KUMPULAN TUGAS KOMUNITAS 1

5/12/2018 KUMPULAN TUGAS KOMUNITAS 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-tugas-komunitas-1 1/38

KUMPULAN TUGAS KOMUNITAS 1

DATA dan ANALISIS KASUS

oleh

KELAS A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2011



KASUS BALITA SLIDE 12

Wawancara

y Tidak ada penyuluhan k esehatan balita dari

petugas k esehatan dalam 1 tahun terak hir

Survei (35 balita)

26.6 % ISPA (Nasional 25%, Kel.Tugu 20,61%)

Sika p tidak setuju balita diimunisasi k etika balita

menderita ISPA : 62,5%

Sika p setuju ISPA tidak per lu dik hawatirkan 9,7%

Angga pan ISPA diseba bkan udara dingin 84,4%

Balita tdk menda pat ASI ek sk lusif sd 6 bulan 75%

Ada anggota k eluar ga mer ok ok dlm r umah 59,4%

Status imunisasi tidak lengka p : 16,1%



ANALISIS KASUS

NO DATA MASALAH ETIOLOGI

1. DS:

Tidak ada penyuluhan

k esehatan balita dari

petugas k esehatan dalam

1 tahun terak hir

DO:

Balita tdk menda pat ASIek sk lusif sd 6 bulan 75%.

Status imunisasi tidak

lengka p : 16,1%

Sika p setuju ISPA tidak

per lu dik hawatirkan 9,7%

Tidak adanya r espons

satu sama lain tentang

uk uran k enyamanan

Tidak ada yang

menduk ung

2. DS:


k esehatan balita dari petugas k esehatan dalam

1 tahun terak hir

DO:

26.6 % ISPA (Nasional

25%, Kel.Tugu 20,61%)

Sika p tidak setuju balita

diimunisasi k etika balita

menderita ISPA : 62,5%

Tingkah lak u yang tidak

tepat (antara lain histeris,

permusuhan, agitasi,

a patis)

Inter pr etasi yang

salah tentang

inf ormasi



3.

Angga pan ISPA

diseba bkan udara dingin

84,4%

DS:


k esehatan balita dari

petugas k esehatan dalam

1 tahun terak hir

DO:

Ada anggota k eluar ga

mer ok ok dlm r umah

59,4%

R asa k urang peduli ter hada p lingk ungan

Minimnya

inf ormasi dan

tingkat

pengetahuan

k eluar ga ter hada p

k esehatan



KASUS BALITA SLIDE 13

ANALISIS KELOMPOK

No. Data Masalah Etiologi

1. 82,9 % tidak memiliki

Jaminan k esehatan

Pengatasan masyarakat yang

k urang ef ektif

Defisit sum ber-sum ber

duk ungan sosial

masy

arakat

2 Status gizi k urang 5,7 %,

r esik o gizi k urang 31,4

%

Ketidak seim bangan Nutrisi:

Lebih Sedikit dari Kebutuhan

Tubuh

Faktor Ek onomi



Keterangan :

1. Pengatasan masyarakat yang k urang ef ektif

Definisi : pola kegiatan masyarakat untuk adaptasi dan pemecahan masalah yang tidak memuaskan untuk memnuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat

K arakteriktik : dinyatakan kerentanan, masyarakat tidak memenuhi kebutuhannya

sendiri,

2. Ketidak seim bangan Nutrisi: Lebih Sedikit dari Kebutuhan Tubuh

Definisi : pola kegiatan masyarakat untuk adaptasi dan pemecahan masalah yang

tidak memuaskan untuk memnuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat

K arakteriktik : dinyatakan kerentanan, masyarakat tidak memenuhi kebutuhannya

sendiri,



KASUS AUS SLIDE 16

1. H

asil Wawancaraa. Pelatihan Jumantik (kader posyandu);

b. Antusiasme masyarakat ter hada p PSN k urang ;

c. Duk ungan masyarakat belum optimal.

2. Hasil Observasi

a. Rumah yang ditemukan jentik 12, 8 %;

b. Tam pak sam pah dan bekas kaleng ;

c. Saluran air tidak mengalir .

3. Hasil Survei

a. Pengetahuan k urang baik tentang : PSN (18,3 %)

penyeba b DBD (64,2 %);

b. Setuju bahwa fogging mer upakan tindakan paling

ef ektif untuk mem berantas nyamuk 80,7 %;

c. Menggantung pakaian di r umah > 1 hari 20,2 %.



Analisis Kasus berdasarkan NANDA

No Data Masalah Etiologi

1 DO: Rumah yang

ditemukan jentik 12,8%,saluran air tidak mengalir ,

tam pak sam pah dan bekaskaleng, dan penyeba b

DBD 64,2%. DS: antusiasme

masyarakat ter hada p PSN

k urang.

Pengatasan masyarakat

yang k urang ef ektif .

Defisit dalam

layananduk ungan sosial

masyarakat

2 DO: pengetahuan k urang baik tentang PSN

(18,3%), dan

menggantung pakaian di

r umah > 1 hari 20,2 %. DS: Antusiasme

masyarakat ter hada p PSN

k urang, duk ungan

masyarakat belum

optimal

Kurangnya pengetahuan

Kurangnya k etertarikan

untuk bela jar

3 DO: Setuju bahwa

fogging mer upakan

tindakan paling ef ektif

untuk mem berantas

nyamuk 80,7 %.

DS: Pelatihan Jumantik

(kader posyandu)

Kesia pan untuk

Meningkatan

Pengatasan masyarakat

Sum ber daya

yang ter sedia

untuk pemecahan

masalah.

4 - R isik o inf ek si Kurangnya

pengetahuantentang

terk enanya bakteri pathogen

Daftar Diagnosa Keperawatan

1. Pengatasan masyarakat yang k urang ef ektif b.d Defisit dalam layanan duk ungan

sosial masyarakat yang ditandai dengan DO: Rumah yang ditemukan jentik 12,8%,



saluran air tidak mengalir , tam pak sam pah dan bekas kaleng, dan penyeba b DBD

64,2% dan DS: antusiasme masyarakat ter hada p PSN k urang.

2. Kurangnya pengetahuan b.d k urangnya k etertarikan untuk bela jar yang ditandai

dengan DO: pengetahuan k urang baik tentang PSN (18,3%), menggantung pakaian di

r umah > 1 hari 20,2 % dan DS: Antusiasme masyarakat ter hada p PSN k urang,duk ungan masyarakat belum optimal.

3. Kesia pan untuk Meningkatan Pengatasan masyarakat b.d Sum ber daya yang ter sedia

untuk pemecahan masalah yang ditandai dengan DO: Setuju bahwa fogging

mer upakan tindakan paling ef ektif untuk mem berantas nyamuk 80,7 %. DS: Pelatihan

Jumantik (kader posyandu)

4. R isik o inf ek si b.d Kurangnya pengetahuan tentang terk enanya bakteri pathogen.

Kesim

pulan:

Dari analisis kasus pada k elom pok usia sek olah dida patkan 3 diagnosa k eperawatan yang

telah di prioritaskan. Masalah yang ter jadi dalam k omunitas diatas, da pat mem pengar uhi

perk em bangan dan pertum buhan anak usia sek olah, meski pun dalam k enyataanya juga akan

ber pengar uh ter hada p k elom pok umur yang lain. Kurangnya pengetahuan dari pihak orang

tua juga da pat ber pengar uh ter hada p k ebiasaan anak dalam k eluar ga, sehingga jika tidak

diatasi dengan pem berian pr omosi k esehatan dan penanggulangan secara tepat maka

k ebiasaan k urang benar ter sebut akan mengaki batkan peningkatan jumlah jentik dan nyamuk

yang diik uti peningkatan k ejadian DBD. Sasaran yang tepat saat pem berian pendidikan

k esehatan tentang PSN adalah usia sek olah sebagai sarana melatih diri.



KASUS AUS SLIDE 17

Wawancara

1. Pr ogram gizi di prioritaskan bagi balita

2. Orang tua mengeluh anak nya sulit makan, jarang makan buah dan sayur , makan

sayur tertentu sa ja

3. FGD : mayoritas AUS suka ja jan chiki, es & permen, Jarang minum susu, jarang

sara pan pagi

Survei

1. AUS kategori k ur us 14,68% (R isk esdas 2007 : 12%)

2. Keluhan yang paling sering dirasakan batuk/ pilek 57,8%, naf su makan tur un

17,9%

3. Keluar ga tidak tahu gizi seim bang dan beragam 57%

4. 5

4%k elu

ar ga

jara

ngm

enyediaka

nmaka

nan y

ang be

ragam

da

nm

enu gizi

seim bang

5. 20% AUS sering ja jan, 18% jarang sara pan



ANALISIS KASUS


1. Orang tua mengeluh

anak nya sulit makan,

jarang makan buah dan

sayur , makan sayur

tertentu sa ja;

Jarang minum susu,

jarang sara pan pagi;

AUS kategori k ur us

14,68% (R isk esdas 2007

: 12

%); 18% jara

ngsara pan

Ketidak seim bangan

nutrisi: lebih sedikit

dari k ebutuhan tubuh

AUS sulit makan;

k urangnya

k etertarikan pada

makanan; k urangnya

inf ormasi orang tua

2. Pr ogram gizi

di prioritaskan bagi balita;

Keluar ga tidak tahu gizi

seim bang dan beragam

57%

Kurangnya

pengetahuan k eluar ga

Inter pr etasi yang

salah tentang

inf ormasi

3. Keluar ga tidak tahu gizi


57%; 54% k eluar ga

jarang menyediakan

makanan yang beragam

dan menu gizi seim bang;

R isik o pertum buhan

tidak pr opor sional

Gizi yang k urang

dan tidak seim bang

4. FGD: mayoritas AUS

suka ja jan chiki, es &

permen;

Keluhan yg paling sering

dirasakan batuk/ pilek

57,8%;

R isik o pada inf ek si Kurangnya

pengetahuan orang

tua tentang

terk enanya bakteri

pathogen dan

k ek urangan nutrisi

5. Keluar ga tidak tahu gizi


57%; 54% k eluar ga

R isik o k egagalan

pengasuhan orang tua

Kurangnya

pengetahuan dalam

menjaga k esehatan



jarang menyediakan

makanan yang beragam

dan menu gizi seim bang

anak

DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA KOMUNITAS

1. Ketidak seim bangan nutrisi: lebih sedikit dari k ebutuhan tubuh ber hubungan dengan

AUS sulit makan;k urangnya k etertarikan pada makanan; k urangnya inf ormasi orang

tua yang ditandai dengan Orang tua mengeluh anak nya sulit makan, jarang makan

buah dan sayur , makan sayur tertentu sa ja; Jarang minum susu, jarang sara pan pagi;

AUS kategori k ur us 14,68% (R isk esdas 2007 : 12%); 18% jarang sara pan

2. Kurangnya pengetahuan k eluar ga b.d Inter pr etasi yang salah tentang inf ormasi yang

ditandai dengan Pr ogram gizi di prioritaskan bagi balita; Keluar ga tidak tahu gizi

seim bang dan beragam 57%

3. R isik o pertum buhan tidak pr opor sional b.d Gizi yang k urang dan tidak seim bang yang

ditandai dengan Keluar ga tidak tahu gizi seim bang dan beragam 57%; 54% k eluar ga

jarang menyediakan makanan yang beragam dan menu gizi seim bang;

4. R isik o pada inf ek si b.d Kurangnya pengetahuan orang tua tentang terk enanya bakteri

pathogen dan k ek urangan nutrisi yang ditandai dengan FGD: mayoritas AUS suka

jajan chiki, es & permen; Keluhan yg paling sering dirasakan batuk/ pilek 57,8%;

5. Risiko kegagalan pengasuhan orang tua b.d Kurangnya pengetahuan dalam menjaga

kesehatan anak yang ditandai dengan Keluarga tidak tahu gizi seimbang dan

beragam 57%; 54% keluarga jarang menyediakan makanan yang beragam dan menu

gizi seimbang.



KASUS REMAJA SLIDE 20

Wawancara ()

Pr og

k esp

r o; PKPR

ter bata

s,k linik

k onsul

tasi di

PKMter bata

s

Rema ja merasa malu & tak ut dtg k e PKM u/ mnda patk n inf o k espr o,

menda patk n inf o dr teman, media, kdg2 di sek olah.

Rema ja lbh nyaman & per caya untuk mem bicarakan sek s/k espr o dng saha batnya

Dari 12 rm ja, 11 or g; ³Boleh pacaran t p tdk ber lebihan, 10 or g; ³ mmeluk ktika pcran, 8

or g,mencium pi pi & 8 mencium bi bir , 6 or g ³ortu tdk tahu aktfts pcr n mrka.´

Survei ()

y 66,7% r ema ja sdh pacaran dengan alasan; 17,7% kr n gengsi/gaul, 47,9% meningktk n

motivasi & 8,3% kr n k ebutuhan biologis.

y PL; 30,2% pegangan tangan, 9,4% sdh ber cum bu bi bir , 6,3% mera ba2,

1% per nah petting, 2,1% ber hub badan 1x per bln, 3,1% lbh dr 1 bln dan 9,4 % 1 bln

sekali mamanfaatk n m jlh, VCD u/ fantasi sex.

y 15,6% pengetahuan P.L sek sual k urang ( r ema ja belum menda patk n penyuluhn;

37,5

%tt

gk esp

r o,

28,1%

ttg pe

rk em

bangn, 43,8%

ttg PMS,

62,5

%tt

gk

ehami

lan).

y 27,1 % r ema ja kr g baik dlm memanfaatk n waktu luang (dugem, nongkr ong di

mall,pcran).

y 77,1% tdk ter li bat k eg K arang Tar una.

y 70,8% r ema ja mendisk usikan ttg mensturasi dng teman, 66,7% ttg pubertas, 30,2%

ttg hubungan sek sual.




1. DO: 15,6% pengetahuan P.L

sek sual k urang ( r ema ja

belum menda patk n

penyuluhn; 37,5% ttg k espr o,

28,1% ttg perk em bangn,

43,8% ttg PMS, 62,5 % ttgk ehamilan.

DS: Pr og k espr o; PKPR

ter batas, k linik k onsultasi di

PKM ter batas. Rema ja merasa malu & tak ut

dtg k e PKM u/ mnda patk ninf o k espr o.

1. Kurangnya

Pengetahuan

2. Koping k omunitas

tidak ef ektif

1. Kurangnya

k etertarikan

untuk bela jar ;

tidak familiar

dengan

sum ber-sum ber

inf ormasi

2. Partisi pasi

k omunitas

k urang

2. DO: 70,8% r ema ja mendisk usikan ttg mensturasi

dng teman, 66,7% ttg pubertas, 30,2% ttg

hubungan sek sual.

DS: Rema ja lbh nyaman & per caya untuk mem bicarakan

sek s/k espr o dng saha batnya.

Dari 12 rm ja, 11 or g; ³Boleh

pacaran t p tdk ber lebihan, 10

or g; ³ mmeluk ktika pcran, 8

or g,mencium pi pi & 8

mencium bi bir , 6 or g ³ortu

tdk ta

huaktft

s pcr nmrka.

1. R isik o KegagalanPengasuhan Orang

Tua

2. Koping k eluraga

melemah

1. Rendahnya f ungsi

k ognitif ;hilangnya

duk ungan dari jaringan social

2. Orang terdekat menarik diri

yang ber sifat

sementara

dengan k lien

pada saat

di butuhkan

3. DO: 77,1% tdk ter li bat k eg

K arang Tar una; r ema ja belum

menda patk n penyuluhn;

37,5% ttg k espr o, 28,1% ttg

perk em bangn, 43,8% ttg

PMS, 62,5 % ttg k ehamilan.

DS: Pr og k espr o; PKPR ter batas, k linik k onsultasi di

PKM ter batas.

1. Pengatasan

Masyarakat yang

Kurang Ef ektif

2. Kurangnya

pengetahuan/inf or

masi

1. Defisit dalam

partisi pasi

masyarakat;

defisit dalam

layanan

duk ungan

sosial

masyarakat;defisit dalam

sum ber-sum ber

duk ungansosial

masyarakat;2. Adanya

masalah dalam

menda patkan

inf ormasi




Dari hasil wawancara dengan 14 orang r ema ja dida patkan hasil sebagai berik ut:

1. 10 orang mengatakan sulit mengemukakan penda pat,

2. 5 orang tidak pede,

3. 5 orang mudah marah,

4. 5 orang mudah ter singgung,

5. 3 orang sulit berk onsentrasi

6. 10 orang sering dimarahi oleh orang tuanya,

7. 8 orang per nah marah dengan teman (merasa marah, sakit hati jika di per lak ukan

kasar ),

8. 8 orang tidak aktif di k egiatan r ema ja.

Dari hasil survey 162 orang r esponden dari kalangan r ema ja dida patkan hasil sebagai berik ut:

1. 53,7% memiliki karakteristik psik ososial k urang baik ,

2. 13,6% mengalami per lak uan kasar secara ver bal di k eluar ga dan teman sebaya, dan

11,7% mengalami per lak uan kasar secara sosial.

3. 90,7% memiliki mekanisme k oping tidak ef ektif .



ANALISIS


1 5 orang tidak pede

5 orang mudah marah,

5 orang mudah

ter singgung,

53,7% memiliki

karakteristik psik ososial

k urang baik ,

90,7% memiliki

mekanisme k oping

tidak ef ektif .

Def ensive Coping Kegagalan menca pai

taha p pertum buhanyang optimal

2 10 orang sering

dimarahi oleh orang

tuanya,

8 orang per nah marah

dengan teman (merasa

marah, sakit hati jika

di per lak ukan kasar ),

13,6% mengalami per lak uan kasar secara

ver bal di k eluar ga dan

teman sebaya, dan

11,7% mengalami

per lak uan kasar secara

sosial.

Ter ganggunya pr oses

k ek eluar gaan

Hilangnya duk ungan

dari jaringan sosial

3 10 orang mengatakan

sulit mengemukakan

penda pat,

8 orang tidak aktif di

k egiatan r ema ja.

Lemahnya Interak si

Sosia

l

Defisit dalam

parti

si

pa

si

ma

syarakat




WAWANCARA

y Dinas Kesehatan: Kegiatan Na pza terintegrasi dalam PKPR (penyuluhan, & pelatihan

petugas & gur u di bebera pa sek olah)

y BNK ; ter catat 297 kasus penyalahgunaan NAPZA ter banyak pada pela jar SLTA; 275

kasus

y Rema ja; mer ok ok merasa gagah

y Tidak ada k egiatan Kelom pok r ema ja yang aktif

SURVEY 118 Rema ja:

y 9,3% r ema ja tidak tahu bahaya mer ok ok , 20,3% tidak tahu dam pak lebih lanjut

k ebiasaan mer ok ok , 11,9% tidak per nah menda pat penyuluhan tentang r ok ok

y 13,6% belum tahu tentang bahaya NAPZA, 11, 9% per nah ditawari NAPZA, 4,2%

tidak tahu ciri-ciri pengguna NAPZA

y 16,9% r ema ja mudah k ecewa,

y 14,4% r ema ja mengatakan orang tua otoriter , 16,1% ter lalu menuntut anak nya, 14,4%

k urang k omunikatif ,

y 9,3% orang tua tidak melarang anak nya mer ok ok

y 97,6% r ema ja mem punyai k ebiasaan mer ok ok , 26,3% kar ena pengar uh teman, 54,2%

tidak mengik uti k egiatan PMR,KKR & BKR -S



ANALISIS


1. DS: BNK ; ter catat 297

kasus

penyalahgunaan

NAPZA ter banyak

pada pela jar SLTA;

275 kasus

DO: 13,6% belum tahu

tentang bahaya

NAPZA, 11, 9% per nah ditawari

NAPZA, 4,2% tidak

tahu ciri-ciri

pengguna NAPZA

Kurangnya

pengetahuan

1. Kognitif ter batas

2. Inter pr estasi yang

salah tentang

NAPZA.

3. Tidak familiar

dengan sum ber-

sum ber yang ada.

2. DS: Rema ja; mer ok ok

merasa gagah

DO: 9,3% r ema ja tidak

tahu bahaya

mer ok ok , 20,3%

tidak tahu dam pak

lebih lanjut

k ebiasaan mer ok ok ,

11,9% tidak per nah

menda pat

penyuluhan tentang

r ok ok .

9,3% orang tua tidak

melarang anak nya

Kurangnya

pengetahuan

1. Kognitif ter batas.

2. Inter pr etasi yang

salah tentang

inf ormasi.

3. Tidak familiar

dengan sum ber-

sum ber .



mer ok ok

3. S: Tidak ada k egiatan

Kelom pok r ema ja

yang aktif .

O: 16,9% r ema ja mudah

k ecewa.

14,4% r ema ja

mengatakan orang

tua otoriter , 16,1%

ter lalu menuntut

anak nya, 14,4%

k urang k omunikatif .

97,6% r ema ja

mem punyai

k ebiasaan mer ok ok ,

26,3% kar ena

pengar uh teman,

54,2% tidak

mengik uti k egiatan

PMR, KKR dan

BKR -S

Lemahnya

interak si sosial

1. Ham batan

k omunikasi

dengan orang lain.

2. Ham batan

lingk ungan.

3. Kegiatan sosial

ter batas.



KASUS DEWASA SLIDE 27

Wawancara Penderita DM belum mengolah diit karena tidakTahu Penderita DM tdk melakukan olah raga krn tidak

Sempat

Tidak ada program khusus untuk DM hanya pdPosbindu

Survei 195 Dewasa3,7% menderita DM

Resiko DM 11%Pola hidup kurang baik dan beresiko terjadi penya

kit DM 22%

Perilaku managemen terapi pada klmpk penderitaDM 67% kurang baik Pola hidup kurang baik meningkatkan resiko DM 38%

Pengetahuan kurang baik ttg penyakit DM 38%

Data 10 besar penyakit di PKM Tuguth 2009

DM ranking 10 dengan 672 kasus

ANALISIS


1. Penderita DM belum

mengolah diit kar ena

tidak tahu diduk ung

dengan adanya survey

dari 195 dewasa yang

m

em

buktika

n ba

hwa

pengetahuan k urang

baik tentang penyakit

DM sebesar 38%.

Ketidak seim bangan

nutrisi ; Lebih dari

yang di butuhkan

tubuh

Asupan yang

ber lebihan

dari

k ebutuhan

m

eta

bolik

2. Penderita DM tidak

melak ukan olahraga

kar ena tidak sem pat diduk ung dengan

adanya survey dari

Gaya hidup yang

tidak banyak ber gerak

Kurangnya

k ekayaan(waktu)



195 dewasa yang

mem buktikan bahwa

adanya r esik o DM

11% serta 3,7% dari

mer eka telah

menderita DM.

3. Tidak ada pr ogram k husus untuk DM

hanya pada Posbindu

diduk ung dengan

adanya survey dari

195 dewasa yangmem buktikan bahwa

perilak u managementera pi pada k elom pok

penderita DM 67%k urang baik .

Cara manjemen

pengobatan yang

tidak ef ektif pada

masyarakat

Kurangnya

sum ber daya

k esehatan

(pr ogram)



KASUS DEWASA SLIDE 28

Wawancara

Tidak ada pr ogram k husus dalam mengatasi hi pertensi

FGD : Gejala hi pertensi yang dirasakan mer upakan Keluhan yang biasa dan hilang sendiri, biasa

diatasi. Dengan mem beli obat di war ung.

Survei 195 orang

Masyarakat ber esik o hi pertensi 33%

Perilak u ber esik o hi pertensi 73%

Pengetahuan masyarakat tentang hi pertensi 50,3%

Kurang baik Sika p masyarakat ter hada p penanganan hi pertensi Kurang baik 54,9%

Analisa sesuai NANDA:


1 Wawancara: Tidak ada pr ogram

k husus dalam mengatasi

hi pertensi

Survey 195 orang

1. Masyarakat ber esik o hi pertensi 33%2. Perilak u ber esik o hi pertensi 73%

3. Pengetahuan masyarakat tentanghi pertensi 50,3%4. Kurang baik Sika p masyarakat

ter hada p penanganan hi pertensi

Kurang baik 54,9%

Pengatasan

masyarakat yangk urang ef ektif

1. Defisit dalam layanan

duk ungan sosialmasyarakat;

. Defisit dalam sum ber-sum ber duk ungan sosial

masyarakat . Sum ber daya tidak

memadai untuk

menyelesaikan masalah. Sistem masyarakat tidak

ef ektif (misalnya:k urangnya sistem medis

dar urat, sistem transportasi, atau

bencana sistem

per encanaan. Tadak ada sistem masyarakat

2 Wawancara: Tidak ada pr ogram k husus dalam mengatasi

hi pertensi

Survey 195 orang

1. Masyarakat ber esik o hi pertensi

33%

2. Perilak u ber esik o hi pertensi 73%

3. Pengetahuan masyarakat tentanghi pertensi 50,3%

Kurangnya

pengetahuan

1. Kognitif ter batas

2. Inter pr etasi yang

salah tentang inf ormasi

3. k urangnya

k etertarikan untuk



4. Kurang baik Sika p masyarakat

ter hada p penanganan hi pertensi Kurang baik 54,9%

bela jar

4. tidak familiar

dengan sum ber-sum ber

inf ormasi.


k husus dalam mengatasi hi pertensi

Survey 195 orang1. Masyarakat ber esik o hi pertensi

33%2. Perilak u ber esik o hi pertensi 73%

3. Pengetahuan masyarakat tentang

hi pertensi 50,3%4. Kurang baik Sika p masyarakat ter hada p penanganan hi pertensi

Kurang baik 54,9%

Koping k omunitas

tidak ef ektif

1. sistem k omunitas tak

ef ektif .

2. sum ber dan

pelayanan social di

k omunitas k urang.

Sum ber untuk

pemecahan masalah

tidak adek uat.

4 Wawancara: Tidak ada pr ogram k husus dalam mengatasi

hi pertensi Survey 195 orang

1. Masyarakat ber esik o hi pertensi

33%

2. Perilak u ber esik o hi pertensi 73%3. Pengetahuan masyarakat tentanghi pertensi 50,3%



Faktor r esik o dari

k etidaktoleranan

dalam beraktivitas

3. status decondition

4. sejarah intoleransi

sebelumnya

5. pengalaman dengan

aktivitas


k husus dalam mengatasi hi pertensi

Survey 195 orang1. Masyarakat ber esik o hi pertensi

33%2. Perilak u ber esik o hi pertensi 73%

3. Pengetahuan masyarakat tentang

hi pertensi 50,3%



Kesia pan untuk

peningkatanmana jemen

pengobatan

1. menggam barkan

berk urangnya factor

r esik o

2. mengungka pkank einginan untuk

mengelola penyakit.



KASUS LANSIA SLIDE 32

WAWANCARA

y Belum ada pr ogram k husus hi pertensi lansia

y Tidak semua lansia berk unjung k e posbindu di tia p RW

DATA KUNJUNGAN RAWAT JALAN

y Lansia ber usia 45-65 tahun di PKM Tugu

y Lansia dengan hi pertensi primer 602 (13,74 %)

SURVEI (90 LANSIA)y Lansia yang mengalami gastritis 16%

y Pola makan ber esik o gastritis 52%

y Penggunaan obat k urang tepat 21%

y 47% lansia mengalami banyak masalah

y Peran k eluar ga k urang ter hada p lansia yang mengalami gastritis 37%

y Tingkat pengetahuan tentang gastritis 36 %



ANALISIS KASUS SESUAI NANDA

NO DATA MASALAH ETIOLOGI1. Tidak semua lansia

berk unjung k e

posbindu di tia p RW,

lansia ber usia 45-65

tahun di PKM Tugu,

lansia yang

mengalami gastritis

16%, dan 47% lansia

mengalami banyak

masalah.

Per lindungan yang

tidak ef ektif

Usia ek str em

DX : Per lindungan yang tidak ef ektif b.d usia ek str em yang ditandai dengan

tidak semua lansia berk unjung k e posbindu di tia p RW, lansia ber usia 45-65

tahun di PKM Tugu, lansia yang mengalami gastritis 16%, dan 47% lansia

mengalami banyak masalah.

2. Pola makan ber esik o

gastritis 52%,

penggunaan obat

k urang tepat 21%,

peran k eluar ga k urang

ter hada p lansia yang

mengalami gastritis

37% dan tingkat

pengetahuan tentang

gastritis 36 %.

Kurangnya

pengetahuan (secara

spesifik )

Kognitif ter batas

DX : Kurangnya pengetahuan (secara spesifik ) b.d k ognitif ter batas yang

ditandai dengan pola makan ber esik o gastritis 52%, penggunaan obat k urang

tepat 21%, dan tingkat pengetahuan tentang gastritis 36 %.

3. Lansia yang R isik o pada inf ek si Kebutuhan pok ok



mengalami gastritis

16%, pola makan

ber esik o gastritis 52%,

penggunaan obat

k urang tepat 21%, dan

peran k eluar ga k urang

ter hada p lansia yang

mengalami gastritis

37% .

(aki bat inf ek si) yang tidak cuk up

menyeba bkan

k urangnya

pertahanan tubuh

DX : R isik o pada inf ek si (aki bat inf ek si) b.d k ebutuhan pok ok yang tidak cuk up

menyeba bkan k urangnya pertahanan tubuh yang ditandai dengan lansia yang

mengalami gastritis 16%, pola makan ber esik o gastritis 52%, penggunaan obat

k urang tepat 21%, dan peran k eluar ga k urang ter hada p lansia yang mengalami

gastritis 37% .




1.1 Kasus:

a.WAWANCARA1. Ada penderita TBC lama dan tidak ter lacak k eberadaannya

2. Banyak lansia penderita TBC tidak teratur ber obat

3. Peran k lg : mengam bil obat k e PKM

b. SURVEI (22 LANSIA)

1. 10 % penderita TBC per nah batuk darah

2. 27% lansia memiliki naf su makan dan berat badan menur un

3. 35% lansia menyatakan batuk > 2 minggu dan berk eringat malam hari tanpa

seba b

4. 10% penderita TBC per nah putus obat

5. 37 % Penderita TB selalu atau sering tidur dengan balita

6. 3 % tidak per nah menutup mulut

7. 64 % r uangan lansia tidak terang atau lem ba b

8. 55,6% k eluar ga yang kadang-kadang mengingatkan minum obat




1. Ada penderita TBC lama

dan tidak ter lacak

k eberadaannya

Kuragnya inf ormasi

lansia mengenai

layanan k esehatan

yang

ada

Kurangnya

sosialisasi

kader k epada

lans

ia

2. Banyak lansia penderita

TBC tidak teratur ber obat

Kurang pengetahuan

tentang k ondisi, tera pi

dan pencegahan

Kurangnya

inf ormasi

3. 10 % penderita TBC

per nah batuk darah

Gangguan ber sihan

jalan na pas

Sekr et

k ental/darah

4. 27% lansia memiliki naf su

makan dan berat badan

menur un

Ketidak seim bangan

nutrisi: k urang dari

k ebutuhan tubuh

Peningkatan

pr oduk si

sputum

5. 35% lansia menyatakan

batuk > 2 minggu dan

berk eringat malam hari

tanpa seba b

Gangguan rasa

nyaman

Agen cidera

biologis

6. 10% penderita TBC

per nah putus obat

Kurang pengetahuan

tentang k ondisi

Pengetahuantentang peran

PMO k urang

7. 37 % Penderita TB selalu

atau sering tidur dengan

balita

Kurangnya

pengetahuan

Pengetahuan

tentang r esik o penularan

penyakit

k urang

8. 3% tidak per nah menutup

mulut

Kurangnya

pengetahuan

Pengetahuan

tentang r esik o

penularan

penyakit

k urang

9. 64 % r uangan lansia tidak

terang atau lem ba b

Kurangnya

pengetahuan

Pengetahuan

tentang

pemeliharaan

r uangank urang

10. 55,6% k eluar ga yang

kadang-kadang

mengingatkan minum

obat

Kurang pengetahuan

k eluar ga tentang

k ondisi, tera pi dan

pencegahan

Pengetahuan

tentang peranPMO k urang




Wawancara

Lansia tidak k e posbindu kar ena jarak nya jauh.

Lansia mengehentikan k egiatan saat nyeri menyerang.

Survei (63 lansia)

Lansia yang berisik o r ematik 84,13 %

Pola makan k urang baik 82, 54 %

Pengetahuan ttg r ematik k urang 79, 37 %

63,15 % lansia tidak memiliki jaminan pelayanan k esehatan



ANALISIS

No. Data Masalah Etiologi1. DS : Lansia

mengehentikan k egiatansaat nyeri menyerang

DO: Lansia yang

berisik o r ematik 84,13

%

r esik o nyeri kr onik Atr ophy pada

otot

2. DO : Pola makan

k urang baik 82, 54 %

Ketidak seim bangannutrisi

Pemenuhannutrisi tidak

adek uat

3. DO : 63,15 % lansia

tidak memiliki jaminan

pelayanan k esehatan

Ansietas Ancamanter hada p

per ubahan statusk esehatan

4. DS : Lansia

mengehentikan k egiatan

saat nyeri menyerang.

Keter batasan

k emam puan ber jalan(k emam puanmobilitas)

Nyeri yang

dirasakan

5. DS : L

ans

ia tidak

k e

posbindu kar ena

jarak nya jauh

DO : Pengetahuan ttg

r ematik k urang 79, 37

%

Ketidak

ef ektiva

nmenjaga k esehatan Ku

rangny

a pengetahuan

tentang perilak u

pr omosi

k esehatan




Wawancara

Banyak lansia penderita DM ta pi hanya sedikit yang k ontr ol gula darah

Belum ada k egiatan k husus penderita DM di posbindu

Senam lansia setia p minggu pagi

Survei (53 lansia)

Lansia yang berisik o DM 61, 11 %

Pola hidup k urang baik 61, 11 %

Tingkat pengetahuan k urang 29, 63 %

Peran k eluar ga k urang ter hada p lansia 37 %

Tidak r utin mengunjungi posbindu 88, 7 %



ANALISIS


1. DS:

Banyak lansia penderita DM

ta pi hanya sedikit yang k ontr ol

gula darah.

DO:

- Peran k eluar ga k urang

ter hada p lansia 37%.

Ter ganggunya pr oses

k ek eluar gaan

- per ubahan dalam

penghasilan

k eluar ga.

-Per ubahan dalam

status k esehatan

anggota k eluar ga.

- per ubahan situasi.

- per ubahan dalam

status social

k elu

ar ga.

- per gesaran k ek uatan

dari anggota

k eluar ga.

2. DS:

Banyak lansia penderita DM

ta pi hanya sedikit yang k ontr ol

gula darah.

DO:

-Tidak r utin mengunjungi

posbindu 88,7%.

Kurangnya pengetahuan -Kognitif ter batas

-Inter pr etasi yang

salah tentang

inf ormasi

-k urangnya

k etertarikan untuk

bela jar

-tidak familiar

dengan sum ber-

sum ber inf ormasi.

3. DS:

Senam lansia setia p minggu

pagi

Kesia pan untuk peningkatan

mana jemen pengobatan

-menggam barkan

berk urangnya factor

r esik o

-mengungka pkan

k einginan untuk

mengelola penyakit.

4. DS: Koping k omunitas tidak -sistem k omunitas



Lansia yang berisik o DM

61,11%

DO:

Belum ada k egiatan k husus

penderita DM di posbindu.

ef ektif tak ef ektif .

-sum ber dan

pelayanan social di

k omunitas k urang.

Sum ber untuk

pemecahan masalah

tidak adek uat.

5. DO : Pola hidup k urang baik

61,11%

Faktor r esik o dari

k etidaktoleranan dalam

beraktivitas

-status decondition

-sejarah intoleransi

sebelumnya

- pengalaman dengan

aktivitas




Wawancara kader

K ader belum tahu bagaimana menilai risik o jatuh pada lansia

Belum ada duk ungan upaya pencegahan jatuh pada lansia

Belum memahami bagaimana perk em bangan fisik lansia

Survei (256 lansia)

32,7 % ber esik o jatuh

32,2% mem punyai r esik o jatuh r endah

36,2% mem punyai r esik o jatuh tinggi

44 % r umah dengan penerangan k urang

40,6% r umah dengan lantai kamar mandi licin

45,7% mengalami gangguan penglihatan

33,9% mengalami penur unan k eseim bangan tubuh

33,9% mengalami penur unan f ungsi pendengaran

17,7% menggunakan alat bantu jalan 27,2% memiliki riwayat jatuh



ANALISIS


1. 45,7% mengalami

gangguan penglihatan

17,7% menggunakan

alat bantu jalan

27,2% memiliki

riwayat jatuh

40,6% r umah dengan

lantai kamar mandi

licin

44 %r uma

hdeng

an

penerangan k urang

Resik o jatuh Penur unan sensori

2. 17,7% menggunakan

alat bantu jalan

33,9% mengalami

penur unan

k eseim bangan tubuh

27,2% memiliki

riwayat jatuh

40,6% r umah dengan

lantai kamar mandi

licin

Kemam puan

ber pindah yang

bur uk

Tidak memadainya

k ek uatan otot




Wawancara kader

a. 2 tahun yang lalu per nah ada skrining osteopor osis dan penyuluhan osteopor osis

b. Lansia mengeluh k eter batasan aktivitas sehari-hari kar ena nyeri tulang

c. Klg belum mengetahui lingk ungan yang baik untuk lansia dengan nyeri tulang belakang

Survei (90 lansia)

1. mengalami tanda dan gejala osteopor osis 17,7%

2. mengalami nyeri daerah tulang belakang 65,6%

3. mengalami per ubahan str uktur tulang 71,1%

4. mengeluh k eter batasan dalam per gerakan dalam aktivitas sehari-hari 17,7%

5. pengetahuan k urang tentang osteopor osis 48,9%

6. Tidak menjalani pengobatan 60%

7. Perilak u tidak baik terkait osteopor osis 32 %



ANALISIS KASUS

NO DATA MASALAH ETIOLOGI

1. DS:

2 tahun yang lalu per nah

ada skrining osteopor osis

dan penyuluhan

osteopor osis.

DO:

1.

Peri

lak

utidak

baik

terkait

osteopor osis 32 %.

2. pengetahuan

k urang tentang

osteopor osis

48,9%

Tidak ak urat dalam

mengik uti pikiran atau

instr uk si

Inter pr etasi yang

salah tentang

inf ormasi

2. DS:

Lansia mengeluh

k eter batasan aktivitas

sehari-hari kar ena nyeri

tulang.

DO:

1. mengalami tanda

dan gejala

osteopor osis

17,7%

2. mengalami nyeri

daerah tulang

belakang 65,6%

Nyeri ak ut Hilangnya

k esatuan dari

str uktur tulang

3. DS:

Klg belum mengetahui

Kurangnya k esia pan

untuk meningkatkan

Tidak adanya

aktivitas untuk



lingk ungan yang baik

untuk lansia dengan nyeri

tulang belakang.

DO:

Tidak menjalani

pengobatan 60%

pr oses k ek eluar gaan mem bantu

anggota k elur ga

4. DO: Mengalami

per ubahan str uktur tulang

71,1%

Gam baran diri ter ganggu Per ubahan aktual

dari str uktur

tubuh

KUMPULAN TUGAS KOMUNITAS 1

Documents

Transcript of KUMPULAN TUGAS KOMUNITAS 1