Kromatografi Cair Kinerja Tinggi 2014

24
2014/4/16 1 KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI LO Bahan Kajian Setelah menyelesaikan topik ini mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan pemisahan dengan kromatografi cair kinerja tinggi beserta instrumentasi utamanya. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Definisi dan Sejarah 1 Instrumentasi 2 Kromatografi Partisi Kinerja Tinggi 3 Kromatografi Adsorpsi Kinerja Tinggi 4 Kromatografi Penukar Ion 5 Kromatografi Filtrasi 4 Perbandingan KCKT dan KG 5 Buku Acuan Skoog DA, West DM, Holler FJ, Crouch SR. 2004. Fundamental of Analytical Chemistry. Ed. Ke-8. Belmont: Brook/Cole-Thomson Learning

description

teknik pemisahan dengan metode KCKT

Transcript of Kromatografi Cair Kinerja Tinggi 2014

  • 2014/4/16

    1

    KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

    LO Bahan Kajian

    Setelah menyelesaikan topik ini mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan pemisahan dengan kromatografi cair kinerja tinggi beserta instrumentasi utamanya.

    Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

    Definisi dan Sejarah 1

    Instrumentasi 2

    Kromatografi Partisi Kinerja Tinggi 3

    Kromatografi Adsorpsi Kinerja Tinggi 4

    Kromatografi Penukar Ion 5

    Kromatografi Filtrasi 4

    Perbandingan KCKT dan KG 5

    Buku Acuan

    Skoog DA, West DM, Holler FJ, Crouch SR. 2004. Fundamental of Analytical Chemistry. Ed. Ke-8. Belmont: Brook/Cole-Thomson Learning

  • 2014/4/16

    2

    Varian HPLC System

    9010 Solvent

    Delivery System

    9050 Variable UV/Vis Detector

    HPLC Solvent

    Reservoirs

    HPLC Column

    Rheodyne

    Injector

    9060 Polychrom

    (Diode Array) Detector

    Computer

    Workstation

    Keep an eye on

    these 4 screens!

    Varian Solvent Delivery System

    Varian 9010 Solvent Delivery System

    Rheodyne

    Injector

    %A %B %C Flow Rate Pressure

    {H2O} {MeOH} (mL/min) (atmos.)

    Ready

    Ternary Pump

    A

    C

    B

    from solvent

    reservoir

    Colu

    mn

    to

    detector

    to column

    through

    pulse

    dampener

    to injector

    through pump

    load

    inject

    Definisi dan Sejarah

    Kromatografi: teknik analitik Kromatograf: instrumen

    Kromatogram: gambar/hasil Kromatografer: orang

  • 2014/4/16

    3

    Definisi dan Sejarah

    Fase gerak

    Gas cairan Padatan

    Fase

    diam

    Gas

    Cairan

    Padatan

    Gas

    chromatography

    Liquid

    chromatography

    Definisi dan Sejarah

    Kromatografi cair: dapat menganalisis berbagai senyawa yang dapat larut dalam fase gerak: analat nonvolatil hingga yang mudah terdekomposisi

    Tipe mekanisme pemisahan Partisi: kromatografi cair-cair Adsorpsi: kromatografi cair-padat Penukar ion Size exclusion Afinitas kiral

    Definisi dan Sejarah Definisi dan Sejarah

    Kolom gelas dengan diameter dalam 10-50 mm dengan panjang 50 500cm, ukuran partikel fase diam 150 - 200m laju alir 1/10 ml/min.

    Perlu tekanan untuk meningkatkan tekanan laju alir dengan meningkatkan tinggi pelat dan menurunkan efisiensi kolom.

    Perkembangan teori LC: peningkatan tinggi pelat dapat diturunkan dengan menurunkan ukuran partikel 1960: ukuran partikel makin kecil memer- lukan pompa untuk menambah tekanan

  • 2014/4/16

    4

    H

    P igh

    erformance

    L iquid

    C hromatography

    H

    P igh

    ressure

    L iquid

    C hromatography

    Definisi dan Sejarah

    Kelebihan KCKT

    Pemisahan pemisahan tinggi, memungkinkan analisis batch beberapa komponen

    Reproduksibilitas tinggi

    Sensitivitas tinggi

    Kondisi analisis umum (KG perlu diuapkan)

    Memerlukan jumlah sampel yang sedikit

    Mudah preparasi pemisahan dan pemurnian sampel

    Instrumentasi Reservoar fase gerak dan sistem penanganan pelarut

    Sistem pompa Sistem injeksi sampel

    Kolom untuk KCKT detektor

    Pompa

    injektor

    kolom

    oven (thermostatic column

    chamber)

    Detektor

    Eluen

    (fase gerak)

    buangan

    Data processor Degasser

  • 2014/4/16

    5

    Reservoar fase gerak dan sistem penanganan pelarut

    Biasanya dilengkapi dengan instrumen penghilang gas terlarut dalam fase gerak spt sistem pompa vakum, penyaringan vakum, distilasi, pemanasan, pengadukan, sonikasi atau pemercikan/sparging (gas didorong oleh gas lembam yang solubilitasnya rendah spt He)

    Gas mampu membentuk gelembung pada kolom, menyebabkan pelebaran pita, dan mengganggu kinerja detektor

    Perlu dihilangkan debu karena mengganggu deteksi, menyumbat kolom, dan merusak sistem pompa (penyaringan milipore dengan vakum)

    Reservoar fase gerak dan sistem penanganan pelarut

    Cara menghilangkan gas pada fase gerak

    Sonikasi

    Memberikan tekanan parsial saat agitasi

    Diberi gas helium

    In-line degasser

    Reservoar fase gerak dan sistem penanganan pelarut

    Online degasser

    Gas-liquid separation membrane method Helium purge method

    Helium

    cylinder

    To draft

    To pump

    Eluent container

    Regulator

    Drain valve

    To pump

    Eluent container

    Polymeric film tube Vacuum chamber

    Reservoar fase gerak dan sistem penanganan pelarut

    Elusi Isokratik & Elusi gradien

    Long analysis time!!

    Poor

    separation!!

    CH3OH / H2O = 6 / 4

    CH3OH / H2O = 8 / 2

    (Column: ODS type)

  • 2014/4/16

    6

    Reservoar fase gerak dan sistem penanganan pelarut

    Elusi Isokratik & Elusi gradien

    95%

    30%

    Co

    nce

    ntr

    atio

    n o

    f m

    eth

    ano

    l in

    elu

    ent

    KCKT

    Sistem Pompa

    Syarat:

    Tekanan yang dihasilkan tinggi, bebas pula

    Pengaturan laju alir lebar 0.1-10 mL/min dan tepat

    Kontrol laju alir dan keterulangan laju alir baik

    Komponen instrumen tahan korosi

    Mudah untuk pergantian pelarut

    Sistem Pompa

    Pompa piston timbal balik

    Pompa pergeseran

    Pompa pneumatik

    Seluruh pompa dikontrol oleh komputer dalam pengoperasiannya

  • 2014/4/16

    7

    Sistem Pompa

    Pompa timbal balik Eluen dipompa dengan gerakan timbal balik (maju mundur)

    oleh piston Tekanan yang dihasilkan tinggi, dapat digunakan untuk elusi

    gradien, laju alir yang dihasilkan konstan dan bebas dari viskositas eluen dan tekanan balik kolom

    Menghasilkan tekanan yang memiliki pulsa

    Sistem Pompa

    Pompa pergeseran Menyerupai syringe

    besar yang terdiri atas bejana dan alat penyedot,

    menghasilkan aliran yang bebas dari viskositas eluen

    Bebas pulsa Terbatas pada

    kapasitas fase gerak

    Sistem Pompa

    Pompa pneumatik Eluen dalam kontainer

    didorong oleh tekanan gas/udara

    Bebas dari pengaruh viskositas eluen dan tekanan balik kolom

    Tidak dapat digunakan untuk elusi gradien dan tekanan yang dihasilkan kurang dari 2000 psi

    KCKT

  • 2014/4/16

    8

    Sistem Injeksi

    Tempat memasukkan sampel ke kolom

    Sistem injeksi dengan menggunakan simpal pencuplikan (sampling loop) lebih banyak digunakan

    KCKT

    Kolom untuk KCKT

    Bentuk: koil, kolom biasa, kolom gabungan (coupling column)

    Jenis: kolom kemas (packed column), kapiler, preparatif

    Kolom penjaga: kolom untuk menyingkirkan kontaminan dalam eluen dan

    matriks sampel yang teikat tidak reversible pada kolom, memperpanjang umur kolom pemisahan

    Termostat kolom: menjaga suhu operasi kolom

    Kolom untuk KCKT

    Terbuat dari baja, stainless stell atau teflon

    Panjang: 10-30 cm Diameter dalam 4-40mm atau 1-

    4.6mm Partikel fase diam 5-10m

  • 2014/4/16

    9

    Pemanas kolom

    Untuk mengoptimumkan pemisahan

    Perubahan suhu waktu retensi berubah, selektivitas kolom berubah

    Menghitung efisiensi kolom

    Lebar puncak pada setengah tinggi digunakan untuk menghitung efisiensi kolom

    N = 5.54 (T/W)2; N: pelat teoritis, W: lebar pada setengah tinggi, T: waktu retensi, 5.54: konstanta berdasarkan pada distribusi normal

    tr

    Faktor lain

    Ingat kembali: faktor retensi, resolusi, selektivitas

    Tailing factor: Tf: lewar puncak/ 2 (lebar setengah puncak) Tf>1.5 terjadi interaksi yang tidak diinginkan

    Front width

    Peak width

    5% height

    Faktor lain

    Faktor asimetri (As)

    10% height

    Back half width

    AS = ----------------------

    Front half width

  • 2014/4/16

    10

    KCKT

    Detektor

    Dasar sifat yang digunakan untuk deteksi Sifat limbak (bulk property):

    Membandingkan perubahan keseluruhan sifat fisis fase gerak dengan dan tanpa zat yang dielusi

    Relatif kurang sensitif Memerlukan kontrol suhu yang baik Contoh

    Detektor indeks refraksi (refractive index detector, RID)

    Sifat solut (solute property) Berdasar sifat fisik yang terlarut yang tidak ditunjukkan oleh fase

    gerak 1000 kali lebih sensitif dari pada detektor sifat limbak Mendeteksi dalam jumlah ng Contoh

    Detektor UV-Vis

    Detektor

    Detektor

    Detektor fluoresens Radiasi datang fluoresens lurus/90o

    Untuk analisis senyawa polinuklir, steroid, pigmen tumbuhan, vitamin, alkaloid, dsb

    Detektor elektrokimia Karakteristik voltametri molekul dalam fase gerak polar pada

    permukaan elektroda Untuk analisis senyawa amino aromatik, asam askorbat, asam

    urat, sistein, dsb

    Detektor fotometri Absorpsi UV-Vis: UV 254/280nm, sensitivitas tinggi (ng), tidak

    sensitif terhadap perubahan suhu, laju alir, komposisi fase gerak Untuk analisis senyawa kimia/biologis yang aromatik, senyawa

    mengandung karbonil, tiokarbonil, nitroso, dan azo

  • 2014/4/16

    11

    Detektor

    Detektor UV

    Paling umum digunakan

    Sistem sederhana

    Baik untuk elusi gradien

    Tingkat derat 1% dari skala penuh

    Detektor

    Detektor

    Detektor indeks refraktif

    Merespon hampir semua pelarut

    Memerlukan peredaman pulsa pada sistem pompa: pulse dampers untuk sistem elusi gradien

    Limit deteksi 1000x lebih rendah dari UV

    Sensitif terhadap perubahan suhu

    Tidak berguna untuk analisis renik

    Kisaran linear rendah

    Detektor

    Diode array detektor

    Merekam spektrum tiap solut yang melewatinya

  • 2014/4/16

    12

    Kromatografi Partisi Kinerja Tinggi

    Pengemasan fase pengikat Pengemasan fase normal dan fase terbalik

    Pemilihan fase diam dan fase gerak Aplikasi

    Kromatografi Partisi

    Berdasarkan permukaan silika yang telah dimodifikasi

    Fase terikat C18 lebih melarutkan dibandingkan mengadsorpsi spesies analat, sehingga partisi terjadi antara 2 fase cairan

    Fase diam: cairan (disangga dengan pengisi kolom)

    Fase gerak: cairan Sistem: Fase normal dan fase

    terbalik

    Kromatografi Partisi

    Terdiri atas

    Kromatografi cair-cair: cairan pada fase diam terikat secara adsorpsi fisik

    Kromatografi cair-fase terikat: cairan pada fase diam terikat dengan ikatan kimia

    Pengemasan Fase Pengikat

    Sebagian besar pengikatan fase terikat dilakukan dengan reaksi organoklorosilan dengan gugus OH pada permukaan silika oleh hidrolisis dalam panas

    R: rantai lurus oktil atau oktildesil Gugus fungsi lain yang telah diikat pada

    permukaan silika termasuk amina alifatik, ester, nitril dan hidrokarbon aromatik perbedaan kepolaran fase diam

  • 2014/4/16

    13

    Chromatography Stationary Phases

    relatively polar surface

    O O O

    | | |

    OSiOSiOSiOH | | |

    O O O

    | | |

    OSiOSiOSiOH | | |

    O O O

    bulk (SiO2)x surface

    relatively nonpolar surface

    Silica Gel

    O O O

    | | |

    OSiOSiOSiOR | | |

    O O O

    | | |

    OSiOSiOSiOR | | |

    O O O

    bulk (SiO2)x surface

    Derivatized Silica Gel

    Where R = C18H37 hydrocarbon chain

    (octadecylsilyl deriv.

    silica or C18)

    normal phase reversed phase

    Proteksi dari hidrolisis

    Fase terikat lebih stabil dibandingkan ikatan fisik pada fase diam.

    Pengikatan secara fisik secara bertahap akan larut oleh fase gerak

    Elusi gradien tdk cocok untuk kromatografi cair-cair karena akan kehilangan kelarutannya oleh fase gerak

    Fase diam terikat terbatas pada kapasitas sampel

    Pengemasan Fase Normal dan Fase Terbalik

    Fase normal: fase diam: polar; fase gerak: nonpolar

    Sblmnya KCKT menggunakan silika yang belum dimodifikasi (sangat polar) sehingga menuntut fase gerak yang nonpolar untuk pemisahan

    Fase terbaik: fase diam: nonpolar; fase gerak: polar

    KCKT saat ini menggunakan silika C18 yang dimodifikasi permukaannya sehingga dapat menggunakan fase gerak yang polar

  • 2014/4/16

    14

    Fase normal dan fase terbalik

    Fase diam - NON POLAR

    Fase gerak - POLAR

    -

    +

    -

    - + +

    Fase diam - POLAR

    Fase gerak -NON POLAR

    + - + - + - + - + - + - + - +

    - + - + - + - + - + - + - + - +

    Fase normal dan fase terbalik

    Kromatografi pasangan ion bagian dari fase terbalik (spesies yang mudah terionisasi

    dipisahkan pada kolom fase terbalik) Garam organik seperti amonium kuarterner atau alkil sulfonat

    ditambahkan pada fase diam sebagai reagen pasangan ion. Postulat 1: ion counter membentuk pasangan ion tak

    bermuatan dengan ion zat terlarut pada muatan berlawanan di fase gerak, pasangan ion terpartisi ke fase diam nonpolar memberikan retensi yang berbeda

    Postulat 2: ion counter tertahan dengan kuat pada fase diam yang netral dan menyebabkan muatan pada fase diam. Pemisahan karena muatan berlawanan yang terbentuk oleh pembentukan kompleks pasangan ion yang reversible, paling kuat tertahan membentuk kompleks yang kuat dengan fase diam

    Kromatografi Partisi

    1. niasinamida, 2. piridoksine, 3. riboflavin, 4. thiamin

    Pemilihan Fase Diam dan Fase Gerak

    Keseimbangan gaya intermolekular antara sampel, fase gerak, dan fase diam sangat diperlukan

    Polaritas gugus fungsi senyawa organik secara umum: hidrokarbon alifatik < olefin < hidrokarbon aromatik < halida < sulfida < eter < senyawa nitro < ester aldehida keton < alkohol amina < sulfone < sulfoksida < amida < asam karboksilat < air

    Umum: mencocokkan polaritas analat ke fase diam, fase gerak ditentukan berdasarkan perbedaan polaritas yang digunakan

    Jika sebaliknya: waktu retensi terlalu pendek secara praktek

  • 2014/4/16

    15

    Pemilihan Fase Diam dan Fase Gerak

    Aplikasi kromatografi fase terikat

    Aplikasi

    Bidang Analat yang dipisahkan

    Farmaseutika Antibiotik, sedatif, steroid, analgesik

    Biokimia Asam amino, protein, karbohidrat, lipid

    Produk makanan Pemanis buatan, antioksidan, aflatoksin, bahan tambahan makanan

    Industri kimia Aromatik terkondensasi, surfaktan, pewarna

    Polutan Pestisida, herbisida, fenol, PCB

    Kimia forensik Obat, racun, alkohol dalam darah, narkotik

    Kimia medisinal Asam empedu, obat metabolisme, ekstrak urin, estrogen

    Aplikasi

    Aplikasi

  • 2014/4/16

    16

    Aplikasi

    Kromatografi adsorpsi kinerja tinggi

    Fase gerak dan fase diam

    Aplikasi

    KCKT Adsorpsi

    Berdasarkan permukaan silika yang belum dimodifikasi yang bersifat sangat polar

    Zat terlarut akan teradsorbsi di permukaan ini Analat teradsorpsi pada fase diam padat,

    bersaing dengan molekul fase gerak Fase diam: silika dan alumina (tidak selalu) Fase gerak: komposisi beragam Kemampuan yang khas: memisahkan campuran

    isomer misalnya turunan benzena tersubstitusi meta dan para

    Fase Gerak dan Fase Diam

    Silika lebih sering digunakan sebagai fase diam karena kapasitas sampel yang tinggi dan kisaran penggunaan yang lebar

    Waktu retensi akan lebih besar jika polaritas sampel meningkat

    Yang mempengaruhi koefisien distribusi analat adalah komposisi fase gerak

  • 2014/4/16

    17

    Aplikasi

    KCKT cair-padatan banyak digunakan untuk pemisahan senyawa nonpolar, senyawa organik tak larut air dengan Mr kurang dari 5000.

    Mampu memisahkan isomer seperti substittusi meta dan para pada turunan benzena

    Aplikasi

    Aplikasi

    Kromatografi penukar ion

    Kromatografi ion dengan suppersor

    Kromatografi ion kolom tunggal

  • 2014/4/16

    18

    KCKT Penukar Ion

    Fase diam: penukar ion (polimer gugus fungsi counter ion)

    Sampel: ion/dapat diionkan/ligan

    Fase gerak: Variasi pH (bufer)

    Variasi kekuatan ion C garam

    Pengompleks (sitrat, EDTA) untuk kation logam

    Mn+ + Xy-1 MX(n-m)

    (kation/anion/netral) pH; Kf

    KCKT Penukar Ion

    Penukar Kuat SO3

    -H+ penukar kation kuat CH2N

    +(CH3)Cl- penukar anion kuat

    Mengion sempurna kekuatan pertukaran pH kapasitas pertukaran pH

    Penukar lemah COO-H+ penukar kation lemah CH2N(CH3)2 penukar anion lemah Pengionan tidak sempurna kapasitas pertukaran pH COO-H+ pH tinggi CH2N(CH3)2 pH rendah

    Kapasitas pertukaran Jumlah gugus fungsi tersedia untuk pertukaran per satuan

    massa atau volume penukar ion

    Cation exchangers

    Anion exchangers

    SO3 COOH

    N(R3) N(RR) NHR NH2

    Weakly basic

    Weakly acidic

    Kromatografi Penukar Ion Sejak 1949

    N(R3)

    E- S-

    eluent sample

    Strongly acidic

    Strongly basic

    e.g., anions are retained by attraction force

    Kromatografi Ion dengan Suppresor

    E- S-

    E- E-

    E-

    E-

    E-

    E-

    E-

    E- E-

    E-

    S-

    E- E-

    E- E-

    E- E-

    E-

    E-

    E-

    E-

    E-

    Bagaimana menentukan sampel ion?

    Konduktivitas merupakan sinyal umum untuk ion, tetapi eluen pada kromatografi ion juga merupakan ion.

    Penghilangan konduktivitas eluen kunci untuk menentukan konduktivitas sampel

  • 2014/4/16

    19

    Cation Anion

    H+ 350 OH- 198

    Li+ 39 F- 55

    Na+ 50 Cl- 76

    NH4+ 74 NO3

    - 71

    K+ 74 SO42- 80

    Cs+ 77 I- 77

    Ag+ 62 CH3COO- 41

    Cu2+ 54

    Konduktivitas ekuivalen () 25C

    S cm2 mol-1 S cm2 mol-1

    Pompa

    Injektor

    Kolom penukar ion

    Suppressor

    Detektor konduktivitas

    Buangan

    Eluen

    Kromatografi Ion 1975 H. Small

    Dionex

    H+ Na2CO3 (Eluen)

    NaNO3 (Analat)

    H2CO3 (kecil)

    HNO3 (besar)

    Suppressor Packed column, ion-exchange hollow tube,

    ion-exchange micromembrane, electrolytic

    Kromatografi Anion

    OH- HNO3 (Eluen)

    NaNO3 (Analat)

    H2O (kecil)

    NaOH (besar)

    Cation chromatography

    TOSOH

    Conditions Column: TSKgel SuperIC-AZ (4.6mmI.D.15cm Eluent: 1.9 mM NaHCO3 + 3.2 mM Na2CO3 Flow rate: 0.8mL/min Temp.40 Inj. volume30L Detection: CM

    F-

    Cl-

    NO2-

    NO3-

    Br- PO4

    3-

    SO42-

  • 2014/4/16

    20

    Kromatografi Ion dengan Kolom Tunggal

    Instrumentasi kromatografi ion komersial tanpa suppressor telah tersedia.

    Penukar ion dengan kapasitas rendah digunakan sebagai eluen dengan konsentrasi elektrolit rendah konduktivitas rendah

    Keuntungan tidak memerlukan suppressor khusus

    Sensitivitas rendah untuk menentukan anion

    Aplikasi

    Aplikasi

    Aplikasi

  • 2014/4/16

    21

    Kromatografi filtrasi

    Kolom

    aplikasi

    Kolom

    Terdiri atas silika yang kecil atau polimer yang tersusun secara seragam dan memungkinkan analat dan pelarut dapat berdifusi

    Dalam pori fase diam, molekul secara efektif terjebak dan bergerak oleh aliran fase gerak

    Molekul yang lebih besar dari ukuran pori2 tidak terjerap dan tidak memiliki retensi

    Pemilihan metode pemisahan

  • 2014/4/16

    22

    Pelebaran Pita pada KC

    Efek kinetik pada transfer massa dari dan ke fase gerak ke dan dari fase diam

    Transfer massa pada fase gerak:

    Makin kecil diameter packing partikel, meningkatkan rasio luas permukaan/volume sehingga meningkatkan efek transfer massa pada fase gerak

    Pelebaran Pita pada KC

    Persamaan van Deemter

    H= A + B/u + Cu

    Dari 3 komponen tsb manakah yang paling berhubungan dengan H?

    B/u: difusi biasanya pada cairan 100x lebih kecil daripada fase gas

    Cu: dapat dieliminasi oleh proses dengan mengasumsikan bahwa efek transport massa adalah paling besar pada LC untuk efek H

    Aplikasi Aplikasi

  • 2014/4/16

    23

    Aplikasi Perbandingan KCKT dan KG

    Sifat kedua metode Efisien, selektivitas tinggi, banyak aplikasinya Memerlukan jumlah sampel yang sedikit Mungkin nondestruktif Mudah diadaptasikan menjadi analisis kuantitatif

    Keuntungan KCKT Dapat digunakan untuk senyawa non-volatil dan tidak tahan

    terhadap panas Secara umum cocok untuk ion anorganik

    Keuntungan KG Mudah dan peralatannya tidak terlalu mahal Cepat Resolus tidak unparaleled (dengan kolom kapiler) Mudah digabungkan dengan spektrometri massa

    Latihan

    Jelaskan senyawa seperti apa yang baik dipisahkan dengan metode kromatografi berikut Gas-cair Partisi cairan Pertukaran ion Adsorpsi cairan Permeasi gel Filtrasi gel Gas-padat

    Apa yang dimaksud dengan Elusi isokratik Elusi gradien Pengemasan fase terbalik Pengemasan fase normal Kromatografi pasangan ion

    Kromatografi ion Eluen kolom suppressor Filtrasi gel Permeasi gel

    Tentukan urutan keluarnya senyawa berikut pada KCKT fase terbalik Benzena, dietil eter, n-heksana Aseton, diklorometana,

    asetamida

    Tentukan urutan keluarnya senyawa berikut pada KCKT fase normal Etil asetat, asam asetat,

    dimetilamina Propilena, heksana, benzena,

    diklorobenzena

    Latihan

    Jelaskan perbedaan mendasar antara kromatografi adsorpsi dan

    partisi Kromatografi penukar ion

    dan size-exclusion Filtrasi gel dan permeasi gel Kolom tunggal dan kolom

    suppressor dalam kromatografi ion

    Jelas senyawa apa yang dapat dipisahkan oleh KCKT tapi tidak dapat dipisahkan oleh KG

    Jelaskan berbagai tipe

    pompa pada KCKT, serta jelaskan kelemahan dan kelebihannya

    Jelaskan detektor KG yang cocok untuk KCKT. Mengapa beberapa detektor tidak cocok digunakan pada KCKT

    Detektor yang ideal untuk KG telah Anda ketahui, dari 8 ciri detektor KG yang ideal, ciri apakah yang diperlukan juga untuk KCKT? Apakah syarat tambahan detektor KCKT yang ideal

  • 2014/4/16

    24

    Latihan

    Meskipun suhu tidak terlalu penting dalam pemisahan dalam KCKT dibandingkan dalam KG, jelaskan bagaimana dan mengapa suhu dapat mempengaruhi pemisahan berikut: Kromatografi fase terbalik

    pada pemisahan campuran steroid

    Pemisahan isomer dalam kromatografi adsorpsi

    Dua senyawa dalam pemisahan KCKT memiliki perbedaan waktu retensi sebesar 15 detik. Puncak

    pertama keluar pada 9.0 menit, dan lebar puncak keduanya identik. Waktu mati sebesar 65 detik. Tentukan jumlah pelat teoritis yang diperlukan untuk mendapatkan nilai resolusi sebesar 0.5, 075, 0.9, 1.0, 1.1, 1.25, 1.5, 1.75, 2.0, dan 2.5. Bagaimana hasilnya perubah jika puncak kedua melebar dua kali dibandingkan puncak pertama

    Hal 994 soal no 32-16 Hal 995 soal no 32-17 dan 18