Kualitas air untuk sektor perrtanian

17

Click here to load reader

description

dian

Transcript of Kualitas air untuk sektor perrtanian

Page 1: Kualitas air untuk sektor perrtanian

Kualitas air untuk sektor perrtanian

Pemerintah telah mengeluarkan beberapa peraturan terkait sistem irrigasi, untuk itu

darimasing-masing peraturan berikut sebutkan Hak, Kewajiban dan sangsi petani atau pengusaha

di bidang pertanian bila melanggar peraturan-peraturan berikut:

A. Undang-undang No 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

Hak petani atau pengusaha di bidang pertanian:• Hak untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok untuk memenuhi kehidupannya yang

sehat, bersih, dan produktif.• Hak guna pakai air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari bagi perseorangan dan bagi

pertanian rakyat untuk sistem irigasi.• Hak guna usaha air dapat diberikan kepada perseorangan atau badan usaha dengan izin dari

Pemerintah berdasrkan kewenangannya,untuk dapat mengalirkan air di atas tanah orang lain

berdasarkan persetujuan.• Hak untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya air;

• Hak untuk memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang dialaminya sebagai akibat

pelaksanaan pengelolaan sumber daya air;• Hak untuk memperoleh manfaat atas pengelolaan sumber daya air;

• Hak untuk menyatakan keberatan terhadap rencana pengelolaan sumber daya air yang sudah

diumumkan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kondisi setempat;

Kewajiban• Kewajiban setiap warga atau orang utuk mengelola sumber daya air untuk mendaptkan

kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum, keterpaduandan keserasian, keadilan,

kemandirian, serta transparansi dan akuntabilitas.• Kewajiban setiap orang untuk mengelola sumber daya air untuk mewujudkan kemakmuran

rakyat..• Kewajiban pemilik hak usaha air untuk melakukan kegiatan dan memperhatikan untuk:

1. Pemeliharaan dengan memperhatiakn kelangsungan fungsi resapan air dan daerah

tangkapan air.

2. Pengendalian terhadap pemanfaatan sumber air

3. Pengisian air kembali pada sumber air.

4. Pengaturan terhadap prasarana dan sarana sanitasi.

5. Perlindungan sumber air dengan kegiatan pembangunan dan pemanfaatan lahan pada

sumber air.

6. Pengendalian terhadap pengolahan tanah di daerah hulu;

7. Pengaturan daerah sempadan sumber air;

8. Rehabilitasi hutan dan lahan; dan/atau

9. Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam.

By DIAN HARYANTO http://macanlemot.heck.in

Page 2: Kualitas air untuk sektor perrtanian

Sangsi petani atau pengusaha di bidang pertanian• Bagi penguna sumber air dalam pemenuhan kebutuhannya atas sumber air menimbulkan

kerusakan pada sumber air dan lingkungan atau prasarana umum wajib untuk mengganti

kerugian• Bagi penguna sumber air dalam pemenuhan kebutuhannya atas sumber air

menimbulkan rusaknya sumber air dan prasarananya, mengganggu upaya pengawetan air,

dan/atau mengakibatkan pencemaran air Dipidana dengan pidana penjara paling lama 9

(sembilan) tahun dan denda paling banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima

ratus juta rupiah):• Bagi penguna sumber air dalam pemenuhan kebutuhannya atas sumber air

menimbulkan kerugian terhadap orang atau pihak lain dan kerusakan fungsi sumber air serta

kerusakan prasarana. Dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda

paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).• Bagi penguna sumber air dalam pemenuhan kebutuhannya atas sumber airmelakukan

pengusahaan sumber daya air tanpa izin dari pihak yang berwenang. Dipidana dengan pidana

penjara paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta

rupiah)

B. Peraturan Pemerintah No 42 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air

Hak petani atau pengusaha di bidang pertanian:• Hak setiap orang untuk mendapatkan air guna memenuhi kehidupan yang sehat, bersih, dan

produktif.• Hak guna pakai air yang diperoleh tanpa izin hanya diperuntukkan pemenuhan kebutuhan

pokok sehari-hari bagi perseorangan dan bagi pertanian rakyat yang berada di dalam sistem

irigasi yang sudah ada.• Hak usah air untuk pertanian rakyat di luar sistem irigasi yang sudah ada.

• Pemegang izin penggunaan sumber daya air berhak:

a. Untuk menggunakan air, sumber air, dan/atau daya air sesuai dengan ketentuan yang

tercantum dalam izin; dan

b. Untuk membangun sarana dan prasarana sumber daya air dan bangunan lain sesuai

dengan ketentuan yang tercantum dalam izin.

Kewajiban petani atau pengusaha di bidang pertanian:• Setiap orang yang memiliki izin dalam penggunaan sumber daya air wajib untuk membayar

biaya jasa pengelolaan sumber daya air dan membayar kewajiban keuangan lain sesuai

dengan peraturan perundang-undangan• Setiap orang yang memiliki izin dalam penggunaan sumber daya air wajib untuk melindungi

dan memelihara kelangsungan fungsi sumber daya air.• Setiap orang yang memiliki izin dalam penggunaan sumber daya air wajib untuk dmelindungi

dan mengamankan prasarana sumber daya air

By DIAN HARYANTO http://macanlemot.heck.in

Page 3: Kualitas air untuk sektor perrtanian

• Setiap orang yang memiliki izin dalam penggunaan sumber daya air wajib untuk melakukan

usaha pengendalian dan pencegahan terjadinya pencemaran air.• Setiap orang yang memiliki izin dalam penggunaan sumber daya air wajib untuk melakukan

perbaikan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan yang ditimbulkan.• Setiap orang yang memiliki izin dalam penggunaan sumber daya air wajib untuk memberikan

akses untuk penggunaan sumber daya air dari sumber air yang sama bagi pemenuhan

kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat di sekitar lokasi kegiatan.

Sanksi petani atau pengusaha di bidang pertanian: Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:a) Peringatan Tertulis;b) Penghentian Sementara Pelaksanaan Seluruh Kegiatan; Danc) Pencabutan Izin

C. Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991, Tentang : Sungai

Hak petani atau pengusaha di bidang pertanian:• Petani atau pengusaha di bidang pertanian berhak memanfaatkan air sungaisebagai sumber

untuk kegiatan irigasi.• Petani atau pengusaha di bidang pertanian berhak untuk melakukan eksploitasi dan

pembuatan bangunan sungai dengan izin dari pemerintah atau pihak yang berwenang.

Kewajiban petani atau pengusaha di bidang pertanian:• Sungai harus dilindungi dan dijaga kelestariannya, ditingkatkan fungsi dan kemanfaatannya,

dan dikendalikan daya rusaknya terhadap lingkungan.• Masyarakat wajib ikut serta menjaga kelestarian rambu-rambu dan tanda-tanda pekerjaan

dalam rangka pembinaan sungai.• Petani atau pengusaha di bidang pertanian wajib mengelola bangunan sungai yang telah

dibuatnya sesuai dengan pedoman pengoperasian waduk yang ditetapkan oleh Menteri dan

ketentuan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.

Sanksi petani atau pengusaha di bidang pertanian:• Dipidana berdasarkan ketentuan Pasal 15 Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 dan

peraturan perundang-undangan lainnya:

a. Barangsiapa untuk keperluan usahanya hanya melakukan pembangunan bangunan sungai

tanpa ijin sebagaimana diatur dalam Pasal 12 ayat (2) dan Pasal 15 ayat (3),

b. Barangsiapa melakukan pengusahaan sungai dan bangunan sungai tanpa ijin sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3),

c. Barangsiapa mengubah aliran sungai, mendirikan,mengubah atau membongkar bangunan-

bangunan di dalam atau melintas sungai, mengambil dan menggunakan air sungai untuk

keperluan usahanya yang bersifat komersil tanpa ijin sebagaimana dimaksud dalam Pasal

25, Pasal 26 dan Pasal 27,

d. Barangsiapa membuang benda-benda/bahan-bahan padat dan/atau cair ataupun berupa

limbah ke dalam maupun di sekitar sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27.

By DIAN HARYANTO http://macanlemot.heck.in

Page 4: Kualitas air untuk sektor perrtanian

D. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2010, Tentang : Bendungan

Hak petani atau pengusaha di bidang pertanian:• Berhak untuk memperoleh informasi mengenai rencana pembangunan bendungan dan

pengelolaan bendungan beserta waduknya;• Berhak untuk menyatakan keberatan terhadap rencana pembangunan bendungan dan

pengelolaan bendungan beserta waduknya yang sudah diumumkan disertai alasannya;• Berhak untuk memperoleh manfaat atas pembangunan bendungan dan pengelolaan

bendungan beserta waduknya;• Berhak untuk mengajukan pengaduan kepada pembangun bendungan atau pengelola

bendungan atas kerugian yang menimpa dirinya berkaitan dengan penyelenggaraan

pembangunan bendungan dan pengelolaan bendungan beserta waduknya; dan/atau• Berhak untuk mengajukan gugatan kepada pengadilan terhadap berbagai masalah akibat

pembangunan bendungan dan pengelolaan bendungan beserta waduknya yang merugikan

kehidupannya.

Kewajiban petani atau pengusaha di bidang pertanian:• Pengisian awal waduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilakukan berdasarkan izin

pengisian awal waduk.• Bendungan yang tidak mempunyai manfaat lagi atau terjadi kegagalan bendungan yang

mengancam keselamatan masyarakat, Pemilik bendungan wajib melakukan penghapusan

fungsi bendungan.• Dalam mempertahankan fisik bendungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemilik

bendungan wajib menjaga, memelihara, dan mempertahankan keamanan bendungan serta

lingkungannya.

Sanksi petani atau pengusaha di bidang pertanian:• Pembangun bendungan tanpa izin dikenai sanksi berupa penghentian pelaksanaan konstruksi

oleh Menteri.• Pembangun bendungan yang tidak melakukan pelaksanaan konstruksi dikenai sanksi berupa

pencabutan izin pelaksanaan konstruksi oleh Menteri.• Pembangun bendungan yang melakukan pengisian awal waduk tanpa izin dikenai sanksi

berupa penghentian pengisian awal waduk oleh Menteri.• Pengelola bendungan yang tidak melakukan perubah struktur bendungan atau tidak

melakukan rehabilitasi bendungan dikenai sanksi berupa pencabutan izin operasi bendungan.• Pengelola bendungan yang melakukan perubahan atau rehabilitasi bendungan tanpa izin

dikenai sanksi berupa penghentian kegiatan pelaksanaan perubahan bendungan atau

rehabilitasi bendungan.

By DIAN HARYANTO http://macanlemot.heck.in

Page 5: Kualitas air untuk sektor perrtanian

E. Peraturan Pemerintah No 43 tahun 2008 tentang Air Tanah

Hak petani atau pengusaha di bidang pertanian:• Hak guna air dari pemanfaatan air tanah adalah hak guna air untuk memperoleh dan memakai

atau mengusahakan air tanah untuk berbagai keperluan.• Hak guna pakai air dari pemanfaatan air tanah adalah hak untuk memperoleh dan memakai air

tanah.• Hak guna usaha air dari pemanfaatan air tanah adalah hak untuk memperoleh dan mengusahakan

air tanah.• Hak guna pakai air dari pemanfaatan air tanah untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari bagi

perseorangan ditentukan sebagai berikut:

a. Penggunaan air tanah dari sumur bor berdiameter kurang dari 2 (dua) inci (kurang dari 5 cm);

b. Penggunaan air tanah dengan menggunakan tenaga manusia dari sumu rgali; atau

c. Penggunaan air tanah kurang dari 100 m3/bulan per kepala keluarga dengan tidak

menggunakan system distribusi terpusat.• Hak guna pakai air dari pemanfaatan air tanah untuk memenuhi kebutuhan pertanian rakyat

ditentukan sebagaiberikut:

a. sumur diletakkan di areal pertanian yang jauh dari pemukiman;

b. pemakaian tidak lebih dari 2 (dua) liter per detik per kepala keluarga dalam hal air permukaan

tidak mencukupi; dan

c. debit pengambilan air tanah tidak mengganggu kebutuhan pokoksehari-hari masyarakat

setempat.

Kewajiban petani atau pengusaha di bidang pertanian:• Melindungi dan melestarikan kondisi dan lingkungan serta fungsi air tanah.

• Melindungi dan melestarikan air tanah sebagaimana Menteri, gubernur,atau bupati/walikota

sesuai kewenangannya menetapkan kawasan lindung air tanah.• Pelaksanaan perlindungan dan pelestarian air tanah dilakukan dengan:

a. Menjaga daya dukung dan fungsi daerah imbuhan air tanah;

b. Menjaga daya dukung akuifer; dan/atau

c. Memulihkan kondisi dan lingkungan air tanah pada zona kritis dan zona rusak.• Untuk menjaga daya dukung dan fungsi daerah imbuhan air tanah dilakukan dengancara:

a. Mempertahankan kemampuan imbuhan air tanah;

b. Melarang melakukan kegiatan pengeboran, penggalian atau kegiatan lain dalam radius 200

(duaratus) meter dari lokasi pemunculan mata air; dan

c. Membatasi penggunaan air tanah, kecuali untuk pemenuhan kebutuhan pokoksehari-hari.• Untuk memulihkan kondisi dan lingkungan air tanah pada zona kritis dan zona rusak dilakukan

dengan cara:

a. Melarang pengambilan air tanah baru dan mengurangi secara bertahap pengambilan air

tanah baru pada zona kritis air tanah;

b. Melarang pengambilan air tanah pada zona rusak air tanah; dan

c. Menciptakan imbuhan buatan.

By DIAN HARYANTO http://macanlemot.heck.in

Page 6: Kualitas air untuk sektor perrtanian

Sanksi petani atau pengusaha di bidang pertanian:• Sanksi administratif berupa peringatan tertulissebagaimana dimaksud dalam Pasal 92 ayat (2)

huruf adikenakan kepada pemegang izin yang melakukanpelanggaran ketentuan sebagaimana

dimaksud dalamPasal 67, Pasal 70, Pasal 71, Pasal 77 atau Pasal 78.• Sanksi administratif berupa peringatan tertulissebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

dikenakansebanyak 3 (tiga) kali secara berturut-turut masingmasinguntuk jangka waktu 1 (satu)

bulan.• Pemegang izin yang tidak melaksanakan kewajibannyasetelah berakhirnya jangka waktu

peringatan tertulisketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dikenakansanksi penghentian

sementara seluruh kegiatan.• Sanksi administratif berupa penghentian sementaraseluruh kegiatan sebagaimana dimaksud pada

ayat (3)dikenakan untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan.

F. Perturan Pemerintah No 77 Tahun 2001 dan Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 2006

tentang Irigasi

Hak petani atau pengusaha di bidang pertanian:• Petani pemakai air dapat membentuk perkumpulan petani pemakai air sampai tingkat daerah

irigasi sebagai lembaga yang berwenang untuk mengatur pengelolaan daerah irigasi sebagai satu

kesatuan pengelolaan.• Apabila terjadi hambatan dalam kepengurusan perkumpulan petani pemakai air yang

menyebabkan tidak berfungsinya perkumpulan petani pemakai air sebagai pengelola irigasi,

maka Pemerintah Daerah dapat memfasilitasi penyelesaian permasalahan perkumpulan petani

pemakai air tersebut.• Hak guna air irigasi diberikan oleh Bupati/Walikota, Gubernur, dan Menteri sesuai dengan

kewenangannya kepada perkumpulan petani pemakai air tingkat daerah irigasi, badan hukum,

badan sosial, perorangan, dan pemakai air irigasi untuk keperluan lainnya pada setiap sumber air

yang dimanfaatkan• Hak guna air irigasi diberikan terutama untuk kepentingan pertanian dengan tetap memperhatikan

kepentingan usaha lainnya.• Hak guna air irigasi diberikan berdasarkan ketersediaan dan kebutuhan air pada daerah pelayanan

tertentu sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang.

Kewajiban petani atau pengusaha di bidang pertanian:• Perkumpulan petani pemakai air memiliki wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam operasi

dan pemeliharaan jaringan irigasi di wilayah kerjanya.• Dalam menyelenggarakan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang berfungsi multiguna,

perkumpulan petani pemakai air melakukan koordinasi dengan para pemakai air irigasi untuk

keperluan lainnya melalui forum koordinasi daera hirigasi.• Dalam rangka operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, perkumpulan petani pemakai air, badan

hukum, badan sosial, perorangan, dan pemakai air irigasi untuk keperluan lainnya bersama-sama

Pemerintah Daerah bertanggung jawab melakukan pengamanan jaringan irigasi untuk menjamin

kelangsungan fungsinya.

By DIAN HARYANTO http://macanlemot.heck.in

Page 7: Kualitas air untuk sektor perrtanian

• Dalam rangka pemanfaatan asset jaringan irigasi, perkumpulan petani pemakai air bersama

masyarakat menjaga dan mengawasi keberadaan jaringan irigasi agar dapat memberikan

pelayanan yang optimal bagi seluruh pengguna air irigasi, dengan memperhatikan keberlanjutan

jaringan irigasi dan kelestarian lingkungan.• Pemanfaatan asset jaringan irigasi dilaksanakan oleh perkumpulan petani pemakai air melalui

kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi.

Sanksi petani atau pengusaha di bidang pertanian:• Untuk menghindari kehilangan air, Pemerintah Daerah berwenang menetapkan larangan membuat

galian pada jarak tertentu di luar garis sempadan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).• Dilarang mendirikan, mengubah ataupun membongkar bangunan-bangunan lain yang berada di

dalam, di atas, maupun yang melintasi saluran irigasi, kecuali dengan izin Pemerintah Daerah

yang bersangkutan.

2. Pemerintah telah mengeluarkan standar kualitas Air Irigasi berdasarkan Peraturan

Pemerintah No 82 tahun 2001 (lihat di bahan kuliah yang bersama tugas ini) , untuk itu dari

standar tersebut, melalui studi literatur deskripsikan teknik mengukur masing-masing standar

kualitas air irrigasi baik secara Fisika, Kimia Anorganik, Mikrobiologi, Kimia Organik (DDT

saja). Mengapa kualitas tersebut penting bagi pertanian?

Kualitas air adalah mutu air yang memenuhi standar untuk tujuan tertentu. Syarat yang

ditetapkan sebagai standar mutu air berbeda-beda tergantung tujuan penggunaan, sebagai

contoh, air yang digunakan untuk irigasi memiliki standar mutu yang berbeda dengan air untuk

dikonsumsi. Kualitas air dapat diketahui nilainya dengan mengukur peubah fisika, kimia dan

biologi (Rahayu,dkk, 2009).

Klasifikasi dan kriteria kualitas air di Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 82

Tahun 2001. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, kualitas air diklasifikasikan menjadi

empat kelas yaitu:

Kelas I : dapat digunakan sebagai air minum atau untuk keperluan konsumsilainnya

Kelas II :dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air,pembudidayaan ikan air tawar,

peternakan dan mengairi tanaman

Kelas III :dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan dan mengairi tanaman

Kelas IV : dapat digunakan untuk mengairi tanaman

Secara sederhana, kualitas air dapat diduga dengan melihat kejernihannya dan mencium

baunya. Namun ada bahan-bahan pencemar yang tidak dapat diketahui hanya dari bau dan warna,

melainkan harus dilakukan serangkaian pengujian. Hingga saat ini, dikenal ada dua jenis pendugaan

kualitas air yaitu fisik-kima dan biologi.

a) Monitoring kualitas air secara fisik

Monitoring kualitas air secara fisik dapat dilakukan dengan mengukur peubah-peubahnya

seperti suhu, muatan sedimen, kecepatan aliran, ukuran batuan dasar sungai, turbiditas/kekeruhan,

warna, bau, keadaan kanopi dan jenis vegetasi di sekitar sungai. Peubah-peubah yang digunakan

pada pemantauan fisik merupakan informasi pendukung dalam penentuan kualitas air secara kimia

dan biologi (Rahayu,dkk, 2009).

Prosedur Pengukuran

By DIAN HARYANTO http://macanlemot.heck.in

Page 8: Kualitas air untuk sektor perrtanian

Semua peubah fisik dapat diukur langsung di lapangan. Prosedur pengukuran untuk masing-

masing peubah adalah sebagai berikut:

A. SuhuAlat yang digunakan dalam pengukuran suhu air adalah termometer standar(tidak perlu

menggunakan termometer khusus pengkur air). Langkah dalam pengukuran suhu adalah:

a) Catat suhu udara sebelum mengukur suhu di dalam air

b) Masukkan termometer ke dalam air selama 1-2 menit

c) Baca suhu saat termometer masih di dalam air, atau secepatnya setelah dikeluarkan dari

dalam air

d) Ukur suhu di dua titik yang berbeda (kurang lebih berjarak 1 km dari titik awal atau

tergantung panjang sungai) untuk mengetahui perbedaan suhu di sungai tersebut.

B. Pengukuran lebar, kedalaman dan kecepatan aliran airPengukuran lebar, kedalaman dan kecepatan aliran air sungai telah diterangkan secara

rinci pada Bab II dari buku ini mengenai Pengukuran Parameter Hidrologi.Dengan melakukan

pengukuran profil sungai, maka luas penampang sungai dapat diketahui. Luas penampang

sungai (A) merupakan penjumlahan seluruh bagian penampang sungai yang diperoleh dari

hasil perkalian antara interval jarak horisontal dengan kedalaman air atau dapat dituliskan

sebagaiberikut:

dimana:

L=lebar penampang horisontal (m); D=Kedalaman (m)

A(m )2= L1D1 + L 2D2 + .........Ln Dn

Kecepatan aliran merupakan hasil bagi antara jarak lintasan dengan waktu tempuh atau dapat

dituliskan dengan persamaan:

dimana:V = kecepatan (m/detik); L=panjang lintasan (m); t = waktu tempuh (detik)

v = L/t

Kecepatan yang diperoleh dari metode ini merupakan kecepatan maksimal sehingga perlu

dikalikan dengan faktor koreksi kecepatan. Pada sungai dengan dasar yang kasar faktor

koreksinya sebesar 0.75 dan pada dasar sungai yang halus faktor koreksinya 0.85, tetapi

secara umum faktor koreksi yang dipergunakan adalah sebesar 0.65.

C. Penutupan permukaan (kanopi) sungai

Penutupan kanopi dihitung dalam satuan persen. Langkah-langkah dalam menghitung

persentase penutupan kanopi adalah:

o Tentukan plot contoh berukuran minimal 400 m pada bagian sungai. Lebar plot contoh

mengikuti lebar sungai, sementara ukuran panjang disesuaikan sehingga memperoleh

luasan minimal 400 m

o Hitung persentase kanopi vegetasi yang menutupi permukaan badan sungai pada plot

contoh

o Hitung luas plot contoh, lalu bandingkan antara persen kanopi yang menutupi sungai

dengan luas plot. Secara sederhana dapat digunakan persamaan sebagai berikut:

By DIAN HARYANTO http://macanlemot.heck.in

Page 9: Kualitas air untuk sektor perrtanian

CC ( % ) = AV/AP x 100%

dimana: CC=penutupan kanopi (%); AV=luas area yang tertutup vegetasi (m2 ); AP=luas plot (m2 )

b) Monitoring kualitas air secara kimia

Peubah-peubah yang diamati pada monitoring kualitas air secara kimia adalah keasaman

(pH), oksigen terlarut, daya hantar listrik, kandungan nitrat, nitrit, amonia, fosfat, keberadaan bakteri

dan kandungan bahan kimia lainnya sesuai dengan penggunaan air. Sebagian besar peubah

dalam monitoring kualitas air secara kimia hanya dapat diketahui di laboratorium, karena

memerlukan analisa tertentu. Pengukuran kualitas air berdasarkan peubah kimia telah menjadi standar

umum untuk mengetahui kualitas air karena:• Hasil pengukuran secara langsung dapat menunjukkan jenis bahan pencemar yang

menyebabkan penurunan kualitas air• Hasil pengukuran berupa nilai kuantitatif yang dapat dibandingkan dengan nilai ambang batas

anjuran sehingga dapat menunjukkan tingkat pencemaran yang terjadi.

Meskipun demikian, pengukuran peubah kimia memiliki keterbatasan yaitu:• Memerlukan biaya yang relatif mahal dan harus dilakukan di laboratorium

• Hasil pengukuran bersifat sesaat, karena hanya mewakili saat pengambilan contoh saja. Oleh

karena itu, pengukuran harus dilakukan secara berulang-ulang dalam seri waktu• Belum ada standarisasi teknik analisis, sehingga antara laboratorium satu dengan lainnya

menggunakan cara yang berbeda-beda dan tentunya akan memberikan hasil yang berbeda-beda

pula• Belum ada standarisasi nilai ambang batas jenis-jenis bahan pencemar yang diperbolehkan,

sehingga masing-masing negara memiliki nilai ambang batas yang berbeda-beda (Rahayu,dkk,

2009).

Prosedur pengukuran

Umumnya, peubah dalam monitoring kualitas air secara kimia hanya dapat diukur di

laboratorium, kecuali pH. Namun dengan berkembangnya teknologi, beberapa peubah dapat diukur

langsung di lapangan menggunakan bahan kimia penguji dalam bentuk tablet yang telah tersedia dan

dikenal dengan nama 'water test kit'. Akan tetapi bahan tersebut hanya tersedia di tempat-tempat

tertentu dan harganya relatif mahal.Sebelum melakukan pengujian, tentunya harus dilakukan

pengambilan contoh air.Contoh air yang telah diambil, selanjutnya akan diuji secara kimia untuk

beberapa peubah yang diperlukan dalam monitoring kualitas air seperti pH, Nitrat, Fosfat, DO, BOD

dan Coliform.

Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan 'water test kit' atau membawa contoh air

untuk diuji di laboratorium.Pengujian variabel kimia air seperti pH, Nitrat, Fosfat, DO dan BOD

menggunakan 'water test kid' dapat dilakukan sesuai dengan petunjuk yang tertera pada peralatan

tersebut.Sementara itu, pengujian pH dapat juga dilakukan dengan menggunakan kertas indikator pH

(kertas lakmus) atau bahan khusus penguji pH yang tersedia di toko kimia. Cara pengukurannya

adalah:• Siapkan gelas ukur/tabung untuk pengujian, cuci tabung dan isi dengan air yang akan diuji

By DIAN HARYANTO http://macanlemot.heck.in

Page 10: Kualitas air untuk sektor perrtanian

• Celupkan kertas lakmus ke dalamnya, biarkan beberapa saat sampai terjadi perubahan warna.

Bandingkan warna kertas lakmus dengan warna standar• Catat pH sesuai dengan warna standar

\

c) Monitoring kualitas air secara biologi (Biomonitoring)

Biomonitoring adalah monitoring kualitas air secara biologi yang dilakukan dengan melihat

keberadaan kelompok organisme petunjuk (indikator) yang hidup di dalam air. Kelompok organisme

petunjuk yang umum digunakan dalam pendugaan kualitas air adalah:• Plankton: mikroorganisme yang hidup melayang-layang di dalam air

• Periphyton: alga, cyanobacter, mikroba dan detritus yang hidup di dalam air

• Mikrobentos: mikroorganisme yang hidup di dalam atau di permukaan air

• Makrobentos: makroinvertebrata yang hidup di dalam atau di permukaan air

• Makrophyton: tumbuhan air

• Nekton: ikan

Kelompok tersebut digunakan dalam pendugaan kualitas air karena dapat mencerminkan

pengaruh perubahan kondisi fisik dan kimia yang terjadi di perairan dalam selang waktu tertentu.

Namun, metode ini memiliki beberapa kelemahan antara lain:

a. Tidak dapat mengidentifikasi penyebab perubahan yang terjadi

b. Hasil pendugaan menunjukkan kualitas air secara ekologi tetapi tidak dapat menunjukkan adanya

bahan patogen atau organisme berbahaya lainnya

c. Hanya dapat dilakukan oleh orang yang mengerti tentang biologi perairan ataupun orang yang

telah dilatih, karena harus mengidentifikasi secara taksonomi kelompok-kelompok organisme

petunjuk.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan informasi kualitas air yang lebih akurat, sebaiknya dilakukan

penggabungan antara pemantauan kualitas air secara fisik-kimia dan biologi (Rahayu,dkk, 2009).

3. Kualitas Air di sepanjang Sungai Brantas telah di lakukan monitoring secara periodik oleh

Perum Jasa Tirta, tetapkan wilayah pengairan yang tidak memenuhi standar air

irrigasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No 82 tahun 2001 , dari masing-masing periode

pengamatan. Beri penjelasan bila kualitas air tersebut tidak meneuhi standar air irrigasi apa

pengaruh terhadap produksi pertanian dan ekosistemnya.

Kriteria mutu air sesuai rencana pendayagunaan air didasarkan pada hasil pengkajian

penggunaan air. Penanggulangan pencemaran air dilakukan dalam upaya mencegah meluasnya

pencemaran pada sumber air melalui pengendalian debit air pada sumber air dan melokalisasi sumber

pencemaran pada sumber air.

Masuknya suatu unsur pencemaran ke dalam sumber-sumber air yang tidak jelas tempat

masuknya dan secara teknis tidak dapat ditetapkan baku mutu air limbah, dikendalikan pada faktor

penyebabnya.

Berdasarkan pada Undang – Undang No. 82 tahun 2001, menyebutkan bahwa,upaya

pengelolaan kualitas air dilakukan pada :

1. Sumber air yang terdapat di dalam hutan lindung;

By DIAN HARYANTO http://macanlemot.heck.in

Page 11: Kualitas air untuk sektor perrtanian

2. Mata air yang terdapat di luar hutan lindung; dan

3. Akuifer air tanah dalam.

Kualitas Air Sungai di Wilayah Brantas

Hasil Pemantauan Laboratorium PJT-I

No Lokasi

Januari - Maret 2010

KeteranganDO

(mg/L)

BOD

(mg/L)

COD

(mg/L)

Min Max Min Max Min Max

1.Jembatan

Bumiayu6.50 8.00 9.20 12.65 29.14 45.17

memenuhi standar air

irrigasi

2.Kedung

Pedaringan7.40 8.50 9.45 21.78 28.12 78.45

memenuhi standar air

irrigasi

3. Waduk

Sengguruh4.30 8.20 2.45 1440.00 7.21 80.19

tidak memenuhi standar air

irrigasi

4. Jembatan

Sengguruh6.70 7.80 6.10 21.13 16.14 61.18

memenuhi standar air

irrigasi

5.

Waduk Sutami

hulu4.60 10.00 1.15 820.00 2.47 47990.00

tidak memenuhi standar air

irrigasi

6.

Waduk Sutami

tengah2.50 10.30 < 1.6 690.00 4.38 31.15

tidak memenuhi standar air

irrigasi

7.Waduk Sutami

hilir1.60 9.80 < 1.6 660.00 3.60 13760.00

tidak memenuhi standar air

irrigasi

8.Jembatan

Kalipare3.20 4.00 1.05 11.05 2.31 42.55

memenuhi standar air

irrigasi

9.Jembatan

Kesamben4.00 5.50 0.65 430.00 1.66 13760.00

tidak memenuhi standar air

irrigasi

10.Waduk Wlingi

D/S4.20 5.00 < 1.6 11.25 2.16 33.97

memenuhi standar air

irrigasi

11.Waduk Lodoyo

D/S7.10 8.40 2.45 13.40 7.26 38.97

memenuhi standar air

irrigasi

12.Pakel

Tambangan5.20 7.30 1.90 350.00 5.77 31.96

tidak memenuhi standar air

irrigasi

13. Jembatan 4.90 4.90 < 1.6 -1.60 3.30 3.30 memenuhi standar air

By DIAN HARYANTO http://macanlemot.heck.in

Page 12: Kualitas air untuk sektor perrtanian

Ngujang irrigasi

14.

Bendung

Mrican 5.20 60.00 3.25 15.38 9.93 55.15memenuhi standar air

irrigasi

15.Jembatan

Mengkikis6.90 7.20 3.05 11.15 9.76 37.29 memenuhi standar air

irrigasi

16.Ngrombot

Tambangan6.10 6.70 1.96 6.20 5.72 20.59

memenuhi standar air

irrigasi

17.Jembatan Ploso

6.10 6.60 2.96 11.35 6.70 39.81memenuhi standar air

irrigasi

18.

Jembatan

Padangan 6.70 6.70 3.45 3.45 13.65 13.65memenuhi standar air

irrigasi

19.Bendung

Lengkong Baru6.10 6.60 3.11 7.59 10.17 24.87

memenuhi

standar air irrigasi

No Lokasi

April - Juni 2010

KeteranganDO

(mg/L)

BOD

(mg/L)

COD

(mg/L)

Min Max Min Max Min Max

1.Jembatan

Bumiayu5.60 9.50 4.90 19.65 15.45 58.28

memenuhi standar air

irrigasi

2.Kedung

Pedaringan6.20 9.70 6.50 20.25 20.33 78.45

memenuhi standar air

irrigasi

3. Waduk

Sengguruh5.40 9.60 3.70 27.00 12.91 80.19

tidak memenuhi standar air

irrigasi

4. Jembatan

Sengguruh6.60 8.90 1.80 21.13 4.46 61.18

memenuhi standar air

irrigasi

5.Waduk Sutami

hulu5.00 9.20 0.75 7.50 1.41 24.96

memenuhi standar air

irrigasi

6.Waduk Sutami

tengah3.10 9.60 1.35 9.20 2.34 31.15

memenuhi standar air

irrigasi

7.Waduk Sutami

hilir1.40 10.70 1.25 18.45 2.75 52.44

memenuhi standar air

irrigasi

8.Jembatan

Kalipare3.20 4.50 1.85 15.33 3.27 48.02

memenuhi standar air

irrigasi

9.Jembatan

Kesamben4.40 8.90 0.75 10.30 1.68 31.80

memenuhi standar air

irrigasi

By DIAN HARYANTO http://macanlemot.heck.in

Page 13: Kualitas air untuk sektor perrtanian

10.Waduk Wlingi

D/S 5.00 7.80 1.05 11.25 2.46 33.97memenuhi standar air

irrigasi

11.Waduk Lodoyo

D/S 5.70 7.60 2.05 13.40 4.49 38.97memenuhi standar air

irrigasi

12.Pakel

Tambangan5.20 7.60 3.15 10.75 9.64 34.57

memenuhi standar air

irrigasi

13.Jembatan

Ngujang6.80 6.80 1.40 1.40 3.93 3.93

memenuhi standar air

irrigasi

14.Bendung

Mrican4.80 7.20 1.45 17.83 3.88 58.53

memenuhi standar air

irrigasi

15.Jembatan

Mengkikis6.60 7.20 2.95 11.15 8.96 37.29

memenuhi standar air

irrigasi

16.Ngrombot

Tambangan6.20 6.60 4.43 5.17 13.64 20.59

memenuhi standar air

irrigasi

17. Jembatan Ploso 6.00 6.50 4.91 11.35 21.00 39.81 memenuhi standar air

irrigasi

18.Jembatan

Padangan6.20 6.70 1.62 10.19 7.18 56.24

memenuhi standar air

irrigasi

19.Bendung

Lengkong Baru6.10 6.70 2.92 7.08 10.17 36.06

memenuhi standar air

irrigasi

No Lokasi

Juli - September 2010

KeteranganDO

(mg/L)

BOD

(mg/L)

COD

(mg/L)

Min Max Min Max Min Max

1.Jembatan

Bumiayu6.60 7.30 4.50 6.30 14.49 20.71

memenuhi standar air

irrigasi

2.Kedung

Pedaringan6.20 6.80 4.25 11.90 14.62 38.76

memenuhi standar air

irrigasi

3. Waduk

Sengguruh6.00 7.00 4.15 15.50 13.98 52.80

memenuhi standar air

irrigasi

4. Jembatan

Sengguruh4.00 6.50 3.55 15.38 12.73 46.52

memenuhi standar air

irrigasi

5.Waduk Sutami

hulu1.80 7.80 2.10 4.40 6.06 14.23

memenuhi standar air

irrigasi

6.Waduk Sutami

tengah2.00 7.60 1.70 8.10 4.48 25.33

memenuhi standar air

irrigasi

7. Waduk Sutami 2.00 8.20 1.75 5.50 4.89 16.51 memenuhi standar air

By DIAN HARYANTO http://macanlemot.heck.in

Page 14: Kualitas air untuk sektor perrtanian

hilir irrigasi

8.Jembatan

Kalipare2.20 7.40 2.45 5.45 6.07 15.35

memenuhi standar air

irrigasi

9.Jembatan

Kesamben6.90 7.90 3.35 4.05 9.28 12.55

memenuhi standar air

irrigasi

10.Waduk Wlingi

D/S5.10 8.10 1.25 4.50 2.99 12.45

memenuhi standar air

irrigasi

11.Waduk Lodoyo

D/S5.50 6.90 1.65 4.70 4.10 15.63

memenuhi standar air

irrigasi

12.Pakel

Tambangan7.30 8.10 3.60 4.30 9.40 12.67 memenuhi standar

airirrigasi

13.Jembatan

Ngujang7.10 7.10 2.10 2.10 6.96 6.96

memenuhi standar air

irrigasi

14.Bendung

Mrican6.20 7.80 3.95 4.90 11.17 14.33

Memenuhi standar air

irigasi

15.Jembatan

Mengkikis4.40 7.30 2.30 7.25 6.02 22.22

memenuhi standar air

irrigasi

16.Ngrombot

Tambangan5.75 6.50 3.15 4.25 8.62 15.47

memenuhi standar air

irrigasi

17.Jembatan Ploso

4.82 6.30 2.35 3.86 8.26 11.40memenuhi standar air

irrigasi

18.Jembatan

Padangan5.91 6.80 2.27 2.60 8.16 11.53

memenuhi standar air

irrigasi

19.Bendung

Lengkong Baru6.30 6.60 2.70 3.77 8.13 12.24

memenuhi standar air

irrigasi

No Lokasi

Oktober – Desember 2010

KeteranganDO

(mg/L)

BOD

(mg/L)

COD

(mg/L)

Min Max Min Max Min Max

1.Jembatan

Bumiayu4.40 6.80 1.55 4.55 3.42 13.57

memenuhi standar air

irrigasi

2.Kedung

Pedaringan3.70 7.00 2.80 21.60 8.81 60.21

memenuhi standar air

irrigasi

3. Waduk

Sengguruh4.90 7.40 3.05 14.35 9.07 40.52

memenuhi standar air

irrigasi

4. Jembatan 4.80 6.20 4.10 22.85 12.87 64.84 memenuhi standar air

By DIAN HARYANTO http://macanlemot.heck.in

Page 15: Kualitas air untuk sektor perrtanian

Sengguruh irrigasi

5.Waduk Sutami

hulu3.20 8.10 2.35 7.10 6.64 23.51

memenuhi standar air

irrigasi

6.Waduk Sutami

tengah2.20 8.00 1.35 6.05 2.05 17.94

memenuhi standar air

irrigasi

7.Waduk Sutami

hilir2.50 8.00 1.55 6.70 3.98 19.88 memenuhi standar air

irrigasi

8.Jembatan

Kalipare2.20 3.70 3.15 4.50 9.62 12.88

memenuhi standar air

irrigasi

9.Jembatan

Kesamben3.80 6.80 4.10 6.75 11.46 17.56

memenuhi standar air

irrigasi

10.Waduk Wlingi

D/S4.60 8.40 2.90 4.30 8.15 12.21

memenuhi standar air

irrigasi

11.Waduk Lodoyo

D/S6.20 8.10 3.95 6.35 10.27 17.65

memenuhi standar air

irrigasi

12.Pakel

Tambangan5.90 7.70 2.05 5.60 5.60 15.54

memenuhi standar air

irrigasi

13.Jembatan

Ngujang4.20 4.20 4.60 4.60 13.60 13.60

memenuhi standar air

irrigasi

14.Bendung

Mrican6.70 8.40 2.85 7.10 8.37 19.06

memenuhi standar air

irrigasi

15.Jembatan

Mengkikis4.20 7.30 3.60 5.20 11.16 16.84

memenuhi standar air

irrigasi

16.Ngrombot

Tambangan5.86 6.61 1.98 21.16 7.76 180.96

memenuhi standar air

irrigasi

17.Jembatan Ploso

6.28 6.39 1.04 8.29 6.15 40.07memenuhi standar air

irrigasi

18.Jembatan

Padangan3.60 6.14 5.78 9.73 29.98 74.02

memenuhi standar air

irrigasi

19.Bendung

Lengkong Baru5.57 6.52 2.h21 8.71 6.63 41.48

memenuhi standar air

irrigasi

PenjelasanMelalui kajian literatur, beri rekomendasi bagaimana cara agar wilayah pengairan yang tidak

memenuhi standar kualitas air irigasi menjadi air irigasi yang memenuhi standar kualitas air irigasi

bagi usaha pertanian.

Jawaban:

Salah satu teknologi yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas air

adalah sistem filter,baik itu sistem filter mekanik maupum biologi.

Sistem filter mekanik merupkan sistem yang berfungsi mengurangi partikel-partikel

yang ada di dalam air. Hingga ukuran partikel tertentu filter bisa menguranginya dari kolom air.

Sehingga air terbebas dari partikel yang berpelunga menimbulkan polusi lanjutan. Sedangkan sistem

By DIAN HARYANTO http://macanlemot.heck.in

Page 16: Kualitas air untuk sektor perrtanian

filter biologi merupakan filter yang memanfaatkan aktivitas biologi baik itu yang ukuran kecil

maupun besar untuk mengurangi polusi di perairan (Nana, dkk, 2008)

Beberapa strategi untuk memperbaiki kualitas air irigasi menurut Universitas Brawijaya

(2010), dapat ditempuh melalui kegiatan pencegahan di lahan agar residu pupuk dan pestisida tidak

segera masuk ke air permukaan, perbaikan kualitas air sungai yang sudah tercemar dengan berbagai

teknik, salah satunya fitoremediasi, serta meningkatkan kesadaran masyarakat umum, khususnya

petani mengenai dampak residu pupuk dan pestisida yang tidak hanya akan menimpa tanah, tapi juga

tanaman, ternak bahkan manusia. Terkait fitoremediasi, tanaman kangkung dan akar wangi. Kedua

tanaman ini, sesuai dengan penelitian Program Studi Ilmu Tanah (Agroekoteknologi) Fakultas

Pertanian Universitas Brawijaya , mampu memperbaiki kualitas air irigasi yang ditandai dengan

BOD, COD, serta beberapa unsur hara lain yang menurun sehingga kualitas air menjadi lebih baik.

Sedangkan menurut Upi, (2010) terdapat beberpa alternatif untuk memperbaiki kulitas air

irigasi yaitu:

1. Lumpur aktif (Activated Sludge)

Lumpur adalah materi yang tidak larut yang selalu nampak kehadirannya di dalam setiap tahap

pengolahan, tersusun oleh serat-serat organik yang kaya akan selulosa dan di dalamnya

terhimpun kehidupan mikroorganisme.

2. Saringan trickling (Trickling Filter)

Merupakan suatu bejana yang tersusun oleh lapisan materi kasar, keras dan kedap

air.Kegunaannya untuk mengolah air buangan dengan mekanisme aliran air yang jatuh dan

mengalir perlahan-lahan melalui lapisan batu untuk kemudian disaring.

Saringan trickling memiliki 3 sistem utama yaitu:

a. Distributor

b. Pengolahan

c. Pengumpul

3. Kolam oksidasi/stabilisasi (Oxidation Ponds)

Kolam ini tidak memerlukan biaya yang mahal. Terdapat beberapa kolam yang utama

digunakan yaitu kolam fakultatif, kolam maturasi, dan kolam anaerob.

kelebihan kolam ini :

(a) Beban BOD pada kadar rendah dapat menghasilkan kualitas efluen sehingga 97 %.

(b) Alga yang hidup dalam kolam mempunyai potensi sebagai sumber protein yang tinggi dan dapat

digunakan untuk perikanan. Ikan dapat dibiakkan dalam kolam maturasi.

(c) Kolam pengoksidaan juga dapat digunakan untuk mengolah air sisa industri dan air yang

mengandung logam berat.

(d) Pengoperasiannya mudah. Kebutuhan pengoperasiannya minimum.

Kekurangan kolam pengoksidaan seperti berikut:

(e) Kolam pengoksidaan ini untuk mengalirkan efluen dengan kepekatan suspended solis (SS) dan

BOD yang tinggi

(f) Pengeluaran bau yang busuk mengganggu penduduk yang tinggal di sekitar kolam ini. Hal ini

terjadi jika tidak ada cahaya matahari (ketika hujan dan waktu malam).

(f) Untuk membuat kolam pengoksidaan diperlukan kawasan yang luas jika dibandingkan dengan

sistem konvensional yang lain. Sehingga tidak sesuai jika dibuat di kawasan yang tanahnya mahal.

By DIAN HARYANTO http://macanlemot.heck.in

Page 17: Kualitas air untuk sektor perrtanian

4. Parit oksidasi (Oxidation Ditch)

Dibandingkan dengan proses lumpur aktif konvensional, axidation ditch mempunyai beberapa

kelebihan, yaitu efisiensi penurunan BOD dapat mencapai 85%-90% (dibandingkan 80%-85%)

dan lumpur yang dihasilkan lebih sedikit. Selain efisiensi yang lebih tinggi (90%-95%).

5. Perabukan Cairan

Merupakan suatu proses penanganan limbah organik yang pekat secara aerobik dimana energi

yang berasal dari oksidasi limbah dilakukan oleh mikroorganisme dihasilkan pada suhu operasi

yang dinaikkan. Naiknya suhu akan menyebabkan : kekentalan padatan total tertinggi menurun (di

bawah kondisi aerob), meningkatkan laju reaksi oleh mikroorganisme dan membantu

menghasilkan stabilitas bahan organik yang cepat dan detuksi patogen. Keberhasilan proses

perabukan cairan ditentukan oleh aerob yang dapat memindahkan oksigen yang cukup untuk

memnuhi kebutuhan oksigen dari campuran cairan yang pekat.

6. Kontraktor biologik berputar (rotating biological contractor)

Analog dengan rotating trickling filter/penyaring menetes berputar. Digunakan antara lain untuk

menangani limbah kota, air limbah yang berasal dari industri pengemasan daging, susu dan keju,

minuman keras dan anggur, produksi babi dan unggas, pengolahan sayuran dan indutri perekat dan

kertas.

7. Bioremediasi

Bioremediasi merupakan suatu teknologi inovatif pengolahan limbah, yang dapat menjadi

teknologi alternatif dalam menangani pencemaran yang diakibatkan oleh kegiatan pertambangan di

Indonesia. Bioremediasi ini teknik penanganan limbah atau pemulihan lingkungan, dengan biaya

operasi yang relatif murah, serta ramah dan aman bagi lingkungan.

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme

(jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi

bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Ada dua jenis

bioremediasi, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah

pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,

venting (injeksi), dan bioremediasi. Sementara bioremediasi ex-situ atau pembersihan off-side

dilakukan dengan cara tanah yang tercemar digali dan dipindahkan ke dalam penampungan yang

lebih terkontrol, kemudian diberi perlakuan khusus dengan menggunakan mikroba. Bioremediasi

ex-situ dapat berlangsung lebih cepat, mampu me-remediasi jenis kontaminan dan jenis tanah yang

lebih beragam, dan lebih mudah dikontrol dibanding dengan bioremediasi in-situ.

By DIAN HARYANTO http://macanlemot.heck.in