KPK tidak akan SP3 Gratifi kasi DPRD DKI - ftp.unpad.ac.id · Kantor Perum Pegadaian Kramat,...

1
KPK tidak akan SP3 Grati kasi DPRD DKI Selamat Saragih KPK harus menindaklanjuti kasus dugaan gratifikasi kepada 94 anggota DPRD DKI karena sudah ada yang melapor secara resmi. K OMISI Pemberan- tasan Korupsi (KPK) tidak akan menghen- tikan penyidikan ka- sus gratifikasi yang diduga diterima seluruh anggota DPRD DKI. Jaminan itu disampai- kan Wakil Ketua KPK Hayono Umar. Menurutnya, KPK tidak akan menerbitkan SP3 (surat perintah penghentian penyidikan) ka- rena sudah ada pelapor. Yang melapor juga anggota dewan dengan barang bukti sebesar Rp10 juta. Saat ini, KPK tengah menjad- walkan pemanggilan anggota dewan untuk diperiksa secara bergiliran. Jumlah yang akan diperiksa sebanyak 94 orang. Ka- rena itu perlu pembagian orang- orang yang akan diperiksa. DPRD DKI memang sudah menjawab tertulis surat dari KPK mengenai uang gratikasi sebesar Rp10 juta per orang. Pimpinan DPRD DKI menya- takan anggota dewan yang berjumlah 94 orang tidak ada menerima dana gratikasi. Benar tidaknya jawaban terse- but, akan dibuktikan penyidik KPK. “Pasalnya, ada anggota DPRD DKI yang telah melapor secara resmi ke KPK. Tentu ka- mi harus menindaklanjuti dan peyelidikan masih berjalan sam- pai sekarang,” ungkap Hayono, baru-baru ini. Informasi dari kalangan DPRD DKI menyebutkan Pemprov DKI mengucurkan dana Rp10 juta per anggota untuk mencegah dewan menggunakan hak angket. Jika harus terjadi, cukup hak interpe- lasi. Kenyataannya, rekomendasi Tim Pencari Fakta DPRD DKI hanya sampai pada interpelasi. Padahal kerusuhan Koja menga- kibatkan tiga orang tewas serta 231 orang luka berat, ri ngan, serta cacat seumur hidup. Siapa pejabat Pemprov DKI yang berkepentingan menyuap DPRD DKI, belum terungkap. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo membantah memberi gratikasi. “Saya jamin seribu persen tidak ada dana APBD DKI yang digunakan untuk memberi gratifikasi kepada DPRD DKI,” tegasnya. Sumber dana Informasi yang diperoleh Media Indonesia mengenai sum- ber dana gratifikasi untuk 94 anggota DPRD DKI berasal dari Pelindo II. Pelindo II merupakan aktor di balik pembebasan lahan makam Mbah Priok. Tidak ada anggota DPRD DKI yang me- ngaku kecuali seorang anggota dewan perempuan sebagai pe- lapor kasus gratikasi tersebut. Hayono Umar membeberkan, sejak KPK mengirim surat ke DPRD pada 29 Juni, hingga kemarin belum ada anggota DPRD DKI yang datang meng- klarikasi. “Sebenarnya lebih baik mereka datang langsung ke KPK ketimbang memberikan jawaban tertulis lewat kurir. Makna datang sendiri berbeda dengan jawaban tertulis via kurir. Kalau datang, dapat me- nerangkan agar duduk perso- alan menjadi jelas.” Wakil Ketua DPRD DKI Lulung Lunggana berkilah pihaknya mengembalikan surat klarikasi melalui kurir karena dalam formulir ada kolom isian yang menyatakan jawaban bisa dikirim lewat faksimile, kurir, atau pos. Pada 29 Juni, KPK mengirim surat kepada 10 anggota DPRD DKI yang masuk TPF dan tim rekomendasi Dewan atas kasus berdarah pembebasan lahan ma- kan Mbah Priok. Kerusuhan yang dikenal sebagai ‘Koja Berdarah’ itu meletus pada 14 April. Dalam rekomendasi TPF yang diketuai Lulung Lunggana, DPRD DKI batal menggunakan hak angket untuk memintai pertanggungjawaban Guber- nur Fauzi Bowo. Belakangan terbongkar, rekomendasi TPF telah direvisi Tim Rekomendasi Dewan yang diketuai Sayogo Hendrosubroto. Rekomendasi terakhir dewan adalah menggunakan hak in- terpelasi dengan penanggung jawab kasus Koja dipikul Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono. (J-1) selamat @mediaindonesia.com TUKAR KUPON ZAKAT: Seorang warga menukar kupon zakat dengan memperlihatkan KTP di Kantor Perum Pegadaian Kramat, Jakarta Pusat, kemarin. Kupon ini akan dibagikan kepada warga dan ditukar dengan sembako pada Jumat(3/9) untuk menghindari kekacauan saat pembagian. MI/RAMDANI Sedia Makam sebelum Ada Korban B AGAI sedia payung sebelum hujan, Pemerintah Kota Bogor telah mempersiapkan makam-makam kosong bahkan sebelum ada yang meninggal. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Bogor melakukan antisipasi kurangnya lahan permakaman saat Lebaran mendatang melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemakaman. Antisipasi yang dilakukan UPTD antara lain dengan mempersiapkan lubang- lubang kuburan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kayumanis di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. “Kami telah menyiapkan lubang kuburan siap pakai, terutama untuk korban kecelakaan yang tidak ada keluarganya,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan dan PJU DCKTR Kota Bogor Deni Sediawan saat melaporkan kesiapan dinasnya pada rapat koordinasi Operasi Ketupat Lodaya 2010. Deni menuturkan, antisipasi berupa pengadaan lubang- lubang siap pakai itu memang selalu dilakukan setiap tahun menjelang perayaan Idul Fitri. Pihaknya menyediakan sedikitnya lima lubang termasuk menyiagakan petugas penguburan. “Apabila korban yang meninggal lebih dari jumlah tersebut, kami juga siap membuat lubang-lubang kuburan tambahan,” sebut Deni. Menurutnya, anggaran pengadaan atau penyiapan lubang-lubang siap pakai ini berasal dari dana APBD termasuk untuk membayar petugasnya. Meskipun demikian, Deni mengatakan DCKTR tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan rumah sakit. Apabila ada korban meninggal yang tidak memiliki keluarga, pihaknya juga tidak akan langsung memakamkan jenazahnya di lubang yang sudah disiapkan. “Sebelumnya harus ada proses visum dari rumah sakit disertai keterangan dan persetujuan dari polisi,” katanya. Hal itu diperlukan untuk menghindari masalah di kemudian hari, seperti tuntutan dari keluarganya. “Jika sewaktu-waktu ada anggota keluarganya PERSIAPKAN MAKAM: Seorang warga menyaksikan makam kosong yang disediakan Pemkot Bogor untuk mengantisipasi kurangnya lahan permakaman saat Lebaran di TPU Kayumanis, Bogor, kemarin. MI/DEDE SUSIANTI 6 | Megapolitan KAMIS, 2 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Kajari Depok Segera Diperiksa KEPALA Kejaksaan Negeri Kota Depok Zulkifli Siregar akan diperiksa Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait dengan kasus megakorupsi dana bantuan so- sial (bansos) bernilai Rp87 miliar di Kota Depok. Selain itu, Kejagung juga mengambil alih penanganan perkara bansos dari kejaksaan negeri. Hal itu dilakukan setelah ra- tusan warga Depok menggelar aksi di Kejagung dan menye- rahkan bukti-bukti mengenai kelemahan kejaksaan negeri da- lam menangani perkara korupsi dana bansos Rp87 miliar. “Kami akan segera membawa laporan ini ke Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intel). Ke- jagung akan segera mengirim tim eksaminasi atau Tim Pencari Bukti untuk memeriksa Kajari Depok dan siapa pun yang ter- libat kasus ini termasuk Wali Kota Nur Mahmudi,” kata Ma- nahan Hutapea dari seksi Pusat Penerangan Hukum Kejagung, kemarin. Tim itu akan mulai bergerak kurang lebih satu bulan terhi- tung dari kemarin. “Jika (Kejari) terbukti melakukan pelanggar- an, akan dijatuhi sanksi,“ tegas Manahan. Pengusutan kasus korupsi yang terjadi pada 2008 bermula dari hasil temuan BPK yang di- sampaikan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat. Selanjutnya, Kejati Jawa Barat memerin- tahkan Kajari Depok untuk mengusut. Pejabat Kajari Kota Depok saat itu yakni Triyono Haryanto sudah menetapkan lima tersangka atas dugaan ka- sus korupsi tersebut. Namun Triyono tidak pernah melimpahkan ke pengadilan sampai dia digantikan Zulki- fli Siregar pada tahun lalu. Semula, Zulkifli juga sempat tidak melanjutkan perkara yang menelan dana negara Rp87 miliar tersebut. Tapi, lantaran didesak LSM beserta mahasiswa dan warga, penanganan perkara kemudian dilanjutkan. Dua dari lima tersangka yakni Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mien Hartati dan Direk- tur Karya Profesi Mulia (KPM) Yusuf Efendi ditahan. Kajari Depok Zulkii Siregar berkilah, permintaan Koalisi LSM dan Ormas sudah dila- kukan kejaksaan. Buktinya, kejaksaan telah menyelidiki dan membawa dua tersangka ke pengadilan. (KG/J-2) menggugat karena salah satu keluarganya dikuburkan di TPU tanpa persetujuan mereka, kita tidak salah.” Penyediaan lubang kuburan sebelum ada korban yang meninggal sebenarnya merupakan hasil introspeksi atau mengambil pelajaran dari pengalaman sebelumnya. Banyak yang mengeluhkan sulitnya mencari lahan untuk menguburkan korban kecelakaan tanpa identitas di Kota Bogor. “Selain tidak ada lahan permakaman untuk menguburkannya, pihak rumah sakit juga menolak menyimpan jenazah tanpa identitas atau tanpa diketahui keluarganya. Kejadian seperti ini sering terjadi,” kata salah seorang petugas polisi yang bertugas di Polsek Bogor Tengah. (Dede Susianti/J-3) Kejagung akan segera mengirim tim eksaminasi.’’ Manahan Hutapea Staf Puspenkum Kejagung HARI raya Lebaran sudah di depan mata. Tradisi pulang ke kampung halaman bagi kaum urban di DKI setiap tahun selalu dilakukan. Namun perjalanan untuk merayakan hari kemenangan di kampung halaman juga harus memperhatikan kese- lamatan supaya hari bahagia tidak menjadi malapetaka. “Keselamatan dan keaman- an pemudik adalah prioritas utama. Kami harus mengam- bil langkah maju, karena nyawa mereka adalah bagian dari tugas kami sebagai polisi lalu lintas. Akan kami ulur- kan tangan kami,” ungkap Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Condro Kirono. Condro memaparkan, pada 2009 di DKI, setidaknya ada 197 kejadian kecelakaan lalu lintas di saat mudik Lebaran, dengan 27 korban meninggal dunia. Untuk itu Condro mengaku telah menyiapkan strategi pengamanan agar jumlah ke- celakaan bisa makin ditekan tahun ini. Strategi pertama adalah mengimbau agar pe- mudik tidak menggunakan sepeda motor. Pihaknya te- lah meminta PT KAI untuk menyediakan gerbong peng- angkut sepeda motor. Namun bila pemudik tetap nekat menggunakan sepeda motor, Condro mengatakan, pihaknya akan menindak pe- ngendara yang berboncengan lebih dari satu, atau membawa barang bawaan berlebihan. “Penindakan ini sudah sesuai dengan prosedur. Ini merupakan langkah awal un- tuk menciptakan keteraturan dan kedisiplinan,” katanya. Agar efektif, Polda Metro Jaya menyiapkan sejumlah check point. Lokasi check point terdapat di depan gedung Coca-Cola Jakpus, Bintang Mas Jakut, kolong jembatan Jagakarsa Jaksel, kantor Sam- sat Jakbar, dan Grand Mall Cakung Jaktim. Di lokasi itu, para pemudik akan mendapat tes kesehatan dan konseling seputar bahaya mengendarai motor jarak jauh oleh para ahli. Pemudik yang membawa anak kecil akan diantarkan ke terminal atau stasiun kereta untuk mudik dengan trans- portasi yang lebih aman. Strategi ini mendapat sam- butan cukup hangat dari para wakil rakyat. “Pada dasarnya kami setuju dengan pelarang- an mudik motor yang mem- bawa beban berlebihan. Itu sangat membahayakan,” ungkap Ketua Komisi V DPR Yasti Soepredjo Mokoagow. (Ars/J-2) UU No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 106 (1) Setiap orang yang mengemudikan Kenda- raan Bermotor di Jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh kon- sentrasi. (3) Setiap orang yang me- ngemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib mematuhi ketentuan tent ang persyaratan teknis dan laik jalan. (8) Setiap orang yang me- ngemudikan Sepeda Motor dan Penumpang Sepeda Motor wajib mengenakan helm yang memenuhi standar na- sional Indonesia. (9) Setiap orang yang me- ngemudikan Sepeda Motor tanpa kereta samping dilarang mem- bawa Penumpang lebih dari 1 (satu) orang. POJOK LALU LINTAS Jangan Mudik Pakai Sepeda Motor Kerja sama dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk menyosialisasikan Undang-Undang No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. UNDANG BAHAYA: Sebuah sepeda motor yang digunakan mudik lebaran tahun lalu, membawa penumpang dan barang berlebih. Hal ini membahayakan keselamatan sehingga Polda Metro Jaya akan menindak mereka. MI/ROMMY PUJIANTO

Transcript of KPK tidak akan SP3 Gratifi kasi DPRD DKI - ftp.unpad.ac.id · Kantor Perum Pegadaian Kramat,...

Page 1: KPK tidak akan SP3 Gratifi kasi DPRD DKI - ftp.unpad.ac.id · Kantor Perum Pegadaian Kramat, Jakarta Pusat, kemarin. Kupon ini akan dibagikan kepada warga dan Kupon ini akan dibagikan

KPK tidak akan SP3 Gratifi kasi DPRD DKI

Selamat Saragih

KPK harus menindaklanjuti kasus dugaan gratifikasi kepada 94 anggota DPRD DKI karena sudah ada yang melapor secara resmi.

KOMISI Pemberan-tasan Korupsi (KPK) tidak akan menghen-tikan penyidikan ka-

sus gratifikasi yang diduga di terima seluruh anggota DPRD DKI. Jaminan itu disampai-kan Wakil Ketua KPK Hayono Umar.

Menurutnya, KPK tidak akan menerbitkan SP3 (surat perintah penghentian penyidikan) ka-rena sudah ada pelapor. Yang melapor juga anggota dewan de ngan barang bukti sebesar Rp10 juta.

Saat ini, KPK tengah menjad-walkan pemanggilan anggota dewan untuk diperiksa secara bergiliran. Jumlah yang akan

diperiksa sebanyak 94 orang. Ka-rena itu perlu pembagian orang-orang yang akan dipe riksa.

DPRD DKI memang sudah menjawab tertulis surat dari KPK mengenai uang gratifi kasi sebesar Rp10 juta per orang. Pimpinan DPRD DKI menya-takan anggota dewan yang ber jumlah 94 orang tidak ada menerima dana gratifi kasi.

Benar tidaknya jawaban terse-but, akan dibuktikan penyidik KPK. “Pasalnya, ada anggota DPRD DKI yang telah melapor secara resmi ke KPK. Tentu ka-mi harus menindaklanjuti dan peyelidikan masih berjalan sam-pai sekarang,” ungkap Hayono, baru-baru ini.

Informasi dari kalangan DPRD DKI menyebutkan Pemprov DKI mengucurkan dana Rp10 juta per anggota untuk men cegah dewan menggunakan hak angket. Jika harus ter jadi, cukup hak interpe-lasi. Kenyataannya, rekomendasi Tim Pencari Fakta DPRD DKI hanya sampai pada interpelasi. Padahal kerusuhan Koja menga-kibatkan tiga orang tewas serta 231 orang luka berat, ri ngan, serta cacat seumur hidup.

Siapa pejabat Pemprov DKI yang berkepentingan menyuap

DPRD DKI, belum terungkap. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo membantah memberi gratifi kasi. “Saya jamin seribu persen tidak ada dana APBD DKI yang digunakan untuk memberi gratifikasi kepada DPRD DKI,” tegasnya.

Sumber dana Informasi yang diperoleh

Media Indonesia mengenai sum-ber dana gratifikasi untuk 94 anggota DPRD DKI berasal dari Pelindo II. Pelindo II merupakan aktor di balik pembebasan lahan makam Mbah Priok. Tidak ada anggota DPRD DKI yang me-ngaku kecuali seorang anggota dewan perempuan sebagai pe-lapor kasus gratifi kasi tersebut.

Hayono Umar membeberkan, sejak KPK mengirim surat ke DPRD pada 29 Juni, hingga kemarin belum ada anggota DPRD DKI yang datang meng-klarifi kasi. “Sebenarnya lebih baik mereka datang langsung ke KPK ketimbang memberikan jawaban tertulis lewat kurir. Makna datang sendiri berbeda dengan jawaban tertulis via kurir. Kalau datang, dapat me-nerangkan agar duduk perso-alan menjadi jelas.”

Wakil Ketua DPRD DKI Lulung Lunggana berkilah pihaknya mengembalikan surat klarifi kasi melalui kurir karena dalam formulir ada kolom isian yang menyatakan jawaban bisa dikirim lewat faksimile, kurir, atau pos.

Pada 29 Juni, KPK mengirim surat kepada 10 anggota DPRD DKI yang masuk TPF dan tim rekomendasi Dewan atas kasus berdarah pembebasan lahan ma-kan Mbah Priok. Kerusuhan yang dikenal sebagai ‘Koja Berda rah’ itu meletus pada 14 April.

Dalam rekomendasi TPF yang diketuai Lulung Lunggana, DPRD DKI batal menggunakan hak angket untuk memintai pertanggungjawaban Guber-nur Fauzi Bowo. Belakangan terbongkar, rekomendasi TPF telah direvisi Tim Rekomendasi Dewan yang diketuai Sayogo Hendrosubroto.

Rekomendasi terakhir dewan adalah menggunakan hak in-terpelasi dengan penanggung jawab kasus Koja dipikul Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono. (J-1)

[email protected]

TUKAR KUPON ZAKAT: Seorang warga menukar kupon zakat dengan memperlihatkan KTP di Kantor Perum Pegadaian Kramat, Jakarta Pusat, kemarin. Kupon ini akan dibagikan kepada warga dan ditukar dengan sembako pada Jumat(3/9) untuk menghindari kekacauan saat pembagian.

MI/RAMDANI

Sedia Makam sebelum Ada Korban

BAGAI sedia payung sebelum hujan, Pemerintah Kota

Bogor telah mempersiapkan makam-makam kosong bahkan sebelum ada yang meninggal. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Bogor melakukan antisipasi kurangnya lahan permakaman saat Lebaran mendatang melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemakaman.

Antisipasi yang dilakukan UPTD antara lain dengan mempersiapkan lubang-lubang kuburan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kayumanis di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. “Kami telah menyiapkan lubang kuburan siap pakai, terutama untuk korban kecelakaan yang tidak ada keluarganya,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan dan PJU DCKTR Kota Bogor Deni Sediawan saat melaporkan kesiapan dinasnya pada rapat koordinasi Operasi Ketupat Lodaya 2010.

Deni menuturkan, antisipasi berupa pengadaan lubang-lubang siap pakai itu memang selalu dilakukan setiap tahun

menjelang perayaan Idul Fitri. Pihaknya menyediakan sedikitnya lima lubang termasuk menyiagakan petugas penguburan. “Apabila korban yang meninggal lebih dari jumlah tersebut, kami juga siap membuat lubang-lubang kuburan tambahan,” sebut Deni. Menurutnya, anggaran pengadaan atau penyiapan lubang-lubang siap pakai ini berasal dari dana APBD termasuk untuk membayar petugasnya.

Meskipun demikian, Deni mengatakan DCKTR tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan rumah sakit. Apabila ada korban meninggal yang tidak memiliki keluarga, pihaknya juga tidak akan langsung memakamkan jenazahnya di lubang yang sudah disiapkan. “Sebelumnya harus ada proses visum dari rumah sakit disertai keterangan dan persetujuan dari polisi,” katanya.

Hal itu diperlukan untuk menghindari masalah di kemudian hari, seperti tuntutan dari keluarganya. “Jika sewaktu-waktu ada anggota keluarganya

PERSIAPKAN MAKAM: Seorang warga menyaksikan makam kosong yang disediakan Pemkot Bogor untuk mengantisipasi kurangnya lahan permakaman saat Lebaran di TPU Kayumanis, Bogor, kemarin.

MI/DEDE SUSIANTI

6 | Megapolitan KAMIS, 2 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Kajari Depok Segera DiperiksaKEPALA Kejaksaan Negeri Kota Depok Zulkifli Siregar akan diperiksa Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait dengan kasus megakorupsi dana bantuan so-sial (bansos) bernilai Rp87 miliar di Kota Depok.

Selain itu, Kejagung juga mengambil alih penanganan perkara bansos dari kejaksaan negeri.

Hal itu dilakukan setelah ra-tusan warga Depok menggelar aksi di Kejagung dan menye-rahkan bukti-bukti mengenai kelemahan kejaksaan negeri da-lam menangani perkara korupsi dana bansos Rp87 miliar.

“Kami akan segera membawa laporan ini ke Jaksa Agung Mu da Intelijen (JAM-Intel). Ke-

jagung akan segera mengirim tim eksaminasi atau Tim Pencari Bukti untuk memeriksa Kajari Depok dan siapa pun yang ter-libat kasus ini termasuk Wali Kota Nur Mahmudi,” kata Ma-nahan Hutapea dari seksi Pusat Penerangan Hukum Kejagung, kemarin.

Tim itu akan mulai bergerak kurang lebih satu bulan terhi-tung dari kemarin. “Jika (Kejari) terbukti melakukan pelanggar-an, akan dijatuhi sanksi,“ tegas Manahan.

Pengusutan kasus korupsi yang terjadi pada 2008 bermula dari hasil temuan BPK yang di-sam paikan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat. Selanjutnya, Kejati Jawa Barat memerin-

tahkan Kajari Depok untuk mengusut. Pejabat Kajari Kota Depok saat itu yakni Triyono Haryanto sudah menetapkan lima tersangka atas dugaan ka-sus korupsi tersebut.

Namun Triyono tidak pernah melimpahkan ke pengadilan

sam pai dia digantikan Zulki-fli Siregar pada tahun lalu. Se mula, Zulkifli juga sempat tidak melanjutkan perkara yang menelan dana negara Rp87 miliar tersebut. Tapi, lantaran didesak LSM beserta mahasiswa dan warga, penanganan perkara ke mudian dilanjutkan.

Dua dari lima tersangka yakni Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mien Hartati dan Direk-tur Karya Profesi Mulia (KPM) Yusuf Efendi ditahan.

Kajari Depok Zulkifl i Siregar berkilah, permintaan Koalisi LSM dan Ormas sudah dila-kukan kejaksaan. Buktinya, kejaksaan telah menyelidiki dan membawa dua tersangka ke pengadilan. (KG/J-2)

menggugat karena salah satu keluarganya dikuburkan di TPU tanpa persetujuan mereka, kita tidak salah.”

Penyediaan lubang kuburan sebelum ada korban yang meninggal sebenarnya merupakan hasil introspeksi atau mengambil pelajaran dari pengalaman sebelumnya. Banyak yang mengeluhkan sulitnya mencari lahan untuk menguburkan korban

kecelakaan tanpa identitas di Kota Bogor. “Selain tidak ada lahan permakaman untuk menguburkannya, pihak rumah sakit juga menolak menyimpan jenazah tanpa identitas atau tanpa diketahui keluarganya. Kejadian seperti ini sering terjadi,” kata salah seorang petugas polisi yang bertugas di Polsek Bogor Tengah.(Dede Susianti/J-3)

Ke jagung akan segera mengirim tim eksaminasi.’’

Manahan HutapeaStaf Puspenkum Kejagung

HARI raya Lebaran sudah di depan mata. Tradisi pulang ke kampung halaman bagi kaum urban di DKI setiap tahun selalu dilakukan.

Namun perjalanan untuk merayakan hari kemenangan di kampung halaman juga harus memperhatikan kese-lamatan supaya hari bahagia tidak menjadi malapetaka.

“Keselamatan dan keaman-an pemudik adalah prioritas utama. Kami harus mengam-bil langkah maju, karena nya wa mereka adalah bagian dari tugas kami sebagai polisi lalu lintas. Akan kami ulur-kan tangan kami,” ungkap Di rektur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Condro Kirono.

Condro memaparkan, pada 2009 di DKI, setidaknya ada 197 kejadian kecelakaan lalu lintas di saat mudik Lebaran, dengan 27 korban meninggal dunia.

Untuk itu Condro mengaku telah menyiapkan strategi pengamanan agar jumlah ke-celakaan bisa makin ditekan tahun ini. Strategi pertama adalah mengimbau agar pe-mu dik tidak menggunakan

sepeda motor. Pihaknya te-lah meminta PT KAI untuk menyediakan gerbong peng-angkut sepeda motor.

Namun bila pemudik tetap nekat menggunakan sepeda motor, Condro mengatakan, pi haknya akan menindak pe-ngendara yang berbonceng an lebih dari satu, atau memba wa barang bawaan berlebih an.

“Penindakan ini sudah se suai dengan prosedur. Ini merupakan langkah awal un-tuk menciptakan keteraturan dan kedisiplinan,” katanya.

Agar efektif, Polda Metro Jaya menyiapkan sejumlah check point. Lokasi check point terdapat di depan gedung Co ca-Cola Jakpus, Bintang Mas Jakut, kolong jembatan Jagakarsa Jaksel, kantor Sam-sat Jakbar, dan Grand Mall Cakung Jaktim.

Di lokasi itu, para pemudik akan mendapat tes kesehatan dan konseling seputar bahaya mengendarai motor jarak jauh oleh para ahli.

Pemudik yang membawa anak kecil akan diantarkan ke terminal atau stasiun kereta untuk mudik dengan trans-portasi yang lebih aman.

Strategi ini mendapat sam-butan cukup hangat dari pa ra wakil rakyat. “Pada dasarnya kami setuju dengan pelarang-an mudik mo tor yang mem-bawa beban berlebihan. Itu sangat mem ba hayakan,” ung kap Ketua Komisi V DPR Yasti Soepredjo Mokoagow. (Ars/J-2)

UU No 22/2009tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan

Pasal 106

(1) Set iap orang yang mengemudikan Ken da-ra an Bermotor di Jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh kon-sentrasi.

(3) Setiap orang yang me-ngemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib mematuhi ketentuan tent ang persyaratan tek nis dan laik jalan.

(8) Setiap orang yang me-ngemudikan Sepeda Mo tor dan Penumpang Sepeda Motor wajib me ngenakan helm yang memenuhi standar na-sional Indonesia.

(9) Setiap orang yang me-ngemudikan Sepeda Motor tanpa kereta samping dilarang mem-bawa Penumpang lebih dari 1 (satu) orang.

POJOK LALU LINTAS

Jangan MudikPakai Sepeda Motor

Kerja sama dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk menyosialisasikan Undang-Undang No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

UNDANG BAHAYA:

Sebuah sepeda motor yang

digunakan mudik lebaran tahun

lalu, membawa penumpang dan barang

berlebih. Hal ini membahayakan

keselamatan sehingga Polda

Metro Jaya akan menindak

mereka.MI/ROMMY PUJIANTO