Kota Ideal Inochent

13
there’s something about geometry + architecture June 14, 2012 Grid : Ideal City Plan? Filed under: ideal cities — taniamanaf @ 11:36 Le Corbusier mengatakan bahwa sebuah kota yang ideal didasari oleh aturan geometri. Berangkat dari hal ini, saya tertarik untuk melihat city plan dari beberapa kota yang dikategorikan sebagai kota paling maju di dunia. Parameter maju dalam konteks ini cukup sederhana. Pertama adalah didasari pendapatan per kapita dari para pekerja (masyarakat kota tersebut) secara rata- rata. Parameter kedua adalah kenaikan gaji rata-rata pekerja pada setiap tahunnya. Parameter ketiganya adalah tingkat inflasi dan depresiasi nilai mata uang masing- masing negara. Keempat, parameter yang dibuat adalah sekecil apakah besar jumlah pengangguran di kota-kota tersebut. Setelah dilakukan sistem penilaian dengan cara pembobotan, maka Union Bank of Switzerland menentukan beberapa nama kota paling maju di dunia. Kota-kota tersebut adalah New York, Los Angeles, Kopenhagen, Zurich, Jenewa, Oslo, London, Muenchen, Stockholm, dan Sydney. . Gambar 6, Peta Kota Stockholm

description

fhgtrthy6uiukkyuiujhkdgsdfefdasfdsafasfsadf

Transcript of Kota Ideal Inochent

theres something about geometry + architectureJune 14, 2012

Grid : Ideal CityPlan?

Filed under:ideal cities taniamanaf @ 11:36Le Corbusier mengatakan bahwa sebuah kota yang ideal didasari oleh aturan geometri. Berangkat dari hal ini, saya tertarik untuk melihat city plan dari beberapa kota yang dikategorikan sebagai kota paling maju di dunia.

Parameter maju dalam konteks ini cukup sederhana. Pertama adalah didasari pendapatan per kapita dari para pekerja (masyarakat kota tersebut) secara rata-rata. Parameter kedua adalah kenaikan gaji rata-rata pekerja pada setiap tahunnya. Parameter ketiganya adalah tingkat inflasi dan depresiasi nilai mata uang masing-masing negara. Keempat, parameter yang dibuat adalah sekecil apakah besar jumlah pengangguran di kota-kota tersebut. Setelah dilakukan sistem penilaian dengan cara pembobotan, maka Union Bank of Switzerland menentukan beberapa nama kota paling maju di dunia. Kota-kota tersebut adalah New York, Los Angeles, Kopenhagen, Zurich, Jenewa, Oslo, London, Muenchen, Stockholm, dan Sydney.

.

Gambar 6, Peta Kota Stockholm

Gambar 7. Peta Kota Oslo

Ternyata, meskipun keadaan geografis mereka berbeda. Tata kota dari masing-masing ibu kota negara maju tersebut mengacu kepada bentuk grid. Apakah bentuk grid yang merupakan bentuk yang ideal dan paling sempurna dalam mengakomodasi kebutuhan masyarakat di dalam sebuah kota? Apakah pola grid ini memberikan efek terhadap perkembangan kota tersebut? Dan apakah yang dimaksud dengan grid itu sendiri?

Sistem grid, menurut Palma Nouva di dalam bukunya Asterisk Shaped Pattern, merupakan sistem pola jalan bersudut siku atau grid, pada kota dengan di mana bagian-bagian kotanya dibagi sedemikian rupa menjadi blok-blok empat persegi panjang dengan jalan-jalan yang paralel. Jalan-jalan di dalamnya dengan demikian menjadi tegak lurus satu sama lain. Sistem seperti ini dalam Yunani Kuno disebut sebagai Hippadamian Plan.

Sistem grid ini sendiri ternyata sudah diadaptasi oleh beberapa peradaban sejak dulu kala. Contohnya adalah Mohenjodaro-Harappa, Mesir, Babilonia, Cina, Teotihuacan, dan Romawi. Saya sendiri masih belum memahami secara pasti mengapa masyaralat pada peradaban kuno tersebut menggunakan sistem grid di dalam tata kotanya. Namun, menurut kepercayaan tradisional Cina, Kaonggongji, dikatakan bahwaa capital city should be square on plan. Three gates on each side of the perimeter lead into the nine main streets that crisscross the city and define its grid-pattern. And for its layout the city should have the Royal Court situated in the south, the Marketplace in the north, the Imperial Ancestral Temple in the east and the Altar to the Gods of Land and Grain in the west. Lalu, bagaimana dengan sistem grid itu sendiri? Apa saja dampak positif yang bisa dicapai dari aplikasi sistem grid ini?

Menurut Curder di dalam bukunya Stadtstruktur und Stadtgestaltung, berdasarkan sistem grid, pembangunan dapat tercapai dengan mudah tanpa ada banyak gangguan terhadap lingkungan kawasan jika ada perubahan pada suatu daerah. Sistem grid juga memungkinkan kota tersebut berkembang dengan cepat tetapi tetap mengikuti suatu sistem susunan yang telah ditentukan sebelumnya.

Sistem grid ini seringkali disebut dengan penyusunan secara teknis. Di mana penyusunan kota didasari oleh pertimbangan geometri sebagai hasil pengetahuan yang bersifat teknis dan teoritis. Penyusunan ini bersifat terencana, berbeda dengan penyusunan secara organis dan tradisional yang mengarahkan sebuah kota menjadi kota tumbuh. Struktur kota dengan sistem grid dipengaruhi oleh tujuan jangka panjang sehingga setiap pembangunan yang terjadi merupakan bagian dari tujuan itu sendiri. Pembangunannya menjadi tahapan-tahapan kecil dalam mencapai tujuan jangka panjang tersebut.

Spiro Kostof, seorang tokoh sejarah kota, menyatakan bahwa sistem adaptasi terhadap sistem grid merupakan yang sifatnya sangat teknis merupakan sistem yang paling netral di mana berbagai kebutuhan masyarakat terakomodasi dengan baik. Di mana ada sistem penyusunan secara organis yang memang sangat memperhatikan faktor ekologis, namun di sisi lainnya sistem ini membuat kota tidak bisa ditentukan arah perkembangannya secara jangka panjang. Karena kota menjadi sebuah elemen dependen terhadap banyak variabel di dalamnya. Berbeda dengan sistem grid di mana kota bisa mengarahkan perkembangannya sendiri.

Di samping itu, ada hal-hal teknis yang menjadi dampak positif dari sistem grid itu sendiri. Keuntungan dari pola bentuk ini adalah pola ini membuat sebuah sistem rute yang mudah dimengerti oleh masyarakat kebanyakan. Lalu, layanan transportasi umum pun bisa menjadi lebih merata dengan sistem grid ini karena sistem lintasannya paralel. Di samping itu, pembagian lahan dan pembangunan kota akan teratur karenanya sehingga bisa memberikan dampak terhadap kemerataan fasilitas yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat kota tersebut.

Memang menerapkan sistem grid ini sangatlah sulit. Apalagi kondisi geografis dari tiap derah tidak bisa disamaratakan. Sehingga dibutuhkan pemikiran lebih lanjut bagaimana menerapkan sistem grid ini menurut kondisi geografis masing-masing. Sehingga kondisi ini membuat biaya pembangunan di awal lebih tinggi karena kebutuhan teknologi untuk menyesuaikan keadaan geografis bisa jadi lebih tinggi.

Namun, ternyata untuk pembiayaan jangka panjang sistem grid memberikan keteraturan dalam segi pembangunan. Sehingga tidak akan begitu sulit dan mahal bisa akan ada pembangunan bangunan baru, pelebaran jalan, dan yang lainnya.

Sistem grid ini pun membentuk keteraturan sehingga membuat arus transportasi pun menjadi lebih efektif dan efisien. Hal ini pun membuat banyak pekerjaan menjadi lebih efektif dan efeisien. Di samping itu, hal ini menjadi penunjang dalam menciptakan kota yang tidak stres bagi masyarakat di dalamnya. Kemudahan-kemudahan itu secara tidak langsung akan membuat masyarakat di dalamnya tidak stres dan mampu mencapai titik optimal ketika bekerja.

Di samping itu, sistem grid memberikan peluang untuk setiap sisi dari kota berkembang secara merata di segala aspek. Dalam artian, tidak ada sisi kota yang mati. Karena setiap wilayah sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Hal ini pun membuat tingkat keamanan di kota tersebut menjadi lebih tinggi.

Lalu, bila sebuah kota sudah bisa dikatakan baik, apakah benar hal tersebut memberikan dampak bagi kemajuan kota tersebut?

Menurut Jonathan Dodson, suatu kota membentuk budaya yang menghasilkan ide, perilaku, dan produk yang nantinya menjadi parameter seberapa berkembangkah kota tersebut.

Menurut Socrates,The country places and the trees dont teach me anything; the people in the city do.Kota membentuk manusia yang tinggal di dalamnya melalui budaya. Produk hasil kebudayaan tersebut membawa dampak yang besar bagi aspek sosial dan udaya di dalam kota itu sendiri. Pengaruhnya pun menyebar secara sporadis, tidak hanya diam di kota itu sendiri. Namun menyebar ke kota lain, desa, dan lain-lain.

Not only do men make cities, but cities make men, itulah yang dikatakan Jonathan Dodson pula. Kekuatan sebuah kota mampu membentuk masyarakat di dalamnya yang merupakan sumber daya penggerak dari kota itu sendiri.

Lalu, bagaimana keterkaitan antara sistem grid dan kemajuan kota-kota tersebut?

Menurut Markus Zahnd di dalam bukunya Perancangan Kota secara Terpadu mengemukakan bahwa perancangan kota merupakan artefak buatan manusia. Artefak yang baik harus direncanakan dan mengalami proses yang baik. Begitu pula dengan sebuah kota, kota yang baik harus terjadi dengan sebuah perencanaan yang baik. Di mana dalam konteks ini, sistem grid dianggap menjadi sistem yang mampu mengakomodasi berbagai faktor dalam perencanaan sebuah kota.

Bila dibandingkan dengan gambar di bawah ini, peta New Delhi-India, yang menggunakan sistem perencaan kota organis, maka sangat jelas bahwa sistem grid lebih teratur. Tak hanya sebatas apa yang terlihat saja, namun secara jangka panjang sistem grd memberikan peluang untuk kota tersebut berkembang secara terarah sesuai dengan apa tujuan besar (masterplan) dari kota tersebut.

Gambar 8. Peta New Delhi-India

Menurut data International Monetary Fund per 2012, India sendiri masih merupakan negara berkembang. Dan seperti yang telah dibandingkan pada gambar-gambar sebelumnya bahwa derta kota-kota termaju di dunia ternyata sistemnya mengacu pada sistem grid.

Menurut saya, nampaknya bukanlah sebuah kebetulan bahwa sistem grid diadaptasi oleh berbagai kota maju di dunia. Karena ternyata banyak dampak positif yang diberikan oleh sistem ini secara jangka panjang dan jangka pendek. Sehingga dampak positif tersebut mampu mengarahkan sebuah kota berkembang sesuai dengan tujuannya dan menjadikannya kota yang maju. Sistem ini mampu memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam beraktifitas sehingga aktifitas yang mereka lakukan menjadi lebih optimal, efektif, dan efisien. Dan tidak menutup kemungkinan hal tersebut berdampak tingkat produktifitas masyarakat di dalam kota sehingga menjadikan kota tersebut maju.

Sumber Literatur

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10735-Presentation.pdf(diakses pada : 15 Mei 2012 pk. 23.00 WIB)

http://eprints.undip.ac.id/16330/1/AMIN_BUDIMAN.pdf(diakses pada : 15 Mei 2012 pk. 23.00 WIB)

http://id.wikipedia.org/wiki/Negara_berkembang(diakses pada : 15 Mei 2012 pk. 23.00 WIB)

http://ketawing.wordpress.com/2011/12/19/73-kota-paling-kaya-di-dunia/(diakses pada : 15 Mei 2012 pk. 23.00 WIB)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30246/4/Chapter%20II.pdf(diakses pada : 15 Mei 2012 pk. 23.00 WIB)

http://www.bricoleurbanism.org/category/landscapism/(diakses pada : 15 Mei 2012 pk. 23.00 WIB)

Zahnd, Markus. 1996. Perancangan Kota secara Terpadu. Bandung : Kanisius.

About these adsRelatedHyperreality in DisneylandIn "perception"Pengadaptasian Konsep Ideal City pada Universal Studio HollywoodIn "ideal cities"Kota Ideal Masa Kini, London?In "ideal cities"Comments (1)1 Comment 1. menarik memang jika dikaitkan antara sistem grid dari sebuah kota dengan keidealan dari suatu kota tersebut. tetapi apakah benar ideal dalam sebuah kota hanya berbicara tentang pendapatan perkapita atau kemudahan navigasi dari kota itu sendiri?

saya sendiri tidak terlalu setuju kalau sebuah kota yang ideal haruslah dibuat dengan sistem grid. karena saya percaya bahwa sebuah kota dibuat untuk manusia, dan pengalaman yang dialami manusia bukanlah pengalaman yang kita lihat seperti dari atas peta, tetapi lebih ke pengalaman dari sudut pandang orang pertama, lebih mengedepankan pengalaman yang dirasakan oleh kita. atas dasar itu saya lebih menyukai tipe kota yang organik, karena hal itu memberi keunikan, nilai dan perasaan yang berbeda pada setiap tempat didalam kota tersebut. jadi menurut saya, dibandingkan dengan kota yang disusun secara grid yang monoton, berulang yang seakan menghilangkan karakter dari kota tersebut, saya lebih memilih untuk tinggal di kota yang unik dan terdapat unsur yang menarik di tiap sudut kotanya.

ditambah lagi, saya menemukan bahwa kota-kota yang disebutkan diatas ternyata tidak sebegitu idealnya. berikut adalah contoh yang dapat mempertanyakan keidealan kota tersebut :

New York :-the top for most expensive gas-the top number of hours sitting in gridlock and the number of congested streets-more than 21,000 children an unprecedented 1% of the citys youth slept each night in a city shelter in January

Los Angeles : gang problem gang bangs problem The Garbage problem The Traffic problem

London :

women are less likely to work, earn less than men when they do, and are more likely to be sexually assaulted in the capital than anywhere else.

hal diatas adalah contoh ekstrim yang mempertanyakan keidealan kota tersebut. memang saya sadar bahwa tidak ada kota yang sempurna, maka dari itu saya mempertanyakan lagi, apa yang membuat sebuah kota dapat dibilang ideal ?

sumber (19 mar 2013) :

http://www.zerohedge.com/news/2013-03-05/new-yorks-homelessness-worst-great-depressionhttp://www.nypost.com/p/news/local/ny_is_worst_in_nation_at_driving_JM4keC96dHm447hPfZpmEJhttp://www.huffingtonpost.com/zach-dean/6-reasons-la-is-the-worst_b_1825043.htmlhttp://blog.esurance.com/worst-cities-for-drivers-los-angeles/http://www.guardian.co.uk/lifeandstyle/the-womens-blog-with-jane-martinson/2012/apr/19/london-worst-place-womenComment bydendydm March 19, 2013 @16:52RSSfeed for comments on this post. TrackBackURILeave a Reply

Top of Form

HTMLCONTROL Forms.HTML:TextArea.1 Bottom of Form

2014abstract

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/aesthetics/" \o "13 topics" aesthetics

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/ambrogio-lorenzetti/" \o "1 topic" ambrogio lorenzetti

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/appogiatura/" \o "1 topic" Appogiaturaarchitect

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/architecture/" \o "4 topics" architectureart

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/bali/" \o "1 topic" balibodycinema

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/classical/" \o "5 topics" classicalcolour

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/comic/" \o "1 topic" comiccomposition

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/context/" \o "1 topic" contextculture

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/deconstruction/" \o "2 topics" deconstruction

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/design/" \o "5 topics" design

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/dimension/" \o "5 topics" dimension

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/disorder/" \o "5 topics" disorderdurand

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/euclidean/" \o "6 topics" euclidean

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/fashion/" \o "3 topics" fashionform

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/fractal/" \o "4 topics" fractalgames

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/geometry/" \o "12 topics" geometry

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/gestalt/" \o "7 topics" gestaltgibson

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/golden-ratio/" \o "6 topics" Golden ratio

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/golden-section/" \o "12 topics" golden sectiongrid

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/history/" \o "1 topic" historyideal

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/identity/" \o "1 topic" identityjames turrell

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/le-corbusier/" \o "6 topics" le corbusier

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/leonardo-da-vinci/" \o "3 topics" leonardo da vinci

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/light/" \o "4 topics" lightlogomeaning

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/measure/" \o "1 topic" measurememory

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/metaphor/" \o "1 topic" metaphormethod

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/methods/" \o "15 topics" methods

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/mobius-strip/" \o "3 topics" mobius strip

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/music/" \o "6 topics" musicnature

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/non-euclidean/" \o "6 topics" non-euclidean

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/order/" \o "15 topics" order

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/perception/" \o "20 topics" perception

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/photography/" \o "3 topics" photography

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/platonic-solid/" \o "2 topics" platonic solid

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/process/" \o "9 topics" process

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/projection/" \o "2 topics" projection

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/proportion/" \o "21 topics" proportion

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/religion/" \o "1 topic" religionscience

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/senses/" \o "1 topic" sensessimetrislum

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/space/" \o "4 topics" spacesymmetry

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/topology/" \o "3 topics" topologytraditional

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/transformation/" \o "5 topics" transformation

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/ugly/" \o "1 topic" uglyurban

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/utopia/" \o "9 topics" utopiavisual

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/visual-perception/" \o "2 topics" visual perception

HYPERLINK "https://geometryarchitecture.wordpress.com/tag/vitruvius/" \o "9 topics" vitruviuszoning Categories

architecture and other arts(98)

classical aesthetics(67)

contemporary theories(28)

course info(1)

everyday geometry(45)

ideal cities(65)

locality and tradition(19)

nature and architecture(16)

perception(69)

process(13)

Uncategorized(170)

Recent Posts

Gestaltism in Stereogram..From figure through theground EMOSI DALAM MERANCANG Golden Ratio: Ayam atautelur Geometry in Kakigori Disorder A Good Thing Make A Life of TheCity? Recent Comments

ranynasironbefore and after

ranynasironPARACHUTE SKYDIVING The Altern

aldofeandrionPARACHUTE SKYDIVING The Altern

nisrinameidianionPeran Geometri pada Masa Moder

Rumaishatul Ulyaonbefore and after

Other sites

arsitektur.net everyday architecture Pages

AboutJune 2012

MTWTFSS

MayMar

123

45678910

11121314151617

18192021222324

252627282930

Archives

May 2015 April 2015 March 2015 June 2014 May 2014 April 2014 March 2014 June 2013 May 2013 March 2013 June 2012 May 2012 April 2012 March 2012 June 2011 April 2011 March 2011 June 2010 May 2010 April 2010 March 2010 May 2009 April 2009 March 2009 February 2009 Meta

Register Log in EntriesRSS CommentsRSS Create a free website or blog at WordPress.com.

Top of Form

Search for:

HTMLCONTROL Forms.HTML:Submitbutton.1 Bottom of Form

The Rubric Theme.Create a free website or blog at WordPress.com.

_1493740577.unknown

_1493740578.unknown

_1493740576.unknown

_1493740575.unknown