Kumpulan artikel kepribadian Dan Emosi

7
Kepribadian dan Emosi 1. Kepribadian · Kepribadian adalah segala corak perilaku yang khas dan unik dan dapat diperkirakan dimiliki atau ada pada diri seseorang, dan seringkali dipergunakan sebagai reaksi yang alami atau sebagai alat untuk menyesuaika diri terhadap segala sesuatu hal yang terjadi di sekitar seseorang · Faktor faktor yang dapat menjadi penentu kepribadian seseorang, yaitu : o Keluarga (keturunan) § Merujuk pada faktor genetika seseorang, misalnya yang berkaitan dengan fisik yaitu tinggi badan, bentuk wajah, warna mata, warna rambut, bahkan sifat-sifat dan penyakit-penyakit tertentu. o Lingkungan § Lingkungan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam kepribadian seseorang, karena dalam lingkungan lah seorang pribadi dapat menangkap nilai-nilai atau norma-norma yang akan dia terapkan dalam hidupnya § Misalnya saja ketika seorang anak dari keluarga yang baik dan taat akan Allah, namun jika lingkungan tempat ia tinggal memiliki pengaruh yang buruk dan imannya tidak cukup kuat, anak tersebut bisa jadi memiliki kepribadian yang buruk juga. · Cara untuk mengukur kepribadian seseorang ada 2, yaitu : o The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) : adalah salah satu kerangka kerja kepribadian dengan 100 pertanyaan yang menanyakan kepada orang bagaimana mereka biasanya bertindak atau merasa dalam situasi tertentu. Individu pada akhirnya akan diklasifikasikan sebagai ekstrovet (E) dan intovert (I), sensing (S) atau intuitif (N),

description

kumpulan artikel tentang kepribadian dan emosi

Transcript of Kumpulan artikel kepribadian Dan Emosi

Kepribadian dan Emosi1. Kepribadian Kepribadian adalah segala corak perilaku yang khas dan unik dan dapat diperkirakan dimiliki atau ada pada diri seseorang, dan seringkali dipergunakan sebagai reaksi yang alami atau sebagai alat untuk menyesuaika diri terhadap segala sesuatu hal yang terjadi di sekitar seseorang Faktor faktor yang dapat menjadi penentu kepribadian seseorang, yaitu :o Keluarga (keturunan) Merujuk pada faktor genetika seseorang, misalnya yang berkaitan dengan fisik yaitu tinggi badan, bentuk wajah, warna mata, warna rambut, bahkan sifat-sifat dan penyakit-penyakit tertentu.o Lingkungan Lingkungan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam kepribadian seseorang, karena dalam lingkungan lah seorang pribadi dapat menangkap nilai-nilai atau norma-norma yang akan dia terapkan dalam hidupnya Misalnya saja ketika seorang anak dari keluarga yang baik dan taat akan Allah, namun jika lingkungan tempat ia tinggal memiliki pengaruh yang buruk dan imannya tidak cukup kuat, anak tersebut bisa jadi memiliki kepribadian yang buruk juga.

Cara untuk mengukur kepribadian seseorang ada 2, yaitu :o The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) : adalah salah satu kerangka kerja kepribadian dengan 100 pertanyaan yang menanyakan kepada orang bagaimana mereka biasanya bertindak atau merasa dalam situasi tertentu. Individu pada akhirnya akan diklasifikasikan sebagai ekstrovet (E) dan intovert (I), sensing (S) atau intuitif (N), berpikir (T) atau merasa (F), dan memahami (P) atau menilai (J). Hasilnya nanti akan dirangkai seperti misalnya INTJ dalah kaum visioner, ESTJ adalah pengorganisasi, ENTP adalah pengagas, dllnya.o Model lima besar : adalah 5 dimensi dasar hasil riset terbaru yang melandasi semua ciri dan meliputi sebagian besar variasi yang signifikan dalam kepribadian manusia, yaitu : Ekstraversi : mencakup tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. Orang yang ekstravert akan cenderung suka berkelompok, tegas, dan mampu bersosialisasi. Kaum introvert atau tertutup cenderung pendiam, malu-malu, dan tenang. Kemampuan untuk bersepakat : merujuk pada kecenderungan untuk tunduk pada orang lain. Orang yang skornya tinggi akan memiliki sifat kooperatif, hangat, dan percaya. Sedangkan yang rendah akan dingin, tidak mampu bersepakat, dan antagonistik. Sifat mendengarkan suara hati : merupakan ukuran dari keandalan. Orang yang peka terhadap suara hatinya sendiri, akan memiliki sifat bertanggung jawab, terorganisir, dapat dipercaya, dan gigih. Sedangkan yang sebaliknya akan mudah bingung, tidak memiliki pengaturan (tidak terorganisir) dan tidak dapat diandalkan. Stabilitas emosional : merujuk pada kemampuan untuk bertahan terhadap stress atau tekanan yang dialai. Orang yang memiliki skor tinggi akan cenderung memiliki sifat tenang, percaya diri, dan aman. Sedangkan yang sebaliknya akan cenderung memiliki sifat gelisah, cemas, gugup, mudah tertekan, dan merasa tidak aman. Keterbukaan terhadap pengalaman : merujuk pada minat individual dan kekaguman individu terhadap hal baru. Orang yang terbuka cenderung memiliki sifat kreatif, ingin tahu, dan sensitif secara artistik. Sedangkan yang sebaliknya akan memiliki sifat konvensional dan menemukan kenyamanan dalam keakraban. Kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi, yaitu :o Machiavellinisme Adalah tingkat di mana seorang individu yang pragmatis, mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada proses.o Self-Esteemo Self- Monitory Pemantauan diri adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor situasional eksternal. Individu dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam menyesuaikan perilaku dengan faktor-faktor situasional eksternal.o Risk Takingo Type A personality keterlibatan secara agresif dalam perjuangan terus-menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain. Ciri-cirinya adalah selalu bergerak, berjalan, dan makan dengan cepat , mudah merasa tidak sabaran, berusaha keras untuk melakukan atau memikirkan dua hal pada saat yang bersamaan, tidak dapat menikmati waktu luang, terobsesi dengan angka-angka, mengukur keberhasilan dalam bentuk jumlah hal yang bisa mereka peroleh.o Locus of controll kendali individu atas pekerjaan mereka dan kepercayaan mereka terhadap keberhasilan diri. Dibagi menjadi 2, yaitu : lokus pengendalian internal dan eksternal Personality and National Cultureo Kebudayaan yang ada dalam suatu negara dapat mempengaruhi karakter masyarakat yang ada di negara tersebut Achieving personality fit (pencocokan karakter individu dengan suatu pekerjaan tertentu), jadi dalam pencarian tenaga kerja atau karyawan baru pihak perusahaan mulai memilkah kemampuan yang dimiliki calon pekerjanya dan disesuaikan dengan jenis-jenis pekerjaan yang akan dilakukan oleh mereka. John Holland personality-job theoryo Teori ini didasarkan pada gagasan kesesuaian antara karakteristik kepribadian individu dan lingkungan kerjanyao Holland menyajikan enam tipe kepribadian yang dimana masing-masing dari enam jenis kepribadian memiliki lingkungan kerja kongruen dan mengusulkan bahwa kepuasan dan kecenderungan untuk meninggalkan pekerjaan tergantung pada sejauh mana individu-individu berhasil sesuai dengan kepribadian mereka dengan lingkungan kerja.o Teori ini berpendapat bahwa kepuasan tertinggi dan omset terendah ketika kepribadian dan pekerjaan dalam perjanjian. Individu sosial harus dalam pekerjaan sosial, orang-orang yang konvensional dalam pekerjaan konvensional, dan sebagainya. Poin-poin penting dari model ini adalah bahwa : ada yang tampaknya perbedaan intrinsik dalam kepribadian antara individu-individu, ada berbagai jenis pekerjaan orang-orang di lingkungan pekerjaan kongruen dengan tipe kepribadian mereka harus lebih puas dan kurang mungkin untuk secara sukarela mengundurkan diri daripada harus orang dalam pekerjaan kongruen. The Person-Organization Fito Organisasi pada zaman sekarang menghadapi lingkungan yang dinamis dan terus berubah, oleh karena itu mereka membutuhkan karyawan yang mampu mengubah tugas menjad mudah dan mampu memeperlancar gerak organisasi tersebut. Mungkin akan lebih penting jika kepribadian yang dimiliki oleh karyawan sesuai dengan karakteristik organisasi tersebut, daripada dengan karakteristik dari pekerjaan tertentu.2. Emosi Merupakan reaksi pribadi seseorang terhadap sesuatu (objek), berbeda dengan sifat. Contoh emosi adalah senang, marah, gembira, tertawa, menangis, atau takut. Berbeda dengan suasana hati, suasana hati tidak diarahkan pada suatu objek. Emosi bisa berubah menjadi suasana hati , ketika kita kehilangan fokus pada suatu objek. Istilah yang memiliki kaitan erat dengan emosi adalah : Affect (pengaruh), Emotions (emosi), Moods (suasana hati)o Pengaruh istilah yang mencakup berbagai perasaan oleh orang-orang yang pernah mengalami suatu peristiwa.o Emosi perasaan intens yang diarahkan pada seseorang atau sesuatu.o Suasana hati perasaan yang cenderung kurang intens dibandingkan emosi dan kurang mungkin dipicu oleh stimulus atau peristiwa tertentu. Perasaan yang dirasakan oleh seorang individu seringkali berbeda dengan emosi yang ia tunjukkan, sehingga dapat menciptakan suatu dilema yang besar bagi seseorang, jika ini terjadi maka akan mengakibatkan seseorang tidak dapat menjadi orang yang ramah bagi lingkungan disekitarnya. Ada berbagai macam emosi, misalnya : kemarahan, penghinaan, antusiasme, iri hati, kekhawatiran, frustrasi, kebahagiaan, kebencian, harapan, kecemburuan, sukacita, cinta, kebanggaan, terkejut, kesedihan, dll. Intensitas Orang-orang memberikan respon yang berbeda terhadap rangsangan emosi. Dalam beberapa kasus ini dapat dikaitkan dengan kepribadian individu itu sendiri. Tenaga kerja Emosional yang memerlukan frekuensi tinggi atau jangka panjang yang lebih menuntut dan membutuhkan lebih banyak tenaga karyawan. Jadi keberhasilan seorang karyawan dalam memenuhi tuntutan emosional dari pekerjaan yang diberikan tidak hanya tergantung pada apa emosi yang perlu ditampilkan dan intensitas mereka, tetapi juga tergantung pada seberapa sering dan untuk berapa lama usaha tersebut perlu dilakukan. External constraints on emotions : Organizational influences and cultural influences Emosi dapat meningkatkan kemampuan kita untuk menjelaskan dan memprediksi proses seleksi dalam organisasi, pengambilan keputusan, motivasi, kepemimpinan, konflik interpersonal, dan perilaku menyimpang di tempat kerja. Orang yang mengerti emosi mereka sendiri dan pandai membaca emosi orang lain mungkin akan lebih efektif dalam mengerjakan pekerjaan mereka. Emotional Intelligence :o Self-awareness (Menyadari apa yang Anda rasakan)o Self-management (Kemampuan untuk mengelola emosi dan impuls)o Self-motivation (Kemampuan untuk bertahan dalam menghadapi kemunduran dan kegagalan)o Empathy (Kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain.)o Sosial skills (Kemampuan untuk menangani emosi orang lain.) Pembuatan keputusan dapat dipengaruhi oleh emosi. Pendekatan tradisional yang digunakan untuk mempelajari pengambilan keputusan dalam organisasi telah menekankan rasionalitas. Emosi negatif dapat mengakibatkan pencarian terbatas untuk alternatif baru dan kurang waspada dalam menggunakan informasi. Sedangkan, emosi positif dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan memfasilitasi integrasi informasi Teori motivasi pada dasarnya mengusulkan bahwa individu-individu termotivasi untuk memiliki perilaku-perilaku yang dapat mengarah pada hasil yang diinginkan Kemampuan untuk memimpin orang lain adalah kualitas mendasar dicari oleh organisasi. Setiap terjadi suatu konflik, dapat dipastikan bahwa akan ada emosi yang muncul. Emosi negatif dapat menyebabkan sejumlah perilaku menyimpang di tempat kerja.

3. Studi Kasus

a. Kepribadian, emosi dan person-organization fit

Beni adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan jasa yang selalu mengutamakan nilai nilai keramahan, tanggap dan tepat waktu, maka Beni dituntut untuk memiliki sifat-sifat tersebut. Untungnya Beni lahir dan tumbuh dalam keluarga yang mengutamakan nilai-nilai tersebut, jadi tidak ada halangan bagi Beni untuk menjalankan tugasnya, hanya saja karena ini kali pertama Beni bekerja pada suatu perusahaan, ia masih tidak dapat menahan stabilitas emosi nya dengan baik, akibatnya dia tidak tahan terhadap tekanan atau stress dan terus merasa gelisah. Karena emosi negatif yang dimiliki oleh Beni menyebabkan pekerjaannya tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan oleh manajernya. Kesimpulan : Jadi, seseorang bisa saja memiliki kepribadian-kepribadian yang diharapkan oleh sebuah perusahaan dan dengan kepribadan tersebut seseorang diharapkan dapat memberikan kontribusi kemajuan bagi suatu perusahaan, namun jika kepribadian tidak diimbangi dengan emosi yang sesuai dan dapat di kontrol, maka kepribadian yang dia miliki akan menjadi sia-sia saja. Oleh karena itu kepribadian dan emosi seseorang harus berjalan seiringan dan sesuai dengan harapan atau tuntutan tempat dia bekerja.http://updkediri.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/KEPRIBADIAN-N-PENGARUHNYA-THD-PERILAKU-ORGANISASI.pdf