kulkas willy

5
Sistem dan Komponen Kulkas Posted on December 29, 2009 by bodaesmunti | Leave a comment Sistem kerja kulkas Sistem kerja lemari es dimulai dari bagian kompresor sebagai jantung kulkas yang berfungsi sebagai tenaga penggerak. Pada saat dialiri listrik, motor kompresor akan berputar dan memberikan tekanan pada bahan pendingin. Bahan pendingin yang berwujud gas apabila diberi tekanan akan menjadi gas yang bertekanan dan bersuhu tinggi. Dengan wujud seperti itu, memungkinkan refrigerant mengalir menuju kondensor. Pada titik kondensasi, gas tersebut akan mengembun dan kembali menjadi wujud cair. Refrigerant cair bertekanan tinggi akan terdorong menuju pipa kapiler. Dengan begitu refrigerant akan naik ke evaporator akibat tekanan kapilaritas yang dimiliki oleh pipa kapiler. Saat berada di dalam evaporator, refrigerant cair akan menguap dan wujudnya kembali menjadi gas yang memiliki tekanan dan suhu yang sangat rendah. Akibatnya, udara yang terjebak di antara evaporator menjadi bersuhu rendah dan akhirnya terkondensasi menjadi wujud cair. Pada kondisi yang berulang memungkinkan udara tersebut membeku menjadi butiran-butiran es. Hal tersebut terjadi pada benda atau air yang sengaja diletakkan di dalam evaporator.

Transcript of kulkas willy

Page 1: kulkas willy

Sistem dan Komponen   Kulkas

Posted on December 29, 2009 by bodaesmunti| Leave a comment

Sistem kerja kulkas

Sistem kerja lemari es dimulai dari bagian kompresor sebagai jantung kulkas

yang berfungsi sebagai tenaga penggerak. Pada saat dialiri listrik, motor

kompresor akan berputar dan memberikan tekanan pada bahan pendingin.

Bahan pendingin yang berwujud gas apabila diberi tekanan akan menjadi gas

yang bertekanan dan bersuhu tinggi. Dengan wujud seperti itu, memungkinkan

refrigerant mengalir menuju kondensor. Pada titik kondensasi, gas tersebut akan

mengembun dan kembali menjadi wujud cair. Refrigerant cair bertekanan tinggi

akan terdorong menuju pipa kapiler.  Dengan begitu refrigerant akan naik ke

evaporator akibat tekanan kapilaritas yang dimiliki oleh pipa kapiler.

Saat berada di dalam evaporator, refrigerant cair akan menguap dan wujudnya

kembali menjadi gas yang memiliki tekanan dan suhu yang sangat rendah.

Akibatnya, udara yang terjebak di antara evaporator menjadi bersuhu rendah

dan akhirnya terkondensasi menjadi wujud cair. Pada kondisi yang berulang

memungkinkan udara tersebut membeku menjadi butiran-butiran es. Hal tersebut

terjadi pada benda atau air yang sengaja diletakkan di dalam evaporator.

FLUIDA STATIS

Posted on March 30, 2009 by bodaesmunti| 1 Comment

FLUIDA STATIS

Fluida ( zat alir ) adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit

hambatan terhadap bentuk ketika ditekan, misalnya zat cair dan gas. Fluida

dapat digolongkan dalam dua macam, yaitu fluida statis dan fluida dinamis.Fluida

atau zat alir adalah bahan yang dapat mengalir dan bentuknya dapat berubah

dengan perubahan volume.Fluida mempunyai kerapatan yang harganya tertentu

Page 2: kulkas willy

pada suhu dan tekanan tertentu.Jika kerapatan fluida dipengaruhi oleh

perubahan tekanan maka fluida itu dapat mampat atau kompresibel.Sebaliknya

fluida yang kerapatannya hanya sedikit dipengruhi oleh perubahan tekanan

disebut tidak dapat mampat atau inkompresibel. Contoh fluida kompresibel

adalah udara ( gas ) sedangkan yang inkompresibel adalah air ( zat cair ). Fluida

statis adalah fluida yang tidak bergerak atau dalam keadaan diam, misalnya air

dalam gelas. Dalam fluida statis kita mempelajari hukum-hukum dasar yang

dapat menjelaskan antara lain: mengapa makin dalam kita menyelam makin

besar tekanan yang kit alami; mengapa kapal laut yang terbuat dari besi dapat

mengapung di permukaan air laut; managpa kapal selam dapat melayang,

mengapung dan tenggelam dalam air laut; mengapa nyamuk dapat hinggap

dipermukaan air; berapa ketinggian zat akan naik dalam pipa kapiler.

A.TEKANAN HIDROSTATIS Gravitasi menyebabkan zat cair dalam suatu wadah

selalu tertarik ke bawah. Makin tinggi zat cair dalam wadah, makin berat zat cair

itu sehingga makin besar tekanan yang dikerjakan zat cair pada dasar wadah.

Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh beratnya sendiri disebut tekanan

hidrostatis.

B.RUMUS TEKANAN HIDROSTATIS Gaya yang bekerja pada dasar sebuah

bejana tidak tergantung pada bentuk bejana dan jumlah zat cair dalam bejana,

tetapi tergantung pada luas dasar bejana ( A ), tinggi ( h ) dan massa jenis zat

cair (r )dalam bejana. Ph = r g h Pt = Po + Ph F = P h A = r g V r = massa jenis

zat cair h = tinggi zat cair dari permukaan g = percepatan gravitasi Pt = tekanan

total Po = tekanan udara luar

C.HUKUM ARCHIMEDES Benda di dalam zat cair akan mengalami

pengurangan berat sebesar berat zat cair yang dipindahkan. Tiga keadaan

benda di dalam zat cair: a. tenggelam: W>Fa Þ rb > rz b. melayang: W = Fa Þ rb

= rz c. terapung: W=Fa Þ rb.V=rz.V’ ; rb W = berat benda Fa = gaya ke atas =

rz . V’ . g rb = massa jenis benda rz = massa jenis fluida V = volume benda V’ =

volume benda yang berada dalam fluida Akibat adanya gaya ke atas ( Fa ), berat

Page 3: kulkas willy

benda di dalam zat cair (Wz) akan berkurang menjadi: Wz = W – Fa Wz = berat

benda di dalam zat cair

D.TEGANGAN PERMUKAAN Tegangan permukaan ( g) adalah besar gaya ( F )

yang dialami pada permukaan zat cair persatuan panjang(l) g = F / 2l

E.MANOMETER Manometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur

perbedaan tekanan.

F.KAPILARITAS Kapilaritas ialah gejala naik atau turunnya zat cair ( y ) dalam

tabung kapiler yang dimasukkan sebagian ke dalam zat cair y = 2 y = cos /

karena pengarah adhesi dan kohesi. g r =kenaikan/penurunan zat cair pada

pipa (m) = tegangan permukaan (N/m) p = massa jenis zat cair (kg / m3) g

=sudut kontak (derajat) percepatan gravitas (m / det2) r = jari-jari tabung kapiler

(m FLUIDA DINAMIS A.Sifat Fluida Ideal: – tidak dapat ditekan (volume tetap

karena tekanan) – dapat berpindah tanpa mengalami gesekan – mempunyai

aliran stasioner (garis alirnya tetap bagi setiap partikel) – kecepatan partikel-

partikelnya sama pada penampang yang sama B.HUKUM BERNOULLI Hukum

ini diterapkan pada zat cair yang mengalir dengan kecepatan berbeda dalam

suatu pipa. P + r g Y + 1/2 r v2 = c P = tekanan 1/2 r v2 = Energi kinetik r g y =

Energi potensial® tiap satuan waktu C.CEPAT ALIRAN (DEBIT AIR) Cepat aliran

(Q) adalah volume fluida yang dipindahkan tiap satuan waktu. Q = A . v A1 . v1 =

A2 . v2 v = kecepatan fluida (m/det) A = luas penampang yang dilalui fluida

Untuk zat cair yang mengalir melalui sebuah lubang pada tangki, maka besar

kecepatannya selalu dapat diturunkan dari Hukum Bernoulli, yaitu: v = Ö(2gh) h

= kedalaman lubang dari permukaan zat cair