Kulit Manggis sebagai Agen Kemopreventif

8
KULIT MANGGIS 1. Nama Tumbuhan Manggis (Garcinia mangostana) merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Dari Asia Tenggara tanaman ini menyebar ke Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawai dan Australia Utara. Di Indonesia Manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti Manggu (Jawa Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara) dan Manggista (Sumatera Barat). 2. Klasifikasi Tumbuhan Kingdom Plantae Subkingdom Tracheobiont a Super Divisi Spermatophyt a Divisi Magnoliophyt a Sub Divisi Angiospermae Kelas Magnoliopsid a Sub Kelas: Dilleniidae Ordo Malpighiales Gambar 1. Manggis

description

Penggunaan kulit manggis sebagai agen kemopreventif dalam pencegahan kanker

Transcript of Kulit Manggis sebagai Agen Kemopreventif

Page 1: Kulit Manggis sebagai Agen Kemopreventif

KULIT MANGGIS

1. Nama Tumbuhan

Manggis (Garcinia mangostana) merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Dari Asia Tenggara tanaman ini menyebar ke Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawai dan Australia Utara.

Di Indonesia Manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti Manggu (Jawa Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara) dan Manggista (Sumatera Barat).

2. Klasifikasi Tumbuhan

Kingdom PlantaeSubkingdom TracheobiontaSuper Divisi Spermatophyt

aDivisi MagnoliophytaSub Divisi AngiospermaeKelas MagnoliopsidaSub Kelas: DilleniidaeOrdo MalpighialesFamili ClusiaceaeGenus GarciniaSpesies G.

mangostana

Sumber : (http://www.plantamor.com/index.php?plant=610)

Gambar 1. Manggis

Tabel 1. Klasifikasi Tumbuhan Manggis

Page 2: Kulit Manggis sebagai Agen Kemopreventif

3. Uraian Tumbuhan

Susunan tubuh tanaman manggis terdiri atas organ vegetatif dan generatif. Organ vegetatif tanaman manggis meliputi akar, batang, dan daun yang berfungsi sebagai alat pengambil, pengangkut, pengolah, pengedar, dan penyimpanan makanan.

Batang tanaman manggis berbentuk pohon berkayu, tumbuh tegak ke atas hingga mencapai 25 meter atau lebih. Kulit batangnya tidak rata dan berwarna kecoklat-coklatan. Percabangan tanaman umumnya simetris membentuk tajuk yang rimbun dan rindang. Daun manggis berbentuk bulat-telur sampai bulat-panjang, tumbuhnya tunggal dan bertangkai pendek sekali tanpa daun penumpu.

Struktur helai daun tebal dengan permukaan sebelah atas berwarna hijau-mengkilap, sedangkan permukaan bawah warnanya kekuningkuningan. Organ generatif tanaman manggis terdiri atas bunga, buah, dan biji.

Bunga manggis muncul dari ujung ranting, berpasangan dengan tangkainya yang pendek, tebal dan teratur (aktinomorf). Struktur bunga manggis memiliki empat kelopak yang tersusun dalam dua pasang. Mahkota bunga terdapat empat helai, berwarna hijau Gambar 2. Tumbuhan Manggis

Page 3: Kulit Manggis sebagai Agen Kemopreventif

kekuningan dengan warna merah pada pinggirnya. Benang sarinya banyak dan bakal buahnya mempunyai 4-8 ruang dengan 4-8 kuping kepala putik yang tidak pernah rontok sampai stadium buahnya matang. Bakal buah manggis berbentuk bulat, mengandung 1-3 bakal biji yang mampu tumbuh berkembang menjadi biji normal. Bunga manggis mempunyai alat kelamin jantan dan betina atau disebut bunga sempurna, namun benang sarinya berukuran kecil dan mengering (rudimenter), hingga tidak mampu membuahi sel telur.

Oleh sebab itu, meskipun manggis berbunga sempurna sering disebut hanya berbunga betina saja. Jadi, buah atau biji yang tumbuh dan berkembang tanpa melalui penyerbukan lebih dulu atau disebut apomixis (Rukmana, 1995: 17).

Biji manggis demikian bersifat vegetatif dan mempunyai sifat yang serupa dengan induknya. Buah manggis berbentuk bulat dan berjuring, sewaktu masih muda permukaan kulit buah berwarna hijau, namun setelah matang berubah menjadi ungu kemerah-merahan atau merah muda. Pada bagian ujung buah terdapat juring berbentuk bintang sekaligus menunjukkan ciri dari jumlah segmen daging buah. Jumlah juring buah ini berkisar 4-8 buah.

Kulit buah manggis ukurannya tebal mencapai proporsi sepertiga bagian dari buahnya. Kulit buahnya mengandung getah yang warnanya kuning dan cita rasanya pahit. Bagian yang terpenting dari buah manggis adalah daging buahnya. Warna daging buah putih bersih dan cita rasanya sedikit asam sehingga digemari masyarakat luas. Biji manggis berbentuk bulat agak pipih dan berkeping dua.

4. Habitat

Manggis merupakan tanaman budidaya di daerah tropis. Tumbuhan ini tumbuh subur pada daerah yang mendapat banyak sinar matahari, kelembaban tinggi, serta musim kering yang pendek (untuk menstimulasi perbungaan). Pada kondisi kering, diperlukan irigasi untuk menjaga kelembaban tanah. Tumbuhan ini dapat ditanam hingga ketinggian 1000 m dpl (20-40°C) di daerah tropis, namun biasanya pertumbuhan maksimal berlangsung di daerah dataran rendah.

5. Kandungan Kimia dan Manfaat

Kandungan Kimia

Bagian dalam dari kulit luar (pericarps) buah manggis mengandung susunan asam polifenol yang mengandung xanthones dan tanin. Kedua kandungan tersebut memberikan citra rasa pahit sehingga dapat mencegah pencemaran buah oleh serangga, jamur, virus, dan bakteri.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa selain xanthone dan tannin kandungan kulit buah Manggis juga mencakup asam fenolat dan antosianin. Sedangkan pada buah Manggisnya terdapat kandungan air sebanyak 62,05%, lemak 0,63%, protein 0,71%, dan karbohidrat sebanyak 35,61%.

Page 4: Kulit Manggis sebagai Agen Kemopreventif

Xanthone

Xanthone merupakan salah satu Antioksidan yang terdapat dalam kulit buah Manggis dengan kadar tertinggi. Sampai saat ini telah diketahui terdapat 200 jenis xanthone yang terdapat di alam, 50 di antaranya terdapat di dalam manggis.

Xanthone memiliki beberapa fungsi seperti anti-inflamasi, anti-diabetes, anti-kanker, anti-bakteri, anti-jamur, anti-plasmodial, dan bersifat imunomodulator terhadap tubuh, selain itu xanthone juga bersifat hepatoprotektif.

Terdapat 4 jenis xanthone utama yang terdapat di dalam pericarps manggis, yaitu α-mangostin (αΜ), β-mangostin (βΜ), γ-mangostin (γΜ), and metoksi-β-mangostin (βΜ−ΜE)

Keempat senyawa tersebut, terkecuali metoksi-β-mangostin (βΜ−ΜE) adalah senyawa yang sangat berkhasiat dan poten dalam menekan pembentukan sel kanker kolon DLD-1 melalui mekanisme disfungsi mitokondrial, dengan cara menghilangkan potensial membran, mengurangi jumlah ATP intraselular, pembengkakan sel, menimbulkan penumpukan ROS (Reactive Oxygen Species), serta pelepasan sitokrom c/AIF.

Senyawa metoksi-β-mangostin (βΜ−ΜE) tidak memiliki efek yang signifikan dalam penekanan sel kanker kolon, sehingga nilai IC50 nya tidak didokumentasikan.

Selain itu, menurut penelitian yang telah dilakukan sejak tahun 1970-an, turunan senyawa xanthone tersebut bisa menghentikan proses peradangan atau inflamasi dengan jalan menghambat enzim COX-2 yang merupakan enzim pemicu peradangan.

Gambar 3. Struktur Umum Xanthone

BerbagaAgen\ k

Page 5: Kulit Manggis sebagai Agen Kemopreventif

Dalam penelitian lainnya juga ditemukan fakta bahwa gamma-mangostin memiliki sifat anti-inflamasi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan obat-obat inflamasi yang selama ini beredar di pasaran.

Dengan demikian, gamma-mangostin mampu memberikan proteksi pada serangan penyakit yang menyebabkan inflamasi seperti alzheimer dan arthritis.

Tanin

Tanin, senyawa lain yang terkandung dalam kulit buah Manggis, memiliki aktifitas antioksidan yang mampu menghambat enzim seperti DNA topoisomerase, anti-diare, hemostatik, anti-hemoroid, dan juga menghambat pertumbuhan tumor.

Tanin sendiri mampu membentuk kompleks kuat dengan protein sehingga dapat menghambat penyerapan protein dalam pencernaan. Dengan kata lain bisa disebut anti-nutrisi.

Oleh sebab itu, kadar tanin dalam produk-produk pangan patut diperhatikan dan diformulasikan secara cermat supaya kadarnya aman untuk pencernaan manusia.

Antosianin

Antosianin juga memiliki kemampuan sebagai anti-oksidan yang baik dan memiliki peranan yang cukup penting dalam mencegah beberapa penyakit seperti kanker, diabetes, kardiovaskuler, dan neuronal.

Antosianin merupakan kelompok pigmen yang terdapat dalam tanaman dan biasanya banyak ditemukan dalam bunga, sayuran maupun buah-buahan

seperti Manggis, Strawberry, Raspberry, Apel, dan lainnya.

Manfaat

Anti-Inflamasi

Gambar 4. Struktur Asam Tanin

Gambar 5. Struktur Umum Antosianin

Page 6: Kulit Manggis sebagai Agen Kemopreventif

Kulit buah Manggis memiliki kemampuan sebagai anti-inflamasi (anti-peradangan). Untuk membuktikan hal itu, penelitian yang dilakukan adalah dengan memakai kulit buahmanggis dari ekstrak etanol 40% yang memiliki aktifitas penghambatan terhadap pelepasan nistamin dan sintesis prostagladin E2 sebagai perantara inflamasi. Kandungan ekstrak etanol dalam kulit buah Manggis mampu meredam radikal bebas secara kuat.

Anti-Kanker

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kandungan xanthone dalam kulit buah Manggis mampu berperan sebagai senyawa anti-kanker. Kulit buah Manggis memiliki sifat antiproliferasi untuk bisa menghambat pertumbuhan sel kanker, selain juga mampu menghancurkan sel kanker.

Anti-Mikroba

Kulit buah Manggis juga dikenal memiliki daya anti-mikroba terhadap beberapa bakteri seperti Staphylococcus aureus. Bakteri ini sangat resisten terhadap anti-biotik metisilin. 

Selain manfaat diatas, ternyata masih banyak manfaat lainnya dari kulit buah Manggis seperti keampuhannya dalam mengatasi TBC, Asma, Jantung koroner, dan kemampuannya meningkatkan daya tahan tubuh terutama bagi orang yang sedang mengidap HIV/AIDS yang tak bisa disembuhkan.

Penelitian lain juga menyebutkan bahwa kulit buah Manggis sangat mujarab untuk melawan sel kanker payudara, lever, dan leukemia. Sungguh sangat mengagumkan dan menakjubkan fungsi dan manfaat yang dimiliki oleh kulit buah Manggis yang sejatinya bisa dengan mudah kita mendapatkannya.

Daftar pustakaAnonim, http://www.deherba.com/kandungan-kulit-buah-manggis.html#ixzz2JGGuQmI5,

diakses 31 Januari 2013, pukul 21 : 27 WIBAnonim, http://repository.upi.edu/operator/upload/bab_2%282%29.pdf, diakses 31 Januari

2013, pukul 21:29 WIB Anonim, http://obatpenyakit.net/xamthone-plus/tentang-manggis diakses 31 Januari 2013

pukul 21:31WIBYukihiro Akao , Yoshihito Nakagawa, Munekazu Iinuma, and Yoshinori Nozawa. (2008).

Anti-Cancer Effects of Xanthones from Pericarps of Mangosteen. Int. J. Mol. Sci. 9, 355-370