Kuliah 1
description
Transcript of Kuliah 1
Kuliah 1
KARAKTER BANGSA &AGENDA PERMASALAHAN BANGSA
INDONESIA
TIGA LAPISAN PENDIDIKAN KARAKTER
KARAKTER YG TERKAIT DNG
KEILMUAN
MENUMBUHKAN RASA CINTA & BANGGA
MENJADI ORG INDONESIA
MENUMBUHKAN KESADARAN
SBG MAHLUK & HAMBA Tuhan
YME
MENUMBUHKAN SIFAT KASIH SAYANG & TOLERANSI
SALING MENGHARGAI & MENGHORMATI
MENJAUHKAN DIRI DR PERILAKU DESTRUKTIF & ANARKHIS
MENUMBUHKAN NILAI TRANSENDENSI & KEAGAMAAN YG KUAT
KESADARAN SBG MAHLUK & HAMBA Tuhan YME
MEMBANGUN POLA PIKIR, TRADISI, BUDAYA KEILMUAN
KREATIVITAS INOVASI
METODOLOGI & MATERI YG MERANGSANG INTELLECTUAL CURIOSITY
PENDIDIKAN KARAKTER TERKAIT DNG KEILMUAN
PENUMBUHAN KEBANGGAAN MELALUI BERBAGAI PRESTASI POSITIF
MENGHILANGKAN SIKAP CHAUVINISTIK
PRIMORDIALISTIK/ KEDAERAHAN
RASA MEMILIKI BGS & NEGARA DNG 4 PILAR: PANCASILA, UUD 1945. BHINNEKA TUNGGAL IKA, NKRI
MENUMBUHKAN KECINTAAN & KEBANGGAAN SBG BGS INDONESIA
4. SEMANGAT UTK MENCARI SOLUSI DLM SETIAP KESULITAN
5. MNS YG BERJIWA PATRIOT; MENCINTAI BGS, NEGARA, TANAH AIR
2. MNS YG CERDAS-RASIONAL: PENGETAHUAN & DAYA NALAR TINGGI3. MNS INOVATIF-PROGRESIF; PERUBAHAN KE ARAH YG
LEBIH BAIK
LIMA KARAKTER MNS UNGGUL YG INGIN DICAPAI
1. MNS YG BERMORAL, BERAKHLAK & BERPERILAKU BAIK
MASALAH PENDIDIKAN
MASALAH SAINS & TEKNOLOGI
MASALAH SOSIAL KEMASYARAKATANMASALAH KESEHATAN MASALAH EKONOMI
AGENDA PERMASALAHAN BANGSA INDONESIA
MASALAH POLITIK MASALAH HUKUM
:
Bidang Politik
1. Masalah Pemerintahan:
a. Good Governance
b. Conflict of interest
2. Demokratisasi:
a. Pseudo Democracy
b. Democratic Corruption
Good Governance
“the exercise of political, economic, and administrative authority to manage a nation’s
affair at all levels”.
Komponen Good Governance
1 Participation; keterlibatan masy.dlm pengambilan keputusan.
2. Rule of Law; aturan hukum yg adil.3. Transparency; keterbukaan mendpt informasi.4. Responsiveness; tgjwb lembaga publik.5. Consensus Orientation; mendahulukan
kepentingan umum6. Equity; peluang yg sama dlm keadilan &
kesejahteraan.7. Efficiency & Effectiveness8. Accountability; pertgjwban atas setiap policy.9. Strategic Vision; visi strategis ke depan.
Bidang Hukum
• Law Enforcement:
1. Inequity
2. Mafia Peradilan
3. Penyuapan jaksa dan hakim
4. Belum lengkapnya perundang-undangan
Masalah Sosial
• Pengangguran:
1.Kriminalitas dan kekerasan dlm Rumah tangga.
2. Patologi sosial
3. Kasus bunuh diri
4. Gelandangan
Bidang Ekonomi
A. Utang luar negeri:
1. Minimnya subsidi utk rakyat
2. Beban atas APBN
B. Kapitalisme:
1. Terpuruknya pasar rakyat
2. Konsumtivisme
Bidang Kesehatan
Keterbatasan dana dan prasarana:
1. Keterbatasan fasilitas RS
2. Biaya kesehatan tinggi
3. Komersialisasi medis
4. Kasus malpraktek
5. Malnutrisi
Bidang Sains & Teknologi
• Arus Informasi: kegamangan• Industrialisasi: Alienasi• Benda teknologi: Modernisasi
melahirkan kebutuhan baru
Alam
A. Bencana Alam: hancurnya peradaban– Banjir– Gempa bumi– Kebakaran hutan
B. Perubahan ke alam artifisial: pemahaman atas tanda alam turut berubah
Persepsi Responden atas Pengamalan Pancasila sebagai Pandangan Hidup (Pertanyaan Terbuka)
Belum, 111, (28%)
Sebagian, 80, (21%)
Sudah, 20, (5%)
Negatif, 8, (2%)
Tidak tahu, 94, (24%)
Lain-lain, 34, (9%)
Positif, 43, (11%)PANCASILA
BELUM DIAMALKAN, HANYA FORMALITAS,HANYA LAMBANG, HANYA SEMBOYAN,OMONG KOSONG
* PANCASILA DIAMALKAN
SEBAGIAN SAJA, KRN IGNORANSI.* ADA JUGA YG
SENGAJAUTK KEPENTINGAN TTT
SAJA.* PENGAMALAN LBH
BNYKDI PEDESAAN DARI
PADA DI PERKOTAAN
PS SUDAHDILAKSANAKAN
TEGAS-TEGAS MENOLAK
PENGAMALAN PANCASILA
KOSONG / TAK TAHU
PANCASILA SBG PANDANGAN HIDUP; AGAR TERBENTUK
MASY SEJAHTERA DLL
PENTING; PERLU
Persepsi Responden atas Pengamalan Pancasila sebagai Dasar Negara
(Pertanyaan Terbuka) th 2007
Belum, 132, (34%)
Sebagian, 62, (16%)
Sudah, 12, (3%)Negatif, 5, (1%)
Tidak tahu, 86 (22%)
Lain-lain, 39, (10%)
Positif, 54, (14%) PANCASILA SEKADAR TEORI,
SIMBOL, FORMALITAS,WACANA, SLOGAN.
PANCASILA HAMPIR TERLUPAKAN, TIDAK
DIAMALKAN
PANCASILA DIAMALKAN
SEBAGIAN, KRNTDK SERIUS, &
IGNORANSIPS SUDAHDIAMALKAN
TEGAS-TEGAS MENOLAK
PENGAMALAN PANCASILA
Kosong / tak tahu
Pancasila sbg dasar negara; pem banyak mengatur dll
Penting; perlu
3. Focus Group
Discussion
HASIL PENELITIAN
Pendapat ttg Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila dlm Organisasi/Komunitasnya
SEBAGIAN
BESAR
PENDAPAT
SEBAGIAN
KECIL
PENDAPAT
Organisasi & perilaku komunitasnya disemangati & dijiwai nilai Pancasila meski
tidak diformulasikan secara eksplisit; mungkin tak disadari
DISEMANGATI & DIJIWAI PANCASILA, TETAPI
SEDIKIT SAJA
TIDAK SAMA SEKALI
SANGAT
SEDIKIT
PENDAPAT
Pendapat tentang Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Oleh Institusi & Penyelenggara Negara
Pancasila tidak/belum diamalkan, hanya formalitas, malahan sering
diselewengkan
DIAMALKAN,SEDIKIT
SEBAGIAN BESAR
PENDAPAT
BEBERAPA
PENDAPAT
Catatan:
Hampir semua partisipan mempersepsi & mengkritik keras terhadap institusi & penyelenggara negara atas penyimpangan pangamalan nilai Pancasila, tetapi pada saat yang sama tampak ada indikasi bahwa para partisipan diskusi pun terlibat dalam
penyimpangan
Saran Langkah Strategis (Dari Partisipan FGD)
Pengenalan nilai-nilai Pancasila secara dini melalui pendidikan.
Diperlukan pendidikan akhlak/budi pekerti; bila perlu “semacam P-4” seperti dulu, dengan metode dan manajemen yang tepat.
Peningkatan pencitraan Pancasila dengan berbagai media, tanpa terjatuh ke penyakralan.
Perbaikan perekonomian bagi kesejahteraan rakyat
KESIMPULAN
1. Secara kuantitatif,
a. Persepsi terhadap Pancasila pada generasi muda dalam kenyataannya baik.
b. Asal daerah, latar belakang pendidikan
orang tua, dan latar belakang pekerjaan orang tua berpengaruh terhadap persepsi.
2. Secara kualitatif,
• Pengamalan Pancasila baik sebagai pandangan hidup maupun dasar negara dipersepsi sebagai belum optimal. Dalam banyak kasus Pancasila dipersepsi sekadar teori, simbol, formalitas, wacana, dan slogan belaka.
• Kebanyakan institusi & penyelenggara negara dipersepsi belum mengamalkan Pancasila sebagaimana mestinya, sekadar formalitas bahkan diselewengkan. Sementara itu kebanyakan organisasi kemasyarakatan dan Komunitasnya dipersepsi telah mengamalkan, meskipun Pancasila belum tentu diformalkan sebagai landasan organisasi.
KESIMPULAN
REKOMENDASI PENELITI
Pengembangan pemahaman dan pengamalan Pancasila perlu memperhatikan kekhasan daerah, latar belakang pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua.Pengenalan, pemahaman, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila seyogyanya dilaksanakan sejak dini melalui pendidikan dalam lingkup keluarga, sekolah, dan masyarakat.Perlu pengkajian lebih mendalam tentang perilaku para penyelenggara negara dan pemuka masyarakat dalam pengamalan Pancasila.Secara teoritis, penelitian persepsi ini belum dapat digunakan untuk memprediksi perilaku generasi muda. Oleh karena itu perlu dilanjutkan dengan penelitian tentang sikap, intensi (niat), dan perilaku generasi muda.