Kualitas Pengungkapan

7
Kualitas Pengungkapan (Disclosure Quality) dalam Hubungannya dengan Kualitas Laba Akuntansi pada Perusahaan yang Tercatat dalam Indeks LQ 45 Perkembangan pasar modal yang semakin baik memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan (Husnan, 1995). Dalam melaksanakan fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) ke pihak yang memerlukan dana. Sementara dalam melaksanakan fungsi keuangan, pasar modal menyediakan dana yang diperlukan oleh pihak–pihak yang memerlukan dana, dan pihak yang mempunyai kelebihan dana menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam aktiva riil yang diperlukan untuk investasi. Pengungkapan informasi perusahaan (corporate disclosure) merupakan satu hal yang sangat berperan penting dalam rangka mencapai pasar modal yang efisien. Perusahaan melakukan pengungkapan informasi (disclosure) tersebut untuk

description

kualitas pengungkapan

Transcript of Kualitas Pengungkapan

Page 1: Kualitas Pengungkapan

Kualitas Pengungkapan (Disclosure Quality) dalam Hubungannya dengan Kualitas

Laba Akuntansi pada Perusahaan yang Tercatat dalam Indeks LQ 45

Perkembangan pasar modal yang semakin baik memiliki peran penting dalam

meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional. Hal ini dikarenakan pasar modal

mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan (Husnan, 1995).

Dalam melaksanakan fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk

memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) ke pihak

yang memerlukan dana. Sementara dalam melaksanakan fungsi keuangan, pasar modal

menyediakan dana yang diperlukan oleh pihak–pihak yang memerlukan dana, dan pihak

yang mempunyai kelebihan dana menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam

aktiva riil yang diperlukan untuk investasi.

Pengungkapan informasi perusahaan (corporate disclosure) merupakan satu

hal yang sangat berperan penting dalam rangka mencapai pasar modal yang efisien.

Perusahaan melakukan pengungkapan informasi (disclosure) tersebut untuk memenuhi

peraturan dalam pelaporan keuangan perusahaan, yaitu meliputi pernyataan keuangan

(financial statements), catatan (footnotes), diskusi manajemen dan analisis kinerja

perusahaan (management discussion and analysis), dan lain-lainnya. Selain beberapa

pengungkapan tersebut, tidak menutup kemungkinan apabila ada beberapa perusahaan

yang melakukan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) terhadap beberapa

informasi perusahaannya, seperti peramalan manajemen mengenai prospek perusahaan

di masa mendatang (management forecasts), presentasi analis perusahaan dan rapat

perusahaan (analysts presentations and conference calls), press releases, situs

Page 2: Kualitas Pengungkapan

perusahaan di internet (corporate internet sites), dan beberapa laporan perusahaan

lainnya.

Perkembangan aktivitas pasar modal yang pesat pada akhirnya akan membawa

perubahan besar pada tuntutan kualitas informasi yang harus disediakan oleh

perusahaan. Keterbukaan kepada pasar modal menjadi dasar yang penting bagi

perusahaan dalam mengungkapkan informasi. Pengujian kandungan informasi dan

pengujian efisiensi pasar merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan

informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar dari suatu pengumuman yang

dilakukan oleh perusahaan. Apabila pengumuman mengandung informasi maka

diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima pasar.

Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga sekuritas tersebut. Reaksi ini

dapat diukur dengan menggunakan return dan abnormal return sebagai akibat perubahan

harga (Hartono, 1998). Efisiensi pasar yang setengah kuat (semi strong form) terjadi

pada saat harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang

dipublikasikan, termasuk informasi laporan-laporan keuangan yang dipublikasikan oleh

perusahaan emiten. Informasi yang dipublikasikan tersebut merupakan informasi dalam

bentuk pengumuman oleh perusahaan emiten (corporate event).

Pengungkapan (disclosure) dalam laporan keuangan akan membantu pengguna

laporan keuangan untuk memahami isi dan angka yang dilaporkan dalam laporan

keuangan. Kegagalan dalam memahami laporan keuangan mengakibatkan beberapa

perusahaan mengalami kesalahan penilaian (misvalued), baik undervalued maupun

overvalued, seperti kasus Enron, Worldcom, dan Kimia Farma. Sehingga muncul

pertanyaan mengenai transparansi, pengungkapan informasi, dan peran akuntansi dalam

menghasilkan informasi keuangan yang relevan dan dapat dipercaya, sehingga pemakai

Page 3: Kualitas Pengungkapan

informasi akuntansi menerima sinyal tentang kondisi perusahaan yang

sebenarnya.menghasilkan informasi keuangan yang relevan dan dapat dipercaya,

sehingga pemakai informasi akuntansi menerima sinyal tentang kondisi perusahaan

yang sebenarnya.

Beberapa model ekonomi mengasumsikan bahwa permintaan untuk regulasi

muncul ketika ada pasar ketidaksempurnaan atau eksternalitas. Beberapa Eksternalitas

yang terkait dengan pengungkapan dibahas dalam beberapa literatur, antara lain

Leftwich (1980), Watts dan Zimmerman (1986), dan Beaver(1998) mencatat bahwa

informasi akuntansi dapat dipandang sebagai barang publik sejak ada pemegang saham

secara implisit membayar untuk produksi, tetapi tidak dapat diisi calon investor untuk

mereka menggunakan itu. Calon investor, oleh karena itu, tumpangan gratis pada

informasi dibayar oleh ada pemegang saham, yang mengarah ke rendahnya potensi

informasi dalam ekonomi.

Pricewaterhouse Coopers melakukan penelitian mengenai adanya information

gap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia pada urutan yang sangat rendah

untuk bidang pengungkapan dan transparansi. Berikutnya pada tahun 2002 dengan

responden investor institusional di Jakarta menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda.

Indonesia masih berada pada urutan yang rendah dalam persepsian standar

akuntabilitas, pelaksanaan auditing dan ketaatannya, serta pengungkapan dan

transparansi (Khomsiyah, 2005).

Laporan laba dianggap mempunyai informasi yang sangat penting untuk

menganalisis saham yang diterbitkan oleh emiten bagi investor. Kualitas laba penting

bagi mereka yang menggunakan laporan keuangan untuk tujuan kontrak dan

pengambilan keputusan investasi (Schipper dan Vincent, 2003). Laba akuntansi yang

Page 4: Kualitas Pengungkapan

berkualitas adalah laba akuntansi yang mempunyai sedikit atau tidak mengandung

gangguan persepsi (perceived noise) didalamnya dan dapat mencerminkan kinerja

keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Ayres (1994) menyatakan bahwa laba

akuntansi dikatakan berkualitas apabila elemen-elemen yang membentuk laba tersebut

dapat diinterprestasikan dan dipahami secara memuaskan oleh pihak yang

berkepentingan.

Desi (2004) melakukan penelitian terhadap laporan tahunan 90 emiten

manufaktur tahun 1998. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan

sukarela rata-rata sebesar 14,6% sampai 15,6% dari 82 item. Wiwik (2005) meneliti

pengungkapan sukarela untuk perusahaan publik sektor manufaktur rata-rata sebesar

43,65% (skor maksimal 85,98% dan minimal 18,77%) dari 44 item. Sedangkan

Khomsiyah (2005) dalam penelitiannya terhadap perusahaan publik di Indonesia tahun

2003 dengan sampel 41 emiten menemukan bahwa tingkat pengungkapan wajib rata-

rata sebesar 74,97% dan pengungkapan sukarela rata-rata sebesar 47,16% dari 49 item.

Hasil penelitian tersebut cukup bervariasi karena dasar acuan yang dipakai

untuk mengukur tingkat pengungkapan tidak sama dan juga obyek penelitiannya yang

berbeda. Namun hasilnya menunjukkan bahwa praktek pengungkapan wajib relatif

sudah banyak ditaati oleh emiten, sebaliknya kesediaan emiten untuk memberikan

pengungkapan sukarela masih relatif rendah.

Berdasarkan beberapa peneltuan di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian terhadap hubungan antara kualitas pengungkapan yang dilakukan

oleh perusahaan dengan kualitas laba akuntansi perusahaan pada perusahaan yang

tercatat dalam indeksa LQ 45. Pemilihan perusahaan yang berada dalam indeks LQ 45

dilakukan karena perusahaan yang berada dalam indeks LQ 45 mempunyai rasio

Page 5: Kualitas Pengungkapan

likuiditas yang baik dan LQ 45 juga merupakan dasar yang digunakan sebagai tolok

ukur indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia sehingga

diharapkan dapat diketahui bagaimana pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan-

perusahaan tersebut memengaruhi kualitas laba akuntansinya.