KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

55
1 KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI UNTUK PERGURUAN TINGGI BAHAN DARI BUKU DIREKTORAT PEMBINAAN AKADEMIK DAN BAHAN DARI BUKU DIREKTORAT PEMBINAAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN KEMAHASISWAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005 2005 Abstraksi ini dibuat oleh Prof. Sudjarwadi dari buku Dikti lalu diperlengkapi dengan ilustrasi oleh [email protected] Abstraksi oleh Prof. Sudjarwadi dari buku Dikti, refleksi, dan input para kolega, 31 Maret 2006

description

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI. Abstraksi ini dibuat oleh Prof. Sudjarwadi dari buku Dikti lalu diperlengkapi dengan ilustrasi oleh [email protected]. BAHAN DARI BUKU DIREKTORAT PEMBINAAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

Page 1: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

1

KURIKULUM BERBASIS KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSIKOMPETENSI

UNTUK PERGURUAN TINGGIUNTUK PERGURUAN TINGGI

BAHAN DARI BUKU DIREKTORAT PEMBINAAN AKADEMIK BAHAN DARI BUKU DIREKTORAT PEMBINAAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAANDAN KEMAHASISWAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGIDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGIDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

20052005

Abstraksi ini dibuat oleh Prof. Sudjarwadi dari buku Dikti lalu diperlengkapi dengan ilustrasi oleh

[email protected]

Abstraksi oleh Prof. Sudjarwadi dari buku Dikti, refleksi, dan input para kolega, 31 Maret 2006

Page 2: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

2

Page 3: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

3

Page 4: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

4

Ekstraksi parameter

Model Pembelajaran

Menjadi

KurikulumKurikulum

Proses Proses PembelajaranPembelajaran

Masyarakat yang berkaryaMasyarakat yang berkarya

Page 5: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

5

Jika Kita Punya Tujuan,

Diskripsikan..

Jika Kita Punya Tujuan,

Diskripsikan..

Rencanakan rutenyaRencanakan rutenya

Page 6: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

6

SEBUAH VISI

Page 7: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

7

MISI

Page 8: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

8

Lebih Jelas

Page 9: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

9

Page 10: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

10

Kursus vs PendidikanTraining is akin to following a tightly fenced path, in order to reach a predetermined goal at the end of it. Education is to wander freely in the fields to left and right of this path - preferably with a map. ( anonymous American teacher)Those of us who know where they are going, and can define the path that lead there, are in the business of training, whereas those who neither know their destination nor the means of getting there are in education. ( Prof. B F Skinner, University College - London)

Page 11: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

11

Cakwe ?Bagaimana Membuatnya ?

Page 12: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

12

Kategori Masakan : Kue

Bahan-Bahan : 500 gram tepung terigu 6 gram baking powder12 gram gula10 gram garam 6 gram ammonium karbonat 300 gram air

Cara Mengolah :

1. Campur tepung terigu dengan baking powder, ayak.2. Masukkan gula, garam, amonium karbonat ke dalam air, larutkan sampai benar-benar

larut.3. Aduk campuran tepung terigu, baking powder dengan larutan yang sudah disiapkan

selama kurang lebih 9 menit sampai kalis.4. Diamkan selama kurang lebih 30 menit, tutup dengan plastik.

5. Uleni adonan selama kurang lebih 1 menit.6. Tutup rapat adonan dengan plastik dan diamkan selama sekitar 8 sampai 14 jam.

7. Pipihkan adonan kira-kira setebal 0.5 cm, lalu potong selebar 1.5 cm atau sesuai selera.8. Poles dengan air tipis-tipis pada salah satu permukaannya.9. Susun dua, tekan tengah-tengahnya, tarik menurut selera.

10. Goreng pada minyak panas 185 C° sampai matang.11. Sajikan hangat.

RESEP CAKWE

Page 13: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

13

RESEP = KURIKULUM ?

Page 14: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

14

a.a. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaiannya dan penilaiannya yang digunakan sebagai penyampaiannya dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi (SK Mendiknas No. 232/U/2000 Ps. 1 butir 6)perguruan tinggi (SK Mendiknas No. 232/U/2000 Ps. 1 butir 6)

b.b. Kurikulum dipahami sebagai dokumen dan sebagai bahan Kurikulum dipahami sebagai dokumen dan sebagai bahan pembelajaran yang nyata dalam pendidikan tinggi dan pembelajaran yang nyata dalam pendidikan tinggi dan menjadi dasar penyelenggaraan program studi dengan menjadi dasar penyelenggaraan program studi dengan cakupan :cakupan :

1.1. Kurikulum Inti yang mencirikan kompetensi utamaKurikulum Inti yang mencirikan kompetensi utama

2.2. Kurikulum Institusional yang merupakan bagian dari Kurikulum Institusional yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan tinggi, komplementer dengan kurikulum pendidikan tinggi, komplementer dengan Kurikulum Inti, disusun dengan memperhatikan keadaan Kurikulum Inti, disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan (SK Mendiknas No. 232/U/2000 Ps. 7)yang bersangkutan (SK Mendiknas No. 232/U/2000 Ps. 7)

Page 15: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

15

Page 16: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

16

Dia yang namanya tidak perlu disebut

KOMPETENSI APA ?

KOMPETENSI APA ?

Page 17: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

17

KOMPETENSI APA ?

KOMPETENSI APA ?

Page 18: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

18

Page 19: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

19

Nyoman Nuarte

Page 20: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

20

Apa yang dimaksud dengan Apa yang dimaksud dengan kompetensi ?kompetensi ?

Kompetensi adalah Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentumelaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu (SK Mendiknas No. 045/U/2002, Ps. 21)(SK Mendiknas No. 045/U/2002, Ps. 21)

Pernyataan ini tentu belum jelas tanpa refleksi dan penjabaran spesifik ke orientasi program studi yang dibicarakan

Page 21: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

21

KOMPETENSI DAN

PENCAPAIAN HASIL

Page 22: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

22

KOMPETENSI DAN JENIS

PENDIDIKAN

AKADEMIK(S1,S2,S3)

VOKASI(D1,D2,D3)

TRAINING

Page 23: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

23

intermezo

Page 24: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

24

Page 25: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

25

Page 26: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

26

Apa yang dimaksud dengan Apa yang dimaksud dengan kompetensi utama, kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya ?kompetensi lainnya ?

Page 27: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

27

Kompetensi UtamaKompetensi Utama ialah kemampuan ialah kemampuan seseorang untuk seseorang untuk menampilkan kinerja menampilkan kinerja yang memadai pada yang memadai pada suatu kondisi suatu kondisi pekerjaan yang pekerjaan yang memuaskanmemuaskan

Page 28: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

28

• Kompetensi Kompetensi PendukungPendukung ialah ialah kemampuan kemampuan seseorang yang seseorang yang dapat mendukung dapat mendukung kompetensi kompetensi utamautama

Page 29: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

29

• Kompetensi LainKompetensi Lain ialah ialah kemampuan seseorang yang kemampuan seseorang yang berbeda dengan kompetensi berbeda dengan kompetensi utama dan pendukung, namun utama dan pendukung, namun membantu meningkatkan membantu meningkatkan kualitas hidup kualitas hidup kompetensi kompetensi komprehensif utuh terpadu komprehensif utuh terpadu memerlukan perhatian yang memerlukan perhatian yang mendalam juga pada bagian ini.mendalam juga pada bagian ini.

Page 30: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

30

Mengapa diperlukan kompetensi utama, Mengapa diperlukan kompetensi utama, pendukung dan kompetensi lain dalam pendukung dan kompetensi lain dalam kurikulum perguruan tinggi di Indonesia ?kurikulum perguruan tinggi di Indonesia ?

a.a. Memberikan Memberikan kemampuan adaptasi terhadap perubahan kemampuan adaptasi terhadap perubahan sangat cepatsangat cepat dalam lapangan kerja dengan tingkat dalam lapangan kerja dengan tingkat ketidak pastian yang tinggi, sifat pekerjaan dan ketidak pastian yang tinggi, sifat pekerjaan dan perkembangan masyarakat yang semakin tidak dapat perkembangan masyarakat yang semakin tidak dapat diperkirakan dengan ketelitian yang cukup (dari diperkirakan dengan ketelitian yang cukup (dari terra terra formaforma ke ke terra incognitaterra incognita))

b.b. Untuk Untuk mengantisipasi pekerjaan dengan persyaratan mengantisipasi pekerjaan dengan persyaratan kompetensi yang sifatnya kompetitifkompetensi yang sifatnya kompetitif dan tidak dan tidak mengenal batas-batas fisik wilayah, negara dan mengenal batas-batas fisik wilayah, negara dan pemerintahanpemerintahan

c.c. Untuk Untuk memfasilitasi proses pendidikan sepanjang memfasilitasi proses pendidikan sepanjang hayathayat, dalam bentuk proses belajar menemukan , dalam bentuk proses belajar menemukan a a method of inquirymethod of inquiry seseorang seseorang

Page 31: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

31

Apakah elemen kompetensi yang Apakah elemen kompetensi yang dimaksud dimaksud dalam Kepmendiknas No. dalam Kepmendiknas No. 045/U/2002 itu?045/U/2002 itu?

a.a. LandasanLandasan kepribadiankepribadian ini penting untuk ini penting untuk kompetensi komprehensif utuh terpadukompetensi komprehensif utuh terpadu

b.b. Penguasaan ilmu dan ketrampilanPenguasaan ilmu dan ketrampilan

c.c. Kemampuan berkaryaKemampuan berkarya

d.d. Sikap dan perilakuSikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang keahlian berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasaidikuasai

e.e. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakatPemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

Page 32: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

32

intermezo

Page 33: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

33

Page 34: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

34

Page 35: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

35

Apa hubungan antara tujuan Apa hubungan antara tujuan pendidikan pendidikan

dengan kompetensi ?dengan kompetensi ?

Dalam setiap Program Studi tentu telah terumuskan MISI Dalam setiap Program Studi tentu telah terumuskan MISI

dan TUJUAN pendidikan yang salah satu jabarannya selalu dan TUJUAN pendidikan yang salah satu jabarannya selalu

merupakan kualifikasi lulusan (kompetensi) yang akan merupakan kualifikasi lulusan (kompetensi) yang akan

dihasilkan. Rumusan kompetensi lulusan tersebut dihasilkan. Rumusan kompetensi lulusan tersebut

merupakan rumusanmerupakan rumusan “ “OUTCOMESOUTCOMES”” yaituyaitu suatu bentuk suatu bentuk

kemampuan yang nantinya akan ditunjukkan atau kemampuan yang nantinya akan ditunjukkan atau

dibuktikan di lapangan pekerjaan yang dipilihnyadibuktikan di lapangan pekerjaan yang dipilihnya. . Oleh Oleh

sebab itu, dalam rumusan kompetensi ini sebaiknya sebab itu, dalam rumusan kompetensi ini sebaiknya

mengacu pada harapan bidang kerja (profesi) yang mana mengacu pada harapan bidang kerja (profesi) yang mana

saja yang mungkin dapat diraih oleh lulusannya nanti.saja yang mungkin dapat diraih oleh lulusannya nanti.

Page 36: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

36

KURNAS ?

Page 37: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

37

PEDOMAN YANG LELUASA DAN BEBAS BERKREASI

PUTIH BERSIH…SILAHKAN DIISI

DENGAN AMALAN BAIK

Page 38: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

38

Produk Hukum

• UU No 20 SISDIKNAS• PP 60 Dikti• KepMenDiknas 232 Kurikulum• Kepmen 045• SK Dirjen Dikti 038• HELTS

Page 39: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

39

THE FOUR PILLARS OF EDUCATION

Mengilhami KepMen

232

•Learn to Learn

•Learn to Do

•Learn to Be

•Learn to Live Together

Page 40: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

40

Istilah pada KepMen 232

• MPK ≈ (Learn to Be)

• MKK ≈ (Learn To Know)

• MKB ≈ (Learn to Do)

• MPB ≈ (Learn to Be)

• MBB ≈ (Learn to Live Together)

Page 41: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

41

Apa ciri-ciri rancangan Apa ciri-ciri rancangan kurikulum berbasis kompetensi ?kurikulum berbasis kompetensi ?

1.1. Menyatakan secara jelas rincian kompetensiMenyatakan secara jelas rincian kompetensi peserta peserta didik sebagai luaran proses pembelajarandidik sebagai luaran proses pembelajaran

2.2. Materi ajar dan proses pembelajaran Materi ajar dan proses pembelajaran didesain dengan didesain dengan orientasi pada pencapaian kompetensi dan berfokus orientasi pada pencapaian kompetensi dan berfokus pada minat peserta didikpada minat peserta didik

3.3. Lebih Lebih mensinergikan dan mengintegrasikan mensinergikan dan mengintegrasikan penguasaan ranah koqnitif, psikomotorik dan afektif.penguasaan ranah koqnitif, psikomotorik dan afektif.

4.4. Proses penilaian hasil belajar lebih ditekankan pada Proses penilaian hasil belajar lebih ditekankan pada kemampuan untuk kemampuan untuk berkreasi secara prosedural atas berkreasi secara prosedural atas dasar pemahaman penerapan, analisis, dan evaluasidasar pemahaman penerapan, analisis, dan evaluasi yang benar pulayang benar pula

5.5. Disusun oleh penyelenggara pendidikan tinggi dan Disusun oleh penyelenggara pendidikan tinggi dan pihak-pihak berkepentingan terhadap lulusan pihak-pihak berkepentingan terhadap lulusan pendidikan tinggipendidikan tinggi (masyarakat profesi dan pengguna (masyarakat profesi dan pengguna lulusan)lulusan)

Page 42: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

42

Jadi Bagaimana KBK Disusun ?

Page 43: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

43

KEBUTUHAN MASYARAKAT TERHADAP PT sekarang dan masa depan (dilihat dari sinyal pasar dan science vision)

SOCIETALNEEDS

INDUSTRI-AL NEEDS

PROFESSI-NAL NEEDS

VISI MISI PS

KURIKULUM

FASILITAS

RENSTRA

Catatan sdw: dari tayangan pak Mursid

Page 44: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

44Prof. Sudjarwadi WRS-Akademik UGM, 31 Maret 2006

MEMBANGUN KOMPETENSI KOMPREHENSIF UTUH TERPADU MELALUI PROSES MEMBANGUN KOMPETENSI KOMPREHENSIF UTUH TERPADU MELALUI PROSES KNOWLEDGE KNOWLEDGE CREATIONCREATION ( ( LPSKLPSK DITENGAH MEJA: DITENGAH MEJA: LLINGKARAN INGKARAN PPEREKAT SINERGI EREKAT SINERGI KKOMPETENSI)OMPETENSI)

Produktif, berbasis kompetensiProduktif, berbasis kompetensiBelajar sepanjang hayat, selalu meningkatBelajar sepanjang hayat, selalu meningkat

NN SS

II KK

SEKI2SEKI2

NN SS

II KK

SEKI2SEKI2

NN SS

II KK

SEKI2SEKI2

NN SS

II KK

SEKI2SEKI2

NN SS

II KK

SEKI2SEKI2

KEKO: KEKO: Kecerdasan Kecerdasan

KolekttifKolekttif

S E K I 2S E K I 2SosialisasiSosialisasi

EksternalisasiEksternalisasi

KombinasiKombinasi

InternalisasiInternalisasi

ImplementasiImplementasi

KEKO - SEKI2KEKO - SEKI2

N: Nilai-nilai

S: Sikap mental dan etika

K: Ketrampilan

I: Ilmu Pengetahuan

Page 45: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

45

Page 46: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

46

Bagaimana agar KBK dapat tetap Bagaimana agar KBK dapat tetap diterapkan ?diterapkan ?

KBK dapat tetap diterapkan dengan syarat dosen KBK dapat tetap diterapkan dengan syarat dosen secara kreatif dapat memanfaatkan seluruh secara kreatif dapat memanfaatkan seluruh sumberdaya yang tersedia, walaupun terbatas.sumberdaya yang tersedia, walaupun terbatas.

Page 47: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

47

IntellectualExcitement

Interpersonal Rapport

Punishing Low Moderate High

High 6’. Intellectual Attacker

6. Intellectual Authority

8. Masterful Lecturer

9. Complete Master

Moderate 3’. Adequate Attacker

3. Adequate 5. Competent7. Masterful Facilitator

Low 1’. Inadequate Attacker

1. Inadequate 2. Marginal 4. “Warm fuzzy”

TABLE OF TWO-DIMENSIONAL MODEL OF TABLE OF TWO-DIMENSIONAL MODEL OF TEACHINGTEACHING

(Modified Oct 2002 from Phillip C. Wankat e-al, (Modified Oct 2002 from Phillip C. Wankat e-al, 1993)1993)

Slide pak Djar

Page 48: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

48

Hanna and McGill (1985) contend that the Hanna and McGill (1985) contend that the affective aspects of teaching are more affective aspects of teaching are more

important than method. important than method.

Affective components which appear to be Affective components which appear to be critical for effective teaching include :critical for effective teaching include :

Valuing learningValuing learning

A student-centered orientationA student-centered orientation

A belief that students can A belief that students can learnlearn

A need to help students learnA need to help students learn

Slide pak Djar

Page 49: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

49

Two educational environments (2)Two educational environments (2)

Emphasis on lecture-Emphasis on lecture-discussion teaching method : discussion teaching method : very limited faculty-student very limited faculty-student out-of-class communicationout-of-class communication

Focus on faculty teachingFocus on faculty teaching Focus on student learningFocus on student learning

Emphasis on faculty’s way Emphasis on faculty’s way of knowing; instruction is of knowing; instruction is focused on academic focused on academic disciplinesdisciplines

Emphasis on small intense Emphasis on small intense faculty-student discussion faculty-student discussion groups; one-on-one groups; one-on-one communication with faculty communication with faculty members; occasional members; occasional lectures; independent lectures; independent learninglearning

Emphasis on student’s ways Emphasis on student’s ways of knowing, multiple focus of knowing, multiple focus on learning academic on learning academic material, interdisciplinary material, interdisciplinary methods, problem-focused methods, problem-focused learning, skill competency, learning, skill competency, and so onand so on

Page 50: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

50

Two educational environments (3)Two educational environments (3)

Faculty member is primary Faculty member is primary agent responsible for agent responsible for student learningstudent learning

Focus on faculty teachingFocus on faculty teaching Focus on student learningFocus on student learning

Graduation = accumulation Graduation = accumulation of course creditsof course credits

Student is the primary agent Student is the primary agent responsible for student responsible for student learning; student’s learning; student’s individual ability and individual ability and motivation affects time and motivation affects time and efforteffort

Graduation = demonstration Graduation = demonstration that required learning and that required learning and competency has occurredcompetency has occurred

Page 51: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

51

Pendidikan Mencerahkan

• Membangun Karakter (Jati diri)

• Bermartabat

Page 52: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

52

Mengantar Pada

Kehidupan yg Lebih

baik

Page 53: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

53

Menjadi Collective Intelligence

Mutual Trust, Mutual Respect & Mutual

Benefit

Bersama Membangun Intellectual Capital

Page 54: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

54

"This is the beginning of a new day. You have

been given this day to use as you will. You can

waste it or use it for good. What you do today

is important because you are exchanging a day of your life for it.

When tomorrow comes, this day will be gone forever; in its place is

something that you have left behind . . . let it be let it be

something goodsomething good"

[Anonymous] Slide Pak Marwan

Page 55: KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNTUK PERGURUAN TINGGI

55