kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan...

215
RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG (RPHJP) KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG (KPHL) UNIT XIII OGAN ULU KABUPATEN MUARA ENIM 2016-2025 PROVINSI SUMATERA SELATAN MUARA ENIM, 2016 PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM DINAS KEHUTANAN MUARA ENIM

Transcript of kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan...

Page 1: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG (RPHJP)

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG (KPHL) UNIT XIII OGAN ULU

KABUPATEN MUARA ENIM 2016-2025 PROVINSI SUMATERA SELATAN

MUARA ENIM, 2016

PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM DINAS KEHUTANAN MUARA ENIM

Page 2: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

LEMBAR PENGESAHAN

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG (RPHJP KPHL)

UNIT XIII OGAN ULU KABUPATEN MUARA ENIM

PROVINSI SUMATERA SELATAN

TAHUN 2016 – 2025

DISUSUN OLEH :

Plt. KEPALA KPHL UNIT XIII OGAN ULU,

S. ANANG WAHYUDI NIP. 19600721 198602 1 001

DIKETAHUI OLEH :

KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA SELATAN,

Ir. SIGIT WIBOWO NIP. 19571006 198903 1 003

DISYAHKAN OLEH :

An. MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTUR KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINGUNG,

Ir. B. HERUDOJO TJIPTONO, MP NIP. 19610526 198903 1 001

Page 3: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Ringkasan Eksekutuf

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang

KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

RINGKASAN EKSEKUTIF

(1) Penetapan Kesatuam Pengelolaan Hutan (KPH) di Kabupaten Muara Enim

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.76/Menhut-II/2010

tanggal 10 Februari 2010 tentang Pembentukan KPH di Provinsi Sumatera

Selatan. Dan bererdasarkan Peraturan Bupati Muara Enim No. 31 tahun 2014

tentang Perubahan ke Dua pembentukan UPT Dinas Kehutanan Kabupaten

Muara Enim, maka Kelembagaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu merupakan

Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim. Merujuk pada

SK.866/Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan di

Sumatera Selatan, luas wilayah pengelolaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu adalah

70.047 ha yang secara keseluruhan merupakan fungsi hutan lindung. Agar

pengelolaan KPH dapat berjalan pada arah yang benar, mencapai tujuan dan

sasaran secara efektif dan efisien, maka diperlukan adanya rencana pengelolaan.

Maksud dari penyusunan rencana pengelolaan adalah sebagai acuan dalam

penyelenggaraan pengelolaan hutan, sedangkan tujuannya adalah untuk

menjamin terselenggaranya pengelolaan hutan yang memberikan manfaat

secara ekologi, ekonomi dan sosial yang berkelanjutan melalui pengelolaan

kawasan dan seluruh potensinya secara komprehensif. KPHL Unit XIII Ogan Ulu

berada di wilayah DAS Musi Sub DAS Lematang, Ogan dan Komering. Kondisi

vegetasi didominasi oleh hutan lahan kering primer dan sekunder. Terdapat

fauna dilindungi berdasarkan UU yang termasuk pada kelompok mamalia yakni

beruang madu, landak, dan rusa serta dari klas aves yaitu burung rangkong.

Izin pemanfaatan kawasan hutan yang ada di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

terdiri dari 13 hutan desa dan 4 HKm. Izin penggunaan hutan yaitu penggunaan

energi panas bumi oleh PT. Pertamian Geothermal Energy dan PT. Supremme

Energy. Visi KPHL Unit XIII Ogan Ulu adalah Pengelolaan Hutan yang Sehat,

Mandiri dan Lestari Hasil Kerjasama Masyarakat dan KPH, sedangkan misi nya

adalah : Penataan hutan sesuai dengan rencana pengelolaannya,

Mengembangkan beberapa potensi HHBK dan jasa lingkungan,

Page 4: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Ringkasan Eksekutuf

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang

KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

Membangun kelembagaan kemitraan dalam mendukung pelaksanaan

pengembangan HHBK dan jasa lingkungan, Mengikutsertakan masyarakat

dalam pengembangan HHBK dan jasa lingkungan dan Mempersiapkan /

prakondisi pembangunan industri pengolahan HHBK. Pembentukan

lembaga kemitraan dalam rangka mendukung pelaksanaan

pengembangan HHBK dan jasa lingkungan, Mengikut sertakan

masyarakat dalam pengembangan HHBK dan jasa lingkungan,

Mempersiapkan/ prakondisi pembangunan industri pengolahan HHBK.

Pembagian wilayah adminstrasi KPHL Unit XIII Ogan Ulu dibagi menjadi 5

resort yaitu Semende Darat Laut (SDL), Semende Darat Tengah (SDT),

Semende Darat Ulu (SDU), Mulak Ulu, dan Kota Agung. Berdasarkan

status fungsi kawasan, potensi sumberdaya alam, kondisi bio fisik,

keadaan masyarakat dan keberadaan izin pemanfaatan dan penggunaan

kawasan hutan yang ada di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu, maka

pembagian blok pengelolaan hutan dibagi menjadi 2 Blok yakni Blok Inti

41.434 Ha, Blok Pemanfaatan 28.613 Ha. Areal yang diperuntukkan

sebagai pemanfaatan wilayah tertentu seluas 24.841 Ha atau sekitar

35,46% dari luas wilayah KPHL. Dari pembagian Blok tata hutan dibagi

menjadi kelas hutan antara lain kelas Perlindungan Kawasan,

Pemanfaatan Terbatas (Peramuan), Pengembangan HHBK, Jasa

lingkungan dan kelas usaha luar bidang kehutanan. Dari kelas hutan

pengembangan HHBK dibentuk kelas perusahaan rotan, bambu,

pengembangan madu alam, pengolahan kopi, pengembangan damar,

pinus, kemiri, lada, aren, pinang, buah-buahan ( alpukat, durian,

nangka), usaha pengembangan dan pengolahan strawberi dan markisa,

sayur - sayuran serta pengembangan usaha benih dan bibit. Kelas hutan

jasa lingkungan akan dibangun kelas perusahaan ekowisata yakni wisata

alam dan wisata edukasi, pemanfaatan sumberdaya air dan pemanfaatan

sumber energi listrik. Rencana kegiatan yang disusun meliputi

inventarisasi dan penataan hutan berkala, pemanfaatan hutan di wilayah

Page 5: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Ringkasan Eksekutuf

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang

KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

tertentu, pemberdayaan masyarakat, pembinaan dan pemantauan

terhadap wilayah berizin, rehabilitasi pada areal di luar izin, pembinaan

dan pemantauan rehabilitasi, perlindungan dan konservasi alam, kordinasi

dan sinkronisasi, penyediaan dan peningkatan kapasitas SDM, pendanaan,

sarana dan prasarana, pengembangan database, rasionalisasi wilayah

kelola, review rencana pengelolaan serta pengembangan investasi. Untuk

menjamin tercapainya target yang diinginkan, maka dilakukan

pembinaan, pengawasan dan pengendalian. Selain itu dilakukan juga

pemantauan evaluasi dan pelaporan yang akan menjadi instrumen

penting untuk mengkoordinasikan, menyempurnakan dan menyesuaikan

kembali kegiatan - kegiatan yang telah direncanakan.

Page 6: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Kata Pengantar 1

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang

KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

KATA PENGANTAR

Rencana pengelolan Hutan jangka Panjang (RPHJP) KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Kabupaten Muara Enim merupakan Perencanaan Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

untuk kurun waktu sepuluh tahun. RPHJP ini disusun dengan menghimpun data primer

hasil survey dan data sekunder hasil studi literatur serta beberapa informasi dari berbagai

stake holder. RPHJP ini merupakan dokumen yang mengintegrasikan antara gambaran

kondisi umum, potensi wilayah KPHL yang dimiliki, informasi sosial ekonomi dan budaya

masyarakat, sinergi antara rencana pembangunan pusat dan daerah, informasi

pemanfaatan dan penggunaan hutan, isu kendala dan permasalahan, visi misi KPHL serta

rencana kerja yang meliputi rencana kegiatan, pengawasan dan pengendalian serta

pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

Penyusunan RPHJP ini difasilitasi oleh UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan BPKH Wilayah II Palembang didampingi oleh tenaga pakar dari Universitas

Muhammadiyah Palembang. RPHJP ini diharapkan akan menjadi panduan makro bagi

pelaksanaan kegiatan pengelolaan kawasan KPHL, jugan akan menjadi arahan umum bagi

semua pelaku izin usaha yang ada dan telah beroperasi di kawasan KPHL Unit XIII Ogan

Ulu. Apa bila dalam berjalannya waktu terjadi perubahan yang signifikan yang disebabkan

oleh adanya kebijakan, perizinan atau yang lainnya, maka RPHJP ini akan dilakukan

review.

Dengan telah selesainya penyusunan dokumen RPHJP KPHL Unit XIII Ogan Ulu, kami

mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam

penyusunan nya. Semoga dokumen RPHJP KPHL Unit XIII Ogan Ulu mudah

diterjemahkan dan dapat dioperasionalkan dengan baik di tingkat tapak/lapangan.

Muara Enim, Januari 2016

Kepala KPHL Unit XIII Ogan Ulu

S. ANANG WAHYUDI NIP. 196007211986021001

Page 7: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................. ii

Lembar Pengesahan ................................................................................... iii

Ringkasan Eksekutif ..................................................................................... iv

Daftar Isi ..................................................................................................... vii

Daftar Tabel ................................................................................................ viii

Daftar Gambar .............................................................................................. xi

Daftar Lampiran .......................................................................................... xii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. I-1

1.2 Tujuan Penyusunan ...................................................................................... I-3

1.3 Sasaran Pengolahan ..................................................................................... I-3

1.4 Ruang Lingkup ............................................................................................. I-4

1.5 Batasan dan Pengertian ................................................................................ I-5

II. DESKRIPSI KAWASAN

2.1 Risalah Wilayah KPH .................................................................................. II-1

2.1.1 Letak dan Luas .................................................................................. II-1

2.1.2 Batas - Batas ..................................................................................... II-2

2.1.3 Pembagian Blok dan Kondisi Geofisik ................................................... II-2

2.1.4 Aksesibilitas Kawasan ...................................................................... II-15

2.1.5 Sejarah Kawasan ............................................................................. II-17

2.2 Potensi Wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu ................................................... II-18

2.2.1 Informasi Penutupan Vegetasi .......................................................... II-18

2.2.2 Potensi Hasil Hutan Kayu (HHK) dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) II-24

2.2.3 Keberadaan Flora dan Fauna Langka ............................................... II-27

2.2.4 Potensi Jasa Lingkungan dan Wisata Alam ........................................ II-29

2.3 Data Informasi Sosial Budaya Masyarakat ................................................... II-31

2.3.1 Data Kependudukan ......................................................................... II-32

2.3.2 Data Perekonomian Masyarakat ........................................................ II-36

2.3.3 Sosial Budaya .................................................................................. II-42

2.3.4 Interaksi Masyarakat Terhadap Kawasan Hutan ................................. II-46

2.4 Kondisi Posisi Areal Kerja KPHL dalam Perspektif Rencana Pembangunan .... II-50

2.4.1 Kondisi Posisi dalam Perspektif RKTN ................................................ II-50

Page 8: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

2.4.2 Kondisi Posisi dalam Moratorium ........................................................ II-50

2.4.3 Kondisi Posisi dalam Perspektif Tata Ruang Wilayah .......................... II-51

2.4.4 Kondisi Posisi dalam Perspektif Pembangunan Daerah ....................... II-54

2.5 Informasi Pemanfaatan dan Penggunaan Hutan ......................................... II-55

2.5.1 Pemanfaatan Hutan ......................................................................... II-55

2.5.2 Penggunaan Hutan .......................................................................... II-56

2.6 Isu Strategis Kendala dan Permasalahan ................................................... II-57

2.6.1. Isu Strategis ................................................................................... II-57

2.6.2. Kendala Permasalahan .................................................................... II-59

III. VISI DAN MISI

3.1 Aras Strategis Pembangunan Daerah ........................................................... III-1

3.2 Visi ........................................................................................................... III-1

3.2.1 Visi KPHL Unit XIII Ogan Ulu ............................................................. III-1

3.3.2 Misi KPHL Unit XIII Ogan Ulu ............................................................ III-2

3.3 Koherensi Visi Misi KPHL Ogan Ulu ............................................................. III-3

IV. ANALISIS DAN PROYEKSI

4.1 Analisisis.................................................................................................IV-1

4.2 Faktor Internal........................................................................................IV-3

4.3. Faktor Eksternal......................................................................................IV-13

4.4 Proyeksi ................................................................................................. IV-35

4.5 Proyeksiperencanaan sosial ekonomi di KPHL Unit XIII Ogan Ulu ................IV-40

4.6. Proyeksi dampak pembangunan KPH terhadap peningkatan kesejahteraan

masyarakat ...........................................................................................IV-43

4.7. Sumberdaya manusia .............................................................................IV-45

4.8. Sarana dan prasarana ............................................................................IV-47

4.9. Pendanaan ............................................................................................IV-48

4.10. Proyeksi Kelola .....................................................................................IV-48

4.11. Kelola blok pemanfaatan........................................................................IV-54

4.12.Kelola lahan kritis...................................................................................IV-54

4.13. Kelola Perlindungan Hutan ....................................................................IV-57

4.14. Proyeksi kelola ekonomi ........................................................................IV-59

4.15. Kelola HHBK .........................................................................................IV-61

4.16. Kelola sumber air ..................................................................................IV-64

Page 9: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

4.17. Kelola sumber energi ............................................................................IV-64

4.18. Proyeksi kelola sosial ............................................................................IV-65

4.19. Sarana prasarana dan kelembagaan Desa ..............................................IV-66

4.20. Interaksi masyarakat dngan Kawasan Hutan ..........................................IV-67

V. RENCANA KEGIATAN

5.1 Inventarisasi dan Penataan Hutan Berkala ................................................... V-1

5.2 Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu .................................................. V-5

5.3 Pemberdayaan MasyarakatDalam Pengelolaan Hutan ................................... V-8

5.4 Pembinaan dan Pemantauan Areal yang Telah Ada Izin ................................. V-9

5.5 Penyelenggaraan Rehabilitasi pada Areal di Luar Izin ...................................V-11

5.6 Pembinaan dan Pemantauan Rehabilitasi pada Areal yang Berizin .................V-12

5.7 Perlindungan Konservasi Alam ...................................................................V-13

5.8 Koordinasi dan Sinkronisasi Antar Pemilik Izin .............................................V-16

5.9 Kordinasi dan Sinkronisasi dengan Stakeholders Terkait ...............................V-17

5.10Penyedian dan Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia ...................... V-20

5.11Pendanaan ...............................................................................................V-20

5.12 Sarana dan Prasarana ...............................................................................V-21

5.13 Pengembangan Database..........................................................................V-22

5.14 Rasionalisasi Wilayah Kelola .....................................................................V-22

5.15 Review Rencana Pengelolaan ...................................................................V-23

5.16 Pengembangan Investasi ..........................................................................V-23

VI. PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

6.1 Pembinaan ................................................................................................ VI-1

6.2 Pengawasan .............................................................................................. VI-2

6.3 Pengendalian ............................................................................................. VI-3

VII.PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

7.1 Pemantauan ............................................................................................. VII-1

7.2 Evaluasi .................................................................................................... VII-2

7.3 Pelaporan ................................................................................................. VII-2

VIII.PENUTUP ............................................................................................ VIII-1

Page 10: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

T a b e l

1

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang

KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sebaran Luas Struktur Geologi KPHL Unit XIII Ogan Ulu ................... II-3

Tabel 2.2. Sebaran Luas Jenis Tanah KPHL Unit XIII Ogan Ulu ......................... II-4

Tabel 2.3. Kualifikasi Tingkat Kemiringan Wilayah KPHL Ogan Ulu.................... II-5

Tabel 2.4. Sebaran Luas Sub Das KPHL Unit XIII Ogan Ulu .............................. II-6

Tabel 2.5. Daftar Analisis Potensi Pembagian/Peruntukan Blok dalam KPHL Unit Ogan Ulu ....................................................................................... II-8

Tabel 2.6. Pembagian Blok Tata Hutan KPHL Ogan Ulu ................................ II-12

Tabel 2.7. Kelas Hutan KPHL Ogan Ulu .......................................................... II-13

Tabel 2.8. Sebaran Petak Pada Blok Tata Hutan ............................................ II-13

Tabel 2.9. Korelasi Tata Hutan Kelas Hutan dan Kelas Perusahaan ................. II-14

Tabel 2.10. Sebaran Kelas Akses dalam Kawasan KPHL Ogan Ulu ................... II-17

Tabel 2.11. Sejarah Fungsi dan Luas Kawasan Hutan KPHL Ogan Ulu ............. II-18

Tabel 2.12. Sebaran Luas Tipe Penutupan Lahan KPHL Unit XIII Ogan Ulu ...... II-19

Tabel 2.13. Jumlah species dan nilai densitas pada hutan primer .................... II-20

Tabel 2.14. Jumlah species dan nilai densitas pada hutan sekunder ................ II-20

Tabel 2.15. Daftar species yang ditemukan di areal berhutan ........................ II-21

Tabel 2.16. Daftar species pohon yang menyusun areal berhutan .................. II-25

Tabel 2.17. Daftar HHBK Yang Ada di Wilayah KPHL Ogan Ulu ........................ II-26

Tabel 2.18. Daftar Rotan Dewasa di HL. Bukit Jambul Muara Enim ................. II-27

Tabel 2.19. Daftar Keragaman dan Stasus Perlindungan Satwa ...................... II-29

Tabel 2.20. Letak objek wisata diwilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu ................. II-31

Tabel 2.21. Sebaran Desa Yang Berada di Wilayah KPHL Unit XII Ogan Ulu ..... II-32

Tabel 2.22. Jumlah Penduduk dan Ratio Jenis Kelamin Desa Sekitar KPHL OU . II-33

Tabel 2.23. Kepadatan Penduduk Desa di Sekitar KPHL Ogan Ulu ................... II-34

Tabel 2.24. Luas Lahan Produktif dan Hasil Produksi Perkebunan .................... II-39

Tabel 2.25. Sarana Perekonomian (Pasar Kalangan) Sekitar KPHL Ogan Ulu ..... II-40

Tabel 2.26.Rasio Murid - Sekolah dan Rasio Murid - Guru ............................... II-42

Tabel 2.27.Saranan Prasarana Kesehatan ...................................................... II-43

Tabel 2.28. Hutan Desa diwilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu ............................ II-50

Page 11: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

T a b e l

2

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang

KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

Tabel 2.29.Peruntukan Lahan di KPHK Ogan Ulu Berdasarkan RKTN ............... II-50

Tabel 2.30.Peruntukan Ruang Pada KPHL Ogan Ulu Perspektif RTRW .............. II-54

Tabel 2.31. Daftar Hutan Desa di KPHL Ogan Ulu .......................................... II-55

Tabel 2.32. Daftar Hutan Kemasyarakatan di KPHL Ogan Ulu .......................... II-56

Tabel 2.33. Daftar Pemegang ijin pinjam pakai Kawaan Hutan ......................... II-56

Tabel 2.34. Daftar Lahan Kritis di KPHL Ogan Ulu ........................................... II-57

Tabel 3.1. Rangkuman Koherensi Visi Misi KPHL Ogan Ulu ............................... III-3

Tabel 4.1. Identifikasi faktor internal dan eksternal KPHL Unit XIII Ogan Ulu ..... IV-2

Tabel 4.2. Kawasan Hutan yang belum ditata batas ....................................... IV-11

Tabel 4.3. Kombinasi faktor lingkungan internal dan eksternal ....................... IV-24

Tabel 4.4. Strategi kombinasi Strenght (kekuatan) dan opportunyti (peluang) dalam analisa SWOT ................................................................................ IV-25

Tabel 4.5. Strategi kombinasi Weaknes (kelemahan) dan opportunyti (peluang) dalam analisa SWOT ...................................................................... IV-27

abel 4.6. Strategi kombinasi Strenght (kekuatan) dan Treat (ancaman) dalam analisa SWOT ........................................................................................... IV-29

Tabel 4.7. Strategi kombinasi Weaknes (kelemahan) dan Treat (ancaman) dalam analisa SWOT ............................................................................... IV-32

Tabel 4.8. Koherasi antara visi, misi dan tujuan kombinasi faktor (strategi) sasaran dan program indikatif .................................................................... IV-36

Tabel 4.9. Proyeksi perencanaan sosial ekonomi dalam 10 tahun Blok Inti ...... IV-40

Tabel 4.10. Proyeksi perencanaan sosial ekonomi dalam 10 tahun Blok Pemanfaatan, Jasa Lingkungan dan HHBK ........................................................... IV-42

Tabel 4.11. Proyeksi Pendapatan Perkapita Masyarakat berdasarkan Harga

Patokan HHBK pada Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu untuk

10 Tahun ................................................................................. IV-44

Tabel 4.12. Data SDM saat ini dan prediksi kedepan .................................... IV-46

Tabel 4.13. Daftar sarana dan prasarana yang dibutuhkan........................... IV-47

Tabel 4.14. Daftar nilai kepekaan tanah diwilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu .. IV-49

Tabel 4.15.Irigasi yang berasal dari sungai dalam wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu . .................................................................................................... IV-51

Tabel 4.16. Daftar pembangunan PLTMH ..................................................... IV-52

Tabel 4.17. Rencana rehabilitasi diwilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu ............... IV-58

Page 12: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

T a b e l

3

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang

KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

Tabel 4.18. Rencana rehabilitasi lahan kritis diwilayah KPHL Unit XIII

Ogan Ulu .......................... ........................................... IV-59

Tabel 4.19. Prediksi target rehabilitasi lahan kritis diwilayah KPHL Unit XIII

Ogan Ulu ................................................................................ IV-59

Tabel 4.20. Nilai produktifitas HHBK diwilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu ......... IV-63

Tabel 4.21. Rencana pengembangan HHBK diwilayah KPHL Unit XIII

Ogan Ulu ................................................................................ IV-64

Tabel 4.22. Pembangunan PLTMH diwilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu ............ IV-67

Tabel 5.1. Luas kelas hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu ....................................... V-3

Tabel 5.2. Sebaran wilayah tertentu KPHL Unit XIII Ogan Ulu ........................... V-2

Tabel 5.3. Rancangan pengelolaan pada wilayah tertentu ................................. V-7

Tabel 5.4. Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan wilayah kerja KPHL Unit XIII

Ogan Ulu ...................................................................................... V-9

Tabel 5.5. Stakeholder yang terkait dalam pengelolaan KPHL Unit XIII

Ogan Ulu .................................................................................... V-18

Tabel 5.6. Peranserta Stakeholder dalam pengelolaan KPHL Unit XIII

Ogan Ulu ..................................................................................... V-19

Tabel 5.7. Matriks pengembangan investasi ................................................... V-24

Tabel 5.8. Matriks rencana kegiatan KPHL Unit XIII Ogan Ulu ......................... V-26

Tabel 5.9. Tata waktu rencana kegiatan KPHL Unit XIII Ogan Ulu ................... V-40

Page 13: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

T a b e l

4

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang

KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

Page 14: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Daftar Gambar

ix

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang

KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sebaran Jenis Tanah di Wilayah KPHL Ogan Ulu ........................ II - 4

Gambar 2.2. Sebaran Kelas Kelerengan di Wilayah KPHL Ogan Ulu ................ II - 5

Gambar 2.3. Sebaran Wilayah DAS dalam Kawasan KPHL Ogan Ulu ................ II - 6

Gambar 2.4. Tata Hutan KPHL Ogan Ulu ....................................................... II-12

Gambar 2.5. Kelas Hutan KPHL Ogan Ulu ...................................................... II-13

Gambar 2.6. Sebaran kondisi akses dalam Kawasan KPHL Ogan Ulu ............... II-16

Gambar 2.7. Kontruksi Jalan Desa Menuju Wilayah KPHL Ogan Ulu ................ II-16

Gambar 2.8. Kondisi tutupan lahan hutan sekunder ...................................... II-22

Gambar 2.9. Kondisi lahan terbuka .............................................................. II-23

Gambar 2.10. Kondisi kebun campuran ......................................................... II-23

Gambar 2.11 Kondisi belukar semak ............................................................ II-23

Gambar 2.12 Kondisi kebun kopi .................................................................. II-24

Gambar 2.13. Kondisi areal pertanian ........................................................... II-27

Gambar 2.14. Fauna yang ada di KPHL Unit XIII Ogan Ulu ............................ II-26

Gambar 2.15. Objek wisata air terjun dan sungai .......................................... II-30

Gambar 4.16 Wilayah rawan kebakaran hutan KPHL Ogan Ulu .................... IV-61

Gambar 5.1. Wilayah Tertentu KPHL Ogan Ulu ............................................. V -6

Page 15: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Daftar Lampiran

xi

RencanaPengelolaanHutanJangkaPanjang

KesatuanPengelolaanHutanLindung Unit XIII OganUluKabupatenMuaraEnim

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Iklim KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Lampiran 2. Peta Geologi KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Lampiran 3. Peta Jenis Tanah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Lampiran 4 Peta Kelas Lereng KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Lampiran 5. Peta Hidrologi KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Lampiran 6. Peta DAS KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Lampiran 7. Peta Tata Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Lampiran 8 Peta Kelas Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Lampiran 9 Peta Akses Dalam Kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Lampiran 10. Peta Penutupan Lahan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Lampiran 11. Peta Kesesuai dengan RKTN

Lampiran 12. Peta Pemanfaatan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Lampiran 13. Peta Penggunaan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Lampiran 14. Peta Wilayah Tertentu KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Lampiran 15. Peta rawan kebakaran hutan di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Page 16: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Pendahuluan I-1

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hutan merupakan sumberdaya alam yang menyangkut hajat orang banyak

dikuasai oleh Negara dan diperuntukkan sebesar - besarnya untuk kemakmuran

dan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan amanah Undang Undang Dasar

1945. Berdasarkan Undang Undang 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan pada

pasal 6 disebutkan bahwa hutan secara keseluruhan mempunyai tiga fungsi

yakni Fungsi Konservasi, Fungsi Lindung dan Fungsi Produksi. Pada pasal 1 ayat

8 didefinisikan bahwa, Hutan Lindung sebagai Kawasan Hutan yang mempunyai

fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk

mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air

laut, dan memelihara kesuburan tanah. Dari pengertian tersebut berarti bahwa

hutan lindung dapat ditetapkan di wilayah hulu sungai (termasuk pegunungan di

sekitarnya) sebagai wilayah tangkapan hujan (catchment area), di sepanjang

aliran sungai bilamana dianggap perlu, di tepi - tepi pantai (misalnya pada hutan

mangrove), dan tempat - tempat lain sesuai fungsi yang diharapkan.

Pengelolaan hutan secara umum merupakan usaha untuk mewujudkan

pengelolaan hutan lestari berdasar Tata Hutan, Rencana Pengelolaan,

Pemanfaatan Hutan, Rehabilitasi Hutan, Perlindungan Hutan dan Konservasi.

Untuk mewujudkan pengelolaan hutan lestari maka seluruh Kawasan Hutan

terbagi ke dalam Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). KPH menjadi bagian dari

penguatan sistem pengurusan Hutan Nasional, Provinsi dan Kabupaten / Kota.

Kebijakan strategis dari Pemerintah Pusat, diantaranya adalah PP No. 6

Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan

serta Pemanfaatan Hutan, kemudian disempurnakan di dalam PP No. 3

Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Kehutanan No.6/Menhut-II/2009

tentang Pembentukan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan. Dalam PP dan

Permenhut tersebut dijelaskan mengenai Kesatuan Pengelolan Hutan (KPH),

BAB I

Page 17: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Pendahuluan I-2

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

adalah wilayah pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan peruntukannya yang

dapat dikelola secara efisien dan lestari, yang berperan sebagai penyelenggara

pengelolaan hutan di tingkat tapak. Keberadaan KPH menjadi semakin kuat

dengan dikeluarkannya Permendagri No. 61 Tahun2010 yang mengamanatkan

bentuk organisi KPH sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah,

ditetapkan dengan Peraturan Daerah, dan bertanggung jawab kepada Gubernur

atau Bupati / Walikota melalui Sekretaris Daerah. Selain itu Pemerintah Pusat

sudah mengeluarkan peraturan yang terkait dengan pelaksanaan teknis

antara lain : Permenhut No. 6 Tahun 2010 tentang Norma, Standar dan

Prosedur (NSPK) dan kriteria pengelolaan hutan pada Kesatuan Pengelolaan

Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP);

Permenhut No.41 Tahun 2011 tentang standarisasi fasilitas sarana dan

prasarana KPHL dan KPHP Model, yang kemudian disempurnakan melalui

Permenhut No.54 Tahun 2011; dan Permenhut No. 42 Tahun 2011 tentang

standar kompetensi bidang teknis Kehutanan pada KPHL dan KPHP.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor

SK.76/Menhut-II/2010 tanggal 10 Februari 2010 tentang Penetapan KPHL dan

KPHP di Provinsi Sumatera Selatan, salah satunya adalah KPHL Unit XIII

Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim seluas ± 70.047 Ha yang secara

keseluruhan merupakan fungsi Hutan Lindung. Kelembagaan KPHL UNIT XIII

Ogan Ulu saat ini adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan Kabupaten

Muara Enim melalui dasar hukum Peraturan Bupati Muara Enim Nomor 27 Tahun

2013.

Permasalahan hutan secara umum sebagaimana terdapat juga di KPHL Unit

XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim antara lain perambahan dan penguasaan

lahan hutan menjadi areal perkebunan, areal pertanian dan pemukiman, ilegal

logging, permasalahan batas kawasan dll. Untuk mengatasi permasalahan

tersebut diperlukan adanya lembaga yang mengelola hutan di tingkat tapak

yang fokus dan intensif, dalam hal ini yaitu KPH. KPH diharapkan mampu

menjadi garis depan dan menjembatani dalam mewujudkan harmonisasi

Page 18: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Pendahuluan I-3

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

pemanfaatan hutan oleh berbagai pihak dalam kerangka pengelolaan hutan

lestari, dapat mengidentifikasi keberadaan dan kebutuhan masyarakat terhadap

manfaat sumberdaya hutan dengan lebih jelas dan cermat. Demikian pula

penyelesaian konflik maupun pencegahan terjadinya konflik lebih dapat

dikendalikan. Selain itu, KPH diharapkan dapat memfasilitasi komunikasi dengan

Pemerintah dan / atau Pemerintah Daerah untuk menata hak dan akses

masyarakat terhadap sumberdaya hutan.

Untuk melaksanakan pengelolaan tersebut, KPH memerlukan pedoman

berupa Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) untuk 10 tahun,

yang selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Pendek

(RPHJPd). Rencana ini didasarkan pada Visi dan Misi yang dijabarkan sesuai

dengan kondisi biofisik dan social di lapangan dan dengan mempertimbangkan

Visi Pemerintah secara umum dan Visi dalam sektor Kehutanan. Teknik

penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang ini mengacu pada

Peraturan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Nomor P.5/VII-WP3H/2012

tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Hutan pada KPHL dan KPHP.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (10 tahun) bersifat komprehensif

dan indikatif yang menjadi acuan bagi penyusunan rencana pengelolaan jangka

pendek dan rencana - rencana teknis yang lebih operasional di tingkat lapangan.

1.2. Tujuan Penyusunan

Tujuan pengelolaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

adalah menyusun rencana pembangunan, pengembangan, dan penguatan

kelembagaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu sehingga mampu melaksanakan fungsi -

fungsi manajemen secara efektif dan efisien dengan hasil yang optimal.

1.3 Sasaran Pengelolaan

Sasaran pengelolaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu periode 2016 – 2025

adalah :

Page 19: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Pendahuluan I-4

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

a) Terhimpun dan terdeskripsikannya data dan informasi kondisi biofisik serta

kondisi sosial ekonomi masyarakat di dalam dan sekitar KPHL Unit XIII

Ogan Ulu yang dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan

pengelolaan hutan berkelanjutan.

b) Tersusunnya tata hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu yang didasarkan pada

kondisi biofisik, sosial ekonomi, dan sosial budaya yang sesuai dengan

fungsi kawasan serta dapat mengakomodasi kepentingan perlindungan dan

pemanfaatan (pemberdayaan masyarakat), baik untuk kepentingan

pemanfaatan maupun penggunaan Kawasan Hutan.

c) Tersusunnya Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) KPHL

Unit XIII Ogan Ulu yang dapat mengakomodir berbagai kepentingan

dengan mengacu pada Perdirjen P.5/VII-WP3H/2012.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL

Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim meliputi :

a) Persiapan pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana pengelolaan hutan

jangka panjang.

b) Penyiapan peta - peta: iklim, jenis tanah, penutupan lahan, lahan kritis,

hidrologi, kelerengan, dan peta administrasi.

c) Survey lapangan pengumpulkan data meliputi :

Risalah wilayah KPH yang meliputi : letak, luas, aksesibilitas kawasan,

batas - batas, sejarah wilayah KPH;

Potensi wilayah KPH antara lain penutupan vegetasi, potensi kayu /

non kayu, keberadaan flora dan fauna langka, potensi jasa lingkungan,

dan wisata alam;

Informasi sosial budaya masyarakat di dalam dan di sekitar hutan

termasuk keberadaan masyarakat hukum adat;

Informasi ijin - ijin pemanfaatan hutan dan penggunaan Kawasan

Hutan yang ada diwilayah kelola;

Page 20: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Pendahuluan I-5

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Kondisi posisi KPH dalam perspektif tata ruang wilayah dan

pembangunan daerah;

Informasi kegiatan pembangunan Kehutanan yang pernah

dilaksanakan pada wilayah KPH;

Informasi lain yang relevan;

Isu strategis, kendala dan permasalahan

d. Analisis terhadap data yang diperoleh; dan

e. Menentukan lokasi prioritas RHL, kebijakan & strategi dan kelembagaan

RHL, mencakup seluruh isi RPHJP dalam rencana aksimmenurut waktu dan

lokasi.

1.5 Batasan Pengertian

Untuk menghindari timbulnya kerancuan dan keanekaragaman penafsiran

tentang istilah - istilah yang digunakan didalam penyusunan RPHJP KPHL Unit

XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim, maka berikut ini diberikan beberapa

pengertian daftar istilah yaitu :

a. Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya

alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam dan

lingkungannya, yang satu dengan lainya saling mempengaruhi dan tidak

dapat dipisahkan.

b. Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan

oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.

c. Hutan Lindung adalah Kawasan Hutan yang mempunyai fungsi pokok

sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,

mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan

memelihara kesuburan tanah.

d. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang

merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak - anak sungainya yang

dibatasi oleh pemisah topografi berupa punggung bukit atau gunung yang

Page 21: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Pendahuluan I-6

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

berfungsi menampung air yang berasal dari hujan dan sumber - sumber air

lainnya, menyimpan serta mengalirkannya ke danau atau laut secara alami.

e. Pengurusan Hutan, adalah meliputi kegiatan penyelenggaraan (UU 41 pasal

10 ayat 2) yaitu Perencanaan Kehutanan, Pengelolaan Hutan, Penelitian dan

Pengembangan, Pendidikan dan latihan serta Penyuluhan Kehutanan dan

Pengawasan.

f. Pengelolaan hutan adalah kegiatan yang meliputi Tata Hutan dan Rencana

Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan, Penggunaan Kawasan Hutan,

Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan serta Perlindungan Hutan dan Konservasi

Alam.

g. Perencanaan Hutan, adalah meliputi (UU 41 pasal 12) kegiatan

Inventarisasi Hutan, Pengukuhan Kawasan Hutan, Penatagunaan Kawasan

Hutan, Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan, dan Penyusunan Rencana

Kehutanan.

h. Pemanfaatan hutan adalah kegiatan untuk memanfaatkan Kawasan Hutan,

memanfaatkan jasa lingkungan, memanfaatkan hasil hutan kayu dan bukan

kayu serta memungut hasil hutan kayu dan bukan kayu secara optimal dan

adil untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestariannya.

i. Penggunaan hutan adalah merupakan penggunaan untuk kepentingan

pembangunan diluar Kehutanan tanpa mengubah status dan fungsi pokok

Kawasan Hutan.

j. Unit Pengelolaan Hutan adalah merupakan kesatuan pengelolaan terkecil

pada hamparan lahan hutan sebagai wadah kegiatan pengelolaan hutan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang dikelola secara efisien dan

lestari.

k. Kesatuan Pengelolaan Hutan adalah selanjutnya disebut KPH adalah

wilayah pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan peruntukannya yang

dapat dikelola secara efisien dan lestari.

Page 22: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Pendahuluan I-7

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

l. Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung adalah selanjutnya disebut KPHL

adalah KPH yang luas wilayahnya seluruhnya atau sebagian besar terdiri dari

kawasan Hutan Lindung.

m. Tata Hutan adalah kegiatan rancang bangun unit pengelolaan hutan,

mencakup kegiatan pengelompokan sumber daya hutan sesuai dengan tipe

ekosistem dan potensi yang terkandung di dalamnya dengan tujuan untuk

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat secara lestari.

n. Tata batas adalah pengukuran dan pemancangan batas Kawasan Hutan

o. Rekontruksi batas adalah pemeriksaan dan pengukuran ulang batas

Kawasan Hutan

p. Inventarisasi Hutan adalah rangkaian kegiatan pengumpulan data untuk

megetahui keadaan dan potensi sumberdaya hutan serta lingkungan secara

lengkap.

q. Blok adalah Bagian dari KPH yang secara geografis bersifat permanen, yang

secara strategis ditetapkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi

manajemen, terutama dalam fungsi perlindungan hidro - orologi, yang

menjadikannya sebagai kesatuan pengelolaan perlindungan hidro - orologi

lestari.

r. Petak adalah unit terkecil lahan hutan yang lokasi geografisnya bersifat

permanen, sebagai basis pemberian perlakuan pengelolaan, dan menjadi

satuan administrasi dari setiap kegiatan pengelolaan yang diterapkan atasnya.

s. Anak petak adalah bagian dari petak yang bersifat temporer, yang oleh

sebab yang tertentu memperoleh perlakuan silvikultur atau kegiatan

pengelolaan yang khusus.

t. Wilayah Tertentu adalah wilayah hutan yang situasi dan kondisinya belum

menarik bagi pihak ketiga untuk mengembangkan usaha pemanfaatannya

u. Rencana Pengelolaan Hutan adalah konfigurasi peta situasi, visi - misi,

tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam resep atau arah manajemen

strategis yang terpadu yang menyangkut kelola kawasan, kelola pemanfaatan

Page 23: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Pendahuluan I-8

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

hutan, kelola pasar, kelola konservasi, dan kelola rehabilitasi - restorasi dalam

kerangka pencapaian fungsi ekonomi, lingkungan, dan sosial yang optimal.

v. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang adalah Rencana

pengelolaan hutan pada tingkat strategis berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun

atau selama jangka benah pembangunan KPH.

w. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Pendek adalah Rencana

Pengelolaan Hutan berjangka waktu satu tahun pada tingkat kegiatan

operasional berbasis petak dan / atau zona dan / atau blok.

x. Rehabilitasi Hutan dan Lahan adalah upaya untuk memulihkan,

mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya

dukung, produktifitas dan perannya dalam mendukung sistem penyangga

kehidupan tetap terjaga

y. Perlindungan Hutan adalah usaha untuk mencegah dan membatasi

kerusakan hutan, Kawasan Hutan dan hasil hutan yang disebabkan oleh

perbuatan manusia, ternak, kebakaran daya - daya alam, hama, penyakit,

serta mempertahankan dan menjaga hak - hak negara, masyarakat dan

perorangan atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan investasi serta perangkat

yang berhubungan dengan pengelolaan hutan.

z. Pemberdayaan Masyarakat adalah perlibatan masyarakat sekitar

Kawasan Hutan dalam kegiatan pembinaan serta perlindungan hutan

berdasarkan pada pola kerjasama yang saling menguntungkan dengan tetap

menjaga fungsi utama Kawasan Hutan

aa. Perhutanan Sosial adalah terbangunnya pembangunan Kawasan Hutan

melalui pemanfaatan hutan dan keterpaduan dengan kegiatan lain luar sektor

Kehutanan

bb. Konflik Kawasan adalah timbulnya permasalahan sosial dan tata guna lahan

Kawasan Hutan sebagai dampak dari disharmonisasi dan disorientasi

pemanfaatan Kawasan Hutan dengan kepentingan masyarakat atau pihak lain

cc. Hasil Hutan Bukan Kayu adalah manfaat dan hasil yang dapat deperoleh

dari Kawasan Hutan berupa hasil ikutan dan hasil sampingan

Page 24: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Pendahuluan I-9

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

dd. Jasa Lingkungan adalah produk sumberdaya alam hayati dan ekosistimnya

yang berupa manfaat langsung dan tidak langsung yang meliputi jasa wisata

alam, jasa perlindungan tata air, kesuburan tanah, pengendalian erosi dan

banjir, keindahan dan keunikan alam, penyerapan dan penyimpanan karbon.

ee. Hutan Kemasyarakatan (HKm) adalah salah satu kegiatan Perhutanan

Sosial yang melibatkan masyarakat dalam 1 (satu) Kelompok untuk

mengelola.

ff. Hutan Desa (HD) adalah salah satu kegiatan Perhutanan Sosial yang

melibatkan masyarakat dan dikelola oleh Lembaga Desa.

gg. Blok adalah merupakan bagian proses kegiatan penataan hutan sebagai

kegiatan rancang bangun unit pengelolaan hutan, mencakup kegiatan

pengelompokan sumberdaya hutan sesuai dengan tipe ekosistem dan potensi

yang terkandung di dalamnya dengan tujuan untuk memperoleh manfaat

yang sebesar-besarnya bagi masyarakat secara lestari.

hh. Kemitraan adalah kegiatan kerjasama yang saling menguntungkan antara

KPHL Unit XIII Ogan Ulu dengan masyarakat (Kelompok Tani Hutan)

berdasarkan kesepakatan bersama.

Page 25: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-1

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

DESKRIPSI KAWASAN

2.1. Risalah Wilayah KPH.

2.1.1 Letak dan Luas

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 76/Menhut-II

/2010 tanggal 10 Februari 2010 tentang Penetapan Wilayah Kesatuan

Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi

(KPHP) Provinsi Sumatera Selatan salah satunya adalah KPHL Unit XIII Ogan

Ulu Kabupaten Muara Enim. Secara geografis, KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Kabupaten Muara Enim terletak diantara 04 20’ 00” sampai dengan 04 00’

00” Lintang Selatan dan antara 103 20’ 00” sampai dengan 103 50’ 00”

Bujur Timur. Berdasarkan administrasi pemerintahan wilayah KPHL Unit XIII

Ogan Ulu berada di 5 kecamatan meliputi Kecamatan Semende Darat Ulu,

Semende Darat Tengah dan Semende Darat Laut Kabupaten Muara Enim,

Kecamatan Kota Agung dan Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat Provinsi

Sumatera Selatan. Secara kelembagaan, KPHL Unit XIII Ogan Ulu berada

dibawah Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim dengan bentuk

kelembagaan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim

melalui Peraturan Bupati Muara Enim Nomor 27 Tahun 2013.

Luas KPHL Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim, sebagaimana

yang tercantum dalam SK. Menhut No. 76/Menhut-II/2010 tanggal 10

Februari 2010 tentang Penetapan KPHL dan KPHP Provinsi Sumatera Selatan

dan SK Menhut No. 866/Menhut-II/2014 tanggal 29 September 2014

tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sumatera Selatan

serta berdasarkan batas administrasi kabupaten Provinsi Sumatera Selatan

yang diperoleh dari BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan, bahwa luas wilayah

KPHL Unit XIII Ogan Ulu adalah ± 70.047 Ha yang secara keseluruhan

merupakan fungsi Hutan Lindung merupakan bagian dari kelompok Hutan

Lindung Bukit Jambul, Bukit Nanti, Mekakau.

BAB II

Page 26: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-2

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

2.1.2 Batas - Batas

Batas - batas administrasi wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu sebelah Utara

berbatasan dengan dengan Kecamatan Tanjung Agung, sebelah Selatan

berbatasan dengan Provinsi Bengkulu, sebelah Barat berbatasan dengan

wilayah KPHL Unit XII Dempo dan Kabupaten Lahat dan sebelah Timur

berbatasan dengan wilayah KPHL Unit XV Bukit Nanti.

2.1.3 Pembagian Blok dan Kondisi Geofisik

Pada Permenhut Nomor P.6/Menhut-II/2010 tentang Norma, Standar

Prosedur dan Kriteria Pengelolaan Hutan pada KPHL dan KPHP Bab III

tentang Tata Hutan dan Pengelolaan Hutan Pasal 6 ayat 2 menyebutkan

bahwa “Pembagian blok harus memperhatikan karakteristik biofisik lapangan,

kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar, potensi sumberdaya alam dan

keberadaan hak-hak atau ijin usaha pemanfaatan hutan dan penggunaan

kawasan hutan”, sedangkan pada Pasal 7 ayat 3 menyebutkan bahwa

“Dalam hal wilayah yang bersangkutan telah ada ijin atau hak, pembagian

petak menyesuaikan dengan petak yang telah dibuat oleh pemegang ijin atau

hak. Atas dasar itu, berikut diuraikan beberapa kondisi geofisik yang akan

menjadi pertimbangan dalam pembagian blok. Adapun pembagian Blok

diwilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu antara lain :

- Blok Inti

- Blok Pemanfaatan (Pemanfaatan terbatas dan ijin)

a. Iklim

Tipe iklim KPHL Unit XIII Ogan Ulu, sebagaimana tipe iklim secara

umum di Sumatera Selatan yaitu beriklim tropis. Pernyataan iklim tropis ini

digambarkan oleh beberapa ahli dengan berbagai istilah :

a. Termasuk iklim Afa (iklim hujan tropis), menurut Koppen.

b. Termasuk iklim A (daerah sangat basah), menurut Schmidt-Ferguson

1950.

Page 27: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-3

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

c. Termasuk iklim B1 (daerah dengan 7 sampai 9 bulan basah dan dua

bulan kering), menurut Oldeman 1979.

Wilayah yang beriklim tropis secara umum mempunyai dua musim,

yaitu musim kemarau dan musim penghujan, dengan suhu rata-rata

26,10°C- 27,40°C serta kelembaban rata-rata dan kelembaban relatif

69,4% - 85,5% sepanjang tahun.

d. Geologi dan Jenis Tanah

1. Geologi

Berdasarkan peta geologi provinsi Sumatera Selatan yang bersumber

dari BPKH Wilayah II Palembang, wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu terdiri

dari struktur geologi breksi, lava dan tuf, andesit sampai bas, breksi dan

lava, riolit, dasit. Sebaran luasan struktur geologinya disajikan pada Tabel

berikut.

Tabel 2.1. Sebaran luas struktur geologi KPHL Unit XIII Ogan Ulu

No Struktur geologi Luas (ha) Presentasi (%)

1 Breksi, lava dan tuff, andesit sampai basalt

69.533 99,3

2 Tuff, breksi dan lava, riolit, dasit 514 0,7

Jumlah 70.047 100,0 Sumber: Puslitanak Bogor tahun 2014

2. Jenis Tanah

Berdasarkan Peta Jenis Tanah Provinsi Sumatera Selatan, struktur

tanah di KPHL Unit XIII Ogan Ulu pada umumnya tersusun dari tanah

Andosol Coklat dan Regosol; Latosol Coklat dan Litosol; serta Podsolik

Merah Kuning. Sebaran tanah dapat dilihat pada peta tanah yang disajikan

di lampiran, sedangkan persentasi struktur tanah disajikan pada Tabel 2.2.

Page 28: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-4

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 2.2. Sebaran luas jenis tanah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

No Jenis tanah Fungsi Hutan

Luas (ha) Persentasi (%)

1. Andosol coklat dan regosol HL 54.529 77,8 2. Latosol coklat dan litosol HL 7.528 10,7 3. Podsolik merah kuning HL 7.990 11,5

Jumlah 70.047 100,0 Sumber Puslinak Pertanian tahun 2014

Gambar 2.1. Sebaran jenis tanah di wilayah KPHL Ogan Ulu

e. Topografi dan Kelerengan

Berdasarkan peta kelas lereng yang bersumber dari BPKH wilayah II

Palembang sebaran kelas lereng di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

didominasi oleh kelas lereng sangat curam, landai dan agak curam, lebih

terperinci sebaran kualifikasi kelas lereng disajikan pada Tabel 2.3.

Page 29: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-5

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Gambar 2.2. Sebaran kelas kelerengan dalam kawasan KPHLUnit XIII Ogan Ulu

Tabel 2.3. Kualifikasi Tingkat Kemiringan Wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Kelas lereng Tingkat

Kemiringan Kualifikasi Luas Persentase Luas (%)

1 0 - 8 Landai/Datar 26.466 37,8

2 15 - 25 Agak Curam 6.817 10,0

3 ≥ 45 Sangat Curam 36.764 52,2

Jumlah 70.047 100,0

Sumber : BPKH Wilayah II Palembang

f. Hidrologi dan Karakteristik Wilayah DAS

Berdasarkan kajian hidrologi, wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

termasuk dalam DAS Musi Sub DAS Ogan, Sub DAS Lematang dan Sub

DAS Komering, sebaran wilayah Sub DAS tersebut disajikan pada tabel 2.4.

Anak - anak sungai yang terhimpun dalam Sub DAS - Sub DAS Enim

tersebut antara lain; Sungai Enim Kiri, Sungai Enim Kanan, Air Perikan,

Sungai Lubuk Nipis, Sungai Cawang Tengah, Sungai Luang Dalam, Sungai

Air Bengkok mengalir ke Sungai Enim. Sub - Sub DAS Endikat terdiri dari

sungai Endikat Bengkok dan Sungai Endikat Kiri mengalir ke Sungai

Page 30: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-6

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Endikat. Sungai Enim dan Sungai Endikat mengalir ke Sungai Lematang

yang terhimpun sebagai Sub DAS Lematang. Sub DAS Ogan merupakan

muara dari sungai Ogan Kiri dan Ogan Kanan, sedangkan Sub DAS

Komering muara dari Air Kisam dan Air Alakan. Akhirnya semua sungai baik

Sungai Lematang, Sungai Ogan dan Sungai Komering bermuara ke Sungai

Musi.

Tabel 2.4. Sebaran luas Sub DAS KPHL Unit XIII Ogan Ulu

No Jenis tanah Luas (ha) Persentasi (%)

1 Sub DAS Komering 252 0,36 2 Sub DAS Ogan 3.638 5,19 3 Sub DAS Lematang 66.157 94,45

Jumlah 70.047 100,00 Sumber : BPDAS-HL Musi Palembang

Gambar 2.3. Sebaran wilayah DAS dalam kawasan KPHLUnit XIII Ogan Ulu

Page 31: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-7

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

g. Pembagian Blok / Zona

Status fungsi kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu secara keseluruhan

merupakan hutan lindung, sehingga pembagian zona / Blok menjadi Blok

Inti, Blok Pemanfaatan. Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam

Petunjuk Teknis Tata Hutan yang tertuang dalam Perdirjen No. P.5/VII-

WP3H/2012.Blok inti diperuntukkan sebagai fungsi hidrologis dan edafis

sedangkan blok pemanfaatan adalah untuk pemanfaatan hasil hutan bukan

kayu (HHBK) dan jasa lingkungan pada hutan lindung. Dalam pelaksanaan

pemanfaatan tersebut ada yag melalui mekanisme perizinan yakni Hutan

Kemasyarakatan (HKm) dan Hutan Desa (HD) serta kemitraan.

Page 32: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-8

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 2.5. Daftar analisis potensi pembagian/peruntukkan blok dalam KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Fungsi Hutan

No Petak

Kepekaan Tanah

terhadap Erosi

Topografi/ kelerengan

Hidrologi/ DAS

Tutup an

lahan

Potensi pohon

Potensi HHBK

Potensi Jasa

Lingkung an

Informasi kekritisan

lahan

Akses masya-rakat

Perizi nan

Peruntuk kan Blok

HL HL 1 - 2; HL33 - 37; HL40;

- Peka dan Sangat Peka

- Agak Curam - Sangat

Curam - Landai

Daerah hulu

Hutan primer

Banyak Banyak Potensial - Potensial Kritis

- Agak kritis

Sulit Tidak ada

Inti

HL HL6; HL10 - 13; HL15 - 20 ; HL23 - 24;

- Peka sampai Sangat Peka

- Agak Curam - Sangat

Curam

Daerah hulu

Hutan primer

Banyak Banyak Potensial - Potensial Kritis

- Agak Kritis - Tidak

Kritis

Sulit Tidak ada

Inti

HL HL90 - 101; HL114 - 117; HL122 - 126; HL128 - 152; HL154 - 168; HL172 - 192; HL 199 - 207;

- Agak Peka, Peka dan Sangat Peka

- Sangat Curam

- Landai

Daerah hulu

Hutan primer

Banyak Banyak Potensial - Potensial Kritis

- Agak kritis - Tidak

Kritis

Sulit Tidak ada

Inti

Page 33: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-9

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Fungsi Hutan

No Petak

Kepekaan Tanah

terhadap Erosi

Topografi/ kelerengan

Hidrologi/ DAS

Tutup an

lahan

Potensi pohon

Potensi HHBK

Potensi Jasa

Lingkung an

Informasi kekritisan

lahan

Akses masya-rakat

Perizi nan

Peruntuk kan Blok

HL HL 233 - 239;

- Agak Peka Peka dan Sangat Peka

- Sangat Curam

- Landai

Daerah hulu

Hutan primer

Banyak Banyak Potensial - Agak Kritis - Potensial

Kritis

Sulit Tidak ada

Inti

HL HL 104; HL109; HL110; HL 113; HL118; HL121; HL127; HL153; HL 120; HL119; HL112

- Agak Peka, Peka dan Sangat Peka

- Sangat Curam

- Landai

Daerah hulu

Hutan primer

Banyak Banyak Potensial - Tidak kritis - Potensial

kritis

Sedang Tidak ada

Pemanfaatan Terbatas (Peramuan)

HL HL169 ; HL 171;

- Peka sampai Sangat Peka

- Sangat Curam

Daerah hulu

Hutan primer

Banyak Banyak Potensial - Potensial kritis

Sedang Tidak ada

Pemanfaatan Terbatas (Peramuan)

HL HL 193; HL196;

- Peka dan

- Sangat Curam

Daerah hulu

Hutan primer

Banyak Banyak Potensial - Potensial Kritis

Sedang Tidak ada

Pemanfaatan

Page 34: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-10

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Fungsi Hutan

No Petak

Kepekaan Tanah

terhadap Erosi

Topografi/ kelerengan

Hidrologi/ DAS

Tutup an

lahan

Potensi pohon

Potensi HHBK

Potensi Jasa

Lingkung an

Informasi kekritisan

lahan

Akses masya-rakat

Perizi nan

Peruntuk kan Blok

HL 197; HL198; HL213; HL214; HL 208; HL209;

Sangat Peka

- Landai

Terbatas (Peramuan)

HL HL41 ; HL39 ;

- Peka sampai Sangat Peka

- Sangat Curam

- Landai

Daerah hulu

Hutan primer

Banyak Banyak Potensial - Agak Kritis Sedang Tidak ada

Pemanfaatan Terbatas (Peramuan)

HL HL3, HL9, HL21, HL 38, HL60, HL61, HL111, HL170,HL 194, HL223, HL231, HL232

- Agak Peka, Peka dan Sangat Peka

- Agak Curam - Sangat

Curam - Landai

Daerah hulu

Hutan sekunder/ Belukar/ Perke-bunan

Sedang/Sedikit

Banyak Potensial - Tidak Kritis

- Potensial Kritis

- Agak Kritis

Mudah Izin Hutan Desa

Pemanfaatan Prizinan

HL HL4 -5 ; HL7 - 8; HL14; HL 22; HL

- Agak Peka, Peka dan

- Sangat Curam

- Landai

Daerah hulu

Hutan sekunder/ Belukar

Sedang/Sedikit

Banyak Potensial - Tidak Kritis

- Potensial

Mudah Tidak ada

Pemanfaatan Kemitraan

Page 35: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-11

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Fungsi Hutan

No Petak

Kepekaan Tanah

terhadap Erosi

Topografi/ kelerengan

Hidrologi/ DAS

Tutup an

lahan

Potensi pohon

Potensi HHBK

Potensi Jasa

Lingkung an

Informasi kekritisan

lahan

Akses masya-rakat

Perizi nan

Peruntuk kan Blok

25 - 32; HL42 - 59; HL 62 - 89; HL 102 - 103; HL105 - 108; HL 195; HL 210 - 212; HL215 - 222; HL224 - 230;

Sangat Peka

- Agak Curam / Perke-bunan

Kritis

- Agak Kritis

- Kritis

Keterangan:

Pertimbangan Pendukung

Pertimbangan utama

Page 36: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-12

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Berdasarkan analisis peruntukan dan pembagian Blok tersebut maka

pembagian Blok Tata Hutan dibagi menjadi 2 Blok yakni Blok Inti, Blok

Pemanfaatan.

Tabel 2.6 Pembagian Blok Tata Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Fungsi Hutan Blok Tata Hutan Luas (ha)

Hutan Lindung Blok Inti 28.417

Blok Pemanfaatan 41.630

Jumlah 70.047

Gambar 2.4. Tata hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Berdasarkan kajian biogeofisik, potensi sumberdaya hutan, akses

masyarakat dan perizinan, maka blok tata hutan selanjutnya dibagi menjadi

kelas hutan seperti yang tersaji pada tabel 2.7.

Page 37: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-13

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 2.7. Kelas Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Fungsi Hutan Blok Tata Hutan/ Kelas Hutan Luas (ha)

Hutan Lindung

Blok Inti 28.417

Blok Pemanfaatan Blok Pemanfaatan Terbatas (Peramuan/ Pemungutan HHBK)

13.207

Blok Pemanfaatan Jasling dan HHBK pola kemitraan

11.634

Blok Pemanfaatan Jasling dan HHBK pola perizinan

16.790

Jumlah 70.047 Sumber : Peta Tata Hutan

Gambar 2.5. Kelas hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Tabel 2.8 Sebaran petak pada Blok Tata Hutan

Fungsi Hutan

No Petak Blok Tata

Hutan Luas (Ha)

Hutan Lindung

1, 10, 100, 101, 102, 103, 11, 12, 124, 125, 126, 127, 128, 129,13, 131, 132, 133, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 145, 146, 147, 148, 149, 15, 150, 151, 152,153, 154, 156, 157, 158, 159, 16,160, 161, 162, 163, 164, 165, 166, 167, 168, 169, 17, 170, 174, 175, 176, 177, 178, 179, 18, 180, 181, 182, 183, 184, 185, 186, 187, 188, 189, 19, 190, 191, 192, 193, 194, 2, 20, 201, 202, 203, 204, 205, 206, 207, 208, 209, 23, 236, 239, 24, 240, 241, 242, 253, 34, 35, 36, 37, 38, 41, 6, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98,99

Blok Inti 28.417

Page 38: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-14

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Fungsi Hutan

No Petak Blok Tata

Hutan Luas (Ha)

Hutan Lindung

114,120,121, 122, 123, 130, 14, 155, 197, 198, 199, 200, 210, 211, 212, 213, 214, 215, 216, 217, 22, 220, 221, 222, 223, 224, 226, 227, 228, 229, 230, 232, 243, 244, 25, 26, 27, 28, 30, 32, 33, 4,5, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 7, 71, 75, 8

Blok Pemanfaatan Terbatas

13.207

Hutan Lindung

104, 105, 106, 107, 171, 173, 195, 218, 219, 231, 29, 40, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51,52,53, 54, 55, 56, 57,58, 59, 60, 70, 72, 73, 74, 76, 77, 78, 79, 81,82, 83, 84, 85, 86, 87,88, 89, 90,91

Bok Pemanfaatan HHBK dan Jasling pola Kemitraan

11.634

Hutan Lindung

108, 113, 172, 196, 21, 225, 233, 3, 39, 61, 62, 9, 235, 80

Blok Pemanfaatan HHBK dan Jasling Pola Perizinan

16.790

Sumber : Peta Tata Hutan

Selanjutnya semua blok dalam tata hutan akan dikelompokkan menjadi

kelas - kelas hutan. Dari kelas - kelas hutan tersebut masing - masing akan

dikelompokkan lagi menjadi kelas perusahaan seperti diuraikan pada tabel

berikut.

Tabel 2.9 Korelasi Tata Hutan, Kelas Hutan dan Kelas Perusahaan

Blok Tata Hutan Kelas Hutan Kelas Perusahaan

Blok Inti Perlindungan kawasan

Blok Peramuan/ Pemungutan HHBK

Peramuan/Pemungutan HHBK

Pemungutan HHBK

Blok Pemanfaatan Jasling dan HHBK (Kemitraan)

Pengembangan HHBK 1. Usaha rotan 2. Usaha bambu 3. Usaha pengolahan hasil kopi 4. Usaha damar mata kucing 5. Usaha pengembangan kemiri 6. Usaha pengembangan buah-

buahan (Alpukat, Durian, Nangka)

7. Usaha pengembangan lada 8. Usaha pengembangan getah

pinus 9. Usaha pengembangan pinang

dan aren 10. Usaha produksi benih dan bibit

Page 39: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-15

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Blok Tata Hutan Kelas Hutan Kelas Perusahaan

11. Usaha pengembangan markisa 12. Usaha pengolahan markisa

Jasa Lingkungan A. Ekowisata: 1. Wisata alam 2. Wisata edukasi

B. Pemanfaatan sumberdaya air C. Sumber energi listrik

Blok Pemanfaatan Jasling dan HHBK (Perizinan)

Pengembangan HHBK 1. Usaha rotan 2. Usaha bambu 3. Usaha pengolahan hasil kopi 4. Usaha damar mata kucing 5. Usaha pengembangan getah

pinus 6. Usaha pengembangan kemiri 7. Usaha pengembangan buah-

buahan (Alpukat, Durian, Nangka)

8. Usaha pengembangan lada 9. Usaha pengembangan pinang

dan aren 10. Usaha produksi benih dan bibit 11. Usaha pengembangan markisa 12. Usaha pengolahan markisa 13. Usaha pengembangan sayur

sayuran 14. Panas Bumi

Jasa Lingkungan A. Ekowisata: 3. Wisata alam 4. Wisata edukasi

B. Pemanfaatan sumberdaya air C. Sumber energi listrik

Sumber : Hasil Analisis

2.1.4 Aksesibilitas kawasan

Akses jalan menuju wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu dari Kota

Kabupaten Muara Enim dan kota Kecamatan dapat ditempuh dengan jalan

darat selama 2 - 3 jam dengan konstruksi jalan aspal. Adapun dari jalan desa

menuju wilayah KPHL terdapat tiga tipe jalan yakni kontruksi aspal, beton

dan batu kerikil.

Berdasarkan kajian dari peta aksesibilitas kawasan, akses terhadap

kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu tergolong menjadi tiga kualitas akses yakni

akses rendah, sedang, tinggi. Akses rendah adalah wilayah yang tidak

Page 40: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-16

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

terdapat akses jalan darat berupa jalan rintis ataupun jalan yang bisa

ditempuh melalui akses sungai. Akses sedang adalah terdapat salah satu

akses jalan antara jalan darat berupa rintis atau jalan melalui akses sungai,

sedangkan akses tinggi adalah wilayah yang terdapat banyak akses baik jalan

darat dengan berbagai tipe konstruksi dan jalan akses melalui sungai.

Gambar 2.6. Sebaran kondisi akses dalam kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Gambar 2.7. Kontruksi jalan desa menuju wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Page 41: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-17

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 2.10 Sebaran kelas akses dalam kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Kelas Akses Luas Persen(%) Ketarangan wilayah

Rendah 11.705 17 Tidak bisa diakses Sedang

37.818 54 Dapat diakses melalui satu akses

(darat) Tinggi 20.525 29 Dapat diakses dari akses darat

Jumlah 70.047 100

Sumber : Hasil pendataan Sosial Budaya BPKH Wilayah II Tahun 2015

2.1.5 Sejarah Kawasan

Secara keseluruhan status fungsi hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Kabupaten Muara Enim termasuk Hutan Lindung yang termasuk pada

Kelompok Hutan Bukit Jambul Asahan, Bukit Jambul Gunung Patah, Bukit

Nanti dan Mekakau dan Air Tebangka. Berdasarkan risalah kawasan hutan

berawal dari risalah Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) melalui Keputusan

Menteri Pertanian Nomor 925/Kpts/Um/12/1982 tanggal 27 Desember 1982

jo Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 410/Kpts-II/1986 tanggal 29

Desember 1986). Luasan Kawasan Hutan saat itu adalah ± 74.700 Ha.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 76/Kpts-II/2001

tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sumatera Selatan

tanggal 15 Maret 2001 yang merupakan hasil paduserasi antara TGHK

dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sumatera Selatan,

total luas Kawasan Hutan sebagaimana yang tertuang dalam lampiran

Keputusan Menteri tersebut adalah ± 81.082 Ha. Berdasarkan Keputusan

Menteri Kehutanan RI Nomor: SK.822/Menhut-II/2013 tentang perubahan

peruntukkan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan di Provinsi

Sumatera Selatan, ada beberapa perubahan fungsi kawasan, penambahan

dan pelepasan, sehingga luas KPHL Unit XIII Ogan Ulu luasannya menjadi

± 70.047 Ha. Risalah fungsi dan luas Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

dari beberapa dekade kebijakan disajikan pada tabel 2.9.

Page 42: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-18

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Penetapan Kawasan Hutan yang meliputi Kawasan Hutan KPHL Unit XIII

Ogan Ulu ditetapkan sejak tahun 2014 dengan uraian penetapan Kelompok

Hutan Bukit Jambul Gunung Patah, Bukit Jambul Asahan, Bukit Nanti,

Mekakau dan Air Tebangka penetapan melalui SK Menteri Kehutanan No.

SK.3097/Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 23 April 2014 seluas 310.520,42 Ha.

Tabel 2.11. Sejarah Fungsi dan Luas Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Fungsi Hutan

Nama Kelompok

Hutan

Luas pada TGHK

th 1986 (Ha)

Luas pada SK.76 th

2001 penunjukkan kawasan(Ha)

Luas pada SK.76 th

2010 Penetapan KPH (Ha)

Luas pada SK.822 th

2013 penunjukkan kawasan (Ha)

Luas pada SK.866 th

2014 penunjukkan kawasan (Ha)

HL Bukit Jambul Gn. Patah Bukit Nanti dan Mekakau

74.700 81.082 73.966 70.047 70.047

Jumlah 74.700 81.082 73.966 70.047 70.047 Sumber : BPKH Wilayah II Palembang

2.2. Potensi Wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

2.2.1. Informasi Penutupan Vegetasi

Penutupan lahan merupakan gambaran obyek (kenampakan biofisik) di

permukaan bumi yang diperoleh dari sumber data terpilih (umumnya data

penginderaan jauh) dan dikelompokkan ke dalam kelas - kelas tutupan yang

sesuai dengan kebutuhannya. Hal lain yang mempengaruhi perubahan tutupan

lahan adalah pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi.

Informasi mengenai perubahan tutupan lahan merupakan hal yang penting

untuk diketahui dalam kegiatan perencanaan. Dalam hal ini informasi yang

berkaitan dengan perubahan tutupan lahan digunakan sebagai salah satu data

untuk mengetahui karakteristik suatu wilayah sehingga arah perencanaan yang

akan dilaksaanakan menjadi lebih baik.

Kondisi hutan pada wilayah unit KPHL Unit XIII Ogan Ulu merupakan jenis

Hutan Lindung dataran tinggi yang termasuk pada tipe ekosistem hutan hujan

Page 43: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-19

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

tropis zona hutan hujan bawah dan tengah. Tegakan hutan hujan tropis

didominasi oleh pepohonan yang selalu hijau. Keanekaragaman spesies

vegetasi dan satwa yang ada di hutan hujan tropis sangat tinggi.

Jumlah spesies pohon yang ditemukan dalam hutan hujan tropis lebih

banyak dibandingkan dengan yang ditemukan pada ekosistem hutan lainnya.

Tajuk pohon hutan hujan tropis sangat rapat, ditambah lagi adanya tumbuh -

tumbuhan yang merambat, menggantung, dan menempel pada dahan - dahan

pohon, misalnya rotan, anggrek, dan paku - pakuan.

Berdasarkan data peta penutupan lahan hasil penafsiran citra Landsat

dan citra SPOT 6 tahun 2014 yang bersumber dari BPKH Wilayah II

Palembang, jenis penutupan lahan yang berada di wilayah KPHL Unit XIII

Ogan Ulu terdiri dari 5 jenis penutupan lahan yakni hutan lahan kering primer,

hutan lahan kering sekunder, kebun campuran dan perkebunan kopi dan

pertanian lahan kering campur semak.

Tabel 2.12. Sebaran luas tipe penutupan lahan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

No Tipe penutupan lahan Luas (ha) Persentasi (%)

1 Hutan lahan kering Primer 36.555 52 2 Hutan lahan kering sekunder 11.957 17 3 Kebun campuran 19.857 28 4 Perkebunan kopi 218 0 5 Pertanian lahan kering campur

semak 1.460 2

Jumlah 70.047 100 Sumber : Penafsiran Citra Landsat dan SPOT 6 Tahun 2014

a. Vegetasi Berhutan

Vegetasi berhutan dalam hal ini adalah tipe tutupan lahan hutan

lahan kering primer dan tipe tutupan lahan hutan lahan kering sekunder.

1. Hutan Lahan Kering Primer

Dari hasil survey lapangan yang dilakukan oleh tim BPKH pada

tingkat pohon ditemukan 69 species yang didominasi oleh medang, kayu

pasang , kelat kayu seru. Pada tingkat tiang ditemukan 47 species yang

Page 44: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-20

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

didominasi oleh jenis medang, kayu cabe, kelat, kayu pasang, kayu

sepat, seru, kayu tilam. Tingkat pancang ditemukan 37 species yang

didominasi oleh jenis medang, kayu cabe, kelat, kayu pasang, kayu

sepat, kayu beke dan sepungul. Adapun pada tingkat semai ditemukan

37 species yang didominasi oleh species medang, kayu cabe, kelat, kayu

pasang, kayu sepat, kayu beke dan sepungul. Nilai densitas atau

kergaman darisetiap strata disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.13. Jumlah species dan nilai densitas pada hutan primer

Struktur Vegetasi Jml Species Densitas/K (idv/ha)

Semai 37 32.411 Pancang 37 8.772 Tiang 47 4.804 Pohon 69 137 Sumber : Pendataan Biogiofisik BPKH Wilayah II tahun 2015.

2. Hutan Lahan Kering Sekunder

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh tim BPKH pada lahan

hutan sekunder terdapat 103 species untuk tingkat pohon yang

didominasi oleh medang, kelat, pasang, kayu seru, beke, bayur, dan

bancung. Pada tingkat tiang terdapat 84 species yang didominasi oleh

kelat, medang, dan pasang. Untuk tingkat pancang terdapat 65 species

yang didominasi oleh species medang, kelat, pasang dan sepungul. Pada

tingkat tiang terdata ada 57 species yang didominasi oleh kelat,

medang, pasang dan sepungul.

Tabel 2.14. Jumlah species dan nilai densitas pada hutan sekunder

Struktur Vegetasi Jml Species Densitas/K (idv/ha)

Semai 57 28.693 Pancang 65 8.214 Tiang 84 5.509 Pohon 103 112 Sumber : Pendataan Biogiofisik BPKH Wilayah II tahun 2015.

Page 45: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-21

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 2.15. Daftar species yang ditemukan di areal berhutan

No Jenis No Jenis No Jenis

1 Aur Lanting 36 Keidung 71 Merbingkang

2 Aur Nasi 37 Kelat 72 Meululang

3 Balam 38 Kelat Cabe 73 Munil

4 Balik Angin 39 Kelat Jambu 74 Pasang

5 Bambang 40 Keli 75 Pasang Kasil

6 Bancung 41 Kelutum 76 Pauh

7 Bangka 42 Kemenyan 77 Peuleu

8 Banitan 43 Kemiling 78 Pudungan

9 Baru 44 Kemiri 79 Pungguh

10 Batu 45 Keridung 80 Punggung Kijang

11 Bayur 46 Ketuku 81 Regis

12 Beke 47 Kisam 82 Relai

13 Bengkinang 48 Kuning 83 Sapat

14 Beranai 49 Labu 84 Selimang

15 Beruas 50 Lau 85 Semara

16 Biawak 51 Leban 86 Sempunggul

17 Bintian 52 Lempaun 87 Semu

18 Bungin 53 Lengkenai 88 Sentul

19 Cangkring 54 Lengkenai Daun 89 Sepungguk

20 Cemara 55 Leubeu 90 Sia

21 Damar 56 Lulus 91 Sirih

22 Danau 57 Mampat 92 Surian

23 Delengu 58 Marsireu 93 Tampung Ayam

24 Delupang 59 Medang 94 Tegil

25 Dilau 60 Medang Catik 95 Tenam

26 Jelatang 61 Medang gambir 96 Tilam

27 Jelupang 62 Medang Kuning 97 Tinggiran punai

28 K. Labu 63 Medang Pauh 98 Tokok Biawak

29 Kandis 64 Medang Perle 99 Tui

30 Karido 65 Menggeris 100 Tulang

31 Katak 66 Mentuduk 101 Udang

32 Kayu Berasang 67 Merah Mata 102 Cyru

33 Kayu Bungin 68 Merampuyan 103 Kayu rebung

34 Kayu cabe 69 Meranti

35 Kayu Kapas 70 Merbau Sumber : Pendataan Biogiofisik BPKH Wilayah II tahun 2015.

Page 46: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-22

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Gambar 2.8. Kondisi tutupan lahan hutan sekunder

b. Vegetasi Tidak Berhutan

Berdasarkan hasil penafsiran citra landsat yang termasuk pada

tutupan lahan tidak berhutan adalah kebun campuran, perkebunan dan

pertanian lahan kering campur semak. Kondisi di lapangan berdasarkan

hasil survey tim BPKH ketiga tipe tutupan lahan tersebut saat ini

kondisinya berupa belukar semak, kebun kopi monokultur, kebun kopi

campuran, pertanian intensif, sawah dan lahan terbuka.

Kebun kopi adalah Kawasan Hutan yang sudah dimanfaatkan oleh

masyarakat menjadi areal kebun kopi dengan pola pengelolaan intensif

dengan pemeliharaan dan perawatan sehingga menjadi areal

monokultur tanaman kopi. Kebun campuran merupakan areal hutan

yang sudah digarap masyarakat dengan tanaman kopi, namun pola

pengelolaannya tidak dilakukan secara intensif, sehingga masih

memberikan ruang vegetasi yang lain tumbuh pada tipe tutupan ini.

Vegetasi yang berasosiasi pada tipe tutupan ini terdiri dari vegetasi

bawah baik yang termasuk pada habitus pohon, semak herba ataupun

perdu dan tanaman tingkat tinggi pohon.

Pertanian intensif merupakan Kawasan Hutan yang digarap

masyarakat menjadil areal pertanian dengan mengusahakan sayur -

sayuran dan buah - buah seperti cabe, kubis dan strawberi. Lahan

terbuka adalah lahan yang akan digarap oleh masyarakat dengan

Page 47: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-23

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

melakukan pembukaan lahan melalui pola tebas bakar. Keadaan lain

padalahan terbuka adalah bekas areal persawaahan yang belum kembali

digarap dan belukar homogen berupa hamparan paku resam dan alang -

alang.

Gambar 2.9. Kondisi lahan terbuka

Gambar 2.10. Kondisi Kebun campuran

Gambar 2.11. Kondisi belukar semak

Page 48: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-24

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Gambar 2.12. Kondisi kebun kopi

Gambar2.12. Kondisi areal Pertanian

Gambar 2.13. Kondisi areal Pertanian

2.2.2. Potensi Hasil Hutan Kayu (HHK) dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).

a. Hasil Hutan Kayu

Potensi hasil hutan kayu pada hutan lindung diperlukan untuk melihat

fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk

mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, dan memelihara

kesuburan tanah. Untuk melihat nilai keseimbangan komunitas tumbuhan

sebagai habitat dan sumber pakan satwa liar serta untuk melihat

ketersediaan biodiversity, sumber genetik dan potensi simpanan carbon.

Berdasarkan hasil survey potensi pohon yang dilakukan oleh Tim

BPKH, volume pohon yang tersedia baik yang berada pada hutan primer

Page 49: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-25

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

ataupun hutan sekunder adalah ± 1.242 m3/ha dengan keragaman jenis

seperti yang disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.16 Daftar species pohon yang menyusun areal berhutan

No Jenis No Jenis No Jenis

1 Aur Lanting 50 Kelat 99 Mersireu

2 Aur Nasi 51 Kelat Cabe 100 Meululang

3 Balam 52 Kelat Jambu 101 Munil

4 Balik Angin 53 Keli 102 Pasang

5 Bambang 54 Kelutum 103 Pasang Abang

6 Bancung 55 Kemenyan 104 Pasang Ijang

7 Bangka 56 Kemiling 105 Pasang Ijo

8 Banitan 57 Kemiri 106 Pasang Kasih

9 Baru 58 Keridung 107 Pasang Kasil

10 Batu 59 Ketuku 108 Pasang Keli

11 Bayur 60 Kisam 109 Pasang Padi

12 Beke 61 Kuning 110 Pasang Putih

13 Bengkinang 62 Labu 111 Pasang Ubar

14 Beranai 63 Lau 112 Pauh

15 Beruas 64 Leban 113 Peperi

16 Biawak 65 Lebe 114 Peuleu

17 Bintian 66 Lempaun 115 Pudung Teh

18 Bungin 67 Lengkenai 116 Pudungan

19 Cabe 68 Lengkenai Daun 117 Pungguh

20 Cangkring 69 Lengkudu 118 Punggung Kijang

21 Cemara 70 Leubeu 119 Regis

22 Damar 71 Lulus 120 Relai

23 Danau 72 Mampat 121 Reulai

24 Delengu 73 Marsireu 122 Sapat

25 Delupang 74 Medang 123 Selimang

26 Dilau 75 Medang Abang 124 Semara

27 Gelai 76 Medang Bambang 125 Sempunggul

28 Gelundi 77 Medang Banglai 126 Semu

29 Ita-ita 78 Medang Basah 127 Sentul

30 Jelatang 79 Medang Benglai 128 Sepungguk

31 Jelupang 80 Medang Catik 129 Sepungul

32 K. Labu 81 Medang Durian 130 Serian

33 Kandis 82 Medang gambir 131 Sia

34 Karido 83 Medang Kapur 132 Sirih

35 Katak 84 Medang Kuning 133 Surian

36 Kayu Ara 85 Medang Pauh 134 Tampung Ayam

37 Kayu Berasang 86 Medang Perle 135 Tegil

38 Kayu Brikit 87 Medang Santik 136 Tenam

39 Kayu Bungin 88 Medang Seluang 137 Tilam

40 Kayu cabe 89 Medang Sengat 138 Tinggiran punai

41 Kayu Cendana 90 Medang Tirau 139 Tokok Biawak

42 Kayu Kapas 91 Melulang 140 Tui

Page 50: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-26

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Jenis No Jenis No Jenis

43 Kayu Kelat 92 Menggeris 141 Tulang

44 Kayu Kelat Gelundi 93 Mentuduk 142 Udang

45 Kayu Kelat Jambu 94 Merah Mata 143 Cyru

46 Kayu Kisim 95 Merampuyan 144 Kayu rebung

47 Kayu Munil 96 Meranti 145 Mersireu

48 Kayu Sengit 97 Merbau

49 Keidung 98 Merbingkang Sumber : Hasil Inventarisasi Biogeofisik KPHL Unit XIII Ogan Ulu Tahun 2015.

b. Hasil Hutan Bukan Kayu

Berdasarkan UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan,

pengertian hasil hutan bukan kayu (HHBK) adalah benda-benda hayati, non

hayati dan turunannya serta jasa yang berasal dari hutan. HHBK terdiri dari

produk nabati dan hewan, dan produk nabati dapat dikelompokkan menjadi

produk ikutan dan produk sampingan. Berdasarkan informasi masyarakat

dan informasi pihak yang berkepentingan, dalam wilayah KPHL Ogan Ulu

terdapat beberapa jenis HHBK baik yang tergolong hasil ikut ataupun hasil

sampingan antara lain seperti yang tercantum dalam tabel 2.17.

Berdasarkan hasil Survey dari Tim BPKH Wilayah II Palembang

tahun 2014, terdapat 8 jenis rotan yang ada di wilayah hutan lindung Bukit

Jambul denganspesifikasi yang tercantum dalam tabel 2.17.

Tabel 2.17. Daftar HHBK yang ada di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Hasil Ikutan Hasil Sampingan

1. Damar 2. Kemiri 3. Alpukat 4. Durian 5. Nangka

1. Rotan 2. Bambu 3. Lada 4. Buah kopi 5. Pinang

6. Aren 7. Markisa 8. Sayur-sayuran

Sumber : Hasil Inventarisasi Biogeofisik KPHL Unit XIII Ogan Ulu Tahun 2015

Page 51: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-27

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 2.18. Daftar rotan dewasa di HL. Bukit Jambul Muara Enim

No Jenis Rotan NP NR Di (cm) Pi (m) Bi (Kg) Bki (Kg)

Rotan Diproduksi

1 Gambir 272 104 726,90 6.194,77 6.380,61 5.946,98

2 Jernang 286 92 528,50 6.324,70 4.427,29 3.415,34

Jumlah I 558 196 1.255,40 12.519,47 10.807,90 9.362,32

Rotan tidak produktif

3 Bubuar 2.036 712 13.670,30 151.225,88 181.471,06 136.103,29

4 Bubuar Kapur 6 4 25,60 40,80 53,04 44,88

5 Bubuar Lilin 30 24 57,02 120,00 150,00 108,00

6 Lemak 58 23 231,80 4.694,30 1.643,01 1.267,46

7 Paku 283 91 448,20 6.497,19 4.677,98 3.248,60

8 Sabut 2.331 1.234 6.355,70 73.930,50 40.556,51 25.395,25

Jumlah II 4.744 2.088 20.788,62 236.508,67 228.656,87 166.167,48

Jumlah I + II 5.302 2.284 22.044,02 249.028,14 239.464,77 175.529,80

Sumber: Hasil Survey Inventarisasi rotan Tim BPKH tahun 2014

Keterangan: Jumlah rumpun (NR), jumlah batang (NP), jumlah diameter (Di), jumlah

panjang (Pi), jumlah massa/berat basah (Bi),Jumlah berat kering (Bki)

2.2.3. Keberadaan flora dan fauna langka

Flora dan fauna langka diartikan merupakan flora dan fauna yang

dilindungi oleh Undang-undang indonesia yang diimplementasikan pada

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang perlidungan

tumbuhan dan satwa. Selain itu flora fauna tersebut akan menjadi

perhatian apa bila sudah termasuk pada red list IUCN yaitu lembaga

international yang memberikan informasi dan analisis mengenai status,

tren, dan ancaman terhadap spesies dengan tujuan untuk

memberitahukan, dan mempercepat tindakan dalam upaya konservasi

keanekaragaman hayati. Lembaga international lain yang menjadi bahan

pertimbanganan adalah CITES (Convention on International Trade in

Endangered Species of Wild Fauna and Flora) atau konvensi

perdagangan internasional tumbuhan dan satwa liar spesies terancam

yang bertujuan untuk melindungi tumbuhan dan satwa liar terhadap

perdagangan internasional spesimen tumbuhan dan satwa liar yang

mengakibatkan kelestarian spesies tersebut terancam. Berdasarkan hasil

Page 52: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-28

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

survey tidak terdata adanya flora dilindungi berdasarkan UU, sedangkan

berdasarkan IUCN terdapat flora yang sudah masuk pada Red List IUCN

antara lain Meranti (Shorea spp), Keruing (Dipterocapus spp), Kempas

(Koompassia malaccensis), merawan (Hopea sp), rambutan hutan

(Nephelium sp).

Selain flora tersebut, juga terdapat beberapa jenis fauna antara

lain : Beruang Madu -(Helarctos malayanus),Harimau (Panthera tigris

sumatrensis), Landak (Hystrix bracyura), menjangan (Cervus municolor),

siamang (Hylobates syndactylus), kucing hutan (Felis sp), ayam hutan

(Galus sp), burung hantu (Otus magicus), burung elang (Hinecopernis

longicauda) dan kambing hutan (Capricornis sumatraensis). Salah satu

fauna endemik yang terindentifikasi adalah Kambing hutan (Capricornis

sumatraensis).

Gambar 13 : Fauna yang ada di KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Kambing Hutan Beruang Madu

Harimau Rusa

Page 53: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-29

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 2.19 Daftar Keragaman dan status perlindungan satwa

No Nama lokal Nama ilmiah Status Perlindungan

UU IUCN CITES

Reptil 1 Ular sanca Broghammerus reticulatus - - App II 2 Bunglon hutan Gonocephalus liogaster - VU -

Mamalia 1 Beruang madu Herctos malayanus √ VU App I 2 Harimau Panthera tigris sumatrensis 3 Landak Hystrix brachyura √ LC App II 4 Monyet Macaca fascicularis - LC App II Siamang Hylobates syndactylus

5 Beruk Macaca nemestrina - VU App II 6 Kucing hutan Felis sp LC App II 7 Ayam hutan Galus sp LC App II 8 Kambing hutan Capricornis sumatraensis LC App II 9 Rusa Cervus sp √ VU App I

Aves 1 Burung hantu Otus magicus LC App II 2 Burung elang Hinecopernis longicauda LC App II 3 Elang Aquila chrysaetos - VU App II 4 Rangkong Anthracoceros malayanus √ VU App I Sumber: Hasil survey Tim Geofisik KPHL Ogan Ulu dan hasil studi literatur Keterangan: (√)= dilindungi UU CR= Critically Endangared (kritis) ,LR=Low Risk (Resiko rendah, VU=Vulnerable (Rentan), LC=Least Concern ( kurang diperhatikan ), NT= Near Threatened (Hampir terancam)

2.2.4. Potensi jasa lingkungan dan wisata alam

Pengertian Hutan Lindung sebagaimana yang tertuang dalam UU

No 41 tahun 1999 Pasal 1 ayat 8 mendefinisikan bahwa, Hutan Lindung

sebagai Kawasan Hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai

perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,

mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan

memelihara kesuburan tanah. KPHL Unit XIII Ogan Ulu merupakan

Hutan Lindung daerah pegunungan sehingga fungsi lindungnya lebih

ditekankan pada perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk

mengatur tata air, mencegah banjir dan mengendalikan erosi.

Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu juga merupakan daerah

hulu dari Sub DAS Lematang, Sub DAS Ogan dan Sub DAS Komering

yang sumber airnya dapat dimanfaatkan sebagai produk jasa ekosistem

Page 54: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-30

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

hutan. Jasa lingkungan yang dapat diberikan dari sumberdaya air yang

ada antara lain menjadi fungsi hidrologi sebagai penyangga kehidupan,

sumber air bersih dan sumber air minum, sumber energi dengan

pemanfaatan Pengolahan Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Selain itu

terdapat juga potensi alam yang memiliki nilai estetis sehingga dapat

dikembangkan menjadi wisata alam dengan objek wisata sungai dan air

terjun. Wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu juga memiliki potensi sumber

energi alam yakni sumber panas bumi yang digunakan sebagai sumber

pembangkit listrik dan objek wisata. Potensi holtikultura tanaman buah-

buahan (alpukat, durian, nangka, markisa, dan strawberi) serta sayur

sayuran yang ada di KPHL Unit XIII Ogan Ulu juga merupakan potensi

yang dapat dikembangkan menjadi wisata agro.

Gambar 2.15. Objek wisata air terjun dan

sungai

Page 55: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-31

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 2.20. Letak objek wisata di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

No JENIS OBJEK

WISATA KECAMATAN DESA KOORDINAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

11

12

13

14

Air Panas Air mancur air panas Gua batu sungkur Air Terjun Arung Jeram Candi Batu Ampar Curup Enim Curup Kayu Kunyit Curup Tinggi 1 Curup Tinggi 2 Curup Tanjung Tiga Air Terjun Air Hitam Air Terjun Cahaya Alam Danau Deduhuk

SDL SDL SDL SDL SDL SDT SDT SDT SDT SDT SDU SDU SDU SDU

Penindaian Penindaian Penindaian Pulau Panggung Pulau Panggung Muara Tenang Muara Tenang Palak Tanah Palak Tanah Palak Tanah Tanjung Raya Pelakat Cahaya Alam Segamit

S. 4° 11” 29’ E. 103° 38” 17’ S. 4° 10” 59’ E. 103° 38” 24’ S. 4° 09” 51’ E. 103° 37” 53’ S. 4° 07” 22’ E. 103° 37” 18’ S. 4° 07” 37’ E. 103° 37” 26’ S. 4° 10” 51’ E. 103° 36” 27’ S. 4° 10” 49’ E. 103° 36” 24’ S. 4° 10” 14’ E. 103° 35” 51’ S. 4° 10” 48’ E. 103° 35” 25’ S. 4° 10” 48’ E. 103° 35” 27’ S. 4° 14” 15’ E. 103° 34” 47’ S. 4° 16” 53’ E. 103° 33” 55’ S. 4° 10” 25’ E. 103° 32” 28’ S. 4° 12” 04’ E. 103° 26” 33’

Sumber : Study Pengembangan Pariwisata Semende (BAPPEDA 2016)

2.3. Data Informasi Sosial Budaya Masyarakat

Berdasarkan wilayah administrasi, KPHL Unit XIII Ogan Ulu berada di 3

(tiga) Kecamatan berada di Kabupaten Muara Enim yakni Kecamatan

Semende Darat Laut, Semenda Darat Tengah dan Semende Darat Ulu dan

yang berada di Kabupaten Lahat yakni Kecamatan Mulak Ulu dan Kota Agung

dengan sebaran desa seperti yang disajikan pada tabel berikut.

Page 56: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-32

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 2.21. Sebaran desa yang berada di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

No Kecamatan Desa

1 Semende Darat Laut Kab. Muara Enim

Penindaian, Babatan, Muara Dua, Muara Danau Penyandingan, Pulau Panggung

2 Semende Darat Tengah Kab. Muara Enim

Swarna Dwipa, Rekimai Jaya, Gunung Agung, Kota Padang, Tanjung Raya, Palak Tanah, Seri Tanjung, Tebing Abang, Batu Surau, Muara Tenang, Tanjung Raya, Tenam Bungkuk

3 Semende Darat Ulu Kab. Muara Enim

Pajar Bulan, Cahaya Alam, Danau Gerak, Pelakat, Tanjung Tiga, Segamit, Siring Agung, Tanjung Agung, Pajar Bulan

4 Kota Agung Kab. Lahat

Tunggul Bute, Kota Agung, Karang Agung, Sukaraja, Tanjung Bulan, Gedung Agung, Tebat Langsat, Gunung Lewat, Pandan Arang Ulu, Karang Endah, Bangke

5 Mulak Ulu Kab. Lahat

Penindaian, Pengentaan, Mengkenang, Lawang Agung Mulak

Sumber : Hasil Inventarisasi Sosbud KPHL Unit XIII Ogan Ulu

2.3.1. Data Kependudukan

a. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk merupakan salah satu sumberdaya yang sangat

penting di dalam pembangunan. Penduduk merupakan subyek sekaligus

obyek pembangunan itu sendiri. Pada tahun 2014, jumlah penduduk

Kecamatan Semende Darat Tengah (SDT) tercatat sebanyak 10.064 jiwa,

dengan rincian jumlah penduduk laki - laki 4.952 jiwa dan penduduk

perempuan 5.112 jiwa (sex ratio 97). Jumlah penduduk Kecamatan

Semende Darat Laut (SDL) adalah 13.256 jiwa terdiri dari jumlah penduduk

laki - laki 6.588 jiwa dan perempuan 6.668 jiwa. Jumlah penduduk

Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU) tercatat 16.403 jiwa, dengan rincian

jumlah penduduk laki - laki 8.190 jiwa dan perempuan 8.214 jiwa.

Sedangkan jumlah penduduk Kecamatan Mulak Ulu tercatat 17.389 jiwa

dengan rincian jumlah penduduk laki - laki 9.009 jiwa dan penduduk

perempuan 8.380 jiwa. Jumlah penduduk setiap desa yang berada di dalam

/ sekitar kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu secara lengkap dapat dilihat

pada tabel dibawah.

Page 57: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-33

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 2.22. Jumlah Penduduk dan Ratio Jenis Kelamin Desa Sekitar KPHL Unit XIII Ogan Ulu.

Kecamatan Desa Jumlah Penduduk Sex

Ratio Laki-laki Perempuan

1. Semendo Darat Laut

1. Penindaian 439 404 110

2. Babatan 1.108 1.011 109

3. Muara Dua 525 561 93

4. Muara Danau 439 446 100

5. Penyandingan 539 532 102

6. Pulau Panggung 1.817 1.962 101

2. Semendo Darat Tengah

1. Swarna Dwipa 363 344 106

2. Rekimai Jaya 370 356 104

3. Gunung Agung 789 845 93

4. Kota Padang 271 273 99

5. Tanjung Raya 515 562 92

6. Palak Tanah 581 541 107

7. Seri Tanjung 167 169 99

8. Tebing Abang 316 317 100

9. Batu Surau 263 270 97

10. Muara Tenang 369 403 92

11. Tanjung Raya 515 562 1.077

3. Semendo Darat Ulu

1. Pajar Bulan 1.319 1.397 94

2. Cahaya Alam 1.008 996 101

3. Danau Gerak 374 390 96

4. Pelakat 340 321 106

5. Tanjung Tiga 786 696 113

6. Aremantai 1.377 1.460 94

7. Datar Lebar 473 457 106

8. Segamit 1.513 1.512 100

9. Siring Agung 315 298 106

10. Tanjung Agung 684 687 100

11. Pajar Bulan 1.307 1.384 94

4. Kota Agung

1. Tunggul Bute 782 786 100

2. Kota Agung 1.023 940 108

3. Karang Agung 239 214 111

4. Sukaraja 170 191 89

5. Tanjung Bulan 454 414 109

6. Gedung Agung 277 243 113

7. Tebat Langsat 121 106 114

8. Gunung Lewat 60 57 105

9. Pandan Arang Ulu

165 146 113

10. Karang Endah 195 176 110

Page 58: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-34

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Kecamatan Desa Jumlah Penduduk Sex

Ratio Laki-laki Perempuan

11. Bangke 379 302 125

5. Mulak Ulu

1. Penindaian 224 184 121

2. Pengentaan 268 263 101

3. Mengkenang 720 669 107

4. Lawang Agung Mulak

1095 1023 107

Jumlah 21.415 20.962

Jumlah Total 42.377

Sumber : Kecamatan Dalam Angka BPS, 2015

Berdasarkan data BPS tahun 2014 tersebut jumlah penduduk yang

berada di dalam / sekitar kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu tercatat 21.415

jiwa penduduk laki-laki dan 20.962 jiwa penduduk perempuan, jumlah total

penduduknya tercatat 42.377. Secara umum dapat dikatakan bahwa

terdapat 42.377 jiwa penduduk yang sedikit banyak bergantung pada

keberadaan kawasan hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu.

b. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk tiap Desa berbeda - beda, biasanya Desa - Desa

lama (tua) mempunyai kepadatan penduduk yang lebih tinggi dibanding

Desa - Desa hasil pemekaran. Kepadatan penduduk tiap Desa

selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 2.23. Kepadatan Penduduk Desa di sekitar KPHL Unit XIII Ogan Ulu.

Kecamatan Desa Jumlah

Penduduk

Luas Wilayah (km²)

Kepadatan (jiwa/km²)

1. Semendo Darat Laut

1. Penindaian 844 80 10

2. Babatan 2.119 33 63

3. Muara Dua 1.086 21 50

4. Muara Danau 885 18 47

5. Penyandingan 1.071 4 273

6. Pulau Paggung 381 45 8,4

2. Semendo Darat Tengah

1. Swarna Dwipa 708 17 42

2. Rekimai Jaya 727 15 48

3. Gunung Agung 1.633 30 54

Page 59: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-35

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Kecamatan Desa Jumlah

Penduduk

Luas Wilayah (km²)

Kepadatan (jiwa/km²)

4. Kota Padang 545 24 23

5. Tanjung Raya 1.077 34 32

6. Palak Tanah 1.122 26 43

7. Seri Tanjung 336 17 20

8. Tebing Abang 634 18 35

9. Batu Surau 533 30 18

10. Muara Tenang 773 30 26

11. Tanjung Raya 1.077 61 33

3. Semendo Darat Ulu

1. Pajar Bulan 2.716 35 78

2. Cahaya Alam 2.007 45 45

3. Danau Gerak 764 35 22

4. Pelakat 661 41 16

5. Tanjung Tiga 1.482 37 40

6. Aremantai 2.837 35 78

7. Datar Lebar 930 30 34

8. Segamit 3.025 26 117

9. Siring Agung 613 31 20

10. Tanjung Agung 1.371 40 34

11. Pajar Bulan 2.691 35 77

4. Kota Agung

1. Tunggul Bute 1.568 5 330

2. Kota Agung 1.963 6 333

3. Karang Agung 453 9 52

4. Sukaraja 361 6 57

5. Tanjung Bulan 867 7 117

6. Gedung Agung 520 6 81

7. Tebat Langsat 227 6 34

8. Gunung Lewat 117 7 17

9. Pandan Arang Ulu

311 6 50

10. Karang Endah 371 7 49

11. Bangke 681 6 110

5. Mulak Ulu

1. Penindaian 408 3 155

2. Pengentaan 531 4 133

3. Mengkenang 1.389 7 204

4. Lawang Agung Mulak

2.118 12 172

Sumber : Kecamatan Dalam Angka BPS, 2015

Page 60: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-36

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

2.3.2. Data Perekonomian Masyarakat

a. Mata Pencaharian

Mayoritas mata pencaharian masyarakat yang berada di sekitar

kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu sebagian besar berkebun dengan

tanaman utama adalah kopi dan sebagian bertani padi sawah. Berkebun

kopi merupakan keahlian turun temurun masyarakat Semendo dari nenek

moyang dulu. Hampir 100% penduduk Semendo hidup dari hasil pertanian,

yang masih diolah dengan cara tradisional. Pengolahan kopi masih

dilakukan secara sederhana dengan cara dijemur di jalan - jalan umum

tanpa menggunakan alas. Cara ini sebetulnya kurang baik karena kopi

yang dijemur seperti ini kualitasnya akan menurun dan kemungkinan

bercampur dengan benda - benda yang lain seperti kerikil, tanah, dan

pasir. Selain itu juga akan mengganggu para pengguna jalan umum.

Selain berkebun kopi masyarakat juga mengolah lahan pertanian yang

ditanami padi. Lahan pertanian padi di daerah Semendo cukup luas dan

hampir semuanya berada di luar Kawasan Hutan Lindung. Atas dasar itu

sehingga daerah Semendo merupakan salah satu lumbung padi di Provinsi

Sumatera Selatan. Varietas padi yang ditanam adalah jenis “Ciherang” dan

varietas lokal jenis “Jambat Teras”.

Pengairan untuk lahan sawah mengandalkan sumber air yang berasal

dari hutan - hutan di daerah perbukitan yang merupakan Kawasan Hutan

Lindung. Air dialirkan melalui saluran - saluran air yang disebut “siring”

seperti selokan yang dibuat oleh leluhur sejak tahun 1960an dan masih

berfungsi sampai sekarang. Selain untuk pengairan sawah, air tersebut

juga digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air sehari -

hari. Sebetulnya masyarakat sudah menyadari bahwa mereka sangat

bergantung kepada hutan yang tersisa sebagai sumber air bersih dan

pengairan sawah. Kebiasaan membuka hutan sudah lama ditinggalkan

masyarakat setempat, namun masyarakat pendatang yang justru membuka

hutan dengan cara membeli lahan untuk dijadikan kebun kopi.

Page 61: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-37

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Selain mata pencaharian pokok berkebun kopi dan bersawah, masih

terdapat juga masyarakat yang memanfaatkan hutan untuk diambil

hasilnya, misalnya buah rotan jernang, rotan, bambu, madu dan kayu

manis. Namun hasilnya hanya untuk dimanfaatkan sendiri untuk memenuhi

keperluan sehari-hari. Dari beberapa HHBK (hasil hutan bukan kayu) buah

rotan jernang mempunyai prospek yang bagus ke depannya. Saat ini telah

ada tempat pengumpul dan pengolahan buah jernang di Desa Tanjung

Agung. Buah jernang yang diambil resin (getah yang sudah mengeras)

mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Untuk ukuran 1 ons resin di Desa

harganya mencapai Rp. 125.000 - Rp. 250.000. Namun belum banyak

masyarakat yang mengusahakan rotan jernang ini.

Buah Barangan atau sarangan atau yang lebih dikenal dengan

cheesnut (kacang keju) merupakan potensi yang perlu digali dan juga

fungsi pasarnya bisa digali lagi. Kacang ini merupakan produk ekspor yang

sangat digemari oleh masyarakat Eropa dan Amerika. Selama ini

masyarakat menjualnya dalam hitungan cantingan (kaleng susu) dengan

harga Rp. 15.000 untuk satu canting. Madu, kayu manis dan aren

merupakan salah satu potensi yang cukup baik untuk dikembangkan.

Jenis buah-buahan seperti durian, nangka, petai, dan jengkol

merupakan produk unggulan masyarakat tetapi sampai saat ini hanya

durian yang bisa dikelola menjadi produk sampingan. Jenis buah lainnya

biasanya mereka jual langsung ke pasar.

b. Produktivitas Lahan

Penutupan lahan kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu sekitar 70 %

masih berupa tutupan hutan (hutan primer dan hutan sekunder) dan

sisanya 30 % berupa tutupan lahan non hutan yaitu kebun kopi,

permukiman, sawah, dan semak belukar. Semak belukar merupakan

kebun yang sudah lama ditinggalkan sehingga tumbuh tumbuhan liar.

Semak belukar mudah dijumpai dan banyak yang sedang aktif digarap

Page 62: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-38

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

petani mulai dari batas Kawasan Hutan pada ketinggian 800 Mdpl

hingga berbatasan dengan hutan alam dengan ketinggian 1.000 Mpdl

atau lebih.

Secara umum tata guna lahan Desa dapat dikategorikan ke dalam

beberapa penggunaan lahan diantaranya adalah : hutan, kebun kopi,

semak belukar, permukiman dan lahan persawahan. Penggunaan lahan

hutan berada di daerah paling atas (gunung / bukit) kemudian dibawahnya

adalah penggunaan lahan untuk kebun kopi, baru kemudian bagian bawah

adalah untuk lahan permukiman dan lahan persawahan.

Dari hasil pengamatan lapangan dan Peta Kawasan Hutan di

Kabupaten Muara Enim, perkebunan kopi masyarakat Semendo tersebar

hampir di semua Kecamatan di sekitar Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan

Ulu. Berdasarkan data hasil penafsiran citra satelit SPOT 6 liputan tahun

2014 yang dilakukan oleh BPKH II Palembang sebanyak ± 18.526 Ha

kebun kopi masyarakat berada di dalam Kawasan Hutan Lindung Bukit

Jambul, Bukit Nanti. Dari hasil wawancara dikatakan bahwa kopi tersebut

telah ditanam sejak tahun 1980an atau sudah berumur 30 tahunan,

sebagian sudah diremajakan dengan cara stek. Kepemilikan kebun kopi

oleh masyarakat bervariasi luasnya, namun dirata - rata tiap kepala

keluarga memiliki 3000 - 6000 batang kopi atau sekitar 2 ha. Dalam

setahun mengalami 1 kali panen raya dan 1 kali panen selang. Panen raya

tiap bidang lahan mampu menghasilkan sekitar 20 ton kopi. Dengan harga

kopi sekarang mencapai Rp. 20.000/kg, dalam satu kali panen bisa

mendapatkan penjualan sampai Rp. 40.000.000 per kepala keluarga.

Selain kebun kopi masyarakat umumnya juga memiliki lahan

pertanian sawah, yang dikerjakan disela - sela menggarap kebun kopi.

Jenis padi yang ditanam umumnya padi yang berumur panjang (6 bulan

panen) yang terkenal dengan jenis jambat teras (varietas lokal). Hasil

panen padi umumnya digunakan untuk memenuhi keperluan sendiri dan

disimpan untuk persediaan musim paceklik.

Page 63: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-39

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Pada umumnya pemanfaatan sumberdaya alam berupa lahan di

wilayah kecamatan sekitar kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu sebagian

besar berupa lahan pertanian dan perkebunan dan sebagian berupa Hutan

Lindung. Sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya dengan

memanfaatkan lahan untuk digunakan sebagai lahan pertanian (sawah)

dan perkebunan rakyat dengan tanaman utamanya adalah kopi dan

sebagian karet. Tabel 2.23. menggambar luas lahan produktif dan hasil

produksi komoditas unggulan di sekitar kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu.

Tabel 2.24 Luas Lahan Produktif dan Hasil Produksi Perkebunan

Jenis SDL SDT SDU MLK KTA Jumlah Luas Lahan (Ha) Kopi 10.033 2.591 2.545 4.646 2.847 22.662 Karet 874 0 0 906 903 2.683 Kelapa Sawit 28 0 13 66 47 154 Produksi (Ton) Kopi 11.076 2.786 2.720 2.383 1.520 20.485 Karet 945 0 0 513 270 1.728 Kelapa Sawit 0 0 0 133 189 322 Sumber : Kecamatan Dalam Angka BPS, 2015

Keterangan: SDU = Kecamatan Semendo Darat Ulu

SDT = Kecamatan Semendo Darat Tengah SDL = Kecamatan Semendo Darat Laut

MLK = Kecamatan Mulak Ulu (Lahat)

KTA = Kecamatan Kota Agung (Lahat)

Dilihat dari luas tanaman komoditi perkebunan terlihat bahwa

mayoritas masyarakat sekitar kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

matapencahariannya adalah berkebun kopi. Kecamatan yang paling luas

perkebunan kopinya adalah Kecamatan Semende Darat Laut mencapai

10.033 ha dengan produksi kopi pada tahun 2014 mencapai 11.076 ton.

Kecamatan Semende Darat Laut merupakan Kecamatan yang letaknya

paling bawah diantara Kecamatan yang lain, sehingga lahan yang

dimanfaatkan sebagai perkebunan kopi relatif paling luas.

Page 64: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-40

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

c. Sarana Prasarana Ekonomi

Perekonomian suatu daerah ditandai dengan adanya kegiatan

ekonomi yaitu jual beli. Salah satu pusat perekonomian adalah pasar

sehingga keberadaannya sangat penting tidak hanya mendorong roda

perekonomian tapi juga menyediakan bahan pokok bagi masyarakat

sekitar. Di wilayah sekitar kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu atau daerah

Semendo pada umumnya kegiatan jual beli dilakukan di pasar kalangan.

Pasar kalangan tidak tiap hari buka hanya pada hari - hari tertentu saja

biasanya seminggu sekali dengan tempat berpindah - pindah. Pasar

kalangan menjadi tempat masyarakat untuk berbelanja memenuhi

kebutuhan hidup mulai dari sembako hingga sandang dan peralatan rumah

tangga.

Pedagang pasar kalangan umumnya berasal dari luar daerah

Semendo, biasanya dari Tanjung Enim atau Muara Enim. Para pedagang

biasa mengangkut barang dagangan menggunakan mobil bak terbuka.

Pasar kalangan mulai buka pukul 06.00 pagi hingga pukul 11.00 siang.

Tabel 2.25. dibawah menyajikan sarana prasarana perekonomian di

wilayah sekitar KPHL Unit XIII Ogan Ulu.

Tabel 2.25. Sarana Perekonomian (Pasar Kalangan) Sekitar KPHL Unit XIIIOgan Ulu.

Kecamatan Desa Hari Kalangan

Semendo Darat Ulu 1. Segamit 2. Aremantai 3. Pajar Bulan 4. Tanjung Agung 5. Cahaya Alam

Senin Selasa Sabtu Rabu Kamis

Semendo Darat Tengah 1. Kota Agung 2. Rekimai Jaya

Jumat Sabtu

Semendo Darat Laut a. Pulau Panggung b. Karya Nyata c. Babatan d. Tanah Abang

Minggu Jumat Sabtu Senin

Mulak Ulu 1. Muara Tiga Senin

Page 65: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-41

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Kecamatan Desa Hari Kalangan

2. Mengkenang 3. Penandingan 4. Keban Agung

Rabu Kamis Minggu

Kota Agung 1. Tunggul Bute

2. Singapura 3. Kota Agung

Minggu Rabu Kamis

Sumber : Kecamatan Dalam Angka BPS, 2015

d. Sarana Transportasi

Kemajuan suatu daerah ditunjang oleh adanya kemudahan

transportasi untuk menunjang aktivitas. Transportasi yang baik

membutuhkan jalan sebagai sarana mobilitas warga dalam melaksanakan

aktivitasnya. Daerah sekitar kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu umumnya

sudah terhubung jalan antar Desa / Kecamatan dengan kondisi yang baik

(aspal / cor beton). Jalan menuju ibukota kabupaten juga kondisinya

sangat baik.

Alat transportasi masyarakat mengandalkan sepeda motor karena

daerahnya berbukit - bukit. Sepeda motor juga banyak digunakan

masyarakat untuk mengangkut hasil perkebunan. Untuk mengangkut hasil

kebun sepeda motor biasanya dimodifikasi agar bisa mengangkut barang

dalam jumlah banyak dan dapat masuk ke perkebunan.

Transportasi dari daerah Semendo menuju kota Kabupaten dan kota -

kota lainnya umumnya menggunakan kendaraan umum roda 4 (travel).

Kendaraan umum roda 4 dari Semendo bahkan ada yang langsung menuju

kota - kota besar seperti Palembang, Bandar Lampung, dan Jakarta.

Penumpang hanya telepon saja biasanya akan dijemput kerumah masing -

masing untuk pemberangkatannya. Secara umum akses transportasi ke

daerah Semendo ini relatif mudah.

Page 66: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-42

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

2.3.3. Sosial Budaya

a. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan

kualitas sumberdaya manusia suatu daerah. Guna meningkatkan kualitas

sumberdaya manusia diperlukan fasilitas pendidikan berupa sumberdaya

manusia dan sarana prasarana dalam jumlah yang memadai. Pada 5

kecamatan di sekitar kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu sarana pendidikan

tersedia mulai dari tingkat TK hingga tingkat SMA. Kualitas pendidikan

dapat dilihat dari indikator pendidikan yaitu rasio murid - sekolah dan rasio

murid - guru. Rasio murid - guru adalah rata -rata jumlah murid yang

diajar seorang guru dalam satu tahun tertentu. Semakin kecil angka rasio

murid terhadap guru tentunya akan semakin baik kualitas pendidikan yang

bisa diberikan guru terhadap muridnya. Sedangkan rasio murid - sekolah

adalah perbandingan antara jumlah murid dengan ketersediaan sekolah

dalam satu kecamatan. Tabel 2.26 menjelaskan rasio murid - guru dan

rasio murid - sekolah yang ada di sekitar Kawasan Hutan.

Tabel 2.26. Rasio Murid - Sekolah dan Rasio Murid - Guru

Uraian SDL SDU SDT MLK KTA

Rasio Murid-Sekolah - SD 111 140 113 138 118 - SLTP/MTs 185 127 117 223 130 - SLTA/SMK/MA 387 333 - 456 557

Rasio Murid-Guru

- SD 17 13 10 9 7 - SLTP/MTs 27 7 7 8 5 - SLTA/SMK/MA 29 9 - 11 10

Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2015 Keterangan : SDU = Kecamatan Semendo Darat Ulu

SDT = Kecamatan Semendo Darat Tengah SDL = Kecamatan Semendo Darat Laut

MLK = Kecamatan Mulak Ulu (Lahat) KTA = Kecamatan Kota Agung (Lahat)

Page 67: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-43

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

b. Agama

Hampir seluruh masyarakat Semendo memeluk agama Islam. Ajaran

Islam pada masyarakat Semendo sangat kuat dalam kehidupan sehari -

hari. Mereka sangat patuh menjalankan syariat Islam secara rutin dan

teratur sesuai dengan rukun Islam. Hampir di setiap tempat terdapat

tempat ibadah umat Islam yaitu masjid. Selain masjid banyak terdapat

pesantren di wilayah Semendo yang secara khusus mendidik putra putri

Semendo menjadi penyebar agama Islam di daerahnya.

c. Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu indikator dari kualitas sumberdaya

manusia suatu daerah. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia

membutuhkan jaminan kesehatan yang memadai. Hal ini perlu ditunjang

fasilitas kesehatan yang memadai, baik itu ketersediaan sarana prasarana

maupun ketersediaan tenaga kesehatannya.

Tabel 2.27. Sarana Prasarana Kesehatan

Uraian SDL SDU SDT MLK KTA

Sarana Kesehatan Rumah Sakit 0 0 0 0 0 Puskesmas 1 1 1 1 1 Pustu 2 4 2 2 - Puskesdes 10 10 12 6 12 Posyandu 11 10 15 27 23 Tenaga Kesehatan Dokter 3 3 2 1 1 Bidan 11 13 4 7 14 Bidan Desa - - 12 6 - Perawat 15 13 13 - 12

Sumber : Kecamatan Dalam Angka BPS, 2015

d. Suku - Etnis

Berdasarkan hasil survey di lapangan didapatkan hasil bahwa

masyarakat yang saat berada di sekitar kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

sebagian besar merupakan penduduk asli Semende dan sudah lama

bertempat tinggal di Semende secara turun temurun. Suku Semende

Page 68: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-44

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

adalah salah satu etnis yang cukup besar di Provinsi Sumatera Selatan

khususnya di Kabupaten Muara Enim. Berdasarkan literatur populasi suku

Semende diperkirakan 500 ribu hingga 1 juta orang yang tersebar di

beberapa kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan hingga Provinsi Lampung

dan Bengkulu. Masyarakat suku Semende berbicara dalam bahasa

Semende yang termasuk dalam rumpun bahasa Melayu. Bahasa Semende

banyak terdapat kemiripan dengan bahasa Palembang. Bahasa yang

digunakan dalam pergaulan sehari-hari pada bahasa Semende pada

umumnya berakhiran “e” yang merupakan ciri khas dari karakter bahasa

Melayu.

Budaya Melayu Islam sangat melekat dalam kehidupan sehari - hari

masyarakat Suku Semende. Dilihat dari sejarah masyarakat Semende, para

leluhur masyarakat Semende berasal dari ulama yang membawa misi

dakwah agama Islam. Hampir 100% masyarakat Semende beragama

Islam, masjid sebagai sarana beribadah umat Islam sangat banyak dan

pondok-pondok pesantren juga banyak terdapat di daerah Semende ini.

Masjid - masjid di daerah ini berdiri dengan megah, hal ini menandakan

masyarakatnya sangat taat dalam menjalankan agama yang dianutnya.

Selain penduduk asli Suku Semende, terdapat pula masyarakat

pendatang yakni dari suku Minang (Sumatera Barat), Sunda dan Jawa.

Masyarakat Minang umumnya berdagang sedangkan masyarakat Sunda

dan Jawa adalah bertani sayur dan kopi.

e. Keberadaan Masyararkat Hukum Adat

Berdasarkan kenyataan yang berada di dalam dan sekitar KPHL Unit

XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim tidak terdapat masyarakat adat.

Desa - desa di sekitar kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu merupakan

desa - desa tua yang sudah ada sejak jaman dulu dan sebagian merupakan

desa pemekaran. Masyarakat asli termasuk suku Semende yang asal usul

Page 69: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-45

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

nya adalah masyarakat Palembang yang tertekan oleh upaya perluasan

kerajaan Sriwijaya, sehingga memisahkan diri ke pedalaman Muara Enim.

Seluruh adat istiadat dan budaya dalam masyarakat suku Semende

terlihat jelas sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu Islam. Hal ini terlihat

dari alat musik rebana, lagu daerah dan tari - tarian seluruhnya

dipengaruhi oleh budaya Melayu Islam. Salah satu adat pada suku

Semende yang masih terjaga hingga saat ini adalah adat “Tunggu

Tubang”, yaitu adat yang mengatur hak warisan pada keluarga. Adat

“Tunggu Tubang” ini menentukan hak atas warisan keluarga adalah anak

perempuan yang paling tua. Warisan berbentuk sebidang sawah dan

sebuah rumah yang diwariskan dari generasi ke generasi secara terus

menerus. Di sini kedudukan ibu lebih dominan daripada kedudukan ayah.

Adat inilah yang menyebabkan tingginya hasrat untuk merantau bagi anak

laki - laki. Budaya dan adat istiadat Islami yang diamalkan suku Semende

ini diperkirakan berasal dari bangsa - bangsa Melayu yang membawa

budaya mereka dari daratan Riau atau Malaysia.

Ajaran Islam pada masyarakat suku Semende sangat kuat dalam

kehidupan sehari - hari masyarakat Semende. Mereka sangat patuh

menjalankan syariat Islam secara rutin dan teratur, sesuai dengan rukun

Islam. Hampir setiap tempat terdapat tempat ibadah bagi umat muslim,

selain itu pondok pesantren juga banyak terdapat di wilayah suku Semende

ini. Sistem dan struktur masyarakat Semendo pada saat ini telah mengikuti

sistem yang berlaku secara nasional yaitu Pemerintahan Desa.

Struktur masyarakat ditandai oleh dua cirinya yaitu secara horizontal

dan vertikal. Secara horizontal, ia ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan

- kesatuan sosial berdasarkan perbedaan - perbedaan suku bangsa,

perbedaan agama, adat serta perbedaan - perbedaan kedaerahan.

Perbedaan - perbedaan suku bangsa, perbedaan - perbedaan agama, adat

dan kedaerahan sering kali disebut sebagai ciri masyarakat Indonesia yang

bersifat majemuk.

Page 70: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-46

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Dilihat dari strukturnya, masyarakat desa sekitar kawasan KPHL Unit

XIII Ogan Ulu secara horisontal relatif homogen. Kesatuan - kesatuan

sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, dan adat istiadat

realatif tidak terlihat. Dari data yang ada suku bangsanya lebih dari 90%

adalah Suku Semende, agama yang dianut hampir 100% agama Islam,

adat istiadatnya merupakan adat Semende, dan bahasa sehari - hari yang

digunakan adalah bahasa Semendo.

Di dalam masyarakat Semende struktur masyarakat dipengaruhi oleh

jabatan sosial, keturunan, dan ilmu. Masyarakat yang mempunyai jabatan

sosial tinggi, ilmu yang tinggi, dan keturunan dari kelas “bangsawan”

biasanya menempati struktur yang paling tinggi seperti golongan ulama

(ahli agama) dan golongan pegawai / perangkat Desa. Dalam masyarakat

Semende pada umumnya struktur ini adalah para Pegawai Negeri / Pejabat

Pemerintah dan keturunan para ulama yang ahli agama. Struktur

masyarakat ini sangat dihormati dan mempunyai kedudukan sosial yang

tinggi. Biasanya secara ekonomi kelas ini tergolong mampu sehingga dapat

mengakses pendidikan tinggi sampai keluar kota. Struktur masyarakat yang

“dibawahnya” merupakan kelas yang secara ekonomi kurang mampu.

Berdasarkan pengamatan di lapangan struktur masyarakat ini terdiri dari

petani, pedagang, dan buruh.

2.3.4. Interaksi Masyarakat Terhadap Kawasan Hutan

Berdasarkan hasil penafsiran citra satelit SPOT 6 liputan tahun 2014

sekitar 30% luas wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu sudah menjadi penutupan

lahan non hutan. Hasil identifikasi kondisi penutupan lahan tersebut

merupakan lahan perkebunan kopi yang di garap oleh masyarakat. Luas

penutupan lahan non hutan berupa kebun kopi mencapai ± 18.526,88 Ha

atau sekitar 26,45% dari luas wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu. Berdasarkan

hasil wawancara dengan tokoh masyarakat, orang Semende membuka

Page 71: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-47

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

hutan semata untuk membuat kebun, khususnya kebun kopi. Hal ini

dilakukan karena mereka tidak memiliki lahan garapan. Menurut keterangan

masyarakat, hutan yang dirambah sebenarnya merupakan lahan yang

pernah digarap para leluhur dimasa lalu. Saat leluhur pindah ke permukiman

baru, lahan garapan tersebut ditinggalkan dan lambat laun menjadi hutan

kembali. Hal ini bisa dibuktikan dengan masih adanya tanaman kopi.

Persoalan di Semende ini mulai muncul sejak perkebunan kopi yang

digarap masyarakat sejak tahun 1995 dinyatakan masuk wilayah Hutan

Lindung Bukit Jambul Asahan. Penunjukan HL Bukit Jambul Asahan ini

berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 925/1882 yang direvisi

oleh Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 410/1986. Semenjak saat itu

masyarakat mulai dilarang berkebun di dalam hutan lindung oleh petugas

Dinas Kehutanan Muara Enim. Walaupun tidak sampai ada tindakan

penahanan namun peringatan/teguran petugas membuat masyarakat tidak

nyaman dalam mengelola lahan.

Pada tahun 2011 Departemen Kehutanan melalui Dinas Kehutanan

Kabupaten Muara Enim mengadakan pertemuan dengan para tokoh

masyarakat dan kepala desa di tiga kecamatan di Semende. Kepada

masyarakat ditawarkan konsep Hutan Desa kepada masyarakat. Setiap

keluarga diperbolehkan mengelola lahan seluas 1.5 Ha yang berada di hutan

lindung, dengan syarat tidak boleh memperluas lahan perkebunan.

Masyarakat juga harus menjaga lahan dan hutan dari bencana kebakaran,

melindungi satwa, serta menanam sejumlah pohon tutupan seperti durian,

jengkol, nangka, selain pohon kopi. Lahan dikelola selama 35 tahun yang

akan dievaluasi setiap 5 tahun. Apabila petani tidak memenuhi persyaratan,

misalnya tidak mengelola lahan dengan baik maka ijinnya bisa dicabut.

Tujuan dari adanya Hutan Desa ini adalah menjamin akses masyarakat

terhadap hutan juga sebagai upaya pencegahan perambahan hutan yang

akhirnya adalah untuk mingkatkan kesejahteraan masyarakat.

Page 72: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-48

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Masyarakat menyambut baik tawaran konsep Hutan Desa tersebut,

pada akhir tahun 2011 terdapat 5 desa dan pada tahun 2013 telah

bergabung 15 desa yang mengusulkan Hutan Desa di tiga Kecamatan

dengan total luas sekitar 26.670 Ha. Pada tahun 2014 pemerintah

mengeluarkan ijin Hutan Desa bagi 14 desa, seperti yang tercantum dalam

tabel dibawah.

Tabel 2.28. Hutan Desa di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

No LOKASI LUAS

USULAN LUAS

PENETAPAN PERSETUJUAN

GUB. KET

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1213

14

Kec. SDU Tanjung Tiga Pelakat Danau Gerak Tanjung Agung Cahaya Alam Segamit Kec. SDT Swarna Dwipa Rekimai Jaya Gunung Agung Kota Padang Tenam Bungkuk Sri Tanjung Muara Tenang Kec. SDL Muara Danau

1.000 3.000 5.000 1.420 840 3.280 2.000 3.000 1.100 1.110 1.100 630 1.700 1.000

1.000 2.000 2.400 1.400

900 3.245

- -

1.075 1.145 1.135

600 1.685

260

- - -

Sudah Sudah Sudah

- - - - - -

Sudah -

JUMLAH

26.670

16.845

-

Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim, 2015

Saat ini 14 desa yang telah mendapatkan ijin dari Kementerian

Kehutanan tersebut masih menunggu dan baru 4 Desa telah mendapat ijin

mengelola lahan yang akan dikeluarkan oleh Gubernur Sumatera Selatan.

Seluruh lokasi Hutan Desa sedang menyusun RKHD (Rencana Kelola Hutan

Desa) yang difasilitasi oleh WBH (Wahana Bumi Hijau) dalam

penyusunannya.

Berdasarkan hasil identifikasi data BPS tahun 2014 terdapat 40 Desa di

sekitar kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu dengan jumlah penduduk tercatat

Page 73: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-49

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

42.377 jiwa. Diperkirakan jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan

semakin bertambahnya jumlah penduduk di sekitar Kawasan Hutan dan

semakin terbatasnya lahan pertanian / perkebunan. Dari Peta Tata Batas

Kawasan Hutan oleh BPKH II Palembang masih terdapat beberapa

permukiman Desa yang berada di dalam Kawasan Hutan Lindung,

diantaranya adalah permukiman Desa Swarna Dwipa, Desa Rekimai Jaya,

Desa Tanjung Tiga, dan Dusun IV Rantau Dedap Desa Segamit. Berdasarkan

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.866/Menhut-II/2014 tanggal 29

September 2014 sebagian Hutan Lindung di Desa Swarna Dwipa, Rekimai

Jaya dan Tanjung Tiga diubah menjadi APL (Area Penggunaan Lain).

Keputusan Menteri Kehutanan tersebut berasal dari usulan Revisi Rencana

Tata Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP) Sumatera Selatan yang diajukan oleh

Gubernur Sumsel Nomor 522/1297/Bappeda/2011 tanggal 2 Mei 2011.

Hutan Lindung yang dikeluarkankan untuk Desa Swarna Dwipa adalah 13 Ha

dan Desa Rekimai Jaya adalah 18 Ha. Sedangkan kawasan hutan lindung

yang dikeluarkan di Desa Tanjung Tiga mencapai 790 Ha. Luasan tersebut

berdasarkan perhitungan di atas peta, tata batas pelepasan areal Hutan

Lindung tersebut dilakukan tahun 2015 dan luasan pastinya berdasarkan

hasil tata batas di lapangan. Proses tata batas definitif sudah dilakukan

tahun 2015 ini dan saat ini sedang dalam proses pengesahan Menteri

Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Masyarakat sebetulnya menyadari bahwa mereka sangat bergantung

kepada hutan sebagai sumber air untuk kebutuhan sehari - hari dan untuk

pengairan lahan persawahan masyarakat. Telah tumbuh kesadaran

masyarakat bahwa kalau hutan semakin gundul mereka akan kesulitan

mendapatkan sumber air. Di Desa Swarna Dwipa dan Rekimai Jaya

masyarakat menanam tanaman sela diantara tanaman kopi dengan tanaman

Sengon. Tanaman Sengon berfungsi sebagai tanaman pelindung kopi

sekaligus untuk meningkatkan unsur hara tanah. Saat ini tanaman Sengon

tersebut sudah berumur diatas 10 tahun dan mulai banyak yang mengering

Page 74: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-50

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

dan mati. Tanaman Sengon tersebut tidak bisa dimanfaatkan karena berada

di Kawasan Hutan Lindung.

2.4. Kondisi Posisi Areal Kerja KPHL dalam Perspektif Rencana

Pembangunan

2.4.1. Kondisi Posisi dalam Perspektif RKTN

Berdasarkan Rencana Kehutanan Tingkan Nasional (RKTN), pada

wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu terdapat dua pengelompokkan peruntukkan

lahan yakni arahan untuk pengelolaan Hutan alam dan arahan untuk

pelaksanaan rehabilitasi. Luasan areal dari setiap arahan pengelolaan tersaji

pada tabel 2.28.

Tabel 2.29. Peruntukan lahan di KPHL Unit XIII Ogan Ulu berdasarkan RKTN

Arahan peruntukkan lahan Luas

Arahan hutan alam 45.007 Arahan untuk rehabilitasi 25.040

Jumah 70.047 Sumber : Peta RKTN Tahun 2014

2.4.2. Kondisi Posisi dalam Moratorium

Dalam rangka menyelesaikan berbagai upaya penyempurnaan tata

kelola hutan dan lahan gambut yang tengah berlangsung untuk penurunan

emisi dari deforestasi serta degradasi hutan telah diterbitkan Instruksi

Presiden RI No. 6 tahun 2013 tentang Penundaan Pemberian Izin baru dan

penyempurnaan tata kelola hutan alam primer dan lahan gambut sebagai

kelanjutan dari Instruksi Presiden No. 10 tahun 2011. Menteri Kehutanan

menetapkan peta indikatif penundaan pemberian izin baru dan direvisi setiap

6 bulan sekali yang dituangkan dalam bentuk keputusan mentri. Penetapan

Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru Pemanfataan Hutan,

Penggunaan Kawasan Hutan Dan Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Dan

Areal Penggunaan Lain saat ini adalah revisi VIII melalui Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No. SK.2312 /Menhut-VII/IPSDH/2015

Page 75: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-51

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

tanggal 27 Mei 2015. Sehubungan dengan seluruh wilayah KPHL Unit XIII

Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim merupakan Hutan Lindung maka secara

keseluruah kawasan tersebut menjadi wilayah yang masuk sebagai wilayah

penundaan izin baru seluas 70.047 ha.

2.4.3. Kondisi Posisi dalam Perspektif Tata Ruang Wilayah

Muatan materi RTRW Kabupaten Muara Enim meliputi tujuan,

kebijakan dan strategi penataan ruang, rencana struktur ruang, rencana pola

ruang, penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang, dan arahan

pengendalian pemanfaatan ruang.

a. Struktur ruang adalah susunan pusat - pusat pemukiman dan sistem

jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung

kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki

hubungan fungsional. Dalam struktur ruang tersebut wilayah KPHL Unit

XIII Ogan Ulu memuat struktur pusat pelayanan kabupaten,

pembangunan irigasi dan jaringan energi. Dalam struktur pembangunan

irigasi berfungsi sebagai pemeliharaan daerah resapan air, bendungan dan

daerah irigasi sedangkan dalam jaringan energi terdapat pembangkit

listrik.

b. Dalam peta jaringan irigasi RTRW Kabupaten Muara Enim, wilayah KPHL

Unit III Ogan Ulu merupakan daerah pemeliharaan resapan air. Kawasan

resapan air adalah kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi untuk

meresapkan air hujan sehingga merupakan tempat pengisian air bumi

(akuifer) yang berguna sebagai sumber air. Perlindungan terhadap

kawasan resapan air dilakukan untuk memberikan ruang yang cukup bagi

peresapan air hujan pada daerah tertentu untuk keperluan penyediaan

kebutuhan air tanah dan penanggulangan banjir, baik untuk kawasan

bawahannya maupun kawasan yang bersangkutan. Kawasan ini dapat

berupa kawasan budidaya hutan, perkebunan dan pertanian lahan kering.

Pembangunan dapat dilakukan melalui disinsentif antara lain tidak

Page 76: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-52

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

membangun infrastruktur pada kawasan ini dan pembatasan KDB

(Koefisien Dasar Bangunan). Untuk kawasan resapan air yang telah

terbangun, upaya pengendalian dilakukan dengan membangun parit

resapan, sumur resapan atau danau resapan. kawasan resapan air di

kawasan perencanaan tersebar di seluruh Kecamatan yang terletak pada

kawasan perbukitan di sekitar Kecamatan Semendo Darat Ulu, Kecamatan

Semendo Darat Tengah, Kecamatan Semendo Darat Laut dan Tanjung

Agung. Dalam ketentuan umum pada daerah resapan air memuat hal - hal

yang dizinkan dan tidak diizinkan antara lain :

1. Tidak diizinkan melakukan kegiatan dan pemanfaatan kawasan yang

mengurangi fungsi resapan air dan daya serap tanah terhadap air.

2. Untuk pemukiman yang sudah terlanjur berada di kawasan resapan air

diizinkan dengan syarat perkerasan permukiman harus menggunakan

bahan yang memiliki daya serap tinggi.

3. Disarankan untuk membangun sumur - sumur resapan dan / atau

waduk sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Diizinkan untuk melakukan pengembangan kegiatan budidaya dengan

syarat mampu memenuhi penyerapan air secara maksimal.

c. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang

meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang

untuk fungsi budidaya. Berdasarkan pola ruang, wilayah KPHL Unit XIII

Ogan Ulu diperuntukkan sebagai kawasan lindung yang memberikan

perlindungan terhadap kawasan hutan lindung dan resapan air. Dalam

ketentuan umum memuat hal - hal yang dizinkan dan tidak diizinkan

terhadap kawasan lindung antara lain :

1. Kegiatan pariwisata yang tidak merubah bentang alam seperti

outbound, wisata alam, olahraga, camping dan hiking.

2. Tidak diizinkan kegiatan yang merubah dan mengurangi luas hutan

dan kawasan lindung, seperti kegiatan pertambangan, kecuali kegiatan

pertambangan yang sudah produksi dan izinnya tidak untuk

Page 77: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-53

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

diperpanjang lagi.

3. Adanya pembatasan dalam jam operasi wisata

4. Prasarana yang dapat dibangun meliputi jalan inspeksi dan pos - pos

pengawasan

5. Pemanfaatan ruang harus disertai pengawasan Pemerintah Provinsi

dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Lingkungan Hidup dan

Kehutanan

6. Dizinkan untuk pemanfaatan kawasan melalui kegiatan usaha HHBK

dan jasa lingkungan

7. Terkait dengan kepentingan pembangunan di luar kegiatan Kehutanan

hanya dapat dilakukan untuk kegiatan yang mempunyai tujuan

strategis yang tidak dapat dielakkan.

d. Pola ruang untuk wilayah yang berada di sekitar KPHL Unit XIII Ogan Ulu

diperuntukan sebagai kawasan pertanian lahan basah dan holtikultura,

memuat hal - hal yang dizinkan dan tidak diizinkan.

1. Tidak diizinkan kegiatan yang merubah dan mengurangi luas pertanian

lahan basah terutama pada lahan irigasi teknis.

2. Prasarana yang dapat dibangun meliputi : jalan usaha tani dengan

rumija 8 m, gudang penyimpanan hasil pertanian, tempat penjemuran

padi, tempat penyimpanan Saprodi.

e. Berdasarkan kajian kawasan strategis, wilayah KPHL Unit III Ogan Ulu

termasuk pada kawasan strategis aspek lingkungan dan aspek ekonomi.

Kawasan strategis Kabupaten adalah wilayah yang penataan ruangnya

diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup

kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.

f. Berdasarkan kajian rawan bencana, wilayah KPHL Unit III Ogan Ulu

termasuk pada wilayah potensi tanah longsor atau kawasan rawan erosi.

Dalam ketentuan umum, pada kawasan rawan erosi memuat hal - hal

yang dizinkan dan tidak diizinkan antara lain :

1. Diizinkan untuk melakukan kegiatan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Page 78: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-54

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

2. Diwajibkan menyediakan jalur evakuasi terhadap pemukiman yang

sudah ada

3. Prasarana yang dapat dibangun meliputi jalan inspeksi dengan rumija 8

meter yang disertai dengan pengawasan Pemerintah Provinsi

4. Untuk melakukan pembangunan, bersyarat pada kegiatan yang sudah

memiliki AMDAL dan UKL - UPL.

5. Pengembangan budidaya dapat dilakukan dengan syarat harus

mempertimbangkan konstruksi yang sesuai.

Daftar 2.30. Peruntukkan ruang pada KPHL Unit XIII Ogan Ulu perspektif RTRW

Dasar kajian Peruntukan Ruang Lokasi Ruang

Pola Ruang Kawasan lindung KPHL Ogan Ulu

Pertanian lahan basah dan holtikutura

Sekitar KPHL Ogan Ulu

Pembangunan irigasi Kawasan resapan air KPHL Ogan Ulu

Pembangunan strategis

kawasan strategis aspek lingkungan dan aspek ekonomi

KPHL Ogan Ulu

Rawan bencana Kawasan rawan erosi/longsor KPHL Ogan Ulu Sumber : RTRW Kabupaten Muara Enim

2.4.4. Kondisi Posisi dalam Perspektif Pembangunan Daerah

Berdasarkan kajian kawasan strategis pada RTRW Kabupaten Muara

Enim, wilayah KPHL Unit III Ogan Ulu masuk pada kawasan strategis aspek

lingkungan dan kawasan srategis aspek ekonomi. Atas dasar itu rencana

pembangunan daerah yang akan dibangun di sekitar KPHL Ogan Ulu adalah :

1. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Desa

Pulau Panggung Kecamatan Semende Darat Laut kapasitas 2 x 4,5 MW

2. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di

Semende Darat Ulu kapasitas 2 x 4,5 MW

3. Pembangunan jalan akses Desa berada dalam kawasan KPHL Ogan Ulu

sepanjang ± 35 Km yang menghubungkan Desa Rekimai Jaya ke Desa

Swarna Dwipa dan jalan yang menghubungkan antara Desa Segamit ke

Dusun Rantau Dedap.

Page 79: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-55

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

4. Pembangunan jalan dalam Kawasan Hutan KPHL Ogan Ulu untuk

kepentingan transportasi operasional PT. Suprame Energi sepanjang ±

16 Km dan PT. Pertamina Geothermal Energy sepanjang ± 10 Km

2.5. Informasi Pemanfaatan dan Penggunaan Hutan

2.5.1. Pemanfaatan Hutan

Penetapan Areal Kerja Hutan Desa (HD) sebanyak 14 (empat

belas) lokasi untuk 14 (empat belas) Desa.

Tabel 2.31. Daftar Hutan Desa di KPHL Unit XIII Ogan Ulu

No Pemilik Izin

Hutan Desa Kecamatan Luas No. SK

1 Hutan Desa

Pelakat Semende Darat Ulu

2.000 SK. Menhut No. 621/Menhut-II/2014 tanggal 11 Juli 2014

2 Hutan Desa

Danau Gerak Semende Darat Ulu

2.400 SK. Menhut No. 620/Menhut-II/2014 tanggal 11 Juli 2014

3 Hutan Desa

Tanjung Tiga Semende Darat Ulu

1.000 SK. Menhut No. 619/Menhut-II/2014 tanggal 11 Juli 2014

4 Hutan Desa

Cahaya alam Semende Darat Ulu

900 SK Menhut No. 327/Menhut-II/2014 tanggal 27 Maret 2014

5 Hutan Desa

Segamit Semende Darat Ulu

3.245 SK Menhut No. 331/Menhut-II/2014 tanggal 27 Maret 2014

6 Hutan Desa

Tanjung Agung Semende Darat Ulu

1.400 SK Menhut No. 333/Menhut-II/2014 tanggal 27 Maret 2014

7 Hutan Desa Kota

Padang Semende Darat Tengah

1.145 SK Menhut No. 329/Menhut-II/2014 tanggal 27 Maret 2014

8 Hutan Desa

Muara Tenang Semende Darat Tengah

1.685 SK Menhut No. 330/Menhut-II/2014 tanggal 27 Maret 2014

9 Hutan Desa Sri

Tanjung Semende Darat Tengah

600 SK Menhut No. 332/Menhut-II/2014 tanggal 27 Maret 2014

10 Hutan Desa

Gunung Agung Semende Darat Tengah

1.075 SK Menhut No. 328/Menhut-II/2014 tanggal 27 Maret 2014

Page 80: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-56

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Pemilik Izin

Hutan Desa Kecamatan Luas No. SK

11 Hutan Desa

Tenam Bungkuk Semende Darat Tengah

1.135 SK Menhut No. 334/Menhut-II/2014 tanggal 27 Maret 2014

12 Hutan Desa

Muara Danau Semende Darat Laut

260 SK Menhut No. 326/Menhut-II/2014 tanggal 27 Maret 2014

13 Hutan Desa

Rekimai Jaya

Semende Darat Tengah

- -

14 Hutan Desa

Swarna Dwipa

Semende Darat Tengah

- -

JUMLAH

16.845

Sumber : BPDASHL Musi Palembang 2012

Tabel 2.32. Daftar Hutan Kemasyarakatan di KPHL Unit XIII Ogan Ulu

No Pemilik Izin HKm Kecamatan Luas (Ha) No. SK

1 HKm Pengentaan Mulak Ulu 474 SK.540/Menhut-II/2013 tanggal 30 Juli 2013

2 HKm Singapura Kota Agung 800 522/721/Hutbun/2011 tanggal 24 Oktober 2011

3 HKm Tunggul Bute

Kota Agung 1.772 522/721/Hutbun/2011 tanggal 24 Oktober 2011

4 HKm Lawang Agung

Mulak Ulu 2.000 522/934/Hutbun/2011 tanggal 21 Oktober 2011

Total Luas 5.046 Ha

Sumber : BPDASHL Musi Palembang Tahun 2011

2.5.2. Penggunaan Hutan

Kawasan hutan yang digunakan untuk aktivitas luar kehutanan yang

ada di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu adalah penggunaan sumberdaya

alam panas bumi yang di kelola menjadi energi listrik. Data perusahaan

yang tergabung dalam penggunaan tersebut adalah :

Tabel 2.33. Daftar pemegang Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan

Page 81: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-57

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No PEMEGANG IJIN KECAMATAN Luas (Ha) Nomor SK 1

PT. Pertamina

Geotherman Energy

PT. Pertamina

Geotherman Energy

PT. Pertamina Geotherman Energy

PT. Suprame

Energy

Semende Darat

Laut

Semende Darat

Laut

Semende Darat Laut

Semende Darat

Ulu

29,01

89.40

9,11

91,00

81/MENHUT-II/2011 tanggal

07 Maret 2011

699/MENHUT-II/2011

tanggal 13 Desember 2011

685/MENHUT-II/2014 tanggal 15 Agustus 2011

699/MENHUT-II/2012

tanggal 21 Nopember 2011

Sumber : Data Pengguna Kawasan Hutan Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim Tahun 2011

2.6. Isu Strategis, Kendala dan Permasalahan

2.6.1. Isu Strategis

Ada beberapa kendala dan potensi sumberdaya alam yang menjadi isu

strategis antara lain :

1. Keadaan lahan kritis

Berdasarkan informasi dari peta lahan kritis yang diperoleh dari BPDAS

Musi, wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu termasuk pada 4 katagori nilai

kritis yakni tidak kritis, potensial kritis, agak kritis dan kritis dengan uraian

seperti pada tabel berikut.

Tabel 2.34. Daftar Lahan Kritis di KPHL Unit XIII Ogan Ulu

No Kekritisan Lahan Luas (Ha) Presentasi (%)

1 Tidak kritis 6.699 9,56

2 Potensial kritis 43.091 61,52

3 Agak kritis 19.761 28,21

4 Kritis 496 0,71

Jumlah 70.047 100,00 Sumber : BPDASHL Musi Palembang Tahun 2012

Dalam mengatasi lahan kritis tersebut, ada beberapa kegiatan yang

telah dilakukan yang di fasilitasi oleh Dinas Kehutanan Kabuapaten

meliputi kegiatan rehabilitasi DAS dari pemegang izin penggunaan hutan

dan pendanaan yang bersumber dari APBN dengan perincian sebagai

berikut:

Page 82: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-58

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

a. Rehabilitasi DAS bagi pemegang ijin pinjam pakai pertambangan batu

bara atas nama PT. Bukit Asam Persero Tbk, Seluas 200 Ha di Desa

Kota Padang dan Gunung Agung Kecamatan Semende Darat Tengah.

b. Rehabilitasi DAS bagi pemegang ijin pinjam pakai produksi migas oleh

PT. Benakat Barat Petroleum dan PT. Medco Indonesia Ltd.di Sub DAS

Lematang Sub DAS Ogan dan Sub DAS Komering.

c. Kegiatan Reboisasi yang dibiayai melalui kegiatan P4KH di Desa

Segamit Kecamatan Semende Darat Ulu selama 2 (dua) tahun

anggaran seluas 300 Ha.

d. kegiatan Reboisasi yang dibiayai melalui kegiatan GERHAN seluas 300

Ha di Desa Batu Surau, Tebing Abang, Sri Tanjung, Tenam Bungkuk,

Kota Padang dan Gunung Agung Kecamatan Semende Darat Tengah.

2. Perambahan Hutan

Perambahan hutan yang terjadi berbentuk penggarapan Kawasan

Hutan Lindung menjadi perkebunan kopi dan pertanian intensif sayur

sayuran dan buah - buahan. Sampai sat ini belum ada data yang jelas

mengenai jumlah KK dan luas wilayah yang digarap oleh masyarakat

menjadi kebun. Hal ini menjadi perhatian yang serius karena aktivitas

pembukaan lahan baru sampai saat ini masih terus berlangsung. Menjadi

suatu hal yang mutlak melakukan pembinaan dan pemberdayaan

masyarakat ke arah pemanfaatan hutan dengan kaidah pengelolaan

hutan lindung.

3. Pemanfaatan sumberdaya air menjadi energi listrik

Sumberdaya air sungai yang bersumber dari kawasan KPHL Ogan

Ulu sudah ada beberapa yang digunakan menjadi Pembangkit Listrik

Tenaga Mikro Hidro (PLMTH) sudah dibangun sejak tahun 2014 dengan

kapasitas 40.000 watt di Desa Pelakat, dan saat ini akan dibangun lagi

melalui dana APBD di Kecamatan Semende Darat Ulu 2 X 4,5 MW dan di

Kecamatan Semende Darat Laut 2 X 4,5 MW. Hal ini menjadi potensi

Page 83: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Deskripsi Kawasan II-59

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

untuk KPHL Ogan Ulu membangun PLTMH yang diperuntukkan pada

masyarakat yang berada disekitar Kawasan Hutan yang tidak dapat

dipenuhi dari pembangunan daerah.

4. Pengembangan markisa dan strawberi

Sejak dulu masyarakat Semende sudah terbisa menanam markisa,

tapi pemanaatan dan pemasarannya belum optimal, sehingga berpotensi

untuk dilakukan pembinaan dan pendampingan dalam hal pengolahan

dan pemasaran. Dan KPHL Ogan Ulu mempunyai prospektif untuk

melakukan pengembangan wilayah penanaman pada blok pemanfaatan.

2.6.2. Kendala Permasalahan

Selain permasalahan yang menjadi isu strategsi terdapat juga

beberapa permasalahan yang muncul yang merupakan ganggunan,

tantangan dalam pengelolaan hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu adalah :

a. Masih terdapat aktivitas ilegal logging.

b. Adanya sertifikat tanah dalam kawasan hutan (di desa Segamit ± 200

surat @ 2 Ha, 28 Surat sudah di masyarakat).

c. Batas antar Kawasan Hutan dan Desa belum jelas.

d. Belum ada pengakuan batas Kawasan Hutan dari masyarakat.

e. Batas administrasi masih dianggap batas Kawasan Hutan.

f. Kurangnya informasi teknologi tepat guna untuk mengolah hasil hutan

bukan kayu.

g. Adanya explorasi gas.

h. Luas HD dan HKM kadang tidak sesuai antara di SK dan spasial.

Page 84: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Visi Misi III-1

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

VISI MISI

3.1 Arah Strategis Pembangunan Daerah

Secara kelembagaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu merupakan Unit

Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim, sehingga

arah strategis pembangunan KPHL perlu sejalan dengan arah strategis

pembangunan wilayah / daerah. Demikian halnya dengan tujuan

pengembangan KPHL perlu diselaraskan dengan tujuan pengembangan

wilayah Kabupaten Muara Enim serta Dinas Kehutanan Kabupaten Muara

Enim. Dengan demikian berarti harus merujuk pada rencana pembangunan

daerah Kabupaten dan rencana kerja Dinas Kehutanan Kabupaten Muara

Enim.

3.2 Visi

Visi merupakan cara pandang dalam pengelolaan untuk mencapai tujuan

yang mendekati ideal. Pencapaian visi dilakukan dengan menjalankan misi

dan tujuan.

3.2.1 Visi KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Berdasarkan data biogeofisik dan sosial ekonomi budaya, Kawasan

Hutan Lindung Kabupaten Muara Enim khususnya KPHL Unit XIII Ogan Ulu

mempunyai potensi sumberdaya alam yang dapat dikembangkan untuk

produksi hasil hutan bukan kayu baik berupa hasil ikutan ataupun hasil

sampingan dan jasa lingkungan. Dari potensi tersebut KPHL Unit XIII Ogan

Ulu dapat mendukung visi Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim melalui

pengembangan HHBK dan jasa lingkungan,

BAB III

Page 85: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Visi Misi III-2

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

sehingga visi KPHL Unit XIII Ogan Ulu adalah: “ Pengelolaan Hutan yang

Sehat, Mandiri dan Lestari Hasil Kerjasama Masyarakat dan KPHL ”

Visi KPHL Unit XIII Ogan Ulu ini dapat dipahami secara benar, apabila

beberapa kata kunci dalam visi tersebut mendapat penjelasan secara jelas

dan terarah.

Hutan yang sehat

Terwujudnya hutan yang sehat dimaksudkan bahwa keberadaan hutan

merupakan kebutuhan yang terpenting oleh masyarakat.

Hutan yang Mandiri

Bertumpu pada optimalisasi pemanfaatan sumberdaya yang ada di

wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu, ditandai dengan berkembangnya unit

bisnis dan didukung oleh tersedianya sumberdaya manusia yang

berkualitas, dan tersedianya dana pembangunan dari sumber sendiri.

Hutan yang lestari

Sesuai dengan status fungsi hutan pada KPHL Unit XIII Ogan Ulu adalah

hutan lindung maka kelestarian dan keamanan keberadaan hutan menjadi

tanggung jawab utama masyarakat selaku pengguna hutan.

Kerjasama masyarakat dan KPHL

Yang dimaksud dengan kerjasama masyarakat dan KPHL dalam hal

pengelolaan, pemanfaatan, penjagaan dan pengamanan merupakan

penuh tanggung jawab masyarakat pengguna yang dibantu KPHL untuk

urusan penatausahaannya.

3.2.2 Misi KPHL Unit XIII Ogan Ulu

KPHL Unit III Ogan Ulu merupakan salah satu alat kelembagaan Dinas

Kehutanan Kabupaten Muara Enim untuk mencapai visi misinya. Misi Dinas

Kehutanan Kabupaten Muara Enim dapat selaras dan saling mendukung

diimplementasikan melalui misi KPHL Unit XIII Ogan Ulu.

Misi - misi yang dapat sejalan dan saling mendukung tersebut antara

lain : menyelengarakan pemanfaatan sumberdaya hutan yang sehat , mandiri

Page 86: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Visi Misi III-3

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

dan lestari, perlindungan hutan dan rehabilitasi sumberdaya hutan yang

sehat, mandiri dan lestari, serta membina dan mengembangkan sumberdaya

aparatur Kehutanan.

Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, maka perlu ditentukan misi

pengelolaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu. Misi ini merupakan pengejawantahan

dari visi yang ingin diraih pada masa 10 tahun mendatang. Misi yang disusun

dapat menjadi arahan bagi penentuan tujuan dan sasaran yang hendak

dicapai antara lain :

(1) Penataan hutan sesuai dengan rencana pengelolaannya

(2) Mengembangkan beberapa potensi HHBK dan jasa lingkungan.

(3) Membangun kelembagaan kemitraan dalam mendukung pelaksanaan

pengembangan HHBK dan jasa lingkungan.

(4) Mengikutsertakan masyarakat dalam pengembangan HHBK dan jasa

lingkungan

(5) Mempersiapkan/ prakondisi pembangunan industri pengolahan HHBK.

3.3 Koherensi Visi Misi KPHL

Berikut dirangkum koherensi antara visi misi Dinas Kehutanan

Kabupaten Muara Enim dan visi misi KPHL Ogan Ulu.

Tabel 3.1. Rangkuman Koherensi visi misi KPHL Ogan Ulu

Visi KPHL Misi KPHL Tujuan KPHL Sasaran KPHL Pengelolaan Hutan yang

Sehat, Mandiri dan Lestari hasil

Kerjasama

Masyarakat dan KPHL

1. Penataan hutan

sesuai dengan

rencana

pengelolaannya

1. Penataan batas

Kawasan Hutan yang

masih

bermasalah. 2. Tata batas

Blok 3. Tata batas

Petak

1. Batas Kawasan Hutan yang masih bermasalah

2. Tata batas Blok Inti dan Pemanfaatan

3. Tata batas Petak

Page 87: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Visi Misi III-4

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

1. Mengembangkan

beberapa potensi HHBK dan jasa

lingkungan

1. Melakukan

identifikasi prioritas HHBK

dan jasa

lingkungan yang akan

dikembangkan melalui

penelitian atau studi

kelayakan.

1. Pengembangan dan

pengolahan markisa 2. Pengembangan usaha rotan,

bambu, kemiri, lada, pinang

aren dan buah buahan 3. Pengembangan usaha damar

4. Pengembangan usaha sayur-sayuran

5. Pengembangan usaha produksi benih dan bibit

6. Pengembangan wisata alam

dan wisata edukasi 7. Pemanfaatan sumberdaya air

sebagai sumber air bersih, pengairan areal persawahan

dan sebagia sumber energi

PLTMH 8. Pengembangan energi panas

bumi untuk wisata alam

2. Membangun

kelembagaan

kemitraan dalam mendukung

pelaksanaan pengembangan

HHBK dan jasa

lingkungan

1. Membangun

kerjasama

dengan pihak ke-3 dalam

pelaksanaan pengembang an HHBK dan

jasa lingkungan

‘1. Menyepakati kerjasama /

perjanjian dengan pihak ke-3

sebagai investor dalam usaha pengembangan HHBK

dan jasa lingkungan. 1. Bekerjasama dengan pihak

ke-3 untuk melakukan

pendampingan dan pembinaan kelembagaan,

usaha pengembangan dan pengolahan HHBK dan usaha

pengembangan jasa lingkungan

9. Mengikutsertakan

masyarakat dalam pengembangan

HHBK dan jasa

lingkungan

3.Melibatkan

masyarakat dalam

pengembangan

HHBK dan jasa lingkungan dari

mulai perencanaan,

pelaksanaan dan

pemasaran.

2. Melakukan pembinaan dan

pendampingan masyarakat untuk membentuk

kelembagaan

3. Melakukan pelatihan pengembangan dan

pengolahan HHBK kepada masyarakat

4. Menyepakati kerjasama/

perjanjian dengan kelompok masyarakat dalam

pengembangan HHBK dan jasa lingkungan.

5. Melibatkan masyarakat dalam operasional

pembangunan usaha

pengambangan HHBK dan jasa lingkungan.

Page 88: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Visi Misi III-5

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

2. Mempersiapkan/

prakondisi pembangunan

industri

pengolahan HHBK

4. Membuka dan

menjajaki adanya peluang

kerjasama

investasi dalam pembangunan

industri pengolahan

HHBK.

1. Melakukan studi kelayakan

dalam prakondisi pembangunan industri

pengolahan HHBK.

2. Melakukan penjajakan pihak ke-3 sebagai investor

pembangunan industri pengolahan HHBK

Page 89: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-1

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

ANALISIS DAN PROYEKSI

4.1. Analisisis

Analisis SWOT adalah suatu metoda untuk menyusun rencana

strategis dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu

organisasi termasuk dalam penyusunan Rencana Pengelolaan Jangka

Panjang 10 tahun KPHL Unit XIII Ogan Ulu. Analis SWOT dimulai dengan

mengidentifikasi faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari

Strength (Kekuatan) dan Weakness (kelemahan), sedangkan faktor

eksternal terdiri dari Oportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman).

Strength (kekuatan) adalah sumberdaya, keahlian atau

keunggulan yang dimiliki oleh KPHL Unit XIII Ogan Ulu. Weakness

(kelemahan) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya,

keahlian dan kemampuan yang mengganggu efektifitas kinerja KPHL Unit

XIII Ogan Ulu. Opportunity (peluang) adalah situasi di luar KPHL Unit

XIII Ogan Uluyang menguntungkan dan dapat membantu mencapai

tujuan pegelolaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu. Threats (ancaman) adalah

situasi yang tidak menguntungkan di luar KPHL Unit XIII Ogan Ulu yang

menghambat pencapaian tujuan. Bila keempat hal tersebut

diidentifikasikan maka akan terlihat faktor - faktor yang akan membantu

dan menghambat KPHL Unit XIII Ogan Ulu untuk mencapai tujuan.

Analisa ini menghasilkan strategi pencapaian tujuan dengan

memaksimalkan Strengths (kekuatan) dan Opportunities (peluang),

BAB IV

Page 90: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-2

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

namun secara bersamaan meminimalkan Weaknesses (kelemahan) dan

Threats (ancaman). Dengan begitu akan dapat ditentukan berbagai

kemungkinan alternatif strategi yang dapat dijalankan (Freddy Rangkuti,

2005:19).

Dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan oleh KPHL Unit

XIII Ogan Ulu beserta para pihak, telah diidentifikasikan faktor internal

dan eksternal dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1. Identifikasi faktor internal dan eksternal KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Faktor Internal Faktor Eksternal

Strength (Kekuatan)

Weaknes (Kelemahan)

Opportunity (Peluang)

Threats (Ancaman)

1. Memiliki Struktur

Organisasi yang

jelas

2. Mempunyai legalitas hukum

Kawasan Hutan

dan kelembagaan

3. Adanya potensi

jasa lingkungan

(carbon trade, pariwisata,

peneltian, DAS, air bersih) dan

HHBK

4. Memiliki potensi

hasil hutan non kayu yang besar

5. Tingginya potensi keaneka ragaman

hayati

1. Jumlah Personil

terbatas dan

tidak sebanding dengan wilayah

pengelolaan.

2. Adanya batas Kawasan Hutan

yang masih

bermasalah

3. Pendanaan

belum

mencukupi.

4. Data potensi

Kawasan Hutan belum lengkap

5. Belum adanya data detai

potensi keaneka

ragamannya

1. Banyaknya

peluang HHBK

yang dapat dikelola

2. Sebagian besar masyarakat

mengakui batas

Kawasan Hutan yang ada.

3. Berada di

Kawasan Hutan

Lindung yang kondisi hutannya

masih baik

4. Dukungan para

pihak (Pemerintah

Pusat-Propinsi-Kabupaten,

privat sektor,

LSM, masyarakat

5. Peluang berkembangnya

bentuk - bentuk

kerjasama dengan pihak

1. Masih maraknya

pembukaan

hutan untuk perkebunan

2. Pemanfaatan Kawasan Hutan

oleh masyarakat

yang tidak teratur

3. Rendahnya

pendidikan dan

taraf hidup masyarakat di

sekitar Kawasan Hutan

4. Krisis ekonomi

global berpotensi menambah

masyarakat miskin

5. Pemanfaatan lahan yang masih

tidak sesuai

dengan norma dan kaidah

Page 91: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-3

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

6. Memiliki spesies

langka/endemik

7. Berfungsi sebagai

penyangga

kehidupan / penyeimbang

ekosistem

8. Sebagai daerah tangkapan air

untuk Sungai

Lematang, Ogan dan Komering

6. Sarana dan

prasarana belum

memadai

7. Kewenangan

pengelola masih

terbatas.

8. Akses (letak) ke pinggir Kawasan

Hutan sulit

dicapai

lain dalam

pengelolaan hutan dalam

rangka kemandirian KPH

6. Besarnya minat

peneliti untuk

melakukan penelitian di KPH

7. Adanya progam peningkatan

kapasitas staff dari lembaga lain

8. Tidak ada lagi

Desa dalam Kawasan Hutan

6. Masih maraknya

Perburuan satwa

liar

7. Masih maraknya

perambahan

hutan

8. Inkonsistensi peraturan

kebijakan

Kehutanan

4.2. Faktor Internal

a. Kekuatan (Strength)

1. Memiliki struktur organisasi yang jelas

Kesatuan Hutan Lindung (KPHL) Unit XIII Ogan Ulu merupakan

merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kehutanan yang

dikelola dengan struktur organisasi yang jelas berdasarkan

Peraturan Bupati Muara Enim Nomor 27 Tahun 2013, dengan jenis

organisasi Tipe B (Permendagri No 61/2010) dipimpin seorang

Kepala KPHL (Eselon IV/a) yang dibantu oleh satu Pejabat Eselon

(IV/b) yaitu Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

Mempunyai status hukum kelembagaan dan Kawasan Hutan KPHL

Unit XIII Ogan Ulu dengan luas ± 70.047 ha.

Page 92: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-4

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

2. Mempunyai legalitas hukum dan Kawasan Hutan dan lembaga yang

jelas.KPHL Unit XIII Ogan Ulu dibentuk berdasarkan Peraturan

Bupati Muara Enim Nomor 27 Tahun 2013 tanggal 23 September

2013 dalam bentuk UPTD Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim,

dan pada tahun 2015 sedang mendapat fasilitasi penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) oleh Balai

Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah II Palembang. Hal ini

mengartikan bahwa KPHL Unit XIII Ogan Ulu telah siap eksis

pengelolaan hutannya pada tahun 2016 setelah RPHJP disetujui

oleh Direktur KPHL Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran

Sungai dan Hutan Lindung KPHL Unit XIII Ogan Ulu wilayah

kerjanya berada di Kawasan Hutan Lindung Bukit Jambul Asahan

Kelompok Hutan Bukit Jambul Gunung Patah, Bukit Jambul Asahan,

Bukit Nanti, Air Tebangka dan Mekakau. Kondisi Kawasan Hutannya

masih banyak yang alami, sekitar 59.15 % dari luas Kawasan Hutan

± 74.047 Ha dan 40,85 % sudah dirambah masyarakat untuk

berkebun kopi, ijin pinjam pakai Kawasan Hutan untuk kegiatan

eksplorasi Panas Bumi oleh PT. Suprame Energy Rantau Dedap, PT.

Pertamina Geothermal Energi, Rehabilitasi DAS bagi pemegang ijin

pinjam pakai tambang batubara dan migas An. PT. Bukit Asam

Persero Tbk, dan PT. Medco Indonesia Ltd. Kelembagaan di KPHL

Unit XIII Ogan Ulu baru diduduki oleh 1 (satu) orang sebagai

Kepala KPHL Unit XIII Ogan Ulu.

Page 93: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-5

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

3. Adanya potensi jasa lingkungan (carbon trade, pariwisata,

penelitian, DAS, air bersih) dan HHBK

Potensi jasa lingkungan merupakan potensi besar yang dapat

dikembangkan sebagai sumber pendapatan untuk mewujudkan KPH

yang mandiri. Dana dari luar bisa masuk melalui mekanisme

pembayaran jasa lingkungan (payment for environmental services)

seperti misalnya daya serap karbon, keindahan landscape,

perlindungan Daerah Aliran Sungai (DAS), tata air dan Hasil Hutan

Bukan Kayu. Potensi Ekowisata yang dikelola dengan baik dapat

pula memberikan kontribusi signifikan pada konservasi Kawasan

Hutan maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar

Kawasan Hutan. Atraksi fauna yang menyebar di seluruh Kawasan

Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu merupakan daya tarik tersendiri

dalam Ekowisata dan penelitian. Sungai - sungai yang membelah

Kawasan Hutan merupakan bukti bahwa Daerah Aliran Sungai

banyak terdapat di dalam Kawasan Hutan dan merupakan sumber

air bersih yang potensial. Potensi ini dapat digunakan secara

optimal untuk memperkuat pengelolaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

4. Memiliki potensi hasil hutan non kayu yang besar.

Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu memiliki potensi hasil

hutan non kayu seperti rotan yang berlimpah, jamur kayu, kopi,

buah markisa dan alpukat. Seperti rotan kondisi sekarang siap

diolah menjadi rotan siap jual, disamping itu potensi rotan

Jerenang yang diambil buahnya juga sangat berlimpah. Buah

Page 94: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-6

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

markisa yang berlimpah dan tinggal diproses menjadi sirup karena

dengan hanya jual buahnya saja petani tidak mendapatkan nilai

tambah yang menjanjikan. Buah Alpukat berlimpah bila dijadikan

komoditi lanjutan tentu menjanjikan untuk peningkatan

penghasilan.

5. Tingginya potensi keanekaragaman hayati.

Wilayah kerja pengelolaan hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu memiliki

sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang tinggi khas

pulau Sumatera seperti hasil Tim survey Biogiofisik BPKH Wilayah

II Palembang. Laporan - laporan ilmiah selalu mengindikasikan

kemungkinan adanya spesies langka bila penelitian dilakukan lebih

intensif. Potensi ini dapat digunakan secara optimal untuk

memperkuat pengelolaan tanaman langka KPHL Unit XIII Ogan

Ulu, memberdayakan masyarakat sekitar hutan dan

mengembangkan ekonomi wilayah.

6. Memiliki spesies langka / endemik

Berdasarkan survey yang dilakukan tim BPKH Wilayah II

Palembang, di dalam Kawasan Hutan KPH ditemukan beberapa

spesies dilindungi dan endemik. Sebagai contoh, misalnya

ditemukan jejak Babi Hutan, Kambing Hutan Sumatera, Harimau,

Rusa, Gajah dan lainnya. Khusus jenis Kambing Hutan Sumatera

(Capricornis sumateraensis), satwa ini merupakan satwa endemik

Sumatera. Spesies lain adalah Burung Enggang Gading (Rhinoplax

vigil), Siamang (Simphalangus syndaxtylus), Punai (Treron

Page 95: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-7

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

capellei) dll. Sejauh ini beberapa species yang disebutkan diatas

diperkirakan masih bisa ditemukan didalam Kawasan Hutan primer

KPHL Unit XIII Ogan Ulu. Banyak spesies langka lainnya baik flora

maupun fauna hidup di Kawasan Hutan ini. Hal ini merupakan

kekuatan untuk mempromosikan Kawasan Hutan KPHL Unit XIII

Ogan Ulu berfungsi sebagai penyangga kehidupan / penyeimbang

ekosistem. Keberadaan hutan sebagai bagian dari sebuah

ekosistem yang besar memiliki arti dan peran penting dalam

penyangga sistem kehidupan. Berbagai manfaat besar dapat

diperoleh dari keberadaan hutan melalui fungsinya sebagai

penyedia sumberdaya air bagi manusia dan lingkungan,

kemampuan penyerapan karbon, pemasok oksigen di udara,

penyedia jasa wisata dan mengatur iklim global. KPHL Unit XIII

Ogan Ulu memiliki tipe ekositem yang lengkap dari hutan hujan

dataran tinggi hingga hutan pegunungan bawah. Meskipun hutan

ini terletak di Kabupaten Muara Enim namun ini memiliki fungsi

penting sebagai penyangga kehidupan dan penyeimbang

ekosistem di Kabupaten lain seperti Kabupaten Muara Enim,

Lahat dan Ogan Komering Ulu. Sehingga kerusakan pada KPHL

Unit XIII Ogan Ulu akan secara langsung membawa dampak

negatif terhadap kualitas lingkungan hidup di hilir. Dengan

demikian Kawasan Hutan ini harus dipertahankan sehingga tetap

dapat berfungsi dan bermanfaat secara lestari

Page 96: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-8

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

7. Berfungsi sebagai penyangga kehidupan dan penyeimbang

ekosistem,

Kawasan Hutan diwilayah kerja pengelolaan hutan KPHL Unit XIII

Ogan Ulu mempunyai dungsi lindung, maka lindung tersebut

dikelola sebagai aspek penyangga kehidupan bagi masyarakat

disekitar Kawasan Hutan dan sebagai penyeimbang ekosistem

yang ada didalamnya. Sebagai daerah tangkapan air untuk Sungai

Enim, Sungai Endikat dan Ogan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

merupakan daerah hulu dari anak - anak sungai yang mengalir ke

sungai Musi, yaitu sungai Enim dari Sub DAS Lematang di

Kabupaten Muara Enim serta sungai Endikat Sub Sub DAS

Lematang di Kabupaten Lahat dan sungai Ogan Sub DAS Ogan di

Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Sungai Saka Sub DAS

Komering di Kabupaten Ogan Komering Selatan. Kawasan

pegunungan di KPHL Unit XIII Ogan Ulu merupakan ”Menara air”

bagi Kabupaten, oleh karena itu sangat penting posisinya dalam

wilayah kelola tata air. Kerusakan pada KPHL Unit XIII Ogan Ulu

akan secara langsung membawa dampak negatif terhadap kualitas

lingkungan hidup di Kabupaten Muara Enim, Lahat, Ogan

Komering Ulu dan Ogan Komering Ulu Selatan. Kebutuhan akan

air masih dapat dipenuhi oleh keberadaan sungai di Kawasan

Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu yang debit airnya selalu tersedia

sepanjang tahun.

Page 97: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-9

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

b. Kelemahan

1. Jumlah Personil masih terbatas

Wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu dengan luas Kawasan Hutannya

± 70.047 Ha, idealnya memiliki jumlah tenaga fungsional Polisi

Hutan (POLHUT) minimal 70 orang dengan asumsi 1 orang : 1.000

Ha. Kondisi saat ini jumlah personil POLHUT di Dinas Kehutanan

Kabupaten Muara Enim adalah 9 orang.

Berdasarkan jumlah personil, kebutuhan tenaga pengelola KPHL

Unit XIII Ogan Ulu masih sangat kurang sejalan dengan makin

dinamisnya pembangunan di Kabupaten Muara Enim.

2. Pendanaan belum mencukupi

Saat ini operasional KPHL Unit XIII Ogan Ulu masih bergantung

kepada anggaran Departemen Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Republik Indonesia dan APBD Kabupaten Muara Enim melalui

Daftar Penggunaan Anggaran (DPA) Dinas Kehutanan. Masih belum

terdapat lembaga donor yang yang membiayai operasional KPHL

Unit XIII Ogan Ulu, sehingga pelaksanaan pengelolaan Kawasan

Hutan belum maksimal dan menyeluruh baik pada Kawasan Hutan

maupun pada kegiatan di sekitar Kawasan Hutan termasuk

pemberdayaan masyarakat. Selama ini banyak kegiatan yang

menjadi prioritas tidak seluruhnya mampu diakomodir dalam DPA,

terutama terkait dengan berbagai faktor antara lain : luas Kawasan

Hutan, aksesibilitas, jumlah lokasi kegiatan dan jumlah kelompok

Page 98: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-10

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

sasaran target kegiatan. Faktor-faktor tersebut mengakibatkan

tingginya biaya yang dikeluarkan.

3. Data potensi Kawasan Hutan belum lengkap

Data dan informasi tumbuhan dan satwa liar sebagai jenis

unggulan, species kunci, species baru masih sangat minim.

Kegiatan inventarisasi keragaman hayati pada umumnya dilakukan

hanya di bagian terluar Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

dan belum mengidentifikasi ditengah Kawasan Hutan KPHL Unit

XIII Ogan Ulu, padahal beberapa Kawasan Hutan di wilayah KPHL

Unit XIII Ogan Ulu masih memilki potensi yang tinggi. Potensi lain

yang belum teridentifikasi secara detail adalah potensi Hasil Hutan

Bukan Kayu (HHBK) yang bernilai ekonomis tinggi. Dengan

demikian belum tersedia peta potensi HHBK dan peta potensi

keragaman hayati yang mewakili Kawasan Hutan secara

keseluruhan. Ketidak tersediaan data tersebut mengakibatkan

pemanfaatan HHBK belum optimal. Sampai sekarang potensi HHBK

dan keanekaragaman hayati hanya mengandalkan hasil

inventarisasi yang dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh BPKH

Wilayah II Palembang

4. Tata batas Kawasan Hutan belum selesai

Berdasarkan hasil penelusuran informasi di BPKH Wilayah II

Palembang Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu memiliki tata

batas yang masih belum tuntas dan banyak pal batas yang rusak

dan tidak jelas di lapangan. Pelaksanaan tata batas untuk

Page 99: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-11

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

mengeluarkan (enclave) masih dilakukan oleh BPKH Wilayah II

Palembang. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan di BPKH

Wilayah II panjang Kawasan Hutan yang belum ditata batas

mencapai 24 km atau 15 % dari seluruh Kawasan Hutan yang harus

ditata batas. Total panjang Kawasan Hutan yang harus ditata batas

adalah 918,51 km. Selengkapnya perkembangan penataan batas

Kawasan Hutan di KPHL Unit XIII Ogan Ulu dapat dilihat pada tabel

4.2. di bawah ini

Tabel 4.2. Kawasan Hutan yang belum tuntas ditata batas

JENIS BATAS RINCIAN BATAS PANJANG (Km)

Batas Blok Batas Blok (HL) 15

Batas Blok Total 15

Batas Kabupaten

Batas Kabupaten ( Muara Enim dan Lahat) HL

12

Batas Kabupaten ( Muara Enim – OKU/OKUS ) HL

32

Batas Kabupaten Total

44

Grand Total 59

Sumber: BPKH Wilayah II (2014)

5. Sarana dan prasarana belum memadai

Dalam mendukung pengelolaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu sangat

dibutuhkan sarana dan prasarana yang dapat menunjang

pelaksanaan kegiatan baik berupa motor lapangan (Trail) untuk

kepentingan patroli maupun wisata, bangunan / gedung, sarana

transportasi, alat komunikasi serta sarana dan prasarana lainnya.

Jika dibandingkan dengan luas Kawasan Hutan maka sarana dan

prasarana dalam pengelolaan masih sangat terbatas. Saat ini

Page 100: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-12

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

sarana dan prasarana KPHL Unit XIII Ogan Ulu belum ada, baru

ada pengadaan tanah untuk bangunan Kantor dari APBD Kabupaten

Muara Enim Tahun Anggaran. 2014. Sarana dan prasarana yang

mendesak yang dibutuhkan oleh pengelola KPHL Unit XIII Ogan Ulu

adalah kantor dan peralatan kantor, beberapa kendaraan darat

roda empat dan kendaraan roda dua untuk mempermudah

operasional kegiatan di lapangan. Sarana dan prasarana lain yang

dibutuhkan adalah Kantor Resort Pengelolaan Hutan (RPH) di 5

lokasi.

6. Kewenangan pengelola masih terbatas

Pengelolaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu belum otonomi dan

domainnya masih dikendalikan oleh Pemerintah Daerah sehingga

berakibat pada tidak kreatifnya pengelola dalam mengembangkan

usaha di dalam Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu.

Kewenangan yang terbatas dirasakan menghambat kelancaran

pengelolaan, misalnya pengurusan surat ijin pemanfaatan Kawasan

Hutan masih menjadi kewenangan Dinas Kehutanan, belum dapat

dilakukan di KPHL Unit XIII Ogan Ulu. Pelimpahan kewenangan

yang saat ini domainnya berada di tingkat Pemerintah Pusat kepada

KPH diharapkan mampu untuk memperpendek birokrasi dan

memperlancar kegiatan pengelolaan di lapangan. Pelimpahan

wewenang ini menjadi salah satu prasyarat untuk menuju

pengelolaan KPH yang lebih mandiri.

Page 101: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-13

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

7. Akses masih sulit dicapai

Akses jalan dari Kantor KPHL Unit XIII Ogan Ulu menuju tepi

Kawasan Hutan masih didominasi jalan tanah, yang mengakibatkan

bila musim hujan akan licin dan sulit dilalui.

4.3. Faktor Eksternal

a. Peluang (Opportunity)

1. Terdapat partisipasi masyarakat terhadap KPHL Unit XIII Ogan

Ulu Keberadaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu sedikit banyak mulai

diakui oleh masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar

Kawasan Hutan. Telah ada kesadaran sebagian masyarakat

untuk tidak memasuki Kawasan Hutan. Masyarakat pada

umumnya secara budaya menghormati pada aturan yang

ditetapkan oleh Pemerintah. Partisipasi, keterlibatan dan

dukungan masyarakat terhadap perlindungan dan pengelolaan

KPHL Unit XIII Ogan Ulu adalah komponen penting dalam

Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu. Bila Kawasan Hutan

dianggap sesuatu yang mendatangkan manfaat bagi

masyarakat sekitar, maka masyarakat menjadi pendukung

dalam upaya pelestarian Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan

Ulu tersebut.

2. Pengembangan jasa lingkungan (carbon trade, pariwisata,

penelitian, DAS, air bersih) yang didukung dengan kebijakan

pemerintah. Perdagangan carbon (carbon trade) terkait dengan

Page 102: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-14

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

REDD (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation

in developing countries) yaitu sebuah mekanisme internasional

yang dimaksudkan untuk memberikan insentif yang bersifat

positif bagi negara berkembang yang berhasil mengurangi emisi

dari deforestasi dan degradasi hutan. REDD hanya salah satu

skema untuk memberi insentif terhadap upaya perlindungan

atau pelestarian hutan. Pemberian kompensasi ini terkait

dengan pengurangan pelepasan karbon (carbon release

reduction), penyimpanan karbon (carbon storage) dan

penyerapan karbon (carbon sequestration). Carbon trade ini

merupakan salah satu potensi jasa lingkungan yang perlu

dimanfaatkan. Peluang lainnya adalah pengembangan

Ekowisata di Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu.

Ekowisata di Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

diharapkan mampu memberikan kontribusi pada pemanfaatan

dan konservasi Kawasan Hutan maupun peningkatan

kesejahteraan masyarakat di sekitar Kawasan Hutan.. Kawasan

Hutan sebagai daerah tangkapan air, banyaknya sungai -

sungai dan beberapa air terjun yang mengalir dari hulu

Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu , membuat suatu

daya tarik tersendiri. Disamping itu potensi air yang dapat

dimanfaatkan disamping untuk menunjang pariwisata, juga

dapat dikemas menjadi air konsumsi.

Page 103: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-15

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

3. Dukungan para pihak (Pemerintah Pusat-Provinsi/Kabupaten,

privat sektor, LSM, Masyarakat). Pemerintah baik Pusat maupun

Daerah (Propinsi / Kabupaten) mendukung keberadaan KPHL

Unit XIII Ogan Ulu. Pemerintah Kabupaten Muara Enim sangat

diuntungkan dengan adanya KPHL Unit XIII Ogan Ulu, sehingga

Pemerintah Daerah sangat mendukung keberadaan KPHL Unit

XIII Ogan Ulu yang berada pada wilayah administratifnya.

Demikian pula dengan lembaga - lembaga non pemerintah baik

dari dalam maupun luar negeri, menaruh perhatian khusus

pada upaya-upaya pemanfaatan dan konservasi seperti KPHL

Unit XIII Ogan Ulu.

4. Berkembangnya bentuk - bentuk kerjasama dalam

pemanfaatan jasa lingkungan dalam rangka kemandirian.

Pengelolaan Kawasan Hutan bisa dilakukan bersama dengan

melibatkan pihak luar. Oleh karena itu pengembangan

kerjasama atau kolaborasi pengelolaan Kawasan Hutan perlu

dipertimbangkan. Pemerintah Pusat melalui Departemen

Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Pemerintah Daerah bisa

mengatur kebijakan dalam hal kerjasama dan kolaborasi

pengelolaan Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu sesuai

dengan peraturan perundangan yang berlaku. Untuk hal ini

diperlukan serangkaian upaya-upaya promosi kepada pihak

luar, disamping kajian untuk mengidentifikasi investor potensial

untuk bermitra dalam pengelolaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu.

Page 104: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-16

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

5. Besarnya minat ilmuan untuk melakukan penelitian di KPHL

Unit XIII Ogan Ulu

Minat peneliti yang ingin datang dan melakukan penelitian di

KPHL Unit XIII Ogan Ulu sangat dibutuhkan karena diwilayah

kerja KPHL Unit XIII Ogan Ulu terdapat binatang endemic

Sumatera yaitu Kambing Hutan. Dari LIPI pernah hadir meneliti

tanaman khas dataran tinggi untuk rencana pengembangan

Taman Hutan Raya Sriwijaya, ditemukan banyak flora baru

yang belum terdaftar.

6. Berada dalam pencadangan Kawasan Hutan Provinsi Sumatera

Selatan.

Keberadaan kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu yang terletak di

areal pencadangan Kawasan Hutan Propinsi Sumatera Selatan

merupakan hal yang strategis. Seluruh Kawasan Hutan Lindung

dalam wilayah KPHL diperuntukkan sebagai Kawasan Hutan

pemanfaatan HHBK Pemanfaatan HHBK. berdasarkan hasil

survey yang dilakukan oleh Tim BPKH potensi HHBK yang

terdapat di Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu seperti

rotan masih banyak. Dengan demikian ini merupakan sebuah

peluang yang dapat bisa diraih dalam mendukung pengelolaan

KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Page 105: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-17

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

7. Adanya program peningkatan kapasitas untuk staf KPHL Unit

XIII Ogan Ulu dari lembaga lain

Berbagai bentuk peningkatan kualitas bagi tenaga pengelola

KPHL Unit XIII Ogan Ulu seperti pelatihan peningkatan

ketrampilan pengelolaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu dan peluang

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi melalui bea

siswa dan sponsor serta berbagai bentuk program edukasi

telah diprogramkan oleh Departemen Lingkungan Hidup dan

Kehutanan melalui Pusat dan Balai Diklat Lingkungan Hidup

dan Kehutanan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

(SDM) akan berdampak pada kualitas pengelolaan, artinya

untuk mengatasi jumlah tenaga pengelola yang masih kurang

dan belum sebanding dengan konflik dan luas Kawasan Hutan

kelolanya, maka ditempuh dengan peningkatan kualitasnya.

Adanya program peningkatan kapasitas staff yang ditawarkan

oleh lembaga di luar KPHL Unit XIII Ogan Ulu merupakan

peluang - peluang yang harus dimanfaatkan.

b. Ancaman (Threat)

1. Kegiatan illegal logging

Aktivitas pencurian kayu masih sering ditemukan KPHL Unit

XIII Ogan Ulu. hasil kayu curian ini umumnya diangkut

melalui jalan darat. Dampak dari aktivitas illegal logging ini

telah menimbulkan kerusakan lingkungan dan air sungai

yang dulunya jernih sebagai sumber air minum, namun

Page 106: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-18

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

sekarang sudah berubah menjadi keruh. Aktivitas illegal

logging juga telah menyebabkan banjir dibeberapa lokasi

akibat meluapnya sungai Enim.

2. Penyerobotan lahan untuk kegiatan perkebunan

Berdasarkan hasil analisis citra resolusi tinggi tahun 2011

yang dilakukan oleh BPKH Wilayah Il Palembang, di dalam

Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu terdapat lahan

perkebunan. Terhadap aktivitas ini telah dilaksanakan

kegiatan operasi oleh Petugas Polhut Dinas Kehutanan

Kabupaten Muara Enim, namun belum mampu mengatasi

masalah dengan tuntas. Penyerobotan lahan untuk kebun ini

mungkin terkait dengan peningkatan jumlah penduduk yang

berakibat pada peningkatan kebutuhan akan pangan.

Kebutuhan pangan dicukupi dengan membuka lahan baru.

Penyerobotan lahan untuk perkebunan merupakan salah

satu ancaman terhadap kelestarian Kawasan Hutan KPHL

Unit XIII Ogan Ulu.

3. Rendahnya pendidikan dan taraf hidup masyarakat sekitar

Kawasan Hutan

Sarana pendidikan masyarakat lokal di sekitar KPHL Unit XIII

Ogan Ulu, umumnya hanya ada pada tingkat Sekolah Dasar

(SD) saja. Untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang

berikutnya masyarakat harus keluar dari desa dan biasanya

hanya terdapat di Ibukota Kecamatan. Hal ini cukup sulit

untuk dilaksanakan terkait dengan biaya pendidikan yang

Page 107: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-19

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

cukup tinggi bagi masyarakat setempat. Rendahnya taraf

pendidikan juga ikut menyumbang dan sangat berpengaruh

kepada pemahaman dan persepsi masyarakat terhadap

KPHL Unit XIII Ogan Ulu , disamping kurangnya penyuluhan

untuk masyarakat. Rendahnya tingkat pendidikan berkolerasi

kepada taraf hidup masyarakat sekitar Kawasan Hutan,

sehingga dapat menjadi ancaman terhadap kelestarian dan

upaya - upaya pelestarian hutan. Taraf hidup dan tingkat

pendapatan rendah berakibat pada tingkat ketergantungan

dan ancaman terhadap hutan menjadi tinggi.

4. Tekanan ekonomi berpotensi menambah masyarakat miskin

Keuangan dan penghasilan masyarakat sebagian besar

didapat dari penjualan hasil bumi seperti kopi, alpukat,

nangka dan lainnya. Hasil dari penjualan ini digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidup, biaya pendidikan dan

kesehatan. Hasil bumi yang didapatkan dari kebun umumnya

tidak bisa menutupi kebutuhan hidup, misalnya harga kopi

hanya dihargai Rp. 20.000,- per kilogramnya, hasil kopi per

ha hanya mencapai ± 100 kg untuk usia diatas 6 tahun

kadang kurang . Sehingga pendapatan per kapita dari hasil

kopi hanya mencapai Rp 2.000.000, masih jauh dari hidup

layak. Masyarakat lokal yang hidup dengan ukuran

pendapatan per kapita rendah akan semakin tertekan jika

tidak tersedia lapangan kerja lain yang dapat menghasilkan

uang di Desa. Situasi ini diperparah oleh harga - harga

Page 108: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-20

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

kebutuhan pokok ikut naik oleh karena semakin tingginya

biaya yang diperlukan untuk mendapatkan barang-barang

tersebut. Tekanan akan kebutuhan hidup bagi masyarakat di

sekitar Kawasan Hutan akan menimbulkan ancaman

terhadap kelestarian Kawasan Hutan. Disamping tingginya

tingkat ketergantungan masyarakat lokal terhadap Kawasan

Hutan

5. Berbatasan dengan lahan - lahan milik masyarakat

Di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu terdapat beberapa

wilayah hutan yang berbatasan langsung dengan kebun milik

masyarakat. Dari sisi tata batas Kawasan Hutan tentu saja

bisa menimbulkan potensi konflik dengan masyarakat yang

memiliki kebun didekat Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan

Ulu. Hadirnya KPHL Unit XIII Ogan Ulu juga bertujuan untuk

membuka isolasi daerah, namun akses yang mudah setelah

ada KPHL Unit XIII Ogan Ulu juga sering menjadi pintu

masuk untuk illegal logging, perburuan liar dan aktivitas

ilegal lainnya.

6. Perburuan satwa liar

Potensi satwa liar yang ada di dalam kawasan sering

menjadi daya tarik pihak luar untuk melakukan perburuan.

Terdapat indikasi sekelompok orang yang dengan sengaja

berburu Kambing Hutan (Capricornis sumateraensis) untuk

tujuan komersil. Disamping mamalia seperti beberapa jenis

burung yang biasa diperdagangkan secara diam - diam di

Page 109: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-21

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

daerah sekitar KPHL Unit XIII Ogan Ulu yaitu burung

Enggang Gading. Burung - burung tersebut diambil dari

hutan, burung yang diambil adalah burung yang masih

anakan lalu dibawa dan dipelihara. Informasi yang diperoleh

dari masyarakat di sekitar Kawasan Hutan KPHL Unit XIII

Ogan Ulu, Cukong perburuan satwa umumnya pedagang

yang datang dari Lampung dan Jawa. Kegiatan perburuan ini

dilakukan secara hati - hati sekali sehingga tidak diketahui

oleh pihak yang berwenang, sementara untuk masyarakat

sekitar sendiri jarang melakukan kegiatan tersebut

7. Pembakaran lahan

Kebiasaan bagi masyarakat lokal yang hidup di sekitar

Kawasan Hutan dalam membuka lahan untuk berkebun,

adalah dengan cara membakar lahannya yang sebelumnya

telah ditebas dan dibiarkan beberapa waktu sampai tebasan

itu kering oleh sinar matahari sehingga mudah termakan api.

Potensi kebakaran hutan yang timbul dari kegiatan ini adalah

sangat besar, karena api dapat pula menjalar sampai ke

dalam Kawasan Hutan. Terjadi juga kebiasaan lain bagi

masyarakat yang memelihara ternak, yakni aktivitas

membakar padang ilalang, dimana setelah dibakar akan

tumbuh ilalang muda yang bertujuan untuk mendapatkan

pakan ternak. Tidak jarang akibat dari aktivitas ini dapat

menimbulkan kebakaran menjadi meluas dan terjadi sampai

berhari - hari. Walaupun aktivitas seperti ini terjadi di luar

Page 110: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-22

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu, namun berpotensi

mengancam kelestarian sumber daya alam yang berbatasan

langsung dengan KPHL Unit XIII Ogan Ulu dan kebakaran

semacam ini terjadi hampir setiap tahun. Dalam beberapa

tahun terakhir, kebakaran hutan menjadi fenomena tahunan

di Indonesia. Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

seharusnya sudah memilki Satgas Kebakaran yang didukung

dengan sarana prasarana dan anggaran pengendalian

kebakaran hutan. KPHL Unit XIII Ogan Ulu juga belum

memiliki peta secara detail tentang kerawanan kebakaran

Kawasan Hutan.

8. Inkonsisten peraturan kebijakan Kehutanan Dari beberapa era Pemerintahan di Indonesia, karakter

politik pemerintahan sangat berpengaruh pada keluarnya

kebijakan dan peraturan perundang - undanganan. Sehingga

seringkali beberapa kebijakan atau peraturan yang telah

diundangkan tumpang tindih satu sama lain, disamping

sosialisasinya belum menjangkau keseluruh lapisan

masyarakat, bahkan petunjuk pelaksanaannya belum

tersedia. Terhadap KPHL Unit XIII Ogan Ulu telah terjadi

kebijakan yang berbeda tentang batas administrasi. Secara

definitif KPHL Unit XIII Ogan Ulu telah ditetapkan

berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Republik

Indonesia Nomor 76/Menhut-II/2011 dengan luas Kawasan

Hutan seluruhnya adalah sebesar ± 76.264 Ha, berdasarkan

Page 111: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-23

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

analisa dari BPKH Wilayah II Palembang seluas ± 70.047

Ha. Dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Kehutanan

No.866/Menhut-II/2014 tentang Perubahan Kawasan Hutan

dan Perairan di wilayah Provinsi Sumatera Selatan

berkurang luasan Hutan Lindung dengan dienclavenya 3

(tiga) Desa dan telah dilaksanakan tata batasnya seluas ±

1.059 Ha. Untuk menyusun perencanaan strategis masa

depan, dilakukan kombinasi diantara dua faktor sehingga

menghasilkan empat macam strategi sebagai berikut :

1. Strategi Strength Opportunity (SO) yaitu strategi dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi Strength Threat (ST) adalah strategi dengan

menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi

ancaman.

3. Strategi Weakness Opportunity (WO) adalah

meminimalkan kelemahan untuk meraih peluang atau

strategi yang memanfaatkan peluang yang ada dengan

meminimalkan kelemahan yang dimiliki.

4. Strategi Weakness Threat (WT) adalah strategi yang

bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan

yang ada serta menghindari ancaman.

Kombinasi dari faktor - faktor lingkungan internal dan

lingkungan eksternal dalam analisis SWOT akan

Page 112: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-24

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

menghasilkan strategi-strategi. Model kombinasi tersebut

disajikan pada tabulasi sebagai berikut :

Tabel 4.3. Kombinasi Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal

Peluang

(Opportunity)

Ancaman

(Threath)

Kekuatan

(Strength)

Kelemahan

(Weakness)

INTERNAL

EKSTERNAL

Page 113: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-25

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 4.4. Strategi Kombinasi Strength (Kekuatan) dan Opportunity (Peluang) Dalam Analisis SWOT Opportunity (Peluang) Kekuatan (Strength)

1. Terdapat partisipasi masyarakat terhadap KPHL Unit XIII Ogan Ulu

2. Pengembangan jasa lingkung (carbon trade, pariwisata, penelitian, DAS, air bersih) yang didukung dengan kebijakan pemerintah

3. Berada di kawasan pencadangan kawasan hutan

4. Dukungan para pihak pemerintah pusat-propinsi-kab/kota,privat,sektor LSM, masyarakat

5. Berkembangnya bentuk-bentuk kerjasama dalam pemanfaatan jasa lingkungan dalam rangka kemandirian KPHL Unit XIII Ogan Ulu

6. Besarnya minat ilmuwan untuk melakukan penelitian di KPHL Unit III Ogan Ulu

7. Adanya program peningkat an kapasitas staf dari lembaga lain

1 3 4 5 6 7 8 9

1. Memiliki Struktur Organisasi yang jelas

Struktur organisasi yang jelas mendorong pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan melalui kerjasama dengan para mitra dan investor

Pemantapan struktur organisasi KPHL Unit XIII Ogan Ulu dalam upaya meningkatkan dukungan para pihak

Struktur organisasi yang jelas mendorong pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan melalui kerjasama dengan para mitra dan investor

2. Mempunyai status hukum kelembagaan dan Kawasan Hutan

Menjaga status hukum kelembagaan dan Kawasan Hutan dengan menigkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung keberadaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Memantapkan status hukum kelembagaan dan Kawasan Hutan dengan meningkatkan dukungan para pihak

Mempertahan kan status hukum kelembagaan dan Kawasan Hutan dapat meningkatkan minat para ilmuwan

3. Adanya potensi jasa lingkungan (carbon trade, pariwisata, penelitian, DAS, air bersih)

Adanya potensi jasa lingkungan mendorong pengembangan jasa lingkungan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Adanya potensi jasa lingkungan meningkatkan minat ilmuwan untuk melakukan penelitian di KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Page 114: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-26

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

4. Tingginya potensi keanekaragaman hayati

Menjaga kelestarian potensi keanekaragaman hayati yang tinggi dengan partisipasi masyarakat dalam mendukung keberadaan KPHL

Menjaga kelestarian potensi keanekara gaman hayati yang tinggi degan melibatkan dukungan lembaga international

Mejaga kelestarian potensi keanekaragaman hayati yang tinggi melalui kerjasama dalam pemanfaatan jasa lingkungan

Menjaga kelestarian potensi keanekaragaman hayati yang tinggi untuk meningkatkan minat para ilmuwan melakukan penelitian di KPHlL

5. Memiliki spesies langka/ endemik

Menjaga kelestarian spesies langka/ endemic dengan partisipasi masyarakat

Menjaga kelestarian spesies langka/ endemic dengan melibatkan dukungan Lembaga International

Menjaga kelestarian spesies langka/ endemic melalui kerjasama dalam pemanfaatan jasa lingkungan

Menjaga kelestarian spesies langka/ endemic dan meningkatkan minat para ilmuwan melakukan penelitian di KPHL

6. Berfungsi sebagai penyangga kehidupan/ penyeimbang ekosistem

Menjaga fungsi penyangga kehidupan dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung keberadaan KPHL

Menjaga fungsi penyangga kehidupan dalam kerangka Pembangunan Kehutanan di daerah

7. Sebagai daerah tangkapan air untuk Sungai Enim,Sungai Lematang dan Sungai Ogan

Menjaga fungsi daerah tangkapan air dengan meningkatkan partisipasi masyarakat

Menjaga fungsi tangkapan air melalui pengembangan potensi jasa lingkungan air

Menjaga fungsi tangkapan air melalui dukungan Program pemerintah dan lembaga lain

Menjaga fungsi tangkapan air dengan membangun bentuk-bentuk kerjasama para pihak dalam pemanfaatan jasa lingkungan

Page 115: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-27

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 4.5. Strategi Kombinasi Weakness (Kelemahan) dan Opportunity (Peluang) Dalam Analisis SWOT

Opportunity (Peluang) Weakness (Kelemahan)

1. Terdapat partisipasi masyarakat terhadap KPHL Unit XIII Ogan Ulu

2. Pengembang an jasa lingkung (carbon trade, pariwisata, penelitian, DAS, air bersih) yang didukung dengan kebijakan Pemerintah

3. Berada di kawasan pencada ngan Kawasan Hutan

4. Dukungan para pihak (pemerintah Pusat-Propinsi-Kab,privat,sektor LSM, masyarakat)

5. Berkembang nya bentuk-bentuk kerjasama dalam pemanfaatan jasa lingkungan dalam rangka kemandirian KPHL Unit XIII Ogan Ulu

6. Besarnya minat ilmuwan untuk melakukan penelitian di KPHL Unit XIII Ogan Ulu

7. Adanya program peningkatan kapasitas staff dari lembaga lain

1 3 4 5 6 7 8 9

1. Personil KPHL Unit XIII Ogan Ulu (jumlah personil & kapasitas dibanding dengan luas Kawasan)

Jumlah personil yang kurang terbantu dengan adanya partisipasi masyarakat

Peningkatan kapasitas personil dengan memanfaatkan pogram peningkatan kapasaitas staff dari lembaga lain

2. Pendanaan belum memadai

Mengembangkan program ecowisata dan demonstrasi REDD untuk memobilisasi dana

Meningkatkan dukungan para pihak dalam penggalangan sumber-sumber dana alternatif yang dapat dimanfaatkan dalam mendukung pengelolaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Menggalang kerjasama dengan lembaga-lembaga donor yang concern dan mengembangkan program payment environmental services untuk mendukukng pendanaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

3. Data potensi Kawasan Hutan belum lengkap

Menggalang partisipasi masyarakat dalam mendukung pengumpulan data potensi Kawasan

Menggalang kerjasama dengan lembaga riset seperti Universitas untuk menggali potensi yang dimiliki oleh KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Memanfaatkan hasil-hasil penelitian untuk melengkapi data potensi Kawasan Hutan

4. Penataan batas Kawasan Hutan

Menggalang partisipasi

Meningkatkan koordinasi dengan

Page 116: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-28

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

belum selesai masyarakat dalam penyelesaian batas Kawasan Hutan

para pihak, terutama dengan pihak BPKH Wilayah Palembang dalam penyelesian penataan batas Kawasan Hutan

5. Sarana dan Prasarana belum memadai

Meningkatkan dukungan para pihak dalam pengadaan dan peningkatan sarana dan prasarana

6. Kewenangan pengelola masih terbatas

Meningkatkan koordinasi dengan para pihak terutama Pemerintah Pusat dalam perluasan kewenangan

7. Akses masih sulit dicapai

Menggalang dukungan para pihak untuk mempermudah akses ke kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Page 117: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-29

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 4.6. Strategi Kombinasi Strengh (Kekuatan) dan Threat (Ancaman) Dalam Analisis SWOT

Threat (Ancaman) Strength (Kekuatan)

1. Kegiatan illegal logging

2. Penyerobotan lahan untuk kegiatan perkebunan

3. Rendahnya pendidikan dan taraf hidup masyarakat di sekitar kawasan

4. Tekanan ekonomi menambah masyarakat miskin

5. Bebatasan dengan lahan lahan masyarakat

6. Perburuan satwa liar

7. Pembakaran lahan

8. Inkonsistensi peraturan kebijakan Kehutanan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Memiliki Struktur Organisasi yang jelas

Memberantas kegiatan illegal logging dengan struktur organisasi yang jelas

Memberantas kegiatan penyerobotan lahan untuk kegiatan perladangan dengan struktur organisasi yang jelas

Peningkatan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang struktur organisasi KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Memberantas kegiatan perburuan satwa liar untuk kegiatan perladangan dengan struktur organisasi yang jelas

Konsistensi penegakan peraturan/ kebijakan kehutanan dengan struktur organisasi yang jelas

2. Mempunyai status hukum kelembagaan dan kawasan

Pemberantasan kegiatan illegal logging melalui penegakan hukum

Pemberantasan kegiatan penyerobotan lahan oleh masyarakat melalui penegakan hukum

Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang status hukum kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Penegakan hukum untuk memberantas perburuan satwa liar

Setiap pengambilan keputusan dalam pembuatan kebijakan kehutanan dapat mengakomodir saran dan kepentingan stakeholder terbawah

3. Adanya potensi jasa lingkungan (carbon trade, pariwisata, penelitian, DAS, air bersih)

Meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar melalui kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan

Mengurangi masyarakat miskin melalui kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan

Mengurangi kegiatan perburuan satwa liar dengan melibatkan masyarakat didalam

Mengurangi kegiatan pembakaran lahan perkebunan dengan melibatkan masyarakat di dalam kegiatan

Page 118: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-30

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan

pemanfaatan jasa lingkungan

4. Tingginya potensi keanekaragaman hayati

Mengelola potensi keanekaragaman hayati untuk meningkatkan taraf hidup dan tingkat pendidikan masyarakat sekitar kawasan

Mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat melalui pemanfaatan potensi keanekaragaman hayati secara terbatas

Mencegah terjadinya kegiatan pembakaran lahan berkebun di dalam/ sekitar Kawasan Hutan agar potensi keanekaragaman hayati tetap terjaga

5. Memiliki spesies langka/ endemic

Menjaga spesies langka dengan meningkatkan pengetahuan/ pemahaman masyarakat tentang KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Usul penetapan spesies langka/ endemik melaluiperaturan/ kebijakan kehutanan

6. Berfungsi sebagai penyangga kehidupan/penye imbang ekosistem

Meningkatkan pengetahuan, pendidikan pemahaman dan taraf hidup masyarakat sekitar untuk mengurangi tekanan terhadap kawasan dalam meningkatkan fungsi KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Mengurangi tingkat kemiskinan sehingga fungsi dan keberadaan Kawasan Hutan tetap terjaga

Menjaga dan menanggulangi perburuan satwa liar sehingga fungsi Kawasan Hutan tetap terjaga

Mencegah dan menanggulangi pembakaran lahan untuk berladang (didalam/ sekitar Kawasan Hutan) sehingga fungsi Kawasan Hutan tetap terjaga

Konsistensi peraturan/ kebijakan Kehutanan untuk mendukung fungsi Kawasan Hutan

Page 119: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-31

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

penyangga kehidupan/ penyeimbang ekosistem

7. Sebagai daerah tangkapan air untuk Sungai Enim, Sungai Lematang dan Sungai Ogan

Meningkatkan taraf hidup dan pendidikan, pengetahuan dan pemahaman masyarakat sekitar untuk menjaga fungsi Kawasan Hutan sebagai daerah tangkapan air

Mengurangi tingkat kemiskinan sehingga fungsi Kawasan Hutan sebagai daerah tangkapan air tetap terjaga

Mencegah dan menanggulangi pembakaran lahan untuk berladang (di dalam/ sekitar Kawasan Hutan) sehingga fungsi Kawasan Hutan sebagai daerah tangkapan air tetap terjaga

Konsistensi peraturan/ kebijakan Kehutanan untuk mendukung fungsi Kawasan Hutan sebagai daerah tangkapan air

Page 120: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-32

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 4.7.. Strategi Kombinasi Weakness (Kelemahan) dan Threat (Ancaman) Dalam Analisis SWOT

Threat (Ancaman) Weakness (Kelemahan)

1. Kegiatan illegal logging

2. Penyerobotan lahan untuk kegiatan perkebunan

3. Rendahnya pendidikan dan taraf hidup masyarakat di sekitar Kawasan Hutan

4. Tekanan ekonomi menambah masyarakat miskin

5. Bebatasan dengan lahan lahan masyarakat

6. Perburuan satwa liar

7. Pembakaran lahan

8. Inkonsistensi peraturan kebijakan Kehutanan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Personil KPHL Unit XIII Ogan Ulu (jumlah personil & kapasitas dibanding dengan luas Kawasan Hutan)

Memberantas kegiatan illegal logging dengan meningkatkan jumlah personil dan kapasitas

Memberantas kegiatan penyerobotan lahan dengan meningkatkan jumlah personil dan kapasitas

Meningkatkan jumlah personil dan kapasitas untuk mengawasi kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu yang berbatasan dengan lahan lahan masyarakar

Meningkatkan jumlah personil dan kapasitas untuk mencegah dan mengurangi kegiatan perburuan liar

Mencegah dan menanggulangi kegiatan pembakaran lahan untuk berkebun (di dalam/ sekitar Kawasan Hutan) dengan meningkatkan jumlah pesonil dan kapasitas

2. Pendanaan belum memadai

Pendanaan yang memadai untuk mengatasi seluruh ancaman yang dihadapi

Pendanaan yang memadai untuk mengatasi seluruh ancaman yang dihadapi

Pendanaan yang memadai untuk mengatasi seluruh ancaman yang dihadapi

Pendanaan yang memadai untuk mengatasi seluruh ancaman yang dihadapi

Pendanaan yang memadai untuk mengatasi seluruh ancaman yang dihadapi

Pendanaan yang memadai untuk mengatasi seluruh ancaman yang dihadapi

Pendanaan yang memadai untuk mengatasi seluruh ancaman yang dihadapi

Pendanaan yang memadai untuk mengatasi seluruh ancaman yang dihadapi

3. Data potensi Kawasan Hutan belum lengkap

Penguatan data potensi Kawasan Hutan untuk menunjang kegiatan penanganan berbagai ancaman yang dihadapi

Penguatan data potensi Kawasan Hutan untuk menunjang kegiatan penanganan berbagai

Penguatan data potensi Kawasan Hutan untuk menunjang

Penguatan data potensi Kawasan Hutan untuk menunjang kegiatan

Penguatan data potensi Kawasan Hutan untuk menunjang kegiatan penanganan

Penguatan data potensi Kawasan Hutan untuk menunjang

Penguatan data potensi Kawasan Hutan untuk menunjang

Penguatan data potensi Kawasan Hutan untuk menunjang kegiatan

Page 121: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-33

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

ancaman yang dihadapi

kegiatan penanganan berbagai ancaman yang dihadapi

penanganan berbagai ancaman yang dihadapi

berbagai ancaman yang dihadapi

kegiatan penanganan berbagai ancaman yang dihadapi

kegiatan penanganan berbagai ancaman yang dihadapi

penanganan berbagai ancaman yang dihadapi

4. Penataan batas Kawasan Hutan belum selesai

Penyelesaian penataan batas Kawasan Hutan untuk memberikan kepastian hukum yang jelas dalam menangani segala ancaman

Penyelesaian penataan batas Kawasan Hutan untuk memberikan kepastian hukum yang jelas dalam menangani segala ancaman

Penyelesaian penataan batas Kawasan Hutan untuk memberikan kepastian hukum yang jelas dalam menangani segala ancaman

Penyelesaian penataan batas Kawasan Hutan untuk memberikan kepastian hukum yang jelas dalam menangani segala ancaman

Penyelesaian penataan batas Kawasan Hutan untuk memberikan kepastian hukum yang jelas dalam menangani segala ancaman

Penyelesaian penataan batas Kawasan Hutan untuk memberikan kepastian hukum yang jelas dalam menangani segala ancaman

Penyelesaian penataan batas Kawasan Hutan untuk memberikan kepastian hukum yang jelas dalam menangani segala ancaman

Penyelesaian penataan batas Kawasan Hutan untuk memberikan kepastian hukum yang jelas dalam menangani segala ancaman

5. Sarana dan Prasarana belum memadai

Penguatan data potensi Kawasan Hutan untuk menunjang kegiatan penanganan berbagai ancaman yang hadapi

Penguatan data potensi Kawasan Hutan untuk menunjang kegiatan penanganan berbagai ancaman yang dihadapi

Penguatan data potensi Kawasan Hutan untuk menunjang kegiatan penanganan berbagai ancaman yang dihadapi

Penguatan data potensi Kawasan Hutan untuk menunjang kegiatan penanganan berbagai ancaman yang dihadapi

Penguatan data potensi Kawasan Hutan untuk menunjang kegiatan penanganan berbagai ancaman yang dihadapi

Penguatan data potensi Kawasan Hutan untuk menunjang kegiatan penanganan berbagai ancaman yang dihadapi

Penguatan data potensi Kawasan Hutan untuk menunjang kegiatan penanganan berbagai ancaman yang dihadapi

Penguatan data potensi Kawasan Hutan untuk menunjang kegiatan penanganan berbagai ancaman yang dihadapi

6. Kewenangan pengelola masih terbatas

Penguatan koordinasidi dalam penyelesaian masalah illegal logging, penyerobotan lahan, dan batas dengan lahan masyarakat

Penguatan koordinasidi dalam penyelesaian masalah illegal logging, penyerobotan lahan, dan batas dengan lahan masyarakat

Penguatan koordinasidi dalam penyelesaian masalah illegal logging penyerobotan lahan, dan batas dengan lahan masyarakat

7. Akses masih sulit dicapai

Perencanaan dan koordinasi yang baik dalam penanganan

Perencanaan dan koordinasi yang baik dalam

Page 122: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-34

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

illegal logging, dan perburuan satwa liar mengingat sulitnya akses menuju lokasi pelanggaran tersebut

penanganan illegal logging dan perburuan satwa liar mengingat sulitnya akses menuju lokasi pelanggaran tersebut

Page 123: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-35

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

4.4. Proyeksi

SWOT merupakan perangkat umum yang digunakan sebagai langkah awal

dalam proses pembuatan keputusan dan perencanaan strategis dalam berbagai

terapan. Analisis SWOT menjawab dua pertanyaan dimana organisasi saat ini dan

ke arah mana organisasi ini akan dibawa. Jadi analisis SWOT dapat

memproyeksikan situasi masa depan dan membantu organisasi dalam menentukan

strategi yang tepat untuk memanfaatkan kemampuannya dalam meraih atau

merespon peluang dan meminimalkan ancaman dalam mencapai tujuan. Analisis

SWOT merupakan alat bantu analisis dalam menstrukturkan masalah dengan

melakukan analisis terhadap lingkungan strategis, yaitu lingkungan internal dan

lingkungan eksternal. Kombinasi dari faktor - faktor dalam lingkungan internal

kepada faktor - faktor dalam lingkungan eksternal, akan menghasilkan strategi

makro dalam pencapaian misi perencanaan jangka panjang. Strategi merupakan

langkah-langkah yang berisikan program - program indikatif untuk mewujudkan visi

dan misi. Masing - masing misi akan memiliki tujuan yang memuat manfaat dan

hasil capaian masa depan sehingga mengapa misi tersebut diperlukan. Cara - cara

untuk pencapaian misi tersebut akan dirumuskan dalam strategi yang berisikan

kebijakan. Kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan

dengan sasaran yang berisikan program-program indikatif jangka panjang. Program

adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan

untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran maupun

waktu pentahapan pekerjaan. Logika keterhubungan semua komponen tersebut,

disajikan dalam tabulasi sebagai berikut :

Page 124: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-36

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 4.8. Koherensi Antara Visi, Misi, Tujuan, Kombinasi Faktor (Strategi) dan Sasaran Program Indikatif

VISI MISI TUJUAN KOMBINASI FAKTOR

(STRATEGI) SASARAN PROGRAM

1 2 3 4 5

Terwujudnya Pengelolaan KPHL Unit XIII mengelola hutan yang sehat, mandiri kerjasama antara masyarakat dan KPHL

1. Mengembangkan kelembagaan dan kemitraan dalam rangka pengelolaan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Pemantapan aspek kelembagaan dan kemitraan ditujukan untuk mempersiapkan aparatur pengelola dalam pelayanan publik, menyusun struktur, fungsi wewenang, tugas dan tanggung jawab serta tata hubungan yang efektif dan efisien dalam optimalisasi sumberdaya hutan di KPHL Unit XIII Ogan Ulu

a. Pemantapan Struktur Organisasi KPHL dalam upaya meningkatkan dukungan para pihak dan mendorong pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan melalui kerjasama dengan para mitra dan investor

b. Meningkatkan jumlah dan kapasitas personil untuk mencegah dan mengurangi kegiatan perburuan liar serta mengawasi kawasan KPHL yang berbatasan dengan lahan-lahan masyarakat

c. Peningkatan kapasitas personil dengan memanfaatkan program peningkatan kapasitas staf dari lembaga lain

d. Pemantapan status hukum kelembagaan & kawasan dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dan dukungan para pihak serta meningkatkan minat para ilmuwan untuk melakukan penelitian dalam mendukung keberadaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

e. Menyediakan SOP dalam pengelolaan KPHL dalam upaya peningkatan pemahaman, pengetahuan dan partisipasi masyarakat meningkatkan pengembangan jasa lingkungan serta dukungan kegiatan penelitian akan keberadaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu Meningkatkan koordinasi dengan para pihak terutama pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam perluasan kewenangan

f. Setiap pengambilan keputusan dalam pembuatan kebijakan Kehutanan dapat mengakomodir saran dan kepentingan

1. Pemantapan struktur organisasi Unit Pelaksana Teknis KPHL Unit XIII Ogan Ulu

2. Pemantapan status legal formal terhadap kelembagaan dan kawasan

3. Meningkatkan kapasitas personil dengan memanfaatkan program peningkatan kapasitas SDM dari lembaga lain serta penambahan jumlah personil lapangan

4. Penyiapan prosedur kerja (SOP)sesuai bidang tugas dan kebutuhan

5. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang kelembagaan

Page 125: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-37

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

stakeholder terbawah g. Penyediaan sarana dan prasarana yang

memadai dalam mengatasi ancaman yang dihadapi

2. Memantapkan status kawasan dan pengelolaan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;

Pemantapan status kawasan dilakukan melalui penataan kawasan yang ditujukan untuk memperoleh kepastian hukum dan kejelasan status, menghindari sengketa yang bersumber dari tumpang tindihnya perizinan dan areal kawasan disamping untuk menyediakan ruang bagi masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan baik dalam rangka mendukung program KPHL Unit XIII Ogan Ulu maupun untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat

a. Meningkatkan dukungan para pihak dan menggalang partisipasi masyarakat dalam penyelesaian batas kawasan dan penataan blok

b. Meningkatkan koordinasi dengan para pihak, terutama dengan pihak BPKH Wilayah II Palembang dalam penyelesaian penataan batas kawasan

c. Penguatan data potensi kawasan untuk menunjang kegiatan penanganan berbagai ancaman yang dihadapi

d. Penyelesaian penataan batas dan penetapan blok kawasan untuk memberikan kepastian hukum yang jelas dalam menangani segala ancaman

1. Penyelesaian trayek tata batas kawasan

2. Penataan blok dan petak KPHL Unit XIII Ogan Ulu

3. Membangun bank data/ database KPHL

4. Memantapkan kolaborasi dan partisipasi semua stakeholder yang berkepentingan dengan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Pemantapan kerjasama dan kolaborasi antara pengelola KPHL Unit XIII Ogan Ulu dengan para pihak ditujukan untuk upaya pemberdayaan, memperbaiki kinerja, menciptakan daya saing, memperluas jangkauan pelayanan, serta meminimalisir terjadinya

a. Menjaga fungsi penyangga kehidupan, kelestarian potensi dan spesies langka / endemik dalam Kerangka Program pembangunan berkelanjutan

b. Menjaga fungsi penyangga kehidupan, kelestarian spesies langka/ endemik melalui kerjasama dalam pemanfaatan jasa lingkungan, meningkatkan minat para ilmuwan melakukan penelitian di KPHL Unit XIII Ogan Ulu Meningkatkan dukungan para pihak dalam penggalangan sumber - sumber dana alternatif,

1. Menggalang partisipasi dan koordinasi program dari para pihak

2. Menggalang sumber dana alternative

3. Kolaborasi pemanfaatan jasa lingkungan

4. Program bersama dalam penyelesaian

Page 126: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-38

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

konflik pengadaan dan peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan

c. Penguatan koordinasi dan perencanaan didalam penyelesaian masalah illegal logging, perburuan satwa liar, penyerobotan lahan dan batas dengan lahan - lahan milik masyarakat

d. Mengurangi masyarakat miskin melalui kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan

konflik

5. Mengoptimalkan perlindungan hutan, pengamanan dan penegakan hukum;

Mengoptimalkan perlindungan dan penegakan hukum ditujukan untuk menjaga fungsi perlindungan, pengamanan kawasan dan pelestarian, pengawetan serta pemanfaatan keanekaragaman hayati beserta ekosistemnya

a. Memberantas kegiatan illegal logging, perburuan satwa liar, penyerobotan lahan dengan meningkatkan jumlah dan kapasitas personil, struktur organisasi yang jelas dan penegakan hukum

b. Penyediaan SOP dalam pemberantasan kegiatan illegal logging, perburuan satwa liar, penyerobotan lahan

c. Mengurangi kegiatan perburuan satwa liar, pembakaran lahan dengan melibatkan masyarakat didalam kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan, agar potensi keanekaragaman hayati tetap terjaga

d. Pengusulan penetapan spesies langka / endemik melalui peraturan/ kebijakan kehutanan

e. Konsistensi peraturan/kebijakan kehutanan untuk mendukung fungsi kawasan

f. Pendanaan yang memadai untuk mengatasi seluruh ancaman yang dihadapi

g. Meningkatkan pengetahuan, pendidikan, pemahaman dan taraf hidup masyarakat sekitar untuk mengurangi tekanan terhadap konservasi kawasan dalam menjaga fungsi penyangga kehidupan dan penyeimbang ekosistem

1. Pemberantasan illegal Logging

2. Pemberantasan perambahan Kawasan Hutan

3. Penegakan supremasi hukum

4. Pengendalian kebakaran hutan dan lahan

5. Penyuluhan masyarakat

6. Memantapkan pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya

Pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya ditujukan untuk pengendalian fungsi

a. Mendorong pengembangan potensi jasa lingkungan, Ekowisata dan meningkatkan minat ilmuwan untuk melakukan penelitian di KPHL Unit XIII Ogan Ulu

b. Menjaga kelestarian potensi keanekaragaman

1. Pemanfaatan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dalam pengembangan pemanfaatan jasa

Page 127: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-39

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

secara berkelanjutan

pemanfaatan secara lestari dengan mengatur segala bentuk kegiatan di kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

hayati dengan partisipasi masyarakat dan kerjasama serta mengakomodir kearifan lokal masyarakat

c. Menggalang minat penelitian dan partisipasi masyarakat dalam medukung pengumpulan data potensi kawasan

d. Mengelola potensi keanekaragaman hayati dan jasa lingkungan untuk meningkatkan taraf hidup, tingkat pendidikan dan mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat sekitar Kawasan Hutan

lingkungan 2. Membangun Pusat

Riset KPH dalam mendukung KPHL Unit XIII Ogan Ulu

3. Menggali potensi kayu yang memiliki nilai ekonomis tinggi

4. Penggalian potensi dalam pengembangan Ekowisata

5. Pengembangan daerah pemberdayaan masyarakat

6. Peningkatan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat

Page 128: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-40

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

4.5. Proyeksi Perencanaan Sosial Ekonomi di KPHL Unit XIII Ogan Ulu 1. Blok Inti pada KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Blok inti pada KPHL Unit XIII Ogan Ulu merupakan Blok yang difungsikan

sebagai inti perlindungan tata air dan perlindungan lainnya serta

direncanakan untuk tidak dimanfaatkan. Kriteria Blok Inti ini antara lain :

(1) termasuk dalam kriteria Kawasan Hutan Lindung, dan (2) dalam

RKTN/RKTP/RKTK dimungkinkan masuk dalam Kawasan Hutan untuk

perlindungan hutan alam. Proyeksi ekonomi perencanaan 10 tahun untuk

Blok Inti, dijelaskan pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9.. Proyeksi Perencanaan Sosial Ekonomi 10 Tahun Blok Inti

No Program Sasaran Strategis Kegiatan

1 Inventarisasi kawasan Blok Inti dan tata batas kawasan pada KPHL Unit XIII Ogan Ulu

1. Tersedianya data potensi hutan pada kawasan Blok Inti

2. Terdefinisikanya masing - masing peruntukan kawasan Blok Inti beserta batas - batasnya

1. Inventarisasi potensi hutan pada kawasan Blok Inti

2. Tata batas dan pemasangan pal batas pada kawasan Blok Inti

3. Pemetaan dan dokumentasi hasil inventarisasi dan tata batas kawasan Blok Inti

2 Pengukuhan kawasan Blok Pemanfaatan / Khusus pada KPHL Unit XIII Ogan Ulu

1. Terwujudnya kawasan Blok Pemanfaatan / Khusus yang tetap terjaga dari pemanfaatannya, baik secara ekonomi, sosial dan budaya

2. Terwujudnya tertib kawasan Blok Pemanfaatan / Khusus yang dapat menjamin kepastian hukum bagi masyarakat agar tidak memanfaatkan kawasan Blok Inti pada Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

1. Penetapan aturan tentang larangan pemanfaatan kawasan Blok Inti oleh KPHL kepada masyarakat

2. Mengupayakan kepastian hukum mengenai status, batas dan luas wilayah kawasan Blok Inti pada Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Page 129: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-41

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

3 Penyusunan regulasi daerah yang mengatur pemanfaatan pada Blok Pemanfaatan / Khusus KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Terdapatnya regulasi yang mengikat bagi masyarakat agar tidak memanfaatkan Blok Inti untuk usaha perkebunan rakyat

Menyusun dan mensosialisasikan regulasi pelestarian Blok Inti pada masyarakat sekitar kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

4 Perencanaan dan penyelenggaraan rehabilitasi lahan kawasan Blok Pemanfaatan / Khusus pada KPHL Unit XIII Ogan Ulu

1. Terdapatnya peta perencanaan dan rehabilitasi kawasan Blok Pemanfaatan / Khusus yang dijadikan dasar pengelolaan kawasan Blok Pemanfaatan / Khusus , baik secara ekonomi, sosial dan budaya

2. Terdapatnya pengaturan pada kawasan Blok Pemanfaatan / Khusus yang direncanakan sesuai daya dukung kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu Terehabilitasinya lahan - lahan kritis pada kawasan Blok Pemanfaatan / Khusus dengan berbagai jenis pohon unggulan lokal dan komersial.

1. Menyusun master plan penyelenggaraan restorasi hutan pada kawasan Blok Pemanfaatan / Khusus di KPHL Unit XIII Ogan Ulu

2. Penetapan prioritas restorasi hutan kawasan Blok Pemanfaatan / Khusus dan mendesain model restotarasinya

2. Blok Pemanfaatan dengan ijin , Jasa Lingkungan dan HHBK pada

KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Blok Pemanfaatan dengan ijin jasa lingkungan dan HHBK merupakan

Blok yang telah ada izin pemanfaatan, jasa lingkungan dan HHBK dan yang

akan difungsikan sebagai areal yang direncanakan untuk pemanfataan, jasa

lingkungan dan HHBK sesuai dengan potensi Kawasan Hutan yang telah

dihasilkan dari proses inventarisasi. Dalam blok ini diupayakan berintegrasi

dengan solusi konflik atau upaya pemberdayaan masyarakat melalui

Page 130: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-42

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

pemanfaatan Kawasan Hutan, jasa lingkungan dan HHBK. Pada Blok

Pemanfaatan (Ijin) akan dilaksanakan kegiatan pemanfaatan HHBK jenis rotan,

kegiatan yang dikerjasamakan dengan masyarakat untuk pencegahan

perambahan hutan dan illegal loging agar Blok Inti yang telah direncanakan

tetap lestari. Kriteria Blok Inti, antara lain : merupakan Blok untuk

perlindungan tata air, Blok Pemanfaatan Khusus adalah sebagian kecil Blok Inti

yang dimanfaatkan dengan penanaman rotan untuk buffer dari Blok Inti, Blok

Pemanfaatan adalah Kawasan Hutan yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat

untuk berkebun, Hutan Desa, Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dan Areal

Rehabilitasi DAS bagi pemegang Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan bidang

pertambangan dan migas. Dalam RKTN / RKTP / RKTK dimungkinkan masuk

dalam Kawasan Hutan untuk kawasan rehabilitasi atau Kawasan Hutan.

Proyeksi ekonomi perencanaan 10 tahun untuk blok pemanfaatan kawasan,

jasa lingkungan dan HHBK, dijelaskan pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10. Proyeksi Perencanaan Sosial Ekonomi 10 Tahun Blok Pemanfaatan , Jasa Lingkungan dan HHBK

No Program Sasaran Strategis Kegiatan

1 Memantapkan penetapan fungsi pemanfaatan / khusus, jasa lingkungan dan HHKB untuk areal kelola KPHL Unit XIII Ogan Ulu bagi masyarakat

1. Tersedianya dokumen peta dan data base secara lengkap menyangkut batas, luas, potensi serta status Blok Pemanfaatan / Khusus, jasa lingkungan dan HHKB pada kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

2. Mantapnya status Blok Pemanfaatan / Khusus, jasa lingkungan dan HHBK yang proporsional dan mempertahankan hutan utuh dengan luas

1. Inventarisasi potensi Kawasan Hutan, jasa lingkungan dan HHKB

2. Tata batas dan pemasangan pal batas Kawasan Hutan, jasa lingkungan dan HHKB

3. Pemetaan dan dokumentasi hasil inventarisasi dan tata batas Kawasan Hutan, jasa lingkungan dan HHBK

Page 131: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-43

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

minimal 30% yang menyebar merata di seluruh DAS dalam wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

2 Peningkatan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu pada Blok Pemanfaatan / Khusus, jasa lingkungan dan HHBK

1. Berkembangnya unit-unit usaha masyarakat di bidang pengolahan HHBK

2. Berkembangnya Industri Pengolahan Bukan Kayu (IUPHHBK)

1. Pembentukan unit usaha HHBK masyarakat di Desa

2. Pelatihan pemungutan dan pengolahan hasil hutan bukan kayu bagi masyarakat

3. Penyediaan dan diseminasi data potensi kayu dan HHBK

4. Penyederhanaan regulasi prosedur perizinan dan kepastian usaha IUPHHBK

5. Penyediaan infrastruktur yang memadai

3 Peningkatan fungsi hutan sebagai jasa lingkungan untuk kawasan wisata alam

Berkembangnya kawasan wisata alam yang berfungsi untuk menjaga kelestarian hutan pada wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

1. Penyediaan sarana dan prasarana wisata alam yang memadai

2. Pembentukan kelompok pengelola hutan wisata yang berwawasan lingkungan

4.6. Proyeksi Dampak Pembangunan KPH Terhadap Peningkatan

Kesejahteraan

Permintaan masyarakat terhadap hasil hutan setiap tahun terus

meningkat searah dengan perkembangan pembangunan masyrakat.

Permintaan hasil hutan berupa Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) untuk

pemenuhan bahan jadi akan berdampak pada peningkatan pendapatan

perkapita masyarakat pada Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu. Proyeksi

pendapatan perkapita masyarakat tersebut dijelaskan pada Tabel 4.11.

Page 132: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-44

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 4.11. Proyeksi Pendapatan Perkapita Masyarakat berdasarkan Harga

Patokan HHBK pada Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu untuk

10 Tahun

Uraian Barang Harga Patokan

(Rp/satuan

kayu)

Rata-Rata

Pendapatan Masyarakat

(Rp/tahun)

Proyeksi Pendapatan

Masyarakat (%)

Bukan Kayu

Rotan

a) Rotan Manau 17,750,000/ton 3,793,033 467,96

b) Rotan Serimit 18,000,000/ton 3,793,033 474,55

c) Rotan Sega 7,250,000/ton 3,793,033 191,14

d) Biji Rotan Jerenang kering 2.000.000/kg

3,793,033

1,67

Bambu Hutan

a) Bambu apus 9,000/btg 3,793,033 0,24

b) Bambu petung 25,000/btg 3,793,033 0,66

c) Bambu milah 13,000/btg 3,793,033 0,34

Sumber : Harga patokan adalah Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 12/M-DAG/PER/3/2012

Berdasarkan Tabel 4.11. di atas, maka proyeksi peningkatan

pendapatan perkapita masyarakat pada kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

jangka waktu 10 tahun cukup bervariasi untuk berbagai jenis Hasil Hutan Kayu

(HHK) dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Proyeksi pendapatan perkapita

masyarakat tersebut berdasarkan pada harga patokan kayu sesuai Peraturan

Menteri Perdagangan RI Nomor. 12/M-DAG/PER/3/2012. Untuk pendapatan

perkapita masyarakat didasarkan pada pendapatan perkapita masyarakat

tertinggi pada Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu, yaitu Rp.

3,793,033/tahun.

Peningkatan pendapatan perkapita masyarakat pada kawasan KPHL

Unit XIII Ogan Ulu yang bersumber dari Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) pada

Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu, antara lain : pendapatan perkapita

masyarakat dari hasil rotan dll rata - rata proyeksi untuk 10 tahun mencapai

Page 133: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-45

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

0,34 % - 474,55 %, sedangkan pendapatan perkapita masyarakat dari hasil

bambu untuk proyeksi 10 tahun, yaitu: 0,24% - 0,66%.

Berdasarkan penjelas tersebut, maka ketergantungan pendapatan perkapita

masyarakat pada pada Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu untuk 10

tahun yang akan datang masih lebih baik dari Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)

ditambah dengan hasil kebun kopinya. Hal ini mengindikasikan bahwa

masyarakat yang berada pada Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu akan

ikut menjaga keberadaan Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu sebagai

tempat mereka hidup.

4.7. Sumberdaya Manusia

1) Kondisi Saat Ini

SDM yang ada di KPHL Unit XIII Ogan Ulu saat ini ada 12 orang

berstatus PNS yang menjabat sebagai Kepala KPH,sekretaris, kepala resort

dan staf yang terdiri dari sarjana, D3 dan SMK.

2) Proyeksi kedepan

Secara bertahap dan sesuai perkembangan organisasi KPHL,

kebutuhan SDM dan personalia dapat dipenuhi untuk mengoptimalkan

kinerja KPHL sebagai unit manajemen kawasan yang optimal. Untuk jangka

pendek atau pada tahun 2016diharapkan KPHL Unit XIII Ogan Ulu sudah

terdapat 19 orang pengurus inti yakni Kepala KPH, Sekretaris, Kasubbag

Tata Usaha, 5 orang kepala resort dan 12 orang staf dengan tetap

memperhatikan kompetensi teknis dan adminstrasinya. Kemudian pada

tahun berikutnya ada penambahan jabatan fungsional bidang teknis

minimal 3 orang dan pengamanan kawasan minimal 4 orang. Penambahan

tenaga teknis menengah dan profesional dapat dikembangkan melalui

Page 134: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-46

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

rekruitment tenaga menengah kehutanan dan atau dengan mengikut

sertakan tenaga yang ada dalam program diklat teknis.

Seiring dengan berjalannya kebijakan maka akan terealisasi

implementasi UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. KPHL

Unit III Ogan Ulu akan berubah menjadi UPT Dinas Kehutanan Provinsi

dalam arahan struktur organisasi harus ada minimal 2 seksi yakni seksi

pemanfaatan dan penggunaan serta seksi rehabilitasi dan perlindungan.

Selain itu ada hal yang spesifik ada yang menangani khusus yakni

pemberdayaan masyarakat dan jasa lingkungan. Dalam mengakomodir

kondisi tersebut sudah barang tentu diperlukan penambahan SDM yang

jelas. Berikut disajikan prediksi kebutuhan SDM.

Tabel 4.12. Data SDM saat ini dan prediksi kedepan

Jabatan Ketersediaan dan Kebutuhan SDM (orang)

Saat Ini 2016 2017 UU 23 Selanjutnya

KKPH 1 1 1 1 1

Ka TU 1 1 1 1 1

Ka.Seksi 2 2

Ka Resort 1 5 5 5 5

Fungsional 3 3 6

Polhut 5 5 10

Staf 9 12 10 14 14

Bendahara 1

Pengurus barang 1

Penyaji dan pengolah data 4

Jumlah 12 19 25 31 45

Pada lima tahun kedua atau pada tahun 2019 dapat dilakukan

pengembangan tenaga masyarakat melalui kelompok tani hutan (KTH)

dengan program peningkatan keterampilan teknis lapangan. Untuk

memenuhi persyaratan administrasi minimal dalam pemenuhan SDM

KPHL Unit XIII Ogan Ulu serta pemenuhan syarat kelompok kompetensi

yang harus dimiliki oleh setiap jabatan struktural dan fungsional KPHL

dapat mengacu pada Permenhut nomor: P.42/Menhut-II/2011 tentang

Standar Kompetensi Bidang Teknis Kehutanan pada Kesatuan

Pengelolaan Hutan Lindung dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi.

Page 135: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-47

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

4.8. Sarana dan Prasarana

1) Kondisi Saat Ini

Sarana prasarana yang ada saat ini terdiri dari sarana trasportasi,

sarana pendukung operasional kantor dan peralatan survey. Sarana

prasarana yang dimaksud antara lain : 2 unit Motor, 2 unit Laptop, 1 unit

Komputer desktop, 1 unit Printer standar, 1 unit Printer A-3, 3 unit GPS,

dan 2 unit Kompas.

2) Proyeksi Kedepan

Terdapat beberapa sarana prasarana yang harus di siapkan / dipenuhi

seperti Tabel 4. 13. :

Tabel 4.13. : Daftar sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

No Tahun Jenis sarana dan prasarana

yang dibutuhkan Keterangan

1. 2 3 4

2015 2017 2018 2019

2 Unit Motor Trail 2 Unit Laptop 1 Unit Komputer 1 Unit Printer Standar 1 Unit Printer A3 1 Unit GPS 2 Unit Kompas

1 Unit Kantor KPHL 1 Unit Kantor RPH 1 Unit sarana prasarana

Kantor KPHL 1 Unit sarana prasarana

Kantor RPH 2 Unit Motor Trail 1 Unit Mobil Dinas 1 Set alat survey 1 Set peralatan pemadam

kebakaran 2 Set Radio Komunikasi 3 Set HT

1 Unit Kantor RPH 2 Unit Motor Trail 1 Unit Alat Komunikasi 2 Set HT 1 Unit Kantor RPH ‘2 Unit Motor Trail

DAK 2015 DAK 2015 DAK 2015 DAK 2015 DAK 2015 DAK 2015 DAK 2015

Page 136: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-48

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

5

2020 2021

1 Unit Alat Komunikasi 2 Set HT 1. Unit Kantor RPH ‘2 Unit Motor Trail 1 Unit Alat Komunikasi 1 Set HT 1 Unit Kantor RPH 2 Unit Motor Trail 1 Unit Alat Komunikasi 2 Set HT

4.9. Pendanaan

1) Kondisi Saat Ini

Belum ada sumber pendanaan khusus untuk KPHL Unit XIII Ogan Ulu,baik

yang berasal dari APBD ataupun dari APBN.

2) Proyeksi Kedepan

Seiring dengan kebijakan UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, bahwa KPH merupakan UPT Dinas Kehutanan Provinsi, sehingga

pendanaan akan bersumber dari APBD Provinsi, APBN, dan dana dari

berbagai pihak kemitraan baik perusahaan swasta ataupun NGO

Internasional. Dalam kurun waktu 10 Tahun seiring dengan meningkatnya

kualitas dan asset KPHL diharapkan bisa menarik pembiayaan dari

lembaga keuangan atau pihak mitra untuk meningkatkan investasi dalam

kawasan KPHL sehingga KPH punya pendapatan dari unit bisnis yang

dikelola KPH.

4.10. Proyeksi Kelola

Berdasarkan data dan informasi, proyeksi kelola wilayah KPHL Unit

XIII Ogan Ulu akan dibagi menjadi proyeksi kelola ekologi/lingkungan,

proyeksi kelola ekonomi/produksi, dan proyeksi kelola sosial/budaya.

Page 137: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-49

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

4.10.1. Proyeksi Kelola Ekologi

a. Kondisi Saat Ini

1) Potensi Geofisik Wilayah KPHL

Kondisi fisik wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu termasuk pada

tipe iklim tropis yang secara umum mempunyai dua musim, yaitu musim

kemarau dan musim penghujan, dengan suhu rata-rata 26,10°C -

27,40°Cserta kelembaban rata-rata dan kelembaban relatif 69,4% -

85,5% sepanjang tahun. dengan ketinggian berkisar antara 957m dpl -

2.757 m dpl dan memiliki jenis tanah dominan antara lainandosol coklat

dan regosol. Andosol memliki tekstur geluh berdebu dan struktur remah,

sedangkan regosol memiliki tekstur pasir sampai lempung berdebu,

kadar liat <40% dan tidak berstruktur. Begitu juga dengan jenis latosol,

litosol dan podsolik hampir semua bertekstur pasir dan tidak berstruktur.

Tabel 4.14. Daftar nilai kepekaan tanah di KPHL Unit XIII Ogan Ulu

No Jenis Tanah Nilai Kepekaan Keterangan

1 Andosol coklat dan regosol

Peka sampai sangat peka

Andosol : tekstur geluh berdebu, struktur remah

Regosol : tektur pasir sampai lempung berdebu, kadar liat <40%, tidak berstruktur

2 Latosol coklat dan litosol

Agak peka sampai sangat peka

latosol : tekstur lempung, struktur remah sampai gumpal Litosol : tekstur pasir, tidak berstruktur

3 Podsolik merah kuning

Peka Podsolik : Tektur lempung atau berpasir

Berdasarkan informasi klimatis dan edapis tersebut maka Hutan

Lindung Bukit Jambul, Bukit Nanti, Mekakaumerupakan tipe ekosistim

hutan hujan tropis zona hutan hujan bawah dan tengah. Tingkat

kelerengan wilayah KPHL Ogan Ulu didominasi oleh tingkat kelerengan ≥

45 dengankualifikasi sangat curam mencapai 52% dan hanya 38 % yang

landai, sisanya agak curam hanya 10%. Berdasarkan kajian hidrologi

Page 138: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-50

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Sungai Ogan,Sungai Lematang dan Sungai Komering termasuk pada

katagori sungai besar dan wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu termasuk

dalam Sub DAS sungai tersebut dan yang paling luas termasuk pada Sub

DAS Ogan mencapai 94, 45%.

2) Potensi Biofisik Wilayah KPHL

Tegakan hutan hujan tropis didominasi oleh pepohonan yang

selalu hijau. Keanekaragaman spesies vegetasi dan satwa yang ada di

hutan hujan tropis sangat tinggi. Lebih dari 100 spesies pohon yang

berada di kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu.Tajuk pohon cukup rapat

yang ditunjukkan dengan nilai densitas dari tingkat semai,pancang, tiang

dan pohon secara berturut turut adalah 48 idv/ha, 54 idv/ha, 65 idv/ha

dan 123 idv/ha. Ditambah lagi adanya tumbuh-tumbuhan yang

merambat, menggantung, dan menempel pada dahan-dahan pohon,

misalnya rotan, anggrek, dan paku-pakuan. Tercatat ada 8 jenis rotan.

Belum terdata terdapat flora yang dilindungi berdasarkan UU.

Terdapat Fauna dilindungi antara lain Beruang Madu (Helarctos

malayanus),Harimau (Panthera tigris sumatrensis), Landak (Hystrix

bracyura), menjangan (Cervus municolor), siamang (Hylobates

syndactylus), kucing hutan (Felis sp), ayam hutan (Galus sp), burung

hantu (Otus magicus) dan burung elang (Hinecopernis longicauda) dan

kambing hutan (Capricornis sumatraensis). Salah satu fauna endemik

yang terindentifikasi adalah Kambing hutan(Capricornis sumatraensis).

3) Potensi Jasa Lingkungan

Potensi jasa lingkungan yang terdapat di Kawasan hutan KPHL

Unit XIII Ogan Ulu antara lain:

a) Anak - anak sungai yang merupakan hulu-hulu daru Sub DAS

Lematang, Sub DAS Ogan dan Sub DAS Komering. Keberadaan

Page 139: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-51

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

daerah hulu dapat dimanfaatkan sebagai produk jasa ekosistem

hutan, menjadi fungsi hidrologi sebagai penyangga kehidupan.

b) Air sungai daerah hulu dapat dimanfaatkan menjadi sumber air

bersih dan sumber air minum. Saat ini seluruh sumber air bersih dan

air minum yang berada di desa-desa Kecamatan SDU, SDT dan SDL

berasa dari hulu sungai yang berada dalam kawasanKPHL Ogan Ulu

yang dibangun melalui program WISLICK dan PANSIMAS.

c) Air sungai daerah hulu dapat dimanfaatkan menjadi sumber

pengairan areal persawahan. Saat ini sudah terdapat 11 desa yang

memiliki bangunan irigasi untuk pengairan areal pertanian yang

bersumber dari hulu-hulu sungai yang ada dalam kawasan KPHL

Ogan Ulu. Data informasi seluruh irigasi yang dimaksud disajikan

pada tabel 4.15.

Tabel 4.15. Irigasi yang bersumber dari sungai dalam kawasan KPHL Unit

XIII Ogan Ulu

No Lokasi Irigasi Sumber air (Sungai) Panjang (m)

1 Ds. Segamit Kec. SDU S. Endikat Bengkok 6.000

2 Ds.Siring Agung Kec.SDU S. Endikat Bengkok 7.500

3 Ds. Arimantai dan Ds.Fajar Bulan

S. Lubuk Nipis 250

4 Ds.Danau Gerak Kec SDU S. Enim 1.500

5 Ds. Pelakat S. Enim 8.000

6 Ds. Tanjung Tiga S. Cawang 2.000

7 Ds. Tanjung Agung S. Lubuk Nipis 2.000

8 Ds. Palak Tanah,Kota Agung, Muara Tenang

S. Lubuk Nipis 4.500

9 Ds. Gunung Agung,Kota Padang, Tenam Bungkuk

S. Tengkiare 5.400

10 Ds. Tebing Abang, Batu Surau, Pulau Panggung, Muara Dua

S, Anaka Enim Tengah

12.000

11 Ds. Penindaian, Babatan S. Sepanas 2.000

d) Energi kinetik dari aliran sungai dapat digunakan menjadi sumber

energi dengan pemanfaatan Pengolahan Listrik Tenaga Mikro Hidro

(PLTMH). Saat ini sudah dibangun PLTMH di Desa Pelakat Kecamatan

Semende Darat Ulu, Desa Tanjung Tiga da Desa Babatan dibangun

Page 140: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-52

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

oleh PT.BA dan Pemerintah Kabupaten Muara Enim. PLTMH ini ada

juga yang dibangun melalui swadaya masyarakat dengan

pembangunaan tradisionaal yakni di Desa Danau Gerak.

Tabel 4.16.Daftar pembangunan PLTMH

No Desa Sumber Dana Mulai Dibangun

1 Tanjung Tiga APBD Kab.Muara Enim Tahun 2010

2 Babatan APBD Kab.Muara Enim Tahun 2014

3 Pelakat CSR PT. Bukit Asam Tahun 2014

4 Danau Gerak Swadaya

5 Rantau Dedap Segamit Swadaya

Kapasitas yang ada di Desa Pelakat adalah 40 ribu watt, tiap rumah

mendapatkan aliran listrik 250 watt. Program dari PT. BA ini

merupakan CSR bekerja sama dengan yayasan Pesantren Islam Al-

Azhar Peduli Umat. Saat ini dikelola oleh Koperasi Harapan Bersama

Desa Pelakat. Pemeliharaan dilakukan secara gotong royong, setiap

KK membayar iuran 1 kg biji kopi per bulan atau setara dengan Rp.

18.000. Dana tersebut dialokasikan Rp. 5.000 sebagai dana simpan

pinjam dan 13.000 untuk biaya perawatan turbin.

e) Selain itu terdapat juga potensi alam yang memiliki nilai estetis

sehingga dapat dikembangkan menjadi ekowisata dengan objek

wisata sungai dan air terjun.

f) Wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu juga memiliki potensisumber energi

alam yakni sumber panas bumi yang digunakan sebagai sumber

pembangkit listrik dan objek wisata.

g) Potensi holtikultura tanaman buah-buahan (alpukat, durian, nangka,

markisa, dan strawberi) serta sayur sayuran yang ada di KPHL Unit

XIII Ogan Ulu juga merupakan potensi yang dapat dikembangkan

menjadi wisata agro.

Page 141: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-53

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

b. Proyeksi Kedepan

Proyeksi kelola ekologi diarahkan dalam rangka memaksimalkan

fungsi lindung sebagai hutan hujan tropis dataran sedang dan tinggi

yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga

kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan

erosi, dan memelihara kesuburan tanah.Atas dasar itu proyeksi

ekologi/lingkungan diarahkan pada penjagaan dan pemeliharaan blok

inti agar berfungsi maksimal sebagai perlindungan. Pada blok

pemafaatan lebih diarahkan pada pemanfaatan HHBK dan jasa

lingkungan. Proyeksi kelola ekologi yang lain dapat diaplikasikan dari

kegiatan rehabilitasi pada areal-areal hutan yang terdegradasi dari

berbagai aktivitas masyarakat ilegal seperti aktivitas perkebunan dan

pertanian. Selain itu juga dilakukan pengelolaan terhadap gangguan

hutan, baik gangguan yang berasal dari perambahan hutan, kebakaran

dan ilegal logging melalui kegiatan perlindungan hutan.

Kelestarian ekologi kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu dapat

terjaga dengan baik apabila tekanan terhadap aktifitas yang merusak

hutan seperti perambahan, kebakaran hutan dan ilegal aktivity dapat

diminimalkan. Dengan melakukan kegiatan perlindungan hutan melalui

pengamanan hutan yang intensif maka kelestarian hutan akan terjaga.

Salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian besar dalam 10

tahun ke depan adalah masalah perambahan hutan yang dilakukan

oleh masyarakat dan potensi terjadinya kebakaran hutan.

Dengan adanya upaya pemanfaatan kawasan hutan yang sesuai

dengan kemampuan dan disertai dengan pengendalian kerusakan

hutan dan lahan dari segala aktifitas serta adanya jaminan

perlindungan pada blok inti maka kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

akan dapat lestari secara ekologi. Selain kelestarian dari jasa

lingkungan berupa pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dan

ekowisata, kelestarian ekologi yang dapat bernilai ekonomi dapat

Page 142: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-54

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

diproyeksikan pada kegiatan pemanfaatan hutan untuk jasa lingkungan

seperti mekanisme perdagangan karbon seperti program REDD.Selain

dapat memberikan manfaat ekonomi juga akan memberikan jaminan

manfaat hutan yang berkelanjutan bagi pengendalian perubahan iklim

dan kerusakan ekosistem hutan serta lingkungannya.

Dengan adanya upaya pemanfaatan kawasan hutan yang sesuai

dengan kemampuan dan disertai dengan pengendalian kerusakan

hutan dan lahan dari segala aktifitas serta adanya jaminan

perlindungan pada blok inti maka kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

akan dapat lestari secara ekologi. Selain kelestarian dari jasa

lingkungan berupa pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dan

ekowisata, kelestarian ekologi yang dapat bernilai ekonomi dapat

diproyeksikan pada kegiatan pemanfaatan hutan untuk jasa lingkungan

seperti mekanisme perdagangan karbon seperti program REDD. Selain

dapat memberikan manfaat ekonomi juga akan memberikan jaminan

manfaat hutan yang berkelanjutan bagi pengendalian perubahan iklim

dan kerusakan ekosistem hutan serta lingkungannya.

4.11. Kelola Blok Pemanfaatan

Agar fungsi lindung dari hutan lindung masih terjaga, maka pola

pengolahan lahan pada blok pemanfaatan baik yang dikelola dengan

pola kemitraan ataupun pola perizinan akan menerapkan pola

pengelolaan tanah yang menggunakan kaidah konservasi dengan

membangun terassering. Melakukan pengayaan pada tanaman kopi

dengan memakai pola tanaman sela dan tanaman tepi. Menanam

heterogenitas tanaman dengan cara mengkombinasikan tanaman

holtikultura dengan tanaman MPTS.

Page 143: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-55

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

4.12. Kelola Lahan Kritis

Total lahan kritis yang berada di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

adalah 20.257 Ha dengan level kekritisan 19.761 Ha agak kritis dan

496 Ha kritis. Dalam Rencana Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan

2014 - 2019 (15 tahun) yang disusun oleh BPDAS-HL Musi, rencana

rehabilitasi yang terkait dengan wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

merupakan rehabilitasi kelompok hutan lindung seluas 19.052 Ha, yang

berada di Sub DAS Lematang dan Sub DAS Ogan tersebar di 4

Kecamatan yakni Semende Darat Laut, Semende Darat Tengah,

Semende Darat Ulu dan Kota Agung dengan perincian sebagai berikut.

Tabel 4.17. Rencana rehabilitasi di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Kecamatan Sub DAS MRT Luas (ha)

Semende Darat Laut Lematang RL-HHL 2.769,28 Ogan RL-HHL 1.369,08 Semende Darat Tengah Lematang RL-HHL 6.996,28 Ogan RL-HHL 98,73 Semende Darat Ulu Lematang RL-HHL 3.446,33 Ogan RL-HHL 0,68 Mulak Ulu Lematang - - Kota Agung Lematang RL-HHL 4.371,28

Jumlah 19.052,66 Sumber: RTk-RHL BPDAS Musi tahun 2014

Berdasarkan data RTk - RHL diatas dapat dikaji bahwa program

rehabilitasi lahan kritis yang dapat dilaksanakan di wilayah KPHL Unit

XIII Ogan Ulu yang menjadi program BPDAS-HL Musi seluas 1.270,11

Ha / tahun dengan asumsi rata - rata setiap tahun selama 15 tahun.

Disamping itu KPHL Ogan Ulu juga dapat melakukan rehabilitasi

bekerja sama dengan pemilik izin penggunaan hutan seperti yang

dilaksanakan dari PT. Bukit Asam Persero Tbk seluas 200 Ha dan PT.

Medco Indonesia Ltd. seluas 134 Ha Apa bila diasumsikan rehabilitasi

lahan kritis wilayah KPHL Ogan Ulu difasilitasi oleh 4 pemilik izin

penggunaan kawasan hutan dengan masing masing merehabilitasi 200

Page 144: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-56

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

ha/tahun maka pelaksanakan rehabilitasi lahan kritis pada wilayah

KPHL Ogan Ulu dapat diprediksi sebagai berikut.

Tabel 4.18. Rencana rehabilitasi lahan kritis di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Tahun

Fasilitasi

BPDAS Musi

IPKH-1

IPKH-2

IPKH-3 IPKH-4

Jumlah Jumlah Komulatif

2016 2.540,22 200 200 200 200 3.340,22 3.340,22

2017 1.270,11 200 200 200 200 2.070,11 5.410,33

2018 1.270,11 200 200 200 200 2.070,11 7.480,44

2019 1.270,11 200 200 200 200 2.070,11 9.550,55

2020 1.270,11 200 200 200 200 2.070,11 11.620,66

2021 1.270,11 200 200 200 200 2.070,11 13.690,77

2022 1.270,11 200 200 200 200 2.070,11 15.760,88

2023 1.270,11 200 200 200 200 2.070,11 17.830,99

2024 1.270,11 200 200 200 200 2.070,11 19.901,10

2025 1.270,11 1.270,11 21.171,21

Tabel 4.19. Prediksi target rehabilitasi lahan kritis di wilayah KPHL Unit XIII

Ogan Ulu

Tahun Rencana rehabilitasi (ha) Komulatif

Luas lahan kritis tersisa (ha)

Persentasi lahan kritis tersia (%)

2016 3.340,22 16.916,78 83,51

2017 5.410,33 14.846,67 73,29

2018 7.480,44 12.776,56 63,07

2019 9.550,55 10.706,45 52,85

2020 11.620,66 8.636,34 42,63

2021 13.690,77 6.566,23 32,41

2022 15.760,88 4.496,12 22,20

2023 17.830,99 2.426,01 11,98

2024 19.901,10 355,90 1,76

2025 0 0

Dari tabel diatas, dapat diprediksikan bahwa pada tahun 2024

KPHL Unit XIII Ogan Ulu hanya tinggal memiliki 355,90 Ha luas lahan

kritis atau hanya tersisa 1,76 % dari total lahan kritis yang ada dengan

asumsi terdapat 4 IPKH yang melakukan rehabilitasi DAS di wilayah

KPHL dengan luas rata - rata masing masing 200 Ha / tahun.

Pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis ini selain berfungsi untuk perbaikan

fungsi hidrologis, biodiversity, juga KPHL Ogan Ulu dapat mengikuti

Page 145: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-57

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

program mekanisme kompensasi simpan dan serap karbon seperti

REDD+ dan perhitungan penurunan emisi GRK.

4.13. Kelola Perlindungan Hutan

Untuk menjaga kelestarian hutan dan optimalisasi fungsi hutan

sebagai fungsi lindung, maka akan dilakukan pengelolaan terhadap

perlindungan hutan dari gangguan perambahan, kebakaran hutan dan

dari gangguan ilegal logging.

a) Perambahan Hutan

Dalam upaya menyelamatkan Kawasan Hutan dari kegiatan

perambahan oleh masyarakat, dilakukan melalui :

(1) Melakukan inventarisasi dan identifikasi penyebab perambahan

(2) Memberikan pemahaman pada masyarakat

(3) Menyediakan mata pencaharian alternatif

(4) Melakukan pembinaan dan pemberdayaan serta pelibatan

dalam pengelolaan hutan

(5) Membangun berbagai inisiatif kolaborasi multi pihak diberbagai

level

(6) Melakukan pendampingan untuk mengikuti program pelibatan

dalam pengelolaan hutan melalui mekanisme perizinan

b) Kebakaran Hutan

Berdasarkan peta rawan kebakaran hutan yang bersumber

dari Dinas kehutanan Provinsi Sumatera Selatan, pada wilayah

KPHL Ogan Ulu terdapat areal potensi kebakaran dengan skala

rendah seluas ± 397 Ha atau hanya mencapai 0,56 % dari

keseluruhan luas KPHL.

Page 146: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-58

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Gambar 4.3. Wilayah rawan kebakaran hutan KPHL Ogan Ulu

Sebagaimana yang tercantum dalam Intruksi Presiden No. 11

tahun 2015 tentang peningkatan pengendalian kebakaran hutan

dan lahan, maka KPH sebagai Unit Manajemen dalam lingkup

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjadi semakin

diperjelas akan kewajibannya dalam melakukan pengendalian

kebakaran meliputi kegiatan :

(1) Pencegahan terjadinya kebakaran

(2) Pemadaman kebakaran

(3) Penanganan pasca kebakaran / pemulihan hutan

(4) Melakukan kordinasi dengan pihak yang berkepentingan dan

memiliki kapasitas dalam pegendalian kebakaran

(5) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumberdaya dalam

mendukung kegiatan pengendalian kebakaran

(6) Melengkapi sarana dan prasarana untuk melakukan kegiatan

pengendalian kebakaran

Page 147: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-59

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

(7) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan

pengendalian kebakaran

c) Penebangan Liar / Ilegal logging

Illegal logging atau penebangan liar adalah kegiatan

penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah

atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat. Di KPHL Unit XIII

Ogan Ulu saat ini masih ada berlangsung kegiatan penebangan liar

walaupun kapasitas tidak terlalu banyak. Beberapa hal yang dapat

dilakukan untuk melakukan penanggulangan penebangan liar

antara lain :

(1) Melakukan ground chek dan patroli di tempat - tempat yang

diduga terjadi penebangan liar dan sepanjang jalur

pengangkutan

(2) Menerima dan menindaklanjuti informasi yang datang dari

masyarakat

(3) Melakukan pembinaan, pemberdayaan dan pelibatan

masyarakat dalam pengelolaan hutan

(4) Pembangunan kelembagaan dan memberikan reward and

punisment terhadap masyarakat yang telah berpartisipasi

positif

(5) Menyediakan mata pencaharian alternatif

(6) Melakukan peningkatan dukungan sarana prasarana

4.14. Proyeksi Kelola Ekonomi

a. Kondisi Saat Ini

Hasil sumberdaya alam yang berasal dari wilayah KPHL Ogan ulu

dan memilki nilai potensi ekonomi antara lain kopi, rotan jernang,

rotan gambir, buah sarang (kacang keju), durian,nangka, petei,

jengkol.

Page 148: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-60

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Berdasarkan hasil penafsiran citra satelit kebun kopi masyarakat

yang berada di kawasan hutan KPHL Ogan Ulu mencapai ± 18.526

Ha. Berdasarkan informasi masyarakat setiap keluarga rata - rata

memiliki kebun kopi masing - masing seluas 2 Ha, sehingga jumlah

kepala keluarga yang berkebun kopi di kawasan KPHL Unit XIII

Ogan Ulu mencapai 9.263 KK. Dalam kurun waktu setahun satu kali

panen raya. Pada saat itu penghasilan kopi mencapai hingga 20 ton

/ Ha dengan harga kopi Rp. 20.000,- / Kg.

Tabel 4.20. Nilai produktivitas HHBK di KPHL Unit XIII Ogan Ulu

No SDA. HHBK Produktivitas Perioditas panen

Informasi harga saat ini

1 Kopi 2000 btg / ha atau 1,5 ton / ha

2 kali / tahun Rp. 20.000/kg(kopi kering)

2 Rotan jernang < 1 kg /rumpun 1 kali / th Rp. 1.250.000 – 2.500.000 / Kg

3 Rotan gambir, manau

6 kg /rumpun 1 kali / th Rp. 4000 / kg

4 Buah sarangan 4 ton / ha Umur panen 4 bulan (1 kali panen)

Rp. 1.500 /canting

6 Getah damar 2 kg / pohon 1 kali /bulan Rp. 80.000 / kg

7 Kemiri 25 kg / pohon 1 kali / th Rp. 6.000 / Kg (sudah proses pengupasan tempurung)

8 Alpukat 10 kg / pohon 2 kali / tahun Rp. 6.000 / Kg

9 Durian 50 buah/pohon 1 kali / th Rp.5.000 / buah

10 Nangka 30 - 40 buah / pohon

2 kali / tahun Rp. 2.000 / buah

11 Bambu 20 btg / rumpun

10 btg / rumpun / th

Rp. 10.000 / batang

12 Pinang 10 -15 kg /pohon

1kali / bln Rp.25.000 / kg

13 Aren 10 kg gula merah

2 kali / bulan Rp. 30.000 / kg

14 Lada 1,5 kg / pohon 1kali / th Rp. 40.000 / kg- Rp.200.000 / kg

15 Madu alam 25 kg / koloni (6- 20 koloni / pohon)

6 kali / bulan Rp.250.000 / kg

18 Markisa 50 buah / btg 6 kali / bln Rp.10.000 / lusin

Page 149: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-61

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No SDA. HHBK Produktivitas Perioditas panen

Informasi harga saat ini

19 Strawberi 0,5 kg / btg 3 kali / bln Rp. 50.000 / kg

20 Sayur-sayuran 40 hari Rp.800 – 2.100 / kg

Sumber: Hasil survey (informasi masyarakatat)

b. Proyeksi Kedepan

Sesuai peruntukannya, KPHL Unit XIII Ogan Ulu berfungsi sebagai

hutan lindung, sehingga proyeksi kelola ekonomi/ produksi lebih

diutamakan dalam pemanfaatan hasil hutan bukan kayu yang

dikembangkan pada blok pemanfaatan.Pengembangan jasa lingkungan

lebih diarahkan pada pemanfaatan ekowisata, pemanfaatan sumberdaya

air dan penyediaan sumber energi listrik.Secara keseluruhan kegiatan

pemanfaatan hutan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan wilayah

KPHL Unit XIII Ogan Ulu. Tumbuhnya aktifitas ekonomi ini selanjutnya

akan merangsang pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Muara

Enim dan Provinsi Sumatera Selatan.

4.15. Kelola HHBK

Beberapa jenis Hasil Hutan Bukan Kayu yang berpotensi dapat

dikembangkan menjadi unit bisnis antara lain :

Page 150: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-62

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 4.21. Rencana pengembangan HHBK di KPHL Unit XIII Ogan Ulu

No Jenis HHBK

Peluang Pengembangan

Tahapan Kegiatan yang harus dilakukan

Keterangan

1 Rotan 1. Pengembangan budidaya

2. Pembangunan unit produksi hasil

3. Pemasaran

1. Inventarisasi jenis Untuk rotan sudah dilaksanakan

2 Bambu 2. Inventarisasi lahan untuk lokasi pengembangan budidaya

3. Studi kelayakan usaha meliputi ( potensi, alur pasar dan peluang produksi)

4. Sosialisasi pada masyarakat

5. Pencarian investor/bapak angkat melalui pola kemitraan

6. Pelibatan masyarakat melalui pemberdayaan, pelatihan dan pembinaan

3 1. Pengolahan hasil

2. Pemasaran

1. Pencarian lembaga atau perorangan sebagai tenaga ahli untuk melakukan pelatihan teknik pemanen dan pengolahan madu alam,kopi dan karet

2. Melakukan pelatihan teknik pemanenan dan pemrosesan madu alam, kopi dan karet

3. Melakukan pendampingan dalam pemasaran hasil madu alam,

Page 151: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-63

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Jenis HHBK

Peluang Pengembangan

Tahapan Kegiatan yang harus dilakukan

Keterangan

kopi dan karet

4 Damar mata kucing

1. Pengembangan budidaya

2. Pemasaran

1. Inventarisasi lahan untuk lokasi pengembangan budidaya

2. Studi kelayakan usaha meliputi ( potensi, alur pasar dan peluang produksi)

5 Getah pinus

6 Kemiri

7 Lada

8 Buah-buahan (Alpukat, durian, nangka)

1. Pengembangan budidaya

2. Pembangunan unit produksi hasil

3. Pemasaran

1. Inventarisasi lahan untuk lokasi pengembangan budidaya

2. Studi kelayakan usaha meliputi ( potensi, alur pasar dan peluang produksi)

3. Sosialisasi pada masyarakat

4. Pencarian investor/bapak angkat melalui pola kemitraan

5. Pelibatan masyarakat melalui pemberdayaan, pelatihan dan pembinaan

9 Pinang

10 Aren

11 Markisa

12 Strawberi

13 Sayur-sayuran

14 Benih dan bibit

1. Pengadaan benih dan bibit

2. Pemasaran

1. Survey jenis benih / bibit yang diperlukan

2. Sosialisasi pada masyarakat

3. Pelibatan masyarakt melalui pemberdayaan dan pembinaan

4. Pembangunan persemaian/pembibitan

Page 152: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-64

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

4.16. Kelola Sumberdaya Air

Potensi sumberdaya air yang ada di KPHL Ogan Ulu saat ini dapat

dimanfaatkan sebagi sumber pengairan terhadap sawah-sawah dan

sumber air bersih untuk keperluan domestik dan digunakan sebagai

sumber air minum. Potensi sumberdaya air yang dapat dikelola secara

ekonomi kedepan adalah dibangunnya produksi air minum kemasan.

4.17. Kelola Sumber Energi

PLTMH yang sudah terbangun dan yang rencana akan dibangun

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.22. Pembangunan PLTMH di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Kondisi PLTMH

Sumber Dana

Lokasi Kapasitas terbangun

Distribusi Pemanfaatan

Sistim pengelolaan

Sudah terbangun sejak tahun 2010

APBD Kabupaten Muara Enim

Desa Tanjung Tiga

40.000 Watt

40 rumah dengan

kapasitas 250 Watt

Dikelola oleh Lembaga Desa

Sudah terbangun sejak tahun 2014

APBD Kabupaten Muara Enim

Desa Babatan

25.000 Watt

20 rumah

Sudah terbangun sejak tahun 2014

Swadaya masyarakat

Desa Danau Gerak

2.000 Watt

perunit

10 rumah Perorangan

Sudah terbangun sejak tahun 2014

Swadaya masyarakat

Desa Rantau Dedap Segamit

2.000 Watt

10 rumah RT

Sudah terbangun sejak tahun 2014

CSR PT. BA Desa Pelakat Kecamatan Semende Darat Ulu

40.000 Watt

160 rumah dengan kapasitas 250 watt/rumah

Dikelola oleh Koperasi Desa Pelakat. Iuran Rp. 18.000/kk dengan alokasi Rp. 13.000 untuk pemeliharaan turbin dan Rp.

Page 153: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-65

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

5.000 untuk simpanan wajib dana koperasi

Rencana pembangunan tahun 2016, dari anggaran ABPD

Kecamatan Semende Darat Ulu

2x 4,5 MW

Kecamatan SDL

2x 4,5 MW

Prediksi ke depan, KPHL Ogan Ulu dapat membangun PLTMH dengan

pola kemitraan dengan investor dan masyarakat.

4.18. Proyeksi Kelola Sosial

a. Kondisi Saat Ini

1) Potensi Sosial Budaya Masyarakat Wilayah KPHL

Berdasarkan data dari BPS jumlah penduduk yang berada di

dalam/sekitar kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu tahun 2014 tercatat

42.377 jiwa yang terdiri dari 21.415 jiwa penduduk laki - laki dan

20.962 jiwa penduduk perempuan. Kepadatan berkisar antara 16 -

333 jiwa / km2 dengan nilai rata rata 88 jiwa / km2 atau 11.363 m2 /

orang.

Etnis masyarakat yang berada di sekitar KPHL Unit XIII Ogan Ulu

didominasi oleh suku Semende yang asal usul nya adalah masyarakat

Palembang yang tertekan oleh upaya perluasan kerajaan Sriwijaya,

sehingga memisahkan diri ke pedalaman Muara Enim. Seluruh adat

istiadat dan budaya dalam masyarakat suku Semende sangat

dipengaruhi oleh budaya melayu Islam.

Selain penduduk asli Suku Semende, terdapat pula masyarakat

pendatang yakni dari suku Minang (Sumatera Barat), Sunda dan

Jawa. Masyarakat Minang umumnya berdagang sedangkan

masyarakat Sunda dan Jawa adalah bertani sayur.

Page 154: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-66

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Dilihat dari strukturnya, masyarakat desa sekitar kawasan KPHL

Unit XIII Ogan Ulu secara horisontal relatif homogen. Kesatuan -

kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, dan

adat istiadat realatif tidak terlihat. Dari data yang ada suku bangsanya

lebih dari 90% adalah Suku Semende, agama yang dianut hampir 100

% agama Islam, adat istiadatnya merupakan adat Semende, dan

bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Semende.

4.19. Sarana Prasarana dan Kelembagaan Desa

Salah satu sarana prasarana perekonomian adalah pasar. Terdapat

14 pasar yang tersebar di 5 Kecamatan yang berada di sekitar KPHL Ogan

Ulu. Pasar tersebut merupakan pasar kalangan yang hanya menggelar

proses transaksi jual beli 1 minggu 1 kali, namun setiap harinya secara

bergiliran tercatat ada Pasar Kalangan yang buka.

Untuk sarana transportasi daerah sekitar kawasan KPHL Unit XIII

Ogan Ulu umumnya sudah terhubung jalan antar Desa / Kecamatan

dengan kondisi yang baik (aspal / cor beton). Jalan menuju ibukota

Kabupaten juga kondisinya sangat baik. Alat transportasi masyarakat

utama adalah sepeda motor karena daerahnya berbukit - bukit.

Sarana pendidikan berupa sekolah sudah ada dari SD sampai SMU /

SMK. Begitu juga dengan sarana prasarana kesehatan, di semua

Kecamatan sudah terdapat Puskesmas dan di tingkat Desa ada yang

berupa Pustu dan Puskesdes. Dokter berada di tingkat Kecamatan

sedangkan di tingkat Desa ada bidan dan perawat.

Kelembagaan yang berada di masyarakat yang ada saat ini adalah

Koperasi, sebagai contoh terdapat Koperasi Harapan Bersama di Desa

Pelakat.

Page 155: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-67

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

4.20. Interaksi Masyarakat dengan Kawasan Hutan

Sekitar 30 % luas wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu sudah menjadi

penutupan lahan non hutan. Hasil identifikasi kondisi penutupan lahan

tersebut merupakan lahan perkebunan kopi yang di garap oleh

masyarakat. Luas penutupan lahan non hutan berupa kebun kopi

mencapai ± 18.526,88 Ha atau sekitar 26,45 % dari luas wilayah KPHL

Unit XIII Ogan Ulu. Berdasarkan hasil identifikasi data BPS tahun 2014

terdapat 40 Desa yang berada di sekitar kawasan KPHL Unit XIII Ogan

Ulu dengan jumlah penduduk tercatat 42.377 jiwa.

Sejak tahun 2011 sudah ada 3 Desa yang mengikuti program HKm,

dan tahun 2013 bertambah satu Desa. Luas keseluruhan Kawasan Hutan

yang merupakan program HKm adalah 5.046 Ha. Pada tahun 2014

terdapat 12 Desa yang mengikuti program Hutan Desa dan sudah

mendapat persetujuan Menteri Kehutan dan 2 Desa sedang dalam proses.

Jumlah luas keseluruhan program Hutan Desa dari 14 desa tersebut

adalah 21.845 Ha.

b. Proyeksi Kedepan

Kelola sosial pada wilayah KPHLUnit XIII Ogan Ulu diupayakan untuk

dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pemanfaatan lahan

hutan, kesempatan berusaha, peningkatan kesempatan kerja, dan

penyedian fasilitas umum bagi penduduk sekitar. Seiring dengan adanya

pertambahan penduduk, maka Pertumbuhan dan perubahan sosial

kemasyarakatan merupakan perkembangan yang wajar. Dinamika

perubahan sosial masyarakat terjadi baik secara individu maupun

kelompok. Agar tidak terjadi penekanan terhadap fungsi hutan lindung

maka pemanfaatan hutan lindung oleh masyarakat harus melalui program

pembinaan dan pendampingan.

Fenomena gejolak sosial umumnya karena adanya perbedaan

kepentingan yang berdampak terhadap tatanan sosial dan kehidupan

Page 156: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-68

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

masyarakat. Sumber konflik dalam hal ini adalah adanya kepentingan

kebutuhan lahan untuk lahan garapan kebun kopi dan holtikultura yang

menjadi mata pencaharian masyarakat. Potensi konflik akan terus

berkembang dan semakin kompleks apabila tidak dikelola secara

profesional, proporsional dan mufakat maka tidak menutup kemungkinan

akan muncul konfliks di lapangan yang semakin nyata dan mengarah

pada konflisk fisik. Pada akhirnya akan merugikan semua pihak termasuk

pemerintahan daerah karena menciptakan kondisi politik dan stabilitas

lokal tidak kondusif untuk investasi usaha.

Pengelolaan sosial yang dapat dijadikan alternatif dan disepakati

bersama adalah dalam bentuk :

(1) Meminimalisir perbedaan persepsi tentang akses kegiatan dalam

tahapan proses antara lain proses pelibatan masyarakat dalam

pengelolaan kebun, proses pembangunan dan pengembangan

infrastrukur kawasan termasuk proses rekruitmen tenaga kerja lokal.

(2) Meningkatkan pelibatan kelembagaan masyarakat dalam

pengambilan keputusan yang berdampak terhadap masyarakat

antara lain pengelolaan lingkungan, Kegiatan CSR dan perencanaan

/ rekruitmen sumberdaya lokal.

(3) Melakukan evaluasi bersama terhadap program perusahaan dan

juga Program Desa untuk mensinergikan sasaran dan ruang lingkup

pengembangan wilayah dan pelibatan masing - masing pihak

sehingga tidak ada kegiatan yang tumpang tindih dan tidak tepat

sasaran.

(4) Membentuk tim terpadu antara KPH, perusahaan swata dan

masyarakat dalam hal perlindungan hutan dari gangguan kebakaran

hutan dan lahan

(5) Membangun forum pengelolaan konflik sosial yang melibatkan pihak

swasta, kelembagaan masyarakat dan pemerintah daerah. Melalui

Page 157: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Analisis dan Proyeksi IV-69

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

forum yang akan meningkatkan legalitas produks pengelolaan sosial

dan akan bisa lebih diterima berbagai pihak.

(6) Melakukan pendidikan dan pelatihan masyarakat dalam hal

pengolahan HHBK, manajemen organisasi, manajemen pemasaran,

serta penyusunan dan pengurusan proposal pembiayaan.

(7) Melakukan pengelolaan sumberdaya air untuk pengairan sawah dan

sumber air bersih untuk keperluan domestik.

(8) Pengelolaan konflik sosial harus diterapkan secara dini yaitu

dimasukan dari mulai tahap perencanaan serta selalu dilakukan

monitoring dan dievaluasi terutama dalam indikator pencapaiannya.

Penentuan skala prioritas pengelolaan akan memudahkan dalam

mengurai konflik. Menemukan sumber konflik dan dampak konflik

dapat diatasi dengan melakukan analisis kebijakan program para

pihak.`

Page 158: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-1

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

RENCANA KEGIATAN

Kondisi lingkungan strategis KPHL Unit XIII Ogan Ulu mengindikasikan bahwa

program - program pengelolaan mencakup spektrum yang cukup luas, mulai dari

pemantapan kawasan, perlindungan hutan, rehabilitasi hutan, membangun

kelembagaan, pemberdayaan masyarakat, peningkatan nilai ekonomi sumber daya

hutan, meningkatkan pendapatan masyarakat, mengelola konflik kehutanan,

pengembangan SDM KPH, serta melakukan penguatan pangkalan data KPHL Unit

XIII Ogan Ulu itu sendiri. Secara keseluruhan perencanaan kegiatan merupakan

upaya untuk membangun dan mengoptimalkan kelestarian ekologi, ekonomi

produksi dan sosial budaya dari kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu. Perencanaan

diprioritaskan untuk mencapai target yang paling memungkinkan untuk dicapai.

Target yang ingin dicapai merujuk pada proyeksi yang merupakan hasil dari analisis

yang telah dilakukan.

5.1. Inventarisasi dan Penataan Hutan Berkala

Sumber daya hutan adalah sumber daya dinamis dan memerlukan

pengelolaan yang adaptif sesuai perkembangan dan dinamikanya. Sementara

dinamika itu sendiri akan terukur bila dilakukan inventarisasi berkala terhadap

potensi, karakteristik bentang alam, kondisi sosial ekonomi, serta data

informasi lainnya. Secara lebih sepesifik, inventarisasi ditujukan untuk

mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan potensi sumber daya

hutan. Potensi sumber daya hutan ini meliputi sumber daya biogeofisik dan

sosial ekonomi. Pelaksanaan kegiatan inventarisasi harus dilakukan di semua

blok dan petak menggunakan metoda yang sesuai.

Pemantapan Kawasan Hutan secara yuridis dan de facto sangat

diperlukan dalam pengelolaan Kawasan Hutan. Secara keseluruhan Kawasan

Hutan di KPHL Unit XIII Ogan Ulu telah dilakukan tata batas, namun

BAB V

Page 159: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-2

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

rekonstruksi maupun pemeliharaan batas kawasan belum dilakukan secara

efektif. Kegiatan inventarisasi dilakukan secara berkala untuk mengetahui

perkembangan potensi hutan dan kondisi sosial di wilayah kelola KPHL Unit

XIII Ogan Ulu. Selain itu hasil inventarisasi ini dapat digunakan sebagai bahan

untuk mereview desain kawasan dan manajemen perencanaan. Kegiatan

inventarisasi dan penataan hutan secara berkala diarahkan kepada :

a. Rekontruksi dan pemeliharaan batas Kawasan Hutan.

Terkait dengan penetapan Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

pada tahun 2014 yang terangkum dalam penetapan kelompok hutan Bukit

Jambul Gunung Patah, Bukit Jambul Asahan, Bukit Nanti, Mekakau dan Air

Tebangka, maka akan dilakukan kegiatan :

1. Sosialisasi penetapan Kawasan Hutan dan batas - batasnya kepada

masyarakat sekitar KPHL, perusahaan swasta yang ada di sekitar KPHL

dan stakeholder terkait.

2. Melakukan pemeliharaan tanda batas dan rekonstruksi batas

b. Penataan dan pemeliharaan batas blok

Berdasarkan tata hutan yang sudah dilakukan di wilayah KPHL Unit

XIII Ogan Ulu dibagi menjadi 2 Blok yakni Blok Inti dan Blok Pemanfaatan,

sehingga KPHL Unit XIII Ogan Ulu merencanakan kegiatan :

1. Penandaan batas blok

2. Pemeliharaan batas blok

c. Penataan dan pemeliharaan batas kelas hutan dan petak.

Dari blok pemanfaatan dikelompokkan menjadi tiga kelas hutan yakni

kelas hutan peramuan, pemanfaatan HHBK dan pemanfaatan jasa

lingkungan. Dalam pengurusannya, pemanfaatan HHBK dan pemanfaatan

jasa lingkungan menggunakan dua pola administrasi yakni pola perizinan

dan pola kemitraan. Kelas perusahaan akan dibangun dalam kelas hutan

pemanfaatan HHBK dan Jasling, dengan ragam kelas perusahaan seperti

pada tabel berikut :

Page 160: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-3

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 5.1. Luas Kelas Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Blok Tata Hutan Kelas Hutan Luas (ha)

Inti 28.417

Pemanfaatan Blok Peramuan/ Pemungutan HHBK 13.207

Blok Pemanfaatan Jasling dan HHBK pola kemitraan

11.634

Blok Pemanfaatan Jasling dan HHBK pola perizinan

13.403

Jumlah 70.047 Sumber : Hasil Analisis Peta Tata Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

d. Inventarisasi Potensi Sumber Daya Hutan meliputi inventarisasi HHK,

HHBK, jasa lingkungan, dan satwa.

1. Inventarisasi potensi hasil hutan kayu pada hutan lindung dilaksanakan

untuk:

Melihat keragaman jenis yang hubungannya dengan

ketersediaan biodiversity yang dapat dijadikan sebagai sumber

benih dan sumber genetik.

Melihat potensi tegakan diukur dari nilai densitas, frekwensi dan

dominansi yang berhubungan dengan fungsi pokok sebagai

perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata

air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, dan memelihara

kesuburan tanah

Melihat nilai keseimbangan komunitas tumbuhan sebagai habitat

dan sumber pakan satwa liar

Untuk menilai simpanan karbon atas permukaan

2. Inventarisasi hasil hutan bukan kayu, dilanjutkan dengan menyusun

studi kelayakan pengembangan hasil hutan bukan kayu. HHBK yang

sudah teridentifikasi berpotensi untuk dikembangkan adalah rotan,

bambu, kemiri, buah - buahan (alpukat, durian, nangka), lada, pinang,

aren, strawberi, markisa dan sayur - sayuran.

Page 161: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-4

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

3. Inventarisasi jasa lingkungan, dilanjutkan dengan penyusunan studi

kelayakan pengembangan ekowisata, pemanfaatan sumberdaya air dan

sumber energi listrik

4. Inventarisasi flora dan fauna langka dan atau dilindungi meliputi

spesies, populasi, penyebaran, kondisi umum habitat, dan karakteristik

spesies.

5. Melakukan inventarisasi dan identifikasi High Concervation Value

Forest (HCVF), baik sebagai pelindung tata air maupun sebagai

pelindung keanekaragaman hayati.

6. Melakukan inventarisasi perhitungan nilai simpanan karbon.

7. Melakukan inventarisasi sumber benih baik untuk penentuan areal

produksi benih ataupun tegakan benih.

e. Inventarisasi konflik tenurial

Konflik tenurial merupakan wujud dari adanya permasalahan

perambahan hutan baik berupa pemukiman ataupun lahan garapan berupa

kebun. Konflik ini terjadi antara masyarakat dengan Kehutanan sehingga

KPHL mempunyai rencana kegiatan :

1. Mengidentifikasi konflik, melalui kegiatan sosialisasi dan penelitian sosial

2. Melakukan kegiatan pemetaan konflik

3. Melakukan studi penanganan konflik melalui pelatihan tenurial

assesment dan studi banding

4. Melakukan mediasi penanganan konflik dengan musyawarah mufakat

melalui pola pemberdayaan masyarakat dan pemecahan masalah

f. Penataan pengelolaan pemberdayaan masyarakat berbasis potensi dan

konflik sosial.

Kegiatan inventarisasi dan penataan hutan dapat dilakukan secara berkala

setiap 2 (dua) tahun. Kegiatan ini dapat bekerja sama dengan pemilik izin

usaha penggunaan hutan dan masyarakat pemilik izin HD dan HKM.

Page 162: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-5

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Selain itu KPHL Unit XIII Ogan Ulu dapat menjalin kerjasama dengan

lembaga pendidikan dan lembaga penelitian dalam melakukan inventarisasi dan

penataan hutan.

5.2. Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu

Pada PerMenHut Nomor P.6/Menhut-II/2010 tentang Norma, Standar

Prosedur dan Kriteria Pengelolaan Hutan pada KPHL dan KPHP. Bab III

tentang Tata Hutan dan Pengelolaan Hutan pada ayat 3 disebutkan bahwa

“Dalam pembagian blok sebagaimana dimaksud dimungkinkan untuk

menetapkan blok sebagai wilayah tertentu”, dan pada Pasal 7 ayat 3 “ Dalam

hal wilayah yang bersangkutan telah ada ijin atau hak, pembagian petak

menyesuaikan dengan petak yang telah dibuat oleh pemegang ijin atau hak.

Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Nomor.

P.5.VII-WP3H/2012 tentang Petunjuk Teknis Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung dan

Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi, yang diperjelas pada lampiran yang

berbunyi ” Pada setiap blok pemanfaatan baik di wilayah KPHL dan KPHP

yang berfungsi HL atau berfungsi HP agar di rancang areal - areal yang

direncanakan akan di kelola sendiri oleh KPH dalam bentuk wilayah tertentu”,

sehingga pada wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu ada beberapa areal yang

tidak ada izin dan bukan sebagai zona inti hutan lindung dapat diperuntukkan

sebagai pemanfaatan wilayah tertentu.

Wilayah tertentu yang akan dikelola oleh KPHL Unit XIII Ogan Ulu

adalah wilayah diluar Zona inti dan diluar perizinan, baik diluar izin sebagai

pemanfaatan HD dan HKm. Wilayah tertentu dalam tata hutan diperuntukkan

sebagai Blok Pemanfaatan Hutan. Total Luasan wilayah yang akan dikelola

sebagai wilayah tertentu adalah 24.311 Ha atau sekitar 34,71 %, sebaran

wilayah tertentu tersebut disajikan pada lampiran.

Page 163: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-6

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Gambar 5.1. Wilayah tertentu KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Tabel 5.2. Sebaran wilayah tertentu di KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Blok Tata Hutan Kelas Hutan Luas Jumlah petak

Pemanfaatan Peramuan 13.207 54

Pemanfaatan HHBK dan Jasling 11.634 50

Jumlah 24.841 104 Sumber : Peta Wilayah Tertentu KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Dengan adanya areal yang akan dikelola sebagai wilayah tertentu

diharapkan areal - areal tersebut dapat terkelola dengan efektif, selain itu

juga diharapkan adanya peningkatan produktivitas KPHL secara mandiri.

Kegiatan pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu akan lebih diarahkan pada

usaha peningkatan hasil hutan bukan kayu dan pengembangan jasa

lingkungan. sebagaimana yang menjadi misi KPHL Unit XIII Ogan Ulu, yang

pelaksanaannya akan mengkolaborasikan antara pemanfaatan Kawasan

Hutan yang lebih berorientasi pada kelola ekologi dan lingkungan, kelola

ekonomi produksi dan kelola sosial budaya.

Berbagai bentuk kegiatan yang dapat dilakukan adalah pengembangan

usaha HHBK yang diarahkan pada peningkatan usaha rotan, bambu, kemiri,

buah buahan (alpukat, durian, nangka), damar, lada, pinang, aren, markisa

dan sayur - sayuran. Usaha jasa lingkungan akan diarahkan pada

Page 164: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-7

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

pengembangan ekowisata, pemanfaatan sumberdaya air dan sumber energi

listrik.

Dalam mengoperasionalkan wilayah tertentu, KKPH akan mengacu

pada Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor : P.47/Menhut-II/2013 tentang

Pedoman Kriteria dan Standar Pemanfaatan Hutan di Wilayah Tertentu pada

KPHL dan KPHP. Realisasi pelaksanaannya dapat dilakukan secara sendiri

maupun bekerja sama dengan pihak lain. Apabila dirasakan telah cukup

memiliki kemampuan baik dari sisi sumber daya maupun sumber dana maka

pengelola dapat melakukannya secara mandiri. Namun apabila belum

memungkinkan untuk melakukannya sendiri maka dapat bekerja sama

dengan pihak lain dalam skema yang dimungkinkan oleh peraturan

perundangan yang berlaku.

Pengolahan pada wilayah tertentu dilakukan dengan pola kemitraan

dengan berbagi hasil pada waktu panen antaramasyarakat dan KPHL Unit XIII

Ogan Ulu. Pada saat ini akan dikembangkan pengolahan buah Markisa untuk

menjadi sirup, karena potensi diwilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu sangat

melimpah dan harga beli dikebun murah sedangkan dipasar sangat tinggi.

Pada petak yang berdekatan dengan Blok Inti akan ditanam rotan jenis

Jerenang dan Manau yang dilaksanakan dengan pola kemitraan, sedang pada

lokasi yang terdapat tanaman kopi akan dimitrakan penanaman tanaman

MPTS (Multi Perpose Threes Spicies).

Tabel 5.3. Rancangan pengelolaan pada wilayah tertentu

Kelas Hutan Luas Nomor Petak Kelas Perusahaan/ Rencana Usaha

Peramuan Pemanfaatan HHBK

13.207 11.000

40,42,32,33,5, 14,26,27,28,25, 22,7,8.91.89. 90.81,79,104,

105,128,123,130, 155,122,121,114, 171,173,195,186,

199,200,216,

1. Penanaman rotan 2. Pemanfaatan rotan 3. Usaha pengembangan kemiri 4. Usaha pengembangan buah-

buahan (Alpukat, Durian, Nangka)

5. Usaha penanaman Pinus untuk pemanfaatan getah

6. Usaha pengembangan pinang dan aren

Page 165: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-8

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Kelas Hutan Luas Nomor Petak Kelas Perusahaan/ Rencana Usaha 215,210,243

7. Usaha pengembangan markisa 8. Usaha pengolahan markisa

Pemanfaatan Jasling

624 237,234,196, 172,75

A. Ekowisata: 1. Wisata alam 2. Wisata edukasi

B. Pemanfaatan sumberdaya air C. Sumber energi listrik

Sumber : Hasil Analisis Peta Wilayah Tertentu KPHL Unit XIII Ogan Ulu

5.3. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Hutan

Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu dikelilingi oleh banyak Desa -

Desa yang ada di sekitarnya. Dengan demikian kepentingan masyarakat

sekitar kawasan perlu diperhatikan dan diakomodir sehingga dapat memberikan

manfaat yang positif bagi keberlangsungan pengelolaan KPHL Unit XIII Ogan

Ulu secara aman dan berkelanjutan.

Dengan adanya keterlibatan masyarakat dalam program Hutan Desa dan

Hutan Kemasyarakatan, akan membuka akses yang sangat luas bagi

masyarakat untuk dapat memanfaatkan sumber daya hutan di sekitarnya bagi

peningkatan kualitas hidup dan penghidupannya.

Dalam kerangka kelola sosial - ekonomi maka kegiatan pemberdayaan

masyarakat diarahkan pada :

a. Penyusunan rencana dan SOP pelibatan masyarakat

b. Pemberian akses pemanfaatan hutan bagi masyarakat sekitar hutan dalam

skema pengelolaan yang sesuai dengan peraturan.

c. Pembentukan Kelompok Tani Hutan (KTH) binaan pelibatan masyarakat

dalam pembangunan dan pengembangan HHBK dan jasa lingkungan

d. Pelaksanaan pembinaan kelembagaan masyarakat di sekitar hutan.

e. Pendidikan dan pelatihan dalam kerangka peningkatan keterampilan

pengelolaan hutan kepada masyarakat di sekitar hutan untuk meningkatkan

produktivitas, pengolahan dan pemasaran dari HHBK.

f. Pendidikan dan pelatihan dalam kerangka peningkatan keterampilan

pemanfaatan HHBK dan jasa lingkungan.

Page 166: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-9

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

g. Pemberdayaan dan pelibatan masyarakat dalam perlindungan hutan dan

kebakaran hutan.

h. Pemberdayaan dan pelibatan masyarakat dalam perlindungan

keanekaragaman hayati dan ekosistem.

Pelaksanaan pembinaan masyarakat disekitar Kawasan Hutan dapat

dilakukan bekerjasama dengan pemilik izin usaha penggunaan hutan yang

memiliki kewajiban yang sama dalam pemberdayaan masyarakat. Adapun

rencana pelibatan masyarakat dalam upaya pengelolaan wilayah kerja KPHL

Unit XIII Ogan Ulu seperti tabel 5.4 dibawah ini.

Tabel. 5.4. Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan wilayah kerja KPHL Unit XIII Ogan Ulu setiap tahun.

No Jenis Kegiatan Target Keterangan

1.

2. 3.

4. 5.

6.

Penyusunan SOP pelibatan Masyarakat Pembentukan KTH Pembinaan kelembagaan Masyarakat Diklat pengelolaan HHBK Petugas Pengamanan Hutan Swadaya Petugas pemadaman kebakaran hutan dan lahan

1 Macam

2 Kelompok 2 Desa

2 Kelompok

4 Orang

1 Regu

Dilaksanakan 1 kali untuk 10 tahun

5.4. Pembinaan dan Pemantauan Areal yang Telah Ada Izin

5.4.1. Pembinaan dan Pemantauan Pemanfaatan Hutan

Terhadap areal KPHL Unit XIII Ogan Ulu yang telah memiliki izin usaha

pemanfaatan hutan (HD dan HKm) perlu dilakukan pembinaan dan

pemantauan secara berkala. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan

pengelolaan kawasan hutan dapat berjalan sesuai perencanaan.

Kegiatan pembinaan dan pemantauan areal izin pemanfaatan-HD dan

HKm diarahkan pada :

a. Monev dan pembinaan terhadap proses jalannya pengurusan perizinan

Page 167: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-10

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

b. Melakukan monitoring dan evaluasi pada HKm yang sudah terbentuk,

sebagaimana yang tertuang dalam Peratutan Menteri Kehutanan Nomor:

P.52/Menhut-II/2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri

Kehutanan No. P.37/Menhut-II/2007 Tentang Hutan Kemasyarakatan

c. Melakukan monitoring evaluasi HD yang sudah terbentuk sebagaimana

yang tertuang dalam Peratutan Menteri Kehutanan Nomor: P.53/Menhut-

II/2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Mentri Kehutanan

Nomor: P.49/Menhut-II/2008 Tentang Hutan Desa

d. Monev dan pembinaan dalam penyusunan Rencana umum dan rencana

operasional pada HKm serta Rencana Kerja Hutan Desa (RKHD) dan

Rencana Tahunan Hutan Desa (RTHD) pada Hutan Desa

e. Monev terhadap pemenuhan kewajiban pemilik izin HKm dan HD terhadap

pembayaran PSDH, penataan batas areal, serta melakukan pengamanan

pencegahan dari terjadinya gangguan hutan.

f. Monev dan pembinaan terhadap pelestarian dan pengelolaan terhadap areal

konservasi, yakni kiri - kanan sungai atau daerah resapan air lainnya.

g. Monev dan pembinaan terhadap kesesuaian pelaksanaan rencana umun da

rencana operasional.

h. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan teknik budidya, pemanenan,

pengolahan hasil dan pemasaran

i. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan keuangan (administrasi keuangan,

pembiayaan dan peluang pasar)

Permasalahan dan hambatan yang ditemukan, selanjutnya dapat

dikoordinasikan dan didiskusikan dengan KPHL Unit XIII Ogan Ulu sebagai

penanggung jawab di tingkat tapak maupun pihak lain yang terkait.

5.4.2. Pembinaan dan Pemantauan Penggunaan Hutan

Terhadap areal KPHL Unit XIII Ogan Ulu yang telah digunakan untuk

kegiatan di luar sektor Kehutanan, maka dilakukan monitoring, evaluasi dan

pembinaan terhadap proses perizinan dan jalannya kegiatan. Monitoring dan

Page 168: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-11

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

evaluasi dilakukan secara berkala dengan mengacu pada peraturan yang

berlaku dan azas manfaat. Kegiatan penggunaan hutan yang ada di KPHL Unit

XIII Ogan Ulu adalah kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam panas bumi

yang di kelola menjadi energi listrik oleh PT. Pertamina Geothermal Energy

Lumut Balai dan Ijin Eksplorasi PT. Supremme Energy Rantau Dedap sehingga

yang menjadi arah monitoring dan evaluasi adalah :

a. Monev dan pembinaan terhadap proses jalannya pengurusan perizinan

b. Monev terhadap proses jalannya operasional kegiatan penggunaan Kawasan

Hutan

c. Monev terhadap pemenuhan kewajiban perusahaan terhadap pembayaran

PSDH dan DR bidang Kehutanan.

d. Monev dan pembinaan pelaksanaan Rehabilitasi DAS diluar wilayah IPPKH

serta reklamasi di wilayah penggunaan seperti kiri kanan jalan dan sekitar

sarana prasarana.

e. Melaksanakan koprdinasi dan pembinaan dalam pelaksanaan identifikasi

HCVF

f. Monev dan pembinaan terhadap pelestarian dan pengelolaan terhadap areal

konservasi, yakni kiri - kanan sungai atau daerah resapan air lainnya.

5.5. Penyelenggaraan Rehabilitasi pada Areal di Luar Izin

Untuk menjaga keseimbangan fungsi ekologis, ekonomis dan sosial secara

optimal, pada kawasan hutan yang kritis dan rusak maka perlu dilakukan

rehabilitasi. Lahan kritis yang berada di Kawasan Hutan di luar pemilik izin

usaha maka menjadi tanggung jawab dan kewenangan Pengelola KPHL Unit

XIII Ogan Ulu untuk melakukan rehabilitasi. Rehabilitasi ini dimaksudkan untuk

mengembalikan fungsi ekologi hutan agar dapat optimal kembali dan

diharapkan juga dapat memberikan fungsi ekonomi dan sosial. Kegiatan yang

direncanakan antara lain :

Page 169: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-12

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

1. Melakukan inventarisasi dan identifikasi lahan kritis dalam Kawasan Hutan

2. Melakukan pengelompokkan lahan kritis, untuk menentukan kebijakan

rehabilitasi, apakah rehabilitasi tersebut akan diarahkan pada fungsi lindung

atau fungsi produksi.

3. Melaksanakan rehabilitasi lahan khususnya pada areal yang ditinggalkan

pemiliknya menjadi belukar.

4. Bekerja sama dengan pemilik izin penggunaan Kawasan Hutan pada areal

rehabilitasi DAS

5. Menyusun rencana teknis kegiatan rehabilitasi

6. Melaksanakan kegiatan rehabilitasi dengan cara pemberdayaan masyarakat

baik dalam hal penyiapan bibit, penanaman dan pemeliharaan

7. Melakukan monitoring evaluasi terhadap kegiatan rehabilitasi yang telah

dilaksanakan.

Total lahan kritis yang berada di wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu adalah

20.257 Ha dengan level kekritisan 19.761 Ha agak kritis dan 496 Ha kritis.

Dalam Rencana Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan 2014 - 2019 (15 tahun)

yang disusun oleh BPDAS-HL Musi, rencana rehabilitasi yang terkait dengan

wilayah KPHL Unit XIII Ogan Ulu merupakan rehabilitasi kelompok hutan lindung

seluas 19.052 Ha, yang berada di Sub DAS Lematang dan Sub DAS Ogan

tersebar di 4 Kecamatan yakni Semende Darat Laut, Semende Darat Tengah,

Semende Darat Ulu dan Kota Agung

5.6. Pembinaan dan Pemantauan Rehabilitasi pada Areal yang Berizin.

Sesuai dengan peraturan perundangan maka untuk Kawasan Hutan yang

telah diberikan izin usaha maka tanggung jawab kegiatan rehabilitasi

diserahkan kepada pemilik izin usaha yang bersangkutan. Pihak pengelola KPHL

Unit XIII Ogan Ulu memiliki peran dalam pembinaan dan pemantauan terhadap

pelaksanaan rehabilitasi pada areal tersebut. Melalui pembinaan dan

pemantauan diharapkan kegiatan rehabilitasi dapat berjalan dengan baik sesuai

dengan perencanaan dan target pencapaian. Dari pelaksanaan pembinaan dan

Page 170: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-13

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

pemantauan ini diharapkan kegiatan rehabilitasi berjalan sesuai dengan

rencana dan peraturan yang berlaku.

Kegiatan pembinaan dan pemantauan rehabilitasi pada areal yang telah

berizin diarahkan pada :

1. Untuk izin pemanfaatan Hutan (HD) pelaksanaan rehabilitasi disesuaikan

dengan Rencana Tahunan Hutan Desa (RTHD), sedangkan untuk HKm

disesuaikan dengan Rencana Operasional.

2. Melakukan kordinasi dan pembinaan dalam pelaksanaan rehabilitasi

terhadap pemegang izin.

3. Mengarahkan pelaksanaan rehabilitasi agar memberdayakan masyarakat

sekitar hutan.

4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan rehabilitasi yang

sudah dilaksanakan oleh pemegang izin.

5.7. Perlindungan dan Konservasi Alam

Perlindungan dan konservasi alam dimaksudkan untuk menjamin Kawasan

Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu dapat berfungsi optimal secara ekologis.

Kegiatan perlindungan dan konservasi alam terutama ditujukan untuk

mencegah kerusakan dan mengamankan Kawasan Hutan dari berbagai

gangguan. Khusus di Kawasan Hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu pencegahan

dan pengamanan hutan difokuskan pada gangguan yang disebabkan oleh

aktifitas manusia.

Kegiatan perlindungan dan konservasi alam diarahkan pada upaya :

a. Pelaksanaan pengamanan hutan dari gangguan kebakaran hutan yang terdiri

dari :

1) Melakukan kegiatan yang terkait dengan pencegahan terjadinya

kebakaran :

(a) Membangun sistim informasi kebakaran (Sistem peringatan dini,

sistem peringkat bahaya kebakaran, sistem pemantauan titik panas)

Page 171: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-14

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

(b) Melakukan distribusi informasi kerawanan terjadinya kebakaran

melalui media cetak, elektronik, papan pengumuman dan larangan

dll)

(c) Membangun partisipasi masyarakat lokal

2) Pembentukan tim / regu pemadam kebakaran KPH, masyarakat dan

istansi terkait

3) Melakukan kegiatan yang terkait dengan penangan pasca kebakaran /

pemulihan hutan

(a) Penilaian dampak kebakaran

(b) Melakukan upaya partisipasi yuridikasi

(c) Melakukan upaya rehabilitasi (pemilihan jenis tanaman, pengadaan

bahan tanaman, menentukan sistim penanaman, melakukan

partisipasi masyarakat)

4) Melakukan kordinasi dengan pihak yang berkepentingan dan memiliki

kapasitas dalam pegendalian kebakaran, sebagaimana tercantum dalam

Instruksi Presiden No. 11 tahun 2015 yang tercatat ada 25 instansi.

5) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumberdaya dalam mendukung

kegiatan pengendalian kebakaran hutan

6) Melengkapi sarana dan prasarana untuk melakukan kegiatan

pengendalian kebakaran :

(a) Membangun jaringan jalan

(b) Membangun menara api

(c) Melengkapi alat komunikasi

(d) Teropong

(e) Kompas

(f) Alat transportasi

(g) Alat pemadam kebakaran (kepyokan, garu, kampak, canggkul, sekop,

pompa punggung, chain saw)

(h) Perlengkapan tim pemadam (baju tahan api, sepatu boat, helm,

sarung tangan, senter, golok, tempat minum)

Page 172: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-15

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

7) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pengendalian

kebakaran melalui :

(a) Pemberian kesempatan mengelola dan mengilah Kawasan Hutan

kepada masyarakat

(b) Pemberian insentif pada masyarakat

(c) Motivasi (rangsangan dan dorongan) untuk terlibat dalam

pengendalian kebakaran hutan

(d) Peningkatan kemampuan masyarakat terkain pengendalian kebakaran

(pencegahan dan pemadaman)

(e) Melakukan bimbingan terhadap masyarakat

(f) Pembentuan tim peduli api

8) Melakukan pengolahan lahan tanpa bakar (zero burning)

b. Pelaksanaan pengamanan hutan dari gangguan aktivitas perambahan hutan

yang terdiri dari kegiatan :

1) Melakukan inventarisasi dan identifikasi penyebab perambahan

2) Memberikan pemahaman pada masyarakat

3) Menyediakan mata pencaharian alternatif

4) Melakukan pembinaan dan pemberdayaan serta pelibatan dalam

pengelolaan hutan

5) Membangun berbagai inisiatif kolaborasi multi pihak diberbagai level

6) Melakukan pendampingan untuk mengikuti program pelibatan dalam

pengelolaan hutan melalui mekanisme perizinan

c. Pelaksanaan pengamanan hutan dari gangguan aktivitas penebangan liar

dengan kegiatan yang terdiri dari :

1) Melakukan ground chek dan patroli di tempat - tempat yang diduga

terjadi penebangan liar dan sepanjang jalur pengangkutan

2) Menerima dan menindak lanjuti informasi yang datang dari masyarakat

3) Melakukan pembinaan, pemberdayaan dan pelibatan masyarakat dalam

pengelolaan hutan

Page 173: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-16

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

4) Pembangunan kelembagaan dan memberikan reward and punisment

terhadap masyarakat yang telah berpartisipasi positif

5) Menyediakan mata pencaharian alternatif

6) Melakukan peningkatan dukungan sarana prasarana

d. Pembentukan kader konservasi pada masyarakat lokal

e. Bekerja sama dengan pihak pemegang izin dan pihak pemerhati lingkungan

dalam melakukan inventarisasi, pengawetan dan pemeliharaan areal

konservasi sebagaimana yang tercantum dalam Kepres No. 32 tahun 1990,

dengan kriteria - kriteria seperti kiri - kanan sungai (50 m sungai kecil, 100

m sungai besar), daerah resapan air, kedalaman gambut ≥ 3m, kelerengan

≥ 40%, sebagai kawasan yang mempunyai nilai konservasi tinggi di kawasan

hutan (High Conservation Value Forest).

f. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengawetan dan

pemeliharaan zona HCVF di areal yang memiliki izin pemanfaatan dan

penggunaan hutan.

g. Pengawetan dan pemeliharaan flora fauna dilindungi pada zona - zona

HCVF dan pada wilayah - wilayah yang diperuntukkan sebagai blok inti hutan

lindung.

h. Mengikuti program insentif serap dan simpan karbon

i. Berpartisipasi dalam program penurunan emisi gas rumah kaca,

sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Gubernur no. 34 tahun 2012.

5.8. Koordinasi dan Sinkronisasi Antar Pemilik Izin

Agar kegiatan pengelolaan hutan di kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

dapat berjalan efektif dan lancar maka diperlukan adanya koordinasi dan

sinkronisasi antar pemegang izin dan KPHL Unit XIII Ogan Ulu. Koordinasi

lebih ditunjukkan untuk saling bertukar informasi dan data serta pengalaman

antar pemilik izin pemanfaatan hutan. Sinkronisasi lebih diupayakan untuk

menyerasikan dan mengintegrasikan semua kegiatan di dalam kawasan yang

dikelola oleh masing - masing pemilik izin agar tidak saling tumpang tindih

Page 174: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-17

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

dan saling klaim. Fasilitasi kegiatan ini dapat diperankan oleh pengelola KPHL

Unit XIII Ogan Ulu. Kegiatan koordinasi dan sinkronisasi diarahkan pada :

a. Pelaksanaan koordinasi kegiatan antar pemegang izin dalam hal rehabilitasi

hutan dan rehabilitasi pada Daerah Aliran Sungai, sebagaimana kewajiban

perusahaan yang tercantum dalam peraturan Menteri Kehutanan RI No.

P.63/Menhut-II/2011

b. Melakukan kordinasi dalam hal penanganan konflik tenurial dengan

masyarakat

c. Pelaksanaan koordinasi dalam kegiatan mengimplementasikan CSR berupa

bantuan peningkatan kapasitas dan kualitas SDM, peningkatan

kesejahteraan masyarakat, ataupun bantuan dalam bentuk pembangunan

fisik.

d. Melakukan kordinasi dalam hal sosialisasi dan pelaksanaan program kepada

masyarakat.

5.9. Koordinasi dan Sinkronisasi dengan Stakeholders Terkait

Dalam upaya mengelola hutan di kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu agar

lebih berdaya guna dan memiliki dampak positif yang meluas maka diperlukan

adanya koordinasi dan sinkronisasi dengan stakeholders yang memiliki

keterkaitan dengan kegiatan pada tingkat tapak. Bentuk keterkaitan tersebut

dapat disebabkan karena fungsi, struktur, maupun kesamaan kepentingan

dan tujuan. Dengan berbagai peran maka akan memudahkan pencapaian

target dan mempercepat penyelesaian masalah dan kendala yang dihadapi.

Secara garis besar peranserta stakeholders tetap mengarah pada 3

kebijakan kelola yaitu kelola ekologi dan lingkungan meliputi perlindungan

dan pengamanan hutan, kelola sosial ekonomi dan kelembagaan serta kelola

produksi. Dalah hal stake holders yang terkait dengan arahan kelola ekologi

dan lingkungan adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas

Kehutanan Provinsi dan Kabupaten, Balai Pengelolaan DAS dan HL Musi,

BPKH Wilayah II, Balai KSDA, Balai Penelitian Kehutanan (BPK), BPTH, NGO

Page 175: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-18

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

lokal dan internasional yang bergerak dibidang Konservasi dan Lingkungan

dan Perguruan Tinggi. Untuk Stake holders yang terkait dengan perlindungan

hutan sesuai dengan yang tercantum dalam Intruksi Presiden No. 4 tahun

2005 tentang pemberantasan penebangan kayu illegal. Stakeholders yang

terkait dengan arah kelola sosek dan kelembagaan adalah Pemda Provinsi

dan Kabupaten, Dinas Kehutanan Provinsi dan Kabupaten, Swasta industri

hulu dan hilir bidang Kehutanan, NGO lokal, nasional dan internasional.

Adapun stakehoders yang terkait dengan kelola ekonomi produksi adalah

pemegang izin pemanfaatan hutan (HD dan HKm), juga terkait dengan

Kementerian Kehutanan, Pemda Provinsi dan Kabupaten, Dinas kehutanan

Provinsi dan Kabupaten, Para swasta Industri Hulu dan Hilir bidang

Kehutanan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perhubungan dan

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Stakeholders yang dimaksud

tercantum pada tabel 5.5.

Tabel 5.5. Daftar Stakeholders yang Terkait dalam pengelolaan KPHL Unit XIII

Ogan Ulu

No Stakeholders Terkait

1 KPHL Unit XIII Ogan Ulu 2 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 3 Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan 4 Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan 5 Pemerintah Daerah Kabupaten Muara Enim 6 UPT - UPT Kementrian Kehutanan (BPKH, BKSDA, BPPHP, BPTH,

BPK, BPDASHL) 7 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Selatan 8 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim 9 NGO Lokal, Nasional dan Internasional yang bergerak di bidang

konservasi dan lingkungan 10 Pihak Swasta Industri hulu dan hilir bidang Kehutanan 11 BAPPEDA Kabupaten Muara Enim 12 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim 13 Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Muara Enim 14 Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Muara Enim 15 Pemerintah Kecamatan dan Desa 16 Aparat Hukum (Kepolisian dan Kejaksaan)

Sumber : Hasil Analisis

Page 176: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-19

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Pelaksanaan koordinasi dilakukan disemua tingkatan saling bertukar

informasi dan data serta pengalaman antara Pengelola KPHL Unit XIII Ogan

Ulu dengan stakeholders, juga untuk melakukan pengembangan investasi,

melaksanakan perlindungan dan pengamanan hutan dan dalam

pemberdayaan masyarakat. Sinkronisasi dilakukan di semua tingkatan

dengan lebih mengupayakan pada menyerasikan dan mengintegrasikan

semua kegiatan di dalam kawasan KPHL Unit XIII Ogan Ulu agar sejalan

dengan berbagai tujuan dan kepentingan pembangunan yang lebih besar

yang sudah dikelompokkan menjadi kelola ekologi dan lingkungan , kelola

sosial ekonomi dan kelembagaan serta kelola produksi.

Tabel 5.6 Peranserta Stakeholder dalam Pengelolaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

No. Bentuk Kelola Parapihak yang terlibat

1 Ekologi/Lingkungan Perusahaan pemegang izin usaha pemanfaatan hutan (HD dan HKm),NGO/LSM, Lembaga Donor, Dinas Kehutanan Provinsi, BPDASHL Musi, BKSDA, Badan Lingkungan Hidup Provinsi dan Kabupaten,

2 Perlindungan dan pengamanan

Pemda Prov-Kab-Kec-Desa, NGO, BPDASHL Musi, BKSDA, Kepolisian

3 Ekonomi/Produksi Perusahaan pemegang izin usaha pemanfaatan hutan (HD dan HKm), BPDASHL Musi, investor, Dinas Kehutanan Provinsi dan Kabupaten, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

4 Kelembagaan Badan Kepegawaian Daerah,NGO/LSM, BPDASHL Musi, Lembaga Donor, Dinas Kehutanan Provinsi dan Kabupaten, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

5 Sosial Perusahaan pemegang izin usaha pemanfaatan (HD dan HKm), BPDASHL Musi, NGO/LSM, Lembaga Donor, Dinas Kehutanan Provinsi, Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan

Sumber : Hasil Analisis

Page 177: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-20

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

5.10. Penyediaan dan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia

Agar dapat berfungsi dengan baik maka sebagai institusi pengelola

Kawasan Hutan memerlukan kecukupan jumlah maupun kapasitas sumber

daya manusia. Untuk itu perlu diupayakan penyediaan sumber daya manusia

baik tenaga manajerial, teknis maupun non teknis dan pendukung. Perlu pula

disertai dengan upaya peningkatan kualitas dan kapasitas sumberdaya

manusia yang ada di institusi Pengelola KPHL agar dapat berperan optimal

bagi kemajuan KPHL.

Kegiatan penyediaan dan peningkatan kapasitas SDM diarahkan pada :

a. Identifikasi kebutuhan SDM dan personalia baik struktural, non struktural,

maupun fungsional.

b. Identifikasi kebutuhan pelatihan (training need assesment).

c. Pengembangan kapasitas personil melalui berbagai program pendidikan,

pelatihan dan pembinaan.

5.11. Pendanaan

Agar tercapai tujuan, sesuai visi dan misi KPHL Unit XIII Ogan Ulu,

diperlukan dukungan pendanaan yang kuat. Sumber pendanaan dapat berasal

dari KPHL Unit XIII Ogan Ulu sendiri dan sumber dana lain. Dukungan dana

lainnya dimungkinkan untuk diperoleh dengan menjalin kerjasama dan

kemitraan dengan berbagai pihak, pemegang izin usaha yang ada di dalam

wilayah KPHLUnit XIII Ogan Ulu, APBN, APBD, Anggaran Pendapatan Belanja

Desa yang ada disekitar wilayah, mitra lembaga donor, dana dari swadaya

masyarakat dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat. Kegiatan yang

dilakukan terkait dengan sumber pendanaan adalah :

1. Mengusahakan dan memanfaatkan sumber dana dari anggaran APBD dan

APBN

2. Mengusahakan dan memanfaatkan sumber dana dari pihak ke-3 dalam

bentuk kemitraan atau investasi

Page 178: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-21

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

3. Mengusahakan dan memanfaatkan sumber dana baik dari perusahaan

swasta ataupun NGO Internasional dalam bentuk kemitraan atau investasi

4. Mengusahakan dan memanfaatkan dana kemitraan atau hibah yang tidak

mengikat dari NGO Internasional

5. Menyiapkan KPHL Unit XIII Ogan Ulu untuk mendapatkan dana secara

mandiri dari bisnis yang KPH sendiri kembangkan

5.12. Sarana dan Prasarana

Agar pengelolaan kawasan hutan KPHL Unit XIII Ogan Ulu dapat

berhasil dengan baik diperlukan berbagai sarana prasarana pokok dan

penunjang. Saat ini sarana prasarana yang dimiliki oleh KPHL Unit XIII Ogan

Ulu terdiri dari 2 unit motor,2 unit laptop, 1 unit komputer desktop, 1 unit

printer standar, 1 unit printer A-3, 3 unit GPS, dan 2 unit kompas. Target

pengadaan sarana prasarana diarahkan pada :

a. Pengadaan dan pembangunan prasarana kantor berupa Kantor KPHL,

Kantor Resort beserta sarana pendukung operasional kantor.

b. Pengadaan sarana transportasi roda 4 dan roda 2.

c. Pengadaan perlengkapan peralatan survey dan perpetaan

d. Pengadaan dan pembangunan sarana dan prasarana perlindungan untuk

bidang pencegahan dan pengendalian kebakaran

e. Pembangunan pos penjaga keamanan hutan

f. Membangun jaringan jalan / koridor yang menghubungkan petak - petak

dalam wilayah kelas hutan dan kelas perusahaan

g. Pengadaan sarana telekomunikasi.

h. Pengadaan alat perlengkapan kerja di lapangan.

i. Pengadaan dan pembangunan mes dan rumah dinas

Page 179: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-22

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

5.13. Pengembangan Database

Untuk kelangsungan kegiatan KPHL Unit XIII Ogan Uludalam jangka

waktu yang cukup lama ini diperlukan adanya database (data -data dasar)

menyangkut Kawasan Hutan, izin pemegang usaha, kegiatan- kegiatan dari

KPHL Unit XIII Ogan Ulu dari awal terbentuknya KPHL hingga rencana

pengembangan ke depan dari KPHL Unit XIII Ogan Ulu ini. Database ini

mutlak diperlukan untuk dapat merencanakan kegiatan sebelumnya, sehingga

diharapkan tujuan kegiatan dapat tercapai. Data base yang diperlukan untuk

pengembangan data lebih lanjut adalah data hasil penyelidikan kondisi dan

potensi Kawasan Hutan, data perkembangan sosial ekonomi masyarakat, data

hasil riset dan data administrai tata ruang kawasan maupun wilayah. Bentuk

pengembangan database diarahkan pada :

a. Pengadaan peralatan pendukung database.

b. Pengembangan sistem database.

c. Penyusunan dan pengelolaan database dan pusat informasi KPH

d. Pembuatan Website KPH dan operasionalnya.

5.14. Rasionalisasi Wilayah Kelola

Untuk terwujudnya kepastian areal kerja, dilakukan kegiatan tata batas,

penataan ruang yang efisien dan efektif, Penataan Areal Kerja (PAK) dengan

membuat zonasi pada areal kerja. Inventarisasi hutan dilakukan untuk

memperbaiki strategi dan pengembangan wilayah kelola yang sesuai dengan

kondisi terkini. Pelaksanaan rasional wilayah kelola ini dapat dilakukan

bekerjasama dengan pemegang izin pemanfaatan hutan (HD dan HKm) pada

areal masing - masing. Pada zona inti hutan lindung dan wilayah tertentu

Pengelola KPHL Unit XIII Ogan Ulu dapat melakukannya secara mandiri.

Bentuk rasionalisasi wilayah kelola diarahkan pada :

a. Tata batas kawasan pada arael di dalam izin.

b. Tata batas kawasan pada areal di luar izin.

c. Penataan ruang dan areal kerja melalui pembuatan zonasi.

Page 180: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-23

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

d. Sosialisasi dan implementasi program

5.15. Review Rencana Pengelolaan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (10 tahun) KPHL Unit XIII

Ogan Ulu yang telah disusun dan syahkan seiring berjalannya waktu tidak

menutup kemungkinan ada perubahan yang signifikan, sehingga diperlukan

kegiatan untuk meninjau kembali rencana pengelolaan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Kesesuaian antara rencana dan data serta fakta di lapangan,

akan memudahkan pelaksanaan pengelolaan di tingkat tapak. Selain itu,

upaya pengelolaan hutan yang efektif dan efisiensi dalam kerangka

kelestarian hasil dan kelestarian hutan dapat terwujud. Beberapa kegiatan

yang memungkinkan dapat dilakukan untuk review Rencana Pengelolaan

antara lain dengan :

1. Melakukan pendataan ulang apabila ada perubahan perkembangan

kondisi perizinan pemanfaatan dan penggunaan hutan.

2. Melakukan inventarisasi dan identifikasi permasalahan baru yang muncul

dan diperlukan tindak lanjut kebijakan.

3. Melakukan inventarisasi peluang rencana unggulan prioritas.

4. Melakukan konsultasi publik terkait review rencana pengelolaan

5. Melakukan review RPHJP KPHL

5.16. Pengembangan Investasi

Sebagai suatu unit kelola yang memiliki kewenangan untuk mengelola

kawasannya sendiri, upaya untuk mengembangkan investasi menjadi suatu

keharusan. Investasi yang dilakukan oleh KPHL Unit XIII Ogan Ulu diarahkan

pada kelola ekologi dan lingkungan kelola ekonomi produksi dan kelola sosial

budaya yang memberikan manfaat ekonomi bagi KPHL Unit XIII Ogan Ulu

sendiri maupun pemerintah dan masyarakat. Pengelolaan produksi dapat

berupa pengembangan hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan,

Page 181: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-24

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

sedangkan pengelolaan ekologi diarahkan pada perlindungan, konservasi dan

pengembangan investasi jasa lingkungan. Pengelolaan sosial dalam hal ini

adalah dalam pelaksanaan pengembangan investasi selalu melibatkan dan

memberdayakan masyarakat. Skema pengembangan investasi yang dapat

dilakukan antara lain :

a. Pengembangan investasi hasil hutan bukan kayu.

b. Pengembangan investasi jasa lingkungan (ekowisata, pemanfaatan

sumberdaya air dan sumber energi serta jasa simpan dan serap karbon)

c. Pengembangan investasi pembangunan industri pengolahan Hasil Hutan

Bukan Kayu

Secara administrasi pengembangan investasi akan dituangkan dalam

Penyusunan Rencana Bisnis KPH yang akan sinergi dengan Rencana

Pengelolaan Hutan Jangka Pendek (Rencan Kerja Tahunan). Selain itu untuk

memperkuat kondisi kelembagaan maka KPH melakukan kegiatan penyiapan

menuju PPK - BLUD.

Tabel 5.7. Matriks Pengembangan Investasi

No Tahun

Kegiatan Kegiatan Pengembangan Lembaga/Mitra

1 2016-2017 Penyusunan Rencana Pengelolaan

Hutan Jangka Pendek (RKT),

Penyusunan Rencana Bisnis KPH,

Penataan petak kerja, sosialisasi ,

pembentukan kelembagaan

kemitraan, Studi Kelayakan dll

KPHL,

Pemerintahan

Setempat dan

Pihak ke - III

2 2017-dst...

1. Investasi Hasil Hutan Bukan Kayu a. Pemilihan jenis b. Studi kelayakan dan analisis

pasar c. Penyuluhan, pelatihan,pembinaan

dan pendampingan d. Penataan petak kerja e. Pengembangan jenis terpilih f. Pembangunan unit industri

pengolahan g. Penguatan kelembagaan dan

kemitraan

KPHL, Pemda,

Kemen LHK, Pihak

ke - III dan

masyarakat

Page 182: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-25

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

2. Investasi Jasa Lingkungan a. Penentuan jenis jasa lingkungan b. Penyusunan studi kelayakan jenis

jasa lingkungan c. Inventarisasi dan identifikasi

potensi ekowisata d. Sosialisasi pembangunan ataupun

pengembangan jasa lingkungan e. Pembentukan kelembagaan

kemitraan

3 2020- dst. 1. Pembangunan usaha jasa lingkungan a. Pembangunan sumber air bersih

dan atau sumber air minum b. Pembangunan sumber energi

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

c. Pembangunan ekowisata (air terjun dan panas bumi)

d. Pembangunan wisata agro 2. Pembangunan usaha HHBK

a. Pengembangan usaha rotan b. Pengembangan usaha damar c. Pengembangan usaha bambu d. Pengembangan usaha buah –

buahan e. Pengembangan getah pinus f. Pengembangan usaha kemiri g. Pengembangan usaha lada h. Pengembangan usaha pinang dan

aren i. Pengembangan usaha makisa

Pengembangan usaha sayur-sayuran

3. Pengembangan usaha produksi benih dan bibit

4. Pengembangan usaha pengolahan hasil kopi

5. Pengembangan usaha pengolahan markisa

6. Pengembangan usaha pengolahan hasil hutan bukan kayu lainnya

Mitra / Pihak ke -

III

Sumber : Hasil Analisis

Page 183: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-26

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 5.8. Matrik Rencana Kegiatan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

1 Inventari sasi

dan Penataan

Hutan Berkala

1. Untuk

menciptakan kedaulatan

dan kepastian wilayah kelola

KPH

2. Untuk mengidentifik

asi potensi SDA dan

kondisi sosial

wilayah kelola Sebagai

bahan dan informasi

dalam mengambil

kebijakan

terhadap wilayah kelola

A. Inventarisasi Hutan

Menyeluruh Berkala 1. Rekonstruksi dan

pemeliharaan batas kawasan hutan

a. Sosialisasi

penetapan kawasan hutan

b. Pemeliharaan tanda batas

dan rekostruksi

batas 2. Penataan dan

pemeliharaan batas blok

a. Penandaan batas blok

b. Pemeliharaan

batas blok 3. Penataan dan

pemeliharaan batas kelas hutan dan

petak

4. Inventarisasi potensi

sumberdaya hutan a. Inventarisasi

potensi hasil

hutan kayu

KPHL Unit

XIII Ogan Ulu

bekerja sama

dengan

BPKH, BPDAS

HL Musi

Di mulai

tahun 2016 dan

dilakukan secara

bertahap

secara terus menerus

selama 10 tahun

KPHL

Unit XIII Ogan

Ulu

3 Desa

3 Km

5 Km

5 Km

5 Km

1 Keg

10.000

30.000

50.000

25.000

50.000

15.000

APBD,

APBN, dan

sumber dana

lainnya

KPHLUnit

XIII Ogan Ulu, BPKH,

BPDASHL Musi, Dinas

Kehutanan

Provinsi

Page 184: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-27

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

b. Inventarisasi

potensi hasil hutan bukan

kayu c. Inventarisasi

potensi jasa lingkungan

d. Inventarisasi

flora dan fauna langka

e. Inventarisasi dan identifikasi

HCVF

f. Perhitungan nilai simpan

serap karbon 5. Inventarisasi

sumber benih

a. Inventarisasi areal produksi

benih b. Identifikasi

tegakan benih 6. Inventarisasi

konflik tenurial

a. Mengidentifika si konflik

b. Pemetaan konflik

c. Melakukan

studi penangan

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

15.000

15.000

50.000

15.000

15.000

15.000

15.000

10.000

10.000

15.000

Page 185: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-28

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

konflik

d. Melakukan mediasi

penangan konflik

7. Penataan pengelolaan

pemberdayaan

masyarakat berbasis potensi

dan konflik sosial

1 Keg

1 Keg

15.000

15.000

2 Pemanfaatan Hutan pada

Wilayah Tertentu

1. Terkelolanya wilayah-

wilayah diluar izin

2. Peningkatan

produktivitas KPH secara

mandiri 3. Terinventarisir

nya perambahan

hutan

4. Terjaganya hutan dari

ancaman kebakaran

hutan

5. Terselesaikan nya konflik

6. Terjalin

A. Perencanaan 1. Sosialisasi RPHJP

Ogan Ulu 2. Membuat

perjanjian

kemitraan antara masyarakat dengan

masyarakat perambah

3. Penyusunan panduan dan

regulasi

pembangunan pola kemitraan pada

wilayah tertentu 4. Penyusunan studi

kelayakan

pengembangan HHBK

KPHL Unit XIII Ogan

Ulu

Dimulai tahun 2016

secara terus menerus

selama 10

tahun

Wilayah tertentu

1 Keg

2 KTH

1 Buku

2 KTH

5.000

10.000

5.000

20.000

APBD, APBN,

Sumber Dana

Lainnya

KPHL Unit XIII Ogan

Ulu, BPDAS Musi, BPKH,

Dinas

Kehutanan Provinsi,

BPK, NGO, Perguruan

Tinggi, mitra swasta, stake

holder terkait

dan masyarakat

Page 186: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-29

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

harmonisasi

dengan masyarakat

7. Terbentuknya unit

manajemen bisnis KPH

5. Penyusunan studi

kelayakan pengembangan

jasa lingkungan (jasa sumberdaya

air, Ekowisata, simpan dan serap

karbon serta

program penurunan emis

GRK) B. Pemanfaatan Lahan

1. Penanaman

berbagai jenis MPTS (jenis

kemiri, Aren dan buah-buahan)

2. Penanaman

berbagai jenis HHBK seperti

rotan,lada,pinang, bambu

3. Pengembangan jasa lingkungan

4. Penangkaran

satwa 5. Membangun

kerjasama dengan investor

(pihak ke-3)

dalam

Tahun 2016

s/d 2025

2 Desa

180 Ha

100 Ha

1 Lokasi

1 Lokasi

1 Keg

20.000

180.000

100.000

400.000

900.000

25.000

Page 187: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-30

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

pengelolaan dan

pemanfaatan hutan

6. Pemberdayaan dan pembinaan

masyarakat C. Pengolahan Hasil

1. Usaha

pengembangan dan pengolahan

hasil madu alam 2. Usaha pengolahan

Markisa

3. Usaha pengolahan buah-buahan dan

sayuran

2 KTH

2 Desa

2 Desa

1 Desa

10.000

20.000

90.000

10.000

3 Pemberdayaan Masyarakat

Dalam Pengelolaan

Hutan

1. Pelibatan masyarakat

dalam pengelolaan

hutan 2. Pemberdayaan

dan

pembinaan masyarakat

3. Peningkatan ekonomi

masyarakat

1. Penyusunan rencana dan SOP pelibatan

masyarakat 2. Pemberian akses

pemanfaatan hutan bagi masyarakat

sekitar hutan

3. Pembentukan kelompok tani hutan

(KTH) 4. Pembentukan

kelembagaan

masyarakat (koperasi dll) di sekitar hutan

KPHL Unit XIII Ogan

Ulu, BPDAS Musi,

Perguruan tinggi,

Lembaga

penelitian, perusahaan

mitra, NGO

2017

Setiap tahun selama 10

tahun

KPHL Ogan

Ulu dan masyara

kat sekitar

1 Buku

2 Desa

2 KTH

2 Unit

10.000

10.000

10.000

10.000

KPHL Unit

XIII Ogan

Ulu, Dishut

Muara

Enim, Dishut

Provinsi Sumsel,

Kemlhk

, Desa, NGO,

Lemba

KPHLUnit XIII Ogan

Ulu,BPDAS Musi, BPK,

NGO, Perguruan

Tinggi, mitra

swasta, stake holder terkait

dan masyarakat

Page 188: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-31

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

5. Melaksanakan

pendidikan dan pelatihan teknik

budidya, pemanenan, pengolahan hasil dan

pemasaran 6. Melaksanakn

pendidikan dan

pelatihan keorganisasian

7. Melaksanakan pendidikan dan

pelatihan keuangan

(administrasi keuangan,

pembiayaan dan peluang pasar)

8. Menyusun panduan

dan SOP pemberdayaan dan

pelibatan masyarakat dalam perlindungan

hutan 9. Membentuk

kelembagaan

masyarakat peduli hutan (kebakaran,

perambahan dan ilegal loging)

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Desa

10.000

10.000

10.000

5.000

5.000

ga

Donor

Page 189: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-32

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

10. Pemberdayaan dan

pelibatan masyarakat dalam pengembangan

jasa lingkungan (sumberdaya air,

ekowisata, serta simpan dan serap

karbon)

11. Pembinaan petani HD dan HKm

1 Keg

2 Lokasi

5.000

10.000

4 Pembinaan

dan Pemantauan

Areal yang Telah Ada

Izin

1. Agar

pelaksanaan pengelolaan

di wilayah izin lahan sesuai

dengan

perencanaan dan

peraturan yang berlaku

2. Agar dapat menyelesaika

n

permasalahan konflik

tenurial secara

bersama-

sama 3. Agar

terciptanya

A. Pembinaan dan

Pemantauan Pemanfaatan Hutan

Kemasyarakatan (HKm dan HD)

1. Melakukan monev

dan pembinaan terhadap proses

jalannya pengurusan izin.

2. Melakukan monitoring dan

evaluasi pada

HKm yang sudah terbentuk

3. Melakukan

monitoring

evaluasi HD yang

sudah terbentuk

KPHL Unit

XIII Ogan Ulu

Dishut Sumsel,

Kemen LHK

Setiap tahun

selama 10 tahun

Blok

pemanfaatan

HKm dan blok

penggun

aan

14 Lokasi

1 Lokasi

14

Lokasi

28.000

2.500

14.000

APBD,

APBN

KPHLUnit

XIII Ogan Ulu, NGO

Page 190: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-33

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

sinergi dalam

hal pemberdayaa

n dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat

4. Agar

tercapainya hutan

sebagai fungsi,

ekologi, sosial

ekonomi, dan produksi

4. Monev dan

pembinaan penyusunan RKHD

dan RTHD, pembayaran PSDH

dan pengelolaan areal konservasi.

5. Melaksanakan

pendidikan dan pelatihan teknik

budidya, pemanenan,

pengolahan hasil

dan pemasaran 6. Melaksanakan

pendidikan dan pelatihan

keuangan

(administrasi keuangan,

pembiayaan dan peluang pasar)

B. Pembinaan dan Pemantauan

Penggunaan Hutan

1. Monev dan pembinaan

terhadap para pemegang izin

14 Desa

1 Keg

1 Keg

2 Lokasi

14.000

15.000

15.000

10.000

Page 191: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-34

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

2. Monev kegiatan

penggunaan Kawasan Hutan

3. Monev terhadap pemenuhan

kewajiban perusahaan

terhadap

pembayaran PSDH dan DR bidang

Kehutanan. 4. Monev dan

pembinaan

pelaksanaan rehabilitasi DAS

diluar wilayah IPPKH serta

reklamasi di

wilayah penggunaan

5. Melaksanakan kordinasi dan

pembinaan dalam pelaksanaan

identifikasi HCVF

6. Monev dan pembinaan terhadap

pelestarian dan pengelolaan

terhadap areal

konservasi, yakni

2 Lokasi

2 Lokasi

4 Lokasi

1 Keg

1 Keg

10.000

5.000

10.000

5.000

5.000

Page 192: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-35

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

kiri - kanan sungai

atau daerah resapan air lainnya.

5 Penyelenggaraan

Rehabilitasi

pada Areal di Luar Izin

1. Untuk menjaga

keseimbang

an fungsi ekologis

dan ekonomis

2. Agar

pelaksanaan

rehabilitasi berjalan

efektif,

memberikan nilai

fungsi yang nyata

1. Melakukan inventarisasi dan identifikasi lahan

kritis dalam Kawasan

Hutan 2. Melakukan

pengelompokkan lahan kritis, untuk

menentukan kebijakan

pelaksanaan rehabilitasi 3. Mensinergikan dengan

program RTK - RHL BPDASHL Musi

sebagai UPTD pusat

Ditjen PDAS dan Hutan Lindung Kemen LHK

dan RP - RHL Dinas Kehutanan Kabupaten.

4. Bekerjasama dengan pemilik IPKH dalam

pelaksanaan rehabiliasi

DAS 5. Menyusun rancangan

teknis kegiatan rehabilitasi

6. Melaksanakan kegiatan

rehabilitasi dengan cara pemberdayaan

masyarakat

KPHL Unit XIII Ogan

Ulu

bekerjasama dengan

pihak ke-3 dan

masyarakat

1 kali setahun

selama 10

tahun

Blok pemanfa

atan

kemi traan

dan per izinan

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

180 Ha

180 Ha

15.000

10.000

10.000

5.000

24.000

27.000

APBD, APBN,

Peme

gang Izin

Penggunaan

Kawasa

n Hutan dan

sumber lainnya.

KPHL Unit XIII Ogan

Ulu, BPDAS

Musi, Dinas Kehutanan

kabupaten, Perguruan

Tinggi, NGO,

pihak ke-3, masyarakat

Page 193: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-36

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

7. Melakukan monitoring

evaluasi terhadap kegiatan rehabilitasi

yang telah dilaksanakan

1 Keg

10.000

6 Pembinaan

dan Pemantauan

Rehabilitasi pada Areal

yang Berizin

1. Agar

pelaksanaan

rehabilitasi hutan di

wilayah izin

lahan sesuai

dengan perencanaa

n dan

peraturan yang

berlaku. 2. Agar

pelaksana an

rehabilitasi

hutan dapat

melibatkan masyarakat

3. Agar

pelaksana an

rehabilitasi

1. Pemanfaatan hutan

disesuaikan dengan RTHD untuk HD dan

rencana operasional untuk HKm

2. Melakukan kordinasi

dan pembinaan terhadap pemilik izin

pemanfaatan dan penggunaan hutan

dalam perencanaan

kegiatan rehabilitasi 3. Mengarahkan

pelaksanaan rehabilitasi agar

memberdayakan masyarakat sekitar

hutan

4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap

kegiatan rehabilitasi yang sudah

dilaksanakan oleh

pemegang izin

KPHL Unit

XIII Ogan Ulu bekerja

sama dengan

Kemen

LHK, Dishut Prov.

1 kali

setahun selama 10

tahun

Blok

pemanfaatan

HKm- HD, blok

penggu

naan

15

Lokasi

2 Lokasi

2 Desa

2 Lokasi

15.000

5.000

5.000

5.000

APBD,

APBN

KPHL Unit

XIII Ogan Ulu, Petani

HKm - HD, BPDASHL

Musi, Dinas

Kehutanan Provinsi,

Perguruan Tinggi, NGO,

masyarakat

Page 194: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-37

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

hutan

efektif dan memberi

kan nilai nyata

terhadap fungsi

ekologi,

ekonomi dan sosial

7 Perlindungan

dan Konservasi

Alam

1. Melindungi

zona inti hutan

lindung agar berfungsi

ekologis

secara maksimal.

2. Pencegahan kerusakan

dan pengamanan

hutan

3. Mengkonservasi

biodiversity (Flora dan

fauna)

4. Mengkonservasi areal

yang

a. Perlindungan terhadap

kebakaran hutan 1. Melakukan

kegiatan yang terkait dengan

pencegahan

kebakaran hutan 2. Pembentukan

tim/regu pemadam kebakaran

3. Melakukan kegiatan yang

terkait dengan

penanganan pasca kebakaran/pemulih

an hutan 4. Melakukan

kordinasi dengan

pihak yang berkepentingan

dan memiliki

KPHL Unit

XIII Ogan Ulu bekerja

sama dengan

pemegang

izin HKm. HD dan

pengunaan hutan

beserta masyarakat

sekitar

2 kali

setahun selama 10

tahun

1 kali 10 Tahun

KPHL

Ogan Ulu

1 Keg

1 Regu

1 Desa

2 Desa

10.000

64.000

250.000

5.000

APBD,

APBN

KPHL Unit

XIII Ogan Ulu, BKSDA,

Perguruan Tinggi, NGO

dan stake

holder terkait

Page 195: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-38

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

termasuk

pada areal yang

mempunyai nilai

konservasi tinggi (High

Conservation

Value Forest)

kapasitas dalam

pengendalian kebakaran hutan

5. Meningkatkan kuantitas dan

kualitas sumberdaya dalam

mendukung

kegiatan pengendalian

kebakaran hutan 6. Melengkapai

sarana dan

prasarana untuk melakukan

kegiatan pengendalian

kebakaran

7. Meningkatkan peran serta

masyarakat dalam kegiatan

pengendalian kebakaran

8. Melakukan

pengolahan lahan tanpa bakar (zero burning)

1 Keg

1 Paket

1 Keg

10 Ha

10.000

500.000

10.000

150.000

Page 196: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-39

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

b. Pencegahan /

pengendalian perambahan hutan

1. Melakukan inventarisasi dan

identifikasi penyebab

perambahan

2. Memberikan pemahaman pada

masyarakat 3. Menyediakan mata

pencaharian

alternatif 4. Melakukan

pembinaan dan pemberdayaan

serta pelibatan

dalam pengelolaan hutan

5. Membangun berbagai inisiatif

kolaborasi multi pihak diberbagai

level

6. Melakukan pendampingan

dalam program pelibatan

masyarakat

mekanisme

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

15.000

5.000

10.000

10.000

15.000

15.000

Page 197: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-40

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

perizinan

7) Melakukan ground chek dan patroli di

tempat - tempat yang diduga terjadi

penebangan liar dan sepanjang

jalur pengangkutan

8) Menerima dan menindaklanjuti

informasi yang datang dari

masyarakat

9) Melakukan pembinaan,

pemberdayaan dan pelibatan

masyarakat dalam

pengelolaan hutan 10) Pembangunan

kelembagaan dan memberikan

reward and punisment

terhadap

masyarakat yang telah berpartisipasi

positif 11) Menyediakan mata

pencaharian

alternatif

3 Lokasi

1 Kali

1 Desa

2 Orang

1 Keg

15.000

7.500

10.000

5.000

25.000

Page 198: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-41

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

12) Melakukan

peningkatan dukungan sarana

prasarana c. Pembentukan kader

konservasi pada masyarakat lokal

d. Melakukan

pemeliharaan areal konservasi sebagai

kawasan yang memiliki nilai

konservasi tinggi

e. Melakukan monev terhadap pelaksanaan

pengawetan dan pemeliharaan zona

HCVF

f. Melakulan pemeliharaan flora

dan fauna dilindungi g. Mengikuti program

insentif serap dan simpan karbon

h. Berpartisipasi dalam

program penurunan emisi gas rumah kaca

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

25.000

10.000

15.000

10.000

10.000

5.000

5.000

8 Koordinasi

dan Sinkronisasi

Antar Pemilik

1. Menyerasi

kan dan mengintegra

sikan semua

1. Pelaksanaan koordinasi

kegiatan antar pemegang izin dalam

hal rehabilitasi hutan

KPHL Unit

XIII Ogan Ulu,

pemilik

2 kali

setahun selama 10

tahun

Blok

pemanfaatan

perizi

1 Keg

5.000

APBD,

APBN

KPHL Unit

XIII Ogan Ulu,

Perusahaan

Page 199: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-42

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

Izin kegiatan

pemanfaatan dengan

pengelolaan KPHL secara

umum dan khusus

2. Saling

bertukar informasi,

data dan pengalaman

3. Terciptanya

kesinergian dalam hal

pemberdayaan dan

program

peningkatan kesejahteraa

n masyarakat

2. Melakukan kordinasi

dalam hal penanganan konflik tenurial dengan

masyarakat 3. Pelaksanaan koordinasi

dalam kegiatan mengimplementasikan

CSR berupa bantuan

peningkatan kapasitas dan kualitas SDM,

peningkatan kesejahteraan

masyarakat, ataupun

bantuan dalam bentuk pembangunan fisik.

4. Melakukan kordinasi dalam hal sosialisasi

dan pelaksanaan

program pemberdayaan

masyarakat.

izin

pemanfaatan hutan,

pemilik izin

penggunaan hutan,

Dishut

Muara Enim,

Dishut Sumsel,

Kemlhk

nan dan

blok penggun

aan

1 Keg

1 Keg

1 Keg

10.000

5.000

5.000

pemilik izin

penggunaan, Petani HKm,

BPK, BPTH, BPDAS, Musi,

BKSDA, Dinas

kehutanan

Provinsi dan Dinas

Kehutanan Kabupaten

9 Koordinasi

dan Sinkronisasi

dengan Stakeholders

Terkait

Menyerasikan

dan mengintegrasika

n semua kegiatan agar

sejalan dengan

berbagai tujuan dan kepentingan

pembangunan

1. Pelaksanaan kordinasi

dilakukan di semua tingkatan meliputi

tukar informasi dan pengalaman,

perlindungan dan

pengamanan hutan, serta pemberdayaan

masyarakat.

KPHL Unit

XIII Ogan Ulu,

Perusahaan pemilik izin

pengguna

an, Petani HKm-HD,

2 kali

setahun selama 10

tahun

KPHL

Ogan Ulu

1 Keg

10.000

KPHL,

Dinas Kehutan

an Prov.

KPHL Unit

XIII Ogan Ulu, Dinas

Kehutanan Provinsi,

BPK, BPTH,

BPDASHL Musi, BKSDA,

perusahaan

Page 200: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-43

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

daerah 2. Sinkronisasi dilakukan

di semua tingkatan dengan cara

menyerasikan dan mengintegrasikan

semua kegiatan KPHL agar sejalan dengan

tujuan dan

kepentingan pembangunan lokal,

regional dan nasional

1 Keg

5.000

pemilik izin

penggunaan, petani HKm

dan HD, Perguruan

tinggi, NGO dan stake

holder

lainnya

10 Penyediaan dan

Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya

Manusia

Agar fungsi pengelolaan

dapat berjalan dengan baik

1. Identifikasi dan pengusulan

kebutuhan pegawai baik struktural, non

struktural, maupun

fungsional 2. Identifikasi kebutuhan

pelatihan (training need assesment)

3. Pengembangan kapasitas personil

melalui berbagai

program pendidikan, pelatihan dan

pembinaan

KPHL Unit XIII Ogan

Ulu, Kemen LHK,Dishut

Provinsi,

BPDASHL Musi,NGO

Setiap tahun

selama 10 tahun

KPHL Ogan

Ulu

1 Kali

1 Kali

4 kali

5.000

5.000

20.000

KPHL, APBN,

APBD 1. Sumsel,

APBD

KPHL Unit XIII Ogan

Ulu, Perusahaan

pemilik izin

penggunaan, BPK, BPTH,

BPDAS, BKSDA,

Dinas Kehutanan

Provinsi,

stake holder terkait

lainnya, NGO

11 Penyediaan Pendanaan

1. Terselenggaranya realisasi

rencana pengelolaan

1. Mengusahakan dan memanfaatkan sumber

dana dari anggaran APBD dan APBN

KPHL Unit XIII Ogan

Ulu, Kemen LHK, Dishut

Provinsi,

Setiap tahun

selama 10 tahun

KPHL Ogan

Ulu

1 Keg

2.000

KPHL Unit XIII

Ogan Ulu,

APBN,

KPHL Unit XIII Ogan

Ulu, Kementrian

KLHK,

Page 201: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-44

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

2. Terbentuknya

unit bisnis di KPH

2. Mengusahakan dan

memanfaatkan sumber dana dari pihak ke-3

dalam bentuk kemitraan atau

investasi 3. Mengusahakan dan

memanfaatkan sumber

dana baik dari perusahaan swasta

ataupun NGO Internasional dalam

bentuk kemitraan atau

investasi 4. Mengusahakan dan

memanfaatkan dana kemitraan atau hibah

yang tidak mengikat

dari NGO Internasional

5. Menyiapkan KPHL Unit XIII Ogan Ulu untuk

mendapatkan dana secara mandiri dari

bisnis yang KPH sendiri

kembangkan

NGO dan

pihak ke-3

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

10.000

10.000

10.000

15.000

APBD 1.

Sumsel, APBD

Pemerintah

Daerah Provinsi,

Dinas Kehutanan

Provinsi, NGO dan

Pihak ke-3

1. Pengadaan dan

pembangunan prasarana kantor

berupa kantor KPHL,

KPHL Unit

XIII Ogan Ulu

1 kali

setahun selama 10

tahun

KPHL

Unit XIII Ogan

Ulu

1 Unit dan

5 Unit

900.000

1.500.000

APBD,

APBN dan

lembaga

KPHL Unit

XIII Ogan Ulu,

Kementrian

Page 202: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-45

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

12 Sarana dan

Prasarana

Untuk

menjalankan fungsi

administrasi & mendukung

operasional pengelolaan

kantor resort beserta

sarana pendukung operasional kantor.

2. Pengadaan sarana transportasi roda 4

dan roda 2. 3. Pengadaan

perlengkapan

peralatan survey dan perpetaan

4. Pengadaan dan pembangunan sarana

dan prasarana

perlindungan untuk bidang pencegahan

dan pengendalian kebakaran

5. Pembangunan pos

penjaga keamanan hutan

6. Pengadaan sarana telekomunikasi.

7. Pengadaan alat perlengkapan kerja di

lapangan.

8. Pengadaan dan pembangunan mes

dan rumah dinas

14 Unit dan

1 Unit

1 Set

1 Set

2 Lokasi

6 Unit

20 Stel

1 Unit

434.000

450.000

250.000

500.000

300.000

1.500.000

5.000

800.000

donor,

CSR

KLHK, BPDAS

HL Musi, Pemerintah

Daerah Provinsi,

Dinas Kehutanan

Provinsi,

NGO.

13 Pengembangan Database

Untuk keberlangsunga

n kegiatan KPH

1. Pengadaan peralatan

pendukung

KPHL Ogan Ulu

Setiap 5 tahun sekali

selama 10

KPHL Unit XIII

Ogan

1 Keg

100.000

APBD, APBN

dan

KPHL Unit XIII Ogan

Ulu,

Page 203: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-46

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

database

2. Pengembangan sistem database

3. Penyusunan dan pengelolaan

database dan pusat informasi

KPH

4. Pembuatan website KPH dan

operasionalnya

tahun Ulu

1 Keg

1 Keg

1 Keg

50.000

100.000

25.000

lembaga

donor

Kementrian

KLHK, BPK, BPTH,

BPDASHL Musi, BKSDA,

Pemerintah Daerah

Provinsi,

Dinas Kehutanan

Provinsi, Perguruan

tinggi, NGO.

14 Rasionalisasi Wilayah

Kelola

Untuk memperbaiki

strategi dan

pengembangan wilayah kelola

sesuai dengan kondisi terkini

1. Tata batas Kawasan Hutan pada arael di

dalam izin.

2. Tata batas kawasan pada areal di luar izin.

3. Penataan ruang dan areal kerja melalui

pembuatan zonasi. 4. Sosialisasi dan

implementasi program

KPHL Ogan Ulu

bekerjasa

ma dengan

Kem LHK dan

pemegang izin

Setiap 5 tahun

sekali

selama 10 tahun

KPHL Unit XIII

Ogan

Ulu

2 Lokasi

1 Keg

1 Keg

1 Keg

50.000

50.000

75.000

15.000

KPHL Ogan Ulu

,Peme

Gang izin konsesi,

Kem LHK,

Dishut Sumsel,

KPHL Unit XIII Ogan

Ulu,

Kementrian KLHK, BPKH,

Pemerintah Daerah

Provinsi, Dinas

Kehutanan

Provinsi, NGO.

15 Review

Rencana Pengelolaan

Penyesuaian

rencana pengelolaan

dengan kondisi terkini antara

rencana, tata

1. Melakukan pendataan

ulang terhadap perubahan

perkembangan kondisi perizinan pemanfaatan

dan penggunaan

KPHL Unit

XIII Ogan Ulu

Bekerja sama

dengan

Setiap lima

tahun sekali

selama sepuluh

tahun

KPHL

Unit XIII Ogan

Ulu

1 Keg

25.000

KPHL

Unit XIII Ogan

Ulu, Kemen

LHK

KPHL Unit

XIII Ogan Ulu,

Kementrian LHK, BPKH,

BPDASHL

Page 204: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-47

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

kelola dan fakta

di lapangan

hutan.

2. Melakukan inventarisasi dan

identifikasi permasalahan baru

yang muncul dan diperlukan kebijakan

3. Melakukan inventarisasi

peluang rencana unggulan prioritas.

4. Melakukan konsultasi publik terkait review

rencana pengelolaan

5. Melakukan review RPHJP KPHL Unit XIII

Ogan Ulu

tenaga ahli

atau pihak ketiga

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

50.000

25.000

50.000

75.000

Musi,

BPKSDA, BPTH, BPK

Pemerintah Daerah

Provinsi, Dinas

Kehutanan

Provinsi, NGO.

16 Pengembangan Investasi

Percepatan pembangunan

dan peningkatan produktivitas

KPH yang mandiri

1. Pengembangan investasi HHBK

2. Pengembangan investasi jasa

lingkungan (sumberdaya air, eko

wisata serta simpan,

sumber energi dan serap karbon)

3. Pengembangan investasi pengolahan

hasil hutan bukan

kayu 4. Penyusunan RPHJPd

(Rencana Kerja

KPHL Ogan Ulu bekerja

sama dengan

pemilik izin, NGO,Pergur

uan tinggi

dan Pihak ke-3

Setiap tahun

selama 10 tahun

KPHL Unit XIII

Ogan Ulu

2 Desa

5 Desa

2 Desa

1 Buku

50.000

50.000

60.000

25.000

APBD, APBN

dan lemba

ga donor

KPHL Ogan Ulu,

Kementrian KLHK, ,

BPKH, BPDAS,

BPKSDA,

BPTH, BPK, Pemerintah

Daerah Provinsi,

Dinas

Kehutanan Provinsi,

NGO,

Page 205: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-48

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

No Program Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi

Kegiatan

Target

Jumlah

Dana Rp (x1.000)

Sumber

Dana Para Pihak

Tahunan)

5. Penyusunan rencana bisnis KPH

6. Penyiapan menuju PPK-BLUD

1 Buku

1 Keg

15.000

25.000

investor

pihak ke-3

Sumber : Hasil Analisis

Page 206: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-49

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Tabel 5.9. Tata Waktu Rencana Kegiatan Pengelolaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu

Program Waktu

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

1. Inventarisasi berkala wilayah kelola serta penataan hutannya

2. Pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu

3. Pemberdayaan masyarakat

4. Pembinaan dan Pemantauan (controlling) pada areal KPHL yang telah ada izin pemanfaatan dan penggunaan

5. Penyelenggara an rehabilitasi pada areal di luar izin

6. Pembinaan dan pemantauan (controlling) pelaksanaan rehabilitasi pada areal yang sudah ada izin pemanfaatan dan penggunaan

7. Penyelenggara an perlindungan hutan dan konservasi alam

8. Penyelenggara an koordinasi dan sinkronisasi antar pemegang izin

9. Koordinasi dan sinergi dengan instansi dan stakeholder

Page 207: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Rencana Kegiatan V-50

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Program Waktu

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

terkait

10. Penyediaan dan peningkatan kapasitas SDM

11. Penyediaan Pendanaan

12. Penyediaan sarana dan prasarana

13. Pengembangan database

14. Rasionalisasi wilayah kelola

15. Review Rencana Pengelolaan

16. Pengembangan investasi

Sumber : Hasil Analisis

Page 208: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Pembinaan Pengawasan dan Pengendalian V I-1

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

PEMBINAAN PENGAWASAN

DAN PENGENDALIAN

Kegiatan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian di lakukan dalam

kerangka menjamin tercapainya target yang diinginkan. Cara pencapaian target ini

dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan. Agar dapat berjalan sesuai dengan

perencanaan maka peran pembinaan, pengawasan, dan pengendalian menjadi

sangat penting.

6.1. Pembinaan

Pembinaan yang dilakukan oleh KPHL Unit XIII Ogan Ulu, adalah

pembinaan terhadap (1). Sumberdaya dan Personalia / karyawan internal KPH,

(2) . pemegang izin pemanfaatan hutan (HD dan HKm), (3.) pihak ke-3 sebagai

mitra pengelola hutan, dan (4) masyarakat sebagai mitra pengelolaan hutan

serta masyarakat yang ada di sekitar hutan. Pembinaan tersebut dilakukan

secara kontinyu dengan memiliki prioritas aspek/ jenis pembinaan yang

dilakukan dan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Dalam

pelaksanaannya KPH dapat bekerjasama dengan perguruan tinggi, Dinas

kehutanan Provinsi dan Kabupaten, UPT-UPT Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan, NGO Lingkungan atau pihak pihak lain yang kompeten

dibidangnya. Materi-materi pembinaan meliputi materi teknis, kelembagaan,

manajemen, sosial, ekonomi, dan perlindungan.

Muatan dan materi pembinaan secara teknis adalah melakukan

pendekatan terhadap kaidah-kaidah perlindungan hutan, konservasi, budidaya

tanaman hutan HHBK, dan budidaya holtikutura menurut ruang dan waktu

pengelolaan. Secara kelembagaan adalah membentuk lembaga masyarakat

antara lain Kelompok Tani Hutan yang mempunyai cara pandang pengelolaan

hutan lestari. Managemen meliputi perilaku organisasi dan kegiatan sesuai

dengan regulasi dan teknis pengelolaan. Pembinaan sosial antara lain

membangunan opini, sistem sosial dan hubungan sosial secara harmonis.

BAB VI

Page 209: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Pembinaan Pengawasan dan Pengendalian V I-2

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Pembinaan ekonomi antara lain dalam pengokohan sumber dan pembangunan

ekonomi produktif berorientasi pada pemanfaatan sumberdaya hutan lestari

dan pembinaan perlindungan yang menjadikan seluruh komponen ataupun

parapihak menjadi aliansi dalam penyelamatan sumberdaya hutan dalam hal:

1. Pelaksanaan pencegahan kerusakan hutan akibat kebakaran hutan

2. Pelaksanaan pengamanan hutan dari gangguan kegiatan perambahan

hutan

3. Pelaksanaan pengamanan hutan dari gangguan kegiatan penebangan liar

Untuk menunjang tercapainya pembinaan secara efektif dan efisien

maka dilakukan pembentukan kader kader pengelolaan hutan sinergi dengan

yang dijadikan target prioritas , kader pengelolaan yang bisa dibentuk antara

lain Kader perlindungan hutan, Kader Pengelola Sumber Daya Hutan Lestari,

Kader Penyuluh Swadaya, Kader Agroforestry dan Kader lainnya sesuai dengan

spesifikasi khusus KPHL Unit XIII Ogan Ulu.

6.2. Pengawasan

Pengawasan terhadap kinerja internal KPHL, mitra pemanfaatan dan

penggunaan hutan serta masyarakat sebagai mitra dilaksanakan agar

tercapainya efektifitas kerja sesuai dengan yang sudah direncanakan. Dalam

pelaksanaan pengawasan strategi pengawasan dilakukan dengan 3 (tiga)

metode atau jenjang yaitu ;

1. Pengawasan secara rutin adalah pengawasan terhadap adminisitrasi

pelaporan pengelolaan rutinitas bulanan.

2. Pengawasan secara formal dan menyeluruh dilakukan secara berkala setiap

semester (6 tahun).

3. Pengawasan secara khusus/ Insidentil .dilakukan berdasarkan tingkat

kepentingan khusus dan terdapat kejadian hal luar biasa yang memerlukan

tingkat pengawasan secara khusus. Hasil pengawasan digunakan sebagai

bahan perbaikan perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan ke depan.

Page 210: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Pembinaan Pengawasan dan Pengendalian V I-3

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

6.3. Pengendalian

Pengendalian meliputi kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

kegiatan pengelolaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu. Kegiatan monitoring dilakukan

agar hasil yang dicapai dapat memenuhi atau sesuai dengan target yang telah

ditetapkan. Monitoring dan evaluasi secara formal dilakukan secara berkala

setiap semester (6 bulan). Namun dalam keadaan tertentu dapat dilakukan

monitoring dan evaluasi secara khusus. Hasil pengendalian digunakan sebagai

bahan evaluasi perbaikan perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan, dan/atau

perbaikan terhadap pengelolaan KPHL Unit XIII Ogan Ulu ke depan.

Tabel 6.1. Matrik Pembinaan Pengawasan dan Pengendalian

Pokok bahasan

Uraian materi Objek/Mitra Skala waktu

Sasaran Pencapaian

Pembinaan

Admistrasi/ Teknis/ manajemen

Rapat rutin internal

Staf internal Setiap bulan

Evaluasi pencapaian volume pekerjaan sesuai rencana dan evaluasi kinerja staf

Rapat rutin mitra

Para pihak dalam wilayah izin

Setiap enam bulan

Para pihak terlibat dalam pencapaian target dan sasaran pengelolaan.

Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat

Penguatan kelembagaan dan peran aktif

Setiap enam bulan

Meningkatkanya partisifasi masyarakat dalam pembangunan hutan

Pemanfaatan hutan

HHBK dan Jasa lingkungan

Setiap tiga bulan

Optimalisasi manfaat dan hasil hutan

Pengembangan IPTEK

Penelitian aspek potensial

Setiap satu tahun

Menggali potensi yang dapat dikelola dan dikembangkan

Pengendalian

Administrasi/ Teknis/

Rapat rutin internal

Staf internal Setiap bulan

Page 211: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Pembinaan Pengawasan dan Pengendalian V I-4

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

Pokok bahasan

Uraian materi Objek/Mitra Skala waktu

Sasaran Pencapaian

Manajemen

Rapat rutin Para pihak dalam wilayah izin

Setiap tiga Bulan

Singkronisasi dan harmonisasi kegiatan

Pemberdayaan dan kelembagaan Masyarakat

Penguatan kelembagaan dan peran aktif

Setiap enam bulan

Daya dukung masyarakat dalam pembangunan kawasan

Pemanfaatan Hutan

HHBK dan Jasa lingkungan

Setiap tiga bulan

Potensi pertumbuhan dan pemanfaatan sesuai dengan studi yang dilakukan

Pengembangan IPTEK

Penelitian aspek potensial

Setiap satu tahun

Penemuan strategi nilai tambah kawasan.

Pengawasan

Administrasi/ Teknis/ Manajemen

Rapat rutin internal

Staf internal Setiap bulan

Rapat Rutin Para pihak dalam wilayah izin

Setiap empat Bulan

Adanya penyempurnaan kegiatan sesuai dengan target yang ditetapkan

Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat

Penguatan kelembagaan dan peran aktif

Setiap enam bulan

Terbentuknya kelembagaan masyarakat secara aktif

Pemanfaatan hutan

HHBK dan Jasa lingkungan

Setiap tiga bulan

Memenuhi azas dan ktriteria legalitas dan konsep pengelolaan

Pengembangan IPTEK

Penelitian aspek potensial

Setiap satu tahun

Pengembangan IPTEK sesuai dengan visi dan misi pengelolaan

Page 212: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Pemantauan Evaluasi dan Pelaporan VII-1

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

PEMANTAUAN EVALUASI

DAN PELAPORAN

Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan merupakan instrumen penting untuk

mengkoordinasikan, menyempurnakan dan menyesuaikan kembali kegiatan-kegiatan

KPHL Unit XIII Ogan Ulu dari perubahan-perubahan temporal yang terjadi atau apa

bila dinilai adanya kelemahan dalam penyusunan perencanaan dan proses

pekerjaan. Dengan adanya kegiatan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan maka

setiap kendala dan inefesiensi yang terjadi dapat segera dicarikan solusi untuk

mengatasinya. Selain itu, pelaksanaan kegiatan dapat terus berjalan sesuai dengan

rencana pencapaian target yang telah ditetapkan. Nilai penting dari kegiatan ini

adalah sebagai saran pertanggungjawaban kegiatan serta organisasi pengelolaan

sehingga kinerja organisasi dan progres pembangunan KPHL bisa terukur secara

baik dengan arah yang jelas.

7.1. Pemantauan

Kegiatan pemantauan merupakan upaya monitoring dan pembinaan

organisasi pengelolaan dan operasional agar proses kegiatan sejalan dengan

rekomendasi dan perencanaan serta kebijakan organisasi yang telah disusun

dan disepakti. Kegiatan pemantauan dilakukan seiring dengan pelaksanaan

pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Pemantauan tidak hanya pada kegiatan

yang bersifat terjadwal tetapi juga dilakukan terhadap aspek lainnya yaitu

dalam lingkup kegiatan produksi dan perlindungan. Kegiatan tersebut meliputi

pemantauan perencanaan, operasional, perlindungan, pemberdayaan dan

partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan serta aktivitas organisasi

pengelolaan mitra atau pemegang izin yang ada. Prosedur pemantauan harus

memiliki instrument yang jelas baik dalam unsur-unsurnya, kriteria dan

capaian/ tolok ukur yang disepakati dalam manajemen sehingga mempunyai

baku standar dan kriterianya.

BAB VII

Page 213: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Pemantauan Evaluasi dan Pelaporan VII-2

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

7.2. Evaluasi

Kegiatan evaluasi merupakan tindak lanjut hasil pemantauan dan

pendampingan serta pembinaan. Dengan dilakukan evaluasi secara terjadwal

dan menyeluruh dimaksudkan untuk mengukur kinerja kegiatan dalam dimensi

pengelolaan. Evaluasi dapat dilakukan dalam tahapan kegiatan dengan hasil

yang dapat terukur pada tahapan tersebut dan pada saat setelah selesai suatu

kegiatan. Evaluasi melibatkan pihak perencana, pelaksana, pemantau dan atau

pihak independent dengan harapan hasil dari evaluasi bersifat independen

yang bisa di analisis secara menyeluruh menurut tahapannya. Dengan

melibatkan pihak Independent diharapkan laporan/study yang dilakukan dapat

memberikan informasi hasil lebih objektif , proporsional dan adanya masukan

atau upaya tindak lanjut yang lebih baik karena dinilai oleh pihak yang

berkompeten profesional.

7.3. Pelaporan

Pelaporan kegiatan KPHL sebagai salah satu bentuk

pertanggungjawaban dan taat terhadap regulasi pengelolaan, juga merupakan

dokumentasi kegiatan. Pelaporan ditujukan kepada unit / instansi di atasnya

dan pejabat yang berwenang serta pihak lain yang menurut aturannya harus

mendapatkan laporan tersebut. Prosedur dan skema pelaporan disesuikan

dengan petunjuk teknis berdasarkan pada peraturan yang telah ditetapkan.

Adapun penyajian laporan ini terbagi atas 3 (tiga) katagori yaitu ;

1. Laporan Rutin

Merupakan penyampaian pertanggungjawaban kemajuan pekerjaan secara

periode tertentu. Laporan rutin ini meliputi laporan bulanan, Triwulan dan

tahunan. Laporan rutin meliputi laporan fisik maupun keuangan (biaya dan

pendapatan). Laporan triwulan merupakan penyampain kegiatan dan

pertanggungjawaban per tiga bulan dan dibuat dalam waktu proses

pekerjaan sedangkan laporan tahunan merupakan laporan akhir per tahun

Page 214: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Pemantauan Evaluasi dan Pelaporan VII-3

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

kegiatan. Laporan rutin di buat oleh unit pelaksana kegiatan atau lembaga

KPHL yang diberikan wewenang penyusunan laporan.

2. Laporan Insidentil

Merupakan penyampaian proggres report terhadap kegiatan yang

dievaluasi khusus berdasarkan pada kriteria dan kepentingan yang bersifat

mendesak, khusus dalam penyajian khusus. Pelaporan insidentil obyeknya

bisa didasarkan pada kegiatan rutin maupun kegiatan yang bersifat tidak

rutin (keproyekan). Proses pelaksanaan dan pelaporan yang bersifat

Insidentil dilakukan oleh tim auditor khusus.

3. Laporan atas Kegiatan Parsial dan khusus.

Merupakan laporan yang menurut sifat dan ketentuannya harus dibuat

berdasarkan regulasi kegiatan bersifat tunggal atau parsial. Kegiatan ini

ditujukan khususnya menurut sifat dan jenis ruang lingkupnya mempunyai

spesifikasi khusus antara lain kegiatan perekayasaan, penelitian dan

laporan kelembagaan sosial. Kaidah pelaporan mempunyai aturan khusus

sesuai dengan teknik dan metode penyajiannya tidak hanya bersifat rutin ,

insidentil tetapi lebih pada pendekatan teori dan metode studi yang

dilakukan.

Output dan tindak lanjut laporan rutin, laporan insidentil mapun laporan

khusus tersebut merupakan dokumen pengelolaan yang erat kaitannya dengan

proses penyempurnaan dan optimalisasi organisasi untuk memenuhi tujuan

dan maksud serta sasaran pengelolaan. Tindak lanjut yang dilakukan bisa

dengan melakukan reposisi kegiatan, pembinaan sumberdaya dan anggaran,

adendum atau revisi pekerjaan dengan terlebih dahulu melakukan

penyempurnaan dokumen perencanaan dan regulasi pemantauan, evaluasinya

kembali.

Page 215: kphl.sim-pdashl.menlhk.go.idkphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok_rphjp/RPHJP KPHL Ogan Ulu.pdf · LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN

Penutup VIII-1

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit XIII Ogan Ulu Kabupaten Muara Enim

PENUTUP

Rencana pengelolaan hutan jangka panjang (RPHJP) KPHL Unit XIII Ogan

Ulu ini merupakan pedoman dan arahan pelaksanaan pengelolaan kawasan hutan di

tingkat tapak dalam jangka 10 tahun. Oleh karena itu dokumen perencanaan ini

masih bersifat makro dan indikatif. Dengan demikian masih diperlukan penjabaran

lebih lanjut ke dalam rencana-rencana yang lebih rinci dan dengan cakupan masa

perencanaan yang lebih pendek.

RPHJP yang telah disusun ini diharapkan dapat dipedomani oleh semua pihak

yang memiliki kepentingan dan keterkaitan dengan KPHL Unit XIII Ogan Ulu.

Pelaksanaan dan penjabaran lebih lanjut dari RPHJP ini perlu dimonitor pencapaian

pelaksanaannya agar tetap konsisten sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Namun disadari pula bahwa masa perencanaan ini cukup panjang sehingga

seringkali sulit untuk dapat memprediksi dinamika yang terjadi baik dari sisi teknis,

kebijakan, maupun politis. Dalam kerangka ini maka RPHJP KPHL Unit XIII Ogan

Ulu. ini terbuka untuk dapat direview agar dapat sinkron dan tetap bersinergi

terhadap kebijakan maupun kepentingan banyak pihak, selama dapat memberikan

dampak yang lebih baik untuk ke depannya.

BAB VIII