Kuliah 8. PENGERINGAN.pptx
Transcript of Kuliah 8. PENGERINGAN.pptx
PENGERINGANPenguapan air dengan menurunkan kelembaban nisbi
udara oleh aliran udara panas disekeliling bahan, sehingga tekanan uap air bahan lebih besar dari pada tekanan uap
air di udara
MengurangiAir Bahan
MenguapkanAir Bahan
Energi Panas
Proses Pengeringan
•Proses pindah panas•Proses pindah masa
Kadar Air Turun
Aw Rendah
Bahan Awet
Prinsip Pengeringan:
Pengeringan adalah suatu peristiwa perpindahan massa dan energi yang terjadi dalam pemisahan cairan atau kelembaban dari suatu bahan sampai batas kandungan air yang ditentukan dg menggunakan gas sebagai fluida sumber panas dan penerima uap cairan
Batas Aw untuk pertumbuhan
Mikroba Aw minBakteri 0,90Kamir 0,88Kapang 0,80Bakteri halofilik 0,75Kapang xerofilik 0,65Khamir osmofilik 0,61
• Aw merupakan parameter yang sangat berguna untuk menunjukkan kebutuh-an air atau hubungan air dengan mikroorganisme dan aktivitas enzim.
• Aw merupakan perbandingan antara tekanan uap air dari larutan dengan tekanan uap air murni pada suhu yang sama
Aktifitas (kadar) air memegang peranan penting dalam menentukan keawetan pangan
Aw
Mekanisme keluarnya air dari dalam bahan selama pengeringan
Perpindahan air dari bahan ke udara disebabkan oleh perbedaan tekanan uap.
Penarikan air ke permukaan bahan disebabkan oleh absorpsi dari lapisan-lapisan permukaan komponen
padatan dari bahan.
Penarikan air disebabkan oleh perbedaan konsentrasi larutan disetiap bagian bahan.
Air bergerak melalui tekanan kapiler.
Pu
100Titik Tripel Air
Suhu (oC)
0
Tekanan(atm)
1 atm
padat
cair
gas? Atm(<1atm)
? oC
Keuntungan PengeringanBobot bahan menjadi ringan
Kemampatan bahan
Stabil dalam penyimpanan
....
Dst.
JENIS PENGERINGANPengeringan alamiah menggunakan panas matahari• pengeringan sederhana (dengan cara penjemuran)
Pengeringan menggunakan bahan bakar• Bahan bakar sebagai sumber panas (bahan bakar cair, padat,
listrik) arang, batu bara, kayu• Pengeringan mekanis: Tray Dryer, Rotary Dryer, Spray Dryer,
Freeze DryerPengeringan Gabungan• adalah pengeringan dgn energi smh dan bahan bakar minyak
atau biomass yang menggunakan konveksi paksa (udara panas dikumpulkan dalam kolektor kemudian dihembus ke komoditi).
MESIN PENGERING TENAGA SURYAEnergi matahari dimanfaatkan melalui cara, Penyinaran langsung terhadap
produk (Energi Thermal), Peningkatan suhu ruangan
melalui efek rumah kaca dan plat penyerap panas (Energi thermal), dan
Pengubahan cahaya matahari menjadi listrik oleh PLTS (photovoltaik).
OPERASI PENGERINGAN
Klasifikasi peralatan pengeringan :
Operasi pengeringan bisa dikla-sifikasikan batch atau kontinyu.
Klasifikasi didasarkan pada bahan yang dikeringkan.
Pengeringan batch (dalam ke-nyataannya semi batch): seba-nyak bahan tertentu dikeringkan pada aliran udara yang mengalir.
Pengeringan kontinyu : baik bahan maupun udara pengering dialirkan secara kontinyu.
1. Metode operasi : batch atau kontinyu.
2. Metode pemberian panas :Direct drier : gas panas dikon-takkan langsung dengan bahan.Indirect drier: misalnya melalui konduksi lewat dinding logam
3. Sifat bahan yang dikeringkan : padatan, material fleksibel, butiran.
OPERASI PENGERINGAN
Faktor yang Mempengaruhi Penguapan Air dalam PengeringanLaju pemanasan : Energi panas dipindahkan
pada bahanJumlah panas untuk menguapkan air
- Panas Jenis Air : 1,02 BTU/lbF - Panas Laten Penguapan 971 BTU/lb (539 Kkal/kg)
Suhu maksimum pemanasan bahanTekanan pada saat terjadi penguapanPerubahan yang terjadi dalam bahan
Kecepetan pengeringan hasil pertanian dipengaruhi
Sifat fisik dan kimia bahan
Pengaturan geometris
Sifat fisik alat/lingkungan pengeringan
Karakteristik alat
Perubahan bahan pangan dalam pengeringanKadar Air Turun : % (kadar) Gizi naik
Kandungan Vitamin turun
Perubahan Mutu
Kerusakan komponen protein, lemak, pigmen
Perubahan bentuk fisik
Perubahan rasa dan aroma
PENGARUH “NEGATIF” YANG TERJADI PADA PRODUK KERING
Protein
Penurunan daya cerna
Vitamin
Kerusakan
vitamin (teruta
ma vitamnin larut
air)
Lemak
Berpotensi
mengalami
peningkatan
ketengikan
oksidatif
Karbohidrat
Pencoklatan
enzimatis
dan/atau nonenzimatis.
Karmelisasi
Sifat Fisik
Penurunan mutu
inderawiTerjadi pengkerut
an permukaa
n“case hardenin
g”Kesulitan rehidrasi
KOMPLEKSITAS PROSES PENGERINGAN BAHAN PANGAN
Komponen bahan pangan ; protein, karbohidrat, lemak, vitamin, enzim, garam-garam, mempunyai sifat hidrasi yang berbeda-beda.
Selama pengeringan; total padatan terlarut berubah bersamaan berubahnya kadar air
Bahan pangan sering mengalami pengkerutan; shrinkage
Bahan pangan sering mengalami pengerasan; case hardening
Case Hardening
Case hardening dapat disebabkan oleh:suhu pengeringan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan bagian permukaan cepat mengering dan mengeras sehingga menghambat penguapan air yang masih berada dalam bahan;perubahan-perubahan kimia tertentu, misalnya terjadinya penggumpalan protein pada permukaan bahan karena adanya panas atau terbentuknya dekstrin dari pati yang jika dikeringkan akan menjadi bahan yang masif (keras) pada permukaan bahan.
yaitu suatu keadaan di mana permukaan luar bahan sudah kering sedangkan bagian dalamnya masih basah.
Menyebabkan pengeringan berjalan lambat, juga dapat menyebabkan kebusukan karena mikroba yang masih ada di bagian dalam bahan dapat berkembang biak.
jika bahan akan direhidrasi diperlukan waktu yang lebih lama.
BA
A’
C (kadar air kritis)
D EME
MC
Waktu, jam
Kad
ar a
ir (d
ry b
asic
)
Kurva Hubungan Kadar Air dengan Waktu dengan kondisi pengeringan tetap
Kurva kecepatan pengeringan
B
A
A’
C
D
E
Kadar Air (dry basic)
Kec
epat
an p
enge
ringa
n K
g A
ir/ja
m
m2
kecepatan menurun Kecepatan tetap
Gerakan internalmenentukan
Pengeringan dengan
Permukaan tidak jenuh
Penyesuaian awal
0 0,2 0,4
0,1
0,2
0,3
Kurva kecepatan pengeringan
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi Laju Pengeringan Tekanan uap air pada suhu pengeringan Tekanan luar udara dan uap air Kecepatan pindah panas ke permukaan
bahan Tekanan uap keseimbangan dalam bahan Kadar air bahan
Pengaruh suhu dan RH udara pada Proses Pengeringan
Fungsi Udara
• Mengambil uap air di sekitar tempat penguapan• Penghantar panas ke bahan yang dikeringkan• sebagai sumber zat pembakar• sebagai tempat membuang uap yang telah diambil dari tempat pengeringan
Pengaruh suhu
• Semakin besar selisih suhu media panas dengan bahan semakin besar pindah panas.
• Bila suhu udara ditingkatkan maka kelembaban relatif akan turun dan sebaliknya.
• Semakin tinggi suhu semakin kering udara sehingga semakin cepat proses penguapan air dan semakin rendah kadar air yang dicapai dalam pengeringan
• Proses pengeringan dengan Suhu tinggi dan waktu singkat lebih baik daripada suhu rendah waktu lama
RH
• Laju penguapan airditentukan perbedaan tekanan uap air pada udara dengan tekanan uap air pada bahan.
• Tekanan uap tergantung pada RH udara.• RH mutlak untuk menghitung masa air persatuan isi udara pada tekanan
tertentu.• RH relatif perbandingan udara tertentu dengan udara jenuh pada suhu dan
tekanan yang sama.• RH rendah mempercepat proses penguapan air bahan
Selama pengeringan terjadi:Penurunan suhu bola kering Kenaikan kelembabab mutlak Kenaikan kelembaban nisbiKenaikan tekanan uap dan suhu
pengembunanEnthalpi tetapSuhu bola basah tetap
Grafik Psikrometrik
Grafik Psikrometrik: Untuk mengetahui sifat-sifat thermal udara • Digunakan termometer yang sensornya dibalut dengan
kain basah• Suhu jenuh adiabatik
Suhu bola basah
• Suhu udara atau suhu ruang dengan sensor kering terbuka
• Dipengaruhi oleh radiasi panas diseklilingnyaSuhu bola kering
• Suhu dimana air mulai mengembun pada tekanan dan kelembaban tertentuSuhu pengembunan
• Perbandingan kelembaban udara tertentu dengan kelembaban udara jenuh pada suhu dan tekanan yang sama.
Kelembaban udara relatif (RH)
• Kandungan massa uap air di dalam massa udara tertentu
Kandungan air dalam udara (Kelembaban mutlak)
• Volume udara per massa udara kering pada suhu tertentuVolume spesifik
• Jumlah energi yang terkandung dalam udara keringEntalpi