Kuliah ke 8

19
29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 1 Kuliah ke-8 Konsep dan Teori Sistem Perencanaan Pendidikan (Bagian Keempat: Aplikasi) Materi Perkuliahan Perencanaan Pendidikan “Program S2 Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh NAD” (Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011) Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (Lektor Kepala, Administrasi Pendidikan FIP-UPI)

Transcript of Kuliah ke 8

Page 1: Kuliah ke 8

Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 129/09/2010

Kuliah ke-8Konsep dan Teori

Sistem Perencanaan Pendidikan(Bagian Keempat: Aplikasi)

Materi Perkuliahan Perencanaan Pendidikan “Program S2 Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh NAD”

(Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011)

Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd.(Lektor Kepala, Administrasi Pendidikan FIP-UPI)

Page 2: Kuliah ke 8

Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 2

Rencana Pembangunan di Daerah

• Perencanaan pembangunan daerah disusun secara terpadu oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya, berdasarkan prinsip kooepratif, komprehensif, konkit dan berkelanjutan. Perencanaan pembangunan oleh pemerintah daerah terdiri dari:1) rencana pembangunan jangka panjang;2) rencana pembangunan jangka menengah;3) rencana pembangunan tahunan.

29/09/2010

Page 3: Kuliah ke 8

Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 3

Rencana Pembangunan Jangka Panjang• Rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) disusun oleh pemerintah

daerah dalam bentuk RPJP Daerah, sebagai dokumen perencanaan pembangunan di daerah untuk periode 20 tahun yang memuat visi, misi, kebijakan dan arah pembangunan di daerah yang mengacu pada RPJP nasional. Rancangan awal RPJP Daerah disiapkan oleh Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) yang kemudian dibahas dalam suatu forum musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang). Musrenbang dilaksanakan dalam rangka menggali aspirasi (kebutuhan, keinginan dan harapan) masyarakat tentang pembangunan yang perlu dilakukan. Pesertanya mencakup seluruh unsur penyelenggara negara dengan mengikutsertakan berbagai komunitas masyarakat (LSM, asosiasi profesi, pemuka agama/adat, perguruan tinggi dan kalangan dunia usaha). Keputusan dari musrenbang inilah akan ditetapkan dalam peraturan daerah (Perda) dalam bentuk RPJP Daerah.

29/09/2010

Page 4: Kuliah ke 8

Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 4

Rencana Pembangunan Jangka Menengah• Rencana pembangunan jangka menengah yang disusun oleh pemerintah

daerah lazim disebut rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJM Daerah) untuk periode 5 tahun. RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kerja kepala daerah (bupati/walikota) yang disusun berdasarkan pada pedoman RPJP Daerah dan RPJM Nasional.* RPJM Daerah harus memuat unsur-unsur pokok yaitu arah kebijakan keuangan daerah, stratejik pembangunan daerah, kebijakan umum, program satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan lintas SKPD, serta program kewilayahan yang disertai dengan rencana-rencana kerja dalam rangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat prediktif-indikatif. RPJM Daerah dapat dianggap sebagai rencana stratejik daerah (Renstrada).**

* UU.No.25/2004 pasal 5 (2) tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.**Penjelasan pasal 5 (2) UU.No.25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

29/09/2010

Page 5: Kuliah ke 8

Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 5

• Rancangan awal RPJM daerah disusun oleh Kepala Bappeda yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah ke dalam stratejik pembangunan daerah, kebijakan umum, program perioritas kepala daerah, dan arah kebijakan keuangan daerah.

• Dengan berpedoman pada rancangan awal RPJM daerah yang disiapkan oleh Bappeda, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah, menyiapkan rancangan Renstra SKPD yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD yang bersangkutan yang memuat unsur-unsur visi, misi, tujuan, strategi, kebijkan, program dan kegiatan pembangunan. Rancangan Renstra-SKPD ini menjadi bahan masukan bagi Bappeda untuk menyusun rancangan RPJM Daerah yang selanjutnya dibahas dalam Musrenbang RPJM Daerah. Musrenbang RPJM Daerah harus sudah dilaksanakan dalam kurun waktu dua bulan setelah bupati/walikota dilantik. Sebulan kemudian, hasil musrenbang ini, harus sudah ditetapkan melalui Peraturan Bupati/Walikota tentang RPJM Daerah, yang selanjutnya diikuti dengan penyusunan Renstra SKPD pada masing-masing SKPD yang ditetapkan oleh masing-masing Kepala SKPD.

29/09/2010

Page 6: Kuliah ke 8

Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 6

Rencana Pembangunan Tahunan• Rencana pembanguna tahunan daerah lazim disebut rencana kerja

pemerintah daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan untuk periode satu tahun. RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, perioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. RKPD dijabarkan dari RPJMD oleh setiap SKPD dalam bentuk usulan atau rancangan Renja SKPD. Kemudian Bappeda mengkoordinasikan setiap Renja SKPD tersebut dalam musrenbang yang diselenggarakan bapeda dengan dihadiri oleh unsur-unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Berdasarkan hasil musrenbang ini, Bappeda menyusun rancangan ahir RKPD yang kemudian ditetapkan oleh peraturan bupati/walikota. RKPD inilah akan menjadi bahan rujukan dalam penyusunan RAPBD.

29/09/2010

Page 7: Kuliah ke 8

Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 729/09/2010

Secara umum sistem perencanaan pembangunan bidang pendidikan di Kab/Kota belum dapat sepenuhnya efektif, karena walaupun sudah komprehensif, integratif, partisipatif, dan berbasis kewilayahan dengan format model Master Plan, namun prosesnya baru sampai pada tahap legislasi, lagipula belum didukung oleh perangkat sistem implementasi, pengendalian dan evaluasi rencana yang memadai.

Kekuatan utama pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Bandung ialah ketersediaannya sistem perencanaan pembangunan yang dapat dijadikan pedoman dalam merumuskan program-program yang berkelanjutan menuju Tahun 2025. Namun sistem tersebut masih memerlukan dukungan peningkatan profesionalisme para perencana pendidikan.

Mendisain sistem perencanaan pendidikan tingkat kabupaten/kota menuju tahun 2025 yang efektif, sebaiknya diproses dengan pendekatan perencanaan strategis berbasis pada potensi wilayah secara kooperatif, integratif, komprehensif, konkrit, akuntabel, berkelanjutan, dengan dukungan sarana dan prasarana, serta pembiayaan yang memadai.

Page 8: Kuliah ke 8

Yoyon Bahtiar Irianto/S3/UPI/2010 829/09/2010

RPJP

RPJM

Rencana Strategis Pendidikan

Nasional

Peraturan Perundangan dan Peraturan Lain yang Bersifat Umum/ Paradigmatis (Desentralisasi, Good Governance) & Regulatif

Otonomi Manajemen Standarisasi Mutu

RPJM Da Kab/Kota

Rencana Strategis Pendidikan Wilayah Kabupaten Bandung

Pemerataan & AksesMutu & Dayasaing

Tatakelola

RPJP Da Kab/Kota

Lokal / Kabupaten

Perda Kabupaten yang Bersifat Umum (Non pasial)/ & Regulatif

Master Plan Pendidikan Budget Mapping Renstra Disdik 2008-2025 Renstra Dewan Pend. Renstra Satuan Pend.

RPJM Da Prop

Rencana Strategis Pendidikan Tingkat Provinsi Jawa Barat

Regional

Perda Propinsi yang Bersifat Umum (Non Spasial)/ & Regulatif

Pengelmbangan Kawasan

Pengembangan Sosial SPM pada semua sektor Koordinasi Lintas kab.

RPJP Da Prov.

Potret Sistem Perencanaan Pendidikan Tahunan di Kab/Kota

Page 9: Kuliah ke 8

Yoyon Bahtiar Irianto/S3/UPI/2010 929/09/2010

DOKUMEN RANCANGAN AWAL

RKPD

DOKUMEN RANCANGAN AWAL

RKPD

PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL

RKPD

Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Evaluasi Kinerja Pelaksanaan

Pembangunan Daerah

Evaluasi Kinerja Pelaksanaan

Pembangunan Daerah

Evaliasi Kinerja Pelaksanaan Rencana

Keja (Renja) SKPD

Evaliasi Kinerja Pelaksanaan Rencana

Keja (Renja) SKPD

MUSRENBANG TINGKAT

KECAMATAN

MUSRENBANG TINGKAT

KECAMATAN

Penyusunan Rancangan Renja SKPD

Penyusunan Rancangan Renja SKPD

Dokumen Rancangan Renja SKPD

Dokumen Rancangan Renja SKPD

Dokumen Prioritas

Pembangunan di Kecamatan

Dokumen Prioritas

Pembangunan di Kecamatan

MUSRENBANG TINGKAT

KABUPATEN

MUSRENBANG TINGKAT

KABUPATEN

Dokumen Rancangan

RKPD

Dokumen Rancangan

RKPD

FORUMSKPD/Gabungan

SKPD

FORUMSKPD/Gabungan

SKPD

PERATURAN BUPATI/WALIKOTA

TENTANG RKPD

PERATURAN BUPATI/WALIKOTA

TENTANG RKPD

DOKUMEN RANCANGAN AKHIR RKPD

DOKUMEN RANCANGAN AKHIR RKPD

Kesepakatan MUSRENBANGKabupaten/Kota

Kesepakatan MUSRENBANGKabupaten/Kota

Penyusunan Rancangan Akhir RKPD

Penyusunan Rancangan Akhir RKPD

PENETAPAN RKPD

Proses Musrenbang Perencanaan Pembangunan Tingkat Kab/Kota

Page 10: Kuliah ke 8

Yoyon Bahtiar Irianto/S3/UPI/2010 1029/09/2010

Disain Sistem Perencanaan Pendidikan Tingkat Kab/Kota Menuju Tahun 2025

KOMUNITASPEMERINTAH DAERAH

KOMUNITASPEMERINTAH DAERAH

PROSES IMPLEMENTASI

PROSES IMPLEMENTASI

Tahap Pelaksanaan

Program

Tahap Pelaksanaan

Program

Tahap Pengendalian &

Evaluasi Rencana

Tahap Pengendalian &

Evaluasi Rencana

FORUM DISKUSIPERENCANA PENDIDIKAN

FORUM DISKUSIPERENCANA PENDIDIKAN

Existing ConditionPendidikan di

Daerah

Existing ConditionPendidikan di

Daerah

Tuntutan Pembaharuan

Sistem Manajemen Pendidikan

Tuntutan Pembaharuan

Sistem Manajemen Pendidikan

Problema Pemerataan, Mutu, Relevansi, Daya Saing, Tatakelola, Akuntabilitas & Pencitraan Publik

Problema Pemerataan, Mutu, Relevansi, Daya Saing, Tatakelola, Akuntabilitas & Pencitraan Publik

PROSES PERUMUSAN

PROSES PERUMUSAN

TahapPra Rencana (Persiapan)

TahapPra Rencana (Persiapan)

Tahap Perumusan

Program

Tahap Perumusan

Program

Tahap Legislasi,

Sosialisasi & Uji Publik

Tahap Legislasi,

Sosialisasi & Uji Publik

Karakteristik Satuan Pendidikan

Infrastruktur & Sarana Fisik Lingkungan Sosekbud & Politik

Karakteristik Satuan Pendidikan

Infrastruktur & Sarana Fisik Lingkungan Sosekbud & Politik

Orang Tua Murid Organisasi Profesi Dewan/Komite

Pendidikan Dunia Usaha LSM Kependidikan Perguruan Tinggi

KOMUNITAS MASYARAKAT

Orang Tua Murid Organisasi Profesi Dewan/Komite

Pendidikan Dunia Usaha LSM Kependidikan Perguruan Tinggi

KOMUNITAS MASYARAKAT

BAPPEDABAPPEDADPRDDPRD

BAWASDABAWASDA

Dinas Pendidikan

Dinas Pendidikan

Instansi Terkait

Instansi Terkait

PENDEKATAN & METODOLOGI

Strategis Basis Masyarakat &

Kewilayahan

PENDEKATAN & METODOLOGI

Strategis Basis Masyarakat &

Kewilayahan

Visi, Misi dan Komitmen Nasional, Regional & Global Tentang Pembangunan Manusia

Kebijakan & Perundangan Nasional Renstra Diknas & Provinsi Perda & Perbup RTRW & RPJP Kabupaten/Kota

Visi, Misi dan Komitmen Nasional, Regional & Global Tentang Pembangunan Manusia

Kebijakan & Perundangan Nasional Renstra Diknas & Provinsi Perda & Perbup RTRW & RPJP Kabupaten/Kota

TahapREVIEW &

REVISI RENCANA

TahapREVIEW &

REVISI RENCANA

RUMUSANRENCANA PENDIDIKAN

RUMUSANRENCANA PENDIDIKAN

Kebi

jaka

n Lo

kal,

Kurik

ulum

, Ten

aga

Kepe

ndid

ikan,

Sar

ana-

Pras

aran

a da

n IC

T,

Pem

biay

aan,

dan

Par

tisip

asi M

asya

raka

t Ter

hada

p Pe

ndid

ikan

Kebi

jaka

n Lo

kal,

Kurik

ulum

, Ten

aga

Kepe

ndid

ikan,

Sar

ana-

Pras

aran

a da

n IC

T,

Pem

biay

aan,

dan

Par

tisip

asi M

asya

raka

t Ter

hada

p Pe

ndid

ikan

Pend

idika

n Pr

asek

olah

, Pen

didi

kan

Dasa

r, Pe

ndid

ikan

Men

enga

hda

n Pe

ndid

ikan

Ting

gi p

ada

Jalu

r For

mal

, Non

For

mal

dan

Info

rmal

Pend

idika

n Pr

asek

olah

, Pen

didi

kan

Dasa

r, Pe

ndid

ikan

Men

enga

hda

n Pe

ndid

ikan

Ting

gi p

ada

Jalu

r For

mal

, Non

For

mal

dan

Info

rmal

Pemerataan; Mutu, Relevansi & Daya Saing; Tatakelola,

Akuntabilitas & Pencitraaan Publik

Pemerataan; Mutu, Relevansi & Daya Saing; Tatakelola,

Akuntabilitas & Pencitraaan Publik

Targ

et 2

015:

Peng

uata

n Pe

laya

nan

Targ

et 2

015:

Peng

uata

n Pe

laya

nan

Targ

et 2

010:

Ka

pasit

as d

an

Mod

erni

sasi

Targ

et 2

010:

Ka

pasit

as d

an

Mod

erni

sasi

Targ

et 2

020:

Daya

sai

ng

Regi

onal

Targ

et 2

020:

Daya

sai

ng

Regi

onal

Targ

et 2

025:

Daya

sai

ng

Inte

rnas

iona

l

Targ

et 2

025:

Daya

sai

ng

Inte

rnas

iona

l

Page 11: Kuliah ke 8

Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 11

Anggaran Berbasis Kinerja

• Penganggaran merupakan rencana keuangan yang secara sistimatis menunjukkan alokasi sumber daya manusia, material, dan sumber daya lainnya. Berbagai variasi dalam sistem penganggaran pemerintah dikembangkan untuk melayani berbagai tujuan termasuk guna pengendalian keuangan, rencana manajemen, prioritas dari penggunaan dana dan pertanggungjawaban kepada publik. Penganggaran berbasis kinerja diantaranya menjadi jawaban untuk digunakan sebagai alat pengukuran dan pertanggungjawaban kinerja pemerintah.

29/09/2010

Page 12: Kuliah ke 8

Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 12

• Penganggaran berbasis kinerja merupakan metode penganggaran bagi manajemen untuk mengaitkan setiap pendanaan yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan termasuk efisisiensi dalam pencapaian hasil dari keluaran tersebut. Keluaran dan hasil tersebut dituangkan dalam target kinerja pada setiap unit kerja. Sedangkan bagaimana tujuan itu dicapai, dituangkan dalam program diikuti dengan pembiayaan pada setiap tingkat pencapaian tujuan.

• Program pada anggaran berbasis kinerja didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. Aktivitas tersebut disusun sebagai cara untuk mencapai kinerja tahunan. Dengan kata lain, integrasi dari rencana kerja tahunan (Renja SKPD ) yang merupakan rencana operasional dari Renstra dan anggaran tahunan merupakan komponen dari anggaran berbasis kinerja.

29/09/2010

Page 13: Kuliah ke 8

Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 13

• Elemen-elemen yang penting untuk diperhatikan dalam penganggaran berbasis kinerja adalah:1) Tujuan yang disepakati dan ukuran pencapaiannya.2) Pengumpulan informasi yang sistimatis atas realisasi pencapaian kinerja

dapat diandalkan dan konsisten, sehingga dapat diperbandingkan antara biaya dengan prestasinya.

• Penyediaan informasi secara terus menerus sehingga dapat digunakan dalam manajemen perencanaan, pemrograman, penganggaran dan evaluasi. Kondisi yang harus disiapkan sebagai faktor pemicu keberhasilan implementasi penggunaan anggaran berbasis kinerja, yaitu:1) Kepemimpinan dan komitmen dari seluruh komponen organisasi.2) Fokus penyempurnaan administrasi secara terus menerus.3) Sumber daya yang cukup untuk usaha penyempurnaan tersebut (uang, waktu

dan orang).4) Penghargaan (reward) dan sanksi (punishment) yang jelas.5) Keinginan yang kuat untuk berhasil.

29/09/2010

Page 14: Kuliah ke 8

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 14

Permintaan Anggaran Tahunan

MASTER PLAN Menuju Tahun 2025

RENSTRA2010-2015

Rencana Kerja & Anggaran Tahunan (RKAT)

PERSETUJUAN Target Kinerja

CAPAIAN KINERJA

Kelayakan Anggaran Tahunan

Rincian Program Operasional Tahunan

Laporan Kinerja (LAKIP)

Laporan Kinerja Keuangan

(LPJ Keuangan)

Um

pa

n B

ali

k K

iner

ja

Siklus Perencanaan dengan Anggaran

Page 15: Kuliah ke 8

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 15

INPUTApa yang digunakan

dalam bekerja

Apa yang dikerjakan

Apa yang dihasilkan

(barang/jasa)

Apa yang ingin dicapai

Apa yang ingin diubah

Sumber daya yang memberikan kontribusi dalam menghasilkan output

Kegiayan menggunakan input untuk menghasilkan output yang diinginkan

Produk (barang/jasa) ahir yang dihasilkan

Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah tertentu sebagai hasil dari output

Hasil pembangunan yang diperoleh dari pencapaian outcomes

KEGIATAN

KELUARAN (Output)

HASIL (Outcomes)

DAMPAK (Impact)

Keterkaitan Program dengan Manajemen Kinerja

Page 16: Kuliah ke 8

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 16

TAHAPREKAPITULASI

TAHAPREKAPITULASI

TAHAP PENYUSUNANKEGIATANTAHAP PENYUSUNANKEGIATAN

PROSES PENYUSUNAN PROGRAMPROSES PENYUSUNAN PROGRAM

Langkah ke-1:Identifikasi Visi, Misi &

Sasaran Strategis

Tupoksi Eselon Strategis

Langkah ke-2:Identifikasi Kinerja dan Indikator

Kinerja (Impact)

Langkah ke-3:Penyusunan Indikator Kinerja

Program (Outcomes)

Langkah ke-4:Perumusan Nama Program

Langkah ke-7:Rekapitulasi Program, Kegiatan, dan

Indikator Kinerja Unit Kerja

Langkah ke-5:Penyusunan Indikator

Kinerja Kegiatan (Output)

Langkah ke-6:Perumusan Nama Kegiatan

Tupoksi Eselon Pelaksana

Proses Penyusunan Program

Page 17: Kuliah ke 8

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 17

PERATURAN LEMBAGA

RENCANA DAN

PROGRAM KERJA

LEMBAGA

Kebijakan Umum

Anggaran Pendapatan &

Belanja

Rencana Kerja & Anggaran Setiap Unit Kerja (RKA-Unit Kerja)

Prioritas & Plafon

Anggaran Sementara

Rancangan Peraturan Tentang Anggaran

Pendapatan & Belanja

Siklus Perencanaan Anggaran

Page 18: Kuliah ke 8

1. Menata sistem perencanaan dan pengembangan kelembagaan berbasis kinerja, merupakan perwujudan sistem public financial management, yaitu:

a. Medium term fiscal framework, dengan menyusun prakiraan resource envelope untuk menjaga fiscal sustainability yang dilaksanakan secara aggregate fiscal disciplin;

b. Allocative efficiency dengan menerapkan medium term expenditure framework melalui penerapan forward estimates, performance based budgeting, dan unified budget;

c. Technical and operational efficiency.

2. Untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja manajemen kelembagaan pada semua tingkat manajemen, sebaiknya menggunakan pendekatan terpadu antara pendekatan berbasis policy planning dan pendekatan berbasis pada prinsip akuntabilitas organizational performance.

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 18

Penutup

Page 19: Kuliah ke 8

Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 1929/09/2010

Tugas-tugas!

Lengkapi pengetahuan anda dengan mempelajari referensi:• Irianto, Yoyon Bahtiar. (2009). “Perencanaan Pendidikan Tingkat

Kabupaten/Kota: Studi Evaluatif tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Pendidikan di Kabupaten Bandung Menuju 2025”, Disertasi, Bandung: SPS-UPI.

• -------- (2010). “Menata Sistem Perencanaan Berbasis Kinerja”, Kertas Kerja, Pemilihan Direktur Direktorat Perencanaan dan Pengembangan antar waktu UPI, UPI Bandung, 16 Agustus 2010.

• PP.No.21/2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga.

• PP.No.6/2005 tentang Status Universitas Pendidikan Indonesia Menjadi BHMN.• PP.No.39/2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan. • PP.No.40/2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.