KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

65
PENJERATAN & PENGGANTUNGAN Dr. Dina Q.A

Transcript of KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Page 1: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

PENJERATAN & PENGGANTUNGAN

Dr. Dina Q.A

Page 2: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

PENJERATAN(Strangulation By Ligature)

Definisi

Jerat (strangulation by ligature) adalah suatu strangulasi berupa tekanan pada leher korban akibat suatu jeratan dan menjadi erat karena kekuatan lain bukan karena berat badan korban

Page 3: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Mekanisme

Tertutupnya jalan nafas akibat larynk yang tertekan kebelakang kearah dinding pharynk sehingga lumen tertutup oleh karena mendapat tekanan dari samping dan dari depan.

Tekanan dari depan akan menutup jalan nafas, sedangkan dari samping akan menutup pembuluh darah disamping leher, biasanya hanya vena yang tertutup

Page 4: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Karena tekanan tidak sekeras hanging sehingga muka tidak sianotik.

Tekanan pada vena jugularis dan tekanan tidak komplit pada arteri carotis menyebabkan perdarah kecil pada wajah, konjungtiva, scalp, dan fascia m.temporalis.

Page 5: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Alat yang biasanya dipakai: sapu tangan, handuk, tali, kaos kaki, dasi, stagen,selendang, ikat pinggang, kabel listrik dan lain-lain

Page 6: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Sebab Kematian1.Asfiksia2.Gangguan sirkulasi otak 3.Vagal refleksCara kematian1.Pembunuhan (paling sering)2.Bunuh diri3.Kecelakaan

Page 7: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Mekanisme kematian

Mekanisme kematian sama dengan pada penggantungan – oklusi pada pembuluh darah yang menyuplai darah dan oksigen ke otak. Dengan kompresi konstan arteri karotid, kesadaran akan hilang dalam 10-15 detik

Page 8: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

kontras dengan kematian karena penggantungan, wajah dan leher di atas tanda bekas jeratan tampak mengalami kongesti yang jelas, dengan perdarahan skleral konfluen dan  petechiae pada konjungtiva.

Petechiae dapat pula muncul pada kulit wajah, terutama daerah periorbital.

Page 9: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Pada penjeratan, tanda bekas jeratan biasanya mengelilingi leher secara horizontal yang terkadang berada di atas laring atau trakea bagian atas

Bila yang digunakan suatu senar atau kabel, terkadang mengelilingi leher secara sempurna.

Mungkin terdapat alur yang terputus, biasanya pada bagian belakang leher, di mana tangan menggenggam jeratan dan menariknya pada titik ini.

Page 10: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Selain tanda jeratan abrasi dan kontusi di kulit leher biasanya tidak terlihat.

Terlihat, bila si penyerang menempatkan tangannya di bawah dan di sekitar jeratan,memutarnya, mengeratkannya pada leher, atau bila korban mencakar lehernya, sebagai upaya untuk melepaskan jeratan dan mengurangi tekanan

Page 11: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt
Page 12: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Bunuh diri dg penjeratan

Pada kasus tersebut, korban biasanya mengikat penjerat dengan erat disekeliling leher.

Beberapa individu melingkarkan jeratan dengan erat beberapa kali pada leher, mengamankan letaknya dengan menumpuk gulungan.

Page 13: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Individu lain menggunakan metode tourniquet; penjerat dilingkarkan secara longgar pada leher, tersimpul, dan kemudian dieratkan dengan memasukkan tongkat di antara penjerat dan kemudian memutarnya beberapa kali.

Page 14: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Kecelakaan penjeratan

Kecelakaan penjeratan jarang terjadi. Hal ini terjadi ketika dasi, scraf, kaos atau

artikel lain dari pakaian yang terjerat pada mesin yang berjalan.

Kematian lain melibatkan sepeda motor, mobil salju, elevator ski dan alat pijat.

Page 15: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt
Page 16: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

ASFIKSIA (GANTUNG)

Definisi gantung (Hanging) adalah suatu keadaan dimana terjadi konstriksi pada leher oleh alat penjerat yang ditimbulkan oleh berat badan seluruh tubuh atau sebagian.

Page 17: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Epidemiologi

Th 2003, WHO mengungkapkan bahwa satu juta orang bunuh diri setiap tahunnya atau satu orang setiap 40 detik.

Bunuh diri merupakan satu dari tiga penyebab utama kematian pada usia 15 - 34 tahun, selain krn kecelakaan.

Menurut WHO, th 2005 sedikitnya 50.000 orang Indonesia melakukan bunuh diri dan sktr 150 orang di Indonesia melakukan bunuh diri setiap hari

Page 18: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Mayoritas kasus Hanging dilakukan oleh kaum pria

Gantung diri merupakan cara kematian yang paling sering dijumpai pada penggantungan, yaitu sekitar 90 % dari seluruh kasus.

Page 19: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

jenis - jenis Gantung

Menurut Letak Simpul

a. Typical hanging

Adalah peristiwa gantung yang terjadi bila titik gantung terletak di atas daerah oksiput dan terjadi penekanan paling besar pada arteri karotis dan vena jugularis.

Page 20: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

b. Atypical hanging

Adalah peristiwa gantung yang terjadi bila titik gantung terletak di samping, sehingga leher dalam posisi sangat miring (fleksi lateral) yang akan mengakibatkan hambatan pada arteri karotis dan arteri vertebralis.

Page 21: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt
Page 22: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt
Page 23: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Menurut Posisi Tubuh,,

Incomplete hanging

Istilah yang digunakan jika berat tubuh tidak sepenuhnya menjadi kekuatan daya jerat tali, misal pada korban yang tergantung dalam posisi berlutut.

Page 24: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Pada kasus tersebut, berat tubuh tidak seluruhnya menjadi gaya berat sehingga disebut penggantungan parsial, akibatnya lebam mayat terjadi pada tungkai atas bagian bawah dan jari-jari tangan sampai pergelangan tangan. Namun, hal ini bergantung jg pada posisi korban.

Page 25: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

b. Complete hanging

Istilah yang digunakan jika berat tubuh sepenuhnya menjadi kekuatan daya jerat tali, misal pada korban dalam posisi seluruh tubuh menggantung di atas. Pada kasus tersebut, berat tubuh seluruhnya menjadi gaya berat sehingga disebut penggantungan total.

Page 26: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Akibatnya lebam mayat akan terjadi mulai dari jari-jari kaki sampai 1/3 tungkai bagian bawah, jari-jari tangan sampai pergelangan tangan, dan bagian lain seperti genitalia eksterna.

Page 27: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt
Page 28: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt
Page 29: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Complete hanging

Page 30: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Penemuan saat PL & dalam korban gantung

1. Pemeriksaan Luar ditemukan : Sianosis Kongesti vena Bintik perdarahan Busa halus pada hidung dan mulut

Page 31: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Sianosis

Terlihat pada daerah bibir, ujung-ujung jari, dan kuku dimana terdapat banyak pembuluh darah kapiler.

Akibat kekurangan oksigen, darah menjadi encer dan lebih gelap. Warna kulit dan mukosa terlihat lebih gelap.

Sianosis mempunyai arti bila mayat masih baru, jika pemeriksaan dilakukan setelah 24 jam post mortal maka sianosis biasanya merupakan perubahan post mortal sehingga tidak mempunyai arti diagnostik

Page 32: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Kongesti Vena

kongesti yang terjadi berbentuk kongesti sistemik pada kulit dan organ-organ selain paru.

Kongesti sistemik dan pulmoner serta dilatasi jantung kanan dianggap sebagai tanda klasik kematian karena asfiksia.

Kongesti yang dimulai segera di atas jejas pada leher mempunyai arti signifikan dalam menentukan penyebab jejas, waktu, dan kekuatan tekanan pada leher.

Page 33: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Bintik Perdarahan

Akibat kongesti vena maka terjadi peningkatan tekanan intravaskuler mendadak dan diikuti overdistensi yang mendadak pula sehingga terjadi ruptur pembuluh darah kecil, khususnya venula kecil.

Bintik perdarahan yang disebut ’tardieu spot’ terjadi pada jaringan longgar dan organ-organ yang memiliki membran transparan.

Page 34: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Pada asfiksia yang hebat dapat terlihat pada faring atau laring.

Pada PL tampak pada konjungtiva palpebra dan sklera, sedangkan pada pemeriksaan dalam tampak pada pleura viseralis dan epikardium

Page 35: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Busa halus pd hidung & mulut

Timbul akibat peningkatan aktivitas pernapasan yang disertai sekresi selaput lendir saluran napas bagian atas.

Keluar masuknya udara yang cepat dalam saluran sempit akan menimbulkan busa yang kadang-kadang bercampur darah akibat pecahnya kapiler.

Page 36: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

2. Pemeriksaan dalam ditemukan :

Pada kematian yang cepat, darah akan tetap cair.

Menurut pendapat lain, hal ini dihubungkan dengan faktor-faktor pembekuan yang ada di ekstra vaskuler dan tidak sempat masuk ke dalam pembuluh darah oleh karena cepatnya proses kematian

Page 37: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Edema paru

Kekurangan oksigen yang berlangsung lama akan mengakibatkan kerusakan PD kapiler sehingga permeabilitas kapiler meningkat. Keadaan ini menimbulkan edema, terutama edema paru.

Page 38: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Busa halus di dalam saluran pernapasan Pembendungan sirkulasi pada seluruh

organ dalam menyebabkan organ dalam menjadi lebih berat, berwarna lebih gelap dan pada pengirisan banyak mengeluarkan darah.

Page 39: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

PetekieDitemukan pada mukosa usus halus, epikardium bagian belakang (daerah aurikuloventrikular), subpleura viseralis paru terutama lobus bawah pars diafragmatika dan fisura interlobaris, kulit kepala sebelah dalam terutama otot temporal, mukosa epiglottis dan daerah subglotis.

Page 40: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Kelainan-kelainan yang berhubungan dengan kekerasan seperti fraktur laring langsung atau tidak langsung, perdarahan faring terutama bagian belakang tulang rawan krikoid

Page 41: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Mekanisme Kematian Gantung

1. Kerusakan batang otak dan medula spinalis

Terjadi akibat dislokasi atau fraktur vertebra ruas leher misalx pada judicial hanging (hukum gantung)

Terhukum dijatuhkan dari ketinggian 2 m secara mendadak dengan menghilangkan tempat berpijaknya sehingga mengakibatkan terpisahnya C2-C3 atau C3-C4 yang juga terjadi akibat terdorong oleh simpul besar yang terletak pada sisi leher.

Page 42: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

2. Asfiksia Penyebab kematian yang paling sering. Mengakibatkan proses anoksik anoksia

sampai terjadi iskemi karena terjadi sumbatan jalan napas yang disebabkan oleh jerat tali yang menutupi jalan napas.

Page 43: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Selain tekanan pada trakea, sumbatan dapat disebabkan elevasi dan pergeseran lidah dan atap rongga mulut ke posterior, yaitu bila jerat terletak di atas laring.

Page 44: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

3. Iskemia otak Terjadi akibat penekanan dan hambatan

pembuluh darah arteri yang mendarahi otak.

Page 45: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

4. Reflek vagal Perangsangan sinus karotikus

menyebabkan henti jantung. Inhibisi vagal sering diikuti fibrilasi ventrikel.

Dalam keadaan obstruktif asfiksia, setelah beberapa menit akan diikuti penurunan detak jantung, kemudian setelah beberapa saat terjadi takikardi sampai mengakibatkan kematian.

Page 46: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

5. Apopleksia (kongesti pada otak) Tekanan pada pembuluh vena

menyebabkan kongesti pembuluh darah otak dan mengakibatkan kegagalan sirkulasi

Page 47: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

6. Kompresi pada arteri karotis Karena letaknya sebagian tertutup oleh

muskulus sternokleidomastoideus, arteri karotis mudah terhambat oleh kompresi langsung pada bagian depan leher.

Page 48: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Jika terjadi oklusi bilateral maka dapat segera menimbulkan gangguan kesadaran karena suplai darah arteri ke otak oleh sirkulasi vertebral tidak mampu mempertahankan fungsi korteks yang tergantung oleh pasokan dari arteri serebri anterior dan media yang merupakan cabang arteri karotis

Page 49: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Arteri vertebralis lebih tahan tekanan langsung, tetapi dapat tersumbat apabila

leher difleksikan atau dirotasikan berlebihan, seperti kasus atypical hanging.

Pada kasus incomplete hanging, vena jugularis juga tertutup, ttp kepala tetap mendapat suplai dari arteri vertebralis, sehingga wajah tampak sembab dan

timbul petekie.

Page 50: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Sedangkan pada kasus dimana terjadi hambatan total arteri leher, muka akan

tampak pucat dan tidak terdapat petekie. Hal ini dapat ditemukan pada

kasus complete hanging, typical hanging, atau bila penggantungan dilakukan

dengan menggunakan jerat yang kecil dan keras.

Page 51: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Cara kematian korban gantung

Kecelakaan (accidental hanging) Bunuh diri Homicidal hanging (pembunuhan dg

metode menggantung korban)

Page 52: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Selain asfiksia pd Homicidal hanging tampak luka lecet tekan berbentuk bulan sabit yang berasal dari tangan pelaku, memar hebat dapat ditemukan pada jaringan otot dan organ di dalam leher atau tulang lidah, kartilago tiroid jg dapat patah karena tekanan yang hebat dari alat penjerat.

Page 53: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Semakin jauh jarak antara kaki korban dengan lantai, semakin kuat dugaan pembunuhan

Semakin dekat jarak antara simpul dengan tiang tumpuan untuk menggantung, semakin kuat dugaan bahwa kasus yang dihadapi adalah pembunuhan.

Page 54: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Penemuan pemeriksaan TKP

Kasus pembunuhan Alat penjerat

Simpul biasanya simpul mati Jumlah lilitan hanya satu Arah jeratan mendatar Jarak titik tumpu ke simpul dekat

Korban Jejas jerat berjalan mendatar Terdapat luka perlawanan Terdapat luka-luka lain, sering di daerah leher Jarak dari lantai: jauh

Page 55: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

TKP Lokasi bervariasi Kondisi tidak teratur Pakaian tidak teratur, robek

Alat dari si pembunuh Tidak ditemukan surat peninggalan Ruangan tidak teratur, terkunci dari luar

Page 56: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Kasus bunuh diri Alat penjerat

Simpul biasanya simpul hidup Jumlah lilitan satu atau lebih Arah jeratan serong ke atas Jarak titik tumpu ke simpul: jauh

Korban Jejas jerat berjalan meninggi ke arah simpul Tidak terdapat luka perlawanan Biasanya tidak ada luka, mungkin terdapat luka

percobaan lain Jarak dari lantai dekat, dapat tidak tergantung

Page 57: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

TKP Lokasi tersembunyi Kondisi teratur Pakaian rapi dan baik

Alat berasal dari yang ada di TKP Ditemukan surat peninggalan Ruangan terkunci dari dalam

Page 58: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Temuan otopsi dari korban gantung

Pemeriksaan Luara. Didapatkan tanda penjeratan pada leherb. Ukuran leher memanjang, hal ini dikarenakan lamanya korban tergantungc. Arah jatuhnya leher biasanya akan difleksikan ke arah berlawanan dari

posisi simpuld. Air liur mengalir dari sudut bibir di bagian berlawanan dari tempat simpul,

lidah terjulur dan kadang tergigit e. Perdarahan konjungtivaf. Lebam mayat pada tungkai dan posisi tangan dalam keadaan

tergenggam g. Keluarnya urin dan faecesh. Tanda-tanda asfiksia dapat ditemukan pada kuku; bibir dapat

menunjukkan tanda-tanda sianosis

Page 59: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Pemeriksaan Dalam

Jaringan yang berada di bawah jeratan berwarna merah kecoklatan, berkilap dan perabaan seperti perkamen karena kekurangan darah, terutama jika mayat tergantung cukup lama.

Platisma atau otot lain di sekitarnya mungkin memar atau ruptur.

Lapisan dalam dan bagian tengah pembuluh darah mengalami laserasi atau ruptur. Resapan darah hanya terjadi di dalam dinding pembuluh darah.

Page 60: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Fraktur tulang hyoid jarang terjadi. Fraktur biasa terdapat pada penggantungan dimana korban dijatuhkan dengan tali penggantung yang panjang sehingga tulang hyoid mengalami benturan dengan tulang vertebra. Fraktur kartilago tiroid jarang terjadi .

Page 61: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

Fraktur dua buah tulang vertebra servikal bagian atas. Fraktur ini sering terjadi pada korban hukuman gantung.

Kesimpulannya.................................!!!!

Page 62: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

No Kategori Gantung Jerat

1 Letak jejas Miring,lingkaran tidak utuh,letak di atas kartilago

Tiroid Melintang,lingkaran utuh, letak di bawah/ di kartilago tiroid

2 Pinggiran jejas Batas tegas Batas tidak tegas, memar

3 Memar Otot Leher Sedikit Banyak

4 Tulang hyoid Sering patah Jarang patah

5 Arteri karotis Rusak, bila dijatuhkan dari ketinggian

Sering rusak

6 Kartilago tiroid Jarang patah Sering patah

7 Perdarahan Hidung, mulut, telinga Sering

Perbedaan Penggantungan Dengan Penjeratan

Page 63: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

No Kategori Gantung Jerat

8 Wajah Pucat, jarang ada bintik perdarahan

Kongesti, ada bintik perdarahan

9 Tanda asfiksia Tidak jelas Jelas

10 Air liur Menetes dari mulut Tidak ada

11 Paru-paru Sering ada bula emfisema

Jarang

12 Inkontinensia urin dan faeces

Jarang Sering

13 Cairan sperma Sering ada di glans penis

Jarang

14 Jaringan bawah jejas

Kecoklatan, keras, mengkilat

Lunak, kemerahan

Page 64: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

No Kategori Ante Mortem Post Mortem

1 Jelas Miring, lingkaran terputus

Agak sirkuler, lingkaran utuh

2 Simpul tali Tunggal, di samping Lebih dari 1, di depan

3 Wajah Bengkak Tidak ada, kecuali cekik dan sufokasi

4 Mata Kongesti Tidak ada, kecuali cekik dan sufokasi

5 Lidah Terjulur/ tidak terjulur sama sekali

Tidak, kecuali cekik

6 Sianosis Jelas Tergantung sebab

7 Ekimosis di sisi jerat Jelas Tidak jelas

Perbedaan Gantung Antemortem dan Postmortem

Page 65: KUL PENJERATAN & PENGGANTUNGAN.ppt

TERIMA KASIH