KTI_Jurnal

download KTI_Jurnal

of 12

description

nbvbn

Transcript of KTI_Jurnal

12

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN 3N

(NANDA, NOC, DAN NIC) TERHADAP TINGKAT KEPUASAN

PASIEN POST OPERASI KATARAK DI RSUD ANSYARI

SALEH BANJARMASIN

Lia Yulia Budiarti1, Rina Anggraini IS2, Gusti Herry Masdiqa31Bagian Mikrobiologi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Magkurat

2Bagian Keperawatan Kritis dan Gawat Darurat Program Studi Ilmu Keperawtan Fakultas Kedoteran Universitas Lambung Mangkurat

3Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Universitas Lambung MangkuratAsuhan keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang memampukan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan berdasarkan sistem klasifikasi nursing taxonomies, yaitu 3N (NANDA, NOC, NIC). Tingkat kepuasan adalah tingkat perasaan pasien post operasi katarak setelah membandingkan kinerja asuhan keperawatan yang diterima dengan harapan pasien. Post operasi katarak adalah pasien yang menjalani rawat inap minimal 3 hari setelah operasi katarak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian asuhan keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC) terhadap tingkat kepuasan pasien post operasi katarak di RSUD Ansyari Saleh Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimental dengan rancangan One Shot Case Study Design, menggunakan sampel sebanyak 4, 2 sampel sebagai perlakuan yang diberikan asuhan keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC) dan 2 sampel sebagai kontrol yang diberikan asuhan keperawatan standar rumah sakit. Tingkat kepuasan dinilai menggunakan kuesioner tingkat kepuasan pasien terhadap asuhan keperawatan dari Nursalam berdasarkan lima dimensi tingkat kepuasan. Uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan bahwa nilai kemaknaan (p) sebasar 1,00, dimana p > (0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan bahwa tidak ada pengaruh pemberian asuhan keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC) terhadap tingkat kepusan pasien post operasi katarak di RSUD Ansyari Saleh Banjarmasin.

Kata-kata kunci: asuhan keperawatan, tingkat kepuasan, post operasi katarakABSTRACTTHE EFFECT OF GIVING OF 3N (NANDA, NOC, AND NIC) NURSING CARE PLAN TOWARDS THE PATIENT SATISFACTION LEVEL ON CATARACT POST OPERATION IN RSUD ANSYARI SALEH BANJARMASINLia Yulia Budiarti1, Rina Anggraini IS2, Gusti Herry Masdiqa31Microbiology Department Nursing Science Study Programme

Medical Faculty of Lambung Mangkurat University

2Critical Care and Emergency Nursing Department Nursing Science Study Programme Medical Faculty of Lambung Mangkurat University

3 Nursing Science Study Programme Student

Medical Faculty of Lambung Mangkurat UniversityNursing care plan is an approach to solve a problem which afford the nurse to manage and give a nursing care based on classification system nursing toxonomies, that is 3N (NANDA, NOC, NIC). The satisfaction level is a level of patient feeling after cataract post operation, after comparing the nursing care plan that is accepted with a hope by the patient. Cataract psot operation is a patient that endures the nursing stay at least 3 days after cataract operation. This research purposes to find out the effect on giving of 3N (NANDA, NOC, NIC) nursing care plan towards the level of satisfaction cataract post operation in RSUD Ansyari Saleh Banjarmasin. This research is a pre experimental research with One Shot Case Study Design program, using amount of sample as many as 4 subjects, with 2 samples as a control that given a hospital nursing care plan and 2 samples as a treatment that given a 3N (NANDA, NOC, NIC) nursing care plan. The satisfaction level is valued by using a quetioner of patients satisfaction level towards the nursing care plan from Nursalam based on the five dimentions of satisfaction level. The test of Wilcoxon Signed Rank Test shows that meaning value (p) is higher than the significant value (), p > (0,05). According research, it can be taken a conclusion that there is no an effect on giving of 3N (NANDA, NOC, NIC) nursing care plan towards the patients satisfaction level on cataract psot operation in RSUD Ansyari Saleh Banjarmasin.Keywords: nursing care plan, satisfaction level, cataract post operationPENDAHULUAN

Keperawatan merupakan salah satu SDM (sumber daya manusia) yang terpenting dalam memberikan pelayanan di rumah sakit. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit, dengan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan biologis, psikologis, sosiologis dan spiritual yang komprehensif serta holistic yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik dalam keadaan sehat atau sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia, yang mengacu pada standar professional asuhan keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntutan utama (1).

Dalam menghadapi era persaingan yang ketat, hal utama yang perlu diperhatikan oleh rumah sakit adalah kepuasan pelanggan agar dapat bertahan, bersaing, dan mempertahankan pasar yang sudah ada. Untuk itu rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Salah satu pelayanan yang perlu diperhatikan oleh rumah sakit adalah pelayanan dalam bidang keperawatan. Hal ini karena jumlah tenaga kesehatan yang paling banyak di rumah sakit adalah perawat, yang merupakan penjalin kontak pertama dan terlama berinteraksi dengan pasien selama 1x24 jam, dengan memberikan asuhan keperawatan yang profesional (2).

Asuhan keperawatan profesional merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit, yang mempunyai peranan besar terhadap pencapaian efisiensi, mutu, dan citra rumah sakit di mata masyarakat. Dalam pemberian asuhan keperawatan, perawat seharusnya menggunakan standar asuhan keperawatan yang baku. Salah satu standar asuhan keperawatan yang baku dan sudah diakui dunia adalah 3N (NANDA, NOC, NIC)(1).

NANDA (North American Nursing Diagnosis Association) merupakan standar untuk menetapkan diagnosa keperawatan, NOC (Nursing Outcomes Classification) adalah standar untuk menggambarkan dan mengklasifikasikan tujuan keperawatan dan merupakan hasil dari aktifitas intervensi yang dilakukan oleh perawat, sedangkan NIC (Nursing Intervention Classification) merupakan standar yang menggambarkan intervensi komprehensif yang dilakukan oleh perawat (1,3,4,5).

Standar asuhan keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC) sudah mulai digunakan pada tahun 1992 di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya (1). Tetapi, di Indonesia sendiri hanya ada beberapa daerah, seperti Maluku dan Jawa yang sudah mulai menggunakan standar asuhan keperawatan 3N, sedangkan untuk daerah Kalimantan Selatan dan sekitarnya belum mengggunakan standar asuhan keperwatan 3N sebagai standar perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Standar asuhan keperawatan tersebut bisa diberikan pada pasien yang menderita penyakit apa saja, salah satunya adalah pasien yang mengalami penyakit katarak (3).Penyakit katarak merupakan kekeruhan yang terjadi pada lensa mata karena hidrasi (penambahan cairan lensa) dan atau karena denaturasi protein lensa sehingga menyebabkan penurunan/gangguan penglihatan. Ganguan penglihatan tidak terjadi secara langsung, melainkan secara perlahan dan jika tidak ditindaklanjuti dapat menimbulkan kebutaan (6).Menurut data organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO, 2002) tingkat kebutaan yang diakibatkan katarak di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara, yaitusebesar 1,5%, sedangkan tingkat kebutaan di Indonesia berada diurutan ketiga di dunia, yaitu sebesar 1,47%. Insidensi penyakit katarak di Indonesia bisa dipengaruhi oleh letak geografis yang berada di daerah garis khatulistiwa. Berdasarkan penelitan Brian G dan Taylor HR (2001), pada 15 tahun resiko lebih cepat terkena katarak pada penduduk di daerah khatulistiwa dibanding penduduk di Eropa (7,8).Penyakit katarak biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif sehingga dapat menggangu aktivitas penderita. Untuk penyembuhannya hanya bisa dilakukan dengan tindakan operasi. Setelah operasi, pasien akan mendapatkan perawatan di ruangan sampai dengan pasien diizinkan rawat jalan. Selama perawatan post operasi di ruangan, perawat dituntut untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas, sehingga pasien merasa puas dengan pelayanan di rumah sakit. Untuk itu perlu digunakan standar asuhan keperawatan yang holistik (6).Perawatan terhadap penyakit katarak di Kalimantan Selatan sangat tinggi, salah satunya di RSUD Ansyari Saleh Banjarmasin. Dari data yang diperoleh di poliklinik mata RSUD Ansyari Saleh Banjarmasin pada bulan Januari sampai Februari 2011 penderita katarak berjumlah 62 orang dan yang telah dilakukan operasi ada 17 orang (9). Tindakan yang sudah dilakukan pada penderita penyakit katarak adalah tindakan operasi dan pemberian asuhan keperawatan, tetapi belum diketahui pengaruh pemberian asuhan keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC) terhadap tingkat kepuasan pasien post operasi katarak di RSUD Ansyari Saleh Banjarmasin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Asuhan Keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC) terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Post Operasi Katarak di RSUD Ansyari Saleh Banjarmasin.METODE

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Pre Experimental dengan rancangan One Shot Case Study Design untuk mengidentfikasi pengaruh pemberian asuhan keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC) terhadap tingkat kepuasan pasien post operasi katarak di RSUD Ansyari Saleh Banjarmasin (10).

Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien post operasi katarak yang menjalani rawat inap di RSUD Ansyari Saleh Banjarmasin selama bulan Mei-Juni 2011. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara Non Probability Samplingyaitu dengan teknikPurposive Sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan kriteria penelitian, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya. Perkiraan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 16 subjek penelitian, dengan 8 sampel sebagai kontrol dan 8 sampel sebagai perlakuan (10).Instrumen pada penelitian ini adalah dengan menggunakan kuisioner tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan dari Nursalam (10). Ada lima dimensi mutu yang digunakan pasien dalam menilai tingkat kepuasan asuhan keperawatan, yaitu dimensi bukti nyata (tangibles), dimensi kehandalan (reliability), dimensi ketanggapan (responsiveness), dimensi jaminan (assurance), dan dimensi berbagi rasa (emphaty). Pengukuran variabel tingkat kepuasan pasien berdasarkan lima dimensi kepuasan pada penelitian ini menggunakan format jawaban skala ordinal, yang memungkinkan pasien menjawab dalam berbagai tingkatan (1-4) dimana setiap jawaban diberi bobot nilai dengan ketentuan sebagai berikut:a. Skor 4 bila jawaban sangat puasb. Skor 3 bila jawaban puasc. Skor 2 bila jawaban tidak puasd. Skor 1 bila jawaban sangat tidak puas

Setelah diberi bobot nilai selanjutnya dibuat kategori dari setiap instrumen untuk kualitas jawaban dari pasien berdasarkan nilai skor kemudian ditetapkan klasifikasi (kriteria nilai) meliputi perhitungan sederhana sebagai berikut:

a. Menetapkan nilai tertinggi yaitu jumlah pertanyaan dikalikan skor 4, yaitu 5x4=20b. Menetapkan nilai terendah yaitu jumlah pertanyaan dikalikan skor 1, yaitu 5x1=5c. Menentukan range, dengan cara nilai tertinggi dikurangi nilai terendah, yaitu 20-5=15d. Range dibagi 4 kategori untuk lebar kelas (interval) dari kategori nilai yang akan dibuat 15:4=3,75=4

Berdasarkan perhitungan ini, klasifikasi nilai dan kategori variabel tingkat kepuasan pasien berdasarkan masing-masing dimensi adalah sebagai berikut:a. Skor 5-8 dengan kategori kepuasan sangat tidak puas

b. Skor 9-12 dengan kategori kepuasan tidak puasc. Skor 13-16 dengan kategori kepuasan puasd. Skor 17-20 dengan kategori kepuasan sangat puasPengumpulan data diperoleh dengan cara memberikan kuesioner secara langsung kepada pasien post operasi katarak yang menjalani rawat inap dan telah mendapatkan asuhan keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC) minimal 3 hari. Setelah kuesioner terkumpul akan dilakukan pengolahan, editing, dan analisis data.

Analisis data dilakukan dengan analisis multivariat. Analisis multivariat ini digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis data ini menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Uji signifikasi terhadap hasil dengan membandingkan tingkat kemaknaan (p) dengan tingkat signifikan () 5%. Hipotesis penelitian diterima jika nilai tingkat kemaknaan (p) lebih kecil dari tingkat signifikan () (10).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian pengaruh pemberian asuhan keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC) terhadap tingkat kepuasan pasien post operasi katarak di RSUD Ansyari Saleh Banjarmasin dapat dilihatpadatabel 5.1 dan 5.2 sebagaiberikut:Tabel 5.1 Distribusi pengaruh pemberian asuhan keperawatan berdasarkan standar rumah sakit terhadap tingkat kepuasan pasien post operasi katarak di RSUD Ansyari Saleh BanjarmasinNoNama PasienAsuhan Keperawatan Standar Rumah Sakit

Dimensi KepuasanAngkaIndikator

1Ny RDimensi Tangibles14Puas

Dimensi Reliability15Puas

Dimensi Responsiveness15Puas

Dimensi Assurance13Puas

Dimensi Emphaty14Puas

2Ny ADimensi Tangibles15Puas

Dimensi Reliability15Puas

Dimensi Responsiveness14Puas

Dimensi Assurance14Puas

Dimensi Emphaty14Puas

Tabel 5.2 Distribusi pengaruh pemberian asuhan keperawatan berdasarkan standar 3N (NANDA, NOC, NIC) terhadap tingkat kepuasan pasien post operasi katarakdi RSUD Ansyari Saleh Banjarmasin

NoNama PasienAsuhan Keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC)

Dimensi KepuasanAngkaIndikator

1Ny RDimensi Tangibles14Puas

Dimensi Reliability15Puas

Dimensi Responsiveness15Puas

Dimensi Assurance15Puas

Dimensi Emphaty14Puas

2Tn MDimensi Tangibles14Puas

Dimensi Reliability15Puas

Dimensi Responsiveness15Puas

Dimensi Assurance15Puas

Dimensi Emphaty15Puas

Tabel 5.1 menjelaskan bahwa tingkat kepuasan pasien post operasi katarak yang telah diberikan asuhan keperawatan sesuai standar rumah sakit menyatakan puas terhadap asuhan keperawatan yang diberikan berdasarkan dari lima dimensi kepuasan, yaitu dimensi tangibles, dimensi reliability, dimensi responsiveness, dimensi assurance, dan dimensi emphaty.Tabel 5.2 menjelaskan bahwa tingkat kepuasan pasien post operasi katarak yang diberikan asuhan keperawatan sesuai standar 3N (NANDA, NOC, NIC) menyatakan puas terhadap asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien selama dirawat inap di rumah sakit berdasarkan dari lima dimensi tingkat kepuasan, yaitu dimensi tangibles, dimensi reliability, dimensi responsiveness, dimensi assurance, dan dimensi emphaty.

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat hasil penelitian di atas, dilakukan analisis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dengan 5%. Analisis dilakukan dengan menggunakan program SPSS dan didapat hasil seperti berikut:Tabel 5.3 Analisis data dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test

NMean RankSum of Ranks

RS ASNegative Ranks2a2.505.00

Positive Ranks2b2.505.00

Ties6c

Total10

a. RS < AS

b. RS > AS

c. RS = AS

Test Statistics

RS AS

Z.000a

Asymp. Sig. (2-tailed)1.000

Berdasarkan hasil analisis di atas, terlihat nilai kemaknaannya (p) sebesar 1,00. Nilai p > (0,05), hal ini berarti tidak ada perbedaan tingkat kepuasan antara pasien yang mendapatkan asuhan keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC) dengan asuhan keperawatan standar rumah sakit yang diberikan pada pasien post operasi katarak di RSUD Ansyari Saleh Banjarmasin.

Pada bagian ini akan diulas mengenai hasil penelitian seperti pada tabel 5.1 dan tabel 5.2 yang telah dilaksanakan yaitu pengaruh pemberian asuhan keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC) terhadap tingkat kepuasan pasien post operasi katarak di RSUD Anyari Saleh Banjarmasin.Berdasarkan hasil analisis statistik yang mempunyai nilai kemaknaannya (p) sebesar 1,00. Nilai p > (0,05) menunjukkan bahwa pada penelitian ini tingkat kepuasan pasien post operasi katarak yang mendapatkan asuhan keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC) sama dengan tingkat kepuasan pasien post operasi katarak yang mendapatkan asuhan keperawatan standar rumah sakitpada RSUD Ansyari Saleh Banjarmasin.Walaupun hasil analisis data statistik seperti pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata tingkat kepuasan pada pasien post operasi katarak yang mendapatkan asuhan keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC)lebih tinggi dibandingkan asuhan keperawatan dari standar rumah sakit yang dinilai dari lima dimensi tingkat kepuasan (dimensi tangibles, dimensi reliability, dimensi responsiveness, dimensi assurance, dan dimensi emphaty), tetapi karena sampel penelitian sedikit (tidak sampai jumlah sampel yang ditargetkan), maka tingkat kepuasan secara keseluruhan menunjukkan hasil yang sama (tidak ada pengaruh pemberian asuhan keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC) terhadap tingkat kepuasan pasien post operasi katarak) (10).Berdasarkan hasil analisis statistik yang mempunyai nilai kemaknaan (p) sebesar 1,00 serta jumlah yang sampel yang tidak mencapai target pada penelitian ini, juga ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap asuhan keperawatan yang diberikan, yaitu (11,12):

a. Sikap pendekatan staf pada pasien, yaitu sikap staf terhadap pasien ketika pertama kali datang ke ruamh sakit.

b. Kualitas perawatan yang diterima oleh pasien, yaitu apa saja yang telah dilakukan oleh pemberi pelayanan kepada pasien, seberapa pelayanan keperawatan yang berkaitan dengan proses kesembuhan penyakit yang diderita oleh pasien dan kelangsungan perawatan pasien selama berada di rumah sakit.c. Prosedur administrasi, yaitu berkaitan dengan pelayanan administrasi pasien dimulai dari masuk rumah sakit, selama perawatan berlangsung sampai keluar dari rumah sakit.d. Fasilitas-fasilitas yang disediakan rumah sakit, yaitu fasilitas ruang rawat inap, kualitas makanan atau penjual makanan yang terjamin kesehatannya, privasi, dan waktu kunjungan pasien.e. Diperlukan pelatihan khusus untuk pengaplikasian asuhan keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC) pada rumah sakit sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif kepada pasien yang berfokus kepada pemenuhan kebutuhan pasien.PENUTUP

Simpulan yang dapat diambil dari penjelasan di atas adalah tidak ada pengaruh pemberian asuhan keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC) terhadap tingkat kepuasan pasien post operasi katarak di RSUD Ansyari Saleh Banjarmasin, karena nilai kemaknaannya sebesar 1,00, dimana p > (0,05). Tingkat kepuasan pasien post operasi katarak yang diberikan asuhan keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC) dengan pasien post operasi katarak yang diberikan asuhan keperawatan standar rumah sakit menunjukkan tingkat kepuasan yang sama.Penelitian selanjutnya adalah dengan menggunakan sampel yang lebih besar, waktu yang lebih lama, serta perlu penelitian yang menggunakan asuhan keperawatan 3N (NANDA, NOC, NIC) pada pasien rawat inap dengan berbagai jenis penyakit sehingga dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurjannah I. Proses keperawatan NANDA, NOC, NIC. Yogyakarta: MocoMedia, 2010.

2. Anonim. Standar pelayanan rumah sakit. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Cetakan ke-3. Jakarta: Depkes RI, 1997.

3. NANDA International. NANDA-I: Nursing Diagnoses Definitions & Classification 2009-2010. USA: Willey Blackwell Publication, 2009.

4. Moorhead S, Meridean M, Marion J. Nursing Outcomes Classification (NOC). Fourth edition. USA: Mosby Elsevier, 2004.

5. Bulechek, Gloria M, Joanne CM. Nursing Intervention Classification (NIC). Fifth edition. USA: Mosbie Elsevier, 2008.

6. Ilyas S. Ilmu penyakit mata. Jakarta: FKUI, 2009.

7. Mukesh BN, Diminitrov PN, Ahmed S, et al. Development of Cataract and Associated Risk Factors. Arch Ophthalmol 2006; 124: 79-85.

8. Notoadmodjo S. Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.9. Perry AG dan Potter PA. Fundamental keperawatan. Edisi IV. Jakarta: EGC, 2003.10. Nursalam. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Edisi kedua. Jakarta: Salambe Medika, 2008.11. Supranto J. Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan untuk menaikkan pangsa pasar. Jakarta: Rineka Cipta, 2001.12. Hafizurahman. Pelayanan pelanggan di rumah sakit. Majalah Kedokteran 2001; 51(7): 267-270.