KURIKULUM

24

Click here to load reader

Transcript of KURIKULUM

Page 1: KURIKULUM

1. KURIKULUM

Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian

program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada. Kurikulum yang

diterapkan pada Tingkat Satuan Pendidikan harus sesuai dengan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI) dan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional No.23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi

Lulusan (SKL).

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, yang secara keseluruhan mencakup:

1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam

penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan,

2. beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah,

3. kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan

pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak

terpisahkan dari standar isi, dan

4. kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan

jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Pada tahun 2004, satuan pendidikan dasar menggunakan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) sampai dengan saat ini. Kurikulum KTSP berlandaskan

Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.19 Tahun 2005 Tentang

Standar Nasional Pendidikan, serta sudah berlandaskan Permen No.22 Tahun 2006

mengenai Standar Isi dan Permen No.23 Tahun 2006 mengenai Standar Kompetensi

Lulusan. Pengembangan kurikulum ini juga sudah mengacu pada Standar Isi dan

Standar Kompetensi Lulusan. Dengan kata lain, KTSP berpedoman pada Standar Isi

dan Standar Kompetensi untuk mengembangkan beberapa prinsip, diantaranya yaitu :

Page 2: KURIKULUM

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik

dan lingkungannya

b. Beragam dan terpadu

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

e. Menyeluruh dan berkesinambungan

f. Belajar sepanjang hayat

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan

untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan

kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta

peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk

wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-

hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan

gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar

pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Yang sesuai

dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23

Mei 2006 tentang Standar Isi, yakni Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Mengenai struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar telah

tertuang pada Standar Isi yang memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan

pengembangan diri. Dapat dikatakan, muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran

yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada

Page 3: KURIKULUM

satuan pendidikan. Di samping itu, materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan

diri termasuk ke dalam isi kurikulum.

2. BAHAN AJAR CETAK MATA PELAJARAN KEWARGANEGARAAN

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), sangat esensial diberikan

di persekolahan di negara kita sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang

cerdas, terampil dan berkarakter (National Character Building) yang setia dan

memiliki komitmen kepada bangsa dan negara Indonesia yang majemuk sesuai

dengan yang terlampir dalam Standar Isi (SI) kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan

wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai

manusia.. Selain itu, pentingnya mata pelajaran PKn diberikan di sekolah adalah

dalam rangka membina sikap dan perilaku siswa sesuai dengan nilai moral Pancasila

dan UUD 1945 serta menangkal berbagai pengaruh negatif yang datang dari luar baik

yang berkaitan dengan masalah ideologi maupun budaya.

Dalam buku paket (BSE) Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 6 SD dan MI karangan

Sunarso dan Anis Kusumawardani yang diterbitkan Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional Tahun 2008 sesuai pada kurikulum KTSP yang berpedoman

Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas No.23 Tahun

2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Buku ini memiliki beberapa keunggulan,

yaitu antara lain :

a. Peta Konsep, sebelum mempelajari materi, diberikan peta konsep sebagai bagan

pembelajaran materi yang diberikan setiap bab.

b. Kata Kunci, kata-kata tertentu yang berkaitan dengan materi yang dipelajari

dalam setiap bab.

Page 4: KURIKULUM

c. Tujuan Pembelajaran, digunakan sebagai dasar penyusunan materi sesuai standar

isi dan untuk mengetahui hasil uji pemahaman peserta didik terhadap materi yang

diajarkan.

d. Materi Pembelajaran, diuraikan secara jelas agar peserta didik mampu berpikir

kreatif dan mampu memahami materi dengan benar.

e. Tugas Mandiri, dikerjakan perseorangan untuk meningkatkan kemampuan peserta

didik dalam memahami materi yang diajarkan.

f. Tugas Kelompok, dikerjakan secara berkelompok untuk meningkatkan

kebersamaan dan melatih peserta didik menyelesaikan tugas secara bersama.

g. Untuk Diingat, istilah untuk rangkuman guna mengingkatkan kembali daya pikir

peserta didik tentang materi yang diajarkan.

h. Pelatihan, diberikan pada setiap akhir bab untuk mengetahui tingkat pemahaman

peserta didik terhadap materi yang diajarkan.

i. Evaluasi, diberikan pada tiap akhir semester sebagai salah satu upaya untuk

mengetahui tentang tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang

diajarkan dalam 1 semester.

j. Istilah Penting, mengingatkan istilah dan mendorong peserta didik untuk

mengenal dan memahami artinya.

k. Indeks, susunan/daftar kata-kata penting dalam buku beserta nomor

halamanpenempatan kata tersebut.

l. Materi, disajikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak usia SD dan

dirangkum sedemikian rupa demi memenuhi tuntutan Standar Kompetensi alam

Standar Isi.

m. Gambar, peserta didik dapat gambaran deskripsi situasi sesuai materi yang

dikembangkan.

Page 5: KURIKULUM

BAB I

PROSES PERUMUSAN PANCASILA

Standar kompetensi    : 1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan

Pancasila sebagai Dasar Negara

Kompetensi dasar       :

1.1 Mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam proses

perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

1.2 Menceritakan secara singkat nilai kebersamaan dalam

proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

1.3 Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan

dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

dalam kehidupan seharihari

Hasil Telaah :

a. Standar Isi

Standar Kompetensi dengan buku sudah sesuai dengan standar isi. Masing-

masing materi telah dijabarkan secara mendalam. Antara Kompetensi Dasar dalam

Standar Isi dan dalam Buku sudah sesuai. Namun dibeberapa  kompetensi dasar di

bahas tiap-tiap materi. Sehingga pemahaman siswa mengenai materi lebih mendalam.

b. Civic Knowladge

Buku ajar  BSE ini sudah mengembangkan civic knowladge karena dalam buku

ini penjelaskan mengenai pengetahuan berdirinya bangsa Indonesia. Dan

Page 6: KURIKULUM

kebersamaan serta perjuangan rakyat Indonesia guna memperoleh kemerdekaan yang

diakui oleh semua pihak. Dengan pengembangan civic knowladge ini siswa

diharapkan mampu memahami mengapa pancasila dipilih sebagai dasar negara dan

bagaimana proses perumusannya.

c. Civic Skill

Pada Bab I ini belum mengembangkan civic skill. Sehingga kemungkinan dapat

mengakibatkan ketidakpahaman pada siswa.

d. Civic Disposition

Buku ajar BSE ini sudah mengembangkan civic disposition karena dalam buku

ini siswa diajak untuk mengamalkan dan menerapkan nilai-nilai kebersamaan yang

telah dicontohkan oleh pejuang dalam perumusan serta pencapaian mufakat dalam

musyawarah menentukan dasar negara yang tepat. Serta mengamalkan pancasila

dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat tercermin siswa yang sesuai dengan

tujuan mata pelajaran PKn.

e. Kegrafikan dalam buku ajar

Kegrafikan sudah sesuai gender perempuan dan laki-laki dalam buku sudah adil

dan seimbang atau tidak bias gender. Pada buku ini banyak menjelaskan tokoh dalam

perjuangan bangsa. Namun gambar atau foto mengenai masing-masing tokoh masih

kurang.

Page 7: KURIKULUM

BAB II

SISTEM PEMERINTAHAN RI

Standar kompetensi : 2. Memahami sistem pemerintahan Republik Indonesia

Kompetensi Dasar :

2.1Menjelaskan proses Pemilu dan Pilkada

2.2Mendeskripsikan lembaga-lembaga negara sesuai UUD 1945 hasil

amandemen

2.3Mendeskripsikan tugas dan fungsi pemerintahan pusat dan daerah

Hasil Telaah :

A. Standar Isi

Standar Kompetensi yang tercantum dalam buku “Pendidikan Kewarganaan

SD/MI Kelas VI” materi Sistem Pemerintahan Republik Indonesia sudah sesuai

dengan standar isi yaitu Memahami Sistem Pemerintahan Republik Indonesia.

Kompetensi dasar yang tercantum dalam buku “Pendidikan Kewarganaan

SD/MI Kelas VI”  materi Sistem Pemerintahan Republik Indonesia sudah sesuai

dengan standar isi, yaitu: 2.1 Menjelaskan proses pemilu dan pilkada, 2.2

Mendeskripsikan lembaga-lembaga Negara sesuai UUD 1945 hasil amandemen, 2.3

Mendeskripsikan tugas dan fungsi pemerintahan pusat dan daerah.

B.     Civic Knowledge

Dalam buku “Pendidikan Kewarganaan SD/MI Kelas VI” Bab II materi

Sistem Pemerintahan Indonesia sudah mengarah pada pengembangan pendidikan

kewarganegaraan menjadi good citizen aspek civic knowledge, yaitu tentang:

1. Menjelaskan lembaga-lembaga Negara sesuai amandemen UUD 1945, yaitu:

a. Mengenal pelaksanaan demokrasi melalui Pemilu dan Pilkada

b. Menyebutkan lembaga-lembaga negara di Indonesia

Page 8: KURIKULUM

c. Membedakan lembaga legislative, eksekutif dan Yudikatif

d. Mengenal sistem pemerintahan pusat dan daerah

2. Menjelaskan tentang pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Dalam buku tersebut juga tertulis beberapa istilah-istilah penting,  kuis, pengetahuan

tambahan dalam konsep “Tahukah Kalian?”, dan kegiatan yang mengasah

pengetahuan siswa.

Contohnya:

a. Istilah

- Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur

pemerintahannya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-indangan yang

berlaku.

b.      Kuis

“Perbedaan Pemilu dan Pilkada?”

“Persyaratan pemilih dalam Pemilu?”

“Sebutkan tugas yang diemban oleh Majelis Permusyawaratan rakyat”

C.     Civic Skill

Dalam buku “Pendidikan Kewarganaan SD/MI Kelas VI” Bab II materi

Sistem Pemeritahan Republik Indonesia sudah mengarah pada pengembangan

pendidikan kewarganegaraan menjadi good citizen aspek civic skill, dimana dalam

buku tersebut dituliskan beberapa kegiatan yang mengasah kemampuan psikomotor

siswa, sebagai contohnya:

Page 9: KURIKULUM

“lakukan kegiatan berikut. Tujuannya mengembangkan wawasan kontekstual

dan keterampilan social kalian. Ajaklah 3 orang teman kalian untuk berdiskusi.

Diskusikan perihal hubungan antarlembaga di Negara kita. Tuliskan hasil diskusi

kelompok kalian dalam lembar tugas. Setelah selesai, bacakan hasil diskusi tersebut

di depan kelas. Berikan kesempatan kepada teman kalian untuk bertanya ataupun

mengomentari hasil diskusi kelompok kalian. Mintalah pula pendapat dari guru

terhadap hasil diskusi kalian”.

Dalam kegiatan yang tertulis tersebut siswa dilatih untuk mengembangkan

kemampuan psikomotornya untuk berdiskusi dalam kelompok, dan hasil diskusi

dibacakan di depan kelas dihadapan guru dan teman-temannya.

D.    Civic Dispotition

Dalam buku “Pendidikan Kewarganaan SD/MI Kelas VI” Bab II materi

Sistem Pemeritahan Republik Indonesia sudah mengarah pada pengembangan

pendidikan kewarganegaraan menjadi good citizen aspek civic dispotiton.

E.     Kegrafikaan

Gambar-gambar yang ada di buku cukup menarik, tapi memang bias gender,

mungkin hal ini dikarenakan materi berkaitan dengan sejarah jadi gambar tokoh-

tokoh memeng seharusnya seperti kenyataannya.

Menurut saya, sebaiknya gambar- gambar yang dicantumkan berwarna

sehingga menarik bagi siswa. 

Page 10: KURIKULUM

BAB III

PERAN INDONESIA DI ASIA TENGGARA

Standar Kompetensi : 3. Memahami peran Indonesia dalam lingkungan negara-

negara di                                       Asia Tenggara.

Kompetensi Dasar :

            3.1. Menjelaskan pengertian kerjasama negara-negara Asia Tenggara.

            3.2. Memberikan contoh peran Indonesia dalam lingkungan negara-

                           negara di Asia Tenggara.        

Hasil Telaah :

A. Standar Isi

1. Standar Kompetensi yang tercantum dalam buku “Pendidikan Kewarganaan

SD/MI Kelas VI” bab III materi “Peran Indonesia di Kawasan Asia Tenggara”

sudah sesuai dengan standar isi yaitu Memahami peranan politik luar negeri

Indonesia dalam era globalisasi.

2. Kompetensi dasar yang tercantum dalam buku “Pendidikan Kewarganaan

SD/MI Kelas VI” bab III materi “Peran Indonesia di Kawasan Asia Tenggara”

sudah sesuai dengan Standar Isi yaitu:

3.1 Menjelaskan pengertian kerjasama negara-negara Asia Tenggara.

3.2 Memberikan contoh peran Indonesia dalam lingkungan negara- negara di

Asia Tenggara.

            Yang dijabarkan menjadi 4 tujuan pembelajaran, yaitu:

Mejelaskan peran Indonesia melalui ASEAN

Menyebutkan tujuan pendirian dan bentuk-bentuk kerja sama.

Page 11: KURIKULUM

Menjelaskan Peranan Indonesia di Asia Tenggara.

Menyebutkan bentuk-bentuk kerja sama Indonesia dengan negara-negara

lain di Asia Tenggara.

B.     Civic Knowledge

Dalam buku “Pendidikan Kewarganaan SD/MI Kelas VI” Bab III materi

“Peran Indonesia di Kawasan Asia Tenggara” sudah mengarah pada pengembangan

Pendidikan Kewarganegaraan menjadi good citizen aspek civic knowledge, yaitu

tentang:

a. Istilah Deklarasi yaitu pernyataan yang netral artinya tidak memihak.

b. Kuis

c. Manakah negara yang Kawasan Asia Tenggara memiliki wilayahnya paling

luas

d. Mengapa terjadi kemiripan kebudayaan di antara bangsa-bangsa di Asia

Tenggara?

e. Siapakah orang yang menjabat Sekjen ASEAN pertama?

f. Tahukah kalian

Lambang ASEAN dan maknanya

KTT ASEAN terakhir dan Sekjen terbaru?

g. Materi:

Hubungan Indonesia dengan Asia Tenggara dari masa ke masa.

Kerjasama Indonesia dengan negara-negara di asia Tenggara sebagai

anggota Asean.

Proses Pembentukan ASEAN

Maksud dan tujuan ASEAN

Bentuk-bentuk kerja sama ASEAN dalam bidang ekonomi dan sosial

budaya.

Peran Indonesia di ASEAN

Page 12: KURIKULUM

C.     Civic Skill

Dalam buku “Pendidikan Kewarganaan SD/MI Kelas VI” Bab III materi

“Peran Indonesia di Kawasan Asia Tenggara” sudah mengarah pada pengembangan

pendidikan kewarganegaraan menjadi good citizen aspek civic skill, dimana dalam

buku tersebut dituliskan beberapa kegiatan yang mengasah kemampuan psikomotor

siswa, sebagai contohnya:

1. “Carilah informasi tentang kejayaan kerajaan Majapahit dan peranannya di

wilayah Asia Tenggara. Ringkaslah informasi yang kalian dapatkan itu dalam sebuah

tulisan satu halaman. Setelah itu serahkan pada guru untuk dinilai! Selamat

mengerjakan.”

2. “Selain Indonesia, ada sembilan negara Asia Tenggara yang menjadi

anggota ASEAN. Negara-negara tersebut adalah Filipina, Malaysia, Singapura,

Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Pilihlah satu

dari sembilan negara tersebut. Carilah data tentang negara yang telah kalian pilih di

buku, majalah, atau internet. Tuliskan data tersebut dalam selembar kertas untuk

dikumpulkan kepada guru. Selamat mengerjakan.”

D. Civic Dispotition

Dalam buku “Pendidikan Kewarganaan SD/MI Kelas VI” Bab III materi

sudah mengarah pada pengembangan pendidikan kewarganegaraan menjadi good

citizen aspek civic dispotition. Karena ada:

1) pembiasaan:

Belajar dengan tekun

Page 13: KURIKULUM

Menjaga kelestarian lingkungan sekitar

Menghargai perbedaan pendapat

Bersikap ramah kepada siapa saja

Menaati peraturan yang berlaku

E. Kegrafikaan

Dalam buku “Pendidikan Kewarganaan SD/MI Kelas VI” Bab III materi

“Peran Indonesia di Kawasan Asia Tenggara” pada unsur kegrafikaan tidak ada bias

gender.

BAB IV

PERAN INDONESIA DALAM ERA GLOBALISASI

Standar Kompetensi : 4. Memahami peranan politik luar negeri Indonesia dalam era

globalisasi.

Kompetensi Dasar :

4.1 Menjelaskan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif

4.2 Memberikan contoh peranan politik luar negeri Indonesia dalam

percaturan internasional.

Hasil Telaah :

A.    Standar Isi

Page 14: KURIKULUM

1. Standar Kompetensi yang tercantum dalam buku “Pendidikan Kewarganaan

SD/MI Kelas VI” bab IV materi Peran Indonesia di dunia Internasional sudah

sesuai dengan standar isi yaitu Memahami peranan politik luar negeri Indonesia

dalam era globalisasi.

2. Kompetensi dasar yang tercantum dalam buku “Pendidikan Kewarganaan

SD/MI Kelas VI” bab IV materi Peran Indonesia di dunia Internasional sudah

sesuai dengan standar isi yaitu:

4.1 Menjelaskan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.

4.2 Memberikan contoh peranan politik luar negeri Indonesia dalam

percaturan internasional.

B.     Civic Knowledge

Dalam buku “Pendidikan Kewarganaan SD/MI Kelas VI” Bab IV materi

Peran Indonesia di Dunia Internasional sudah mengarah pada pengembangan

pendidikan kewarganegaraan menjadi good citizen aspek civic knowledge, yaitu

tentang:

1. Menjelaskan pengertian politik luar negeri bebas-aktif Indonesia.

2. Memahami peranan Indonesia dalam organisasi tingkat internasional, yang

memuat:

a. Peran Indonesia atas terselenggaranya Konferensi Asia-Afrika.

b. Peran Indonesia dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

c. Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok (GNB).

3. Menjelaskan peran Indonesia di era globalisasi.

Dalam buku tersebut juga tertulis beberapa istilah-istilah penting,  kuis,

pengetahuan tambahan dalam konsep “Tahukah Kalian?”, dan kegiatan yang

mengasah pengetahuan siswa. Contohnya:

a. Istilah

Page 15: KURIKULUM

-    Aktif artinya giat atau rajin.

-   Diskriminasi adalah perbedaan perlakuan berdasarkan warna kulit, golongan,

suku, ekonomi, agama, dan sebagainya.

3. SILABUS

Dalam KTSP, Silabus merupakan bagian dari kurikulum tingkat satuan

pendidikan, sebagai penjabar standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam

materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi

untuk penilaian hasil belajar. Tercapainya tujuan pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) harus diimbangi dengan silabus yang baik.

Page 16: KURIKULUM

Silabus yang baik adalah mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

sebagaimana tercantum pada Standar Isi, mengidentifikasi materi pokok yang

menunjang tercapainya Kompetensi Dasar, merancang kegiatan pembelajaran yang

melibatkan proses fisik dan mental peserta didik untuk menumbuhkan pengalaman

belajar pada peserta didik, merumuskan indikator sesuai dengan karakteristik peserta

didik dan yang sesuai dengan mata pelajaran PKn, penilaian/evaluasi yang sesuai

dengan indikator pelajaran PKn, menentukan alokasi waktu yang efektif,

menggunakan sumber belajar yang sesuai dengan materi dan sesuai dengan SK dan

KD yang dibahas.

DAFTAR PUSTAKA

BSNP. 2006. Menteri Pendidikan Nasional No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.23 Tahun 2006 tentang

Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta: BSNP.

Kusumawardani, Anis dan Sunarso. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD dan MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Page 17: KURIKULUM