KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI DALAM PEMBUATAN ...repository.uinjambi.ac.id/381/1/SKRIPSI JADI FURKON,...
Transcript of KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI DALAM PEMBUATAN ...repository.uinjambi.ac.id/381/1/SKRIPSI JADI FURKON,...
KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI DALAM PEMBUATAN E-KTP DI
DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN
MERANGIN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Pemerintahan
Pada Fakultas Syari’ah
Oleh :
Ahmad Al Furkon
NIM: SIP.141692
KONSENTRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018 M/1439 H
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT atas anugerah Kemudahan, kesabaran,
kebahagiaan, yang telah diberikan selama ini.
Seiring do’a dan tetesan air mata, kerinduan dan kebahagian, karya tulis ini
saya persembahkan untuk Ibunda MARTINIS dan Ayahanda SUHELMI, yang
telah sabar, dan tulus serta ikhlas membesarkan, membimbing dan menyekolahkan
saya hingga keperguruan tinggi.
Tiada yang indah tiada do’a yang paling makna untuk disampaikan kecuali
permohonan kepada Allah agar berkenan memberikan balasan atas segala
pengorbanan yang tulus diberikan selama ini.
Skripsi ini juga saya persembahkan kepada Saudara-saudara saya yang
tercinta ayuk saya Nova Yulia Sari, dan adik saya Ratih Wulandari yang saya
cintai dan saya sayangi karena berkat do’a dan dorongan serta Ridho Allah penulis
dapat menelesaikan penelitian ini.
Buat teman-teman seperjuangan, terima kasih keikhlasan dan dukunganmu
telah Memberi inspirasi dan motivasi kepada saya hingga menumbuhkan semangat
saya untuk terus maju, semoga Allah SWT memberi balasan kepada semua pihak
yang ikut serta bekerja sama dalam penelitian ini.
MOTTO
تْبَسَتَاا كْامَهَيْلَعَوَ تْبَسَكَاَامهَالَهَعَسْوُلاَّ ا اِسًفْوَ الُله فُلّكَايُلَ
Artinya : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari kebajikan yang dikerjakannya dan ia
mendapat (siksa) dari kejahatan yang diperbuatnya. (surah al-baqarah 2 : 286)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah SWT) yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga atas izin-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini
dengan judul “Kualitas pelayanan pegawai dalam pembuatan E-KTP di dinas
kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin” dengan baik dan lancar.
Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita baginda Nabi
Muhammad SAW, yang telah bersusah payah membawa umat islam dari zaman
kejahilan sampai kepada zaman yang terang-benderang yang penuh dengan pancaran
iman, ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita rasakan saat ini.
Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi
untuk memperoleh gelar sarjana Strata I pada Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi, Fakultas Syari’ah, Jurusan Ilmu Pemerintahan pada
Konsentrasi perencanaan pembangunan (PP).
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa Skripsi ini tidak akan dapat
diselesaikan dengan baik tanpa bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu
dalam kesempatan yang baik ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada yang terhormat
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi;
2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M. Ag selaku Dekan Fakultas Syariah UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi;
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap tentang kualitas pelayanan pegawai
dalam pembuatan E-KTP di dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten
Merangin. Sebagai tujuan ingin mengetahui pelayanan pegawai dalam pembuatan E-
KTP di dinas kependudukan dan catatan sipil, ingin mengetahui hambatan yang
dihadapi pegawai dinas kependudukan dan catatan sipil dalam pembuatan E-KTP,
dan ingin mengetahui strategi yang dilakukan oleh pegawai dinas kependudukan dan
catatan sipil dalam meningkatkan pelayanan dalam pembuatan E-KTP.
Pendekatan kualitatif dengan analisis data kualitatif dengan menggunakan
model miles dan huberman yaitu dengan cara (1) Reduksi data (2) penyajian data, dan
(3) penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dan menggunakan metode observasi,
wawancara, dan studi dokumentasi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis maka hasilnya adalah
pelayanan pegawai dalam pembuatan E-KTP di dinas kependudukan dan catatan sipil
sudah maksimal, Faktor yang menjadi penghambat pegawai dalam meningkatkan
pelayanan dalam membuat E-KTP adalah jaringan yang buruk, verifikasi data yang
lama dipusat, sarana dan prasarana yang belum cukup, dan para pegawai yang masih
kurang. Strategi yang dilakukan oleh pegawai dinas kependudukan dan catatan sipil
dalam meningkatkan pelayanan dalam pembuatan E-KTP yaitu kerja sama yang baik
antar pegawai dinas kependudukan dan catatn sipil, sosialisasi kepada masyarakat
agar pelayanan optimal, membawa alat perekaman E-KTP ke Kecamatan yang ada di
Kabupaten Merangin agar pelayanan lebih cepat, dan memberikan pelayanan ekstra
kepada masyarakat dengan cara disiplin saat jam kerja berlangsung dan selalu
menyiapkan alat perekaman E-KTP ketika dibutuhkan.
Kata Kunci: kualitas pelayanan pegawai dalam pembuatan E-KTP di dinas
kependudukan dan catatan sipil kabupaten Merangin.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN.................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................................iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN..........................................................................iv
PERSEMBAHAN......................................................................................................v
MOTTO......................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...............................................................................................vii
ABSTRAK.................................................................................................................ix
DAFTAR ISI..............................................................................................................x
DAFTAR TABEL......................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................7
C. Batasan Masalah............................................................................................7
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...................................................................8
E. Kerangka Teori..............................................................................................9
F. Tinjauan Pustaka...........................................................................................20
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian....................................................................................25
B. Jenis dan Sumber Data...................................................................................26
C. Instrumen Pengumpulan Data........................................................................27
D. Teknik Analisis Data......................................................................................30
E. Sistematika Penulisan.....................................................................................32
F. Jadwal Penelitian............................................................................................33
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah dan Letak Geografis Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Merangin...............................................................................34
B. Visi Misi dan Moto Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Merangin.......................................................................................36
C. Fungsi dan Tugas Berdasarkan Struktur di Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Merangin..................................................................37
D. Struktur Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Merangin........41
E. Sarana dan prasarana yang ada di Dinas Kependudukan Dan Catatan
Sipil Kabupaten Merangin...............................................................................42
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Pelayanan pegawai dalam pembuatan E-KTP di Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Merangin..................................43
B. Hambatan yang dihadapi Pegawai dalam Pembuatan E-KTP di
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Merangin.......................58
C. Strategi Pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dalam
meningkatkan Pelayanan dalam Pembuatan E-KTP di Kabupaten
Merangin..........................................................................................................64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................69
B. Saran...............................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Jadwal Penelitian ...................................................................................33
Tabel 2 : Sarana dan prasarana Dinas Kependudukan Dan Catatan
Sipil Kabupaten Merangin.....................................................................................42
Tabel 3 : Tabel jumlah penduduk kabupaten merangin tahun 2017......................52
Tabel 4 : Tabel Jumlah Penduduk yang Melakukan Perekaman Maupun
yang Belum Melakukan Perekaman......................................................................55
Tabel 5 : Tabel jumlah server yang ada dalam pembuatan E-KTP
di dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin 2017...................59
Tabel 6 : sarana dan prasarana yang ada di bidang pembuatan E-KTP
dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin 2017.......................61
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil .......................................................................................................................41
Gambar 2 : Alur pembuatan E-KTP di dinas kependudukan dan catatan sipil......50
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik, bahwa setiap penyelenggara pelayanan publik, baik yang memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara langsung maupun tidak langsung wajib
menyusun, menetapkan, dan menerapkan Standar Pelayanan untuk setiap jenis
pelayanan sebagai tolak ukur dalam penyelenggaraan pelayanan di lingkungan
masing-masing.1 Secara umum pelayanan publik ada tiga jenis, yaitu pelayanan
fisik, pelayanan non fisik, dan pelayanan administratif.
Pelayanan fisik adalah pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/jenis
barang yang digunakan oleh publik, misalnya jaringan telepon,penyediaan tenaga
listrik, dan air bersih.
Pelayanan non fisik adalah pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk
jasa yang dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan, pemeliharaan kesehatan,
penyelenggaraan transportasi, dan pos.
Pelayanan administratif adalah pelayanan yang menghasilkan berbagai
bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik, berkaitan dengan status
kewarganegaraan, sertifikat kompetensi, dan kepemilikan atau penguasaan
1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
terhadap suatu barang, misalnya Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akte kelahiran,
Akte kematian, Buku nikah, Sertifikat tanah, IMB, paspor, STNK, BPKB dan lain
sebagainya.
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Undang-Undang Pelayanan Publik
tersebut, maka telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik.2 Permen - PANRB tentang Pedoman Standar Pelayanan merupakan revisi
dari Permen - PANRB Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan, Penetapan, dan Penerapan Standar Pelayanan.3 Revisi peraturan ini
perlu dilakukan karena dipandang peraturan yang sebelumnya kurang sesuai
dengan pekembangan teknologi informasi yang semakin banyak dipergunakan
sebagai sarana penunjang pelayanan, serta untuk mempermudah proses
penyusunan, dan meningkatkan kemandirian unit pelayanan dalam penyusunan
Standar Pelayanan.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan fakta yang terjadi
dilapangan pemerintah ternyata lebih dahulu membuat kebijakan reformasi
birokrasi. Reformasi birokrasi berkenaan dengan langkah-langkah strategis untuk
2 Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik 3 Permen - PANRB tentang Pedoman Standar Pelayanan , revisi dari PermenPANRB Nomor
36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan, dan Penerapan Standar Pelayanan
membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam
mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional.4
Kebijakan ini dilatar belakangi oleh praktik KKN yang masih tinggi,
kualitas pelayanan yang belum memadai, tingkat efisiensi, dan akuntabilitas yang
rendah, termasuk disiplin dan etos kerja yang masih memprihatinkan pada saat
yang sam, juga terjadi perubahan lingkungan strategis seperti kemajuan teknologi,
komunikasi, dan informasi, krisis ekonomi global, persaingan antar negara dan
sebagainya. Visi reformasi yang disampaikan kemen - PANRB adalah terciptanya
tata kelola pemerintahan yang baik, sedangkan misi reformasi adalah
penyempurnaan peraturan perundangan, modernisasi birokrasi melalui
penggunaan IT, mengembangkan budaya, nila-nilai kerja dan perilaku positif,
restrukturisasi organisasi, peningkatan kualitas, SDM, penyederhanaan sistem
kerja, prosedur dan mekanisme kerja, dan mekanisme kontrol yang efektif.5
Tujuan dari birokrasi pemerintahan adalah pelayanan kepada masyrakat,
dan sangat memegang peranan strategis dalam mewujudkan visi dan misi negara.
Secara universal strategi birokrasi pemerintahan tertuang dalam berbagai fungsi
terkait dengan kepentingan negara dan masyarakat yaitu; Fungsi service
(pelayanan), Fungsi regulasi (pengaturan), Fungsi pemberdayaan, Fungsi
pengayom, dan Fungsi sebagai pengelola aset negara.6
4 Sofian Effendi, Reformasi Aparatur Negara Ditinjau Kembali, (Yogyakarta: Gava Media,
2010), hlm. 16 5 Ibid, hlm. 16
6 Delly Mustafa, Birokrasi Pemerintahan, edisi revisi, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 155
Berkaitan dengan pelayanan publik yang diberikan birokrasi pemerintahan,
Telah ada program nasional yang harus dijalankan pemerintah yang dimuat dalam
Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penerapan KTP Berbasis NIK
Secara Nasional dan telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun
2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009.
Pelaksanaan KTP Elektronik membawa perubahan sistem pembuatan KTP
konvensional di Indonesia yang mungkin seseorang dapat memiliki lebih dari 1 (
satu ) KTP. Hal ini disebabkan belum adanya basis sistem pelayanan terpadu yang
menghimpun data penduduk dari seluruh Indonesia. Kenyataan tersebut memberi
peluang pada penduduk memiliki KTP ganda yang dalam penggunaannya dapat
disalah gunakan dan tidak dapat dipertanggung jawabkan. Misalnya; untuk
menghindari pajak, sengaja menyembunyikan identitas aslinya guna melakukan
kegiatan teroris, dan lain -lain. Untuk mengatasi duplikasi tersebut, sekaligus
menciptakan kartu identitas tunggal, maka diterapkan KTP Elektronik berbasis
NIK. KTP Elektronik yang berbasis NIK Nasional, memuat kode keamanan dan
rekam elektronik sebagai alat verifikasi dan validasi data jati diri seseorang.
Rekam elektronik ini berisi biodata, pas photo, tanda tangan dan sidik jaritangan
penduduk bersangkutan. Program penerapan KTP Elektronik yang berbasis NIK
Nasional tersebut, dimaksudkan untuk digunakan sebagai identitas jati diri
seseorang yang bersifat tunggal senantiasa dapat dikembangkan multi fungsi,
dengan demikian mempermudah penduduk untuk mendapatkan pelayanan dari
lembaga pemerintah maupun swasta karena tidak lagi memerlukan KTP setempat.
Pelaksanaan KTP Elektronik merupakan program nasional yang harus terlaksana
dengan baik, karena merupakan program yang memerlukan pembiayaan besar
tetapi manfaatnya juga sangat besar, baik bagi penduduk, bangsa dan negara. Oleh
karena itu, diperlukan komitmen pemerintah, pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota beserta jajarannya dan penduduk untuk mensukseskan program
dimaksud.
Pelayanan E-KTP di Kabupaten/Kota bisa dilakukan di Dinas
kependudukan dan Catatan Sipil yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor 120 tahun 2017 Tentang Unit pelaksana teknis
dinas kependudukan dan Pencatatan sipil kabupaten/kota. Dalam Pasal 1
disebutkan bahwa : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota
yang selanjutnya disebut Disdukcapil Kabupaten/Kota adalah perangkat
pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung jawab dan berwenang melaksanakan
pelayanan dalam urusan Administrasi Kependudukan.7
Mengenai pelayanan administrasi E-KTP di Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten/Kota penulis telah melihat beberapa fakta atau realita
yang terjadi di lapangan yaitu di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Merangin. Hasil itu diperoleh dari Observasi langsung oleh penulis,
wawancara dengan Kepala Seksi Pencatatan Penduduk dan E-KTP Dinas
7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 120 tahun 2017 Tentang Unit
pelaksana teknis dinas kependudukan dan Pencatatan sipil kabupaten/kota
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Merangin, dan wawancara dengan
beberapa masyarakat Kabupaten Merangin.
Berdasarkan hasil observasi di dinas kependudukan dan catatan sipil
kabupaten Merangin terlihat bahwa terdapat mesin perekaman E-KTP, terdapat
komputer sebagai penunjang kerja pegawai, dan terdapat beberapa pegawai yang
bertugas di bidangnya didalam kantor sesuai jam kerja.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bidang pencatatan sipil dinas
kependudukan dan catatan sipil kabupaten Merangin, Sa’adah, S.Pd, di dapat
informasi bahwa pelayanan pegawai dalam pembuatan E-KTP di kabupaten
Merangin sudah dilakukan secara optimal di seluruh wilayah kabupaten Merangin,
namun menurutnya dalam pembuatan E-KTP masih mengalami beberapa
hambatan.8
Sementara itu, berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa masyarakat
di kabupaten Merangin, di dapat informasi bahwa pelayanan pegawai dalam
pembuatan E-KTP di kabupaten Merangin sudah baik dan memuaskan.9
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pelayanan administrasi E-KTP dan dibuat dalam bentuk skripsi
dengan judul “Kualitas pelayanan pegawai dalam pembuatan E-KTP di dinas
kependudukan dan catatan sipil kabupaten Merangin (Studi di kabupaten
Merangin)”.
8 Wawancara dengan Sa’adah, Kepala Bidang Pencatatan Sipil Disdukcapil, 22 Desember
2017 9 Wawancara dengan masyarakat merangin, selaku warga merangin, 22 Desember 2017
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah merupakan pertanyaan yang menentukan arah dan fokus
penelitian yang akan menghasilkan jawaban pada gilirannya.10
Berdasarkan pada
latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat di tarik ke dalam
beberapa rumusan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pelayanan pegawai dinas kependudukan dan catatan sipil dalam
pembuatan E-KTP di Kabupaten Merangin?
2. Apa saja hambatan yang dihadapi pegawai dinas kependudukan dan catatan
sipil dalam pembuatan E-KTP di Kabupaten Merangin?
3. Bagaimana strategi pegawai dinas kependudukan dan catatan sipil dalam
meningkatkan pelayanan dalam pembuatan E-KTP di Kabupaten merangin?
C. Batasan masalah
Agar pembahasan permasalahan dalam penulisan skripsi ini tidak meluas
dan tepat pada sasaran pada pokok pembahasan, maka penulis membatasi
pembahasan hanya berfokus pada “pelayanan pegawai dalam pembuatan E-KTP,
serta hambatan yang dihadapi pegawai dalam pembuatan E-KTP, dan strategi
pegawai dinas kependudukan dan catatan sipil kabupaten Merangin dalam
meningkatkan pelayanan dalam pembuatan E-KTP pada tahun 2017 (Studi di
kabupaten Merangin)” yang menjadi pokok pembahasannya
10
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2008),
hlm. 23
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Ingin mengetahui pelayanan pegawai dalam pembuatan E-KTP di dinas
kependudukan dan catatan sipil kabupaten Merangin;
b. Ingin mengetahui hambatan yang dihadapi pegawai dalam pembuatan E-
KTP di dinas kepndudukan dan catatan sipil kabupaten Merangin:
c. Ingin mengetahui strategi pegawai dinas kependudukan dan catatan sipil
dalam meningkatkan pelayanan dalam pembuatan E-KTP di kabupaten
Merangin.
2. Kegunaan Penelitian
Penulis berharap penelitian yang dilakukan ini dapat memberi
kegunaan atau manfaat untuk berbagai pihak, yaitu:
a. Bagi penulis, hasil penulisan ini dapat memperluas wawasan tentang dinas
kependudukan dan catatan sipil dalam pelayanan program E-KTP;
b. Bagi pembaca dan peneliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang kinerja pegawai dinas kependudukan dan catatan sipil dalam
pelayanan E-KTP di kabupaten Merangin, dan hasil penelitian ini dapat
dijadikan tambahan Referensi bagi peneliti dengan masalah yang serupa :
c. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Serjana Strata Satu (S1)
dalam bidang Ilmu Pemerintahan Pada Jurusan Studi Ilmu Pemerintahan
Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Sultha Thaha Saifudin Jambi.
E. Kerangka Teori
Teori merupakan serangkaian pernyataan sistematik yang bersifat abstrak
tentang subjek tertentu. Subjek itu dapat berupa, pemiliran, pendapat, nilai-nilai,
norma-norma, pranata-pranata social, peristiwa-peritiwa dan prilaku manusia.11
Penggunaan teori agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan
sekedar pembuatan coba-coba.12
1. Pengertian Pelayanan
Dalam kamus Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pelayanan adalah
sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain, sedangkan melayani yaitu
membantu menyiapkan (mengurusi apa yang diperlukan seseorang). Pada
hakikatnya pelayanan adalah serangkaian kegiatan yang merupakan proses.
Sebagian proses pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan
meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat, proses pemenuhan
kebutuhan melalui aktivitas orang lain.13
Menurut R.A Supriyono pelayanan adalah kegiatan yang
diselenggarakan organisasi menyangkut kebutuhan pihak konsumen yang
berkepentingan sehingga dilayani dengan keinginan konsumen dan akan
menimbulkan kesan tersendiri. Dengan adanya pelayanan yang baik maka
konsumen akan merasa puas. Dengan demikian pelayanan merupakan hal
11
Tim Penulisan Fakultas Syariah, Pedoman Penulisan Skripsi (edisi revisi), (Jambi: Syariah
Press Fakultas Syariah IAIN STS Jambi, 2014), hlm. 25 12
Sigiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 52 13
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,1990), hlm. 415.
yang sangat penting dalam upaya menarik konsumen untuk menggunakan
produk atau jasa yang ditawarkan.
Sedangkan definisi yang lain menyatakan pelayanan atau service
adalah setiap kegiatan atau manfaat yang diberikan suatu pihak kepada pihak
lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat
pemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan
suatu produk fisik.14
Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang
bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat
adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal lain yang
disediakan oleh perusahaan pemberian pelayanan yang dimaksudkan untuk
memecahkan permasalahan atau pelanggan.15
Selanjutnya Moenir juga mengatakan pelayanan umum adalah
kegiatan yang oleh seseorang (sekelompok orang) dengan landasan factor
material melalui sistem, prosedur dan metode dalam rangka usaha memenuhi
kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Moenir mengemukakan bahwa
pelaksanaan pelayanan dapat diukur, oleh karena itu dapat ditetapkan standar
baik dalam waktu yang diperlukan maupun hasilnya. Dengan adanya standar
manajemen dapat merencanakan, melaksanakan, mengawasi, dan
14
Malayu Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta : PT.Bumi Aksara,2005), cet.ke-
4, hlm.152. 15
Daryanto & Ismanto Setyobudi, Konsumen dan Pelayanan, (Yogyakarta : Gava Media,
2014), hlm. 135.
mengevaluasi kegiatan pelayanan agar hasil akhir memuaskan kepada pihak-
pihak yang mendapatkan pelayanan.16
Secara umum ada 3 jenis pelayanan yaitu sebagai berikut:
a. Pelayanan fisik
Pelayanan fisik adalah pelayanan yang menghasilkan
berbagai bentuk/jenis barang yang digunakan oleh publik,
misalnya jaringan telepon,penyediaan tenaga listrik, dan air bersih
b. Pelayanan non fisik
Pelayanan non fisik adalah pelayanan yang menghasilkan
berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik, misalnya
pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi,
dan pos.
c. Pelayanan administratif
Pelayanan administratif adalah pelayanan yang
menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan
oleh publik, berkaitan dengan status kewarganegaraan, sertifikat
kompetensi, dan kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu
barang, misalnya Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akte kelahiran,
Akte kematian, Buku nikah, Sertifikat tanah, IMB, paspor, STNK,
BPKB dan lain sebagainya.
16
Moenir, Manajemen Pelayanan Umum, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006), hlm. 275.
2. Dasar-Dasar Pelayanan
Berikut ini adalah dasar-dasar pelayanan yang harus dipahami dalam
memberikan pelayanan yaitu17
:
a. Berpakaian dan berpenampilan bersih dan rapi.
b. Percaya diri, bersikap akrab dengan penuh senyum.
c. Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama jika
sudah kenal.
d. Tenang, sopan, hormat serta tekun mendengarkan setiap
pembicaraan.
e. Berbicara dengan bahasa baik dan benar.
f. Bertanggung jawab sejak awal hingga selesai.
3. Ciri-ciri layanan yang baik
Adapun ciri-ciri pelayanan yang baik adalah sebagai berikut18
:
a. Tersedia sarana dan prasarana yang baik
Masyarakat ingin dilayani prima, oleh karena itu untuk
melayani masyarakat salah satu yang paling penting diperhatikan
adalah sarana dan prasarana yang tersedia.
b. Tersedia karyawan yang baik
Kenyamanan masyarakat tergantung dari pegawai yang
melayaninya. Pegawai harus ramah, sopan, dan menarik,
17
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana,2005), cet ke-2, hlm. 205. 18
Ibid, hlm. 206
disamping itu petugas harus cepat tanggap, pandai berbicara,
menyenangkan serta pintar.
c. Bertanggung jawab kepada konsumen dari awal hingga selesai
Dalam menjalankan kegiatan pelayanannya setiap Pegawai
harus mampu melayani dari awal hingga selesai.
d. Mampu melayani secara cepat dan tepat
Dalam melayani masyarakat diharapkan pelayan publik
harus melakukannya sesuai prosedur. Layanan yang diberikan
sesuai jadwal dan pekerjaan tertentu dalam arti pelayanan yang
diberikan sesuai dengan keinginan masyarakat.
e. Mampu berkomunikasi
Pegawai harus mampu berbicara kepada setiap masyarakat
dan memahami keinginan masyarakat, artinya petugas harus dapat
berkomunikasi dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti,
dan jangan menggunakan istilah yang sulit dimengerti.
f. Berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat
pegawai harus cepat tanggap apa yang diinginkan
masyarakat, mengerti dan memahami keinginan dan kebutuhan
masyarakat.
4. Pelayanan dalam Islam
Menurut Ensiklopedia islam, pelayananan adalah suatu keharusan
yang pengoperasiannya sesuai dengan prinsip syari’ah. Agar suatu
pelayanan yang di Dinas Kependudukan Catatan Sipil harus lebih terarah
maka semua pihak harus mempunyai pedoman dan prinsip-prinsip yang
dituangkan dalam ajaran islam. Dimana islam menekankan keabsahan suatu
pelayanan yang sesuai dengan harapan masyarakat yang merasakan
kepuasan secara maksimum.19
Sebagaimana telah disebutkan dalam Al Qur’an surah Al Qashash
ayat : 77 sebagai berikut ;
وَابْتَغِ فِيْمَآأَتَىكَ الُله الدَّارَالْؤَخِرَة صلىوَلَاتَىْسَ وَصِيْبَكَ مِهَ الدُّوْيَا
صلى وَأَحْسِهْ
كَمَآأَحْسَهَ الُله إِلَيْكَ صلى
إِنَّ الَله يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْهَ وَلَاتَبْغِ الْفَسَادَفِى الْؤَ رْضِ*
Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang
lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.20
Adapun konsep pelayanan dalam islam adalah sebagai berikut:
a. Prinsip Tolong Menolong (Ta’awun)
Memberikan pelayanan terbaik terhadap sesama umat
manusia adalah pekerjaan yang sangat mulia dan merupakan
pintu kebaikan bagi siapa saja yang melakukannya.
19
Muhammad, Pengantar Akuntansi Syari’ah, (Jakarta : PT.Gramedia Pustaka, 1999),
Cet.ke-1, hlm. 96. 20 QS. Al Qashash ayat : 77
b. Prinsip Memberi Kemudahan (At-Taysir)
Menyadari tabiat manusia yang tidak menyukai beban
yang membatasi kemerdekaannya, maka Allah SWT menurunkan
syari’at islam untuk memelihara dan mengusahakan agar
ketentuan yang dibebankan pada manusia dapat dengan mudah
dilaksanakan serta dapat menghilangkan kesulitan dan
kesempitan adalah menghilangkan hal-hal yang menyulitkan
(masyaqah) masyarakat yang berlebih-lebihan, dan dapat
menghabiskan daya manusia dalam melaksanakannya.21
Meskipun demikian tidaklah berarti bahwa syariah islam
menghilangkan sama sekali kesulitan yang mungkin di alami oleh
manusia dalam kehidupannya. Hanya saja diharapkan ketentuan
yang terdapat dalam syariat islam dapat mengurangi kesulitan
bagi manusia.
c. Prinsip Persamaan (Musawah)
Manusia semuanya adalah sama, dari asal kejadian yang
sama yaitu dari tanah dan dari diri yang satu yakni Adam yang
diciptakan dari tanah. Karena itu tidak ada kelebihan individu
satu dengan yang lainnya, karena asal-usul semua manusia adalah
sama.
21
Husnul Khatimah, Penerapan Syariah Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 89.
Dalam Islam hanya dikenal dua golongan manusia, yaitu :
Golongan pertama adalah mereka yang berbuat bagus, bertaqwa
dan mulia disisi Allah dan Golongan yang kedua adalah orang-
orang durhaka, celaka dan hina disisi Allah.
d. Prinsip Saling Mencintai (Muhabbah)
Rasa saling mencintai yaitu mencintai saudara sendiri
seperti mencintai diri sendiri, dimana seorang karyawan
memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan
memperlakukan pelanggan itu dengan baik seperti
memperlakukan dirinya sendiri.
e. Prinsip Lemah Lembut (Al-Layin)
Prinsip lemah lembut atau Al-layin yang secara jelas
dinyatakan dalam Al-Qur’an dan hadist adalah bersifat dan
berlaku lemah lembut kepada sesama manusia. Dan dilarang
bersikap keras yaitu bertutur kata kasar.
f. Prinsip Kekeluargaan (ukhuwah)
Ukhuwah yang secara jelas dinyatakan dalam Al-Qur’an
adalah persaudaraan seagama dan persaudaraan yang jalinannya
bukan karena agama.
Adapun pelayanan yang mempunyai niat yang baik
menurut islam yaitu:
1. Pelayanan diberikan sesuai harapan masyarakat dengan
merasakan kepuasan secara maksimum.
2. Terjadinya suatu kesulitan dalam memberikan
pelayanan tetapi masyarakat tidak mengetahuinya.
3. Terjadinya kesalahan pemberian pelayanan,
masyarakat mengelak merasa tidak puas terhadap hasil
kerja pelaksana petugas pelayanan.
5. E-KTP
E-KTP atau KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang
memuat sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun
teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional.
Program Elektronik Kartu Tanda Penduduk (selanjutnya disingkat E-
KTP) dilatar belakangi oleh sistem pembuatan KTP konvensional/nasional
di Indonesia yang memungkinkan seseorang dapat memiliki lebih dari satu
KTP. Hal ini disebabkan belum adanya basis data terpadu yang menghimpun
data penduduk dari seluruh Indonesia. Fakta tersebut memberi peluang
penduduk yang ingin berbuat curang dalam hal-hal tertentu dengan
manggandakan KTP-nya.
Undang-Undang No. 23 tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan, Definisi dari E-KTP atau kartu tanda penduduk elektronik
adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem
keamananan/pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi
informasi dengan berbasis pada pada database kependudukan nasional.22
Penduduk hanya di perbolehkan memiliki satu KTP yang tercantum
Nomor induk Kependudukan (selanjutnya disebut NIK). NIK merupakan
identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup. Nomor NIK
yang ada di E-KTP nantinya akan dijadikan dasar dalam penerbitan
paspor, surat Izin mengemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),
Polis Asuransi, Sertifikat atas Hak Tanah dan penerbitan dokumen
identitas lainnya.
Dengan adanya E-KTP ini tentunya masyarakat dapat mendukung
peningkatan keamanan negara melalui tertutupnya peluang adanya KTP
ganda atau KTP palsu di mana selama ini para pelaku kriminal termasuk
teroris, TKI ilegal dan perdagangan manusia sering menggunakan KTP
ganda atau KTP palsu tersebut untuk memalsukan identitas diri agar tidak
teridentifikasi oleh pihak berwajib. Jumlah KTP palsu yang sangat besar
tersebut dapat dipastikan bahwa dengan menggunakan KTP manual
pemerintah sering mengalami kecolongan dalam mengawasi penggunaan
KTP manual, karena KTP manual dapat di buat dengan mudah dimana
saja, apalagi jika memiliki orang dalam disebuah instansi kecamatan.
Dengan demikian masyarakat yang tidak bertanggung jawab dapat
dengan leluasa melakukan kecurangan dan penyimpangan dengan
menggunakan KTP manual.
22
Undang-Undang No. 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
Penyebutan kata elektronik dalam kartu tanda penduduk berbasis
elektronik didasarkan atas dibuatnya rekaman elektronik dan kode
keamanan tertentu dalam blangko KTP berbasis NIK yang nanti akan
diberikan kepada penduduk, sehingga yang dimaksud dengan KTP
berbasis NIK tidak lain adalah KTP berbasis elektronik E-KTP itu sendiri.
Dalam Perubahan Pertama Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun
2009 disebutkan mengenai batas waktu proses penyesuaian dari KTP lama
menjadi KTP berbasis NIK yakni paling lambat akhir tahun 2012 yang
sebelumnya pada Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 ditargetkan
paling lambat akhir tahun 2011. Batas waktu tersebut dimuat dalam Pasal
10 Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2010 yang bunyinya : “Pada saat
Peraturan Presiden ini ditetapkan, KTP yang belum berbasis NIK tetap
berlaku dan harus disesuaikan dengan Peraturan Presiden ini paling
lambat akhir tahun 2012”. Berdasarkan ketentuan tersebut, di atas
diperoleh pemahaman bahwa pemerintah harus segera menginformasikan
kepada penduduk dan segera menyesuaikan KTP lama yang dimiliki oleh
penduduk agar disesuaikan dengan sistem KTP berbasis NIK berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2010 dan semua itu harus sudah
selesai pada awal tahun 2013.23
23
Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2010 pasal 10 yaitu Perubahan Pertama Peraturan
Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang batas waktu proses penyesuaian dari KTP lama menjadi KTP
berbasis NIK
F. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan penelusuran terhadap beberapa karya penelitian sebelumnya
yang memiliki hampir sama dengan tema yang diangkat peneliti, diantaranya
adalah sebagai berikut :
Tinjauan Pustaka
No Nama Judul Kesimpulan
1 Nazaruddin Efektivitas pelaksanaan kebijakan
program E-KTP (studi
pelaksanaan perekaman data di
Kabupaten Hulu Sungai Utara)
Penelitian ini cenderung
menjelaskan bagaimana
efektivitas pelaksanaan
kebijakan program E-
KTP dalam pelaksanaan
perekaman data.
2 Iin Tajudin Kinerja pegawai negeri sipil dinas
kependudukan dan catatan sipil
dalam pembuatan kartu tanda
penduduk (KTP) (Studi pada
kantor Disdukcapil kota Bandar
Lampung)
Penelitian ini cenderung
menjelaskan bagaimana
Kinerja dan agenda kerja
pegawai negeri sipil
dinas kependudukan dan
catatan sipil dalam
pembuatan kartu tanda
penduduk (KTP).
3 Rachmat Analisis kesiapan dinas Penelitian ini cenderung
Kurniawan kependudukan dan catatan sipil
kota serang dalam
penyelenggaraan elektronik kartu
penduduk (E-KTP)
menjelaskan bagaimana
kesiapan dinas
kependudukan dan
catatan sipil kota serang
dalam penyelenggaraan
elektronik kartu
penduduk (E-KTP).
4 Penelitian
penulis
kualitas pelayanan pegawai dalam
pembuatan E-KTP di dinas
kependudukan dan catatan sipil
Kabupaten Merangin (Studi di
Kabupaten Merangin)
Dengan demikian jelas
perbedaan penelitian
yang difokuskan kepada
kualitas pelayanan
pegawai dalam
pembuatan E-KTP di
dinas kependudukan dan
catatn sipil Kabupaten
Merangin.
Berdasarkan penelitian di atas maka kita dapat memahami penelitian
tersebut dan menemukan lebih jelas dimana bedanya penelitian penulis dengan
beberapa penelitian ini adalah sebagaiberikut :
Pertama, Skripsi dari Nazaruddin Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu
Pemerintahan Universitas Lambung Mangkurat yang diselesaikan pada tahun 2013
yang berjudul “Efektivitas pelaksanaan kebijakan program E-KTP (studi
pelaksanaan perekaman data di Kabupaten Hulu Sungai Utara). Penelitian ini
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Sumber data yang berasal dari data
primer dan data sekunder, yang dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis kualitatif model dari
Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan
kesimpulan. Kredibilitas data dengan perpanjangan pengamatan, meningkatkan
ketekunan serta triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas pelaksanaan kebijakan
program E-KTP dalam pelaksanaan perekaman data di Kabupaten Hulu Sungai
Utara Efektivitas belum tercapai, dengan melihat dari pengukuran terhadap tingkat
kemampuan suatu organisasi untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan
konsensus dan komunikasi dengan berbagai macam organisasi lainnya. Integrasi
menyangkut proses sosialisasi. Serta kemampuan organisasi untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur proses pengadaan dan
pengisian tenaga kerja. Dalam hal pencapaian tujuan akhir berupa kurun waktu
dan sasaran yang merupakan target kongktit masih belum tercapai di Kabupaten
Hulu Sungai Utara.24
24
Nazaruddin, Skripsi efektivitas pelaksanaan kebijakan program E-KTP di Kabupaten Hulu
Sungai Utara, Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan Universitas Lambung Mangkurat, 2013
Kedua, Skripsi dari Iin Tajudin Mahasiswa Universitas lampung yang
diselesaikan pada tahun 2016 yang berjudul “Kinerja pegawai negeri sipil dinas
kependudukan dan catatan sipil dalam pembuatan kartu tanda penduduk (KTP)
(Studi pada kantor Disdukcapil kota Bandar Lampung)”. Tipe penelitian ini adalah
tipe penelitian deskriptif dengan analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil analisis
dan pembahasan ditemukan beberapa hal yaitu berdasarkan kategori job
deskription, masih adanya pegawai yang tidak mempunyai agenda kerja. Untuk
kategori kualitas, mental kerja dan profesionalisme pegawai masih rendah
khususnya pada kedisiplinan pegawai. Sedangkan dilihat dari integritas, masih ada
pegawai yang bekerja hanya dengan motif ekonomi bukan sebagai tugas pelayanan
masyarakat. Sedangkan secara garis besar dapat disimpulkan hasil penelitian ini
menunjukan kinerja pegawai negeri sipil dinas kependudukan dan catatan sipil
relatif baik.25
Ketiga, Skripsi oleh Rachmat Kurniawan Mahasiswa Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa Serang yang diselesaiakan pada 2015 yang berjudul “Analisis
kesiapan dinas kependudukan dan catatan sipil kota serang dalam penyelenggaraan
elektronik kartu penduduk (E-KTP)”. Adapun metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, pemilihan
informan menggunakan teknik purposive, teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini
25
Iin Tajudin, Skripsi kinerja pegawai negeri sipil dinas kependudukan dan catatan sipil
dalam pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) di kantor Disdukcapil kota Bandar Lampung,
Mahasiswa Universitas lampung, 2016
yaitu kesiapan dinas kependudukan dan catatn sipil Kota Serang tersebut
dinyatakan cukup siap, terlihat dari beberapa indikator yaitu infrastruktur
telekomunikasi, tingkat konektivitas dan penguasaan ICT oleh pemerintah,
pelatihan, kapasitas sumber daya manusia, kebijakan pemerintah, peraturan
pemerintah, ketersediaan dan dan keamanan.26
Keempat, Skripsi yang membahas tentang dinas kependudukan dan catatan
sipil seperti itu juga yang akan penulis teliti. Namun yang akan penulis teliti
dalam penelitian ini lebih menekankan terhadap pelayanan pegawai dalam
pembuatan E-KTP di dinas kependudukan dan catatan sipil kabupaten Merangin,
hambatan yang dihadapi pegawai dalam pembuatan E-KTP di dinas kependudukan
dan catatan sipil kabupaten Merangin, dan strategi pegawai dinas kependudukan
dan catatan sipil dalam meningkatkan pelayanan dalam pembuatan E-KTP di
kabupaten Merangin. Dengan demikian jelas perbedaan penelitian yang
difokuskan kepada kualitas pelayanan pegawai dalam pembuatan E-KTP di dinas
kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin (Studi di Kabupaten
Merangin).
26
Rachmat Kurniawan, Skripsi analisis kesiapan dinas kependudukan dan catatan sipil
dalam penyelenggaraan elektronik kartu penduduk (E-KTP) di Kota Serang, Mahasiswa Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa Serang, 2015
BAB II
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni.27
Metode
penelitian adalah suatu proses penelitian atau pemahaman yang berdasarkan
pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah
manusia.28
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan memegang peranan pokok dalam penelitian kualitatif
dengan pertimbangan bahwa objek adalah abstraksi kenyataan yang
sesungguhnya. Pendekatan memiliki hubungan erat dengan model analisis
yang akan kita gunakan. Secara teoritis, dibicarakan dalam kaitannya dengan
poaradigma dan metodologi, serta secara praktis, pendekatan adalah model
ananlisis.29
Analisis yang sama dengan sendirinya dapat dilakukan semata-mata
dengan menggunakan satu pendekatan, dengan mempertimbangkan bahwa
pendekatan tersebutlah yang paling dominan. Fungsi pendekatan adalah untuk
27
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, cet. Ke-5, (Jakarta: Sinar Grafika, 2014), hlm.
17. 28
Iskandar, Metode Penelitian Kualitatif, cet. Ke-1, (Jakarta: Gaung Persada, 2009), hlm. 11. 29
Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian, cet.
Ke-III, (Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2016), hlm. 180.
mempermudah analisis, memperjelas pemahaman, terhadap objek,
memberikan nilai objektivitas sekaligus membatasi wilayah penelitian.30
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan sosiologis
dengan metode analisis data kualitatif yang membahas tentang aspek-aspek
interaksi sosial sebagai pendorong atau penghambat dalam pelayanan pegawai
dalam pembuatan E-KTP. Penulis berusaha mendeskripsikan mengenai
Kualitas Pelayanan pegawai dalam pembuatan E-KTP di dinas kependudukan
dan catatan sipil Kabupaten Merangin (Studi di Kabupaten Merangin).
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari sumbernya
tanpa ada perantara atau data yang diperoleh secara langsung di
lapangan oleh yang melakukan penelitian atau bersangkutan yang
melakukannya.31
Data primer disini adalah suatu data yang diperoleh penulis
dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi lapangan dengan
30
Ibid, hlm. 180-181. 31
Sayuti Una (ed.), Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Syariah Press, 2011),
hlm. 178.
pihak di dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin
dan masyarakat Kabupaten Merangin
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua
data ini diperoleh dengan cara mengutip dari sumber lain, sehingga
tidak bersifat authentik, karena sudah diperoleh dari tangan kedua,
ketiga dan seterusnya.32
atau data sekunder adalah data yang berupa
data-data yang sudah tersedia dan dapat di peroleh oleh peneliti
dengan cara membaca, mendengarkan, dan melihat.33
Dalam penelitian tentang kualitas pelayanan pegawai dalam
pembuatan E-KTP di dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten
Merangin (Studi di Kabupaten Merangin) telah ada sebelumnya yang
bisa diperoleh dari perpustakaan atau kantor, laporan-laporan
penelitian, buku, dan dokumen.
C. Instrumen Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan fakta penelitian.34
Intrumen pengumpulan data
32
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, cet. Ke-16, (Yogyakarta: Pusaka Pelajar, 2015), hlm.
91. 33
Ibid., hlm. 119. 34
Iin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi dan Wawancara, (Jawa Timur:
Bayumedia Publishing, 2004), hlm. 1.
merupakan langkah yang paling utama dalam melakukan penelitian, karena
tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Adapun pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi adalah kegiatan yang berhubungana dengan
pengawasan, peninjauan, dan penyelidikan riset.35
Observasi atau
pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan
secara sistematis.36
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari proses biologis dan psikologis. Dua diantara
yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.37
Observasi terbagi menjadi dua bagian, pertama participant
observation (observasi berperan serta) dan yang kedua non participant
observation (tidak ikut serta).
Dalam penelitian ini penulis hanya sebagai participant
observation. Melalui observasi tersebut, maka penulis mengadakan
pengamatan terhadap kegiatan implementasi dari kementerian dalam
35
W Gulo, Metode Penelitian, cet. Ke-7, (Jakarta: PT Grasindo, 2007), hlm. 116. 36
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif
(Edisi Kedua), (Yogyakarta: Erlangga, 2009),hlm. 86. 37
Ibid., hlm. 101.
negeri di kabupaten Merangin pada masa Pendataan dan perekaman E-
KTP dilaksanakan.
2. Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara
bebas atau disebut juga wawancara tidak terstruktur. Yaitu wawancara
yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan lebih dahulu serta
pembicaraannya tergantung kepada suasana wawancara dan tidak
terikat pada daftar pertanyaan tertentu.
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data
dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang
diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu
untuk dijawab pada kesempatan lain.38
Wawancara dapat juga diartikan suatu proses interaksi dan
komunikasi untuk mendapatkan informasi yang hanya dapat diperoleh
dengan cara bertanya langsung dengan responden.39
Wawancara digunakan untuk mendapatkan data mentah dari
informan, sehingga ditemukan data baru yang tidak terdapat dalam
38
Juliansyah Noor, Metode Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah, cet. Ke-11,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hlm. 138. 39
Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, cet. Ke-19, (Jakarta: Pustaka
LP3ES Indonesia, 2008), hlm. 192.
dokumen. Data mentah yang diperoleh dari informan ini bermamfaat
untuk menjawab rumusan masalah didalam penelitian.40
Untuk mendapatkan data yang akurat maka dalam penelitian
ini melakukan wawancara dengan pihak yang berada di dinas
kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin dan masyarakat
Kabupaten Merangin.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari seseorang.41
Metode dokumentasi juga dapat diartikan sebagai metode atau
teknik pengumpulan data dari beberapa dokumen yang bersifat resmi
dan diakui seperti memo, buku, surat kabar, majalah, dan
sebagainya.42
Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data yang
mampu melengkapi serta memperkuat penelitian.
40
Iin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi dan Wawancara, (Jawa Timur:
Bayumedia Publishing, 2004), hlm. 38-39. 41
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan RND, cet. Ke-21, (Bandung:
Alfabeta, 2014), hlm. 240. 42
Suharsimi, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009),
hlm. 240.
D. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data kualitatif. Analisis data dalam metode penelitian kualitatif
dilakukan secara terus-menerus dari awal hingga akhir penelitian, dengan
induktif, dan mencari pola, model, tema, serta teori. Penelitian ini
menggunakan logika induktif-abstraktif, yaitu suatu logika yang bertitik tolak
dari “khusus ke umum”. Konseptualisasi, kategorisasi, dan deskripsi
dikembangkan atas dasar kejadian(incidencei) yang diperoleh ketika kegiatan
lapangan berlangsung.
Analisis data selama di lapangan, Penulis menggunakan model Miles
dan Huberman, dalam model ini ada tiga alur kegiatan yang terjadi secara
bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau
verifikasi.43
1. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data
“kasar” yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan yaitu
hasil wawancara dengan para informan. Reduksi data merupakan suatu
bentuk analisa yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
43
Ibid., hlm. 240-241
membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara
mengumpulkan hasil wawancara yang dianggap penting dalam penelitian
ini. Sehingga kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan
diverifikasi.
2. Penyajian Data
Penyajian dibatasi sebagai kumpulan informasi tersusun yang
memberi kesimpulan dari hasil wawancara yang dilakukan dengan para
informan dan pengambilan tindakan. Dengan penyajian tersebut akan
dapat dipahami apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan, yaitu
dengan cara menganalisis berdasarkan pemahaman yang didapat dari
penyajian-penyajian tersebut.
3. Penarikan Kesimpulan Atau Verifikasi
Penarikan kesimpulan dilakukan setelah melakukan pengujian
tehadap pembahasan sehingga dapat diambil kesimpulan hasil penelitian
berdasarkan rumusan masalah penelitian.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan dan penyusunan serta pemahaman
tentang skripsi ini, maka penulis melakukan susunan dan sistematik penulisan
sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan yang terdiri dari sub bab sebagai berikut : Latar
Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Kegunaan
Penelitian, Kerangka Teori dan Tinjauan Pustaka.
BAB II Metode Penelitian yang terdiri dari sub bab sebagai berikut:
Pendekatan, Jenis dan Sumber Data, Instrumen Pengumpulan Data, Teknik
Analisis Data dan Jadwal Penelitian.
BAB III Gambaran Umum atau Lokasi Penelitian yang terdiri dari sub
bab sebagai berikut : Gambaran umum kab. Merangin, dinas kependudukan
dan catatan sipil.
BAB IV Pembahasan dan Hasil Penelitian yang terdiri dari sub bab
sebagai berikut : kualitas pelayanan E-KTP di dinas kependudukan dan
catatan sipil kabupaten Merangin (Studi Di kabupaten Merangin).
BAB V Penutup yang terdiri dari sub bab sebagai berikut :
Kesimpulan dan Saran.
F. Jadwal Penelitian
N
o
Kegiatan Tahun 2017/2018
Mei November-
desember
Februari Juli -
September
Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
Judul
x
2 Pembuatan
Proposal
X x x x
3 Perbaikan
Proposal
dan
Seminar
x x x
4 Surat Izin
Riset
x x
5 Pengumpula
n Data
x x x
6
7
8
Pengolahan
dan Analisis
Data
Pembuatan
laporan
Bimbingan
dan
perbaikan
x x
x
x
x
x
x
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah dan Letak Geografis Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Merangin
1. Sejarah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Merangin
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 120 tahun 2017 Dinas kependudukan dan catatan Sipil
Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut Disdukcapil Kabupaten/Kota
adalah perangkat pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung jawab dan
berwenang melaksanakan pelayanan dalam urusan Administrasi
Kependudukan. Pencatatan Sipil adalah pencatatan peristiwa penting yang
dialami oleh seseorang dalam register pencatatan sipil pada instansi
pelaksana.
Dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin adalah
merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang melaksanakan urusan
pemerintahan daerah yang dipimpin oleh seorang kepala dinas Jailani,
S.Sos yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekertaris daerah. tugas pokok dari dinas kependudukan dan
catatan sipil Kabupaten Merangin adalah melaksanakan urusan pemerintah
daerah dibidang kependudukan dan catatan sipil berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan.
Dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten merupakan
Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) yang telah ada dan berdiri sejak
terbentuknya Kapubaten Merangin sebagai pelaksana program pemerintah
dibidang administrasi kependudukan.
2. Letak Geografis Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Merangin
Dinas kependudukan dan catatan sipil kabupaten merangin terletak
di Jalan RA Kartini Kelurahan Pematang kandis, Kecamatan Bangko,
Kabupaten Merangin. Kantor dinas kependudukan dan catatan sipil
kabupaten merangin berdiri di atas tanah seluas 100 m2. Kantor dinas
kependudukan dan catatan sipil kabupaten merangin memiliki tiga gedung
utama yang terdiri dari ruangan Kepala Dinas, ruangan Sekretaris Dinas,
ruangan Kepala Bidang, ruangan Kepala Seksi, ruangan Staf dan Pegawai,
dan ruangan khusus untuk melayani masyarakat Kabupaten Merangin.
Kantor dinas kependudukan dan catatan sipil merupakan tempat
yang strategis karena terletak didaerah yang menghubungkan beberapa
kantor dan instansi penting di Kabupaten Merangin.dari jalan arah kiri
kantor dinas kependudukan dan catatan sipil kita akan menemui kantor
Bupati Merangin dan Rumah Sakit Umum Daerah Kol. Abundjani
Kabupaten Merangin. Sedangkan dari arah depan kantor dinas
kependudukan dan catatan sipil kita akan menemui kantor DPRD
Kabupaten Merangin.
B. Visi Misi dan Moto Dinas Kependudukan dan catatan Sipil Kabupaten
Merangin
Dalam mewujudkan Program Pemerintah Kabupaten Merangin yang
baik, dinas kependudukan dan catatan sipil selaku badan yang melaksanakan
pelayanan langsung kepada Masyarakat memiliki Visi dan Misi Serta Moto
sendiri, adapun Visi dan Misi serta Moto dari dinas kependudukan dan catatan
sipil antara lain sebagai berikut:
1. Visi
Visi dari Dinas kependudukan dan catatan sipil yaitu
“Mewujudkan penyelenggaraan administrasi kependudukan terbaik di
Kabupaten Merangin”.
2. Misi
a. Meningkatkan sarana kerja dan pengembangan teknologi pengolahan
administrasi kependudukan di Kabupaten Merangin,
b. Melaksanakan tertib adminstrasi kependudukan dan pengolahan data
kependudukan yang profesional di Kabupaten Merangin,
c. Meningkatkan mutu pelayanan administrasi kaependudukan di
Kabupaten Merangin terhadap masyarakat sesuai standar pelayanan
umum,
d. Meningkatkan keakuratan database kependudukan di Kabupaten
Merangin,
e. Penerapan E-KTP di seluruh wilayah Kabupaten Merangin sesuai
peraturan pemerintah pusat.
3. Moto
Selain Visi dan Misi dinas kependudukan dan catatan sipil dalam
melakukan pelayanan kepada masyarakat memiliki Moto “Ramah,
tanggung jawab, dan Tepat Waktu”.
C. Fungsi dan tugas berdasarkan struktur di Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Merangin
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 19 Tahun
2008 tentang tugas, fungsi, dan tata kerja dinas kependudukan dan catatan
sipil Kabupaten merangin. Adapun penjabaran secara singkat antara lain
sebagai Berikut:
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang kependudukan dan catatan sipil;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan
fungsinya.
Susunan organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil :
a. Kepala Dinas
Kepala dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten
Merangin mempunyai tugas memimpin, mengorganisasi dan
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang
kependudukan dan Catatan Sipil, sesuai dengan peraturan
perundang undangan yang berlaku dan kebijakan yang diberikan
oleh Bupati.
b. Seketariat
Seketariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
dinas di bidang keseketariatan, dan seketariat dipimpin oleh
seketaris yang melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada
kepala Dinas. Bagian seketariat membawahi:
1. Sub bagian program dan keuangan;
2. Sub bagian umum dan kepegawaian.
c. Bidang kependudukan
Bidang kependudukan memiliki tugas dinas dibagian
kependudukan, perkembangan, dan pendataan. Bagian
kependudukan membawahi:
1. Seksi pindah tangan penduduk,
2. Seksi identitas penduduk,
3. Seksi pendataan penduduk.
d. Bidang pencatatan sipil.
Bidang pencatatan sipil memiliki tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas dibidang pencatatan sipil meliputi pembuatan
akta kelahiran, pencatatan kematian, pencatatan perubahan status
anak, pencatatan kewarganegaraan dan pencatatan perkawinan dan
perceraian.Bidang pencatatan sipil membawahi:
1. Seksi kelahiran,
2. Seksi perubahan status anak, kewarganegaraan, dan kematian,
3. Seksi perkawinan dan perceraian.
e. Bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan
pemanfaatan data.
Bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang
pengelolaan informasi dan administrasi kependudukan meliputi
pengelolaan data, informasi dan penyuluhan, dokumentasi dan
pelaporan. bidang pengelolaan informasi administrasi
kependudukan mebawahi:
1. Seksi pengelolaan data dan penyajian data,
2. Seksi sosialisasi informasi administrasi kependudukan,
3. Seksi kerjasama dan inovasi pelayanan.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Unit pelaksana teknis dinas kependudukan dan catatan sipil
mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan dinas di bidang
kependudukan dan catatan sipil di Kecamatan sesuai dengan
kedudukan atau wilayah kerjanya. Unit pelaksana teknis dinas
menyelenggarakan fungsi :
1. Pelaksanaan sebagian pelayanan di bidang kependudukan dan
catatan sipil,
2. Pelaksanaan koordinasi internal dan lintas sektoral serta
pembinaan bidang kependudukan dan catatan sipil di wilayah
kerjanya,
3. Pelaksanaan sebagian pengelolaan data kependudukan dan
catatan sipil,
4. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan kependudukan
dan catatan sipil di wilayah kerjanya,
5. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai tugas
memimpin, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan
mengendalikan serta melaksanakan pembinaan administrasi
pelaksanaan tugas-tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Kelompok jabatan fungsional di lingkungan dinas
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis dinas sesuai
dengan bidang keahlian dan kebutuhan. jabatan fungsional
dipimpin oleh seoarang senior selaku ketua kelompok yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas.
D. Struktur Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Merangin
STRUKTUR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
KABUPATEN MERANGIN
Diketahui oleh
kepala dinas dukcapil Kab.
Merangin
JAILANI, S.Sos
PEMBINA TK.1
NIP. 196411071986081001
KEPALA DINAS
JAILANI, S. Sos
NIP.196411071986081001
SEKRETARIS
JONIZEN, SE, M.AK. AKT
NIP. 196406131987031004
KASUBBAG UMUM &
KEPEGAWAIAN
SANTANA KURNIAWATI, S. Pd
NIP. 196605131988122001
KASUBBAG PROGRAM &
KEUANGAN
SOFYA RAHMAN, S. Pd
NIP. 19721125199403100
SEKSI PINDAH DATANG
PENDUDUK
NOTIFATONIS, S. Pd.MM
NIP. 196302111984052001
KABID PENCATATAN SIPIL
SA’ADAH, S. Pd
NIP. 196108171986032006
KABID PIAK & PENYAJIAN
DATA
SARBAINI, S. Ag. MM
NIP. 197505102003121007
SEKSI IDENTITAS
PENDUDUK
MUHAMMAD SAMAN, S. Hi
NIP. 196112311986031114
SEKSI KELAHIRAN
HASAN AZHARI, S. Pd
NIP. 196012111981011004
SEKSI PENDATAAN
PENDUDUK
NUR PARADILA SANDI SAM,
S. Hi
NIP. 198501242005012003
SEKSI SIAK
BAMBANG SUMARMAN,
S. Sos
NIP. 197402221994031002
SEKSI KERJA SAMA &
INOVASI PELAYANAN
EKO INDRA PRAZA, SE. ME
NIP. 198512242011011005
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
UNIT PELAKSANA TUGAS
DINAS (UPTD)
E. Sarana Dan Prasarana Yang Ada Di Dinas Kependudukan Dan Catatan
Sipil Kabupaten Merangin Dalam Pembuatan E-KTP
Sarana dan prasarana adalah alat penunjang pegawai dalam
memberikan pelayanan administrasi E-KTP. Berdasarkan hasil observasi
dilapangan sarana dan prasarana dalam pembuatan E-KTP di dinas
kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin adalah sebagai berikut :
Tabel sarana dan prasarana Dinas Kependudukan Dan Catatan
Sipil Kabupaten Merangin
NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN
1 Komputer 18 unit Baik
2 Printer 14 unit Baik
3 Alat Perekaman E-KTP
(Lengkap)
2 unit Baik
4 Kipas Angin 10 unit Baik
5 Kursi 50 unit Baik
6 Lemari 10 unit Baik
7 Kendaraan Dinas 12 unit Baik
Jumlah 116 unit
Sumber : Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten
Merangin
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Pelayanan Pegawai dalam Pembuatan E-KTP di Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Merangin
pelayanan umum adalah kegiatan yang oleh seseorang (sekelompok
orang) dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur dan metode
dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya.
Pelaksanaan pelayanan dapat diukur, oleh karena itu dapat ditetapkan standar
baik dalam waktu yang diperlukan maupun hasilnya.
Dengan adanya standar manajemen dapat merencanakan,
melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasi kegiatan pelayanan agar hasil
akhir memuaskan kepada pihak-pihak yang mendapatkan pelayanan. Kualitas
layanan pada dasarnya dapat dilihat dari hasil kerja para pegawai dalam
melayani masyarakat dalam membuat E-KTP.
Kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan/organisasi guna memenuhi harapan konsumen. Pelayanan dalam
hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa
yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramah
tamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan
untuk kepuasan konsumen. Kualitas pelayanan (service quality) dapat
diketahui dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas
pelayanan yang nyata-nyata mereka terima/peroleh dengan pelayanan yang
sesungguhnya mereka harapkan/inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan.
Berkaitan dengan penelitian ini Kualitas pelayanan E-KTP Pada Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Merangin menggunakan teori
yang dikemukakan oleh Fandy Tjiptono (1995), yang mengemukakan bahwa
kualitas pelayanan bisa dilihat dari indikator kesopanan dan keramahan dalam
pelayanan, tanggung jawab, kemudahan, kenyamanan dan kelengkapan
sarana.
1. Kesopanan dan Keramahan Dalam Pelayanan
Salah satu indikator dalam memperoleh kualitas pelayanan publik
yang baik maka yang perlu untuk diperhatikan menurut Fandy Tjiptono
adalah Kesopanan dan Kenyamanan. Pelaksanaan pelayanan publik yang
sangat diharapkan oleh masyarakat sebagai konsumen yaitu memberikan
pelayanan terutama mereka yang berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Dalam kaitannya dengan indikator kesopanan dan keramahan, yang
diberikan oleh pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Merangin untuk menciptakan pelayanan yang berkualitas adalah melalui
interaksi langsung dari pemohon pembuatan Kartu Tanda Penduduk
Elektronik (E-KTP) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Merangin.
Pada kenyataannya sudah menunjukan sikap sopan dan ramah yang
diberikan oleh pegawai kepada masyarakat dalam pelayanan pembuatan E-
KTP. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Merangin dalam menjalankan pelayanan publik kepada
masyarakat, sudah maksimal dalam bersikap kesopanan maupun keramahan
dalam pengurusan pembuatan kartu tanda penduduk elektornik (E-KTP).
2. Tanggung Jawab
Tanggung jawab dan wewenang dalam pemberian pelayanan publik
merupakan hal yang saling berkaitan. Dinas Kependudukan dan catatan Sipil
Kabupaten Merangin dalam hal struktur organisasi dari segi tingkat
pembagian tugas pokok dan fungsi sudah terlihat adanya pembagian tugas
pokok dan fungsi yang jelas.
Berkaitan dengan kualitas Pelayanan Kartu Tanda Penduduk
Elektronik dengan tolak ukur tanggung jawab, dalam hal ini Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil sudah berupaya untuk menjalankan progran
E-KTP yang merupakan program nasional. Besar harapan dari masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik dan harapan kepada
pemerintah untuk lebih memperhatikan sarana pendukung pelayanan dan juga
kedisiplinan petugas dalam memberikan pelayanan dalam pembuatan E-KTP.
Secara keseluruhan bila dilihat dari tanggung jawab pegawai Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Merangin dalam memberikan
pelayanan Kartu Tanda Penduduk Elektronik masih berada pada kondisi yang
kurang memuaskan. Walaupun demikian masyarakat tetap menerima pelayan
apa adanya karena KTP merupakan identitas diri yang sangat penting dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Seyogyanya pemerintah Kabupaten Merangin dalam artian Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, harus bisa memberikan pelayanan baik
itu dari segi sumber daya manusia maupun Sumber daya pendukung sehingga
dapat memberikan pelayan yang berkualitas kepada masyarakat Kabupaten
Merangin sebagai bentuk tanggung jawab untuk bersikap profesional.
Menurut Assauri (2003) bahwa, Pelanggan menilai mutu atau kualitas
umumnya setelah pelanggan tersebut menerima jasa atau pelayanan itu dari
suatu organisasi tertentu. Mereka menilai mutu jasa atau pelayanan yang
mereka terima dengan harapan mereka atas jasa atau pelayanan tersebut.
Pelanggan mempertimbangkan mutu jasa atau pelayanan tersebut dalam
beberapa dimensi. Dimensi-dimensi dari jasa atau pelayanan yang didapatkan
atau diterima pelanggan, mereka nilai terhadap apa yang mereka harapkan
atas dimensi tersebut. Dalam hal ini, proses kegiatan E-KTP dinilai kurang
memuaskan masyarakat yang dikarenakan pelaksanaannya yang terlalu
memakan waktu yang cukup lama.
3. Kenyamanan
Sistem pelayanan adalah suatu rangkaian yang saling kait-mengkait
secara utuh membentuk kebulatan dalam rangka memberikan pelayanan yang
terbaik kepada masyarakat sebagai pengguna jasa dari pelayanan publik.
Untuk itu dalam rangka memberikan kualitas pelayanan Kartu Tanda
Penduduk Elektronik Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
Kabupaten Merangin harus memperhatikan setiap tuntutan dari konsumen
sebagai pengguna jasa dari pelayanan publik yang diselenggarakan.
Kenyataan yang ada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
Kabupaten Merangin menunjukkan bahwa faktor kenyamanan bagi
masyarakat kurang diperhatikan. Pihak Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Merangin telah melaksanakan kegiatan pelayanan dengan
mudah dan juga adil kepada masyarakat.
Disamping itu, masyarakat juga telah merasakan suatu pelayanan yang
cukup baik dari segi kemudahan dan adil. Dengan adanya kegiatan pelayanan
yang tercipta dalam suasana yang seperti tersebut di atas, memberikan
dampak yang positif bagi kualitas pelayanan E-KTP. Sikap dari aparat untuk
memberikan kesamaan prosedur dalam hal penyelesaian suatu permohonan
layanan pembuatan E-KTP. Tidak ada masyarakat yang dibedakan dalam
pemberian pelayanan berdasarkan tingkatannya. Sekalipun ada yang
berkedudukan sebagai pejabat atau pihak yang berwajib serta yang bersifat
kekeluargaan, pihak pemerintah kecamatan tetap menjunjung tinggi pelayanan
secara umum tanpa ada pemberian pelayanan yang khusus.
Dari uraian pada indikator kenyamanan, jelas menunjukkan bahwa
kualitas pelayanan publik Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Merangin masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan lagi.
4. Kemudahan
Kemudahan merupakan sikap ataupun cara memberikan pelayanan
kepada masyarakat berkaitan dengan banyaknya petugas yang melayani dan
fasilitas yang mendukung. Selain itu, dalam memberikan informasi yang jelas
kepada masyarakat akan memberikan kemudahan bagi masyarakat itu sendiri.
Kemampuan dari aparat pemerintah dalam melakukan suatu komunikasi yang
baik dengan mampu menjelaskan secara terinci pada saat pemberian layanan.
Kemudahan dalam pelayanan tentunya suatu sikap ataupun tindakan
dalam melayani masyarakat, dengan cara memberikan informasi akan
pelaksanaan pelayanan KTP Elektronik. Hal tersebut dilakukan demi
memberikan rasa nyaman dalam pelayanan kepada masyarakat dengan adanya
kesiapan dari pihak - pihak terkait dalam pelayanan KTP Elektronik.
Pengurusan E-KTP pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Merangin pada dasarnya tidaklah sulit, karena semua telah
mengacu pada prosedur yang telah ditetapkan. Tentunya untuk mendapatkan
kemudahan tersebut masyarakat yang mengurus KTP harus melengkapi
berbagai persyaratan yang telah ditetapkan.
Pelayaan untuk mendapatkan Kartu Tandan Penduduk Elektronik (E-
KTP) telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan persyaratan yang telah
ditetapkan, sehingga untuk mendapatkan KTP sangat mudah dan tidak
berbelit belit, hal merupakan bentuk nyata tanggung jawab Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Merangin dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat.
5. Kelengakapan Sarana
Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan
suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila
kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan
dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana.
Terkait hal tersebut di atas, maka jelas memberi arah bahwa sarana
dan prasarana dalam perekaman data E-KTP adalah merupakan seperangkat
alat/system yang diperuntukkan kesesuaian data yang akan digunakan dalam
proses kegiatan perekaman E-KTP baik alat tersebut adalah merupakan
peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk
mewujudkan tujuan yang hendak dicapai dalam hal ini target perekaman data
E-KTP.
Kualitas pelayanan Kartu Tanda Penduduk Elektronik pada Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Merangin berkaitan dengan
kelengkapan sarana belum memadai, artinya kelengkapan sarana seperti ruang
layanan kurang memberikan kenyamanan, dan alat untuk mencetak E-KTP
yang kurang ini dapat mempengaruhi masyarakat untuk mengurus kartu tanda
penduduk.
Adapun alur pembuatan E-KTP di dinas kependudukan dan catatan
sipil adalah sebagai berikut :
Sumber : Dirjen kependudukan dan catatan sipil Kemendagri
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pembuatan E-KTP mengalami
bebrapa tahapan. Sehingga membutuhkan waktu dalam melakukan
perekaman.
Selain itu, dalam pembuatan E-KTP ada beberapa proses yang harus
dilewati yaitu sebagai berikut :
a. Proses Pendataan
Pendataan dilakukan oleh dinas kependudukan dan catatan
sipil Kabupaten Merangin, Yaitu mendata penduduk yang wajib E-
KTP agar datanya valid.
b. Proses Perekaman
Perekaman dilakukan di kantor dinas kependudukan dan
catatan sipil maupun di kantor kelurahan/kecamatan yang
menyediakan alat perekaman. Adapun alurnya adalah :
1. Membawa fotocopy kartu keluarga (KK),
2. Proses perekaman dilkukan petugas dengan cara
memasukkan data secara digital,
3. Jika KTP pemula maka isi formulir F1.01,
4. Verifikasi dan pengambilan pas foto dengan alat
yang sudah disediakan,
5. Bubuhkan tanda tangan dan sidik jari pada alat
perekam E-KTP sesuaipetunjuk petugas,
6. Lakukan pemindaian retina pada alat perekaman E-
KTP.
c. Proses Percetakan
Percetakan akan dilakukan jika data sudah di verifikasi
oleh pemerintah pusat. Biasanya memakan waktu 2 minggu untuk
dapat melakukan percetakan.
Tabel jumlah penduduk kabupaten merangin tahun 2017
No Kecematan Jumlah Penduduk Wajib KTP
1 Jangkat 8.749 6.043
2 Bangko 45.706 30.930
3 Muara Siau 9.424 6.561
4 Sungai Manau 9.644 6.456
5 Tabir 27.165 18.470
6 Pamenang 33.106 22.922
7 Tabir Ulu 7.989 5.698
8 Tabir Selatan 27.861 19.567
9 Lembah Masurai 11.687 8.296
10 Bangko Barat 10.486 7.415
11 Nalo Tantan 14.221 9.601
12 Batang Masumai 9.923 6.913
13 Pamenang Barat 16.437 11.544
14 Tabir Ilir 8.830 6.242
15 Tabir Timur 7.769 5.504
16 Renah Pembarap 12.387 8.454
17 Pangkalan Jambu 6.510 4.583
18 Jangkat Timur 9.138 6.262
19 Renah Pamenang 14.094 10.063
20 Pamennag Selatan 9.986 6.877
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Merangin 2017
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bidang pencatatan sipil
dinas kependudukan dan catatan sipil kabupaten Merangin, Ibu Sa’adah, S.Pd,
menyebutkan bahwa “Pelayanan E-KTP di kabupaten Merangin, baik dalam
perekaman maupun pendataan sudah dilakukan secara optimal di seluruh
wilayah kabupaten Merangin, namun menurutnya dalam pembuatan E-KTP
masih mengalami beberapa hambatan.”44
Kemudian wawancara dengan bapak Muhammad saman, S.Hi, sebagai
kepala seksi identitas penduduk dinas kependudukan dan catatan sipil
kabupaten Merangin mengatakan bahwa :
“Proses pembuatan E-KTP di kabupaten Merangin pada
dasarnya sudah dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan
peraturan yang berlaku, proses perekaman dan pencetakan juga hal
yang mudah untuk dilakukan berbagai kalangan masyarakat yang
sudah memenuhi syarat. Adapun syaratnya adalah masyarakat yang
bersangkutan sudah berusia 17 tahun atau menikah serta membawa
fotokopi kartu keluarga ke kantor DINAS DUKCAPIL. Masyarakat
yang akan melakukan perekaman membawa syarat tersebut keloket
pendaftaran, petugas melakukan cek data serta merekam E-KTP.
44
Kepala Seksi Pencatatan Penduduk dan E-KTP Disdukcapil, Azhari, Wawancara Dengan
Penulis, 22 Desember 2017, Kabupaten Merangin.
21 Margo Tabir 12.507 9.024
22 Tabir Lintas 7.496 5.358
23 Tabir Barat 9.427 6.585
24 Tiang Pumpung 4.594 3.387
Jumlah 335.136 232.755
Adapun hambatan yang dihadapi dalam proses pembuatan E-KTP
adalah jaringan, verifikasi data oleh pusat serta dari segi pegawai
adalah kurangnya tenaga ASN, banyak honorer yang latar
pendidikannya tidak sesuai dengan kebutuhan tenaga yang diharapkan
”.45
Selain itu wawancara dengan Kepala Seksi Kerja sama dan Inovasi
Pelayanan bapak Eko Indra Praza, SE,ME mengatakan bahwa:
“Sejak adanya peraturan pembuatan E-KTP, dikabupaten
merangin masyarakat yang sudah memiliki E-KTP sudah mencapai
93,88 %, kita mengharapkan semua elemen masyarakat yang ada
memiliki E-KTP karena pembuatannya tidak dipungut biaya”.46
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses
perekaman E-KTP di kabupaten Merangin mengalami beberapa hambatan
diantaranya, Gangguan jaringan yang disebabkan masih lambannya kecepatan
internet di kabupaten merangin, verifikasi data oleh pusat yang bisa menyebabkan
terhambatnya pencetakan E-KTP yang disebabkan oleh banyaknya data yang masuk
dari seluruh daerah diindonesia, serta kurangnya pegawai yang latar pendidikannya
sesuai dengan kebutuhan proses pembuatan E-KTP. Namun, hambatan pegawai
tersebut dapat diatasi melalui pelatihan dan pengarahan oleh tenaga ASN yang sudah
berkompeten dalam pembuatan KTP manual sebelum adanya E-KTP. Selain itu
kualitas pelayanan dalam pembuatan E-KTP di Kabupaten Merangin pelayananannya
sudah maksimal dan hampir mendekati sempurna, karena hanya 6,12 % saja yang
45
Wawancara dengan Muhammad saman, Kepala Seksi identitas penduduk Disdukcapil, 06
Agustus 2018 46
Wawancara dengan Eko Indra Praza, Kepala Seksi Kerja sama dan Inovasi Pelayanan
Disdukcapil , 07 Agustus 2018
belum melakukan perekaman E-KTP yang disebabkan oleh hambatan-hambatan
tertentu.
Pelayanan yang baik bisa di pengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor
internal maupun eksternal. Menurut bapak Muhammad saman, S.Hi di kantor dinas
kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin mengatakan bahwa :
“Faktor internal ini muncul karena adanya rasa tanggung jawab yang
diemban oleh setiap pegawai yang membidangi proses perekaman E-KTP,
selain itu rasa ingin memberikan kepuasan bagi pelayanan publik juga
mempengaruhi pelayanan oleh pribadi pegawai yang bersangkutan. Adapun
faktor eksternal sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu ingin membuat
masyarakat Kabupaten Merangin bisa menggunakan E-KTP untuk berbagai
keperluan, pengawasan yang baik oleh kepala DISDUKCAPIL juga
memberikan dampak yang baik berupa pelayanan yang ingin diberikan
diharapkan dapat maksimal”.47
Tabel jumlah penduduk yang melakukan perekaman maupun yang belum :
No Kecematan Jumlah
Penduduk Wajib KTP
Sudah
Perekaman
Belum
Perekaman
1 Jangkat 8.749 6.043 5.769 274
2 Bangko 45.706 30.930 29.846 1.084
3 Muara Siau 9.424 6.561 6.534 27
4 Sungai Manau 9.644 6.456 5.812 644
5 Tabir 27.165 18.470 16.690 1.780
6 Pamenang 33.106 22.922 21.535 1.387
7 Tabir Ulu 7.989 5.698 5.171 527
8 Tabir Selatan 27.861 19.567 19.207 360
9 Lembah Masurai 11.687 8.296 7.930 366
47
Wawancara dengan Muhammad saman, Kepala Seksi identitas penduduk Disdukcapil, 06
Agustus 2018
10 Bangko Barat 10.486 7.415 6.816 599
11 Nalo Tantan 14.221 9.601 8.622 979
12 Batang Masumai 9.923 6.913 6.543 370
13 Pamenang Barat 16.437 11.544 10.885 659
14 Tabir Ilir 8.830 6.242 5.890 352
15 Tabir Timur 7.769 5.504 5.392 112
16 Renah Pembarap 12.387 8.454 7.303 1.151
17 Pangkalan Jambu 6.510 4.583 3.911 672
18 Jangkat Timur 9.138 6.262 5.778 484
19 Renah Pamenang 14.094 10.063 9.975 88
20 Pamennag Selatan 9.986 6.877 6.779 98
21 Margo Tabir 12.507 9.024 8.257 767
22 Tabir Lintas 7.496 5.358 5.078 280
23 Tabir Barat 9.427 6.585 5.580 1.005
24 Tiang Pumpung 4.594 3.387 3.224 163
Jumlah 335.136 232.755 218.527 14.228
Sumber data : laporan pelaksanaan perekaman dan pencetakan E-KTP
DISDUKCAPIL Kab. Merangin 2017
Dari tabel di atas penulis menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan
yang diberikan oleh pegawai Disdukcapil dalam proses pembuatan E-KTP
sudah diatas harapan yang ditargetkan di tahun 2018 ini. Karena beberapa
masyarakat yang belum melakukan proses perekaman disebabkan oleh
hambatan-hambatan yang menyulitkan masyarakat untuk mengaksesnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Tobriyanesa,S.Pd selaku petugas
perekaman E-KTP mengatakan bahwa :
“Sejauh ini masyarakat sangat antusias untuk melakukan
proses perekaman, terkait beberapa instansi yang dibutuhkan
masyarakat mewajibkan penggunaan E-KTP, sehingga masyarakat
yang melakukan proses perekaman hampir mencapai 90-an %. Kami
selaku petugas bertekad untuk melakukan pelayanan ini secara
maksimal agar manfaat nya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat
yang sudah wajib E-KTP”.48
Berdasarkan pendapat petugas perekaman di atas, dapat disimpulkan
bahwa peraturan E-KTP yang diwajibkan oleh pemerintah diharapkan
pelayanan nya yang baik dan memuaskan masyarakat sudah dilakukan oleh
pegawai disdukcapil sesuai dengan harapan pemerintah.
Kualitas suatu pelayanan juga ditentukan oleh penilaian dari
masyarakat yang melakukan perekaman, karena keberhasilan suatu pelayanan
bisa dilihat dari kepuasan dan penilaian masyarakat. Hal ini berarti penulis
memerlukan beberapa sampel masyarakat yang sudah melakukan perekaman
sebagai objek penilai.
Wawancara dengan Abdan Na’afi Pasaribu (masyarakat kecamatan
Bangko) mengatakan bahwa :
“Pelayanan oleh pegawai dinas kependudukan dan pencatatan
sipil kabupaten Merangin sudah baik, namun beberapa sikap seperti
kurang ramah, sedikit memaksa, dan tergesa mengakibatkan tidak
ingin melakukan perekaman di lain waktu”.49
48
Wawancara dengan Tobriyanesa, Petugas perekaman E-KTP Disdukcapil, 08 Agustus
2018 49
Wawancara dengan Abdan Na’afi Pasaribu, Masyarakat Kecamatan Bangko, 07 Agustus
2018
Sedangkan wawancara dengan A H Nasution (masyarakat kecamatan
Bangko) mengatakan bahwa :
“Pelayanan di dinas kependudukan dan pencatatn sipil
kabupaten Merangin sudah sesuai dengan yang saya harapkan.
Pegawai yang bersangkutan sudah melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diembankan”.50
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
pelayanan E-KTP di dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten
Merangin sudah dikategorikan hampir memenuhi standar kepuasan yang
diharapkan.
Pelayanan yang baik merupakan keinginan semua masyarakat, karena
ketepatan waktu dalam pelayanan bisa membuat masyarakat puas dan senang
kepada aparatur yang memberikan pelayanan publik.
wawancara dengan Kiswantoro (masyarakat kecamatan Lembah
Masurai) mengatakan bahwa :
“Pelayanan yang dilakukan oleh pegawai Disdukcapil sudah
menunjukkan pelayanan yang baik, itu dapat dilihat dari kedisiplinan
pegawai dalam bekerja dan ketepatan waktu dalam memberikan
pelayanan”.51
Selain itu wawancara dengan Ratno Hardiansyah (masyarakat
kecamatan Jangkat) mengatakan bahwa :
50
Wawancara dengan A H Nasution, Masyarakat Kecamatan Bangko, 08 Agustus 2018 51
Wawancara dengan Kiswantoro, Masyarakat Kecamatan Lembah Masurai, 09 Agustus
2018
“Pegawai dinas kependudukan dan catatan sipil kabupaten
Merangin sudah melakukan pelayanan yang maksimal, namun masih
terdapat kendala yaitu lambatnya petugas datang untuk mensosialisasi
program E-KTP karena daerah kami terpencil”.52
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
pelayanan E-KTP di dinas kependudukan dan catatan sipil kabupaten
Merangin dapat dikatakan sudah baik karena sesuai dengan harapan
masyarakat walaupun masih terdapat hambatan.
B. Hambatan yang di hadapi Pegawai dalam Pembuatan E-KTP di Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Merangin
Pelayanan suatu objek banyak terjadi ketidakseimbangan antara
perencanaan dan hasil yang diharapkan atau tidak sesuai antara dugaan
sementara dengan fakta yang terjadi dilapangan. Hal ini disebabkan oleh
berbagai faktor yang menghambati pelayanan yang diharapkan.
Menurut bapak Muhammad Saman, S. Hi, di kantor dinas
kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin mengatakan bahwa :
“Hambatan-hambatan yang terjadi berupa Server/Jaringan,
verifikasi data yang lama, sarana dan prasarana yang belum cukup,
dan pegawai yang masih kurang jumlahnya. Hambatan inilah yang
membuat pelayanan belum maksimal dan mengalami keterlambatan
dalam melayani masyarakat, sehingga masyarakat merasa belum puas
atas pelayanan yang diberikan. Namun pegawai dinas kependudukan
dan catatan sipil selalu berusaha melakukan perubahan kinerja dan
52
Wawancara dengan Ratno Hardiansyah, Masyarakat Kecamatan Jangkat, 10 Agustus 2018
memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Kabupaten
Merangin”.53
Adapun hambatan yang di hadapi pegawai dalam pembuatan E-KTP
di dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin berdasarkan
keterangan di atas yaitu :
1. Server/Jaringan
Jaringan yang bagus akan mendorong pelayanan pegawai dalam
pembuatan E-KTP lebih baik dan bisa memberi kepuasan kepada
masyarakat.
Tabel jumlah server yang ada dalam pembuatan E-KTP di dinas
kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin 2017
No Nama server Jumlah
1 Komputer 3 unit
2 Laptop 1 unit
Sumber : Disdukcapil Kabupaten Merangin 2017
Wawancara dengan Muhammad Ardi (masyarakat Kecamatan
Bangko) mengatakan bahwa :
“Sejauh ini pelayanan dapat dikatakan baik, namun
masalah jaringan masih menjadi hambatan bagi masyarakat dalam
memperoleh pelayanan yang baik dari pegawai dinas
53
Wawancara dengan Muhammad saman, Kepala Seksi identitas penduduk Disdukcapil, 06
Agustus 2018
kependudukan dan catatan sipil. Jaringan yang sering mengalami
gangguan membuat pelayanan tidak tepat waktu sehingga
masyarakat sering menunggu lama dalam pembuatan E-KTP”.54
2. Verifikasi data
Verifikasi data merupakan proses yang dilakukan dengan cara
pemeriksaan kembali kelengkapan data yang sudah direkam agar
selanjutnya E-KTP bisa di cetak sebagaimana ketentuan yang berlaku.
Wawancara dengan bapak Eko Indra Praza, SE, ME selaku kepala
seksi kerja sama dan inovasi pelayanan, menyebutkan bahwa :
“Verifikasi data E-KTP yang dilakukan oleh pemerintah
pusat terkadang mengalamai kelambatan karena banyaknya data
yang masuk dari berbagai daerah di Indonesia, selain itu adanya
kesalahan data yang membuat verifikasi tidak bisa dilakukan
sehingga E-KTP tidak bisa di cetak. Namun menurutnya pihak
dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin sudah
memberikan pengertian kepada masyarakat terkait masalah yang
terjadi”.55
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana adalah semua alat dan bahan yang
dibutuhkan seorang pegawai dalam melayani masyarakat dalam
54
Wawancara dengan Muhammad Ardi, Masyarakat Kecamatan Bangko, 20 Agustus 2018 55
Wawancara dengan Eko Indra Praza, Kepala Seksi Kerja sama dan Inovasi Pelayanan
Disdukcapil, 07 Agustus 2018
pembuatan E-KTP agar pelayanan yang diberikan bisa maksimal dan
memuaskan masyarakat.
Tabel sarana dan prasarana yang ada di bidang pembuatan E-KTP
dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin 2017
No Nama barang jumlah Keterangan
1 Komputer 3 unit Baik
2 Laptop 1 unit Baik
3 Printer 3 unit Baik
4 Alat perekaman E-KTP
(lengkap)
2 unit Baik
5 meja 6 unit Baik
6 kursi 10 unit Baik
7 Lemari 2 unit Baik
8 Kipas angin 2 unit Baik
Sumber : Disdukcapil Kabupaten Merangin 2017
Wawancara dengan Muhammad Saman, S. Hi, menyebutkan
bahwa :
“Sarana dan prasarana yang cukup memadai merupakan
faktor pendukung terciptanya pelayanan yang optimal dan
maksimal. Namun di dinas kependudukan dan catatan sipil
Kabupaten Merangin sarana dan prasarana masih belum cukup, itu
terlihat dari jumlah komputer yang sedikit sehingga pegawai
mengalami kesulitan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat. Selain itu masih minimnya sarana yang lain juga
membuat pelayanan belum maksimal”.56
4. Aparatur Sipil Negara
Aparatur Sipil Negara adalah para birokrat atau pegawai yang
bekerja dalam suatu instansi atau lembaga yang bertujuan sebagai
pelayanan publik. Di dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten
Merangin masih banyak pegawai yang memiliki latar belakang berbeda
dari kerja dinas kependudukan dan catatan sipil sehingga pelayanannya
masih belum maksimal dan belum mencapai kepuasan bagi masyarakat.
Selain itu, kurangnya jumlah pegawai membuat pelayanan masih lambat
atau tidak tepat waktu.
Jumlah pegawai di dinas kependudukan dan catatan sipil
Kabupaten Merangin adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas : 1 orang
b. Sekretaris dinas : 1 orang
c. Kassubag : 2 orang
d. Kepala bidang : 2 orang
e. Kepala seksi : 6 orang
f. Staf/pegawai biasa : 45 orang
56
Wawancara dengan Muhammad saman, Kepala Seksi identitas penduduk Disdukcapil, 06
Agustus 2018
Wawancara dengan Santana Kurniawati, S. Pd, selaku Kasubbag
Umum dan Kepegawaian, menyebutkan bahwa :
“Kurangnya tenaga pegawai di dinas kependudukan dan
catatan sipil membuat pelayanan mengalami kelambatan sehingga
banyak pekerjaan yang menumpuk, selain itu masih adanya
pegawai yang memiliki latar belakang yang berbeda dari tugas
pokok dan fungsi dinas kependudukan sipil juga membuat
pelayanan tidak optimal namun dinas kependudukan dan catatan
sipil berusaha meningkatkan kinerja pegawai dengan cara adanya
pelatihan bagi pegawai, kemudian di dinas kependudukan dan
catatan sipil masih banyak pegawai honorer yang membuat kinerja
pegawai belum maksimal, hal itu disebabkan oleh adanya rasa
tidak puas karena kerja atau tugas semua pegawai sama tapi
mereka merasa upah yang diterima tidak sebanding dengan apa
yang mereka kerjakan dikarenakan status honorer”.57
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hambatan yang
dihadapi pegawai dinas kependudukan dan catatan sipil yaitu jaringan yang
buruk membuat pelayanan terganggu, verifikasi data yang lama di pusat
mengakibatkan E-KTP yang sudah direkam tidak bisa di cetak dalam waktu
yang singkat, sarana dan prasarana yang belum cukup membuat para pegawai
susah dalam melayani masyarakat sehingga banyak pekerjaan yang
menumpuk dan antrian yang lama dalam membuat E-KTP, Tenaga pegawai
berstatus PNS yang kurang dan banyaknya tenaga honorer juga membuat
pelayanan lambat karena terjadi kesenjangan sosial akibat upah yang didapat
bertolak belakang dari kerja yang dilakukan, selain itu banyaknya pegawai
57
Wawancara dengan Santana Kurniawati, Kasubbag Umum dan Kepegawaian Disdukcapil,
08 Agustus 2018
yang memiliki latar belakang yang berbeda dari tugas pokok dan fungsi dinas
kependudukan dan catatan sipil juga membuat pelayanan belum maksimal.
Dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin selalu
berusaha meningkatkan pelayanan, itu terlihat dari pelatihan yang dilakukan
untuk pegawai, sosialisasi kepada masyarakat, dan selalu mengedepankan
kerja sama yang baik antar pegawai di dinas kependudukan dan catatan sipil.
C. Strategi Pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Merangin dalam Meningkatkan Pelayanan dalam Pembuatan E-KTP
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun
waktu tertentu. Menurut Siagian, Strategi adalah serangkaian keputusan dan
tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi tersebut.
Pegawai dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten
Merangin mengupayakan peningkatan pelayanan untuk memberikan kepuasan
kepada masyarakat karena merupakan tanggung jawab yang di emban sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
wawancara dengan Tobriyanesa, S.Pd selaku petugas bidang
perekaman E-KTP menyebutkan bahwa :
“Strategi yang digunakan oleh petugas perekaman E-KTP
dalam meningkatakan pelayanan kepada masyarakat adalah kerja sama
yang baik antar petugas agar pekerjaan selesai tepat waktu dan
memberi kepuasan kepada masyarakat, dan melakukan sosialisasi
kepada masyarakat tentang proses pembuatan E-KTP agar masyarakat
tidak merasa diperlambat dalam pembuatan E-KTP oleh pegawai dinas
kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin”.58
Kemudian wawancara dengan bapak Eko Indra Praza, SE. ME,
menyebutkan bahwa :
“Strategi yang dilakukan dinas kependudukan dan catatan sipil
adalah meningkatkan kinerja seluruh pegawai dengan cara membawa
alat perekaman E-KTP ke Kecamatan yang ada di Kabupaten
Merangin, dan memberikan pelayanan ekstra berupa alat yang selalu
ada dikantor dan pegawai selalu berada dikantor saat jam kerja
berlangsung”.59
Selain itu, wawancara dengan Muhammad Saman, S. Hi menyebutkan
bahwa :
“Kerja sama yang baik antar pegawai membuat pelayanan
lebih optimal agar terciptanya pelayanan yang memuaskan bagi
masyarakat, selain itu pelayanan ekstra sangat mendukung agar
terjadinya pelayanan yang baik sehinnga target kerja dan pelayanan
tercapai”.60
58
Wawancara dengan Tobriyanesa, Petugas perekaman E-KTP Disdukcapil, 08 Agustus
2018 59
Wawancara dengan Eko Indra Praza, Kepala Seksi Kerja sama dan Inovasi Pelayanan
Disdukcapil, 07 Agustus 2018 60
Wawancara dengan Muhammad saman, Kepala Seksi identitas penduduk Disdukcapil, 06
Agustus 2018
Adapun strategi yang digunakan dinas kependudukan dan pencatatan
sipil kabupaten Merangin sesuai dengan hasil wawancara di atas adalah :
1. Kerja sama
Kerja sama yang dilakukan pegawai dinas kependudukan dan
catatan sipil Kabupaten Merangin adalah membuat hubungan yang baik
antar pegawai, meningkatkan disiplin pegawai dan memotivasi para
pegawai agar kinerja maksimal untuk mencapai kepuasan masyarakat
Kabupaten Merangin.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sa’adah, S. Pd, menyebutkan
bahwa “Sejauh ini kerja sama antar pegawai dinas kependudukan dan
catatan sipil berjalan dengan baik, selain itu pegawai juga sangat disiplin
dengan berada dikantor saat jam kerja. Sehingga target untuk melayani
masyarakat dengan baik bisa terpenuhi”.61
2. Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses melalui mana manusia mempelajari tata
cara kehidupan alam masyarakatnya, untuk memperoleh kepribadian dan
membangun kapasitas untuk berfungsi baik sebagai individu maupun
sebagai anggota kelompok.62
61
Wawancara dengan Sa’adah, Kepala Bidang Pencatatan Sipil Disdukcapil, 07 Agustus
2018 62
Sahat Simamora, Sosiologi Suatu Pengantar, ( Jakarta: PT Bina Aksara, 1983), hlm 98
Berdasarkan hasil wawancara dengan Muhammad Ardi
(Masyarakat Kecamatan Bangko) menyebutkan bahwa “Sosialisasi yang
dilakukan oleh pegawai dinas kependudukan dan catatan sipil dalam
program E-KTP sudah baik, itu terlihat dari hasil kerja mereka dalam
melayani masyarakat dalam pembuatan E-KTP. Dan semoga dinas
kependudukan dan catatan sipil bisa terus meningkatkan kinerja
mereka”.63
3. Membawa alat perekaman ke kecamatan
Strategi lain yang dilakukan dinas kependudukan dan catatan sipil
adalah menjemput bola yaitu dengan membawa alat perekaman E-KTP ke
masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Merangin agar proses
perekaman lebih optimal.
Dengan adanya alat di Kecamatan maka masyarakat lebih mudah
untuk merekam E-KTP karena letak geografis wilayah Kabupaten
Merangin yang luas. Jika tidak dilakukan seperti ini banyak masyarakat
yang belum melakukan perekaman E-KTP karena jarak Desa dan Kota
yang jauh, banyak masyarakat tinggal di Desa pedalaman, kemudian
kurangnya sosialisasi selama ini.
63
Wawancara dengan Muhammad Ardi, Masyarakat Kecamatan Bangko, 20 Agustus 2018
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kiswantoro (Masyarakat
Kecamatan Lembah Masurai) menyebutkan bahwa “Masyarakat merasa
sangat terbantu dengan strategi membawa alat perekaman E-KTP ke
Kecamatan karena pelayanan E-KTP lebih mudah dan optimal, dan
masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke kota untuk membuat E-KTP”.64
4. Pelayanan ekstra
Pelayanan ekstra dilakukan dengan cara meningkatkan kinerja
yaitu selalu ada ketika masyarakat membutuhkan layanan ketika jam kerja
berlangsung, mengerjakan tugas tepat waktu, dan memperbaiki server agar
pelayanan tidak molor. Dengan demikian pelayanan yang diberikan akan
maksimal sehingga memberi kepuasan kepada masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Eko Indra Praza, SE.
ME menyebutkan bahwa “Sejauh ini pegawai dinas kependudukan dan
catatan sipil berusaha memberikan pelayanan ekstra agar masyarakat puas.
Cara yang dilakukan adalah menjaga kedisiplinan saat jam kerja
berlangsung, menyiapkan alat perekaman E-KTP setiap waktu agar
pelayanan maksimal dan selalu ramah kepada masyarakat”.65
64
Wawancara dengan Kiswantoro, Masyarakat Kecamatan Lembah Masurai, 09 Agustus
2018 65
Wawancara dengan Eko Indra Praza, Kepala Seksi Kerja sama dan Inovasi Pelayanan
Disdukcapil, 07 Agustus 2018
Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa strategi
yang dilakukan oleh dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten
Merangin sudah baik, karena mereka bertanggung jawab atas terciptanya
kepuasan bagi masyarakat dalam pembuatan E-KTP.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertama, pelayanan E-KTP di dinas kependudukan dan catatan
sipil Kabupaten Merangin sudah bisa dikatakan cukup baik karena dilihat
dari data wajib E-KTP Kabupaten Merangin menunjukkan yang telah
melakukan perekaman E-KTP adalah 93,87 % dan informasi dari
beberapa narasumber yang disampaikan dengan penulis bahwa para
pegawai selalu berusaha melakukan pelayanan semaksimal mungkin agar
pelayanan memuaskan bagi masyarakat.
Kedua, Adapun hambatan yang dihadapi dalam pelayanan E-KTP
di dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin yaitu,
Pertama, Server atau jaringan yang kurang bagus membuat proses
pelayanan kurang cepat; Kedua, verifikasi data yang dilakukan dipusat
membutuhkan waktu yang lama membuat proses percetakan E-KTP
lambat; ketiga, sarana dan prasarana yang tidak lengkap membuat para
pegawai susah dalam melakukan pelayanan secara maksimal kepada
masyarakat; keempat, kekurangan pegawai dan adanya pegawai yang
memiliki latar belakang berbeda dari kualifikasi kerja dinas kependudukan
dan catatan sipil membuat pelayanan masih mengalami hambatan.
Ketiga, Adapun strategi yang dilakukan yaitu : pertama, kerja
sama yang baik antar pegawai dalam melakukan pelayanan kepada
masyarakat; kedua, sosialisasi kepada masyarakat tentang program E-KTP
agar pelayanan maksimal; ketiga, membawa alat perekaman ke seluruh
kecamatan yang ada di Kabupaten Merangin untuk mempermudah
pelayanan kepada masyarakat dalam pembuatan E-KTP; keempat
melakukan pelayanan ekstra dengan cara meningkatkan kedisiplinan
pegawai agar pelayanan maksimal. Dari strategi yang dilakukan pegawai
dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin dalam
meningkatkan pelayanan diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan E-
KTP di Kabupaten Merangin sudah cukup bagus.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan tersebut diatas maka dapatlah
kiranya penulis memberikan saran-saran, yaitu:
1. Dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Merangin harus
lebih meningkatkan kinerja agar pelayanan kepada masyarakat bisa
lebih maksimal dan memuaskan masyarakat.
2. Pemerintah pusat atau pemerintah daerah harus lebih memperhatikan
kebutuhan dinas-dinas SKPD yang ada untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik, baik berupa sarana dan prasarana maupun yang
lainnya.
Dalam hal ini, dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten
Merangin harus selalu kompak dalam mensukseskan program E-KTP dengan
cara meningkatkan pelayanan semaksimal mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literature
Abdullah Syukur, Kumpulan Makalah “Study Implementasi Latar
Belakang Konsep Pendekatan dan Relevansinya Dalam
Pembangunan”, Ujung Pandang: Persadi, 1987
Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif
Rancangan Penelitian, cet. Ke-III, Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA,
2016
Daryanto & Ismanto Setyobudi, Konsumen dan Pelayanan, Yogyakarta
: Gava Media, 2014
Delly Mustafa, Birokrasi pemerintahan, edisi revisi, cet. Ke-2
Bandung: Alfabeta, 2014
Husnul Khatimah, Penerapan Syariah Islam, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2011
Iin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi dan Wawancara,
Jawa Timur: Bayumedia Publishing, 2004
Iskandar, Metode Penelitian Kualitatif, cet. Ke-1, Jakarta: Gaung
Persada, 2009
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2008
Juliansyah Noor, Metode Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi dan
Karya Ilmiah, cet. Ke-11, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2011
Kasmir, Pemasaran Bank, Cet Ke-2, Jakarta: Kencana, 2005
K.J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002
Malayu Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, Cet Ke-4, Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2005
Moenir, Manajemen Pelayanan, Bandung: Tarsito, 1993
Moenir, Manajemen Pelayanan Umum, Jakarta: Bumi Aksara, 2006
Muhammad, Pengantar Akuntansi Syari’ah, Cet ke-1, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka, 1999
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan
Kualitatif dan Kuantitatif (Edisi Kedua), Yogyakarta: Erlangga, 2009
Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2002
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, cet. Ke-16, Yogyakarta: Pusaka
Pelajar, 2015
Sayuti Una (ed.), Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), Jambi:
Syariah Press, 2014
Sigiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2013
Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, cet. Ke-19,
Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2008
Sofian Effendi, Reformasi Aparatur Negara Ditinjau Kembali,
Yogyakarta: Gava Media, 2010
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan RND, cet. Ke
21 ,Bandung: Alfabeta, 2014
Suharsimi, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D,
Bandung: Alfabeta, 2009
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan, Yogyakarta: Bumi Aksara,
2003
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 1990
W Gulo, Metode Penelitian, cet. Ke-7, Jakarta: PT Grasindo, 2007
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, cet. Ke-5, Jakarta: Sinar
Grafika, 2014
B. Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang No. 23 tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan
Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2010 pasal 10 yaitu Perubahan
Pertama Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang batas
waktu proses penyesuaian dari KTP lama menjadi KTP berbasis NIK
Permen - PANRB tentang Pedoman Standar Pelayanan, revisi dari
PermenPANRB Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan, Penetapan, dan Penerapan Standar Pelayanan
Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 19 Tahun 2008 tentang
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
C. Wawancara
Kasubbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Merangin, Santana Kurniawati
Kepala Bidang Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Merangin, Sa’adah
Kepala Seksi Identitas Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Merangin, Muhammad Saman
Kepala Seksi Kerja Sama dan Inovasi Pelayanan Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Merangin, Eko Indra Praza
Petugas Perekaman E-KTP Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Merangin, Tobriyanesa
Warga masyarakat Kabupaten Merangin
DOKUMENTASI
Dokumentasi dengan pegawai dinas kependudukan dan catatan sipil
Dokumentasi alat perekaman E-KTP
Dokumentasi masyarakat yang akan melakukan perekaman E-KTP
Dokumentasi suasana kantor dinas kependudukan dan catatan sipil
CURRICULUM VITAE
Nama : Ahmad Al Furkon
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Nilo Dingin, 08 April 1996
NIM : SIP.141692
Alamat Asal : Jl. Rt 01. Desa Nilo Dingin
Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin,
Provinsi Jambi
Nama Ayah : Suhelmi
Nama Ibu : Martinis
Pendidikan :
NO Pendidikan Tempat Tahun Tamat
1.
2.
3.
SD N 55/VI Nilo Dingin
SMP N S.A 2 Merangin
MAN 1 Merangin
Desa Nilo Dingin
Desa Nilo Dingin
Kabupaten Merangin
2002-2008
2008-2011
2011–2014