korosi ll

6
TUGAS KOROSI Disusun oleh: Angga Setiawan P.U (K2510009) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

description

kk

Transcript of korosi ll

Page 1: korosi ll

TUGAS KOROSI

Disusun oleh:

Angga Setiawan P.U (K2510009)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: korosi ll

Pengendalian Korosi Melalui Perancangan dan dan

Perubahan Lingkungan

Proses korosi tidak dapat dicegah, karena reaksi korosi merupakan reaksi yang nilai

perubahan entalpi reaksinya negatif. Menurut  termodinamika, reaksi semacam ini adalah

reaksi yang berlangsung secara spontan. Oleh sebab itu, proses terkorosinya logam oleh

lingkungannya adalah proses yang spontan dan tidak dapat dicegah terjadinya. Proses korosi

bisa dikendalikan sehingga kecepatan reaksinya tidak secepat jika tidak dilakukan upaya

penanggulangan. Usaha-usaha penanggulangan korosi dapat dibedakan ke dalam 5 (lima)

kategori, yaitu :

a. Desain

Usaha penanggulangan korosi sebaiknya sudah  dilakukan sejak tahapan desain

proses. Ahli-ahli korosi sebaiknya ikut dilibatkan dalam desain proses dari sejak

pemilihan proses, penentuan kondisi-kondisi prosesnya, penentuan bahan-bahan

konstruksi, pemilihan lay-out, saat konstruksi sampai tahap start-upnya. Di antara

cara-cara penanggulangan korosi dari segi desain yang sering digunakan adalah:

isolasi alat dari lingkungan korosif

mencegah hadir/terbentuknya elektrolit

jaminan lancarnya aliran fluida

mencegah korosi erosi/abrasi akibat kecepatan aliran

mencegah terbentuknya sel galvanik

b. Pemilihan Material

Bahan konstruksi harus dipilih yang tahan korosi. Apalagi jika lingkungannya korosif.

Ketahanan korosi masing-masing bahan tidak sama pada berbagai macam lingkungan.

Mungkin sesuatu bahan sangat tahan  korosi dibanding bahan-bahan lain pada

lingkungan tertentu. Tetapi bahan yang sama mungkin adalah yang paling rawan

Page 3: korosi ll

korosi pada lingkungan yang berbeda dibanding dengan bahan-bahan yang lain. Di

antara bahan-bahan konstruksi yang sering digunakan adalah : Besi, Aluminium,

Timah hitam, Tembaga, Nikel, Timah putih, Titanium, Tantalum

c. Perlakuan Lingkungan

1. Pengendalian korosi melalui perubahan lingkungan.

Korosi adalah reaksi logam dan lingkungannya, karena itu upaya pengubahan

lingkungan yang menjadikannya kurang agresif akan bermanfaat untuk membatasi

serangan terhadap logam (Trethewey & Chamberlain, 1991:227).

a. Lingkungan berwujud gas. Biasanya yang dimaksudkan disini adakah udara

dengan rentang temperatur -100 0C hingga +300 0C. Beberapa metode yang

digunakan untuk mengurangi laju korosi di udara bebas adalah menurunkan

kelembaban relatif, menghilangkan komponen-komponen mudah menguap yang

dihasilkan oleh bahan-bahan sekitar, mengubah temperatur, menghilangkan

kotoran-kotoran (termasuk partikel-partikel padat yang abrasif), endapan-

endapanyang akan membentuk katoda (misalnya jelaga), dan ion-ion agresif

(Trethewey &Chamberlain, 1991:227).

b. Bahan terendam di air bebas yang cukup mengandung ion untuk menjadikannya

sebuah elektrolit. Beberapa metode yang digunakan untuk mengurangi laju

korosidi air adalah menurunkan konduktivitas ion,mengubah pH, mengurangi

kandungan oksigen, dan mengubah temperatur (Trethewey & Chamberlain,

1991:227).

c. Logam terkubur dalam tanah dan mineral-mineral yang terlarut membentuk

elektrolit. Pengendalian biasanya melalui proses katodik atau pelapisan

permukaan,tetapi lingkungan tersebut dapat dibuat kurang agesif dengan

mengganti tanahurugan yang tidak menahan air, mengendalikan pH dan

mengubah konduktifitasnya(Trethewey & Chamberlain, 1991:227)

Page 4: korosi ll

2. Pengubahan media/elektrolit.

Misalnya penurunan suhu, penurunan kecepatan alir, penghilangan oksigen atau

oksidator, pengubahan konsentrasi

3. Penggunaan inhibitor.

Inhibitor adalah suatu bahan kimia yang jika ditambahkan dalam jumlah yang kecil

saja kepada lingkungan media yang korosif, akan menurunkan kecepatan korosi.

Inhibitor bekerja menghambat laju korosi. Belum banyak diketahui bagaimana cara

kerja inhibitor dalam menghambat korosi.

a. Inhibitor anodik

Inhibitor anodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi dengan cara

menghambat transfer ion-ion logam ke dalam air. Contoh inhibitor anodik yang

banyak digunakan adalah senyawa kromat dan senyawa molibdat.

b. Inhibitor katodik

Inhibitor katodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi dengan cara

menghambat salah satu tahap dari proses katodik, misalnya penangkapan gas

oksigen (oxygen scavenger) atau pengikatan ion-ion hidrogen. Contoh inhibitor

katodik adalah hidrazin, tannin, dan garam sulfit.

c. Inhibitor campuran

Inhibitor campuran mengendalikan korosi dengan cara menghambat proses di

katodik dan anodik secara bersamaan. Pada umumnya inhibitor komersial

berfungsi ganda, yaitu sebagai inhibitor katodik dan anodik. Contoh inhibitor

jenis ini adalah senyawa silikat, molibdat, dan fosfat.

Page 5: korosi ll

d. Inhibitor terabsorbsi

Inhibitor teradsorpsi umumnya senyawa organik yang dapat mengisolasi

permukaan logam dari lingkungan korosif dengan cara membentuk film tipis

yang teradsorpsi pada permukaan logam. Contoh jenis inhibitor ini adalah

merkaptobenzotiazol dan 1,3,5,7–tetraaza–adamantane.