Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

56
i HALAMAN JUDUL ANALISIS KUALITAS SUPERVISE AKADEMIK PENGAWAS SEKOLAH KAITANNYA DENGAN KINERJA GURU SE-KOTA MAMUJU Proposal Penelitian Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Disusun dan Diajukan Oleh SUTIKNO PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2013

description

kualitas supervisi akademik draf teesis

Transcript of Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

Page 1: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

i

HALAMAN JUDUL

ANALISIS KUALITAS SUPERVISE AKADEMIK PENGAWAS SEKOLAH

KAITANNYA DENGAN KINERJA GURU SE-KOTA MAMUJU

Proposal Penelitian

Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Negeri MakassarSebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Derajat Magister

Program StudiPenelitian dan Evaluasi Pendidikan

Disusun dan Diajukan Oleh

SUTIKNO

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2013

Page 2: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Kualitas Supervisi Akademik, Budaya SekolahTerhadap Kinerja Guru SMA Negeri se-Kota Mamuju.

Nama Mahasiswa : Sutikno

No. Pokok : 12B12030

Program Studi : Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Menyetujui

Komisi Penasihat,

....................................... ....................................Ketua Anggota

Mengetahui:

Ketua DirekturProgramStudi Program PascasarjanaPenelitian dan Evaluasi Pendidikan, Universitas Negeri Makassar

Prof. Dr. Ruslan, M. Pd Prof. Dr. Jasruddin, M. SiNIP. 19600312 198603 1 003 NIP. 19641222 199103 1 002

Page 3: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... iDAFTAR ISI ............................................................................................................... iiiDAFTAR TABEL......................................................................................................... vDAFTAR GAMBAR .................................................................................................. viBAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1B. Rumusan Masalah................................................................................... 5C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORITIK ....................................................................................... 7A. Deskripsi Teoritik.................................................................................... 7

1. Kinerja Guru....................................................................................... 72. Kualitas Supervise Akademik .......................................................... 13

a) Konsep Kualitas .......................................................................... 13b) Supervise Akademik.................................................................... 18c) Defenisi Kualitas Supervisi Akademik dan Indikatornya. .......... 27d) Pengukuran Kualitas Supervisi Akademik .................................. 28

3. Validitas Isi Gregory ........................................................................ 30B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................. 31C. Kerangka Pikir ...................................................................................... 32

Pengaruh Kualitas Supervise Akademik Pengawas SekolahTerhadap Kinerja Guru......................Error! Bookmark not defined.

D. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 33BAB III METODE PENELITIAN............................................................................. 34

A. Jenis dan Disain Penelitian ................................................................... 34B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 36C. Populasi dan Sampel Penelitian............................................................ 36D. Variabel Penelitian ................................................................................ 36

1. Jenis variabel penelitian ................................................................... 362. Definisi konseptual variabel penelitian ............................................ 373. Definisi operasional variabel penelitian........................................... 37

E. Instrumen Penelitian ............................................................................. 38

Page 4: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

iv

1 Jenis instrumen penelitian ................................................................ 382 Pengembangan instrumen penelitian................................................ 39

F. Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 41G. Hipotesis Statistik ................................................................................. 41H. TeknikAnalisis Data.............................................................................. 41

1. Analisi Butir Instrument................................................................... 412. Analis deskriptif metode IPA ........................................................... 423. Analisis inferensial........................................................................... 46

I. Jadual Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 46DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 47

Page 5: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

v

DAFTAR TABEL

Page 6: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

vi

DAFTAR GAMBAR

Page 7: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menelaah PERMENDIKNAS RI No. 63 Tahun 2009 Tentang Sistem

Penjaminan Mutu Pendidikan, dimana tujuan akhir penjaminan mutu pendidikan

adalah tingginya kecerdasan kehidupan manusia dan bangsa. Dengan kata lain dapat

dikatakan tingginya kecerdasan kehidupan manusia dan bangsa Indonesia akan

terwujud jika pendidikan berkualitas. Persoalan kualitas pendidikan selalu menjadi

topic yang hangat untuk dikaji, sebab kualitas pendidi kan erat kaitannya dengan

masa depan suatu bangsa, bahkan beberapa penelitian ilmiah dibidang pendidikan

berangkat dari persolan rendahnya mutu pendidikan. Banyak variabel yang

mempengaruhi kualitas pendidikan, salah satu variabel yang sering menjadi

perhatian adalah kinerja guru, hal tersebut didasari atas suatu pemikiran bahwa guru

memiliki peran yang penting dalam pendidikan, gurulah yang bersentuhan langsung

dengan peserta didik, sehingga diyakini kinerja guru akan berdampak pada mutu

peserta didik, dan pada tahapan selanjutnya akan berdampak pada kualitas

pendidikan.

Pentingnya persoalan kinerja guru telah banyak mendorong kalangan

akademisi menuangkannnya dalam kajian ilmiah, salah satu diantaranya adalah

Page 8: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

disertasi Mappaenre (2013) yang mengkaji masalah kinerja guru dengan

memperhatikan factor-faktor yang berpengaruh yaitu kepemimpinan super, dan

budaya organisasi, Mappaenre juga berpendapat bahwa salah satu indikator

rendahnya kinerja guru dapat dilihat dari rendahnya prestasi atau hasil belajar

peserta didik (Mappaenre 2013:8). Kajian ilmiah yang dilakukan ilmuan tersebut

mengindikasikan bahwa persolan kinerja guru sangatlah perlu mendapat penekanan

dan perhatian. sepanjang waktu, kajian tentang kinerja guru akan selalu memberi

dampak positif dan memberikan manfaat yang signifikan terhadap kualitas

pendidikan.

Berangkat dari kenyataan hasil Ujian Nasional tahun 2013 dimana propinsi

Sulawesi Barat memiliki peringkat …..dari ….propinsi di Indonesia. Peneliti tertarik

mengakaji persoalan tersebut dan menuangkannya dalam suatu karya ilmiah. Studi

pustaka awal yang peneliti lakukan memberikan informasi, begitu kompleks variabel

yang kemungkinan mempengaruhi hasil Ujian Nasional tersebut. Meskipun demikian

penelitian ini membatasi dan mefokuskan persolan pada kinerja guru, selanjutnya

mengungkap variabel kualitas supervise akademik pengawas dan memposisikannya

sebagai variabel bebas, serta teknik pengukuran kualitas yang didasarkan atas

persepsi guru. penelitian ini akan menunjukkan pengaruh kualitas supervise

Page 9: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

akademik pengawas sekolah terhadap kinerja guru. Penelitian relevan telah

dilakukan oleh I Made Gunawan dikota Badung Propinsi Bali yang meneliti 136

orang guru dengan desain ex-post facto, meneliti kontribusi kualitas supervise

pengawas terhadap kualitas layanan guru dalam pembelajaran. I Made Gunawan

berkesimpulan kedua variabel memiliki korelasi positif, dengan persamaan regresi= 108,775 + 0,48L̇ogika kausalitas yang menghubungkan variabel kualitas supervise

akademik pengawas dan variabel kinerja guru didukung oleh beberapa teori, Ali

Imron (2011:8) menyatakan supervise pembelajaran sebagai serangkaian usaha

bantuan kepada guru. Lebih jauh Sudjana (2012:56) merumuskan tujuan supervise

kedalam tiga aspek yaitu: (1) Membantu guru mengembangkan kemampuan

profesionalnya, (2) Melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan proses belajar

mengajar disekolah, (3) Memotivasi guru menggunakan seluruh kemampuannya

dalam melaksanakan pembelajaran. Rivai(2009:823) juga menegaskan bahwa

supervise akan mempengaruhi kinerja guru.

Peran guru dalam usaha peningkatan mutu pendidikan sangatlah penting.

Untuk itu guru dituntut untuk menyelenggarakan proses pembelajaran yang

berkualitas. Usaha peningkatan kualitas pembelajaran harus dilakukan secara

Page 10: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

berkesinambungan sebab kualitas pembalajaran bersifat dinamis, pernyataan tersebut

didasarkan atas pernyataan Quisumbing dalam mardapi (2012:3) yang menyatakan

kualitas sebagai proses dinamis, yang terus berubah seiring waktu. Sekalipun guru

telah memiliki sejumlah kompetensi, tetap saja dilapangan guru akan menemui

berbagai persoalan dan situasi yang terus berubah, seperti kurikulum, tuntutan

masyarakat. Dalam konteks inilah keberadaan pengawas sekolah diperlukan, untuk

melakukan supervise akademik

Sudjana (2012) menempatkan peran pengawas sekolah sebagai penjamin

mutu pada tingkat satuan pendidikan. Pendapat sudjana ini lebih mempertegas bahwa

secara operasional persoalan mutu disekolah adalah tanggung jawab pengawas.

Upaya yang dilakukan pengawas sekolah pada persoalan tersebut adalah melakukan

supervisi yang dimaknai sebagai bantuan professional kepada pendidik dan tenaga

kependidikan yang diarahkan pada peningkatan kinerjanya. Salah satu bentuk

supervise yang dilakukan pengawas adalah supervise akademik, dimana supervise

akademik berfokus pada penjaminan mutu guru dalam hal pembelajaran. Sehingga

tidaklah berlebihan jika posisi pengawas sekolah ditempatkan sebagai gurunya guru.

Dengan demikian kualitas supervise akademik akan sangat berpengaruh pada kinerja

guru yang merupakan “peserta didiknya” pengawas. Supervise akademik yang

Page 11: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

berkualitas adalah supervise yang sesuai keinginan, kebutuhan dan melebihi harapan

guru.Mengetahui kualitas supervisi akademik akan sangat bermanfaat diantaranya

sebagai bahan introspeksi/evaluasi diri bagi pengawas. kualitas supervise akademik

bisa dilakukan dengan pengukuran yang didasarkan atas persepsi guru hal ini

didasarkan pada pandangan yang menempatkan guru sebagai pelanggan/penerima

jasa supervise akademik.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan uraian latar belakang masalah diatas, maka dalam penelitian

ini masalah dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah gambaran kualitas supervise akademik pengawas sekolah di kota

Mamuju?

2. Bagaimanakah gambaran kinerja guru SMA Negeri se-kota Mamuju?

3. Apakah kualitas supervise akademik pengawas berpengaruh terhadap kinerja

guru SMA Negeri se-kota Mamuju?

Page 12: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

C. Tujuan Penelitian

Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk menjawab masalah yang telah

dirumuskan, yaitu:

1. Untuk mendeskripsikan kualitas supervise akademik pengawas dikota Mamuju.

2. Untuk mendeskripsikan kinerja guru SMA Negeri se-kota Mamuju.

3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas supervise akademik pengawas terhadap

kinerja guru SMA Negeri se-kota Mamuju?

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah

keilmuan terkait supervise akademik, budaya sekolah dan kinerja guru, dan juga

menjadi rujukan dilakukannya penelitian yang lebih mendalam dan menyeluruh

terhadap permasalahan dalam penelitian ini

Selanjutnya secara praktis diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Peneliti

Page 13: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

Dapat memperluas dan menambah pengalaman serta pengetahuan tentang

penelitian kuantitatif, pengukuran kualitas supervise akademik, budaya

sekolah dan kinerja guru.

2. Pengawas

Dapat dijadikan input untuk para pengawas sekolah agar dapat

meningkatkan atau mencari alternative lain pada upaya peningkatan kualitas

supervisi akademik yang dilakukan, sehingga kualitas supervisi akademik akan

terus meningkat.

3. Guru

Dapat menjadi bahan instrokpeksi diri, dan sebagai sarana untuk

mengetahui kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka memperbaiki

kualitas kinerja.

Page 14: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

8

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Teoritik

1. Kinerja Guru

Istilah Kinerja selalu mengacu pada unjuk kerja dalam melakukan suatu

pekerjaan. Namun demikian beberapa ahli memberi batasan yang berbeda-beda, jika

ditinjau dari aspek etimologis kinerja atau performance berasal dari kata “to

perform” yang berarti menampilkan atau melaksanakan (Webster super new school

and office dictionary dalam suharsaputra 2010:144). Sementara Prawirosentono

dalam bahri (2010:8) memberikan batasan kinerja sebagai hasil kerja yang dapat

dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan

organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.

Sedangkan the scriber-bantam English dictionary dalam moeheriono (2012:96)

kinerja berasal dari kata “to perform” dengan beberapa entries yaitu: (1)melakukan,

menjalankan, melaksanakan (2)memenuhi atau melaksanakan suatu niat atau nazar,

(3) melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab (4) melakukan sesuatu

yang diharapkan oleh sesorang atau mesin. Kinerja juga dapat diartikan prestasi kerja

atau pelaksanaan kerja atau hasil unjuk kerja (LAN dalam Rachmawati 2013: 120).

Page 15: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan kinerja adalah perilaku seseorang dalam

melaksanakan suatu kegiatan. Terkait dengan kinerja guru, konsep kinerja guru dapat

diartikan sebagai kemampuan yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas

atau pekerjaannya rachmawati (2013:16). Sejalan dengan ini (Sudjana, Supervisi

pendidikan Konsep dan aplikasinya bagi pengawas sekolah, 2012) menyatakan

Kinerja guru adalah unjuk kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Sedangkan (Suharsaputra, 2010):176 menyatakan kinerja guru hakikatnya adalah

perilaku yang dihasilkan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai

pendidik. Kinerja guru dapat dilihat dari aspek kegiatan dalam menjalankan tugas

dan cara pada waktu melaksakan tugas tersebut. Janawi (2012: 63) merumuskan

kinerja guru sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang mendidik

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu secaraterus menerus

3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat atas dasarkeihlasan sebagai wujud pengamalan ilmu dan teknologi yang telahdikuasai

4. Beradaptasi dan berkomunikasi dengan komunitas profesi untukmeningkatkan sinergi dalam pengembangan ilmu dan kinerjaprofessional

Page 16: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

5. Bersikap inklusif, bertindak objektif, dan berkomunikasi secaraempatikdan santun dengan masyarakat luas.

Guru sebagai salah satu bagian dari pendidik professional memiliki tugas

utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi pesertadidik. UURI No.14 Tahun 2005 Pasal 20 menegaskan bahwa

tugas/kewajiban guru sebagai berikut:

a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang

bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;

b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan

kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni;

c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis

kelamin, agama, atau latar belakang keluarga dan status social ekonomi

peserta didik dalam pembelajaran;

d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hokum dank ode etik

guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan

e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Mencermati undang-undang tersebut tanpa mengesampingkan yang lainnya,

nampak bahwa aspek pembelajaran merupakan kegiatan utama untuk dilaksanakan

guru. Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja

untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu

Page 17: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan

kegiatan membelajarkan Sudjana (2004:28) sebagaimana dikutip (Siswoyo, 2013).

Dengan demikian dalam proses pembelajaran peranan guru sangatlah penting,

seorang guru dalam pembelajaran akan sengaja menciptakan suatu suasana untuk

terjadinya proses pembelajaran, kegiatan guru ini dimulai dari perencanaan tentang

apa dan bagaimana proses pembelajaran, kemudian melaksanakan pembelajaran dan

diakhiri dengan penilaian pembelajaran. Berkaitan dengan kinerja guru Rachmawati

(2010:121) mengutip pendapat Piet A. Sahertian dalam Kusmianto (1997: 49)

bahwa, standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru dalam

menjalankan tugasnya seperti: (1) bekerja dengan siswa secara individual, (2)

persiapan dan perencanaan pembelajaran, (3) pendayagunaan media pembelajaran,

(4) melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar, dan (5) kepemimpinan

yang aktif dari guru.

Dari uraian diatas dalam penelitian ini, kinerja guru akan difokuskan pada

aspek pembelajaran, selanjutnya pengertian kinerja guru didefenisikan sebagai

perilaku guru dalam kegiatan pembelajaran yang meliputi dimensi perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran.

Konsep masing-masing dimensi diuraikan sebagai berikut.

Page 18: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

1. Dimensi perencanaan pembelajaran

Perencanaan pembelajaran adalah rancangan tentang apa yang akan

dilaksanakan guru dalam proses pembelajaran, tahap perencanaan dalam

kegiatan pembelajaran adalah tahap yang berhubungan dengan kemampuan guru

menguasai bahan ajar. Kemampuan guru dapat dilihat dari cara atau proses

penyusunan program kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, yaitu

mengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP).

2. Dimensi pelaksanaan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran di kelas adalah inti penyelenggaraan pendidikan yang

ditandai oleh adanya kegiatan pengelolaan kelas, penggunaan media dan sumber

belajar, dan penggunaan metode serta strategi pembelajaran.Semua tugas tersebut

merupakan tugas dan tanggung jawab guru yang secara optimal dalam pelaksanaanya

menuntut kemampuan guru. Pengelolaan Kelas adalah kemampuan membuat suasana

belajar yang kondusif yang bertujuan menciptakan proses pembelajaran yang

menyenangkan. Kemampuan guru dalam memupuk kerjasama dan disiplin siswa

dapat diketahui melalui pelaksanaan piket kebersihan, ketepatan waktu masuk dan

keluar kelas, melakukan absensi setiap akan memulai dan mengakhiri proses

pembelajaran, dan melakukan pengaturan tempat duduk siswa.Kemampuan lainnya

Page 19: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

dalam pengelolaan kelas adalah pengaturan ruang/ setting tempat duduk siswa yang

dilakukan pergantian, tujuannya memberikan kesempatan belajar secara merata

kepada siswa. Sedangkan Penggunaan Media dan Sumber Belajar adalah

kemampuan menggunakan media dan sumber belajar pada saat proses pembelajaran,

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mempercepat proses

pemahaman siswa dan yang dimaksud dengan sumber belajar adalah buku pedoman.

Penggunaan Metode Pembelajaran adalah kemampuan penggunaan metode

pembelajaran. Guru diharapkan mampu memilih dan menggunakan metode

pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Karena siswa memiliki

karakteristik yang sangat heterogen idealnya seorang guru harus menggunakan multi

metode.

3. Dimensi penilaian pembelajaran.

Penilaian mengukur sejauh mana indikator pencapaian kompetensi dikuasai

peserta didik. Pada tahap ini seorang guru harus memiliki kemampuan membuat

instrumen untuk melakukan pengukuran. Tahap penilaian ini harus dilakukan guru

setiap selesai melaksanakan pembelajaran, sebab tanpa penilaian pembelajaran

dianggap belum tuntas (Sudjana, Pemantauan Pelaksanaan Standar Nasional

Pendidikan, 2012), bentuk penilaiannya bisa secara lisan ataupun tertulis, bisa juga

Page 20: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

dilakukan dengan pemberian tugas yang harus dikerjakan peserta didik.

Terdapat dua Pendekatan atau cara yang dapat digunakan untuk melakukan

penilaian hasil belajar adalah melalui Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian

Acuan Patokan (PAP).

PAN adalah cara penilaian yang tidak selalu tergantung pada jumlah soal

yang diberikan atau penilaian dimasudkan untuk mengetahui kedudukan hasil belajar

yang dicapai berdasarkan norma kelas. Siswa yang paling besar skor yang didapat di

kelasnya, adalah siswa yang memiliki kedudukan terting-gi di kelasnya.

Sedangkan PAP adalah cara penilaian, dimana nilai yang diperoleh siswa

tergantung pada seberapa jauh tujuan yang tercermin dalam soal-soal tes yang dapat

dikuasai siswa. Nilai tertinggi adalah nilai sebenarnya berdasarkan jumlah soal tes

yang dijawab dengan benar oleh siswa. Dalam PAP ada passing grade atau batas

lulus, apakah siswa dapat dikatakan lulus atau tidak berdasarkan batas lulus yang

telah ditetapkan.

2. Kualitas Supervise Akademik

a) Konsep Kualitas

Secara umum dalam masyarakat istilah kualitas menggambarkan sejumlah

Page 21: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

keistemawaan produk. Kata kualitas mewakili perasaan puas atas suatu produk,

dengan demikian kualitas adalah sesuatu yang diburu oleh setiap orang terhadap

suatu produk. Produk dapat dibagi menjadi tiga yaitu, barang, perangkat lunak,dan

jasa. Namun demikian dalam lingkup akademik para ahli mendefinisikan kualitas

dengan berbagai perpektif, beberapa diantaranya adalah Gaspersz (2003) yang

memandang kualitas sebagai segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau

kerusakan, lebih lanjut (Gaspersz, 2003) mendefinisikan kualitas adalah segala

sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan. Sementara

Wibowo (2012:137) mendefenisikan kualitas sebagai memenuhi atau melebihi

harapan pelanggan. Jika dianalisa Gaspersz dan Wibowo memiliki kemiripan dalam

memberikan pengertian tentang kualitas, keduanya menekankan hal sama bahwa

kualitas itu beroreintasi pada pelanggan dengan menekankan aspek sesuai keinginan,

memenuhi kebutuhan dan melebihi harapan pelanggan, konsep ini memberikan

pemahaman bahwa antara produk dan pelanggan adalah satu kesatuan dimana

penentu kualitas suatu produk adalah pelanggan. Dengan mencermati konsep kualitas

yang berorientasi pelanggan, memberikan gambaran bagaimana mencari jawaban

ketika suatu produk ingin diketahui kualitasnya, tentu yang dilakukan adalah

melakukan pengukuran kepada pelanggan, terkait persepsi mereka tentang produk

Page 22: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

tersebut yang ingin diketahui kualitasnya. Salah satu Teknik pengukuran yang dapat

dilakukan adalah memberikan kuesioner kepada pelanggan, kemudian mengolah data

kuesioner menggunakan statistika untuk menjastifikasi kualitas produk tersebut, hal

menarik pada kasus pengukuran kualitas yang beorientasi pada pelanggan ini adalah

persoalan validitas dan reliabilitas alat ukur yang digunakan. Sebab belum ada satu

alat ukur/instrument yang diterima secara internasional, sebagai contoh misalnya

ketika hendak mengukur panjang maka diseluruh dunia sepakat alat yang digunakan

adalah meter. Ahli lain yang juga memiliki pandangan tentang kualitas dengan

menekankan kualitas dari perpektif pelanggan diantaranya, Edwar salis (1993:24)

sebagaimana dikutip Suhardan (2012:94) mendefenisikan kualitas sebagai sesuatu

yang melebihi kepuasan dan keinginan konsumen, Heizer dan Render juga

mendefinikan kualitas sebagai kemampuan produk memenuhi kebutuhan pelanggan

dalam wibowo (2001:171). Dikatakan pula bahwa kualitas secara garis besar

beorientasi kepada memberi kepuasan kepada pelanggan yang menjadi tujuan

organisasi Suhardan (2012: 97). Sementara itu Stephen Murgatroyd dan Collin

morgan (1994:45) dalam suhardan (2012: 95) membagi tiga konsep dasar dalam

memahami konsep kualitas yaitu Quality assurance, contract conformance dan

customer driven.

Page 23: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

1. Quality assurance merujuk pada ketentuan berdasarkan standar, dimana standar

ditentukan dan ditetapkan oleh badan ahli. Misalnya kendaraan merk Toyota

dimana standar kualitasnya ditentukan oleh badan ahli Toyota sebelum

produknya dilempar dipasar.

2. Contract conformance mendefinisikan bahwa kualitas harus sesuai dengan

contract atau memenuhi kesepakatan bersama, dimana standar kualitasnya

didasarkan atas negoisasi ketika kontrak antara produsen dan konsumen

disepakati. Istilah pertama dan kedua ini hampir sama yang mebedakan hanyalah

pada pihak yang menetapkan standar dari kualitas tersebut.

3. customer driven memandang bahwa kualitas harus memenuhi kebutuhan

pelanggan. Defenisi ini menekankan bahwa suatu produk dikatakan berkualitas

jika mampu memenuhi kebutuhan, melebihi harapan dan keinginan konsumen.

Mencermati beberapa defenisi pakar tentang kualitas dapatlah ditarik satu

kesimpulan bahwa kualitas adalah kemampuan produk dalam menyesuaikan

keinginan, memenuhi kebutuhan dan melebihi harapan pelanggan.

Perlu ditekankan pula sangat berbeda antara kualitas barang dengan kualitas

jasa, perbedaan ini diawali dari perbedaan barang dan jasa , jika barang adalah benda

yang berwujud yang dapat diraba dirasa dan dinikmati juga dapat diproduksi secara

Page 24: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

massal oleh suatu perusahaan dan bisa diperbaiki jika ada kerusakan, maka jasa

merupakan merupakan produk yang tak dapat diraba, jasa merupakan sebuah

aktivitas pekerjaan yang bersifat pelayanan, dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan

dan melebihi harapan orang yang memerlukannya, jasa bersifat subjektif dan

emosional menyentuh dimensi afeksi seseorang yang membutuhkannya. Kualitas

jasa mengandung perpektif individual, berkontek dengan waktu dan situasi ketika

jasa diberikan. Menurut Sallies (1993) dalam Suardan (2012:102) kualitas jasa

ditandai oleh: adanya kontak langsung antara pemberi jasa dan pemakai jasa, (2)

waktu merupakan unsur yang sangat penting dari kualitas jasa, jasa harus diberikan

tepat waktu saat dibutuhkan, (3) jasa tak dapat direnovasi, (4) jasa lebih terfokus

pada proses dari pada produk.

Pada konteks supervise akademik, supervise akademik adalah layanan yang

diberikan supervisor kepada guru, dengan tujuan membantu guru meningkatkan

kualitas profesionalnya dalam mengajar sagala (2010:104). Supervise akademik

menyangkut pengembangan kualitas guru, tentu sangat terkait dengan kemampuan

pengawas, guru sebagai objek supervise akademik dapat ditempatkan sebagai

penerima jasa, atau secara ektrim guru disebut pelanggannya pengawas. Dengan

demikian apabila kualitas adalah kemampuan produk untuk sesuai keinginan,

Page 25: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

memenuhi kebutuhan dan melebihi harapan pelanggan, maka kualitas supervise

akademik adalah kemampuan supervisor dalam memberikan supervise akademik

yang sesuai keinginan, memenuhi kebutuhan bahkan melebihi harapan guru.

b) Supervise Akademik

(1) Konsep Supervisi Akademik.

Istilah Supervisi akademik telah menjadi kajian menarik sebab supervisi

akademik erat kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan dimana dewasa

ini banyak pihak yang intens pada persoalan mutu pendidikan. Istilah supervise

diadaptasi dari bahasa inggris “supervision” yang mengandung makna bantuan

professional dari seorang supervisor kepada seorang atau sekelompok orang

yang disupervisi Sudjana (2012:5). Pada konteks ke Indonesiaan supervisor

disebut pengawas dengan tugas utama melakukan supervisi. Dalam dunia

pendidikan kita juga dikenal istilah supervisi yang dilakukan oleh pengawas

sekolah dengan tugas utama melakukan supervise akademik dan manajerial,

kajian ini akan difokuskan pada konteks supervise akademik. Konsep supervise

akademik pada umumnya mengacu pada usaha perbaikan/peningkatan situasi

pembelajaran, demikian untuk sampai pada satu kesimpulan tentang konsep

supervise akademik, akan dikemukakan beberapa pendapat ahli tentang defenisi

Page 26: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

supervisi akademik, (Ali Imron, 2011:8) mendefinisikan supervise akademik

sebagai serangkaian usaha bantuan kepada guru. Wiles sebagai mana dikutip

sagala (2010:91) menyatakan “supervision is an assistance in the development

of a better teaching-learning situation” yaitu supervise akademik adalah suatu

bantuan dalam pengembangan dan peningkatan situasi pembelajaran yang lebih

baik. Sedangkan sehertian dalam sudjana (2012:4) mengartikan supervise

akademik sebagai usaha memberikan layanan kepada stakeholder pendidikan

terutama guru-guru baik secara pribadi ataupun kelompok dalam rangka

meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan menganalisis beberapa pendapat

tentang supervise akademik, sekalipun nampak berbeda tetapi ada kesamaan

mendasar dari konsep yang diutarakan yaitu; bantuan yang ditujukan kepada

guru untuk meningkatkan kemampuan mengelola pembelajaran. Sehingga

dapatlah dikatakan bahwa supervise akademik adalah bantuan yang diberikan

kepada guru untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Jika dicermati kata kunci

dari definisi diatas adalah peningkatan kualitas pembelajaran, sehingga fokus

dalam supervise akademik adalah membantu guru dalam melaksanakan dan

mengelola pembelajaran.

(2) Tujuan dan fungsi supervise akademik

Page 27: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

Tujuan sepervisi akademik bukan meyodorkan suatu toeri, tetapi

menganjurkan sesuai kebutuhan dan untuk mengungkap beberapa karakteristik

esensial teori Sagala (2010:102), Imron (2011:10) menambahkan tujuan

supervise akademik adalah untuk meningkatkan kemampuan professional guru

dalam meningkatkan proses, hasil belajar mengajar melalui pemberian bantuan

yang terutama bercorak layanan professional kepada guru. Sementara itu

Sudjana (2012:56) merumuskan tujuan supervise kedalam tiga aspek yaitu:

1. Membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yakni melaksanakan

pembelajaran yang mendidik, mendidik ditekankan bahwa tugas yang

dibebankan kepada guru bukan hanya semata-mata mengembangkan

kecerdasan intelektual tetapi juga mengembangkan nilai-nilai moral, social,

religi sebagai bagian integral dari proses pembelajaran yang menumbuhkan

kedewasaan intelektual, moral, social, dan emosional

2. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pemantauan dan penilaian

kegiatan proses belajar mengajar disekolah guna mengetahui sejauhmana

tercapainya tujuan pembelajaran. Pembelajaran dikatakan berkualitas

apabila peserta didik melakukan aktivitas belajar yang mengembangkan

Page 28: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

kemampuan berfikir kritis, kreatif, inovatif dan menyenangkan serta

mencapai hasil belajar yang optimal sehingga peserta didik mempu

memecahkan masalah yang dihadapinya dan memiliki rasa keingintahuan

lebih lanjut.

3. Mendorong/memotivasi guru menggunakan seluruh kemampuannya dalam

melaksanakan pembelajaran, mendorong guru untuk selalu berusaha

meningkatkan kemampuannya, serta mendorong guru agar memiliki

perhatian sungguh-sungguh terhadap tugas dan tanggung jawab profesinya.

Adapun fungsi supervisi akademik adalah menumbuhkan iklim bagi

perbaikan proses dan hasil belajar melalui serangkaian upaya supervisi

terhadap guru-guru dalam wujud layanan professional Imron (2011:12). Wiles

dan Lovel dalam Imron (2011:12) mengklasifikasikan fungsi supervisi

akademik menjadi tujuh yaitu:

1. Pengembangan tujuan

2. Pengembangan program

3. Koordinasi dan pengawasan

4. Motivasi

5. Pemecahan masalah

6. Pengembangan professional

7. Penilaian keluaran pendidikan.

Page 29: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

(3) Prinsip supervise akademik

Prinsip adalah sesuatu yang harus dipedomani dalam suatu

kegiatan/aktivitas, prinsip ini ibarat kompas sebagai alat untuk memastikan

bahwa perjalanan akan sampai pada tujuan. Dalam perspektif supervise

akademik prinsip-prinsip supervise akademik adalah hal-hal yang harus

dipedomani, dijadikan dasar ketika melakukan supervise pendidikan, sehingga

supervise akan bermuara pada tujuan supervise yang hendak dicapai, berikut

prinsip-prinsip supervise yang disarikan dari pendapat sagala (2010: 96) yaitu:

1. Ilmiah, mengandung pengertian dilaksanakan dengan sistematis, objektif

dan menggunakan instrument. Sistematis maksudnya berurut dari masalah

satu kemasalah berikutnya secara runtut. Objektif berarti apa adanya.

Menggunakan instrument artinya dalam pelaksanaan ada alat ukur yang

digunakan sebagai panduan.

2. Demokratis maksudnya menjunjung tinggi asas musyawarah, menerima

pendapat orang lain.

3. Kooperatif, artinya dapat terdapat kerja sama yang baik antara supervisor

dan guru

Page 30: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

4. Konstruktif dan kreatif, yaitu membina insiatif guru dan memotivasi guru

untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menghindari sikap

otoriter

5. Realistic, sesuai dengan keadaan dimana dalam pelaksanaannya

memperhitungkan dan memaksimalkan apa yang ada, dan tidak terlalu

idealistic.

6. Proegresif , artinya setiap langkah dilakukan dengan perhitungan yang

cermat dan dengan ukuran yang jelas apakah setiap langkah memperoleh

kemajuan.

7. Inovatif maksudnya pelaksanaan supervise akademik selalu berusaha

menemukan hal-hal baru yang lebih baik

(4) Perilaku supervisor pendidikan

Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan

atau lingkungan. Perilaku dalam supervise pendidikan menggambarkan

bagaimana individu supervisor bereakasi, bertindak, merasakan dalam upaya

peningkatan kualitas pembelajaran. Dengan demikian perilaku supervisor

dalam supervise pembelajaran sangat menentukan keberhasilan supervise.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukan Sagala (2010:235) yaitu perilaku

Page 31: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

supervisor merupakan salah satu kunci keberhasilan supervise pendidikan.

Glicman (1981) dalam Imron (2011:71) berhasil mengidentifikasi orientasi

perilaku supervisor dalam supervise akademik yaitu:

1. Listening (mendengar) adalah kemampuan supervisor mendengar

pendapat, keluhan-keluhan yang disampaikan guru terkait dengan

pembelajaran

2. Clarifying (mengklarifikasi) yaitu kemampuan supervisor memperjelas

mengenai apa yang dimaksudkan oleh guru.

3. Encouraging (mendorong) yaitu supervisor mendorong guru agar mau

mengemukakan mengenai segala hal yang dirasakan belum jelas

4. Presenting (mempersentasikan) adalah kemampuan supervisor

mengemukakan persepsinya mengenai hal-hal yang dikemukakan dan

dimaksudkan guru.

5. Problem solving (memecahkan masalah) maksudnya adalah supervisor

dan guru bersama-sama memecahkan masalah yang dihadapi guru

6. Negotiating (negosiasi) yang dimaksud disini adalah berunding dan

membangun kesepakatan-kesepakatan mengenai tugas yang harus

dilakukan masing-masing atau bersama-sama

7. Demonstrating (demonstrasi) yaitu kemampuan supervisor

mendemontrasikan penampilan tertentu untuk diamati dan ditirukan

oleh guru

8. Directing, yaitu supervisor mengarahkan guru melakuka hal-hal

tertentu.

Page 32: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

9. Standardization (menstandarkan), supervisor mengadakan penyesuaian-

penyesuaian bersama guru

10. Reinforcing (memberikan penguatan). Supervisor mengambarkan

situasi kondisi yang menguntungkan bagi supervise pembelajaran.

(5) Sasaran supervise akademik

Dengan memaknai defenisi Supervisi akademik sebagai bantuan yang

diberikan kepada guru dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran. Maka secara tersirat dapat dipahami yang menjadi sasaran dalam

supervise akademik adalah guru. Hal ini senada dengan pendapat sudjana dkk

(2006) yang menyatakan sasaran supervise akademik adalah memberikan

bantuan kepada guru, bentuk bantuan berupa bimbingan yang ditujukan untuk

membantu guru dalam: (1) merencanakan kegiatan pembelajaran dan atau

bimbingan, (2) melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan, (3) menilai

proses dan hasil pembelajaran/ bimbingan, (4) memanfaatkan hasil penilaian

untuk peningkatan layanan pembelajaran/bimbingan, (5) memberikan umpan

balik secara tepat dan teratur dan terus menerus pada peserta didik, (6) melayani

peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, (7) memberikan bimbingan

belajar pada peserta didik, (8) menciptakan lingkungan belajar yang

menyenangkan, (9) mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan media

Page 33: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

pembelajaran dan atau bimbingan, (10) memanfaatkan sumber-sumber belajar,

(11) mengembangkan interaksi pembelajaran/bimbingan (metode, strategi,

teknik, model, pendekatan dll.) yang tepat dan berdaya guna, (12) melakukan

penelitian praktis bagi perbaikan pembelajaran/bimbingan,(13) mengembangkan

inovasi pembelajaran/bimbingan. Sejalan dengan ini Sahertian (2008)

mengkalisifikasi bantuan dalam supervise akademik dalam empat aspek yakni:

(1)merancangkan program pembelajaran, (2)melaksanakan proses pembelajaran,

(3) menilai proses dan hasil belajar, dan (4) mengembangkan manajemen kelas.

Bentuk-bentuk bantuan yang seharusnya diberikan pengawas kepada guru juga

tercermin dalam Permendiknas-RI Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar

Pengawas Sekolah/Madrasah yaitu: (1) Membimbing guru dalam menyusun

silabus tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di

sekolah menengah yang sejenis berlandaskan standar isi, standar kompetensi

dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP, (2)

Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik

pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa

melalui mata-mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di

sekolah menengah yang sejenis, (3)Membimbing guru dalam menyusun rencana

Page 34: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk tiap mata pelajaran dalam rumpun

mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis, (4)Membimbing

guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/bimbingan (di kelas,

laboratorium, dan atau di lapangan) untuk tiap mata pelajaran dalam rumpun

mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis, (5)Membimbing

guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media

pendidikan dan fasilitas pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam

rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis,

(6)Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam

pembelajaran/ bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaan yang

relevan di sekolah menengah yang sejenis.

c) Dimensi Kualitas Supervisi Akademik.

Secara umum tujuan supervise akademik adalah untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran. Upaya peningkatan kualitas pembelajaran dilakukan dengan

memberikan bantuan kepada guru, bantuan tersebut dalam bentuk bimbingan,

dimana bimbingan kepada guru merupakan salah satu tugas pokok pengawas yang

terkait dengan supervise akademik (PERMENPAN RI No 10 Tahun 2010). hal

tersebut juga sesuai dengan yang diungkapkan alfonso dkk (dalam sujdana 2012)

Page 35: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

bahwa supervisi akademik adalah sebagai layanan profesional pengawas yang harus

berdampak langsung pada perilaku guru dalam mengelola pembelajaran dan berfokus

pada tujuan peningkatan kemampuan guru mengelola pembelajaran. Sebagai

konsekuensinya kemampuan pengawas dalam memberikan bantuan akan

menentukan kualitas supervise akademik tersebut. Kualitas supervise akademik dapat

dilihat dari beberapa aspek bantuan yang diberikan dalam hal ini berupa bimbingan

kepada guru, dimana dalam penelitian ini bimbingan tersebut dikelompokkan pada

dimensi perencanaan pembelajaran, dimensi pelaksanaan pembelajaran, dimensi

penilaian pembelajaran

d) Pengukuran Kualitas Supervisi Akademik

Sebagai pelaku supervise akademik, pengawas sekolah selayaknya memiliki

kemampuan membimbing guru dalam aspek perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran, penilaian pembelajaran. Yang termasuk dalam aspek perencanaan

adalah membimbing guru mengembangkan silabus, membimbing guru dalam

membuat RPP, Penyusunan program semester, penyusunan program tahunan. Aspek

pelaksanaan meliputi: membimbing guru dalam mengelola kelas, Membimbing guru

dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran,

Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/bimbingan,

Page 36: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan

media, Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam

pembelajaran. Aspek penilaian meliputi: membimbing guru mengembangkan

instrument penilaian, membimbing guru dalam anlisis butir soal

mendengarkan pendapat-guru, memecahkan masalah pembelajaran, mampu

membimbing pembuatan silabus/RPP, mampu membimbing guru menggunkan

media pembelajaran, mampu memberikan bimbingan tentang metode/teknik

pembelajaran, Mampu memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi,

mampu membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, mampu

menerapkan prinsip ilmiah, mampu memberikan penguatan. Kualitas supervise

akademik sangat terkait dengan bagaimana kemampuan pengawas dalam hal

mendengarkan pendapat guru, memecahkan masalah pembelajaran, membimbing

pembuatan silabus/RPP, membimbing guru menggunkan media

pembelajaran,memberikan bimbingan tentang metode/teknik pembelajaran,

memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi, mampu membimbing

guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, menerapkan prinsip ilmiah,

memberikan penguatan.

Page 37: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

Kualitas supervise akademik dapat diketahui dengan melakukan pengukuran,

salah satu cara yang bisa ditempuh adalah melalui tanggapan guru melalui angket

persepsi, guru sebagai objek supervisi tentu dapat mengamati dan merasakan

berbagai bentuk bantuan yang diberikan pengawas, teknik pengukuran kualitas

berdsarkan persepsi inilah yang disebut sebagai pengukuran kualitas dengan orientasi

customer driven.

3. Validitas Isi Gregory

Menurut Ruslan,(2008) dalam penjelasan tentang metode statistika untuk

menentukan validitas isi dan reliabilitas menyeluruh dari suatu tes melalui penilaian

pakar. Relevansi kedua pakar secara menyeluruh merupakan validitas isi Gregory,

yaitu berupa koefisien validitas isi. Koefisien valditas isi dapat dihitung dengan

menggunakan rumus berikut:

Validitas Isi = DA + B + C + DKeterangan:

A = Sel yang menunjukkan kedua penilai/pakar menyatakan tidak relevan

B dan C = Sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antar penilai/pakar

D = Sel yang menunjukkan kedua pakar/penilai untuk validitas isi.

Kriteria suatu butir instrumen dikatakan memenuhi validitas isi apabila butir

Page 38: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

instrumen memiliki koefisien validitas isi dengan V > 75% dari skor maksimun.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Suatu kajian kualitatif tentang berbagai factor dalam supervise akademik

pengawas sekolah SMK di Kabupaten Kuningan oleh Ruswenda tesis 2011,

menemukan bahwa pelaksanaan supervise akademik tidak efektif beberapa factor

penyebabnya adalah motivasi, komitmen dan kemampuan pengawas yang rendah,

komunikasi tidak lancar, upaya pemberdayaan yang kurang optimal, beban kerja

yang terlalu berat, dan budaya sekolah yang tidak mendukung.

Penelitian tentang pengaruh Supervise Akademik Kepala Sekolah terhadap

Profesionalisme Guru pada SMK Negeri di Kabupaten Jeneponto, Suhapid

tesis:2010, menemukan bahwa ada pengaruh signifikan antara kedua variable dengan

persamaan regresi Y=49,61+0.398 x. penelitian ini dilakukan dengan populasi 124

orang guru yang tersebar pada 8 SMK Negeri, dengan teknik pengambilan sampel

proporsional random sampling diambil 84 orang guru, dalam penelitian ini Suhapid

memandang supervise akademik dengan tiga dimensi kompetensi yaitu perencanaan,

pelaksanaan, tindak lanjut hasil supervise.

Basri: Tesis 2010 juga meneliti Pengaruh Supervise Kepala Sekolah terhadap

Page 39: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

Kinerja Guru, dengan melakukan survey kepada 200 orang dengan sampel penelitian

127 orang, mendapatkan hasil pengaruh positif dan signifikan antara supervise dan

kinerja guru, analisis data menggunakan regresi sederhana, analisis ini belum

mengcover pengaruh dari masing-masing indicator variable supervise dan kinerja.

C. Kerangka Pikir

Supervisi akademik adalah layanan yang diberikan kepada guru berupa

bantuan dalam peningkatan kualitas pembelajaran yang merupakan tugas utama

guru. Pada kontek ini bantuan yang diberikan adalah berupa bimbingan dan atau

pelatihan dengan fokus meningkatnya kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran, yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Dengan

adanya supervisi akademik maka masalah-masalah yang dihadapi guru akan

terselesaikan serta kemampuan guru akan semakin meningkat. Konsep supervisi

akademik juga menyiratkan posisi pengawas sebagai gurunya guru, dengan demikian

kualitas supervisi akan berpengaruh pada kemampuan guru yang tercermin pada

perilaku guru dalam proses pembelajaran atau kinerja guru.

Page 40: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori serta kerangka piker yang

telah dikemukakan, maka dirumuskan hipotesis yang merupakan dugaan sementara

terhadap masalah penelitian dan selanjutnya akan dibuktikan berdasarkan hasil

pengolahan data, maka hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah “

Terdapat pengaruh antara kualitas supervise akademik pengawas terhada

kinerja guru”

Page 41: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Disain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah ex post facto dengan menggunakan metode

penelitian survey dengan teknik analisis data menggunakan analisis regresi

sederhana.

Penelitian ex post facto termasuk penelitian noneksprimen digunakan ketika

peneliti tidak dapat mengontrol variabel bebas yang mungkin mempengaruhi variabel

terikat dikarenakan variabel bebas telah terjadi, pernyataan ini didukung oleh

Kerlinger (2006:604) yang mendefinisikan ex post facto sebagai telaah empirik yang

sistematis dimana peneliti tidak dapat mengotrol langsung variabel bebas karena

peristiwanya telah terjadi atau hakekat sifatnya tidak dapat dimanipulasi. Inferensi

tentang relasi dibuat tanpa intervensi langsung. Penelitian ex post facto

membutuhkan asumsi teoritis yang kuat bahwa variabel terikat benar-benar

dipengaruhi oleh variabel bebas.

Kerlinger (2006:660) Metode survey digunakan mengkaji populasi dengan

menyeleksi sampel yang dipilih dari satu populasi. Dengan alat pengumpul data pada

metode survey adalah kuesioner Singarimbun (2012:3), Kerlinger (2006:679)

menegaskan beberapa keuntungan pengunaan metode survey (a) banyak informasi

yang dapat diperoleh dari populasi yang diteliti dengan biaya yang kecil (b)

Page 42: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

informasi yang diperoleh akurat.

Penelitian ini akan dilakukan dengan konstelasi hubungan antar variabel

penelitian seperti yang diperlihatkan dalam gambar 3-1

Gambar 3-1. Konstelasi hubungan antar variabel penelitian

Keterangan:

X : Kualitas Supervisi Akademik Pengawas

X1 : Bimbingan dalam merencanaan pembelajaran

X2 : Bimbingan dalam melaksanaan pembelajaran

X3 : Bimbingan dalam penilaian pembelajaran

Y : Kinerja Guru

Y1 : Perencanaan pembelajaran

Y2 : Pelaksanaan pembelajaran

Y3 : Penilaian pembelajaran

Page 43: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kapubaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat,

pemilihan tempat ini didasarkan atas pertimbangan peneliti yang merupakan wakil

dari Kabupaten Mamuju dalam program Beasiswa S2 Kepengawasan Dikmen,

sehingga nantinya akan mempermudah akses dan segala hal terkait keperluan

penelitian ini. Adapun waktu penelitian direncanakan pada tanggal 1 Januari 2014

sampai dengan 30 Maret 2014.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru SMA Negeri sekota mamuju

yang berjumlah 200 orang yang terdiri dari tiga satuan pendidikan. Dengan

Karakteristik populasi ini peneliti akan menggunakan teknik pengambilan sampel

yang digunakan adalah proporsional random sampling.

D. Variabel Penelitian

1. Jenis variabel penelitian

Jenis variabel dalam penelitian ada dua variabel bebas dan variable tak

Page 44: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

bebas. Variabel bebas dalam peneltian ini adalah Kualitas Supervise Akademik

Pengawas dan variabel tak bebasnya adalah Kinerja Guru

2. Definisi konseptual variabel penelitian

Adapun defenisi konseptual masing-masing variabel diuraikan sebagai berikut

1. Kinerja guru adalah perilaku guru dalam kegiatan pembelajaran yang meliputi

dimensi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian

pembelajaran.

2. Kualitas supervisi akademik pengawas adalah kemampuan supervisor dalam

memberikan layanan kepada guru berupa bantuan dalam peningkatan

pembelajaran yang sesuai keinginan memenuhi kebutuhan bahkan melebihi

harapan guru.

3. Definisi operasional variabel penelitian

1. Kinerja guru adalah skor yang diperoleh guru melalui angket persepsi guru yang

berisi perilaku guru dalam pembelajaran.

2. Kualitas supervise akademik pengawas adalah skor kemampuan pengawas dalam

memberikan bimbingan pada perencanaan, pelaksanaan dan penilaian

pembelajaran yang diperoleh berdasarkan persepsi guru.

Page 45: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

E. Instrumen Penelitian

1 Jenis instrumen penelitian

Untuk keperluan pengukuran masing masing variable maka diperlukan

instrument, adapun jenis instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrument non tes yang berupa kuesioner dengan menggunakan skala likert, Skala

Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan

merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam penelitian survey

(http://id.wikipedia.org/wiki/Skala_Likert). Skala ini dikembangkan oleh Rensis

Likert Likert (1932), dalam penelitian ini dikembangkan skala likert dengan lima

kategori sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat setuju dengan

pernyataan Favorable (+) dan Unfovorable (-). Untuk keperluan analisis data

dilakukan kuantifikasi dengan aturan untuk pernyataan favorable (sangat tidak setuju

= 1, tidak setuju = 2, netral = 3, setuju = 4, sangat setuju = 5) dan untuk

pernyataan Unfovorable (sangat tidak setuju = 5, tidak setuju = 4, netral = 3, setuju

= 2, sangat setuju = 1) .

Page 46: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

2 Pengembangan instrumen penelitian

Instrumen dalam penelitian ini dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan

konsultasi dan arahan dari dosen pembimbing, Intrumen yang dikembangkan adalah

instrumen kualitas supervise akademik pengawas dan instrument kinerja guru.

Adapun Pengembangan intrumen dalam penelitian ini dikembangkan dengan tahapan

sebagai berikut:

Gambar 0-1Gambar 3-2. Diagram Alir Tahapan pengembangan Instrumen Penelitian

Berikut akan diberikan penjelasan Diagram alir tahapan pengembangan

instrument diatas. Berawal dari variabel penelitian, peneliti mengakaji teori terkait

variebel-variabel penelitian untuk kemudian merumuskan suatu defenisi konstruk

Variabel Telaah Teori Defenisi Konstruk

Kisi-kisi InstrumenMembuat ButirValidasi isi Gregory

Mengolah HasilValidasi

Uji CobaInstrument

Analis Validitas danReliabilitas hasil uji coba

Transformasi SkalaInstrumen

Distribusi Butirinstrumen

InstrumenSiap

digunakan.

Page 47: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

dari variabel penelitian, definisi konstruk adalah suatu konsep yang sengaja

diciptakan untuk maksud ilmiah yang khusus Kerlinger (2006:48). Langkah

selanjutnya adalah menyusun kisi-kisi instrument berdasarkan konstruk, dimensi dan

indikator variabel penelitian. Setiap indikator dikembangkan menjadi butir-butir

instrument sehingga terbentuklah suatu instrument, intrumen ini kemudian di validasi

secara teoritik/ validitas isi, validasi isi dimaksudkan untuk menjamin bahwa setiap

butir benar-benar merupakan representasi subtansial dari indikator Kerlinger

(2006:731). Untuk keperluan validasi isi digunakan validitas isi Gregory

sebagaimana dibahas oleh Ruslan (2008), setelah proses validasi isi selesai maka

instrument diuji cobakan dilapangan, berikutnya hasil uji coba dilapangan peneliti

memperoleh sekumpulan data yang berskala ordinal, hal ini disebabkan skala yang

digunakan adalah skala likert, untuk itu sebelum data dianalisis lebih lanjut maka

perlu dilakukan transformasi skala dari ordinal menjadi skala interval (Sappaile,

2007). Tahapan selanjutnya adalah melakukan analisis validitas untuk menentukan

butir-butir yang valid dan tidak valid dengan menggunakan bantuan program SPSS

20 for windows. Setelah diperoleh sejumlah butir valid maka dilakukan proses

perhitungan reliabilitas instrument. Terkhir dilakukan distribusi butir dalam dan

jadilah sebuah instrument yang siap digunakan untuk mengambil data penelitian.

Page 48: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

F. Teknik Pengumpulan Data

Penjaringan data dilakukan dengan menggunakan instrument nontes dalam

bentuk kuesioner pertanyaan tertutup. Metode pemberiannya adalah kuesioner tatap

muka, metode ini dipilih karena beberapa kelebihan yang dimilikinya antara lain (1)

ekpektasi pengisian dan pengembalian yang tinggi (2) peneliti mengetahui dengan

pasti siapa yang mengisi kuesioner (3) ekonomis dan waktu yang digunakan relative

lebih sedikit black dan champion (1992:335).

G. Hipotesis Statistik

H0: β≠0 ; H1: β=0

H. TeknikAnalisis Data

Untuk keperluan penelitian ini analis data yang digunakan adalah sebagai berikut

1. Analisi Butir Instrument

Analisis butir instrumen dilakukan pada tahap pengembangan Instrumen

Penelitian, untuk menelaah butir-butir valid. Dengan mengunakan bantuan program

SPSS 20 for windows akan diperoleh nilai r hitung. Selanjutnya penentuan butir

valid tidak valid dilakukan dengan kriteria “jika rhitung > rtabel 5% maka butir

dinyatakan memiliki korelasi signifikan dengan skor total tes, dan butir dinyatakan

Page 49: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

valid. Selebihnya butir dikatakan tidak valid. Selanjutnya butir valid akan dihitung

reliabilitasnya dengan menggunakan koefisien alfa croncbach.

2. Analis deskriptif metode IPA

Metode IPA merupakan alat analisis deskriptif untuk menganalisis tingkat

kesesuaian antara kualitas supervise akademik pengawas dengan harapan guru.

Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor nilai kinerja yang dirasakan

dengan skor nilai jasa yang diharapkan.

Perhitungan tingkat kesesuaian dilakukan untuk mengetahui urutan prioritas

atribut – atribut dari indikator kualitas kinerja pengawas dalam melakukan supervisi

akademik.

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang diwakili oleh X dan Y. X adalah

kualitas sepervisi akademik pengawas yang mempengaruhi kinerja guru dan Y

adalah tingkat kepentingan/harapan guru terhadap kualitas supervise akademik

pengawas.

Penilaian tingkat kesesuaian menurut pendapat Supranto (2011) & Kaihatu

(2008) dihitung dengan rumus sebagai berikut:

= 100%Keterangan:

Page 50: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

Tki = tingkat kesesuaian guru

Xi= skor penilaian kualitas supervise akademik yang dirasakan

Yi= skor penilaian kualitas supervise akademik yang diharapkan

Selanjutnya dibuatlah diagram kartesius dengan sumbu X sebagai variabel

harapan guru yang diisi skor harapan guru terhadap kualitas supervise akademik

pengawas, dan sumbu Y sebagai variabel kualitas supervise akademik pengawas

yang diisi dengan skor kualitas supervise akademik pengawas yang dirasakan guru.

Secara sederhana dapat dituliskan sebagai berikut:

=∑

dan =∑

Dimana = skor rerata tingkat kepentingan

= skor rerata kualitas supervisi akademik yang dirasakan

= jumlah responden/pendidik

Kemudian bagilah bagian diagram kartesius menjadi empat kuadran yang

dibatasi dua garis tegak dengan titik – titik ( ; ) dimana adalah skor rerata dari

rata – rata skor atribut kepentingan yang mempengaruhi kepuasan pendidik dan

adalah rerata dari rata – rata skor tingkat kinerja/pelaksanaan kerja atau semua atribut

kepuasan pendidik. Rumus untuk menentukan garis pembagi kuadran sebagai

berikut:

Page 51: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

=∑

dan =∑

dimana k =banyaknya atribut/faktor yang mempengaruhi kepuasan pendidik

Keempat kuadran tersebut adalah Kuadran I daerah A (prioritas terakhir),

kudran II daerah B (), kudran III daerah C (), dan kuadran IV daerah D ().

3. Interpretasi Skor Kualitas Supervisi akademik

Satu sisi pada suatu pengukuran yang tidak kalah penting adalah pemberian

makna atau interpretasi terhadap skor skala yang diperoleh. Disebabkan hasil

pengukuran berupa angka (kuantitatif) maka diperlukan suatu norma pembanding

agar skor kuantitatif dapat di interpretasikan secara kualitatif. Demikian juga dalam

penelitian ini untuk keperluan interpretasi skor kualitas supervise akademik

L Importance HLP

erfo

rman

ceH

Page 52: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

pengawas maka diperlukan suatu norma pembanding untuk menunjukkan

kategorisasi kualitas supervise akademik, yang akan dikategorisasikan menjadi tiga

yaitu kualitas rendah, sedang dan tinggi. Teknik Kategorisasi yang digunakan adalah

kategorisasi jenjang berdasar model distribusi normal. Azwar (2010:106) membahas

metode kategorisasi ini sebagai berikut. Sebagaimana diketahui suatu distribusi

normal terbagi menjadi enam bagian atau enam satuan deviasi standar, jika

diinginkan kategorisasi menjadi tiga bagian maka enam satuan deviasi standar dibagi

tiga maka diproleh jarak masing-masing kelompok menjadi dua satuan deviasi

standar sehingga akan diperoleh rentang sebagai berikut:

Rentang Kategori

X < µ - (1,0*σ) Kualitas Rendah

µ - (1,0*σ) ≤ X < µ + (1,0*σ) Kualitas Sedang

X ≥ µ + (1,0*σ) Kualitas Tinggi

Tabel 3.1 Kategorisasi Kualitas Supervise Akademik

Keterangan:

X = Skor Responden

µ = mean teoritis

σ = nilai tiap satuan deviasi standar.

Page 53: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

Dengan:

µ = ( ( + ))σ = ( ( − ))

4. Analisis inferensial

Analisis ini bertujuan untuk menguji hipotesis penelitan, yaitu menguji

pengaruh variabel bebas terhadap variabel tak bebas dengan menggunakan analisis

regresi sederhana. Untuk dapat mengunakan analisis regresi sederhana harus

dipenuhi sejumlah asumsi yang biasa dikenal dengan uji prasarat analisis. Berikut uji

prasayarat yang harus dipenuhi (1) uji normalitas (2) uji linearitas

Analisis inferensial ini akan dilakukan dengan bantuan program SPSS

(Statistical Product and Service Solution) 20 for windows

I. Jadual Pelaksanaan Penelitian

Page 54: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

52

DAFTAR PUSTAKA

dkk, T. R. (2013). Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya. Yogyakarta:Gava Media.

Gaspersz, V. (2003). Total Quality Management. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Imron, A. (2011). Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan. Malang:Bumi Aksara.

Janawi. (2012). Kompetensi Guru Citra Guru Professional. Bandung: Alfabeta.

Kerlinger, F. N. (2006). Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah MadaUniversity Press.

Mardapi, D. (2012). Pengukuran Penilaian dan Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta:

Nuha Medika.

Ruslan. (2008). Studi tentang Kinerja Dosen Berdasarkan Kepuasan Mahasiswa danPengaruhnya terhadap Perilaku Pascakuliah di FMIPA Universitas NegeriMakassar. PPS UNJ: Tidak diterbitkan.

Sagala, S. (2010). Supervisi Pembelajaran Dalam Profesi Pendidikan. Bandung:Alfabeta.

Sappaile, B. I. (2007). Pembobotan Butir Pernyataan Dalam Bentuk Skala Likertdengan Pendekatan Distribusi Z. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Tahunke-13 No 064, 1-8.

Singarimbun. (2012). Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES.

Siswoyo, D. (2013, 04 25). pengertian pembelajaran menurut para ahli. Retrieved09 24, 2013, from pengertian pembelajarn menurut para ahli:http://dedi26.blogspot.com/2013/04/pengertian-pembelajaran-menurut-para.html

Sudjana, N. (2012). Pemantauan Pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan.Cikarang: Binamitra Publishing.

Page 55: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis

Sudjana, N. (2012). Supervisi pendidikan Konsep dan aplikasinya bagi pengawassekolah. Bekasi: Binamitra Publishing.

Suhardan, D. (2010). Supervisi Profesional (Layanan dalam Meningkatkan MutuPengajaran di Era Otonomi Daerah). Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, U. (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sujdana, N. (2012). Pengawas dan Kepengawasan. Bekasi: Binamitra Publishing.

Wibowo. (2012). Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.

Likert, Rensis (1932), "A Technique for the Measurement of Attitudes", Archives ofPsychology 140: 1–55 (online),(http://id.wikipedia.org/wiki/Skala_Likert#cite_note-1, diakses 30 oktober2013)

http://samianstats.wordpress.com/page/3/

Page 56: Kualitas Supervisi Akademik Draf Tesis