Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)

16
Kuliah ke-6 Konsep dan Teori Sistem Perencanaan Pendidikan (Bagian Kedua) Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (L kt K l Ad iit iP didik FIP UPI) Materi Perkuliahan Perencanaan Pendidikan “Program S2 Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh NAD” (Lektor Kepala, Administrasi Pendidikan FIP-UPI) 29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 1 (Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011)

Transcript of Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)

Page 1: Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)

Kuliah ke-6Konsep dan Teori

Sistem Perencanaan Pendidikan(Bagian Kedua)

Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd.(L kt K l Ad i i t i P didik FIP UPI)

Materi Perkuliahan Perencanaan Pendidikan“Program S2 Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh NAD”

(Lektor Kepala, Administrasi Pendidikan FIP-UPI)

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 1

(Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011)

Page 2: Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)

Model Perencanaan Pendidikan1. Top‐Down Planning, dibuat di tingkat atas kemudian disampaikan kepada 

perencana di tingkat menengah dan ke tingkat bawah. Biasanya dalam jenis ini perencanaan bersifat makro, atau nasional; 

2. Diagonal‐Horizontal Planning, dilaksanakan pada waktu penyusunan perencanaan lintas sektoral. Biasanya dilakukan oleh top‐level Manager, yang membicarakan kebijakan‐kebijakan makro serta penentuan prioritas kebijakan dasar; 

3. Rolling‐Plan, dilakukan terhadap perencanaan jangka menengah atau jangka panjang. Hal ini dilakukan setelah adanya pembabakan menjadi perencanaan tahunan. Apabila tahun pertama sasarannya tidak tercapai, maka akan digelindingkan kepada tahun berikutnya. Atau apabila terjadi sasaran pada suatu perencanaan lima tahun tidak tercapai maka digulirkan pada sasaran lima h b ktahun berikutnya; 

4. Master Plan, Strategic Planning, dan Operational Planning, dilihat berdasarkan skala prioritas dalam pengembangan kelembagaan.

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 2

Page 3: Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)

• Namun demikian dalam prakteknya di lingkungan pemerintahan lebih dikenalNamun demikian, dalam prakteknya di lingkungan pemerintahan lebih dikenal 

dengan model Marter Plan dan model Strategic Planning. Kedua model 

tersebut, sebetulnya tidak memiliki perbedaan yang berarti, karena sama‐sama

b di i j k j H j jik l if l bihberdimensi jangka panjang. Hanya saja, perencanaan stratejik relatif lebih

berkembang dalam tatanan substansi yang lebih spesifik. Sedangkan dalam

konsepmaster plan lebih umum dan lebih komprehensif. 

• Di samping itu, ada juga model yang bersifat konvensional, dikenal dengan

Planning  Programming and Budgeting Systems (PPBS). PPBS adalah suatu 

proses komprehensif untuk menciptakan suatu sistem pembuatan keputusanproses komprehensif  untuk menciptakan suatu sistem pembuatan keputusan 

yang lebih efektif. Dengan demikian, antara konsepmaster plan dengan stratgic

planning, dan model planning, programming and budgetting systems secara 

konseptual dan teknikal pada gradasi tertentu tidak ada perbedaan yang 

fundamental, kecuali tampak pada aspek kontekstual.

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 3

Page 4: Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)

Model Master Plan untuk Pendidikan

• Master plan untuk pendidikan memiliki dimensi waktu yang bersifat jangka panjang perencanaan strategi sebagai contohnyabersifat jangka panjang,  perencanaan strategi sebagai contohnya, dengan adanya sistem pendidikan dari mulai taman kanak‐kanak sampai dengan tingkat yang lebih tinggi akan menghasilkan sekolah dan prestasi pelajar yang lebih tinggi di setiap sekolah, perguruan tuinggi, universitas, dan mempersipakan pelajar untuk memasuki dunia kerja. Tujuan utama dari perencanaan adalah j j puntuk memfokuskan kepada kesuksesan pelajar dan memandu kebijakan pendidikan serta keputusan pengaggaran samapai dengan 20 tahun ke depandengan 20 tahun ke depan.

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 4

Page 5: Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)

• Master planmerupakan respon langsung terhadap permintaan masyarakat untuk pendidikan. Dalam jangka panjang, 

l h dib hk kperencananan yang menyeluruh sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan yang dihadapi. Proses master plan ditetapkanoleh dewan legislatif (sebagai representasi dari masyarakat) yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan. Namun prosesnyadirumusakan oleh dewan eksekutif dengan para stakeholders pendidikan yang berkumpul untuk merumuskan kebijakan kuncipendidikan yang berkumpul untuk merumuskan kebijakan kunci (key subject area) untuk direkomendasikan menjadi pertimbangan dewan. 

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 5

Page 6: Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)

• Prosedur perumusanmaster plan dikenal dalam bentuk perencanaan administratif dan perencanaan grass‐roots. Proses 

didik di I d i b ik d l l i lperencanaan pendidikan di Indonesia, baik pada level nasional, regional dan lokal, masih tergolong pendekatan administratif, karena itu kesempatan pengembangan perencanaan yang bersifat grass‐roots approach sangat terbuka. Pendekatan perencanaan ini memiliki keuntungan yaitu dapat memberi hak kepada para pengelola program pembangunan pendidikan di daerah untukpengelola program pembangunan pendidikan di daerah untuk mengembangkan sistem perencanaan yang dinilai paling cocok dengan daerah atau lembaganya. Bila model yang dikembangkan di il i b ik k l l i b tt bi di b kdinilai baik, maka melalui proses bottom‐up bisa disebarkan sebagai model yang pantas untuk diterapkan.

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 6

Page 7: Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)

Model Perencanaan Stratejik• Istilah “stratejik” dalam konteks ilmu manajemen memiliki cakupan yang 

luas. Dalam menjabarkan pengertian manajemen dan perencanaan strategis para ahli memiliki sudut pandang yang mungkin berbeda, akan tetapi tetap memiliki landasan berpikir yang cukup argumentatif sehingga tidak adamemiliki landasan berpikir yang cukup argumentatif, sehingga tidak ada suatu pengertian manajemen atau perencanaan strategis yang dianggap baku, tergantung dari filosofi, konteks, manfaat dan tujuan manajemen strategis tersebut dirumuskan. 

• Persoalan strategi tidak lepas dari masalah prioritas, sebab istilah strategi berkaitan dengan stratum atau strata, yaitu lapisan yang disusun berdasarkan kekuatan atau kepentingan yang pada akhirnya mengarah pada urutan atau prioritas Persoalan yang lebih teknis lagi ialah bagaimanaurutan atau prioritas. Persoalan yang lebih teknis lagi ialah bagaimana mengembangkan strategi yang terpadu dengan perubahan yang tengah dihadapi, meski‐pun menyangkut manajemen strategi, namun mengingat kondisi organ‐isasi sangat bervariasi tentu sulit dibuat suatu strategi yang baku Konsep dasar yang perlu dipahami benar dalam mengembangkanbaku. Konsep dasar yang perlu dipahami benar dalam mengembangkan  organisasi  bertolak dari wawasan strategik suatu perubahan. Dalam hal ini layak kiranya jika strategi yang dikembangkan mengacu kepada suatu teori perubahan. 

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 7

Page 8: Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)

• Tiap‐tiap strategi suatu organisasi saling mendukung• Tiap‐tiap strategi suatu organisasi saling mendukung sehingga merupakan satu kesatuan yang kuat dan mampu membentuk organisasi yang kuat pula serta p g y g pmempu menyesuaikan dan bertahan dengan kondisi lingkungan yang ada. Koteen (dalam Salusu, 1996:105), mengemukakan empat tipe strategi yaitu: corporate Strategy (strategi organisasi), program strategy (strategi program) resource support strategy (strategi pendukungprogram), resource support strategy (strategi pendukung sumber daya), dan institu‐tional strategy (strategi kelembagaan). Fokus dari strategi institusional ialahkelembagaan). Fokus dari strategi institusional ialah mengembangkan kemampuan organisasi untuk melaksanakan inisiatif‐inisiatif strategi.

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 8

Page 9: Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)

• Dalam praktiknya, manajemen strategis merupakan suatu proses yang membantu organisasi untuk mengidentifikasikan apa yang ingin dicapai oleh mereka. Jauch & Glueck (Montanary, Morgan & Barcker, 1990:14‐15)mengemukakan pula bahwa proses manajemen strategis ialah cara ) g p p j gdengan jalan mana para perencana strategi menentukan sasaran dan mengambil keputusan.

• Dengan demikian istilah strategis dalam konteks manajemen dapat• Dengan demikian, istilah strategis dalam konteks manajemen dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang kontinyu, iteraktif dan merupakan proses yang lintas fungsi serta bertujuan untuk menjaga fungsi organisasi agar sesuai dengan lingkungannya Keuntungannya tidak saja dalamagar sesuai dengan lingkungannya. Keuntungannya, tidak saja dalam bentuk finasial tetapi juga dalam bentuk menguatnya komitmen danpartisipasi anggota dalam pencapaian tujuan serta menekan dampak buruk yang terjadi dengan adanya pengaruh pesaing Ward (1996:4)buruk yang terjadi dengan adanya pengaruh pesaing. Ward (1996:4)  menyebutnya sebagai “full  process  of  strategic  management  includes the implementation of selected strategies.”

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 9

Page 10: Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)

Model Planning, Programing and Budgetting Systems

• Esensi sistem dalam model ini menyang‐kut suatu proses yang komprehensif untuk menciptakan suatu sistem p ppembuatan  keputusan  secara  lebih efektif berupa  perencanaan jangka panjang untuk menentukan  tujuan‐tujuan, mengembangkan program‐program untuk mencapainyamengembangkan program‐program untuk mencapainya, memperhitungkan costs & benefits, dan mempergunakan suatu proses budgetary dengan merefleksi aktivitas‐aktivitas program 

k k k l d k duntuk jangka  waktu  yang lama. Dengan pendekatan ini dapat tercapai suatu sistem pembuatan keputusan yang lebih komprehensif dan  efektif. Perlu ditekankan, bahwa  PPBS pmerupakan suatu proses yang tak ada titik awal dan titik akhir yang pasti. 

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 10

Page 11: Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)

• Pengembangan Struktur Program. Pengembangan  PPBS diawali dengan proses perumusan  secara  jelas apa misi  utama organisasi. Dalam terminologi sistem, hal ini lebih difokuskanorganisasi. Dalam terminologi sistem,  hal  ini lebih difokuskan pada sistem outputs dari pada inputs atau  pros‐es‐proses transformasi. Jadi setiap struktur organisasi sebaiknya berorientasi kepada misi ang diembann a R m san misi ang lebih l as inikepada misi yang diembannya. Rumusan misi yang  lebih luas ini perlu dijabarkan menjadi  tujuan‐tujuan  program yang lebih spesifik. Struktur program ini mencakup komponen, dimensi dan variabel‐variabel program.

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 11

Page 12: Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)

i l h l k bid• Komponen program ialah pengelompokan bidang garapan program yang melayani misi dan tujuan organisasi. Dimensi  program adalah sub‐sub bidang yang dibentuk  dalam  tiap komponen program g y g p p p guntuk menangani target‐target yang lebih spesifik ke arah tercapainya tujuan yang lebih luas. Variabel program biasanya merupakan sub‐bidang dari pada subdi‐mensi program danmerupakan sub‐bidang dari pada  subdi‐mensi program, dan menyangkut produk‐produk yang  spesifik  yang berkontribusi bagi tujuan‐tujuan organisasi. Setiap variabel program merupakan 

k i i i i k il l ksuatu aktivitas terintegrasi yang mencakup personil, perlengkapan dan fasilitas‐fasilitas. Bila komponen‐komponen dan dimensi‐dimensi program merupakan pengelompokan aktivitas‐aktivitas yang lebih luas, maka variabel program merupakan  aktivitas‐aktivitas yang lebih  spesifik dan dapat  diukur. 

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 12

Page 13: Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)

• Analisa Rencana dan Program. Langkah berikutnya ialah analisa g g yprogram. Langkah ini menyangkut perwujudan  tujuan‐tujuan program secara efektif  dan  efisien. Esensi PPBS ialah menilai sarana‐sarana alternatif bagi pencapaian tujuan, mengevaluasi 

t & b fit d i lt tif lt tif it D i t i icosts & benefits dari alternatif‐alternatif itu. Dengan sistem ini dapat diselenggarakan  evaluasi yang sistematis  terhadap program‐pro‐gram, costs, dan benefits secara antisipatif. Metodologi yang digunakan ialah analisa sistem dan analisa cost‐Metodologi  yang digunakan ialah analisa sistem dan analisa cost‐benefits. 

• Istilah analisa sistem (system analysis)mengandung konotasi yang sangat luas dalam melukiskan proses evaluasi terhadap alternatifsangat luas dalam melukiskan proses evaluasi terhadap  alternatif rangkaian  tindakan dalam mengalokasi, mempergunakan sumber‐sumber  untuk mewujudkan tujuan‐tujuan organisasi yang sekaligus membantu pembuatan keputusan dalam mengidentifikasi rangkaian tindakan di antara alternatif‐alternatif yang mungkin. 

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 13

Page 14: Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)

• Analisa cost benefit merupakan suatu aplikasi spesifik dari• Analisa  cost‐benefit merupakan  suatu  aplikasi  spesifik  dari analisa  sistem. Istilah‐istilah lain adalah analisa cost‐effec‐tiveness. Analisa cost (pembiayaan) dan benefit (keuntungan) adalah usaha spesifik untuk memperhitungkan (membandingkan) serangkaianspesifik  untuk memperhitungkan (membandingkan) serangkaian alternatif tindakan dalam kaitan dengan cost‐nya  dan effectiveness‐nya  dalam pencapaian suatu tujuan  spesifik. Tipe analisa ini lebih sesuai untuk variabel‐variabel program,  dimana suatu aktivitas organisasi dapat ditentukan dan  dapat  diukur. Analisa cost‐benafitmencakup pengkajian yang sistematik dan perhitungan yang seksama mengenai serangkaian alternatif tindakan yang dapat diambil guna mencapai tujuan tujuan spesifiktindakan yang  dapat diambil guna mencapai tujuan‐tujuan spesifik untuk suatu  jangka waktu mendatang. Pengkajian terhadap alternatif‐alternatif ini meliputi penilaian terhadap sumber biaya ekonomis dan keuntungan‐keuntungan yang diperoleh,ekonomis dan keuntungan keuntungan yang  diperoleh, sehubungan dengan tiap alternatif kemungkinan. 

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 14

Page 15: Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)

• Seringkali timbul masalah dalam memaksimalkan keuntungan‐keuntun‐gan dengan  pengeluaran tertentu  atau  sebaliknya meminimalkan pembiayaan‐pembiayaan bagi suatu keuntunganmeminimalkan pembiayaan pembiayaan  bagi  suatu keuntungan program  tertentu. Konsep analisa cost‐benefits ini dalam praktek tidak mudah, sebab bukan  hanya memperhitungkan keuntungan ekonomis (economic benefits)melainkan j ga ke nt ngan sosialekonomis (economic benefits)melainkan juga keuntungan sosial (social benefits) termasuk faktor‐faktor manusianya. 

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 15

Page 16: Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)

Tugas‐tugas!Tugas‐tugas!

Lengkapi pengetahuan anda dengan menggunakan referensi dari litelatur pokok:g p p g g gg p

• Banghard, Frank W., & Albert Trull Jr., (1973), Education Planning, New York: The Macmillan Co.

• Bappenas (2006) Sistem Perencanaan Nasional (SPPN) Berdasarkan UUBappenas. (2006). Sistem Perencanaan Nasional (SPPN) Berdasarkan UU 25/2004: Bahan Sosialisasi Umum. Jakarta: Bappenas. 

• Davis, (1980. Planning Education For Development, Volume I  (Issues and Problems in The Planning Of Education In Developing Countries) dan Volume IIProblems in The Planning  Of Education In Developing Countries), dan Volume II (Model And Methods For Systemic Palnning For Education) Cambridge: Harvard University

• Gaffar M Fakry (1989) Perencanaan Pendidikan: Teori dan Metodologi Jakarta:Gaffar, M. Fakry. (1989). Perencanaan Pendidikan: Teori dan Metodologi. Jakarta: P2LPTK.

• Sa’ud, Udin Syaefudin dan Abin Syamsuddin Makmun. (2005). Perencanaan Pendidikan: Suatu Pendekatan Komprehensif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 16

Pendidikan: Suatu Pendekatan Komprehensif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.