KTSP_SMAN85JKT_2014
-
Upload
sunaryosurya -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of KTSP_SMAN85JKT_2014
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
1/89
KURIKULUMSMA NEGERI 85 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SMA NEGERI 85 JAKARTA
ALAMAT : JL. SRENGSENG RAYATelp/Fax : 021-5840921/5862348Email : [email protected]
Website : www.sman85jkt.blogspot.comKECAMATAN : KEMBANGANKOTA . ADM : JAKARTA BARATPROVINSI : DKI JAKARTAKODE POS : 11630
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN2014/2015
@sunaryosurya
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
2/89
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTADINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 85 JAKARTAJl. Srengseng Raya, Kec. Kembangan Kota Adm. Jakarta Barat, KodePos: 11630Tel/Fax: (021) 5840921/5862348, Website: www.sman85jkt.blogspot.com, twitter: @sman85jkt
KEPUTUSANKEPALA SMA NEGERI 85 JAKARTA
Nomor : 2113/-1.851.6
TENTANG TIM PENGEMBANG KURIKULUM (TPK)SMA NEGERI 85 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Menimbang : Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang bermutu dan efektif, perluadanya dokumen yang dapat memberikan arahan kepada pendidik dan tenaga kependidikan, makaSMA Negeri 85 Jakarta memandang perlu menyusun kurikulum operasional sekolah.
Mengingat : 1.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.2. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.3.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22, 23, dan 24 tentang Standar Isi, StandarKompetensi Lulusan, dan Pedoman Pelaksanaannya.
4.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 tahun 2013 tentangKerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
5.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014,Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah
Memperhatikan : 1.
Pedoman penyusunan KTSP dari Badan Standar Nasional Pendidikan.2.
Hasil rapat kerja Dewan Guru SMA Negeri 85 Jakarta.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1.
Menetapkan dan mengesahkan Tim Penyusun Kurikulum (TPK) SMA Negeri 85 Jakarta TahunPelajaran 2014/ 2015.
2.
Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup Pendahuluan, Tujuan, Struktur danMuatan, Kalender Pendidikan, Penutup, Silabus, dan Analisis Kriteria Ketuntasan Minimal.
3.
Sehubungan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyempurnaan kurikulumdapat dilakukan sewaktu-waktu.
4.
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 dinyatakan berlaku sejak tanggalditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta BaratPada tanggal : 28 Juli 2014
Kepala Sekolah,
Dra. Iis KurniasihNIP. 195903031985032004
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
3/89
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTADINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 85 JAKARTAJl. Srengseng Raya, Kec. Kembangan Kota Adm. Jakarta Barat, KodePos: 11630Tel/Fax: (021) 5840921/5862348, Website: www.sman85jkt.blogspot.com, twitter: @sman85jkt
Lampiran:Keputusan Kepala SMA Negeri 85 JakartaNomor : 2113/-1.851.6
TENTANG TIM PENGEMBANG KURIKULUM (TPK)TAHUN PELAJARAN 2014/2015
No Jabatan Nama Keterangan
1 Pengarah Dra. Iis Kurniasih Kepala Sekolah2 Penanggung Jawab Sunaryo, S.Pd, MM Wkl. Kepala Sekolah
3 Ketua Drs. Yoyo Sukarya Staf. PKB
4 Sekretaris Dra. Resminingsih Wkl. Kepala Sekolah5 Anggota Dra. Hj. Siti Darodjah, M.Pd Wkl. Kepala Sekolah
6 Anggota Dra. K. Ida Erika Staf. Kurikulum
7 Anggota Endah Susanti, M.Pd Staf. Kurikulum
NARA SUMBER:
1 Koord. MGMP Fisika Dra. Ni Putu Lasmini Guru Fisika
2 Koord. MGMP Kimia Sri Alam Dah Kuntari, S.Pd Guru Kimia
3 Koord. MGMP Biologi Dra. Sri Sumaryani Guru Biologi4 Koord. MGMP Ekonomi Unik Susilowati, S.Pd Guru Ekonomi5 Koord. MGMP Matematika Ikhsan Hendrajaya, S.Pd Guru Matematika
6 Koord. MGMP Geografi Dra. K. Ida Erika Guru Geografi7 Koord. MGMP PPKn Drs. A.M. Kurnianto Guru PPKn8 Koord. MGMP Bhs. Indonesia Drs. H. Catur M. Maladi Guru Bahasa Indonesia9 Koord. MGMP Bhs. Inggris Ferawati Pohan, S.Pd Guru Bahasa Inggis
10 Koord. MGMP Bhs. Perancis Dra. Yenni Muliani Guru Bahasa Perancis11 Koord. MGMP Penjasorkes Drs. Ahmad Agus Guru Penjasorkes12 Koord. MGMP Sejarah Tina Sumartina, S.Pd Guru Sejarah13 Koord. MGMP Sosiologi Risa Ambarwati, SH Guru Sosiologi14 Koord. MGMP Seni Budaya Dra. Yulieta Guru Seni Budaya15 Koord. MGMP Prakarya & Kewirausahaan Mahmud Syukur, S.Pd Guru Prakarya & Kewirausahaan16 Koord. MGMP Agama Islam Yudi Kuntoro, S.Pd.I Guru Agama Islam17 Koord. MGMP Agama Kristen Dra. K. Ida Erika Guru Agama Kristen18 Koord. MGMP TIK Erlina Yulia S, S.Kom Guru TIK19 Koord. MGMP BK Hj. Indah Try Setyawati, S.Pd Guru BK
Jakarta, 28 Juli 2014Kepala Sekolah,
Dra. Iis KurniasihNIP. 195903031985032004
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
4/89
www.sunaryosurya.blogspot.com - f: facebook.com/sunaryosurya - t: @sunaryosurya
INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KTSP
KOTA JAKARTA BARAT/PROVINSI DKI JAKARTA
NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 85 JAKARTA
ALAMAT : JL. SRENGSENG RAYA, KEC. KEMBANGAN
NAMA KEPALA SEKOLAH : DRA. IIS KURNIASIH
TANGGAL VALIDASI/VERIFIKASI : ..
PETUGAS VALIDASI/VERIFIKASI : DR. H. MAHNURI, M.Si
JABATAN PETUGAS VALIDSI/VERIFIKASI : KORWAS SMA JAKARTA BARAT
REKOMENDASI PENGAWAS:
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jakarta, 2014
Petugas Validasi/Verifikasi,
Dr. H. Mahnuri, M.SiNIP. 195806271983031006
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
5/89
www.sunaryosurya.blogspot.com - f: facebook.com/sunaryosurya - t: @sunaryosurya
KATA PENGANTAR
Seiring dengan komitmen pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan,
khususnya pendidikan menengah umum, dengan ini kami SMA Negeri 85 Jakarta
menyusun Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 yang merupakan
revisi dan pengembangan dari kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta tahun pelajaran
2013/204.
Sebagai sekolah pelaksana Kurikulum 2013, maka Kurikulum SMA Negeri 85
Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 mencakup dua kurikulum yaitu Kurikulum 2006
sebagai lanjutan untuk kelas XII dan Kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI.
Kurikulum ini, dimaksudkan sebagai pedoman sekaligus acuan bagi tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan di SMA Negeri 85 Jakarta, dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya sesuai dengan hasil analisis konteks dan analisis kondisi riil terhadap
tenaga pendidik dan keadaan sarana-prasarana yang ada.
Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini, masih jauh dari
kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyampaikan kurikulum in i secara
realistis dan empiris, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 15 Oktober 2014Kepala Sekolah,
Dra. Iis KurniasihNIP. 195903031985032004
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
6/89
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM SMA NEGERI 85 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Kurikulum SMA Negeri 85 JakartaTelah diteliti dan disahkan penggunaannya pada:
Tanggal 15 Oktober 2014Dan dinyatakan berlaku mulai Tahun Pelajaran 2014/2015
Jakarta, 15 Oktober 2014Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah,
Uliyatih, S.Pd Dra. Iis KurniasihNIP. 195903031985032004
Mengesahkan:Kepala Bidang SMP/SMA
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
Drs. Andri KunarsoNIP. 196202101988111001
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
7/89
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
8/89
1
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
BAB IPENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
1.
Kondisi Nyata
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pengembangan kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan 2006 yang
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Pengembangan kurrikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang
dihadapi, baik tantangan internal, maupun tantangan eksternal.
Di samping itu dalam menghadapi tuntutan jaman dirasa perlu adanya
penyempurnaan pola pikir dan penguatan tata kelola kurikulum, serta pendalaman dan
penguatan materi. Dalam hal pembelajaran yang tidak kalah pentingnya adalah
perlunya penguatan proses pembelajaran dan penyesuaian beban belajar agar dapat
menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.
Dengan diterbitkannya peraturan pemerintah nomor 32 Tahun 2013 tentang
perubahan atas peraturan pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan dan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 54, 64, 65, 66,
dan 69 Tahun 2013, maka SMA Negeri 85 Jakarta perlu segera menindak lanjuti
dengan menyusun kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta dengan mengacu kepada standar
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
9/89
2
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
isi, dan standar kompetensi lulusan, serta pedoman penyusunan kurikulum satuan
pendidikan yang dikeluarkan oleh BSNP.
Pada tahun pelajaran 2013/2014 tingkat kelulusan di SMA Negeri 85 Jakarta
mencapai 100 % yang terdiri yang terdiri dari peserta didik program IPA 119 orang dan
program IPS 114 orang.
2.
Kondisi Ideal
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP adalah
kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.Silabus
adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Tujuan Pendidikan Menengah adalah meningkatkan kecerdasan
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan, untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMA
Negeri 85 Jakarta dapat tercapai apabila kegiatan pembelajaran mampu membentuk
pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan, serta dapat
dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes. Proses
pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan yang cukup dan
terencana dengan baik supaya dapat memenuhi:
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
10/89
3
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
1. Kegiatan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
2. Kesiapan peserta didik dalam menghadapi perkembangan dunia global yang
kompetitif.
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta dikembangkan sesuai dengan relevansinya
dan diksetujui oleh komite sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan
Propinsi DKI Jakarta. Penyusunan Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta berpedoman
pada standar isi danyang disusun oleh Standar Kompetensi Lulusan serta panduan
penyusunan kurikulum yang disusun Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 85 Jakarta apabila
kegiatan belajar mampu membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan
tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan
tes dan non tes. Proses pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan
yang cukup dan terencana dengan baik supaya dapat diterima untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat setempat dan masyarakat global, mempersiapkan peserta didik
dalam menghadapi perkembangan dunia global dan sebagai proses untuk melanjutkan
ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Potensi Dan Karakteristik
SMA Negeri 85 Jakarta terletak di Jalan Srengseng Raya, Kecamatan
Kembangan Kota Administrasi Jakarta Barat, memiliki potensi mengembangkan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi. Pada tahun pelajaran 2014/2015, SMA Negeri 85 Jakarta
menerapkan 2 (dua) model kurikulum, yaitu (1) Kurikulum SMA Tahun 2006, untuk
kelas XII dan (2) Kurikulum SMA Tahun 2013 untuk kelas X dan XI.
Dalam pelaksanaan kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta menggunakan prinsip-
prinsip sebagai berikut:
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
11/89
4
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
a) Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi
pesertadidik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal
ini pesertadidik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta
memperolehkesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara optimal, dinamis
danmenyenangkan.
b) Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu:
1) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2) belajar untuk memahami dan menghayati;
3) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;
4) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain;
5) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran
6) yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
c)
Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang
bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan,dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan
keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan,
keindividuan, kesosialan, dan moral.
d) Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang
saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut
wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada.
e) Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multi strategi
danmultimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip semua yang terjadi dan
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
12/89
5
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitarserta lingkungan alam semesta
dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan.
f)
Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan
budaya sertakekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan
seluruh bahan kajiansecara optimal.
g) Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan
local dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan,
dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang
pendidikan.
Melalui kurikulum ini SMA Negeri 85 Jakarta dapat melaksanakan program
pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik.Untuk
itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi
kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.
Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta,
yang secara keseluruhan mencakup:
1) visi misi, dan tujuan pendidikan
2) struktur dan muatan kurikulum;
3) beban belajar peserta didik;
4) kalender pendidikan;
5) silabus, dan
6) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
13/89
6
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
4.
Perbedaan Esensial Kurikulum 2006 danKurikulum 2013
Perbedaan pokok antara Kurikulum 2006 yang selama ini diterapkan dengan
Kurikulum 2013 yang dijalankan secara terbatas mulai Juli 2013 yaitu berkaitan dengan
perencanaan pembelajaran. Dalam Kurikulum 2006 kegiatan pengembangan silabus
merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan
pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata
pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang
bersangkutan.
Meskipun silabus sudah di kembangkan oleh pemerintah pusat , namun guru
tetap dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung
dalam silabus, terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Oleh karena
itu, kajian silabus tampak menjadi penting, baik dilakukan secara mandiri maupun
kelompok sehingga diharapkan para guru dapat memperoleh perspektif yang lebih
tajam, utuh dan komprehensif dalam memahami seluruh isi silabus yang telah
disiapkan tersebut.
Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih
merupakan kewenangan guru yang bersangkutan, yaitu dengan berusaha
mengembangkan dari Buku induk (termasuk silabus) yang telah disiapkan pemerintah.
Perbedaan esensial dari Kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 itu sendiri
ditampilkan pada tabel beikut:
No Kurikulum 2006 Kurikulum 2013
1 Mata pelajaran tertentu mendukungkompetensi tertentu
Tiap mata pelajaran mendukungsemua kompetensi (Sikap,Keteampilan, Pengetahuan)
2 Mata pelajaran dirancang berdirisendiri dan memiliki kompetensidasar sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satudengan yang lain dan memilikikompetensi dasar yang diikat oleh
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
14/89
7
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
No Kurikulum 2006 Kurikulum 2013
kompetensi inti tiap kelas
3 Bahasa Indonesia sejajar denganmapel lain
Bahasa Indonesia sebagai penghelamapel lain (sikap dan keterampilanberbahasa)
4 Tiap mata pelajaran diajarkandengan pendekatan berbeda
Semua mata pelajaran diajarkandengan pendekatan yang sama(saintifik) melalui mengamati,menanya, mencoba, menalar
5 Tiap jenis konten pembelajarandiajarkan terpisah
Bermacam jenis kontenpembelajaran diajarkan terkait danterpadu satu sama lainKonten ilmupengetahuan diintegrasikan dandijadikan penggerak konten
pembelajaran lainnya6 Tematik untuk kelas I-III (belum
integratif)Tematik integratif untuk kelas I-III
7 TIK mata pelajaran sendiri TIK merupakan saranapembelajaran, dipergunakan sebagaimedia pembelajaran mata pelajaranlain
8 Bahasa Indonesia sebagaipengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alatkomunikasi dan carrier of knowledge
9 Untuk SMA ada penjurusan sejak
kelas XI
Tidak ada penjurusan SMA. Ada
mata pelajaran wajib, peminatan,antar minat, dan pendalaman minat
10 SMA dan SMK tanpa kesamaankompetensi
SMA dan SMK memiliki matapelajaran wajib yang sama terkaitdasar-dasar pengetahuan,keterampilan dan sikap.
11 Penjurusan di SMK sangat detil Penjurusan di SMK tidak terlalu detilsampai bidang studi, didalamnyaterdapat pengelompokkanpeminatan dan pendalaman
B. DASAR HUKUM
1. Landasan Filosofis
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat
penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan
merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya
manusia.Masyarakat Indonesia dengan laju pembangunannya masih menghadapi
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
15/89
8
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
masalah pendidikan yang berat, terutama berkaitan dengan kualitas, relevansi, dan
efisiensi pendidikan.
Mentalitas sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama pada masyarakat
agraris, dengan ketertinggalannya sebagai akibat penjajahan, belum mendukung
tercapainya cita-cita pembangunan nasional. Berbagai kekurangan dan kelemahan
mentalitas masyarakat Indonesia tersebut antara lain : suka melakukan terobosan
dengan mengabaikan mutu, kurang rasa percaya diri, tidak berdisiplin murni, tidak
berorientasi ke masa depan, dan suka mengabaikan tanggung jawab tanpa rasa malu.
Terdapat ciri-ciri manusia Indonesia yang menghambat, yaitu hipokrit atau munafik,
segan dan enggan bertanggungjawab atas perbuatannya, putusannya, kekuatannya,
pikirannya, berjiwa feodal, percaya pada takhayul, boros, lebih suka tidak bekerja keras
kecuali kalau terpaksa, ingin cepat kaya, berpangkat, cepat cemburu, dengki dan
tukang meniru. Di samping itu terdapat kelemahan lain yang kurang menunjang
pembangunan.
Menghadapi kondisi masyarakat Indonesia sebagaimana diuraikan di atas,
pembangunan pendidikan merupakan suatu keharusan dan amat penting untuk
dilakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi guna meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat Indonesia.
2.
Landasan Yuridis
A. Undang-Undang Dasar 1945
Ketentuan dalam UUD 45 Pasal 31 mengamanatkan bahwa :
1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, setiap warga negara
wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya;
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
16/89
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
17/89
10
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
a)
peningkatan iman dan takwa;
b) peningkatan akhlak mulia;
c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
d) keragaman potensi daerah dan lingkungan;
e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
f) tuntutan dunia kerja;
g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
h) agama;
i) dinamika perkembangan global; dan
j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
4) Pasal 37 ayat (1) dan (2):
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:
a) pendidikan agama;
b) pendidikan kewarganegaraan;
c) bahasa;
d) matematika;
e) ilmu pengetahuan alam;
f) ilmu pengetahuan sosial;
g) seni dan budaya;
h) pendidikan jasmani dan olahraga;
i) keterampilan/kejuruan.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
18/89
11
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
C. Peraturan Pemerintah, antara lain:
1) Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
2) Peraturan Pemerintah RI Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan.
3) Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
D. Peraturan Menteri, antara lain:
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta yang berbasis Kurikulum Tahun 2006
(KTSP), dasar hukumnya addalah peraturan menteri pendidikan nasional, antara
lain:
1) Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
2)
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan
SKL pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
3) Permendiknas Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Standar Isi.
4) Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan.
5) Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian.
6)
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.
Sedangkan Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta yang berbasis Kurikulum
2013 dasar hukumnya antara lain:
1) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
2) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64
Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
19/89
12
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65
Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
4)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
5) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69
tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81
A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013.
7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Menengah.
8) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
20/89
13
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
BAB IITUJUAN SMA NEGERI 85 JAKARTA
A.
VISI SEKOLAH
Visi merupakan cermin cita-cita SMA Negeri 85 Jakarta yang berorientasi ke
depan memperhatikan potensi kekinian sesuai dengan norma dan harapan
masyarakat, adanya keinginan yang kuat untuk mencapai keunggulan, mendorong
semangat dan komitmen warga sekolah, serta mendorong adanya perubahan yang
lebih baik.
Sebagai satuan pendidikan, SMA Negeri 85 Jakarta dalam menyusun visinya
selalu memperhatiakn perkembangan dan tantangan masa depan,seperti ilmu
pengetahuan dan teknologi, globalisasi, teknologi informasi, perubahan perilaku dan
moral manusia, tingkat kesadaran masyarakat terhadap pendidikan, dan era
perdagangan bebas.Visi SMA Negeri 85 Jakarta disusun dalam koridor kebijakan
pendidikan nasional dengan memperhatikan dan mempertimbangkan potensi yang
dimiliki sekolah, serta harapan masyarakat yang dilayani.
Visi SMA Negeri 85 Jakarta adalah:Sekolah yang mengunggulkan Kebersihan, Disiplin,
Karya, dan Prestasi
Visi tersebut dikembangkan melalui indikator:
1) Unggul dalam bidang kebersihan, yaitu bersih dan sehat dalam menjalankan
kehidupan baik jasmani maupun rohani, dan kepedulian sekolah dan peserta didik
dalam melaksanakan penghijauan sekolah.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
21/89
14
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
2) Unggul dalam bidang kedisiplinan, yaitu disiplin dalam ketepatan waktu kehadiran,
disiplin dalam kegiatan pembelajaran, disiplin dalam menjalankan ibadah, dan
disiplin dalam mengikuti aturan dan tata tertib sekolah.
3) Unggul dalam bidang karya siswa, yaitu siswa yang dapat menghasilkan atau
menciptakan karya teknolgi sebagai implementasi hasil pembelajaran di kelas.
4) Unggul dalam prestasi, yaitu unggul dalam prestasi akademik dan non akademik.
B.
Misi Sekolah
Untuk mewujudkan visinya, SMA Negeri 85 Jakarta menentukan langkah-langkah
strategis yang dinyatakan dalam misi sekolah, sebagai berikut:
1) Menanamkan kecintaan pada kebersihan, keindahan dan penghijauan.
2) Melibatkan seluruh warga sekolah dalam melaksanakan kebersihan, keindahan
dan penghijauan.
3)
Meningkatkan kedisiplinan dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan.
4) Meningkatkan kedisiplinan dalam kegiatan pembelajaran.
5) Menerapkan inovasi dan teknologi dalam pembelajaran dan administrasi.
6) Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme seluruh sumber daya manusia
sekolah.
7) Membiasakan siswa untuk menghasilkan karya.
8) Meningkatkan prestasi siswa dalam kegiatan akademik dan non akademik.
9) Melaksanakan kegiatan keagamaan secara teratur.
10) Meningkatkan kesejahteraan seluruh warga sekolah.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
22/89
15
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
C.
Tujuan
Secara umum tujuan SMA Negeri 85 Jakarta, sebagai bagian dari tujuan pendidikan
nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi, meliputi:
1) Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh.Kurikulum disusun yang memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia.
2) Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan peserta didik.
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi minat,
kecerdasan, intelektual, emosional,spiritual dan kinestetik peserta didik secara
optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya. .
3) Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan dan keragaman
karakteristik lingkungan.Oleh karena itu kurikulum harus memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan daerah.
4) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Kurikulum dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan , teknologi dan seni
5) Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat
beragama dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
23/89
16
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
6) Kurikulum dikembangkan agar peserta didik mempu bersaing secara global dan
dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.
7)
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan visi,misi,tujuan ,kondisi dan ciri khas
satuan pendidikan.
Secara khusus tujuan SMA Negeri 85 Jakarta ditetapkan untuk jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang. Tujuan tersebut dijabarkan secara rinci dan dapat
terukur dalam tabel 2.1sebagai berikut:
Tabel. 2.1Tujuan Jangka Pendek, Jangka Menegah, dan Jangka Panjang
SMA Negeri 85 Jakarta
Jangka Pendek(Sasaran Program 1 tahun)
2012/2013
Jangka Menengah(Sasaran Program 4 tahun)
2012/2016
Jangka Panjang(Sasaran Program 8 tahun)
2012/2020
1. Kehadiran peserta didik,guru dan karyawan 90%.
1. Kehadiran Peserta didik,guru dan karywan95.5%.
1. Kehadiran Peserta didik,guru dan karywan 100%.
2.
Target pencapaian rata-rata Nilai UN 7,50.
2.
Target pencapaian rata-rata Nilai UN 8,00.
2.
Target pencapaian rata-rata Nilai UN 9,00.
3.
65% lulusan dapat diterimadi PTN.
3.
75% Lulusan dapatditerima di PTN.
3.
85% Lulusan dapatditerima di PTN.
4. 90% peserta didik yangberagama Islam dapatmembaca Al Qurandengan baik.
4. 95.5% peserta didik yangberagama Islam dapatmembaca Al Qurandengan baik.
4. 100% peserta didik yangberagama Islam dapatmembaca Al Qurandengan baik.
5. Memiliki ekskul unggulan(Paskibra, Basket, PaduanSuara, KIR, Fotografi danTari Saman).
5. Ekskul unggulan(Paskibra, Basket, KIR,Paduan Suara, Fotografidan Tari Saman) dapat
berprestasi di tingkatProvinsi/DKI.
5. Ekskul unggulan(Paskibra, Basket, KIR,Paduan Suara, Fotografidan Tari Saman) dapat
berprestasi di tingkatNasional.
85 % guru memanfaatkanmedia internet sebagaisumber bahan ajar.
6. 90 % guru dapatmembuat bahan ajarbahan ajar online.
6. 100 % guru dapat bahanajar membuat bahan ajaronline.
7. 50 % peserta didik dapatberbahasa Inggris.
7. 60 % peserta didik dapatberbahasa Inggris.
7. 70 % peserta didik dapatberbahasa Inggris.
8. 90 % peserta didik mahirmengoperasikan komputer(Ms. Word dan Excel).
8. 95 % peserta didik mahirmengoperasikankomputer (Ms. Word,Excel dan Powerpoint,
web).
8. 100 % peserta didik mahirmengoperasikankomputer (Ms. Word,Excel dan Powerpoint,
web).9.
80 % peserta didik dapatmengakses informasi
10.
95 % peserta didik dapatmengakses informasi
10.
100 % peserta didik dapatmengakses informasi
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
24/89
17
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
Jangka Pendek(Sasaran Program 1 tahun)
2012/2013
Jangka Menengah(Sasaran Program 4 tahun)
2012/2016
Jangka Panjang(Sasaran Program 8 tahun)
2012/2020melalui internet. melalui internet. melalui internet.
11.
60 % peserta didik dapatmembuat karya inovatif. 11.
70 % peserta didik dapatmembuat karya inovatif. 11.
100 % peserta didik dapatmembuat karya inovatif.12.25 % guru berpendidikan
S2 (M.Pd, MM dll).12.45 % guru berpendidikan
S2 (M.Pd, MM dll).12.50 % guru berpendidikan
S2 (M.Pd, MM dll).
Tindak lanjut dari tujuan sekolah di atas, adalah dengan menentukan sasaran
program, yaitu:
1) Melakukan pembinaan terhadap peserta didik, guru dan karyawan secara
berkelanjutan.
2) Melaksanakan jam pelajaran tambahan pada mata pelajaran tertentu.
3) Melaksanakan kerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga lainnya dalam
pelaksanaan dan pemanfaatan teknolgi informasi dan komunikasi.
4) Pemanfaatan laboratorium fisika, kimia, biologi, bahasa, dan komputer.
5) Peningkatan pembinaan kelompok Olimpiade Sains.
6) Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran.
7) Penambahan perangkat media pembelajaran.
8) Perluasan jaringan internet dan internet.
9) Meningkatkan frekuensi kegiatan ekstrakurikuler.
10) Mendorong guru-guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
25/89
18
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
BAB IIIKERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN
MUATAN KURIKULUM
A.
KERANGKA DASAR
1.
Kelompok Mata Pelajaran
Struktur kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta memuat kelompok mata pelajaran
yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 69 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, serta Permendikbud Nomor 81 A tahun
2013 tentang Implementasi Kurikuum 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dalam PP Nomor 19 Tahun 2005, mata pelajaran dikelompokkan menjadi 5,
yaitu: (1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; (2) kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; (3) kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; (4) kelompok mata pelajaran estetika; dan (5) kelompok
mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Pada Kurikulum 2006, masing-masing kelompok mata pelajaran itu
diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara
menyeluruh. Dengan demikian cakupan dari masing-masing kelompok mata pelajaran
diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan. Cakupan mata pelejaran tersebut
seperti ditunjukkan pada table 3.1.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
26/89
19
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
Tabel 3.1Kelompok Mata Pelajaran Kurikulum 2006
NoKelompok Mata
Pelajaran
Cakupan
1. Agama dan AkhlakMulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak muliadimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadimanusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakupetika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan daripendidikan agama.
2. Kewarganega-raandan Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadiandimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasanpeserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sertapeningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan,jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadaphak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarianlingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggungjawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayarpajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dannepotisme.
3. Ilmu Pengetahuandan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologipada SMA Negeri 85 Jakarta dimaksudkan untukmemperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan danteknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,kreatif dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untukmeningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikandan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikankeindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmatidan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupankemasyarakatan sehingga mampu menciptakankebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahragadan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatanpada SMA Ngeri 85Jakarta dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikapsportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilakuhidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifatkolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilakuseksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demamberdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untukmewabah.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
27/89
20
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
Sedangkan pada Kurikulum 2013, mata pelajaran dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu:
(1)
Mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) meliputi:
a. Mata pelajaran kelompok wajib, dan
b. Mata pelajaran kelompok peminatan akademik.
(2) Mata Pelajaran kelompok wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi:
a. Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti;
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
3. Bahasa Indonesia;
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia;
6.
Bahasa Inggris.
b. Kelompok B
1. Seni Budaya
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
3. Prakarya dan Kewirausahaan
(3)
Mata pelajaran kelompok peminatan akademik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b disebut kelompok C, meliputi:
a. Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA)
1. Matematika
2. Biologi
3. Fisika
4. Kimia
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
28/89
21
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
b. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS)
1. Geografi
2.
Sejarah
3. Sosiologi
4. Ekonomi
c. Peminatan Ilmu Bahasa dn Budaya (IBB)
1. Bahasa dan Sastra Indonesia
2. Bahasa dan Sastra Inggris
3. Bahasa Asing lain (Arab, Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, Perancis)
4. Antropologi
d. Mata pelajaran pilihan lintas kelompok peminatan dan/atau pendalaman
minat
2.
Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan pendidikan di SMA Negeri 85 Jakarta tahun pelajaran
2014/2015 menggunakan Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta yang didalamnya
mencakup dua model kurikulum, yaitu (1) Kurikulum 2006 untuk kelas XII IPA/IPS;
dan (2) Kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam (MIA) dan Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS), landasannya adalah sebagai
berikut:
2.1 Pelaksanaan Kurikulum 2006
Berdasarkan cakupan kelompok mata pelajaran pada tabel. 3.1, maka
dapat diimplementasi kelompok mata pelajaran ke dalam setiap mata pelajaran
adalah sebagai berikut:
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
29/89
22
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dilaksanakanmelalui
muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan,kepribadian, ilmu
pengetahuan dan tehnologi, estetika, jasmani,olah raga, dan kesehatan.
b) Kelompok mata pelajaran kewarganegeraan dan kepribadiandilaksanakan
melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak muliakewarganegaraan,
bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani.
c) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologidilaksanakan
melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa,matematika, ilmu pengetahuan
alam, ilmu pengetahuan sosial,keterampilan/kejuruan, teknologi informasi dan
komunikasi, sertamuatan lokal yang relevan.
d) Kelompok mata pelajaran estetika dilaksanakan melalui muatandan/atau
kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, danmuatan lokal yang
relevan.
e)
Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatandilaksanakan
melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan
kesehatan, ilmu pengetahuan alam, danmuatan lokal yang relevan.
2.2 Pelaksanaan Kurikulum 2013
Kurikulum SMA Tahun 2013 dirancang untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok
peminatan, pilihan lintas minat, ddan/atau pilihan pendalaman minat.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut, dengan ketentuan
sebagai berikut:
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
30/89
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
31/89
24
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
f) Pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil pilihan lintas minat dan atau
pendalaman minat dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi
4 jam pelajaran yang dapay diambil dengan pilihan sebagai berikut:
1) Satu mata pelajaran di luar kelompok peminatan yang dipilihnya tetapi
masih dalam kelompok peminatan lainnya, dan atau
2) Mata pelajaran pendalaman minat kelompok peminatan yang dipilihnya.
Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu kelompok peminatan
yang dipilih peserta didik harus diikuti. Setiap kelompok peminatan terdiri atas 4
(empat) mata pelajaran dan masing-masing mata pelajaran berdurasi 3 jam
pelajaran untuk kelas X, dan 4 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII.
Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 47 jam
per minggu untuk kelas X dan kelas XI, serta 45 jam per minggu untuk kelas XII.
Beban pelajaran ini terdiri atas kelompok mata pelajaran wajib A dan B dan
kelompok mata pelajaran peminatan untuk kelas X dan kelas XI.
Pada akhir minggu ke tiga semester pertama peserta didik masih
mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan rekomendasi para guru
dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu menyediakan
layanan khusus maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih
mungkin mengubah pilihan peminatannya.
Selain kegiatan intra kurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler, antara lain pramuka
(wajib), organisasi siswa intera sekolah (OSIS), usaha kesehatan sekolah (UKS),
dan palang merah remaja (PMR).
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
32/89
25
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
B.
STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam
satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII.
Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptual konten kurikulum dalam
bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran
dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum merupakan
aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian
beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem
belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester
sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan
jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum juga menggambarkan mengenai penerapan prinsip
kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran
di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum ide kurikulum
mengenai posisi belajar seorang peserta didik, yaitu apakah mereka harus
menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah
kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai
pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran dan beban belajar pada
setiap satuan pendidikan.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
33/89
26
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
1.
Struktur Kurikulum 2006
Berikut ini adalah Struktur Kurikulum Tahun 2006, berdasarkan Permendiknas No.
22 Tahun 2006, tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Tabel. 3.2 dan 3.3, sebagai berikut:
Tabel 3.2Struktur Kurikulum (BSNP)
Kelas XII Jurusan IPA
2
*) Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran
No Komponen
KELAS XII IPA
SEMESTER5 6
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 2 2
2 PKn 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 44 Bahasa Inggris 4 4
5 Matematika 4 46 Seni Budaya 2 2
7 Penjasorkes 2 2
8 TIK 2 29 Bhs.Perancis 2 2
10 Sejarah 1 1
11 Biologi 4 5
12 Fisika 4 613 Kimia 4 5
Jumlah (A) 37 3714 B. Muatan Lokal 2 2
15 C.Pengembangan Diri / BK 2*) 2*)
Jumlah (A + B) 39 39
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
34/89
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
35/89
28
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
Tabel. 3.4Struktur Kurikulum Tahun 2013 (BSNP)
Kelompok Wajib (A dan B)
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu Belajar
Per MingguX XI XII
Kelompok A (Wajib)1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 44 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Pendidikan jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 39 Prakarya dan Kewirausahaan 3 3 3
Jumlah Jam Pelajaran Kel A dan B per Minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
10 Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA) 18 18 18
Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu 42 44 44
Tabel. 3.5Struktur Kurikulum tahun 2013 (BSNP)
Kelompok Peminatan (C)
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu Belajar
Per MingguX XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam (MIA)
I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 43 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS)
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 44 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya (IBB)
III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 42 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang teredia per minggu 76 76 76Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu 42 44 44
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
36/89
29
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
Mata pelajaran kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran kelompok B adalah kelompok
mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan
konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Beban belajar kelas X adalah 42 jam perminggu, sedangkan kelas XI dan XII
beban belajarnya 44 jam perminggu. Satu jam belajar adalah 45 menit. Kutikulum SMA
dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan pilihan
dalam bentuk pilihan kelompok peminatan, pilihan lintas minat, dan/atau pilihan
pendalaman minat. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu
sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.
Tabel 3.5 dan 3.6 menggambarkan Struktur Kurikulum SMA Negeri 85
Jakarta pada tahun pelajaran 2014/2015, sebagai berikut:
Tabel. 3.5Struktur Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta
Kelas X MIA dan X IIS Tahun Pelajaran 2014/2015
No Mata Pelajaran
Kurikulum Tahun 2013
BSNPSMAN 85
X MIA X IISA.KELOMPOK WAJIB
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 26 Bahasa Inggris 2 2 27 Seni Budaya 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
9 Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan 3 3 3
Jumlah 24 24 24B.KELOMPOK PEMINATAN
I. MATEMATIKA DAN ILMU ALAM (MIA)1 Matematika 3 3 -
2 Biologi 3 4 -3 Fisika 3 4 -
4 Kimia 3 3 -Jumlah 12 14 -
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
37/89
30
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
No Mata Pelajaran
Kurikulum Tahun 2013
BSNPSMAN 85
X MIA X IIS
II. ILMU-ILMU SOSIAL (IIS)
1 Sejarah 3 - 32 Geografi 3 - 43 Sosiologi dan Antropologi 3 - 3
4 Ekonomi 3 - 4
Jumlah 13 - 14
C.PENDALAMAN MINAT DAN LINTAS MINAT1 PENDALAMAN MINAT2 LINTAS MINAT
Bahasa Inggris - 3 3
Bahasa Perancis - - 3
Geografi - 3 -Jumlah 6 6 6
D.BIMBINGAN KONSELING (BK) - 1 1
E.KEPRAMUKAAN - 2 2
Total Jam (A+B+C): IPA 42 47 -Total Jam (A+B+C): IPS 42 - 47
Tabel. 3.6Struktur Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta
Kelas XI MIA dan XI IIS Tahun Pelajaran 2014/2015
No Mata PelajaranKurikulum Tahun 2013
BSNPSMAN 85
XI MIA XI IISA.KELOMPOK WAJIB
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 44 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 27 Seni Budaya 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
9 Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan 3 3 3
Jumlah 24 24 24B.KELOMPOK PEMINATAN
I. MATEMATIKA DAN ILMU ALAM (MIA)1 Matematika 4 4 -
2 Biologi 4 4 -
3 Fisika 4 4 -
4 Kimia 4 4 -
Jumlah 16 16 -II. ILMU-ILMU SOSIAL (IIS)
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
38/89
31
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
No Mata Pelajaran
Kurikulum Tahun 2013
BSNPSMAN 85
XI MIA XI IIS
1 Sejarah 4 - 4
2 Geografi 4 - 43 Sosiologi dan Antropologi 4 - 44 Ekonomi 4 - 4
Jumlah 16 - 16
C.PENDALAMAN MINAT DAN LINTAS MINAT
1 PENDALAMAN MINAT2 LINTAS MINAT
Bahasa Inggris - - -
Bahasa Perancis - - 4
Geografi - 4 -
Jumlah 4 4 4D.BIMBINGAN KONSELING (BK) - 1 1
E.KEPRAMUKAAN - 2 2
Total Jam (A+B+C+D+E): IPA 44 47 -
Total Jam (A+B+C+D+E): IPS 44 - 47
C.
MUATAN KURIKULUM
Muatan Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta berpedoman pada kurikulum 2006 dan
kurikulum 2013, meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai
dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diajarkan di SMA Negeri 85 Jakarta mulai kelas X MIA/IIS
menggunakan Kurikulum 2013 sebanyak 15 mata pelajaran ditambah Bimbingan
Konseling (BK) dan Kepramukaan. Kelas XI MIA/IIS sebanyak 14 mata pelajaran
ditambah Bimningan Konseling (BK) dan Kepramukaan.
Mata pelajaran untuk kelas XII IPA/IPS sebanyak 13 mata pelajaran
menggunakan Kurikulum 2006 ditambah Bimbingan Konseling (BK), dan muatan lokal
(Mulok).
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
39/89
32
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
2.
Muatan Lokal
Muatan lokal yang dikembangkan dan diajarkan di kelas XII IPA/IPS SMA
Negeri 85 Jakarta disusun berdasarkan analisis sumber daya sekolah dan kebutuhan
siswa, dengan alokasi jam pelajaran 2 (dua) jam per minggu. Muatan Lokal tersebut,
sebagai berikut:
a) Kelas XII IPA : Semester I: Kewirausahaan
Semester II: Desain Web
b) Kelas XII IPS : Semester I : Desain Web
Semester II: Kewirausahaan
3. Pengaturan Alokasi Waktu
Pembelajaran setiap mata pelajaran dilaksanakan dalam suasana yang saling
menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat antara peserta didik dan
pendidik.Metode pembelajaran diarahkan berpusat pada peserta didik. Guru sebagai
fasilitator mendorong peserta didik agar mampu belajar secara aktif, baik fisik maupun
mental. Selain itu, dalam pencapaian setiap kompetensi pada masing-masing mata
pelajaran diberikan secara kontekstual dengan memperhatikan perkembangan kekinian
dari berbagai aspek kehidupan.
Pengorganisasian kelas pada SMA Negeri 85 Jakarta dibagi ke dalam dua
kelompok, yaitu kelas X dan XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam (MIA) dan
Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) dengan penerapan Kurikulum 2013 dan kelas XII dengan
penerapan Kurikulum 2006 merupakan program penjurusan yang terdiri atas dua
jurusan, yaitu: (1) Ilmu Pengetahuan Alam, dan (2) Ilmu Pengetahuan Sosial.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
40/89
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
41/89
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
42/89
35
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
Tabel. 3.8Program Muatan Lokal Kewirausahaan
Kelas XII IPA/IPS
Standar Kompetensi Kompetensi DasarSiswa memahamipengertian dan dasar-dasar kewirausahaan
1. Teori Kewirausahaan
2. Teori Enterpreuner dari Perspektif Individu3. Ciri-Ciri Enterpreneur
4. Keberanian Mengambil resiko
5. Jenis-Jenis Modal
Siswa memahamipengertian pengusahakecil dan pengusahabesar
1. Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil2. Faktor-Faktor Keberhasilan Usaha
3. Unsur Utama Dalam Rencana Usaha4. Kemampuan Manajemen
5. Solusi untuk Menghindari Kegagalan
6.
Kepemimpinan
5.
Kegiatan Pengembangan Diri
a) Tujuan Umum
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik dengan
memperhatikan kondisi sekolah.
b) Tujuan Khusus
Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam
mengembangkan: (a) Bakat; (b) Minat; (c) Kreativitas; (c) Kompetensi dan
kebiasaan dalam kehidupan; (d) Kemandirian; (e) Kemampuan kehidupan
keagamaan; (f) Kemampuan sosial; (g) Kemampuan belajar; (h) Wawasan dan
perencanaan karir; dan (i) Kemampuan pemecahan masalah.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
43/89
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
44/89
37
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
mengembangkaan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas.
c) Pengembangan kegiatan belajar, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam
rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara
mandiri.
d) Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih
dan mengambil keputusan karir.
3) Pengaturan Pelayanan
a. Klasikal yaitu guru BK memberikan pelayanan secara umum dengan
cara masuk kedalam kelas.
b.
Individual yaitu guru BK memberikan pelayanan secara individu
kepada siswa yang membutuhkan pelayanan khusus
4) Program Pelayanan
a. Jenis Program
1) Program Tahunan, yaitu program kegiatan pelayanan konseling
meliput seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-
masing kelas.
2) Program Semesteran, yaitu program kegiatan pelayanan
konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang
merupakan jabaran program tahunan.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
45/89
38
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
3) Program Bulanan, yaitu program kegiatan palayan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan
jabaran program bulanan.
4) Program Mingguan, yaitu program kegiatan pelayanan konseling
meliputi kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran
program bulanan.
5) Program harian, yaitu program kegiatan pelayanan konseling
yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu.
Program harian merupakan jabaran dari program mingguan
dalam bentuk satuan layanan dan atau satuan kegiatan
pendukung konseling.
b. Penyusunan Program
1) Program pelayanan konseling disusun berdasarkan kebutuhan
peserta didik (need assessment) yan diperoleh melalui aplikasi
instrumentasi.
2) Substansi program pelayanan konseling meliputi keempat
bidang, jenis layanan dan kegiatan pendukung, format kegiatan,
sasaran pelayanan, dan volume/beban tugas konselor.
5)
Penilaian Kegiatan
Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:
a) Penilaian segera, yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan
kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta
didik yang dilayani.
b) Penilaian jangka pendek, yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu
minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
46/89
39
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui
dampak layanan terhadap peserta didik.
c)
Penilaian jangka panjang,yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu
bulan sampai dengan satu semester) setelah satu beberapa layanan
dan kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk
mengetahui lebih jauh dammpak layanan dan atau kegiatan
pendukung konseling terhadap peserta didik.
d) Penilaian proses kegitan pelayanan konselinh dilakukan melalui
analisasi terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagai mana tercantum
di dalam kegiatan layanan dan kegiatan pendukung, untuk
mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.
e) Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam
laporan pelaksanaan program.
B. KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
1) Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan Ekstra kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui
kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan
atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan
berkewenangan di sekolah.
2) Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler
a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk
mengembangkan potensi, bakat dan minat peserta didik.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
47/89
40
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
b. Sosial, yaitu kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan
kemmapuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
c.
Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk
mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan
menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses
perkembangan.
d. Persiapan karier, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk
mengembangkan kesiapan karier peserta didik.
3) Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler
a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ektra kurikuler yang sesuai
dnegan potensi, bakat dan minatpeserta didik secara
individual.
b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai
dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.
c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang
menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.
d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam
suasana yang menggembirakan dan menimbulkan kepuasan
peserta didik.
e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang
membangun semangat peserta didik untukbekerja dengan baik
dan berhasil.
f. Kemanfaatn sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang
dilaksanakan untuk kepentingan masyrakat.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
48/89
41
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
4) Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengembangan diri juga dilaksanakan melalui kegiatan
ekstrakurikuler yang mewadahi berbagai kemampuan, minat dan
bakat siswa. Oleh karena itu kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri
85 Jakarta dijabarkan dalam berbagai bidang kegiatan, yaitu:
1. Bidang Olah Raga:
a) Basket
b) Volley
c) Tae Kwon Do
d) Futsal
2. Bidang Seni dan Budaya:
a) Paduan Suara
b) Budaya Jepang
c)
Fotografi
d) Jurnalistik
3. Bidang Seni Tari:
a) Operrete
b) Modern Dance
c)
Tari Saman
d) Break dance
e) Cheer Leader
4. Bidang Sains Dan Bela Negara:
a) Kelompok Ilmiah Remaja
b) Palang Merah Remaja
c) Paskibra
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
49/89
42
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
d) 3 R (Green House)
e) Pencinta Alam
5.
Bidang Keagamaan:
a) Kerohanian Islam
b) Kerohanian Kristen
5) Uraian Kegiatan Ekstrakurikulker
a. Krida, meliputi kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan
Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR),PKS, Pasukan
Pengibar Bendera (PASKIBRA).
b. Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan
penugasan keilmuan dan kemampuan akademik, penelirtian.
c. Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi Olimpiade sain,
Lomba Cerdas Cermat, pengembangan bakat olah raga, seni
dan budaya, cinta alam,English Club, dan keagamaan.
d. Seminar, lokakarya, dan pameran, dengan substansi antara
lain karier, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM,
keagamaan, seni, budaya.
e. Pengembangan Ketrampilan dibidang ICT.
6)
Format Kegiatan
a. Individual, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti
peserta didik secara perorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti
sekelompok peserta didik.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti
peserta didik dalam satu kelas.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
50/89
43
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
d. Lapangan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti
seseorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar
sekolah atau kegiatan lapangan.
7) Perencanaan Kegiatan
Perencanaan kegiatan ekstra kurikuler mengacu pada jenis-jenis
kegiatan yang memuat unsur-unsur :
1) Sasaran kegiatan
2) Substansi kegiatan
3) Pelaksanaan kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, serta
keorganisasiannya
4) waktu dan tempat
5) Sarana dan pembiayaan
8) Pelaksanaan Kegiatan
1)
Kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat rutin, spontan dan
keteladanan dilaksanakan secara langsung oleh Guru,
konselor dan tenaga kependidikan di sekolah.
2) Kegiatan ekstra kurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai
dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan
pelaksana sebagaimana direncanakan.
3) Pelaksana kegiatan ektra kurikuler adalah pendidik dan atau
tenaga kependidikan sesuai dengan kemampuan da
kewenangan untuk kewenangan untuk kegiatan ekstra
kurikuler yang dimasud.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
51/89
44
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
9) Penilaian Kegiatan
Hasil dan proses kegiatan ekstra kurikuler dinilai secara kualitatif
dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah oleh pelaksana
kegiatan.
10) Pengawasan Kegiatan
1) Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah dipantau, dievaluasi, dan
dibina melalui kegiatan pengawasan.
2) Pengawasan kegiatan ekstra kurikuler dilakukan secara :
a. Interen, oleh kepala sekolah/madrasah.
b. Eksteren, oleh pihak yang secara struktural/fungsional
memiliki kewenangan membina kegiatan ekstra kurikuler
yang dimaksud
11) Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti
utnuk peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
ekstra kurikuler di sekolah/madrasah.
7. Beban Belajar
Beban belajar yang diatur di SMA Negeri 85 Jakarta dengan
menggunakan Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan
yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan
beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku pada SMA Negeri 85 Jakarta.
Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam
satuan jam pembelajaran. Penambahan jam per minggu dijabarkan sebagai berikut:
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
52/89
45
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
Tabel. 3.9
Beban Belajar di SMA Negeri 85 Jakarta
No Kelas BSNP Penambahan Jam SMAN 85
1 X MIA 42Fisika: (1), Biologi: (1), BK: (1), danPramuka: (2).
47
2 X IIS 42Geografi: (1), Ekonomi: (1), BK (1),dan Pramuka (2)
47
3 XI MIA 44 BK: (1) dan Pramuka: (2) 474 XI IIS 44 BK: (1) dan Pramuka: (2) 47
5 XII IPA 39Biologi: (1), Fisika (2), dan Kimia: (1),Pengembangan Diri (2).
45
6 XII IPS 39Geografi: (2), Sosiologi: (1), Ekonomi:(1), dan Pengembangan Diri: (2)
45
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan
oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan
tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka
per jam pembelajaran di SMA Negeri 85 Jakarta berlangsung selama 45 menit.
Jumlah Jam Tatap muka yang tercantum dalam struktur kurikulum SMA
Negeri 85 Jakarta adalah sebagai berikut:
Tabel. 3.10
Jumlah Jam Pelajaran Per Minggu
NO Kelas Jumlah Jam Pelajaran Per Minggu
1 X 472 XI 47
3 XII 45
Pemanfaatan alokasi waktu kegiatan terstruktur dan tidak terstruktur
sebanyak maksimum 60 % dari jumlah alokasi waktu tatap muka per mata pelajaran
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran. Alokasi waktu
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
53/89
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
54/89
47
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Karenanya penilaian autentik
sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang
memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk menerapkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas-
tugas, membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survey, projek,
makalah, membuat multimedia, membuat karangan, dan diskusi kelas.
Jenis penilaian autentik antara lain: penilaian kinerja, penilaian portofolio,
dan penilaian projek, termasuk penilaian diri peserta didik. Penilaian autentik
adakalanya disebut penilaian responsif, yaitu suatu metode untuk menilai proses
dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang
mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius.
Penilaian autentik dapat dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu,
seperti seni, atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya
pada proses dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk
merencanakan program perbaikan (remeial), pengayaan (enrichment), atau
pelayanan konseling. Selain itu hasil penialain autentik dapat digunakan sebagai
bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi standar penilaian
pendidik.
2)
Prinsip Penilaian
Prinsif hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar (prosedur dan kriteria yang
jelas) dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
55/89
48
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
b) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilaukan secara terencana, menyatu
dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
c)
Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
d) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
f) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
g) Edukatif, berarti penilaian bersifat mendidik dan memotivasi peserta didik dan
guru.
3)
Pendekatan Penilaian
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria
(PAK) atau penilaian acuan patokan (PAP). PAK dan PAP merupakan penilaian
pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM).
KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan
pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar (KD) yang
akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) KKM tidak dicantumkan dalam rapor, melainkan pada buku penilaian guru.
b) KKM maksimal 100 %, KKM minimal 75 %. Satuan pendidikan dapat
menentukan KKM di bawah KKM minimal dengan meningkatkannya secara
bertahap.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
56/89
49
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
c) Peserta didik yang belum mencapai KKM, diberi kesempatan mengikuti
program remedial sepanjang semester yang bersangkutan.
d)
Peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui KKM, diberi program
pengayaan.
4)
Ruang Lingkup, Teknik, dan InstrumenPenilaian
a) Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang
sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta
didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk
pada ruang lingkup materi, kompetensi, mata pelajaran/kompetensi
muatan/kompetensi program, dan proses.
b) Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan memiliki karakteristik yang berbeda antara
yang satu dengan yang lainnya.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian
antar peserta didik adalah lembar pengamatan berupa daftar cek (checlist)
atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Sedangkan pada
jurnal berupa catatan pendidik. Selain itu instrumen penilaian harus
memenuhi persyaratan substansi/materi, konstruksi, dan bahasa.
Persyaratan substansi mempresentasikan kompetensi yang dinilai.
Persyaratan konstruksi memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
57/89
50
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
bentuk instrumen yang digunakan, dan persyaratan bahasa adalah
penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
5)Prosedur Penilaian
a)
Prosedur Penilaian Oleh Satuan
Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan
sebagai berikut:
1) Tahap Persiapan
a) Menentukan kriteria minimal perencanaan tingkat kompetensi
dengan mengacu pada indikator kompetensi dasar setiap mata
pelajaran.
b) Mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, dan ujian sekolah.
c) Menentukan kriteria kenaikan kelas.
d) Menentukan kriteria kelulusan.
e)
Menentukan kriteria kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan.
2) Tahap Pelaksanaan
a) Menyelenggarakan ulangan tengah semester dan ulangan akhir
semester.
b) Menyelenggarakan ujian tingkat kompetensi untuk kelas XI.
c) Menyelenggarakan ujian sekolah untuk kelas XII.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
58/89
51
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
3) Tahap Analisis/Pengolahan Hasil Penilaian
dan Tindak Lanjut
a) Melakukan penskoran hasil ulangan tengah semester dan
ulangan akhir semester.
b) Menentukan kenaikan kelas peserta didik sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan.
c) Melakukan penskoran hasil uji tingkat kompetensi.
d) Membuat peta kompetensi peserta didik kelas XI.
e)
Melakukan penskoran hasil ujian sekolah kelas XII.
f) Menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan.
g) Menerbitkan surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN)
setip peserta didik bagi satuan pendidikn penyelenggara Ujian
Nasional.
h) Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan
pendidikan bagi satuan pendidikan yang telah terakreditasi.
4) Tahap Pelaporan
a) Melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat
kompetensi kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk
buku rapor.
b) Melakukan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan
keada dinas pendidikan kabupaten/kota dan isntansi lain yang
terkait.
c) Melaporkan hasil ujian tingkat kompetensi kepada orangtua/wali
peserta didik dan dinas pendidikan.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
59/89
52
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
b)
Prosedur penilaian oleh pemerintah
dan/atau lembaga mandiri
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan melalui ujian mutu
tingkat kompetensi (UMTK) dan ujian nasional (UN) sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
6)
Pengolahan Nilai
Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu diolah untuk dimasukkan ke
dalam buku laporan hasil belajar (rapor). Nilai rapor merupakan gambaran
pencapaian kemampuan peserta didik dalam satu semester.
1. Penilaian Pengetahuan:
a) Penilaian pengetahuan dilakukan oleh guru mata pelajaran
(pendidik). Penilaian pengetahuan terdiri atas: Nilai proses (Nilai
harian) (NH), Nilai ulangan tengah semester (UTS), dan nilai
ulangan akhir semester (UAS).
b) Nilai harian diperoleh dari hasil tes tulis, tes lisan, dan tes
penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu
kompetensi dasar (KD).
c)
Penghitungan nilai pengetahuan diperolehdari rerata NH, UTS, dan
UAS.
d) Penilaian rapor untuk pengetahuan menggunakan penilaian
kuantitatif dengan skala 1 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua)
desimal dan setiap aras (tingkatan) diberi predikat seperti pada
tabel. 3.11, sebagai berikut:
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
60/89
53
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
Tabel. 3.11
Predikat Nilai Pengetahuan
PredikatNilai Kompetensi
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 4 4Sangat Baik
A- 3,66 3,66B+ 3,33 3,33
BaikB 3 3
B- 2,66 2,66
C+ 2,33 2,33CukupC 2 2
C- 1,66 1,66
D+ 1,33 1,33 Kurang1 1
e) Penghitungan nilai pengetahuan adalah dengan cara:
1. NH, UTS, dan UAS menggunakan skala nilai 0 s.d 100.
2. Nilai Rapor merupakan hasil konversi dari rerata NH, UTS,
dan UAS, dengan perhitungan sebagai berikut:
1004
2. Penilaian Keterampilan:
a) Penilaian keterampilan dilakukan oleh guru mata pelajaran.
Penilaian keterampilan teridiri atas: Nilai praktik, Nilai projek, dan nilai
portofolio.
b) Penilaian keterampilan dilakuakn pada setiap akhir penyelesaian satu
KD.
c) Penghitungan nilai keterampilan diperoleh dari rata-rata penilaian
praktik, penilaian projek, dan penilaian portofolio.
d) Pengolahan nilai rapor (LHB) untuk keterampilan menggunakan
penilaian kuantitatif dengan skala 14.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
61/89
54
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
3. Nilai praktik, dan portofolio menggunakan menggunakan nili 0 s.d 100.
4. Nilai rapor merupakan hasil konvensi dari rerata nilai praktik (NPr). Projek
(NPj), dan nilai portofolio (Npo) dengan perhitungan sebagai berikut:
(rerata NPr, NPj, dan Npo/100) x 4.
5. Penilaian Sikap:
a) Sikap (spiritual dan sosial) untuk LHB terdiri atas sikap dalam mata
pelajaran dan sikap antar mata pelajaran. Sikap dalam mata
pelajaran diisi oleh setiap guru mata pelajaran berdasarkan
rangkuman hasil pengmatan guru, penilaian diri, peilaian sejawat.,
dan jurnal, ditulis dengan predikat.
Sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurangan (K).
Sikap antar mata pelajaran diisi oleh wali kelas setelah berdiskusi an
ditulis dengan semua guru mata pelajaran, disimpulkan secara utuh
dan ditulis dengan deskripsi koherensi.
b) Penilaian sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian
observasi (penilaian proses), penilaian diri sendiri, penilaian antar
teman, dan jurnal catatan guru.
c) Nilai observasi diperoleh dari hasil pengamatan terhadap proses
sikap tertentu sepanjang proses pembelajaran itu satu kompetensi
dasar.
d) Untuk penilaian sikap spiritual dan sosial (KI-1 dan KI-2)
menggunakan nilai kualitatif, sebagai berikut:
1. SB = Sangat Baik = 80100
2. B = Baik = 7079
3.
C = Cukup = 60694. K = Kurang = n < 60
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
62/89
55
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
B. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
1) Kurikulum 2013
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) kurikulum 2013 untuk kelas X dan kelas
XI pada tabel 3.12 dan 3.13, sebagai berikut:
Tabel. 3.12Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran (KKM)
Kelas X MIA/IIS
No Mata PelajaranPengetahuan/Keterampilan Sikap
Nilai KriteriaA. KELOMPOK WAJIB 2.67 B- Baik
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2.67 B- Baik
2Pendidikan Pancasila danKewarganegaraan
2.67 B- Baik
3 Bahasa Indonesia 2.67 B- Baik
4 Matematika 2.67 B- Baik
5 Sejarah Indonesia 2.67 B- Baik6 Bahasa Inggris 2.67 B- Baik
7 Seni Budaya 2.67 B- Baik8 Prakarya dan Kewirausahaan 2.67 B- Baik
9 Pendidikan jasmani, olahraga, dankesehatan
2.67 B- Baik
B. KELOMPOK PEMINATAN - - -I. MATEMATIKA DAN ILMU ALAM (MIA) - - -
1 Matematika 2.67 B- Baik
2 Biologi 2.67 B- Baik3 Fisika 2.67 B- Baik
4 Kimia 2.67 B- BaikII. ILMU-ILMU SOSIAL (IIS) - - -
1 Sejarah 2.67 B- Baik
2 Geografi 2.67 B- Baik3 Sosiologi dan Antropologi 2.67 B- Baik4 Ekonomi 2.67 B- Baik
C. PENDALAMAN MINAT DAN LINTAS MINAT - - -
1 PENDALAMAN MINAT - - -2 LINTAS MINAT - - -
Bahasa Inggris 2.67 B- BaikBahasa Perancis 2.67 B- Baik
Geografi 2.67 B- Baik
D. BIMBINGAN KONSELING (BK) - - -
E. KEPRAMUKAAN - - Baik
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
63/89
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
64/89
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
65/89
58
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
No Mata Pelajaran
Kriteria ketuntasan minimal
Semester 5 Semester 6
PPK danPraktik
SikapPPK danPraktik
Sikap
11 Penjasorkes 75.00 Baik 75.00 Baik12 TIK 75.00 Baik 75.00 Baik
13 Bahasa Perancis 75.00 Baik 75.00 Baik
14 Muatan Lokal 75.00 Baik 75.00 Baik
15 Pengembangan Diri - - - -
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi dasar (KD) berkisar antara 0 -100. Dari data yang ada SMA Negeri 85
Jakarta menetapkan kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75.00
dan secara bertahap dan terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan
maksimal yaitu 100.
9. Kenaikan Kelas, Penjurusan Dan Kelulusan
a) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria
kenaikan kelas diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sebagai berikut:
1. Landasan
a) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun
2013 tentang Stadar Nasional Pendidikan.
b) Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian.
c) Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum 2013.
d) Peraturan Dirjen Mandikdasmen No : 576/C/KEP/TU/2006.
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
66/89
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
67/89
60
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
Tabel. 3.16
Kriteria Penilaian Kompetensi Peserta Didik
PredikatNilai Kompetensi
Pengetahuan Keterampilan SikapA 4 4
Sangat BaikA- 3,66 3,66
B+ 3,33 3,33
BaikB 3 3B- 2,67 2,67
C+ 2,33 2,33
CukupC 2 2
C- 1,66 1,66D+ 1,33 1,33
Kurang
1 1
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 diberikan remedial sesuai dengan
kebutuhan peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2,67
atau kurang dari B-.
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan
optimal belajar untuk menguasai KD yang dipelajarainya apabila
menunjukkan indikator nilai 2,67.
c) Untuk KD pada KI-1 atau KI-2, ketuntasan seorang peserta didik
dilakukan dengan memperhatikan aspek pada KI-1 dan KI-2
untuk seluruh mata pelajaran.
b) Kelulusan Dari SMA Negeri 85 Jakarta
Kelulusan peserta didik dari SMA Negeri 85 Jakarta berpedoman
pada pelaksanaan kurikulum 2006 dan ditentukan oleh rapat dewan guru SMA
Negeri 85 Jakarta dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
-
8/10/2019 KTSP_SMAN85JKT_2014
68/89
61
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan
kesehatan.
3)
Lulus ujian sekolah (US) untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi;
4) Lulus Ujian Nasional (UN).
c)
Kelulusan Ujian Nasional
1) Ketentuan
a) Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah (US) apabila peserta
didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh SMA
Negeri 85 Jakarta berdasarkan perolehan Nilai Sekolah (NS).
b) Nilai Sekolah sebagaimana dimaksud pada butir a diperoleh dari
gabungan antara nilai ujian sekolah (NUS) dan nilai rata-rata rapor
semester 3, 4, dan 5 (NR), dengan perbandingan sebagai berikut:
70 % Nilai US dan 30 % Nilai Raport Sem. 3-4-5..
c) Kelulusan peserta didik dari Ujian Nasional (UN) ditentukan
berdasarkan Nilai Akhir (NA).
d) Nilai Akhir (NA) sebagaimana dimaksud pada butir c