Kuliah ke 8
-
Upload
asep-iryanto -
Category
Documents
-
view
2.434 -
download
2
Transcript of Kuliah ke 8
Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 129/09/2010
Kuliah ke-8Konsep dan Teori
Sistem Perencanaan Pendidikan(Bagian Keempat: Aplikasi)
Materi Perkuliahan Perencanaan Pendidikan “Program S2 Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh NAD”
(Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011)
Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd.(Lektor Kepala, Administrasi Pendidikan FIP-UPI)
Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 2
Rencana Pembangunan di Daerah
• Perencanaan pembangunan daerah disusun secara terpadu oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya, berdasarkan prinsip kooepratif, komprehensif, konkit dan berkelanjutan. Perencanaan pembangunan oleh pemerintah daerah terdiri dari:1) rencana pembangunan jangka panjang;2) rencana pembangunan jangka menengah;3) rencana pembangunan tahunan.
29/09/2010
Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 3
Rencana Pembangunan Jangka Panjang• Rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) disusun oleh pemerintah
daerah dalam bentuk RPJP Daerah, sebagai dokumen perencanaan pembangunan di daerah untuk periode 20 tahun yang memuat visi, misi, kebijakan dan arah pembangunan di daerah yang mengacu pada RPJP nasional. Rancangan awal RPJP Daerah disiapkan oleh Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) yang kemudian dibahas dalam suatu forum musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang). Musrenbang dilaksanakan dalam rangka menggali aspirasi (kebutuhan, keinginan dan harapan) masyarakat tentang pembangunan yang perlu dilakukan. Pesertanya mencakup seluruh unsur penyelenggara negara dengan mengikutsertakan berbagai komunitas masyarakat (LSM, asosiasi profesi, pemuka agama/adat, perguruan tinggi dan kalangan dunia usaha). Keputusan dari musrenbang inilah akan ditetapkan dalam peraturan daerah (Perda) dalam bentuk RPJP Daerah.
29/09/2010
Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah• Rencana pembangunan jangka menengah yang disusun oleh pemerintah
daerah lazim disebut rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJM Daerah) untuk periode 5 tahun. RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kerja kepala daerah (bupati/walikota) yang disusun berdasarkan pada pedoman RPJP Daerah dan RPJM Nasional.* RPJM Daerah harus memuat unsur-unsur pokok yaitu arah kebijakan keuangan daerah, stratejik pembangunan daerah, kebijakan umum, program satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan lintas SKPD, serta program kewilayahan yang disertai dengan rencana-rencana kerja dalam rangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat prediktif-indikatif. RPJM Daerah dapat dianggap sebagai rencana stratejik daerah (Renstrada).**
* UU.No.25/2004 pasal 5 (2) tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.**Penjelasan pasal 5 (2) UU.No.25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
29/09/2010
Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 5
• Rancangan awal RPJM daerah disusun oleh Kepala Bappeda yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah ke dalam stratejik pembangunan daerah, kebijakan umum, program perioritas kepala daerah, dan arah kebijakan keuangan daerah.
• Dengan berpedoman pada rancangan awal RPJM daerah yang disiapkan oleh Bappeda, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah, menyiapkan rancangan Renstra SKPD yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD yang bersangkutan yang memuat unsur-unsur visi, misi, tujuan, strategi, kebijkan, program dan kegiatan pembangunan. Rancangan Renstra-SKPD ini menjadi bahan masukan bagi Bappeda untuk menyusun rancangan RPJM Daerah yang selanjutnya dibahas dalam Musrenbang RPJM Daerah. Musrenbang RPJM Daerah harus sudah dilaksanakan dalam kurun waktu dua bulan setelah bupati/walikota dilantik. Sebulan kemudian, hasil musrenbang ini, harus sudah ditetapkan melalui Peraturan Bupati/Walikota tentang RPJM Daerah, yang selanjutnya diikuti dengan penyusunan Renstra SKPD pada masing-masing SKPD yang ditetapkan oleh masing-masing Kepala SKPD.
29/09/2010
Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 6
Rencana Pembangunan Tahunan• Rencana pembanguna tahunan daerah lazim disebut rencana kerja
pemerintah daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan untuk periode satu tahun. RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, perioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. RKPD dijabarkan dari RPJMD oleh setiap SKPD dalam bentuk usulan atau rancangan Renja SKPD. Kemudian Bappeda mengkoordinasikan setiap Renja SKPD tersebut dalam musrenbang yang diselenggarakan bapeda dengan dihadiri oleh unsur-unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Berdasarkan hasil musrenbang ini, Bappeda menyusun rancangan ahir RKPD yang kemudian ditetapkan oleh peraturan bupati/walikota. RKPD inilah akan menjadi bahan rujukan dalam penyusunan RAPBD.
29/09/2010
Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 729/09/2010
Secara umum sistem perencanaan pembangunan bidang pendidikan di Kab/Kota belum dapat sepenuhnya efektif, karena walaupun sudah komprehensif, integratif, partisipatif, dan berbasis kewilayahan dengan format model Master Plan, namun prosesnya baru sampai pada tahap legislasi, lagipula belum didukung oleh perangkat sistem implementasi, pengendalian dan evaluasi rencana yang memadai.
Kekuatan utama pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Bandung ialah ketersediaannya sistem perencanaan pembangunan yang dapat dijadikan pedoman dalam merumuskan program-program yang berkelanjutan menuju Tahun 2025. Namun sistem tersebut masih memerlukan dukungan peningkatan profesionalisme para perencana pendidikan.
Mendisain sistem perencanaan pendidikan tingkat kabupaten/kota menuju tahun 2025 yang efektif, sebaiknya diproses dengan pendekatan perencanaan strategis berbasis pada potensi wilayah secara kooperatif, integratif, komprehensif, konkrit, akuntabel, berkelanjutan, dengan dukungan sarana dan prasarana, serta pembiayaan yang memadai.
Yoyon Bahtiar Irianto/S3/UPI/2010 829/09/2010
RPJP
RPJM
Rencana Strategis Pendidikan
Nasional
Peraturan Perundangan dan Peraturan Lain yang Bersifat Umum/ Paradigmatis (Desentralisasi, Good Governance) & Regulatif
Otonomi Manajemen Standarisasi Mutu
RPJM Da Kab/Kota
Rencana Strategis Pendidikan Wilayah Kabupaten Bandung
Pemerataan & AksesMutu & Dayasaing
Tatakelola
RPJP Da Kab/Kota
Lokal / Kabupaten
Perda Kabupaten yang Bersifat Umum (Non pasial)/ & Regulatif
Master Plan Pendidikan Budget Mapping Renstra Disdik 2008-2025 Renstra Dewan Pend. Renstra Satuan Pend.
RPJM Da Prop
Rencana Strategis Pendidikan Tingkat Provinsi Jawa Barat
Regional
Perda Propinsi yang Bersifat Umum (Non Spasial)/ & Regulatif
Pengelmbangan Kawasan
Pengembangan Sosial SPM pada semua sektor Koordinasi Lintas kab.
RPJP Da Prov.
Potret Sistem Perencanaan Pendidikan Tahunan di Kab/Kota
Yoyon Bahtiar Irianto/S3/UPI/2010 929/09/2010
DOKUMEN RANCANGAN AWAL
RKPD
DOKUMEN RANCANGAN AWAL
RKPD
PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL
RKPD
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Evaluasi Kinerja Pelaksanaan
Pembangunan Daerah
Evaluasi Kinerja Pelaksanaan
Pembangunan Daerah
Evaliasi Kinerja Pelaksanaan Rencana
Keja (Renja) SKPD
Evaliasi Kinerja Pelaksanaan Rencana
Keja (Renja) SKPD
MUSRENBANG TINGKAT
KECAMATAN
MUSRENBANG TINGKAT
KECAMATAN
Penyusunan Rancangan Renja SKPD
Penyusunan Rancangan Renja SKPD
Dokumen Rancangan Renja SKPD
Dokumen Rancangan Renja SKPD
Dokumen Prioritas
Pembangunan di Kecamatan
Dokumen Prioritas
Pembangunan di Kecamatan
MUSRENBANG TINGKAT
KABUPATEN
MUSRENBANG TINGKAT
KABUPATEN
Dokumen Rancangan
RKPD
Dokumen Rancangan
RKPD
FORUMSKPD/Gabungan
SKPD
FORUMSKPD/Gabungan
SKPD
PERATURAN BUPATI/WALIKOTA
TENTANG RKPD
PERATURAN BUPATI/WALIKOTA
TENTANG RKPD
DOKUMEN RANCANGAN AKHIR RKPD
DOKUMEN RANCANGAN AKHIR RKPD
Kesepakatan MUSRENBANGKabupaten/Kota
Kesepakatan MUSRENBANGKabupaten/Kota
Penyusunan Rancangan Akhir RKPD
Penyusunan Rancangan Akhir RKPD
PENETAPAN RKPD
Proses Musrenbang Perencanaan Pembangunan Tingkat Kab/Kota
Yoyon Bahtiar Irianto/S3/UPI/2010 1029/09/2010
Disain Sistem Perencanaan Pendidikan Tingkat Kab/Kota Menuju Tahun 2025
KOMUNITASPEMERINTAH DAERAH
KOMUNITASPEMERINTAH DAERAH
PROSES IMPLEMENTASI
PROSES IMPLEMENTASI
Tahap Pelaksanaan
Program
Tahap Pelaksanaan
Program
Tahap Pengendalian &
Evaluasi Rencana
Tahap Pengendalian &
Evaluasi Rencana
FORUM DISKUSIPERENCANA PENDIDIKAN
FORUM DISKUSIPERENCANA PENDIDIKAN
Existing ConditionPendidikan di
Daerah
Existing ConditionPendidikan di
Daerah
Tuntutan Pembaharuan
Sistem Manajemen Pendidikan
Tuntutan Pembaharuan
Sistem Manajemen Pendidikan
Problema Pemerataan, Mutu, Relevansi, Daya Saing, Tatakelola, Akuntabilitas & Pencitraan Publik
Problema Pemerataan, Mutu, Relevansi, Daya Saing, Tatakelola, Akuntabilitas & Pencitraan Publik
PROSES PERUMUSAN
PROSES PERUMUSAN
TahapPra Rencana (Persiapan)
TahapPra Rencana (Persiapan)
Tahap Perumusan
Program
Tahap Perumusan
Program
Tahap Legislasi,
Sosialisasi & Uji Publik
Tahap Legislasi,
Sosialisasi & Uji Publik
Karakteristik Satuan Pendidikan
Infrastruktur & Sarana Fisik Lingkungan Sosekbud & Politik
Karakteristik Satuan Pendidikan
Infrastruktur & Sarana Fisik Lingkungan Sosekbud & Politik
Orang Tua Murid Organisasi Profesi Dewan/Komite
Pendidikan Dunia Usaha LSM Kependidikan Perguruan Tinggi
KOMUNITAS MASYARAKAT
Orang Tua Murid Organisasi Profesi Dewan/Komite
Pendidikan Dunia Usaha LSM Kependidikan Perguruan Tinggi
KOMUNITAS MASYARAKAT
BAPPEDABAPPEDADPRDDPRD
BAWASDABAWASDA
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Instansi Terkait
Instansi Terkait
PENDEKATAN & METODOLOGI
Strategis Basis Masyarakat &
Kewilayahan
PENDEKATAN & METODOLOGI
Strategis Basis Masyarakat &
Kewilayahan
Visi, Misi dan Komitmen Nasional, Regional & Global Tentang Pembangunan Manusia
Kebijakan & Perundangan Nasional Renstra Diknas & Provinsi Perda & Perbup RTRW & RPJP Kabupaten/Kota
Visi, Misi dan Komitmen Nasional, Regional & Global Tentang Pembangunan Manusia
Kebijakan & Perundangan Nasional Renstra Diknas & Provinsi Perda & Perbup RTRW & RPJP Kabupaten/Kota
TahapREVIEW &
REVISI RENCANA
TahapREVIEW &
REVISI RENCANA
RUMUSANRENCANA PENDIDIKAN
RUMUSANRENCANA PENDIDIKAN
Kebi
jaka
n Lo
kal,
Kurik
ulum
, Ten
aga
Kepe
ndid
ikan,
Sar
ana-
Pras
aran
a da
n IC
T,
Pem
biay
aan,
dan
Par
tisip
asi M
asya
raka
t Ter
hada
p Pe
ndid
ikan
Kebi
jaka
n Lo
kal,
Kurik
ulum
, Ten
aga
Kepe
ndid
ikan,
Sar
ana-
Pras
aran
a da
n IC
T,
Pem
biay
aan,
dan
Par
tisip
asi M
asya
raka
t Ter
hada
p Pe
ndid
ikan
Pend
idika
n Pr
asek
olah
, Pen
didi
kan
Dasa
r, Pe
ndid
ikan
Men
enga
hda
n Pe
ndid
ikan
Ting
gi p
ada
Jalu
r For
mal
, Non
For
mal
dan
Info
rmal
Pend
idika
n Pr
asek
olah
, Pen
didi
kan
Dasa
r, Pe
ndid
ikan
Men
enga
hda
n Pe
ndid
ikan
Ting
gi p
ada
Jalu
r For
mal
, Non
For
mal
dan
Info
rmal
Pemerataan; Mutu, Relevansi & Daya Saing; Tatakelola,
Akuntabilitas & Pencitraaan Publik
Pemerataan; Mutu, Relevansi & Daya Saing; Tatakelola,
Akuntabilitas & Pencitraaan Publik
Targ
et 2
015:
Peng
uata
n Pe
laya
nan
Targ
et 2
015:
Peng
uata
n Pe
laya
nan
Targ
et 2
010:
Ka
pasit
as d
an
Mod
erni
sasi
Targ
et 2
010:
Ka
pasit
as d
an
Mod
erni
sasi
Targ
et 2
020:
Daya
sai
ng
Regi
onal
Targ
et 2
020:
Daya
sai
ng
Regi
onal
Targ
et 2
025:
Daya
sai
ng
Inte
rnas
iona
l
Targ
et 2
025:
Daya
sai
ng
Inte
rnas
iona
l
Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 11
Anggaran Berbasis Kinerja
• Penganggaran merupakan rencana keuangan yang secara sistimatis menunjukkan alokasi sumber daya manusia, material, dan sumber daya lainnya. Berbagai variasi dalam sistem penganggaran pemerintah dikembangkan untuk melayani berbagai tujuan termasuk guna pengendalian keuangan, rencana manajemen, prioritas dari penggunaan dana dan pertanggungjawaban kepada publik. Penganggaran berbasis kinerja diantaranya menjadi jawaban untuk digunakan sebagai alat pengukuran dan pertanggungjawaban kinerja pemerintah.
29/09/2010
Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 12
• Penganggaran berbasis kinerja merupakan metode penganggaran bagi manajemen untuk mengaitkan setiap pendanaan yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan termasuk efisisiensi dalam pencapaian hasil dari keluaran tersebut. Keluaran dan hasil tersebut dituangkan dalam target kinerja pada setiap unit kerja. Sedangkan bagaimana tujuan itu dicapai, dituangkan dalam program diikuti dengan pembiayaan pada setiap tingkat pencapaian tujuan.
• Program pada anggaran berbasis kinerja didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. Aktivitas tersebut disusun sebagai cara untuk mencapai kinerja tahunan. Dengan kata lain, integrasi dari rencana kerja tahunan (Renja SKPD ) yang merupakan rencana operasional dari Renstra dan anggaran tahunan merupakan komponen dari anggaran berbasis kinerja.
29/09/2010
Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 13
• Elemen-elemen yang penting untuk diperhatikan dalam penganggaran berbasis kinerja adalah:1) Tujuan yang disepakati dan ukuran pencapaiannya.2) Pengumpulan informasi yang sistimatis atas realisasi pencapaian kinerja
dapat diandalkan dan konsisten, sehingga dapat diperbandingkan antara biaya dengan prestasinya.
• Penyediaan informasi secara terus menerus sehingga dapat digunakan dalam manajemen perencanaan, pemrograman, penganggaran dan evaluasi. Kondisi yang harus disiapkan sebagai faktor pemicu keberhasilan implementasi penggunaan anggaran berbasis kinerja, yaitu:1) Kepemimpinan dan komitmen dari seluruh komponen organisasi.2) Fokus penyempurnaan administrasi secara terus menerus.3) Sumber daya yang cukup untuk usaha penyempurnaan tersebut (uang, waktu
dan orang).4) Penghargaan (reward) dan sanksi (punishment) yang jelas.5) Keinginan yang kuat untuk berhasil.
29/09/2010
29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 14
Permintaan Anggaran Tahunan
MASTER PLAN Menuju Tahun 2025
RENSTRA2010-2015
Rencana Kerja & Anggaran Tahunan (RKAT)
PERSETUJUAN Target Kinerja
CAPAIAN KINERJA
Kelayakan Anggaran Tahunan
Rincian Program Operasional Tahunan
Laporan Kinerja (LAKIP)
Laporan Kinerja Keuangan
(LPJ Keuangan)
Um
pa
n B
ali
k K
iner
ja
Siklus Perencanaan dengan Anggaran
29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 15
INPUTApa yang digunakan
dalam bekerja
Apa yang dikerjakan
Apa yang dihasilkan
(barang/jasa)
Apa yang ingin dicapai
Apa yang ingin diubah
Sumber daya yang memberikan kontribusi dalam menghasilkan output
Kegiayan menggunakan input untuk menghasilkan output yang diinginkan
Produk (barang/jasa) ahir yang dihasilkan
Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah tertentu sebagai hasil dari output
Hasil pembangunan yang diperoleh dari pencapaian outcomes
KEGIATAN
KELUARAN (Output)
HASIL (Outcomes)
DAMPAK (Impact)
Keterkaitan Program dengan Manajemen Kinerja
29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 16
TAHAPREKAPITULASI
TAHAPREKAPITULASI
TAHAP PENYUSUNANKEGIATANTAHAP PENYUSUNANKEGIATAN
PROSES PENYUSUNAN PROGRAMPROSES PENYUSUNAN PROGRAM
Langkah ke-1:Identifikasi Visi, Misi &
Sasaran Strategis
Tupoksi Eselon Strategis
Langkah ke-2:Identifikasi Kinerja dan Indikator
Kinerja (Impact)
Langkah ke-3:Penyusunan Indikator Kinerja
Program (Outcomes)
Langkah ke-4:Perumusan Nama Program
Langkah ke-7:Rekapitulasi Program, Kegiatan, dan
Indikator Kinerja Unit Kerja
Langkah ke-5:Penyusunan Indikator
Kinerja Kegiatan (Output)
Langkah ke-6:Perumusan Nama Kegiatan
Tupoksi Eselon Pelaksana
Proses Penyusunan Program
29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 17
PERATURAN LEMBAGA
RENCANA DAN
PROGRAM KERJA
LEMBAGA
Kebijakan Umum
Anggaran Pendapatan &
Belanja
Rencana Kerja & Anggaran Setiap Unit Kerja (RKA-Unit Kerja)
Prioritas & Plafon
Anggaran Sementara
Rancangan Peraturan Tentang Anggaran
Pendapatan & Belanja
Siklus Perencanaan Anggaran
1. Menata sistem perencanaan dan pengembangan kelembagaan berbasis kinerja, merupakan perwujudan sistem public financial management, yaitu:
a. Medium term fiscal framework, dengan menyusun prakiraan resource envelope untuk menjaga fiscal sustainability yang dilaksanakan secara aggregate fiscal disciplin;
b. Allocative efficiency dengan menerapkan medium term expenditure framework melalui penerapan forward estimates, performance based budgeting, dan unified budget;
c. Technical and operational efficiency.
2. Untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja manajemen kelembagaan pada semua tingkat manajemen, sebaiknya menggunakan pendekatan terpadu antara pendekatan berbasis policy planning dan pendekatan berbasis pada prinsip akuntabilitas organizational performance.
29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 18
Penutup
Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 1929/09/2010
Tugas-tugas!
Lengkapi pengetahuan anda dengan mempelajari referensi:• Irianto, Yoyon Bahtiar. (2009). “Perencanaan Pendidikan Tingkat
Kabupaten/Kota: Studi Evaluatif tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Pendidikan di Kabupaten Bandung Menuju 2025”, Disertasi, Bandung: SPS-UPI.
• -------- (2010). “Menata Sistem Perencanaan Berbasis Kinerja”, Kertas Kerja, Pemilihan Direktur Direktorat Perencanaan dan Pengembangan antar waktu UPI, UPI Bandung, 16 Agustus 2010.
• PP.No.21/2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga.
• PP.No.6/2005 tentang Status Universitas Pendidikan Indonesia Menjadi BHMN.• PP.No.39/2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan. • PP.No.40/2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.