kuliah estetika

9
MINGGU 5 ELEMEN ESTITIKA Estetika Bentuk I adalah merupakan pelajaran awal tentang hal desain juga merupakan suatau pengertian tentang hal: Mempelajari kreativitas Menambah kertampilan Mempertajam kepekaan tentang segala sesuatu yang menyankut desain (karya seni). Hal ini harus dipelajari lewat latihan – latihan yang terus – menerus, sehingga benar – benar dapat menghayati hal – ikhwal mengenai seni –rupa dengan baik. Estetika Bentuk I mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan seni –rupa dan desain dalam tahap – tahap yang sangat awal. Mempelajari tentang bentuk dan bagian – bagiannya. Mempelajari mengenai prinsip – prinsipnya, elemen – elemennya, dan mencoba menyusun dalam bentuk yang selaras dan seimbang dalam kesatuan (unity). ELEMEN ESTITIKA Unsur- unsur (elemen) adalah bagian – bagian dari suatu karya desain. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. G.F. Harjono Rahardjo ESTETIKA BENTUK II

Transcript of kuliah estetika

Page 1: kuliah estetika

MINGGU 5

ELEMEN ESTITIKA

Estetika Bentuk I adalah merupakan pelajaran awal tentang hal desain juga

merupakan suatau pengertian tentang hal:

Mempelajari kreativitas

Menambah kertampilan

Mempertajam kepekaan tentang segala sesuatu yang

menyankut desain (karya seni).

Hal ini harus dipelajari lewat latihan – latihan yang terus – menerus, sehingga benar –

benar dapat menghayati hal – ikhwal mengenai seni –rupa dengan baik.

Estetika Bentuk I mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan seni –

rupa dan desain dalam tahap – tahap yang sangat awal. Mempelajari tentang bentuk

dan bagian – bagiannya. Mempelajari mengenai prinsip – prinsipnya, elemen –

elemennya, dan mencoba menyusun dalam bentuk yang selaras dan seimbang dalam

kesatuan (unity).

ELEMEN ESTITIKA

Unsur- unsur (elemen) adalah bagian – bagian dari suatu karya desain.

Elemen – elemen tersebut saling berhubungan satu sama lainnya.

Masing – masing mempunyai sikap tertentu (karakter), misalkan:

a. Garis lurus, mempunyai karakter terarah/ tegas.

b. Garis bengkok (lengkung) mempunyai karakter:

- Lembut

- Flexible

- Feminine

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. G.F. Harjono RahardjoESTETIKA BENTUK II

Page 2: kuliah estetika

- Cantik (s)

c. Garis patah – patah mempunyai karakter:

- Tajam

- Kasar (keras)

- Jantan

Garis juga bertexture:

- Halus

- Kasar

- Tipis

- Tebal

- Rata/ tak rata

Unsur – unsur seni visual tersusun dalam satu bentuk organisasi atas dasar prinsip –

prinsip desain.

Dalam hal ini susunan (komposisi) tersebut seringkali dijadikan dasar pertimbangan bagi

suatu kritik seni, pengetahuan estetika dan apresiasi.

Seniman atau desainer dengan nalar dan perasaannya membangun emosinya.

Bersama dengan elemen – elemen (unsur – unsur) itu dapat pula memancing

kegemaran atau sensasi – sensasi. Menimbulkan persepsi yang merangsang, memberi

mereka sugesti dan memperkaya daya imajinasinya.

Seniman atau desainer yang naik adalah seorang pembangun yang lengkap

dengan segala persiapannya. Sejumlah bahan – bahan materi kuantitas atau elemen –

elemennya terdiri dari: garis,bidang, ruang, terang – gelap (value), terang – bayangan

(chiaroscuro), warna, nada dan texture.

- Nada, adalah perbandingan perubahan secara teratur, ada:

A. Nada suara, yaitu perbandingan tinggi rendahnya suara.

B. Nada warna, yaitu perbandingan terang gelapnya campuran

suatu warna.

C. Nada garis, yaitu perbandingan tebal tipisnya garis, panjang

pendeknya garis.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. G.F. Harjono RahardjoESTETIKA BENTUK II

Page 3: kuliah estetika

Bedanya antara perancangan 2 dimensi dengan perancangan 3 dimensi:

- Perancangan 2 dimensi akan membentuk “area”.

- Perancangan 3 dimensi akan membentuk “volume”

Penilaian hasil karya 2 dimensi dilihat hanya dari satu arah sedangkan penilaian hasil

karya 3 dimensi dilihat dari segala arah.

Dengan demikian maka diperlukannya persiapan dengan seperangkat piranti

(peralatan). Terjadinya bentuk – bentuk perancangan tersebut berkat adanya daya guna

piranti itu.

AESTETICA (KEINDAHAN)

Kita mengetahui bahwa keindahan ada 2 jenis:

- Keindahan Alami

- Keindahan Buatan

Keindahan alami, misalnya: “sebuah pohon”

Batang dan dahan – dahan dari pohon itu, menunjukan ciri

khas (karakteristik) dari sifat pohon (ada yang rindang, ada yang tinggi ramping, ada

yang lentur ke bawah, dsb).

Daun sebagai pelengkap dari bentuknya sebuah pohon.

Bunga dan buah sebagai penyerbak keindahan pohon.

Keindahan Buatan Manusia, misalnya:

Yaitu semua benda – benda pakai, seperti; sendok – garpu, piring, gelas, kacamata,

sepatu, kendaraan, bangunan, segala benda yang kita pakai.

Kita mengetahui bahwa seni dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:

A. Seni Murni (fine –Art)

Pada seni murni lebih mengutamakan keindahannya saja. Seni murni tidak

dipakai, melainkan sebagai pelengkap keindahan.

Hasil karya seni murni anatar lain:

o Lukisan baik aliran naturalis maupun abstrak.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. G.F. Harjono RahardjoESTETIKA BENTUK II

Page 4: kuliah estetika

o Gambaran.

o Relief. Yaitu berupa lukisan ataupun gambaran yang menonjol misalkan di candi

– candi.

o Mozaik. Yaitu lukisan yang terbuat dari potongan – potongan keramik. Bahan

perekatnya semen.

o Kaca timah (tint glass). Yaitu lukisan yang terdiri dari pecahan – pecahan kaca

berwarna – warni, yang disusun menjadi suatu gambaran, dan bahan perekatnya

(pengabungannya) timah. Biasanya digunakan di gereja – gereja.

B. Seni pakai (applied art)

Pada seni pakai disamping keindahannya di sini faktor kenyamanan pemakai

perlu juga diperhatikan (ergonimic).

Contoh benda – benda pakai antara lain: sendok, garpu, gelas, piring, dsb.

Sebuah gelas dikatakan bagus, bila gelas itu tidak terlalu besar dan tidak juga terlalu

kecil, cukup untuk diminum. Karena besarnya cukup jadi tidak terlampau berat. Agar

enak dipegang (tidak licin) dapat diberi texture. Tidak banyak lekukan – lekukannya

(corak – corakan) sehingga mudah dicuci. Indah dilihat (artistik).

Suatu hasil karya seni, tidak selalu enak dilihat walaupun hasil karya seni itu bernilai

seni tinggi (artistik).

Pada seni murni, misalkan sebuah lukisan menggambarkan seorang anak

sedang menangis. Orang pada umumnya tidak senang melihat orang menangis

(menjadi iba) walaupun lukisan itu bernilai seni tinggi (dapat menggugah perasaan si

penglihat).

Pada seni pakai, misalkan sebuah rumah tinggal yang terbuat dari bahan – bahan alami

yang murah.

Tiang rumah terbuat dari batang kayu yang sengaja di

expose texturnya, divernis sehingga terlihat serat – serat kayunya. Walaupun agak

bengkok – bengkok.

Lantai digunakan batu – batau bata merah yang sengja

tidak di poles tapi disususn melingkar – lingkar.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. G.F. Harjono RahardjoESTETIKA BENTUK II

Page 5: kuliah estetika

Tangga masuk ke rumah terbuat dari batu – batau kali

besar yang disusun ketinggiannya sehingga enak untuk dilalu. Komposisi menarik.

Dinding terbuat dari kulit bambu yang dianyam

seedemikian rupa sehingga membentuk pola – pola yang menarik.

Rumah ini bukan rumah mewah, karena terbuat dari bahan yang sederhana, akan tetapi

akan menimbulkan rasa nyaman untuk dilihat dan ditempati. (artistik)

Lain halnya dengan rumah mewah yang serba lux:

1) Lantai: marmer

2) Dinding: beton yang dilapisi wallpaper

3) Langit – langit: bahan gypsum

4) Lampu – lampu cristal

Memang rumah ini memberi kesan mewah namun belum tentu manarik. (artistik)

Pada estetika bentuk II kita belajar untuk menggali keindahandari bahan – bahan yang

kurang terlihat keindahannya dengan berbagai – bagai cara.

Disini mahasiswa dituntut kreativitasnya.

Membuat sesuatu dari bahan – bahan dasar disusun

menjadi sesuatau yang indah.

Pemberian warna – warna yang harmonis. (serasi)

Membuat komposisi (menyusun) a- simeteris namun

seimbang, yaitu dengan memperhatikan aksen – aksen pada susunan tersebut.

Tugas I. Komposisi Texture dikumpulkan

Tugas II diberikan.

Tugas II

Buatlah susunan komposisi a- simetris yang terdiri dari sungkup – sungkup pada bidang

lingkaran berdiameter 20 cm yang diberi pola – pola garis lengkung.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. G.F. Harjono RahardjoESTETIKA BENTUK II

Page 6: kuliah estetika

Contoh pola untuk background dari komposisi (susunan dari sungkup).

Cara membuat sungkup:

a. Membuat gulungan – gulungan kertas berwarna berukuran kurang lebih 1 ½ cm.

b. Kemudian direkat pada bagian sisi dan bawah satu sama lain dengan cetakan

bola (ping pong) yang terlebih dahulu dibungkus plastik.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. G.F. Harjono RahardjoESTETIKA BENTUK II

Page 7: kuliah estetika

c. Merekat gulungan – gulungan kertas berwarana bagian sisi dan dasar pada bola

tersebut hingga setengah bola. Setelah kering, kita angkat dari cetakan bola

hingga terjadilah sungkup – sungkup.

d. Cetakan bola menggunakan ukuran besaran yang berbeda – beda, misalkan:

1. bola ping pong

2. bola tenis

e. Kemudian kita mulai menyusun hasil cetakan pada bidang

lingkaran yang telah dibuat pola – pola garis lengkung tersebut.

Tugas II. Ini harus diasistensi susunannya (komposisinya) minimal dua kali secara

perorangan, agar berhasil dengan baik.

Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas II ini, kurang lebih 2 minggu.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. G.F. Harjono RahardjoESTETIKA BENTUK II