KULIAH KERJA PARTISIPATIF - kkp.uinmataram.ac.idkkp.uinmataram.ac.id/pedoman.pdf · KATA PENGANTAR...

PEDOMAN PELAKSANAAN

KULIAH KERJA PARTISIPATIF

Kami Datang Belajar dan Mengabdi untuk Masyarakat

PUSAT PENGABDIAN MASYARAKAT

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAAS ISLAM NEGERI MATARAM

2018

TIM PENYUSUN

BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN KKP

UIN MATARAM

Pengarah : Dr. H. Mutawali, M.Ag Penanggung Jawab : Dr. H. Masnun, M.Ag Tim Penyusun : Dr. H. Nazar Naamy, M.Si Muhammad Sa’i, MA Drs. H. Nujumuddin, M.Pd Dr. Winengan, M.Si. Tuti Harwati, M.Ag Tata Usaha : Lalu Husnan, SE Rina Iswati, SE Wahyu Hidayatullah Design Cover : Safarudin Diterbitkan Oleh : P2M - LP2M IAIN Mataram e-mail: [email protected]

mailto:[email protected]

Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) UIN Mataram | iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT karena buku Pedoman Pelaksanaan Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) ini dapat diselesaikan penyusunannya sebagai panduan di lapangan dalam melaksanakan KKP oleh DPL dan Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

Seiring dengan perkembangan IPTEK di era sekarang ini bahwa peran penting mahasiswa menjadi penting dalam melakukan perubahan atau dikenal sebagai agent of social change dan agent of social control dalam tatanan kehidupan masyarakat. Melekatnya simbol dan jargon-jargon tersebut di pundak mahasiswa menunjukkan bahwa terdapat tanggung jawab besar di pundak mahasiswa terhadap keberlangsungan kehidupan sosial kemasyarakatan. Karena itulah mahasiswa tidak hanya memiliki kewajiban belajar tentang teori-teori ilmu pengetahuan, tetapi mereka juga memiliki tanggung jawab terhadap perubahan sosial yang ada, juga dituntut untuk mengabdi dan mengaplikasikan apa yang telah mereka dapatkan di bangku kuliah secara praktis dan bersentuhan langsung dengan problematika masyarakat.

Mulai tahun 2018 ini KKP UIN Mataram, berbasis masjid, dengan memiliki tiga tema besar yaitu : 1) Revolusi mental yang dikhususkan di lima kecamatan di Kabupaten Lombok Barat. 2) Sosialisasi Ketenagakerjaan di 20 Desa sebagian dari lima kecamatan di Lombok Tangah dan delapan kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, sehingga diharapkan dengan KKP Mahasiswa UIN Mataram dapat memberdayakan masyarakat dan dapat memperkuat tradisi keislaman yang Rahmatan Lil ‘Alamien.

Buku pedoman ini di samping berisi tentang petunjuk teknis pelaksanaan KKP juga dilengkapi dengan teori-teori yang

Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) UIN Mataram | iv

berkaitan dengan Metode dan Pendekatan Participatory Action Research (PAR) dan pendekatan Asset Based Community-driven Development (ABCD) dengan maksud agar mahasiswa peserta KKP dapat memahami metode dan pendekatan PAR dan ABCD sekaligus mengimplementasikannya dalam menyusun program dan melaksanakan program KKP di lapangan.

Buku pedoman ini tentunya masih memiliki banyak kekurangan, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan isi pedoman pelaksanaan KKP ini. Terima kasih

Mataram, 13 Maret 2018

Ketua LP2M UIN Mataram

ttd

Dr. H. Nazar Naamy, M.Si. NIP. 197202012000031001

Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) UIN Mataram | v

DAFTAR ISI

Halaman sampul ........................................................................................... Tim Penyusun .................................................................................................. Surat Keputusan Rektor ............................................................................. Kata pengantar ................................................................................................ Daftar isi ............................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN A. Dari KKn Ke KKP ...................................................................................... B. Paradigma Pengabdian Masyarakat ............................................... C. Tujuan KKP ................................................................................................. D. Sasaran dan Manfaat KKP .................................................................. E. Sifat Kegiatan KKP .................................................................................. F. Misi dan Target KKP .............................................................................. G. Peran Mahasiswa Dalam KKP ........................................................... H. Bentuk dan Model KKP ....................................................................... I. Dasar Pelaksanaan KKP ....................................................................... J. Indikator Proram Kerja KKP ..............................................................

BAB II PROSEDUR PELAKSANAAN KKP A. Pendaftaran Peserta KKP .................................................................... B. Pembekalan KKP ..................................................................................... C. Proses dan Prosedur Pelaksaaan KKP .......................................... D. Laporan Pelaksanaan KKP ................................................................. BAB III TATA TERTIB, EVALUASI DAN PENILAIAN A. Tata tertib KKP ......................................................................................... B. Evaluasi dan Penilaian Pelaksanaan KKP .................................... BAB IV MEMAHAMI MASYARAKAT SECARA PARTISIPATIF A. Memahami Konsep Pendekatan PAR Mengenal....................... B. Konsep Pendekatan ABCD ................................................................. C. Mencoba Mengkaji Desa Secara Partisipatif ............................. D. Tips Menjadi Seorang Fasilitator .....................................................

Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) UIN Mataram | vi

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Instrumen Observasi Lapangan 2. Format Laporan Kelompok 3. Contoh Sampul Laporan Kelompok.

Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) IAIN Mataram | 1

BAB I PENDAHULUAN

Dari KKN ke KKP

Sejak dilaunching oleh Presiden Suharto pada tahun 1972, dimana setiap Perguruan Tinggi harus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan tinggal didesa bersama masyarkat, maka Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah merupakan mata kuliah wajib, yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa jenjang S-1 untuk dapat melakukan tugas pendampingan terhadap apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam menghadapi berbagai persoalan sosial kemasyarakatan.

Model Kuliah Kerja Nyata (KKN) di PTKIN telah mendapatkan respon positif masyarakat. Hal ini ditandai dengan adanya apresiasi yang sangat menggembirakan dari masyarakat terhadap mahasiswa IAIN (kini UIN) yang melaksanakan KKN. Namun demikian keberhasilan tersebut masih dinilai belum banyak menyentuh hal-hal yang bersifat substansial dan fundamental yang yang mengarah pada perubahan (transformatif) yang lebih signifikan di tengah masyarakat. Di antara kelemahan mendasarnya adalah ;

1. Pola pelaksanaan yang masih konvensional, yang dimana

masyarakat dianggap sebagai obyek yang statis dan mahasiswa sebagai subyek utama. Dampaknya adalah semakin memperkokoh dan melestarikan rasa ketergantungan dari masyarakat, dan belum mampu menumbuhkembangkan keberdayaan serta kemandirian di tengah masyarakat,

2. Kegiatan KKN lebih terpola pada model pelayanan kepada masyarakat dan KKN tidak mampu mendorong

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Mataram | 2

dan membangkitkan semangat kemandirian dalam memecahkan problemnya sendiri, karena konsep kegiatannya monolistik, sepihak dan top down serta serimonial.

3. Program-program KKN lebih berorientasi pada pemecahan persoalan yang sangat bersifat teknis-pragmatis bahkan tidak terkait dengan latar belakang pendidikan dan keahlian mahasiswa. KKN lebih ditekankan pada aspek kerjanya bukan pada kuliahnya. Artinya KKN selama ini sulit dibedakan dengan kegiatan bakti sosial, padahal KKN bukan bakti sosial melainkan ia merupakan kegiatan akademik atau proses pembelajaran bagi mahasiswa. Dengan demikian, seharusnya muatan akademis, lebih tinggi dari pada muatan bakti sosialnya.

Untuk memberi bobot akademis yang lebih bermutu, sekaligus mampu menjadi pendorong perubahan yang lebih signifikan dan berkesinambungan (sustainable) bagi masyarakat, maka dipandang perlu untuk melakukan perubahan paradigma pola pelaksanaan KKN.

Atas dasar pemikiran di atas, P2M-LP2M IAIN Mataram (kini telah bertransformasi menjadi UIN Mataram) sejak tahun 2006 mengganti istilah KKN dengan istilah KKP (Kuliah Kerja Partisipatif) dengan penguatan aspek paradigmatik pendekatan metodologis dengan mengedepankan kepada upaya ke arah terjadinya transformasi sosial. Perubahan paradigma dikaitkan dengan semakin gencarnya arus perubahan di tengah masyarakat sejalan dengan semangat reformasi yang sedang dan terus bergulir. Paradigma Pengabdian Masyarakat


Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk Tridharma Perguruan Tinggi disamping pendidikan dan penelitian. Sejak awal perguruan tinggi berperan mengembangkan ilmu pengetahuan, mempersiapkan warga negara yang cerdas, berilmu, beriman, dan beramal untuk kemajuan bangsa, serta berkhidmat kepada masyarakat yang ada. Semangat keutuhan atau integrasi Tridharma ini dimandatkan melalui Undang-undang no. 12 tahun 2012. Dalam UU ini pengabdian pada masyarakat diartikan sebagai kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tipologi Pengabdian masyarakat menurut Morton ada tiga paradigm yaitu cara pandang dan model pengabdian kepada masyarakat. Paradigma ini merupakan kerangka umum

pemikiran dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh nilai-nilai dan perilaku masyarakat baik lokal atau global pada masanya.

Paradigma pertama dikenal dengan nama Charity (Bhakti Sosial atau sedekah). Asumsi dari pemikiran ini adalah bahwa kampus merupakan pihak yang punya sumber daya pengetahuan dan teknologi dan karena itu berkewajiban untuk memberikannya atau mensedekahkannya kepada masyarakat yang dianggap sebagai pihak yang tidak punya dan selalu dalam keadaan membutuhkan uluran tangan perguruan tinggi. Kegiatankegiatan model pengabdian ini seringkali bersifat sporadis dan berupa santunan makanan, pakaian, dan alat-alat rumah tangga. Ilustrasi anekdot untuk paradigm ini adalah memberi ikan kepada orang yang lapar.

Paradigma kedua adalah Project (Proyek). Asumsi-asumsi dasar dalam paradigma ini adalah bahwa pengabdian harus dilakukan dengan cara yang terorganisir.


Oleh karena itu, model pengabdian ini diawali dengan kajian masalah yang dihadapi oleh masyarakat, menentukan solusi, merencanakan tindakan, dan menerapkan rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Pengabdian seperti ini seringkali mengabaikan peran masyarakat sebagai unsur yang paling berkepentingan dalam proyek lantaran mereka dianggap bukan sebagai ahli atau orang yang terlatih. Oleh karena itu, masyarakat dinilai membutuh pelatihanpelatihan keterampilan beserta penguasaan teknologinya. Ungkapan anekdot untuk paradigma ini adalah “jangan kasih ikan orang yang lapar tapi beri pancing dan cara menggunakannya.” Ungkapan ini terkesan mengkambinghitamkan (blaming the victims) masyarakat atas ketidakberuntungannya dan sesekali malah menciptakan jenis ketergantungan baru.

Paradigma ketiga biasa disebut dengan Social Change (Transformasi Sosial). Ini adalah paradigma yang menyakini nilai-nilai keadilan dan kearifan lokal. Pengabdian ini menitikberatkan pada proses pengembangan hubungan intra-masyarakat sebagai satu kesatuan warga yang setara dan dengan pemangku kepentingan lainnya secara proporsional. Penciptakan lingkungan pembelajar secara kolektif dan kolaboratif adalah bentuk dari kegiatan pengabdian ini. Masyarakat dipandang sebagai satu unit komunitas yang mempunyai kuasa dan kendali atas asset, sumber daya, dan masalahnya sendiri. Dalam paradigma ini juga, masyarakat dianggap punya sesuatu, yaitu power (kekuatan dan kekuasaan) yang acapcali kurang atau tidak berkembang.

Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan pengabdian dalam paradigma ini bersifat empowering (pemberdayaan) yang


berkelanjutan (sustainable) dan menyertakan nilai-nilai democratic governance untuk berbagi kekuasaan dengan adil dalam masyarakat. Fokus dari pengabdian ini terletak pada pemanfaatan dan pemeliharaan sumber daya masyarakat beserta penyediaan akses yang merata untuk semua lapisan masyarakat. Bukan sekedar ikan, pancing dan keterampilannya yang menjadi konsentrasi melainkan sungai (ruang), ekosistem dan ekologi yang sehat dimana ikan bisa hidup dan dimanfaatkan. Anekdot untuk paradigma ini adalah “untung masih ada sistem, struktur, dan pemerintahan yang bisa disalahkan, jadi masih ada yang dikerjakan.”

Ketiga paradigma di atas bisa dipahami sebagai satu kontinum, artinya satu sama lain tidak perlu dipertentangkan. Adakalanya satu paradigma dan model pengabdian kepada masyarakat tepat untuk dipakai dalam konteks-konteks tertentu. Hal yang paling penting dari masing masing paradigma itu adalah integritas antara niat baik dan tindakan pengabdian yang sesuai dengan konteks dan bermuara pada terciptanya pola hubungan yang adil dan setara dari berbagai aspek, seperti gender, lingkungan, budaya, sosial, dan politik.

Salah satu bentuk pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat adalah penyelenggaraan Kuliah Kerja Partispatif (KKP). Model dan pendekatan KKP di berbagai perguruan tinggi memiliki paradigm pengabdian yang beragam sesuai dengan dinamika kampus dan masyarakat masing-masing.

Dan UIN Mataram mengembagkan model KKP Transformatif yaitu : kegiatan penerjemahan, penerapan, dan pengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat yang


ditujukan untk menciptakan, membangun dan memelihara perubahan yang menjunjung nilai-nilai luhur keadilan, kesetaraan, dan keseimbangan. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan bisa menjadi agen perubahan dan sekaligus mampu menemukan, melahirkan, memfasilitasi masyarakat sebagai agen perubahan atas diri mereka sendir.

Dalam KKP transformatif mahasiswa dituntut untuk memberikan layanan kepada masyarakat dengan cara mengaplikasikan pengetahuan dan teknologi yang dipelajari sebelumnya untuk meningkatkan taraf hidup baik dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan masyarakat serta menciptakan tatanan sosial yang berkeadilan. sebagai salah satu wujud penerjemahan kebijakan integrasi Tridharma. Ini bukan sekedar “Service + Learning” tapi juga “+ Research”. Pemilihan dan penggunaan Pendekatan Participatory Action Research (PAR) serta Asset Based Community-driven Development (ABCD) dinilai sangat tepat sesuai dengan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam aturan perundang-undangan. Dengan mengikuti KKP Transformatif ini, baik dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR) atau dengan pendekatan Asset Based Community-driven Development (ABCD) diharapkan ada transformasi sosial baik dari sisi masyarakat dan kampus. Terutama untuk mahasiswa, diharapkan tumbuh dan berkembang kepekaan dan kepedulian sosial sebagai bentuk tanggung jawab kewarganegaraan (civic responsibility).

Tujuan 1. Tujuan Umum


Kegiatan KKP bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan memecahkan problem sosial bersama-sama masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial, pencerahan, dan pembebasan sesuai dengan visi, misi, dan fungsi Perguruan Tinggi Agama Islam.

2. Tujuan Khusus a. Mempercepat kemampuan masyarakat dalam

meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai dengan tuntutan dinamika pembangunan dan perkembangan iptek.

b. Mempercepat upaya pengembangan masyarakat ke arah terciptanya masyarakat yang dinamis yang siap menempuh pilihan menuju perbaikan dan kemajuan yang sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya (sosio kultural) yang berlaku.

c. Mempercepat upaya pembinaan pranata dan meningkatkan keahlian masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup dan kemandirian

d. Melatih penalaran dan kepekaan mahasiswa dengan bekerja sama antardisiplin ilmu

e. Mengembangkan potensi mahasiswa untuk melakukan improvisasi dan inovasi dalam profesi pekerjaan sosial khususnya dan dalam pembangunan masyarakat umumnya.

f. Memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja secara langsung dalam menghadapi berbagai persoalan yang kompleks, melalui proses partisipatif sehingga dapat membantu masyarakat menemukan cara menghadapi problem sosial yang mereka hadapi.

g. Mengembangkan potensi mahasiswa sesuai bidang


keilmuannya ke arah peningkatan kemampuan dan profesinya yang dilaksanakan secara mandiri dan kolektif.

3. Tujuan Institusional a. Memberikan kontribusi pendidikan/pengajaran,

penelitian dan pemberdayaan masyarakat. b. Meningkatkan kepekaan sosial civitas akademika

terhadap perkembangan dan persoalan yang terjadi di masyarakat.

Sasaran dan Manfaat Pelaksanaan KKP diharapkan dapat memberikan

manfaat kepada masyarakat, pemerintah, mahasiswa dan Perguruan Tinggi. 1. Bagi Masyarakat

a. Masyarakat memperoleh bantuan tenaga dan pikiran untuk meningkatkan cara berpikir, pengetahuan, dan keterampilannya, sehingga dapat menumbuhkan potensi sumber daya dan selanjutnya berkembang secara mandiri

b. Terbentuknya kemampuan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, sehingga upaya kelanjutan pembangunan khususnya pembangunan dalam bidang agama dapat terjamin.

c. Memahami bahwa program Kuliah Kerja Partisipatif merupakan bagian dari pembangunan bidang pendidikan di Perguruan Tinggi dalam sektor pengabdian masyarakat.

d. Mendapatkan peningkatan cara berpikir secara terprogram dengan langkah yang sejalan dengan program pembangunan secara inovatif dan konstruktif.


e. Memahami keberadaan kader-kader bangsa terdidik yang akan menjadi penerus pembangunan.

f. Memperoleh syiar Islam dalam kehidupan yang damai, rukun, dan sejahtera dalam wilayah RI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

4. Bagi Pemerintah a. Membantu mempercepat proses pembangunan yang

dilaksanakan oleh pemerintah antara lain dalam meningkatkan sumber daya manusia.

b. Membuka akses kemitraan dan komunikasi timbal balik antara Perguruan Tinggi dengan pemerintah.

5. Bagi mahasiswa a. Mendewasakan cara berpikir, bersikap, dan

bertindak, serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan pengkajian, perumusan dan pemecahan masalah secara praktis dan terpadu.

b. Melatih dan membiasakan mahasiswa menghadapi dan menyelesaikan permasalahan melalui kerjasama antar bidang keahlian.

c. Mendalami penghayatan dan pengetahuan mahasiswa terhadap berbagai masalah dalam masyarakat yang sedang melaksanakan pembangunan khususnya di bidang agama

d. Merealisasi program mahasiswa dalam kegiatannya. e. Mempersiapkan diri menjadi motivator, inovator,

dinamisator, fasilitator, dan katalisator bagi problem sosial keagamaan.

f. Membekali mahasiswa dengan pengalaman sebagai penerus pembangunan yang bertanggungjawab


terhadap dirinya sebagai seorang profesional.

6. Bagi Perguruan Tinggi a. Mendapatkan masukan bagi penyelenggaraan

pendidikan/ pengajaran, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat.

b. Meningkatkan partisipasi dan peranan Perguruan Tinggi dalam melaksanakan pembangunan di bidang agama.

c. Meningkatkan kerjasama antara Perguruan Tinggi dengan pemerintah daerah dan instansi yang terkait

d. Mendapatkan masukan balik (feed back) integritas Perguruan Tinggi dari masyarakat, sehingga menjadi masukan untuk memantapkan fungsi pusat penelitian dan pemberdayaan masyarakat berikut pengembangannya berkenaan dengan ilmu pengetahuan agama Islam.

Sifat Kegiatan KKP bersifat belajar, mengkaji, dan mengabdi yang

diwujudkan dalam bentuk: 1. Pengenalan dan penghayatan tentang pemberdayaan

masyarakat melalui kejelasan proses perubahan yang direncanakan serta metoda penyelesaian masalah berkenaan dengan kemampuan memilih dan memilah, serta menggunakan cara yang tepat.

2. Dorongan untuk mengembangkan kehidupan beragama di lingkungan masyarakat melalui ketepatan dan kecermatan observasi tentang situasi sosial keagamaan, proses dan dinamika sosial, latar belakang struktur dan kultur masyarakat yang menjadi khalayak sasaran kegiatan Kuliah Kerja Partisipatif.

3. Inventarisasi dan identifikasi masalah-masalah di lokasi


kegiatan, untuk kemudian dilakukan kajian mendalam, perencanaan, penyelesaian melalui aksi, dan refleksi secara berkelanjutan terutama yang berhubungan dengan bidang sosial keagamaan.

Misi dan Target 1. Misi

a. Misi Akademis Sebagai pengemban misi akademis, Kuliah Kerja Partisipatif merupakan upaya memadukan berbagai disiplin ilmu baik secara intern maupun multi disiplin yang dikembangkan oleh perguruan Tinggi.

b. Misi Sosial Dalam misi sosialnya, kuliah kerja partisipatif merupakan upaya pemberdayaan potensi masyarakat ke arah perubahan sosial, kemandirian dan pembebasan.

2. Target a. Terwujudnya program Kuliah Kerja Partisipatif yang

terealisasi dalam gerak langkah kegiatan pembangunan masyarakat sehingga dapat meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan profesionalisme peserta.

b. Menanamkan kesadaran dan meningkatkan upaya pelaksanaan pembangunan yang bersih dan berwibawa baik dalam bidang material maupun spiritual.

c. Meningkatkan profesionalisme kerja peserta dengan menghayati perannya di tengah masyarakat.

Peran Mahasiswa Dalam KKP Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Partisipatif


hendaknya menempatkan diri pada posisi out-sider (pihak luar) yang belajar dari kehidupan masyarakat dan bekerja bersama mereka untuk melakukan perubahan sosial. Peran yang dilakukan oleh mahasiswa adalah sebagai berikut:

1. Fasilitator Menciptakan proses yang dapat membantu

masyarakat mendiskusikan dan merefleksikan situasi sosial keberagamaannya secara kritis, mengidentifikasi dan merumuskan isu masalah, mengidentifikasi solusi dan menyusun perencanaan mengatasi masalah, memonitor dan mengevaluasi program aksi.

2. Animator Menciptakan proses yang dapat membantu

masyarakat menemukan dan mendayagunakan potensi keswadayaannya untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Termasuk di dalamnya mendorong masyarakat berpikir kritis, kepedulian, berbagi informasi, dan gagasan.

3. Enabler Menciptakan proses yang dapat membantu

masyarakat berinisiasi secara bebas dan kreatif untuk mengembangkan agenda-agenda pembangunan sosial keagamaan di lingkungannya sebagai bagian dari proses perubahan sosial, serta mengurangi ketergantungan melalui penciptaan kerjasama program aksi dan pendidikan sosial keagamaan.

4. Catalyst Menciptakan proses yang dapat membantu

masyarakat mengorganisasikan gagasan dan sumberdayanya serta membangun pola hubungan kerjasama (patnership) dengan kekuatan-kekuatan yang ada di dalam maupun di luar masyarakat tersebut.


Termasuk menyelesaikan konflik-konflik antara kelompok-kelompok masyarakat.

Bentuk dan Model KKP UIN Mataram

Pelaksanaan Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram memiliki dua model yaitu :

1. Model KKP Reguler

Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) Reguler diadakan pada akhir semester ganjil antara bulan Juli dan Agustus, selama 40 - 45 hari dilapangan, dilaksanakan satu kali dalam setahun, lintas jurusan dan fakultas, minimal 10 – 15 orang mahasiswa sebagai peserta yang diatur oleh system online P2M – LP2M UIN Mataram, dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Mahasiswa dapat mendaftarkan diri (registrasi) secara langsung web www.kkp.uinmataram.ac.id mahasiswa masuk login menggunakan NIM (nomor induk mahasiswa) dan mengupload persyaratan yang telah ditentukan (baca petunjuk secara seksama dilayar monitor). Kemudian mahasiswa bisa memilih lokasi KKP berdasarkan kabupaten, kecamatan dan desa, sesuai dengan jumlah kuota yang tersedia. Misalnya setiap kelompok terdiri dari 15 orang perlokasi/desa, maka kuota mahasiswa FITK ; 5, FSy ; 3, FDIK ; 3, FEBI ; 3, dan FUSA ; 1, untuk mengambil kesempatan memilih desa tertentu maka mahasiswa harus berkompetisi dengan waktu, siapa duluan dia akan dapat ber KKP di desa tersebut. Dan setelah melakukan registrasi secepatnya mahasiswa segera melakukan perubahan pass word agar tidak diganggu oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab. KKP Reguler ada beberapa macamnya :

http://www.kkp.uinmataram.ac.id/


a. KKP Kerjasama dengan pihak II (Kedua) KKP model ini adalah sebagai tindak lanjut kerjasama

LP2M dengan beberapa pihak seperti Kemenko PMK RI, Kemensos RI maupun dengan BNP2TKI NTB dan beberapa bank mitra kampus, dilaksanakan bersamaan dengan KKP regular b. KKP Persemakmuran Sunan Ampel.

KKP yang dilaksanakan berdasarkan kesepakatan pimpinan/Rektor PTKIN eks Sunan Ampal, dimana setiap tahun masing masing PTKIN mengirim mahasiswa peserta KKP/KKNnya minimal 5 orang atau lebih dan ada satu PTKIN yang ditunjuk secara bergiliran sebagai tuan rumah (host). c. KKP Lintas Nusantara.

KKP/KKN yang digagas oleh Kementrian Agama dengan melakukan pengiriman atau pertukaran mahasiswa KKP/KKN, didaerah terpencil, daerah perbatasan, daerah minoritas maaupun daerah minus gairah dan ghirah keagamaan untuk memperkuat kebihinikaan dengan mengembangkan Islam Rahmatan lil Alamien dalam bingkai semangat NKRI. d. KKP Lintas Negara.

KKP/KKN yang dilaksanakan berdasarkan kesepakatan dan kesepahaman antar pimpinan perguruan tinggi di luar negeri, sebagai salah satu bentuk follow up dari beberapa kesepakatan.

2. Model KKP Mandiri Model KKP Mandiri adalah KKP yang dilaksanakan

diluar jadwal kegiatan KKP Reguler, yaitu dilaksanakan


pada akhir semester genap. KKP Mandiri memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang tidak berkesempatan mengikuti KKP Reguler dan mereka tidak harus menunggu mengikuti program KKP Reguler pada tahun yang akan datang. Dan atau meberikan kesempatan kepada mahasiswa secara lebih luas untuk lebih mengembangkan diri dengan pengalaman luar daerah atau luar negeri.

Model KKP Mandiri ada tiga pilihan yaitu : Pertama : KKP Mandiri Lokal. Kedua : KKP Mandiri Nusantara. Ketiga : KKP Mandiri Luar Negeri.

a. KKP Mandiri Lokal

KKP Mandiri Lokal yaitu KKP yang dilaksanakan di Kabupaten-kabupaten lokasi KKP Reguler. KKP Mandiri Lokal mensyaratkan mahasiswa mencari temannya sendiri (minimal 10 maksimal 15 orang) lintas Jurusan dan Fakultas, dan menghubungi dan menentukan sendiri lokasi KKPnya, mandiri dalam biaya akomodasi dan meyerahkan biaya transoportasi dan honorarium dosen pembimbing lapangan (DPL) termasuk Camat dan Kepala Desa sesuai volumenya masing masing, kepada P2M – LP2M UIN Mataram atau pejabat yang ditunjuk.

b. KKP Mandiri Nusantara

KKP Mandiri Nusantara adalah bentuk KKP yang menindak lanjuti (MoU) kerjasama antar pimpinan PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) dengan syarat dan ketentuan diatur kemudian secara terpisah.

c. KKP Mandiri Lintas Negara

KP Mandiri Lintas Negara adalah bentuk KKP yang menindak lanjuti (MoU) kerjasama antar pimpinan


beberapa perguruan tinggi di luar negeri, seperti Malaysia, Australia, India, Turkey dan lainnya, dengan syarat dan ketentuan diatur kemudian secara terpisah.

Dasar Pelaksanaan KKP

Secara yuridis formal penyelenggaraan Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) memiliki landasan ; 1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim

Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2005 tentang

Standar nasinal Pendidikan. 3. Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi. 4. Keputusan Menteri Agama RI nomor : E/KEP/19/1999

tentang Pola Pembinaan Mahasiswa PTAI 5. Kepetusan Menteri Agama RI nomor : 045/U/2002

tentang Kurikulum Inti PTAI. 6. Peraturan Menteri Agama RI nomor :18 Tahun 2007

tentang Alih Status IAIN Mataram menjadi UIN Mataram 7. Peraturan Menteri Agama RI nomor :18 Tahun 2007

tentang Organisasi Tata Kerja UIN Mataram 8. Peraturan Menteri Agama RI nomor : 27 Tahun 2007

tentang Statuta UIN Mataram 9. Keputusan Menteri Agama RI nomor : B.II/3/54237

Tanggal 27 Juli 2017 tentang Pengangkatan Rektor UIN Mataram

Sedangkan secara operasional dilandaskan pada beberapa pemikiran berikut : 1. Di lingkungan perguruan tinggi, Kuliah Kerja Partisipatif

(KKP) merupakan kegiatan intrakurikuler yang pelaksanaannya mempertimbangkan keterpaduan tri dharma perguruan tinggi; pendidikan-pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.


2. Berdasarkan hasil analisis situasi dan kondisi Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) merupakan tuntutan dalam rangka merespon kebutuhan nyata masyarakat yang sarat dengan dinamika dan permasalahan.

3. Sesuai dengan tuntutan perguruan tinggi, maka dipandang perlu mengembangkan Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) dalam bentuk program yang realistis dan menyentuh langsung terhadap kebutuhan serta mendorong kemandirian masyarakat.

Indikator Program Kerja Kegiatan KKP Pelaksanaan kegiatan KKP tahun 2018 mengusung

tiga tema besar, bekerjasama dengan beberapa kementrian yaitu : 1. Pos Daya bekerjasama dengan Kementrian Sosial RI

(Dinas terkait) yang akan difokuskan di Kabupaten Lombok Tengah.

2. Revolusi Mental bekerjasama dengan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

3. Ketenagakerjaan bekerjasama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Mataram

Ada beberapa program kerja yang bias dilaksanakan dalam Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) yang dapat disesuaikan dengan tema tema diatas yaitu : NO BIDANG PROGRAM KERJA 1 Pendidikan Dapat disarankan untuk dapat melaksanakan

program bebas buta huruf, berpartisipasi membantu mengajar dan membina TPQ, RA, TK, MI, SD, MTs, SMP, MA. SMU maupun


Ponpes. 2 Keagamaan/-

Dakwah Menjadikan Masjid dan Musholla sebagai basis kegiatan harian, ibada, memberdayakan remaja masjid, pengajian/ceramah,

3 Penyuluhan Hukum

Memberikan pemahaman melalui penyuluhan hukum atau melalui diskusi (FGD) atau mengadvokasi sehingga lahir kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum

4 Ekonomi Kreatif Mengenali potensi masyarakat, untuk membuka peluang dan memberdayakan potensi tersebut (one village one product)

5 Islam Moderat Melalui majelis majelis taklim, pengajian remaja maupun pemuda dan lainnya dapat memberikan pemahaman tentan lslam moderat (wasyatiyah), hubungan Islam dan NKRI, Islam dengan Pancasila, dan Islam dengan Demokrasi, untuk dapat mencegah Radikalisme

6 Sosial Kemasyarakatan

Program kerja dalam hal ini sangat luas menyangkut berbagai aspek baik fisik maupun non fisik diposko didusun dikantor desa, dimasjid, dimoshalla.

7 Adat dan Budaya Memperkuat adat istiadat dan budaya yang berlaku dimasyarakat, namun tetap berbasis atau bersendikan nilai nilai agama baik dalam acara perkawinan, hajian, kematian maupun yang lainnya.

8 Lingkungan Hidup

Terkait irigasi, sanitasi, kebersihan, WC umum, tempat wudhu, baik dilingkungan dusun, masjid, mushalla, tempat pendidikan, kantor desa maupun lainnya.,

9 Remaja dan Pemuda

Memberdayakan remaja dan pemuda dengan membuat simpul simpul organisasi dengan berbagaimacam kegiatan, yang dapat menjalin komunikasi dan interaksi yang melahirkan sikap persahabatan toleran dan saling menghargai, antar dan intra remaja masjid, karang taruna dll.


10 Kesehatan Memberikan contoh gaya hidup sehat, sehat reproduksi, anak sehat, pencegahan penyakit, pola makan sehat, posyandu, ibu ibu kader dll.

BAB II PROSEDUR PELAKSANAAN KKP


Pelaksanaan Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) yang diselenggarakan oleh P2M-LP2M UIN Mataram tahun 2018 pertama kali menggunakan system on line di alamat web www.kkp.uinmataram.ac.id. Perubahan ini merupakan suatu tuntutan dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada mahasiswa sehingga lebih efektif dan lebih efisein, baik dalam proses pendaftaran, penempatan, pelaksanaan sampai pada tahap pelaporan.

Dalam pelaksanaan KKP ada dua hal yang harus diperhatiakan dan tidak boleh kehilangan fokus yaitu kuliah partisipatif dan kerja partisipatif. Dalam kedua hal inilah yang membedakan paradigma KKP dengan model yang lain, sehingga baik dosen pembimbing lapangan (DPL) maupun mahasiswa peserta KKP harus memahaminya dengan baik dan utuh, ketika KKP ini dilaksanakan dengan menggunakan model pendekatan PAR (Participatory Action Research) dan pendekatan asset based community-driven development (ABCD).

PENDAFTARAN PESERTA KKP

Calon peserta KKP UIN Mataram tahun 2018 adalah mahasiswa dari semua jurusan dan fakultas di lingkungan UIN Mataram yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan, yaitu; mahasiswa yang sedang terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang sedang berjalan (sesuai data yang bayar SPP) pada waktu pendataran KKP dan telah menempuh serta dinyatakan lulus mata kuliah dengan beban minimal sebanyak 90 SKS. Sedangkan peserta KKP adalah semua mahasiswa yang telah dinyatakan memenuhi



syarat dan telah melakukan semua tahapan dan prosedur pendaftaran, yakni sebagai berkut;

1. Mahasiswa menyiapkan semua persyaratan yang telah ditentukan dalam bentuk file soft copy (hasil scan).

2. Mahasiswa login dengan menggunakan NIM ke web www.kkp.uinmataram.ac.id

3. Mahasiswa dapat memilih lokasi KKP sendiri dengan menentukan kabupaten, kecamatan dan desa yang dipilihnya.

4. Mahasiswa harus memahami lokasi yang dipilih, telah ditentukan jumlah kuotanya oleh system aplikasi on line dimana masing masing fakultas memiliki kuota yang berbeda termasuk jumlah laki laki dan perempuannya.

5. Setelah mahasiswa selesai melakukan registrasi atau pendaftaran secara on line, maka mahasiswa harus segera merubah pass word loginnya, agar tidak diganggu oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab.

6. Mahasiswa semester atas yang tidak terdaftar dalam system SIAKAD (sesuai data yang bayar SPP dan memprogram KKP) secara otomatis akan tertolak melakukan registrasi/pendaftaran on line.

7. Maka mahasiswa semester atas tersebut dapat melakukan registrasi/pendaftaran secara manual, dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan di ruang Panitia P2M.

8. Sedangkan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) ditentukan secara acak sesuai dengan jumlah lokasi yang ditentukan oleh panitia P2M.

9. Sehari setelah batas akhir pendaftaran secara on line, panitia P2M akan mengumumkan peserta KKP 2018 dan diberikan waktu 3 hari kerja bagi mahasiswa untuk



melakukan konfirmasi dan perbaikan jika ada kekeliruan yang sifatnya kesalahan dari system dan panitia P2M.

10. Panitia P2M tidak melayani mahasiswa telat registrasi, pindah lokasi atau hal hal lainnya yang bukan kesalahan system aplikasi on line.

11. Setelah panitia mengumumkan lokasi, dosen pembimbing lapangan (DPL) dan peserta KKP, maka mahasiswa segera berkumpul dan berkomunikasi dengan DPL nya dan membentuk susunan kepengurusannya (Ketua, Sekretaris dan Bendahara) dan segera melaksanakan observasi ke lokasi desa masing-masing dengan mendownload instrument observasi di www.kkp.uinmataram.ac.id

12. Setelah kepengurusan terbentuk disetiap desa, maka masing masing pengurus segera menyerahkan 5 (lima) daftar nama mahasiswa peserta KKP yang akan mengikuti kegiatan pembekalan untuk diserahkan ke panitia P2M.

13. Pembekalan KKP regular dilaksanakan berdasarkan zona, yaitu dilaksanakan per kabupaten : zona Lombok Barat, zona Lombok Tengah dan zona Lombok Timur masing masing zona selama dua hari.

14. Pembekalan KKP kerjasama PMK dan BNP2TKI, kerjasama PMK 36 (tiga Puluh enam) di Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah dan desa 20 (dua puluh) desa di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur, masing masing dilaksanakan selama 2 hari dengan jadwal yang berbeda dengan pembekalan KKP reguler.

PEMBEKALAN KKP



Pembekalan KKP dilaksanakan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa beberapa metodologi dan tehnik memahami desa secara partisipatif, sehingga pemahaman mahasiswa terhadap kuliah kerja partisipatif menjadi lebih utuh. Dengan pembekalan dapat menghindari mahasiswa turun ke desa bukan hanya kerja tetapi juga belajar (kuliah) berpartisipasi bersama masyarakat secara langsung.

Model KKP 2018 yang telah ditetapkan menggunakan pendekatan PAR (Participatory Action Research) dan pendekatan asset based community-driven development (ABCD). Kedua pendekatan metodologi dan tehnik dalam memahami desa secara partisipatif inilah yang akan diberikan kepada mahasiswa secara lebih aplikatif dilapangan. Karena secara teori semua mahasiswa peserta KKP telah mengikuti mata kuliah metodologi penelitian Sehingga mahasiswa dapat secara langsung mempraktekkan bagaimana tehnik observasi lapangan, menyiapkan instrumennya dan apa saja yang menjadi fokus observasinya, kemudian bagaimana melakukan wawancara, menyiapkan model dan instrument wawancara, dan bagaimana menulis dan menyusun laporan kegiatan. Sehingga dengan demikian proses KKP tidak terlepas dari kesempatan mahasiswa menemukan masalah dilapangan yang bisa diangkat menjadi tugas akhirnya yaitu menyusun skripsi.

Pembekalan KKP pendekatan PAR (Participatory Action Research) dan pendekatan asset based community-driven development (ABCD) dilaksanakan oleh panitia P2M – LP2M UIN Mataram selain dari narasumber internal yang berkompeten juga mendatangkan pejabat kabupaten (sekretaris daerah atau asisten pemerintahan) masing masing zona, termasuk pemangku kebijakan lembaga yang bekerjasama dengan LP2M UIN Mataram seperti PMK dan BNP2TKI.


Adapun materi, alur/tahapan, waktu/desian pelaksanaan pembekalan KKP sebagai berikut;

1. Materi Pembekalan KKP Reguler Pengantar KKP dengan pendekatan PAR dan ABCD

1) Pendidikan untuk menumbuhkan kesadaran kritis. 2) Menjadi seorang Fasilitator. 3) Memahami pendekatan PAR (Participatory Action

Research) dan Asset Based Community-driven development (ABCD)

4) Bagaimana melakukan kajian pedesaan secara partisipatif.

5) Mengenal teknik Pengkajian Desa secara Partisipatif yang antara lain: Pemetaan (mapping), Kalender Musim (seasonal calendar), Bagan Hubungan Kelembagaan (diagram Venn), Alur Sejarah (time line), Perubahan dan kecenderungan (Trend and change), Bagan Peringkat (matrix ranking), diagram alur, dan wawancara semi terstruktur.

6) Daur/Siklus program partisipatif. 7) Monitoring dan Evaluasi partisipatif.

2. Materi Pembekalan KKP Kerjasama ;

a. PMK Silahkan dilengkapi

b. BNP2TKI


3. Metode Diklat. Metode yang digunakan dalam pendidikan dan pelatihan

(pembekalan) ini adalah Brainstorming, ceramah, tanya jawab, dan praktek menyusun program kerja berdasarkan hasil observasi awal yang tertuang dalam instrument observasi.

4. Jadwal Waktu dan Tempat Pembekalan

Silahkan diisi dengan jawal yang sudah ada

PROSES DAN PROSEDUR PELAKSANAAN KKP Proses pelaksanaan KKP dimulai dari tahapan pelaksanaan

observasi lokasi, pengenalan lokasi, diskusi penyusunan program kerja, mengikuti pembekalan, pelepasan, pelaksanaan program, monitoring dan eveluasi, sampai penarikannya secara resmi adalah sebagai berikut;

1. Pelaksanaan Observasi Lokasi

Pelaksanaan observasi lokasi dalam KKP 2018 ini memiliki peranan sangat penting, dapat dilaksanakan lebih dari satu kali kunjungan, sampai dianggap cukup informasi dan pengetahuan tentang lokasi, sehingga ketika mahasiswa sudah dilokasi langsung melaksanakan kegiatan. Sebelum melaksanakan observasi ke desa lokasi KKP mahassiswa mendownload instrument observasi di www.kkp.uinmataram.ac.id kemudian membagi tugas untuk dapat mengisi secara penuh instrument observasi tersebut baik melalui tehnik wawancara maupun tehnik dokumentasi dilapangan, dan pada kesempatan itu juga mahasiswa dapat mencari lokasi posko sesuai anjuran dan saran Kepala Desa.



2. Pengenalan Lokasi

Pengenalan lokasi desa dilakukan secara bersamaan (simultan) ketika melaksanakan observasi. Pengenalan lokasi dapat dilakukan dengan dua tehnik : Pertama Proses pengenalan lokasi dilakukan dengan transek, atau jalan-jalan ke semua jalur dan arah di lokasi guna mendapatkan gambaran umum tentang lokasi termasuk aktivitas masyarakat. Kedua : Dalam proses transek, peserta juga langsung dapat melakukan silaturrahmi dengan tokoh-tokoh kunci dilokasi guna mendapatkan legitimasi sosial dan termasuk informasi-informasi lainnya seperti potensi desa (peluang dan tantangan, keunggulan dan kelemahan).

3. Diskusi di Kampus Penyusunan Program kerja.

Setelah mahasiswa melaksanakan observasi lapangan dan pengenalan lingkungan lokasi, mahasiswa peserta KKP dianggap cukup bahan untuk diskusi menyusun draf (minimal) program kerja, oleh sebab itu sebelum mengikuti pembekalan dan pelepasan, mahasiswa sudah melaksanakan beberapa kali diskusi dikampus untuk menyusun program kerja. Semenjak mahasiswa masih dikampus diharapkan program kerja KKP sudah siap dan tinggal dilaksanakan dilokasi masing masing.

Misalnya : membagi tugas kegiatan diposko, membagi piket di kantor desa, shalat berjamaah di masjid dan mushalla, mengisi khutbah jumat, pengajian di majelis taklim, mengikuti tahlilan, hiziban, istigasahan, selakaran atau shalawatan, membantu mengajar di sekolah dan dimadrasah, bergotong royong, membuat


papan nama jalan/gang, melaksanakan lomba lomba, PHBI dan kerja partisipatif lainnya harus disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas kelompok.

Namun program kerja yang sipatnya kuliah partisipatif tidak boleh diabaikan dan harus menjadi bagian program kerja, yaitu : membuat beberapa model pendekatan PAR dalam memahami masyarakat desa dengan membuat

Pemetaan (mapping), Kalender Musim (seasonal calendar), Bagan Hubungan Kelembagaan (diagram Venn), Alur Sejarah (time line), Perubahan dan kecenderungan (Trend and change), Bagan Peringkat (matrix ranking), diagram alur, dan beberapa prinsip –prinsip pengembangan masyarakat berbasis aset (ABCD) yaitu : 1. Setengah Terisi Lebih Berarti (Half full and half empty) 2. Semua punya potensi (No body has nothing) 3. Partisipasi (Participation) 4. Kemitraan (Partnership) 5. Penyimpangan positif (Positive Deviance) 6. Berasal dari dalam masyarakat (Endogenous) 7. Mengarah pada sumber energi (Heliotropic) baca bab V memahami desa secara partisipatif.

Program kerja rutin yang bersifat kerja partisipatif dapat dilaksanakan setiap saat baik secara individu maupun kelompok, maka program kerja yang sifatnya kuliah partispatif dapat dipilih dan ditentukan minimal perminggu satu kegiatan model pendekatan PAR dan satu kegiatan pendekatan ABCD dapat di selesaikan secara kelompok, maka selama mahasiswa berada dilokasi KKP kurang lebih enam sampai tujuh minggu, maka mahasiswa dapat membuat dan menyelesaikan dua belas sampai empat belas model pendekatan. Ini untuk mahasiswa KKP regular, sedangkan untuk mahasiswa KKP kerjsama dengan PMK dan BNP2TKI, persamaannya di program kerja kerja partisipatif tetap ada dan memiliki perbedaan penekan pada program kerja kuliah


partisipatifnya menyesuaikan dengan buku pedoman dan petunjuk tehnis masing masing.

4. Mengikuti Pembekalan Kegiatan pembekalan KKP dilakukan oleh panitia

P2M – LP2M UIN Mataram secara terstruktur, terorganisir dan terukur, untuk mendapatkan pemahaman mahasiswa yang sama sebagai bekal turun ke masyarakat sebagaimana motto KKP UIN Mataram “kami datang untuk belajar dan mengabdi”.

Pembekalan KKP diikuti 5 (lima) orang mahasiswa perwakilan setiap desa/lokasi, yang dipilih dan ditentukan berdasarkan musyawarah anggota kelompok, sesuai dengan zonanya masing-masing, dengan narasumber internal yang ditetapkan oleh LP2M dan pejabat daerah sesuai zonanya selama dua hari, sebagaimana jadwal terlampir.

5. Pelepasan Mahasiswa Peserta KKP

Pelepasan mahasiswa peserta KKP dilakukan secara serantak oleh Bapak Rektor UIN Mataram yang dihadiri oleh semua Dekan Fakultas dan pejabat structural lainnya dihadapan pejabat tamu undangan dari luar yang melaksanakan kerja sama dengan LP2M dalam mendukung pelaksanaan kegiatan KKP.

Setelah mahasiswa peserta KKP dilepas oleh Bapak Rektor, semua mahasiswa langsung menuju kantor kecamatan masing masing, dimana salah seorang DPL (dosen pembimbing lapangan) atas nama panitia P2M – LP2M dan Rektor UIN Mataram menyerahkan mahasiswa peserta KKP kepada Pemerintah Daerah, dalam hal ini langsung diterima oleh Bapak Camat. Dan


Bapak Camat mengkoordinasikan dan menyerahkan mahasiswa peserta KKP kepada Kepala Desa yang sudah dihadirkan dalam acara tersebut, langsung menuju lokasi masing masing.

6. Merumuskan dan Menetapkan Program Kerja KKP

Pada hari pertama setelah ramah tamah dengan staf kantor desa setempat, mahasiswa langsung melakukan diskusi untuk merumuskan dan menetapkan program kerja dengan melakukan beberapa penyesuaian dan penyempurnaan (apa yang sudah dibahas dalam diskusi dikampus), dan menegaskan kembali tugas dan kewajiban masing masing peserta baik secara individu maupun kelompok, apakah itu kegiatan kerja partisipatif maupun kuliah partisipatifnya

Pertama, Setiap individu memiliki kewajiban membuat catatan harian (field note) kegiatan lapangan yang kerjakan yang sifatnya kerja partisipatif dengan bahasa deskriptif yang mampu menggambarkan obyek secara utuh. Kedua, dikoordinir oleh ketua kelompok, membuat laporan kelompok terkait dengan kegiatan yang sifatnya kuliah partisipatif baik kegiatan model pendekatan PAR maupun ABCD perminggu.

7. Melaksanakan Program Kerja KKP

Semua program kerja dan kelengkapan kerja lainya harus terdisplay (terpasang) didinding posko agar diketahui oleh semua anggota dan dapat memudahkan DPL mengontrol dan memberikan arahan serta masukan masukannya.

Setiap hari apakah pagi atau malam hari (silahkan disepakati) semua kegiatan diawali oleh musyawarah bersama, untuk :


a. Mengevaluasi kegiatan hari kemarin. b. Menginventarisir masukan, koreksian, kendala,

peluang dan tantangan. c. Menentukan kegiatan hari ini dan memastikan siapa

mengerjakan apa sampai terbagi habis. d. Mengulang rutinitas tiada hari tanpa musyawarah

(cycle internal discussion every day).

8. Monitoring dan Evaluasi KKP Monitoring dan evaluasi pelakasanaan KKP dilakukan

secara bertahap dan berlapis oleh :

a. Dosen pembimbing lapangan. Kewajiban DPL melakukan monev sebanyak 4 kali. Pertama pada saat pelepasan dan penyerahan, kedua memastikan berjalannya program kerja, ketiga menilai dan mengevaluasi kegiatan program kerja dan keempat penarikan.

b. Koordinator DPL. Ditentukan dari unsur pejabat atau pimpinan mulai dari Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan dan pejabat lainnya, melakukan monev satu kali saja pada minggu III (ketiga) mahasiswa berada dilapangan, untuk memonev kebijakan KKP secara umum, baik mengenai prosedur pelaksanaan, kegiatan/program kerja mahasiswa, kenyamanan kendala, kedisiplinan DPL maupun mahasiswa, usul saran dari mahasiswa maupun kepala desa untuk perbaikan pelaksanaan KKP yang akan datang.

c. Panitia P2M – LP2M. Monev panitia tidak terukur kapan saja dan hampir setiap saat selalu siap turun kelapangan apalagi jika ada masalah aatau kasus. Tetapi secara struktur monev panitia dilaksanakan dua kali, yaitu pada minggu pertama dan minggu


terakhir.

Laporan Pelaksanaan KKP Dalam sub bab ini semuanya belum saya edit

Laporan KKP yang disusun oleh mahasiswa bentuk pertanggungjawaban publik dan akademik. Sesuai dengan tata laksana KKP maka laporan pelaksanaannya terdiri dari dua jenis, yakni individual dan laporan kolektif (kelompok). Baik laporan kelompok maupun laporan individu diserahkan ke P2M-LP2M UIN Mataram sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan setelah mendapatkan persetujaun dari DPL masing-masing. Adapun format dan isi laporan pelaksanaan KKP berasarkan jenisnya sebagai berikut:

Laporan Individual

Mahasiswa KKP tahun secara indvidu wajib membuat Laporan Harian Individu dan Laporan Akhir Individu. Laporan Harian Individu dibuat oleh masing-masing peserta KKP secara mandiri dengan membuat FORM LAPORAN KERJA HARIAN INDIVIDU, yang diisi setiap setiap hari semenjak dari tanggal 12 Juli sampai 30 Agustus dan diprint-out untuk mendapatkan pengesahan dari DPL masing-masing pada saat kunjungan sebagaimana jadwal yang telah ditetapkan P2M - LP2M IAIN Mataram.

Form Laporan Kerja Harian Individu

Desa/Kecamatan Lokasi KKP : Nama Peserta /NIM : Hari/Tanggal :


Mengetahui Ketua Kelompok DPL

(………………….) (………………….)

Laporan kerja harian individu selanjutnya dinarasikan oleh masing-masing individu. Laporan akhir individu disusun oleh setiap anggota kelompok secara mandiri yang menggambarkan proses pelaksaaan dari semua laporan kegiatan harian dan sekaligus refleksi proses pelaksanaan KKP secara umum berdasarkan obsesi dan ekspektasi pribadinya. Laporan individu disusun secara mandiri oleh masing-masing peserta dengan redaksi yang tidak boleh sama dengan peserta lainnya baik intern maupun antar anggota kelompok.

Adapun isi laporan individu setidaknya satidak-

tidaknya berisikan 5 W (what (apa kegiatanya), why (kenapa dilaksnaakan), where (dimana dilaksanaan), when (kapan dilaksanakan, who (siap yang melaksanakan dan siapa saja yg terlibat), dan 1 H (how (bagaimana kegiatan

No. Kegiatan Sasaran Target yg

dicapai 1 2 3 4 5

Dst


tersebut dilaksanakan). Laporan Kolektif

Sistematika laporan kolektif atau laporan kelompok Kuliah Kerja Partisipatif dengan Participatory Action Research, terdiri dari 2 bentuk.

Laporan Kelompok Naratif Laporan kelompok naratif merupakan laporan kelompok yang disusun dalam bentuk narasi kegiatan selama pelaksanaan KKP. Adapun sistematika laporan naratif adalah: Bagian Depan:

HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Bagian Isi: BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Kegiatan B. Deskripsi Lokasi KKP C. Penemuan Masalah

1. Proses Penemuan Masalah 2. Partisipasi Masyarakat 3. Hasil Identifikasi

D. Bentuk-bentuk kegiatan 1. Bentuk Penyikapan yang dilakukan Masyarakat

dan Mahasiswa 2. Tujuan Kegiatan 3. Peran mahasiswa dan masyarakat dalam

kegiatan. BAB II HASIL DAN TINDAK LANJUT


A. Hasil yang dicapai (Paparan program yang telah ) Gamabaran program yang telah maupun tidak dapat terealisasi

B. Rencana Tindak Lanjut BAB III ANALISIS POTENSI DAN REKOMENDASI A. ANALISIS POTENSI

(Bagian ini menjelaskan kekuatan (Strengths), kelamahan (weakness), peluang (Opportunities) dan tantangan (threats) yang meliputi; 1. Bidang sosial Keagamaan (organisi-organissi

keagamaan, relasi intra dan antar umat beragam) 2. Bidang Pendidikan (Pesantren dan Madrasah) 3. Bidang Ekonomi dan Budaya 4. Bidang Sosial Politik

B. Refleksi C. Rekomendasi(bagiP2M/LP2M/DPL,Masyarakat,

Pemerintah, dan bagi pelaksanaan KKP berikutnya)) BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Kata penutup LAMPIRAN-LAMPIRAN.

1. Form Laporan Harian Indnividu semua anggota kelompok

2. Gambar/sketsa/foto-foto 3. Absensi kehadiran

Laporan Kolektif Dalam Bentuk Vidio Dokumenter Laporan kegiatan unggulan terdokumentasikan dalam

bentuk video yang menjelaskan aktivitas kelompok dan keterlibatan masyarakat.

1. Ketentuan Pengetikan Laporan


Laporan KKP di jilid buku dengan sampul warna Cokelat sebanyak 4 rangkap dan diserahkan dengan copy filenya ke P2M-LP2M UIN Mataram. Adapun ketentuan pengetikannya sebagai berikut: a. Laporan diketik pada kertas A4 (29,7 cm x 21 cm) b. Menggunakan Huruf Time New Roman ukuran 12 pt c. Menggunakan Margin atas 3 cm, bawah 3 cm, kiri 3 cm

dan kanan 2,5 cm d. Menggunakan 2 spasi


2. Format sampul laporan

KE

LO

MP

OK

42

DE

SA

AB

AL

-AB

AL

KELOMPOK 24

LAPORAN KELOMPOK KKP DESA ………………………….... KECAMATAN ……………….. KABUPATEN ………………...

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LP2M) PUSAT PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT (P2M) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MATARAM 2017

* Catatan punggung wajib ada 3. Format Halaman Pengesahan


HALAMAN PENGESAHAN

Mahasiswa yang tersebut di bawah ini:

No Nama NIM Fakultas Jurusan 1 2 3 4 5

dst

Setelah melalui proses validasi program dihadapan DPL melalui proses pembimbingan dan pertanggungjawaban program, laporan KKP ini telah DISAHKAN pada tanggal ….. bulan…. tahun…..

Menyetujui

Kepala P2M Dosen Pembimbing UIN Mataram, Lapangan

(Drs. H. Nujumuddin, M.Pd.) (______________________) NIP. 196206141992031003 NIP.

Ketua LP2M UIN Mataram

Dr. H. Nazar Naamy, M.Si. NIP. 197202012000031001


BAB III

TATA TERTIB, EVALUASI, PENILAIAN KKP, TAHAPAN DAN JADWAL KKP

[_] Semua isi bab ini belum saya edit

i. TATA TERTIB

a. Tata tertib Pembekalan

1. Semua peserta KKP harus mengikuti pembekalan sesuai jadwal yang ditetapkan

2. Setiap peserta pembekalan KKP berpakaian rapi, sopan dan menjaga ketertiban.

3. Semua peserta KKP mengikuti semua materi pembekalan oleh DPL Masing-masing.

b. Tata Tertib di Lapangan

1. Peserta KKP wajib bersikap sopan, ramah, berpakaian rapi, dan menjunjung tinggi almamater.

2. Peserta wajib menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakat.

3. Peserta wajib melaksanakan tugas-tugas KKP dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi dari awal sampai akhir.

4. Peserta tidak diperkenankan meninggalkan lokasi untuk kepentingan di luar pelaksanaan KKP.

5. Peserta yang meninggalkan lokasi untuk kepentingan KKP harus mendapat ijin dari koordinator (ketua kelompok) dan kepala desa.


6. Peserta tidak boleh menggurui warga lingkungan tempat KKP dalam melaksanakan program kerja.

7. Peserta tidak boleh mengangkat isu-isu negatif yang membahayakan ketenangan hidup di tengah-tengah masyarakat.

8. Peserta wajib membuat catatan lapangan (field notes) setiap hari selama berada di lokasi KKP.

c. Sanksi Peserta

1. Peserta KKP yang melalaikan tugas dan tidak mematuhi tata tertib yang berlaku, akan mendapat peringatan: a) Lisan b) Tertulis dari DPL dengan tembusan

Ketua/Kepala LP2M/P2M IAIN Mataram c) Dinyatakan tidak lulus

2. Peserta KKP yang merugikan tim atau kelompok, mencemarkan nama baik almamater, serta melanggar moral dan etika akan ditindak secara langsung.

3. Sebagai tindak lanjut dari poin b, mahasiswa yang bersangkutan ditarik dari lokasi KKP dan dinyatakan tidak lulus, atau diberi sanksi lain sesuai perbuatan yang dilakukan.

ii. Evaluasi dan Penilaian Pelaksanaan

Setelah pelaksanaan KKP, evaluasi kepada peserta dilakukan sebagai bahan penilaian oleh DPL yaitu mencakup beberapa aspek sebagai berikut: 1. Kedisiplinan. 2. Perencanaan program 3. Pelaksanaan program


4. Kepribadian 5. Kerjasama 6. Laporan

Khusus terkait evaluasi terhadap laporan hasil KKP dilakukan pada saat presentasi di depan DPL dan panitia pelaksana. Evaluasi laporan hasil mencakup beberapa aspek: 1. Sistematika laporan 2. Kelengkapan dan akurasi proses 3. Temuan masalah dan solusinya

Untuk kepentingan evaluasi ini, laporan hasil diperbanyak sejumlah 4 rangkap (1 untuk LP2M, 1 untuk DPL, 1 untuk Kades, dan 1 untuk mahasiswa). Format dan sistematika laporan sebagaimana diatur pada BAB II.

iii. Tahapan dan Jadwal KKP

Tahapan dan jadwal KKP tahun adalah sebagai berikut;

NO. TAHAPAN KEGIATAN

WAKTU PELAKSANA

KEGIATAN PRA KKP

I. Survey Awal Lokasi KKP

03-13 April TIM P2M – LP2M

II. Rekomendasi Lokasi 17-21 April Rekomendasi Bupati/Camat

III. Penetapan Lokasi KKP

25 April- 03 Mei

P2M –LP2M

IV. Pendaftaran Mahasiswa KKP

26 Maret-16 April

Pendaftaran Secara Online :

kkp.uinmataram.ac.id


V. Input dan Verifikasi

Data Mahasiswa

26 Maret-18 Mei

P2M –LP2M Koordinasi Bagian Akademik Fakultas

VI. Pembagian Kelompok Mahasiswa

21-25 Mei P2M –LP2M UIN Mataram

VII. Penetapan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

28-31 Mei P2M –LP2M UIN Mataram

VIII.

Pembentukan Pengurus/Organisasi Mahasiswa KKP

01 -15 Juni

Pembentukan oleh masing-masing kelompok dan dilaporkan ke P2M-LP2M

IX.

Observasi Awal dan Koordinasi Mahasiswa KKP dengan DPL

01 -15 Juni

Mahasiswa KKP dan DPL.

X . Pembekalan KKP 29 Juni-10 Juli

Lombok Barat :

29-30 Juni

Lombok Tengah :

02-03 Juli

Lombok Timur :

04-05 Juli

BNP2TKI :

09-10 Juli

PELAKSANAAN KKP


I. Pelepasan Peserta KKP oleh Rektor

12 Juli Rektor, P2M, DPL dan Mahasiswa (Kampus II)

II. Pelaksanaan KKP 12 Juli-24 Agustus

LP2M, Mahasiswa

III.

Penyerahan & Penerimaan Peserta oleh Pemerintah di Lokasi (Kecamatan-Desa)

13 Juli 2017

Mahasiswa – Koordinator DPL, DPL

IV. Need Assesment & Perencanaan Program di Lokasi

13 – 15 Juli Mahasiswa KKP & Stakeholders

V. Pelaksanaan KKP 15 Juli – 27 Agustus

Mahasiswa , DPL, Masyarakat

VI. Evaluasi dan Refleksi Pelaksanaan KKP

27 – 30 Agustus

Mahasiswa, DPL, Stakeholder

VII. Penarikan Peserta KKP dari Lokasi

31 Agustus DPL, Mahasiswa, Kepala Desa, Masyarakat

MONEV DPL,PANITIA DAN KOORDINATOR

I.

Pengantaran Mahasiswa/Kunjungan I DPL ke Lokasi KKP.

12 Juli DPL, Mahasiswa di Lokasi

II. Monitoring I TIM LP2M (Panitia) KKP

13-15 Juli TIM LP2M

III. Kunjungan II DPL 15-19 Agustus

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).


IV. Monitoring II TIM LP2M (Panitia) KKP

15-24 Agustus

TIM LP2M

V. Kunjungan III (Akhir) DPL KKP

21-24 Agustus

DPL – Mahasiswa

VI. Monitoring I Panitia KKP

15 – 21 Juli Panitia/Tim P2M-LP2M

VII. Monitoring II Panitia KKP

22 – 27 Agustus

Panitia /TIM P2M-LP2M

VIII.

Minitoring Koordinator DPL (Unsur Pimpinan)

15-19 Agustus

Koordinator DPL KKP

KEGIATAN AKHIR

I. Penarikan Mahasiswa KKP

24 -27 Agustus

DPL, Mahsiswa, Kepala Desa, Masyarakat

II. Pelaporan dan Penyerahan Nilai

15 – 25 September

DPL dan Mahasiswa

III. Penyusuna Laporan 1-11 September

1. Laporan Harian Individu dalam bentuk Form (disahkan DPL sesuai jadwal

2. Laporan Kolektif

IV. Penyerahan Laporan Akhir Individu dan Kelompok

12 – 15 Sept Mahasiswa & Kelompok – disahkan DPL

V. Pegesahan Laporan ke P2M

16 – 20 Sept Kelompok – Ketua LP2M dan Kepala P2M

VI. Penyerahan Nilai ke P2M

15 – 25 September

DPL, Kantor P2M-LP2M- UIN Mataram


VII. Penerbitan & Pembagian Sertifikat

02-10 Oktober

P2M – LP2M UIN Mataram-Mahasiswa

VIII.

Laporan dan Pertanggungkawaban Penyelenggaraan KKP

28 Sept - 09 Okt

P2M – LP2M – SPI

KULIAH KERJA PARTISIPATIF - kkp.uinmataram.ac.idkkp.uinmataram.ac.id/pedoman.pdf · KATA PENGANTAR...

Documents

Transcript of KULIAH KERJA PARTISIPATIF - kkp.uinmataram.ac.idkkp.uinmataram.ac.id/pedoman.pdf · KATA PENGANTAR...