Kualitas Air

download Kualitas Air

of 3

Transcript of Kualitas Air

Kualitas air merupakan salah satu faktor penting agar budidaya ikan gurame bisa berhasil dengan keuntungan yang memuaskan. Untuk memacu pertumbuhan gurame dalam budi daya ikan gurame, maka pakan yang diberikan harus mengandung nilai gizi yang cukup, kualitas air dalam kondisi optimum, dan ikan dalam kondisi yang sehat. Artinya ketiga faktor tersebut dalam budi daya ikan gurame harus mendapatkan perhatian yang sama karena satu sama lainnya saling terkait dan saling mempengaruhi.Gurame akan memanfaatkan pakan secara optimal jika kualitas air dalam kondisi optimum. Dengan kondisi demikian, gurame tidak akan terserang berbagai penyakit sehingga bisa tumbuh lebih cepat. Jika hal sebaliknya yang terjadi, misalnya pemberian pakannya tidak terkontrol atau berlebihan maka kualitas air akan mengalami penurunan.Ikan tidak dapat memanfaatkan pakan secara optimum saat kualitas airnya memburuk sehingga menyebabkan ikan mudah terserang penyakit dan mengalami hambatan pertumbuhan.Penurunan kualitas air dapat disebabkan oleh pemberian pakan yang tidak terkontrol, pengelolaan air yang tidak memadai atau karena cuaca, misalnya terjadinya hujan secara terus menerus. Pada kualitas air yang buruk itu, penyakit-penyakit yang biasa menyerang ikan akan dengan mudah berkembang.Karena kualitas air yang buruk juga, ikan-ikan akan terganggu, misalnya menjadi stres. Oleh karena itu, pengelolaan kualitas air merupakan kunci utama dalam budi daya ikan gurame. Hal ini karena air merupakan media hidup ikan dan penyakit.Kualitas air merupakan faktor yang sangat menetukan keberhasilan budi daya ikan gurame. Pakan yang cukup bermutu dan mengandung nilai gizi tinggi menjadi tidak berguna ketika lingkungan hidup ikan (air) dalam kondisi yang tidak optimum.Faktor Keberhasilan Budi Daya Ikan GurameBeberapa parameter yang biasa digunakan untuk mengukur baik tidaknya kualitas air adalah sebagai berikut.1. OksigenDilihat dari jumlahnya, oksigen terlarut adalah satu jenis gas terlarut dalam air dengan jumlah yang sangat banyak, yaitu menempati urutan kedua setelah nitrogen. Namun, jika dilihat dari segi kepentingan untuk budidaya ikan, oksigen memiliki urutan yang teratas. Oksigen yang diperlukan untuk pernapasan ikan harus terlarut dalam air. Jika ketersediaannya tidak mencukupi, maka pertumbuhan ikan budidaya pun akan terhambat.Ikan membutuhkan oksigen guna guna pembakaran bahan bakarnya (makanan) untuk menghasilkan aktivitas, seperti berenang, pertumbuhan, reproduksi, dan lainnya. Oleh karena itu, ketersediaan oksigen bagi ikan sangat menentukan lingkaran aktivitas ikan, konversi pakan, maupun pertumbuhan ikan.Meskipun beberapa jenis ikan, termasuk gurame ini mampu bertahan pada perairan dengan konsentrasi oksigen 3 ppm, namun konsentrasi oksigen minimum yang baik untuk hidup ikan adalah 5 ppm. Pada perairan dengan konsentrasi di bawah 4 ppm, ikan masih mampu bertahan hidup, tetapi nafsu makan ikan mulai menurun.Untuk pemeliharaan ikan secara intensif, konsentrasi oksigen yang baik adalah antara 5-7 ppm. Berbeda dengan ikan yang lain, ikan gurame ini mampu tumbuh optimal pada perairan yang konsentrasi oksigennya antara 3-5 ppm. Bahkan, pada konsentrasi oksigen 3 ppm pun, ikan gurame masih bisa tumbuh dengan baik karena ikan ini mampu mengambil oksigen langsung dari udara melalui alat pernapasan tambahan yang bernama labyrinth2. Derajat Keasaman atau pH AirDerajat keasaman atau pH air menunjukkan aktivitas ion hidrogen dalam larutan tersebut dan dinyatakan sebagai konsentrasi ion hidrogen pada suhu tertentu. Air murni berasosiasi sempurna sehingga memiliki ion H+ dan ion H- dalam konsentrasi yang sama.Dalam keadaan yang demikian, pH air murni sama dengan 7. Semakin tinggi konsentrasi ion H+, akan semakin rendah konsentrasi ion OH-, dan pH air menjadi < 7. Perairan semacam ini bersifat asam. Hal sebaliknya terjadi jika konsentrasi ion OH- yang tinggi dan pH > 7, perairan bersifat basa.pH air memengaruhi tingkat kesuburan perairan karena memengaruhi kehidupan jasad renik, perairan asam akan kurang produktif, bahkan dapat membunuh ikan. Pada pH rendah (keasaman yang tinggi), kandungan oksigen terlarut akan berkurang. Akibatnya, konsumsi oksigen menurun, aktivitas pernapasan naik, dan selera makan akan menurun.Hal yang sebaliknya terjadi pada suasan perairan yang basa. Atas dasar ini, pada budi daya ikan gurame, akan berhasil dengan baik jika air memiliki pH antara 6,5 sampai 9,0 dan pertumbuhan akan optimal jika pH air antara 7,0 sampai 9,0.3. KecerahanKecerahan adalah sebagian cahaya matahari yang diteruskan ke dalam air. Kemampuan cahaya matahari untuk menembus sampai ke dasar perairan dipengaruhi oleh kekeruhan air. Kekeruhan dipengaruhi oleh benda-benda halus yang disuspensikan seperti lumpur, jasad renik (plankton), dan warna air.Dengan mengetahui kecerahan suatu perairan, kita dapat mengetahui sampai di mana masih ada kemungkinan terjadi proses asimilasi dalam air, lapisan manakah yang tidak keruh, dan yang paling keruh. Air yang tidak terlampau keruh dan tidak terlampau jernih merupakan air yang sangat baik untuk kehidupan ikan.4. Suhu AirSuhu dapat memengaruhi aktivitas metabolisme organisme. Oleh karena itu, penyebaran organisme, baik di lautan maupun di perairan tawar, dibatasi oleh suhu perairan tersebut. Suhu sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan pertumbuhan ikan. Secara umum, laju pertumbuhan meningkat sejalan dengan kenaikan suhu. Namun jika peningkatannya sangat ekstrem, dapat menyebabkan kematian pada ikan.Suhu sangat memengaruhi selera makan ikan. Ikan relatif lebih lahap memakan makanannya pada waktu pagi dan sore hari sewaktu suhu air berkisar antara 27 sampai 28 derajat Celcius. Ikan gurame dapat tumbuh dengan baik pada suhu 24 sampai 28 derajat Celcius. Gurame sangat sensitif terhadap suhu rendah sehingga jika dipelihara dalam air dengan suhu kurang dari 15 derajat Celcius, maka ikan gurame tidak akan tumbuh dengan optimal.5. Asam Belerang dan AmoniaAsam belerang atau hidrogen sulfida merupakan gas beracun yang dapat larut dalam air. Akumulasinya di kolam biasanya ditandai dengan endapan lumpur hitam berbau khas seperti bau telur busuk atau bau belerang. Sumber utamanya adalah hasil dekomposisi sisa-sisa plankton, kotoran ikan, dan bahan organik lainnya. Ikan biasa keracunan pada konsentrasi asam hidrogen antara 0,1 0,2 ppm dan pada konsentrasi 0,25 ppm, biasanya ikan akan mengalami kematian massal.Sama halnya dengan asam sulfida, amonia dalam air juga berasal dari perombakan bahan-bahan organik dan pengeluaran hasil metabolisme ikan melalui ginjal dan jarinagn insang. Di samping itu, amonia dalam perairan juga terbentuk sebagai hasil dari proses dekomposisi yang berasal dari sisa pakan atau plankton yang mati. Persentase amonia dari amonia total dipengaruhi oleh suhu dan pH air.Makin tinggi suhu dan pH air, makin tinggi pula konsentrasi amonia. Dengan demikian, peluang ikan mengalami keracunan ammonia akan semakin besar jika suhu dan pH airnya tinggi. Pergantian dan pengerukkan air merupakan alternatif untuk mengatasi masalah yang diakibatkan oleh asam belerang dan amonia dala air kolam.6. KesadahanKesadahan atau kekerasan air disebabkan oleh banyaknya mineral dalam air yang berasal dari batuan dalam tanah, baik dalam bentuk ion maupun dalam bentuk molekul. Elemen terbesar yang terkandung dalam air adalah kalsium, magnesium, natrium, dan kalium. Jenis hewan budidaya di dalam air membutuhkan kekerasan air tertentu. Namun kebanyakan senang berada dalam kondisi kekerasan air yang lunak atau dengan tingkat kesadahan antara 3 sampai 10 derajat pH.7. KarbondioksidaKarbondioksida merupakan gas yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan air renik maupun tingkat tinggi untuk melakukan fotosintesis. Meskipun peranan karbondoiksida sangat besar bagi kehidupan organisme air, namun kandungannya yang berlebihan akan mengganggu, bahkan menjadi racun bagi iekan budidaya, termasuk pada budidaya ikan gurame.