

31 ayat (3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan

keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Atas dasar amanat

tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan 1

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian

tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang

kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2017/2018

memenuhi kedua dimensi tersebut.

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia

agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang

beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi

pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban

dunia.

Kurikulum 2013 SDN 2 Sinanggul UPT Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga, dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum

pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim

penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan komite sekolah di bawah

koordinasi dan supervisi Kepala dengan bimbingan nara sumber dari Kasi

Dikdas, Kepala UPT Pendidikan, dan para Pengawas SD UPT Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Jepara.

Pengembangan Dokumen Kurikulum Sekolah Dasar yang beragam

mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian

2

tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar

isi, proses, kelulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan

standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar

Kompetensi Kelulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan

pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Kewenangan sekolah dalam menyusun Dokumen Kurikulum

memungkinkan sekolah meneyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa,

keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan atau

sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-

hal yang diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, metode, pendekatan,

model pembelajaran, dan penilaian keberhasilan belajar siswa serta

supervisi keberhasilan guru dalam mengajar.

B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan

dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar

Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar

kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan

standar penilaian pendidikan. 3

Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk

Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah

penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia

tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65

tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai

puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%.

Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana

mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini

dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki

kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

b. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan

berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan

teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan

perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan

menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional

menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat

di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian

Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC),

dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait

dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas

teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.

4

Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International

Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International

Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa

capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali

laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain

banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat

dalam kurikulum Indonesia.

c. Penyempurnaan Pola Pikir

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai

berikut:

1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran

berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan

terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;

2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi

pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-

lingkungan alam, sumber/ media lainnya);

3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring

(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja

yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari

(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model

pembelajaran pendekatan sains);

5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim); 5

6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat

multimedia;

7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan

(users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang

dimiliki setiap peserta didik;

8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi

pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan

9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai

daftar mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan

pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan

tata kelola sebagai berikut:

1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang

bersifat kolaboratif;

2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan

manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan

(educational leader); dan

3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan

proses pembelajaran. 6

e. Penguatan Materi

Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan

materi yang relevan bagi peserta didik.

C. Karakteristik Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

1. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual

dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan

intelektual dan psikomotorik;

2. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan

pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa

yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan

masyarakat sebagai sumber belajar;

3. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

4. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai

sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

5. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci

lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;

6. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing

elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan

proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang

dinyatakan dalam kompetensi inti; 7

7. kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,

saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched)

antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan

vertikal).

D. Landasan Penyusunan Kurikulum

1. UU. No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

1.1 Pasal 36 ayat 2:

“Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan

dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,

potensi daerah, dan peserta didik.”

1.2 Pasal 38 ayat 2:

“Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai

dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan

dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi

dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota

untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.”

2. Permen Diknas No. 6 tahun 2007 : Perubahan Permen No. 24 tahun

2006 yang berbunyi :

“Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model

kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang

disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen

Pendidikan Nasional bersama dengan unit terkait. ”

8

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan

Dasar dan Menengah.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia

Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Menengah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

IndonesiaNomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur

Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

E. KERANGKA DASAR KURIKULUM

1. Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas

peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum,

proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar,

hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di

sekitarnya.

9

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang

memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik

menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan

pendidikan nasional.

Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat

digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat

menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut,

Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.

a) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun

kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini

menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya

bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun

kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan

bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik

untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum,

hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan

pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.

Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa

menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan

kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013

mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan

luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan

bagi kehidupan di masa kini dan masa 10

depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan

kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang

peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

b) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut

pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan

di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi

kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah

suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir

rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna

terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan

budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya

dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan

fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir

rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013

memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk

menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam

kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya,

dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

c) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual

dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi

ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan

pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). 11

Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama matapelajaran yang

sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan

akademik.

d) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan

yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan

intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan

berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa

yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan

filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi

peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi

penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun

kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di

atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam

beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi

inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan

masyarakat, bangsa dan ummat manusia.

2. Landasan Teoritis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan

standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis

kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan 12

standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal

warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar

kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan

standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang

untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta

didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,

berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru

(taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa

kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)

pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai

dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta

didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi

hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik

menjadi hasil kurikulum.

3. Landasan Yuridis

Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;

c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan 13

yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional; dan

d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.

F. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Dokumen Kurikulum SDN 2 Sinanggul dikembangkan dengan mengacu

pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), berpedoman

pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BNSP, serta

memperhatikan pertimbangan komite sekolah. Berdasarkan ketentuan

tersebut, Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi serta

Panduan Penyusunan Kurikulum 2013 yang disusun oleh Kemendikbud.

maka prinsip pengembangan Kurikulum adalah sebagai berikut :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan

kepentingan peserta didik di l ingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik

memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dan

berkarakter. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut 14

pengembangan potensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,

perkembangan, kebutuahan, dan kepentingan peserta didik, serta

tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan

pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan bertagam karakteristik

peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta

menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,

budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum

meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan

pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan

kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan i lmu pengetahuan,

teknologi dan seni

Kurikulum dikembangan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis.

Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman

belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembang kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku

kepentingan (stakeholder) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan

kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan 15

kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,

pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,

keterampilan sosial, keterampilan akademin, dan keterampilan

vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang

kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan

secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

Kurikulum mencerminkan keterkaitan antar unsur-unsur pendidikan

formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan

tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan

manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan

daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional

dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan

daerah harus saling mengisi dan memperdayakan sejalan dengan motto

Bhinika Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI).16

Sedangkang prinsip-prinsip pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum

baru 2013 di SDN 2 Sinanggul adalah sebagai berikut :

1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;

2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajarmenjadi belajar

berbasis aneka sumberbelajar;

3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan

penggunaan pendekatan ilmiah;

4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis

kompetensi;

5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;

6. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju

pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;

7. daripembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;

8. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills)

dan keterampilan mental (softskills);

9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan Dan pemberdayaan

peserta didik sebagai pembelajar sepanjanghayat;

10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi

keteladanan(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing

madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik

dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);

11. pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di17

masyarakat;

12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,

siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.

13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan

14. Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang

budayapesertadidik.

18

BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti

luhur, memiliki pengetahuan dna keterampilan, kesehatan jasmani dan

rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan.

B. Tujuan Pendidikan Dasar

Adapun tujuan umum pendidikan dasar adalah meletakkan dasar

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sejalan dengan

tujuan tersebut, maka pada tanggal 16 Juni 2012, berdasarkan rapat dewan

guru beserta komite sekolah SDN 2 Sinanggul, dan koordinasi dengan

19

pihak-pihak terkait (Stake holder) merumuskan visi sekolah. Untuk

selanjutnya, semua pemegang kepentingan dapat memegang komitmen

terhadap visi yang telah disepakati bersama.

C. Visi Sekolah

“UNGGUL DALAM PRESTASI, BERPIJAK PADA IMTAQ DAN IPTEK”

Untuk mencapai visi sebagaimana tertuang di atas, juga dirumuskan

misi dan pelaksanaannya untuk jangka pendek dan jangka menengah,

supaya pelaksanaannya lebih sistematik dan terarah.

D. Misi Sekolah

Menjalankan sistem pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan melalui bimbingan yang terpadu sehingga lulusannya

mempunyai daya saing yang tinggi

Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengalaman agama sebagai

landasan berpikir, berucap, dan bertindak

Menerapkan manajemen partisipasi dengan mengembangkan jaringan

kemitraan, yang melibatkan warga sekolah dan masyarakat ( Komite

Sekolah, Toga, Toma, Toda, Pemerintah )

Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya,

sehingga dapat dikembangkan secara sempurna.

E. Tujuan Sekolah20

1. Meningkatkan output yang dapat diterima di sekolah harapan siswa dan

orang tua

2. Membantu siswa yang keluar dapat membaca tahlil sesuai budaya

lingkungan sekitar

3. Membiasakan diri hidup yang berkepribadian luhur sesuai harapan ke

dua oorang tua, masyarakat, dan agama

4. Mengantar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai usia anak

5. Mengantarkan anak memiliki kepercayaan diri dalam segala hal

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM

21

1. Kompetensi Inti

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik

pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai

kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;

d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 1: Kompetensi Inti Kelas I, II, dan III Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

KOMPETENSI INTI

KELAS I

KOMPETENSI INTI

KELAS II

KOMPETENSI INTI

KELAS III

1. Menerima dan

menjalankan ajaran

agama yang

dianutnya

1. Menerima dan

menjalankan ajaran

agama yang

dianutnya

1. Menerima dan

menjalankan ajaran

agama yang

dianutnya

2. Memiliki perilaku

jujur, disiplin,

tanggung jawab,

santun, peduli, dan

percaya diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman,

2. Menunjukkan perilaku

jujur, disiplin,

tanggung jawab,

santun, peduli, dan

percaya diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman, dan

2. Menunjukkan perilaku

jujur, disiplin, tanggung

jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman, guru

dan tetangganya

22

KOMPETENSI INTI

KELAS I

KOMPETENSI INTI

KELAS II

KOMPETENSI INTI

KELAS III

dan guru guru

3. Memahami

pengetahuan faktual

dengan cara

mengamati

[mendengar,

melihat, membaca]

dan menanya

berdasarkan rasa

ingin tahu tentang

dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan

benda-benda yang

dijumpainya di

rumah dan di

sekolah

3. Memahami

pengetahuan faktual

dengan cara

mengamati

[mendengar, melihat,

membaca] dan

menanya

berdasarkan rasa

ingin tahu tentang

dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan

benda-benda yang

dijumpainya di rumah

dan di sekolah

3. Memahami

pengetahuan faktual

dengan cara

mengamati

[mendengar, melihat,

membaca] dan

menanya berdasarkan

rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan

benda-benda yang

dijumpainya di rumah

dan di sekolah

23

KOMPETENSI INTI

KELAS I

KOMPETENSI INTI

KELAS II

KOMPETENSI INTI

KELAS III

4. Menyajikan

pengetahuan faktual

dalam bahasa yang

jelas dan logis,

dalam karya yang

estetis, dalam

gerakan yang

mencerminkan anak

sehat, dan dalam

tindakan yang

mencerminkan

perilaku anak

beriman dan

berakhlak mulia

4. Menyajikan

pengetahuan faktual

dalam bahasa yang

jelas dan logis, dalam

karya yang estetis,

dalam gerakan yang

mencerminkan anak

sehat, dan dalam

tindakan yang

mencerminkan

perilaku anak

beriman dan

berakhlak mulia

4. Menyajikan

pengetahuan faktual

dalam bahasa yang

jelas, sistematis dan

logis, dalam karya yang

estetis, dalam gerakan

yang mencerminkan

anak sehat, dan dalam

tindakan yang

mencerminkan perilaku

anak beriman dan

berakhlak mulia

Tabel 2: Kompetensi Inti Kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

KOMPETENSI INTI

KELAS IV

KOMPETENSI INTI

KELAS V

KOMPETENSI INTI

KELAS VI

1. Menerima,

menjalankan, dan

menghargai ajaran

agama yang

dianutnya

1. Menerima,

menjalankan, dan

menghargai ajaran

agama yang

dianutnya.

1. Menerima,

menjalankan, dan

menghargai ajaran

agama yang dianutnya.

24

KOMPETENSI INTI

KELAS IV

KOMPETENSI INTI

KELAS V

KOMPETENSI INTI

KELAS VI

2. Menunjukkan

perilaku jujur,

disiplin, tanggung

jawab, santun,

peduli, dan percaya

diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman,

guru, dan

tetangganya

2. Menunjukkan perilaku

jujur, disiplin,

tanggung jawab,

santun, peduli, dan

percaya diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman,

guru, dan

tetangganya serta

cinta tanah air.

2. Menunjukkan perilaku

jujur, disiplin, tanggung

jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman, guru,

dan tetangganya serta

cinta tanah air.

3. Memahami

pengetahuan faktual

dengan cara

mengamati dan

menanya

berdasarkan rasa

ingin tahu tentang

dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan

benda-benda yang

dijumpainya di

rumah, di sekolah

dan tempat bermain

3. Memahami

pengetahuan faktual

dan konseptual

dengan cara

mengamati,

menanya dan

mencoba

berdasarkan rasa

ingin tentang dirinya,

makhluk ciptaan

Tuhan dan

kegiatannya, dan

benda-benda yang

dijumpainya di

rumah, di sekolah

dan tempat bermain

3. Memahami

pengetahuan faktual

dan konseptual dengan

cara mengamati,

menanya dan mencoba

berdasarkan rasa ingin

tahu tentang dirinya,

makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan

benda-benda yang

dijumpainya di rumah,

di sekolah dan tempat

bermain

25

KOMPETENSI INTI

KELAS IV

KOMPETENSI INTI

KELAS V

KOMPETENSI INTI

KELAS VI

4. Menyajikan

pengetahuan faktual

dalam bahasa yang

jelas, sistematis dan

logis, dalam karya

yang estetis, dalam

gerakan yang

mencerminkan anak

sehat, dan dalam

tindakan yang

mencerminkan

perilaku anak

beriman dan

berakhlak mulia

4. Menyajikan

pengetahuan faktual

dan konseptual dalam

bahasa yang jelas,

sistematis, logis dan

kritis, dalam karya

yang estetis, dalam

gerakan yang

mencerminkan anak

sehat, dan dalam

tindakan yang

mencerminkan

perilaku anak

beriman dan

berakhlak mulia

4. Menyajikan

pengetahuan faktual

dan konseptual dalam

bahasa yang jelas,

sistematis, logis dan

kritis, dalam karya yang

estetis, dalam gerakan

yang mencerminkan

anak sehat, dan dalam

tindakan yang

mencerminkan perilaku

anak beriman dan

berakhlak mulia

Keterangan: Pada tahun pelajaran 2017/2018 yang melaksanakan kurikulum

2013 (baru) adalah kelas I, II, IV dan kelas V

2. Struktur Mata Pelajaran

Berdasarkan kompetensi inti disusun mata Pelajaran dan alokasi waktu

yang sesuai dengan karakteristik SDN 2 Sinanggul. Susunan matapelajaran

dan alokasi waktu untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sebagaimana

tabel berikut.

Tabel 3: Mata pelajaran Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

MATAPELAJARAN ALOKASI WAKTU PER

MINGGU

I II III IV V VI

Kelompok A 26

1. Pendidikan Agama dan Budi

Pekerti 4 4 4 4 4 4

2. Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaran 5 5 6 4 4 4

3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7

4. Matematika 5 6 6 6 6 6

5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B

1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5

2. Pendidikan Jasmani, Olahraga,

dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4

JUMLAH ALOKASI WAKTU PER

MINGGU 30 32 34 36 36 36

Keterangan:

• Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.

• Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur

kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan

Sekolah, dan Palang Merah Remaja.

• Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan

Sekolah, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka

mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik,

terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan

sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan

maupun dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam

ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat

27

dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler. Matapelajaran Kelompok

A adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh

pusat. Matapelajaran Kelompok B yang terdiri atas matapelajaran Seni

Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat

dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah

daerah.

• Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi

dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara

terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan

pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan

kebutuhan satuan pendidikan tersebut.

• Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per

minggu untuk tiap matapelajaran adalah relatif. Guru dapat

menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian

kompetensi yang diharapkan.

• Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah

minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

• Khusus untuk matapelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Ibtidaiyah

dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh

Kementerian Agama.

• Pembelajaran Tematik-Terpadu

28

B. Muatan Kurikulum

Muatan kurikulum SDN 2 Sinanggul meliputi sebagai berikut.

1. Mata Pelajaran

Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil.

Untuk kurikulum SD/MI organisasi Kompetensi Dasar kurikulum

dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum).

Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi

Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran

IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan

Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini

maka struktur Kurikulum SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah

mata pelajaran berkurang.

Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I, II, dan III di atas dapat

diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar

muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya dan keterampilan,

serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni

Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan

dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata

pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran,

penyederhanaan dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap

29

mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan

Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan

antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak

sesuai dengan usia perkembangan psikologis peserta didik.

Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum

dan memiliki Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses

pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana

Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam

berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua

Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam

berbagai tema.

2. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,

termasuk keunggulan daerah, yang materinya pada kurikulum 2013

diintegrasikan ke dalam mata pelajaran seni budaya dan prakarya,

tidak dapat dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada,

sedangkan pelaksanaannya menggunakan materi berdasarkan SK

Gubernur Jawa Tengah Nomor: 895.5/01.2005 tanggal 23 Februari

2005 tentang Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Jawa tahun 2004 untuk

jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan

SMA/SMALB/SMK/MA Negeri atau Swasta sebagai Mulok wajib di 30

Provinsi Jawa tengah adalah Bahasa Jawa. Sekolah diberi keleluasaan

menambah Mulok lain selama tidak melebihi beban mengajar

maksimal.

Kurikulum SDN 2 Sinanggul memuat 3 (tiga) muatan lokal, yaitu:

a. Muatan Lokal Bahasa Jawa (Mulok Provinsi);

Pembelajaran Bahasa Jawa dilaksanakan bertujuan agar peserta

didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) Mengembangkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi

dengan menggunakan bahasa Jawa;

2) Memiliki kepekaan dan penghayatan terhadap karya sastra Jawa;

3) Memiliki tanggung jawab untuk melestarikan hasil kreasi budaya

Jawa sebagai salah satu unsur kebudayaan nasional;

4) Mengembangkan keterampilan sesuai karakteristik daerah Jawa

Tengah sebagai daerah industri dan wisata.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Muatan Lokal Lokal Bahasa Jawa meliputi aspek-

aspek sebagai berikut:

Mendengarkan

Berbicara

Membaca

Menulis

b. Muatan Lokal Bahhasa Inggris (Mulok Kabupaten).31

Muatan Lokal Bahasa Inggris bertujuan untuk mengem-bangkan

kompetensi dan membekali siswa dalam berkomunikasi dengan

bahasa inggris sebagai bahasa Internasional di era global.

c. Tata Boga ( Mulok Sekolah )

Keunggulan lokal dan global pada SD Negeri 2 Sinanggul memilih

tata boga sebagai materi keunggulan atau Mulok Sekolah yang

harus dikuasai siswa. Pemilihan tata boga ini didasarkan pada

banyaknya pengrajin rumahan untuk mendirikan catering sebagai

usaha tambahan penghasilan, sehingga pengetahuan dasar tentang

tata boga sebagai muatan lokal sekolah diajarkan untuk bekal hidup

dikemudian hari dan mampu menghadapi tantangan global di bidang

boga.

Tujuan :

a. Memperkenalkan kepada siswa tentang Tata boga

b. Membekali siswa menghadapi tantangan global di bidang boga

c. Memberikan pengetahuan penggalian tentang tata boga

Kompetensi :

Kompetensi siswa yang berkaitan dengan tata boga dalam

pengembangan keunggulan lokal dan global sebagaimana tercantum

dalam tabel 5.

Tabel 5

Standar Kompetensi Keunggulan Lokal dan Global

( Tata Boga )32

N

oKelas

Semeste

rKompetensi Minimal

1 I 1 Mengenal boga .

2 Menyebutkan nama nama boga

2 II 1 Menyebut manfaat boga

2 Membuat kliping boga

3 III 1 Mengenal boga Nusantara

2 Melakukan Praktik boga

4 IV 1Mengenal dan membedakan macam-macam

boga Nusantara

2 Mengenal dan membedakan boga dunia

5 V 1 Mempraktekan boga Nusantara

2 Mempraktekan boga dunia

6 VI 1 Pemasaran boga

2 Managemen boga

C. Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang

harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap

peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.

Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan di SD Negeri 02

Pekiringanalit sebagai berikut.

a. Pengembangan Diri

Bidang Agama Islam (PDBAI)33

Pengembangan Diri Bidang Agama Islam bertujuan untuk:

1) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami

agama Islam;

2) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pengamalan agama

Islam;

3) Membiasakan peserta didik untuk bersikap sesuai dengan norma-

norma agama Islam;

4) Melatih peserta didik untuk melaksanakan dan melestarikan tradisi

ritualitas agama di tingkat lokal.

Cakupan materi pengembangan diri bidang agama Islam, meliputi:

Pengayaan dan penajaman materi yang terdapat dalam mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam (berorientasi pada Kompetensi

Konseptual/Kognitif)

Peragaan/praktik keagamaan secara intensif (berorientasi pada

Kompetensi Kinestetik/Psikomotor)

Pembiasaan nilai-nilai keagamaan yang berorientasi pada

performance dan kepribadian siswa, seperti cara berpakaian secara

islami bagi siswa muslim setiap hari (berorientasi pada Kompetensi

Sikap/Afektif)

Pembiasaan sholat berjamaah, membaca Al quran, membaca

Asmaul Husna.

b. Kepramukaan

Pengembangan diri kepramukaan bertujuan:34

1. Melatih peserta didik berorganisasi;

2. Melatih peserta didik menjadi pemimpin yang handal;

3. Melatih peserta didik hidup mandiri;

4. Melatih peserta didik untuk terampil dan memiliki jiwa solidaritas

yang tinggi;

5. Melatih peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang cepat dan

tepat serta beresiko minimal.

c. Olahraga

Pengembangan diri bidang olahraga bertujuan:

1. Mengembangkan minat dan bakat dalam cabang olahraga;

2. Meningkatkan prestasi olahraga.

d. Seni Rebana

Pengembangan diri bidang ini bertujuan:

1) Melatih siswa memainkan Alat Musik Rebana

2) Mengembangkan minat dan bakat siswa pada Musik Islami

3) Melatih siswa berkolaborasi dalam menampilkan berbagai alat musik

rebama.

Mekanisme pelaksanaan

Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan di luar jam pembelajaran

(ekstrakurikuler), dibimbing dan dibina oleh guru-guru.

Jadwal kegiatan

No Nama Kegiatan Hari Waktu1 Pengembangan Diri Bidang

Agama Islam

Kamis Pukul 12.25 – 13.00

WIB35

2 Pramuka Jumat Pukul 14.30 – 17.00

WIB3 Olah Raga Kamis, Jumat Pukul 14.30 – 17.00

WIB4 Kesenian Selasa, Sabtu Pukul 14.30 – 17.00

WIB

Kegiatan Pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada

sekolah dan orang tua dalam bentuk kualitatif seperti berikut:

Kategori KeteranganA Sangat BaikB BaikC CukupD Kurang

Kegiatan Pengembangan Diri Tidak Terprogram

Kelas I sampai dengan kelas VI

Kegiatan Rutin

Kegiatan Spontan

:

:

Melaksanakan upacara bendera di hari Senin.

Membaca Asmaul husna setiap pagi

Melaksanakan kegiatan senam bersama setiap

hari Sabtu.

Melaksanakan kegiatan jumat bersih dan jumat

sehat tiap hari Jumat.

Melaksanakan kegiatan gosok gigi secara rutin

setiap selesai pelajaran penjaskes.

Melaksanakan kebersihan lingkungan kelas,

halaman setiap hari.

Melaksanakan 4 S ( Senyum, Salam, Sapa dan

Salaman ) dengan senyuman, mengucapkan

36

Kegiatan

Keteladanan :

salam, menyapa dengan sopan santun dan

bersalaman kepada Guru dan sesama siswa .

Pemakaian seragam secara lengkap dan tutur

kata yang sopan sesama teman dan dengan

guru atau karyawan.

Kegiatan Pengembangan Diri Terprogram

Kelas I, II dan III

Kelas IV, V dan VI

:

:

Mengadakan kegiatan ekstra kurikuler diantaranya:

Seni Tari, Seni Lukis.

Mengadakan kegiatan ekstra kurikuler diantaranya:

Seni Tari, Seni Lukis, Rebana, Pramuka, Olah

Raga dan MTQ.

D. Beban Belajar

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta

didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

1. Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam

jam pembelajaran per minggu.

a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.

37

b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran.

c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pembelajaran.

d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam

pembelajaran.

Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling

sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.

3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu

dan paling banyak 20 minggu.

4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu

dan paling banyak 16 minggu.

5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan

paling banyak 40 minggu.

Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah

Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk

mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif.

Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari

proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu

latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi.

Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru

dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan

mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di

lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya 38

jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil

belajar.

E. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh semua guru kelas

dan guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan materi esensial,

kompleksitas, intake siswa, dan daya dukung dalam penyelenggaraan

pembelajaran. Ketuntasan belajar masing-masing mata pelajaran yang

dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada kurikulum

2013 diatur dengan cara menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat

Kompetensi dengan mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata

pelajaran;

Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SD Negeri 02 Pekiringanalit

tahun 2017/2018 khusus pada kelas I, II, IV, dan V ditentukan sesuai

dengan tema yang ada di kelas I, II, IV, dan Kelas V:

F. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Kenaikan kelas dan kelulusan dilaksanakan pada setiap akhir tahun

pelajaran.

1. Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun belajar. Kriteria

kenaikan oleh masing-masing direktorat teknis terkait.

a. Kriteria Kenaikan Kelas

39

• Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai ulangan harian, nilai

tugas atau pekerjaan rumah, ulangan tengah semester dan nilai

ulangan akhir semester dijumlahkan untuk mencari nilai rata-rata

setiap siswa dalam satu mata pelajaran, yang sesuai dengan

Standard Ketuntasan Belajar (SKB) atau KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) di SDN 2 Sinanggul.

• Memiliki rapor di kelasnya masing-masing.

b. Penentuan Kenaikan Kelas

• Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah dalam

suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai yang

diperoleh, dengan nilai KKM, dan penilaian sikap, budi pekerti

serta kehadiran siswa yang bersangkutan.

• Siswa dinyatakan naik kelas bila nilai semua mata pelajaran lebih

besar atau sama dengan KKM setiap mata pelajaran.

• Siswa dinyatakan naik kelas bersyarat bila ada maksimal 3 mata

pelajaran memiliki nilai dibawah KKM.

• Siswa dinyatakan tidak naik kelas bila memiliki nilai dibawah KKM

lebih dari 3 mata pelajaran.

• Siswa yang dinyatakan naik kelas, rapornya dituliskan naik ke

kelas ......

• Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelasnya.

2. Kelulusan dan Penentuan Kelulusan

a. Kelulusan.40

Sesuai dengan ketentuan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat (1),

peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada

pendidikan dasar dan menengah setelah:

• Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

• Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh

mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak

mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok

mata pelajaran estetika dan. kelompok mata pelajaran jasmani,

olah raga, dan kesehatan.

• Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi.

• Lulus Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.

b. Penentuan Kelulusan.

• Kriteria Kelulusan.

Hasil ujian dituangkan ke dalam blanko daftar nilai hasil ujian,

dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk penentuan

kelulusan dengan kriteria sebagai berikut:

Memiliki rapor kelas VI.

Telah mengikuti ujian dan memiliki nilai untuk seluruh mata

palajaran yang diujikan, minimal nilai masing-masing mata

pelajaran sama dengan kriteria kelulusan.

• Penentuan Kelulusan.

41

Penentuan siswa yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam

suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai

rapor, nilai ujian sekolah, sikap / perilaku / budi pekerti siswa

yang bersangkutan dan memenuhi kriteria kelulusan minimal

sama dengan kriteria kelulusan yang sudah ditentukan.

Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk

seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan

akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,

kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata

pelajaran jasmani,olah raga dan kesehatan.

Lulus ujian sekolah untuk semua mata pelajaran, dan

Lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang di UN kan.

Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah dan rapor sampai

dengan semester 2 kelas VI Sekolah Dasar.

Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan

mengulang di kelas akhir.

c. Standar minimal kelulusan

1. Standar minimal kelulusan SDN 2 Sinanggul Ujian Nasional (UN)

sebagai berikut:

Angka Huruf1 Bahasa Indonesia 3,75 Tiga koma tujuh lima2 Matematika 2,25 Dua koma dua lima3 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 3,50 Tiga koma lima puluh

Rata-rata 3,17 Empat koma lima tiga

Standar Minimal KelulusanNo Mata Pelajaran

42

Catatan: Bila Ujian Nasional masih dilaksanakan oleh Pemerintah

2. Standar miimal kelulusan SDN 2 Sinanggul Ujian Akhir Sekolah (US)

sebagai berikut:

Angka Huruf Pendidikan Agama 70,00 Tujuh puluh koma nol nol

Pendidikan Kewarganegaraan 70,00 Tujuh puluh koma nol nol

Bahasa Indonesia 70,00 Tujuh puluh koma nol nol

Matematika 65,00 Enam puluh lima koma nol nol

I P A 70,00 Tujuh puluh koma nol nol

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 70,00 Tujuh puluh koma nol nol

Seni Budaya dan Keterampilan 75,00 Tujuh puluh lima koma nol nol

Pendidikan Jasmani dan Olahraga 75,00 Tujuh puluh lima koma nol nol

Bahasa Jawa 65,00 Enam puluh lima koma nol nol

Bahasa Inggris 65,00 Enam puluh lima koma nol nol

Tata Boga 70,00 tujuh puluh koma nol nol

Rata-rata 69,55 Enam kom a s em bilan s atu

Mata Pelajaran

3. Strategi Penanganan Siswa yang Tinggal Kelas dan Belum Lulus

Siswa yang tinggal kelas dan belum lulus ditangani dengan cara:

• Mengulang di kelas lama dengan diberi materi tambahan pelajaran

secara mandiri, dan disarankan mengikuti bimbingan belajar di

rumah.

• Mengulang di kelas lama (VI) atau berusaha mengikuti kejar paket A

dan atau pelayanan lain secara khusus.

G. Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan Kecakapan Hidup adalah pendidikan menyangkut tentang

kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan atau

kecakapan vokasional. Pendidikan Kecakapan Hidup yang diterapkan di

SDN 2 Sinanggul merupakan integrasi dari pendidikan semua mata

pelajaran dan atau pemberian paket, modul yang disampaikan secara

khusus. Pendidikan Kecakapan Hidup dapat juga diperoleh peserta didik

dari suatu pendidikan formal lain atau dari non formal. Pelaksanaan 43

Pendidikan Kecakapan Hidup di SDN 2 Sinanggul lebih cenderung ke materi

Pendidikan Lingkungan Hidup (kerindangan), yang cenderung mengarah ke

kecakapan sosial, yang disampaikan dengan cara integrasi.

H. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global adalah pendidikan

yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global

dalam aspek Ekonomi, Budaya, Bahasa, Teknologi Informasi dan

Komunikasi, Ekologi, dan lainnya yang semua bermanfaat bagi

pengembangan kompetensi peserta didik.

Adapun Pendidikan Berbasis keunggulan lokal dan global

pelaksanaannya di SDN 2 Sinanggul adalah :

1. Melatih kepekaan terhadap sikap sosial kemasyarakatan.

2. Melatih anak mengembangkan imajinasi.

3. Melatih mengenal keunggulan-keunggulan lokal yang ada di wilayah

kabupaten Jepara.

4. Melatih keterampilan siswa menemukan bakat keahliannya.

5. Melatih kepedulian, merawat, memelihara dan melestarikan lingkungan.

6. Melatih anak menjelajahi dunia maya / internet untuk mencari informasi

global yang positif.

I. Pendidikan Karakter Bangsa

Pendidikan karakter bangsa di SDN 2 Sinangguldi integrasikan pada

semua pembelajaran, diantaranya :44

KELA

S

Karakter Siswa Yang di harapkan

I.

II.

III.

IV.

V.

VI.

Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung

Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan

Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung

Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan

Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung

Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan

Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung

Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan

Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung

Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan

Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung

Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan

45

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender Pendidikan kami susun berdasarkan Keputusan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan Keputusan Kepala Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jepara sebagai berikut.

1) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

125/U/2002 tentang Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di

Sekolah;

2) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 420/02945/2017 tentang

Pedoman Penyususnan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2017/2018;

Kurikulum tingkat satuan pendidikan SDN 2 Sinanggul diselenggarakan

dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender

Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta

didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup antara lain : (1) Minggu

46

Efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun

pelajaran pada setiap satuan pendidikan, (2) Jam Efektif adalah jumlah jam

pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh

mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan

pengembangan diri, (3) Hari Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak

diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang

dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar

semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum

termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

A. Alokasi Waktu

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera

pada tabel berikut:

No

.Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1Minggu efektif

belajar

Minimum 34 minggu

dan

Maksimum 38

minggu

Digunakan untuk kegiatan

pembelajaran efektif pada setiap

satuan pendidikan

2Jeda tengah

semester- -

3 Jeda antar semester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II

4Libur akhir tahun

pelajaran

Maksimum 3

minggu

Digunakan untuk penyiapan

kegiatan dan administrasi akhir

dan awal tahun pelajaran

5 Hari libur

keagamaan

2 - 4 hari Daerah khusus yang memerlukan

libur keagamaan lebih panjang

dapat mengaturnya sendiri tanpa

mengurangi jumlah minggu efektif

47

No

.Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

belajar dan waktu pembelajaran

efektif

6Hari libur umum/

nasionalMaksimum 2 hari

Disesuaikan dengan Peraturan

Pemerintah

7 Hari libur khusus Maksimum 1 hari

Untuk satuan pendidikan sesuai

dengan ciri kekhususan masing-

masing

B. Penetapan Kalender Pendidikan

1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir

pada bulan Juni tahun berikutnya.

2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan

Nasional, dan atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari

raya keagamaan, Kepala Daerah Kabupaten atau Kota, dan atau

organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur

khusus.

3. Pemerintah Pusat atau Provinsi atau Kabupaten atau Kota dapat

menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.

4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh

masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu

sebagaimana tersebut pada dokumen ini dengan memperhatikan

ketentuan dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah.

Mengacu pada Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif

Tahun Pelajaran 2017/2018 yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan

48

Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, maka Kalender Pendidikan yang

berlaku di SDN 2 Sinanggul ditetapkan sebagai berikut:

KALENDER PENDIDIKAN

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Bulan

Hari

Juli 2017

Keterangan10

Minggu 2 9 16 13 30 3 – 8 PPDB TP. 2017 / 2018

Senin 3 10 17 24 31 10 – 15 Libur semester genap

Selasa 4 11 18 25 TP. 2016 / 2017

Rabu 5 12 19 26 17 – 19 Masa Orientasi peserta

Kamis 6 13 20 27 Didik baru

Jum’at 7 14 21 28

Sabtu 1 8 15 22 29

Bulan

Hari

Agustus 2017

Keterangan26

Minggu 6 13 20 27 17 Upacara HUT RI

Senin 7 14 21 28

Selasa 1 8 15 22 29

Rabu 2 9 16 23 30

Kamis 3 10 17 24 31

Jum’at 4 11 18 25

Sabtu 5 12 19 26

Bulan

Hari

September 2017

Keterangan19

Minggu 3 10 17 24 21 Perkiraan libur umum

Senin 4 11 18 25 25 – 30 Ulangan Tengah Semester

49

Selasa 5 12 19 26

Rabu 6 13 20 27

Kamis 7 14 21 28

Jum’at 1 8 15 22 29

Sabtu 2 9 16 23 30

Bulan

Hari

Oktober 2017

Keterangan26

Minggu 1 8 15 22 29 2 – 5 Jeda Tengah Semester

Senin 2 9 16 23 30 28 Upacara Hari Besar Nasional

Selasa 3 10 17 24 31

Rabu 4 11 18 25

Kamis 5 12 19 26

Jum’at 6 13 20 27

Sabtu 7 14 21 28

Bulan

Hari

November 2017

Keterangan25

Minggu 5 12 19 26 10 Upacara Hari Besar Nasional

Senin 6 13 20 27

Selasa 7 14 21 28

Rabu 1 8 15 22 29

Kamis 2 9 16 23 30

Jum’at 3 10 17 24

Sabtu 4 11 18 25

Bulan

Hari

Desember 2017

Keterangan8

Minggu 3 10 17 24 31 1 Libur hari besar keagamaan50

Senin 4 11 18 25 11 – 16 Ulangan akhir Semester 1

Selasa 5 12 19 26 18 – 22 Kegiatan akhir semester

Rabu 6 13 20 27 23 Penerimaan rapot Smt. 1

Kamis 7 14 21 28 25 – 30 Libur Semester 1

Jum’at 1 8 15 22 29

Sabtu 2 9 16 23 30

Bulan

Hari

Januari 2018

Keterangan26

Minggu 7 14 21 28 1 Libur Tahun Baru

Senin 1 8 15 22 29

Selasa 2 9 16 23 30

Rabu 3 10 17 24 31

Kamis 4 11 18 25

Jum’at 5 12 19 26

Sabtu 6 13 20 27

Bulan

Hari

Februari 2018

Keterangan23

Minggu 4 11 18 25 16 Libur Hari Besar Keagamaan

Senin 5 12 19 26

Selasa 6 13 20 27

Rabu 7 14 21 28

Kamis 1 8 15 22

Jum’at 2 9 16 23

Sabtu 3 10 17 24

Bulan Maret 2018 Keterangan

51

Hari 16

Minggu4 11 18 25

5 – 10 Ulangan Tengah

Semester

Senin 5 12 19 26 12 – 15 Jeda tengah Semester

Selasa 6 13 20 27 Libur Hari Besar Keagamaan

Rabu 7 14 21 28

Kamis 1 8 15 22 29

Jum’at 2 9 16 23 30

Sabtu 3 10 17 24 31

Bulan

Hari

April 2018

Keterangan23

Minggu 1 8 15 22 29 Libur Hari Besar Keagamaan

Senin 2 9 16 23 30 Upacara Hari Besar Nasional

Selasa 3 10 17 24

Rabu 4 11 18 25

Kamis 5 12 19 26

Jum’at 6 13 20 27

Sabtu 7 14 21 28

Bulan

Hari

Mei 2018

Keterangan10

Minggu 6 13 20 27 1 Perkiraan Libur Umum

Senin 7 14 21 28 2 Upacara Hari Besar Nasional

Selasa 1 8 15 22 29 7 – 12 Ujian Sekolah / UN

Rabu 2 9 16 23 30 10 Libur Hari Besar Nasional

Kamis 3 10 17 24 31 17 – 19 Libur Bulan Ramadhan

Jum’at 4 11 18 25 24 – 30 Ulangan Akhir Semester 2

Sabtu 5 12 19 26

Bulan Juni 2018 Keterangan52

Hari 0

Minggu 3 10 17 24 KegiatanAkhir Semester 2

Senin 4 11 18 25 9 Penerimaan Rapot

Selasa 5 12 19 26 11 – 23 Libur Semester Genap

Rabu 6 13 20 27 25 – 30 PPDB 2018 / 2019

Kamis 7 14 21 28

Jum’at 1 8 15 22 29

Sabtu 2 9 16 23 30

53

Bulan

Hari

Juli 2018

Keterangan-

Minggu 1 8 15 22 29 2 – 9 Libur Semester Genap

Senin 2 9 16 23 30 16 – 17 Orientasi Peserta didik

Selasa 3 10 17 24 31 Baru TP. 2018/2019

Rabu 4 11 18 25

Kamis 5 12 19 26

Jum’at 6 13 20 27

Sabtu 7 14 21 28

54

BAB V

PENUTUP

Dokumen Kurikulum baru (2013) SDN 2 Sinanggul merupakan

implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54,

65, 66, dan 67 Tahun 2013, dan merupakan tindak lanjut dari Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Dokumen Kurikulum baru (2013)

SDN 2 Sinanggul telah selesai disusun oleh Tim Pengembangan

Kurikulum. Berdasarkan panduan-panduan yang berlaku dan hasil

musyawarah bersama antara warga sekolah dan komite sekolah. Dengan

selesainya penyusunan dokumen Kurikulum ini besar harapan kami

semua pemangku kepentingan di SDN 2 Sinanggul dapat dan mau

menjadikannya sebagai pedoman untuk semua komponen pendidikan,

agar tujuan pendidikan bisa tercapai.

Tentunya dalam penyusunan dokumen Kurikulum ini masih sangat

banyak kekurangan-kekurangannya, untuk itu kami selalu mengharapkan

masukan, saran, kritik, dan teguran dari semua pihak yang memiliki

kepedulian terhadap dunia pendidikan, sehingga dapat kami jadikan

55

sebagai bahan perbaikan untuk menyusun dokumen Kurikulum di masa-

masa mendatang.

Akhirnya kami selalu berharap semoga kami bisa mewujudkan

generasi Indonesia masa depan yang cerdas secara intelektual,

emosional, spiritual, sosial, serta mampu menghadapi tantangan pada era

global tanpa meninggalkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.

Jepara, 17 Juli 2017

Kepala Sekolah

H. WAHID , S.IP, S.Pd.

NIP. 19650814 198508 1 001

56

57