Kum Bung

7
KUMBUNG ialah istilah yang digunakan untuk rumah jamur yang berfungsi untuk menyimpan media tanam jamur agar hasilnya memiliki kwalitas baik dari segi bentuk maupun kwantitas dari bobotnya. Membuat kumbung/rumah jamur dapat dilakukan hampir sama dengan membuat gubug, bahan dalam membuatnya dapat berupa anyaman dari bamboo dapat digunakan sebagai dinding, plastic digunakan sebagai pelapis yang berguna untuk melindungi dari hilangnya kelembaban didalam kumbung, dan daun rumbiah sebagai atap. Tidak disarankan menggunakan atap dari asbes atau seng hal ini dikarenakan pengunaan bahan tersebut bersifat panas jika terpapar sinar matahari sehingga menyebabkan kenaikan suhu pada kumbung. Pada bagian lantai dibiarkan tanah atau diberi pasir hal ini bertujuan untuk menciptakan ruangan yang lembab dan agak dingin sehingga mendukung pertumbuhan dari jamur. Dalam membuat kumbung jamur jumlah bibit memepengaruhi ukuran kumbung semakin banyak jumlah bibit(bedlog) semakin besar juga kumbung yang akan dibuat. Ukuran kumbung yang ideal dibuat berukuran(panjang 12 m, lebar 7 m) dan tinggi 3,5 m. Bentuk kumbung mirip gerbong kereta api, tiang bawah kumbung jamur berdiri tegak dan atapnya melengkung setengah lingkaran.Ruangan kumbung budidaya jamur kuping dilengkapi rak atau para-para (shed) yang dipasang berjajar, berderat, dan bersusun berlapis-lapis di antara sisi-sisi tiang penyangga. Ukuran rak disesuaikan dengan ukuran polybag (kantong miselium) bibit jamur yang akan di inkubasi dan ditanam. Rak kumbung terdiri atas unit-unit rak yang terpisah oleh jalan utama dan jalan simpang yang membelah ruangan. Unit rak berupa sekat-sekat atau susunan

description

kumbung jamur

Transcript of Kum Bung

Page 1: Kum Bung

KUMBUNG  ialah istilah yang digunakan untuk rumah jamur yang berfungsi untuk

menyimpan media tanam jamur agar hasilnya memiliki kwalitas baik dari segi bentuk

maupun kwantitas dari bobotnya. Membuat kumbung/rumah jamur dapat dilakukan hampir

sama dengan membuat gubug, bahan dalam membuatnya dapat berupa anyaman dari bamboo

dapat digunakan sebagai dinding, plastic digunakan sebagai pelapis yang berguna untuk

melindungi dari hilangnya kelembaban didalam kumbung, dan daun rumbiah sebagai atap.

Tidak disarankan menggunakan atap dari asbes atau seng hal ini dikarenakan pengunaan

bahan tersebut bersifat panas jika terpapar sinar matahari sehingga menyebabkan kenaikan

suhu pada kumbung. Pada bagian lantai dibiarkan tanah atau diberi pasir hal ini bertujuan

untuk menciptakan ruangan yang lembab dan agak dingin sehingga mendukung pertumbuhan

dari jamur. Dalam membuat kumbung jamur jumlah bibit memepengaruhi ukuran kumbung

semakin banyak jumlah bibit(bedlog) semakin besar juga kumbung yang akan dibuat.

Ukuran kumbung yang ideal dibuat berukuran(panjang 12 m, lebar 7 m) dan tinggi

3,5 m. Bentuk kumbung mirip gerbong kereta api, tiang bawah kumbung jamur berdiri tegak

dan atapnya melengkung setengah lingkaran.Ruangan kumbung budidaya jamur kuping

dilengkapi rak atau para-para (shed) yang dipasang berjajar, berderat, dan bersusun berlapis-

lapis di antara sisi-sisi tiang penyangga. Ukuran rak disesuaikan dengan ukuran polybag

(kantong miselium) bibit jamur yang akan di inkubasi dan ditanam. Rak kumbung terdiri atas

unit-unit rak yang terpisah oleh jalan utama dan jalan simpang yang membelah ruangan. Unit

rak berupa sekat-sekat atau susunan kayu horizontal atau membujur berlapis-lapis yang

dipasang kokoh dan rapi di antara tiang penyangga. Lebar dan tinggi setiap unit rak dibuat

sekitar 2 x 20 cm (panjang polibag) atau sekitar 40 cm, sedangkan panjangnya 3 m atau

disesuaikan dengan ukuran lebar kumbung.

Deretan unit-unit rak dipasang secara teratur pada sisi kiri dan kanan ruangan sehingga

bagian tengah kumbung terdapat jalan selebar 1 m dan di antara unit-unit rak terdapat jalan

simpang selebar 80 cm. Pembuatan susunan (sekat) unit-unit rak yang ideal tidak lebih dari 5

lapisan. Setiap lapisan rak ini mampu memuat atau menampung polybag sebanyak 2 kantong

ke arah vertikal dan 15 — 16 buah ke arah horizontal. Unit rak ukuran 3 m (panjang) dan 40

cm (lebar dan tinggi) dapat diisi sekitar 60 kantong polybag sehingga seluruh unit rak yang

tersusun 5 lapis dapat diisi sekitar 300 kantong polybag. Susunan rak lapisan bawah dibuat

sekitar 20 cm — 25 cm di atas permukaan lantai dasar agar sirkulasi udara pada bagian ini

tidak terhambat dan tubuh buah jamur yang tumbuh pada lapisan rak paling bawah ini tidak

Page 2: Kum Bung

menyentuh dan terkontaminasi oleh kotoran yang mencemari lantai dasar.dapat dilihat pada

(gambar 1)

Demikian pula, ruangan kumbung tidak dipenuhi oleh unit-unit rak. Sediakan tempat kosong

sekitar 25% dari luas lantai dasar ruangan kumbung pada salah satu sisi ruangan sebagai

tempat inkubasi. Pada setiap rumah jamur ukuran 84 m² dapat dibuat sekitar 18 — 20 unit rak

dengan 1 unit lantai inkubas. Atap dan dinding kumbung ditutup rapat dan kokoh. Atap

kumbung yang praktis dan hemat biaya dapat dibuat dari anyaman daun rumbia. Dinding

rumah jamur sisi panjang dibuat 2 lapisan, yaitu lapisan atas dibuat dari anyaman bambu

sedangkan lapisan bawah setinggi 1 m dibuat dari lapisan plastik bening (transparan). Jika

kondisi yang kurang baik, khususnya kelembaban ruangan kumbung agak rendah, maka

seluruh atap dan dinding kumbung perlu dilapisi lembaran plastik.

Pada dinding kumbung bagian atas diberi lubang ventilasi terbuka sedangkan dinding

kumbung bawah diberi lubang ventilasi khusus yang dapat dibuka atau ditutup kembali.

Lubang ventilasi dinding atas pada kumbung ukuran ideal sebanyak 4 buah. Dua buah

ventilasi terdapat pada dinding kumbung sisi kiri dan sisanya terdapat pada dinding kumbung

sisi kanan. Untuk mencegah masuknya burung-burung atau binatang liar lain, maka pada

ventilasi terbuka dipasang kawat kasa yang dijepit bingkai bambu pada keempat sisi-sisinya.

Sedangkan ukuran setiap ventilasinya adalah 60 cm x 40 cm. VentiIasi pada dinding bagian

bawah berupa jendela plastik yang disobek membentuk huruf L atau U. Tujuannya adalah

agar sobekan plastik tersebut dapat dibuka dan ditutup atau dirapatkan kembali. Jumlah dan

ukuran ventilasi sama dengan ventilasi terbuka, sedangkan letaknya sekitar 1 m samping kiri

atau kanan ventilasi terbuka.

Rumah jamur di lengkapi dengan pintu utama yang dipasang pada bagian depan. Pintu ini

dibuat dari anyaman bambu yang dibingkai dengan kerangka kayu papan atau bilah-bilah

bambu. Dapat dillihat pada (gambar 2).Masa pakai optimal rumah jamur sederhana dari

kerangka kayu, atap daun rumbia, serta dinding anyaman bambu dan lembaran plastik

tersebut sekitar 2 tahun atau sekitar 4 peroide produksi. Selanjutnya, rumah jamur tersebut

dapat dibongkar dan dibangun kembali rumah jamur sederhana dengan bahan-bahan baru

atau diperbaiki (direhabilitasi) dengan mengganti bahan-bahan yang telah rusak. (Djarijah et

Siregar.2001)

Sebelum ruangan kumbung jamur digunakan hendaknya dilakukan pembersihan dari sisa kotoran

dan sterilisasi ruangan. Hal ini bertujuan agar jamur yang dibudidayakan bebas dari segala macam

Page 3: Kum Bung

penyakit yang dapat menggagalkan tumbuhnya jamur dan menurunkan tingkat dari produksinya.

Pembersihan dapat dilakukan dengan cara membersihkan sampah sisa kerja pembuatan dan

melakukan penyemprotan dengan cairan khusus seperti desinfektan atau cairan kimia pembunuh

bakteri.kemudian ruangan dibiarkan selama 2 x 24 jam agar bau obat semprotan menghilang

selain itu pintu harus selalu tertutup.(anonymous, 2014)

Gambar1 ukuran kumbung dan letak ventilasi(Djarijah et Siregar.2001)

Gambar 2: Konstruksi Rumah Jamur kuping (Djarijah et Siregar.2001)

Page 4: Kum Bung

Contoh jadi rumah jamur

Gambar 3: Kerangka belum jadi(dokumentasi anonymous.2014)

Gambar 4: finishing kumbung(dokumentasi anonymous,2014)

Page 5: Kum Bung

Gambar 5; Rumah kumbung yang jadi(dokumentasi anonymous, 2014)

Daftar Pustaka

Djarijah et Siregar.2001.Budidaya Jamur kuping;pembibitan dan pemeliharaan. Penerbit kanisius.yogyakarta p;38-40

Anonymous, 2014. Cara Sederhana dan Mudah Membuat Kumbung Jamur. http://peluangusaha-oke.com/cara-membuat-kumbung-jamur/ diakses tanggal 13 maret 2014