KTI (KUL) New Haha

29
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari tentu tidak dapat lepas dari bahan kebutuhan pokok, bahkan dapat dikatakan hidupnya tergantung dari terpenuhinya kebutuhan pokok tersebut. Hal itu wajar karena dalam kehidupan sehari-hari masyarakat perlu mengonsumsi bahan kebutuhan pokok untuk memenuhi asupan gizi bagi tubuh, seperti protein, karbohidrat, mineral, dan kalsium. Asupan itu bermanfaat bagi tubuh agar tetap dalam kondisi tidak kekurangan gizi. Bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur, cabai dan lain-lain akhirnya merupakan kebutuhan pokok utama yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Transcript of KTI (KUL) New Haha

Page 1: KTI (KUL) New Haha

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah

Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari tentu tidak dapat lepas dari

bahan kebutuhan pokok, bahkan dapat dikatakan hidupnya tergantung dari

terpenuhinya kebutuhan pokok tersebut. Hal itu wajar karena dalam

kehidupan sehari-hari masyarakat perlu mengonsumsi bahan kebutuhan pokok

untuk memenuhi asupan gizi bagi tubuh, seperti protein, karbohidrat, mineral,

dan kalsium. Asupan itu bermanfaat bagi tubuh agar tetap dalam kondisi tidak

kekurangan gizi. Bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur, cabai

dan lain-lain akhirnya merupakan kebutuhan pokok utama yang harus

dipenuhi terlebih dahulu.

Pada saat menjelang Natal tahun 2010, permintaan bahan pokok

meningkat. Banyak faktor yang mempengaruhi meningkatnya permintaan

bahan pokok ini, seperti intensitas kebutuhan konsumen, pendapatan

masyarakat, selera dan perkiraan harga di masa datang. Hal ini yang

menyebabkan harga bahan pokok naik. Selain itu cuaca buruk, stok bahan

pokok yang kurang serta kendala distribusi juga merupakan penyebab

kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal ini. Masyarakat harus

1

1

Page 2: KTI (KUL) New Haha

menyadari bahwa kenaikan harga bahan pokok (sembako) menjelang Natal

merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari.

Naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang Natal 2010 dan

tarif dasar listrik (TDL) per Juli 2010 sebesar 10 persen diprediksi akan

menjadi masalah pemerintah. Kecenderungan kenaikan harga-harga barang

secara umum dan terus-menerus ini dapat memicu kenaikan inflasi. Yang

jelas, kenaikan harga dari satu atau dua jenis barang saja tidak dapat dikatakan

inflasi, kecuali keadaan tersebut meluas hingga mengakibatkan kenaikan

harga barang-barang lainnya. Inflasi praktis menjadi "pencuri" bagi yang

berpendapatan tetap atau pas-pasan karena mengurangi daya beli. Terhadap

harga-harga barang yang diatur atau ditentukan pemerintah, BPS (Badan

Pusat Statistik) mungkin tidak akan mencatat adanya kenaikan karena yang

dicatat harga-harga "resmi" pemerintah. Tetapi dalam realitanya, bisa saja

harga-harga terus naik. Keadaan ini tak terelakkan karena harga barang-

barang "tidak resmi" ternyata lebih tinggi (cenderung naik) daripada harga

"resmi". Dalam hal ini sebenarnya telah terjadi "inflasi yang ditutupi", yang

suatu waktu akan muncul karena semakin tidak relevan dengan keadaan yang

ada. Kondisi ini tentu akan menimbulkan akibat buruk di kemudian hari yang

harus dipikul masyarakat. Selain itu, tingginya inflasi akan berimbas pada

terhambatnya laju pertumbuhan ekonomi akibat menurunnya daya beli

masyrakat karena kenaikan harga-harga.

2

Page 3: KTI (KUL) New Haha

Oleh karena itu, pemerintah membuat kebijakan untuk menekan

kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal agar tidak terjadi kenaikan

secara terus-menerus yang dapat menimbulkan inflasi.

Kenaikan harga pangan ini perlu mendapat perhatian dan fokus utama

dalam agenda kerja pemerintah. Karena ini sangat berhubungan dengan hajat

hidup orang banyak dan sangat urgen bagi kelangsungan kehidupan rakyat

kecil. Untuk mengatasi kenaikan harga pangan, ada beberapa hal tindakan

yang dapat dilakukan, diantaranya melalui upaya jangka pendek dan jangka

menengah.

Mencermati kenyataan tersebut diatas maka dilakukan studi kasus

dengan judul “Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Harga Bahan Pokok

yang Naik Menjelang Natal Tahun 2010”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Mengapa terjadi kenaikan harga bahan pokok saat menjelang Natal tahun

2010?

2. Bagaimana tindakan pemerintah dalam mengatasi kenaikan harga bahan

pokok menjelang Natal tahun 2010?

3

Page 4: KTI (KUL) New Haha

1.3 Tujuan

1. Menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan harga bahan pokok

menjelang Natal tahun 2010.

2. Mengidentifikasi tindakan pemerintah dalam mengatasi kenaikan harga bahan

pokok menjelang Natal tahun 2010.

1.4 Manfaat

1. Bagi Pemerintah

Pemerintah dapat mencegah terjadinya inflasi yang disebabkan karena

kenaikan harga bahan pokok sehingga dapat menciptakan perekonomian suatu

negara yang stabil.

2. Bagi Masyarakat (Konsumen)

Masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga yang

terjangkau.

Masyarakat dapat mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok

menjelang Natal.

Bagi Pedagang

Aktivitas jual beli para pedagang bisa lancar karena harga bahan

pokok yang terjangkau oleh para konsumen.

4

Page 5: KTI (KUL) New Haha

1.5 Metodelogi

Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan cara studi literatur yaitu,

mempelajari kemudian merangkum informasi yang ada dan kemudian

dituliskan pada karya tulis ilmiah ini. Penulisan karya tulis ilmiah ini diambil

dari internet sebagai sumber.

1.6 Sistematika Karya Tulis

Penulisan laporan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab, masing-

masing bab membahas:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini mengemukakan Latar Belakang Masalah, Perumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi

Penelitian, dan Sistematika Karya Tulis Ilmiah.

BAB II. PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang uraian pembahasan atas topik permasalahan yang

Dimunculkan.

BAB III. PENUTUP

Berisi Kesimpulan yang merupakan jawaban ringkas dari pokok

masalah dan Saran yang menyajikan usulan sehubungan dengan

masalah yang dianalisa.

5

Page 6: KTI (KUL) New Haha

BAB II

PEMBAHASAN

Harga pangan merupakan salah satu indikator yang dapat menjelaskan

kondisi ketahanan pangan suatu wilayah. Pengamatan terhadap kondisi harga

bahan pangan dapat berguna untuk mengetahui berbagai hal seperti

ketersediaan pasokan, permintaan, kelancaran distribusi pangan, kondisi

perdagangan di pasar internasional, dampak implementasi kebijakan

pemerintah, daya beli masyarakat, kesejahteraan petani atau produsen, dan

sebagainya. Untuk itulah data perkembangan harga pangan atau dalam hal ini

harga kebutuhan pokok yang dipantau oleh Departemen Perdagangan

(Depdag) perlu dipublikasikan secara berkala, terlebih saat menjelang Natal

seperti sekarang ini. .

Berikut adalah data perkembangan harga sembilan bahan pokok (sembako)

yang diamati berdasarkan pantauan Departemen Perdagangan (Depdag):

Jenis Barang 16/12/10 (Rp) 23/12/10 (Rp)

Beras Bulog 6.000,00 6.500,00

Beras Membramo 6.500,00 7.000,00

Beras Makasar 6.500,00 7.000,00

6

6

Page 7: KTI (KUL) New Haha

Bawang merah 20.000,00 30.000,00

Bawang putih 22.000,00 30.000,00

Cabe keriting 35.000,00 50.000,00

Cabe Rawit 20.000,00 40.000,00

Kentang 8.000,00 14.000,00

Minyak goring 55.000,00 60.000,00

Merica 45.000,00 55.000,00

Wortel 15.000,00 20.000,00

Telur 12.500,00 14.000,00

Gula 11.000,00 11.500,00

2.1 Faktor-Faktor Kenaikan Harga Bahan Pokok

2.1.1 Cuaca Buruk

Faktor cuaca yang menyebabkan gagal panen, merupakan penyebab

utama melonjaknya harga sejumlah bahan pokok di hampir seluruh daerah di

Indonesia. Kenaikan harga paling signifikan terjadi pada beras dan sayuran,

karena saat ini harusnya musim kering tetapi hujan terus menerus melanda.

Selain itu, hujan yang terus-menerus juga membuat beras megalami

peningkatan harga karena adanya biaya tambahan pengeringan beras yang

basah. Namun fenomena itu akan normal kembali seiring dengan normalnya

7

Page 8: KTI (KUL) New Haha

cuaca. Mengenai lonjakan harga yang disebabkan karena adanya cuaca buruk,

pasokan bahan pokok akan menurun sehingga pemerintah harus mengambil

langkah untuk melakukan import. Ini merupakan langkah paling minimal

dalam mengatasi keterpurukan sektor pertanian. Tetapi jika pemerintah yang

mengandalkan bahan pangan impor, hal ini sangat tidak efektif untuk

mengatasi masalah dalam jangka pendek dan tidak berguna untuk jangka

panjang.

Kondisi iklim yang tidak menentu berdampak pada kebugaran unggas

para peternak, sehingga kondisi kebugaran unggas terganggu, bahkan banyak

ayam yang sakit dan mengalami kematian. ( Don P Utoyo, 2010).

Pengamat ekonomi pertanian Bustanul Arifin melihat tren kenaikan

harga sejumlah komoditas pangan dalam dua pekan belakangan ini sebagai

siklus tahunan yang wajar. Sebab, saat ini beberapa komoditas palawija baru

memasuki musim tanam di beberapa sentra produksinya. Namun demikian,

kenaikan harga saat ini juga terkait dengan faktor hambatan logistik, semisal

transportasi dan infrastruktur yang bermasalah. Apalagi, realisasi serapan

anggaran infrastruktur nasional hingga pertengahan tahun ini masih rendah.

(Bustanul Arifin, 2010)

8

Page 9: KTI (KUL) New Haha

2.1.2 Intensitas Kebutuhan Konsumen

Mengingat intensitas kebutuhan bahan pokok menjelang Natal sangat

dibutuhkan secara mendesak dan dirasakan pokok oleh konsumen, maka

konsumen bersedia membeli dalam jumlah harga tinggi, walaupun pemerintah

sudah menetapkan harga pokok. Mendesak dan dirasa pokok oleh konsumen

disebabkan karena menjelang Natal banyak masyarakat yang selalu

menyediakan berbagai makanan dan kue untuk dihidangkan.

2.1.3 Siklus Tahunan

Jika penawaran berkurang, maka harga sembako itu menjadi naik,

Faktor lainnya,siklus tahunan yakni menjelang Natal 2010 dimana permintaan

terhadap sembako lebih tinggi sehingga harga naik. Menurut Kepala Badan

Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Agus Suherman meningkatnya permintaan

kebutuhan bahan pokok menjelang Natal mengakibatkan kenaikan harga yang

cukup tinggi dibandingkan bulan-bulan biasa. Kenaikan TDL yang

diberlakukan pemerintah saat ini juga akan mempengaruhi kenaikan harga

sembako.

2.1.4 Distribusi yang Terganggu

9

Page 10: KTI (KUL) New Haha

Cuaca buruk yang sering terjadi beberapa bulan terakhir ini,

menyebabkan terganggunya distribusi ke para pedagang. Jalan yang rusak

akibat hujan yang terus-menerus, menyebabkan keterlambatan dalam distibusi

ke para pedagang lalu kepada konsumen. Selain itu, distribusi yang terganggu

akibat cuaca buruk ini juga akan menambah biaya angkut karena adanya biaya

tambahan yang dikeluarkan untuk bahan bakar yang bertambah sehingga

menyebabkan harga bahan pokok naik.

2.2 Kebijakan-Kebijakan Pemerintah

2.2.1 Pengawasan Distribusi  Bahan Pokok  Diperketat

Pemerintah perlu memperketat pengawasan distribusi perdagangan

dengan melihat kestabilan stok untuk bahan pokok  di Badan urusan logisrtik

(bulog) dan kondisi barang  beredar dipasar. Setiap tahun harga  kebutuhan

pokok selalu menunjukan peningkatan ketika menjelang hari-hari besar,

namun tidak jarang kenaikan harga  tersebut tidak wajar dikarenakan aksi

spekulan dilapangan  , khususnya bahan pokok  berupa beras ,tepung dan

kebutuhan pokok  lainnya. Sehingga Pemerintah daerah maupun  pusat

diharapkan melakukan pengawasan  distribusi  komoditas perdagangan

khususnya bahan pokok dengan tujuan untuk meminimalisir aksi spekulan

yang berdampak kepada kenaikkan harga komoditas perdagangan dipasar -

pasar tradisional.

10

Page 11: KTI (KUL) New Haha

2.2.2 Subsidi Harga Bahan Pokok

Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memakai dana anggaran

pendapatan dan belanja daerah (APBD) guna mensubsidi harga bahan pokok 

yang sedang meningkat saat ini. Pemerintah akan berusaha meredam lonjakan

harga kebutuhan pokok di tengah masyarakat dengan cara melakukan subsidi

terhadap harga barang.. Subsidi bahan pokok dilakukan ditingkat harga 

distributor dan pabrikan , sehingga bahan pokok yang dijual mampu menekan

harga pasar. Jika harga  telur dipengecer Rp.900 perbutir dan tingkat

distributor Rp.800 perbutir maka pemerintah akan mensubsidi  harga

ditingkat  distribtor sebesar Rp.150 perbutir agar masyarakat dapat

membelinya dengan harga Rp.650 perbutir.

2.2.3 Penetapan Harga Standar Sembako

Menjelang Natal 2010  harga -harga eceran sejumlah kebutuhan pook

dipasaran bergerak naik, hal ini menimbulkan keluhan bagi mayarakat 

berpenghasilan kecil. Untuk mengatasi terjadinya lonjakan harga sembilan

bahan pokok, Pemerintah segera menetapkan harga standar atau pasokan

harga yaitu harga tertingi dan harga terendah sehingga tidak terjadi lonjakan

yang cukup tinggi  ketika harga menjadi naik.

2.2.4 Operasi Pasar

11

Page 12: KTI (KUL) New Haha

Dinas Perindustrian dan Perdagangan perlu melakukan koordinasi

dengan Bulog dengan harapan dilakukan operasi pasar, terutama untuk beras

guna meredam gejolak harga dan agar para distributor kebutuhan pokok

melalukan tindakan arif dan tidak hanya memikirkan keuntungan semata.

Menurut Hatta, pemerintah juga akan terus melakukan operasi pasar beras

sampai panen tiba untuk meredam kenaikan harga bahan pokok tersebut.

Sebab, operasi pasar cukup ampuh untuk menekan kenaikan harga-harga

barang. Harga barang cenderung stabil jika ada operasi pasar. Dengan begitu,

operasi pasar cukup berpengaruh dalam menekan kenaikan inflasi.

2.2.5 Pasar Murah

Di tengah kenaikan harga bahan pokok yang selalu terjadi menjelang

Natal, penyelenggaraan pasar murah oleh pemerintah dinilai efektif. Meski

kontribusi pasar murah dalam mengatasi kenaikan harga sedikit, langkah itu

bermanfaat bagi masyarakat.

Pasar murah bukan untuk mengatasi kenaikan harga, namun

membantu masyarakat tidak mampu yang berdaya beli rendah. Mereka bisa

membeli kebutuhan pokok dengan harga murah, kualitas baik, dan ukuran

tepat.

12

Page 13: KTI (KUL) New Haha

Operasi pasar, lebih efektif untuk mengatasi masalah kenaikan harga.

Namun kendala yang sering dihadapi adalah anggaran subsidi dari pemerintah

sangat terbatas. Akibatnya, operasi pasar yang seharusnya diselenggarakan

selama beberapa hari hanya bisa digelar dalam waktu satu atau dua hari.

Berbeda dengan pasar murah yang bisa diselenggarakan dalam satu

hari. Pasar murah tak membutuhkan dana sebanyak operasi pasar.

2.2.6 Penciptaan Lapangan Kerja Bidang Perpanganan

Penciptaan lapangan kerja bidang perpanganan juga merupakan cara

yang tepat untuk mengatasi dampak kenaikan harga pangan. Pasalnya,

pemberian subsidi pangan, hal itu juga tidak dimungkinkan karena subsidi

pemerintah terbatas. Dengan adanya penciptaan lapangan kerja baru

diharapkan akan mendorong sejumlah institusi dan masyarakat untuk

meningkatkan produksi dalam negeri. Tentu saja peningkatan produksi tidak

dapat mengandalkan kegiatan produksi petani berlahan kecil. Dan hal ini

harus disertai dengan beberapa kajian mendalam terutama mengenai masalah

teknis dan managerialnya. Produksi pangan akan lebih besar dengan

penciptaan lapangan kerja dibidang pangan dan dapat memperlancar stok

pangan kepada konsumen. Stok bahan pangan yang dapat mencukupi

kebutuhan para konsumen bisa mencegah terjadinya kenaikan harga pada

bahan pokok.

13

Page 14: KTI (KUL) New Haha

2.3 Dampak Positif dan Negatif Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Kenaikan

Harga Bahan Pokok

2.3.1 Dampak Positif

Adanya kebijakan pemerintah sangat efektif dalam menekan kenaikan

harga bahan pokok yang terjadi menjelang Natal 2010. Keadaan ini sangat

menguntungkan bagi beberapa pihak, diantaranya bagi pemerintah, pedagang,

dan masyarakat.

2.3.1.1 Bagi Pemerintah

Dampak positif bagi pemerintah diantaranya adalah dengan

adanya penekanan kenaikan pada harga bahan pokok, pemerintah

dapat mengantisipasi terjadinya inflasi, karena apabila kenaikan

harga bahan pokok terjadi secara terus menerus akan

mengakibatkan ketidakstabilan perekonomian suatu negara.

2.3.1.2 Bagi Pedagang

Keuntungan bagi para pedagang, kegiatan jual beli menjadi lancar

karena harga bahan pokok yang terjangkau oleh para konsumen.

2.3.1.3 Bagi Masyarakat

Masyarakat mampu membeli bahan pokok dengan harga yang

terjangkau. Dengan kemampuan daya beli yang dimiliki

14

Page 15: KTI (KUL) New Haha

masyarakat tersebut, mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup

mereka, seperti asupan gizi yang sangat penting bagi tubuh

mereka. Setelah itu, mereka mampu memenuhi kebutuhan mereka

yang lain dengan sisa pendapatan yang masih ada setelah

kebutuhan bahan pokok terpenuhi.

2.3.2 Dampak Negatif

Dampak negatif dari adanya kebijakan pemerintah tentang

kenaikan harga bahan pokok lebih dirasakan oleh spekulan, karena

spekulan itu adalah orang yang mencari keuntungan besar dalam hal

perniagaan dengan cara melakukan spekulasi (dugaan atau perkiraan).

15

Page 16: KTI (KUL) New Haha

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan pembahasan mengenai kebijakan

pemerintah dalam mengatasi kenaikan harga bahan pokok, ternyata ada beberapa

cara untuk mengatasinya. Untuk mengatasi kenaikan harga pangan, ada beberapa

hal tindakan yang dapat dilakukan, diantaranya melalui :

1. pengawasan distribusi bahan pokok diperketat, dengan kebijakan

tersebut mencegah kesempatan oknum-oknum yang bermain harga

saat menjelang Natal.

2. subsidi harga bahan pokok, tujuannya untuk meringankan masyarakat

menengah kebawah agar mampu membeli bahan pokok dengan harga

yang terjangkau oleh mereka.

3. penetapan harga standart sembako, kebijakan ini untuk mencegah para

spekulan yang bermain harga menaikkan harga bahan pokok. Dengan

adanya penetapan harga standart sembako, para pedagang tidak bisa

menentukan harga bahan pokok seperti yang diinginkan.

4. operasi pasar, sama halnya dengan pengawasan bahan poko dan tidak

memberatkan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan bahan pokok

menjelang Natal.

16

16

Page 17: KTI (KUL) New Haha

5. penciptaan lapangan kerja bidang perpanganan bertujuan untuk

mempercepat pertumbuhan produksi bahan pangan agar stok bahan

pangan tidak habis, karena apabila stok bahan pangan sedikit maka

akan memicu kenaikan harga bahan pokok.

Selain itu pemerintah hendaknya melakukan kerja sama dengan sejumlah

asosiasi produsen makanan dan minuman (termasuk juga dengan Bulog) dalam

hal pengendalian harga beras. Hal ini dapat dilakuakan dengan melaksanakan

operasi pasar dan operasi stabilisasi harga (OSH) untuk menekan gejolak harga.

yang melibatkan para pedagang yang bersangkutan.

Apabila penyebabnya adalah harga dunia yang meningkat dua kali lipat

seperti yang kita alami di 2008, antara lain kita sikapi dengan memberi subsidi

untuk masyarakat yang terkena dampak.

Untuk mengatasi stok beras yang terganggu oleh anomali cuaca, maka harus

diatasi dengan cara menggenjot produksi pada masa panen berikutnya. Selain itu

juga dengan terus melakukan operasi pasar.

3.2 Saran

Dalam pembahasan tentang kebijakan pemerintah dalam mengatasi

kenaikan harga bahan pokok, pemerintah masih belum maksimal dalam

penerapannya. Pemerintah hanya mempunyai kebijakan tetapi untuk

17

Page 18: KTI (KUL) New Haha

pelaksanaannya pemerintah belum mampu. pemerintah tidak pernah

memberikan data pasti terkait kenaikan produksi pangan. Pemerintah hanya

memberikan angka di atas kertas tanpa bisa menjelaskan daerah mana yang

saat ini terjadi peningkatan produksi dan yang mengalami penurunan.

pemerintah belum mampu menangani masalah distribusi dan produksi bahan-

bahan pokok. Sebab, pemerintah dalam hal ini Depdag, Deptan dan beberapa

instansi terkait tidak memiliki database yang akurat mengenai konsumsi

sembako di masyarakat, khususnya pada momen hari besar keagamaan atau

libur nasional.

Pemerintah seharusnya harus mampu melaksanakan kebijakan yang

telah dibuat secara efektif. Setidaknya, pemerintah bisa menelusuri alur

pengiriman barang untuk mengetahui penyebab atau alasan dari kenaikan

harga-harga bahan pokok.

18

Page 19: KTI (KUL) New Haha

DAFTAR PUSTAKA

“Kenaikan HargaKebutuhan Pokok dan Kemiskinan”

www.lkts.org/pelita-online/index.com. Diakses pada tanggal (27 Desember 2010)

pukul (12.30)

“Hukum Ekonomi Permintaan dan Penawaran” www.animers.net78.net/online.com.

Diakses pada tanggal (27 Desember 2010) pukul (12.50)

Adiana Ahmad “Harga Bahan Kebutuhan Pokok Melonjak” www.poskupang.com .

Diakses pada tanggal (27 Desember 2010) pukul (13.02)

“Inflasi di DKI Terus Meningkat”

http://www.suarapembaharuan.com/News/2007/09/02/ Diakses pada tanggal (27

Desember 2010) pukul (13.15)

“Pasar Murah Dinilai Efektif” www.suaramerdeka.com Diakses pada tanggal (6

Januari 2011) pukul (14.25)

Bambang Sutopo Hadi “Kenaikan Harga Kebutuhan Harga Bahan Pokok dan Sikap

Masyarakat” www.antaranews.com Diakses pada tanggal (6 Januari 2011) pukul

(14.30)

http://www.anneahira.com/contoh-karya-tulis-ekonomi Diakses pada tanggal 7

Januari 2011) pukul (19.30)

http://masenchipz.com/blog/makalah-dampak-kenaikan

Diakses pada tanggal (7Januari 2011) pukul (19.47)

19

1919