Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

21
SEMESTER IV 1 Tue, 8 Maret 2016 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM LABUHANBATU PERKULIAHAN-4 Perilaku organisasi Kepemimpinan (Sesi 1)

Transcript of Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

Page 1: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

SEMESTER IV

1

Tue, 8 Maret 2016FAKULTAS EKONOMIPROGRAM STUDI AKUNTANSIUNIVERSITAS ISLAM LABUHANBATU

PERKULIAHAN-4

Perilaku organisasiKepemimpinan (Sesi 1)

Page 2: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSSetelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat :1. Beberapa sumber dan dasar kekuasaan2. Defenisi kepemimpinan3. Teori kepemimpinan

2

Page 3: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

Deskripsi Singkat• Dalam perkuliahan ini, anda akan membahas

tentang beberapa sumber dan dasar kekuasaan• Bagian selanjutnya akan mempelajari tentang

defenisi kepemimpinan• Bagian akhir perkuliahan akan membahas tentang

teori kepemimpinan

3

Page 4: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

Bahan BacaanBuku Wajib : • Stephen P Robbins dan Timothy A. Judge, 2009, Organizational

Behavior, Edisi ke-13 (terjemahan diana angelina), Jakarta.• Ardana, dkk, 2008, Perilaku Organisasi, Fakultas Ekonomi UNUD,

Bali

Referensi Lain:• Richard L. Daft, 2007, Manajemen-Management, Salemba Empat,

Jakarta.• Stephen P Robbins dan Mary Coulter, 2007, Manajemen, Indeks,

Jakarta.• Hani Handoko, 2003, Manajemen, BPFE, Yogyakarta• Louis Allen, 1963, Karya Manajemen, PT. Pembangunan, Jakarta• Achmad Rustandi, 1992, Gaya Kepemimpinan, PT. Armico,

Bandung

4

Page 5: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

Pertanyaan kunci1. Apa arti leadership bagi anda ? Jelaskan2. Kemukakan dan jelaskan paling sedikit 3 kelemahan

wewenang menurut Max Weber ?3. Jelaskan perbedaan persepsi pandangan fiedler dan

house terhadap kepemimpinan ?4. Jelaskan bagaimana seharusnya seorang “leader”

dengan gaya kepemimpinan demokrasi menyalurkan kekuasaan dan mempertahankan kekuasaanya dalam organisasi ? Berikan argumentasi yang jelas dan singkat

5

Page 6: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

6

Beberapa sumber dan dasar KekuasaanSumber Kekuasaan1. Kekuasaan paksa (coercive power), yaitu kekuasaan

yang pematuhannya berdasarkan rasa takut, bawahan merasa takut karena menerima teguran, penugasan yang tidak menyenangkan atau pemecatan

2. Kekuasaan koneksi/politik (connection power), yaitu kekuasaan ini dimiliki pemimpin karena ia mempunyai hubungan dengan orang penting di dalam atau di luar organisasi.

3. Kekuasaan imbalan (reward power), yaitu kekuasaan ini berdasarkan kemampuan pemimpin untuk memberikan imbalan berupa hadiah, promosi atau pengakuan

Page 7: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

4. Kekuasaan wewenang (legitimate power), yaitu kekuasaan berdasarkan jabatan/kepangkatan yang dimiliki pemimpin

5. Kekuasaan daya tarik (referent power), yaitu kekuasaan ini bersumber pada daya tarik yang dimiliki pemimpin, sehingga bawahan mengagumi dan ingin menirunya, daya tarik berupa penampilan atau ketampanan

6. Kekuasaan informasi (information power), yaitu kekuasaan yang dimiliki seorang pemimpin bersumberkan keterangan yang dimilikinya yang bermanfaat bagi orang lain

7. Kekuasaan ahli (expert power), yaitu kekuasaan yang dimiliki pemimpin berdasarkan keahlian, keterampilan atau ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

Page 8: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

8

Dasar Kekuasaan • Unsur-unsur kekuasaan : rasa takut, rasa cinta,

kepercayaan, dan pemujaan• Saluran-saluran kekuasaan : militer (rasa takut-adolf

hitler), ekonomi (kepercayaan dan rasa cinta-kapitalis), tradisi (kepercayaan), ideologi (pemujaan), komunikasi (kepercayaan) dan politik (kepercayaan dan pemujaan)

• Cara mempertahankan kekuasaan : pemimpin baru (politik-peraturan baru), sistem kepercayaan (ideologi dan agama), pelaksanaan administrasi ari birokrasi yang baik dan mengadakan konsolidasi secara vertikal dan horizontal.

• Bentuk-bentuk lapisan kekuasaan : tingkat manajemen meliputi top manajer, middle manajer dan lower manajer.

Page 9: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

9

Defenisi kepemimpinanLeadershipKemampuan dari seseorang (pemimpin) untuk mempengaruhi orang lain untuk bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin tersebut.

Hakikat Kekuasaan :Kemampuan untuk memerintah (agar yang diperintah patuh) dan juga untuk memberi keputusan-keputusan langsung/tidak langsung yang mempengaruhi tindakan-tindakan dari pihak-pihak lain.

Page 10: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

Implikasinya : Menyangkut orang lain Menyangkut pembagian kekuasaan Selain mengarahkan dan menggunakan pengaruh Basic sosial : pemimpinan mempunyai hubungan yang

erat dengan setiap elemen masyarakat Fokus budaya : memperhatikan lapangan kehidupan

masyarakat seperti ekonomi, budaya, agama/ideologi dan politik

Page 11: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

Wewenang • Kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok

orang, yang mempunyai dukungan atau mendapat pengakuan dari masyarakat.

Didalam masyarakat yang besar dan kompleks, tampak berbagai golongan yang sifat dan tujuan hidupnya berbeda-beda dan kepentingannya tidak selalu sama lainnya, maka disinilah dibutuhkan kekuasaan dan wewenang. Namun ada perbedaan dan pemisahan teoritis dan nyata dari politik, militer, ekonomi dan agama.

Page 12: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

12

Bentuk-bentuk Wewenang :• Kharismatik, yaitu kemampuan khusus yang ada

pada diri seseorang dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Contoh: Nabi

• Tradisional, yaitu ketentuan yang mengikat seseorang untuk mempunyai wewenang, kedudukan yang sudah ditentukan berdasarkan tradisi. Contoh: Pangeran-Raja

• Rasional/legal, yaitu wewenang yang disandarkan pada sistem hukum yang berlaku dalam masyarakat.

Page 13: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

13

Kelemahan Bentuk-Bentuk Wewenang• Kharismatik, biasanya berkurang kekuatannya

apabila keadaan masyarakat berubah disebabkan kepentingan dan kebutuhan. Contoh: Orde baru-Presiden Suharto-krisis moneter

• Tradisional, disebabkan pembedaan wewenang pribadi dan teritorial. Contoh: Perang/Konflik antar bali – lampung -> cinta

• Rasional, disebabkan hubungan resmi dan tidak resmi. Contoh: Ayah sebagai kepala rumah tangga dan berprofesi sebagai seorang guru bersifat resmi, sedangkan tidak resmi sifatnya spontan, situasional dan saling mengenal

Sumber : Max Weber

Page 14: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

14

Ada 3 (Tiga) Pendekatan Kepemimpinan1. Pendekatan Sifat2. Pendekatan perilaku3. Pendekatan situasional

Pendekatan Sifat• Kepemimpinan sebagai kombinasi sifat-sifat yang

tampak• Seorang pemimpin itu dilahirkan, seperti sifat

kepemimpinan karena bawaan dari lahir sangat mendukung

• Seorang pemimpin itu dipersiapkan/diajarkan, seperti pendidikan kepemimpinan

Page 15: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

15

Pendekatan Perilaku• Mengidentifikasi perilaku-perilaku pribadi yang

berhubungan dengan kepemimpinan• Fungsi kepemimpinan; pemecahan masalah dan

pemeliharaan kelompok• Gaya kepemimpinan; orientasi tugas dan orientasi

hubungan karyawan Pemikiran ini melahirkan : Model Kepemimpinan

Fiedler

Page 16: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

Pendekatan Situasional -> Kepemimpinan (Sesi 2)• Kepemimpinan itu kompleks• Gaya yang paling tepat tergantung pada beberapa

variabel yang saling berhubunganPemikiran ini melahirkan antara lain “Path Goal Theory

(Robert House)”

Sifat-Sifat Penting• Kemampuan sebagai pengawas• Kebutuhan akan prestasi dan sukses• Kecerdasan (kebijakan dan kreatif)• Ketegasan• Kepercayaan diri• Inisiatif

16

Page 17: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

Teori kepemimpinanModel Fiedler (Least Preferred Co-worker)• Suatu teori yang menunjukan bahwa efektivitas

kelompok tergantung pada kesesuaian antara gaya kepemimpinan dalam berinteraksi dengan bawahan dan kondisi untuk memberikan kontrol dan pengaruh pada pemimpin.Ada 2 gaya kepemimpinan : 1. Orientasi pada tugas2. Orientasi pada hubungan

“LPC tinggi jika kepuasan terpenuhi karena tercipta hubungan antara manusia yang baik, sebaliknya dikatakan LPC rendah jika kepuasanya terpenuhi karena tugas dapat dilaksanakan” Manajemen konflik 17

Page 18: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

Model House (Path Goal Theory)• Perilaku pemimpin dapat diterima oleh bawahan sejauh

mereka bisa melihat adanya kepuasan baik yang segera dapat dirasakan maupun untuk masa depan.

“jika seorang bawahan memandang produktivitas tinggi berarti jalan untuk mencapai satu atau beberapa tujuan pribadinya, maka ia cenderung berupaya meningkatkan produktivitas, sebaliknya apabila produktivitas rendah berarti jalan untuk mencapai tujuan pribadinya, maka ia cenderung menurun produktivitasnya”

Ada 2 hipotesa ;• Keinginan untuk mencapai kebutuhan itu sangat kuat

atau tidak ada jalan lain untuk mencapainya• Tida ada hambatan untuk menempuh jalan itu, dengan

kata lain leluasa untuk memilihnya. 18

Page 19: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

Gaya Kepemimpinan :1. Pemimpin Otoriter

Gaya ini ditandai dengan sangat banyaknya petunjuk yang datangnya dari pemimpin dan terbatas bahkan sama sekali tidak ada peran serta bawahan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

2. Pemimpin BirokratisGaya ini ditandai dengan ketatnya pelaksanaan prosedur yang berlaku bagi pemimpin dan bawahan.

3. Pemimpin Demokratis/partisipatifPemimpin berkonsultasi dengan bawahan untuk merumuskan tindakan dan keputusan bersama (bukan tujuan organisasi).

19

Page 20: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

4. Pemimpin BebasPemimpin melimpahkan sepenuhnya kepada bawahan dalam menentukan tujuan serta cara yang dipilih untuk mencapai tujuan itu. Dimana peran pemimpin hanya menyediakan keterangan yang diperlukan serta mengadakan hubungan dengan pihak luar.

20

Page 21: Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)

21

Terima kasih, Semoga Bermanfaat