Kredit Properti Makin Menjulang -...

1

Transcript of Kredit Properti Makin Menjulang -...

F I N A N S I A L 23 Kamis, 28 April 2016

PROYEKSI KINERJA PERBANKAN

Kredit Properti Makin Menjulang

Nadya Kurnia & Peni [email protected]

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan misalnya, memproyek-sikan sektor perdagangan, pertam-bangan, dan jasa dunia usaha akan tetap mendominasi pangsa penyalur-an kredit produktif di Kota Minyak hingga akhir tahun ini.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) Balikpapan, penyaluran kre-dit jasa dunia usaha tercatat turun 0,54%. Namun, Kepala Kantor Per-wa kilan BI Balikpapan Suharman Tabrani mengatakan penyaluran kre-dit pada sektor ini menunjukkan tren peningkatan lantaran didorong oleh

kredit subsektor real estat.Menurutnya, penyaluran kredit

pada sektor jasa dunia usaha menun-juk kan tren peningkatan dalam bebe-rapa bulan terakhir karena minat ma syarakat terhadap sektor properti mulai membaik dengan adanya pro-gram sejuta rumah murah.

Data BI Balikpapan menunjukkan pangsa penyaluran kredit produktif se panjang kuartal I/2016 didominasi oleh sektor perdagangan, pertam-

bangan, dan jasa dunia usaha. Ada-pun total penyaluran kredit pada kuar tal I/2016 mencapai Rp22,82 tri-liun, atau tumbuh sebesar 4,0% se -cara year-on-year.

“Kami perkirakan sampai akhir tahun ketiga sektor ini masih akan mendominasi, karena data penyalur-an kredit itu bukan hanya data kredit ter baru, melainkan data kredit exis-ting di perbankan,” ujar Suharman, Rabu (27/4).

Dia mencatat kredit sektor perda-gangan tumbuh positif sebesar 6,67% sekalipun lajunya melambat bila dibandingkan dengan triwulan se be lum nya.

Adapun kredit pertambangan ter-catat tumbuh positif sebesar 9,09% yang dipicu penyaluran kredit ke sub sektor pertambangan batu bara. Na mun, tren penyaluran kredit pada sektor pertambangan terus menurun sejak empat tahun terakhir.

“Artinya perbankan sudah menya-dari dan melakukan mitigasi terha-dap prospek sektor pertambangan.

Be berapa sektor nonunggulan juga terc atat tumbuh lebih tinggi diban-ding kan sektor unggulan. Sektor per-ta nian tumbuh 39,64% dan kon-struksi tumbuh 31,44% pada kuartal I/2016,” ujar Suharman.

Area Business Head Bank Mandiri Area Balikpapan Surya Tedi menga-

takan sektor pertambangan tak lagi po tensial untuk penyaluran kredit pro duktif karena risiko gagal bayar ma sih tinggi.

Upaya memacu penyaluran kredit ke sektor properti juga dilakukan Bank Mandiri Kantor Wilayah VIII Su rabaya. Tahun ini perseroan menar-

get kan penyaluran kredit pemilikan ru mah/apartemen (KPR/KPA) dapat me ningkat hingga 7%.

Regional CEO Bank Mandiri Kanwil VIII Surabaya Agus Haryoto Widodo mengatakan peningkatan penyalur-an kredit tersebut sejalan dengan prediksi bergairahnya kembali sektor properti pada semester II/2016.

“Saya memprediksi semester kedua ini bisnis properti akan naik kencang karena sekarang ini BI Rate sudah turun. Apalagi proyek infrastruktur pe merintah juga agresif sekali, hal ini yang membuat ekonomi akan sema-kin baik,” katanya, Senin (25/4).

Agus memaparkan, penyaluran KPR/KPA di Jawa Timur oleh Bank Mandiri Kanwil VIII Surabaya hingga akhir triwulan I/2016 telah mencapai Rp4,55 triliun atau tumbuh 5,5% di -bandingkan periode yang sama tahun lalu. Nilai tersebut setara dengan 14,8% dari total penyaluran KPR Bank Mandiri secara nasional yang me nyentuh angka Rp30,76 triliun pada Maret 2016.

KINERJA TRIWULAN I/2016

SMF Salurkan Rp1,19 Triliun

JAKARTA — PT Sarana Mul tigriya Finansial (Per-sero) telah menyalurkan pembiayaan Rp1,19 tri-liun sepanjang triwulan I/2016. Realisasi ini tum-buh signifikan dibanding-kan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp33,17 miliar.

Sampai Maret 2016, pendapatan perusahaan tercatat Rp229,5 miliar. Jumlah ini meningkat di -bandingkan dengan pe -riode yang sama 2015 se besar Rp221,9 miliar. Ada pun laba bersih perse-roan tercatat Rp85 miliar, atau naik 19,72% diban-dingkan dengan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp71 miliar.

Raharjo Adisusanto, Di -rektur Sarana Multigriya Finansial (SMF), menga-takan pinjaman yang te -lah dikucurkan perusa-ha an diberikan kepada dua bank yakni Bank Ta bungan Negara (BTN) se be sar Rp1 triliun serta Bank Pembangunan Dae-rah (BPD) Bank Riau Ke p-ri senilai Rp190 miliar.

“Kami harapkan tahun ini ada beberapa BPD lain nya [yang melakukan pem biayaan bersama SMF],” ujarnya, Rabu (27/4).

Raharjo mengatakan pembiayaan refinancing yang dilakukan SMF di -tu jukan untuk pembia-yaan kredit pemilikan ru -mah (KPR) pertama. Me -nurutnya, dengan meng-gandeng SMF, lembaga pembiayaan dapat me -nyesuaikan struktur dana de ngan jangka waktu kre-dit yang diberikan kepada nasabah.

“Tujuannya meningkat-kan akselerasi produksi KPR di Indonesia, dalam rangka meningkatkan ka -pasitas dan kesinambung-an pembiayaan perumah-

an sehingga terjangkau oleh masyarakat luas,” katanya.

Dia menuturkan, nasa-bah KPR terutama yang masyarakat menengah ke bawah sangat sensitif de -ngan besaran angsuran. Kepastian cicilan se pan-jang periode kredit akan mencegah munculnya kre dit bermasalah.

Sejak berdiri hingga akhir Maret 2016, kata-nya, SMF telah menya-lurkan dana kumulatif Rp21,44 triliun, atau tum-buh 6,6 kali dari modal disetor.

Dia menjelaskan pada tahun ini perusahaan me -nargetkan dapat menya-lurkan pembiayaan Rp6,1 triliun. Sebanyak Rp4 tri-liun di antaranya diharap-kan melalui penyaluran refinancing, sedangkan sisanya melalui sekuriti-sasi.

“Saat ini kami tengah pembicaraan serius deng-an beberapa bank [untuk se kuritisasi],” katanya.

Selain sekuritisasi un -tuk produk konvensional, Raharjo mengatakan per-seroan tengah menyiap-kan pengembangan ins-tru men efek beragun aset syariah berben tuk surat partisipasi (EBAS-SP). Produk ini me ru pa-kan bagian dari ama nat peraturan OJK ten tang Penerbitan dan Per sy a rat-an EBA Syariah.

“Kami harapkan segera dapat diterbitkan. Kami tidak pusingkan jumlah-nya dulu yang penting segera terealisasi,” kata-nya.

Menurutnya, masih di butuhkan dukungan dari semua pihak, baik per bankan maupun re-gulator agar penerbitan EBAS-SP segera terea li-sasi, terutama dari De wan Syariah Nasional. (Anggara

Pernando)

Total penyaluran kredit di Balikpapan pada kuartal I/2016 mencapai Rp22,82 triliun.

JAKARTA — Kucuran kredit perbankan ke sektor properti diperkirakan bakal semakin deras lantaran minat masyarakat di berbagai daerah yang terus

meningkat.

Kredit Bank Umum ke Sejumlah Lapangan Usaha (dalam miliar rupiah)

Keterangan 2016

Jan Feb

Pertanian, perburuan, dan kehutanan 254,240 254,432

NPL 5,220 5,214

Industri pengolahan 738,014 727,503

NPL 20,548 21,402

Perdagangan besar dan eceran 766,396 762,572

NPL 30,696 32,231

Transportasi, pergudangan, dan komunikasi 174,875 175,043

NPL 7,158 8,061

Real estat, usaha persewaan, dan jasa perusahaan 180,764 182,728

NPL 4,855 5,387

Sumber: OJK

djoko
Typewriter
Bisnis Indonesia, 28 April 2016