KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM...

102
KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMAR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra (S.S) Oleh Siti Nur Asiah NIM: 1110024000026 PROGRAM STUDI TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2014 M

Transcript of KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM...

Page 1: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMAR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

(S.S)

Oleh

Siti Nur Asiah

NIM: 1110024000026

PROGRAM STUDI TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2014 M

Page 2: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

II

Page 3: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

III

Page 4: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

IV

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Siti Nur Asiah

N I M : 1110024000026

Program Studi : Tarjamah

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang

merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan

merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang

lain.

Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka skripsi

dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi

baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian

hari menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 18 Desember 2014

SITI NUR ASIAH

Page 5: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

V

ABSTRAK

Siti Nur Asiah, 1110024000026. “Analisis Kualitas Terjemahan Subtitel Film

Omar”. Skripsi, Jurusan Tarjamah, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2014.

Film Omar memiliki pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat. Data

Nielsen menyebutkan, film Omar pertama kali tayang di MNC TV pada tahun

2012 berhasil meraih rating dan share yang cukup tinggi yakni 4,3/24,9 (week

1231, 29 Juli 2012). Dalam penayangan film Omar, MNC TV melengkapi dengan

terjemahan subtitel. Hal ini untuk memudahkan penonton dalam memahami film

berbahasa Arab. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keakuratan,

keberterimaan dan tingkat keterpahaman terjemahan subtitel film Omar.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan teknik

simak dan catat sebagai teknik pengumpulan data. Sumber data yang dianalisis

berupa satuan bahasa dalam film Omar. Kualitas terjemahan diuji dengan cara (1)

Membandingkan makna kata, frasa, klausa dan kalimat bahasa sumber dengan

makna kata, frasa, klausa dan kalimat terjemahan untuk menentukan tingkat

keakuratan terjemahan (2) Menentukan tingkat keberterimaan terjemahan, yang

didasarkan pada frasa, klausa dan kalimat yang digunakan sesuai dengan kaidah-

kaidah bahasa Indonesia (3) Menetapkan tingkat keterbacaan terjemahan, yang

didasarkan pada tanggapan pembaca perihal seberapa mudah atau seberapa sulit

mereka dalam memahami terjemahan.

Dari segi keakuratan hasil terjemahan subtitel film Omar ini, peneliti

mendapati ketidaktepatan dalam mengalihkan pesan sesuai dengan maksud dan

tujuan Bsu, sehingga ada pesan yang tidak tersampaikan secara benar. Dari segi

keberterimaan, peneliti menemukan pengalihan teks sumber yang jauh dari

kelaziman bahasa sasaran. Hal itu terlihat dari penggunaan diksi yang banyak

menggunakan kata-kata yang kurang tepat. Selanjutnya penggunaan kalimat yang

kurang efektif serta penggunaan tanda baca yang tidak tepat, akan berakibat pada

pemahaman yang sulit bagi pemirsa yang menonton film ini.

Page 6: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

VI

PRAKATA

Rasa syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang penuh

dengan hambatan dan tantangan.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Strata

Satu (S-1) pada Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dalam penulisan skripsi saya telah mengerahkan segenap

kemampuan yang benar-benar membutuhkan konsentrasi tinggi dan dukungan

moril. Tentunya kekurangan-kekurangan yang ada dalam skripsi ini sangat saya

sadari, karena itu kritik dan saran saya harapkan.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh

civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah, kepada Prof. Dr. Komaruddin Hidayat

selaku rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Oman Fathurrahman,

M.Hum selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Dr. T.B Ade Asnawi, M.A

selaku Ketua Jurusan Tarjamah, Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, M.Hum selaku

Sekretaris Jurusan Tarjamah. Serta tak lupa ucapan terima kasih kepada dosen-

dosen jurusan Tarjamah atas segala ilmu dan pengetahuan yang diberikan selama

ini kepada saya. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat dan menjadi bekal di

masa depan.

Secara khusus saya mengucapkan terima kasih kepada Dr. Moch. Syarif

Hidayatullah, M.Hum dan Dr. Darsita Suparno, M.Hum selaku dosen

pembimbing yang sudah meluangkan waktu di tengah kesibukan mereka untuk

membaca, mengoreksi, dan memberi referensi, serta memotivasi saya dalam

menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Dr.

Page 7: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

VII

Abdullah, M.Ag dan Abdul Wadud Kasyful Anwar, Lc., M.A selaku dosen

penguji yang bersedia memberikan masukan dan saran untuk perbaikan penelitian

ini.

Terima kasih saya sampaikan pula kepada Dr. Sudarnoto Abdul Hakim,

M.A dan Amelia Hidayat, S.Pd yang mengurus biaya kuliah dan membina secara

khusus para pemeroleh beasiswa Bidik Misi selama kuliah.

Bapak dan Amak, orang tua saya, yang telah membesarkan dan mendidik

saya. Saya mutlak berterima kasih kepada beliau berdua karena hanya dengan

dukungan beliau berdualah saya dapat melanjutkan pendidikan hingga perguruan

tinggi. Kepada kakak-kakak saya, Mas Huda dan keluarga, terima kasih banyak

atas pengorbanan yang beliau berikan kepada saya dan memberikan motivasi

untuk segera menyelesaikan studi.

Kepada para pustakawan Fakultas Adab dan PU, saya mengucapkan

terima kasih karena telah memberikan pinjaman buku-buku dan literatur untuk

menunjang kelengkapan penulisan skripsi ini. Permohonan maaf saya sampaikan

karena sering terlambat mengembalikan buku dan membayar denda.

Tak lupa ucapan terima kasih saya sampaikan untuk teman-teman

seangkatan yang berjasa maupun tidak. Adik-adik kelas yang masih bertahan,

terima kasih sudah mengerti kakakmu sehingga kalian tidak mendahului saya

untuk lulus duluan.

Selanjutnya saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Mas Yotta

(HRD MNC TV) yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di

MNC TV. Kepada bapak Saifudin Kurdi, Program Operation Dept. Head, penulis

Page 8: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

VIII

mengucapkan terima kasih karena telah meluangkan waktu disela-sela kesibukan

untuk memberikan informasi kepada saya mengenai sekilas film Omar.

Terima kasih juga saya sampaikan kepada keluarga besar Social Trust

Fund UIN Jakarta sebagai guru kehidupan yang mengajarkan indahnya untuk

selalu berbagi. Motivasi dan dorongan kalian membuat saya ingin segera menjadi

sukses di usia muda dengan menyegerakan wisuda.

Semoga skripsi yang amat sederhana ini membawa manfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan, terutama penerjemahan film. Saran dan kritik

membangun saya harapkan untuk perbaikan skripsi ini.

Ciputat, 18 Desember 2014

Siti Nur Asiah

Page 9: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

IX

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... V

PRAKATA ........................................................................................................ VI

DAFTAR ISI ..................................................................................................... IX

PEDOMAN TRANSLITERASI...................................................................... XIV

SINGKATAN ................................................................................................. XIX

BAB I .................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................................... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 3

D. Tinjauan Pustaka.................................................................................... 4

E. Metode Penelitian...................................................................................... 6

1. Fokus Penelitian .................................................................................... 7

2. Sumber Data .......................................................................................... 7

3. Metode Penyediaan Data ....................................................................... 8

4. Analisis Data ......................................................................................... 9

5. Metode Penyajian Hasil Analisis Data ................................................. 10

F. Sistematika Penulisan .............................................................................. 12

BAB II ............................................................................................................... 13

PENERJEMAHAN FILM.................................................................................. 13

A. Pengertian Penerjemahan Film ............................................................. 13

G. Proses Penerjemahan Film ................................................................... 15

H. Jenis Penerjemahan Film ..................................................................... 18

1. Subtitel ................................................................................................ 18

2. Sulih Suara .......................................................................................... 20

I. Kualitas Penerjemahan Film .................................................................... 21

1. Tingkat Keakuratan.............................................................................. 21

2. Tingkat Keberterimaan ........................................................................ 22

3. Tingkat Keterpahaman ......................................................................... 24

Page 10: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

X

J. Problematika Penerjemahan Film ............................................................ 25

BAB III.............................................................................................................. 29

SEKILAS TENTANG FILM OMAR.................................................................. 29

A. Film Omar di Arab .............................................................................. 29

1. Pembuatan Film Omar ......................................................................... 29

2. Pro dan Kontra Seputar Film Omar ...................................................... 30

K. Film Omar di Indonesia ....................................................................... 31

1. Penayangan Film Omar di TV Indonesia ............................................. 31

2. Proses Penerjemahan Film Omar ......................................................... 32

BAB IV ............................................................................................................. 34

ANALISIS KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMAR ................. 34

A. Analisis Dialog (1) ............................................................................... 34

1. Keakuratan .......................................................................................... 34

2. Keberterimaan ..................................................................................... 35

3. Keterpahaman ...................................................................................... 36

L. Analisis Dialog (2) .................................................................................. 36

1. Keakuratan .......................................................................................... 36

2. Keberterimaan ..................................................................................... 36

3. Keterpahaman ...................................................................................... 37

M. Analisis Dialog (3) ............................................................................... 37

1. Keakuratan .......................................................................................... 37

2. Keberterimaan ..................................................................................... 38

3. Keterpahaman ...................................................................................... 38

N. Analisis Dialog (4) ............................................................................... 38

1. Keakuratan .......................................................................................... 39

2. Keberterimaan ..................................................................................... 39

3. Keterpahaman ...................................................................................... 39

O. Analisis Dialog (5) ............................................................................... 40

1. Keakuratan .......................................................................................... 40

2. Keberterimaan ..................................................................................... 40

3. Keterpahaman ...................................................................................... 41

P. Analisis Dialog (6) .................................................................................. 41

Page 11: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

XI

1. Keakuratan .......................................................................................... 41

2. Keberterimaan ..................................................................................... 42

3. Keterpahaman ...................................................................................... 42

Q. Analisis Dialog (7) ............................................................................... 42

1. Keakuratan .......................................................................................... 42

2. Keberterimaan ..................................................................................... 43

3. Keterpahaman ...................................................................................... 43

R. Analisis Dialog (8) ............................................................................... 43

1. Keakuratan .......................................................................................... 44

2. Keberterimaan ..................................................................................... 44

3. Keterpahaman ...................................................................................... 45

S. Analisis Dialog (9) .................................................................................. 45

1. Keakuratan .......................................................................................... 45

2. Keberterimaan ..................................................................................... 46

3. Keterpahaman ...................................................................................... 47

T. Analisis Dialog (10) ................................................................................ 47

1. Keakuratan .......................................................................................... 47

2. Keberterimaan ..................................................................................... 47

3. Keterpahaman ...................................................................................... 48

U. Analisis Dialog (11) ............................................................................. 48

1. Keakuratan .......................................................................................... 48

2. Keberterimaan ..................................................................................... 48

3. Keterpahaman ...................................................................................... 49

V. Analisis Dialog (12) ............................................................................. 49

1. Keakuratan .......................................................................................... 49

2. Keberterimaan ..................................................................................... 49

3. Keterpahaman ...................................................................................... 50

W. Analisis Dialog (13) ............................................................................. 50

1. Keakuratan .......................................................................................... 50

2. Keberterimaan ..................................................................................... 50

3. Keterpahaman ...................................................................................... 50

X. Analisis Dialog (14) ............................................................................. 51

Page 12: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

XII

1. Keakuratan .......................................................................................... 51

2. Keberterimaan ..................................................................................... 53

3. Keterpahaman ...................................................................................... 53

Y. Analisis Dialog (15) ............................................................................. 53

1. Keakuratan .......................................................................................... 54

2. Keberterimaan ..................................................................................... 54

3. Keterpahaman ...................................................................................... 54

Z. Analisis Dialog (16) ................................................................................ 54

1. Keakuratan .......................................................................................... 55

2. Keberterimaan ..................................................................................... 55

3. Keterpahaman ...................................................................................... 55

AA. Analisis Dialog (17) ............................................................................. 56

1. Keakuratan .......................................................................................... 56

2. Keberterimaan ..................................................................................... 56

3. Keterpahaman ...................................................................................... 56

BB. Analisis Dialog (18) ............................................................................. 57

1. Keakuratan .......................................................................................... 57

2. Keberterimaan ..................................................................................... 57

3. Keterpahaman ...................................................................................... 57

CC. Analisis Dialog (19) ............................................................................. 58

1. Keakuratan .......................................................................................... 58

2. Keberterimaan ..................................................................................... 58

3. Keterpahaman ...................................................................................... 59

DD. Analisis Dialog (20) ............................................................................. 59

1. Keakuratan .......................................................................................... 59

2. Keberterimaan ..................................................................................... 60

3. Keterpahaman ...................................................................................... 60

BAB V ............................................................................................................... 64

KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 64

A. Kesimpulan.......................................................................................... 64

EE. Saran ................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 66

Page 13: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

XIII

Lampiran 1 Cuplikan Gambar Film Omar .......................................................... 69

Lampiran 2 Cuplikan Dialog Bahasa Arab Film Omar ....................................... 78

Lampiran 3 Cuplikan Terjemahan Subtitle Film Omar ....................................... 80

Page 14: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

XIV

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini

merujuk pada pedoman transliterasi pada buku terbitan CEQDA yang berjudul

‘Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)’ cetakan II, April

2007. Berikut daftar aksara Arab dan padanannya dalam aksara latin:

1. Konsonan

Huruf Arab Huruf latin

ا

b ب

t ت

ts ث

j ج

h ح

kh خ

d د

dz ذ

r ر

z ز

s س

sy ش

s ص

d ض

t ط

z ظ

‘ ع

gh غ

f ف

q ق

k ك

Page 15: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

XV

l ل

m م

n ن

w و

h هـ

‘ ء

y ي

2. Vokal

Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari

vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkaf atau diftong.

Untuk vokal tunggal, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

a Fathah ـــــ

i Kasrah ـــــ

u Dammah ــــــ

Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai

berikut:

3. Vokal Panjang

Ketentuan alih aksara vokal panjang (madd), yang dalam bahasa Arab di

lambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

â a dengan topi di atas ـــا

î i dengan topi di atas ـــي

ŭ u dengan topi di atas ـــو

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

ai a dan i ــــــ ي

au a dan u ــــــ و

Page 16: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

XVI

4. Kata Sandang

Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan

huruf, yaitu ال, dialihaksarakan menjadi huruf /I/, baik diikuti huruf syamsiyyah

maupun huruf qamariyyah. Contoh: al-rijâl bukan ar-rijâl, al-dîwân bukan ad-

dîwân.

5. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah atau Tasydîd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan tanda (ــــــ) , dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu

dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini

tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata

sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Misalnya kata “رة رو tidak ”الض

di tulis ad-darŭrah melainkan al-darŭrah, demikian seterusnya.

6. Ta Marbŭtah

Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbŭtah terdapat pada kata

yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/ (lihat

contoh 1 di bawah). Hal yang sama juga berlaku jika ta marbŭtah tersebut diikuti

oleh kata sifat (na’t) (lihat contoh 2). Namun, jika huruf ta marbŭtah tersebut

diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /t/

(lihat contoh 3).

Contoh:

No. Kata Arab Alih Aksara

Tariqah طريقة 1

al-jâmi’ah al-islâmiyyah الجامعة اإلسالمية 2

Wahdat al-wujŭd وحدة الوجود 3

Page 17: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

XVII

7. Huruf Kapital

Meskipun dalam tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam alih aksara ini

huruf kapital tersebut juga digunakan, dengan mengikuti ketentuan yang berlaku

dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, antara lain untuk

menuliskan permulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri,

dan lain-lain. Penting diperhatikan, jika nama diri didahului oleh kata sandang,

maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan

huruf awal kata sandangnya. (Contoh: Abŭ Hâmid al-Ghazâlî bukan Abŭ Hâmid

Al-Ghazâlî, al-Kindi bukan Al-Kindi).

Beberapa ketentuan lain dalam EYD sebetulnya juga dapat diterapkan dalam

alih aksara ini, misalnya ketentuan mengenai huruf cetak miring (italic) atau cetak

tebal (bold). Jika menurut EYD, judul buku itu ditulis dengan cetak miring, maka

demikian halnya dalam alih aksaranya. Demikian seterusnya.

Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama tokoh yang berasal dari

dunia Nusantara sendiri, disarankan tidak dialihaksarakan meskipun akar katanya

berasal dari bahasa Arab. Misalnya ditulis Abdussamad al-Palimbani, tidak ‘Abd

al-Samad al-Palimbânî; Nuruddin al-Raniri, tidak Nŭr al-Dîn al-Rânîrî.

8. Cara Penulisan Kata

Setiap kata, baik kata kerja (fi’l), kata benda (ism), maupun huruf (harf) ditulis

secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara atas kalimat-kalimat

dalam bahasa Arab, dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan di atas:

Kata Arab Alih Aksara

dzahaba al-ustâdzu ذهب األستاذ

tsabata al-ajru ثـبت األجر

Page 18: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

XVIII

al-harakah al-‘asriyyah احلركة العصرية

asyhadu an lâ ilâha illâ Allâh أشهد أن ال اله إال اهلل

Maulânâ Malik al-sâlih مولنا ملك الصالح

yu’atssirukum Allâh يـؤثـركم اهلل

ظاهر العقلية al-mazâhir al-‘aqliyyah امل

al-âyât al-kauniyyah اآليات الكونية

حظورات al-darŭrat tubîhu al-mahzŭrât الضرورة تبيح امل

Page 19: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

XIX

SINGKATAN

BSa : Bahasa Sasaran

BSu : Bahasa Sumber

TSa : Teks Sasaran

TSu : Teks Sumber

TBp : Teks Bahasa Penerima

NBSa : Naskah Bahasa Sasaran

NBSa : Naskah Bahasa Sumber

EYD : Ejaan Yang Disempurnakan

Page 20: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Industri film saat ini menjadi media yang sangat populer untuk menarik

perhatian para penonton. Di tengah menggeliatnya industri film di Indonesia,

kebutuhan akan penerjemahan film tidak bisa dihindari. Film memiliki pengaruh

yang sangat besar bagi masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali film

memberikan dampak positif dan negatif. Salah satu contoh dampak negatif adalah

banyaknya pemberitaan tentang kenakalan remaja dalam media massa yang

disebabkan karena meniru adegan film yang ditonton. Selain dampak negatif,

banyak pula film yang diyakini mampu menginspirasi penontonnya.1 Salah satu

contoh film yang menginspirasi adalah film Omar, berperan penting sebagai

tauladan dan pembentukan karakter.

Pada dasarnya, penerjemahan film terbagi atas dua, yaitu subtitling dan

dubbing.2 Dari segi media, ada dua hal yang menyulitkan dalam subtitling, yakni

pembatasan waktu dan tempat (layout). Timeframe pemunculan subtitle

didasarkan pada timecode (ukuran waktu dalam hh:mm:ss:ff). Pemunculan

subtitle amat ditentukan oleh penentuan in-point dan out-point timecode. Waktu

pemunculan subtitling antara 2-7 detik. Satu subtitle maksimal terdiri dari 2 baris,

dan satu baris maksimal 35 karakter.3

Dalam hal ini saya mengangkat kajian tentang analisis kualitas terjemahan

film dengan mengambil objek kajian film berjudul Omar. Salah satu alasan

1 Fenti Kusumastuti, “Analisis Kontrastif Subtitling dan Dubbing dalam Film Kartun Dora

The Explorer Seri Wish Upon A Star,” (Tesis S2 Program Pasca Sarjana, Universitas Sebelas

Maret Surakarta, 2011), h. 18 2 Moch Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-an, (Tangerang, Dikara, 2011), h.65 3 Frans Sayogie, Penerjemahan:Bahasa Inggris ke dalan bahasa Indonesia, (Jakarta,

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h.211

Page 21: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

2

menganalisis film ini karena sosok Omar adalah potret figur yang kuat dalam

revolusi Islam pertama yang secara umum merubah wajah Timur Tengah secara

keseluruhan. Film yang diproduksi oleh MBC Group ini telah beredar di

Indonesia dan pernah tayang di MNC TV bulan Ramadhan 2012.

Dalam penayangan film tersebut, MNC TV melengkapi dengan terjemahan

subtitel. Hal ini untuk memudahkan penonton dalam memahami film berbahasa

Arab. Namun, dengan membaca subtitel terkadang bukan tambah mengerti tetapi

tambah bingung. Salah satu faktor penyebabnya adalah ada penerjemah yang

dapat menyampaikan pesan teks sumber secara setia, tetapi hasil terjemahannya

sulit dipahami oleh pembaca. Ada pula penerjemah yang mampu menghadirkan

terjemahan yang sepertinya bagus dan natural, tetapi amanat teks sumber tidak

tersampaikan karena pesan yang disampaikannya menyimpang jauh dari maksud

si penulis teks sumber. Yang terakhir ini telah mengkhianati si penulis teks

sumber sekaligus menipu pembaca teks target.4

Berikut ini salah satu cuplikan contoh subtitel yang terdapat dalam film Omar:

Pada contoh di atas penerjemah tidak memperhatikan aspek-aspek

kebahasaan, seperti soal pilihan kata (diksi). Kata ‘desertir’ dan ‘undutiful’ tidak

4 M. Zaka Alfarisi, Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2011), h. 177

Page 22: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

3

lazim digunakan dalam bahasa Indonesia. Ketidakwajaran penerjemahan seperti

ini dapat menyesatkan pembaca. Apalagi film ini mengisahkan kehidupan

pemimpin muslim pada abad ke-7, khalifah Omar Ibn Khattab. Karakter Omar

sebagai pemimpin dengan moral mulia, pemimpin yang memastikan kesejahteraan

rakyatnya, dan memastikan kepastian hukum bagi siapapun.

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis ingin mencoba melakukan

penelitian skripsi dengan judul “Analisis Kualitas Terjemahan Subtitel Film

Omar.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman serta demi menyamakan

persepsi agar kajian yang ditulis tidak melebar pembahasannya, penulis perlu

memberikan batasan dan rumusan masalah yang akan dikaji.

Berkaitan dengan film Omar yang terdiri dari 31 episode, banyak sekali hal

yang dapat dikaji. Namun, dalam penelitian ini, penulis hanya akan meneliti

kualitas penerjemahan subtitle film Omar pada episode ketiga belas. Adapun

perumusan masalah dalam penelitian ini terbentuk pertanyaan: “Bagaimanakah

keakuratan, keberterimaan dan tingkat keterpahaman terjemahan subtitel film

Omar episode ketiga belas?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

keakuratan, keberterimaan dan tingkat keterpahaman terjemahan subtitel film

Omar episode ketiga belas.

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai ber ikut:

Page 23: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

4

1. Sebagai masukan bagi mahasiswa jurusan Tarjamah untuk memotivasi

meningkatan kompetensi dalam penerjemahan film.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti, pembaca dan

para penerjemah, agar hasil penerjemahan yang akan dihasilkan tepat

sesuai harapan bahasa sumber.

3. Dapat dimanfaatkan oleh peneliti lain sebagai bahan pertimbangan untuk

mengembangkan penelitian yang lebih mendalam mengenai penerjemahan

film.

D. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang membahas film Omar, sejauh yang penulis temukan, sudah

pernah dilakukan oleh Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Penelitian Achyar

Machmudi (2013) yang berjudul “Pesan tentang Kepemimpinan Umar bin

Khattab dalam Film Omar Episode 22-24” menekankan pada pesan

kepemimpinan Umar bin Khattab pada masa awal pemerintahan dalam episode

22-24. Pendekatan yang digunakan peneliti adalah kajian semiotika yang berusaha

menguak peristiwa dimana dua tanggung jawab besar mulai dibebankan kepada

sang Khalifah, yaitu tanggung jawab dakwah islamiyah (hubungan antara manusia

dengan Allah) dan tanggung jawab sosial yang berkaitan dengan hubungan antar

sesama manusia.

Sisi lain film Omar yang menarik untuk dijadikan objek penelitian adalah

berkaitan dengan penerjemahan. Penelitian yang berhubungan dengan

penerjemahan film Omar belum penulis temukan di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Dengan demikian, penulis melanjutkan penelitian ini dengan mencoba

menganalisis kualitas terjemahan subtitel film Omar. Sepengetahuan penulis, ada

Page 24: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

5

beberapa skripsi yang memiliki kesamaan substansi dengan penelitian penulis. Di

antaranya:

Amir Hamzah (2010), menulis skripsi berjudul Penilaian Kualitas

Terjemahan, Studi Kasus Terjemahan Fiqh Al Islam wa Adillatuh. Penelitian

tersebut untuk mengetahui sejauh mana ketepatan, kejelasan, dan kewajaran hasil

terjemahan pada buku Fiqh Al Islam wa Adilatuh. Evaluasi dan penilaian

merujuk kepada beberapa aspek pokok penilaian. Aspek-aspek itu antara lain:

penyampaian pesan yang tepat dan lugas, penggunaan struktur kata yang sepadan

dengan bahasa sasaran, pemilihan diksi yang berterima, keefektifan kalimat serta

penggunaan tanda baca dan ejaan yang sesuai hingga penggunaan gaya bahasa

yang tepat.

Tatam Wijaya (2008) yang berjudul Kritik atas Terjemahan Hadist: Studi

Kasus Hadist-Hadist Zakat Mukhtasar Shahih Bukhary. Dalam penelitian ini,

berusaha mencoba menyajikan cara-cara mengkritik dan menilai suatu hasil

terjemahan yang dilakukan para ahli. Teori yang dipakai adalah teori kritik dan

penilalian Moch Syarif Hidayatullah. Metode yang digunakan adalah metode

eksploratif-inferensial. Dalam metode yang digunakan Hidayatullah, penelitian

dilakukan dengan cara mengungkapkan suatu masalah kemudian memberikan

kritik, dan penilaian secara menyeluruh, luas, dari sudut pandang yang relevan.

Setelah itu, diberikan kritik dan penilaian secara matematis menurut teori yang

dipakai.

Skripsi Amir dan Tatam melakukan penilaian kualitas terjemahan terhadap

teks buku. Sementara dalam skripsi ini akan mencoba menganalisis terjemahan

subtitel film. Jadi, menurut penulis, penelitian ini signifikan dan patut dilakukan.

Page 25: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

6

Ada pula skripsi yang disusun oleh Yuli Wahyuni (2011) Jurusan Bahasa dan

Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora yang berjudul “An Error Analysis

On English-Indonesian Subtitle Translation in Romeo and Juliet Film”. Analisis

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan subtitel

sebagai korpus data penelitian. Perbedaannya yaitu skripsi tersebut menilai

kesalahan pada subtitel Inggris-Indonesia yang didasarkan pada kategori

kesalahan penerjemahan singular-plural, tensis dan bentuk kalimat.

Kemudian penulis juga menjadikan skripsi yang berjudul “An Analysis of

Accuracy in Translating Idiomatic Expression in up in the Air Film”, Suci Apriani

2012, jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Model analisis yang digunakan sama

dengan penelitian ini yaitu sama-sama menilai akurasi terjemahan film.

Perbedaannya skripsi tersebut hanya menilai akurasi terjemahan idiomatik yang

terdapat dalam film The Air.

E. Metode Penelitian

Dalam pemecahan masalah yang ada suatu penelitian diperlukan penyelidikan

yang hati-hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

seharusnya langkah penelitian harus dilakukan dengan menggunakan metode

penelitian. Metode sama dengan method dalam bahasa Inggris, yaitu cara tertentu

untuk melakukan sesuatu. Muhammad mendefinisikan metode penelitian atau

research method sebagai aspek aksiologi dari suatu paradigma.5 Metode

penelitian di dalamnya mencakup bahan atau materi penelitian, alat, jalan

penelitian, variabel dan data yang hendak disediakan dan analisis data.

5 Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 168

Page 26: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

7

Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor

dalam Muhammad mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.6 Data dihasilkan dari transkrip

film Omar, catatan lapangan melalui pengamatan, dan foto-foto cuplikan subtitel

film Omar. Fokus penelitian, cara memperoleh sumber data, metode penyediaan

data, langkah mengaanalisis data, dan metode penyajian hasil analisis data akan

diuraikan sebagai berikut:

1. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah penilaian kualitas terjemahan subtitel film Omar

dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Hal-hal yang diasumsikan dapat

menjadi objek penelitian dalam film Omar episode 13 adalah mengaitkan antara

adegan, percakapan antar tokoh, dan terjemahan percakapan dalam bentuk subtitel

bahasa Indonesia.

2. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah cuplikan film berjudul Omar yang

diproduksi oleh MBC Group pada bagian episode ketiga belas. Alasan memilih

episode ini karena peneliti menganggap episode ketiga belas memiliki tingkat

kerumitan yang kompleks dalam menerjemahkan situasi peperangan. Data yang

akan digunakan adalah dialog film dan subtitel. Film yang berdurasi 46 menit 36

detik ini terdiri dari 208 subtitel bahasa Indonesia. Analisis tidak dilakukan untuk

semua subtitel. Dari 208 subtitel, hanya pada 21 menit pertama dengan

mengambil korpus berjumlah 20 subtitel yang akan dianalisis karena kalimat Bsu

6 Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 30

Page 27: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

8

yang komplek sudah berhasil diterjemahkan ke dalam Bsa dan dianggap cukup

mewakili kualitas penerjemahan subtitel film tersebut.

3. Metode Penyediaan Data

Untuk menyediakan data, digunakan metode. Dalam penelitian, metode

dibedakan dari teknik. Metode adalah cara yang harus dilakukan, sedangkan

teknik adalah cara melaksanakan metode. Metode penyediaan data yang

digunakan dalam penelitian ini antara lain:

a. Metode Simak

Metode simak adalah metode yang digunakan untuk memperoleh data dengan

melakukan penyimakan terhadap penggunaan bahasa.8 Metode simak memiliki

teknik dasar berwujud teknik sadap. Teknik sadap adalah upaya mendapatkan data

dilakukan dengan menyadap penggunaan bahasa seseorang.9 Penyadapan

penggunaan bahasa yang dimaksudkan ialah menyadap pemakaian bahasa para

aktor dalam dialog film Omar.

Dalam praktik selanjutnya, teknik sadap ini diikuti dengan teknik lanjutan

yang berupa teknik simak bebas libat cakap. Teknik simak bebas libat cakap

adalah teknik yang tidak melibatkan peneliti dalam peristiwa pertuturan yang

bahasanya sedang diteliti.10

Pada langkah ini peneliti menjadi pengamat atau

penyimak film Omar dengan tidak ikut berinteraksi terhadap percakapan tokoh.

8 Muhammad, Metode Penelitian Bahasa. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 194 9 Mahsun, Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode dan Tekniknya (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2005), h. 92 10 Muhammad, Metode Penelitian Bahasa. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 208

Page 28: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

9

b. Metode Catat

Metode catat adalah teknik lanjutan yang dilakukan ketika menerapkan

metode simak dengan teknik lanjutan teknik simak bebas libat cakap.11

Teknik

catat dipilih karena data yang dihadapi berwujud lisan dan tertulis, sehingga

diperlukan untuk mendapatkan data satuan bahasa secara tercatat. Secara

keseluruhan metode penyediaan data dapat disajikan sebagai berikut:

Sumber: Mahsun (2007: 116) yang dimodifikasi oleh peneliti disesuaikan dengan

kebutuhan penelitian

4. Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini terdiri atas tiga tahap:

1. Membandingkan makna kata, frasa, klausa dan kalimat bahasa sumber

dengan makna kata, frasa, klausa dan kalimat terjemahan untuk

menentukan tingkat keakuratan terjemahan.

2. Menentukan tingkat keberterimaan terjemahan, yang didasarkan pada

instrumen pengukur tingkat keberterimaan terjemahan.

11 Muhammad, Metode Penelitian Bahasa. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 211

Metode Penyediaan Data

Metode Simak

Teknik Lanjutan Simak Bebas Cakap

Metode Catat

Teknik Dasar Sadap

Page 29: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

10

3. Menetapkan tingkat keterbacaan terjemahan, yang didasarkan pada

tanggapan pembaca perihal seberapa mudah atau seberapa sulit mereka dalam

memahami terjemahan. Penilaian terhadap tingkat keterpahaman terjemahan

subtitel film Omar sepenuhnya diserahkan kepada pemirsa bahasa sasaran,

dalam hal ini peneliti menunjuk 14 mahasiswa dari COFFEE TAR

(Community Of Arabic Movie Translator). Pemirsa bahasa sasaran

menentukan apakah terjemahan yang mereka baca mudah dipahami.

5. Metode Penyajian Hasil Analisis Data

Hasil analisis data penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode

informal. Hasil analisis disajikan melalui perumusan dengan menggunakan

kata-kata biasa, termasuk penggunaan terminologi yang bersifat teknis.

Aktivitas penelitian secara keseluruhan dapat disajikan sebagai berikut:

Page 30: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

11

Sumber: Muhammad (2011: 197) yang telah dimodifikasi oleh peneliti

Metodologi Penelitian

Metode Kualitatif

Paradigma Sintaksis

Sumber Data

Satuan bahasa yang berhubungan satu sama lain dalam film Omar

Penyediaan Data

Metode Simak

Metode Catat

Teknik Dasar Sadap

Teknik Lanjutan

Simak Bebas Cakap

Analisis Data

1. Membandingkan makna kata, frasa, klausa dan kalimat bahasa sumber dengan makna kata, frasa, klausa dan kalimat terjemahan untuk menentukan tingkat keakuratan terjemahan.

2. Menentukan tingkat keberterimaan terjemahan, yang didasarkan pada frasa, kausa dan kalimat yang digunakan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia

3. Menetapkan tingkat keterbacaan terjemahan, yang didasarkan pada kemampuan peneliti perihal seberapa mudah atau seberapa sulit dalam memahami terjemahan.

Penyajian Data

Disajikan melalui perumusan dengan menggunakan kata-kata

Page 31: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

12

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang akan penulis

rincikan sebagai berikut:

Bab I adalah pendahuluan. Bagian pendahuluan ini berisi satu bab tersendiri

yang terdiri dari beberapa sub-bab, antara lain: latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II adalah pembahasan. Bagian pembahasan ini akan menguraikan

pengertian penerjemahan film, proses penerjemahan film, jenis penerjemahan

film, metode penilaian kualitas terjemahan film dan problematika dalam

penerjemahan film.

Bab III akan mengulas seputar film Omar. Bagian ini menggambarkan

bagaimana film Omar, proses pembuatan film Omar, penayangan film Omar di

TV Indonesia, proses penerjemahan dan pro kontra terhadap film Omar.

Bab IV merupakan pokok penelitian yang akan menganalisis kualitas

terjemahan subtitel film dengan menggunakan tiga parameter penilaian. Ketiga

parameter tersebuat adalah keakuratan, keberterimaan dan kualitas keterbacaan

pada subtitel film Omar.

Bab V adalah penutup. Pada bagian ini, ada dua hal yang perlu dikemukakan:

kesimpulan dan saran.

Page 32: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

13

BAB II

PENERJEMAHAN FILM

A. Pengertian Penerjemahan Film

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa terjemah adalah

terjemahan salinan sesuatu bahasa kepada bahasa lain. Menterjemahkan berarti

menyalin atau memindahkan dari suatu bahasa kepada bahasa lain.12

Kata

terjemah sendiri berasal dari bahasa Arab, yakni ترمجة, yang mengandung arti

menjelaskan dengan bahasa lain atau memindahkan makna dari satu bahasa ke

dalam bahasa lain.13

Menurut M. Zaka Alfarisi yang mengutip pendapat Az-Zarqani, secara

etimologis kata tarjamah memiliki empat pengertian14

sebagai berikut:

Pertama, menyampaikan tuturan kepada orang yang kurang mampu menerima

tuturan itu. Pengertian ini dapat disimak dalam syair berikut.

.قد احوجت سمعي إلى ترجمان –وب لغت ها –إن الثمانين

Umur 80 dan aku sudah mencapainya telah membuat pendengaranku

membutuhkan penerjemah.

Kedua, menjelaskan tuturan dengan bahasa yang sama. Sebagai contoh

bahasa Arab dijelaskan dengan bahasa Arab atau bahasa Indonesia dijelaskan

dengan bahasa Indonesia pula. Kamus ekabahasa, semisal Al-Munjidu fî al-

Lughati wa al-A’lam dan KBBI juga termasuk ke dalam kategori ini. Dalam

kategori ini pula, misalnya, Ibnu Abbas mendapat gelar ترمجان القرآن yang berarti

‘penerjemah atau penjelas Al-Quran’.

12 W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), h.

1062. 13 Louis Ma’luf, Al-Munjid fi Al-Lughah wa Al-A’lam (Beirut: Dar El-masyrik, 1996), h. 60. 14 M. Zaka Alfarisi, Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2011), h. 22.

Page 33: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

14

Ketiga, menafsirkan tuturan dengan menggunakan bahasa yang berbeda,

misalnya bahasa Arab dijelaskan lebih lanjut dengan bahasa Indonesia atau

sebaliknya. Dari sini, penerjemah bisa dikatakan sebagai penafsir tuturan.

Keempat, mengalihkan tuturan dari suatu bahasa ke dalam bahasa lain, seperti

mengalihkan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Berkaitan dengan ini

penerjemah bisa disebut sebagai pengalih bahasa.

Menurut Catford dalam Rochayah Machali mendefinisikan penerjemahan

sebagai “The replacement of textual material in one languange (SL) by equivalent

textual material in another language (TL)” (mengganti bahan teks dalam bahas

sumber dengan bahan teks yang sepadan dalam bahasa sasaran. Newmark dalam

Rochayah Machali juga memberikan definisi serupa, namun lebih jelas lagi;

“Rendering the meaning of a text in to another language in the way that the

author intended the text” (menerjemahkan makna suatu teks ke dalam bahasa lain

sesuai yang dimaksudkan pengarang).15

Menurut Hidayatullah, secara umum penerjemahan adalah proses

memindahkan makna yang telah diungkapkan dalam bahasa yang satu (bahasa

sumber [Bsu]; source language [SL]; al-lughah al-mutarjam minha) menjadi

ekuivalen yang sedekat-dekatnya dan sewajar-wajarnya dalam bahasa yang lain

(bahasa sasaran [Bsa]; target language [TL]; al-lughoh al-mutarjam ilaiha).16

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerjemahan adalah

mengalihkan pesan dari bahasa sumber ke dalam bahasa yang berbeda. Namun,

penerjemahan film berbeda dengan penerjemahan lainnya, penerjemahan film

15 Rochayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah: Panduan Lengkap Bagi Anda yang Ingin

Menjadi Penerjemah Profesional (Bandung: Kaifa, 2009), h. 25. 16 Moch. Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-An: Cara Mudah Menerjemahkan Arab-Indonesia

(Tangeerang Selatan: Dikara, 2011), h. 13.

Page 34: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

15

lebih bertumpu kepada audio dan visual. Menurut pendapat Venuti yang dikutip

oleh Fenty menyatakan bahwa penerjemahan film dinilai lebih sulit dipahami

dibandingkan dengan penerjemahan tertulis karena banyaknya factor yang harus

dipertimbangkan. “Nothing is simple when it comes to subtitles: every turn

of phrase, every punctuation mark, every decision the translator makes holds

implications for the viewing experience of foreign spectators”.17

Pada dasarnya penerjemahan film diharapkan mampu membuat penonton

membaca film tersebut dan memahami jalan ceritanya. Penerjemahan film

berfungsi mengalihbahasakan isi film bahasa sumber ke bahasa sasaran sehingga

pemirsa dapat menangkap isi yang disampaikan oleh sebuah film.

G. Proses Penerjemahan Film

Penerjemahan merupakan proses yang bertahap. Menurut Nida dan Taber,18

penerjemahan yang baik harus melalui tahapan berikut ini:

1. Analisis (analysis).

Pada tahap ini penerjemah mempelajari teks bahasa sumber baik dari segi

bentuk maupun isinya. Penerjemahan harus pula melihat hubungan makna

antar kata dan gabungan kata. Tujuan analisis adalah agar penerjemah

memahami benar-benar pesan yang terkandung dalam teks bahasa sumber

serta cara pengungkapannya secara kebahasaan.

2. Pengalihan (transfer).

17 Fenti Kusumastuti, “Analisis Konstrastif Subtitling dan Dubbing dalam Film Kartun Dora

the Explorer Seri Wish Upon A Star,” (Tesis S2 PPS Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2011),

h. 43. 18 Nida dan Taber, The Teori and Practice of Translation (Deh Haag: Brill, 1969), h. 33.

Page 35: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

16

Pada tahap ini, mulailah penerjemahan melakukan alih bahasa setelah

melakukan analisis lengkap yang mencakup analisis gramatikal dan

semantis. Proses ini masih terjadi dalam pikiran penerjemah.

3. Penyerasian (restructuring).

Dalam tahap ini, penerjemah menyusun kembali teks dengan ragam yang

sesuai dan gaya bahasa yang wajar dalam bahasa target.

Berkaitan dengan hal ini, Newmark menyatakan ada empat tingkatan proses

penerjemahan yang harus diperhatikan oleh seorang penerjemah yaitu tingkat

teks, tingkat referensial, tingkat kepaduan dan tingkat kealamiahan.19

Pada tingkat teks, penerjemah memulai dan berulang kali mengacu kembali

kepada teks yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran. Pada tingkat

referensial, penerjemah memvisualisasikan dan membangun tingkat objek dan

konteks pemaknaan teks. Pada tingkat kepaduan, penganalisisan yang lebih

bersifat umum dan gramatikal yang dilakukan oleh penerjemah pada teks bahasa

sumber untuk dialihkan dalam teks bahasa sasaran. Terakhir, tingkat kealamiahan

yaitu mencari redaksi teks bahasa sasaran yang dianggap alami atau wajar oleh

pembaca atau pendengar.

Suryawinata dalam Frans Sayogie menyatakan bahwa proses penerjemahan itu

terdiri atas empat tahap,20

yaitu:

Pertama, tahap menganalisis pesan dalam bahasa sumber yang mencakup

hubungan gramatikal, dan makna dari setiap kata dan frase.

19 Newmark, A Text Book of Translation (New York: Prentice Hall, 1988), h. 19-20. 20 Frans Sayogie, Penerjemahan: Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia (Jakarta: lemlit

UIN Jakarta, 2008), h. 22.

Page 36: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

17

Kedua, tahap mentransfer materi yang telah dianalisis dalam benak

penerjemah dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.

Ketiga, tahap restrukturisasi materi yang telah ditransfer tersebut sedemikian

rupa sehingga makna dan pesan yang dihasilkan sesuai dengan kaidah dan gaya

bahasa sasaran.

Keempat, mengevaluasi dan merevisi hasil terjemahan dalam bahasa sasaran.

Pada tahap ini kekurangan dan kejanggalan dapat diperbaiki dan diluruskan secara

terus menerus melalui perbandingan dan pencocokan pesan dan kesan dalam

bahasa sasaran dengan bahasa sumbernya.

Proses menerjemahan suatu film berbeda dengan menerjemahkan teks tertulis

seperti buku dan novel. Hal ini sesuai dengan pendapat Hervey dan Higgins dalam

Fenti Kusumastuti yang menjelaskan beberapa alternatif proses penerjemahan22

sebagai berikut:

Pertama, penerjemah menerjemahkan teks bahasa sumber yang berbentuk

media lisan hasil rekaman atau secara langsung, kemudian ditransfer menjadi

media tertulis. Setelah itu, penerjemah baru menerjemahkan teks bahasa sumber

yang telah berupa transkrip tertulis tersebut ke dalam teks bahasa sasaran yang

disesuaikan supaya cocok untuk ditampilkan dalam bentuk lisan. Contoh:

penerjemahan lirik lagu.

Kedua, bentuk proses penerjemahan yang kedua ini biasanya digunakan

ketika si penerjemah akan menerjemahkan teks drama. Penerjemah dapat

langsung menerjemahkan dari teks sumber yang berbentuk transkrip tertulis.

Dalam proses transfer, seorang penerjemah harus memperhatikan suasana ketika

22 Fenti Kusumastuti, “Analisis Konstrastif Subtitling dan Dubbing dalam Film Kartun Dora

the Explorer Seri Wish Upon A Star,” (Tesis S2 PPS Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2011),

h. 32.

Page 37: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

18

teks bahasa sumber tersebut ditampilkan dan setelah itu penerjemah

merestrukturisasi dalam bentuk tertulis tetapi disesuaikan untuk tujuan

penampilan panggung atau lisan.

Ketiga, alternatif proses penerjemahan ini menggunakan teks bahasa sumber

secara lisan dan tulisan, kemudian teks bahasa sasarannya dihasilkan untuk tujuan

silent reading (membaca dalam hati). Akan tetapi, tidak jarang penerjemah hanya

menggunakan teks lisan saja sebagai teks bahasa sumber kemudian diterjemahkan

ke dalam teks bahasa sasaran. Contoh proses yang menggunakan bentuk ketiga ini

adalah teks terjemahan dalam film.

Keempat, dalam proses penerjemahan bentuk keempat, si penerjemah

mengawali dari teks bahasa sumber berbentuk tulisan yang sebenarnya merupakan

hasil transfer dari media lisan. Sama dengan bentuk proses yang sebelumnya,

meskipun ditujukan untuk silent reading (membaca dalam hati), si penerjemah

tetap memperhatikan penampilan panggung bahasa sumber ketika

menerjemahkannya ke dalam teks bahasa sasaran. Penerjemahan puisi biasanya

diterjemahkan dengan cara demikian.

H. Jenis Penerjemahan Film

Pada dasarnya, penerjemahan film televisi terbagi menjadi dua, yaitu subtitel

dan sulih suara.

1. Subtitel

Subtitel adalah teks terjemahan yang muncul di bagian bawah layar televisi.

Khusus untuk penerjemahan film dengan teknik subtitel, dalam Hidayatullah

penerjemah harus memperhatikan beberapa hal berikut:23

23 Moch. Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-An: Cara Mudah Menerjemahkan Arab-Indonesia

(Tangerang Selatan: Dikara, 2011), h. 66-67

Page 38: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

19

a. Bahasa Indonesia yang dipergunakan adalah bahasa Indonesia luwes yang

baik dan benar. Dalam sulih suara, bahasa Indonesia yang baik dan benar

bukanlah berarti menggunakan bahasa Indonesia yang formal, tapi

menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi, kondisi,

konteks film dan jenis film dengan tetap mengacu kepada kaidah yang

berlaku.

b. Harus diperhatikan time frame pemunculan subtitle yang didasarkan pada

time code (ukuran waktu dalam hh:mm:ss:ff).

c. Pemunculan subtitle amat ditentukan oleh penentuan in-point dan out-

point time code.

d. Waktu pemunculan subtitle adalah antara 2-7 detik.

e. Satu subtitle maksimal terdiri dari 2 baris, dan 1 baris maksimal 35

karakter.

f. Pemenggalan kalimat perlu diperhatikan, dengan memperhatikan tata

bahasa dan logika dalam satu kalimat.

g. Nama sutradara, produser, aktor dan tim kru yang muncul di opening dan

ending title tidak perlu diterjemahkan.

h. Lirik lagu hanya diterjemahkan jika merupakan bagian dari isi film. Kalau

sekadar bagian dari ilustrasi, tidak perlu diterjemahkan.

i. Kalau ada repetisi kata, cukup satu yang diterjemahkan.

j. Kalau kalimatnya tidak jelas, cukup menerjemahkan kalimat yang jelas.

k. Tulisan di papan nama, surat, e-mail, dll. Yang ada kaitannya dengan isi

cerita harus diterjemahkan.

Page 39: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

20

l. Ungkapan dan peribahasa jangan diterjemahkan secara harfiah, namun

dicari padanannya dalam bahasa Indonesia.

m. Tidak perlu menerjemahkan semua detail. Kalimat boleh disederhanakan.

Detail-detail yang tidak penting boleh dihilangkan. Walaupun begitu

bukan berarti menerjemahkan dengan hanya merangkum dan mengambil

intinya.

2. Sulih Suara

Sulih Suara adalah mengganti audio bahasa sumber dengan audio bahasa

sasaran. Untuk penerjemahan film dengan teknik sulih suara, penerjemah harus

memperhatikan beberapa hal berikut:

a. Panjang pendek terjemahan sama dengan panjang pendek kalimat bahasa

sumber.

b. Bahasa Indonesia yang dipergunakan adalah bahasa Indonesia luwes yang

baik dan benar. Bahasa Indonesia yang baik dan benar bukankal berarti

menggunakan bahasa Indonesia yang formal, tapi menggunakan bahasa

yang sesuai dengan situasi, kondisi, konteks film dan jenis film dengan

tetap mengacu kepada kaidah yang berlaku.

c. Kalimat terjemahan lip-sync dengan kalimat bahasa sumber.

d. Hubungan antar kalimat tidak terputus.

e. Mengikuti tata bahasa Indonesia.

f. Kalimat atau kata sesuai dengan gambar. Kadang terdapat ketidaksesuaian

kata dengan gambar dalam film. Penerjemah harus jeli melihatnya.

g. Bahasa terjemahan mampu menunjukkan strata sosial pemeran.

Page 40: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

21

I. Kualitas Penerjemahan Film

Parameter terjemahan yang berkualitas menurut Mangatur Nababan harus

memenuhi tiga aspek, yaitu keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan.24

Ketiga

aspek tersebut akan diuraikan di bawah ini:

1. Tingkat Keakuratan

Aspek keakuratan mengacu pada sejauh mana tingkat kesepadanan pesan

antara teks sumber dan teks target. Aspek ini harus dijadikan prioritas utama

dalam penerjemahan. Sebab, keakuratan merupakan konsekuensi logis dari

konsep dasar penerjemahan bahwa suatu teks disebut terjemahan kalau teks

tersebut memiliki hubungan padanan dengan teks sumber.25

Keakuratan berkaitan dengan hasil terjemahan yang dapat mengantarkan

amanat teks sumber kepada pembaca teks terjemahan. Terjemahan yang akurat

berarti tidak mengalami distorsi makna. Dengan kata lain, makna kata, frase,

klausa, dan kalimat bahasa sumber terterjemahkan secara tepat ke dalam bahasa

target. Dalam hal ini hasil terjemahan harus dapat mengomunikasikan makna yang

sedapat mungkin mendekati makna yang dibawa teks sumber. Jadi, aspek

keakuratan sangat terkait dengan dikotomi benar-salah hasil terjemahan.

Dalam penilaian keakuratan hasil terjemahan, Nababan menggunakan

instrumen penilai keakuratan terjemahan berskala 1-3 seperti tabel di bawah ini:

Skala Definisi Kategori Terjemahan

3 Makna kata, istilah teknis, frasa, klausa,

kalimat atau teks bahasa sumber dialihkan

secara akurat ke dalam bahasa sasaran; sama

Akurat

24 Mangatur Nababan, dkk, Pengembangan Model Penilaian Terjemahan (Surakarta:

Universitas Sebelas Maret), h. 44. 25 M. Zaka Alfarisi, Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2011), h. 179.

Page 41: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

22

sekali tidak terjadi distorsi makna.

2 Sebagian besar makna kata, istilah teknis, frasa,

klausa, kalimat atau teks bahasa sumber sudah

dialihkan secara akurat ke dalam bahasa

sasaran. Namun, masih terdapat distorsi makna

atau terjemahan makna ganda (taksa) atau ada

makna yang dihilangkan, yang mengganggu

keutuhan pesan.

Kurang akurat

1 Makna kata, istilah teknis, frasa, klausa,

kalimat atau teknis bahasa sumber dialihkan

secara tidak akurat ke dalam bahasa sasaran

atau dihilangkan (deleted).

Tidak akurat

Tabel 1. Instrumen keakuratan terjemahan menurut Nababan

2. Tingkat Keberterimaan

Istilah keberterimaan merujuk pada apakah suatu terjemahan sudah

diungkapkan sesuai dengan kaidah-kaidah, norma dan budaya yang berlaku dalam

bahasa sasaran ataukah belum, baik pada tataran mikro maupun pada tataran

makro. Konsep keberterimaan ini menjadi sangat penting karena meskipun suatu

terjemahan sudah akurat dari segi isi atau pesannya, terjemahan tersebut akan

ditolak oleh pembaca sasaran jika cara pengungkapannya bertentangan dengan

kaidah-kaidah, norma dan budaya bahasa sasaran.26

Penelitian Syihabudin mengungkap aspek-aspek yang dianggap paling

menentukan pemahaman pembaca atas teks terjemahan sebagaimana berikut ini:27

26 Mangatur Nababan, dkk, Pengembangan Model Penilaian Terjemahan (Surakarta:

Universitas Sebelas Maret), h. 45. 27 Syihabudin, Penerjemahan Arab-Indonesia: Teori dan Praktek (Bandung: Humaniora,

2005), h. 218.

Page 42: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

23

1. Struktur kalimat. Pada umumnya pembaca mengatakan bahwa terjemahan

yang mudah dipahami ialah yang disusun dalam kalimat sederhana, tidak

rumit, dan tidak berbelit-belit.

2. Pemakaian ejaan. Para pembaca juga berpandangan bahwa pemakaian ejaan

sangat membantu pemahaman mereka akan maksud dan makna terjemahan.

3. Pemilihan kosakata yang lazim dipakai. Sebagian pembaca mengemukakan

bahwa membaca terjemahan Depag seperti membaca buku tempo dulu,

karena dijumpainya kata yang tidak lazim, tidak cocok, dan tidak sesuai. Hal

ini sangat mengganggu pemahaman mereka.

4. Penjelasan istilah khusus. Pemahaman para pembaca juga terganggu oleh

istilah-istilah khusus yang tidak diketahuinya, sementara dalam terjemahan

istilah-istilah tersebut tidak dijelaskan.

5. Kelewatan pemakaian kosakata. Pemakaian preposisi yang tidak tepat,

penyebutan kata secara berulang-ulang, dan pengulangan kata untuk

menunjukkan jamak bagi kata yang dianggap jamak.

6. Pemanfaatan kata-kata bahasa Arab yang sudah menjadi bahasa Indonesia.

Dalam bahasa Indonesia ditemukan kata-kata serapan dari bahasa Arab.

Sebagian pembaca berpandangan bahwa sebaiknya penerjemah

memanfaatkan kata serapan ini.

Dalam menilai tingkat keberterimaan terjemahan, Nababan memberikan

instrument penilai dalam tabel berikut:

Skala Definisi Kategori Terjemahan

3 Terjemahan terasa alamiah; istilah teknis yang

digunakan lazim digunakan dan akrab bagi

pembaca; frasa, klausa dan kalimat yang

Berterima

Page 43: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

24

digunakan sudah sesuai dengan kaidah-kaidah

bahasa Indonesia.

2 Pada umumnya terjemahan sudah terasa

alamiah; namun ada sedikit masalah pada

penggunaan istilah teknis atau terjadi sedikit

kesalahan gramatikal.

Kurang berterima

1 Terjemahan tidak alamiah atau terasa seperti

karya terjemahan; istilah teknis yang

digunakan tidak lazim digunakan dan tidak

akrab bagi pembaca; frasa, klausa dan kalimat

yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah-

kaidah bahasa Indonesia.

Tidak berterima

Tabel 2. Instrumen keberterimaan terjemahan menurut Nababan

3. Tingkat Keterpahaman

Parameter penilaian kualitas terjemahan yang ketiga adalah keterpahaman.

Nababan dalam tingkat penilaian ketiga ini menyebut sebagai aspek keterbacaan

yang digunakan dalam teks seperti buku dan novel. Namun, dalam penerjemahan

subtitel dan sulih suara, lebih tepat disebut dengan keterpahaman.

Menurut Zaka Alfarisi, tanggapan pembaca atas teks terjemahan menjadi

penting untuk mengetahui sejauh mana keterpahaman hasil terjemahan. Biarkan

para pembaca menghakimi teks terjemahan yang mereka baca: mudah atau sangat

mudah, sulit atau sangat sulit. Senada dengan ini Sakri mengemukakan pendapat

yang dikutip oleh Zaka bahwa keterpahaman suatu teks dipengaruhi oleh panjang

kalimat, bangun kalimat, pilihan kata, dan penempatan informasi.28

Instrumen yang digunakan Nababan dalam menilai tingkat keterbacaan adalah

seperti tabel berikut ini:

28 M. Zaka Alfarisi, Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2011), h. 182-184.

Page 44: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

25

Skala Definisi Kategori Terjemahan

3 Kata, istilah teknis, frasa, klausa, kalimat atau

teks terjemahan dapat dipahami dengan mudah

oleh pembaca.

Tingkat keterbacaan

tinggi

2 Pada umumnya terjemahan dapat dipahami

oleh pembaca; namun ada bagian tertentu yang

harus dibaca lebih dari satu kali untuk

memahami terjemahan.

Tingkat keterbacaan

sedang

1 Terjemahan sulit dipahami oleh pembaca. Tingkat keterbacaan

rendah

Tabel 3. Instrumen keterbacaan terjemahan menurut Nababan

J. Problematika Penerjemahan Film

Banyak problematika yang harus ditanggulangi dalam penerjemahan film.

Benny H. Hoed meninjau problematika penyulihan suara film melalui tiga segi,

yaitu 1. Segi penerjemahan, 2. Segi penyelarasan naskah, 3. Segi pengisian

suara.29

1. Penerjemahan

Penerjemahan film secara umum memerlukan pengetahuan mengenai konteks

sosial budaya pada film yang bersangkutan dan kemampuan untuk memperoleh

kata / kalimat yang sepadan pula secara sosial budaya dalam bahasa Indonesia.

Penerjemah harus memahami, paling sedikit empat masalah penting dalam

penerjemahannya. Pertama, masalah pronomina dan kata sapaan. Kedua,

mengenai kata makian. Ketiga, mengenai kata budaya. Keempat, mengenai laras

dan dialek.

a. Pronomina (kata ganti / ضمير) dan kata sapaan

29 Benny H. Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan (Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 2006), h.

102.

Page 45: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

26

Pronomina dan kata sapaan berkaitan dengan sifat interaksi kebahasaan antar

tokoh. Dalam menerjemahkannya sifat interaksi itu harus benar, yaitu setara, tidak

setara, akrab, atau tidak akrab. Contoh:

Orang pertama, misalnya انا (bahasa Arab). Padanan انا dalam bahasa Indonesia

bervariasi, misalnya saya dan aku.

Orang kedua, misalnya انت (bahasa Arab). Padanan انت dalam bahasa

Indonesia bervariasi. Misalnya engkau, kau atau kamu. Dalam hal penerjemahan

pronomina orang kedua tunggal, kata Anda sering tidak dapat digunakan dalam

dialog film. Anda biasanya terdapat pada bahasa iklan dan pengumuman.

Orang ketiga tunggal, misalnya هي –هو (bahasa Arab). Padanan dalam bahasa

Indonesia bervariasi, yaitu ia, atau beliau, ibu, bapak. Ini tergantung dari situasi

sosial interaksinya dan siapa yang dirujuk oleh هي –هو .

b. Kata kasar dan makian

Kata kasar dan makian seperti bloody, fucking, shit, bull shit, son of a bitch,

atau mother fucker, tidak selalu bersifat ‘menyerang’ atau ‘menghina’. Kata-kata

itu, seperti halnya dalam bahasa Indonesia dan daerah, seperti gila, sialan,

diamput, atau tai, dapat digunakan untuk memperlihatkan hubungan setara yang

akrab. Jadi, harus dilihat dulu konteks penggunaan kata-kata makian itu.

c. Kata budaya

‘Kata budaya’ adalah kata yang terdapat dalam kebudayaan yang melatari film

yang bersangkutan. Misalnya, dalam bahasa Inggris ada pumpkin yang tergantung

dari konteksnya dapat berarti ‘labu’ atau ‘waluh’ dan biasanya berkaitan dengan

halloween, atau dapat pula berarti panggilan akrab seorang ayah kepada anak

Page 46: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

27

perempuannya. Dalam hal terakhir ini, tidak dapat digunakan padanan waluh atau

labu.

d. Laras dan dialek

Laras adalah ragam bahasa yang menentukan makna suatu kata akibat konteks

penggunaannya. Kata seperti entertainment dapat berarti hiburan (dalam laras

perhotelan dan pariwisata), atau acara bebas / acara kesenian (dalam laras

konferensi nasional atau internasional).

Dialek terdiri atas dialek geografis dan dialek sosial. Dialek geografis adalah

variasi kebahasaan berdasarkan perbedaan asal geografis. Seperti di Indonesia

mengenal beragam dialek, seperti dialek jawa, batak, ambon dll. Dialek sosial

adalah variasi kebahasaan akibat perbedaan kelompok sosial.

2. Penyelarasan Naskah

Penyelarasan naskah menuntut kemampuan memahami benar tidaknya

penerjemahan. Jika hasil penerjemahan tidak baik, tentunya pekerjaan

penyelarasan naskah menjadi lebih berat. Penyelarasan naskah harus mampu

menemukan terjemahan yang tepat bagi situasi sosial budaya yang sepadan dalam

bahasa Indonesia dan berterima di kalangan masyarakat penonton.

Namun, tidak hanya itu tugas penyelaras naskah. Ia harus mampu

menyesuaikan penerjemahan dengan gerak bibir tokoh yang berbicara, jika hal itu

tidak dilakukan oleh penerjemah. Ia harus menulis kembali terjemahan dengan

kata-kata lain yang sesuai dengan gerak bibir dan waktu penuturan. Dalam proses

sulih suara film penyelarasan naskah berarti juga menyelaraskan naskah

terjemahan dengan situasi film, khususnya gerak bibir dan waktu pengujaran.

Page 47: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

28

Dalam subtitling penyelarasan ini mencakupi kegiatan menyesuaikan teks dengan

ruang pada layar dan tidak boleh melebihi dua baris.

3. Pengisian Suara

Dalam proses sulih suara ada kegiatan pengisian suara yang merupakan bagian

yang memberikan hasil akhir yang ditonton dan didengarkan oleh pemirsa. Dalam

kenyataan, proses ini dilakukan di bawah arahan pengarah dialog yang juga harus

menguasai segi kebahasaannya. Secara sinematografis suara harus sesuai dengan

karakter tokoh yang disulih. Pengisi suara harus memahami benar tokoh dan

situasi sosial budaya yang melatarinya. Dalam hubungan ini, kemampuan

mengatur artikulasi sangat penting. Ia harus seperti seorang dalang yang dapat

menuturkan kalimat-kalimatnya dengan karakter sosial dan intonasi serta tekanan

yang tepat. Inilah segi kebahasaan yang harus diterapkan dalam proses pengisian

suara. Pengawasan dan pengarahan proses pengisian suara dilakukan oleh

pengarah dialog.

Page 48: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

29

BAB III

SEKILAS TENTANG FILM OMAR

A. Film Omar di Arab

1. Pembuatan Film Omar

Film Omar adalah sebuah seri film tentang sahabat Rosul. Film ini

menceritakan kehidupan Omar bin Khattab sebagai satu-satunya Khalifah yang

dijuluki Amirul Mukminin. Tidak hanya di Indonesia, film ini serentak telah

tayang di beberapa negara.

Film Omar diproduksi oleh 03 Production dan Midle East Broadcasting

Centre (MBC) Group. Lokasi syuting berada di dua negara, Maroko dan Suriah.

Untuk penulisan alur cerita, produser menyerahkan kepada Dr. Waleed Saif, ahli

sejarah yang mengetahui secara detail seluk beluk kehidupan kota Mekkah zaman

itu. Bertindak sebagai sutradara dalam film ini adalah Hatem Ali.

Proses syuting dan produksi menghabiskan waktu 322 hari. Produser

mendirikan dua kompleks perumahan di atas lahan seluas ribuan hektar dengan

ribuan rumah. Tidak hanya itu, lebih dari 300 aktor dengan 3000 pemain

pengganti dari 10 negara juga dilibatkan selama pembuatan film. Untuk

kebutuhan wardrobe, film Omar menyertakan 39 desainer papan atas. Untuk

properti, dibuatlah 1.970 pedang, 650 tombak, 1.050 tameng, 4.000 anak panah,

400 panahan, 1.600 tanah liat, 10.000 koin, 170 baju perang dan 75.050 sendal.

Semua proses yang dijalani dan segala persiapan dalam pembuatan film ini

terbayar dengan hasil yang begitu mengagumkan. Belajar sejarah khususnya

sejarah Islam dengan cara ini memang efektif dan menarik, khususnya bagi orang-

orang yang gampang bosan dalam mempelajari sejarah hanya dari membaca.

Page 49: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

30

2. Pro dan Kontra Seputar Film Omar

Serial yang tayang serentak di Dubai dan Qatar ini, ternyata memicu pro dan

kontra di negeri asalnya. Penayangan serial televisi yang menggambarkan sahabat

Nabi Muhammad SAW, Umar Bin Khattab, memicu protes keras di dunia Arab.

Opini yang terbentuk menyatakan penggambaran tentang sahabat itu dilarang.

Kontroversi ini dimulai saat stasiun televisi Arab Saudi ‘MBC’ menayangkan

serial berjudul Omar.

Meski penggambaran secara visual tidak secara eksplisit disebut dilarang

dalam Alquran, para ulama Al-Azhar telah mengeluarkan fatwa bahwa

penggambaran Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dilarang. Menurut

Ahmed al-Haddad, mufti di Dubai menyatakan pendapat tertulis pada kantor

berita Reuters bahwa khalifah-khalifah pertama telah dijanjikan surga. Hidup

mereka tidak dapat digambarkan oleh sembarang aktor.30

Dalam sejarahnya, cendekiawan Muslim tidak menyarankan penggambaran

tokoh-tokoh yang dihormati dalam karya seni, dan beberapa diantaranya

mengatakan bahwa itu dilarang karena dapat menyesatkan atau mendorong pada

pemujaan. Itulah sebabnya mengapa masjid dihiasi pola geometrik atau tumbuh-

tumbuhan, bukannya gambar binatang atau manusia.

Dipihak lain, sejumlah profesor berpendapat penggambaran sahabat nabi tidak

dilarang. Penggambaran itu selalu menjadi kontroversi. “Namun, hal tersebut

terjadi kalau dalam isi serial itu ada hasutan kebencian dan suasana permusuhan

30 Mahmoud Habbous, “Feature-Ramadan TV Show Stirs Argument Across Arab World,”

artikel diakses pada 2 Mei 2014 jam 10.44 dari http://in.reuters.com/article/2012/08/13/media-

islam-drama-idINL6E8J780L20120813

Page 50: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

31

atau konflik,” ungkap Profesor Hukum Islam Universitas Al-Qassim, Khaled al-

Musleh.31

Hatem Ali, sutradara film tersebut, seperti yang diberitakan dalam Reuters,

mengatakan ia dan timnya sudah menduga akan ada kontroversi sebelum episode

pertama ditayangkan.32

Sebagai sutradara, Ali mengatakan bahwa serial Omar

tidak dihubungkan dengan kebangkitan kekuasaan kelompok Islamis di Tunisia

dan Mesir. Namun ia menambahkan bahwa serial tersebut menyentuh isu-isu yang

tetap relevan saat ini. Seperti peran perempuan dalam Islam, tata kelola

pemerintahan yang baik dan aplikasi hukum syariah.

K. Film Omar di Indonesia

1. Penayangan Film Omar di TV Indonesia

Film Omar hadir di Indonesia memberikan inspirasi bagi pemirsa. Penayangan

film Omar di MNC TV mendapat sambutan positif dari Majelis Ulama Indonesia.

MUI yang memantau program TV pada paruh pertama bulan Ramadan, menilai

tayangan serial Omar tersebut menampilkan sirah Nabi Muhammad SAW dari

sudut pandang Omar bin Khattab.33

Secara signifikan, tingkat kepermisaan salah satu program unggulan MNC TV

‘Omar’ mengalami pergerakan yang menggembirakan. Data Nielsen

menyebutkan, serial kolosal yang pertama kali tayang di televisi dan disiarkan

serentak di berbagai negara sejak awal bulan Ramadan 2012 ini terus

31

Al-Arabiya, “Saudi Scholar Islams Critics of MBC’s Omar ibn al-Khattab TV Series,”

artikel diakses pada 2 Mei 2014 jam 11.20 dari http://www.alarabiya.net/articles/2012/07/22/227742.html

32 Mahmoud Habbous, “Feature-Ramadan TV Show Stirs Argument Across Arab World,”

artikel diakses pada 2 Mei 2014 jam 10.44 dari http://in.reuters.com/article/2012/08/13/media-

islam-drama-idINL6E8J780L20120813 33 Reporter, “MUI Apresiasi Penayangan Film Omar”, berita diakses pada 7 Maret 2014 jam

17.47 dari http://news.mnctv.com/index.php?option=com_content&task=view&id=26100

Page 51: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

32

memantapkan posisinya hingga masuk kejajaran Top 10 Program All TV Station

(Week 1231, 30 Juli 2012). Selama penayangannya, ‘Omar’ bahkan berhasil

meraih rating dan share yang cukup tinggi yakni 4,3/24,9 (week 1231, 29 Juli

2012). Perolehan rating dan share ‘Omar’ yang baik ini semakin diperkuat pula

dengan banyaknya respos pemirsa melalui jaringan sosial media.34

MNC TV bangga dapat menjadi televisi pertama di Indonesia yang

berkesempatan untuk menayangkan ‘Omar’. Menurut Endah, direktur program

dan produksi MNC TV, tidak mudah mendapatkan serial film Omar produksi

Dubai. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Misalnya: tidak boleh mengedit

(sensor) lebih dari 5 menit, dalam penayangannya tetap menggunakan bahasa

Arab, tidak boleh menayangkan lebih dulu dari negara-negara Arab.

2. Proses Penerjemahan Film Omar

Film Omar, produksi MBC Group dapat tayang di layar televisi Indonesia

melalui beberapa tahapan. Saifudin Kurdi selaku kepala Program MNC TV

menuturkan untuk mendapatkan izin penayangan film Timur Tengah ini pihak

Director of Sales & Marketing melakukan negoisasi penawaran harga pembelian

dan kerjasama penayangan film Omar. Selanjutnya setelah terucap akad sepakat

antara kedua belah pihak, film Omar dikirim ke pihak Programming &

Production.

Proses penerjemahan film Omar dalam bentuk subtitel, pihak MNC TV

mempercayakan kepada Arum Post. Rumah produksi yang berlokasi di Bekasi ini

memilih Siti Mardiah, lulusan UIN Syarif Hidayatullah sebagai penerjemah

34

Reporter, “MNC TV Bedah Serial Kolosal –Omar” berita diakses pada 7 Maret 2014 jam

16.00 dari

http://www.mnctv.com/index.php?option=com_content&task=view&id=5236&Itemid=187

Page 52: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

33

freelance Arab-Indonesia. Hasil terjemahan film kemudian diserahkan kembali ke

PH Arum Post untuk di proses dalam bentuk subtitel.

Tahap berikutnya pihak PH Arum Post mengirimkan film Omar yang sudah

diolah terjemahannya dalam bentuk subtitel kepada bagian programming &

production MNC TV. Asisten Program MNC TV, Mia, menuturkan bahwa tidak

adanya editor khusus dalam penerjemahan film Omar karena keterbatasan waktu

dan mengejar target agar tayang serentak dengan negara asal pembuatan film.

Berikut disajikan dalam bentuk gambar sekilas proses penerjemahan film Omar.

Gambar Alur Penerjemahan Film Omar

Page 53: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

34

BAB IV

ANALISIS KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM

OMAR

Pada bab ini peneliti memberikan evaluasi terhadap hasil penerjemahan

subtitel film Omar. Analisis yang peneliti lakukan terbatas hanya pada episode

ketiga belas dengan mengambil korpus data pada 21 menit pertama berjumlah 20

subtitel film Omar. Parameter yang digunakan untuk menganalisis kualitas

terjemahan mengacu pada aspek keakuratan, keberterimaan dan keterpahaman

terjemahan subtitel film Omar. Berikut ini analisis peneliti mengenai terjemahan

subtitel film Omar.

A. Analisis Dialog (1)

رحوه، حت لو رأيـتمونا تطفنا الطي . يأمركم رسول اهلل، أن تـلزموا مكانكم .فال تـبـ

Rasulullah memerintahkan kalian

agar tidak beranjak dari tempat kalian.

Tetaplah berdiri tegak untuk

hadapi musuh

...walau andai sekumpulan burung

menghadang

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,5,35:30:10 --> ,,5,:5,00::0)

1. Keakuratan

Pada dialog (1) ucapan tokoh Hamzah dalam Bsu diterjemahkan ke dalam

subtitel Bsa menjadi tiga penggalan subtitel. Satu subtitel terdiri dari dua baris dan

satu baris tidak lebih dari 35 karakter.35

Kalimat pertama diterjemahkan dengan

baik ke dalam Bsu. Frasa اأن تـلزمو yang berasal dari يلزم -لزم dalam kamus al-

35 Moch. Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-An: Cara Mudah Menerjemahkan Arab-Indonesia

(Tangerang Selatan: Dikara, 2011), h. 66

Page 54: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

35

Munawwir artinya ‘tetap’ atau ‘tidak meninggalkan’.36

Penerjemah dalam

terjemahan ini menggunakan pilihan diksi lain yang artinya lebih tepat digunakan

dengan menyesuaikan konteks, yaitu diksi ‘tidak beranjak’. Klausa رحوه فال تـبـ

terdapat la nahi yang men-jazm-kan fi’l mudhori’37

dan penerjemah lebih memilih

diksi yang tidak secara langsung menyiratkan arti negasi tetapi tetap menunjukkan

larangan untuk tidak meninggalkan tempat perang dengan ungkapan, ‘Tetaplah

berdiri tegak untuk hadapi musuh’. Larangan tersebut dipertegas kalimat

berikutnya dengan perumpamaan walaupun sekumpulan burung datang

menghadang. Berdasarkan analisis, peneliti menilai dialog (1) sudah memenuhi

kriteria keakuratan dengan memberikan skor 3 untuk terjemahan akurat.

2. Keberterimaan

Hasil terjemahan dialog (1) sudah sesuai dengan konsep dasar terbentuknya

suatu kalimat. Menurut Abdul Chair kalimat adalah satuan sintaksis yang

dibangun oleh konstituen dasar dan intonasi final. Konstituen dasar biasanya

berupa klausa; tetapi dapat juga berupa frasa atau kata. Intonasi final dapat berupa

nada datar untuk kalimat deklaratif yang dalam ragam bahasa tulis dilambangkan

dengan tanda baca titik (.).38

Kalimat ke (1) merupakan jenis kalimat verba yang

predikatnya berupa verba yang memiliki komponen makna tindakan. Contoh:

Rasulullah memerintahkan kalian agar tidak beranjak dari tempat kalian.

S P O Ket.

Oleh karena itu peneliti menilai dialog (1) sudah memenuhi aspek keberterimaan

dengan memberikan skor 3 untuk terjemahan berterima.

36 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka

Progressif, 1997), h. 1265 37 Syamsul Ma’arif, Nahwu Kilat (Bandung: Nuansa Aulia, 2009), h. 119 38 Abdul Chair, Sintaksis Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 163

Page 55: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

36

3. Keterpahaman

Berdasarkan tanggapan 14 responden yang sudah menonton film Omar

episode ketiga belas, di antara mereka ada 4 orang menilai dialog ke 1 memiliki

keterpahaman tinggi, 7 orang menilai dialog ini tingkat keterpahamannnya sedang

dan 3 orang menilai dialog ke 1 tingkat keterpahamannya rendah.

L. Analisis Dialog (2)

دأحد أح

Tuhan Yang Esa

(Tuhan Yang Esa...)

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,5,:5,00:00-->,,5,:51:0,30)

1. Keakuratan

Dalam kamus al-Munawwir kata أحد memiliki banyak arti, di antaranya ‘satu’,

‘Asma Allah’, ‘Esa’, ‘hari Ahad / hari minggu’.39

Namun, konteks situasi yang

terjadi dalam dialog film ini adalah panglima perang meneriakkan yel-yel untuk

memberi dorongan semangat kepada pasukannya saat bertempur. Terjemahan

‘Tuhan Yang Esa’ yang dipilih penerjemah sudah sesuai dengan Bsu. Oleh karena

itu peneliti memberikan skor 3 untuk hasil terjemahan akurat.

2. Keberterimaan

Penulisan terjemahan pada dialog ke (2) sudah sesuai dengan ejaan bahasa

Indonesia, yaitu menggunakan huruf kapital sebagai huruf pertama dalam kata dan

ungkapan yang berhubungan dengan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.40

Cuplikan dialog ke (2) berbentuk kalimat tak lengkap atau biasa disebut kalimat

minor. Kalimat tak lengkap pada dasarnya tidak memiliki subjek atau predikat.

39 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka

Progressif, 1997), h. 10 40 Peraturan Menteri Pendidikan Naional RI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang

Disempurnakan (Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional, 2009), h. 3

Page 56: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

37

Dengan demikian untuk dialog ke (2) diberikan skor 3 karena termasuk

terjemahan yang berterima.

3. Keterpahaman

Pada dialog ke (2) terjemahan sudah jelas. Sebanyak 10 responden menilai

sudah faham membaca terjemahan subtitel dialog ke 2. Responden yang menilai

dialog ini tingkat keterpahamannnya sedang ada 2 orang dan 2 orang menilai

dialog ke 2 tingkat keterpahamannya rendah.

M. Analisis Dialog (3)

بارزة هلم إل امل

Ayo!kemari wahai musuh!

kita bertarung.

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,5,:5310::0 --> ,,5,:53:00:0)

1. Keakuratan

Dalam penerjemahan dialog ke 3, penerjemah menggunakan strategi

membuang kata dalam Bsa yang disebut dalam Bsu dan menambahkan kata dalam

Bsu yang disebut dalam Bsa41

. Perhatikan إل pada kata بارزة yang hilang. Kalau إل امل

diterjemahkan secara harfiah menjadi: ke pertarungan..., kalimat menjadi rusak. .

Kata هلم bersinonim dengan kata تـعال! yang artinya “Marilah!”.42

Terjemahan

tambahan muncul dalam Bsa yaitu kata “Wahai Musuh” yang tidak diucapkan

dalam dialog Bsu. Pada dialog ke (3) penerjemah sudah tepat memilih diksi yang

sesuai dengan konteks adegan film, dengan demikian peneliti memberikan skor 3

untuk terjemahan dialog ke (3) yang tingkat keakurannya baik.

41 Moch. Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-An: Cara Mudah Menerjemahkan Arab-Indonesia

(Tangerang Selatan: Dikara, 2011), h. 29 42 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka

Progressif, 1997), h. 1515

Page 57: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

38

2. Keberterimaan

Sebaiknya pemakaian tanda seru cukup sekali pada akhir kata ‘musuh’

menjadi ‘Ayo, kemari wahai musuh!’. Hal ini sudah mewakili pernyataan emosi

yang kuat.43

Huruf pertama pada kata kita yang terletak di awal kalimat

seharusnya memakai huruf kapital.44

Terjemahan dialog ke (3) termasuk ke dalam

jenis kalimat imperatif ajakan. Kalimat imperatif ajakan biasanya didahului kata

ayo, mari, harap, dan hendaknya. Seperti contoh, ‘Ayo, kemari wahai musuh!’

Dengan demikian peneliti memberi skor 2 untuk hasil terjemahan kurang

berterima pada dialog ke (3).

3. Keterpahaman

Hasil terjemahan berdasarkan tanggapan 14 responden yang sudah menonton

film Omar episode ketiga belas, di antara mereka ada 4 orang menilai dialog ke 3

memiliki keterpahaman tinggi, 9 orang menilai dialog ini tingkat

keterpahamannnya sedang dan 1 orang menilai dialog ke 3 tingkat

keterpahamannya rendah.

N. Analisis Dialog (4)

ال أفارقك حت يـعجلك اهلل بسيفي إل النار، أو يـعجلن بسيفك إل .والذي نـفسي بيده .اجلنة

Demi zat yang aku berada di tangan-Nya

Tidak aku tinggalkan dirimu sampai pedangku

mempercepatmu ke neraka,mengantarku ke surga.

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,5,05,00,0: --> ,,5,05130:0:)

43 Peraturan Menteri Pendidikan Naional RI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang

Disempurnakan (Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional, 2009), h. 32 44 Peraturan Menteri Pendidikan Naional RI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang

Disempurnakan (Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional, 2009), h. 3

Page 58: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

39

1. Keakuratan

Pada dialog ke (4) pemunculan terjemahan menjadi dua subtitel. Subtitel

pertama terdiri dari satu baris dan subtitel kedua terdiri dari dua baris. Bsu pada

subtitel pertama yang diterjemahkan menjadi Demi zat yang aku berada di

tangan-Nya terlalu tekstual seperti makna dalam kamus. Selanjutnya subtitel

kedua, sebaiknya setelah tanda koma pada kata ‘neraka’ di beri kata penghubung

‘atau’ untuk menandai pilihan di antara beberapa hal (pilihan). Dalam dialog ini

Ali bin Abi Thalib bersumpah di antara dua pilihan yaitu Ali tidak akan

membiarkan musuh hingga pedang menghunusnya sampai mati dan masuk neraka

atau musuh yang akan membunuh Ali dan membuatnya syahid menuju surga

Allah. Berdasarkan analisis, peneliti memberi skor 2 untuk terjemahan dengan

keakuratan sedang pada dialog ke (4).

2. Keberterimaan

Bsu لني بسيفك إلى الج نة أو ي عج yang diterjemahkan menjadi “Mengantarku ke Surga”

kurang berterima karena konteks yang terjadi adalah ada 2 pedang yang berbeda.

Penerjemahan pedang yang kedua harus dimunculkan untuk membedakan antara

dua pilihan Ali, apakah pedang Ali yang akan menghunus musuh hingga

mengantarkan mereka ke neraka atau pedang musuh yang akan membunuh Ali,

syahid menuju surga. Oleh karena itu skor yang diberikan 2 untuk terjemahan

yang tingkat keberterimaannya sedang.

3. Keterpahaman

Apabila diperhatikan, ungkapan ي نـفسي بيده والذ yang diterjemahkan menjadi

‘Demi zat yang aku berada di tangan-Nya’, belum terbebaskan dari struktur

bahasa sumber. Ungkapan tersebut merupakan pernyataan sumpah yang

Page 59: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

40

dipergunakan untuk memperkuat pernyataan berikutnya. Dalam kebiasaan

masyarakat Indonesia, ungkapan pernyataan sumpah dengan menggunakan

ungkapan, “Demi zat yang aku berada di tangan-Nya” tidak biasa. Sehingga

pilihan alternatif yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia adalah cukup

diterjemahkan dengan frasa “Demi Allah”. Berdasarkan pemahaman para

responden, ada 2 orang yang dapat memahami dengan baik dialog ini, 7 orang

menganggap keterpahaman terjemahan sedang dan 5 orang kesulitan memahami

terjemahan.

O. Analisis Dialog (5)

عمي أنشدك اهلل والراحم يا ابن

Wahai anak pamanku!

Aku memuji Allah yang maha Pengampun.

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,5,05:,030, --> ,,5,05:3030:)

1. Keakuratan

Dalam kamus al-Munawwir kata الراحم memiliki arti ‘Yang pengasih,

penyayang’.45

Sehingga dialog ke (5) kurang tepat jika diterjemahkan dengan

‘Pengampun’. Di antara nama Allah yang berarti ‘Maha Pengampun’ adalah

غفور46 . Dengan demikian skor yang diberikan 2 untuk terjemahan yang memiliki

keakuratan sedang.

2. Keberterimaan

Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, jika kata ‘maha’ sebagai

unsur gabungan merujuk kepada Tuhan yang diikuti oleh kata berimbuhan,

45 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka

Progressif, 1997), h. 483 46 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka

Progressif, 1997), h. 1011

Page 60: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

41

gabungan itu ditulis terpisah dan unsur-unsurnya dimulai dengan huruf kapital.47

Dengan demikian pada dialog ke (5) pemenggalan kata ‘maha’ yang diikuti oleh

kata berimbuhan sudah benar, tetapi kata ‘maha’ belum menggunakan huruf

kapital. Peneliti memberikan skor 3 untuk terjemahan ini yang sudah berterima.

3. Keterpahaman

Pada dialog ke (5) Bsu ي ,’yang diterjemahkan menjadi ‘anak pamanku ابن عم

dalam bahasa Indonesia bisa dipilihkan padanan kata yang artinya sama yaitu kata

‘sepupuku’. Sebanyak 8 responden menilai tingkat keterpahaman tinggi, 4

responden berargumen keterpahaman terjemahan dialog ke 5 sedang dan 2

responden sulit memahami terjemahan.

P. Analisis Dialog (6)

أفال أجهزت عليه Bukankah kau telah siap membunuhnya?

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,5,050:0,01 --> ,,5,05000,01)

1. Keakuratan

Pada dialog ke (6) hamzah istifham yang berwujud kalimat negatif dengan

kata penyangkal bukankah sudah tepat. Pesan Bsu disampaikan ke dalam Bsa

secara alamiah. Penerjemahan pronomina yang tersimpan dalam zamîr muttasil

pada fi’l mâdî أجهزت sudah tepat, yaitu “Kau telah siap membunuh”.48

Dengan

demikian peneliti memberi skor 3 karena terjemahan ini akurat.

47 Peraturan Menteri Pendidikan Naional RI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang

Disempurnakan (Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional, 2009), h. 12 48 Fuad Ni’mah, Mulakhas Qawaid Al Lughah Al Arabiah (Beirut: Daar Staqofah), h. 115

Page 61: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

42

2. Keberterimaan

Intonasi final dalam kalimat interogatif sudah tepat dengan menggunakan

tanda tanya (?).49

Dengan demikian peneliti memberi skor 3 karena terjemahan ini

berterima.

3. Keterpahaman

Kalimat tanya yang dilontarkan Umar kepada Ali sudah jelas dan mudah

dipahami. Penggunaan tanda baca (?) sebagai intonasi final kalimat introgatif

sudah sesuai kaidah bahasa Indonesia.50

Pada terjemahan subtitel dialog ke (6) ada

7 responden menilai keterpahaman tinggi, 5 responden menganggap

keterpahaman terjemahan dialog ke 6 sedang, dan 2 orang tidak memahami pesan

dialog tersebut.

Q. Analisis Dialog (7)

منه فت عورته، فاستحيـيتإن ابن عمي ناشدن الرحم حي انكش

...anak pamanku,dia memuji Allah maha Pengasih

ketika dia tersungkur diatas tanah. Sumber: Film Omar Episode 13 (,,5,05000,,: --> ,,5,05330::3)

1. Keakuratan

Ketidakakuratan dialog ke (7) terdapat pada Bsu منه فت عورته، فاستحيـيتانكش yang

diterjemahkan menjadi ‘dia tersungkur diatas tanah’. Dalam kamus al-Munawwir

disebutkan kata انكشف memiliki arti yang sepadan dengan ظهر (tampak, terang,

terbuka).51

Bsu استحيا منه dapat diterjemahkan dengan ‘merasa malu’.52

Terjemahan

49 Peraturan Menteri Pendidikan Naional RI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang

Disempurnakan (Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional, 2009), h. 32 50 Peraturan Menteri Pendidikan Naional RI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang

Disempurnakan (Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional, 2009), h. 30 51 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka

Progressif, 1997), h. 1212 52 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka

Progressif, 1997), h. 315

Page 62: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

43

Bsu منه فت عورته، فاستحيـيتي انكش ح dengan merujuk kamus al-Munawwir adalah ‘ketika

auratnya terbuka, dia merasa malu’ dan dalam subtitel terjemahan tidak muncul.

Oleh karena itu peneliti memberikan skor 1 karena terjemahan ini tidak akurat.

2. Keberterimaan

Pada pengalihan pesan dialog ke (7) peneliti melihat pengalihan pesan yang

baik. Namun ada sedikit kekurangan saja yaitu dalam pengalihan kata maha pada

‘maha Pengasih’ sebagai unsur gabungan yang merujuk kepada Tuhan yang

diikuti oleh kata berimbuhan, gabungan itu ditulis terpisah dan unsur-unsurnya

dimulai dengan huruf kapital.53

Selain itu penggunaan kata depan pada kata

‘diatas’ seharusnya ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.54

Skor yang

diberikan pada dialog ini adalah 2 karena keberterimaan terjemahan kurang.

3. Keterpahaman

Cuplikan kalimat terjemahan pada dialog ke (7) perlu dibaca lebih dari satu

kali untuk bisa memahami pesan yang ingin disampaikan dalam film. Penerjemah

dalam bagian ini terlihat menerjemahkan dengan menggunakan metode bebas

yaitu menafsirkan adegan yang terjadi dalam film. Pada bagian ini terdapat 5

responden menilai sudah dapat memahami terjemahan, 5 orang menganggap

tingkat terjemahan sedang dan 4 orang kesulitan memahami terjemahan.

R. Analisis Dialog (8)

ويـها بن عبد الدار

بارويـها حاة األد

ضربا بكل بـتار

53 Peraturan Menteri Pendidikan Naional RI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang

Disempurnakan (Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional, 2009), h. 12 54 Peraturan Menteri Pendidikan Naional RI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang

Disempurnakan (Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional, 2009), h. 19

Page 63: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

44

Ayo bani Abdidar!

Ayo lindungi barisan belakang.

Tebaskan segala senjata yang tajam.

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,5,05:000:0 --> ,,5,05,:0,::)

1. Keakuratan

Pemunculan terjemahan dialog ke (8) terdiri dari dua subtitel (subtitel

pertama dua baris dan subtitel kedua satu baris) dengan memperhatikan

pemenggalan suku kata yang sesuai tata bahasa dan logika dalam satu kalimat.

Kalimat bahasa sumber terterjemahkan secara tepat ke dalam bahasa Indonesia.

Kata األدبار merupakan bentuk jamak dari الدبر yang memiliki arti ‘akhir, belakang’.55

Kata بـتار dalam kamus al-Munawwir mempunyai arti ‘pedang yang tajam’ dan

dalam subtitle film Omar kata ‘pedang’ diterjemahkan menjadi ‘senjata’. Karena

sesuai dengan adegan dalam film, pasukan terlihat tidak hanya menggunakan

pedang untuk berperang, ada juga di antara mereka menggunakan senjata lain

seperti panah. Oleh karena itu hasil terjemahan dialog ke (8) diberikan skor 3

karena sudah akurat.

2. Keberterimaan

Pada dialog ke (8) dialog berbentuk kalimat perintah. Menurut Abdul Chaer

salah satu ciri kalimat perintah adalah mengharapkan adanya reaksi berupa fisik.56

Dalam situasi ini Hindun dengan intonasi ucapan yang lantang menyerukan

kepada bani Abdidar agar bersiap siaga menggunakan senjata untuk melindungi

pasukan dari serangan kaum muslim. Oleh karena itu dialog ke (8) diberikan skor

3 karena terjemahan sudah berterima.

55 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka

Progressif, 1997), h. 384 56 Abdul Chair, Sintaksis Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 197

Page 64: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

45

3. Keterpahaman

Selanjutnya dialog ke (8) berupa kalimat seruan yang diucapkan Hindun agar

pasukannya bersiap melawan musuh. Pemirsa dapat memahami pesan film ini

dengan melihat terjemahan subtitel dan menonton adegan yang terjadi dalam film.

Menurut pendapat responden terdapat 5 orang sudah memahami terjemahan

dialog ke (8), 7 orang menilai keterpahaman sedang dan 2 orang menganggap

terjemahan kurang dapat dipahami.

S. Analisis Dialog (9)

. فراق غي وامق. وإن تدبروا نـفارق. ونـفرش النمارق. إن تـقبلوا نـعانق Jika kalian maju kan kami peluk

kami hamparkan kasur yang empuk.

Atau jika kalian mundur kami kan berpisah

perpisahan tanpa cinta kasih.

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,51,5300013 --> ,,51,5:10000)

1. Keakuratan

Pada dialog ke (9) diterjemahkan menjadi 4 baris dengan karakter tiap baris

tidak melebihi dari 35 karakter. Kalimat Bsu نـفرش النمارق dalam penerjemahannya ke

dalam bahasa sasaran, penerjemah menambahkan kata keterangan ‘yang empuk’

untuk menjelaskan sifat kasur. Jika merujuk kamus al-Munawwir, kata النمارق

bersinonim dengan kata الوسادة yang berarti ‘bantal’.57

Pemilihan diksi yang

penerjemah gunakan dalam penggantian arti kata ‘bantal’ dengan ‘kasur’ sudah

akurat. Sebagai bahan pertimbangan untuk menguatkan alasan penggantian kata

‘kasur’ adalah kata sebelumnya pada Bsa ‘kami hamparkan’.

ع عركة... ارجعوا. ركةارجعوا إل امل

...ارجعوا إل امل

Kembalilah ke medan perang!

kembalilah berperang!

57 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka

Progressif, 1997), h. 1464

Page 65: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

46

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,51,5:00,,3 --> ,,51,5:3003:)

Repetisi kata pada Bsu sudah diterjemahkan ke dalam Bsa dengan

menggunakan pilihan diksi yang ringkas dan tidak bertele-tele. ارجعوا adalah fi’l amr

mabni sukun dan fâ’ilnya berupa zâmîr mustatir yang merujuk pada zâmîr إل .هم

عركةعركة ,adalah susunan ism majrur امل

majrur karena sebelumnya didahului huruf jar امل

.tanda jarnya menggunakan kasrah ,إل 58

Dengan demikian dialoh ke (9) diberikan skor 3 karena terjemahan sudah

akurat.

2. Keberterimaan

Dialog ke (9) terjemahan berupa kalimat luas bertingkat yang hubungan

kedua klausanya menyatakan ‘syarat’ dibentuk dari dua buah klausa dengan

bantuan konjungsi jika.59

Klausa utama pada terjemahan “Jika kalian maju & Atau

jika kalian mundur” menyatakan suatu hal, kejadian atau peristiwa. Klausa

bawahan pada terjemahan “kan kami peluk kami hamparkan kasur yang empuk &

kami kan berpisah perpisahan tanpa cinta kasih” menyatakan persyaratan untuk

terjadinya hal atau kejadian pada klausa utama itu.

عركةعركة... ارجعوا. ارجعوا إل امل

ارجعوا إل امل

Kembalilah ke medan perang!

kembalilah berperang!

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,51,5:00,,3 --> ,,51,5:3003:)

Terjemahan di atas berupa kalimat imperatif yang dibentuk dari sebuah klausa

berpredikat verba yang diberi partikel lah, serta dengan menanggalkan

58 Fuad Ni’mah, Mulakhas Qawaid Al Lughah Al Arabiah (Beirut: Daar Staqofah), h. 115 59 Abdul Chair, Sintaksis Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 180

Page 66: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

47

subjeknya.60

Bedasarkan analisis tersebut, dialog ke (9) diberikan skor 3 karena

terjemahan berterima.

3. Keterpahaman

Berdasarkan sampel pehamaman responden yang sudah menonton film omar

terdapat 2 orang menilai terjemahan dialog ke (9) keterpahaman tinggi, 9 orang

menganggap terjemahan ini tingkat keterpahaman sedang dan 3 orang kesulitan

memahami terjemahan.

T. Analisis Dialog (10)

...!لغنيمة الغنيمةا

Harta rampasan perang... Harta rampasan perang...

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,51151001:1 --> ,,511500030:)

1. Keakuratan

Pada dialog ke (10) Bsu sudah diterjemahkan secara akurat. Dalam adegan

film Omar terlihat pasukan muslim tergiur melihat musuh kalah dan

meninggalkan hartanya di medan perang. Pasukan muslim mulai turun

meninggalkan benteng pertahanan dan berkata ‘Harta rampasan perang...’. Kata

لغنيمةا adalah bentuk masdar dari yang artinya ‘Jarahan atau harta يغنم -غنم

rampasan perang’.61

Dengan demikian diberikan skor 3 karena terjemahan sudah

akurat.

2. Keberterimaan

Ditinjau dari segi tingkat keberterimaan, terjemahan dialog ke (10) lazim

digunakan dan kalimat sudah sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Oleh

karena itu diberikan skor 3 untuk terjemahan yang berterima.

60 Abdul Chair, Sintaksis Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 197 61 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka

Progressif, 1997), h. 1020

Page 67: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

48

3. Keterpahaman

Pada pengalihan pesan dialog ke (10) peneliti melihat penerjemah dapat

memberikan pengalihan yang tepat. Bahasa yang digunakan tidak lagi kaku serta

dapat menyampaikan pesan yang terkandung. Para responden sebanyak 8 orang

juga sependapat bahwa terjemahan ini dapat dipahami dengan mudah, 3 orang

menilai keterpahaman terjemahan sedang, dan 2 orang kurang memahami

terjemahan.

U. Analisis Dialog (11)

رحوا مكانكم رحوا مكانكم .. ال تـبـ ..ال تـبـ

Tetaplah di tempat kalian

jangan beranjak pergi.

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,51150:0:,0 --> ,,5115300,3:)

1. Keakuratan

Melihat pertahanan kaum muslimin melemah, pada dialog ke (11) Ibnu Jubair

menyerukan kepada pasukan, agar mereka tetap di tempat dan tidak beranjak

pergi. Kalimat pada Bsu yang diulang 2 kali sudah diterjemahkan ke dalam bahasa

sasaran secara efektif dengan tidak mengulang lagi terjemahan kalimat yang sama.

Sehingga diberikan skor 3 untuk terjemahan yang sudah akurat.

2. Keberterimaan

Dialog yang diucapkan Ibnu Jubair pada dialog ke (11) berbentuk kalimat

imperatif yang meminta lawan bicara untuk tidak meninggalkan medan perang.62

Pemilihan kosakata yang dipakai sudah lazim digunakan dengan tidak mengulang-

ulang pesan Bsu yang sama. Oleh karena itu diberikan skor 3 untuk terjemahan

berterima.

62 Hasan Alwi, dkk, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h.

353

Page 68: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

49

3. Keterpahaman

Selanjutnya pada dialog ke (11) peneliti melihat pengalihan pesan yang baik,

namun ada sedikit kekurangan saja yaitu seharusnya menggunakan tanda baca

seru (!) pada akhir kalimat. Tanda seru digunakan untuk mengakhiri ungkapan

atau pernyataan yang berupan seruan atau perintah yang menggambarkan

kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.63

Berdasarkan pehaman

yang responden berikan, terdapat 5 orang sudah memahami terjemahan, 7 orang

menilai keterpahamamn terjemahan sedang, dan 2 orang menilai terjemahan sulit

dipahami.

V. Analisis Dialog (12)

...قتل حزة

(Hamzah telah terbunuh..)

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,51:5100:0: --> ,,51:50:0000 )

1. Keakuratan

Bentuk kalimat pasif pada susunan fi’il madhi mabni majhul terdapat dalam

dialog ke (12).64

Hasil terjemahan sudah akurat dengan pilihan diksi kalimat pasif

dalam bahasa Indonesia yang ditandai awalan ter- (Hamzah telah terbunuh). Oleh

karena itu diberikan skor 3 untuk terjemahan dialog ke (12) yang sudah akurat.

2. Keberterimaan

Selanjutnya pada dialog ke (12) berbentuk kalimat pasif. Dalam adegan film

tersebut pasukan perang berteriak histeris melihat Hamzah terbunuh oleh Wahsyi.

Terjemahan subtitel dialog bagian ini sudah berterima sehingga diberi skor 3.

63 Peraturan Menteri Pendidikan Naional RI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang

Disempurnakan (Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional, 2009), h. 32 64 Fuad Ni’mah, Mulakhas Qawaid Al Lughah Al Arabiah (Beirut: Daar Staqofah), h.48

Page 69: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

50

3. Keterpahaman

Pengalihan pesan pada dialog ke (12) sudah sesuai dengan kaidah bahasa

sasaran. Sehingga kalimat mudah difahami oleh pemirsa yang menonton film

Omar. Sebanyak 11 responden menilai terjemahan ini memiliki tingkat

keterpahaman tinggi, dan hanya 3 orang yang sulit memahami terjemahan.

W. Analisis Dialog (13)

سلمون ..!إل رسول اهلل.. إل رسول اهلل أيـها امل

Kembali ke Rasulullah wahai kaum muslimin!

Ayo kembalilah ke Rasulullah

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,5105,000:0 --> ,,5105130:10)

1. Keakuratan

Gugurnya Hamzah di medan peperangan, membuat kubu pasukan muslim

semakin melemah. Sehingga Abu Bakar dalam adegan ini mengajak kaum

muslimin kembali menghadap Rasulullah. Dengan demikian terjemahan dialog ke

(13) sudah bisa dikategorikan dalam tingkatan akurat dan diberikan skor 3.

2. Keberterimaan

Penerjemahan pada dialog ke (13) peneliti menemukan hasil terjemahan yang

harfiah sehingga tidak dapat keluar dari struktur teks bahasa sumber dan berasa

kaku. Kalimat ini merupakan seruan Abu Bakar kepada pasukan muslim agar

kembali menghadap Rasulullah. Alternatif terjemahan yang peneliti berikan

adalah ‘Ayo kembalilah ke Rasulullah wahai kaum muslimin!’. Dengan demikian

diberikan skor 2 karena terjemahan kurang berterima.

3. Keterpahaman

Pesan yang disampaikan pada terjemahan dialog ke (13) menurut peneliti

sudah dapat dipahami dengan mudah. Responden sebanyak 9 orang sependapat

bahwa terjemahan ini mudah dipahami, 3 orang menilai keterpahaman terjemahan

Page 70: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

51

dialog ke (13) sedang dan 2 orang menanggapi bahwa keterpahaman terjemahan

ini sedang.

X. Analisis Dialog (14)

..حزة .. حزة

ب بـعد احلرب ذات سعرواحلر . نن جزيـناكم بيـوم بدر Hamzah...Hamzah.

Kami membalas kalian wahai Abu Bakar

perang demi perang yang begitu berbekas.

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,5105300::0 --> ,,5105::0,,:)

1. Keakuratan

Pada dialog ke (14) terdapat ketidak akuratan pada penerjemahan klausa

‘Kami membalas kalian wahai Abu Bakar’. Pemilihan diksi yang kurang tepat

terjadi pada kata بيـوم بدر yang dialihkan menjadi ‘wahai Abu Bakar’. Kata بيـوم بدر

adalah zaraf zaman atau isim yang menunjukkan keterangan waktu dengan

menyimpan makna ‘di, pada’, sehingga kata ini seharusnya dialihkan menjadi

“Kami membalas kalian dalan perang Badar”.65

وال أخي وعمه وبكري. ما كان عتبة ل من صب Hampir hilang sabar Utbah diriku

saudaraku pamanku dan Bakri.

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,5105,,0:,1 --> ,,5105,0000,)

Selanjutnya pada cuplikan dialog ini terdapat hasil terjemahan yang

harfiah sehingga tidak dapat keluar dari struktur bahasa sumber dan terasa kaku.

Terjemahan kalimat ini seyogyanya dapat lebih diefektifkan dengan syarat pesan

yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dan tidak menyalahi kaidah tata

bahasa yang ada pada bahasa sasaran. Peneliti rasa kalimat ini bisa diterjemahkan

65 Syamsul Ma’arif, Nahwu Kilat: Perpaduan Antara Teori dan Praktek Ringkas dan Jelas

(Bandung: Nuansa Aulia, 2008), h. 160

Page 71: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

52

dengan penggunaan diksi “Aku tidak sesabar Utbah tidak pula (sesabar)

saudaraku, pamanku dan Bakri”.

. ي علي عمريفشكر وحش . ليل صدر وحشي غ شفيت. نذري سي وقضيتشفيت نـف .حت ترم أعظمي ف قـبي

Kau telah mengobati dirimu

dan kau telah laksanakan perintahku

... kau telah mengobati Wahsyi nya

Dada seorang gagah berani

Maka terima kasih Wahsyi

Aku sangat senang sampai aku dikubur

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,5105,00,,0 --> ,,51051,00:1)

Hal lainnya peneliti temukan pada Bsa شفيت وحشي غليل صدر yang

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran menjadi ... kau telah mengobati Wahsyi

nya Dada seorang gagah berani kurang akurat. Terjemahan terasa kaku dan

terlalu tekstual makna kamus. Alternatif yang peneliti berikan untuk terjemahan

tersebut adalah engkau (Wahsyi) telah menyembuhkan rasa yang mendidih di

dalam dadaku.

..!وهذا وقت الوفاء .. هلم أبا دسة، قد شفيت واشتـفيت Kemarilah Abu Dasmah! Kau telah jalankan

tugasmu, telah datang waktu pembebasan.

Sumber: Film Omar Episode 13

Analisa lainnya yang dapat peneliti kemukakan yaitu dalam klausa قد شفيت

penerjemah menggunakan metode penerjemahan bebas untuk mengalih واشتـفيت

bahasakan ke dalam bahasa sasaran. Saat menerjemah dengan menggunakan

metode ini, penerjemah lebih mengutamakan isi dan tidak ingin dikungkung oleh

struktur gramatika dan struktur makna bahasa sumber.

Berdasarkan analisis tersebut peneliti memberi skor 1 karena terjemahan

dialog ke (14) tidak akurat.

Page 72: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

53

2. Keberterimaan

Dalam penerjemahan dialog ke (14) di atas peneliti menemukan struktur

bahasa sasaran masih belum terbebaskan dari struktur bahasa sumber. Karenanya,

bahasa terjemahan seakan bahasa Indonesia berstruktur Arab. Hal ini seperti pada

contoh “Kami membalas kalian wahai Abu Bakar perang demi perang yang

begitu berbekas. Hampir hilang sabar Utbah diriku saudaraku pamanku dan Bakri.

Kau telah mengobati dirimu dan kau telah laksanakan perintahku. Maka terima

kasih Wahsyi aku sangat senang sampai aku dikubur.”

..!وهذا وقت الوفاء .. واشتـفيتهلم أبا دسة، قد شفيت Kemarilah Abu Dasmah! Kau telah jalankan tugasmu, telah datang waktu

pembebasan.

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,51053:0:,, --> ,,5105:00,,0)

Analisis lainnya peneliti melihat pemilihan diksi frasa وقت الوفاء وهذا yang

dialihkan menjadi ‘telah datang waktu pembebasan’ menurut peneliti diksi yang

dipilihkan kurang tepat. Sebaiknya akan lebih tepat diterjemahkan menjadi ‘dan

sekarang saatnya kau bebas’. Oleh karena itu diberikan skor 1 karena terjemahan

tidak berterima.

3. Keterpahaman

Selanjutnya pada dialog ke (14) peneliti masih harus membaca berulang-ulang

untuk memahami isi pesan dialog ke (14). Sependapat dengan peneliti, ada 6

responden menilai tingkat keterpahaman sedang, 7 orang sudah memahami

terjemahan dan 1 orang sulit memahami terjemahan.

Y. Analisis Dialog (15)

...هوووو أل هبل

Ooh Alu Hubal (Ooh Alu Hubal...) Sumber: Film Omar Episode 13 (,,5105:001:: --> ,,51:5,:01::)

Page 73: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

54

1. Keakuratan

Cuplikan dialog ke (15) merupakan lirik lagu yang seharusnya tidak perlu

diterjemahkan karena bukan bagian dari isi film.66

Lirik lagu tersebut sekadar

menjadi ilustrasi yang menggambarkan pasukan perang dari kalangan musuh

bersorak-sorai menyambut kemenangan Wahsyi karena telah berhasil membunuh

Hamzah. Mereka mengapresiasi wujud kegembiraan yang diraihnya dengan

bernyanyi sepanjang perjalanan pulang. Oleh karena itu diberikan skor 1 untuk

terjemahan yang tidak akurat.

2. Keberterimaan

Kemudian pada dialog ke (15) terdapat kalimat yang tidak lazim

diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran. Kalimat ini merupakan cuplikan lagu

yang tidak perlu diterjemahkan karena bukan merupakan bagian dari isi film.

Dengan demikian diberikan skor 1 karena terjemahan tidak berterima.

3. Keterpahaman

Terjemahan pada dialog ke (15) sulit dipahami karena kalimat tersebut tidak

logis dalam bahasa sasaran dan tidak ditemukan makna yang sesuai. Kalimat ini

dalam adegan film Omar dinyanyikan oleh sekelompok pasukan musuh yang telah

memenangkan peperangan melawan kaum muslim. Lirik yang mereka nyanyikan

bukan termasuk bagian dari isi film, sehingga seharusnya tidak perlu

diterjemahkan.

Z. Analisis Dialog (16)

..حر .. حر .. حر ! أنا حر

Aku bebas, bebas, bebas, bebas....

66 Moch. Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-An: Cara Mudah Menerjemahkan Arab-Indonesia

(Pamulang: Dikara, 2011), h. 67

Page 74: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

55

bebas, bebas, bebas, bebas, bebas...

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,51:5:00,03 --> ,,50,5,:003,)

1. Keakuratan

Pada dialog ke (16) terdapat terjemahan repetisi kata yang berlebihan. Kata حر

yang berkali-kali diucapkan Wahsyi, sebaiknya cukup diterjemahkan dengan

pengulangan tiga kali kata ‘bebas’, kemudian diikuti titik tiga (...) di belakangnya.

Dialog ke (16) termasuk ke dalam jenis kalimat tak lengkap atau kalimat minor.

Kalimat ini seperti berdiri sendiri dan tidak dilengkapi dengan subjek. Hal

tersebut terjadi di dalam dialog karena unsur subjek yang tidak muncul itu sudah

diketahui sebelumnya. Oleh karena itu diberikan skor 2 untuk terjemahan yang

kurang akurat.

2. Keberterimaan

Selanjutnya pada cuplikan dialog ke (16) terdapat pemborosan kata dengan

mengulang-ulang penerjemahan kata yang sama. Sebaiknya penggunaan kata

yang sama berkali-kali dalam bahasa sumber cukup diterjemahkan tiga kali

menjadi ‘Aku bebas.. bebas.. bebas...’. dengan demikian diberikan skor 2 karena

terjemahan kurang berterima.

3. Keterpahaman

Pada dialog ke (16) teks Bsu diucapkan berulang-ulang oleh aktor sebagai

wujud kegembiraan yang mendalam. Hasil terjemahan subtitel dengan mudah

dapat dipahami pemirsa karena bantuan melihat adegan aktor yang menunjukkan

wajah ceria sambil berputar-putar gembira, Wahsyi berkata, “Aku bebas.. bebas..

bebas...”. Sebanyak 11 responden sepakat sudah memahami terjemahan dialog ke

(16) dan hanya 3 orang yang belum memahami pesan dialog ke (16).

Page 75: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

56

AA. Analisis Dialog (17)

؟..من أذن لك

Siapa yang mengizinkanmu?

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,50,51,0,,, --> ,,50,51000:0)

1. Keakuratan

Dialog ke (17) sudah diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran.

Dalam kamus Al-Munawwir kata له أذن memiliki arti leksikal “memperkenankan,

memperbolehkan, memberi izin”.67

Cuplikan percakapan ini diucapkan oleh

Wahsyi untuk menegur Raihana. Penerjemahan kata ganti orang ketiga yang

digunakan sudah tepat yaitu ism zamir muttasil majrur berupa لك merujuk kepada

“kamu (perempuan)” yang bernama Raihana.68

Berdasarkan analisis diberikan

skor 3 karena terjemahan sudah akurat.

2. Keberterimaan

Hasil terjemahan pada dialog ke (17) sudah sesuai dengan struktur bahasa

sasaran dan bahasa yang digunakan luwes. Sehingga tidak ada analisis mendalam

pada bagian ini. Dengan demikian diberikan skor 3 untuk terjemahan yang

berterima.

3. Keterpahaman

Cuplikan kalimat pada dialog ke (17) terjadi saat Wahsyi menegur Raihana

karena dia mencoba menggunakan kalung milik Wahsyi tanpa izin terlebih

dahulu. Kalimat yang diucapkan Wahsyi tersebut menurut peneliti mudah

dipahami sebab diksi yang penerjemah pilih untuk mengalih bahasakan tidak

asing didengar oleh pemirsa. Sebanyak 11 responden menilaimudah memahami

67 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka

Progressif, 1997), h. 15 68 Fuad Ni’mah, Mulakhas Qawaid Al Lughah Al Arabiah (Beirut: Daar Staqofah), h. 114

Page 76: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

57

terjemahan dialog ke (17) dan 3 responden menilai keterpahaman terjemahan

rendah.

BB. Analisis Dialog (18)

ما بك ال أم لك؟ ما الذي فـعلته؟

Ada apa denganmu?

memang apa yang telah kulakukan?

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,50,51000:0 --> ,,50,51:0::1)

1. Keakuratan

Pada dialog ke (18) terdapat kata yang tidak diterjemahkan, yaitu kata ال أم لك.

Mengutip arti leksikal dalam kamus Al-Munawwir, terjemahan kata ال أم لك adalah

“perkataan yang mengandung arti celaan”.69

Pelesapan arti kata tersebut sudah

efektif karena akan dianggap sebagai terjemahan yang kaku bila dialih bahasakan

menjadi “Ada apa denganmu perkataan yang mengandung celaan?”. Bentuk

celaan dalam dialog tersebut cukup digambarkan dengan mimik intonasi ucapan si

aktris. Hal ini ditunjukkan Raihana melalui raut muka masam saat berbicara

dengan Wahsyi. Sehingga diberikan skor 3 karena terjemahan sudah akurat.

2. Keberterimaan

Pada dialog ke (18) hasil terjemahan sudah akurat. Namun ada sedikit

kesalahan pada penggunaan huruf kapital. Seharusnya setelah tanda tanya kata

‘memang’ menggunakan huruf kapital. Dengan demikian diberikan skor 3 karena

terjemahan sudah berterima.

3. Keterpahaman

Pada bagian ini dengan melihat adegan yang terjadi dalam film, kalimat

tersebut muncul saat Raihana menjawab percakapan dengan Wahsyi. Raihana

69 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka

Progressif, 1997), h. 39

Page 77: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

58

merasa heran dengan tingkah laku Wahsyi yang tidak seperti biasanya. Hasil

terjemahan yang diucapkan Raihana dalam Bsu akan mudah dipahami dengan

memperhatikan kelanjutan percakapan sebelum maupun sesudahnya.

Berdasarkan survei, ada 7 responden menilai terjemahan ini sudah dapat

dipahami, 5 responden menganggap tingkat keterpahaman terjemahan sedang dan

2 responden sulit memahami terjemahan.

CC. Analisis Dialog (19)

!إذن ال تسي شيئا دون

Jangan sentuh apapun tanpa izinku!

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,50,5100303 --> ,,50,5100:33)

1. Keakuratan

Dialog ke (19) kalimat dalam Bsu diterjemahkan sesuai dengan bahasa

sasaran. Jenis kalimat pada dialog ke (19) adalah kalimat imperatif larangan.

Kalimat imperatif dapat bersifat larangan dengan adanya kata jangan.70

Dalam

percakapan ini Wahsyi melarang Raihana menyentuh apapun barang miliknya.

Wahsyi marah melihat Raihana memegang kalung Wahsyi tanpa meminta izin

terlebih dahulu. Berdasarkan analisis tersebut, terjemahan dialog ke (19) diberkan

skor 3 karena sudah akurat.

2. Keberterimaan

Selanjutnya pada dialog ke (19) merupakan bentuk kalimat imperatif. Sang

aktor dalam dialog ini melarang lawan bicaranya agar tidak menyentuh perhiasan

milik aktor tersebut. Sehingga diberikan skor 3 karena terjemahan sudah

berterima.

70 Hasan Alwi, dkk, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h.

357

Page 78: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

59

3. Keterpahaman

Pemilihan diksi terjemahan dialog ke (19) penerjemah menyusun kalimat

dengan sederhana, tidak rumit, dan tidak -berbelit-belit. Sebanyak 6 responden

meniali keterpahaman terjemahan dialog ke (19) tinggi, 6 responden menilai

tingkat keterpahaman sedang dan 2 responden sulit memahami terjemahan.

DD. Analisis Dialog (20)

تتص نـفسك ومن أحق من به؟ أم تريد أن . ويك، ما زدت على أن وضعته على نري بارتدائه؟

Celaka kau,padahal tidak sampai aku pakai perhiasan itu di kalung ku?

Memang siapa yang lebih berhak atas itu?

apakah kau mengkhususkan itu untukmu?

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,50,51:013: -->,,50,5000::,)

1. Keakuratan

Pada dialog ke (20) Raihana menjawab dengan sengit ucapan Wahsyi. Bsu ويك

yang diterjemahkan menjadi “Celaka kau”, sudah tepat. Dalam kamus al-

Munawwir kata ويح berarti ‘Celaka’.71

Cuplikan dialog ke (20) berbentuk kalimat

pengingkaran atau negasi. Pengingkaran kalimat terlihat pada kata ingkar tidak

yang ditempatkan di awal predikat yang tidak mengandung bentuk sudah atau

telah pada kalimat berpredikat. Dialog ini menunjukkan bahwa tuduhan Wahsyi

terhadap Raihana tidak benar. Raihana belum memakai kalung tersebut, ia baru

memegangnya saja. Selanjutnya kekurang akuratan terdapat pada Bsu على نري yang

diterjemahan ke dalam bahasa sasaran menjadi “di kalung ku”. Seharusnya dapat

dipilihkan padanan yang sesuai dengan konteks yaitu perhiasan itu di pakai di

71 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka

Progressif, 1997), h. 1586

Page 79: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

60

leher bukan di kalung. Berdasarkan analisis terjemahan ini diberi skor 3 karena

sudah akurat.

2. Keberterimaan

Dalam penerjemahan dialog ke (20) terbagi menjadi dua subtitel. Tiap subtitel

terdiri dari dua baris. Waktu pemunculan subtitel sudah memenuhi standar yaitu

antara 2-7 detik. Selain itu hal yang harus diperhatikan juga adalah setelah tanda

koma (,) pada frasa ‘Celaka kau’ seharusnya diberi jarak satu spasi sebelum kata

‘padahal’. Selanjutnya kata ‘apakah’ seharusnya menggunakan huruf kapital

sebagai huruf pertama awal kalimat. Dengan demikian terjemahan ini diberikan

skor 3 karena sudah berterima.

3. Keterpahaman

Hasil terjemahan dialog ke (20) menurut peneliti sudah dapat dipahami,

namun diperlukan lebih dari satu kali baca untuk memahami terjemahan.

Ungkapan makian ini dilontarkan Raihana kepada Wahsyi karena dia marah

terhadap larangan Wahsyi untuk tidak mencoba perhiasaan yang ingin ia miliki.

Sebanyak 6 responden meniali keterpahaman terjemahan dialog ke (20) tinggi, 6

responden menilai tingkat keterpahaman sedang dan 2 responden sulit memahami

terjemahan.

Berikut secara rinci grafik tingkat keterpahaman terjemahan film Omar

episode ketiga belas.

Page 80: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

61

Diagram Tingkat Keterpahaman Terjemahan Subttel Film Omar

Jika diurai secara rinci, masalah-masalah yang teridentifikasi pada terjemahan

subtitle film Omar antara lain:

1. Pemadanan yang Tidak Tepat

Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas terjemahan adalah

pemadanan yang tidak tepat. Contohnya

وال أخي وعمه وبكري. ما كان عتبة ل من صب Hampir hilang sabar Utbah diriku saudaraku pamanku dan Bakri.

Sumber: Film Omar Episode 13 (,,5105,,0:,1 --> ,,5105,0000,)

Ketidaktepatan pengalihan pesan terjemahan di atas mengakibatkan perbedaan

pendapat bagi pemirsa dalam memahami maksud isi film. Menurut interpretasi

peneliti, makna yang ingin disampaikan tokoh dalam dialog tersebut adalah

“Bukan hanya Utbah yang kehilangan kesabaran, tetapi saudaraku, pamannya dan

Bakri”.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

4

10

4

2

8 7

5 5

2

8

5

11

9

7

9

11 10

7 6 6

7

2

9

7

4 5

5

7

9

3

7

0 3

6 1

0 1

5 6 6

3 2

1

5

2 2

4

2 3

2 2 3

2 1

4 3 3

2 2 2 K

ete

rpah

aman

Dialog ke-

Tingkat Keterpahaman Terjemahan Subtitel Film Omar Episode ke 13

Keterpahaman Rendah

Keterpahaman Sedang

Keterpahaman Tinggi

Page 81: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

62

Ketidaktepatan pada data no. (4) adalah masih menggunakan struktur bahasa

sasaran yang belum terbebaskan dari bahasa sumber. Karenanya, terjemahan

seakan bahasa Indonesia yang berstruktur Arab. Contoh لذي نـفسي بيده وا yang

diterjemahkan menjadi “Demi zat yang aku berada di tangan-Nya”.

Pada data no. (7) انكشفت عورته، فاستحيـيت منه yang diterjemahkan menjadi “dia

tersungkur diatas tanah” terjemahan menggunakan pemadanan yang tidak tepat.

Sebaiknya terjemahan yang peneliti sarankan adalah “ketika auratnya terbuka, dia

merasa malu”.

2. Pemilihan Diksi yang Tidak Tepat

Pemilihan diksi yang tepat juga berpengaruh terhadap kualitas suatu

terjemahan. Dialog yang tidak diterjemahkan sesuai dengan konteksnya akan

berakibat pada rendahnya kualitas terjemahan. Pada data no. (5) الراحم yang

diterjemahkan menjadi “maha Pengampun” tidak tepat, sehingga sebaiknya

diterjemahkan dengan “Maha Pengasih atau Penyayang”.

Pada no. (14) Bsu بدر بيـوم yang diterjemahkan menjadi “Wahai Abu Bakar” tidak

tepat. Seharusnya terjemahan yang benar adalah “Perang Badar” bukan nama

seseorang.

3. Terjemahan Tidak Logis

Terjemahan tidak logis dalam dialog film Omar muncul pada data no. (15)

yaitu “Ooh Alu Hubal”. Kalimat ini merupakan terjemahan dari cuplikan lagu

...هوووو أل هبل .

4. Penggunaan Ungkapan yang Berlebihan

Page 82: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

63

Terjemahan pada no. (4) “Tidak aku tinggalkan dirimu sampai pedangku

mempercepatmu ke neraka, mengantarku ke surga” terlihat menggunakan

ungkapan yang berlebihan. Ungkapan tersebut dapat dipilihkan istilah yang lebih

efektif dalam bahasa Indonesia, yaitu “Aku akan segera membunuhmu”.

Page 83: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada bab ini, penulis menggambarkan secara ringkas hasil analisis terjemahan

subtitel film Omar. Namun, mengingat keterbatasan peneliti dalam menguak

masalah yang ada, maka penelitian ini penulis batasi hanya pada episode ketiga

belas. Untuk lebih fokus penulis mengambil data pada 21 menit pertama

berjumlah 20 subtitel dalam episode tersebut.

Ditinjau dari segi keakuratan hasil terjemahan film Omar ini, peneliti

mendapati terjemahan yang tidak akurat dalam mengalihkan pesan yaitu sebanyak

3 data, 3 data diterjemahkan dengan kurang akurat dan 14 data lainnya peneliti

mendapati penerjemah sudah menyampaikan pesan sesuai dengan pesan penulis.

Analisis dari segi keberterimaan ditemukan sebanyak 13 data, terjemahan kurang

berterima ditemukan sebanyak 5 data dan terjemahan tidak berterima ditemukan 2

data. Kategori tingkat keterpahaman ditemukan sebanyak 12 data, kategori tingkat

keterpahaman sedang ditemukan 3 data dan kategori tingkat keterpahaman rendah

ditemukan 5 data.

Setelah menganalisis terjemahan film Omar, maka peneliti dapat

menyimpulkan hasil terjemahan subtitel film Omar sudah baik dan memiliki

beberapa kekurangan yang diperlukan tindak lanjut untuk disempurnakan serta

perbaikan sisi-sisi kekurangan tersebut. Dari segi keakuratan hasil terjemahan

subtitel film Omar ini, peneliti mendapati ketidaktepatan dalam mengalihkan

pesan sesuai dengan maksud dan tujuan Bsu, sehingga ada pesan yang tidak

tersampaikan secara benar. Dari segi keberterimaan, peneliti menemukan

Page 84: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

65

pengalihan teks sumber yang jauh dari kelaziman bahasa sasaran. Hal itu terlihat

dari penggunaan diksi yang banyak menggunakan kata-kata yang kurang tepat.

Selanjutnya penggunaan kalimat yang kurang efektif serta penggunaan tanda baca

yang tidak tepat, akan berakibat pada pemahaman yang sulit bagi pemirsa yang

menonton film ini.

EE. Saran

Beberapa saran yang dapat penulis berikan di sini antara lain:

1. Seandainya film ini akan ditayangkan ulang, disarankan untuk meneliti

kembali terjemahan subtitelnya agar memenuhi syarat keterbacaan dan

sifat komunikatif yang baik.

2. Terbatasnya pemerhati dan praktisi dalam bidang penerjemahan film,

menjadi peluang bagi mahasiswa Tarjamah untuk lebih mendalami bidang

ini.

Page 85: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

66

DAFTAR PUSTAKA

Alfarisi, Zaka. Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2011.

Chair, Abdul. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Hastuti, Endang Dwi, dkk. “Analisis Terjemahan Film Inggris-Indonesia: Studi

Kasus Terjemahan Film “Romeo and Juliet” (Kajian tentang Stretegi

Penerjemahan): Proceding Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian

terhadap Masyarakat, 7 Desember 2011. Sukoharjo: LPPM Univet

Bantara, 2011.

Hidayatullah, Moch Syarif. Tarjim Al-An. Tangerang: Dikara, 2011.

Hoed, Benny. H. Penerjemahan dan Kebudayaan. Jakarta: Pustaka Jaya, 2006.

Huan, Yan. Pragmatics. Oxford: Oxford University Press, 2005.

Kusumastuti, Fenti. “Analisis Kontrastif Subtitling dan Dubbing dalam Film

Kartun Dora The Explorer Seri Wish Upon A Star.” Tesis S2 Program

Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011.

Ma’arif, Syamsul. Nahwu Kilat. Bandung: Nuansa Aulia, 2009.

Ma’luf, Louis. Al-Munjid fi Al-Lughoh wa Al-A’lam. Beirut: Dar El-masyrik,

1996.

Machali, Rochayah. Pedoman Bagi Penerjemah: Panduan Lengkap Bagi Anda

yang Ingin Menjadi Penerjemah Profesional. Bandung: Kaifa, 2009.

Mahsun. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.

Muhammad. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia. Surabaya:

Pustaka Progressif, 1997.

Nababan, Mangatur, dkk. Pengembangan Model Penilaian Kualitas

Terjemahan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2012.

Nasuhi, Hamid. dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan

Disertasi). Ciputat: CeQDA, 2007.

Newmark. A Text Book of Translation. London: Prentice Hall, 1988.

Nida dan Taber. The Teori and Practice of Translation. Leiden: Brill, 1969.

Page 86: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

67

Peraturan Menteri Pendidikan Naional RI. Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional,

2009.

Poerwadarminta, W. J. S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka, 1993.

Rokhman, Muh Arif. Penerjemahan Teks Inggris. Yogyakarta: Pyramid

Publisher, 2006.

Sayogie, Frans. Penerjemahan:Bahasa Inggris ke dalan bahasa Indonesia.

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2008.

Syihabudin. Penerjemahan Arab-Indonesia: Teori dan Praktek. Bandung:

Humaniora, 2005.

Tim penyusun. Pedoman Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2010-2011. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2010.

Rujukan Online

Al Arabiya, “Saudi Scholar Islams Critics of MBC’s Omar ibn al-Khattab TV

Serie,s” artikel diakses pada 2 Mei 2014 jam 11.20 dari

http://www.alarabiya.net/articles/2012/07/22/227742.html

Al-Youm, Al-Masry, “Omar ibn al-Khattab TV Series Raises Controversy,”

artikel diakses pada 2 Mei 2014 jam 11.06 dari

http://www.egyptindependent.com/news/omar-ibn-al-khattab-tv-series-

raises-controversy

Bili Octa, Yacob, “Habiskan Rp. 200 Miliar, Film Omar Sempat Jadi

Kontroversi”, Berita di akses pada 9 Maret 2014 dari

http://www.merdeka.com/ramadan/habiskan-rp-200-miliar-film-omar-

sempat-jadi-kontroversi.html

Habbous, Mahmoud, “Feature-Ramadan TV Show Stirs Argument Across Arab

World,” artikel diakses pada 2 Mei 2014 jam 10.44 dari

http://in.reuters.com/article/2012/08/13/media-islam-drama-

idINL6E8J780L20120813

Reporter, “MNC TV Bedah Serial Kolosal –Omar berita diakses pada 7 Maret

2014 dari

http://www.mnctv.com/index.php?option=com_content&task=view&id=5

236&Itemid=187

Reporter, “MUI Apresiasi Penayangan Film Omar”, berita diakses pada 7 Maret

2014 dari

Page 87: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

68

http://news.mnctv.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2

6100

Wartawan, “Mahasiswa UIN Menangis Saksikan Serial Omar”, artikel diakses

pada 5 Maret 2014 dari http://poskotanews.com/2012/08/03/mahasiswa-

uin-menangis-saksikan-serial-omar/

Page 88: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

69

Lampiran 1 Cuplikan Gambar Film Omar

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Gambar 4

Page 89: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

70

Gambar 5

Gambar 6

Gambar 7

Gambar 8

Page 90: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

71

Gambar 9

Gambar 10

Gambar 11

Gambar 12

Page 91: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

72

Gambar 13

Gambar 14

Gambar 15

Gambar 16

Page 92: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

73

Gambar 17

Gambar 18

Gambar 19

Gambar 20

Page 93: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

74

Gambar 21

Gambar 22

Gambar 23

Gambar 24

Page 94: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

75

Gambar 25

Gambar 26.

Gambar 27

Gambar 28

Page 95: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

76

Gambar 29

Gambar 30

Gambar 31

Gambar 32

Page 96: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

77

Gambar 33

Gambar 34

Page 97: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

78

Lampiran 2 Cuplikan Dialog Bahasa Arab Film Omar

1. Hamzah

رحوه حت ل يأمركم رسول اهلل أن تـلزموا مكانك فنا الطي رأيـتمونا تط و م فال تـبـ

2. Panglima dan Pasukan perang Muslim

أحد أحد3. Thalhah

بارز .ةهلم إل امل

4. Ali bin Abi Thalib

.لك اهلل بسيفي إل النار، أو يـعجلن بسيفك إل اجلنة ج ه ال أفارقك حت يـع والذي نـفسي بيد

5. Thalhah

.يا ابن عمي أنشدك اهلل والرحم

6. Panglima dan Pasukan perang Muslim

...أحد أحد 7. Umar bin Khattab

.أفال أجهزت عليه

8. Ali bin Abi Thalib

.ته، فاستحيـيت منه حم حي انكشفت عور إن ابن عمي ناشدن الر

9. Hindun

ويـها بن عبد الدار

ويـها حاة األدبار

بـتار ضربا بكل

10. Hamzah dan pasukan perang Muslim

أحد أحد11. Hindun

. فراق غي وامق. وإن تدبروا نـفارق. ونـفرش النمارق. إن تـقبلوا نـعانق

عركةعركة ...ارجعوا... ارجعوا إل امل

...ارجعوا إل امل

12. Pasukan Muslim

...!لغنيمة الغنيمةا

Page 98: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

79

13. Ibnu Jubair

رحوا ال رحوا .. مكانكم تـبـ ...مكانكم ال تـبـ

14. Pasukan perang

...قتل حزة

15. Abu Bakar

سلمون إل رسول اهلل أ..!إل رسول اهلل ..يـها امل

16. Hindun

..حزة .. حزة عر حلرب بـعد احلرب ذات س وا. نن جزيـناكم بيـوم بدر

وال أخي وعمه وبكري. ما كان عتبة ل من صب

صدر شفيت وحشي غليل . ريشفيت نـفسي وقضيت نذ

ي علي عمري .ت ترم أعظمي ف قـبيح . فشكر وحش

..!وهذا وقت الوفاء .. سة، قد شفيت واشتـفيتهلم أبا د

17. Pasukan Perang

...هوووو أل هبل

18. Wahsyi

..حر .. حر .. حر ! أنا حر

19. Wahsyi

؟..من أذن لك

20. Raihana

ما الذي فـعلته؟ما بك ال أم لك؟

21. Wahsyi

!ال تسي شيئا دون إذن

22. Raihana

ومن أحق من به؟ أم تريد أن تتص نـفسك بارتدائه؟. ويك، ما زدت على أن وضعته على نري

Page 99: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

80

Lampiran 3 Cuplikan Terjemahan Subtitle Film Omar

0

,,5,,51:0000 -- >,,5,,5100::3 Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

3

,,5,0501000: -- >,,5,050:0:1:

Umar bin Khattab

:

,,5,05000:0: -- >,,5,050:0:03

Episode 13

: ,,5,053000,: -- >,,5,0530003:

Uhud 7 Syawal Tahun ke 3 Hijriyah

0

,,5,35:30:10 -- >,,5,35:00:00

Rasulullah memerintahkan kalian agar tidak beranjak dari tempat kalian.

0

,,5,35::0:,0 -- >,,5,:5,30:10

Tetaplah berdiri tegak untuk hadapi musuh

0

,,5,:5,:01:, -- >,,5,:5,00::0

...walau andai sekumpulan burung menghadang.

:

,,5,:5,00:00 -- >,,5,:51:0,30

Tuhan Yang Esa

(Tuhan Yang Esa)...

1,

,,5,:5310::0 -- >,,5,:53:00:0

Ayo kemari wahai musuh! kita bertarung.

11

,,5,05,00,0: -- >,,5,05,00001

Demi zat yang aku berada di tangan-Nya

10

,,5,05,00,:0 -- >,,5,05130:0:

Tidak aku tinggalkan dirimu sampai pedangku mempercepatmu ke neraka, atau mengantarku ke

surga.

13

,,5,05:,030, -- >,,5,05:3030:

Wahai anak pamanku! Aku memuji Allah yang Maha Pengasih

1:

,,5,05::0013 -- >,,5,05110:::

Tuhan Yang Esa

(Tuhan Yang Esa )..

Page 100: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

81

1:

,,5,050:0,01 -- >,,5,05000,01

Bukankah kau telah siap membunuhnya?

10

,,5,05000,,: -- >,,5,05330::3

...anak pamanku, dia memuji Allah Maha Pengasih ketika dia tersungkur diatas tanah.

10

,,5,05:000:0 -- >,,5,05::000: Ayo bani Abdidar! Ayo lindungi barisan belakang.

10

,,5,05,100:0 -- >,,5,05,:0,::

Tebaskan segala senjata yang tajam.

1:

,,5,:53,0:0, -- >,,5,:5:,0010

Tuhan Yang Esa

(Tuhan Yang Esa)..

0,

,,51,5300013 -- >,,51,53000:,

Jika kalian maju kan kami peluk, kami hamparkan kasur yang empuk.

01

,,51,53000,0 -- >,,51,5:10000

Atau jika kalian mundur kami kan berpisah, perpisahan tanpa cinta kasih.

00

,,51,5:00,,3 -- >,,51,5:3003:

Kembalilah ke medan perang! Kembalilah berperang!

03

,,51151001:1 -- >,,511500030:

Harta rampasan perang

0:

,,51150:0:,0 -- >,,5115300,3:

Tetaplah di tempat kalian, jangan beranjak pergi.

0:

,,51153:003, -- >,,5115:000::

Tuhan Maha Esa (Tuhan Maha Esa)..

00

,,51:5,00:10 -- >,,51:51101,,

Hamzaaah...

00

,,51:5100:0: -- >,,51:50:0000

(Hamzah telah terbunuh)..

00 ,,51:5000:3, -- >,,51:5030::0

Hamzah telah terbunuh.

Page 101: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

82

0:

,,51:53300:: -- >,,51:53:0:,:

(Hamzah telah terbunuh)..

3,

,,5105,000:0 -- >,,5105130:10

Kembali ke Rasulullah wahai kaum muslimin! Ayo kembalilah ke Rasulullah

31

,,5105300::0 -- >,,5105:10030 Hamzah..Hamzah..

30

,,5105:00:00 -- >,,5105::0,,:

Kami membalas kalian wahai Abu Bakar, perang demi perang yang begitu berbekas.

33

,,5105,,0:,1 -- >,,5105,0000,

Hampir hilang sabar Utbah diriku saudaraku pamanku dan Bakri.

3: ,,5105,00,,0 -- >,,51051,00:1

Kau telah mengobati dirimu dan kau telah laksanakan perintahku

3:

,,510511000: -- >,,51051:000:

..kau telah mengobati wahsyinya , dada seorang gagah berani

30

,,51051001:: -- >,,5105030,:0

Maka terima kasih Wahsyi, aku sangat senang sampai aku dikubur.

30

,,51053:0:,, -- >,,5105:00,,0

Kemarilah Abu Dasmah! Kau telah jalankan tugasmu, telah datang waktu pembebasan.

30

,,5105:001:: -- >,,51:5,:01::

Ooh Alu Hubal

(Ooh Alu Hubal)...

3:

,,51:5:00,03 -- >,,50,5,:003,

Aku bebas, bebas, bebas, bebas.... bebas, bebas, bebas, bebas, bebas....

:,

,,50,51,0,,, -- >,,50,51000:0

Siapa yang mengizinkanmu?

:1

,,50,51000:0 -- >,,50,51:0::1

Ada apa denganmu? memang apa yang telah kulakukan?

:0 ,,50,5100303 -- >,,50,5100:33

Jangan sentuh apapun tanpa izinku!

Page 102: KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM OMARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30677/1/SITI NUR... · Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

83

:3

,,50,51:013: -- >,,50,5000030

Celaka kau, padahal tidak sampai aku pakai perhiasan itu di leherku

::

,,50,5030001 -- >,,50,5000::,

Memang siapa yang lebih berhak atas itu? Apakah kau mengkhususkan itu untukmu?