kuliah 7311

download kuliah 7311

of 74

Transcript of kuliah 7311

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    1/74

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    2/74

    FISIOLOGI PENDENGARAN

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    3/74

    Perkembangan sistem pendengaran

     And Allah has extracted you from the wombs of your mothers not knowing

    a thing, and He made for you

    hearing and vision and intellect thatperhaps you would be grateful

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    4/74

    4

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    5/74

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    6/74

    Pendahuluan

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    7/74

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    8/74

    Fisiologi pendengaran

    !

    Tujuan kerja sistem pendengaran! Sensitifitas suara! ambang dengar serendah mungkin ! Spesifitas suara! diskriminasi frekuensi bunyi! Lokalisasi sumber bunyi! Proses suara! bermakna 

    ! Proteksi 

    ! Fakta tentang sistem pendengaran ! Suara yang dibutuhkan untuk komunikasi antara 250 – 7kHz ! Suara! energi yang merambat dengan tekanan sangat kecil! Organ Cortii sebagai pengubah rangsang suara! listrik

    berada dalam cairan kental (endolimf)! Perubahan kerapatan media rambat!tahanan energi dan

    pantulan energi masuk! 1 % masuk sisanya dipantulkan

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    9/74

    Review fisiologi mendengar

    9

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    10/74

    Fisiologi pendengaran  Telinga luar

    !

    Daun telinga 

    ! Mengumpulkan suara 

    ! Lokalisasi sumber bunyi

    Tegak lurus

    Sisi sebaliknya

    Belakang

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    11/74

    Liang telinga

      2,  5 -  3

      c m

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    12/74

    Membran timpani Liang telinga

    Telinga tengah

    Membran timpani terbagi atas :• Pars tensa• Pars flaksida 

    Terdiri atas serat radier dan sirkuler 

    Berfungsi mengumpulkan suara di

    umbo! gerakan tulang2

    pendengaran 

    Di bagian tepi annulus! 

    memisahkan liang telinga dan mukosa

    telinga tengah

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    13/74

    Membran timpani dan sistem telinga tengah

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    14/74

     Telinga dalam

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    15/74

    Organ cortii

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    16/74

     Tonotopik koklea

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    17/74

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    18/74

    18

     Tonotopik N cochlearis

    Low frequency axons are located in the middleof the modiolus and are surrounded by highfrequency structures:

    Cross section modiolus:Low freq.

    Mid freq.High freq.

    ST

    SV

    SM

    HCDendriteSGC

    Axon

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    19/74

     Tonotopik frekuensipada thalamus dan korteks

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    20/74

    Proses mendengar

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    21/74

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    22/74

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    23/74

    Anamnesis

    Jenis kelamin, usia, ras 

    • Jenis gangguan pendengaran – Tidak dapat mendengar 

     – Sulit berkomunikasi (bedakan dengan membaca bibir) 

     – Rasa tertutup (seperti kemasukan air/ naik pesawat) 

     – Telinga berdenging 

    • Lokasi gangguan : satu sisi / kedua sisi

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    24/74

    Anamnesis

    Penyakit atau gejala yang mengikuti gangguandengar 

     – Nyeri telinga 

     – Keluar cairan terus menerus atau hilang timbul 

     – Gangguan keseimbangan• Sifat gangguan 

     – Tiba – tiba (progresif dalam max 3 hari) 

     – Perlahan-lahan

    • Riwayat penyakit gangguan pendengaran di keluarga 

    • Riwayat penyakit penyerta : hipertensi,hiperkolesterolemi, DM, gangguan kekentalan darah,

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    25/74

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    26/74

     Teknik pemeriksaan telinga

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    27/74

    Daun telinga dan daerah periaurikuler

    atresia

    Kista preaurikuler Hematoma Keloid

    Abses retroaurikuler

    perichondritis

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    28/74

    Pemeriksaan fisik Alat yang dibutuhkan

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    29/74

    Pemeriksaan fisik Alat yang dibutuhkan

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    30/74

    Liang telinga

    Serumen BA binatang Otitis eksterna Otomycosis

    Otitis eksterna 

    Maligna

    Ca liang telinga

    Polip dari OMSK

    Keratosis

    obturan

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    31/74

    Membran timpani

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    32/74

    Hal yang diperhatikan sebelumpemeriksaan pendengaran

    1. Lokasi! bising lingkungan maksimal 40 dB 

    2. Ada kelainan pada pemeriksaan fisik dan otoskopi? 

    3. Apakah pasien kooperatif ? 

    4. Apa tujuan pemeriksaan ? 

     – Ambang dengar 

     – Lokasi lesi 

    5. Apa keterbatasan pada jenis pemeriksaan yangakan digunakan ?

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    33/74

     Jenis-jenis pemeriksaan pendengaran

    Evaluasi pendengaran

    Objektif

    ECochG BERA ASSR

    Subjektif /behaviour

    Penala BOA Pure toneAudiometri

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    34/74

    Karakteristik pemeriksaan pendengaran

    Objektif

    • Tidak membutuhkan kerjasama pasien 

    • Menentukan lokasi sakit 

    • Terbatas pada lokasi tertentu 

    • Butuh interpertasi lebihlanjut

    Subjektif / behaviour

    • Butuh kerja sama pasien 

    • Evaluasi seluruh tahapanpendengaran secarakomprehensive 

    • Penentuan lokasi terbatas 

    • Lebih menggambarkanfungsi pendengaran sehari-hari

    JANGAN PERCAYAHANYA PADA 1 JENIS PEMERIKSAAN

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    35/74

    Evaluasi pendengaran subjektif /behaviour

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    36/74

    Konsep hantaran suara

    Hantaran udaraHantaran tulang

    Liang telinga ! 

    Membrantimpani tulang pendengaran ! Tingkap lonjong! kokleaAmplifikasi di telinga tengahMenggambarkan fungsikeseluruhan (telinga luar,

    tengah dan dalam)

    Tulang mastoid ! 

    koklea

    Tanpa amplifikasi di telingatengahMenggambarkan fungsi telinga

    dalam

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    37/74

     Tes penala

    • Lakukan di tempat yang memadai• Gunakan semua frekuensi (tu. 512 Hz)

     

     – Tidak dipengaruhi bising lingkungan 

    • Bandingkan dengan hasil audiometri • Rhinne test 

     – Bandingkan AC & BC! fungsi amplifikasi 

    • Weber test 

     – Bandingkan sisi kanan & kiri 

    • Swabach  – Bandingkan fungsi pendengaran pasien

    dengan dokter

    • Bing test 

     – Konfirmasi gangguan konduktif 

    • Stenger test  – Test malingering 

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    38/74

    Weber test

    Sensitif untuk beda 15 dB Keterbatasan pada tuli konduktif berat bilateralBandingkan lokasi meletakkan garpu tala

    Instruksi : angkat tangan di sisi yang paling jelas terdengar 

    atau nyatakan “sama"

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    39/74

    Rhinne test

    Sensitif untuk gangguan konduktif >40 dB Hati-hati pada keadaan lateralisasi berat ! pastikanpasien mendengar pada sisi yang diperiksa

    Positif palsu

    Instruksi : angkat tangan di sisi yang paling jelas terdengar 

    dan turunkan bila tidak terdengar lagi

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    40/74

     Tes Swabach

    • Terangkan pada pasien untuk mendengar suara yang

    akan diperdengarkan ke tulang mastoid melalui garpu

    tala, nyatakan bila sudah tidak mendengar 

    • Getarkan garpu tala! tulang mastoid pasien

    Setelah pasien menyatakan tidak lagi mendengar! 

    pindahkan ke tulang mastoid pemeriksa (sisi yang sama) 

    • Ulang dalam bentuk sebaliknya (pemeriksa!pasien) 

    • Kesimpulan :

     – Memendek (fungsi sensorineural pasien lebih buruk) 

     – Memanjang (fungsi konduktif pasien lebih buruk) 

     – Sama (fungsi pendengaran pasien dan pemeriksa sama)

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    41/74

     Tes Bing

    ! Membandingkanambang dengarhantaran tulang padakondisi telinga terbukadan tertutup

    ! Tujuan : konfirmasikelainan konduktif padasisi yang sama

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    42/74

    Audiometri Nada Murni

    • Pemeriksaan kuantitatif

    fungsi sistem

    pendengaran 

    • Hantaran suara &

    hantaran tulang

    • Ambang dengar = rerata

    ambang dengar 500

    Hz-4Khz 

    Gap hantaran tulang danudara! Hati-hati terjadi

    kesalahan pemeriksaan – Masking

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    43/74

    Hasil audiogram

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    44/74

    Mendengar dan mengerti

    Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil

    binatang yang tidak mendengar selain panggilan

    dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (olehsebab itu) mereka tidak mengerti. (2:17)

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    45/74

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    46/74

    Audiometri khusus

    • SISI  – Membandingkan

    kekerasan suara denganmenaikkan ambangdengar 1 dB 

    • ABLB 

     – Bandingkan kekerasankanan dan kiri padafrekuensi sama 

    • Tone decay 

     – Kelelahan saraf denganpemberian suara keras 60’

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    47/74

    BOA

    ! Behavioral ObservationAudiometry 

    ! Evaluasi fungsi

    pendengaran pada anakdengan melakukanobservasi respons anakterhadap stimulus bunyi

    yang diberikan

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    48/74

    Evaluasi pendengaran objektif 

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    49/74

     Timpanometri

    • Impedance timpanometri  – Fungsi pergerakan telinga

    tengah• Membran timpani 

    • Tulang pendengaran 

    • Refleks stapedius  – Gerakan membran timpani

    pada saat suara dinaikkansampai ambang tertentu • Perkiraan ambang dengar

    (60 – 70 dB diatas ambang) • Fungsi N VII! sumber

    gerakan 

    • Fungsi tuba

    • Syarat :  – Telinga bersih

     

     – Gendang telinga utuh

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    50/74

    Otoacoustic emission

    • Emisi energi akibat getaran sel rambut luar 

    • Syarat : tidak ada kelainan pada telinga luar dan tengah 

    • Ambang dengar maksimal 40 dB 

    • Terutama untuk screening gangguan dengar pada bayi/anak

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    51/74

    BERA

    (Brainstem Evoked Respons Audiometry)

    Evaluasi ambang dengar dan fungsi jaraspendengaran mulai sinaps koklea sampai batangotak (brainstem) 

    Frekuensi antara 2000 – 4000 Hz (tidak spesifik)

    I

    II

    IIIIV

    V

    Hasil :• Ambang elektrofisiologis• Masa laten --> kelainan N VIII (cth. Neuroma akustik

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    52/74

    SistemKeseimbangan

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    53/74

    Fisiologi sistem keseimbangan

    ?

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    54/74

     Tujuan sistem keseimbangan

    ! Menjaga posisi badan dan kepala tetap diatas 

    ! Beradaptasi dengan perubahan :! Lingkungan

    ! Gangguan dalam badan 

    ! Input :! Visual

     

    ! Somatosensori 

    ! Vestibuler

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    55/74

    Skema sistem keseimbangan

    ! Sistem keseimbanganmemiliki kemampuanberadaptasi dan salingmendukung bila salahsatu input mengalami

    gangguan 

    ! Output dari sistemkeseimbangan :! Refleks vestibulookuler 

    ! Refleks vestibulospinal 

    ! Refleks vestibulocervikal

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    56/74

    Fungsi sistem vestibuler

    ! Informasi mengenai gravitasi, rotasi dan percepatan 

    ! Sebagai pembanding terhadap sistem visual dan

    somatosensori

    ! Berperan pada integrasi kesadaran posisi tubuh melalui

    hubungan dengan korteks vestibuler, talamus dan

    formasi retikuler

    ! Informasi masuk :

    ! Stabilitas lirikan mata dan postural 

    !

    Orientasi lokasi 

    ! Deteksi percepatan linear dan anguler

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    57/74

    Organ vestibuler

    Organ vestibuler :• Anguler : KSS lateral, anterior,

    posterior • Linear : utrikulus dan sakulus

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    58/74

    Mekanisme kerja

    Kanalis semisirkuler Utrikulus dan sakulus

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    59/74

    Sensasi anguler

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    60/74

    Otolit

    ! Utrikulus dan sakulus 

    ! Struktur otolit 

    ! Makula 

    ! Membran otolit 

    !

    Otokonia 

    ! Gerakan membran geldan otokoniamenyebabkan lekukan

    pada sel rambut

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    61/74

     Tonic Firing Rate

    !

    Dalam keadaan istirahat n Vestibular dannukleus vestibular menerima rangsang elektrikistirahat (70-100 cycles/sec) 

    ! Rangsang saraf istirahat (Baseline firing rate )

    ! Muncul tanpa gerakan kepala! Sama di kedua sisi; bila tidak, sensasi gerakan,

    cth : vertigo, berputar ke belakang atau depan,rasa berputar

    !

    Eksitasi dan inhibisi sistem vestibuler dapatterjadi akibat stimulasi sel rambut

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    62/74

    Sensasi linear

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    63/74

    Refleks Vestibulo-occular

    Semi circularCanal CN VIII

    Superior& RostralMedial Nuclei

     AscendingMLF Bilateral

    Nuclei N. III, IV, VI

    Maintain 

    Visual Fixation

    Floculonodular  

    Cerebellum

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    64/74

    Refleks vestibulospinal

    ! Tujuan! kontrol! Posisi kepala (VCR)

     

    ! Stabilitas postur 

    ! Posisi tegak 

    !

    Jaras :! Langsung : jaras

    vestibulospinal lateral dan

    medial

    ! Tidak langsung : jaras

    retikulospinal

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    65/74

    Pemeriksaan keseimbangan

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    66/74

    Gangguan keseimbangan

    ! Anamnesis! 

    sangat penting

    ! Komponen :! Tempo : akut (3hari), serangan berulang

     

    ! Gejala :! Tidak seimbang (dizziness): rasa tidak seimbang saat duduk /

    berjalan 

    ! Kunang-kunang / rasa mau pingsan 

    ! Bergoyang seperti di kapal! gangguan adaptasi! memanjang! kecemasan 

    ! Motion sickness! di kendaraan / melihat benda bergerak berulang 

    ! Mual/ muntah! perifer >> 

    ! Oscilopsia!rasa bergerak hanya pada mata terbuka 

    ! Vertigo! ilusi berputar 

    ! Kondisi yang memicu

    Skema diagnosis vertigo berdasarkan

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    67/74

    Skema diagnosis vertigo berdasarkanlama kejadian

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    68/74

    Pemeriksaan

    ! Romberg 

    ! Uttenberg stepping test 

    ! 50 kali jalan di tempat

    tinggi dengan mata

    tertutup 

    ! N : < 45o, < 1m 

    ! Pastpointing test

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    69/74

    Nistagmus

    ! Definisi : gerakan mata

    terkoordinasi pada axis

    tertentu, dan terdiri atas

    fase cepat dan fase

    lambat ! Horizontal

    ! Vertikal 

    ! Torsional 

    ! Berdasarkan penyebab:! Spontan

     

    ! Provokasi 

    ! Induksi

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    70/74

    Pemeriksaan nistagmus spontan

    ! Nistagmus spontan :! Muncul tanpa di induksi / provokasi

     

    ! Pada 1 aksis 

    ! Hilang / berkurang dengan fokul pada 1 titik 

    !

    Nistagmus gaze 

    ! Nistagmus sesuai arah lirikan

    ! Terjadi karena gangguan sentral 

    ! Nistagmus fixasi 

    ! Tidak jelas fast phase  dan slow phase  

    ! Pendular nystagmus  

    ! Sentral 

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    71/74

    Nistagmus terprovokasi

    ! Head trust :

    ! Head shaking : 

    ! Dix Hallpike maneuver 

    ! Semon maneuver :

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    72/74

    Dix Hallpike

    Hasil : Horizontal, Vertikal, Torsional 

    Tidak dilakukan pada pasien dengan kelain

    servikal

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    73/74

    Nistagmus terinduksi

    ! Tes kalori ! Dengan mengalirkan air /

    udara panas / dinginterjadi pergerakanendolimf di KSS lateral! 

    sensasi bergerak 

    ! Evaluasi unilateralvestibulopathy 

    !  Tes rotation test (Barany) ! Bilateral vestibulopathy 

    ! Perbandingan kecepatangerak mata : kecepatanrotasi kursi

  • 8/16/2019 kuliah 7311

    74/74

    TERIMA KASIH