KULIAH 1 sosiologi

44
Cecep Rukhiyat 2006 PENGANTAR SOSIOLOGI

description

sosiologi

Transcript of KULIAH 1 sosiologi

Page 1: KULIAH 1 sosiologi

Cecep Rukhiyat 2006

PENGANTAR SOSIOLOGI PENGANTAR SOSIOLOGI

Page 2: KULIAH 1 sosiologi

TEORIDALIL, HUKUMSINTESISHIPOTESIS

MEMILIKIKEINGINAN/KEBUTUHAN

I L M U

MANUSIA

HIDUP

BERFIKIR/NALAR

MENCARI KEBENARANILMIAH / FILSAFAT

PENGETAHUAN

Page 3: KULIAH 1 sosiologi

4. Ilmu pengetahuan kerohanian, yang merupakan kelompok ilmu pengetahuan yang mempelajari perwujudan spiritual kehidupan bersama manusia.

2. Ilmu Pengetahuan Alam, yaitu kelompok ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam baik yang hayati (life sciences) maupun yang tidak hayati (fisika).

3. Ilmu tentang perikaku (behavioral sciences) yang disatu pihak menyroti perilaku hewan (animal behavior), di lain pihak menyorot perilaku manusia (human behavior).

5. Ilmu-ilmu sosial yang mencakup pelbagai ilmu pengetahuan yang

masing-masing menyoroti bidang kehidupan masyarakat.

1. Ilmu Matematika

Page 4: KULIAH 1 sosiologi

MENCARI KEBENARAN

KEBENARAN NISBI/RELATIF KEBENARAN MUTLAK/HAKIKI

MENCARI KEBENARAN

KEBENARAN NISBI/RELATIF KEBENARAN MUTLAK/HAKIKI

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK YANG SADAR

MEMILIKI KEMAMPUAN BERFIKIR/NALAR,

MEMPUNYAI KEINGINAN MEMILIKI RASA

ILMU LOGIKA

BAIK DAN TIDAK BAIK ETIKA

INDAH DAN TIDAK INDAHESTETIKA

Page 5: KULIAH 1 sosiologi

ILMUPENGETAHUAN-PENGETAHUAN

YANG TERSUSUN SECARA SISTEMATIS, DAN DAPAT DITELAAH

ATAU DIKRITISI

PENGETAHUANADALAH KESAN DALAM FIKIRAN

MANUSIA SEBAGAI HASIL PENGGUNAAN PANCAINDERA MENJADI BUAH FIKIRAN YANG

BERSIFAT DINAMIS PENGETAHUAN DIDAPAT DARI RASIONAL EMPIRIS INTUITIF

Page 6: KULIAH 1 sosiologi

FILSAFAT

ILMU ALAM ILMU SOSIAL AGAMA

MASYARAKAT

INDIVIDU DAN MASYARAKATINDIVIDU

Page 7: KULIAH 1 sosiologi

TEORI KEBUTUHAN

ABRAHAM MASLOWTEORI KEBUTUHAN

ABRAHAM MASLOW

ESTEEM NEEDS Kebutuihan Citra Baik dan Dihargai

ESTEEM NEEDS Kebutuihan Citra Baik dan Dihargai

BIOLOGICAL NEEDSKebutuhan biologisBIOLOGICAL NEEDSKebutuhan biologis

SELF ACTUALIZATION NEEDSKebutuhan untuk menunjukkan prestasi terbaikSELF ACTUALIZATION NEEDSKebutuhan untuk menunjukkan prestasi terbaik

SAFETY NEEDSKebutuhan rasa amanSAFETY NEEDSKebutuhan rasa aman

BELONGINGNESS NEEDS Kebutuhan diterima /dihormati orang lain

BELONGINGNESS NEEDS Kebutuhan diterima /dihormati orang lain

Page 8: KULIAH 1 sosiologi

1. Biological needs, kebutuhan biologis, seperti kebutuhan akan makan, minum, seks, dan sebagainya.

2. Safety needs, kebutuhan akan rasa aman. Pada tingkat ini seseorang yang telah mendapat penghasilan cukup, berkeinginan untuk mendapatkan rasa aman pada masa pensiun, ada asuransi kalau sakit dan sebagainya.

3. Belongingness needs, kebutuhan untuk diterima dan dihormati oleh orang lain.

4. Esteem needs, kebutuhan untuk mempunyai citra baik. Seseorang mungkin telah cukup diakui dan dihargai, tetapi ia masih tidak puas, karena hatinya sendiri tidak merasa damai dan tenteram. Sebabnya mungkin karena ia mendapatkan pengakuan dan penghormatan tersebut bukan melalui jalan yang baik, jalan yang jujur atau yang pantas dihormati oleh orang lain.

5. Self-actualization needs atau kebutuhan untuk menunjukkan prestasi yang terbaik.

1. Biological needs, kebutuhan biologis, seperti kebutuhan akan makan, minum, seks, dan sebagainya.

2. Safety needs, kebutuhan akan rasa aman. Pada tingkat ini seseorang yang telah mendapat penghasilan cukup, berkeinginan untuk mendapatkan rasa aman pada masa pensiun, ada asuransi kalau sakit dan sebagainya.

3. Belongingness needs, kebutuhan untuk diterima dan dihormati oleh orang lain.

4. Esteem needs, kebutuhan untuk mempunyai citra baik. Seseorang mungkin telah cukup diakui dan dihargai, tetapi ia masih tidak puas, karena hatinya sendiri tidak merasa damai dan tenteram. Sebabnya mungkin karena ia mendapatkan pengakuan dan penghormatan tersebut bukan melalui jalan yang baik, jalan yang jujur atau yang pantas dihormati oleh orang lain.

5. Self-actualization needs atau kebutuhan untuk menunjukkan prestasi yang terbaik.

TEORI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOWTEORI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW

Sumber: "A Theory of Human Motivation" oleh Abra ham Maslow dalam buku Motovation and Per sonality, Edisi kedua, Harper & Row, Publi shers, Inc.

Page 9: KULIAH 1 sosiologi

a. Keinginan untuk menjadi satu dengan sesamanya atau manusia lain di sekelilingnya (misalnya, masyarakat).

b. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alam sekelilingnya.

a. Keinginan untuk menjadi satu dengan sesamanya atau manusia lain di sekelilingnya (misalnya, masyarakat).

b. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alam sekelilingnya.

KEINGINAN MANUSIAKEINGINAN MANUSIA

Page 10: KULIAH 1 sosiologi

OBYEK SOSIOLOGIOBYEK SOSIOLOGI

meneliti perilaku manusia sebagai individu. Ilmu jiwa menyelidiki tingkat kepandaian seseorang, kemampuan-kemampuannya, daya ingatannya, idam idaman dan perasaan kecewanya, keberesan jiwanya

meneliti perilaku manusia sebagai individu. Ilmu jiwa menyelidiki tingkat kepandaian seseorang, kemampuan-kemampuannya, daya ingatannya, idam idaman dan perasaan kecewanya, keberesan jiwanya

PSIKOLOGIPSIKOLOGI

Memusatkan perhatiannya pada masyarakat-masyarakat yang masih sederhana taraf kebudayaannya, sedangkan sosiologi menyelidiki masyarakat-masyarakat modern yang sudah kompleks.

Memusatkan perhatiannya pada masyarakat-masyarakat yang masih sederhana taraf kebudayaannya, sedangkan sosiologi menyelidiki masyarakat-masyarakat modern yang sudah kompleks.

ANTROPOLOGIANTROPOLOGI

MEMPELAJARI MASYARAKAT SECARA KESELURUHAN DAN HUBUNGAN-HUBUNGAN DENGAN ORANG-ORANG DI DALAM MASYARAKAT

MEMPELAJARI MASYARAKAT SECARA KESELURUHAN DAN HUBUNGAN-HUBUNGAN DENGAN ORANG-ORANG DI DALAM MASYARAKAT

SOSIOLOGISOSIOLOGI

Page 11: KULIAH 1 sosiologi

MASYARAKAT

KELUARGAKELUARGA

KELUARGA

ANAKBAPAK IBU

Page 12: KULIAH 1 sosiologi

Maclver dan Page"

"Masyarakat ialah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan golongan, dan pengawasan tingkahlaku serta kebebasan-kebebasan manusia.

Keseluruhan yang selalu berubah kita namakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial. Dan masyarakat selalu berubah".

Maclver dan Page"

"Masyarakat ialah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan golongan, dan pengawasan tingkahlaku serta kebebasan-kebebasan manusia.

Keseluruhan yang selalu berubah kita namakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial. Dan masyarakat selalu berubah".

MASYARAKATMASYARAKAT

Page 13: KULIAH 1 sosiologi

Ralph Linton :

"Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.

Selo Soemardjan :

Menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.

Ralph Linton :

"Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.

Selo Soemardjan :

Menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.

MASYARAKAT

Page 14: KULIAH 1 sosiologi

a. Manusia yang hidup bersama.

b. Bercampur untuk waktu yang cukup lama.

c. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.

d. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama.

a. Manusia yang hidup bersama.

b. Bercampur untuk waktu yang cukup lama.

c. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.

d. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama.

Masyarakat yang mencakup beberapa unsur, sebagai berikut :Masyarakat yang mencakup beberapa unsur, sebagai berikut :

Page 15: KULIAH 1 sosiologi

Pitirim Sorokin

mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari:hubungan dan pengaruh timbal-balik antara aneka macam gejala gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama; keluarga dengan moral; hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya), hubungan dan pengaruh timbal-balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non-sosial (misalnya gejala geografis, biologis dan sebagainya); ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.

Raucek dan Warren

mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.

Pitirim Sorokin

mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari:hubungan dan pengaruh timbal-balik antara aneka macam gejala gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama; keluarga dengan moral; hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya), hubungan dan pengaruh timbal-balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non-sosial (misalnya gejala geografis, biologis dan sebagainya); ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.

Raucek dan Warren

mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.

Page 16: KULIAH 1 sosiologi

William F. Ogburn dan F. Nimkoy

Berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial.

J.A.A. van Doom dan CJ. Lammers''

Berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi‘

Menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.

William F. Ogburn dan F. Nimkoy

Berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial.

J.A.A. van Doom dan CJ. Lammers''

Berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi‘

Menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.

Page 17: KULIAH 1 sosiologi

Struktur Sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-fembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama.

Struktur Sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-fembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama.

Page 18: KULIAH 1 sosiologi

Sifat-sifat hakikatnya Sosiologi adalah:

Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif akan tetapi disiplin yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini dan bukan mengenai apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.

Sosiologi tidak akan berguna bagi kebijaksanaan-kebijaksanaan kemasyarakatan dan politik.

Sifat-sifat hakikatnya Sosiologi adalah:

Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif akan tetapi disiplin yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini dan bukan mengenai apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.

Sosiologi tidak akan berguna bagi kebijaksanaan-kebijaksanaan kemasyarakatan dan politik.

Page 19: KULIAH 1 sosiologi

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang kongkrit.

Artinya, bahwa yang diperhatikannya adalah bentuk dan pola pola peristiwa dalam masyarakat tetapi bukan wujudnya yang kongkrit.

Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum.

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang kongkrit.

Artinya, bahwa yang diperhatikannya adalah bentuk dan pola pola peristiwa dalam masyarakat tetapi bukan wujudnya yang kongkrit.

Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum.

Page 20: KULIAH 1 sosiologi

Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antar manusia dan juga perihal sifat hakikat, bentuk, isi dan struktur masyarakat manusia.

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Ciri tersebut menyangkut soal metode yang dipergunakannya

Sosiologi mempelajari gejala yang umum ada pada setiap interaksi antar manusia.

Page 21: KULIAH 1 sosiologi

Apakah Teori itu?

Suatu teori pada hakikatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Fakta tersebut merupakan sesuatu yang dapat diamati clan pada umumnya dapat diuji secara empiris.

Apakah Teori itu?

Suatu teori pada hakikatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Fakta tersebut merupakan sesuatu yang dapat diamati clan pada umumnya dapat diuji secara empiris.

TEORI-TEORI SOSIOLOGITEORI-TEORI SOSIOLOGI

Teori merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih, yang telah diuji kebenarannya. Suatu variable merupakan karakteristik dari orang-orang, benda-benda atau keadaan yang mempunyai nilai-nilai yang berbeda, seperti misalnya, usia, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Bagi seseorang yang mempelajari sosiologi, maka teori-teoti tersebut mempunyai beberapa kegunaan.

Teori merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih, yang telah diuji kebenarannya. Suatu variable merupakan karakteristik dari orang-orang, benda-benda atau keadaan yang mempunyai nilai-nilai yang berbeda, seperti misalnya, usia, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Bagi seseorang yang mempelajari sosiologi, maka teori-teoti tersebut mempunyai beberapa kegunaan.

Page 22: KULIAH 1 sosiologi

a. Suatu teori atau beberapa teori metvpakan ikhtisar dari hal-hal yang telah diketahui serta diuji kebenarannya yang menyangkut obyek yang dipelajari sosiologi;

b. Teori memberikan petunjuk-petunjuk terhadap kekurangan-kekurangan pada seseorang yang memperdalam pengetahuannya di bidang sosiologi;

c. Teori berguna untuk lebih mempertajam atau lebih mengkhususkan fakta yang dipelajari oleh sosiologi;

d. Suatu teori akan sangat berguna dalam mengembangkan sistem klasifi kasi fakta, membina struktur konsep-konsep serta memperkembangkan definisi-definisi yang penting untuk penelitian;

e. Pengetahuan teoritis memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk mengadakan proyeksi sosial, yaitu usaha untuk dapat mengetahui ke arah mana masyarakat akan berkembang atas dasar fakta yang diketahui pada masa yang lampau dan pada dewasa ini.

a. Suatu teori atau beberapa teori metvpakan ikhtisar dari hal-hal yang telah diketahui serta diuji kebenarannya yang menyangkut obyek yang dipelajari sosiologi;

b. Teori memberikan petunjuk-petunjuk terhadap kekurangan-kekurangan pada seseorang yang memperdalam pengetahuannya di bidang sosiologi;

c. Teori berguna untuk lebih mempertajam atau lebih mengkhususkan fakta yang dipelajari oleh sosiologi;

d. Suatu teori akan sangat berguna dalam mengembangkan sistem klasifi kasi fakta, membina struktur konsep-konsep serta memperkembangkan definisi-definisi yang penting untuk penelitian;

e. Pengetahuan teoritis memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk mengadakan proyeksi sosial, yaitu usaha untuk dapat mengetahui ke arah mana masyarakat akan berkembang atas dasar fakta yang diketahui pada masa yang lampau dan pada dewasa ini.

KEGUNAAN TEORIKEGUNAAN TEORI

Page 23: KULIAH 1 sosiologi

Perhatian Terhadap Masyarakat Sebelum Comte

Masa Auguste Comte dipakai sebagai patokan karena Comte yang pertama kali memakai istilah atau pengertian Sosiologi.

Sosiologi merupakan suatu iimu pengetahuan yang relatif muda usianya, karena baru mengalami perkernbangan sejak masanya Comte.

Akan tetapi di lain pihak, perhatian-perhatian serta pikiran-pikiran terhadap masyarakat manusia telah dimulai jauh sebelum masa Comte.

Perhatian Terhadap Masyarakat Sebelum Comte

Masa Auguste Comte dipakai sebagai patokan karena Comte yang pertama kali memakai istilah atau pengertian Sosiologi.

Sosiologi merupakan suatu iimu pengetahuan yang relatif muda usianya, karena baru mengalami perkernbangan sejak masanya Comte.

Akan tetapi di lain pihak, perhatian-perhatian serta pikiran-pikiran terhadap masyarakat manusia telah dimulai jauh sebelum masa Comte.

Page 24: KULIAH 1 sosiologi

Plato (429-347 S.M.), seorang filosof Romawi.

Plato menyatakan bahwa masyarakat sebenarnya merupakan refleksi dari manusia perorangan. Suatu masyarakat akan mengalami kegoncangan, sebagaimana hal nya manusia perorangan yang terganggu keseimbangan jiwanya yang terdiri dari tiga unsur yaitu nafsu, semangat dan inteligensia.

Plato (429-347 S.M.), seorang filosof Romawi.

Plato menyatakan bahwa masyarakat sebenarnya merupakan refleksi dari manusia perorangan. Suatu masyarakat akan mengalami kegoncangan, sebagaimana hal nya manusia perorangan yang terganggu keseimbangan jiwanya yang terdiri dari tiga unsur yaitu nafsu, semangat dan inteligensia.

Plato berhasil merumuskan suatu teori organis ten tang masyarakat, yang mencakup bidang-bidang kehidupan ekonomis dan sosial. Suatu unsur yang menyebabkan masyarakat berdinamika adalah ada nya sistem hukum yang identik dengan moral, oleh karena didasarkan pada keadilan.

Plato berhasil merumuskan suatu teori organis ten tang masyarakat, yang mencakup bidang-bidang kehidupan ekonomis dan sosial. Suatu unsur yang menyebabkan masyarakat berdinamika adalah ada nya sistem hukum yang identik dengan moral, oleh karena didasarkan pada keadilan.

Page 25: KULIAH 1 sosiologi

Aristoteles (384-322 S.M.) mengikuti sistem analisis secara organis dari Plato. Di dalam bukunya Politics, Aristoteles mengadakan suatu analisis mendalam terhadap lembaga-lembaga politik dalam masyarakat.

Pengertian pofitik digunakannya dalam arti luas mencakup juga berbagai masalah ekonomi dan sosial. Sebagaimana halnya dengan Plato, perhatian Aristoteles terhadap biologi telah menyebabkannya mengadakan suatu analogi antara masyarakat dengan organisme biologis manusia.

Disamping itu Aristoteles menggaris-bawahi kenyataan bahwa basis masyarakat adalah moral (etika dalam arti yang sempit).

Aristoteles (384-322 S.M.) mengikuti sistem analisis secara organis dari Plato. Di dalam bukunya Politics, Aristoteles mengadakan suatu analisis mendalam terhadap lembaga-lembaga politik dalam masyarakat.

Pengertian pofitik digunakannya dalam arti luas mencakup juga berbagai masalah ekonomi dan sosial. Sebagaimana halnya dengan Plato, perhatian Aristoteles terhadap biologi telah menyebabkannya mengadakan suatu analogi antara masyarakat dengan organisme biologis manusia.

Disamping itu Aristoteles menggaris-bawahi kenyataan bahwa basis masyarakat adalah moral (etika dalam arti yang sempit).

Page 26: KULIAH 1 sosiologi

Filsafat Arab Ibn Khaldun (1332-140G) yang mengemukakan beberapa prinsip pokok untuk menafsirkan kejadian-kejadian sosial dan peristiwa-peristiwa dalam sejarah.

Prinsip prinsip yang sama akan dapat dijumpai, bila ingin mengadakan analisis terha dap timbul dan tenggelamnya negara-negara. Gejala-gejala yang sama akan terlihat pada kehidupan masyarakat-masyarakat pengembara, dengan segala kekuatan dan kelemahan-kelemahannya.

Faktor yang menyebabkan bersatunya manusia di dalam suku-suku dalam negara, dan sebagainya, adalah rasa solidaritas.

Faktor itulah yang menyebabkan adanya ikatan dan usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan bersama antara manusia.

Filsafat Arab Ibn Khaldun (1332-140G) yang mengemukakan beberapa prinsip pokok untuk menafsirkan kejadian-kejadian sosial dan peristiwa-peristiwa dalam sejarah.

Prinsip prinsip yang sama akan dapat dijumpai, bila ingin mengadakan analisis terha dap timbul dan tenggelamnya negara-negara. Gejala-gejala yang sama akan terlihat pada kehidupan masyarakat-masyarakat pengembara, dengan segala kekuatan dan kelemahan-kelemahannya.

Faktor yang menyebabkan bersatunya manusia di dalam suku-suku dalam negara, dan sebagainya, adalah rasa solidaritas.

Faktor itulah yang menyebabkan adanya ikatan dan usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan bersama antara manusia.

Page 27: KULIAH 1 sosiologi

Pada zaman Renaissance (1200-1600), tercatat nama-nama seperti Thomas More dengan Utopianya dan Campanella yang menulis City of the Sun. Mereka masih sangat terpengaruh oleh gagasan-gagasan terhadap adanya masyarakat yang ideal.

Berbeda dengan mereka adalah N. Machiavelli (terkenal dengan bukunya 11 Principe) yang menganalisis bagaimana mempertahankan kekuasaan. Untuk pertama kalinya politik dipisahkan dari moral, sehingga tecjadi suatu pendekatan yang mekanis terhadap masyarakat.

Pengaruh ajaran Machiavelli antara lain, suatu ajaran bahwa teori-teori politik dan sosial memusatkan perhatian mekanisme pemerintahan.

Page 28: KULIAH 1 sosiologi

Thomas Hobbes (1588-1G79)

Dia beranggapan bahwa dalam keadaan alamiah, kehidupan manusia didasarkan pada keinginan-keinginan yang mekanis, sehingga manusia selalu saling berkelahi. Akan tetapi mereka mempunyai pikiran bahwa hidup damai dan tenteram adalah jauh lebih baik.

Keadaan semacam itu baru dapat tercapai apabila mereka mengadakan suatu perjanjian atau kontrak dengan pihak-pihak yang mempunyai wewenang, dan dapat memelihara ketenteraman.

Supaya keadaan damai tadi terpelihara, maka orang-orang harus sepenuhnya mematuhi pihak yang mempunyai wewenang.

Page 29: KULIAH 1 sosiologi

John Locke (1632-1704) dan

J.J. Rousseau (1712 1778)

Berpegang pada konsep kontrak sosial dari Hobbes.

Menurut Locke, manusia pada dasarnya mempunyai hak-hak asasi yang berupa

hak untuk hidup, kebebasan dan hak atas harta benda.

Rousseau antara lain berpendapat bahwa kontrak antara pemerintah dengan yang diperintah, menyebabkan tumbuhnya suatu kolektivitas yang mempunyai keinginan-keinginan sendiri, menjadi keinginan umum.

Keinginan umum tadi berbeda dengan keinginan masing-masing individu.

John Locke (1632-1704) dan

J.J. Rousseau (1712 1778)

Berpegang pada konsep kontrak sosial dari Hobbes.

Menurut Locke, manusia pada dasarnya mempunyai hak-hak asasi yang berupa

hak untuk hidup, kebebasan dan hak atas harta benda.

Rousseau antara lain berpendapat bahwa kontrak antara pemerintah dengan yang diperintah, menyebabkan tumbuhnya suatu kolektivitas yang mempunyai keinginan-keinginan sendiri, menjadi keinginan umum.

Keinginan umum tadi berbeda dengan keinginan masing-masing individu.

Page 30: KULIAH 1 sosiologi

Saint-Simon (1760-1825)

Menyatakan bahwa manusia hendaknya dipelajari dalam kehidupan berkelompok.

Masyarakat bukanlah semata-mata merupakan suatu kumpulan dari orang-orang belaka yang tindakan-tindakannya tidak mempunyai sebab, kecuali kemauan masing masing. Kumpulan tersebut hidup karena didorong oleh organ-organ tertentu yang menggerakkan manusia untuk melakukan fungsi-fungsinya.

Saint-Simon (1760-1825)

Menyatakan bahwa manusia hendaknya dipelajari dalam kehidupan berkelompok.

Masyarakat bukanlah semata-mata merupakan suatu kumpulan dari orang-orang belaka yang tindakan-tindakannya tidak mempunyai sebab, kecuali kemauan masing masing. Kumpulan tersebut hidup karena didorong oleh organ-organ tertentu yang menggerakkan manusia untuk melakukan fungsi-fungsinya.

Page 31: KULIAH 1 sosiologi

Auguste Comte (1798-1853)

Auguste Comte yang pertama-tama memakai istilah "sosiologi" adalah orang pertama yang membedakan antara ruang lingkup dan isi sosiologi dari ruang lingkup dan isi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya.

Dia menyusun suatu sistematika dari filsafat sejarah, dalam kerangka tahap-tahap pemikiran yang berbeda-beda. Menurut Comte ada tiga tahap perkembangan intelektual, yang masing-masing merupakan perkembangan dari tahap sebelumnya.

Auguste Comte (1798-1853)

Auguste Comte yang pertama-tama memakai istilah "sosiologi" adalah orang pertama yang membedakan antara ruang lingkup dan isi sosiologi dari ruang lingkup dan isi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya.

Dia menyusun suatu sistematika dari filsafat sejarah, dalam kerangka tahap-tahap pemikiran yang berbeda-beda. Menurut Comte ada tiga tahap perkembangan intelektual, yang masing-masing merupakan perkembangan dari tahap sebelumnya.

Page 32: KULIAH 1 sosiologi

Tahap pertama dinamakannya tahap teologis atau fiktif, Suatu tahap di mana manusia menafsirkan gejala-gejala di sekelilingnya secara teologis yaitu dengan kekuatan-kekuatan yang dikendalikan roh dewa-dewa atau Tuhan Yang Maha Kuasa.

Tahap kedua metafisik. Pada tahap ini manusia menganggap bahwa di

dalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirn,ya akan dapat diungkapkan.

Ketiga adalah tugas ilmu pengetahuan positif, yang merupakan tahap atau tahap terakhir dari perkembangan manusia.

Tahap pertama dinamakannya tahap teologis atau fiktif, Suatu tahap di mana manusia menafsirkan gejala-gejala di sekelilingnya secara teologis yaitu dengan kekuatan-kekuatan yang dikendalikan roh dewa-dewa atau Tuhan Yang Maha Kuasa.

Tahap kedua metafisik. Pada tahap ini manusia menganggap bahwa di

dalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirn,ya akan dapat diungkapkan.

Ketiga adalah tugas ilmu pengetahuan positif, yang merupakan tahap atau tahap terakhir dari perkembangan manusia.

Page 33: KULIAH 1 sosiologi

Sosiologi, yang merupakan ilmu pengetahuanpaling kompleks. Sosiologi merupakan studi positiftentang hukum-hukum dasar dari gejala sosial.Comte kemudian membedakan antara sosiologistatis dengan sosiologi dinamis.

• Sosiologi statis memusatkan perhatian pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar dari adanya masyarakat. Studi ini merupakan semacam anatomi sosial yang mempelajari aksi-aksi clan reaksi timbal-balik dari sistem-sistem sosial.

• Cita-cita dasar yang menjadi latar belakang sosiologi statis adalah bahwa semua gejala sosial saling berkaitan, yang berarti bahwa percuma untuk mempelajari salah-satu gejala sosial secara tersendiri.

Sosiologi, yang merupakan ilmu pengetahuanpaling kompleks. Sosiologi merupakan studi positiftentang hukum-hukum dasar dari gejala sosial.Comte kemudian membedakan antara sosiologistatis dengan sosiologi dinamis.

• Sosiologi statis memusatkan perhatian pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar dari adanya masyarakat. Studi ini merupakan semacam anatomi sosial yang mempelajari aksi-aksi clan reaksi timbal-balik dari sistem-sistem sosial.

• Cita-cita dasar yang menjadi latar belakang sosiologi statis adalah bahwa semua gejala sosial saling berkaitan, yang berarti bahwa percuma untuk mempelajari salah-satu gejala sosial secara tersendiri.

Page 34: KULIAH 1 sosiologi

Sosiologi dinamis merupakan teori tentang perkembangan dalam arti pembangunan. Ilmu pengetahuan ini menggambarkan cara-cara pokok dalam perkembangan manusia tejadi dari tingkat inteligensia yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi.

Dengan demikian, maka dinamika menyangkut masyarakat-masyarakat untuk menunjukkan adanya perkembangan. Comte yakin bahwa masyarakat akan berkembang menuju suatu kesempurnaan. Walaupun demikian Comte sebenarnya lebih mementingkan perubahan-perubahan atau perkembangan dalam cita-cita daripada bentuk.

Sosiologi dinamis merupakan teori tentang perkembangan dalam arti pembangunan. Ilmu pengetahuan ini menggambarkan cara-cara pokok dalam perkembangan manusia tejadi dari tingkat inteligensia yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi.

Dengan demikian, maka dinamika menyangkut masyarakat-masyarakat untuk menunjukkan adanya perkembangan. Comte yakin bahwa masyarakat akan berkembang menuju suatu kesempurnaan. Walaupun demikian Comte sebenarnya lebih mementingkan perubahan-perubahan atau perkembangan dalam cita-cita daripada bentuk.

Page 35: KULIAH 1 sosiologi

Mazhab Geografi dan LingkunganAjaran-ajaran atat! teori-teori yang masuk dalam mazhab ini telah lama berkembang. Sejak dahulu kala, jarang sekali kejadian bahwa para ahli pe mikir menguraikan masyarakat manusia terlepas dari tanah atau lingkungan di mana masyarakat tadi berada. Masyarakat hanya mungkin timbul dan berkembang apabila ada tempat berpijak dan tempat hidup bagi masyarakat tersebut. Teori-teori tersebut sangat logis dan sederhana karena dapat men cakup sejarah perkembangan masyarakat-masyarakat tersebut.Di antara sekian banyaknya teori-teori yang dapat digolongkan ke dalam mazhab ini, dipilihkan ajaran-ajaran dari Edward Buckle dari Inggris (1821 1862) dan Le Play dari Perancis (1806-1888). Di dalam hasil karyanya yang berjudul History of Civilization in England (yang tidak selesai), Buckle me neruskan ajaran-ajaran sebelumnya tentang pengaruh keadaan alam terhadap masyarakat. Di dalam analisisnya, dia telah menemukan beberapa keteraturan hubungan antara keadaan alam dengan tingkah-laku manusia. Misalnya, ter jadinya bunuh diri adalah sebagai akibat rendahnya penghasilan, dan tinggi rendahnya penghasilan tergantung dari keadaan alam (terutama iklim dan tanah). Taraf kemakmuran suatu masyarakat juga. sangat tergantung pada keadaan alam di mana masyarakat hidup.Le Play mempunyai kesimpulan-kesimpulan yang sama dengan Buckle, walaupun cara analisisnya agak berbeda. Sebagai seorang insinyur pertam bangan, dia berkesempatan untuk melakukan perjalanan ke pelbagai pelo sok Eropa, dan mempelajari kehidupan berkelompok manusia demi untuk mempertahankan hidupnya. Dia mulai dengan menganalisis keluarga se bagai unit sosial yang fundamental dari masyarakat. Organisasi keluarga di tentukan oleh cara-cara mempertahankan kehidupannya yaitu cara mereka bermata pencaharian. Hal itu sangat tergantung pada lingkungan timbal-balik antara faktor-faktor tempat, pekerjaan dan manusia (atau masyarakat). Atas dasar faktor-faktor tersebut, maka dapatlah diketemukan unsur-unsur yang menjadi dasar adanya kelompok-kelompok yang lebih besar, yang memerlukan analisis terhadap semua lembaga-lembaga politik dan sosial suatu masyarakat tertentu.Pengikut-pengikut Le Play mengembangkan teori tersebut di atas. Hal ini dilakukan dengan jalan mencoba mengumpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan sosial. Faktor-faktor mana disusun secara logis dan sistematis. Bertitik tolak pada asumsi bahwa tipe organisasi sosial di tentukan oleh faktor tempat, maka timbul teori bahwa keluarga-keluarga patrilineal timbul di daerah-daerah stepa. Keluarga-keluarga demikian sifat nya otoriter, tidak demokratis dan konseivatif. Tipe-tipe keluarga tersebut berkembang menjadi particularist type of family, yang mata pencaharian nya adalah bercocok tanam dan menangkap ikan. Pada tipe keluarga sema cam inilah tumbuh akar-akar demokrasi, dan kebebasan. Bahkan pada awal abad ke-20, muncul suatu karya dari E. Huntington (tahun 1915) yang ber judul Civilization and Climate. Di dalam buku tersebut diuraikan, bahwa mentalitas manusia ditentukan oleh faktor iklim.Pentingnya mazhab ini adalah bahwa ajaran-ajaran atau teori-teori menghubungkan faktor keadaan alam dengan faktor-faktor struktur serta organisasi sosial. Ajaran dan teorinya mengungkapkan adanya korelasi antara tempat tinggal dengan adanya aneka ragam karakteristik kehidupan sosial suatu masyarakat tertentu.

Teori-teori Sosiologi Sesudah Comte

Mazhab Geografi dan Lingkungan

Mazhab Organis dan Evolusioner

c. Mazhab Formal

d. Mazhab Psikologi

Mazhab Ekonomi

Mazhab Hukum

Page 36: KULIAH 1 sosiologi

b. Mazhab Organis dan EvolusionerAjaran-ajaran serta teori-teori bidang biologi, dalam arti luas, banyak mempengaruhi teori-teori sosiologi. Memang perlu diakui bahwa sejak abad pertengahan banyak ahli-ahli pikir masyarakat yang mengadakan analogi antara masyarakat manusia dengan organisme manusia. Beberapa abad kemudian pengaruh tersebut muncul kembali dan salah seorang terkemuka dari ajaran ini adalah Herbert Spencer (1820-1903).Herbert Spencer adalah orang yang pertama-tama menulis tentang masyarakat atas dasar data empiris yang kongkrit. Dalam hal ini dia telah memberikan suatu model kongkrit yang secara sadar maupun tidak sadar diikuti oleh para sosiologi sesudah dia. Suatu organisme, menurut Spencer akan bertambah sempurna apabila bertambah kompleks dan dengan adanya diferensiasi antara bagian-bagiannya. Hal ini berarti adanya organisasi fungsi yang lebih matang antar bagian-bagian organisme tersebut, dan integrasi yang lebih sempurna pula. Secara evolusioner, maka tahap organisme tersebut akan semakin sempurna sifatnya. Dengan demikian maka organisme tersebut ada kriterianya yaitu kompleksitas, diferensiasi dan integrasi. Kriteria mana akan dapat diterapkan pada setiap masyarakat. Evaluasi sosial dan perkem bangan sosial pada dasarnya berarti bertambahnya diferensiasi dan integra si, peningkatan pembagian kerja, dan suatu transisi dari keadaan homogen ke keadaan yang heterogen.Spencer sebetulnya bermaksud untuk membuktikan bahwa masyarakat anpa diferensiasi pada tahap pra industri secara intern tidak stabil oleh karena terlibat dalam pertentangan-pertentangan di antara mereka sendiri. Selanjutnya dia berpendapat (dalam bukunya yang berjudul Principles of Sociology; 3 jilid) bahwa pada masyarakat industri yang telah terdiferensiasi dengan mantap, akan ada suatu stabilitas yang menuju pada keadaan hidup yang damai.Pengaruh ajaran Spencer besar sekali terutama di Amerika Serikat. Se orang sosiologi Amerika yang sangat terpengaruh oleh metode analisis Spencer adalah W.G. Summer (1840-1910). Salah-satu hasil karyanya adalah Folkways yang merupakan karya klasik dalam kepustakaan sosiologi. Folk ways dimaksudkan dengan kebiasaan-kebiasaan sosial yang timbul secara tidak sadar dalam masyarakat, kebiasaan-kebiasaan mana menjadi bagian dari tradisi. Hampir semua aturan-aturan kehidupan sosial, upacara-sopan-santun, kesusilaan, dan sebagainya, termasuk dalam folkways tersebut. Aturan-aturan tersebut merupakan kaidah-kaidah kelompok yang masing-masing mempu nyai tingkat atau derajat kekuatan yang berbeda-beda. Apabila kaidah-kaidah tadi dianggap sedemikian pentingnya, maka kaidah-kaidah tadi dinamakan tata kelakuan (mores). Kaidah-kaidah tersebut tidaklah menjadi bagian dari suatu masyarakat secara menyeluruh, dan oleh karena itu Sumner mem bedakan antara kelompok sendiri (in-groups) dengan kelompok luar (out groups). Pembedaan ini ditujukan untuk dapat memberikan petunjuk bah wa ada orang-orang yang diterima dalam suatu kelompok dan ada pula yang tidak. Pembedaan tersebut menimbulkan pelbagai macam antagonisme, pertentangan serta pertikaian.Kiranya agak sulit untuk memasukkan ajaran-ajaran Emile Durkheim (1855-1917) banyak ke dalam mazhab ini, oleli karena ajaran-ajarannya me ngandung pelbagai segi serta metode pendekatan. Namun demikian, ajaran ajarannya yang tertuangkan di dalam karya yang berjudul Division of labor dapatlah digolongkan ke dalam mazhab ini.Di dalam karyanya tersebut Durkheim menyatakan bahwa unsur baku dalam masyarakat adalah faktor solidaritas. Dia membedakan antara ma syarakat-masyarakat yang bercirikan faktor solidaritas mekanis dengan yang memiliki solidaritas organis. Pada masyarakat-masyarakat dengan solidaritas mekanis, warga-warga masyarakat belum mempunyai diferensiasi dan pem bagian kerja. Lagi pula, para warga masyarakat mempunyai kepentingan kepentingan yang sama dan kesadaran yang sama pula. Masyarakat dengan solidaritas organis, yang merupakan perkembangan dari masyarakat dengan solidaritas mekanis, telah mempunyai pembagian kerja yang ditandai de ngan derajat spesialisasi tertentu. Apabila solidaritas tersebut mengalami kemunduran maka mungkin timbul keadaan anomie, di mana para warga masyarakat tidak lagi mempunyai pedoman untuk mengukur kegiatan-kegiatannya dengan nilai dan norma yang ada.Sebagaimana halnya dengan Spencer (dari Inggris) dan Durkheim maka Ferdinand Tonnies dari Jerman (1855-1936), juga terpengaruh oleh bentuk bentuk kehidupan sosial yang lain. Yang penting bagi Tonnies adalah bagai mana warga suatu kelompok mengadakan hubungan dengan sesamanya. Artinya, dasar hubungan tersebut yang menentukan bentuk kehidupan sosial yang tertentu. ,Tonnies berpendapat bahwa dasar hubungan tersebut di satu pihak adaiah faktor perasaan, simpati pribadi dan kepentingan bersama. Di pihak lain dasarnya adalah kepentingan-kepentingan rasional dan ikatan-ikatan yang tidak permanen sifatnya. Bentuk kehidupan sosial yang pertama dinama kannya paguyuban (gemeinschaft), sedangkan yang kedua adalah patem bayan (gesellschaft). Pada patembayan, maka warga-warga kelompok tersebut terikat oleh kekuatan-kekuatan di luar dirinya, sehingga untuk selamanya tidak dapat terjadi hubungan timbal-balik yang harmonis antara warga-warga kelompok tersebut. Tonnies mempergunakan kedua bentuk kehidupan so sial tadi sebagai kriteria untuk menganalisis setiap aspek atau bagian dari masyarakat. Menurut Tonnies, keserasian; antara kedua bentuk kehidupan sosial tersebut dapat dipertahankan dalam masyarakat yang modern sekalipun.

Page 37: KULIAH 1 sosiologi

c. Mazhab FormalAhli-ahli pikir yang menonjol dari mazhab ini, kebanyakan dari Jerman, sangat terpengaruh oleh ajaran-ajaran dan filsafat

Immanuel I{ant. Salah se orang di antaranya ialah Georg Simmel (1858-1918). Menurut Simmel, ele men-elemen masyarakat mencapai kesatuan melalui bentuk-bentuk yang mengatur hubungan antara elemen-elemen tersebut. Bentuk-bentuk tadi sebenarnya adalah elemen-elemen itu sendiri. Adalah tugas seorang sosiolog untuk menganalisis proses terjadinya dan mengidentifikasikan pengaruh pengaruhnya tersebut.

Selanjutnya Simmel berpendapat bahwa pelbagai lembaga di dalam masyarakat terwujud dalam bentuk superioritas, subordinasi dan konflik. Semua hubungan-hubungan sosial, keluarga, agama, peperangan, perda gangan, kelas-kelas dapat diberi karakteristik menurut salah-satu bentuk di atas atau ketiga-dganya.

Menurut Simmel, seseorang menjadi warga masyarakat untuk menga lami proses individualisasi dan sosialisasi. Tanpa menjadi warga masyarakat tak akan mungkin seseorang mengalami proses interaksi antara individu dengan kelompok. Dengan perkataan lain, apa yang memungkinkan masya rakat berproses adalah bahwa setiap orang mempunyai peranan yang harus dijalankannya. Maka, interaksi individu dengan kelompok hanya dapat dimengerti dalam kerangka peranan yang dilakukan oleh individu.

Leopold von Wiese (1876-1961) berpendapat, bahwa sosiologi harus memusatkan perhatian pada hubungan-hubungan antar manusia tanpa me ngaitkannya dengan tujuan-tujuan maupun kaidah-kaidah. Sosiologi harus mulai dengan pengamatan terhadap perilaku kongkrit tertentu. Ajarannya bersifat empiris dan dia berusaha untuk mengadakan kuantifikasi, terhadap proses-proses sosial yang terjadi. Proses sosial merupakan hasil perkalian dad sikap dan keadaan, yang masing-masing dapat diuraikan ke dalam unsur unsumya secara sistematis.

Alfred Vierkandt (1867-1953) menyatakan bahwa sosiologi menyoroti situasi-situasi mental. Situasi-situasi tersebut tak dapat dianalisis secara ter sendiri, akan tetapi merupakan hasil perilaku yang timbul sebagai akibat interaksi antar individu-individu dan kelompok-kelompok dalam masyara kat. Dengan demikian, tugas sosiologi adalah untuk menganalisis dan me ngadakan sistematika terhadap gejala sosial dengan jalan menguraikannya ke dalam bentuk-bentuk kehidupan mental. Hal itu dapat ditemukan dalam gejala-gejala seperti harga diri, perjuangan, simpati, imitasi dan lain seba gainya. Itulah prekondisi suatu masyarakat yang hanya dapat berkembang penuh dalam kehidupan berkelompok atau dalam masyarakat setempat (community). Oleh karena itu sosiologi harus memusatkan perhatian ter hadap kelompok-kelompok sosial.

Page 38: KULIAH 1 sosiologi

d. Mazhab PsikologiDi antara sosiolog-sosiolog yang mendasarkan teorinya pada psikologi adalah Gabriel Tarde (1843-1904) dari Perancis. Dia mulai

dengan suatu du gaan atau pandangan awal bahwa gejala sosial mempunyai sifat psikologis yang terdiri dari interaksi antara jiwa-jiwa individu, di mana jiwa tersebut terdiri dari kepercayaan-kepercayaan dan keinginan-keinginan. Bentuk-ben-

tuk utama dari interaksi mental individu-individu adalah imitasi, oposisi dan adaptasi atau penemuan baru. Imitasi seringkali berhadapan dengan oposisi yang menuju pada bentuk adaptasi yang baru. Dengan demikian mungkin terjadi perubahan sosial yang disebabkan oleh penemuan-penemuan baru. Hal ini menimbulkan imitasi, oposisi penemuan-penemuan baru, perubahan perubahan, dan seterusnya.

D:engan demikian keinginan utama Tarde adalah berusaha untuk menjelaskan gejala-gejala sosial di dalam kerangka reaksi-reaksi psikis sese orang. Hal ini merupakan suatu petunjuk, betapa besarnya pengaruh pende katan psikologis. Ajaran ini terutama sangat berpengaruh di Annerika Serikat, di mana banyak sosiolog yang mengadakan analisis terhadap reaksi-reaksi individu terhadap individu, maupun dari kelompok terhadap kelompok lainnya. Di antara mereka adalah Albion Small (1854-1926) yang pertama tama membuka departemen sosiologi pada Universitas Chicago, dan mener bitkan American Journal of Sociology yang terkenal itu.

Salah seorang sosiolog Amerika terkemuka lainnya adalah Richard Horton Cooley (1864-1924). Bagi Cooley individu dan masyarakat saling melengkapi, di mana individu hanya akan menemukan bentuknya di dalam masyarakat. Di dalam karyanya yang berjudul Social Organization, Cooley mengembangkan konsep kelompok utama (primary group), yang ditandai dengan hubungan antar pribadi yang dekat sekali. Dalam kelompok-kelom pok tadi perasaan manusia akan dapat berkembang dengan leluasa.

Di Inggris tokoh yang terkenal adalah L.T. Hobhouse (1864-1929) yang pernah mengetuai bagian sosiologi dari London School of Economics. Hob house sangat tertarik pada konsep-konsep pembangunan dan perubahan sosial. Dia menolak penerapan prinsip-prinsip biologis terhadap studi masya rakat manusia; psikologi dan etika merupakan kriteria yang diperlukan untuk mengukur perubahan sosial. Sebagai salah seorang pelopor psikologi sosial, Hobhouse banyak memusatkan perhatian terhadap kondisi-kondisi psiko logis kehidupan sosial. Dia berusaha untuk membuktikan bahwa kehidupan sosial berkembang ke arah keadaan yang lebih rasional dan harmonis. Dengan demikian maka perkembangan sosial terjadi apabila kesadaran sosial dan kebutuhan-kebutuhan sosial meningkat. Hobhouse juga merupakan salah seorang pelopor di dalam penggunaan metode-metode perbandingan di dalam sosiologi.

Page 39: KULIAH 1 sosiologi

e. Mazhab EkonomiDad mazhab ini, akan dikemukakan ajaran-ajaran dari Karl Marx (1818 1883) dan Max Weber (1864-1920) dengan catatan bahwa ajaran-ajaran Max Weber sebenarnya mengandung aneka macam segi sebagaimana halnya dengan Durkheim. Memang, Durkheim dan Weber adalah dua orang tokoh sosiologi yang paling terkemuka dalam sejarah perkembangan sosiologi se bagai ilmu pengetahuan.Marx telah mempergunakan metode-metode sejarah dan filsafat untuk membangun suatu teori tentang perubahan yang menunjukkan perkem bangan masyarakat menuju suatu keadaan di mana ada keadilan sosial.Ze Menurut Marx, selama masyarakat masih terbagi atas kelas-kelas, maka pada kelas yang berkuasalah akan terhimpun segala kekuatan dan kekayaan. Hukum, filsafat, agama dan kesenian merupakan refleksi dari status ekonomi kelas tersebut. Namun demikian, hukum-hukum perubahan berperanan dalam sejarah, sehingga keadaan tersebut dapat berubah baik melalui suatu revolusi maupun secara damai. Akan tetapi selama masih ada kelas yang berkuasa, maka tetap terjadi eksploitasi terhadap kelas yang lebih lemah. Oleh karena itu selalu timbul pertikaian antara kelas-kelas tersebut, per tikaian mana akan berakhir apabila salah-satu kelas (yaitu kelas proletar) menang, sehingga terjadilah masyarakat tanpa kelas.Weber antara lain menyatakan bahwa semua bentuk organisasi sosial harus diteliti menurut perilaku warganya, yang motivasinya serasi dengan harapan warga-warga lainnya. Untuk mengetahui dan menggali hal ini perlu digunakan metode pengertian (Uerstehen). Tingkah-laku individu-individu dalam masyarakat dapat diklasifikasikan menurut empat tipe ideal aksi sosial, yakni:i. Aksi yang bertujuan, yakni tingkah-laku yang ditujukan untuk mendapat kan hasil-hasil yang efisien.ii. Aksi yang berisikan nilai yang telah ditentukan, yang diartikan sebagai perbuatan untuk merealisasikan dan mencapai tujuan.iii. Aksi tradisionai yang menyangkut tingkah-laku yang melaksanakan suatu aturan yang bersanksi.iv. Aksi yang emosional, yaitu yang menyangkut perasaan seseorang.Atas dasar hal-hal tersebut di ataslah maka timbul hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat.Selanjutnya Weber mengembangkan metode tipe-tipe ideal, yang akan dapat menggambarkan dan memperbandingkan gejala-gejala sosial secara lebih tepat. Dengan demikian, suatu gejala sosial akan dapat dianalisis dengan mempergunakan kriteria tertentu yang terdapat dalam tipe-tipe ideal tersebut. Dengan menggunakan metode tersebut Weber menganalisis pelbagai lem b

Page 40: KULIAH 1 sosiologi

f. Mazhab HukumDi dalam sorotannya terhadap masyarakat, Durkheim menaruh perha tian yang besar terhadap hukum yang dihubungkannya

dengan jenis-jenis solidaritas yang terdapat di dalam masyarakat. Hukum menurut Durkheim adalah kaidah-kaidah yang bersanksi yang berat-ringannya tergantung pada sifat pelanggaran, anggapan-anggapan serta keyakinan masyarakat tentang baik buruknya suatu tindakan. Di dalam masyarakat dapat ditemukan dua macam sanksi kaidah-kaidah hukum yaitu sanksi yang represif dan sanksi

terdapat kaidah-kaidah hukum dengan sanksi yang represif, sedangkan sanksi sanksi restitutif terdapat pada masyarakat atas dasar solidaritas organis. Kaidah hukum dengan sanksi represif biasanya mendatangkan pende ritaan bagi pelanggar-pelanggarnya. Sanksi tersebut menyangkut hari depan clan kehormatan seorang warga masyarakat, atau bahkan merampas kemer dekaan dan kenikmatan hidupnya. Kaidah-kaidah hukum dengan sanksi demikian adalah hukum pidana.

Selain dari kaidah-kaidah dengan sanksi-sanksi negatif yang mendatang kan penderitaan, akan dapat dijumpai pula kaidah-kaidah hukum yang sifat sanksi-sanksinya berbeda dengan kaidah-kaidah hukum yang represif. Tu juan utama dari sanksi tersebut tidaklah perlu semata-mata untuk menda tangkan penderitaan. Tujuan utama kaidah-kaidah hukum ini adalah untuk mengembalikan keadaan pada situasi semula, sebelum terjadi kegoncangan sebagai akibat dilanggamya suatu kaidah hukum. Kaidah-kaidah tersebut antara lain mencakup hukum perdata, hukum dagang, hukum acara, hukum

administrasi dan hukum tata negara setelah dikurangi dengan unsur-unsur pidananya. Selanjutnya Durkheim berpendapat bahwa dengan mening katnya diferensiasi dalam masyarakat, reaksi kolektif yang kuat terhadap penyimpangan-penyimpangan menjadi berkurang di dalam sistem yang bersangkutan, oleh karena hukum yang bersifat represif mempunyai kecen derungan untuk berubah menjadi hukum yang restitutif. Artinya, yang ter pokok adalah untuk mengembalikan kedudukan seseorang yang dirugikan ke keadaan semula, hal mana merupakan hal yang penting di dalam menye lesaikan perselisihan-perselisihan atau sengketa-sengketa.

Max Weber yang mempunyai latar-belakang pendidikan di bidang hu kum dapatlah dimasukkan pula ke dalam mazhab ini. Dia telah mempelajari pengaruh faktor-faktor politik, agama dan ekonomi terhadap perkembangan hukum. Disamping itu dia juga menyoroti pengaruh dari para cendekiawan hukum, praktikus hukum dan para honoratioren terhadap perkembangan hukum.Z9 Menurut Weber ada empat tipe ideal hukum yaitu:

i. Hukum irasional dan materiil, yaitu di mana pembentuk undang-un dang dan hakim mendasarkan keputusan-keputusannya semata-mata pada nilai-nilai emosional tanpa menunjuk pada suatu kaidahpun.

ii. Hukum irasiona( dan formal, yaitu di mana pembentuk undang undang dan hakim berpedoman pada kaidah-kaidah di luar akal, oleh karena didasarkan pada wahyu atau ramalan.

iii. Hukum rasional dan materiil, di mana keputusan-keputusan para pem bentuk undang-undang dan hakim menunjuk pada suatu kitab suci, kebijaksanaan-kebijaksanaan penguasa atau ideologi.

iv. Hukum rasional dan formal yaitu di mana hukum dibentuk semata-mata atas dasar konsep-konsep abstrak dari ilmu hukum.

Page 41: KULIAH 1 sosiologi

Dengan demikian, maka hukum formal berkecenderungan untuk me nyusun sistematika kaidah-kaidah hukum, sedangkan hukum materiil lebih bersifat empiris. Namun demikian kedua macam hukum tersebut dapat dirasionalisir yaitu pada hukum formal didasarkan pada logika murni, se dangkan hukum materiil pada kegunaannya.Bagi Weber hukum yang rasional dan formal merupakan dasar bagi suatu negara modern. Kondisi-kondisi sosial yang memungkinkan tercapai nya taraf tersebut adalah sistem kapitalisme dan profesi hukum. Sebaliknya, introduksi unsur-unsur yang rasional dalam hukum juga membantu sistem kapitalisme. Proses tersebut tidak akan mungkin terjadi dalam masyarakat yang didasarkan pada kepemimpinan yang kharismatis atau atas ikatan da rah, oleh karena proses mengambil keputusan pada masyarakat-masyarakat tadi mudah dipengaruhi oleh unsur-unsur yang irasional tadi.Di dalam tradisi perkembangan sosiologi hukum di Amerika Serikat, konsepsi budaya hukum (legal culture) mulai diperkenalkan pada tahun 60-an oleh Lawrence M. Friedmann lewat tulisan yang berjudul "Legal Cul ture and Social Development di dalam Law and Society Review, nomor 1/4 (1969) halaman 29 sampai dengan halaman 44. Selanjutnya konsepsi terse but digunakan (antara lain) oleh Daniel S. Lev sebagai sarana analisis, ter utama dalam artikel yang berjudul `Judicial Institutions and Legal Culture in Indonesia" (tahun 1972).

Page 42: KULIAH 1 sosiologi

Menurut Lev, maka konsepsi budaya hukum menunjuk pada nilai-nilai yang berkaitan dengan hukum (substanti~ dan proses hukum (hukum ajek ti. Budaya hukum pada hakikatnya mencakup dua komponen pokok yang saling berkaitan yakni nilai-nilai hukum substantif dan nilai-nilai hukum ajektif (yakni yang bersifat prosedural). Nilai-nilai hukum substantif berisikan asum si-asumsi fundamental mengenai distribusi dan penggunaan sumber-sumber di dalam masyarakat, hal-hal yang secara sosial dianggap benar atau salah, dan seterusnya. Nilai-nilai hukum ajektif mencakup sarana pengaturan sosial mau pun pengelolaan konflik yang terjadi dalam masyarakat yang bersangkutan.Di dalam perkembangan selanjutnya, Friedmann memperkenalkan konsepsi sistem hukum yang mencakup struktur hukum, substansi hukum dan budaya hukum. Struktur hukum merupakan suatu wadah, kerangka maupun bentuk daripada sistem hukum yakni susunan daripada unsur-un sur sistem hukum yang bersangkutan. Substansi hukum mencakup norma norma atau kaidah-kaidah mengenai patokan perilaku yang pantas dan prosesnya. Budaya hukum mencakup segala macam gagasan, sikap, ke percayaan, harapan maupun pendapat-pendapat (pandangan-pandangan) mengenai hukum.baga sosial, stratifikasi dan kekuasaan, akan tetapi kesemuanya itu mem punyai suatu derajat dinamika tertentu yang menyebabkan pola-pola peri laku yang berbeda, tergantung dari masing-masing situasi yang dihadapi. Per ubahan dan perkembangan masyarakat yang mewujudkan segi dinamiknya, disebabkan karerra para warganya mengadakan hubungan satu dengan lain nya, baik dalam bentuk orang perorangan maupun kelompok sosial. Sebelum hubungan-hubungan tersebut mempunyai bentuk yang kongkrit, terlebih dahulu akan dia}ami suatu proses ke arah bentuk kongkrit yang sesuai de ngan nilai-nilai sosial dan budaya dalam masyarakat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang perorartgan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola ke-hidupan yang telah ada. Dengan perkataan lain proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya, pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi clan hukum, dan seterusnya.

Page 43: KULIAH 1 sosiologi

Pembahasan mengenai proses sosial yang mencakup ruang lingkup yang luas merupakan serangkaian studi sosiologi pada tingkat lanjutan. Untuk ke perluan matapelajaran Pengantar Sosiologi, pembahasan akan dibatasi hanya pada bentuk-bentuk interaksi sosial yaitu bentuk-bentuk yang tampak apa bila orang-orang perorangan ataupun kelompok-kelompok manusia meng adakan hubungan satu sama lain terutama dengan mengetengahkan kelom pok serta lapisan sosial sebagai unsur pokok struktur sosial. Dengan cara itu diharapkan akan diperoleh baik aspek dinamis maupun statis dari masyarakat.Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhati kan dan mempelajari berbagai masalah masyarakat. Umpamanya di Indonesia dapat dibahas mengenai bentuk-bentuk interaksi sosial yang berlangsung antara pelbagai suku-bangsa atau antara golongan terpelajar dengan golongan agama. Dengan mengetahui dan memahami perihal kondisi-kondisi apa yang dapat menimbulkan serta mempengaruhi bentuk-bentuk interaksi sosial ter tentu, maka pengetahuan kita dapat pula disumbangkan pada usaha bersama yang dinamakan pembinaan bangsa dan masyarakat.Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karenatanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama.z Berte munya orang perorangan secara badaniah belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup semacam itu baru akan terjadi apabila orang-orang perorangan atau kelompok-kelom pok manusia bekerja sama, saling berbicara, dan seterusnya untuk mencapai suatu tujuan bersama, mengadakan persaingan, pertikaian dan lain sebagainya. Maka dapat dikatakan bahwa interaksi sosial adalah dasar proses sosial, pe ngertian mana menunjuk pada hubungan-hubungan sosial yang dinamis.

Page 44: KULIAH 1 sosiologi

TO BE CONTINUEDTO BE CONTINUED