Kortikosteroid Sistemik
-
Upload
dini-iriani -
Category
Documents
-
view
62 -
download
0
Transcript of Kortikosteroid Sistemik
Kortikosteroid Sistemik dalam bidang Dermato-
Venereologi
KORTIKOSTEROID
Kortikosteroid adalah suatu kelompok hormon steroid yang dihasilkan di bagian korteks kelenjar adrenal sebagai tanggapan atas hormonadrenokortikotropik (ACTH) yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis.
Hormon ini berperan pada banyak sistem fisiologis pada tubuh, misalnya tanggapan terhadap stres, tanggapan sistem kekebalan tubuh, dan pengaturan inflamasi, metabolisme karbohidrat, pemecahan protein, kadar elektrolit darah, serta tingkah laku.
Dalam klinik umumnya kortikosteroid dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu glukokortikoid dan mineralokortikoid.
Glukokortikoid
Golongan glukokortikoid adalah kortikosteroid yang efek utamanya terhadap penyimpanan glikogen hepar dan khasiat anti-inflamasinya nyata, sedangkan pengaruhnya pada keseimbangan air dan elektrolit kecil atau tidak berarti.
Prototip untuk golongan ini adalah kortisol dan kortison, yang merupakan glukokortikoid alami.
Terdapat juga glukokortikoid sintetik, misalnya prednisolon, triamsinolon, dan betametason.
Mineralokortikoid
Golongan mineralokortikoid adalah kortikosteroid yang efek utamanya terhadap keseimbangan air dan elektrolit menimbulkan efek retensi Na dan deplesiK, sedangkan pengaruhnya terhadap penyimpanan glikogen hepar sangat kecil.
Prototip dari golongan ini adalah desoksikortikosteron.
Umumnya golongan ini tidak mempunyai khasiat anti-inflamasi yang berarti, kecuali 9 α-fluorokortisol, meskipun demikian sediaan ini tidak pernah digunakan sebagai obat anti-inflamasi karena efeknya pada keseimbangan air dan elektrolit terlalu besar.
Sediaan kortikosteroid dapat dibedakan menjadi tiga golongan berdasarkanmasa kerjanya, antara lain kerja singkat (<12 jam), kerja sedang (12-36 jam), dankerja lama (>36 jam).
Tabel perbandingan potensi relatif dan dosis ekuivalen beberapa sediaan kortikosteroid
Kortikosteroid
Potensi
Lama kerja
Dosis ekuivalen
(mg)*Mineralkortikoid
Glukokortikoid
Glukokortikoid
Kortisol (hidrokortison)
1 1 S 20
Kortison 0,8 0,8 S 25
6-α-metilprednisolon
0,5 5 I 4
Prednisone 0,8 4 I 5
Prednisolon 0,8 4 I 5
Triamsinolon 0 5 I 4
Parametason 0 10 L 2
Betametason 0 25 L 0,75
Deksametason 0 25 L 0,75
MineralokortikoidAldosteron 300 0.3 S -
Fluorokortison 150 15.0 I 2.0
Desoksikortikosteron asetat
20 0.0 - -
Keterangan: * hanya berlaku untuk pemberian oral
atau IV. S = kerja singkat (t1/2 biologik 8-12
jam) I = intermediate, kerja sedang (t1/2
biologik 12-36 jam) L = kerja lama (t1/2 biologik 36-72
jam)
Cara Pengobatan
Bila ada gangguan hepar prednisolon Pada penderita hipertensi, gangguan jantung
atau keadaan lain yang retensi garam merupakan masalah K.S. Yang efek minealokortikoidnya sedikit/tidak ada.
Pada penyakit berat dan sukar menelan, misalnya toksik epidermal nekrolisis dan sidrom Steven-Johnson K.S. Dosis tinggi (deksametason i.v.)
pada pengobatan penyakit autoimun K.S. Dengan jangka waktu lama dan dicari dosis pemeliharaan.
DOSIS DAN MEKANISME PEMBERIAN
Nama penyakit Macam kortikosteroid dan dosisnya sehari
DermatitisErupsi alergi obat ringanSJS berat dan NETEritrodermiaReaksi lepraDLEPemfigoid bulosaPemfigus vulgarisPemfigus foliaseusPemfigus eritematosaPsoriasis pustulosaReaksi Jarish-Herxheimer
Prednison 4x5 mg atau 3x10mgPrednison 3x10 mg atau 4x10 mgDeksametason 6x5 mgPrednison 3x10 mg atau 4x10 mgPrednison 3x10 mgPrednison 3x10 mgPrednison 40-80 mgPrednison 60-150 mgPrednison 3x20 mgPrednison 3x20 mgPrednison 4x10 mgPrednison 20-40 mg
Mengurangi Dosis Steroid Sistemik
Jangan berhenti tiba-tiba penggunaan steroids sistemik; terutama penting jikaAnda telah menggunakan selama lebih dari enam bulan. Sebagai contoh:› Tidak diperlukan penurunan jika penggunaan
steroids kurang dari satu minggu.› Setelah mengambil dosis 30 mg atau lebih per hari
untuk 3-4 minggu,mengurangi dosis 10 mg atau kurang per hari, butuh beberapa hari hingga beberapa bulan untuk menghentikan semuanya.
› Pengurangan dosis lambat mungkin diperlukan jika obat telah dilakukan selama beberapa bulan.
EFEK SAMPING
Tempat Macam efek samping
1. Saluran cerna
2. Otot3. Susunan
sarafpusat
4. Tulang
5. Kulit
6. Mata7. Darah8. Pembuluh darah9. Kelenjar adrenal
bagian kortek10. Metabolisme
protein, KH dan lemak
11. Elektrolit
12. Sistem immunitas
Hipersekresi asam lambung, mengubah proteksi gaster, ulkus peptikum/perforasi, pankreatitis, ileitis regional, kolitis ulseratif.Hipotrofi, fibrosis, miopati panggul/bahu.Perubahan kepribadian (euforia, insomnia, gelisah, mudah tersinggung, psikosis, paranoid, hiperkinesis, kecendrungan bunuh diri), nafsu makan bertambah.Osteoporosis,fraktur, kompresi vertebra, skoliosis, fraktur tulang panjang.Hirsutisme, hipotropi, strie atrofise, dermatosis akneiformis, purpura, telangiektasis.Glaukoma dan katarak subkapsular posteriorKenaikan Hb, eritrosit, leukosit dan limfositKenaikan tekanan darahAtrofi, tidak bisa melawan stres
Kehilangan protein (efek katabolik), hiperlipidemia,gula meninggi, obesitas, buffalo hump, perlemakan hati.Retensi Na/air, kehilangan kalium (astenia, paralisis, tetani, aritmia kor)Menurun, rentan terhadap infeksi, reaktivasi Tb dan herpes simplek, keganasan dapat timbul.
Efek samping lain ialah sindrom cushing yang terdiri atas muka bulan, buffalo hump, penebalan lemak supraklavikula, obesitas sentral, strie atrofise, purpura, dermatosis akneformis, dan hirsutisme.
Pada pengobatan jangka panjang harus waspada terhadap efek samping, hendaknya diperiksa:› Tensi dan berat badan (seminggu sekali)› EKG (sebulan sekali), terutama usia >40
thn› Pemeriksaan lab: Hb, jumlah leukosit,
hitung jenis, LED, urin lengkap, kadar Na dan K dalam darah, gula darah (seminggu sekali)
› Foto thoraks (3 bulan sekali)
TERIMA KASIH