Kualitas Material Beton Mutu Tinggi

download Kualitas Material Beton Mutu Tinggi

of 14

description

sdfs

Transcript of Kualitas Material Beton Mutu Tinggi

KUALITAS MATERIAL BETON MUTU TINGGI

AbstrakSeiring dengan kemajuan teknologi beton, kriteria beton mutu tinggi juga selalu berubah mengikuti dengan perkembangan tingkat mutu beton yang berhasil dicapai. Pada saat ini, beton dikatakan memiliki mutu yang tinggi ketika kuat tekan pada beton tersebut diatas 50 Mpa sampai dengan 80 Mpa yang dikatakan dengan mutu beton yang sangat tinggi. Material yang berkualitas baik dari bahan yang akan menjadi campuran dan penambahan dari zat-zat aditif beton merupakan faktor yang sangat mempengaruhi terhadap hasil dari kualitas yang akan dicapai oleh beton serta prosedur dari pembuatan beton tersebutKata kunci : material, kuat tekan, karakteristik, kualitas

AbstractAlong with advances in technology of concrete, high quality concrete criteria are also changing to follow the development of concrete quality level achieved. At this time, the concrete is said to have a high quality when the concrete compressive strength above 50 MPa to 80 MPa was said with a very high quality concrete. Material of good quality material that will be a mixture and the addition of concrete additives are factors that greatly affect the outcome of the quality that will be achieved by concrete and concrete-making procedures of concreteKata Kunci: material, compressive strength, characteristic, quality

1. 12

2. PENDAHULUAN2.1 Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk sosial yang mempunyai banyak kebutuhan dalam mendukung kehidupannya, dengan berkembangnya zaman yang sangat pesat dan serba modern, memaksa manusia harus dapat menopang kebutuhan tersebut, salah satunya kebutuhan dibidang bangunan infrastruktur seperti gedung, jembatan, bendungan, bangunan fisik yang lain sekalipun. Adanya rasa keinginan manusia untuk memiliki bangunan infrastruktur yang sangat kuat dan aman serta dapat bertahan lama, maka suatu bangunan infrastruktur tersebut harus ditunjang oleh bahan material yang baik, salah satunya seperti membangun bangunan infrastruktur dengan menggunakan material beton sebagai bahan dari bangunan infrastruktur tersebut.

Pengertian umum beton seperti yang kita ketahui merupakan campuran dari agregat, yaitu agregat halus (pasir) dan agregat kasar ( krikil, batu pecah, atau jenis agregat lain) dengan semen dan airdalam perbandingan tertentu. Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang saat ini banyak digunakan diIndonesiadalam bangunan fisik. Karena sifatnya yang unik, maka diperlukan pengetahuan yang cukup luas, antara lain mengenai sifat bahan dasarnya, cara pembuatannya, cara evaluasinya dan variasi bahan tambahnya. Selain itu, beton juga dikenal sebagai material dengan kekuatan tekan yang memadai, mudah dibentuk, mudah diproduksi secara lokal, relatif kaku, dan ekonomis. Tapi di sisi lain, beton juga menunjukan banyak keterbatasan baik dalam proses produksi maupun sifat-sifat mekaniknya, sehingga beton pada umunya hanya digunakan untuk konstruksi dengan ukuran kecil dan menengah.

Namun pada saat ini, setelah berhasil dikembangkannya berbagai jenis bahan tambah atauadmixturesdanadditivesuntuk campuran beton, maka telah terjadi kemajuan yang sangat pesat pada teknologi beton, dengan berhasil memproduksi beton mutu tinggi bahkan sangat tinggi, dan yang pada akhirnya juga telah memperbaiki dan meningkatkan hampir semua kinerja beton menjadi suatu material modern yang berkinerja tinggi.

Di beberapa negara maju sudah sejak lama beton mutu tinggi berhasil diproduksi untuk pekerjaan-pekerjaan khusus. DiJepanguntuk panel cangkang beton pracetak pada sebuah terowongan kereta api, di USAuntuk keperluan militer, dan di Eropauntuk struktur jembatan berbentang panjang. Bukan hanya itu, sekarang pun beton bermutu tinggi ini telah digunakan untuk struktur gedung bertingkat tinggidi Indonesia. Beton mutu tinggi dengan kuat tekan rata-rata sebesar 85 MPabaru dapat dibuat di laboratoriumpada tahun 1990, dengan bahan tambahsuperplastisizerdengan nilaislumpmencapai 15 cm.

Perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi di Indonesia terus menerus mengalami peningkatan, hal ini tidak lepas dari tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur yang semakin maju, seperti jembatan dengan bentang panjang dan lebar, bangunan gedung bertingkat tinggi (terutama untuk kolom dan beton pracetak), dan fasilitas lain.

Perencananaan fasilitas-fasilitas tersebut mengarah kepada digunakannya beton mutu tinggi, dimana mencakup kekuatan, ketahanan (keawetan), masa layan dan effisiensi. Dengan beton mutu tinggi dimensi dari struktur dapat diperkecil sehingga berat struktur menjadi lebih ringan, hal tersebut menyebabkan beban yang diterima pondasi secara keseluruhan menjadi lebih kecil pula, jika ditinjau dari segi ekonomi hal tersebut tentu akan lebih menguntungkan. Disamping itu untuk bangunan bertingkat tinggi dengan semakin kecilnya dimensi struktur kolom pemanfaatan ruangan akan semakin maksimal. Porositas yang dihasilkan beton mutu tinggi juga lebih rapat, sehingga akan menghasilkan beton yang relatif lebih awet dan tahan sulfat karena tidak dapat ditembus olehair danzat perusak beton. Oleh sebab itu penggunaan beton bermutu tinggi tidak dapat dihindarkan dalam perencanaan dan perancangan struktur bangunan.

2.2 Tujuan

1. Menentukan material bahan yang tepat untuk campuran pada beton 2. Mengetahui pengaruh dari kualitas suatu bahan material untuk dapat mencapai beton mutu tinggi3. Perbaikan kualitas dari bangunan fisik berbahan beton4. Mengetahui penambahan zat aditif dan zat tambahan lainnya pendukung dari terciptanya suatu beton mutu tinggi 5. Mengetahui kelebihan menggunakan beton mutu tinggi6. Mendapatkan nilai kuat tekan beton dengan penggunaan material berkualitas tinggi.

2.3 Ruang LingkupRuang lingkup dalam kualitas material beton mutu tinggi ini meliputi pemilihan campuran bahan yang terdiri dari agregat halus, agregat kasar, semen, air dan bahan pendukung lainnya seperti zat aditif dan sebagainya serta pemeriksaan dari bahan campuran diatas supaya memenuhi kriteria sebagai bahan campuran yang memiliki kualitas material yang tinggi guna mendapat hasil yang diinginkan yaitu beton mutu tinggi, menganalisa dan mengevaluasi kualitas material yang harus digunakan dalam pencampuran material beton mutu tinggi.

3. ISI

3.1 Asal-Usul Beton

Material beton terdiri dari agregat dan matriks pasta semen. Antara agregat dan mortar terdapat interface zone (zona antar permukaan). Interface zone merupakan daerah yang paling lemah pada beton. Kehancuran pada beton biasanya terjadi pada interface, yaitu bidang kontak antara pasta semen dengan agregat, dimana ikatannya tidak sempurna. Memperkuat zona antara permukaan mortar dan agregat merupakan suatu pemecahan permasalahan untuk mendapatkan beton mutu tinggi. Beberapa bahan tambahan yang dapat dipakai untuk memperbaiki interface antara lain, terak nikel, abu terbang dan silica fume, karena memiliki kandungan silika yang cukup tinggi.Beton adalah suatu komposit dari beberapa bahan batu-batuan yang direkatkan oleh bahan-ikat. Singkatnya dapat dikatakan pasta bahwa semen mengikat pasir dan bahan-bahan agreget lain (kerikil,basalt, dll).

3.2 Beton Mutu TinggiSesuai dengan perkembangan teknologi beton, kriteria beton mutu tinggi juga selalu berubah sesuai dengan kemajuan tingkat mutu yang berhasil dicapai. Pada tahun 1950an, beton dengan kuat tekan 30 MPa sudah dikategorikan sebagai beton mutu tinggi. Pada tahun 1960an hingga awal 1970an, kriterianya lebih lazim menjadi 40 MPa. Saat ini, disebut mutu tinggi untuk kuat tekan diatas 50 MPa, dan 80 MPa sebagai beton mutu sangat tinggi, sedangkan 120 MPa bisa dikategorikan sebagai beton bermutu ultra tinggi. Ada beberapa faktor utama yang bisa menentukan keberhasilan pengadaan beton bermutu tinggi, diantaranya adalah :a. Keadaan semen.b. Faktor air semen (fas) yang rendah.c.Agregatd.Kualitas agregat halus (pasir).e. Kualitas agregat kasar (batu pecah/krikil).f.Karakteristik Agregatg. Penggunaan admixture dan aditif mineral dalam kadar yang tepat. h.Prosedur yang benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi beton. i. Pengawasan dan pengendalian yang ketat pada keseluruhan prosedur dan mutupelaksanaan. j.Faktor yang harus diperhatikan pada beton mutu tinggiKlasifikasi beton berdasarkan kekuatan-nya, dapat dibagi dalam tiga kelas yaitu: a. Kuat tekan karakteristiknya 200-500 kg/cm2 disebut beton normal Normal Strength Concrete (NSC). b. Kuat tekan karakteristiknya 500-800 kg/cm2 disebut Beton Mutu tinggi High Sterngth Concrete (HSC). c. Kuat tekan karakteristiknya lebih dari 800 kg/cm2 disebut Beton Sangat Tinggi Very High Strength Concrete (VHSC).

Beton mutu tinggi dapat diartikan sebagai beton yang berorientasi pada kekuatan yang tinggi (High Strength Concrete) yang mempertimbangkan keawetan (durability) beton serta kemudahan pengerjaan beton (work-ability). Adapun menurut ACI Commitice 363 State of The Art on High Strength Concrete bahwasannya batasan minimum untuk High Sterngth Concrete adalah 6000 psi (41 MPa). Sedangkan berdasarkan SNI Pd-T-04-2004-C beton mutu tinggi adalah beton dengan kuat tekan yang disyaratkan fc 40 Mpa 80 Mpa, dengan benda uji standar silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.

Keadaan semenKeadaan semen yang dimaksud di sini ialah semen yang digunakan apakah masih baru atau sudah lama tidak digunakan (sudah terbuka terlalu lama). Untuk semen yang sudah terlalu lama tidak digunakan tidak baik untuk bahan pembuatan beton, karena sudah terkontaminasi dengan zat lain yang bisa mempengaruhi kekuatan beton.

Faktor air semen (fas)Pada beton mutu tinggi atau sangat tinggi, faktor air semen dapat diartikan sebagai water to cementious ratio, yaitu rasio total berat air (termasuk air yang terkandung dalam agregat dan pasir) terhadap berat total semen dan additive cementious yang umumnya ditam-bahkan pada campuran beton mutu tinggi. Untuk menghasilkan sebuah beton beton mutu tinggi FAS dalam beton harus rendah. Untuk membuat beton bermutu tinggi faktor air semen yang dipergunakan antara 0,28 sampai dengan 0,38. Sedangkan menurut (SNI 03-6468-2000) beton mutu tinggi nilai faktor air semennya ada dalam rentang 0,2-0,5. Tujuan pengurangan FAS adalah untuk mengurangi seminimal mungkin porositas beton yang dibuat sehingga dihasilkan beton berkekuatan tinggi tinggi.

AgregatAgregat merupakan salah satu bahan pengisi pada beton, yang mencapai 70%-75% dari volume beton, sehingga agregat sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat beton. Dengan agregat yang baik, beton dapat dikerjakan (workable), kuat, tahan lama (durable) dan ekonomis (Paul Nugraha dan Antoni, 2007). Jenis agregat berdasarkan sumbernya dapat digolongkan menjadi:

a. Agregat Alam, Agregat alam adalah butiran mineral yang merupakan hasil disintegrasi alami batu-batuan atau juga berupa hasil mesin pemecah batu dengan memecah batu alami. b. Agregat Buatan, merupakan agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan khusus atau karena kekurangan agregat alam.

Menurut Mulyono (2003), karakteristik agregat sangat berpengaruh pada mutu campuran beton. Sifat fisik dan mekanis (karakteristik) agregat yang digunakan Indonesia harus memenuhi syarat SII 0052-80, Mutu dan Cara Uji Agregat Beton dan ketentuan yang diberikan oleh ASTM C-33-82, Standard Specification for Concrete Agregates. Indeks yang dipakai untuk ukuran kehalusan dan kekasaran butir agregat ditetapkan dengan modulus halus butir (Abrams, 1918). Modulus halus butir (MHB) didefinisikan sebagai jumlah persentase kumulatif dari butir agregat yang tertingal diatas satu set ayakan (25, 19, 12.5, 10,5, 2.5, 1.2, 0.6, 0.3, 0.15 mm) dibagi seratus (Ilsley, 1942).

Kualitas agregat halus (pasir)Kualitas agregat halus yang dapat menghasilkan beton mutu tinggi adalah :a.Berbentuk bulat.b.Tekstur halus. c.Modulus kehalusan butir (MKB), menurut hasil penelitian menunjukan bahwa pasir dengan modulus kehalusan 2,5 s/d 3,80 pada umumnya akan menghasilkan beton mutu tinggi (dengan fas yang rendah) yang mempunyai kuat tekan.d.Kandungan lumpur pada pasir 2,5%.e.Bersih.f.Gradasi yang baik dan teratur (diambil dari sumber yang sama).

Kualitas agregat kasar (batu pecah/krikil)

Kualitas agregat kasar yang dapat menghasilkan beton mutu tinggi adalah :a.Porositas rendah.Dari hasil penelitian menunjukan bahwa porositan rendah akan menghasilkan suatu adukan yang seragam, dalam arti mempunyai keteraturan atau keseragaman yang baik pada mutu (kuat tekan) maupun nilaislumpnya. Akan sangat baik bila bisa digunakan agregat kasar dengan tingkat penyerapan air yang kurang dari 1 %. Bila tidak, hal ini bisa menimbulkan kesulitan dalam mengontrol kadar air total pada beton segar. Kadar lumpur untuk agregat kasar sebesar 1%.b.Bentuk fisik agregat.Dari beberapa penelitian menunjukan bahwa batu pecah dengan bentuk yang tajam ternyata menghasilkan mutu beton yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan kerikil bulat. Hal ini tidak lain adalah karena bentuk yang tajam bisa memberikan daya lekat mekanik yang lebih baik antara batuan dan mortar.Untuk agregat kasar tidak boleh mengandung butiran-butiran yang pipih dan panjang lebih dari 20% dari berat keseluruhan.c.Ukuran maksimum agregat.Dari beberapa penelitian menunjukan bahwa pemakian agregat yang lebih kecil (< 15 mm) bisa menghasilkan mutu beton yang lebih tinggi. Namun pemakaian agregat kasar dengan ukuran maksimum 25 mm masih menunjukan tingkat keberhasilan yang baik dalam produksi beton mutu tinggi.d.Bersih dan kuat tekan hancur yang tinggi.e.Gradasi yang baik dan teratur (diambil dari sumber yang sama).

Karakteristik Agregat

Karakteristik Agregat Halus

Agregat disebut agregat halus jika butirannya kurang atau sama dengan 4,75 mm (No.4 ASTM C33). a. Gradasi Agregat Halus, batas gradasi agregat halus Menurut SK.SNI T-15-1990-03 (BS).. b. Modulus Halus Butir (MHB), syarat modulus halus butir (MHB) untuk beton menurut ASTM yaitu 2,20% 3,10%. MHB 2,5 s/d 3,0 disarankan untuk beton mutu tinggi (Larrard, 1990). c. Berat Jenis (Spesific Gravity), syarat berat jenis agregat halus menurut ASTM yaitu 1.60 3.2 kg/liter. d. Absorpsi (Penyerapan Air), syarat absorpsi (penyerapan) menurut ASTM 0,2% 2,0%. e. Berat Volume, spesifikasi agregat kasar menurut ASTM C29 yaitu 1,6 1,9 kg/liter. f. Kadar air, spesifikasi kadar air agregat menurut ASTM yaitu 3% - 5%. g. Kadar Lumpur, kadar lumpur agregat beton menurut spesifikasi ASTM yaitu 0,2%-6,0%.

Karakteristik Agregat Kasar

Agregat disebut agregat kasar jika butiran ukurannya sudah melebihi 4,75 mm (No.4 ASTM C33). Karakteristik agregat kasar yang perlu diperhatikan diantaranya: a. Gradasi Agregat Kasar, gradasi agregat adalah distribusi dari ukuran agregat atau proporsi dari macam-macam ukuran butir agregat berdasarkan analisa saringan. Syarat gadasi menurut British Standard (BS) dapat dilihat tabel 2.1. b. Mudulus Halus Butir (HMB), modulus kehalusan butir (Fineness Modulus) atau MHB. Spesifikasi modulus halus butir agregat kasar menurut ASTM yaitu 5,5% 8,5%. c. Absorpsi dan Berat Jenis (Spesific Gravity) Agregat Kasar, spesifikasi agregat untuk beton normal menurut ASTM adalah berat jenis agregat kasar yaitu 1,603,20 kg/liter dan absorpsi pada nilai 0,2 4,0%. Untuk beton mutu tinggi akan baik dengan absopsi kurang dari 1%. d. Berat Volume Agregat Kasar, spesifikasi berat volume agregat kasar menurut ASTM yaitu 1,6 1,9 kg/liter. e. Kadar Air Agregat Kasar, spesifikasi kadar air agregat kasar menurut ASTM yaitu 0,5% - 2,0%. f. Persentase Keausan, spesifikasi keausan agregat beton menurut ASTM yaitu 15%-50%. g. Kadar Lumpur, kadar lumpur agregat beton menurut spesifikasi ASTM yaitu 0,2%-1,0%.

Bahan tambah (admixture)

Admixture atau bahan tambah dide-finisikan dalam Standard Definitions Of Terminology Relating to Concrete and Concrete Aggregates (ASTM C.125-1995:61) dan dalam Cement and Concrete Terminology (ACI SP-19) sebagai material selain air, aggregat, dan semen hidrolik yang dicam-purkan dalam beton atau mortar yang ditam-bahkan sebelum atau selama pengadukan ber-langsung. Bahan tambah dibagi menjadi dua yaitu bahan tambah mineral (Mineral admix-ture) dan bahan tambah kimia (Chemical Admixture). Bahan tambah digunakan untuk memodifikasi sifat dan karateristik dari beton. Tujuan penggunaan bahan tambah untuk beton(admixture)secara umum adalah untuk memperoleh sifat-sifat beton yang diinginkan, sesuai dengan tujuan/keperluannya. Sifat-sifat beton yang dapat diperbaiki antara lain:a.Memperbaiki kelecakan beton segar.b.Mengatur faktor air semen pada beton segar.c.Mengurangi penggunaan semen.d.Mencegah terjadinya segregasi dan bleeding.e.Mengatur waktu pengikatan aduk beton.f.Meningkatkan kuat desak beton keras.g.Meningkatkan sifat kedap air pada beton keras.h.Meningkatkan sifat tahan lama pada beton keras (lebih awet), sifat tahan lama ini dapat berhubungan dengan tahan terhadap pengaruh zat kimia, tahan terhadap gesekan dan sebagainya.

Untuk menghasilkan beton dengan mutu (kuat tekan beton) tinggi dibutuhkan Superplasticizer (high range waterreducer) dan Aditif mineral yang bersifatcementitiousyaitu berupa : Abu terbang (fly ash), Pozzofume (super fly ash), dan Mikrosilika (silicafume) dengan kadar yang tepat. Sebab bahan admixture dan aditif jika dicampur dengan kadar yang tidak tepat hasilnya akan sebaliknya, yaitu tidak meningkatkan kuat tekannya akan tetapi dapat menurunkan.Superplasticizerdalam hal ini mutlak diperlukan karena kondisi fas yang umumnya sangat rendah pada beton mutu tinggi atau sangat tinggi, untuk bisa mengontrol dan menghasilkan nilaislumpyang optimal pada beton segar, sehingga bisa dihasilkan kinerja pengecoran beton yang baik.Bahan tambah digunakan untuk memodifikasi sifat dan karateristik dari beton. Salah satu bahan tambah yang sering digunakan yaitu superplasticizer. Keistimewaan penggunaan superplas-ticizer dalam campuran pasta semen maupun campuran beton antara lain: 1. Menjaga kandungan air dan semen tetap konstan sehingga didapatkan campuran dengan workability tinggi. 2. Mengurangi jumlah air dan menjaga kandungan semen dengan kemampuan kerjanya tetap sama serta menghasilkan faktor air semen yang lebih rendah de-ngan kekuatan yang lebih besar. 3. Penggunaan superplasticizer menyebab-kan sedikit bahkan tidak ada udara ma-suk kedalam beton. 4. Tidak adanya pengaruh korosi terhadap tulangan.

Warna silicafume (mikrosilika)

Mikrosilika (Silicafume) merupakan aditif yang sangat baik untuk digunakan dalam pembuatan beton mutu tinggi dan sangat tinggi,yang merupakan produk sampingan sebagai abu pembakaran dari proses pembuatansilicon metalatausilicon alloydalam tungku pembakaran listrik. Mikrosilika ini juga bersifat pozzolan (bahan yang mempunyai kandungan utama senyawa silika/silika dioksida dan alumina), dengan kadar kandungan senyawa silica-dioksida (Si O2) yang sangat tinggi (> 90 %), dan ukuran butiran partikel yang sangat halus, yaitu sekitar 1/100 ukuran rata-rata partikel semen. Dengan demikian penggunaan mikrosilika pada umumnya akan memberikan sumbangan yang lebih efektif pada kinerja beton, terutama untuk beton bermutu sangat tinggi.

Prosedur yang benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi beton

Untuk menghasilkan beton bermutu tinggi maka dibutuhkan prosedur yang benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi beton yang meliputi :a.Pengujian agregat.b.Pengadukan.c.Pengangkutan.d.Pengecoran.e.Perawatan

Faktor yang Harus Diperhatikan pada Beton Mutu Tinggi

Tinggi rendahnya mutu beton dipe-ngaruhi oleh porositas, sifat-sifat fisik, kimiawi dan mekanik pada pengikatnya. Porositas dipengaruhi oleh penggunaan air pada saat reaksi hidrasi semen dan factor rasio air (w/c) dalam material beton akan menentukan reaksi tersebut, tetapi nilai optimalnya harus diperhatikan, karena akam mempengaruhi nilai kelecakan / slump (workability), penyulihan (bleeding) dan pemisahan antara agregat kasar dan mortar (segregation).

4. PENUTUP4.1 KesimpulanBeton seperti yang kita ketahui merupakan campuran dari agregat, yaitu agregat halus (pasir) dan agregat kasar ( krikil, batu pecah, atau jenis agregat lain) dengan semen dan airdalam perbandingan tertentu. Beton mutu tinggi adalah yang berorientasi pada kekuatan yang tinggi (High Strength Concrete) yang mempertimbangkan keawetan (durability) beton serta kemudahan pengerjaan beton (work-ability). Adapun menurut ACI Commitice 363 State of The Art on High Strength Concrete bahwasannya batasan minimum untuk High Sterngth Concrete adalah 6000 psi (41 MPa). Sedangkan berdasarkan SNI Pd-T-04-2004-C beton mutu tinggi adalah beton dengan kuat tekan yang disyaratkan fc 40 Mpa 80 Mpa, dengan benda uji standar silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Jadi, suatu beton dapat dikatakan memiliki mutu yang tinggi ketika beton tersebut berbahan material-material yang berkualitas, penambahan zat-zat aditif, perawatan, eavaluasi serta prosedur pembuatan yang sesuai. Peran dari kualitas material itu sendiri sangat vital dalam prosesnya, karena jika beton tersebut tidak dibuat dengan bahan material yang berkualitas tinggi, maka besar kemungkinan beton tersebut tidak akan menjadi beton mutu tinggi.

4.2 SaranUntuk memaksimalkan beton memiliki kuat tekan yang besar supaya menjadi beton mutu tinggi, maka perlu bahan-bahan material yang berkualitas tinngi seperti agregat halus, agregat kasar, campuran semen dan campuran air yang mumpuni serta penambahan zat-zat aditif lainnya sebagai faktor pendukung. Sehingga, dapat terciptalah beton mutu tinggi yang kuat, mampu menahan layan, tahan lama dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA ASTM, 1995. Concrete and Agregat, Philadelphia: Annual Book of ASTMStandard Vo.04.02.1995. Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah.R.I. 2004. Pedoman Kons-truksi dan Bangunan: Tata Cara Pembuatan dan Pelaksanaan Beton Berkekuatan Tinggi. Bandung: Pusat Litbang Pemukiman Badan Litbang Kimpraswil. DPU, 1990, Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium, SK SNI 03-2493-1991, yayasan LPMB, Bandung. Mulyono,T. 2004. Teknologi Beton, Andi Yogjakarta. Nugraha, Paul dan Anthoni, 2007, Teknologi Beton, Andi, Yogyakarta. Tjokrodimulyo, Kardiyono, 1995, Teknologi Beton, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta.